Upload
randygunawan
View
49
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Cranial Nerve Tutorial
Citation preview
Saraf KranialJosephineJessica KarlineAlvin JohanOlivia Nathania
Nervus I (Olfaktorius)Fungsi : sensorik khusus (menghidu,membaui)Mekanisme: Rangsangan > serabut saraf membran mukosa hidung > area kribriformis tulang etmoidal > bersinaps di bulbus olfaktorius > traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal > lobus temporal bagian medial sisi yang sama.
Stimulus
Olfactory nerves
Cribiform plate
Olfactory bulb
Olfactory tract
Medial olfactory stria (Limbic system)
Lateral olfactory stria (parahippocampal gyrus)
Pemeriksaan N. ITujuan : mendeteksi adanya gangguan menghidu, mengetahui apakah gangguan tersebut disebabkan gangguan saraf atau penyakit hidung lokal
Cara pemeriksaan :• Periksa apakah lubang hidung ada sumbatan,
kelainan setempat• Menggunakan zat pengetes (kopi, teh, tembakau)• Lubang hidung diperiksa satur per satu dengan jalan
menutup lubang hidung lainnya dengan tangan• Mata dipejamkan
Nervus II (Optikus)
Fungsi : sensorik khusus (melihat)
Retinal ganglion cells
Optic nerve
Optic chiasm
Optic tract
Lateral geniculate body
Optic radiatio
Occipital lobe
Pemeriksaan N.IITujuan :
• Mengukur ketajaman pengelihatan (visus)
• Mempelajari lapang pandang
• Memeriksa keadaan papil optik
Cara pemeriksaan :
• Pemeriksaan ketajaman pengelihatan dilakukuan dengan
menggunakan gambar snellen
• Pemeriksaan lapang pandang dengan metode konfrontasi dari Donder
• Pemeriksaan keadaan papil optik dengan menggunakan
oftalmoskopik
Gangguan N.II
Nervus yang memperarafi otot bola mata Nervus III (Okulomotorius) Nervus IV(Troklear ) Nervus VI (Abdusen)
Nervus III (Okulomotorius)Fungsi
Somatik Motor Menginervasi rectus superior, medial, dan
inferior, dan inferior oblique Viseral Motor (Parasimpatik)
Menginervasi otot polos pupil dan otot siliaris miosis and akomodation
Nervus IV (Troklearis)Fungsi
Menginervasi m. Superior oblique bola mata bergerak ke bawah dan ke nasal
Nervus IV (Troklearis)
Nukleus Terletak di otak
tengah, terletak ventral dari preiaqueductal gray matter.
Caudal dari nukleus nervus okulomotorius
Nervus IV (Troklearis)Perjalanan
muncul di permukaan dorsal sisi kontralateral (di belakang dua kolikuli) menjulur ke ventral berada di antara pedunkulus serebri dan lobus temporalis ke depan melalui dinding lateral sinus kavernosus menuju ruang orbita via fisura orbitalis superior (bersamaan dengan nervus okulomotorius berakhir pada muskulus oblikus superior.
Gangguan N. IVJarang dijumpaiPaling sering karena traumaKelumpuhan nervus IV diplopia
horizontal, kesukaran naik turun tangga dan membaca buku.
Nervus VI (Abdusen)Fungsi
Somatic motorik Menginervasi m. Rateral rectus melirik mata
kelateral
Nervus VI (Abdusen) Nukleus
Nukleus abdusen di pons dekat bidang median. Tepat dibawah dasar ventrikel ke-empat
Nervus VI (Abdusen)Perjalanan
Serabut radikular nervus abdusen keluar dari pons melalui sambungan pontomedularis melalui permukaan ventral dari pons pada posisi lateral dari arteri basilar menembus duramater bergabung dengan nervus lain yang juga mempersaraf iotot mata di sinus kavernosa
Nervus Abdusen (VI)
Gangguan N. VI Kemampuan melirik kearah luar terganggu Diplopia horizontalis Saat melihat kedepan mata yang sakit lebih
aduksi.
Pemeriksaan N. III, N. IV, N. VI
Nervus V (Trigeminal)
Ganglion Trigeminal dan Nukleus Trigeminal
Ganglion trigeminal terdiri atas sel ganglion pseudounipolar, ujung perifernya berakhir pada reseptor
sentuh,tekan, diskriminasi taktil, nyeri, dan temperatur. Sedangkan ujung sentralnya akan berhubungan dengan nukleus di batang otak ( principal sensory nucleus, spinal nucleus, dan mesencephalic nucleus )
Nervus V Nervus kranial terbesar
Sensorik dan motorik Sensorik (portio major/larger component) sebagian
besar bagian kepala Motorik (portio minor/smaller component) otot
mastikasi
Terbagi jadi tiga cabang yang mempersarafi daerah berbeda di wajah
1. Ophthalmic nerve (V1)2. Maxillary nerve (V2)3. Mandibular nerve(V3)
Nervus VII(Fasialis)
Fungsi SomatomotorikOtot-otot wajah, otot platisma, stilohioid, digastrikus posterior, stapedius telinga tengah ViseromotorikGlandula dan mukosa faring, palatum, rongga hidung, sinus paranasal, glandula submaksilar, sublingual dan lakrimalis. (Parasimpatik) Viserosensorik Pengecapan 2/3 anterior lidah SomatosensorikEksteroseptif (overlap dengan daerah yang dipersarafi oleh N.V, IX, X, C2-3 pula). Sulit diperiksa secara spesifik.
Nervus Fasialis
Nukleus komponen motorik nervus fasialis terletak di ventrolateral tegmentum pontis
Dalam perjalanannya, N. VII melewati fossa kranialis posterior, selanjutnya memasuki meatus akustikus internus bersama dengan nervus intermedius dan N. VIII
Didalam meatus, N. Fasialis dan N. Intermedius berjalan ke arah lateral di kanalis fasialis menuju ganglion genikulatum
Setinggi ganglion, kanalis fasialis menurun curam menuju ujung bawah kanalis fasialis dan keluar dari tengkorak melalui foramen stilomastoideum.
Masing-masing serabut motoriknya kemudian didistribusikan ke seluruh regio wajah
Nervus Fasialis
Otot-otot yang dipersarafi : M. orbikularis oris dan M. orbikularis
okuli, M. businator, M. oksipitalis, M. frontalis, M. stapedius, M. platisma, M. stilohioideus
Pemeriksaan Nervus Fasialis
• Muka Simetris.
• Kerutan pada dahi, plika nasolabialis, sudut mulut, fissura palpebra.
• Gerakan spontan sewaktu tersenyum, mengedipkan mata
• Mengangkat alis dan mengerutkan dahi kerutannya simetris atau tidak. Pada sisi yang lumpuh kerutan berkurang atau menghilang.
Pemeriksaan Nervus Fasialis• Memejamkan mata, kemudian pemeriksa
mengangkat kelopak mata pasien sementara pasien masih tetap memejamkan matanya. Jika terjadi kelumpuhan maka pasien tidak dapat mempertahankan pejamannya pada sisi yang lumpuh
• Menyeringai, mencucurkan bibir, menggembungkan pipi. Pada sisi yang lumpuh sudut mulut tertinggal. Pada pasien yang tidak sadar, dapat diberikan rangsang nyeri dengan menekan sudut rahangnya, lihat apakah simetris atau tidak
Pemeriksaan Nervus Fasialis
Uji pengecapan rasa manis, asam, asin, dan pahit
N VIII Nervus vestibulocochlear
Merupakan saraf sensoris
Terdiri atas 2 berkas saraf
N.vestibularis berhubungan dengan sensasi dan
posisi gerak kepala dalam menjaga keseimbangan.
N.cochlearis berhubungan dengan fungsi
pendengaran.
Saraf ini akan meninggalkan permukaan anterior
otak diantara pons dan medulla oblongata, dan
melewati fossa cranii posterior kemudian masuk ke
meatus acusticus internus bersama N.facialis.
Pemeriksaan : Tes Pendengaran
Garpu tala (frekuensi 128 Hz, 256 Hz,
512 Hz)
Tes Weber umumnya pasien
mendengar bunyi pada telinga dengan
konduksi tulang yang lebih baik atau
dengan komponen konduktif yang lebih
besar
Pemeriksaan : Tes Pendengaran Tes Rinne membandingkan konduksi
tulang dan udara
(+) konduksi udara lebih baik
daripada tulang
(-) konduksi tulang lebih baik
daripada udara
TES KESEIMBANGAN Romberg test dengan mata tertutup, tangan
dilipat pada dada atau direntangkan ke depan.
Jika ada kelainan maka penderita akan jatuh
ke arah lesi.
Berjalan Tandem penderita berjalan dengan
tumit kaki yang satu didepan jari-jari kaki
lainnya. Perhatikan, apakah ada deviasi.
NERVUS IX
• Bagian atas nukleus
serabut pada N. IX
• Bagian tengah nukleus
serabut pada N. X
Nukleus ambigus teretak di bagian lateral formasio
retikularis medulla oblongata.
FUNGSI N. Glossofaringeus
Terutama fungsi sensorik.
Sensorik: pengecapan pada 1/3 posterior
lidah.
Otonom: parasimpatis untuk glandula
parotis.
Motorik: otot faring, fungsi menelan.
PEMERIKSAANFungsi motorik• Kualitas suara pasien (normal/ disfonia/
afonia) Pasien diminta untuk menyebutkan “aaaaaaaaaaa”)
• Fungsi artikulasi (normal/ disartria) Pasien diminta untuk mengucapkan kata-kata
• Pasien diminta untuk menggembungkan pipi bila ada kelumpuhan, pasien tidak bisa menggembungkan pipi.
• Pasien diminta untuk menelan cairan/makanan apakah terdapat disfagia.
PEMERIKSAAN
• Pasien diminta membuka mulut, perhatikan palatum mole, arkus faring dan uvula.
Pada keadaan istirahat palatum mole, uvula dan arkus faring sisi yang lumpuh letaknya lebih rendah daripada yang sehat.
Pada keadaan bergerak (menyebutkan “aaaaa”) uvula dan arkus seperti tertarik ke arah yang sehat.
Fungsi sensorik• Fungsi pengecapan pada 1/3 posterior lidah tidak
diperiksa secara rutin.
PEMERIKSAAN Fungsi otonom (reflex)
• Merangsang ringan dinding faring/ tonsil/ lidah bagian belakang.
• Refleks (+): faring terangkat dan lidah ditarik. • Jika rangsang cukup kuat reflek muntah.
Refleks faring (gag reflex)
• Menekan sinus karotikus pada percabangan arteri karotis komunis.
• Timbul bradikardi, penurunan tekanan darah, curah jantung, dan vasodilatasi perifer
• Tidak dilakukan secara rutin.
Refleks sinus karotikus
Nervus Vagus (X) Motor Fibers Nucleus
Nucleus ambiguus (di lateral formasio reticularis medulla oblongata)
Upper Motor Neuron, Supranuclear Control Nucleus ambiguus menerima input dari area motorik korteks serebri (gyrus presentralis), juga input sensorik dari laring dan faring sehingga memicu refleks batuk, menelan, atau muntah.
Lower Motor Neuron, Peripheral Pathways
Serabut eferen visceral foramen jugularis 3 cabang:
1) N. Faringeal faring pleksus faringeal otot lurik lidah dan laring, otot palatum molle dan faring, kecuali tensor veli palatini dan stylofaringeus (N.V dan N.IX)
2) N. Superior laringeal otot krikotiroid.
3) N. Rekuren laringeal seluruh otot intrinsik laring kecuali krikotiroid. Cabang kanan menuju A. Subklavia melengkung ke belakang dan naik lagi sepanjang trakea sebelah kanan menuju laring. Cabang kiri lewat dibawah arkus aorta dan berjalan ke atas antara trakea kiri dan esofagus menuju laring.
Serabut sensoris
Sensasi nyeri, suhu, raba dari meninges fossa posterior, belakang telinga, meatus akustikus eksternal, membran timpani eksternal, laring, faring.
Badan sel untuk sensasi di telinga, meatus akustikus eksterna dan membran timpani terletak di superior vagal ganglion (jugular ganglion), sisanya di inferior vagal ganglion (nodose ganglion). Kedua ganglia tersebut terletak di intrakranial pada fossa jugularis dekat foramen jugularis traktus trigeminal nukleus trigeminal.
Sensasi visceral dari intestinal, gaster, esofagus, lidah, faring, paru – paru, bronkus, trakea, laring, sinyal dari kemoreseptor dan baroreseptor di arkus aorta.
Badan sel terletak di inferior vagal ganglion traktus solitarius nukleus traktus solitarius.
Serabut otonom
Nukleus terletak di dasar ventrikel IV medial dari nukleus ambiguus.
Mengontrol sekresi kelenjar mukosa laring, faring, esofagus, kolon, pankreas, hepar, paru – paru. Sekresi asam lambung. Mengontrol laju nadi dan kontraksi jantung. Mengontrol otot polos saluran pernapasan, esofagus, dan usus.
Pemeriksaan:Motorik: Inspeksi palatum saat fonasi uvula
tertarik ke arah yang sehat pada lesi N.X unilateral.
Lesi pada cabang laring paresis pita suara serak
Lesi pada inervasi palatum palatum tidak dapat menutup nasofaring suara sengau, disfagia, makanan keluar dari hidung.
Sensorik: Sulit diperiksa karena tidak dapat diakses atau
dapat input sensoris dari N.V dan IX.
Otonom: Cek refleks okulokardiak bola mata ditekan, HR
akan turun
Refleks: Gag refleks stimulasi taktil dinding faring atau
posterior lidah kontraksi dan elevasi faring dan retraksi lidah.
Nervus Aksesorius (XI) Cranial portion
Nukleus cranial portion merupakan bagian paling ujung nukleus ambiguus, berupa sekelompok sel dibelakang inferior olivary nucleus di medulla.
Spinal portion≈ accessory nucleus, terletak di kornu anterior medulla spinalis 5 segmen teratas.
Lower Motor Neuron, Peripheral Pathways Gabungan cabang kranial dan spinal N.XI
keluar dari kranium melalui foramen jugular bersama dengan N.IX dan N.X.
Bercabang menjadi 2 bagian: (1) serabut dari nukleus ambiguus bergabung dengan N.X membentuk N. Inferior laringeal inervasi otot intrinsik laring; (2) serabut dari accessory nucleus inervasi SCM dan 3 bagian otot trapezius.
Pemeriksaan:
M. Sternocleidomastoideus
Pasien menengok melawan tahananan tangan ke arah kanan dan kiri kemudian di bandingkan kekuatan dan massa otot sternocleidomastoideus kanan dan kiri
M. Trapezius
Pasien mengangkat bahu kanan dan kiri melawan tahananan kemudian dibandingkan kekuatan dan massa otot sisi kanan dan kiri
Nervus Hipoglosus (XII)Nukleus Nukleus N.XII terletak di medulla
oblongata, ventral dari dasar ventrikel IV. N.XII keluar dari fossa posterior melalui
hypoglossal canal turun di leher dekat angulus mandibula lewat dibawah A. Karotis interna dan V. Jugularis interna berjalan diantara 2 pembuluh darah ini menuju A. Karotis eksterna.
Cabang: Meningeal (cabang ke dura mater di
fossa posterior kranial) Descending ( cabang ke otot omohyoid,
sternohyoid, dan sternothyroid) Thyrohyoid (cabang ke otot thyrohyid) Muscular (cabang ke otot lidah intrinsik
dan ekstrinsik).
Pemeriksaan: Inspeksi lidah istirahat dan bergerak Lidah istirahat: ukuran lidah sisi kiri dan
kanan, adanya atrofi, berkerut Lidah bergerak (dijulurkan): mencong
(ke sisi yang lumpuh) Perhatikan juga: tremor (berkurang bila
lidah diistirahatkan di dasar mulut), fasikulasi, gerakan tidak terkendali
Tremor dijumpai pada: pasien sakit berat (lemah), demensia paralitika, intoksikasi
Fasikulasi dijumpai padalesi nuklear, misalnya siringobulbi.
Kelumpuhan pada kedua sisi lidah tidak dapat digerakkan atau dijulurkan, disartria (cadel, pelo), sulit menelan, sulit bernapas (karena lidah terjatuh ke belakang menghalangi jalan napas)
Cara menilai kekuatan lidah: pasien menggerakkan lidahnya ke segala arah dan perhatikan kekuatan geraknya.
Kemudian pasien disuruh menekankan lidahnya pada pipinya, daya tekan dinilai dengan menekankan jari kita pada pipi.
Contoh: Jika terdapat parese lidah bagian kiri tidak dapat ditekankan ke pipi sebelah kanan