6
A. TUJUAN KEGIATAN 1. Meningkatkan kesadaran berpikir mahasiswa tentang keberadaan lembaga kemahasiswaan di UPP Tegal. 2. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pentingnya ikut serta dan berperan aktif untuk memajukan kegiatan kampus, termasuk menyukseskan kegiatan PEKKA 2010. 3. Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya membina hubungan sesama mahasiswa, hubungan dengan dosen dan warga kampus lainnya. 4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya mengenal lingkungan kampus. 5. Membantu mahasiswa untuk mencintai lingkungan barunya. 6. Membantu mahasiswa dalam memahami visi dan misi organisasi kampus sehingga tumbuh semangat untuk mewujudkannya. 7. Mempersiapkan diri mahasiswa menghadapi perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya. 8. Menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa. B. PELAKSANAAN a. Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010 dilaksanakan pada : Hari, tanggal : Senin - Rabu, 20-22 September 2010 Waktu : Pukul 06.30 – selesai. Tempat : Kampus PGSD UPP Tegal b. Bakti kampus Tegal 2010 dilaksanakan pada :

TUJUAN KEGIATAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gak penting

Citation preview

Page 1: TUJUAN KEGIATAN

A. TUJUAN KEGIATAN

1. Meningkatkan kesadaran berpikir mahasiswa tentang

keberadaan lembaga kemahasiswaan di UPP Tegal.

2. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang

pentingnya ikut serta dan berperan aktif untuk memajukan kegiatan kampus,

termasuk menyukseskan kegiatan PEKKA 2010.

3. Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya membina

hubungan sesama mahasiswa, hubungan dengan dosen dan warga kampus lainnya.

4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya

mengenal lingkungan kampus.

5. Membantu mahasiswa untuk mencintai lingkungan barunya.

6. Membantu mahasiswa dalam memahami visi dan misi

organisasi kampus sehingga tumbuh semangat untuk mewujudkannya.

7. Mempersiapkan diri mahasiswa menghadapi perkuliahan dan

kegiatan akademik lainnya.

8. Menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa.

B. PELAKSANAAN

a. Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010 dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Senin - Rabu, 20-22 September 2010

Waktu : Pukul 06.30 – selesai.

Tempat : Kampus PGSD UPP Tegal

b. Bakti kampus Tegal 2010 dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Rabu, 22 September 2010

Waktu : Pukul 07.30 WIB - selesai

Tempat : Kampus PGSD UPP Tegal

C. PESERTA KEGIATAN

Peserta kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010 adalah seluruh

mahasiswa baru jurusan PGSD UPP Tegal FIP UNNES yang berjumlah 105.

D. SUSUNAN PANITIA

Lampiran 1

Page 2: TUJUAN KEGIATAN

E. ANGGARAN

Lampiran 2

F. HASIL KEGIATAN

Kegiatan PEKKA 2010 berlangsung selama tiga hari. Untuk meningkatkan

kesiapan mahasiswa baru dalam kegiatan PEKKA 2010, maka diadakan technical

meeting pada hari Minggu, tanggal 29 Agustus 2010 pukul 08.00 WIB yang

bertempat di GOR PGSD UPP Tegal. Kegiatan awal technical meeting mahasiswa

baru diawali dengan melakukan registrasi di Lobi GOR PGSD UPP Tegal. Setelah itu

panitia mengkondisikan mahasiswa baru sebagai peserta PEKKA 2010 menjadi 12

kelompok sekaligus pelaksanaan dinamika kelompok yang dipimpin oleh pendamping

kelompoknya masing-masing. Technical meeting diakhiri dengan penjelasan atribut

peserta PEKKA 2010 dan pemantapan yel-yel PEKKA 2010.

Hari pertama kegiatan PEKKA 2010 dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 20 September 2010. Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB di halaman tengah kampus PGSD UPP Tegal. Kegiatan PEKKA dibuka oleh Drs. Yuli Witanto selaku Koordinator PGSD UPP Tegal saat apel pembukaan. Selanjutnya peserta mengikuti kegiatan di dalam GOR PGSD UPP Tegal. Adapun urutan acaranya yaitu: pengecekan tugas oleh masing-masing pendamping kelompok, materi kemahasiswaan yang disampaikan oleh Drs. Yuli Witanto, materi akademik yang disampaikan oleh Drs.Data Kadar (Assay Data)

a) Sertifikat kadar (assay certificates) dari laboratoriumb) Data assay biasanya digabung menjadi data komposit untuk

tinggi jenjang tertentu untuk keperluan penaksiran kadar blok. Analisa statistik dapat dilakukan untuk assay dan/atau komposit.

3) Data Lokasia) Data survai koordinat permukaan dari titik bor.b) Data survai bawah tanah dari kemiringan dan deviasi pemboran.

4) Peta-peta topografi

2.6. METODA-METODA PENAKSIRAN

1) Penaksiran Cadangan Secara Manual (Cross-Section)a) Masih kerap dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari proyek. b) Hasil penaksiran secara manual ini dapat dipakai sebagai alat pembanding

untuk mengecek hasil penaksiran yang lebih canggih menggunakan komputer.

Page 3: TUJUAN KEGIATAN

c) Hasil penaksiran secara manual ini tak dapat langsung digunakan dalam perencanaan tambang dengan bantuan komputer.

2) Metoda PoligonAda dua metoda poligon yang berbeda :a) Penaksiran cadangan secara manual dengan metoda poligon daerah

pengaruh pada dasarnya tak lagi dilakukan (usang).b) Sebaliknya, metoda poligon menggunakan percontoh terdekat untuk penaksiran

kadar blok dalam model (dimana setiap blok memperoleh kadar dari komposi terdekat) masih umum dilakukan.

3) Metoda Segitigaa) Penaksiran kadar blok dengan cara ini tidak dilakukan/sudah usang.b) Metoda ini penting dalam aplikasi pembuatan kontur dengan komputer

4) Metoda Jarak Terbalik (Inverse Distance Method)a) Suatu cara penaksiran dimana kadar suatu blok merupakan kombinasi linier atau

harga rata-rata berbobot (weighted average) dari komposit lubang bor disekitar blok tersebut. Komposit yang dekat memperoleh bobot yang relatif lebih besar, sedangkan komposit yang jauh dari blok bobotnya relatif lebih kecil.

b) Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, ...) berpengaruh terhadap hasil taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan hasilnya akan semakin mendekati metoda poligon komposit terdekat.

c) Sifat/kelakuan anisotropik dari cebakan mineral dapat diperhitungkan (space ‘warping’).

d) Merupakan metoda yang masih umum dipakai.5) Metoda Geostatistik dan Kriging

a) Metoda inipun menggunakan kombinasi linier atau harga rata-rata berbobot (weighted average) dari komposit lubang bor di sekitar blok untuk menghitung kadar blok yang ditaksir.

b) Pembobotan tidak semata-mata berdasarkan jarak, melainkan menggunakan korelasi statistik antar percontoh (data komposit) yang juga merupakan fungsi jarak. Karena itu, cara ini lebih canggih dan kelakuan anisotropik dapat dengan mudah dapat diperhitungkan.

c) Cara ini memungkinkan penafsiran data cebakan mineral atau cadangan bijih secara probabilistik. Selain itu, ia memungkinkan pula interpretasi statistik mengenai hal-hal seperti bias, estimation variance, dll.

d) Berbagai varian/jenis penaksiran yang berdasarkan pada metoda kriging dan geostatistik dapat dilakukan.

e) Merupakan metoda yang paling umum dipakai dalam penaksiran kadar blok dalam suatu model cadangan.

Page 4: TUJUAN KEGIATAN

2.7. PEMERIKSAAN DARI SUATU MODEL CADANGAN MINERAL

1) Bandingkan peta-peta (penampang atas dan penampang melintang) dari data pemboran (assay/komposit) dengan peta-peta yang sama untuk model blok. Apakah kadar blok mengikuti kecenderungan kadar yang tampak pada data yang digunakan? Apakah kadar dalam model blok selalu lebih tinggi atau lebih rendah jika dibandingkan dengan data? Apakah kadar blok diekstrapolasi terlalu jauh ke daerah yang belum dibor ?

2) Lakukan perbandingan secara statistik antara kadar blok dengan kadar percontoh (komposit) yang digunakan. Beberapa teknik seperti statistika dasar (rata-rata, simpangan baku, median, dll) dan perbandingan distribusi kadar/probability plot dapat dicoba.

3) Lakukan perhitungan cadangan secara terpisah, secara manual atau menggunakan komputer. Apakah taksiran ini sensitif terhadap parameter-parameter penaksiran seperti jarak pengaruh dalam mencari percontoh, kadar data yang tinggi atau kadar tertinggi yang diperbolehkan, dsb ?

4) Untuk tambang yang sudah berjalan, satu cara yang dapat dikerjakan untuk mengetahui kinerja model cadangan adalah membandingkannya dengan produksi historis. Dua sumber data produksi adalah laporan produksi tambang (dari analisa lubang-lubang tembak) dan laporan pabrik pengolahan.

5) Lakukan pemeriksaan yang rinci terhadap data assay pemboran itu sendiri. Apakah data dari bor RC sesuai dengan data dari bor inti yang berdekatan. Pemeriksaan integritas data dapat pula dilakukan dengan melukakan assay ulang (biasanya di laboratorium yang berbeda) pemeriksaan assay terhadap komposit metalurgi, dll.

2.8. BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK BERBAGAI KOMODITAS

1) Tembaga (terutama untuk sistem porfiri)a) Zona mineralisasi : biasanya ada beberapa daerah dengan karakter yang

berbeda misalnya sulfida, zona terlindi (leached), oksida, pengkayaan sekunder atau supergene, dan zona primer atau hypogene.