Upload
anisa-putri
View
23
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
TUMBUH KEMBANG
Wan Nedra
Bagian IKA FK YARSI
2010
Dasar - dasar Pertumbuhan
– Pertumbuhan normal– Faktor-faktor biologis yang mempengaruhi pertumbuhan normal
• genetik• endokrin
– Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan normal• gizi• infeksi, infestasi parasit• psikologik dan sosial• keluarga dan masyarakat
– Pemantauan pertumbuhan normal• status gizi• Kurva antropometri: berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan
atas• Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
Dasar-dasar Perkembangan
• Perkembangan struktur dan fungsi organ
• Perkembangan Psikomotor, Kognitif, Emosi (bayi, balita, usia sekolah, remaja)
• Faktor-faktor biologis yang mempengaruhi perkembangan normal (gizi, infeksi dll)
• Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan normal (pengasuhan, psiko sosial)
• Pemantauan perkembangan normal
• Deteksi dini penyimpangan perkembangan
Penyimpangan Pertumbuhan
• Prematuritas, pertumbuhan janin terhambat, lebih bulan
• Kelainan kongenital
• Gizi kurang, gizi buruk, gagal tumbuh, gizi lebih
• Perawakan pendek, perawakan jangkung
Penyimpangan Perkembangan
• Gangguan gerak
• Gangguan pendengaran dan bicara
• Gangguan penglihatan
• Gangguan kecerdasan
• Gangguan perilaku
• Kekerasan pada anak (child abuse)
Upaya promotif, preventif dan rehabilitatif
• Pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang rutin
• Perbaikan gizi
• Pencegahan penyakit: higiene perorangan, lingkungan, penyaki parasit,kecelakaan dan imunisasi
• Stimulasi dini
• Komunikasi, Informasi, Edukasi
• Rehabilitasi
Pendahuluan
• Status Nutrisi aspek penting individu normal dan sakit
• Hasil penilaian stasus gizi :
– keadaan gizi (baik/kurang/buruk)
– proses tumbuh kembang
• Individu sakit : ~ perjalanan+ prognosis
penyakit
Pendahuluan
• Hub keadaan gizi dan status nutrisi
• MEP berat : def immunologi ----> malnutrisi RS : - lama, biaya rawat >
- pros penyembuhan >
• Pengkajian status nutrisi:Kesimp akhir : hasil pengukuran, indeks, indikator
Cara penilaian status nutrisi
• Tujuan: - individu : menentukan keadaan gizi mendeteksi def nutrien
memantau pertumb fisik --> hsl penilaian: intervensi yg sesuai - populasi: tk status gizi masyarakat --> hsl penilaian :
kebijakan pemerintah
Cara Penilaian st. nutrisi di klinik
• Pemeriksaan klinis
• Analisis diet
• Pemeriksaan antropometri
• Pemeriksaan laboratorik
Pemeriksaan klinis
• Anamnesis (riwayat makanan)
• Pemeriksaan fisis (insp, palpasi, perkusi, auskultasi)
• Pemeriksaan antropometri terbatas(BB, TB, LK, LLA)
Pemeriksaan klinis
• Gizi kurang: - kelainan fisis tidak jelas - anak hanya tampak kurus
• Gizi buruk: - marasmik - marasmik kwasiorkor - kwasiorkor
Pemeriksaan klinis
• Marasmik:- cengeng, pufat
- penampakan spt “orang tua susah” - rambut normal
- lap lemak (-): tulang2 menonjol - otot hipo/atrofi - hati/limpa membesar
• Kwasiorkor:- apati, muka bulat,
pucat - rambut spt rambut jagung - edema
- crazy pigmen dermatosis
• Marasmik-kwasiorkor : campuran M-K
• Cubit tipis, tebal
Pemeriksaan klinis
Analisis diet
• Pelengkap pemeriksaan lainnya
• Penilaian kuantitas & kualitas makanan- metoda wawancara
- food models- pencatatan mkn sehari-
hari . 24 hours recall metode . 3-7 days
Analisis diet
• Kesulitan makan
• Kebiasaan makan yang abnormal
• Alergi makanan
• hambatan perkemb ketrampilan makan(feeding skill development)
• Kelemahan : - keakuratan rendah- kurang praktis
Antropometrik
• Definisi . Antropometri :
pengukuran berbagai dimensi fisik tubuh manusia pada berbagai usia.
Pengukuran:mendapatkan
nilai/data mentah
Antropometrik
• Indeks:kombinasi hsl pengkuran mis: B/U, TB/U
• Indikator:Titik potong (cut off point) suatu indeks mis: titik potong utk gizi buruk
berdasarkan BB/TB : < 70%
Antropometrik
• Pengukuran : - mrp data dasar utk mendptkan indeks dan indikator - dapat dipercaya (reliable) - hasil sama pd pengukuran ulang (reproducible) - bisa merupakan hasil pengamatan
Antropometrik
• Pengkajian st. nutrisi sec antropometri4 unsur saling terkait:
- metode yg digunakan - standar yg diacu - titik potng (cut off points) - klasifikasi
Antropometrik
• Berat badan- parameter paling sederhana- mudah dilakukan dan diulang- indeks utk status nutrisi sesaat
• Pengukuran: - tanpa pakaian/seminim mungkin - tanpa alas kaki - timbangan balance beam (dacin)/ pegas
Antropometrik
• Keakuratan- anak besar : 0.5 kg
- anak kecil : 0.1 kg
• Interpretasi- BB/U diplot pada kurva:
BB < sentil ke 10 : defisit BB > sentil ke 90 : lebih
Antropometrik
• BB/U dibandingkan baku yg diacu, dalam prosentase:- 80-120% : gizi baik- 60-80% : gizi kurang(edem - ) buruk (edem + )- < 60% : gizi buruk
• BB/TB : lihat tentang BB/TB
Antropometrik
• Perubahan BB ---> masalah nutrisi akut• Menghitung kehilangan BB: - BB saat
ini = BB saat ini x 100% BB semula
• Interpretasi: 85-95% : kehilangan BB ringan 70-84% : kehilangan BB sedang < 70% : kehilangan BB berat
Antropometrik
• Kehilangan BB (%) =BB semula-BB saat ini x
100% BB semula
• Penilaian kehilangan BB tsb biasanya dikaitkan dengan jangka waktu terjadinya.
Penilaian BB dikaitkan dengan jangka waktu
• Jk wkt Kehilangan BB dlm % Bermakna
Berat 1 mg 1-2 > 2 1 bln 5
> 5 3 bln 7.5 > 7.5 6 bln
10 > 10
Antropometrik
• Tinggi Badan- juga mrp parameter yg
sederhana - mudah dilakukan dan diulang - dikaitkan dg BB memberikan informasi yg bermakna - kekurangan menunjukkan kekurangan gizi kronis
Antropometrik
• Cara pengukuran• anak besar:
- berdiri tegak & mata menatap lurus- punggung menempel pd alat pengukur pjg pd tembok/dinding
• bayi/anak belum berdiri:- posisi terlentang- menggunakan alat pengukur khusus
Antropometrik
• Evaluasi TB memerlukan data: - umur, seks, standar baku yg diacu - TB diplot pada kurva TB - Dinyatakan dalam %
• Interpretasi: 1.TB/U pada kurva < sentil 5
: def berat sentil 5-10 : def nutrisi/genetik
Antropometrik
• TB/U dibandingkan standar baku (%):. 90-110% : TB
baik/normal . 70-90% : TB kurang . < 70% : TB sangat kurang
• BB/TB : lihat tentang BB/TB
Antropometrik
• BB menurut TB (BB/TB)- lebih akurat --> mencerminkan
proporsi tubuh
• Anak perempuan hanya sp TB 138 cm
• Anak lelaki TB 145 cm
• Keuntungan : tdk memerlukan umur
Antropometrik
• Cara menghitung : BB/TB(%) =BB terukur saat itu x 100%BB baku~TB terukur saat itu
• Interpretasi: - > 120 % : kegemukan/obesitas 110-120% : overweight 90-110% : normal 70-90 % : gizi kurang < 70 %
: gizi buruk
Antropometrik
• Nilai BB/TB yg berada sekitar P 50 menunjukkan kesesuaian atau norma
• Makin jauh deviasi yg terjadi makin besar pula kelebihan atau kekurangan gizi pada individu tsb
Lingkaran Lengan Atas
• Anak gol umur 1-5 thn
• LLA saja sdh dpt menunjukkan st gizi
• Dilakukan pada lengan kiri
• Pertengahan akromion-olekranon
• Menggunakan pita yg tdk melar/pita khusus (WHO/CARE) yang diberi warna
• hijau, kuning, dan merah
Lingkaran Lengan Atas
• Interpretasi:< 11.5 cm : gizi buruk (merah)11.5-12.5 cm : gizi kurang (kuning)> 12.5 cm : gizi baik (hijau)
• Bila LLA dikaitkan dgn umur:85-100% : gizi baik/normal70-85% : gizi kurang< 70% : gizi buruk
• Bila umur tidak diketahui, digunakan indeks LLA/TB
> 85% : gizi baik/normal 80-85% : borderline/KKP-I 75-80%
: gizi kurang/KKP-II < 75%: gizi buruk/KKP-III
Lingkaran kepala
• Dipengaruhi oleh st. gizi sp umur 36 bulan
• Pengukuran rutin ==> menjaring keln otak
• Penggunaan pita tdk melar
• Tepat diatas supra-orbita pd bag plg menonjol dan melalui oksiput
Interpretasi
• LK < sentil 5 atau < - 2 SD ==> kemungkinan malnutrisi kronik pd masa intrauterin atau masa bayi/anak dini
Tebal Lipatan Kulit
• Hampir 1/2 lemak tubuh ada di jar.subkutis
• Dpt diperkirakan jumlah lemak total dalam tubuh
• Menggunakan Caliper
• Hsl pengukuran diplot pd grafik/standar
• Dapat menunjukkan :- st. nutrisi&komposisi tubuh
saat ini - jumlah cadangan energi- bila dikaitkan dgn
indeks BB/TB dpt menentukan adanya malnutr kronik
Penilaian st.nutrisi secara laboratorik
• Utk memastikan def.nutrien yg masih subklinis pada pem.klinis, antropometri maupun dietetik
• Harus dipilih sesuai tujuan penilaian st.nutrisi : uji tapis, diagnosis, pemantauan di klinik dsb.
• Sederhana :Hb & Ht• Albumin : parameter baik tp kurang sensitif
• Albumin : parameter yg baik tp kurang sensitif
• pre-albumin, RBP, aminogram : sensitif dan akurat tp biaya mahal
• Pemeriksan vitamin & mineral atas indikasi
• Pem lab menunjukkan defek imunologik ~ def gizi :
- jumlah limfosit total- delayed hypersensitivity test
Pengkajian Status Nutrisi
• Bila ke 4 cara tsb dapat dilakukan===> diagosis lebih tepat
• Prakteknya sulit ===> klinis + antropo sederhana
• BB/TB masih merupakan indeks yg terbaik dan lebih mencerminkan status gizi anak tersebut.
• Tidak dapat digunakan pd keadaan yang mempengaruhi BB/proporsi tubuh: - udem, organomegali - tumor yg besar
• Sebaiknya digunakan standar nasional/ regional.
• Bila belum ada ==> WHO-NCHS
• Dalam melakukan pengkajian berbagai indeks dapat dikombinasikan/dihubungkan
• Indeks yang sering digunakan bersama-sama: BB/umur, TB/umur dann BB/TB.
BB/TB BB/U TB/U Interpretasi
normal rendah rendah normal dg riwmalnutrisi
normal normal normal normal
normal tinggi tinggi Tinggi, st.nutrisinormal
normal
BB/TB BB/U TB/U Interpretasi
rendah rendah tinggi Kurang gizi++, baruterjadi
rendah rendah normal Kurang gizi +, baruterjadi
rendah normal tinggi Kurang gizi, baruterjadi
m
• BB/TB BB/U TB/U Interpretasi tinggi tinggi rendah Obesetinggi normal rendah Kelebihan
gizi dg riw malnutrisi tinggi
tinggi normal Kelebihangizi blm tentu obese