TUGES FATRIA

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    1/20

    Penyakit infeksi kecacingan merupakan salah satu penyakit yang masih banyak terjadi

    di masyarakat namun kurang mendapatkan perhatian (neglected diseases). Penyakit

    yang termasuk dalam kelompok neglected diseases memang tidak menyebabkan

    wabah yang muncul dengan tiba-tiba ataupun menyebabkan banyak korban, tetapi

    merupakan penyakit yang secara perlahan menggerogoti kesehatan manusia,

    menyebabkan kecacatan tetap, penurunan intelegensia anak dan pada akhirnya dapat

    pula menyebabkan kematian.

    Soil Transmitted Helminths

    Soil-transmitted helminths merupakan kelompok parasit cacing nematoda

    yang menyebabkan infeksi pada manusia akibat tertelan telur atau melalui kontak

    dengan larva yang berkembang dengan cepat pada tanah yang hangat dan basah di

    negara-negara subtropis dan tropis di berbagai belahan dunia. Bentuk dewasa soil-

    transmitted helminths dapat hidup selama bertahun-tahun di saluran percernaan

    manusia. Lebih dari dua milyar penduduk dunia terinfeksi oleh paling sedikit satu

    spesies cacing tersebut, terutama yang disebabkan oleh A. lumbricoides, T. trichiura

    dan cacing tambang (!", #$$%& !", #$$'.

    )abel *. +nfeksi soil-

    transmitted helminthspada manusia Cacing

    Penyebab Utama di

    Seluruh Dunia

    Penyakit Perkiraan populasi yang

    terinfeksi (juta)

    scaris lumbricoides +nfeksi cacing gelang $-*##*

    Trichuris trichiura +nfeksi cacing cambuk '$-/%

    !ecator americanus dan

    ncylostoma duodenale

    +nfeksi cacing tambang %'-$

    0trongyloides strecoralis +nfeksi cacing benang

    (threadworm

    1$-*$$

    "nterobius #ermicularis +nfeksi cacing kremi -#2 anak

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    2/20

    $% skaris &umbricoides

    3ambar *. 4acingAskaris Lumbricoides

    5lasifikasi 6scaris lumbricoides7

    5ingdom 7 6nimalia

    Phylum 7 8ematoda

    0ubclass 7 0ecernemtea

    "rdo 7 6scoridida

    0uper famili 7 6scoridciidea

    3enus 7 6scaris

    0pecies 7 6scaris lumbricoides

    a) 'orfologi4acing ini merupakan parasit 8ematoda terbesar pada manusia. Berbentuk

    silindris, berwarna putih atau kuning kemerahan, ujung anterior tumpul sedang

    ujung posterior lebih meruncing pada tiap# sisi terdapat garis# longitudinal

    (9lateral lines: berwarna putih sepanjang badan cacing& tubuhnya ditutupi

    kutikula ber-garis# melintang& cacing jantan berukuran panjang ; *$ < 1* cm&

    diameter ; # < mm, ujung posterior melengkung ke ventral dengan sepasang

    spikula kopulatorius silindris dan bentuknya sederhana yang terletak dalam

    kantong& cacing betina7 lebih besar dari cacing jantan, berukuran panjang #$ < 1%

    cm, = 1 < ' mm, vulva terletak di ventral tengah, ; di sepertiga anterior tubuh.

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    3/20

    Pada ujung anterior terdapat 1 buah labia>bibir, satu di mediodorsal, sepasang di

    ventrolateral, dan di tengah, di antara ketiga bibir terdapat kavum bukalis kecil

    berbentuk segitiga.

    6nterior posterior

    3ambar #. ?orfologi cacingAscariasis lumbricoides

    )elur mempunyai ukuran %-$ @ 1%-%$ A. i bagian luar ada lapisan albuminoid

    yang berbenjol-benjol kasar. )elurnya sendiri mempunyai lapisan hyaline yang

    tebal, jernih dengan lapisan luar yang relative tebal sebagai struktur penyokong,

    lapisan dalam yang tipis halus, vitelin, dan lipoidal yang tidak dapat ditembus juga

    ditemukan telur yang berbentuk ganjil tanpa lapisan albuminoid atau dengan

    lapisan yang lebarnya abnormal. )elur yang tidak dibuahi sukar diidentifikasi.

    )elur ini tidak hanya ditemukan bila tidak ada cacing jantan, tapi pada dua per

    lima dari semua pederita karena populasi yang berulang diperlukan untuk

    produksi telur yang dibuahi terus menerus.

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    4/20

    3ambar 1. )elur Ascaris

    lumbricoides fertil

    3ambar . )elur Ascaris lumbricoides

    unfertil

    b) Siklus hidup

    3ambar %. 0iklus !idup 6scariasis lumbricoides

    *4acing dewasa, #)elur infertil dan telur fertil, %Larva yang telah menetas,Larva matur

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    5/20

    Usus manusia Cacing Telur Cacing *eluar bersama feses Tersebar

    'enempel pada makanan Termakan 'enetas &ar#a 'enembus Usus

    liran Darah +antung Paru,Paru *erongkongan Tertelan Usus

    'anusia Cacing De-asa4acing dewasa biasanya hidup di rongga usus muda. 4acing ini mendapat

    makanan dari makanan hospes yang setengah dicerna dan mungkin dari sel-sel

    mukosa usus. )elur yang belum membelah bila dikeluarkan oleh hospes melalui

    tinja. Bila keadaan lingkungan dalam tanah menguntungkan kira-kira dalam waktu

    tiga minggu didalam telur dibentuk larva stadium dua yang infektif. )elur yang

    infektif itu bila ditelan manusia menetas dibagian atas usus muda dan mengeluarkan

    larva Cabditiform yang menembus dinding usus yang masuk vena kecil dan

    pembuluh limfa. ?elalui sirkulasi portal larva ini masuk ke hepar kemudian masuk

    ke jantung dan paru-paru. idalam paru-paru, larva ini mengalamai perubahan

    kedua dan ketiga. Larva bermigrasi atau dibawa oleh bronchiolus ke bronchus, naik

    ke trakea sampai ke epiglotis dan turun melalui esophagus ke usus muda. 0elama

    masa hidupnya didalam paru-paru, larva membesar sampai lima kali ukuran semula.

    0etelah sampai di usus larvanya mengalami perubahan kelima.

    c) Hospes dan distribusi?anusia merupakan satu-satunya hospesAscaris lumbricoides. i manusia,

    larva 6scaris akan berkembang menjadi dewasa dan mengadakan kopulasi serta

    akhirnya bertelur. Penyakit yang disebabkannnya disebut 6skariasis. 6skariasis

    adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing gelangAscaris lumbricoides,

    yang merupakan penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.

    Penyakit ini sifatnya kosmopolit, terdapat hampir di seluruh dunia. Prevalensi

    askariasis sekitar $-$2.

    d) "pidemiologi

    Ascaris lumbricoides adalah parasit yang penting baik di daerah di musim

    dingin maupun di daerah tropic, tetapi cacing ini lebih umum di daerah tropic dan

    paling banyak ditemukan di daerah sanitasi buruk. i +ndonesia, prevalensi

    askariasis tinggi, terutama pada anak-anak. Drekuensinya antara '$-/$2.

    Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang

    baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup Ascaris

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    6/20

    lumbricoidesini. )elur Ascaris lumbricoides berkembang sangat baik pada tanah

    liat yang memiliki kelembapan tinggi dan pada suhu #%E - 1$E 4.

    e) Patologi dam .ejala *linis

    3ejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan oleh cacing dewasa

    dan larva. 3angguan yang disebabkan cacing dewasa biasanya ringan. 5adang-

    kadang penderita mengalami gejala gangguan usus ringan seperti mual, nafsu

    makan berkurang, diare atau konstipasi.% 0tatus nutrisi anak dengan askariasis

    dapat lebih dipengaruhi oleh latar belakang sosioekonomik dan nutrisinya

    daripada oleh pengaruh infeksi askaris.

    ?orbiditas dapat bermanifestasi selama migrasi larva yang melalui paru-

    paru atau dihubungkan dengan adanya cacing dewasa di usus halus.

    6skariasis paru dapat terjadi paska pemajanan yang berat dan juga seringpada individu yang hidup di daerah dengan penularan infeksi musiman. )anda-

    tanda yang paling khas adalah batuk, sputum berbercak darah dan eosinofilia.

    Pada foto thoraks tampak infiltrat yang menghilang dalam waktu 1 minggu.

    5eadaan ini disebut sindrom Loeffler.

    Pada infeksi berat, terutama pada anak dapat terjadi malabsorbsi sehingga

    memperberat keadaan malnutrisi. Ffek yang serius terjadi bila cacing-cacing ini

    menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus (ileus. 6danya cacing

    dewasa pada usus halus disertai dengan keluhan tidak jelas seperti nyeri perut dan

    kembung. "bstruksi usus walaupun jarang, dapat karena massa cacing pada anak

    yang terinfeksi berat& insiden puncak terjadi pada anak umur *-' tahun. ?ulainya

    biasanya mendadak dengan nyeri perut kolik berat dan muntah, yang dapat

    berbercak empedu& gejala ini dapat memperburuk dengan cepat dan menyertai

    perjalanan yang serupa dengan obstruksi usus akut etiologi lain apapun'

    f) Diagnosa

    4ara menegakkan diagnosis penyakit adalah dengan pemeriksaan tinja

    secara langsung. 6danya telur dalam tinja memastikan diagnosis askariasis. 0elain

    itu diagnosis dapat dibuat bila cacing dewasa keluar sendiri baik melalui mulut

    atau hidung, maupun melalui tinja.

    iagnosis askariasis paru atau obstruktif didasarkan terutama pada data

    klinis dan indeks kecurigaan tinggi

    /% Trichuris trichiura

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    7/20

    3ambar '. 4acing Trichuris trichiura

    5lasifikasi Trichuris trichiura:

    5ingdom 7 6nimalia

    Phylum 7 8ematoda

    0ubclass 7 6denophorea

    "rdo 7 Fnoplida

    0uper famili 7 )tichinelloidea

    3enus 7 Trichuris

    0pecies 7 Trichuris trichiura

    a) 'orfologi4acing betina panjangnya kira-kira % cm, sedangkan cacing jantan kira-kira

    cm. Bagian anterior langsing seperti cambuk, panjangnya kira-kira 1>% dari

    panjang seluruh tubuh. Bagian posterior bentuknya lebih gemuk, pada cacing

    betina bentuknys membulat tumpul dan pada cacing jantan melingkar dan terdapat

    satu spikulum.

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    8/20

    3ambar . ?orfologi Trichuris trichiura

    )elur berukuran %$ < % mikron @ 1# mikron, berbentuk seperti tempayan

    dengan semacam penonjolan yang jernih pada kedua kutub. 5ulit telur bagian luar

    berwarna kuning-kekuningan dan bagian dalamnya jernih. )elur berisi sel telur

    (dalam tinja segar.

    3ambar . )elur Trichuris trichiura

    b) Siklus hidup

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    9/20

    3ambar /. 0iklus hidup cacing )richuris trichiura

    ?asa pertumbuhan mulai dari telur yang tertelan sampai cacing dewasa betina

    melatakkan telur kira-kira 1$-/$ hari.

    )elur yang dibuahi dikeluarkan dari hospes bersama tinja. )elur tersebut menjadi

    matang, yaitu telur yang berisi larva dan merupakan bentuk infektif, dalam waktu 1

    samapai ' minggu dalam lingkungan yang lembab dan tempat yang teduh. 4ara

    infektif secara langsung bila kebetulan hospes menelan telur matang. Larva keluar

    melalui dinding telur dan masuk ke dalam usus halus. 0esudah dewasa cacing turunke usus bagian distal dan masuk ke daerah kolon, terutama sekum. Gadi cacing ini

    tidak mempunyai siklus paru.

    c) Hospes dan distribusi

    ?anusia merupakan hospes cacing ini. Penyakit yang disebabkannya disebut

    )rikuriasis. 4acing ini lebih sering ditemukan bersama-sama Ascaris

    lumbricoides. 4acing dewasa hidup di dalam usus besar manusia, terutama di

    daerah sekum dan kolon. 4acing ini juga kadang-kadang ditemukan di apendiks

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    10/20

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    11/20

    4ara menegakkan diagnosis penyakit adalah dengan pemeriksaan tinja

    secara langsung. 6danya telur dalam tinja memastikan diagnosis askariasis. 0elain

    itu diagnosis dapat dibuat bila cacing dewasa keluar sendiri baik melalui mulut

    atau hidung, maupun melalui tinja.

    iagnosis askariasis paru atau obstruktif didasarkan terutama pada data

    klinis dan indeks kecurigaan tinggi.

    3. Oxyuris vermicularis (E. vermicularis)

    a. "pidemiologi E. vermicularis

    +nsiden tinggi di negara-negara barat terutama J06 1%-* 2. ?erupakan

    penyakit keluarga. )idak merata dilapisan masyarakat dan yang sering diserang

    yaitu anak-anak umur %-* tahun. Pada daerah tropis insiden sedikit oleh karenacukupnya sinar matahari, udara panas, kebiasaan ke 4 (yaitu sehabis defekasi

    dicuci dengan air tidak dengan kertas toilet. 6kibat hal-hal tersebut diatas maka

    pertumbuhan telur terhambat, sehingga dapat dikatakan penyakit ini tidak

    berhubungan dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat tapi lebih dipengaruhi

    oleh iklim dan kebiasaan. Jdara yang dingin, lembab dan ventilasi yang jelek

    merupakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan telur.

    b% Taksonomi

    Fnterobius vermicularis dapat diklasifikasikan sebagai berikut 7

    Phylum 7 8ematoda

    5elas 7 Plasmidia

    "rdo 7 Cabtidia

    0uper famili 7 "@yuroidea

    Damily 7 "@yuridea

    3enus 7 Fnterobius

    0pecies 7Enterobius vermicularis

    c% 'orfologi

    Jkuran telurE. vermicularis yaitu %$-'$ mikron @ #$-1$ mikron (rata-rata %% @

    #' mikron. )elur berbentuk asimetris, tidak berwarna, mempunyai dinding yang

    tembus sinar dan salah satu sisinya datar. )elur ini mempunyai kulit yang terdiri dari

    dua lapis yaitu 7 lapisan luar berupa lapisan albuminous, translucent, bersifat

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    12/20

    mechanical protection. i dalam telur terdapat bentuk larvanya. 0eekor cacing betina

    memproduksi telur sebanyak **.$$$ butir setiap harinya selama # samapi 1 minggu,

    sesudah itu cacing betina akan mati (0oedarto, *//%.

    3ambar *$. )elur cacingE. ermicularis

    4acing dewasa E. vermicularis berukuran kecil, berwarna putih, yang betina

    jauh lebih besar dari pada yang jantan. Jkuran cacing jantan adalah #-% mm, cacing

    jantan mempunyai sayap yang dan ekornya melingkar seperti tanda tanya. 0edangkan

    ukuran cacing betina adalah -*1 mm @ $, mm, cacing betina mempunyai sayap,

    bulbus esofagus jelas sekali, ekornya panjang dan runcing. Jterus cacing betina

    berbentuk gravid melebar dan penuh dengan telur. Bentuk khas dari cacing dewasa ini

    adalah tidak terdapat rongga mulut tetapi dijumpai adanya 1 buah bibir, bentuk

    esofagus bulbus ganda (double bulb oesophagus, didaerah anterior sekitar leher

    kutikulum cacing melebar, pelebaran yang khas disebut sayap leher (cervical alae.

    3ambar **. 4acing dewasaE. ermicularis

    d% Siklus hidupE. vermicularis

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    13/20

    ?anusia merupakan satu-satunya hospes definitif E. vermicularis dan tidak

    diperlukan hospes perantara. 4acing dewasa betina mengandung banyak telur pada

    malam hari dan akan melakukan migrasi keluar melalui anus ke daerah 7 perianal dan

    perinium. ?igrasi ini disebut 8octurnal migration. i daerah perinium tersebut

    cacing-cacing ini bertelur dengan cara kontraksi uterus, kemudian telur melekat

    didaerah tersebut. )elur dapat menjadi larva infektif pada tempat tersebut, terutama

    pada temperatur optimal #1-#' K4 dalam waktu ' jam (0oedarto, *//%.

    aktu yang diperlukan untuk daur hidupnya, mulai dari tertelan telur matang

    sampai menjadi cacing dewasa gravid yang bermigrasi kedaerah perianal, berlangsung

    kira-kira # minggu sampai # bulan. ?ungkin daurnya hanya berlangsung kira-kira +

    bulan karena telur-telur cacing dapat ditemukan kembali pada anus paling cepat %

    minggu sesudah pengobatan.

    3ambar *#. 0iklus !idupE. ermicularis

    e. Cara penularan

    4ara penularan Fnterobius vermicularis dapat melalui tiga jalan0

    *. Penularan dari tangan ke mulut penderita sendiri (auto infection atau pada orang

    lain sesudah memegang benda yang tercemar telur infektif misalnya alas tempat

    tidur atau pakaian dalam penderita.

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    14/20

    #. ?elalui pernafasan dengan menghisap udara yang tercemar telur yang infektif.

    1. Penularan secara retroinfeksi yaitu penularan yang terjadi pada penderita sendiri,

    oleh karena larva yang menetas di daerah perianal mengadakan migrasi kembali ke

    usus penderita dan tumbuh menjadi cacing dewasa.

    3ambar *1. 4ara PenularanE. ermicularis

    f% Patologi dan .ejala *linis

    Fnterobiasis relative tidak berbahaya, jarang menimbulkan lesi yang serius.

    3ejala klinis yang menonjol disebabkan iritasi di sekitar anus, perineum dan vagina

    oleh cacing betina gravid yang bermigrasi ke daerah anus dan vagina sehingga

    menyebabkan pruritus local. "leh karena cacing bermigrasi ke daerah anus dan

    menyebabkan pruritus ani, maka penderita menggaruk daerah sekitar anus sehingga

    timbul luka garuk. 5eadaan ini sering terjadi pada malam hari hingga penderita

    terganggu tidurnya. 5adang- kadang cacing dewasa muda dapat bergerak ke usus

    halus bagian proksimal sampai ke lambung, esophagus dan hidung, sehingga

    menyebabkan gangguan di daerah tersebut. 4acing betina gravid berjalan-jalan dan

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    15/20

    dapat bersarang di vagina dan tuba Dallopi, sehingga menyebabkan radang di saluran

    telur.

    g% Diagnosa

    4ara memeriksa Fnterobiasis yaitu dengan menemukan adanya cacing dewasa

    atau telur dari cacingE. vermiculsris. 6dapun caranya adalah sebagai berikut 7

    a% 4acing dewasa

    4acing dewasa dapat ditemukan dalam feses, dicuci dalam larutan

    8acl agak panas, kemudian dikocok sehingga menjadi lemas, selanjutnya

    diperiksa dalam keadaan segar atau dimatikan dengan larutan fiksasi untuk

    mengawetkan. 8ematoda kecil seperti E. vermicularis dapat juga difiksasi

    engan diawetkan dengan alkhohol $2 yang agak panas.b. )elur cacing

    )elurE. vermicularisjarang ditemukan didalam feses, hanya %2 yang

    positif pada orang-orang yang menderita infeksi ini (0oejoto dan 0oebari,

    *//'. )elur cacingE. vermicularis lebih mudah ditemukan dengan tekhnik

    pemeriksaan khusus, yaitu dengan menghapus daerah sekitar anus dengan

    0cotch adhesive tape swabM.

    1% !ecator americanus dan ncylostoma duodenale

    5lasifikasiNecator americanus:

    5ingdom 76nimalia

    Phylum 7 8ematoda

    5elas 7 0ecernentea

    "rdo 7 0trongylida

    Damily 7 Jncinariidae

    3enus 7 8ecator

    0pecies 7!ecator americanus

    5lasifikasiAncylostoma

    duodenale:

    5ingdom 76nimalia

    Phylum 78ematoda

    0ubclass 70ecernemtea

    "rdo 7Chabditida

    0uper famili 7Chabditoidea

    3enus 76ncylostoma0pecies 7Anc"lostoma

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    16/20

    #uodenale

    a) 'orfologi

    4acing betina !ecator americanus tiap hari mengeluarkan telur kira-kira

    sekitar /$$$ butir, sedangkan Anc"lostoma duodenale kira-kira *$. $$$ butir.

    4acing betina berukuran panjang kurang lebih * cm, cacing jantan $, cm. Bentuk

    badan!ecator americanusbiasanya menyerupai huruf 0, sedangkanAnc"lostomaduodenale menyerupai huruf 4. Gantan ukurannya / mm dan betina ukurannya **

    mm. Nulva, sedikit kearah anterior dari pertengahan tubuh. )idak ada duri pada

    ujung ekor.

    a. #uodenale n. Americanus

    3ambar *1. ?orfologi cacing!ecator americanus dan Anc"lostoma

    duodenale

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    17/20

    Congga mulut kedua jenis cacing ini besar. !ecator americanus mempunyai

    benda kitin, sedangkan padaAnc"lostoma duodenale ada dua pasang gigi. 4acing

    jantan mempunyai bursa kopulatrik. ?emilikiplat-plat pemotong sentral besar

    serta licin dan semi lunar bentuknya sepanjang pinggir bebas.

    n. americanus a.duodenale

    )elur dikeluarkan dengan tinja dan setelah menetas dalam waktu *-*,% hari,

    keluarlah larva Cabditiform. alam waktu kira-kira 1 hari larva Cabditiform

    tumbuh menjadi larva filoariform, yang dapat menembus kulit dan dapat hidup

    dalam - minggu di tanah. )elur cacing tambang yang besarnya kira-kira '$@$

    mikron, berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis. i dalamnya terdapat

    beberapa sel. Larva Cabditiform panjangnya kira-kira #%$ mikron, sedangkan

    larva Dilariform panjangnya kira-kira '$$ mikron.

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    18/20

    .ambar $1% Telur Cacing Tambang

    b% Siklus hidup

    3ambar *%. 0iklus !idup 4acing )ambang

    )elur yang dikeluarkan melalui tinja cepat menjadi matang dan mengeluarkan

    larva Cabditiformdalam waktu * sampai # hari. Larva Dilariform yang aktif yang

    sering pada lapisan atas setebal setengah inci dari tanah mempunyai daya

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    19/20

    tigmotaksis yang kuat. Larva Dilariform masuk ke dalam hospesnya melalui folikel

    rambut, pori-pori dan juga melalui kulit yang utuh. Larva masuk ke dalam saluran

    limfa atau vena kecil dan dibawa dengan aliran darah melalui jantung ke paru-paru.

    Larva ini naik ke bronkus dan trakea kemudian ke laring kadang-kadang infeksi

    dapat melalui terjadi melalui mulut bila larva dimasukkan ke dalam makanan atau

    minuman yang terkontaminasi.

    c% Hospes dan distribusi

    !ospes definitif kedua cacing ini, adalah manusia. 4acing ini tidak

    mempunyai !ospes perantara. )empat hidupnya ada di dalam usus halus terutama

    jejunum dan duodenum. Penyakit yang disebabkan oleh parasit ini disebut

    8ekatoriasis dan 6nkilostomiasis.

    d% "pidemiologi

    +nsiden tinggi ditemukan pada penduduk di +ndonesia terutama di pedesaan

    khususnya di perkebunan. 0eringkali golongan pekerja perkebunan yang langsung

    behubungan dengan tanah mendapat infeksi lebih dari $2. 5ebiasaan defeksi dan

    pemakaian tinja sebagai pupuk kebun penting dalam penyebaran infeksi. )anah yang

    baik untuk pertumbuhan larva adalah tanah gembur (pasir, humus dengan suhu

    optimal untuk !ecator americanus#E-1#E 4, sedangkan untuk Anc"lostoma

    duodenale #1E-#%E 4. Jntuk menghindari infeksi salah satu antara lain, dengan

    memakai alas kaki (sepatu, sandal.

    Dactor-faktor yang menyebabkan penyebaran meningkatan seperti orang-orang

    yang mengandung parasit yang defekasi di tanah di daerah yang sering dikunjungi

    orang lain, bertumpuknya tinja di tempat-tempat terpencil di dekat rumah, kembalinya

    anggota keluarga ke tempat terbatas ini, tanah pasir atau campuran tanah liat dan pasir

    merupakan pembiakan yang baik untuk larva cacing tambang, iklim panas, dan

    kelembaban 1$-%$ inchi air hujan terutama di musim panas.

    e% Patologi dan gejala klinis

    +nfeksi ringan cacing ini biasanya ditandai dengan sedikit gejala atau tanpa gejala

    sama sekali. Pada infeksi yang berat, kelainan patologi yang terjadi disebabkan oleh 1

    fase sebagi berikut7

    *. Dase cutaneus, yaitu cutaneus larva migrans, berupa efek larva menembus

    kulit. Larva ini menyebabkan dermatitis yang disebut $round itch. )imbul

    rasa nyeri dan gatal pada tempat penetrasi.

  • 7/26/2019 TUGES FATRIA

    20/20

    #. Dase %ulmonar", berupa efek yang disebabkan oleh migrasi larva dari

    pembuluh darah kapiler ke alveolus. Larva ini menyebabkan batuk kering,

    asma yang disertai dengan &hee'ing dan demam.

    1. Dase intestinal, berupa efek yang disebabkan oleh perlekatan cacing dewasa

    pada mukosa usus halus dan pengisapan darah. 4acing ini dapat mengiritasi

    usus halus menyebabkan mual, muntah, nyeri perut, diare, dan feses yang

    berdarah dan berlendir. 6nemia defisiensi besi dijumpai pada infeksi cacing

    tambang kronis akibat kehilangan darah melalui usus akibat dihisap oleh

    cacing tersebut di mukosa usus. )erjadinya anemia defisiensi besi pada

    infeksi cacing tambang tergantung pada status besi tubuh dan giIi penjamu,

    beratnya infeksi (jumlah cacing dalam usus penderita, serta spesies cacing

    tambang dalam usus. +nfeksi A. #uodenale menyebabkan perdarahan yang

    lebih banyak dibandingkan !. Americanus1. Gumlah darah yang hilang per

    hari per satu ekor cacing adalah $,$1 mL pada infeksi !ecator americanus

    dan $,*% mL pada infeksiAnc"lostoma duodenale. Gumlah darah yang hilang

    setiap harinya adalah # mL>*$$$ telur>gram tinja pada infeksi !ecator

    americanus dan % mL>*$$$ telur>gram tinja pada infeksi Anc"lostoma

    duodenale, sehingga kadar hemoglobin dapat turun mencapai level % gr>dl

    atau lebih rendah.f% Diagnosa

    Pemeriksaan penunjang pada cacing tambang dewasa dilakukan untuk

    menemukan telur cacing dan atau cacing dewasa pada pemeriksaan feses.

    Pemeriksaan feses basah dengan fiksasi formalin *$2 dilakukan secara langsung

    dengan mikroskop cahaya. )anda-tanda anemia defisiensi besi yang sering dijumpai

    adalah anemia mikrositik hipokrom, kadar besi serum yang rendah, kadar total iron

    binding capacity yang tinggi1.