58
UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL DAUN LABAN ABANG (Aglaia elliptica BLUME) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina LEACH) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) Proposal Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Nurul Khafidz Subekti NIM : 1111103000056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435H/2014 M

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

  • Upload
    buiphuc

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL

DAUN LABAN ABANG (Aglaia elliptica BLUME) TERHADAP LARVA

UDANG (Artemia salina LEACH) DENGAN METODE

BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)

Proposal Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Nurul Khafidz Subekti

NIM : 1111103000056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435H/2014 M

Page 2: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang
Page 3: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang
Page 4: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang
Page 5: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan kali ini penulis dapat

menyelesaikan laporan penlitian ini. Tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak maka penelitian ini tidak akan pernah terselesaikan. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr (hc). dr. M.K Tadjudin, SpAnd selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing dan memberikan kesempatan

kepada penulis untuk belajar di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter atas bimbingan yang diberikan selama penulis menempuh pendidikan

di PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Nurul Hiedayati, PhD selaku pembimbing 1 yang telah banyak

memberikan waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing penulis dalam

melakukan penelitian dan menyusun laporan penelitian ini. dr. Nurul

Hiedayati, PhD juga selaku PJ Laboratorium Farmakologi yang telah

memberikan izin penggunaan laboratorium.

4. Ibu Puteri Amelia, M.Farm, Apt selaku pembimbing 2 yang telah memberikan

masukan judul penelitian dan banyak mencurahkan waktu, pikiran dan tenaga

untuk membimbing penulis dalam melakukan penelitian dan menyusun

laporan penelitian ini.

5. Dr. Flori Ratna Sari, PhD dan drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD selaku

penanggung jawab modul Riset yang selalu mengingatkan penulis untuk

segera menyelesaikan penelitian.

6. Ayah, Sirwan Nurul Hidayat, SH dan Ibu Ida Purwidyastui yang tak pernah

letih mencurahkan kasih sayang, memberikan pengorbanan tanpa pamrih serta

doa yang selalu diberikan kepada penulis.

7. Kakak, Nurkholis Setyaningsih, SH yang selalu memberikan doa dan

dukungannya kepada penulis.

Page 6: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

vi

8. Keluarga besar Eyang Tamirja dan Eyang Wasilem beserta keluarga besar

Simbah Pardiyo Tirtowaluyo dan Simbah Siti Salbiyah yang selalu

memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

9. Mbak Rani selaku laboran lab Famakognosi dan Fitofarmaka, dan Mas

Rachmadi selaku laboran lab Farmakologi yang telah banyak membantu

penulis dalam mengerjakan penelitian di laboratorium masing-masing.

10. Muflikha Mayazi yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa untuk

kelancaran dalam penelitian ini.

11. Teman-teman satu kelompok penelitian Akbar Sepadan, Feby Wulandari, Ayu

Reskianingsih. Terimakasih atas kerja sama yang luar biasa 1 tahun ini.

12. Teman-teman satu rumah kosan GPL, Bimo Dwi Pramesta, Hanindyo Riezky B,

Muhammad Arif Rahman, Andhika Pangestu, Dimas Bagus Pamungkas, Muhammad

Fahreza Kautsar dan Lintang Suryaning Bhumi, yang telah memberi dukungan

serta doanya.

13. Teman-teman PSPD 2011 yang selalu memberikan dukungan, semangat dan

selalu berjuang bersama-sama.

14. Orang-orang yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis dan tak

bisa penulis satu-persatu sebutkan disini.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih belum mendekati sempurna,

oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat di harapkan. Demikian

laporan penelitian ini penulis susun, semoga bermanfaat bagi kemajuan ilmu

pengetahuan.

Ciputat, 12 September 2014

Penulis

Page 7: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

vii

ABSTRAK

Nurul Khafidz Subekti. Program Studi Pendidikan Dokter. Uji Toksisitas AkutEkstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva(Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) merupakan tumbuhan dari keluarga Meliaceaeyang dikenal sebagai tanaman obat keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui kadar toksisitas akut (LC50) yang terkandung dalam ekstrak metanoldaun Labang Abang. Metode yang digunakan adalah Brine Shrimp Lethality Test(BSLT). Uji ini terdiri dari 6 perlakuan konsentrasi yaitu 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm,50 ppm, 25 ppm dan 12,5 ppm beserta kontrol negatif yang masing-masingdilakukan tiga kali pengulangan. Pada tiap konsentrasi menggunakan 10 ekor larvaArtemia salina Leach dan dilakukan pengamatan mortalitas larva setelah 48 jam.Nilai LC50 didapatkan dari analisa probit. Nilai LC50 dari ekstrak metanol daun LabanAbang adalah 68,87 ppm. Hasil LC50 < 1000 ppm menunjukkan ekstrak metanoldaun Laban Abang bersifat toksik dan berpotensi sebagai senyawa anti kanker.

Kata kunci : Ekstrak metanol daun Aglaia elliptica Blume, BSLT, Artemia salinaLeach, Toksisitas, LC50

ABSTRACT

Nurul Khafidz Subekti. Medical Education Study Program. Acute Toxicity TestExtract Methanol Laban Abang Leaves (Aglaia elliptica Blume) to Larva Artemiasalina Leach with Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Method. 2014

Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) belongs to the family Meliaceae, has beenknown as family herbal remedies. The aims of this research is to determine thelethal toxicity value (LC50) in extract methanol Laban Abang leaves. The method thatused in this research is Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). The test consisted of sixconcentration treatments namely 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 50 ppm, 25 ppm and12,5 ppm and negative control with three replications. In each concentration used10 Artemia salina Leach larvae, and observations were made during 48 hours oflarvae mortality. LC50 value was determined by probit analysis. The result of LC50

from extract methanol Laban Abang leaves is 68,87 ppm. LC50 < 1000 ppm showedthat the crude extract methanol Laban Abang leaves classified as toxic and havepotent anti cancer compounds.

Keywords : Extract methanol Aglaia elliptica Blume leaves, BSLT, Artemia salinaLeach, Toxicity, LC50

Page 8: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

viii

DAFTAR ISILEMBAR JUDUL ................................................................................................. iLEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iiLEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iiiLEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ivKATA PENGANTAR .......................................................................................... vABSTRAK ............................................................................................................. viiDAFTAR ISI ......................................................................................................... viiiDAFTAR TABEL ................................................................................................. xDAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiDAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar belakang ........................................................................................ 11.2 Rumusan masalah ...............................................................................21.3 Tujuan penelitian ................................................................................2

1.3.1 Tujuan umum ................................................................................ 21.3.2 Tujuan khusus .............................................................................. 2

1.4 Manfaat penelitian ...............................................................................31.4.1 Bagi masyarakat ............................................................................ 31.4.2 Bagi institusi .................................................................................. 31.4.3 Bagi peneliti .................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Landasan teori......................................................................................... 4

2.1.1 Tumbuhan Sebagai Obat Tradinsional .......................................... 42.1.2 Tumbuhan Aglaia elliptica Blume................................................. 52.1.3 Definisi Toksikologi ..................................................................... 72.1.4 Uji Toksisitas Akut ....................................................................... 82.1.5 Simplisia ....................................................................................... 92.1.6 Metode Ekstraksi Simplisia ......................................................... 112.1.7 Larva Udang Artemia salina Leach......................................... 132.1.8 Metode BSLT................................................................................ 16

2.2 Kerangka konsep ................................................................................... 162.3 Definisi operasional ............................................................................17

BAB III METODE PENELITIAN3.1 Desain penelitian ................................................................................... 183.2 Waktu dan tempat penelitian ................................................................. 183.3 Populasi dan sampel ............................................................................... 18

3.3.1 Populasi ......................................................................................... 183.3.2 Sampel ........................................................................................... 18

3.3.2.1 Kriteria Inklusi ...........................................................................183.3.2.2 kriteria Eksklusi .................................................................. 183.3.2.3 Besar Sampel ...................................................................... 183.3.2.4 Cara Pengambilan Sampel .................................................. 19

Page 9: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

ix

3.4 Determinasi Tanaman ............................................................................. 193.5 Bahan yang diuji ...................................................................................... 193.6 Alat dan bahan penelitian ....................................................................... 19

3.6.1 Alat penelitian .............................................................................. 193.6.2 Bahan penelitian ........................................................................... 20

3.7 Cara kerja penelitian ............................................................................... 203.7.1 Ekstraksi Daun Aglaia elliptica Blume dengan Maserasi.............. 203.7.2 Penetasan Larva Udang ................................................................. 213.7.3 Pembuatan Konsentrasi Ekstrak yang Diuji .................................. 213.7.4 Prosedur uji Toksisitas dengan metode BSLT............................... 22

3.8 Alur Penelitian ......................................................................................... 243.9 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................. 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Ekstraksi Daun Aglaia elliptica Blume ........................................ 264.2 Hasil Uji Toksisitas dengan Metode BSLT.............................................. 27

BAB V SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan ................................................................................................. 335.2 Saran ....................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 34LAMPIRAN .......................................................................................................... 36

Page 10: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria tingkatan nilai toksisitas akut LC50............................................................. 9

Tabel 3.1 Ilustrasi Konsentrasi Ekstrak pada Plate.............................................. 23

Tabel 4.1 Data Berat Ekstrak Kental Daun Aglaia elliptica Blume ..................... 26

Tabel 4.2 Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Metanol daun Aglaia

elliptica Blume terhadap Larva Artemia salina Leach ......................... 28

Tabel 4.3 Penetapan LC50 ............................................................................................................................. 30

Page 11: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pohon Aglaia elliptica Blume...............................................................6

Gambar 2.2 Artemia salina Leach ............................................................................13

Gambar 2.3 Morfologi Artemia salina Leach...........................................................14

Gambar 2.4 Siklus hidup Artemia salina Leach.......................................................15

Gambar 4.1 Grafik pengaruh Konsentrasi Ekstrak Metanol Daun Aglaia

elliptica Blume Terhadap kematian larva Artemia salina Leach .........29

Gambar 4.2 Grafik Regresi Linier Konsentrasi Ekstrak Metanol Daun Aglaia

elliptica Blume Terhadap Nilai Probit ..................................................31

Page 12: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Determinasi Daun Aglaia elliptica Blume........................... .......36

Lampiran 2 Tabel Nilai Probit ………….................................................................37

Lampiran 3 Gambar Alat dan Bahan…………………………………......,,............39

Gambar 6.1 Simplisia daun Aglaia elliptica Blume………….......... 39

Gambar 6.2 Tabung Maserasi…………………………………. ......39

Gambar 6.3 Penyaringan Hasil Maserasi ..........................................39

Gambar 6.4 Mesin rotatory evaporator…………………………... .....39

Gambar 6.5 Gambar 6.5 Pembuatan Larutan Induk…………... ......39

Gambar 6.6 Ekstrak Kental Daun Aglaia elliptica Blume…..... .......39

Gambar 6.7 Penimbangan Eksrak Kental Daun

Aglaia elliptica Blume ..................................................40

Gambar 6.8 Microplate BSLT……………………………...….. .....40

Gambar 6.9 Pembuatan Konsentrasi .................................................40

Gambar 6.10 Kaleng Larva Udang Artemia salina Leach ..................40

Gambar 6.11 Media perkembangbiakan Larva...................................40

Gambar 6.12 Hasil BSLT....................................................................40

Lampiran 4 Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Metanol Daun Aglaia ellipticaBlume....................................................................................................41

Lampiran 5 Riwayat Penulis ....................................................................................46

Page 13: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut data dari World Health Organization (WHO), penderita kanker di

dunia pada tahun 2012 mencapai 12,7 juta dan mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Angka kematian karena kanker juga meningkat dari 7,6 juta jiwa

menjadi 8,2 juta jiwa dan 75% diantara penderita kanker tersebut berada di negara

berkembang.1

Dalam pengobatan kanker, terdapat berbagai jenis obat antikanker yang

tersebar di Indonesia, namun obat tersebut mempunyai efek samping yang

beragam diantaranya mukositis, diare, dan trombositopenia. Oleh karena itu tidak

sedikit masyarakat Indonesia beralih menggunakan obat-obat tradisional yang

berbahan dasar alami.2

Badan kesehatan dunia WHO menyatakan bahwa 80% dari populasi

masyarakat di negara berkembang masih percaya pada obat tradisional, terutama

pada obat herbal. Obat tradisional tersebut dapat berasal dari tumbuhan, hewan,

mineral, maupun biota laut. Tumbuhan yang telah berhasil diidentifikasi sebagai

obat tradisional sebanyak 1.845 spesies dan 1.300 diantarnya tersebar di hutan

tropis di seluruh wilayah Indonesia.3,4

Salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai obat antikanker

adalah Aglaia elliptica Blume atau sering disebut oleh masyarakat Indonesia

sebagai Laban Abang. Tumbuhan ini masuk dalam genus Aglaia sp. dan termasuk

dalam famili Meliaceae. Aglaia elliptica Blume dapat ditemukan pada ketinggian

0-2000 mdpl. Bagian tumbuhan ini yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional

adalah batang, akar, daun, daging buah, dan bijinya.5

Dalam fraksi semi polar ekstrak daun Aglaia elliptica Blume terkandung

senyawa pirolidin bisamida (senyawa mayor) yang diidentifikasi sebagai odorin

(C18H24N2O2) dan senyawa aktif rocaglamide (senyawa minor) yang

diidentifikasi sebagai desmethylrocaglamid (C31H35O8N). Senyawa tersebut dapat

menghambat proliferasi dari sel-sel kanker.6

Page 14: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

2

Sebagai uji awal untuk mengetahui sifat toksisitas ekstrak daun Aglaia

elliptica Blume, dilakukan uji tokisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality

Test (BSLT) dengan pelarut metanol.7

BSLT adalah suatu metode uji toksisitas akut yang sederhana, mudah

pengerjaannya, cepat mendapatkan hasil, dan murah dalam pelaksanaannya.

Selain itu, BSLT merupakan suatu bioassay-guided fractionation yang dapat

digunakan untuk penelusuran senyawa bioaktif yang bersifat toksik dari suatu

bahan alam.8

Metode BSLT menggunakan larva udang (Artemia salina Leach) sebagai

hewan coba. Artemia salina Leach merupakan organisme yang mempunyai

kepekaan cukup tinggi terhadap toksik. Hasil uji toksisitas dengan metode ini

telah terbukti memiliki korelasi positif dengan daya sitotoksik senyawa

antikanker. Jika pada uji toksisitas menunjukkan LC50 dibawah 1000 ppm berarti

bahan tersebut memiliki potensi sebagai antikanker.8,9

Pada penelitian lain telah dilakukan uji toksisitas akut ekstrak daun Aglaia

elliptica Blume, namun pada penelitian tersebut menggunakan etanol sebagai

pelarutnya.5 Pada penilitian ini, peniliti melakukan uji toksisitas akut ekstrak daun

Aglaia elliptica Blume dengan menggunakan metanol sebagai pelarutnya.

Alasan peneliti melakukan penelitian ini adalah sebagai upaya untuk

memberikan informasi bahwa ekstrak daun Aglaia elliptica Blume memiliki

potensi toksisitas terhadap sel kanker.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah aktivitas sitotoksik ekstrak metanol daun Laban Abang

(Aglaia elliptica Blume) terhadap larva Artemia salina Leach menggunakan

metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui aktivitas sitotoksisitas dari ekstrak metanol daun Aglaia

elliptica Blume terhadap larva Artemia salina Leach menggunakan metode Brine

Shrimp Lethality Test (BSLT).

Page 15: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

3

1.3.2 Tujuan Khusus

A. Mengetahui persentase kematian larva udang Artemia salina Leach

setelah pemberian ekstrak metanol daun Aglaia elliptica Blume.

B. Mengetahui nilai LC50 dari ekstrak metanol daun Aglaia elliptica

Blume terhadap larva Artemia salina Leach menggunakan metode

Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Masyarakat

Menambah informasi mengenai manfaat tumbuhan Laban Abang yang

dapat dijadikan sebagai obat antikanker.

1.4.2 Bagi Intitusi

A. Penelitian ini menambah jumlah dan jenis penelitian di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

B. Sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi pada bidang

penelitian.

C. Penelitian ini dapat menambah referensi kepustakaan penelitian dan

rujukan penelitian selanjutnya.

1.4.3 Bagi Peneliti

A. Menambah wawasan mengenai obat berbahan dasar alami yang

digunakan sebagai obat antikanker.

B. Sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana kedokteran di

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Memperoleh pengalaman dalam bidang penelitian eksperimental pada

bidang kesehatan.

D. Mengimplementasikan ilmu metodologi penelitian yang telah didapat

selama perkuliahan di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 16: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-

temurun, berbahan dasar alami, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat,

kepercayaan, atau kebiasaan setempat. Bagian tumbuhan yang dapat dijadikan

sebagai bahan obat tradisional adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan

bunga.3

Dalam undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan disebutkan

bahwa obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran

bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan

berdasarkan pengalaman maupun yang telah melalui uji pra-klinik/klinik seperti

obat herbal terstandar dan fitofarmaka.4

Sebagai landasan penggunaan obat tradisional, telah ditetapkan Sistem

Kesehatan Nasional (SKN) melalui Keputusan Menteri Kesehatan No.

131/Menkes/SK/II/2004. Dalam salah satu subsistem SKN disebutkan bahwa

pengembangan dan peningkatan obat tradisional dibutuhkan agar diperoleh obat

tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara

ilmiah, dan dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri oleh

masyarakat maupun digunakan dalam pelayanan kesehatan formal.4

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas obat tradisional

dengan tahapan pengembangan obat tradisional menjadi fitofarmaka dilakukan

dengan langkah sebagai berikut4 :

A. Seleksi

Tumbuhan yang diteliti adalah tumbuhan yang berdasarkan pengalaman memiliki

khasiat untuk pengobatan suatu penyakit dan merupakan alternatif pengobatan

secara turun-temurun.

Page 17: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

5

B. Uji Preklinik

Uji preklinik terdiri atas uji toksisitas dan uji farmakodinamik. Uji toksisitas

digunakan untuk melihat dan mengetahui keamanannya sedangkan uji

farmakodinamik digunakan untuk memprediksi efek pada manusia.

C. Standarisasi

Standarisasi dilakukan dengan cara penentuan identitas dan pembuatan sediaan

terstandar. Efek terapi yang ditimbulkan dari sediaan tersebut dapat berbeda

karena zat aktif yang terlarut, bentuk sediaan dan prosedur ekstraksinya

berbeda sesuai kebutuhan.

D. Uji Klinik

Apabila hasil dari penelitian tersebut menunjukkan adanya khasiat dan aman

digunakan sebagai obat tradisional pada manusia, maka dapat menjadi

pertimbangan penggunaannya di bidang kesehatan formal/profesi dokter.

2.1.2 Tumbuhan Aglaia elliptica Blume

Tumbuhan Aglaia elliptica Blume tumbuh di hutan primer, hutan sekunder,

rawa, sisi jalan maupun sepanjang bantaran sungai. Aglaia elliptica Blume

tersebar di beberapa negara Asia diantaranya Myanmar, Thailand, Indonesia, dan

Filipina.9

Aglaia elliptica Blume dapat mencapai ketinggian 40 m, mempunyai batang

keras dengan warna coklat kehijauan, daun berwarna hijau dengan 6-19 anak daun

dan bunga yang memiliki 5 kelopak. Tanaman ini memiliki buah dengan diameter

2 - 2,5 cm dan satu biji. Daerah hidupnya adalah daerah dengan ketinggian antara

0 hingga 2.000 m diatas permukaan laut.5,9

Page 18: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

6

Taksonomi tumbuhan Aglaia

elliptica Blume sebagai berikut 9 :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Familia : Meliaceae

Genus : Aglaia

Spesies : Aglaia elliptica Blume

Gambar 2.1. Pohon Aglaia elliptica Blume

Sumber : Aglaia elliptica Blume : www.biotik.org. 2014

Nama lain dari tanaman ini adalah Aglaia harmsiana Perk, Aglaia

havilandii Ridley, Aglaia longipetiolata Elmer, dan Aglaia oxypetala Valeton.

Masyarakat Indonesia mengenal tanaman ini sebagai Laban Abang (Sumatera),

Langsat-langsat (Kalimantan), Pisek (Sulawesi), serta Segera (Melayu).

Masyarakat luar negeri mengenal tumbuhan ini sebagai Peler Tupai

(Semenanjung Malaysia), Segara dan Bunyau (Iban, Serawak, Malaysia), Mata-

mata (Bikol, Filipina), serta Malasaging (Filipino, Filipina).5,9

Aglaia elliptica Blume berkhasiat sebagai insektisida karena mengandung 5

senyawa turunan rocaglamide. Tumbuhan ini juga berkhasiat sebagai antikanker

karena mengandung senyawa odorin. Senyawa tersebut berefek pada

penghambatan proliferasi pertumbuhan sel kanker MONO-MAC-6 dan

MELJUSO. Senyawa lain yang telah diidentifikasi sebelumnya antara lain 10-O-

acetyagalain B, 4-epigliain A, aglaian A dan 3 jenis senyawa golongan

cycloarthanes.5

Page 19: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

7

2.1.3 Definisi Toksikologi

Toksikologi merupakan kajian mengenai mekanisme efek berbahaya (efek

toksik) dari suatu bahan kimia terhadap makhluk hidup. Toksin mempunyai arti

sebagai zat yang berpotensi memberikan efek berbahaya terhadap organisme

tertentu.10

Faktor yang menentukan sifat toksik dari suatu senyawa adalah dosis,

konsentrasi racun di reseptor, sifat senyawa tersebut, paparan terhadap organisme

dan bentuk efek yang ditimbulkan.11

Toksisitas merupakan sifat relatif dari suatu bahan kimia yang dapat

menimbulkan efek berbahaya. Pada umumnya, efek farmakologis timbul apabila

terjadi interaksi antara zat kimia dengan organisme hidup.10,11

Uji toksisitas merupakan suatu uji untuk menentukan potensial suatu

senyawa sebagai racun, mengenali kondisi biologis setelah efek toksik tersebut

timbul dan mengenali karakteristik efek tersebut.10,11

Menurut Weil, terdapat lima pedoman pada uji toksisitas, yaitu 12 :

1. Menggunakan satu atau lebih spesies yang secara kualitatif memperlakukan

suatu bahan mirip dengan manusia.

2. Menggunakan beberapa jumlah dosis, dengan alasan pemberian dosis yang

berbeda dapat menimbulkan tingkat efek yang berbeda.

3. Efek yang ditimbulkan pada tingkat dosis yang lebih tinggi bermanfaat

untuk menggambarkan mekanisme kerjanya.

4. Uji stastitika untuk uji ini dilakukan hanya pada satuan eksperimental yang

secara matematika telah berada diantara dosis dan kelompok kontrol.

5. Efek yang diperoleh melalui suatu jalur pemberian kepada hewan uji tidak

semerta-merta dapat diterapkan kepada manusia, namun harus melalui uji

lainnya.

Page 20: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

8

2.1.4 Uji Toksisitas Akut

Uji toksisitas merupakan uji hayati yang digunakan untuk menentukan

tingkat toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar. Suatu senyawa kimia

bersifat “racun akut” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam

jangka waktu singkat. Suatu senyawa kimia bersifat “racun kronis” jika senyawa

tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu panjang (karena

kontak yang berulang-ulang walaupun dalam jumlah yang sedikit).13

Ada tiga cara utama bagi senyawa kimia untuk dapat memasuki tubuh, yaitu

melalui paru-paru (pernafasan), mulut, dan kulit. Melalui ketiga rute tersebut,

senyawa yang bersifat racun dapat masuk ke aliran darah, dan kemudian terbawa

ke jaringan tubuh lainnya.14

Salah satu perhatian utama dalam toksisitas adalah kuantitas/dosis senyawa

yang diuji. Sebagian besar senyawa yang berada dalam bentuk murninya memiliki

sifat racun (toksik). Sebagai contohnya adalah senyawa oksigen yang berada pada

tekanan parsial 2 atm mempunyai sifat toksik. Konsentrasi oksigen yang terlalu

tinggi dapat merusak sel.11

Median Lethal Concentration (LC50) yaitu konsentrasi yang menyebabkan

kematian sebanyak 50% dari organisme uji yang dapat diestimasi dengan grafik

dan perhitungan pada waktu pengamatan tertentu, misalnya LC50 48 jam, LC50 96

jam sampai waktu hidup hewan uji.15

Berdasarkan waktu yang diperlukan, metode penambahan larutan uji dan

berdasarkan tujuannya maka uji toksisitas diklasifikasikan sebagai berikut 15 :

1. Klasifikasi menurut waktu

A. Uji hayati jangka pendek (short term bioassay)

B. Uji hayati jangka menengah (intermediate bioassay)

C. Uji hayati jangka panjang (long term bioassay)

2. Klasifikasi menurut metode penambahan larutan

A. Uji hayati statik (static bioassay)

B. Uji hayati pergantian larutan (renewal biossay)

C. Uji hayati mengalir (flow trough bioassay)

Page 21: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

9

3. Klasifikasi menurut tujuan penelitian

A. Pemantauan kualitas air limbah

B. Uji bahan atau satu jenis senyawa kimia

C. Penentuan toksisitas serta daya tahan

D. Pertumbuhan organisme uji

Terdapat dua tahapan dalam penelitian menggunakan LC50, yaitu 7 :

1. Uji Pendahuluan. Untuk menentukan batas kritis konsentrasi yaitu

konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian terbesar mendekati 50% dan

kematian terkecil mendekati 50%.

2. Uji Lanjutan. Setelah diketahui batas kritis, selanjutnya ditentukan

konsentrasi akut berdasarkan seri logaritma konsentrasi yang dimodifikasi

oleh Rochini dkk (1982) diacu dalam Rossiana (2006). Adapun kriteria

toksisitas suatu perairan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Kategori toksisitas berdasarkan nilai LC50

Kategori Nilai LC50 (ug/ml)

Sangat toksik < 30

Toksik 30 – 1000

Tidak toksik >1000

Sumber: Wagner dkk (1993) dalam Rossiana (2006)

2.1.5 Simplisia

Simplisia adalah suatu bahan alami yang belum mengalami pengolahan

apapun selain pengeringan dan dapat digunakan sebagai obat tradisional.

Simplisia dapat digolongkan sebagai simplisia hewani dan simplisia tumbuhan.16

Jenis simplisia tumbuhan sangat beragam bergantung jenis dan bagian

tumbuhan yang dimanfaatkan seperti daun, bunga, buah, biji, rimpang, batang dan

akar.17

Page 22: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

10

Terdapat beberapa parameter standar umum untuk simplisia yang baik, yaitu 16 :

a) Memiliki 3 kriteria mutu suatu bahan yaitu kebenaran jenis (identifikasi),

kemurnian (bebas dari bahaya kimia, biologis, dan bahaya fisik) dan aturan

penstabilan (wadah, penyimpanan dan transportasi). Bahaya kimia adalah

bahan kimia yang tidak boleh digunakan pada simplisia. Bahaya biologis

adalah bahaya dari bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Bahaya fisik

adalah benda-benda yang apabila tertelan dapat menimbulkan luka misalnya

pecahan gelas, kerikil, dan jarum pentul.

b) Memenuhi 3 kriteria paradigma obat pada umumnya yaitu Quality-Safety-

Efficacy (Mutu-Aman-Manfaat).

c) Mempunyai spesifikasi kimia yaitu informasi mengenai jenis dan kadar dari

senyawa yang terkandung di dalamnya.

Tahapan-tahapan dalam pembuatan simplisia adalah sebagai berikut 17 :

a) Pengumpulan bahan baku

Pemilihan bahan baku simplisia dapat berupa buah, biji, daun muda, daun

tua, ranting, akar, umbi, dan rimpang bergantung keperluan peneliti.

b) Sortasi basah

Sortasi basah merupakan proses untuk mengurangi bahan kontaminasi yang

menempel pada bahan simplisia sebelum proses pengeringan.

c) Pencucian

Pencucian dilakukan menggunakan air mengalir agar air bekas cucian

langsung terbuang dan tidak mengkontaminasi ulang bahan yang telah

dicuci.

d) Perajangan

Perajangan dilakukan bertujuan untuk memudahkan pengeringan.

Perajangan dapat dilakukan dengan menggunakan pisau ataupun mesin

rajang.

e) Pengeringan

Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan air pada simplisia.

Pengeringan biasanya dilakukan pada suhu 30° – 90° C .

Page 23: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

11

f) Sortasi kering

Tahap ini bertujuan untuk memisahkan benda yang tidak digunakan dan

mengurangi kontaminasi yang ada setelah pengeringan.

Setelah melalui proses di atas, simplisia dimasukkan ke dalam wadah

tertutup dan diletakkan di tempat yang memiliki suhu kamar 15° - 30° C.17

2.1.6 Metode Ekstraksi Simplisia

Simplisia merupakan bahan alami yang diperlukan sebagai bahan dasar

pembuatan obat dan belum mengalami pengolahan. Simplisia nabati adalah

simplisia yang dapat digunakan sebagai obat dan terdiri dari seluruh bagian

tanaman mulai dari akar, batang dan daun.18

Ekstraksi merupakan proses yang bertujuan untuk memperoleh kandungan

senyawa kimia dari bagian tumbuhan maupun hewan dengan pelarut yang sesuai.

Ekstrak dapat berupa ekstrak kental, padat atau cair dengan cara menyaring

simplisia.18

Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke

dalam pelarut. Ekstraksi yang menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan dua

cara, yaitu 18,19 :

1. Ekstraksi cara dingin

a. Maserasi

Maserasi merupakan suatu proses pengeksrtraksian simplisia dengan

cara menggunakan pelarut sebagai perendam dan dilakukan beberapa

kali pengadukan dengan suhu kamar yang terlindung dari cahaya.

Metode ini digunakan untuk menarik kandungan kimia yang mudah

larut dalam zat cair.

b. Perkolasi

Perkolasi adalah proses ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru

sampai sempurna (exhaustive extraction). Metode ini umumnya

dilakukan pada temperatur ruangan dan dilakukan dengan cara

melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia dalam

satu perkulator.

Page 24: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

12

2. Ekstraksi cara panas

a. Refluks

Refluks merupakan metode ekstraksi dengan pelarut pada temperatur

titik didihnya selama waktu tertentu dan menggunakan jumlah pelarut

yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Ekstraksi refluks

digunakan untuk bahan yang tahan terhadap pemanasan.

b. Digesti

Digesti adalah proses maserasi kinetik, yaitu proses pengekstraksian

dengan pengadukan terus-menerus pada temperatur yang lebih tinggi

dari suhu kamar (40-500C).

c. Soxhlet

Soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru dan

dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstrak terus-menerus

dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin

balik.

d. Infudasi dan dekoktasi

Infudasi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 900C

selama 15 menit. Metode ini umunya digunakan untuk mengekstraksi

kandungan zat aktif yang larut dalam air. Dekoktasi adalah metode

infudasi dengan waktu yang lebih lama dan menggunakan temperatur

yang sesuai dengan titik didih air.

e. Destilasi uap

Destilasi uap merupakan metode ekstraksi untuk mendapatkan zat

aktif yang mudah menguap dari bahan segar atau simplisia dengan

berdasarkan tekanan parsial.

Pelarut yang digunakan untuk proses maserasi dapat bermacam-macam

bergantung dengan kebutuhan penelitian. Dalam penlitian ini digunakan pelarut

metanol. Metanol adalah senyawa kimia dengan rumus CH3OH atau dikenal

sebagai metil alcohol, wood alcohol atau spiritus. Pada keadaan atmosfer, metanol

berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarrna, mudah terbakar,

beracun, dan memiliki bau yang khas.20

Page 25: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

13

Metanol diproduksi secara alamiah dari metabolisme anaerobik oleh bakteri

yang dapat digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar,

dan bahan additif bagi industri etanol.19

Metanol dapat diabsorbsi melalui kulit, paru-paru dan saluran pencernaan

kemudian didistribusikan secara luas ke dalam cairan tubuh dengan volume

distribusi 0,6 L/Kg. Metanol dimetabolisme di hati dan sekitar 3% diekskresikan

melalui paru-paru atau melalui urin.19

2.1.7 Larva Udang Artemia salina Leach

Hewan yang diuji dalam metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) adalah

Artemia salina Leach. Artemia merupakan kelompok udang yang diklasifikasikan

sebagai berikut 21 :

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Metazoa

Filum : Arthropoda

Subfilum : Mandibulata

Classis : Crustacea

Subclassis : Branchiopoda

Ordo : Anostraca

Famili : Artemiidae

Genus : Artemia

Spesies : Artemia Salina Leach

Gambar 2.2 Artemia salina Leach

Sumber : Bowen dan Sterling at al. 2006

Page 26: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

14

Artemia hidup di perairan yang mengandung kadar garam tinggi dengan

suhu berkisar 25-300, oksigen terlarut sekitar 3 mg/L dan pH antara 7,5-8,5.

Artemia salina tidak dapat mempertahankan hidupnya karena tidak mempunyai

alat perlindungan diri, namun satu-satunya cara untuk mempertahankan hidupnya

hanya dengan lingkungan yang mengandung kadar garam tinggi.22

Panjang Artemia dewasa mencapai 1-2 cm dengan berat 10 mg. Nauplius

instar I (anak yang baru menetas) panjang sekitar 0,4 mm dengan berat sekitar 15

mikogram. Nauplius instar II panjangnya 0,6 mm sedangkan Nauplius instar III

sepanjang 0,7 mm. Pada Artemia dewasa, terdapat tangkai mata yang terlihat jelas

pada kedua sisi bagian kepala.21

1. Mata nauplius

2. Antennula

3. Antena

4. Calon thoracopoda

5. Saluran pencernaan

6. Mandibula

Gambar 2.3 Morfologi Artemia salina Leach

Sumber : Abatzopoulos et al. 1996

Artemia berkembang biak secara biseksual dan beberapa jenis lainnya

secara parhtenogenesis. Artemia dengan jenis biseksual memiliki proses

perkawinan antara betina dan induk jantan. Pada artemia jenis ini tidak dapat

berkembang biak dengan parthenogenesis. Sedangkan artemia jenis

parthenogenesis tidak melalui proses perkawinan dan pada jenis ini tidak dapat

berkembang biak dengan biseksual.21,22

Page 27: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

15

Gambar 2.4 siklus hidup Artemia salina Leach

Sumber : Abatzopoulos et al. 1996

Telur yang siap menetas berwarna coklat keabu-abuan dan membutuhkan

media penetasan berupa air laut biasa (kadar garam 30 permil). Untuk mencapai

hasil penetasan yang lebih baik digunakan air berkadar garam 5 permil.21,22

Suhu air laut yang baik selama proses penetasan adalah berkisar 25-300C

dengan kadar oksigen lebih dari 2 mg/L. Untuk merangsang penetasan diperlukan

lampu penyinaran yang diletakkan disamping media penetasan. Dalam waktu 24 -

36 jam setalah pemasukkan telur, telur tersebut menetas menjadi nauplius.

Terdapat beberapa tahap penetasan yaitu hidrasi, pecah cangkang, dan tahap

payung atau pengeluaran.22

Artemia salina Leach memiliki kesamaan tipe DNA-dependent RNA

polimerase dengan mamalia. DNA-dependent RNA polimerase berfungsi sebagai

komponen utama pembentuk protein. Jika DNA-dependent RNA polimerase

dihambat, maka tidak akan terjadi pembukaan pilinan DNA menjadi RNA. Proses

ini menyebabkan tidak terjadinya penerjemahan kodon pada tiap–tiap kodon yang

ada di RNA, sehingga protein baru tidak dapat terbentuk. Penghentian

pembentukan protein ini akan menyebabkan gangguan metabolisme dan akhirnya

terjadi kematian sel.

Page 28: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

16

2.1.8 Metode BSLT

Uji toksisitas dengan metode BSLT ini dapat ditentukan dari jumlah

kematian Artemia salina Leach akibat pengaruh ekstrak atau senyawa bahan alam

dengan konsentrasi tertentu yang dinyatakan dalam LC50. Nilai LC50 merupakan

angka konsentrasi ekstrak yang dapat menyebabkan kematian sebesar 50 % dari

jumlah hewan uji. Sifat toksisitas dari suatu senyawa dapat diasosiasikan sebagai

aktifitas antikanker, namun dalam metode BSLT ini tidak spesifik untuk

mendeteksi senyawa antikanker.23

Uji dengan metode BSLT ini merupakan uji awal untuk mengetahui

senyawa yang berpotensi sebagai antikanker. Keuntungan dari metode BSLT

antara lain pengerjaan yang cepat hanya membutuhkan waktu pengamatan selama

24 jam, murah, merupakan metode yang sederhana, dan hanya dibutuhkan sampel

yang sedikit, selain itu dalam pelaksanaannya tidak membutuhkan keahlian

khusus.23

2.2 Kerangka Konsep

Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) dipisahkan dariranting, dibersihkan, dan dibuat menjadi serbuk halus

Ekstraksi mengunakanpelarut metanol

Ekstrak kental daun Laban Abang (Aglaia ellipticaBlume)

Pembuatan larutan uji

Uji toksisitas akut dengan metode BSLT

Kematian larva Artemia salina Leach setelah perlakuan 24 jam

Penentuan nilai LC50

Page 29: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

17

2.3 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara ukur Alatukur

Skala ukur Hasil ukur

1. Konsentrasi

ekstrak metanol

daun Aglaia

elliptica Blume

Konsentrasi

larutan uji dalam

ppm (1 μg/mL)

V1M1=V2M2 Numerik 500 ppm250 ppm125 ppm50 ppm25 ppm12,5 ppm

3. Persentase

mortalitas larva

Artemia salina

Leach

Hasil

perhitungan

total larva yang

mati dibagi

dengan jumlah

larva awal dikali

100% untuk tiap

replikasi

Jumlah larva

mati dibagi

jumlah larva

awal dikali

100%

Numerik Persentase

kematian

larva

4. LC50 Konsentrasisuatu zat yangdiberikan dalam24 jam padahewan cobayang dapatmembunuh 50%hewan cobatersebut.

Ditentukanmelaluipersamaangaris lurusy=mX+bdenganmemasukkannilai 5 (probitdari 50%kematianhewan coba)sebagai ysehinggadihasilkan xsebagai nilailogkonsentrasidan antilogsebagai nilaiLC50

Kategorik LC50

kurangdari 1000ppmtermasuksenyawatoksik.LC50 lebihdari 1000ppmsenyawatidaktoksik.

Page 30: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post test only

control group design untuk menguji toksisitas dari ekstrak metanol daun Laban

Abang (Aglaia elliptica Blume) terhadap larva Artemia salina Leach

menggunakan metode BSLT.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan

Agustus 2014 di Laboratorium Farmakognosi dan Fitofarmaka dan Laboratorium

Farmakologi FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi pada penilitian ini adalah larva Artemia salina Leach

3.3.2 Sampel

3.3.2.1. Kriteria Inklusi

Larva Artemia salina Leach berumur 48 jam yang masih bergerak aktif.

3.3.2.2. Kriteria Eksklusi

Larva Artemia salina Leach yang tidak menunjukkan pergerakan

sebelum perlakuan.

3.3.2.3. Besar Sampel

Jumlah larva Artemia salina Leach yang digunakan adalah 10 ekor larva

untuk tiap sumur perlakuan. Pada penilitan ini terdapat 6 konsentrasi yaitu

konsentrasi 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 50 ppm, 25 ppm, 12,5 ppm dan satu

kontrol negatif. Kemudian dilakukan replikasi tiga kali untuk kelompok

perlakuan. Jadi, jumlah sampel total yang diperlukan adalah 210 ekor larva

Artemia salina Leach setiap kali perlakuan.

Page 31: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

19

3.3.2.4. Cara Pengambilan Sampel

Sampel diambil secara purposive random sampling. Larva Artemia salina

Leach dengan jenis dan cara penyediaan yang sama sehingga mempunyai

kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Hal ini disebabkan

anggota populasi telah bersihat homogen.

3.4 Determinasi Tanaman

Determinasi dilakukan di Herbarium Bogoriense, Balai Penelitian dan

Pengembangan Botani Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, LIPI Bogor.

Determinasi dilakukan untuk mengetahui struktur dan morfologi makroskopis

daun Aglaia elliptica Blume.

3.5 Bahan yang Diuji

Sejumlah 4 kg daun basah Aglaia elliptica Blume diperoleh dari Kebun

Raya Bogor dan dipersiapkan simplisia kering dari daun Aglaia elliptica Blume

tersebut. Daun tersebut dipisiahkan dari buah dan rantingnya kemudian dikering-

anginkan disuhu ruangan supaya daun tersebut kering dan siap untuk diblender.

Daun yang sudah kering dan terpisah dari rantingnya, kemudian dihaluskan

dengan cara diblender sampai berbentuk serbuk halus sehingga didapatkan 2 kg

serbuk halus simplisia kering daun Aglaia elliptica Blume. Serbuk simplisia

kering ini yang akan diekstrak.

3.6 Alat dan Bahan Penelitian

3.6.1 Alat Penelitian

Rotatory evaporator Eyela, refrigerator, oven, destilator, corong, bejana

maserasi, Erlenmeyer 100 ml, mikropipet 10 ml, mikropipet 5 ml, mikropipet 1

ml, blender, neraca analitik, pipet tetes, spatula, desk lamp, erator, sendok plastik,

hand gloves, seperangkat alat penetasan telur (wadah plastik berbentuk kotak dan

sterofoam), lup, cawan petri, cawan penguap, kaca arloji, microplate.

Page 32: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

20

3.6.2 Bahan Penelitian

Air laut, akuades, aluminium foil, serbuk kering daun Aglaia elliptica

Blume, kertas saring, pelarut metanol teknis (BRATACO), telur udang Artemia

salina Leach (BBAT), dimetilsulfoksida 2% (DMSO 2%)(BIOMATIK≠A2A424).

3.7 Cara Kerja Penelitian

3.7.1 Ekstraksi Daun Aglaia elliptica Blume dengan Maserasi

Metode ekstraksi dilakukan secara maserasi. Simplisia yang sudah

berbentuk serbuk kering ditimbang sebanyak 2000 g dan dimasukkan kedalam

bejana maserasi (terlindung dari cahaya). Kemudian dimaserasi selama 2 hari

dengan menggunakan pelarut metanol yang sebelumnya sudah didestilasi. Selama

proses maserasi dilakukan pengocokan sekali sehari agar pelarut masuk ke seluruh

permukaan serbuk simplisia dan meratakan konsentrasi larutan. Perendaman

dilakukan sampai filtrat mendekati bening.24

Selanjutnya, hasil rendaman disaring dengan menggunakan kertas saring

untuk memisahkan filtrat dan ampasnya. Ampasnya diambil dan direndam

kembali menggunakan metanol untuk mengulangi proses maserasi selama 2 hari.

Selanjutnya filtrat dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 450C hingga

didapatkan ekstrak kental metanol daun Aglaia elliptica Blume.

Ekstrak yang sudah kental kemudian dimasukkan ke dalam cawan penguap.

Kemudian ekstrak kental dalam cawan penguap dioven dengan suhu 450C selama

tiga hari untuk memastikan ekstrak bebas dari pelarut metanol. Selanjutnya,

ekstrak yang sudah bebas dari pelarut metanol ditutup dengan aluminium foil dan

diletakkan di dalam refrigerator. Hasil akhir didapatkan ekstrak kental metanol

daun Aglaia elliptica Blume sebanyak 50 gram. Setelah didapatkan ekstrak kental

metanol daun Aglaia elliptica Blume, kemudian dilakukan penghitungan

persentase rendaman.

Page 33: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

21

3.7.2 Penetasan Larva Udang

Wadah plastik berbentuk kotak disiapkan untuk penetasan telur udang.

Wadah yang diperlukan sebanyak dua buah. Satu wadah dibagi menjadi dua

bagian, yaitu ruang terang dan ruang gelap. Kedua bagian tersebut dibatasi dengan

sterofoam. Pada bawah sterofoam dilubangi sebagai tempat keluarnya telur yang

telah menetas.25

Sejumlah 1 liter air laut dimasukkan ke dalam wadah hingga kedua lubang

pada sterofoam terendam. Air laut yang digunakan terlebih dahulu diukur pH

dengan kertas lakmus, pH yang digunakan berkisar 8-9.3,25

Kemudian salah satu ruang dalam wadah tersebut diberi penerangan dengan

cahaya lampu pijar untuk menghangatkan suhu dalam wadah penetasan dan

merangasang proses penetasan. Untuk penerangan, lampu dinyalakan selama 24

jam untuk menetaskan telur. Ruangan yang satunya diisi 1 gram telur udang

kemudian ditutup dengan aluminium foil dan lakban agar tidak terkena cahaya

lampu.25

Setelah 24 jam, telur akan menetas menjadi larva dan akan bergerak secara

alamiah menuju ruang terang. Kemudian larva yang sehat dan aktif bergerak

dipindahkan ke wadah satunya dengan keadaan yang sama (air laut dengan pH

berkisar 8-9 dan seluruh bagian wadah terkena cahaya lampu pijar). Setelah 24

jam kemudian, larva sudah berumur 48 jam. Larva yang digunakan untuk hewan

uji pada metode BSLT adalah larva yang sudah berumur 48 jam, aktif bergerak

dan bersifat fototropik.3,25

3.7.3 Pembuatan Konsentrasi Ekstrak yang Diuji

Dalam pembuatan konsentrasi ekstrak yang efektif untuk membunuh larva

Artemia salina Leach, dilakukan trial atau orientasi dengan konsentrasi ekstrak

sebesar 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 50 ppm, 25 ppm, dan 12,5 ppm.

Ekstrak kental metanol daun Aglaia elliptica Blume ditimbang dengan

menggunakan neraca analitik hingga mencapai berat 2000 mg. Ekstrak kental

tersebut dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer kemudian dilarutkan dengan

DMSO 2% sebanyak 2 ml.

Page 34: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

22

Selanjutnya, diaduk dan ditambah akuades sebanyak 98 ml secara perlahan

sehingga di dalam tabung Erlenmeyer terdapat 100 ml larutan dengan konsentrasi

20.000 ppm, konsentrasi ini yang digunakan sebagai larutan induk.

Kemudian membuat larutan uji dengan konsentrasi 1000 ppm, 500 ppm,

250 ppm, 50 ppm dan 25 ppm, dengan menggunakan rumus pengenceran :

V1M1=V2M2

Keterangan :

V1 = Volume awal

M1 = Konsentrasi awal

M2 = Konsentrasi akhir

V2 = Volume akhir

Konsentrasi tersebut masing-masing akan menjadi sebesar ½ dari

konsentrasi awal karena di dalam microplate sudah terdapat air laut sebanyak 1

ml, sehingga di dalam microplate terdapat 2 ml larutan yang berasal dari air laut

sebanyak 1 ml dan larutan konsentrasi awal sebanyak 1 ml.

Dari tindakan tersebut didapatkan konsentrasi akhir masing-masing sebesar

500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 25 ppm, dan 12,5 ppm yang ada di dalam

microplate.

3.7.4 Prosedur Uji Toksisitas dengan Metode BSLT

Pada uji BSLT digunakan microplate yang berisi 24 sumur. Langkah

pertama yang dilakukan adalah membagi 6 kelompok sumur untuk masing –

masing konsentrasi dan satu kelompok sumur untuk kontrol negatif (air laut).

Percobaan ini dilakukan pengulangan 3 kali (triplo) sehingga masing – masing

perlakuan mendapatkan 3 sumur.

Sebagian larva Artemia salina Leach berumur 48 jam dan masih bergerak

aktif dipindahkan ke dalam cawan petri. Untuk memudahkan pengamatan dan

perhitungan larva dapat menggunakan lup. Pada masing-masing sumur,

dimasukkan 10 larva udang menggunakan pipet tetes dan dicampur 1 ml air laut

yang terlebih dahulu diukur pHnya.

Page 35: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

23

Setelah itu, pada setiap sumur diteteskan sebanyak 1 ml masing-masing

konsentrasi kecuali pada kontrol negatif yang dimasukkan adalah 1 ml air laut.

Sehingga volume dalam 1 sumur menjadi 2 ml yaitu 1 ml ekstrak dan 1 ml air

laut.

Microplate dibiarkan di udara terbuka selama 24 jam. Setelah 24 jam,

kemudian dihitung jumlah larva yang masih hidup pada masing-masing tabung

reaksi. Kriteria standar untuk mengukur kematian larva udang yaitu apabila larva

udang tidak menunjukkan pergerakan selama beberapa detik pengamatan.

Perhitungan secara manual yaitu dengan mengamati larva di dalam tabung

reaksi dengan bantuan lup, kemudian diamati dalam kaca arloji dengan bantuan

cahaya. Jumlah larva yang mati dihitung dengan mengurangkan jumlah total larva

pada tiap konsentrasi dengan jumlah larva yang masih hidup.

Tabel 3.1 Ilustrasi Konsentrasi Ekstrak pada microplate

1 mlekstrak 250ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 250ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 250ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 100ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 100ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 100ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 50ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 50ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 50ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 25ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 25ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 25ppm + 1 ml

air laut

2 ml airlaut

2 ml airlaut

2 ml airlaut

1 mlekstrak

1000 ppm+ 1 ml air

laut

1 mlekstrak

1000 ppm+ 1 ml air

laut

1 mlekstrak

1000 ppm+ 1 ml air

laut

1 mlekstrak 500ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 500ppm + 1 ml

air laut

1 mlekstrak 500ppm + 1 ml

air laut

Page 36: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

24

3.8 Alur Penelitian

Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian

1 gram telur Artemia salina Leach

Penetasan telur Artemia salina Leach

Larva Artemia salina Leach berumur 48 jam

Larva Artemia salina Leach dengan jenis dan cara penyediaan yang samadan telah bersifat homogen

Pengambilan larva secara random

Sumur A: 10 larva + 1 ml ekstrak 1000 ppm + 1 ml air lautSumur B : 10 larva + 1 ml ekstrak 500 ppm + 1 ml air lautSumur C : 10 larva + 1 ml ekstrak 250 ppm + 1 ml air lautSumur D : 10 larva + 1 ml ekstrak 100 ppm + 1 ml air lautSumur E : 10 larva + 1 ml ekstrak 50 ppm + 1 ml air lautSumur F : 10 larva + 1 ml ekstrak 25 ppm + 1 ml air lautSumur 19 – 21 : 10 larva + 2 ml air laut

Volume akhir masing masing sumur adalah 2 ml

Dilakukan replikasi 3 kali pada tiap konsentrasi

Setelah 24 jam pemberian ekstrak, dilakukan perhitungan jumlah larva yang mati

Menghitung persentase kematian larva pada tiap konsentrasi

Menentukan LC50 dengan metode probit

Page 37: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

25

3.9 Pengolahan dan Analisis Data

Melakukan pengamatan dengan menghitung persentase kematian

(mortalitas) larva Artemia salina Leach pada tiap konsentrasi. Hasil perhitungan

kematian diperoleh dari hasil perkalian rasio dengan 100% untuk tiap konsentrasi.

Setelah itu, dibandingkan dengan kontrol negatif dan dilakukan analisis sehingga

didapatkan nilai LC50. Dengan menggunakan metode analisis probit manual, maka

dapat diketahui nilai probit dengan mengkonversi nilai persen kematian larva pada

tiap konsentrasi ke nilai probit.

Setelah mendapatkan persentase kematian, nilai probit dari tiap kelompok

hewan uji ditentukan melalui tabel probit. Kemudian menentukan log konsentrasi

dan dibuat grafik dengan persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit

dengan log konsentrasi dengan rumus y=mX+b.21

Nilai slope (m) dihitung dengan rumus :

Nilai Intersep (b) dihitung dengan rumus :

Metode analisis dapat pula menggunakan Microsoft Office Excel dengan

membuat grafik persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit dengan log

konsentrasi. Nilai LC50 dapat dihitung dengan persamaan garis lurus tersebut

dengan memasukkan nilai 5 (probit 50% kematian hewan uji) sebagai y sehingga

dihasilkan x sebagai nilai log konsentrasi. Antilog nilai x tersebut merupakan nilai

LC50.21

Page 38: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Ekstraksi Daun Aglaia elliptica Blume

Penelitian ini menggunakan daun Aglaia Elliptica Blume. Sebelumnya daun

tersebut dideterminasi terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan dalam

pengambilan spesies tanaman. Daun yang sudah disortir dan telah melalui tahap

pengeringan, kemudian diblender untuk mendapatkan serbuk simplisia kering.

Simplisia yang sudah berbentuk serbuk lebih mudah dalam proses ekstraksi

karena semakin tinggi tingkat kehalusan maka permukaan simplisia akan semakin

besar sehingga memudahkan pengambilan zat aktif dalam simplisia tersebut.

Namun tingkat kehalusan yang terlalu tinggi menyebabkan pelarut akan sulit

dipisahkan setelah proses ekstraksi.17

Metode ekstrak yang dilakukan adalah metode maserasi. Metode maserasi

lebih mudah dalam pelaksanaannya dan tidak memerlukan peralatan yang

spesifik. Selain itu metode maserasi dapat digunakan untuk jenis senyawa yang

tahan panas maupun yang tidak tahan panas dan dapat digunakan untuk jenis

senyawa yang belum diidentifikasi.17

Setelah didapatkan hasil maserasi, kemudian dilakukan evaporasi dengan

menggunakan rotatory evaporator untuk menguapkan pelarut metanol sehinga

didapatkan ekstrak kental daun Laban Abang. Peneliti melakukan pengukuran

berat ekstrak kental metanol daun Aglaia ellipica Blume yang diperoleh dari hasil

maserasi.

Tabel 4.1 Data Berat Ekstrak Kental Daun Aglaia elliptica Blume

Nama Simplisia Berat Ekstrak Kental

Aglaia elliptica Blume 50 gram

Pada proses ekstraksi dilakukan penambahan larutan DMSO 2%

sebanyak 2 ml untuk membantu proses pembuatan larutan ekstrak. DMSO bersifat

toksik jika kadar DMSO ≥ 7,5 % , namun pada penelitian ini kadar DMSO yang

digunakan ≤ 2 %. Kadar DMSO tersebut termasuk kategori tidak toksik.26

Page 39: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

27

4.2 Hasil Uji Toksisitas dengan Metode BSLT

Daun Laban Abang yang sudah melalui proses ekstraksi dengan pelarut

metanol siap digunakan untuk uji BSLT. BSLT sebagai uji pendahuluan untuk

mengetahui kadar toksisitas ekstrak metanol daun Laban Abang. Uji toksisitas

dengan metode BSLT lebih mudah dalam pengerjaannya, cepat mendapatkan

hasilnya, dan murah dalam pembiayaannya.6

Larutan ekstrak metanol daun Aglaia elliptica Blume dibuat menjadi 6

konsentrasi untuk terlebih dahulu digunakan sebagai orientasi, yaitu konsentrasi

500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 50 ppm, 25 ppm, dan 12,5 ppm dengan ditambah

sisipan kontrol negatif yang hanya berisi air laut dan larva udang. Penambahan

kontrol negatif dilakukan untuk mengetahui pengaruh air laut maupun faktor lain

terhadap kematian larva. Sehingga kematian larva dapat dipastikan karena efek

dari ekstrak yang ditambahkan.

Setelah dilakukan orientasi kosentrasi untuk mendapatkan persesentase

kematian larva pada rentang 10 % -90 % maka didapatkan konsentrasi uji yaitu

500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 50 ppm, 25 ppm, dan 12,5 ppm.

Uji BSLT ini dilakukan masing-masing sebanyak 3 kali perlakuan dan

dikerjakan 3 kali pengulangan (triplo) untuk memperoleh keakuratan data dan

mengurangi kesalahan dalam proses penelitian.

Pada uji BSLT memerlukan larva Artemia salina Leach yang diperoleh

dengan cara penetasan telur Artemia salina Leach. Penetasan telur dapat

dilakukan dalam wadah plastik yang berbentuk kotak dengan menggunakan media

air laut yang terbagi menjadi bagian terang dan bagian gelap. Kedua bagian

tersebut dipisahkan oleh sekat yang berlubang. Pada bagian gelap dimasukkan

telur Artemia salina Leach. Selama proses penetasan, larva akan berpindah ke

daerah yang terang melalui sekat yang berlubang tersebut. Pada bagian terang

diberi penerangan cahaya lampu yang sesuai untuk penetasan, yaitu sebesar 40-60

watt dengan suhu berkisar 25-300C.6

Setelah melalui proses penetasan selama 24 jam, telur menjadi larva atau

dengan nama lain nauplii. Nauplii yang digunakan untuk BSLT adalah nauplii

yang berumur 48 jam dan aktif bergerak. Pada fase nauplii ini terjadi fase paling

aktif membelah secara mitosis sehingga identik dengan sel kanker.

Page 40: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

28

Nauplii yang berumur dibawah 48 jam mempunyai epitel saluran

pencernaan yang belum dapat berkontak dengan medium eksternal dan nauplii ini

hanya hidup dari kantung kuning telurnya sehingga dikhawatirkan kematian larva

tidak berhubungan dengan efek toksisitas dari ekstrak daun Aglaia elliptica

Blume.25

Larva yang digunakan sebanyak 10 ekor untuk setiap perlakuan konsentrasi

ekstrak dengan penambahan kontrol negatif dan dilakukan pengulangan sebanyak

tiga kali untuk masing-masing perlakuan sehingga jumlah larva Artemia salina

Leach seluruhnya berjumlah 210 ekor larva.

Perlakuan terhadap hewan uji dilakukan dengan 6 konsentrasi ekstrak yaitu

500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 50 ppm, 25 ppm, dan 12,5 ppm, disertai 1 kontrol

negatif yang hanya berisi air laut tanpa penambahan konsentrasi ekstrak. Pada

masing-masing sumur perlakuan dimasukkan 1 ml air laut bersamaan dengan 10

ekor larva, kemudian dimasukkan 1 ml dari masing-masing konsentrasi ekstrak

kecuali untuk kontrol negatif ditambahkan 1 ml air laut.

Pengamatan dilakukan 24 jam setelah perlakuan konsentrasi ekstrak.

Perhitungan kematian larva dilakukan dengan cara mengamati pergerakan larva

selama beberapa detik. Kematian larva dihitung jika tidak ada pergerakan pada

larva tersebut. Berikut ini hasil uji toksisitas akut dengan metode BSLT dari

ekstrak metanol daun Aglaia elliptica Blume.

Tabel 4.2. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Metanol daun Aglaia elliptica

Blume terhadap Larva Artemia salina Leach.

Sumur

Angka Kematian Larva Artemia salina Leachdari 10 Larva Kontrol

negatifKonsentrasi ekstrak pada sumur uji (ppm)

500 250 125 50 25 12,5

1 9 8 6 3 2 1 0

2 9 8 7 5 3 1 0

3 10 9 7 4 2 1 0

Total 28 ± 0,58 25 ± 0,58 20 ± 0,58 12 ± 1,00 7 ± 0,58 3 ± 0,00 0

Rata-ratakematian

0.93 0.83 0.66 0.40 0.23 0.10 0

% kematian 93.33 83.33 66.67 40.00 23.33 10.00 0.00

Page 41: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

29

Total kematian dihitung dengan menjumlahkan larva yang mati pada setiap

konsentrasi. Rata-rata kematian larva diperoleh dari total kematian larva pada tiap

konsentrasi dibagi dengan jumlah total larva awal pada konsentrasi yang sama.

Perhitungan persentase kematian larva pada setiap konsentrasi diperoleh dengan

cara rata-rata kematian pada tiap konsentrasi dikali 100%.

10.00

23.33

40.00

66.67

83.33

93.33

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

12.5 25 50 125 250 500

Presentase Kematian

Konsentrasi ekstrak pada sumur uji (ppm)

Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Metanol Daun Aglaia elliptica

Blume Terhadap Kematian Larva Artemia salina Leach.

Berdasarkan grafik diatas, jumlah kematian larva terbanyak terdapat pada

konsentrasi 500 ppm. Hal ini sesuai dengan teori, bahwa semakin tinggi

konsentrasi ekstrak semakin banyak jumlah larva yang mati. Selain itu dari

persentase kematian larva tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

konsentrasi ekstrak menghasilkan jumlah kematian larva yang semakin tinggi

pula.

Page 42: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

30

Tabel 4.3 Penetapan LC50

KonsentrasiLog Persentase

Probit (Y) X2 Y2 XYKonsentrasi (X) Kematian

12,5 1.0969 10.00 3.7184 1.2031 13.8264 4.0787

25 1.3979 23.33 4.2710 1.9541 18.2414 5.9704

50 1.6989 40.00 4.7467 2.8862 22.5311 8.0641

125 2.0969 66.67 5.4289 4.3969 29.4729 11.3838

250 2.3979 83.33 5.9661 5.7499 35.5943 14.3075

500 2.6989 93.33 6.4985 7.2840 42.2305 17.5388

Jumlah 11.3874 30.6296 23.4742 162.01 61.3433

Nilai slope (m) dihitung dengan rumus :

= 1,7246

Nilai Intersep (b) dihitung dengan rumus :

= 1.8317

Sehingga didapatkan persamaan garis lurus hubungan antara Y (nilai probit

dari persentase kematian) dengan X (log konsentrasi) adalah Y=mX+b

Y = 1,7246x + 1,8317

5 = 1,7246x + 1,8317

5 – 1,8317 = 1,7246x

3,1683 = 1,7246x

X = 1,8371

LC50 = antilog X = antilog 1,8371 = 68.7226 ppm

Berdasarkan hasil perhitungan manual tersebut didapatkan LC50 sebesar

68,7226 ppm, sehingga ekstrak metanol daun Aglaia elliptica Blume memiliki

sifat toksisitas yang tinggi.

Page 43: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

31

Gambar 4.2 Grafik Regresi Linier Konsentrasi Ekstrak Metanol Daun Aglaia

elliptica Blume Terhadap Nilai Probit

Log Konsentrasi

Dari grafik diatas didapatkan persamaan garis lurus Y = 1.723x + 1.833.

Grafik tersebut menunjukkan log konsentrasi terhadap nilai probit yang didapat

dari presentase kematian larva.

Grafik analisis regresi diatas menunjukkan bahwa semakin besar

konsentrasi yang digunakan maka semakin besar nilai persentase kematian larva

Artemia salina Leach

Perhitungan LC50 menggunakan Microsoft Office Excel didapatkan hasil

sebagai berikut :

Y = 1,723x + 1,833

5 = 1,723x + 1,833

5 – 1,833 = 1,723x

3, 167 = 1,723x

X = 1,838

LC50 = antilog X = antilog 1,838 = 68,87 ppm

Page 44: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

32

Perhitungan dengan cara manual dan menggunakan Microsoft Office Excel

menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda yaitu pada cara manual didapatkan

LC50 sebesar 68,7226 ppm sedangkan perhitungan dengan Microsoft Office Excel

didapatkan LC50 sebesar 68,87 ppm. Perbedaan hasil tersebut tidak signifikan

karena termasuk dalam kategori toksik namun untuk mengindari human error

dalam perhitungan LC50, peniliti mengambil hasil dari perhitungan menggunakan

Microsoft Office Excel.

Berdasarkan penelitian lain mengenai uji toksisitas akut ekstrak etanol daun

Aglaia elliptica Blume didapatkan hasil LC50 sebesar 373,23 ppm. Penelitian

tersebut dengan penelitian yang dilakukan ini memiliki kesamaan dalam

penggunaan daun Aglaia elliptica Blume, namun memiliki perbedaan dalam

penggunaan pelarut. Perbedaan tersebut menyebabkan hasil uji toksisitas akut

ekstrak daun Aglaia elliptica Blume berbeda.8

Pengujian terhadap ekstrak metanol daun Aglaia elliptica Blume

didapatkan konsentrasi untuk membunuh 50% larva Artemia salina Leach (LC50)

adalah 68,87 ppm sehingga ekstrak metanol daun Aglaia elliptica Blume pada

penelitian ini termasuk dalam kategori toksik dan memiliki potensi sebagai

senyawa antitumor atau antikanker.5

Page 45: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

33

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Hasil perhitungan nilai LC50 dari ekstrak metanol daun Laban Abang

(Aglaia elliptica Blume) dengan menggunakan analisis probit dan

Microsoft Office Excel adalah 68,87 ppm sehingga diklasifikasikan

sebagai toksik.

2. Ekstrak metanol daun Aglaia elliptica Blume memiliki potensi toksisitas

akut terhadap larva Artemia salina Leach dengan menggunkan metode

Brine Shrimp Lethality test (BSLT) dan berpotensi sebagai senyawa

antitumor atau antikanker.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk mengetahui kandungan zat

yang memiliki potensi toksik di dalam ekstrak metanol daun Aglaia

elliptica Blume.

2. Perlu melakukan pengukuran kadar abu dan kadar air pada ekstrak

metanol daun Aglaia elliptica Blume supaya nilai toksisitas akut LC50

lebih terukur.

3. Membandingkan aktivitas antikanker ekstrak daun Aglaia elliptica

Blume dengan obat antikanker yang lazim digunakan oleh masyarakat

seperti methotrexate.

4. Perhitungan LC50 pada penelitian ini dilakukan oleh lebih dari satu orang

untuk menghindari kesalahan pada saat perhitungan.

Page 46: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

34

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. International Agency for Research on Cancer. Globocan 2008:Estimated cancer Incidence, Mortality, Prevalence and Disability-adjusted lifeyears (DALYs) Worldwide in 2008 [Internet]. 2014 [cited 2014 Jun 21].Available from: http://www.globocan.iarc.fr/

2. Klasco RK. Methotrexate [Internet]. 2006 [cited 2014 Jun 23]. Availablefrom: http://www.periodicos.capes.gov.br/

3. Pa Batugal, J Kanniah, Lee SY and JT Oliver. Medicinal Plants Research inAsia. 2004;1(8):33-36.

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor381/MENKES/SK/III/2007 mengenai Kebijakan Obat Tradisional Nasional[internet]. 2007 [cited 13 Juli 2014]; Available from:http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/

5. Ranasasmita, Raafqi. Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Daun Aglaiaelliptica Blume pada Tikus Betina yang Diinduksi 7,12-dimetilbenz antrasena.Bogor: FMIPA; 2008.

6. Pisutthanan, Sirintorn. Brine Shrimp Lethality Activity of Thai MedicinalPlants in the Family Meliaceae. Naresuan University Journal. 2004; 12(2): 13-18.

7. Juniarti, Delvi Osmeli, Yuhernita. Kandungan Senyawa Kimia, Uji Toksisitas(Brine Shrimp Lethality Test) dan Antioksidan (1,1-Diphenyl-2-Pikrilhydrazyl)Dari Ekstrak daun Saga (Abrus Precatorius L.). Makara Sains. 2009April;13(1): 50-54.

8. Wibowo, Agung. Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Laban Abang(Aglaia elliptica Blume) Dan Fraksi-fraksinya Terhadap Galur Sel kankerPayudara MCF-7. Jakarta: Pusat Teknologi Farmasi dan Medik; 2009.

9. Dung, Vu Van. Vietnam Forest Trees [internet]. 1996 [cited 26 Jun 2014];Available from: http://www.biotik.org/laos/species/a/aglel/aglel_en.html

10. Frank CL. Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Resiko. 2nded. Jakarta: UI Press; 1995.

11. Priyanto. Toksikologi: Mekanisme, Terapi Antidotum, dan Penilaian Resiko.Depok: Leskonfi; 2009.

12. Hodgson, E. Dan Levi, P.E. ATextbook of Modern Toxicology. 2nd ed.Singapore: McGraw-Hill Higher Education; 2000.

Page 47: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

35

13. Dhahiyat, Yayat. Uji Toksisitas Akut Lc-50 Dan Kronis Terhadap DaphniaCarinata King. Bandung: Universitas Padjadjaran; 2009.

14. Departemen Farmakologi dan Terapeutik. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5.Jakarta: FKUI; 2007.

15. Pourfraidon, Zahra. Biological activity of prominent anti-cancer plants usingBrine Shrimp Lethality Test. Journal of Microbial World. 2009.

16. Depkes R.I. Parameter Standar umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Media Litbangkesehatan [internet]. 2002 [cited 13 Juli 2014]; Available from:http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/download/1070/553

17. Herawati, Dian. Cara Produksi Simplisia yang Baik. Bogor: Seafast center;2012.

18. Agoes, Goeswin. Teknologi Bahan Alam. Bandung: Penerbit ITB; 2007.

19. Tiwari P. Phytochemical screening and extraction: A review. InternationalePharmaceutica Sciencia (IPS). 2011.

20. Paine A, Davan AD. Methanol [internet]. 2004 [cited 2014 May 5]; Availablefrom: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8490201.

21. Asem A, Pouyani NR dan Escalente PD LR. The genus Artemia Leach. Iran:Lat. Am. J Aquat Res; 2010. P. 501-506.

22. Ramdhini, RN. Uji toksisitas terhadap Artemia salina Leach dan toksisitas akutkomponen bioaktif Pandanu conoideus var. Conoideus Lam sebagai kandidatantikanker. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2010.

23. McLauughlin, JL and Rogers LL. The use of biological assays to evaluatebotanicals. Drug Information Journal. 1998;32:512-524.

24. Nurhayati APD, Abdulgani N, Febrianto R. Uji Toksisitas Ekstrak EucheumaAlvarezii Terhadap Artemia Salina Sebagai Studi Pendahuluan PotensiAntikanker. Akta Kimindo. 2006;2:41– 46.

25. Panggabean, MG. Teknik penetasan dan pemanenan Artemia salina Leach.Jakarta: Pusat Penelitian Ekologi Laut, Lembaga Oseanologi Nasional-LIPI;1984:9(2): 57-65.

26. Amalia FR. Pengaruh Glutathione Terhadap Kualitas Semen Kambing BoerPost Thawing Dalam Pengencer Yang Mengandung Dimetylsulfoxie (DMSO).Malang: Universitas Brawijaya; 2012.

Page 48: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

36

LAMPIRAN

Lampiran 1

36

LAMPIRAN

Lampiran 1

36

LAMPIRAN

Lampiran 1

Page 49: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

37

Lampiran 2

Tabel Nilai probit

Page 50: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

38

Page 51: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

39

Lampiran 3

Gambar Alat dan Bahan Penelitian

Gambar 6.1 Simplisia daun Aglaia ellipticaBlume

Gambar 6.2 Tabung Maserasi

Gambar 6.3 Penyaringan Hasil Maserasi Gambar 6.4 Mesin rotatory evaporator

Gambar 6.5 Pembuatan Larutan Induk Gambar 6.6 Eksrak Kental Daun Aglaiaelliptica Blume

Page 52: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

40

Gambar 6.7 Penimbangan Ekstrak KentalDaun Aglaia elliptica Blume

Gambar 6.8 Microplate BSLT

Gambar 6.9 Pembuatan Konsentrasi Gambar 6.10 Kaleng Larva Udang Artemiasalina Leach

Gambar 6.11 Media Perkembangbiakanlarva

Gambar 6.12 Hasil BSLT

Page 53: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

41

Lampiran 4

Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Metanol Daun Aglaia elliptica Blume

Konsentrasi larutan induk =ekstrak metanol daun Aglaia elliptica Blume (ug)

Volume aquades (mL)

=2 g

(98 mL aquades + 2 mL DMSO 2%)=

. .= 20.000 ug/mL = 20.000 ppm

Perhitungan Penggunaan DMSO

Perhitungan kadar DMSO 2 % pada larutan induk 20.000 ppm

=2 ml DMSO 2 %

100 ml aquadesx 100 %

= 0,02 x 100 %

= 2 %

Untuk mendapatkan ekstrak dengan konsentrasi 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 50

ppm, 25 ppm, 12,5 ppm dilakukan dengan menggunakan rumus pengenceran

yaitu V1M1 = V2M2

a. Konsentrasi ekstrak 500 ppm

Untuk mendapatkan konsentrasi 500 ppm di dalam microplate, dibuat

konsentrasi 1000 ppm terlebih dahulu di dalam tabung reaksi sebanyak 20

mL

V1M1 = V2M2

V1 x 20.000 ug/mL = 1000 ug/mL x 20 mL

V1 =20.000 ug

20.000 ug/mL = 1 mL

Page 54: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

42

Maka diambil 1 mL dari larutan induk dan 19 mL aquades kemudian

dimasukkan ke tabung reaksi. Konsentrasi ekstrak 500 ppm di dalam

microplate didapatkan dengan cara :

V1M1 = V2M2

V1 x 1000 ug/mL = 500 ug/mL x 2 mL

V1 =1000 ug

1000 ug/mL = 1 mL

Maka diambil 1 mL dari larutan konsentrasi 1000 ppm kemudian

dimasukkan ke dalam microplate yang sebelumnya telah diisi dengan 1

mL air laut beserta 10 ekor larva udang, sehingga konsentrasi ekstrak di

dalam microplate menjadi 500 ppm.

b. Konsentrasi ekstrak 250 ppm

Untuk mendapatkan konsentrasi 250 ppm di dalam microplate, dibuat

konsentrasi 500 ppm terlebih dahulu di dalam tabung reaksi sebanyak 4

mL

V1M1 = V2M2

V1 x 1000 ug/mL = 500 ug/mL x 4 mL

V1 =2000 ug

1000 ug/mL = 2 mL

Maka diambil 2 mL dari larutan 1000 ppm dan 2 mL aquades kemudian

dimasukkan ke tabung reaksi. Konsentrasi ekstrak 250 ppm di dalam

microplate didapatkan dengan cara :

V1M1 = V2M2

V1 x 500 ug/mL = 250 ug/mL x 2 mL

V1 =500 ug

500 ug/mL = 1 mL

Maka diambil 1 mL dari larutan konsentrasi 500 ppm kemudian di

masukkan ke dalam microplate yang sebelumnya telah diisi 1 mL air laut

beserta 10 ekor larva udang, sehingga konsentrasi ekstrak di dalam

microplate menjadi 250 ppm.

Page 55: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

43

c. Konsentrasi ekstrak 125 ppm

Untuk mendapatkan konsentrasi 125 ppm di dalam microplate, dibuat

konsentrasi 250 ppm terlebih dahulu di dalam tabung reaksi sebanyak 4

mL

V1M1 = V2M2

V1 x 1000 ug/mL = 250 ug/mL x 4 mL

V1 =1000 ug

500 ug/mL = 2 mL

Maka diambil 1 mL dari larutan 1000 ppm dan 2 mL aquades kemudian

dimasukkan ke tabung reaksi. Konsentrasi ekstrak 125 ppm di dalam

microplate didapatkan dengan cara :

V1M1 = V2M2

V1 x 250 ug/mL = 125 ug/mL x 2 mL

V1 =250 ug

250 ug/mL = 1 mL

Maka diambil 1 mL dari larutan konsentrasi 250 ppm kemudian di

masukkan ke dalam microplate yang sebelumnya telah diisi 1 mL air laut

beserta 10 ekor larva udang, sehingga konsentrasi ekstrak di dalam

microplate menjadi 125 ppm.

d. Konsentrasi ekstrak 50 ppm

Untuk mendapatkan konsentrasi 50 ppm di dalam microplate, dibuat

konsentrasi 100 ppm terlebih dahulu di dalam tabung reaksi sebanyak 4

mL

V1M1 = V2M2

V1 x 1000 ug/mL = 100 ug/mL x 4 mL

V1 =400 ug

1000 ug/mL = 0,4 mL

Page 56: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

44

Maka diambil 0,4 mL dari larutan 1000 ppm dan 3,6 mL aquades

kemudian dimasukkan ke tabung reaksi. Konsentrasi ekstrak 50 ppm di

dalam microplate didapatkan dengan cara :

V1M1 = V2M2

V1 x 100 ug/mL = 50 ug/mL x 2 mL

V1 =100 ug

100 ug/mL= 1 mL

Maka diambil 1 mL dari larutan konsentrasi 100 ppm kemudian di

masukkan ke dalam microplate yang sebelumnya telah diisi 1 mL air laut

beserta 10 ekor larva udang, sehingga konsentrasi ekstrak di dalam

microplate menjadi 50 ppm.

e. Konsentrasi ekstrak 25 ppm

Untuk mendapatkan konsentrasi 25 ppm di dalam microplate, dibuat

konsentrasi 50 ppm terlebih dahulu di dalam tabung reaksi sebanyak 4 mL

V1M1 = V2M2

V1 x 1000 ug/mL = 50 ug/mL x 4 mL

V1 =200 ug

1000 ug/mL = 0,2 mL

Maka diambil 0,2 mL dari larutan 1000 ppm dan 3,8 mL aquades

kemudian dimasukkan ke tabung reaksi. Konsentrasi ekstrak 25 ppm di

dalam microplate didapatkan dengan cara :

V1M1 = V2M2

V1 x 50 ug/mL = 25 ug/mL x 2 mL

V1 =50 ug

50 ug/mL = 1 mL

Maka diambil 1 mL dari larutan konsentrasi 50 ppm kemudian di

masukkan ke dalam microplate yang sebelumnya telah diisi 1 mL air laut

beserta 10 ekor larva udang, sehingga konsentrasi ekstrak di dalam

microplate menjadi 25 ppm.

Page 57: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

45

f. Konsentrasi ekstrak 12,5 ppm

Untuk mendapatkan konsentrasi 12,5 ppm di dalam microplate, dibuat

konsentrasi 25 ppm terlebih dahulu di dalam tabung reaksi sebanyak 4 mL

V1M1 = V2M2

V1 x 1000 ug/mL = 25 ug/mL x 4 mL

V1 =100 ug

1000 ug/mL = 0,1 mL

Maka diambil 0,1 mL dari larutan 1000 ppm dan 3,9 mL aquades

kemudian dimasukkan ke tabung reaksi. Konsentrasi ekstrak 12,5 ppm di

dalam microplate didapatkan dengan cara :

V1M1 = V2M2

V1 x 25 ug/mL = 12,5 ug/mL x 2 mL

V1 =25 ug

25 ug/mL = 1 mL

Maka diambil 1 mL dari larutan konsentrasi 25 ppm kemudian di

masukkan ke dalam microplate yang sebelumnya telah diisi 1 mL air laut

beserta 10 ekor larva udang, sehingga konsentrasi ekstrak di dalam

microplate menjadi 12,5 ppm.

Page 58: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL Aglaia elliptica …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26123/1/Nurul... · uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang

46

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

IDENTITAS

Nama : Nurul Khafidz Subekti

Tempat, tanggal lahir : Cilacap, 11 Juli 1993

Agama : Islam

Alamat : Jl. Iroyudan Rt 001 Kel. Guwosari Kec. Pajangan

Kab. Bantul Yogyakarta

No. HP : +62 856 4368 6470

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 1997-1999 : TK Masyithoh Bantul Yogyakarta

2. 1999-2005 : SDN 1 Iroyudan Bantul Yogyakarta

3. 2005-2008 : SMPN 1 Bantul Yogyakarta

4. 2008-2011 : SMAN 1 Bantul Yogyakarta

5. 2011- sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta