Upload
jolie
View
57
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tujuan Pembelajaran. S etelah anda menyelesaikan pembelajaran bab ini , anda diharapkan mampu untuk : Mengenali elemen-elemen utama dari kerja kelompok efektif dan stategi pembelajaran kooperatif . Menggambarkan bagaimana strategi kerja kelompok direncanakan dan diterapkan . - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Tujuan Pembelajaran• Setelah anda menyelesaikan pembelajaran bab ini, anda diharapkan mampu untuk:1. Mengenali elemen-elemen utama dari kerja
kelompok efektif dan stategi pembelajaran kooperatif.2. Menggambarkan bagaimana strategi kerja kelompok
direncanakan dan diterapkan.3. Merencanakan dan menerapkan pelajaran
menggunakan Jigsaw dan STAD.4. Merencakan dan menerapkan strategi diskusi.5. Mendorong perkembangan sosial dengan teknologi
dan memanfaatkan interaksi siswa-siswa dengan pembelajar yang memiliki usia berbeda-beda
Ciri-Ciri Model Mengajar
Ciri-Ciri Model Mengajar
Tujuan:Model Menciptakan pemahaman mendalam tentang materi dan pemikiran kritis
Fase:Model mengikuti serangkaian langkah yang dianjurkan
Fondasi:Model didukung teori dan penelitian
Merencanakan Kegiatan Jigsaw
Merencanakan Kegiatan Jigsaw
Menentukan Tujuan Belajar
Menyiapkan Panduan Studi
Membentuk tim siswa
Mendukung presentasi “para ahli”
Fase-Fase dalam Merencanakan Pelajaran JigsawFase Tujuan
Fase 1: Menunjuk PakarSiswa diberikan komponen topik untuk dipelajari secara mendalam.
• Membuat kerangka kerja bagi kepentingan-kepentingan “Jigsaw”.• Memberikan Latihan negosiasi sosial.
Fase 2: Mengumpulkan InformasiPakar berupa siswa mempelajari komponen topik mereka sedalam mungkin
• Mengembangkan pemahaman sedalam mungkin terhadap komponen topik• Memberikan pengalaman mengumpulkan dan menyusun informasi.• Membantu siswa menjadi mandiri.
Fase 3: Rapat ahliPakar dari setiap komponen topik berkumpul dan menyiapkan presentasi yang akan mereka sajikan kepada kelompok mereka.
• Membandingkan dan menyusun informasi• Memperdalam pengetahuan tentang komponen apesifik suatu topik.• Mengembangkan kepemimpinan dan keahlian interaksi sosial.
Fase 4: Instruksi RekanPakar mempresentasikan informasi tentang komponen topik mereka kepada teman kelompok mereka.
• Membangun pengetahuan latar belakang teman kelompok terkait dengan topik.• Memberikan pengalaman melakukan presentasi dan berkomunikasi secara jernih.
Fase 5: Review dan penutupTopik direview dan diringkas
• Mengenali ciri-ciri utama dari topik• Mengisi celah dalam pemahaman siswa.
Fase-fase dalam Menerapkan Pelajaran STAD
Fase Tujuan
Fase 1: Instruksi/Pengajaran • Mengembangkan pemahaman siswa tentang keahlian.• Memberi siswa latihan untuk menggunakan keterampilan.
Fase 2: Transisi menuju timSiswa berpindah dari pengajaran kelompok utuh dan bersiap untuk studi tim.
• Membuat transisi dan pengajaran kelompok utuh ke kerja kelompok• Memberi siswa pengalaman bekerja sama dengan rekan kelompok dari kemampuan dan latar belakang berbeda.
Fase 3: Studi timTim-tim siswa berlatih melakukan ketrampilan akademik.
• Memberikan latihan ketrampilan akademis• Mendorong perekembangan sosial.
Fase 4: Mengakui PrestasiNilai perbaikan dan penghargaan tim diberikan
• Mengakui prestasi• Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
Perencanaan untuk Diskusi
Perencanaan untuk Diskusi
Mengidentifikasi topik
Menentukan tujuan belajar
Mengembangkan pengetahuan
siswa
Membangun struktur
Fase-Fase dalam Merencakan Diskusi
Fase Tujuan
Fase 1: PerekenalanGuru memberikan satu isu dan pembuka diskusi.
• Menarik perhatian• Memberikan fokus bagi diskusi.• Mengaktifkan pengetahuan latar belakang
Fase 2: EksplorasiSiswa mengeksplorasi topik, memperjelas pemikiran mereka, dari mengambil satu posisi.
• Mendorong keterlibatan siswa• Mendorong pemahaman mendalam terhadap topik.• Mengembangkan pemikiran kritis dan perkembangan sosial.
Fase 3: PenutupPoin-poin utama dalam diskusi akan diringkaskan
• Menjernihkan poin-poin kesempatan dan perdebatan.
Tujuan Pembelajaran
• Setelah selesai mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu
• Mengenali jenis-jenis materi yang diajarkan secara efektif dengan model temuan terbimbing.
• Merencanakan pelajaran dengan menggunakan model temuan terbimbing.
• Mengadaptasi model temuan terbimbing bagi murid dari kelompok usia berbeda dan latar belakang berbeda.
• Menilai materi yang diajarkan dengan model temuan terbimbing.
Materi yang diajarkan dengan Model Temuan Terbimbing
Materi yang Diajarkan dengan Model Temuan
terbimbing
Konsep• Kategori-kategori dengan karakteristik umum
Generalisasi• Hubungan antara konsep
Merencanakan Pelajaran dengan Model Temuan Terbimbing
Merencanakan Pelajaran dengan Model Temuan
Terbimbing
Mengindentifikasi Topik
Menentukan Tujuan Belajar
Menyiapkan contoh dan noncontoh
Fase-Fase di dalam menerapkan pelajaran dengan Model Temuan Terbimbing
Fase Deskripsi
Fase 1: Pendahuluan Guru berusaha menarik perhatian siswa dan menetapkan fokus pelajaran.
Fase 2: Fase Terbuka Guru memberi siswa contoh dan meminta siswa untuk mengamati dan membandingkan contoh-contoh.
Fase 3: Fase Konvergen Guru menanyakan pertanyaan-pertanyaan lebih spesifik yang dirancang untuk membimbing siswa mencapai pemahaman tentang konsep atau generalisasi.
Fase 4: Penutup dan Penerapan Guru membimbing siswa memahami defenisi suatu konsep atau pernyataan generalisasi dan siswa menerapkan pemahaman mereka ke dalam konteks baru.
Rencana Pelajaran JennyTopik: Haiku
Tujuan Belajar:Siswa akan mampu mengidentifikasi karakteristik-karakteristik dari puisi haiku.
Kegiatan Belajar:1. Tunjukkan dua contoh dan noncontoh dari haiku2. Minta siswa mencari pola-pola di dalam contoh dan membandingkan contoh itu dengan
noncontoh.3. Meminta siswa menawarkan beberapa dari pengamatan mereka dan menulis observasi itu di
papan.4. Membimbing siswa untuk menyimpulkan bahwa contoh-contoh itu mencakup tema tentang alam.5. Kemudian bimbinglah siswa untuk menyimpulkan bahwa contoh-contoh itu memiliki tiga baris,
dengan lima suku kata di baris pertama, tujuh suku kata di baris kedua, dan lima suku kata di baris ketiga. Mintalah siswa menghitung bahwa contoh-contoh itu memiliki pola lima-tujuh lima.
6. Mintalah siswa secara verbal menyatakan karakteristik-karakteristik dari haiku.7. Mintalah siswa menerapkan pemahaman mereka dengan menciptakan contoh-contoh haiku
mereka sendiri.
Asesmen:1. Beri siswa beberapa sajak tiga-baris dan minta mereka mengidentifikasi sajak-sajak yang memang
dan tidak menggambarkan karakteristik-karakteristik dari haiku.2. Mintalah siswa menciptakan satu contoh asli haiku yang mencakup semua karakteristik itu.
Tujuan Pembelajaran
• Setelah selesai mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu
1. Mengenali tujuan belajar yang dicapai secara efektif lewat model peraihan konsep.
2. Merencanakan pelajaran dengan menggunakan model peraihan konsep.
3. Menerapkan pelajaran menggunakan model peraihan konsep.
4. Mengadaptasi model peraihan konsep di dalam konteks pembelajaran yang berbeda-beda.
5. Menilai hasil siswa untuk model peraihan konsep.
Merencanakan Pelajaran Peraihan Konsep
Merencanakan Pelajaran Periahan Konsep
Mengidentifikasi topik
Menentukan Tujuan Belajar
Memilih contoh dan noncontoh
Menggunakan contoh dan noncontoh
Fase-Fase di dalam menerapkan Pelajaran Menggunakan Model Periahan Konsep
Fase Deskripsi
Fase 1: Perkenalan Guru memperkenalkan pelajaran dan menjelaskan bagaiaman kegiatan akan dilakukan
Fase 2: Contoh dan merumuskan hipotesis
Siswa diberikan satu contoh (atau mungkin dua contoh) dan noncontoh, dan mereka menghipotesikan kemungkinan sebutan bagi konsep berdasarkan contoh-contoh dan noncontoh awal.
Fase 3: Siklus analisis Contoh dan noncontoh tambahan diberikan siswa menyingkirkan hipotesis-hipotesis baru berdasarkan contoh dan non contoh baru.
Fase 4: Penutup dan Penerapan
Satu hipotesis tunggal dipisahkan dan didefinisikan. Juga contoh tambahan dianalisa berdasarkan definisi.
Metode Ilmiah
• Melakukan observasi• Merumuskan hipotesis• Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis• Memodifikasi, menolak, dan merumuskan
hipotesis baru.• Mengumpulkan data tambahan.• Menilai hipotesis dan merumuskan
kesimpulan akhir.
Tujuan Pembelajaran
• Setelah selesai mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu:
1. Mengenali jenis materi yang diajarkan secara efektif lewat model integratif.
2. Merencakan pelajaran dengan menggunakan model integratif.
3. Menerapkan pelajaran menggunakan model integratif.4. Mengadaptasi model intergatif dalam konteks murid
dengan usia dan latar belakang berbeda.5. Menilai pemahaman tentang materi yang diajarkan
lewat model integratif.
Merencanakan Pelajaran menggunakan model integratif
Merencanakan Pelajaran menggunakan model integratif
Mengidentifikasi topik
Menentukan tujuan belajar
Menyiapkan data
Menentukan pertanyaan
Fase-Fase dalam Merencanakan Pelajaran dengan Model Integrasi
Fase Deskripsi
Fase 1: Fase berujung terbuka
Murid mendekripsikan, membandingkan, dan mencari pola.
Fase 2: Fase Kausal Murid memberikan penjelasan bagi kesamaan dan perbedaan.
Fase 3: Fase Hipotesis Murid menghipotesiskan hasil kondisi-kondisi yang berbeda.
Fase 4: Penutup dan Penerapan
Murid melakukan generalisasi untuk membuat hubungan luas.
Rencana Pelajaran JudyTopik:Hubungan antara geografi dan perekonomian
Tujuan:Supaya siswa memahami bahwa geografi suatu wilayah memengaruhi perekonomian wilayah tersebut.
Prosedur:Fase 1:Meminta siswa mencari kesamaan dan perbedaan di kolom geografi di dalam digaram.Meminta siswa mencari kesamaan dan perbedaan di bagian perekonomian di dalam diagram.
Fase 2:Meminta siswa menjelaskan kesamaan dan perbedaan di dalam kolom geografi dan perekonomian, seperti:Megnapa perikanan menjadi industri penting di setiap negara bagian?Mengapa kebutuhan menjadi insdutri pneting terutama ketika lokasi geografis negara-negara bagian berbeda?
Fase 3:Bagaimana perekonomian setiap negara bagian akan berbeda jika negara bagian itu tidak terletak di daerah pantai AS?Bagaimana menurut kita perekonomian suaut negara bagian yang teletak di tengah AS, seperti kansas atau nebraska?Apa yang akan terjadi pada perekonomian Florida jika lokasinya lebih jauh ke utara?
Fase 4:Meminta siswa membuat pernyataan ringkasan tetnang efek dari iklim terhadap pereokonomian wilayah mana pun.Menunjukkan kepada siswa peta geografi AS dan meminta mereka melihat dua negara bagian, seperti Montana dan Texas, serta menjelaskan dalam tulisan bagaimana perekonomian mereka akan serupa dan berbeda.
Tujuan Pembelajaran
• Merencanakan pelajaran menggunakan pembelajaran berbasis-masalah.
• Menerapkan pelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
• Merencanakan dan menerapkan pelajaran menggunakan model penyelidikan.
• Mengadaptasi pembelajaran berbasis masalah bersama murid dengan usia dan latar belakang berbeda.
• Menilai pemahaman dan ketrampilan siswa saat menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
Karakteristik-Karakteristik Pembelajaran berbasis masalah
• Pelajaran Berfokus pada memecahkan masalah• Tanggung jawab untuk memecahkan masalah bertumpu pada siswa.• Guru mendukung proses saat siswa mengerjakan masalah.
Merencanakan Pelajaran untuk Pembelajaran Berbasis Masalah
Mengidentifikasi Topik
Menentukan tujuan belajar
Mengidentifikasi masalah
Mengakses materi
Fase-Fase Berbasis Masalah (Proble Based Learning)Fase Deskripsi
Fase 1: Mereview dan menyajikan masalahGuru mereview pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan memberi siswa masalah spesifik dan konkret dipecahkan.
• Menarik perhatian siswa dan menarik mereka ke dalam pelajaran.• Secara informal menilai pengetahuan awal.• Memberikan fokus konkret untuk pelajaran
Fase 2: Menyususn strategiSiswa menyusun strategi untuk memechkan masalah dan guru memberi mereka umpan balik soal strategi.
• Memastikan sebisa mungkin bahwa siswa menggunakan pendekatan berguna untuk memcahkan masalah.
Fase 3: menerapkan strategiSiswa menerapkan strategi-strategi mereka saat guru secara cermat memonitor upaya mereka dan memberikan umpan balik.
• Memberi siswa pengalaman untuk memecahkan masalah
Fase 4: Membahas dan mengevaluasi hasilGuru membimbing diskusi tentang upaya siswa dan hasil yang mereka dapatkan
• Memberikan siswa umpan balik tetnang upaya mereka
Fase-Fase dalam Menerapkan Pelajaran PenyelidikanFase Deskripsi
Fase 1:Mengidentifkasi pertanyaanGuru atau (idealnya) murid mengidentifikasi satu pertanyaan yang akan coba dijawab oleh siswa.
• Menarik perhatian siswa dan menarik mereka ke dalam pelajaran• Memberikan fokus untuk pelajaran
Fase 2: Membuat hipotesisSiswa membuat hipotesis yang berusaha menjawab pertanyaan
Memberikan kerangka referensi untuk mengumpulkan data.
Fase 3: Mengumpilkan dan menganalisis dataSiswa mengumpulkan data terkait dengan hipotesis dan menyusun serta menampilkannya supaya data itu bisa dianalisa.
Memberi siswa pengalaman menguji hipotesis dengan bukti.
Fase 4: menilai hipotesis dan membuat generalisasiGuru memandu diskusi tentang hasil dan sejauh mana hasil-hasil itu mendukung hipotesis. Juga, murid melakukan generalisasi terhadap hasil berdasarkan asesmen terhadap hipotesis.
Memberi siswa pengalaman tambahan untuk menggunakan metode ilmiah.Mengembangkan kemampuan untuk membuat kesimpulan berdasarkan bukti.Mendorong pengalihan penerapan (transfer) ke situasi-situasi baru.
Tujuan Pembelajaran
• Setelah selesai mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu:
1. Merencanakan pelajaran menggunakan model pengajaran langsung
2. Merencakan pelajaran menggunakan model pengajaran langsung
3. Mengadaptasi model pengajaran langsung untuk memanfatkan teknologi dan untuk siswa yang memiliki perbedaan budaya dan linguistik
4. Menilai pemahaman dan ketrampilan siswa ketika menggunakan model pengajaran langsung.
Merencakan Pelajaran dengan Model Pengajaran Langsung
Merencakan Pelajaran dengan Model Pengajaran Langsung
Mengidentifikasi Topik Menentukan Tujuan Belajar
Memilih contoh dan masalah
Fase-Fase dalam Menreapkan Plejaran Pengajaran Langsung
Fase Tujuan
Fase 1: Perekenalan dan reviewGuru memperkenalkan pelajaran dan mereview pemahaman awal
Menarik perhatian siswa dan menraik mereka ke dalam pelajaran.Secara informal menilai pemahaman siswa untuk menjamin mereka memiliki pemahaman minimum yang dibutuhkan untuk memahami ketrampilan.
Fase 2: PresentasiKetrampilan baru disajikan, dijelaskan, dan digamabrkan dengan contoh berkualitas tinggi.
• Mendorong keterlibatan siswa.• Memastikan bahwa siswa memahami kerngka kerja konseptual untuk ketrampilan.
Fase 3: Latihan TerbimbingSiswa melatih ketrampilan di bawah bimbingan guru
• Memulai proses mengembangkan ketrampilan • Memastikan keberhasilan siswa.
Fase 4: Latihan MandiriSiswa melatih sendiri ketrampilan
• Membangun otomatisitas ketrampilan• Mendorong transfer ke konteks baru.
Rencana Pelajaran TimTopik:Menambahkan angka bulat dua digit tanpa mengelompokkan ulang.
Standar:• Mencontohkan situasi penjumlahan dan penguruangan menggunakan konsep bagian-keseluruhan, menambahkan, mengurangkan dari, membandingkan, dan penjumlahan yang hilang.• Merepresentasikan angka dua digit dalam puluhan dan satuan.
Tujuan Belajar:Supaya anak kelas satu mampu:• Menjumlahkan angka dua digit dengan angka dua digit lain tanpa mengelompokkan ulang.• Menggambarkan perbedaan antara angka-angka satuan dan puluhan.
Kegiatan Belajar:Perkenalkan dan Review:1. Menyajikan soal cerita di mana sisw harus menambahkan satu angka dua digit dengan angka dua digit lain serta meningkatkan mereka
bahwa inilah apa yang akan mereka lakukan hari ini.2. Mereview penambahan angka dua digit dan meminta siswa merepresentasikan proses itu dengan kacang-kacangan dan tongkat kecil. 3. Meminta siswa merepresentasikan angka, seperti 12, dengan kacang-kacang dan tongkat kecil.
Presentasi:4. Merujuk siswa kembali pada soal cerita asli. Membimbing siswa melalaui proses terebut dengan mengajukan pertanyaan dan
memberikan contoh serta mengulangi proses itu dengan soal kedua. Lakukan soal ketiga jika perlu.5. Meminta siswa menjelaskan perbedaan antara angka satuan dan angka puluhan.
Praktik atau Latihan Terbimbing:6. Memberi siswa soal untuk mereka pecahkan sendiri.7. Meminta salah seorang siswa menunjukkan solusi bagi soal tersebut dan secara lisan menjelaskan masing-masing langkah. Meninta
siswa mengerjakan soal kedua dan mengulangi prosesnya. Minta mereka mengerjakan soal ketiga jika perlu.
Praktik atau latihan mandiri8. Memberi siswa soal-soal tambahan untuk mereka kerjakan sendiri.
Asesmen:Beri siswa soal atau masalah untuk dipecahkan.Minta mereka mempresentasikan satuan dan puluhan dengan kacang-kacangan dan tongkat kecil
Tujuan Pembelajaran
• Setelah selesai mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu:
1. Menggambarkan perbedaan hakiki antara ceramah dan ceramah diskusi sebagai pendekatan dalam mengajar.
2. Merencakan pelajaran menggunakan model ceramah diskusi.
3. Menerapkan pelajaran menggunakan model ceramah diskusi.
4. Mengadaptasi model ceramah diskusi dalam lingkungan belajar dan konteks yang berbeda.
5. Menilai pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan dengan menggunakan model ceramah diskusi.
Merencanakan Pelajaran Menggunakan Model Ceramah Diskusi
Merencakan Pelajaran Ceramah Diskusi
Mengidentifikasi Topik
Menentukan tujuan Belajar
Menstrukturkan materi
Menyaiapkan pengantar pelajaran
Rencana Pelajaran DianeTopik: Faktor-factor yang menyebabkan perang revolusi Amerika
Standar:• Memerikasa sebab-akibat, alur, dan dampak dari perang Perancis dan India.• Menjelaskan dampak dari Perang Perancis dan India dalam kebijakan Inggris untuk kloni Amerika dari 1763 sampai
1774.Tujuan Belajar:Suapaya anak kelas 8 memahami:• Bagaimana geografi dan hubungan dengan Amereika Pribumi berkontribusi pada konflik antara Inggris dan Perancis.• Bagaimana biaya konflik bagi Inggris berkontribusi pada Perang Revolusi.
Kegiatan Belajar:Perekenalan dan review:1. Secara singkat mereview sejarah koloni Amerika hingga pertengahan 1700-an.2. Tanyakan mengapa kita berbicara Bahasa Inggris tapi orang di kanada Timur umumnya berbicara Perancis.3. Memberikan panduan awal (advance organizers).Presentasi:4. Menyajikan informasi tentang eksplorasi Inggris dan Perancis di Amerika Serikat dan Kanada masa kini.Minitoring Pemahaman:5. Meminta siswa meringkaskan informasi yang sudah ada sajikan.Integrasi:6. Memberikan informasi tentang hubungan Perancis dengan Amerika Pribumi, geografi wilayah, system seigniorial
Perancis, dan alas an bagi konflik antara orang Inggris dan Perancis.7. Meminta siswa menggambarkan dampak hubungan Prancis-Amerika Pribumi dan system seigniorial Prancis terhadap
Perang Perancis dan India.8. Meminta siswa menawarkan saran-saran yang menggambarkan dampak dari Perang Perancis dan India terhadap
Perang Revolusi Amerika.
Asesmen:Meminta siswa menggambarkan hubungan antara Perang Perancis dan India, tindakan penggalangan dana Inggris berikut dan Perang Revolusi Amerka.
Fase-Fase Pelajaran Diskusi Ceramah
Fase Deskripsi
Fase 1: Review dan Perkenalan
Guru mereview topik-topik sebelumnya dan menyajikan panduan awal (advance organizer) untuk pelajaran. Guru juga bias memberikan pertanyaan tambahan yang dapat memberikan focus lebih jauh bagi pelajaran.
Fase 2: Presentasi Guru memberi siswa informasi yang merupakan bagian dari bangunan pengetahuan yang sistematis.
Fase 3: Monitoring Pemahaman
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk secara informal menilai sejauh mana mereka mengingat dan memahami informasi yang diberikan.
Fase 4: Integrasi Guru memberi siswa informasi tambahan dan kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membantu siswa mengintegrasikan informasi baru dengan informasi yang sudah disajikan. Siklus presentasi integrasi kemudian berlanjut sepanjang pelajaran.
Fase 5: Penutup Guru membimbing siswa saat mereka mereview dan meningkatkan informasi di dalam pelajaran.
Pertemuan 2 Pasca sarjana
Pembelajaran Aktif
• APA YANG AKU DENGAR, AKU LUPA.• APA YANG AKU DENGAR DAN LIHAT, AKU
MENGINGATNYA SEDIKIT.• APA YANG AKU DENGAR, LIHAT, DAN TANYAKAN
ATAU DISKUSIKAN DENGAN ORANG LAIN, AKU MULAI MEMAHAMINYA.
• APA YANG AKU DENGAR, LIHAT, DISKUSIKAN, DAN LAKUKAN, MEMBERIKAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN.
• APA YANG AKU AJARKAN KEPADA ORANG LAIN, AKU MENGUASAINYA.
Mel Silberman. 2013. Pembelajaran untuk Mengajar Secara Aktif. 101 Strategi untuk Mengajar Secara Aktif. Jakarta: PT Indeks. P.1.
Tabel 1: Taksonomi untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen
Dimensi Pengetahuan
Dimensi Proses Kognitif
1 2 3 4 5 6Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisa Mengevaluasi Menciptakan
A. Pengetahuan FaktualB. Pengetahuan KonseptualC. Pengetahauan ProseduralD. Pengetahuan MetakognitifDari Lorin W. Anderson & David R. Krathwohl, A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing, diterbitkan oleh Allyn and Bacon, Boston, Massachussets. Hak Cipta @2001 oleh Pearson Education.Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten Ketrasmpilan Berpikir. Edisi keenam. Jakarta Barat: PT Indeks. Hal.11.
Tabel 2: Model Core Teaching StandarsNo Kategori dan Standar DeskripsiA. Pembelajaran1 Perkembangan murid Guru memahami bagaimana siswa belajar dan mengembangkan serta merancang pengalaman belajar
yang sesuai perkembangan dan menantang.
2 Perbedaan Pembelajaran
Guru menggunakan pemahaman terhadap perbedaan individual dan keberagaman pembelajaran bersifat inklusif dan memungkinkan semua siswa mencapai potensi mereka secara penuh.
3 Lingkungan Belajar Guru bekerja sama dengan siswa untuk menciptkan lingkungan yang mendukung pembelajaran individual dan kolaboratif, mendorong interaksi sosial positif, dan motivasi diri.
B. Materi4 Pengetahuan materi Guru memahami materi yang ia ajarkan dan menjadikan materi itu bermakna dan mudah diakses siswa.
5 Penerapan Materi secara inovatif
Guru memahami bagaimana menghubungkan konsep-konsep dan menggembangkan perspektif yang berbeda-beda untuk melibatkan murid dalam pemikiran kritis dan kreatif serta pemecahan masalah secara kolaboratif.
C. Praktik Mengajar6 Asesmen Guru memahami dan menggunakan berbagai bentuk asesmen untuk mencatat kemajuan belajar dan
menyusun perencanaan dan pengajaran.
7 Merencanakan Pengajaran
Guru mendasarkan diri pada pengetahuan tentang materi, siswa, dan pedagogi untuk merencanakan pengajaran yang membantu semua siswa mengikuti tujuan yang sudah ditetapkan.
8 Strategi mengajar Guru memahami dan menggunakan berbagai strategi mengajar untuk mendorong murid mengembangkan pemahaman mendalam tentang bidang materi dan hubugan antara bidang-bidang tersebut.
D. Tanggung Jawab Profesional
9 Perenungan dan Perkembangan Berkelanjutan
Guru adalah seorang praktisi reflektif yang menggunakan bukti untuk mengevaluasi praktiknya dan menyesuaikan praktiknya untuk memenuhi kebutuhan setiap siswa.
10 Kolaborasi atau kerja sama
Guru berkolaborasi dengan siswa, keluarga, dan kolega, profesional lain, dan anggota masyarakat untuk berbagi tanggung jawab atas pembelajaran dan perkembangan siswa.
Ringkasan• Strategi mengjar adalah pendekatan umum mengajar
yang berlaku bagi semua bidang materi, topik, dan tingkat perkembangan siswa.
• Model mengajar adalah pendekatan spesifik mengajar yang mencakup serangkaian langkah spesifik yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan pemikiran kritis mereka dan mendapatkan pemahaman mendalam tentang bentuk-bentuk spesifik dari materi.
• Domain kognitif adalah domain pembelajaran yang berfokus pada pengetahuan dan keahlian intelektual. Komponen kognitif juga ada di dalam domain afektif, psikomotorik, dan interpersonal.
Pengjaran Efektif
• Membantu siswa berhasil dalam kegiatan belajar
• Menciptakan rasa tantangan dalam diri siswa• Menggunakan contoh-contoh konkret dan
relevan bagi pribadi siswa.• Melibatkan siswa dalam kegiatan belajar• Menilai siswa secara menyeluruh dan
memberi mereka umpan balik mendetail tentang kemajuan belajar mereka.
Rangkuman• Teori pembelajaran kognitif, alih-alih berfokus pada perubahan dalam
perilaku-perilaku tertentu, berfokus pada proses pemikiran murid atau pembelajar, yang boleh jadi atau mungkin juga tidak menghasilkan perubahan seketika dalam perilaku.
• Teori pembelajaran kognitif mengatakan bahwa pembelajaran dan perkembangan bergantung pada pengalaman murid, bahwa orang ingin pengalaman mereka masuk akal, bahwa orang membangun pengetahuan untuk memahami pengalaman-pengalaman mereka, bahwa pengetahuan yang dibangun murid tergantung pada pengetahuan dan pengalaman mereka sebelumnya, bahwa interaksi sosial dan penggunaan bahasa memfasilitasi konstruksi pengetahuan, bahwa belajar menurut latihan dan umpan balik, dan bahwa pembelajaran akan meningkat saat pengalaman belajar dihubungkan dengan dunia nyata.
• Semua pembelajaran mulai dengan perhatian dan tidak ada strategi atau model yang akan efektif jika siswa tidak memperhatikan pelajaran.
Motivasi Belajar
• Motivasi adalah sebuah daya yang menggerakkan, memelihara, dan mengarahkan perilaku menuju satu tujuan.
• Motivasi instrinsik adalah motivasi untuk terlibat di dalam suatu tugas karena tugas itu sendiri, sementara motivasi ekstrintik adalah motivasi untuk terlibat di dalam suatu tugas sebagai sarana mencapai tujuan.
• Motivasi untuk belajar menggambarkan kecenderungan murid untuk mencari kegiatan akademis yang bermakna dan setimpal serta berusaha mendapatkan manfaat belajar yang diniatkan dari kegiatan tersebut.
• Sifat-sifat guru yang membantu menciptakan suatu iklim ruang kelas positif juga mendorong motivasi siswa untuk belajar.
Strategi Pengajaran Penting dan Mengajar Cara Berpikir
Merencanakan Pembelajaran
Topik: Apa yang penting untuk dipelajari siswa saya?
Tujuan Belajar: saya ingin siswa saya mengetahui atau mampu melakaukan apa?
Kegiatan Belajar: Bagaimana saya akan membantu siswa saya mencapai tujuan saya?
Asesmen: Bagaimana saya tahu apakah siswa saya telah mencapai tujuan saya?
Penyelarasan: apakah kegiatan belajar dan asesmen saya secara logis terkait dengan tujuan saya?
Merencanakan Pengajaran: strategi mengajar Utama 1
• Perencanaan melibatkan pembuatan keputusan tentang tujuan belajar, kegiatan belajar yang akan membantu siswa mencapai tujuan, dan asesmen yang akan menentukan sejauh mana tujuan telah dicapai.
• Keselarasan instruksional: menggambarkan kesesuaian antara tujuan belajar, kegiatan belajar, dan asesmen.
• Strategi mengajar utama adalah: kemampuan yang seyogiaya dimiliki semua guru, terlepas dari pengalaman, kelas yang mereka ajar, atau topik mereka demi memaksimalkan kuantitas pengetahuan.
• Modeling dan antusiasme, ekspektasi, kepedulian dan efektivitas pengajaran pribadi guru adalah sama utama atau pentingnya untuk mendorong pembelajaran sebagaimana pentingnya semua itu bagi motivasi murid dan bagi upaya menciptakan iklim ruang kelas positif.
• Modeling dan antusiasme, ekspektasi, kepedulian dan efektivitas pengajaran pribadi guru adalah sama utama atau pentingnya untuk mendorong pembelajaran sebagaimana pentingnya semua itu bagi motivasi murid dan bagi upaya menciptakan iklim ruang kelas positif.
Strategi-Strategi Gaya
Strategi penguasaanSangat terfokus pada peningkatan kemampuan-kemampuan para murid untuk mengingat dan merangkum. Strategi-strategi ini memotivasi melalui penyediaan urutan yang jelas, umpan balik yang cepat, dan suatu perasaan kuat perluasan kompetensi dan keberhasilan terukur
Strategi antarpribadiMemajukan perkembangan kebutuhan para murid untuk berhubungan personal dengan kurikulum dan dengan satu sama lain. Strategi-strategi ini menggunakan tim, kemitraan, dan pembinaan dalam rangka memotivasi para murid melalui keinginan diri mereka untuk memiliki keanggotaan dan hubungan.
Strategi pemahamanBerusaha memunculkan dan mengembangkan kapasitas-kapasitas para murid menalarkan serta menggunakan bukti dan logika. Strategi-strategi ini memotivasi dengan membangkitkan keingintahuan melalui misteri, masalah, petunjuk, dan kesempatan menganalisis dan berdebat.
Strategi Ekspresi DiriMenyoroti kemampuan-kemampuan para murid untuk berimajinasi dan menghasilkan. Strategi-strategi ini menggunkan perumpamaan, metafora, pola, dan ambisi para murid mencapai individualitas dan orisinalitas.
Strategi empat gaya (four style)Menggunakan keempat gaya secara simultan, sehingga mendorong para murid mengembangkan suatu pendekatan belajar yang seimbang dan dinamis
Pemelajar PenguasaanINGIN mempelajari informasi dan prosedur praktis.MENYUKAI latihan, kuliah, demonstrasi, dan praktik.MUNGKIN MENGALAMI KESUKARAN KETIKA pembelajaran menjadi terlalu abstrak atau ketika berhadapan dengan pernyataan terbuka.PALING BANYAK BELAJAR KETIKA pengajaran difokuskan pada mencontohkan ketrampilan baru, berpraktik, dan sesi umpan balik.
Pemelajar AntarpribadiINGIN mempelajari hal-hal yang mempengaruhi kehidupan orang-orang.MENYUKAI pengalaman berkelompok, diskusi, aktivitas belajar kooperatif, permainan peran, atensi personal.MUNGKIN MENGALAMI KESUKARAN KETIKA pengajaran berfokus pada tugas individual mandiri atau ketika pembelajaran kekurangan aplikasi dunia nyata.PALING BANYAK BELAJAR KETIKA gurunya memperhatikan keberhasilan dan pergumulannya.
Pemelajar PemahamanINGIN menggunakan logika, debat, dan penggalian
informasi dalam menyelidiki ide-ide.MENYUKAI aktivitas membaca, debat, proyek
penelitian, studi mandiri, penyusunan kasus, atau argumen, pertanyaan “mengapa?”
MUNGKIN MENGALAMI KESUKARAN KETIKA terdapat fokus pada lingkungan sosial di kelas
(misalnya, pembelajaran kooperatif).PALING BANYAK BELAJAR KETIKA ditantang untuk
memikirkan dan menjelaskan ide-idenya.
Pemelajar Ekspresi DiriINGIN menggunakan imajinasinya dalam
mengeksplorasi ide-ide.MENYUKAI aktivitas pengembangan kreasi dan
aktivitas artistik, persoalan terbuka dan nonrutin, pembentukan kemungkinan dan alternatif,
pertanyaan “Bagaimana jika?’MUNGKIN MENGALAMI KESUKARAN KETIKA
pengajaran berfokus pada latihan dan praktik serta menghafal prosedur/aturan baku/kebiasaan
penyelesaian masalahPALING BANYAK BELAJAR KETIKA diundang untuk mengekspresikan dirinya secara unik dan orisinal.
Empat Gaya Belajar
Ketrampilan Membaca dan MempelajariMengumpulkan dan mengorganisasikan ide-ide melalaui pembuatan catatan.Mengomunikasikan kosakata akademis yang abstrakMembaca dan menginterpretasikan informasi bertampilan visual
Ketrampilan MerefleksikanMenyusun rencana-rencana penanganan pertanyaan dan tugasMenggunakan kriteria-kriteria dan pedoman-pedoman dalam mengevaluasi pekerjaan yang sedang berlangsung.Mengontrol atau megnubah suasana hati dan impulsivitas.
Ketrampilan BerpikirMenarik kesimpulan, membuat dan meguji inferensi, hipotesis, dan dugaan.Melakukan pembandingan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu.Menganalisis tuntutan-tuntutan dari berbagai jenis pertanyaan yang memerlukan pemikiran tingkat tinggi.
Ketrampilan BerkomunikasiMenulis penjelasan yang jelas, menarik, koheren pada semua area konten.Menulis bebas pada genre-genre nonfiksi berikut: masalah/solusi, pengambilan keputusan, argumen, komparasi.Membaca dan menulis tentang dua atau lebih dokumen.
KETRAMPILAN-KETRAMPILAN TERSEMBUNYI DAN KEMAMPUAN
AKADEMIS
(Motivasi/Diferensiasi
)
Antarpribadi PenguasaanHubungan
Orisinalitas
KeberhasilanKeingintahuan
Pemahaman Ekspresi Diri
Gaya-Gaya belajar apa yang dilibatkan melalui strategi ini?
Paling Sedikit Medium Paling Banyak
2.5
2.8
2.5
2.8
1.5
2.5Pengetahuan diri
Empati
Perspektif
Aplikasi
Interpretasi
Penjelasan
Aspek_aspek pemahaman apa yang dikembangkan melalui strategi ini?(Pemahaman yang Dimaksudkan)
Ketrampilan-Ketrampilan apa yang dibangun melalaui strategi ini?(Ketrampilan-Ketrampilan Tersembunyi dari Kemampuan Akademis)
• Membaca dan Mempelajari– Mengumpulkan/mengorganisasikan ide-ide melalui pembuatan catatan.– Mengomunikasikan kosakata akademis yang abstrak– Membaca/menginterpretasikan informasi visual.
• Menalarkan dan Menganalisis– Menarik kesimpulan; membuat/menguji inferensi, hipotesis, dugaan.– Melakukan pembadingan dengan menggunakan kriteria-kriteria.– Menganalisis tuntutan-tuntutan dari berbagi jenis pertanyaan.
• Menghasilkan dan Mengomunikasikan– Menulis penjelasan yang jelas, koheren.– Menulis bebas pada genre-genre pokok nonfiksi.– Membaca dan menulis tentang dua atau lebih dokumen.
• Merefleksikan dan Menghubungkan– Menyusun rencan-rencana penanganan pertanyaan dan tugas– Menggunakan kriteria-kriteria dan pedoman-pedoman dalam mengevaluasi
pekerjaan.– Mengontrol/mengubah suasan hati dan impulsivitas.
Seperti apa strategi ini menggabungkan hasil penelitian tentang efekktivitas pengajaran?(Pengajaran Kelas yang berhasil)
• Pengidentifikasian persamaan dan perbedaan• Perangkuman dan Pencatatan• Penguatan Usaha dan pemberian pengakuan• Pekerjaan rumah dan praktik• Penggambaran nonlinguistik• Pembelajaran kooperatif• Penentuan sasaran dan pemberian umpan balik• Penyusunan dan pengujian hipotesis-hipotesis.• Penyiapan isyarat, pertanyaan, dan pengorganisasi
terlebih dahulu.
Seperti apa strtategi ini dimasukkan ke dalam desain unit pelajaran?(Cetak biru Pembelajaran)
Praktik dan Aplikasi
Pengantar
Pengetahuan Baru
Pemeriksaan
Pemikiran mendalam Cocok disertai
usaha minimal
Cocok disertai usaha
tertentu
Keceocokan alamiah
Kecocokan yang buruk
Pembelajaran aktif
101Strategi
Untuk mengajarSecara aktif
Mengajukan pertanyaan
Menstimulasi Diskusi Kelas
Belajar bersama Seluruh murid
Penilaian diri
Menilai secara langsung
Melibatkan murid dengan cepat
Strategi meninjau ulang
Pembelajaran kolaboratif
Pembelajaran mandiri
Pembelajaran afektif
Ungkapan rasa terakhir
Menukar teman
Mengembangkan ketrampilan
Perencanaan masa depan
Membangun tim