19
Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Perusahaan dalam menghadapi persaingan dibutuhkan manajemen yang handal dan mampu mengantisipasi setiap persaingan, dapat menjalankan perusahaan secara efektif dan efisien. Seorang manajer dituntut untuk dapat memanfaatkan secara tepat sumber- sumber daya ekonomi yang ada dalam perusahaan sehingga bisa mendapatkan pengembalian yang maksimal atas pemakaian sumber- sumber daya ekonomi. Umumnya perusahaan yang ada sekarang ini dalam mengejar tujuannya tidaklah luput dari masalah yang timbul dalam perusahaan itu sendiri, seperti masalah dalam organisasi, manajemen, keuangan, produksi, pemasaran serta masalah ekstern perusahaan lainnya. Dalam melaksanakan kegiatan dan pencapaian tujuannya, perusahaan menjalankannya dengan membagi fungsi- fungsi dalam perusahaan yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan fungsi personalia yang dilengkapi dengan fungsi akuntansi. Oleh karena aspek keuangan merupakan unsur yang sangat penting bagi suatu perusahaan 1

Tugas UTS SPM

  • Upload
    acon

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Uts SPM

Citation preview

Page 1: Tugas UTS SPM

Bab 1Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perusahaan dalam menghadapi persaingan dibutuhkan manajemen yang handal dan

mampu mengantisipasi setiap persaingan, dapat menjalankan perusahaan secara efektif dan

efisien. Seorang manajer dituntut untuk dapat memanfaatkan secara tepat sumber-sumber

daya ekonomi yang ada dalam perusahaan sehingga bisa mendapatkan pengembalian yang

maksimal atas pemakaian sumber-sumber daya ekonomi.

Umumnya perusahaan yang ada sekarang ini dalam mengejar tujuannya tidaklah luput

dari masalah yang timbul dalam perusahaan itu sendiri, seperti masalah dalam organisasi,

manajemen, keuangan, produksi, pemasaran serta masalah ekstern perusahaan lainnya.

Dalam melaksanakan kegiatan dan pencapaian tujuannya, perusahaan menjalankannya

dengan membagi fungsi-fungsi dalam perusahaan yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran,

fungsi keuangan dan fungsi personalia yang dilengkapi dengan fungsi akuntansi. Oleh karena

aspek keuangan merupakan unsur yang sangat penting bagi suatu perusahaan dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya maka sangatlah diperlukan seorang manager

keuangan yang handal.

Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam

mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi

investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan.

Oleh karena itu, investor harus melakukan penilaian kinerja keuangan perusahaan terlebih

dahulu, agar dapat menetapkan dengan jelas daerah pertanggungjawaban yang menjadi

wewenangnya. Dalam penentuan daerah pertanggungjawaban harus melihat tipe pusat

pertanggungjawaban yang dapat dibagi menjadi 4 (empat) macam yaitu pusat biaya, pusat

pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi. PT. Ake Abadi adalah perusahaan yang bergerak

1

Page 2: Tugas UTS SPM

pada penyediaan air minum mineral, besarnya biaya operasional membuat keterbatasan pada

sisi laba perusahaan, upaya yang ada dipusatkan untuk peningkatan efisiensi di segala aspek,

serta peningkatan pengendalian untuk mengelola sisi biaya secara ketat. Demi kelangsungan

hidup perusahaan, maka sebaiknya perlu dilakukan pengendalian terhadap biaya-biaya yang

akan dikeluarkan dan mengurangi biaya-biaya yang tidak efektif dalam kegiatan usaha.

Kinerja keuangan yang ditinjau dari pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat

investasi, membuat manajemen dalam organisasi perusahaan dapat mengevaluasi hasil dari

suatu operasi atau suatu kegiatan apakah berjalan dengan efisien dan efektif. Selain itu,

kinerja keuangan dilihat dari pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi

dapat digunakan sebagai pedoman dalam penugasan dan wewenang bagi sumber daya

manusia yang bekerja dalam organisasi atau perusahaan tersebut, sehingga dapat berjalan

sesuai prosedur.

B. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan ditinjau dari pusat biaya,

pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi pada PT Ake Abadi.

2

Page 3: Tugas UTS SPM

Bab 2Tinjauan Pustaka dan Sumber Data

A. Tinjauan Pustaka

1. Kinerja Keuangan

Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan

untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah

dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-

ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan

dalam menghasilkan laba. Sedangkan menurut IAI kinerja keuangan adalah kemampuan

perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan adalah

usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur keberhasilan

perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan

potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada.

Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan

yang telah ditetapkan.

2. Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah hubungan yang dihitung dari informasi keuangan suatu

perusahaan dan digunakan untuk tujuan perbandingan. Rasio mengambarkan suatu

hubungan dan perbandingan antara jumlah tertentu dalam satu pos laporan keuangan

dengan jumlah yang lain pada pos laporan keuangan yang lain. Dengan menggunakan

metode analisis, rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran tentang

baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan. Dengan rasio

keuangan pula dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kekuatan dan

kelemahan keuangan perusahaan.

3

Page 4: Tugas UTS SPM

3. Pusat Tanggung Jawab

Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer

yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Pada hakikatnya, perusahan

merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang masing-masing diwakili oleh

sebuah kotak dalam bagan organisasi. Pusat-pusat tanggung jawab tersebut kemudian

membentuk suatu hierarki. Pada tingkatan terendah adalah pusat untuk seksi-seksi,

pergeseran kerja, dan unit organisasi kecil lainnya. Ada empat jenis pusat tanggung

jawab, yaitu sebagai berikut:

a. Pusat Beban

Pusat biaya adalah pusat tanggung jawab yang inputnya diukur secara moneter,

namun outputnya tidak. Ada dua jenis umum dari pusat beban, yaitu pusat beban

teknik dan pusat beban kebijakan. Dua istilah ini berkaitan dengan dua jenis biaya.

Biaya teknik adalah biaya-biaya yang jumlahnya secara tepat dan memadai dapat

diestimasikan dengan keandalan yang wajar, sebagai contoh biaya pabrik untuk

tenaga kerja langsung, bahan baku langsung, perlengkapan, keperluan-keperluan lain.

Biaya kebijakan adalah biaya yang tidak tersedia estimasi tekniknya.

b. Pusat Pendapatan

Di pusat pendapatan, suatu output (yaitu pendapatan) diukur secara moneter, akan

tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk mengaitkan input (yaitu beban

atau biaya) dengan output. Pada umumnya, pusat pendapatan merupakan unit

pemasaran/penjualan yang tidak memiliki kewenangan untuk menetapkan harga jual

dan tidak bertanggungjawab atas harga pokok penjualan dari barang-barang yang

mereka pasarkan. Penjualan atau pesanan aktual diukur terhadap anggaran dan kuota,

dan manajer dianggap bertanggung jawab atas beban yang terjadi secara langsung di

dalam unitnya, akan tetapi ukuran utamanya adalah pendapatan.

4

Page 5: Tugas UTS SPM

c. Pusat Laba

Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab diukur dalam ruang lingkup laba

(yaitu selisih antara pendapatan dan beban), maka pusat ini disebut sebagai pusat laba

(profit center). Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba

memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indikator yang

komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indikator.

d. Pusat Investasi

Yaitu pusat pertanggungjawaban yang kinerja pimpinannya dinilai dari prestasinya

memanfaatkan asset perusahaan, sehingga menghasilkan pendapatan atau laba yang

maksimal bagi perusahaan.

Kewenangan pusat investasi menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas

pendapatan dan biaya) serta mengelola asset yang dipergunakan untuk memperoleh

laba. Pusat investasi prestasinya diukur berdasarkan perbandingan antara laba yang

diperoleh dengan asset (investasi) yang dipergunakan. Tujuan dari pengukuran

prestasi pada pusat investasi adalah sebagai berikut:

1) Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan

mengenai investasi yang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi mereka

untuk melakukan keputusan yang tepat.

2) Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha yang berdiri sendiri.

3) Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi

sumber ekonomi.

5

Page 6: Tugas UTS SPM

B. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yang diperoleh merupakan

data yang berupa angka-angka yang menggambarkan kinerja keuangan dilihat dari pusat

biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi.

Laporan Rugi Laba PT Ake Abadi Tahun 2010 – 2012

UraianTahun

2010 2011 2012Pendapatan:Penjualan 59.513.100.000 65.421.216.000 75.825.904.000Potongan Harga (4.971.168.000) (5.429.963.700) (5.373.551.550)Retur Penjualan (297.565.500) (327.106.080) (379.129.520)Penjualan Bersih 54.244.366.500 59.664.146.220 70.073.222.930Harga Pokok Penjualan (31.935.778.515

)(34.029.670.804) (38.001.417.339)

Laba Kotor 22.308.587.985 25.634.475.416 32.071.805.591Pendapatan Lainnya 16.800.000 18.000.000 20.500.000Total Pendapatan 22.325.387.985 25.652.475.416 32.092.305.591

Beban:Beban Operasinal (2.975.655.000) (3.271.060.800) (4.180.658.100)Beban Pemasaran (3.273.220.500) (3.598.166.880) (4.030.107.342)Beban Penyusutan Aktiva Tetap

(177.200.000) (177.200.000) (177.200.000)

Beban Bunga (797.800.316) (668.038.068) (665.987.040)Total Beban (7.223.875.816) (7.714.465.748) (9.053.952.482)Laba Bersih 15.101.512.169 17.938.009.668 23.038.353.109

6

Page 7: Tugas UTS SPM

Bab 3Hasil dan Pembahasan

1. Kinerja Keuangan Ditinjau dari Pusat Beban

Pusat beban diukur kinerjanya dengan membandingkan beban sesungguhnya dengan

beban menurut anggaran, sehingga selisih beban dapat dihitung dengan rumus:

Selisih beban = Beban yang dianggarkan – Beban sesungguhnya

Tabel Perhitungan Pusat BiayaTahun Beban yang dianggarkan

(Rp)Beban sesungguhnya

(Rp)Selisih (Rp)

2010 7.060.000.000 7.223.875.816 (163.875.816)2011 7.325.000.000 7.714.465.748 (389.465.748)2012 8.845.000.000 9.053.952.482 (208.952.482)

Selisih antara beban yang dianggarkan dengan beban yang sesungguhnya pada tahun

2010, 2011, dan 2012 adalah selisih negatif. Hal ini berarti bahwa kinerja pusat beban

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 adalah tidak efisien.

2. Kinerja Keuangan Ditinjau dari Pusat Pendapatan

Pusat pendapatan diukur kinerjanya dengan membandingkan pendapatan sesungguhnya

dengan pendapatan menurut anggaran, sehingga selisih pendapatan dapat dihitung

dengan rumus:

Selisih pendapatan = Pendapatan sesungguhnya – Pendapatan yang dianggarkan

Tabel Perhitungan Pusat PendapatanTahun Pendapatan yang

sesungguhnya (Rp)Pendapatan yang dianggarkan (Rp)

Selisih (Rp)

2010 22.325.387.985 20.749.000.000 1.576.387.9852011 25.652.475.416 23.517.500.000 2.134.975.4162012 32.092.305.591 31.845.000.000 247.305.591

Selisih antara pendapatan yang dianggarkan perusahaan dengan pendapatan yang dicapai

perusahaan tahun 2010, 2011, dan 2012 berturut-turut yaitu Rp1.576.387.985,

Rp2.134.975.416, dan Rp247.305.591, dimana selisih ini merupakan selisih yang

7

Page 8: Tugas UTS SPM

menguntungkan karena besarnya pendapatan yang dicapai oleh perusahaan lebih besar

dari pendapatan yang dianggarkan perusahaan. Hal ini berarti kinerja pusat pendapatan

dari tahun 2010 sampai dengan 2012 menunjukkan hasil yang menguntungkan.

3. Kinerja Keuangan Ditinjau dari Pusat Laba

Pusat laba ini meliputi:

a. Gross profit margin, yaitu persentase dari laba kotor dibandingkan dengan penjualan.

Tabel Perhitungan Gross Profit Margin

Tahun Laba Kotor (Rp) Penjualan (Rp) GPM (%)2010 22.308.587.985 59.513.100.000 37,492011 25.634.475.416 65.421.216.000 39,182012 32.071.805.591 75.825.904.000 42,30

Gross profit margin perusahaan pada tahun 2010 sebesar 37,49%, hal ini berarti

setiap Rp100 penjualan menghasilkan laba kotor sebesar Rp37,49. Hal tersebut

menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan

penjualan. Dengan demikian kinerja perusahaan pada tahun 2010 menunjukkan hasil

yang baik dan menguntungkan. Begitu juga pada tahun 2011 sebesar 39,18% dan

pada tahun 2012 sebesar 42,30%. Dengan demikian kinerja perusahaan dari tahun

2010 sampai dengan 2012 menunjukkan peningkatan.

b. Operating Profit Margin, yaitu laba operasi yang dihasilkan oleh perusahaan dengan

mengabaikan kewajiban finansial bunga serta kewajiban kepada pemerintah berupa

pembayaran pajak.

Tabel Perhitungan Operating Profit MarginTahun Laba Bersih (Rp) Penjualan (Rp) OPM (%)2010 22.325.387.985 59.513.100.000 37,512011 25.652.475.416 65.421.216.000 39,212012 32.092.305.591 75.825.904.000 42,32

Operating profit margin perusahaan pada tahun 2010 sebesar 37,51%, hal ini berarti

setiap Rp100 penjualan menghasilkan laba usaha sebesar Rp37,51. Dengan demikian

kinerja perusahaan pada tahun 2010 menunjukkan hasil yang baik dan

8

Page 9: Tugas UTS SPM

menguntungkan. Begitu juga pada tahun 2011 sebesar 39,21% dan pada tahun 2012

sebesar 42,32%. Dengan demikian kinerja perusahaan dari tahun 2010 sampai dengan

2012 menunjukkan peningkatan.

c. Net Profit Margin, yaitu rasio antara laba bersih dibandingkan dengan pengeluaran.

Tabel Perhitungan Net Profit MarginTahun Laba Bersih (Rp) Penjualan (Rp) NPM (%)2010 15.101.512.169 59.513.100.000 25,382011 17.938.009.668 65.421.216.000 27,422012 23.038.353.109 75.825.904.000 30,38

Net profit margin perusahaan pada tahun 2010 sebesar 25,38%, hal ini berarti setiap

Rp100 penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp25,38. Dengan demikian

kinerja perusahaan pada tahun 2010 menunjukkan hasil yang baik dan

menguntungkan. Begitu juga pada tahun 2011 sebesar 27,42% dan pada tahun 2012

sebesar 30,38%. Dengan demikian kinerja perusahaan dari tahun 2010 sampai dengan

2012 menunjukkan peningkatan.

4. Kinerja Keuangan Ditinjau dari Pusat Investasi

Pusat investasi meliputi analisis mengenai:

a. Return On Investment (ROI)

ROI merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam

menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam

perusahaan.

Tabel Perhitungan ROITahun Laba Bersih (Rp) Total Aktiva (Rp) ROI (%)2010 15.101.512.169 60.927.281.523 24,792011 17.938.009.668 68.260.396.796 26,282012 23.038.353.109 82.427.805.111 27,95

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) ROI perusahaan tahun 2010 sebesar 24,79%, hal ini berarti bahwa setiap Rp100

total aktiva menghasilkan laba bersih sebesar Rp24,79.

9

Page 10: Tugas UTS SPM

2) ROI perusahaan tahun 2011 sebesar 26,28%, hal ini berarti bahwa setiap Rp100

total aktiva menghasilkan laba bersih sebesar Rp26,28.

3) ROI perusahaan tahun 2012 sebesar 27,95%, hal ini berarti bahwa setiap Rp100

total aktiva menghasilkan laba bersih sebesar Rp24,79.

Dengan demikian dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa kinerja

perusahaan menunjukkan hasil yang baik dan menguntungkan.

b. Return On Equity

ROE merupakan rasio pengukuran terhadap penghasilan yang dicapai bagi pemilik

perusahaan atas modal yang diinvestasikan pada perusahaan.

Tabel Perhitungan ROETahun Laba Bersih (Rp) Modal (Rp) ROE (%)2010 15.101.512.169 40.368.618.832 37,412011 17.938.009.668 50.916.833.955 35,232012 23.038.353.109 60.475.471.790 38,10

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) ROE perusahaan tahun 2010 sebesar 37,41%, hal ini berarti bahwa setiap Rp100

modal yang diinvestasikan pada perusahaan menghasilkan laba bersih sebesar

Rp37,41.

2) ROE perusahaan tahun 2011 sebesar 35,23%, hal ini berarti bahwa setiap Rp100

modal yang diinvestasikan pada perusahaan menghasilkan laba bersih sebesar

Rp35,23.

3) ROE perusahaan tahun 2012 sebesar 38,10%, hal ini berarti bahwa setiap Rp100

modal yang diinvestasikan pada perusahaan menghasilkan laba bersih sebesar

Rp38,10.

Dengan demikian dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa kinerja

perusahaan menunjukkan hasil yang baik dan menguntungkan.

10

Page 11: Tugas UTS SPM

Bab 4Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:

1. Kinerja keuangan ditinjau dari pusat beban dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012

menunjukkan tidak efiensi.

2. Kinerja keuangan ditinjau dari pusat pendapatan dari tahun 2010 sampai dengan tahun

2012 menunjukkan hasil yang psotif dan menguntungkan.

3. Kinerja keuangan ditinjau dari pusat laba dapat dilhat bahwa Gross Profit Margin (GPM),

Operating Profit Margin (OPM) dan Net Profit Margin (NPM) tahun 2010-2012

menunjukkan hasil yang baik dan menguntungkan.

4. Kinerja keuangan ditinjau dari pusat investasi dapat dilihat bahwa Return On Investment

(ROI) dari tahun 2010 sampai dengan 2012 menunjukkan hasil yang baik dan

menguntungkan, begitu juga dengan Return On Equity (ROE) perusahaan dari tahun

2010-2012 menunjukkan hasil yang baik dan menguntungkan serta membawa

keberhasilan bagi perusahaan.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya manajemen perusahaan melakukan evaluasi

terhadap beban usaha yaitu beban-beban yang termasuk dalam beban penjualan serta beban

administrasi dan umum. Evaluasi terhadap beban usaha merupakan salah satu langkah yang

dilakukan perusahaan dalam usaha meningkatkan efisiensi dimana sumber-sumber ekonomi

dapat digunakan secara efektif, sehingga tidak terjadi pemborosan biaya, dengan demikian

laba yang akan diperoleh lebih optimal.

11