Upload
adyzaarchitect
View
226
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penulisan jurnal
Citation preview
Soal UAS Penulisan Karya Ilmiah (Dr. Elfahmi)
1. Jelaskan langkah-langkah yang diperlukan dalam menyiapkan dan mempublikasikan hasil penelitian pada jurnal ilmiah
2. Apa yang dmaksud degan tulisan ilmiah dan sebutkan perbedaanya dengan karya ilmiah popular
3. Jelaskan juga karakteristik artikel ilmiah
4. Lakukan penilaian terhadap abstrak di bawah dan berikan komentar anda tentang kualitasnya, kelemahan-kelemahannya dan usulan memperbaikinya
5. Kalau anda mau mempublikasikan abstrak di bawah pada jurnal Internasional, rubahlah abstrak tersebut ke dalam bentuk abstract yang layak dipublikasikan pada jurnal internasional (Anda bisa menggunakan kamus) untuk menjawab pertanyaan nomor ini saja
PENINGKATAN PRODUKSI ARTEMISININ DARI KULTUR AKAR RAMBUT ARTEMISIA ANNUA L. HASIL ELISITASI DENGAN
MIKONAZOL DAN TERBINAFIN
Abstrak
Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi parasit yang paling berbahaya saat ini. Obat -
obatan yang telah lama digunakan untuk mengobati malaria kini mulai tidak efektif karena
timbulnya resistensi, sehingga diperlukan senyawa antimalaria baru yang lebih efektif.
Artemisinin merupakan senyawa antimalaria pilihan yang kini banyak digunakan secara
kombinasi dengan beberapa obat lainnya. Produksi artemisinin masih rendah sehingga
menyebabkan kelangkaan dan tingginya harga. Salah satu alternatif untuk produksi
artemisinin adalah kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kadar
artemisinin pada kultur akar rambut hasil elisitasi dengan mikonazol dan terbinafin, dua
senyawa inhibitor sintesis sterol, yang telah dilarutkan dalam DMSO. Kultur akar rambut
ditumbuhkan pada media MS (Murashige-Skoog) cair. Setelah 3 minggu, pada kultur
ditambahkan larutan mikonazol dan terbinafin dengan konsentrasi 30 dan 100 ppm (µg/ml).
Setelah mencapai waktu tertentu, kultur akar dipanen, dikering-bekukan, dan dibuat serbuk.
Serbuk kemudian diekstraksi dengan metanol secara sonikasi , kemudian pelarut diuapkan
untuk memekatkan ekstrak. Ekstrak kental diderivatisasi, lalu konsentrasi artemisinin diukur
dengan sistem kromatografi cair kinerja tinggi. Konsentrasi artemisinin tertinggi pada kultur
yang diberikan terbinafin dan mikonazol berturut-turut adalah 0,07% b/b dengan waktu
inkubasi 48 jam, dan 0,12% b/b dalam waktu inkubasi 24 jam. Jumlah ini lebih besar
dibandingkan kontrol, yaitu 0,05%. Teramati pula konsentrasi artemisinin sebesar 0,13% b/b
pada kultur yang diberikan perlakuan dengan DMSO 0,04% hasil inkubasi selama 48 jam.
Pemberian mikonazol dan terbinafin meningkatkan konsentrasi artemisinin pada kultur akar
masing-masing hingga 1,43 dan 2,77 kali konsentrasi kontrol.
Kata kunci: Malaria, Artemisnin, Artemisia annua, DMSO, mikonazol, terbinarin