23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem kardiovaskular, juga dikenal sebagai sistem peredaran darah, adalah sistem yang terdiri dari jantung, darah dan pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk mengangkut darah. Mengingat sistem kardiovaskuler mengangkut darah ke seluruh tubuh, sel –sel akan menerima oksigen dan nutrisi. Kata kardiovaskuler berasal dari kata kardia kata yunani yang berarti jantung dan vasculum yang berarti pembuluh kecil.sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, pembuluh darah (vena dan arteri), pembuluh limfe dan darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah dan menyediakan nutrisi, oksigen, hormone ke seluruh tubuh serta mengangkat sisa metabolisme ke seluruh tubuh. Untuk menjalankan fungsinya sebagai pompa jantung dapat berkontraksi dan berrelaksasi.. proses kontraksi dan relaksasi jantung disebut denyut jantung. Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah, selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar jantung. 1

Uji Sidang Chf Margono

  • Upload
    elly

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

FSDJFHDSKJFSDHSDJKFKDS VSDFJKHDFKSD FDNJFSK

Citation preview

Page 1: Uji Sidang Chf Margono

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem kardiovaskular, juga dikenal sebagai sistem peredaran

darah, adalah sistem yang terdiri dari jantung, darah dan pembuluh darah.

Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk mengangkut darah.

Mengingat sistem kardiovaskuler mengangkut darah ke seluruh tubuh, sel

–sel akan menerima oksigen dan nutrisi. Kata kardiovaskuler berasal dari

kata kardia kata yunani yang berarti jantung dan vasculum yang berarti

pembuluh kecil.sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, pembuluh darah

(vena dan arteri), pembuluh limfe dan darah.

Jantung berfungsi untuk memompa darah dan menyediakan nutrisi,

oksigen, hormone ke seluruh tubuh serta mengangkat sisa metabolisme ke

seluruh tubuh. Untuk menjalankan fungsinya sebagai pompa jantung

dapat berkontraksi dan berrelaksasi.. proses kontraksi dan relaksasi jantung

disebut denyut jantung. Pada saat berdenyut setiap ruang jantung

mengendur dan terisi darah, selanjutnya jantung berkontraksi dan

memompa darah keluar jantung.

Sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk

mendistribusikan darah dari jantung keseluruh tubuh dan mengembalikan

kembali ke jantung. Dan darah sebagai medium untuk transportasi dimana

darah akan membawa nutrisi dan oksigen. Sedangkan sistem saluran limfe

berhubungan erat dengan sirkulasi darah.darah meninggalkan jantung

melalui arteri dan dikembalikan melalui vena. Sebagian cairan yang yang

meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe yang

merembes dalam ruang-ruang jaringan.

1

Page 2: Uji Sidang Chf Margono

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan mengumpulkan

data yang dibutuhkan yaitu data subjektif dan objektif

b. Mampu menegakan diagnosa keperawatan

c. Mampu merencanakan Asuhan Keperawatan secara menyeluruh

d. Mampu melakukan implementasi Asuhan Keperawatan yang telah

direncanakan

e. Mampu mengevaluasi hasil Asuhan Keperawatan yang telah

diberikan

f. Mampu mendokumentasikan keperawatan

2

Page 3: Uji Sidang Chf Margono

BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Pengertian

Gagal jantung kongestif adalah kondisi dimana fungsi jantung

sebagai pompa untuk menghantarkan darah yang kaya oksigen ke tubuh

tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan tubuh . (J.Charles

Reeves dkk.2001)

Gagal jantung adalah sindrom klinis (sekumpulan tanda dan gjala).

Ditandai oleh sesak napas dan fatik (saat istirahat atau saat aktivitas) yang

disebabkan oleh kelalaian struktur atau fungsi jantung.

Paradigma lama (model hemodinamik).

Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk

mempertahankan curah jantung yang adekuat guna memenuhi kebutuhan

metabolic dan kebutuhan oksigen pada jaringan meskipun aliran balik

vena adekuat. Kondisi yang mengakibatkan kontraksi dan atau relaksi otot

jantung abnormal ( kardiomiopati ). Kondisi yang menyebabkan kelebihan

tekanan atau volume ( peningkatan preload atau peningkatan afterload ).

Dan kondisi atau penyakit yang sangat meningkatkan kebutuhan pada

jantung (anemia, tirotoksikosis), dikaitkan dengan perkembangan gagal

jantung. Gagal jantung kanan dapat dicetuskan oleh disfungsi ( ventrikel

kanan atau gagal jantung kiri

Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa

darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan

terhadap oksigen dan nutrien. (Diane C.Baughman dan Jo Ann C Hockley,

2000)

Gagal jantung adalah sindrom klinis ditandai oleh sesak nafas dan

fatik yang ditandai oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. Gagal

jantung dapat disebabkan oleh gangguan yang mengakibatkan terjadinya

3

Page 4: Uji Sidang Chf Margono

pengurangan pengisian ventrikel dan atau kontraktilitas miokardial.

(Sudoyo Aru, dkk.2009)

Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa

darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrien.

(Brunner and suddarth, 2001)

Gagal jantug ( cardiac failure tau heart failure ) adalah ketidak

mampuan janyung memompakan cukup darah untuk memenuhi kebutuhan

jaringan. Penyebarannya adalah semua keadan yang menimbulkan

hipoefektivitas jantung.

2. Etiologi

Secara umum, gagal jantung dapat disebabkan oleh berbagai hal yang

dapat dikelompokan menjadi :

1) Disfungsi miokard

a. Iskemia miokard

b. Infark miokard

c. Miokarditis

d. kardiomiopati

2) Beban tekanan berlebihan pada sistolik

a. Stenosis aorta

b. Hipertensi

c. Koartasio aorta

3) Beban volume berlebihan pada diastolik

a. Insufisiensi katub mitral dan trikuspidalis

b. Transfusi berlebihan

4) Peningkatan kebutuhan metabolik

a. Anemia

b. Tirotoksitosis

c. Biri-biri

d. Penyakit paget

5) Gangguan pengisian ventrikel

4

Page 5: Uji Sidang Chf Margono

a. Primer (gagal distensi sistolik)

a) Perikarditis retriktif

b) Tamponade jantung

b. Sekunder

a) Stenosis mitral

b) Stenosis trikuspidalis

Faktor-faktor perkembangan gagal jantung :

a. Aritmia

Aritmia akan menganggu fungsi mekanisme jantung dengan mengubah

rangsangan listrik yang memulai respon mekanis

b. Infeksi sistemik dan infeksi paru-paru

Respon tubuh terhadap infeksi akan memaksa jantung untuk memenuhi

kebutuhan tubuh akan metabolisme yang meningkat

c. Emboli paru

Emboli paru secara mendadak akan meningkatkan resisitensi terhadap

reaksi ventrikel kanan, pemicu terjadinya gagal jantung kanan

Menurut derajat sakitnya :

1. Derajat 1 : tanpa keluhan, anda masih bisa melakukan aktivitas fisik

sehari-hari tanpa disertai kelelahan ataupun sesak nafas

2. Derajat 2 : ringan, aktivitas fisik sedang mengakibatkan kelelahan atau

sesak nafas, tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka keluhan pun hilang

3. Derajat 3 : sedang, aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan atau

sesak napas, tetapi keluhan akan hilang jika aktivitas dihentikan

4. Derajat 4 : berat, tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari jika

melakukan aktivitas meskipun aktivitas ringan

5

Page 6: Uji Sidang Chf Margono

3. Manifestasi klinis

a. Gagal jantung kiri

Menyebabkan kongestif, bendungan pada paru dan gangguan pada

mekanisme kontrol pernafasan.

Gejala :

a) Dispnea

b) Orthopnea

c) Paroximal nokturnal dispnea

d) Batuk

e) Mudah lelah

f) Ronchi

g) Gelisah

h) Cemas

b. Gagal jantung kanan

Menyebabkan peningkatan vena sistemik.

Gejala :

a) Oedema perifer

b) Peningkatan BB

c) Distensi vena jugularis

d) Hepatomegali

e) Asites

f) Pitting odema

g) Anorexia

h) Mual, dll

c. Secara luas peningkatan COP dapat menyebabkan perfusi oksigen

kejaringan rendah, sehingga menimbulkan gejala :

a) Pusing

b) Kelelahan

c) Tidak toleran terhadap aktivitas dan panas

d) Ekstremitas dingin

6

Page 7: Uji Sidang Chf Margono

d. Perfusi pada ginjal dapat menyebabkan pelepasan renin serta skresi

aldosteron dan retensi cairan dan Na yang menyebabkan peningkatan

volume intravaskular

4. Patofisiologi

a. Mekanisme dasar

Kelainan kontraktilitas pada gagal jantung akan menganggu

kemampuan pengosongan ventrikel. Kontraktilitas ventrikel kiri yang

menurun mengurangi CO dan meningkatkan volume ventrikel. Dengan

meningkatnya EDV maka terjadi pula peningkatan LEDV. Dengan

meningkatnya LEDV. Maka terjadi pula peningkatan tekanan atrium.

Karena ventrikel dan atrium berhubungan langsung kedalam anyaman

vaskuler paru-paru meningkatkan tekanan kapiler dan vena paru-paru.

Jika tekanan hidrostatik dari anyaman kapiler paru-paru melebihi

tekanan osmotik vaskuler, maka akan terjadi transudasi cairan melebihi

kecepatan drainase limfatik, maka akan terjadi edema intersitial.

Peningkatan tekanan lebih lanjut dapat mengakibatkan cairan

merembes ke alveoli dan terjadilah edema paru-paru.

b. Respon kompensatorik

1) Meningkatnya aktivitas adregenik simpatik

Menurunnya CO akan meningkatkan aktivitas adregenik simpatik

yang dengan merangsang pengeluaran katekolamindan saraf-saraf

adrenergik jantung dan medula adrenal. Denyut jantung dan

kekuatan kontraktil akan meningkat untuk menambah CO, juga

terjadi vasokontriksi arteri perifer untuk menstabilkan tekanan

arteri dan retribusi volume darah dengan mengurangi aliran darah

ke organ-organ yang rendah metabolismenya, seperti kulit dan

ginjal agar perfusi ke jantung dan ke otak dapat di pertahankan,

vasokontriksi akan meningkatkan aliran balik vena kesisi kanan

jantung yang selanjutnya akan menambah kekuatan kontriksi

2) Meningkatnya beban awal akibat aktivitas sistem RAA

7

Page 8: Uji Sidang Chf Margono

Aktivitas RAA akan menyebabkan retensi Na dan air oleh ginjal,

meningkatkan ventrikel-ventrikel tegangan tersebut. Peningkatan

beban awal ini akan menambah kontraktilitas miokardium.

3) Atropi ventrikel

Respon kompensatorik terakhir pada gagal jantung adalah

hidrotropi miokardium akan bertambah tebalnya dinding

4) Efek dari respon kompensatorik

Pada walnya respon ini menguntungkan namun pada akhirnya

menimbulkan berbagai gejala. Meningkatkan laju jantung dan

memperburuk tingkat gagal jantung. Resisitensi jantung yang di

maksudkan untuk meningkatkan kekuatan kontraktilitas dini

mengakibatkan bendungan paru-paru dan vena sisitemik dan

edema, fase kontruksi arteri dan redistribusi aliran darah

mengganggu perfusi jaringan pada anyaman vaskuler yang terkena

menimbulkan tanda dan gejala, misalnya berkurangnya jumlah air

kemih yang di keluarkan dan kelemahan tubuh. Vaokontriksi arteri

juga menyebabkan beban akhir dengan memperbesar resistensi

terhadap ejeksi ventrikel. Beban akhir juga meningkat jika dilatasi

ruang jantung. Akibat kerja jantung dan kebutuhan akan oksigen

juga meningkat. Yang ditambah lagi adanya hipertensi miokard

perangsangan simpatik lebih lanjut. Jika kebutuhan miokard akan

oksigen tidak terpenuhi maka akan terjadi iskemia miokard.

Akhirnya dapat timbul beban miokard yang tinggi dan serangan

gagal jantung yang berulang.

8

Page 9: Uji Sidang Chf Margono

Pathway CHF ( gagal jantung )

MK: gangguan

9

hipervolemia

Peningkatan perload

hipertensi Stenosis katup

Katup inkompetent

Kerusakan miokardium

Penimgkatan afterload

Peningkatan beban kerja

Penurunan kekuatan kontraksi ventrikel kiri

MK: penurunan curah jantung

depan belakang

Penurunan perfusi jaringan

Peningkatan LEDV

Penurunan TD sistemik

MK: intoleran aktivitas

Peningkatan preload

Peningkatan ADH

Penurunan renal blood

Aktivitas renin angiotensinaldonestron

Retensi Natrium & air

edema

MK: risiko tinggi gangguan integritas kulit

Peningkatan LA preload

Edema pulmoner

Penurunan kekuatan kontraksi ventrikel kananPenurunan aliran balik sistemik penurunan venous retrum

Mendesak lobus hepar

Edema ekstermitas

MK: risiko tinggi gangguan integritas kulit

Kematian selhepar, fibrios, sirosis

Peningkatan tekanan vena porta

Akumalasi cairan di sirkulasi mesenteriks asites

MK: kelebihan volume cairan

Peningkatan RV preload

MK : Gangguan Pertukaran Gas

Page 10: Uji Sidang Chf Margono

5. Pemeriksaan penunjang

a. Radioterapi

a) Kongestif vena paru

b) Redistribusi vaskuler pada lobus-lobus atas paru

c) kardiomegali

b. Kimia darah

a) Hiponatremia

b) Hiperkalemia pada tahap lanjut dari gagal jantung

c) BUN dan kreatinin meningkat

c. Urine

a) Lebih pekat

b) BJ meningkat

c) Na meningkat

d. Fungsi hati

a) Pemanjangan masa protombin

b) Peningkatan bilirubun dan enzime hati (SGOT dan SGPT

meningkat)

6. Penatalaksanaan

Bertujuan untuk :

1) Mengurangi beban kerja jantung

Melalui pembatasan aktivitas fisik yang ketat tanpa menimbulkan

tanpa menimbulkan kelemahan otot-otot rangka

2) Mengurangi beban awal

Pembatasan garam serta pemberian diuretik oral

3) Meningkatkan kontraktilitas

Dengan pemberian obat inotropik

4) Mengurangi beban akhir

Peberian vasodilator seperti hidralazine dan nitrat meningkatkan

dilatasi anyaman vaskuler melalui 2 cara :

a) Dilatasi langsung otot polos pembuluh darah

10

Page 11: Uji Sidang Chf Margono

b) Menghambat enzime konversi angiotensin.

7. Pengkajian

Data dasar pengkajian fisik :

1) Aktivitas atau istirahat

Gejala :

a) Keletihan, kelelahan terus sepanjang hari

b) Insomnia

c) Nyeri dada dengan aktivitas

d) Dispnea pada saat istirahat atau apada pengerahan tenaga

Tanda :

a) Gelisah, perubahan status mental : TTV berubah pada aktivitas

2) Sirkulasi

Gejala :

a) Riwayat hipertensi, MCI

b) Penyakit katub jantung, bedah jantung, endokarditis, SLE, anemia,

syok aptik

Tanda :

a) TD mungkin menurunTekanan nadi menunjukan peningkatan

volume sekuncup

b) Bunyi jantung S3 (gallop) adalah diasnotik S4, S1, dan S2

mungkin lemah

c) Bunyi nafas : krekels, ronchi

d) Hepar : pembesaran, dapat teraba

3) Intergritas ego

Gejala :

a) Ansietas

b) Stress yang b.d dengan penyakit/finansial

Tanda :

a) Berbagai manifestasi perilaku, misal : ansietas, marah, ketakutan

4) Eliminasi

11

Page 12: Uji Sidang Chf Margono

Gejala : penurunan berkemih, urine berwarna gelap, nokturia,

diare/konstipasi

5) Makanan/ cairan

Gejala :

a) Kehilangan nafsu makan

b) Mual/muntah

c) Penambahan BB

d) Pembengkakan pada ekstermitas bawah

Tanda :

a) Penambahan BB cepat

e) Distensi abdomen

6) Hygine

Gejala : keletihan, kelelahan selama aktivitas perawatan diri

Tanda : penampilan menandakan perawatan personal

7) Neurosensori

Gejala : kelemahan, peningkatan episode pingsan

Tanda : letargi, kuat fikir, disorientasi, perubahan perilaku, mudah

tersinggung

8) Nyeri

Gejala :

a) Nyeri dada

b) Nyeri perut

Tanda :

a) Tidak tenang, gelisah

b) Menarik diri

c) Perilaku melindungi diri

9) Pernafasan

Gejala :

a) Dispnea saat aktivitas

b) Batuk dengan atau tanpa sputum

c) Riwayat penyulit paru kronis

12

Page 13: Uji Sidang Chf Margono

Tanda :

a) Pernafasan takipnea, napas dangkal, pernafasan laboral

b) Pernafasan nassal faring

c) Batuk kering

d) Sputum

8. Diagnosa keperawatan

1. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas miokard,

perubahan struktural, perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik

2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen

dengan kebutuhan tubuh

3. Kelebihan volume cairan b.d menurunnya laju filtrasi glomerulus

4. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran kapiler alveolar

9. Intervensi

a. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan

intoleransi aktivitas pasien dapat teratasi. Dengan kriteria hasil :

Indikator Awal Tujuan

1. TTV dalam rentang normal

2. Berpartisipasi dalam

aktivitas fisik tanpa disertai

peningkatan TD, Nadi, dan

RR

3. Mampu melakukan aktivitas

secara mandiri

Keterangan :

1 : Normal

2 : Berat

3 : Sedang

13

Page 14: Uji Sidang Chf Margono

4 : Ringan

5 : tidak ada keluhan

Intervensi keperawatan

1. Memonitor ttv pasien

2. Kaji ttv pasien sebelum dan sesudah aktivitas

3. Anjurkan pasien untuk latihan aktivitas secara mandiri

4. Bantu klien untuk mengindentifikasi aktivitas yang mampu

dilakukan

5. Kolaborasikan dengan tenaga medis dalam merencanakan program

terapi yang tepat

b. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran kapiler alveolar

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam di harapkan

gangguan pertukaran gas pasien dapat teratasi. Dengan kriteria hasil :

Indikator Awal Tujuan

1. Tanda – tanda vital normal

2. Suara nafas bersih

3. Status ventilasi

Keterangan :

1 : normal

2 : ringan

3 : sedang

4 : berat

5 : tidak ada keluhan

Intervensi keperawatan

1. Memonitor tanda-tanda vital pasien

2. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

14

Page 15: Uji Sidang Chf Margono

3. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli

gizi)

4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan makanan

5. Anjurkan keluarga untuk memotivasi makan dan mengatur pola

makan pasien

6. Kolaborasikan pemberian terapi medis sesuai indikasi dokter

c. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas miokard,

perubahan struktural, perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan

gangguan pola tidur pasien teratasi. Dengan kriteria hasil :

Indikator Awal Tujuan

1. Tanda-tanda vital dalam

rentang normal

2. Tidak ada penurunan

kesadaran

Keterangan :

1 : normal

2 : ringan

3 : sedang

4 : berat

5 : ekstreme

Intervensi keperawatan

1. Monitor ttv

2. Evaluasi adanya nyeri

3. Monitor adanya perubahan tekanan darah

4. Catat adanya penurunan cardiac output

15

Page 16: Uji Sidang Chf Margono

5. Anjurkan untuk menurunkan stress

d. Kelebihan volume cairan b.d menurunnya laju filtrasi glomerulus

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan

kelebihan volume cairan pasien dapat teratasi, dengan kriteria hasil :

Indikator IR ER

1. TTV normal

2. Tidakada odema

3. Tidak ada JVP

Keterangan :

1 : normal

2 : ringan

3 : sedang

4 : berat

5 : ekstreme

Intervensi keperawatan

a. Ukur masukan/haluaran, catat penurunan, pengeluaran, sifat konsentrasi,

hitung keseimbangan cairan

b. Observasi adanya oedema dependen

c. Timbang BB tiap hari

d. Pertahankan masukan cairan 2000 ml/24 jam dalam toleransi kardiovaskuler

e. Kolaborasi : pemberian diit rendah natrium, berikan diuretic

f. Kaji JVP setelah terapi diuretic

g. Pantau CVP dan tekanan darah

16

Page 17: Uji Sidang Chf Margono

17