21
Uji Karbohidrat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus –OH, aldehid atau gugus keton. Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada molekul air. B. RUMUSAN MASALAH Reaksi – reaksi apa saja yang dapat mengidentifikasi adanya karbohidrat dari beberapa sampel yang tersedia. C. TUJUAN Tujuan dari praktikum ini secara umum adalah mengetahui beberapa macam identifikasi karbohidrat.

Uji Karbohidrat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tek sed solid

Citation preview

Uji KarbohidratBAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGKarbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus OH, aldehid atau gugus keton. Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti padamolekulair.

B. RUMUSAN MASALAHReaksi reaksi apa saja yang dapat mengidentifikasi adanya karbohidrat dari beberapa sampel yang tersedia.

C. TUJUANTujuan dari praktikum ini secara umum adalah mengetahui beberapa macam identifikasi karbohidrat.

BAB IIPEMBAHASAN

A. MAKSUD DAN TUJUANPraktikan mengetahui beberapa macam identifikasi karbohidrat. B. TEORI DASARKarbohidrat merupakan sumber energi utama yang diperlukan tubuh manusia. Manusia yang aktif membutuhkan banyak karbohidrat. Akan tetapi apabila terjadi kelebihan karbohidrat, maka kelebihan itu akan disimpan dalam bentuk glikogen serta asam lemak sebagai cadangan energi.Nama karbohidrat berasal dari istilah hidrat dari karbon, hal ini karena rumus umumnya adalah Cn(H2O)n. Akan tetapi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, diketahui bahwa sebenarnya karbohidrat bukanlah hidrat dari karbon. Tetapi merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton.Senyawa ini sangat banyak jenisnya, oleh karenanya diperlukan klasifikasi. Karbohidrat dapat digolongkan menjadi 3 atas dasar jumlah satuan dasar penyusunnya. Yang di maksud satuan dasar adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton tunggal. adapun klasifikasinya sebagai berikut :

No.AldosaGliserosa, etirosa, ribosa, gulosa, glukosa dll

1. MonosakaridaTerdiri atas 1 satuan dasar. Ketosa

Ribulosa, xylulosa, psikosa, fruktosa, sorbosa, tagatosa, eritrulosa

Disakarida

Mereduksi Tak mereduksi

Maltosa, laktosa, selobiosaSukrosa, threhalosa

2. OligosakaridaTerdiri atas 2 10 satuan dasarDisakarida

Mereduksi Tak mereduksi

Mannotriosa, robinosa, rhammninosaRaffinosa,gentionosa, malezitosa.

3.Polisakarida Sederhana Majemuk

Amilum, (amilosa&amilopektin), selulosa,glikogen, deksrin, inulin.

Pada oligosakarida dan polisakarida, antara satuan dasar satu dengan yang lain dihubungkan oleh ikatan glikosidik (glikosida). C. ALAT DAN BAHAN Alat 1. Tabung reaksi 4. Kertas lakmus2. Penjepit tabung reaksi 5. Pipet3. Lampu spirtus 6. Waterbath Bahan1. Glukosa 15. Pereaksi benedict2. Fruktosa 16. Pereaksi fehling (A&B) 3. Galaktosa 17. Pereaksi Tollens4. Laktosa 18. Asam klorida pekat5. Sukrosa 19. Natrium hidroksida 10%6. Maltosa 20. Fenilhidrasin7. Pati kanji 21. Aquadest8. Kertas saring 22. Asam pikrat9. Madu 23. Larutan Iodin dalam KI10. HNO311. Etanol 12. Pereaksi seliwanorff13. Asam sulfat pekat14. Pereaksi molisch (10% - naftol dalam alkohol)

D. FUNGSI ZAT1. GlukosaFungsi : Sebagai sampel atau zat yang ingin diinditentifikasi 2. Laktosa Fungsi : Sebagai sampel atau zat yang ingin diinditentifikasi 3. SukrosaFungsi : Sebagai sampel atau zat yang ingin diinditentifikasi 4. Pati KanjiFungsi : Sebagai sampel atau zat yang ingin diinditentifikasi 5. Kertas SaringFungsi : Sebagai sampel atau zat yang ingin diinditentifikasi 6. MaduFungsi : Sebagai sampel atau zat yang ingin diinditentifikasi 7. HCl pekatFungsi : Untuk identifikasi dalam hidrolisis polisakarida 8. NaOH 10%Fungsi : Untuk menetralkan zat dalam hidrolisis asam9. H2SO4 pekatFungsi : Untuk menghidrolisis karbohidrat dalam uji molisch10. Pereaksi molisch (10% a-naftol dalam alkohol)Fungsi : Sebagai pereaksi dalam uji identifikasi adanya karbohidrat11. Pereaksi benedictFungsi : Sebagai pereaksi dalam uji identifikasi adanya sifat pereduksi dalam karbohidrat12. Pereaksi fehling (A & B)Fungsi : Sebagai pereaksi dalam uji identifikasi adanya sifat pereduksi dalam karbohidrat13. AquadesFungsi : Untuk mengencerkan zat14. Larutan lod dalam KIFungsi : Untuk menguji adanya amilum

E. CARA KERJA1. Tes Umum Karbohidrat Dengan Uji MolischSiapkan 5 tabung reaksi yang di isi dengan :ABCDE

GlukosaLaktosaKanjiMadu 50%Potongan kertas saring

Kedalam setiap tabung ditambahkan aquadest. Tambahkan 2 tetes pereaksi molisch (larutan 10% nafftol dalam alkohol), gojog beberapa kali, miringkan tabung reaksi, aliri dengan 3 mL H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi, perlahan lahan sampai membentuk suatu lapisan pada bagian bawah.Amati bidang batas antara asam dengan air. Apa yang terjadi.?

Uji Sifat Pereduksi2. Uji FehlingSiapkan 4 tabung reaksi, isi dengan larutan dibawah ini (masing masing konsentrasinya 2%) :ABCD

GlukosaLaktosaKanjiMadu

Masing masing tabung reaksi diisi dengan 2 mL fehling A dan fehling B, lalu digojog. Tempatkan tabung reaksi dalam penangas air mendidih selama 10 menit. Amati dan catat. Reaksi positif apabila terbentuk endapan merah bata.3. Uji BenedictSiapkan 3 tabung reaksi, isi dengan larutan dibawah ini (konsentrasi 2%)ABC

GlukosaSukrosaLaktosa

Kedalam masing masing tabung reaksi ditambahkan 1mL pereaksi Benedict, gojog. Amati dan catat. Reaksi positif apabila terbentuk endapan merah bata.4. Uji Adanya Amilum Buat larutan kanji 2% dalam air. Saring setengah bagian cairan dengan kertas saring. Filtrat yang diperoleh diberi label tabung B, dan setengah bagian yang tidak disaring diberi label A. masing masing diberi 2 tetes larutan iodin dalam KI. Bandingkan.5. Hidrolisis Polisakarida Siapkan 2 tabung reaksi, kedalam masing masing tabung masukan : Tabung A : 2 mL larutan kanji 2%, tabung B : 2 mL larutan kanji 2% + 2 tetes HCl pekat, gojog dengan baik. Tabung B dipanaskan pada pengangas air panas selama 10 menit. Dinginkan. Netralkan larutan dengan NaOH 10%, amati dengan kertas lakmus. Uji kedua tabung dengan larutan iodin dalam KI. Bandingkan warna yang terbentuk.6. Hidrolisis Oligosakarida Siapkan 2 tabung reaksi, kedalam masing masing tabung dimasukan :Tabung A : 2 mL larutan sukrosa 2%, tabung B : 2 mL larutan sukrosa 2% + HCl pekat, gojog dengan baik. Tabung B dipanasakan pada pengangas air panas selama 10 menit. Dinginkan. Netralkan larutan dengan NaOH 10%, amati dengan kertas lakmus. Uji kedua tabung dengan pereaksi benedict. Bandingkan warna yang terbentuk.

F. HASIL PERCOBAAN1. Tes Umum KarbohidratTabungABCDEF

NamaGlukosaMaltosaLaktosaKanjiMadu 50%Potongan kertas saring

Hasil (warna)Terdapat lapisan unguTerdapat lapisan unguTerdapat lapisan unguTerdapat lapisan unguTerdapat lapisan unguTerdapat lapisan ungu

Ket (+/-)++++++

2. Uji Sifat PereduksiTabung : isi (larutan 2%)Hasil (warna) Tes Karbohidrat pereduksi

Uji FehlingUji Benedict

A : GlukosaEndapan merah bata ( + )Endapan merah bata ( + )

B : SukrosaBiru ( - )Tidak ada Endapan merah bata ( - )

C : LaktosaEndapan merah bata ( + )Endapan merah bata ( + )

D : KanjiBiru ( - )-------------------------

E : MaduEndapan merah bata ( + )-------------------------

3. Uji Terhadap AmilumTabungAB

NamaLarutan kanji tanpa di saringFiltrat larutan kanji

Warna setelah + KIEndapan warna hitamLarutan Cokelat

4. Hidrolisis PolisakaridaTabungAB

NamaLarutan kanji tanpa disaringFiltrat larutan kanji

Warna setelah + KIMerah UnguBiru

5. Hidrolisis OligosakaridaSukrosa terhidroliosis menjadi fruktosa dan glukosa. Sukrosa yang tadinya negatif ( - ) setelah dihidrolisis menjadi positif (+) karena telah tereduksi.

G. DISKUSI Uji MolischPercobaan mengenai karbohidrat yang pertama adalah uji Molisch. Sampel yang digunakan adalah glukosa, laktosa, kanji, madu dan potongan kertas saring. Sampel ditambah pereaksi molish yang terdiri dari alpha naphthol 5% dalam alkohol, kemudian secara hati-hati ditambahkan H2SO4 pekat, akan terbentuk dua lapisan zat (terbentuknya cincin). Penambahan H2SO4 dilakukan melalui tepi dinding karena larutan tersebut bersifat eksotermis sehingga panas dari larutan tersebut dapat melubangi dasar tabung reaksi. Larutan H2SO4 akan menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan antara satuan dasar yang satu terhadap yang lainnya) karbohidrat menjadi monosakarida, selanjutnya menjadi dehidrasi membentuk furfural dan derivatnya (turunan) kemudian menghasilkan monosakarida. Pada batas antara kedua lapisan itu akan membentuk cicncin warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara fulfural dengan -naftol. Berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa semua larutan yang diuji (glukosa, laktosa, kanji, madu dan potongan kertas saring) adalah karbohidrat. Hal ini terlihat jelas dengan adanya perubahan warna pada kelima tabung reaksi yang berisikan larutan karbohidrat tersebut. Larutan yang bereaksi positif memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direaksikan dengan alfa-naftol dan asam sulfat pekat. Asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasikan dengan alfa-naftol untuk membentuk produk berwarna. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Dimana pereaksi molish membentuk cincin berwarna ungu pada larutan glukosa, laktosa, kanji, madu dan potongan kertas. Cincin ungu pada glukosa lebih banyak karena merupakan monosakarida. Sedangkan kanji adalah polisakarida yang harus dihidrolisis menjadi monosakarida terlebih dahulu sebelum terdehidrasi menjadi furfural. Hal ini menunjukkan bahwa pengujian dengan molish sangat spesifik untuk menunjukkan adanya golongan monosakarida (glukosa dan fruktosa), disakarida (sukrosa dan laktosa) dan polisakarida (amilum dan dekstrin) pada larutan karbohidrat. Uji FehlingPereaksi ini dapat direduksi oleh selain karbohidrat yang mempunyai sifat mereduksi juga dapat direduksi oleh reduktor lain. Pereaksi Fehling terdiri dari dua larutan yaitu Fehling A dan Fehling B. Larutan Fehling A adalah CuSO4 dalam air, sedangkan Fehling B adalah larutan garam KNatrat dan NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini disimpan terpisah dan baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat. Dalam pereaksi ini ion Cu+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan menjadi CuO2. Fehling B berfungsih mencegah Cu+ mengendap dalam suasana alkalis. 2 Cu+ + 2 OH- Cu2O + H2O EndapanUji fehlings bertujuan untuk memperlihatkan ada atau tidaknya gula pereduksi. Karena prinsip kerjanya adalah grafimetri sehingga dengan mudah dapat ditentukan cuplikan yang mengandung karbohidrat. Pada percobaan terlihat bahwa dari 5 (glukosa, sukrosa, laktosa, kanji, madu) sampel yang diujikan hanya 3 sampel yang positif terhadap uji ini, sampel yang memberikan hasil positif adalah glukosa, laktosa dan madu. Sedangkan pada sukrosa dan kanji diperoleh reaksi yang negatif. Sudah diketahui bersama bahwa sukrosa tidak mengahasilkan hasil positif terhadap uji fehling (lihat dasar teori), sedangkan kanji adalah polisakarida atau biasa disebut juga karbohidrat kompleks sebab polisakarida tidak memiliki gugus gula reduksi sehingga memberikan reaksi yang negatif pada uji Fehling. Uji Benedict Uji benedict bertujuan untuk mengidentifikasi gula pereduksi. Pada percobaan ini dengan menguji larutan karbohidrat kedalam 1 ml larutan benedict yang berada dalam tabung reaksi. Dimana dari ketiga larutan karbohidrat (glukosa, sukrosa, laktosa) ditambahkan larutan benedict, larutan karbohidrat yang bereaksi adalah larutan glukosa dan laktosa. Sedangkan untuk karbohidrat jenis sukrosa dan kanji menunjukkan hasil negatif. Sekalipun aldosa atau ketosa berada dalam bentuk sikliknya, namun bentuk ini berada dalam kesetimbangannya dengan sejumlah kecil aldehida atau keton rantai terbuka, sehingga gugus aldehida atau keton ini dapat mereduksi berbagai macam reduktor, oleh karena itu, karbohidrat yang menunjukkan hasil reaksi positif dinamakan gula pereduksi. Pada sukrosa, walaupun tersusun oleh glukosa dan fruktosa, namun atom karbon anomerik keduanya saling terikat, sehingga pada setiap unit monosakarida tidak lagi terdapat gugus aldehida atau keton yang dapat bermutarotasi menjadi rantai terbuka, hal ini menyebabkan sukrosa tak dapat mereduksi pereaksi benedict. Dan Reaksi yang diberikan oleh ke-2 larutan karbohidrat tersebut berupa hasil warna larutan yang berwarna merah dan endapan merah bata. Berikut reaksi yang berlangsung : O O RCH + Cu2+ + 2OH- RCOH + Cu2OGula pereduksi Endapan merah bata

Munculnya endapan merah pada monosakarida (glukosa dan fruktosa) dan disakarida (sukrosa dan laktosa) yang di uji menunjukan adanya sifat mereduksi. karena sakarida dengan bentuk gugus aldehid (aldosa), dapat berperan sebagai reduktor yang mereduksi Cu2+ pada reagen benedict menjadi Cu+ pada Cu2O yang merupakan endapan merah bata pada akhir reaksi ini dan juga disebabkan oleh adanya gugus aldehid (glukosa) atau keton (fruktosa) bebas dalam molekul karbohidrat yang diuji tersebut. Dalam asam polisakarida atau disakarida akan terhidrolisis pasial menjadi sebagian kecil monomernya. Hal inilah yang dijadikan dasar untuk membedakan polisakarida, disakarida, dan monosakarida. Uji Terhadap AmilumDalam percobaan uji terhadap amilum, mengidentifikasikan bahwa kanji yang tanpa disaring menhsalilkan warna larutan merah ungu dan filtratlarutan kanji menghasilkan warna biru yang mengidentifikasikan bahwa larutan A (kanji tanpa disaring) merupakan amilopektin dan B (filtrat larutan kanji) merupakan amilosa. Hal ini sejalan dengan teori bahwa amilum yang ditambahkan iodin akan menghasilkan warna biru. Percobaan ini untuk memisahkan antara amilosa dan amilopektin. Hidrolisis polisakaridaPada uji iodine, kondensasi iodine dengan karbohidrat, selain monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru, sedangkan dengan glikogen akan membentuk warna merah. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut. Micelles ini dapat mengikat I2 yang terkandung dalam reagen iodium dan memberikan warna biru khas pada larutan yang diuji. Pada saat pemanasan, molekul-molekul akan saling menjauh sehingga micellespun tidak lagi terbentuk sehingga tidak bisa lagi mengikat I2. Akibatnya warna biru khas yang ditimbulkan menjadi menghilang. (Fessenden, 1997: 609). Percobaan uji ini bertujuan untuk memisahkan antara polisakarida, monosakarida dan disakarida. Iodium memberikan warna kompleks dengan polisakarida. Amilum (kanji) memberikan warna biru pada iodium, sedangkan kanji yang sudah dihidrolisis sebagian dan dinetralkan seharusnya memberikan warna merah sampai coklat dengan iodium, namun dalam percobaan ini dihasilkan warna kuning kehijauan dalam pengujian kanji yang terhidrolisis mukin dikarenakan pada pemberian NaOH untuk menetralkan larutan terlalu berlebih (seharusnya nya sampai pH=7 namun dalam percobaan ini pH=9) sehingga menyebabkan kesalahan dalam identifikasi.

H. KESIMPULAN1. Karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida tergantung banyaknya atom C penyusun molekulnya.2. Uji Molisch adalah pengujian untuk mengetahui senyawa mengandung karbohidrat atau tidak. Uji Molisch bereaksi positif pada semua karbohidrat dengan membentuk cincin ungu. Cincin ungu ada glukosa lebih banyak karena glukosa merupakan monosakarida,sedangkan kanji (amilum) adalah polisakarida yang harus dihidrolisis menjadi monosakarida dahulu sebelum terdehidrasi menjadi furfural. 3. Pada uji fehlings dan benedict bertujuan untuk memperlihatkan ada atau tidaknya gula pereduksi. Pada uji benedict dan fehling bahan yang positif bersifat pereduksi menunjukkan warna merah bata. Bahan positif terhadap uji Fehling yaitu glukosa, laktosa, madu. Bahan yang positif terhadap uji benedict = glukosa, sukrosa, laktosa4.Perconaan adanya amilum mengahasilkan warna biru. Uji ini digunakan untuk memisahkan amilum yang terkandung dalam larutan tersebut. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru.5. Percobaan hidrolisis polisakarida. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru, sedangkan apabila telah terhidrolisis ( kemudian dinetralkan) akan membentuk warna merah. 6. Hidrolisis OligosakaridaSukrosa terhidroliosis menjadi fruktosa dan glukosa. Sukrosa yang tadinya negatif ( - ) setelah dihidrolisis menjadi positif (+) karena telah tereduksi.

LAMPIRAN

A. PERTANYAANPertanyaan-pertanyaan di bawah ini biasa dijadikan acuan apa saja teori yang diperlukan, dan apa saja yang perlu dibahas.

1. Dari beberapa bahan berikut ini, perkirakan manakah yang menghasilkan reaksi positif terhadap uji molisch? (Glukosa, laktosa, kanji,madu dan potongan kertas saring). Jawab : Uji molisc merupakan uji identifikasi adanya karbohidrat. Glukosa, laktosa, kanji, potongan kertas saring akan menghasilkan reaksi positif terhadap uji molish karena glukosa, laktosa, kanji, madu dan potongan kertas saring adalah karbohidrat. Hal ini dapat dibuktikan dengan terbentuknya warna ketika direaksikan dengan alfa-naftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasikan dengan alfa-naftol untuk membentuk produk berwarna ungu. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.

2. Karbohidrat yang bagaimanakah yang positif terhadap uji fehling, uji benedict? Jawab : Karbohidrat yang positif adalah karbohidrat yang mengandung aldehid atau keton bebas

3. Tulis reaksi antar glukosa dengan pereaksi fehling, pereaksi benedict! Jawab :

4. Manakah diantara karbohidrat berikut yang bereaksi positif terhadap uji fehling, uji benedict? (glukosa, laktosa, sukrosa, kanji, madu, kertas saring). Mengapa? Tinjaulah dari struktur molekulnya!Jawab : - Uji fehling = glukosa, laktosa, madu. Karena ketiga bahan tersebut mengandung gugus aldehid. Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. - Uji benedict = glukosa, sukrosa, laktosa.Karena bahan tersebut mengandung gugus keton atau aldehid. Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid atau keton.

5. Amilum terdiri atas 2 molekul yang berbeda, yaitu amilosa dan amilopektin. Apakah perbedaan keduanya? Tinjaulah dari struktur molekul dan kelarutannya.Jawab : Perbedaan Amilosa dan amilopektinTinjauanAmilosaAmilopektin

SktrukturBerantai lurusBerantai cabang

Kelarutanmudah larutKurang larut

6. Apabila Iod diteteskan kedalam larutan amilum, warna apa yang terjadi? Jelaskan.Jawab : Iod + Amilum BiruPenamabahan iodium digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam larutan tersebut. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru.

7. Apabila ada larutan amilum, setengah bagian larutan disaring dengan kertas saring, setengah bagian yang lain dibiarkan tidak disaring. Lalu masing-masing diberi 2 tetes larutan iodin dalam KI. Apakah warna yang di hasailkan sama atau berbeda? Mengapa? Jawab : Berbeda, karena uji tersebut merupakan uji pemisahan antara amilosa dan amilopektin. Sehingga uji ini akan menghasilkan warna yang spesifik untuk setiapbahannya. Uji ini akan menunjukkan bahwa larutan yang mengandung amilopektin akan berwarna merah ungu dan larutan yang mengandung amilosa akan mengahasilkan warna biru.

8. Reaksi apa saja yang terjadi jika larutan amilum ditambah HCI lalu dipanaskan? Warna apa yang tampak bila ke dalam larutan yang telah dipanaskan tadi (dan telah dinetralkan) ditambahkan Iod?Jawab : Reaksi hidrolisis, warna merah ungu.

9. Tuliskan tahapan-tahapan pemecahan polimer amilum hingga menjadi monomer-monomer penyusunnya (glukosa).Jawab : Amilum Dekstrin Maltosa Glukosa (polisakarida) (ologosakarida) (Disakarida) (monosakaraida)

10. Uji apakah yang merupakan uji khas untuk fruktosa? Apakah madu menghasilkan uji positif terhadap tes tersebut?Jawab : Fehling, madu menghasilkan uji positif terhadap uji fehling. Monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling. Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH dan KNa tartarat). Madu menghasilkan uji positif terhadap uji ini karena memiliki gugus aldehid.

B. DOKUMENTASI

DAFTAR PUSTAKA

http://jejaringkimia.blogspot.comFessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta : Erlangga.Salim, Agus. 2009. Biokimia. http://asalprolink.blogspot.com/2009/01/biokimia.htmlIrish. 2009. Karbohidrat. http://sweetir1s.multiply.com/journal/item/5/karbohidrat.