44
EDISI AKHIR TAHUN MMXIII FREE www.ultimagz-online.com

Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Majalah Mahasiswa UMN Kompas Gramedia.

Citation preview

Page 1: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

EDISI AKHIR TAHUNMMXIII

FREEwww.ultimagz-online.com

Page 2: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

Kalau kamu pengen banget karya grafis dan fotomu masuk, ada tuh Galeri Tugas dan Pojok Lensa yang isinya foto-fotomu karyamu, ini dia caranya!

Kirim foto/karya grafis dalam bentuk JPEG resolusi 1000 maksimal 300 pixel. Jangan lupa sertakan caption dan

MAU KARYA

GRAFIS ATAU

FOTOMU MASUK

MAJALAH?biodata kamu beserta foto dirimu.

Kirim karya foto Pojok Lensa dan gratis Galeri Tugas kamu ke email gallery.ultimagz(at)gmail(dot)com dengan subjek: Pojok Lensa Ultimagz

For more info: @ultimagz, Fan Page Ultimagz, dan Oktyfany S: 085282919619

Page 3: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 1

Menuju 2014, Menuju Perubahan?

Pelindung Ninok Leksono Dewan Redaksi Hira Meida, Andrey Andoko, Bertha Sri Eko, Ambang Priyonggo PembimbingIndiwan Seto, Wahyu Wibowo, Mohammad Rizaldy Pemimpin Umum Kevin Ivander Pemimpin Redaksi Sintia Astarina Redaktur Pelaksana Eldo Christofel Rafael, Patric Rio Batubara Perusahaan Joshua Gunadhi (Ketua), Rizka Hanista Editor Desy Hartini, Evans Simon, Oktyfany Sembiring, Arnoldus Kristianus, Maria Advenita, Nikolaus HarbowoReporter Didit Abdillah, Lani Diana, Ghina Ghaliya, Rizky Aulia D., Panji Septo, Annisa Hardjanti, Silsa Dea Suryana, Annisa Meidiana, Rizka Hasnita, M. Faris, Firqha Andjani, Hana Krisviana Fotografer Dhita Adiati (Editor), Michael Andrew, Kevin Gunadjaja, Guido Caesar, Bimo Dwi Yanto Desain Visual Mikael Bima (Editor), Cyntia, Yulio Darmawan, Dennis Reynaldo, M. Kamal, Levina Hou, Antonius Ferdinand, M. Ridwan, David Jonathan

“When we least expect it, life sets

us a challenge to test our courage

and willingness to change; at such a

moment, there is no point in pretending

that nothing has happened or in saying

that we are not yet ready. The challenge

will not wait. Life does not look back. A

week is more than enough time for us

to decide whether or not to accept our

destiny.”

Paulo Coelho, The Devil and Miss Prym

Selamat memasuki akhir tahun!

Sudah saatnya melihat jauh ke

belakang dan menata diri dengan

pasti. Mungkin, sebagian orang

langsung membuat daftar resolusi.

Melayangkan pikiran ke masa

lalu dan hendak bertransformasi.

Sebagian lainnya memilih untuk

diam, merenung, dan menahan

perubahan yang ada seiring

berjalannya waktu.

Namun, pertanyaannya adalah…

seberapa pentingkah arti resolusi?

Perlukah merealisasikan definisi

perubahan dalam memasuki tahun

yang baru?

Kita adalah mahasiswa. Tengoklah

ke dalam diri sendiri dan rasakan

nyali kita sebagai agen perubahan,

agent of change. Mari kumpulkan

kepingan cerita positif dan tinggalkan

yang negatif. Mari berkaca dalam

diri. Ya, perubahan memang tidak

akan menunggu.

Begitu juga dengan Ultimagz. Kami,

redaksi Ultimagz menyadari ada

banyak kekurangan di tahun 2013.

Maka dari itu, kami akan senantiasa

memperbaharui diri menjadi media

kampus yang lebih baik di kemudian

hari.

Pada Edisi Akhir Tahun ini, Ultimagz

mengajak kalian untuk mundur

sejenak dalam kapsul waktu.

Sesudah itu, siapkan diri kalian untuk

menyambut sesuatu yang baru dan

menyenangkan di penghujung 2013!

Selamat membaca dan selamat

menjadi agen perubahan.

Desain CoverM. Kamal

Penerbit Alamat Redaksi dan PerusahaanScientia Garden, Jl. Boulevard Gading Serpong,Tangerang – Banten : [email protected] : @ultimagz : ultimagz : www.ultimagz-online.com

Sintia Astarina

Pemimpin Redaksi

Page 4: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//2

Contents01 Editorial02 Contents03 Surat Pembaca04 Opini06 Cover Story08 Ultimagz Fun Walk10 Sosok16 Events22 Wisata26 Kuliner30 Olahraga32 Review34 TTS36 Susis37 Snapshot

CONTENTS:

06

26

10

1630

Page 5: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 3

Menarik untuk diketahui

bahwa Ultimagz ternyata

memiliki halaman

daring. Inilah bukti nyata

upaya Ultimagz untuk

melebarkan sayapnya. Namun, ada beberapa

hal yang terlihat sepele yang menurut saya

perlu diperbaiki. Tampilan halaman daring

Ultimagz sudah informatif dan terstruktur

dengan baik. Sayangnya, ada beberapa warna

tulisan yang tidak kentara dengan gambar latar

di belakangnya sehingga menyulitkan pembaca.

Saya juga mendapati penggunaan kata yang

tidak sesuai dengan KBBI. Sebagai media berbasis

berita, penggunaan kosakata yang sesuai dengan

KBBI adalah vital. Saya percaya Ultimagz akan

terus mengembangkan semangat jurnalistiknya,

baik dalam rupa cetak maupun daring. Salam!

Yohanes Oky – DKV 2011

Hallo, Yohanes Oky. Terima kasih atas

kritik dan sarannya. Semoga dapat menjadi

pembelajaran yang baik untuk redaksi Ultimagz

dalam menulis berita. Oh ya, terus update

informasi terbaru di edisi selanjutnya dan di

www.ultimagz.com. Salam Deadline!

Surat Pembaca

Menurut saya, Ultimagz itu merupakan wadah

yang sangat baik untuk para jurnalis muda.

Ultimagz juga udah ada di media sosial yang

memudahkan kami untuk membacanya. Mungkin

satu saran aja, banyakin acara-acara workshop

yang kalau bisa mengundang narasumber bisa

menarik hati peserta untuk ikut serta. Sukses

terus untuk Ultimagz. Semoga selalu menjadi

bacaan dan sumber yang bermutu.

Agatha Theodora – Ilkom 2013

Hai, Agatha Theodora. Terima kasih untuk

dukungan, kritik, dan sarannya untuk Ultimagz.

Nah, untuk usul kamu tentang workshop,

Ultimagz punya acara Diskusi Jumat yang

mengundang pembicara dari luar maupun dari

dalam kampus lho! Acara ini berlangsung 2

minggu sekali, terbuka untuk umum, dan boleh

dihadiri oleh seluruh civitas academica UMN.

Kamu boleh lho hadir! Eitsss… jangan lupa ajak

temen-temen kamu untuk berpartisipasi bersama

ya! Salam Deadline!

SURAT PEMBACA:

Kritik dan saran kirim ke:[email protected]

Page 6: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//4

Tahun 2013, menjadi tahun ke-7 bagi penyelenggaraan kegiatan

belajar mengajar di Universitas Multimedia Nusantara. Bagi saya,

boleh dikatakan bukan lagi mencap diri sebagai universitas yang

baru didirikan. Selama dua tahun saya berkuliah di sini, saya merasa

bahwa masih terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi, terkait

dengan administrasi kampus dan koordinasi antara badan-badan pengelola di

kampus, yang sering miss communication.

Sudahkah Menuju Excellent Education?

OPINI:

Foto: dok. pribadi

Page 7: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 5

Contohnya, regulasi pengumpulan take

home test. Sebelumnya, tidak dilakukan

sosialisasi terkait dengan waktu pengumpulan.

Di jadwal EUIS, waktu pengumpulan sama

dengan tes tertulis, yaitu 2-3 jam. Namun, pada

kenyataannya BAAK membuat aturan, bahwa

pengumpulan take home test tidak boleh lebih

dari 15 menit, dari waktu mulainya ujian. Saat

dikonfirmasi, BAAK berpendapat bahwa hal

tersebut sudah disosialisasikan melalui EUIS.

Padahal tidak setiap saat mahasiswa membuka

EUIS dan biasanya mahasiswa membuka EUIS

pun untuk mengecek absensi, nilai, dan jadwal

kuliah. Jadi, menurut saya mensosialisasikan

peraturan melalui EUIS sah-sah saja, asal

diberitahukan kepada mahasiswa bahwa

terdapat peraturan baru yang di-post di EUIS.

Selain kuliah, saya juga tergabung dalam

UKM Paduan Suara, Ultima Sonora. Selama

berkegiatan, saya juga masih merasakan

kurangnya dukungan penuh dari pihak

kampus dan masih banyak komunikasi yang

miss antara UKM, BAAK, dan BEM. Kurangnya

dukungan kampus terlihat dari besarnya

biaya yang diberikan kampus terhadap

operasional UKM. Saya, angkatan 2011, setiap

semester diwajibkan membayar uang tetap

sebesar Rp2.800.000,00. Jika dikalikan seluruh

angkatan 2011, apa iya tidak mencukupi untuk

membiayai kegiatan mahasiswa di kampus?

Belum lagi tuntutan kampus terhadap UKM,

bahwa UKM harus menyumbang piala, harus

memenangkan kejuaran. Namun, tuntutan

tanpa dukungan apakah bisa berjalan?

Kurangnya komunikasi antar badan-

badan di kampus juga harus segera dibenahi,

contohnya yang tadi sudah saya sebutkan yakni

UKM, BAAK, dan BEM. Saya sebagai pengurus

UKM diberikan keringanan oleh BEM yaitu dapat

mem-booking tempat untuk latihan selama 1

tahun, tanpa harus lagi meminjam ruangan

setiap akan menggunakan, asalkan waktu dan

tempatnya sesuai dengan apa yang sudah

saya tuliskan dalam Rapat Kerja UKM periode

2012 – 2013. Namun, pada kenyataanya ruang

kelas yang saya pinjam terkadang dipakai oleh

orang lain dan saat saya koordinasikan ke BAAK,

ternyata ruang kelas tersebut belum di-booking

dan saya koordinasikan ke BEM, pihaknya telah

berkoordinasi dengan BAAK.

Sesuai dengan tagline yang diusung,

Execellent Career Begins with Excellent Education

hendaknya kampus berbenah diri untuk

menuju excellent education. Bagi saya, sistem

pendidikan, fasilitas penunjang, dan para

dosen sudah membuat saya nyaman. Hanya

saja, semuanya tidak akan berjalan lancar

tanpa didukung dengan kebijakan yang adil,

komunikasi yang baik dan tentunya dukungan

dari kampus terhadap mahasiswa untuk

berkembang, baik di bidang akademik maupun

nonakademik.

JOHANES AGUNG KURNIAWAN (JURNALISTIK 2011)

Page 8: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//6

COVER STORY:

Negara Indonesia tidak

pernah berhenti berubah.

Dari zaman Majapahit,

penjajahan, kemerdekaan,

hingga era reformasi,

wajah bangsa ini terus berubah. Setiap

ada kepempimpinan baru, maka semua

struktur yang ada pun ikut berubah.

Bila di zaman Soekarno, proyek

mercusuar yang dikumandangkan. Sebut

saja arena olahraga Gelora Bung Karno,

Masjid Istiqal, Monumen Nasional (Monas),

dan beberapa patung yang menjadi

landmark kota Jakarta. Di zaman Soeharto,

kita melihat proyek Taman Mini Indonesia

Indah, meniru proyek Disneyland di

Amerika Serikat.

Lantas, apakah sekarang tidak ada

perubahan? Negara Indonesia sekarang

lebih banyak dipimpin oleh politikus-

politikus yang cenderung mengeruk harta

negara. Bahkan, tak sedikit orang yang

menyebutkan bahwa tak ada ubahnya

dengan zaman orde baru.

Negeri ini juga tetap terbilang miskin

dan banyak mengimpor barang dari asing.

Bahkan, beras yang dulunya menjadi

lumbung, sekarang jadi negara importir

MAJU MUNDUR

BANGSAKU

Ilustrasi : Yulio Darmawan

Page 9: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 7

beras terbesar. Dalam suatu wawancara

dengan Arief Budiman, saudara dari Soe Hok

Gie mengatakan, pengusaha di negeri ini kalah

kelas dibanding dengan negara lain.

Tidak ada perusahaan dalam negeri yang

bisa menjadi perusahaan multinasional.

Perusahaan besar bahkan modalnya dari

negara, yang seringkali pemiliknya sendiri

birokrat. Pengusaha sendiri tidak punya modal

untuk berkembang dan akhirnya menjadi

antek perusahaan multinasional. Jadi sekarang

sudah merdeka program selanjutnya adalah

memperkuat pengusaha.

“Saatnya kita bertanya harus bertanya mau

sistem kapitalisme atau sosialisme?” ujar Arief

Budiman saat ditemui di rumahnya.

Menurutnya, Indonesia sedang menganut

kapitalisme yang dikoreksi sedikit. Misalnya,

ada bantuan sementara langsung atau BLSM.

Itu menyalahi kapitalisme karena negara tidak

ikut campur dalam urusan ekonomi.

MACAN TIDUR

Seringkali Indonesia sering disamakan dengan

“Macan Tidur”. Sumber daya alam begitu

melimpah. Namun, banyaknya sumber daya

manusia seakan menjadi titik kelemahan.

Lapangan kerja yang sedikit dan upah yang

kecil jadi permasalahan. Maka jangan kaget

mendengar berita buruh turun ke jalan

menuntut kenaikan gaji.

Di sisi bersebelahan, upaya pemerintah

untuk mencerdaskan anak bangsa hanya

terpusat di pulau Jawa. Mirisnya pendidikan

kita dapat dilihat dengan mudah lewat

tayangan film Sokola Rimba, cerita Butet

Manurung yang kemudian difilmkan oleh Riri

Riza dan Mira Lesmana.

Bahkan induk tertinggi negara ini pun

disadap oleh negara kangguru yang dianggap

kawan. Masih ingat grasi yang diberikan

Presiden untuk seorang Ratu Narkotika

beberapa waktu lalu? Harmonisme itu luntur

karena privasi seorang kepala negara diambil.

Stereotip masyarakat akan pemerintahnya

yang lemah semakin terbukti. Lalu apakah

semua itu menunjukkan negara ini makin

lemah?

MENUNGGU RATU ADIL

Ramalan Jayabaya yang terkenal itu pernah

mengatakan bahwa negara ini akan

kedatangan Ratu Adil yang akan menolong

bangsa ini dari keterpurukan masih dipercaya

oleh sejumlah orang. Seorang Ratu Adil akan

mengangkat negara ini mencapai kejayaannya.

Tahun depan menjadi ajang bagi petinggi

partai untuk menunjukkan bahwa dialah

Sang Ratu Adil. Media elektronik maupun

cetak menjadi tempat promosi yang jor-joran

demi mendapat kursi singgasana. Uang tidak

menjadi masalah asalkan mendapatkan gelar

orang nomor satu di negeri ini.

Sayangnya, beberapa dari petinggi tersebut

masih memiliki “dosa” masa lalu. Usaha

mereka untuk membuat masyarakat lupa akan

“dosa” mereka terus dilakukan. Kebohongan

dilakukan lewat stasiun televisi yang dimiliki.

Masyarakat yang berpendidikan rendah pun

akhirnya ikut arus agenda media dan bukan

tidak mungkin orang yang memiliki “dosa”

masa lalu itu akan memimpin bangsa ini.

Impian para bapak bangsa bahwa Indonesia

akan menjadi bangsa yang besar memang

masih bisa diupayakan. Tapi tanpa pemimpin

yang bervisi, jujur dan adil mustahil bisa

terjadi. Tapi bukankah bangsa ini terkenal akan

hal mistiknya? Bisa jadi ramalan datangnya

Ratu Adil itu akan terjadi bukan? 2014

mungkin? (RU)

Page 10: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//8

Minimnya fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di daerah

Gading Serpong menjadi salah satu penyebab kemacetan lalu lintas.

Fotografer: Kevin Gunadjaja

FUN WALK:

MENYEBERANG SEMBARANGAN = BUDAYA

INDONESIA?

Foto: Kevin Gunadjaja

Page 11: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 9

Para pengguna jalan menyeberang

seenaknya, tanpa memerhatikan laju

kendaraan dari arah kiri dan kanan.

Di Jalan Raya Serpong, terdapat JPO yang

dapat digunakan untuk menyeberang jalan.

Namun sayangnya, masih banyak masyarakat

yang tidak memedulikan keselamatan jiwanya.

Mereka lebih memilih untuk melewati jalan raya

dengan alasan lebih cepat, praktis, dan tidak

membuat lelah.

Brigadir Fran Asri membetulkan adanya

penyeberangan liar tersebut.

“Itu budaya Indonesia. Jangankan buat

jembatan penyeberangan, masih banyak yang

melanggar. Kita sudah ngarahin menyeberang

lewat jembatan. Orang Indonesia masih banyak

melanggarnya,” ujarnya.

Tampaknya, hal ini masih menjadi PR besar.

Sudah diberikan fasilitas JPO, tetapi masyarakat

tidak mau menggunakannya dengan baik.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan, terdapat dua pasal yang

memuat hal dan kewajiban bagi para pejalan

kaki. Pasal 132 ayat 1 menyebutkan, “Pejalan

kaki wajib menggunakan bagian jalan yang

diperuntukkan bagi pejalan kaki atau jalan yang

paling tepi atau menyeberang di tempat yang

telah ditentukan”.

Meski ada hukum tertulis, toh masih saja

banyak orang yang tak menghiraukannya.

“Kesal sih lihat orang nyebrang sembarangan,

apalagi kalau jalannya pelan, bahkan harus

rem mendadak. Tapi, kalau ada orang mau

nyebrang, tentu aja gue kasih jalan karena gue

juga suka nyebrang sembarangan. Hehehe...,”

ujar Jordan Vincent, salah satu pengguna

kendaraan bermotor.

Ya... gambaran orang yang menyebrang

sembarangan tampaknya bukan hal yang biasa

lagi. Kini, pemandangan serupa kerap kita temui

di mana-mana. Bukankah sudah ada fasilitas

jembatan penyebrangan yang siap digunakan?

Bukankah juga ada zebra cross yang siap

menjadi rambu-rambu? Lantas, mengapa masih

banyak orang yang menyebrang sembarangan?

Padahal, Polantas selalu mengimbau

kepada para pengguna jalan untuk

memanfaatkan fasilitas dengan sebaik

mungkin. Salah satu caranya adalah dengan

menggunakan alat pengeras suara yang

terdapat dalam Pos Polisi. Alat tersebut

dapat didengar oleh seluruh pengguna jalan

di sekitar JPO, di Jalan Raya Serpong.

Diimbau pula agar para pengguna jalan

setia memerhatikan keselamatan dirinya dan

ketertiban lalu lintas. Kalau bukan kita yang

memulai sejak dini, siapa lagi? (SA)

Kita sudah ngarahin menyeberang

lewat jembatan. Orang Indonesia

masih banyak melanggarnya.

“”

Page 12: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//10

SOSOK:

11 // ULTIMAGZ

Billy Simpson:

SAMPAIKAN PESAN LEWAT

MUSIK

Foto: dok. pribadi Billy Simpson

06 //02

Page 13: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 11

Siapa yang tak kenal Billy Simpson?

Penyanyi berumur 26 tahun ini

merambah kariernya dengan

menjadi jawara di The Voice

Indonesia. Banyak orang bilang,

musik adalah segalanya. Musik

adalah bagian dari hidup. Bagi lelaki yang

akrab disapa Billy ini, musik hanyalah salah

satu media dan alat transportasi untuk kita

menyampaikan pesan ke masyarakat.

Nyatanya, kehidupan sekitarlah yang sering

memberikan Billy inspirasi dalam menulis

lagu. Suatu ketika, Billy tengah menyeberang

di dareah Thamrin yang notabene dikelilingi

oleh gedung megah dan pusat perbelanjaan

mewah. Dia melihat ada pengemi yang kakinya

buntung dan anak kecil yang

menggigil.

Dalam pikirannya, ada sesuatu

yang tak beres. “Kok, orang-orang

melihat hal itu seperti hal yang biasa? Justru,

bagi saya itu berbahaya,” tukasnya.

Lalu, sedikit gambaran di ibukota tersebut

menjadikan inspirasi baginya untuk menulis

penggalan bait yang tersusun menjadi

sebuah lagu. “Saya menulis lagu, judulnya

Jembatan Pengharapan, karena ada jembatan

penyeberangan di Thamrin. Jadi, musik itu

menyampaikan pesan,” tambah Billy.

Siapa sangka, sebelum menjadi penyanyi

seperti sekarang, Billy pernah berpikiran

untuk mengubur mimpinya itu dalam-dalam.

Berkalli-kali dia mengikuti audisi menyanyi,

tetapi tidak ada yang lolos. Hingga akhirnya

ketika ia pindah ke Melbourne untuk

melanjutkan pendidikannya, dia menjadi

seorang pemusik gereja.

Talentanya mulai diasah. Orang-orang di

sekitar mulai mengangumi bakatnya. Tak

hanya piawai memainkan melodi, tetapi

juga pandai bernyanyi. Sayangnya, keluarga

Billy sama sekali tidak mendukungnya untuk

masuk ke industri musik Indonesia. Menurut

Billy, keluarganya melihat industri musik

sebagai sesuatu dengan citra buruk dan

penuh sensasi.

Namun, lelaki kelahiran Jakarta, 17 Juli

1986 ini tidak sependapat. Dia melihat masih

banyak musisi yang luar biasa dan Billy

sangat menghargai hal tersebut. Bahkan, dia

pun sangat menghargai performa boyband-

girlband, salah satunya Cherrybelle.

Setelah lagu I Won’t Give meroket, keluarga

Billy langsung menyetujui Billy untuk masuk

industri musik Indonesia. Kenyataannya, tak

hanya keluarga yang datang dan memberikan

support, tetapi ada teman-teman yang tidak

pernah absen untuk menyorakkan dukungan.

Ya, inilah yang menjadi apresiasi dan bukti

keseriusannya di dalam dunia seni.

Tahun 2013 menjadi masa-masa yang

begitu mengesankan bagi penyuka olahraga

ini. Bukan hanya itu, Billy mengaku banyak

perubahan yang terjadi pada dirinya.

“Mungkin orang jadi lebih tahu saya. Kalau

pergi, jadi banyak orang yang lihatin. Mungkin

karena yang ikut kompetisi kayak gini jarang

yang tampangnya kayak saya. Kedua, jadi

banyak kenalan sama tokoh masyarakat dan

artis-artis, kontak saya lewat Twitter. Saya

juga belajar profesionalisme. Give and take.

Saya belajar meredam ego,” ujar penyuka

Adele dan John Mayer.

Hingga kini, kecintaan Billy terhadap

dunia musik tidak akan pernah luntur. Dia

senantiasa mengembangkan bakat yang

dimiliki dan mempertangungjawabkannya

pada Tuhan. Yeah, he never gives up on his

dreams. (SK)

Foto: dok. pribadi Billy Simpson

“ONE GOOD THING ABOUT MUSIC, WHEN IT HITS YOU, YOU FEEL NO PAIN.” - BOB MARLEY

Page 14: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//12

SOSOK:

Christian Reinaldo:

POPULARITAS BUKAN SEGALANYA

Foto: dok. pribadi

Berada dalam posisi yang

menurut kebanyakan orang

“aman” dan “nyaman”, malah

membuat pria kelahiran

Jakarta, 4 Oktober ini

memutuskan untuk alih

profesi. Menurutnya, ada

saat-saat seseorang akan

mengambil satu langkah

mundur untuk bisa melompat

lebih jauh.

Penikmat berita di televisi rasanya

akan sulit untuk tidak mengenali

wajah seorang Christian Reinaldo.

Pasalnya, sejak 2007 Christian

hadir sebagai pembaca berita

(news anchor) di program berita

Reportase, Trans TV. Namun, pada 2012, ketika

kariernya sebagai pembaca berita berada

dalam masa keemasan, dirinya malah memilih

untuk keluar dari Trans TV.

Dirinya pun mengakui, butuh keberanian

besar dari zona nyaman yang telah ia

nikmati. Bahkan, sang ibu pun menentang

keputusannya untuk keluar dari pembaca

berita. “Nyokap menentang banget, karena

dengan udah tampil di depan tv, gaji juga

sudah dua digit. Apa lagi sih kata orang yang

mau dicari? Kata orang itu udah aman, sudah

enak,”ujarnya dengan senyum. Sementara

itu menurutnya, zona nyaman itu justru bisa

‘membunuh’. “Kecenderungan manusia itu

malas keluar dari zona nyaman, orang akan

terbuai. Padahal di luar zona nyaman itu ada

sesuatu yang jauh lebih besar yang bisa kita

raih,” jelas lulusan Akuntansi Universitas Gajah

Mada ini.

Christian yang sering tampil di layar kaca

tidak mematahkan niatnya untuk beralih

Page 15: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 13

menjadi seorang perencana keuangan.

“Popularitas bukan segalanya. Karena dalam

hidup, semua orang punya latar belakang yang

berbeda, punya tujuan hidup yang berbeda-

beda juga,” ucap pria yang memiliki hobi

basket ini.

Christian mengaku latar belakang

pendidikan akuntansi dan tipikal dirinya yang

enggan bekerja di belakang meja-lah yang

membuatnya memilih beralih menjadi seorang

perencana keuangan. “Saya tipe yang ingin

bersosialisasi dan mencari networking. Oleh

karena itu, perencana keuangan adalah pilihan

yang terbaik. Itu adalah wirausaha, kita kerja

untuk diri kita sendiri dan kita bangun bisnis

kita sendiri,” katanya.

Dirinya mengaku tidak ada perubahan sikap

setelah ia menjadi perencana keuangan, tetapi

ia harus terbiasa menjawab keheranan banyak

orang.

“Bahkan ada beberapa orang yang

mengatakan saya ini bodoh, karena mulai dari

nol untuk sesuatu yang tidak pasti. Tapi saya

bilang: No, it’s my choice, I’ts my life, so I don’t

care,” tegasnya. Lebih lanjut ia menjelaskan,

dulu segala sesuatu sudah dipersiapkan (teks

berita, dll), tetapi sekarang justru dirinya yang

harus mempersiapkan perencanaan untuk

orang lain.

Meski sudah keluar dari Trans TV, beralih

menjadi seorang perencana keuangan,

bukan berarti Christian meninggalkan dunia

broadcast. “Dengan freelance lagi di beritasatu

sebagai presenter, cukup mengobati rasa

kangen. Bukan berarti menyesal, tetapi lebih

mengarah kembali membangun networking

dan meningkatkan kredibilitas diri juga. Ya

freelance ini batu loncatan,” ujar pria yang

memilih liburan sebagai opsi terbaik melepas

kepenatan.

Nilai hidup yang dipegang?

Mungkin sedikit religius. Cinta kasih dan

keluarga. Bagaimana kita membahagiakan

orang tua kita mumpung mereka masih ada.

Do your best for your family.

Ada pesan kepada para mahasiswa?

Jangan berpatokan pada perkuliahan.

Karena teori yang ada di dunia kuliah, hanya

terpakai sedikit di dunia kerja. Jadi kalau

terlalu mengikuti step-step di kuliah sampai

kelar baru nyari kerja, it’s so yesterday. Karena

banyak mahasiswa semester awal-awal yang

mencoba untuk mulai masuk dunia kerja atau

berwirausaha dan itu merupakan one step

ahead dibanding yang lain, colong start lah.

Tetep selesaikan perkuliahan, karena gelar itu

penting, orang tua ingin anaknya punya gelar,

tetapi jangan terlalu kaku dengan perkuliahan

itu.

Cari tahu dan refleksikan tujuan hidup.

Apa sih tujuan hidup kamu? Apa yang ingin

dicapai? Dan apa yang sedang kamu kerjakan

sudah mengarah ke tujuan hidup kamu? Kalau

memang belum, apa yang perlu disesuaikan,

atau bahkan tujuan hidup kamu yang dirubah,

jangan mengikuti kemauan orang lain atas diri

kamu. Jangan mengikuti tren, atau terpaksa

karena suatu hal. Karena memiliki tujuan

dan dream yang jelas akan membuat kamu

semangat dalam hidup dan mengejar hal itu.

(KI)

Page 16: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//14

SOSOK:

Paskalis Ludovicus:

Keterbatasan Pacu Kreativitas

Mau ujian, perlu biaya. Skripsi juga begitu. Wisuda pun butuh banyak

uang. Hhh... gimana caranya bisa menghasilkan uang saat kuliah ya?

Foto:Dok. Pribadi

Page 17: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 15

ssttt… jangan bingung! Ada banyak cara

untuk menghasilkan uang lho, salah satu

caranya adalah menjadi pekerja lepas atau

freelance. Ada banyak profesi yang bisa

dijalankan, salah satunya menjadi fotografer

lepas. Hal itulah yang nyatanya juga dilakukan

Paskalis Ludovicus Jaka Putranto. Bermula dari

keinginannya menjalin hubungan baik dengan

orang-orang di sekitarnya, lelaki kelahiran

12 Maret 1990 ini pun menjadi freelance

photographer dan sudah memiliki penghasilan

sendiri.

“Awalnya, bantuin orang sebelum benar-

benar freelance. Tolong fotoin produk gue

dong, tolong fotoin event gue. Karena banyak

link, direkomendasiin gue,” ujarnya.

Menurutnya, fotografi merupakan bawaan

sejak lahir. Awalnya, putra pasangan Petrus

Doddy Nugroho Santoso dan Maria Patricia

Lilies Noerhayti ini memiliki ketertarikan

dengan kamera dari segi bentuk. Bakat

dan kemampuan dalam melukis cahaya ini

ditunjukannya sejak kecil. Saat duduk di

bangku SD, Ayah Ludo mengajari dirinya

bagaimana cara memotret dengan kamera

analog.

“Dulu pake analog, dimodalin 36 frame.

Motret… motret… sampai rumah nggak ada

yang jadi, kebakar. Terus dikasi kamera pocket.

Shutter roll-nya nggak bisa muter film. Tiba-

tiba rusak. Gue buka dong, otomatis gagal.

Kebakar,” kenangnya sambil tertawa.

Barulah saat kuliah, pengagum Kartono

Riyadi ini beralih dari kamera analog ke

digital. Tidak susah baginya untuk belajar

dan mengenal lebih jauh tentang dunia

fotografi. Biasanya, Ludo membaca buku atau

mencontoh foto orang lain.

Lantas, berapa sih penghasilan yang didapat

dengan menjadi freelance photographer?

“Income banyak. Kalo lagi banyak, ya banyak

banget. Nominalnya ‘wah’ deh pokoknya.”

Kendati demikian, Ludo menimpali, untuk

urusan harga cenderung relatif. Masih banyak

yang lebih besar penghasilannya. Namun,

dengan penghasilan yang dimiliki selama

menjadi freelance, Ludo bisa membayar uang

semesteran, atau paling tidak mengganti

ponselnya.

Selama kurang lebih dua tahun menjadi

fotografer lepas, banyak pengalaman yang

telah dirasakan. Tentu saja, menjadi fotografer

lepas ada kekurangan dan kelebihannya. Untuk

kekurangannya, kita tidak memiliki asuransi,

harus pintar-pintar mengatur keuangan

sebab tidak ada reimburse. Bahkan, dalam

menjalankan pekerjaannya ini, kebanyakan

Ludo meminjam atau menyewa kamera dari

orang lain.

Meski sering dihadang keterbatasan,

Ludo malah terpacu kreativitasnya. Dalam

menjalankan setiap pekerjaannya, dia

mencoba untuk bersikap profesional.

“Sebenarnya, kalau untuk mahasiswa,

menjadi freelance itu menjanjikan. Bisa

dapat banyak uang, ngambil project-an. Tapi,

jangan sampai mengganggu kuliah. Karena

prinsip utama sebagai mahasiswa. Masih ada

tanggung jawab lain, yakni kuliah,” saran Ludo

kepada teman-teman yang ingin freelance. (SA)

S

Page 18: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//16

Gelaran Java Soulnation yang

diadakan selama tiga hari,

serasa membawa penonton

menuju dimensi waktu berbeda

tiap harinya. Hari pertama,

Karmin dan Far East Movement

sukses menghibur main stage

panggung Java Soulnation.

Karmin yang terkenal di

Indonesia dalam satu dua

tahun ini membawakan lagu-

lagu andalannya seperti

Brokenhearted, Told You So,

Accapela, Boom, dan Look At Me Now.

Sama halnya dengan grup music LA LIGHTS

Music Project. Shane Mc Fillan dihadirkan

bersama dengan “Indonesian Voice” yang

beranggotakan Billy Simpson, Regina Ivanova,

Agsesisa, serta Kamasean.

Puncaknya terjadi saat Far East Movement

naik ke main stage. Meskipun sudah dua kali

datang ke Indonesia, grup musik beraliran

hip-hop yang berasal dari Amerika tersebut

tetap menarik perhatian penonton. Terbukti,

Istora Senayan bergetar ketika hampir tiga ribu

Kapsul Waktu di

Java Soulnation

EVENTS:

Page 19: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 17

penonton bergoyang dengan lagu hits mereka

seperti Like a G6 dan Rocketeer.

Hari pertama pun ditutup dengan

sensasional!Pada hari kedua, LA LIGHTS Music

Project: Time Capsule pun kembali menggebrak.

Jika pada hari pertama grup musik tersebut

menghadirkan juara di ajang pencarian

bakat, kali ini mereka tersebut menghadirkan

evolusi musik pop dari dekade demi dekade.

Dibawakan oleh penyanyi seperti Petra

Sihombing, Monita Tahalea, Aditya, Bayu

Risa, serta Tangga, mereka sukses mengajak

penonton bernostalgia.

Java Soulnation kali ini juga dimeriahkan

oleh Jamie Aditya, penyanyi asal Indonesia

yang meniti kariernya di luar negeri. Kemudian,

ada Mamas Gun yang menutup hari kedua

Java Soulnation dengan tembang andalannya,

seperti You Are The Music, Finger On It, dan Pots

of Gold. Sebelumnya, Mamas Gun sempat

manggung di Java Jazz. Namun bedanya, mereka

membawa bassist baru yakni Cameron Dawson

yang menggantikan Rex Horran. Walaupun

dengan personil baru, hal itu tidak mengurangi

antusias penonton untuk ikut menyanyi dan

hanyut dalam lagu mereka.

Di hari terakhir, penampilan dari All 4 One

seakan membawa penonton ke zaman 90-an.

Lagu andalan mereka seperti, I Can Love You Like

That, I Swear, dan So Much in Love dilantunkan

dan penonton pun diajak bernyanyi bersama.

Selanjutnya, ada Macy Gray menyanyikan lagu

Why Didn’t You Call Me yang langsung mendapat

sambutan gemuruh dari para penonton

yang memadati venue. Ya, Gray pun menjadi

pelengkap sempurna untuk menutup pagelaran

Java Soulnation tahun ini

Gray yang sudah menelurkan tujuh album,

juga mengalunkan lagu hits-nya, I Try di

panggung utama. Penonton pun sontak

berteriak semakin keras. Penyanyi yang

lahir dengan nama Natalie Renee McIntyre

itu menutup aksinya dengan lagu Metallica,

Nothing Else Matters.

“Saya sudah menonton Java Soulnation

dari pertama kali diadakan, eh menurut saya

tahun ini line up artist adalah yang terbaik

dibanding tahun sebelumnya, terutama

dengan adanya Karmin, Shane McFilan, dan

Far East Movement,” ujar Guntur salah seorang

penonton asal Tangerang.

Selain Gray, grup musik elektro-instrumental

Bottlesmoker dan Neurotic juga tampil pada

malam terakhir rangkaian acara musik soul Java

Soulnation Festival 2013. Sampai jumpa di Java

Soulnation tahun depan! (ER)

Foto: Joshua Gunadhi

Page 20: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//18

JAKARTA INTERNATIONAL JAZZFESTIVAL 2013, still jazz the way you are

Jakarta International Jazz Festival atau yang lebih dikenal dengan nama Jakjazz

digelar untuk ke-14 kalinya di Istora Senayan, Jakarta. Pionir dari festival musik jazz

berskala internasional ini digelar selama tiga hari, yakni pada 18-20 Oktober 2013.

EVENTS:

Foto: Michael Andrew

Page 21: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 19

Mengusung tema “Still Jazz

The Way You Are”, Jakjazz

bisa jadi tempat nostalgia,

menikmati musik jazz,

sekaligus mengenang dan

menghormati artis-artis jazz Indonesia.

Ada lima panggung yang jadi tempat para

musisi ini unjuk kebolehan, terdiri dari empat

panggung outdoor dan satu panggung indoor.

Setiap panggung yang ada memiliki temanya

masing-masing, sebagai bentuk penghormatan

untuk musisi senior terutama yang telah

meninggal. Contohnya Tribute to Jack Lesmana

dan Tribute to Elfa Secioria.

Puluhan artis Jazz baik dari dalam maupun

luar negeri tampil di bergantian selama tiga

hari tersebut. Yang menarik adalah artis yang

tampil lintas generasi. Mulai dari yang anak-

anak sampai yang umurnya sudah lebih dari

setengah abad.

Sebut saja Joey Alexander, pianis yang

umurnya masih 10 tahun tapi punya banyak

prestasi, ada juga Barry Likumahuwa serta

Endah ‘n Rhesa yang namanya popular di

kalangan anak muda, sampai Ireng Maulana

dan Idang Rasjidi yang sudah bisa dibilang

artis senior jazz Indonesia.

Begitu pula yang menonton, tak sedikit dari

mereka yang sudah tak lagi muda, namun

masih datang untuk menikmati penampilan

para musisi legendaris ini. Salah satunya

Nancy, yang datang bersama suami. Ibu paruh

baya ini mengaku senang dengan musik jazz

dan merasa tertarik untuk datang ke acara ini.

Barry Likumahuwa yang ditemui di hari

terakhir penyelenggaraan Jakajazz 2013 ini

mengaku senang bermain di festiva jazz itu.

Baginya, datang ke Jakjazz adalah nostalgia.

“Dulu waktu masih kecil selalu ikut kedua

orang tua, mereka main di event ini sampai

jam empat pagi, baik artis luar maupun dalam

negeri. Dan senang akhirnya sekarang bisa

main bareng,” ujar Barry.

Selama Jakjazz 2013 ini berlangsung,

penonton yang datang tidak begitu banyak,

sehingga tidak perlu ada desakan atau antrian

ketika menonton. Sempat turun hujan, tapi tak

mematahkan semangat musisi yang sedang

tampil ataupun penonton, meski mereka

harus berpayung. (MA)

Foto: Michael Andrew

Page 22: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//20

Konsep Cross Genre 280 Festival

Sedot Perhatian Publik

Sebuah festival musik biasanya menampilkan musisi-musisi yang berasal dari genre yang sama atau mendekati. Namun, tidak dalam 280 Fest. Festival musik cross genre yang diadakan di Lapangan D

Senayan ini mengusung banyak genre. Mulai dari pop, jazz, hingga alternative rock dalam satu panggung yang sama.

Acara yang diselenggarakan Sabtu (23/11) ini merupakan chapter pertama dari 280 Fest itu sendiri. Berbagai musisi dari Indonesia maupun internasional turut berpartisipasi. Diantaranya Neonomora, Maliq & D’Essentials, The Aftermiles, Efek Rumah Kaca – Pandai Besi, Sierra, Soetedjo, Rock N Roll Mafia , dan band alternativeww rock dari Irlandia Utara, Ash.

Sesuai dengan slogan acara yaitu “To Get Attention”, sore menjelang senja, para

pengunjung pun sudah cukup ramai memadati Lapangan D Senayan.

Festival ini dimulai pada pukul 15.00 dan dibuka oleh penampilan dari band indie rock Indonesia, The Aftermiles. Setelahnya, Rock N’ Roll Mafia (RNRM), dan Maliq & D’essentials juga berhasil membuat pengunjung bernyanyi dan berjoget bersama.

Menariknya, pengunjung 280 Fest tidak terlalu padat sehingga mereka tak perlu berdesakan untuk menikmati penampilan artis yang sedang tampil di atas panggung. Banyak pengunjung yang duduk di atas rumput Lapangan D Senayan sambil menikmati minuman dan makanan yang di jual di sekitar venue.

Menjelang malam, Neonomora sukses membius penonton dengan musiknya yang memecah keheningan. Mereka membawakan beberapa lagu diantaranya Too Young, Seeds dan

EVENTS:

Foto: Guido Caesar P.

Page 23: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 21

single pertamanya You Want My Love. Demons Gone pun menjadi lagu penutup mereka.

Tak kalah memukaunya, solois jazz, Sierra Soetedjo juga tampil mempesona malam itu. Suasana malam yang romantis melebur bersama alunan musik jazz yang dibawakannya.

Setelahnya, Efek Rumah Kaca serta konsep alter ego-nya, Pandai Besi tampil membawakan lagu-lagu mereka yang menggambarkan keadaan sosial masyarakat Indonesia. Festival ini kemudian ditutup dengan panampilan band Irish Rock yang ditunggu-tunggu, Ash.

ASH DATANG KEDUA KALINYA

Kedatangan Ash yang kedua kalinya ke Jakarta ini menjadi sebuah tampilan yang lebih baik. Pasalnya, band Rock asal Irlandia yang terdiri dari Tim Wheeler, Mark Hamilton, dan Rick McMurray ini menyatakan akan tampil lebih baik lagi di press conference yang digelar malam sebelumnya oleh panitia 280 Fest di Camden Bar, Jakarta.

Aksi mereka pun telah ditunggu oleh para penonton yang mulai memadati venue sejak sore. Lagu Meltdown yang dirilis 2004 lalu menjadi lagu pembuka. Disambung A Life Less Ordinary yang selalu dibawakan oleh mereka setiap tampil secara live. Lagu itu pun merupakan salah satu hits sehingga banyak penonton asyik menyanyikan lirik lagu tersebut.

Setelahnya, Girl From Mars, Oh Yeah, Goldfinger, dan Kung Fu dari album 1977 yang dirilis pada 1996 silam. Penonton pun melompat dan bernyanyi bersama diikuti pergantian berbagai logo Ash yang menjadi latar di belakang panggung.

“Hype-nya sih pas, saat mereka bawain lagu-lagu dari album kedua, 1977 dan lagu Angel Interceptor pas lagi encore,” ujar Irwan, salah

satu penonton 280 Fest yang datang kedua kalinya guna menonton penampilan band asal Irlandia Utara tersebut di Jakarta.

Adapun lagu-lagu dari album yang berbeda yaitu Binary dari album A-Z Series, Walking Barefoot dan Sometimes dari album Free All Angels, Evil Eye dari album Meltdown, serta lagu Joy Kicks Darkness yang dirilis tahun 2009 menjadi lagu berikutnya dari band yang sedang menyiapkan materi untuk album baru mereka.

Aksi panggung Ash ditutup dengan lagu dari album Free All Angles yaitu Burn Baby Burn. Bahkan, dalam lagu ini ada sebagian penonton yang moshing mengikuti permainan dari Tim, Mark, dan Rick.

Ini bukan pertama kalinya Ash tampil di Indonesia. Sebelumnya, pada 2001 lalu mereka juga hadir. Untungnya, animo penggemar mereka masih begitu tinggi. Walaupun 280 Festival kurang ramai pengunjung, tetapi acara berlangsung tepat waktu dan venue sukses diatur dengan cukup ciamik. [GG]

Foto: Guido Caesar P.

Page 24: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//22

Football Tour ala Backpacker

Jalan-jalan di Benua Eropa sambil mengunjungi tempat klub sepak bola favorit menjadi hal yang lazim dilakukan sekarang. Mengunjungi kota tempat klub idaman merupakan mimpi semua pecinta sepak bola tanah air.

WISATA

Foto: Dok. Pribadi

Page 25: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 23

Salah satu klub yang

banyak diidoalakan

adalah Real Madrid.

Klub asal Madrid

ini memiliki jutaan

fans yang tersebar

di seluruh dunia.

Tentu ada juga fans dari Indonesia

yang mampir ke Santiago Barnabeu.

Wisata sepak bola sudah menjadi

agenda tersendiri para penyedia jasa

travel, mereka menyebutnya Football

Tour. Rute yang disediakan ada di

Benua Eropa. Mengapa? Ya, karena

benua ini merupakan penghasil liga

sepak bola terbesar di jagad raya.

Buktinya, demi Liga Eropa, banyak

orang rela mengeluarkan uang untuk

menganti parabola dari merek A

ke merek B, alasannya, supaya bisa

menyaksikan BPL, LA Liga, atau

Serie A.

Jika kalian memutuskan untuk

melancong ke Eropa dan menjadi

backpacker, ada baiknya membaca

tips-tips di bawah ini. Hal ini

bisa kalian untuk menggunakan

biaya seminim mungkin dan

memaksimalkan hasrat dalam

menjalani Football Tour ala

Backpacker!

PETA

Ini adalah hal terpenting saat kalian

ingin melakukan Football Tour. Peta

menjelaskan ke mana kalian harus

bergerak, di mana lokasi klub sepak

bola yang ingin dikunjungi, dan

seberapa jauh lokasinya dari tempat

tinggal kalian. Selain itu, penting

untuk mengerti dan memahami

nomor bus atau kereta bawah

tanah, juga rutenya. Hal ini

memudahkan kalian untuk berpergian

dan tahu kendaraan apa yang harus

kalian ambil.

Mengetahui posisi diri sendiri

menjadi hal yang penting. Disarankan

untuk melakukan tur ke tiga atau

empat klub sepak bola yang berada

dalam satu daerah. Contohnya, di

London ada klub Arsenal, Tottenham

Hotspur, West Ham, dan Millwall.

Keempat klub tersebut mempunyai

satu koridor yang sama sehingga

dengan hanya mengeluarkan 14

Pounds kalian bisa menggunakan

Foto: Dok. Pribadi

Page 26: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//24

kereta untuk mengunjungi

keempatnya.

Jangan lupa kunjungi bar di mana

setiap fans garis keras berkumpul,

masuklah dan nikmati rasanya

atmosfer nyanyian dukungan

suporter yang ada di bar tersebut.

Niscaya film Green Street Hooligans

akan terasa nyata.

DON’T WEAR JERSEY!

Jersey adalah identitas di tanah

sepak bola. Jangan menggunakan

jersey demi keselamatan pribadi.

Gunakan baju kasual untuk

menunjukan ke orang sekitar kalau

kalian turis sehingga akan lebih aman

ketika berjalan-jalan dari stadion satu

ke stadion lainnya.

SIAPKAN BUDGET KHUSUS MERCHANDISE

Official Store menjadi salah satu

tempat yang pasti kalian kunjungi, jadi

siapkan budget lebih untuk membeli

pernak pernik khas klub tersebut

langsung dari asalnya. Ada beberapa

barang yang hanya dijual di official

store pusat dan tentunya akan menjadi

buah tangan yang tak terlupakan.

PRIORITAS

Atmosfer menonton sepak bola

pasti kalian inginkan, tapi tidak

mungkin kalian bisa menonton dua

atau tiga pertandingan sekaligus. Oleh

karena itu, kalian harus memilih dan

memprioritaskan satu pertandingan

Page 27: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 25

yang paling menarik untuk disaksikan.

Misalkan, kalian ingin menonton

Arsenal vs Aston Villa, karena hal

tersebut kalian tidak bisa menonton

pertandingan lain. Tapi setidaknya

sehabis pertandingan kalian bisa

mengejar kereta ke White Hart Lane

untuk mengunjungi Tottenham

Hotpurs yang memang dekat. Sekali

jalan dua tiga pulau terlampaui.

LIHAT SEKITAR

Saat ingin memulai menonton

pertandingan, selalu ada matchday

book yang menjadi brosur di Inggris.

Hal tersebut menjadi barang langka

dan bisa dijadikan sebagai kenang

kenangan. Jadi jika uang kalian habis

untuk membeli tiket, maka Matchday

Book atau Official Team Sheet yang

dapat ditemukan di kolong bangku

bisa menjadi barang barang berharga

yang bisa dibawa pulang.

SAVE ENERGY, SAVE MMC,

SAVE BATTERY

Siapkan energi kalian karena

football trip para backpacker

dilakukan dengan berjalan kaki

puluhan kilometer, naik turun stasiun,

dari stadion satu ke stadion lain,

sampai kembali ke penginapan.

Siapkan memory card untuk

mengabadikan momen disekitar

yang biasanya hanya diliat di layar

kaca. Save battery, karena bila baterai

kamera habis, kalian tak punya

bukti perjalanan. Ya, foto akan

jadi bukti otentik betapa serunya

perjalanan kalian.

PICK YOUR SPOT

Foto bercerita berjuta makna,

jangan sampai foto kalian

mengecewakan. Belum tentu

kalian bisa mengulang hal tersebut.

Tentukan waktu yang pas dalam

memotret stadion. Tidak perlu bawa

perlengkapan banyak. Lupakan

tripod untuk slow speed, kalian bisa

meletakannya di bangku luar stadion.

Untuk foto malam, googling sebelum

melakukan Night Shot di sebuah

stadion. Lihat keadaannya seperti

apa sehingga kalian bisa membuat

prioritas mana stadion yang bagus

dikunjungi malam hari.

Jangan lupa, setiap pastikan tangal

football trip kalian jatuh ketika musim

sepak bola sedang bergulir. (JG)

Page 28: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//26

Ayam Bakar Taliwang

KULINER

Page 29: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 27

Anda pecinta makanan pedas?

Jika ya, tak ada salahnya

menyempatkan waktu untuk

bersantap di restoran bernuansa

homey yang satu ini. Berlokasi di Second Floor

Mall @ Alam Sutera, restoran dengan nama

Ayam Taliwang Paon Bali ini merupakan

salah satu restoran yang menyediakan menu

makanan tradisional. Keunikan dari menu-

menu di sana pun adalah rasa pedasnya yang

sungguh terasa dan pas di lidah.

“Selain itu, karena hampir sebagian besar

bahan bumbu didatangkan langsung dari

Lombok dan Bali serta menggunakan bahan

segar yang berkualitas,” ujar Ellen Hidayat,

pemilik restoran.

Sama seperti nama restoran ini, menu

makanan unggulan adalah Ayam Bakar

Taliwang. Sebelum dibakar, ayam akan

dicelupkan terlebih dahulu ke sambal

kemudian disajikan pula dengan sambal jadi

memang terasa pedasnya. Selain itu, beberapa

menu yang juga direkomendasikan adalah

Ayam Betutu dan Nasi Jenggo. Kedua makanan

ini merupakan salah dua menu yang juga

berasal dari Bali.

Untuk minuman, restoran ini

mengunggulkan Lemon Grass Tea yang diracik

sendiri dan memang banyak diminati oleh

orang banyak. Kemudian, Rujak Es Krim juga

dapat menjadi salah satu pilihan dessert Anda.

Soal harga, kalian tak perlu khawatir.

Restoran yang akan segera membuka

cabang ketiganya di kawasan Jakarta ini

memiliki kisaran harga antara Rp35.000,00 -

Rp55.000,00 untuk per orang. Restoran Ayam

Taliwang Paon Bali sangat cocok untuk santap

bersama keluarga. Selain itu, disediakan

berbagai jenis makanan bagi kalian yang tidak

suka pedas. Hmm… ingin mencoba tantangan

kuliner yang seru? Ayam Taliwang Paon Bali

tempatnya. (DH)

Ayam Taliwang Paon Bali

Second Floor, Mall @ Alam Sutera

021-3044-9338

Pusat Kuliner Khas Bali

Foto: Dok. Pribadi

Page 30: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//28

Pecinta kuliner di Kawasan Alam Sutera kian dimanjakan banyak pilihan. Restoran bernuansa barat pun kini banyak

tersedia di kawasan tersebut. Mariette’s House, itulah namanya. Berlokasi di Ruko Alam Sutera Town Center 10C No 16, restoran ini menghidangkan ragam kuliner khas western dengan rasa otentik.

Sang owner, Renatha F. Matungga mengaku jika ia sangat senang dengan masakan luar negeri. Hal itulah yang menyebabkan wanita berambut pendek ini merintis usaha karir di bidang kuliner asing. “Jadi orang gak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk menikmati makanan barat karena di sini tersedia berbagai jenis menu barat,” tambah Renatha.

Konsep restoran diusung dengan gaya western dan simple. Dengan meja dan bangku terbuat dari kayu yang saling berhadapan menjadikan pengunjung dapat duduk dan ngobrol dengan nyaman. Ketika memasuki ruangan pun, mata kalian akan langsung disuguhkan dengan pemandangan vintage. Sebuah desain artistik pada dindingnya dan berbagai stuff unik terlihat

A place like home

Mariette’s House

KULINER

Page 31: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 29

memenuhi seluruh penjuru ruangan. Dengan diiringi alunan musik, Mariette’s House telah hadir sejak November 2012 lalu. Selain itu, resto

yang mengusung tagline “A Place Like Home” ini sangat cocok untuk dijadikan tempat nongkrong dan kumpul keluarga.

“Kita kepengin semua orang yang datang dan makan di sini tuh menganggap tempat ini layaknya rumah sendiri, jadi mereka dapat dengan leluasa melakukan berbagai hal, apalagi juga disediakan musik,” ujar Renatha.

Soal makanan, resto ini mengunggulkan beberapa jenis menu, yaitu Poutine, kentang goreng dengan serpihan keju dan ditambah saus kental. Adapula Fetucini Blackpepper, pasta yang lebar dan gurih dengan dicampur saus lada hitam. Untuk kalian yang senang dengan pasta creamy pun dapat mencoba Carbonara.

Untuk minuman, Mariette’s House mengandalkan berbagai jenis coffee. Selain itu, Chocolate Peanut Butter dan Ice Flavoured juga menjadi salah dua menu favorit yang banyak dipesan pelanggan. Soal harga, resto ini memang tergolong untuk menengah ke atas, dengan kisaran harga mulai Rp15.000,00 – Rp85.000,00. Namun, harga dan rasa yang ditawarkan sebanding lho! (DH)

A place like home

“ Jadi orang gak perlu

jauh-jauh ke luar negeri untuk

menikmati makanan barat

karena di sini tersedia berbagai

Foto: www.tesyablog.com

Page 32: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//30

20 September 1987. Ratusan ribu orang

berbondong-bondong datang ke Senayan.

Tujuannya satu: memberikan dukungan kepada

11 pemain terpilih yang mewakili bangsa.

Dengan seragam merah, mereka berjuang

demi sebuah medali berlapis emas untuk

mentahbiskan diri sebagai yang terhebat di Asia

Tenggara. Di bawah langit Jakarta, sebuah gol

dari Ribut Waidi mengantar Indonesia menjadi

juara satu SEA Games 1987.

Di masa itu, Pesta Olahraga Asia Tenggara

merupakan kompetisi yang paling besar untuk

cabang olahraga sepak bola. AFF Cup, yang

sekarang menjadi tolok ukur prestasi di ASEAN,

baru lahir pada 1996. Rasanya wajar jika melihat

Menang untuk Hari Ini, Esok, dan Selamanya

M enjadi yang muda bukan

berarti tidak dianggap ada.

Melihat prestasi tim senior

yang tak kunjung datang, setiap tahunnya

kita selalu berharap pada “harapan”.

Kita berdoa akan hadirnya penerus tim

nasional yang mampu menjadi magnet

bagi gelar juara. Tim nasional U-19 sudah

menyelesaikan tugas pertamanya di bulan

September. Kini di bulan Desember, giliran

timnas U-23 yang akan membuktikan

bahwa harapan bagi Garuda untuk

tertawa itu masih ada.

Ilustrasi: Dennis Reynaldo

OLAHRAGA

Page 33: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 31

pengakuan waktu itu.

AJANG PEMBERIAN HARAPAN

Hal positif yang bisa diambil dari kemenangan

anak-anak asuhan Indra Sjafri kemarin adalah

terbentuknya kepercayaan masyarakat

terhadap masa depan persepakbolaan

Indonesia. Media-media mulai mau untuk

mengembalikan sang Garuda sebagai

pemberitaan meski timnas senior tertatih-tatih

di kualifikasi Piala Asia.

Kita mulai “merawat” mereka dengan

memberikan perhatian kepada bibit-bibit

berkualitas seperti Evan Dimas, Hargianto,

Ilham Udin Armayin, atau Muchlis Hadi Ning

Syaifulloh. Berharap, suatu hari nanti mereka

akan tumbuh mekar dan mampu menggondol

piala yang sudah dirindukan bangsa ini.

Sebuah kejuaraan untuk kelas usia di bawah

senior memang kerap dijadikan tempat untuk

pembuktian diri para pemain. Maka jangan

terkejut jika menemukan kejuaraan seperti

ini sebagai ladang bagi para pencari bakat. Di

belahan negara manapun, di kasta regional

manapun.

Anak-anak asuhan Rahmad Darmawan

akan segera terbang ke Myanmar. Target

medali emas tidak bisa ditawar dengan harga

berapapun. Mereka jelas mempunyai beban

mental karena dalam satu atau dua tahun

lagi, adalah Andik Vermanysah, Kurnia Meiga,

Yohanes Pahabol, Bayu Gatra yang akan

bermain di level timnas senior.

Seandainya Indonesia Raya berkumandang di

saat penyerahan medali, bukan tidak mungkin

harapan akan datang untuk memberikan trofi

AFF Cup 2014 kepada Indonesia. (ES)

nama-nama besar seperti Jaya Hartono, Robby

Darwis, Ricky Yakobi, Rully Nere, ataupun Herry

Kiswanto di skuad yang ada.

Berbeda dengan saat ini di mana para peserta

lebih memilih untuk menurunkan skuad U-23

mereka. Tak ayal, keberhasilan setiap tim

meraih medali emas akhir-akhir ini sering kali

dipandang sebelah mata.

YANG SENIOR, YANG DIPANDANG

Bukannya tidak diakui. Sebuah medali emas

lebih diartikan sebagai awal dari prestasi-

prestasi yang akan datang. Sepak bola tidak

lagi dianggap sebagai sesuatu yang istimewa

di ajang pesta olahraga. Ajang Olimpiade

pun kini tidak lebih dari ajang unjuk diri

kepada pencari bakat tim-tim Eropa yang

memenuhi tribun.

Jangankan sebuah ajang pesta olahraga,

kejuaraan resmi FIFA untuk level-level non-

senior juga tidak akan dapat dibanggakan

kepada negara-negara yang telah menjadi

langganan Piala Dunia. Kita ambil contoh tim

nasional Nigeria yang belum lama ini menjuarai

FIFA World Cup U-17. Super Eagles, julukan

Nigeria, tidak lantas serta merta akan dapat

membanggakan diri di hadapan tim sekelas

Spanyol, Jerman, Belanda, dan bahkan Inggris.

Hal yang sama juga terjadi pada timnas U-19

Indonesia. Sebenarnya cukup aneh melihat

bangsa ini berpesta pora atas gelar yang diraih

oleh anak-anak muda itu. Mungkin, kekuatan

besar di ASEAN seperti Singapore, Thailand,

dan Malaysia juga tidak menganggap kejuaraan

itu benar-benar ada. Untuk apa merayakan

kemenangan itu apabila mereka telah berhasil

meraih trofi yang “sesungguhnya”.

Namun, hal ini bisa dimaklumi karena negara

ini terakhir kali menjadi nomor satu pada 1991.

Kembali lagi, SEA Games yang menjadi arena

“Hal positif yang bisa diambil dari kemenangan anak-anak asuhan

Indra Sjafri kemarin adalah terbentuknya kepercayaan masyarakat

terhadap masa depan persepakbolaan Indonesia”

Page 34: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//32

REVIEW FILM

REVIEW

Page 35: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 33

Novel karangan Ahmad Fuadi ini

tak hanya sekedar cerita, tapi juga

pelajaran penting soal meraih

cita-cita. Berkisah tentang Alif

Fikri, anak yang lahir dan besar di Desa Buyur,

dekat Danau Maninjau, Sumatera Barat.

Karena latar belakang keluarganya yang

kuat dalam beragama, Alif disekolahkan di

madrasah. Namun Alif tak ingin terus menerus

sekolah agama, ia ingin merasakan rasanya

sekolah di sekolah umum, yang isinya tak

melulu ilmu agama.

Alif pun berjanji pada Randai sahabatnya

untuk masuk ke SMA Negeri di Bukittinggi.

Sampailah pada hari kelulusannya dari

Madrasah Tsanawiyah, Alif jadi satu dari 10

lulusan terbaik. Niatnya untuk sekolah di SMA

Negeri bulat sudah, diutarakannya pada ibu

bapaknya, tapi ditolak Alif tetap harus sekolah

agama.

Ia kecewa. Harapannya pupus. Di tengah

kekecewaannya itu, Alif mendapat kabar soal

satu pondok pesantren, jauh di seberang laut

sana, adanya di Jawa Timur. Keputusan pun

dibuatnya, ia akan pergi ke sana, ke Pulau

Jawa, lari dari kekecewaannya tak boleh masuk

sekolah negeri.

Novel ini isinya tak jauh dari kenyataan

hidup yang harus dihadapi banyak orang,

bagaimana cita-cita anak terkadang berbeda

dengan apa mau orang tua. Namun itu bukan

halangan, tak berarti harus melawan, yang

penting kita tetap teguh pada apa yang kita

NEGERI

5MENARANovel Tentang Cita-Cita

Sutradara : Affandi Abdul Rahman

Pemain : Ikang Fawzi , Lulu Tobing

cita-citakan, selama itu hal yang benar.

Selain itu, novel ini menjelaskan dengan rinci

keadaan yang jadi latar ceritanya. Pembaca

seolah dibawa ke tempat Alif tinggal, ke

tempat Alif bersekolah, seolah pembaca hadir

dan turut merasakan apa yang Alif rasakan.

Jadi bagi kita yang tak tahu Sumatera Barat

atau tak punya bayangan bagaimana pondok

pesantren itu jadi seolah tinggal di sana.

Kisah yang diceritakan tentu bisa jadi

inspirasi bagi mereka yang membacanya.

Memberikan perspektif baru tentang banyak

hal, membuat pembaca memandang banyak

hal lama dengan cara pandang yang berbeda.

Namun, di novel ini ada banyak percakapan

dalam bahasa Arab, meski sebagian

diterjemahkan, sebagian lagi tidak ada

terjemahannya. Pembaca kadang bingung,

juga harus sering-sering melihat ke bawah,

mencari terjemahan bahasa asing itu.

Selain itu, cerita juga cenderung panjang

dan bertele-tele. Banyak kilas balik di tengah

cerita, meski bagus dan bisa jadi selingan

cerita, tapi kadang jadi membosankan ketika

terlalu rinci dan justru jadi sebuah cerita baru.

Lepas dari hal-hal tersebut, novel ini layak

dibaca, tak sekedar jadi hiburan, tapi juga

jadi penyemangat diri. Jangan terburu-buru

mengambil kesimpulan sebelum menjalani.

Kira-kira itu yang jadi pesan. Lihat segala

sesuatu lebih dekat, alami, dan rasakan

ternyata tak semua pikiran buruk itu benar

adanya. [KG/MA]

Page 36: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//34

TEKA-TEKI

SILANG MENDATAR

1. Kandang The Gunners

3. Ibukota Inggris

5. Aktor dalam film 5 Menara

7. Menu favorit Mariette’s House

9. Freelance Photographers

MENURUN

2. Juara The Voice Indonesia

4. Salah satu artis dalam

Javasoulnation 2013

6. Suami istri musisi jakjazz 2013

8. Band dalam 280 Fest

10. Stasiun TV di Indonesia

TTS

Page 37: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 35

Jawablah TTS di atas dan dapatkan merchandise menarik dari

Ultimagz. Caranya isi TTS, lalu foto atau scan jawabanmu, dan

kirim ke email Redaksi Ultimagz: [email protected]

Page 38: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//36

Halo, Bu Sandra. Saya sudah pacaran LDR

lumayan lama, tetapi ada beberapa yang

kurang suka dengan hubungan saya lantaran

kami berbeda agama. Kami jarang ketemu,

akibatnya banyak orang yang mengejek

lantaran memiliki pacar yang jarang ketemu

dan berhubungan jarak jauh pula.

Apakah saya harus melanjutkan hubungan

ini atau bagaimana? Lalu, salah atau tidak

jika kita menyuruh pasangan kita mengganti

agamanya sesuai dengan kita?

(HP – Jurnalistik 2011)

Dear HP,

Saya percaya setiap orang punya alasan

memilih untuk berpacaran jarak jauh,

misalnya pertimbangan domisili keluarga,

studi yang sedang dilakukan, atau apapun

yang menjadi alasan kalian berdua untuk

menjalani LDR. Ketika sepakat menjalani

LDR, tentu kalian sudah memikirkan semua

konsekuensi.

Tanyakan dan jawab dengan jujur apakah

anda masih ingin dalam hubungan ini?

Apakah ini membawa dampak yang

baik bagi Anda dan pasangan? Setelah

mempertimbangkan masak-masak, maka

anda bisa memutuskan to stay or to leave.

Lalu, masalah agama dan beribadah adalah

hak asasi setiap manusia. Hal ini tidak bisa

dipaksa karena menyangkut relasi dengan

Sang Pencipta. Apakah Anda mau mengganti

agama sesuai dengan agama pasangan,

SUSIS:

karena pasangan Anda meminta? Anda akan

mendapatkan jawabannya.

Setiap awal masuk sekolah maupun kuliah,

saya pasti selalu susah untuk mendapat

banyak teman. Padahal, sudah mencoba

untuk ramah, tetapi rasanya susah. Bolehkah

berbagi tips bagaimana agar saya dapat

mendapat banyak teman?

(NN – Ilmu Komunikasi)

Dear NN,

Saya mengerti kerinduanmu untuk

mendapatkan banyak teman. Dalam

kehidupan sehari-hari, ada beberapa individu

yang sangat luwes dalam berinteraksi dengan

orang lain dan bisa mencairkan suasana

dengan mudah. Mereka popular dan memiliki

banyak teman. Namun, ada juga yang perlu

waktu lama untuk beradaptasi dengan

orang lain. Tidak ada yang salah dengan

individu yang luwes atau yang memiliki lebih

sedikit teman. Pertemanan pada akhirnya

bukan masalah kuantitas/jumlah, lebih pada

kualitas pertemanan itu sendiri.

Pertemanan yang bermakna lebih berkaitan

dengan proses yang menjadikan pihak-pihak

yang didalamnya--dua orang atau lebih—

menjadi lebih dewasa dan berguna, daripada

menghitung banyaknya teman. Pertemanan

juga bermakna ketika orang-orang yang

terlibat di dalamnya berhasil mengatasi ujian

dalam pertemanan tersebut.

Untuk kamu yang punya masalah seputar kehidupan langsung email ke

[email protected] dengan subjek SUSIS. MA’AM Sandra akan

membantu memberi masukan terhadapa masalahmu.

SUDUT PSIKOLOGIS BERSAMA

MA’AM SANDRA

Page 39: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 37

SNAPSHOT

JAK JAZZ

Page 40: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//38

POTRET GADING SERPONG

Page 41: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 39

Page 42: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//40

JAVASOULNATION

Page 43: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

// 41

Keluarga besar ULTIMAGZ mengucapkan

Selamat Natal dan Tahun Baru 2014

JAVASOULNATION

Page 44: Ultimagz 2013/2014 - EDISI AKHIR TAHUN

//42

VISIT US ONWWW.ULTIMAGZ-ONLINE.COM