Upload
elly
View
236
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
FSDJFHDSKJFSDHSDJKFKDS VSDFJKHDFKSD FDNJFSK
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kardiovaskular, juga dikenal sebagai sistem peredaran
darah, adalah sistem yang terdiri dari jantung, darah dan pembuluh darah.
Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk mengangkut darah.
Mengingat sistem kardiovaskuler mengangkut darah ke seluruh tubuh, sel
–sel akan menerima oksigen dan nutrisi. Kata kardiovaskuler berasal dari
kata kardia kata yunani yang berarti jantung dan vasculum yang berarti
pembuluh kecil.sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, pembuluh darah
(vena dan arteri), pembuluh limfe dan darah.
Jantung berfungsi untuk memompa darah dan menyediakan nutrisi,
oksigen, hormone ke seluruh tubuh serta mengangkat sisa metabolisme ke
seluruh tubuh. Untuk menjalankan fungsinya sebagai pompa jantung
dapat berkontraksi dan berrelaksasi.. proses kontraksi dan relaksasi jantung
disebut denyut jantung. Pada saat berdenyut setiap ruang jantung
mengendur dan terisi darah, selanjutnya jantung berkontraksi dan
memompa darah keluar jantung.
Sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk
mendistribusikan darah dari jantung keseluruh tubuh dan mengembalikan
kembali ke jantung. Dan darah sebagai medium untuk transportasi dimana
darah akan membawa nutrisi dan oksigen. Sedangkan sistem saluran limfe
berhubungan erat dengan sirkulasi darah.darah meninggalkan jantung
melalui arteri dan dikembalikan melalui vena. Sebagian cairan yang yang
meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe yang
merembes dalam ruang-ruang jaringan.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan mengumpulkan
data yang dibutuhkan yaitu data subjektif dan objektif
b. Mampu menegakan diagnosa keperawatan
c. Mampu merencanakan Asuhan Keperawatan secara menyeluruh
d. Mampu melakukan implementasi Asuhan Keperawatan yang telah
direncanakan
e. Mampu mengevaluasi hasil Asuhan Keperawatan yang telah
diberikan
f. Mampu mendokumentasikan keperawatan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Gagal jantung kongestif adalah kondisi dimana fungsi jantung
sebagai pompa untuk menghantarkan darah yang kaya oksigen ke tubuh
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan tubuh . (J.Charles
Reeves dkk.2001)
Gagal jantung adalah sindrom klinis (sekumpulan tanda dan gjala).
Ditandai oleh sesak napas dan fatik (saat istirahat atau saat aktivitas) yang
disebabkan oleh kelalaian struktur atau fungsi jantung.
Paradigma lama (model hemodinamik).
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk
mempertahankan curah jantung yang adekuat guna memenuhi kebutuhan
metabolic dan kebutuhan oksigen pada jaringan meskipun aliran balik
vena adekuat. Kondisi yang mengakibatkan kontraksi dan atau relaksi otot
jantung abnormal ( kardiomiopati ). Kondisi yang menyebabkan kelebihan
tekanan atau volume ( peningkatan preload atau peningkatan afterload ).
Dan kondisi atau penyakit yang sangat meningkatkan kebutuhan pada
jantung (anemia, tirotoksikosis), dikaitkan dengan perkembangan gagal
jantung. Gagal jantung kanan dapat dicetuskan oleh disfungsi ( ventrikel
kanan atau gagal jantung kiri
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan
terhadap oksigen dan nutrien. (Diane C.Baughman dan Jo Ann C Hockley,
2000)
Gagal jantung adalah sindrom klinis ditandai oleh sesak nafas dan
fatik yang ditandai oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. Gagal
jantung dapat disebabkan oleh gangguan yang mengakibatkan terjadinya
3
pengurangan pengisian ventrikel dan atau kontraktilitas miokardial.
(Sudoyo Aru, dkk.2009)
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrien.
(Brunner and suddarth, 2001)
Gagal jantug ( cardiac failure tau heart failure ) adalah ketidak
mampuan janyung memompakan cukup darah untuk memenuhi kebutuhan
jaringan. Penyebarannya adalah semua keadan yang menimbulkan
hipoefektivitas jantung.
2. Etiologi
Secara umum, gagal jantung dapat disebabkan oleh berbagai hal yang
dapat dikelompokan menjadi :
1) Disfungsi miokard
a. Iskemia miokard
b. Infark miokard
c. Miokarditis
d. kardiomiopati
2) Beban tekanan berlebihan pada sistolik
a. Stenosis aorta
b. Hipertensi
c. Koartasio aorta
3) Beban volume berlebihan pada diastolik
a. Insufisiensi katub mitral dan trikuspidalis
b. Transfusi berlebihan
4) Peningkatan kebutuhan metabolik
a. Anemia
b. Tirotoksitosis
c. Biri-biri
d. Penyakit paget
5) Gangguan pengisian ventrikel
4
a. Primer (gagal distensi sistolik)
a) Perikarditis retriktif
b) Tamponade jantung
b. Sekunder
a) Stenosis mitral
b) Stenosis trikuspidalis
Faktor-faktor perkembangan gagal jantung :
a. Aritmia
Aritmia akan menganggu fungsi mekanisme jantung dengan mengubah
rangsangan listrik yang memulai respon mekanis
b. Infeksi sistemik dan infeksi paru-paru
Respon tubuh terhadap infeksi akan memaksa jantung untuk memenuhi
kebutuhan tubuh akan metabolisme yang meningkat
c. Emboli paru
Emboli paru secara mendadak akan meningkatkan resisitensi terhadap
reaksi ventrikel kanan, pemicu terjadinya gagal jantung kanan
Menurut derajat sakitnya :
1. Derajat 1 : tanpa keluhan, anda masih bisa melakukan aktivitas fisik
sehari-hari tanpa disertai kelelahan ataupun sesak nafas
2. Derajat 2 : ringan, aktivitas fisik sedang mengakibatkan kelelahan atau
sesak nafas, tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka keluhan pun hilang
3. Derajat 3 : sedang, aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan atau
sesak napas, tetapi keluhan akan hilang jika aktivitas dihentikan
4. Derajat 4 : berat, tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari jika
melakukan aktivitas meskipun aktivitas ringan
5
3. Manifestasi klinis
a. Gagal jantung kiri
Menyebabkan kongestif, bendungan pada paru dan gangguan pada
mekanisme kontrol pernafasan.
Gejala :
a) Dispnea
b) Orthopnea
c) Paroximal nokturnal dispnea
d) Batuk
e) Mudah lelah
f) Ronchi
g) Gelisah
h) Cemas
b. Gagal jantung kanan
Menyebabkan peningkatan vena sistemik.
Gejala :
a) Oedema perifer
b) Peningkatan BB
c) Distensi vena jugularis
d) Hepatomegali
e) Asites
f) Pitting odema
g) Anorexia
h) Mual, dll
c. Secara luas peningkatan COP dapat menyebabkan perfusi oksigen
kejaringan rendah, sehingga menimbulkan gejala :
a) Pusing
b) Kelelahan
c) Tidak toleran terhadap aktivitas dan panas
d) Ekstremitas dingin
6
d. Perfusi pada ginjal dapat menyebabkan pelepasan renin serta skresi
aldosteron dan retensi cairan dan Na yang menyebabkan peningkatan
volume intravaskular
4. Patofisiologi
a. Mekanisme dasar
Kelainan kontraktilitas pada gagal jantung akan menganggu
kemampuan pengosongan ventrikel. Kontraktilitas ventrikel kiri yang
menurun mengurangi CO dan meningkatkan volume ventrikel. Dengan
meningkatnya EDV maka terjadi pula peningkatan LEDV. Dengan
meningkatnya LEDV. Maka terjadi pula peningkatan tekanan atrium.
Karena ventrikel dan atrium berhubungan langsung kedalam anyaman
vaskuler paru-paru meningkatkan tekanan kapiler dan vena paru-paru.
Jika tekanan hidrostatik dari anyaman kapiler paru-paru melebihi
tekanan osmotik vaskuler, maka akan terjadi transudasi cairan melebihi
kecepatan drainase limfatik, maka akan terjadi edema intersitial.
Peningkatan tekanan lebih lanjut dapat mengakibatkan cairan
merembes ke alveoli dan terjadilah edema paru-paru.
b. Respon kompensatorik
1) Meningkatnya aktivitas adregenik simpatik
Menurunnya CO akan meningkatkan aktivitas adregenik simpatik
yang dengan merangsang pengeluaran katekolamindan saraf-saraf
adrenergik jantung dan medula adrenal. Denyut jantung dan
kekuatan kontraktil akan meningkat untuk menambah CO, juga
terjadi vasokontriksi arteri perifer untuk menstabilkan tekanan
arteri dan retribusi volume darah dengan mengurangi aliran darah
ke organ-organ yang rendah metabolismenya, seperti kulit dan
ginjal agar perfusi ke jantung dan ke otak dapat di pertahankan,
vasokontriksi akan meningkatkan aliran balik vena kesisi kanan
jantung yang selanjutnya akan menambah kekuatan kontriksi
2) Meningkatnya beban awal akibat aktivitas sistem RAA
7
Aktivitas RAA akan menyebabkan retensi Na dan air oleh ginjal,
meningkatkan ventrikel-ventrikel tegangan tersebut. Peningkatan
beban awal ini akan menambah kontraktilitas miokardium.
3) Atropi ventrikel
Respon kompensatorik terakhir pada gagal jantung adalah
hidrotropi miokardium akan bertambah tebalnya dinding
4) Efek dari respon kompensatorik
Pada walnya respon ini menguntungkan namun pada akhirnya
menimbulkan berbagai gejala. Meningkatkan laju jantung dan
memperburuk tingkat gagal jantung. Resisitensi jantung yang di
maksudkan untuk meningkatkan kekuatan kontraktilitas dini
mengakibatkan bendungan paru-paru dan vena sisitemik dan
edema, fase kontruksi arteri dan redistribusi aliran darah
mengganggu perfusi jaringan pada anyaman vaskuler yang terkena
menimbulkan tanda dan gejala, misalnya berkurangnya jumlah air
kemih yang di keluarkan dan kelemahan tubuh. Vaokontriksi arteri
juga menyebabkan beban akhir dengan memperbesar resistensi
terhadap ejeksi ventrikel. Beban akhir juga meningkat jika dilatasi
ruang jantung. Akibat kerja jantung dan kebutuhan akan oksigen
juga meningkat. Yang ditambah lagi adanya hipertensi miokard
perangsangan simpatik lebih lanjut. Jika kebutuhan miokard akan
oksigen tidak terpenuhi maka akan terjadi iskemia miokard.
Akhirnya dapat timbul beban miokard yang tinggi dan serangan
gagal jantung yang berulang.
8
Pathway CHF ( gagal jantung )
MK: gangguan
9
hipervolemia
Peningkatan perload
hipertensi Stenosis katup
Katup inkompetent
Kerusakan miokardium
Penimgkatan afterload
Peningkatan beban kerja
Penurunan kekuatan kontraksi ventrikel kiri
MK: penurunan curah jantung
depan belakang
Penurunan perfusi jaringan
Peningkatan LEDV
Penurunan TD sistemik
MK: intoleran aktivitas
Peningkatan preload
Peningkatan ADH
Penurunan renal blood
Aktivitas renin angiotensinaldonestron
Retensi Natrium & air
edema
MK: risiko tinggi gangguan integritas kulit
Peningkatan LA preload
Edema pulmoner
Penurunan kekuatan kontraksi ventrikel kananPenurunan aliran balik sistemik penurunan venous retrum
Mendesak lobus hepar
Edema ekstermitas
MK: risiko tinggi gangguan integritas kulit
Kematian selhepar, fibrios, sirosis
Peningkatan tekanan vena porta
Akumalasi cairan di sirkulasi mesenteriks asites
MK: kelebihan volume cairan
Peningkatan RV preload
MK : Gangguan Pertukaran Gas
5. Pemeriksaan penunjang
a. Radioterapi
a) Kongestif vena paru
b) Redistribusi vaskuler pada lobus-lobus atas paru
c) kardiomegali
b. Kimia darah
a) Hiponatremia
b) Hiperkalemia pada tahap lanjut dari gagal jantung
c) BUN dan kreatinin meningkat
c. Urine
a) Lebih pekat
b) BJ meningkat
c) Na meningkat
d. Fungsi hati
a) Pemanjangan masa protombin
b) Peningkatan bilirubun dan enzime hati (SGOT dan SGPT
meningkat)
6. Penatalaksanaan
Bertujuan untuk :
1) Mengurangi beban kerja jantung
Melalui pembatasan aktivitas fisik yang ketat tanpa menimbulkan
tanpa menimbulkan kelemahan otot-otot rangka
2) Mengurangi beban awal
Pembatasan garam serta pemberian diuretik oral
3) Meningkatkan kontraktilitas
Dengan pemberian obat inotropik
4) Mengurangi beban akhir
Peberian vasodilator seperti hidralazine dan nitrat meningkatkan
dilatasi anyaman vaskuler melalui 2 cara :
a) Dilatasi langsung otot polos pembuluh darah
10
b) Menghambat enzime konversi angiotensin.
7. Pengkajian
Data dasar pengkajian fisik :
1) Aktivitas atau istirahat
Gejala :
a) Keletihan, kelelahan terus sepanjang hari
b) Insomnia
c) Nyeri dada dengan aktivitas
d) Dispnea pada saat istirahat atau apada pengerahan tenaga
Tanda :
a) Gelisah, perubahan status mental : TTV berubah pada aktivitas
2) Sirkulasi
Gejala :
a) Riwayat hipertensi, MCI
b) Penyakit katub jantung, bedah jantung, endokarditis, SLE, anemia,
syok aptik
Tanda :
a) TD mungkin menurunTekanan nadi menunjukan peningkatan
volume sekuncup
b) Bunyi jantung S3 (gallop) adalah diasnotik S4, S1, dan S2
mungkin lemah
c) Bunyi nafas : krekels, ronchi
d) Hepar : pembesaran, dapat teraba
3) Intergritas ego
Gejala :
a) Ansietas
b) Stress yang b.d dengan penyakit/finansial
Tanda :
a) Berbagai manifestasi perilaku, misal : ansietas, marah, ketakutan
4) Eliminasi
11
Gejala : penurunan berkemih, urine berwarna gelap, nokturia,
diare/konstipasi
5) Makanan/ cairan
Gejala :
a) Kehilangan nafsu makan
b) Mual/muntah
c) Penambahan BB
d) Pembengkakan pada ekstermitas bawah
Tanda :
a) Penambahan BB cepat
e) Distensi abdomen
6) Hygine
Gejala : keletihan, kelelahan selama aktivitas perawatan diri
Tanda : penampilan menandakan perawatan personal
7) Neurosensori
Gejala : kelemahan, peningkatan episode pingsan
Tanda : letargi, kuat fikir, disorientasi, perubahan perilaku, mudah
tersinggung
8) Nyeri
Gejala :
a) Nyeri dada
b) Nyeri perut
Tanda :
a) Tidak tenang, gelisah
b) Menarik diri
c) Perilaku melindungi diri
9) Pernafasan
Gejala :
a) Dispnea saat aktivitas
b) Batuk dengan atau tanpa sputum
c) Riwayat penyulit paru kronis
12
Tanda :
a) Pernafasan takipnea, napas dangkal, pernafasan laboral
b) Pernafasan nassal faring
c) Batuk kering
d) Sputum
8. Diagnosa keperawatan
1. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas miokard,
perubahan struktural, perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen
dengan kebutuhan tubuh
3. Kelebihan volume cairan b.d menurunnya laju filtrasi glomerulus
4. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran kapiler alveolar
9. Intervensi
a. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
intoleransi aktivitas pasien dapat teratasi. Dengan kriteria hasil :
Indikator Awal Tujuan
1. TTV dalam rentang normal
2. Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa disertai
peningkatan TD, Nadi, dan
RR
3. Mampu melakukan aktivitas
secara mandiri
Keterangan :
1 : Normal
2 : Berat
3 : Sedang
13
4 : Ringan
5 : tidak ada keluhan
Intervensi keperawatan
1. Memonitor ttv pasien
2. Kaji ttv pasien sebelum dan sesudah aktivitas
3. Anjurkan pasien untuk latihan aktivitas secara mandiri
4. Bantu klien untuk mengindentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan
5. Kolaborasikan dengan tenaga medis dalam merencanakan program
terapi yang tepat
b. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran kapiler alveolar
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam di harapkan
gangguan pertukaran gas pasien dapat teratasi. Dengan kriteria hasil :
Indikator Awal Tujuan
1. Tanda – tanda vital normal
2. Suara nafas bersih
3. Status ventilasi
Keterangan :
1 : normal
2 : ringan
3 : sedang
4 : berat
5 : tidak ada keluhan
Intervensi keperawatan
1. Memonitor tanda-tanda vital pasien
2. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
14
3. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli
gizi)
4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan makanan
5. Anjurkan keluarga untuk memotivasi makan dan mengatur pola
makan pasien
6. Kolaborasikan pemberian terapi medis sesuai indikasi dokter
c. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas miokard,
perubahan struktural, perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan
gangguan pola tidur pasien teratasi. Dengan kriteria hasil :
Indikator Awal Tujuan
1. Tanda-tanda vital dalam
rentang normal
2. Tidak ada penurunan
kesadaran
Keterangan :
1 : normal
2 : ringan
3 : sedang
4 : berat
5 : ekstreme
Intervensi keperawatan
1. Monitor ttv
2. Evaluasi adanya nyeri
3. Monitor adanya perubahan tekanan darah
4. Catat adanya penurunan cardiac output
15
5. Anjurkan untuk menurunkan stress
d. Kelebihan volume cairan b.d menurunnya laju filtrasi glomerulus
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
kelebihan volume cairan pasien dapat teratasi, dengan kriteria hasil :
Indikator IR ER
1. TTV normal
2. Tidakada odema
3. Tidak ada JVP
Keterangan :
1 : normal
2 : ringan
3 : sedang
4 : berat
5 : ekstreme
Intervensi keperawatan
a. Ukur masukan/haluaran, catat penurunan, pengeluaran, sifat konsentrasi,
hitung keseimbangan cairan
b. Observasi adanya oedema dependen
c. Timbang BB tiap hari
d. Pertahankan masukan cairan 2000 ml/24 jam dalam toleransi kardiovaskuler
e. Kolaborasi : pemberian diit rendah natrium, berikan diuretic
f. Kaji JVP setelah terapi diuretic
g. Pantau CVP dan tekanan darah
16
17