Upload
inthan-atika
View
222
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
26
Citation preview
7/18/2019 tutor
http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 1/6
1. Hubungan kejadian demam dengan riwayat bepergian ke Bangka
Demam yang terjadi pada kasus ini berhubungan dengan proses skizogoni
(pecahnya merozoit/skizon) akibat malaria. edangkan! menurut "eta #ndemisitas
$alaria di %ndonesia tahun &'' diperkirakan sekitar *+ masyarakat %ndonesia
bertempat tinggal di lokasi yang berisiko untuk tertular malaria. atu di antara
wilayah di %ndonesia yang yang merupakan daerah endemis malaria adalah ,abupaten
Bangka di "ro-insi ,epulauan Bangka Belitung. ilayah tersebut dikategorikan
sebagai wilayah endemis sedang untuk malaria dengan angka $% &0! per 1'''
penduduk pada tahun &'' (Depkes 2% &''3). ehingga disimpulkan bahwa asal
in4eksi malaria pada kasus berhubungan dengan bepergian ke Bangka.
&. 5enis6jenis sakit kepala
. "ato4isiologi mual pada pasien malaria
Mekanisme mual 7
8yamuk yang di dalam tubuhnya terdapat parasit malaria menggigit
manusia sporozoit sporozoit ke sel hati dan di parenkim hati melakukan
perkembangan secara aseksual (skizogoni eksoeritrosit) selama *!* hari skizoit
skizoit pecah menjadi mengeluarkan merazoid6merazoid
merazoid ke sirkulasidarah dan menyerang 2B9 terbentuk eritrosit parasit (#") bereplikasi secara
aseksual (skizogoni eritrosit) parasit dalam eritrosit mengalami & stadium yaitu
stadium cincin (tropozoid) dan matur (skizon) permukaan membran #" stadium
matur menonjol dan membentuk knob dengan H2"1 (komponen umum knob) #"
mengalami merogoni/skizogoni (pembelahan secara berulang) melepaskan toksin
malaria berupa :"1 :"% merangsang pelepasan ;8< alpha! %= 1! %= >! %= dengan
mengakti-asi makro4ag
%= mengakti-asi sel mast
pelepasan histamin
peningkatan asam lambung nausea perasaan perut tidak nyaman.
. 9ara pemeriksaan hepar
%8"#,%
mintalah penderita untuk bernapas! perhatikan apakah nampak adanya hepar atau lien yang
menonjol di bawah arcus costa.
"#2,?%
7/18/2019 tutor
http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 2/6
Hepar ?ntuk menentukan ukuran hati! dikerjakan sebagai berikut7
@ $ulai perkusi dibawah payudara kanan pada =$9 kanan dan merupakan daerah paru
kanan! hasilnya suara sonor dari paru.
@ ,emudian perkusi beberapa sentimeter kebawah sampai suara perkusi lebih pekak dan
perhitungan mulai dari titik ini.
@ ;eruskan kebawah sampai ada perubahan suara perkusi. ;itik ini merupakan titik akhir dan
kemudian diukur dari titik awal sampai titik akhir. "anjang ukuran disebut li-er span yang
mempunyai angka normal >61& cm.
"="%
Hepar =etakkan tangan kiri anda di belakang penderita! menyangga costa ke6 11 dan
ke61& dengan posisi sejajar pada costa. $intalah penderita untuk relaks. Dengan mendorong
hepar ke depan! hepar akan lebih mudah teraba dari depan dengan tangan kanan.
;empatkan tangan kanan nda pada abdomen penderita sebelah kanan! di sebelah lateral
otot rektus! dengan ujung jari ditempatkan di bawah batas bawah daerah redup hepar. Dengan
posisi jari tangan menunjuk ke atasatau obliA! tekanlah dengan lembut kea rah dalam dan ke
atas.
$intalah penderita untuk bernapas dalam6dalam. 9obalah merasakan sentuhan hepar
pada jari anda pada waktu hepar bergerak ke bawah! dan menyentuh jari nda. pabila nda
merasakannya! kendorkanlah tekanan jari nda! dan nda dapat meraba permukaan anterior
hepar penderita. pabila anda dapat merasakanya! batas hepar normal adalah lunak! tegas!
dan tidak berbenjol6benjol.
Besarnya tekanan pada dinding abdomen pada pemeriksaan hepar tergantung pada tebal6
tipisnya otot rektus. pabila anda susah merabanya! pindahlah palpasi pada daerah yang lebih
dekat ke arcus costa. "emeriksaan dapat juga dilakukan dengan teknik mengait. Berdirilah di
sebelah kanan penderita. =etakkanlah kedua tangan nda bersebelahan di bawah batas bawah
redup hepar. $intalah penderita untuk bernapas dalam6dalam dengan na4as perut! sehingga
pada inspirasi hepar dan juga lien dan ginjal akan berada pada posisi teraba
*. $ekanisme abnormal pem penunjang
Hasil =ab 8ilai normal %nterpretasi $ekanisme
7/18/2019 tutor
http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 3/6
Hb 9 gr/dl "ria7 1613
gr/dl
anita7 1&61>
gr/dl
Derajat
nemia7
2ingan sekali
7 Hb 1' gr+/dl
Batas normal
2ingan 7 Hb 3
gr+/dl 0!0 gr
+/dl
edang 7 Hb >
gr+/dl !0 gr
+/dl
Berat 7 Hb C >
gr+/dl
5adi! pada kasus
termasuk
anemia ringan
nemia terjadi karena
pecahnya sel darah merah
yang terin4eksi maupun
yang tidak terin4eksi.
"lasmodium -i-a dan ".
o-ale hanya mengin4eksi sel
darah merah muda
yang jumlahnya hanya &+
dari seluruh jumlah sel darah
merah!
ehingga anemia yang
disebabkan
oleh ". -i-a ! ". o-ale dan ".
malariae umumnya terjadi
pada keadaan kronis. %nimenandakan bahwa pasien
ini sudah menderita malaria
kronis! sejak ia pulang dari
Bangka.
RBC 4,5 jt "ria ! juta6
>!1 juta sel/ul
darah! wanita
!& juta 6 *!
juta sel/ul
darah.
$asih dalam
batas normal
5adi! walaupun pasien sudah
mengalami anemia ringan!
nilai 2B9 masih dalam batas
normal! karena mungkin
pembentukan 2B9 yang
masih terus diproduksi.
WBC
11.000/mm3
*.''' 6 1'.'''
sel/ul darah.
$eningkat %ni disebabkan karena
adanya in4eksi parasit
malaria di dalam tubuh yang
menyebabkan sistem
pertahanan tubuh dipacu
7/18/2019 tutor
http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 4/6
untuk melawan parasit
tersebut.
Trombosit
200.000/mm3
&''.'''6
''.'''/ uldarah.
8ormal
(walaupun batasrendah)
"ada malaria bisa terjadi
perubahan pada jumlahtrombosit!
atau yang dikenal dengan
trombositopenia. $ekanisme
trombositopenia pada
malaria berhubungan dengan
destruksi
trombosit di peri4er dan
konsumsi trombosit.
,ompleks imun yang
terbentuk dari antigen
malaria dengan %g: atau
%g$ dengan atau
tanpa komplemen pada
trombosit memicu
sekuestrasi trombosit
oleh makro4ag di limpa.
Hiperakti4itas makro4ag
juga memainkan peran
dalam destruksi trombosit.
>. How to diagnose
Diagnosis malaria umumnya didasarkan pada mani4estasi klinis (termasuk
anamnesis)! uji imunoserologis dan ditemukannya parasit (plasmodium) dalam
darah penderita. $ani4estasi klinis demam malaria seringkali tidak khas dan
7/18/2019 tutor
http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 5/6
menyerupai penyakit in4eksi lain seperti demam dengue dan demam ti4oid!
sehingga sulit dilakukan diagnosa dengan mengandalkan pengamatan secara klinis
saja! namun perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menunjang
diagnosis malaria sedini mungkin. "emeriksaan mikroskopis membutuhkan
syarat6syarat tertentu agar di peroleh nilai diagnostik yang tinggi yaitu dengan
sensi-itas dan spesi4itas yang tinggi. yarat6syarat tersebut meliputi7
a. aktu pengambilan sampel harus tepat yaitu pada akhir peroide demam
memasuki periode berkeringat karena pada periode ini jumlah tro4ozoit mencapai
jumlah maksimal dalam sirkulasi.
b. Eolume darah yang diambil sebagai sampel cukup untuk sediaan darah tipis
( 1 1!* mikroliter) dan sediaan darah tebal (6 mikroliter)
c. ,ualitas preparat harus baik agar terjamin kualitas identi4ikasi spesies
plasmodium dengan tepat ("urwaningsih! &''').
. ,omplikasi
"enderita malaria dengan komplikasi umumnya digolongkan sebagai malaria berat
yang menurut HF dide4inisikan sebagai in4eksi ". 4alci4arum dengan satu atau
lebih komplikasi sebagai berikut7
a $alaria cerebral (coma) yang tidak disebabkan oleh penyakit lain atau lebih
dari ' menit setelah serangan kejangG derajat penurunan kesadaran harus
dilakukan berdasarkan penilaian :9.
b cademia/acidosis7 pH darah C .&* atau plasma bicarbonate C1* mmol/1!
kadar lactate -ena C* mmol/1! klinis perna4asan dalam/respiratory distress.
c nemia berat (Hb C * g/dl atau hematokrit C 1*+ ) pada keadaan parasit
1'.'''/ulG bila anemianya hipokromik dan/atau miktositik harus dikesampingkan
adanya anemia de4isiensi besi! talasemia/hemoblobinopati lainya.
d :agal ginjal akut (urin kurang dari ''ml/& jam pada orang dewasa atau
1&ml/BB pada anak anak) setelah dilakukan rehidrasi! disertai kreatinin mg/dl
7/18/2019 tutor
http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 6/6
e #dema paru non kardoigenic/2D
4 Hipoglikemi 7 gula darah C ' ml/dl.
g :agal sirkulasi atau syok 7 tekanan sistol C ' mmHg (anak 16* tahunC*'
mmHg)G disertai keringat dingin atau perbedaan temperature kulit mukosa1'I9.
h "endarahan spontan dari hidung! gusi! saluran cerna dan/atau disertai kelainan
labolatorik adanya gangguan koagulasi intra-ascular.
i ,ejang berulang lebih dari & kali/& jam.
j $akroskopik hemoglobinuri oleh karena in4eksi malaria akut (bukan karena
obat anti malaria/kelainan eritrosit(kekurangan :6>6"D)).
k Diagnosis post6mortem dengan ditemukannya parasit yang padat pada
pembuluh kapiler pada jaingan otak