152
Universitas Indonesia ii UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET RENDAH KARBOHIDRAT TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN, INDEKS MASSA TUBUH DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DI CATERING SLIMGOURMET SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana TRI MUTIARA RAMDHANI 0806461026 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU GIZI DEPOK JUNI 2012 Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

  • Upload
    phambao

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

ii  

 

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH PEMBERIAN DIET RENDAH KARBOHIDRAT

TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN, INDEKS MASSA

TUBUH DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DI CATERING

SLIMGOURMET

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana

TRI MUTIARA RAMDHANI

0806461026

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

DEPOK

JUNI 2012

 

 

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

iii  

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Tri Mutiara Ramdhani

NPM : 0806461026

Tanda Tangan :

Tanggal : 28 Juni 2012

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

iv  

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh: Nama : Tri Mutiara Ramdhani NPM : 0806461026 Program Studi : Gizi JudulSkripsi : Pengaruh Pemberian Diet Rendah Karbohidrat Terhadap

Perubahan Berat Badan, Indeks Massa Tubuh dan Persentase Lemak Tubuh di Catering SlimGourmet

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

DEWAN PENGUJI Pembimbing : Dr.drh. Yvonne Magdalena Indrawani, S.U Penguji 1 : Ir. TriniSudiarti, M.Sc Penguji 2 : Ida Ruslita, SKM, M.Kes Ditetapkan di : Depok Tanggal : 28 Juni 2012

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

v  

SURAT PERNYATAAN Saya, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Tri Mutiara Ramdhani NPM : 0806461026 Mahasiswa Program : SarjanaGizi Tahun Akademik : 2011/2012 Menyatakan bahwa tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi saya yang berjudul:

PENGARUH PEMBERIAN DIET RENDAH KARBOHIDRAT

TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN, INDEKS MASA TUBUH DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DI CATERING SLIMGOURMET

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan plagiat maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Depok, 28 Juni 2012

Tri Mutiara Ramdhani

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

vi  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Tri Mutiara Ramdhani

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 4 April 1990

JenisKelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Flamboyant Pesona, Blok E3 No. 8, Rempoa,

Tangerang 15412

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. TK Kasih Ananda (1995 – 1996)

2. SD Islam Al-Azhar 4, Jakarta Selatan (1996 – 2002)

3. SMP Islam Al-Azhar 1, Jakarta Selatan (2002 – 2005)

4. SMA Islam Al-Azhar 1, Jakarta Selatan (2005 – 2008)

5. FKM UI Program Studi Gizi (2008 – 2012)

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

vii  

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat

rahmatNya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini

dapat terselesaikan berkat dukungan baik materi, moral, dan spiritual dari orang-orang di

sekitar peneliti. Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa karena perlindungan-Nya sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

2. Ketua Departemen Gizi, yaitu Prof. DR. dr. Kusharisupeni, MSc yang telah

membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Pembimbing Akademik penulis, Dr. drh. Yvonne Magdalena Indrawani, SU yang

telah memberikan pengarahan, bimbingan dan penjelasan selama proses

pembuatan skripsi ini.

4. Dosen FKM UI, Ir. Diah M. Utari, Mkes, yang telah memberikan pengarahan,

bimbingan dan penjelasan selama proses pembuatan skripsi ini.

5. Penguji dalam sidang skripsi, Ir. Trini Sudiarti, MScyang telah memberikan

masukan dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.

6. Penguji luar sidang skripsi, Ida Ruslita, SKM, Mkes yang telah memberikan

masukan dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.

7. Seluruh dosen dan staf Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat yang

telah memberikan bekal ilmu dan bantuan akademik selama proses pembuatan

skripsi ini.

8. Manajer OperasionalCatering SlimGourmet, Ferdy Candra, yang telah

memberikan bimbingan, informasi dan bantuan mengenai Catering selama proses

pembuatan skripsi ini.

9. Direktur Catering SlimGourmet, Kenneth Atman, yang telah memberikanbantuan

mengenai Catering selama proses pembuatan skripsi ini.

10. Seluruh pegawai Catering SlimGourmet, yang secara terbuka telah memberikan

dukungan dan bantuan selama proses pembuatan skripsi ini.

11. Seluruh pelanggan Catering SlimGourmet, khususnya program diet rendah

karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden

penelitian dalam skripsi ini.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

viii  

12. Seluruh teman-teman Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat

angkatan 2008 yang telah saling membantu dan mendukung selama empat tahun

berkuliah di UI.

13. Orang tua peneliti tercinta, Rawindra dan Yetty Rawindra yang telah memberikan

dukungan secara mental dan materi, bantuan dan kasih sayang untuk kelancaran

pembuatan skripsi ini.

14. Muhammad Riandy Haroen, yang telah memberikan dukungan dan bantuan demi

kelancaran pembuatan skripsi ini.

Peneliti sadar bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, sehingga peneliti mengharapkan

saran dan masukan yang bersifat membangun demi perbaikan.

Depok, 22 Juni, 2012

Peneliti

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

ix  

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Tri Mutiara Ramdhani

NPM :0806461026

Program Studi : Gizi

Departemen : Gizi Kesehatan Masyarakat

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Pengaruh Pemberian Diet Rendah Karbohidrat Terhadap Perubahan Berat

Badan, Indeks Massa Tubuh dan Persentase Lemak Tubuh di Catering

SlimGourmet

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/

formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan

memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal :28 Juni 2012

Yang menyatakan

( Tri Mutiara Ramdhani )

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

x  

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii SURAT PERNYATAAN ........................................................................... iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... v UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................................ vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................. vii ABSTRAK ................................................................................................. ix ABSTRACT ................................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 1.3. Pertanyaan Penelitian .......................................................................... 4 1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 1.4.1. Tujuan umum ..................................................................... 5 1.4.2. Tujuan khusus .................................................................... 5 1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5 1.5.1. Bagi peneliti ........................................................................ 5 1.5.2. Bagi peneliti lain ................................................................. 5 1.5.3. Bagi Catering SlimGourmet ............................................... 6 1.6. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 6 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7 2.1. Kegemukan ......................................................................................... 7 2.1.1. Prevalensi Kegemukan ....................................................... 7 2.1.2. Tren Kegemukan ................................................................ 8

2.1.3. Dampak Kegemukan .......................................................... 9 2.1.4. Penyebab Kegemukan ........................................................ 9 2.1.5. Metode Pengukuran Kegemukan ....................................... 9

1. Berat Badan (BB) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) ............ 10 2. Presentase Lemak Tubuh (PLT) .......................................... 10

2.1.6. Metode Penilaian Aktivitas Fisik ....................................... 11 2.1.7. Penatalaksanaan Kegemukan ............................................. 11

1. Diet untuk mengatasi kegemukan ....................................... 11 a. Diet Atkins (rendah karbohidrat, tinggi protein) ............ 11 2. Aktivitas fisik untuk mengatasi kegemukan ....................... 12 3. Dukungan dan motivasi ....................................................... 12 2.2. Efek Diet Rendah Karbohidrat ............................................................ 13

2.2.1. Efek Pemberian Diet Rendah Karbohidrat dan Rendah Energi Terhadap Penurunan Berat Badan dan Lemak Tubuh .................. .13

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

xi  

2.2.2. Efek Pemberian Diet Atkins (Rendah Karbohidrat, Tinggi Protein) Terhadap Penurunan Berat Badan dan Lemak Tubuh ........................…………………………………………………....13 2.2.3. Efek Pemberian Diet Rendah Karbohidrat dan Cukup Energi

Terhadap Penurunan Berat Badan dan Lemak Tubuh ......... .14 2.2.4. Efek Pemberian Diet Sangat Rendah Karbohidrat, Tinggi

Protein dan Tinggi Lemak Terhadap Penurunan Berat Badan dan Lemak Tubuh ............................................................... .14

2.3. Mekanisme Diet Rendah Karbohidrat .................................................. 15 2.3.1. Mekanisme Pemakaian Protein Sebagai Sumber Energi ..... 15 2.3.2. Mekanisme Pemakaian Lemak Sebagai Sumber Energi ...... 16 2.3.3. Jenis Karbohidrat .................................................................. 16 2.4. Perbedaan Jenis Kelamin Dalam Penanggulangan Kegemukan ......... 17 2.4.1. Distribusi Lemak .................................................................. 17 2.4.2. Laju Metabolisme ................................................................. 17 2.4.3. Asupan Makanan .................................................................. 18 2.4.4. Olahraga ........ ....................................................................... 18 2.5. Perbedaan Umur dan Status Pekerjaan Dalam Penanggulangan Kegemukan

.................... ................................................................................... 18 2.6. Catering SlimGourmet........ ................................................................. 20 2.6.1. Diet Rendah Karbohidrat di Catering SlimGourmet ............ 19 2.7. Kerangka Teori .................................................................................... 21 3. KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS ........... ................................................................................... 22 3.1. Kerangka Konsep ................................................................................ 22 3.2. Definisi Operasional ............................................................................ 23 3.3. Hipotesis .......... .................................................................................... 25 4. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 26 4.1. Desain Penelitian ................................................................................. 26 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 26

4.2.1. Lokasi Penelitian ................................................................... 26 4.2.2. Waktu Penelitian .................................................................. 26

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 27 4.3.1. Populasi Penelitian ............................................................... 27 4.3.2. Sampel Penelitian ................................................................. 28 4.4. Pengumpulan Data .............................................................................. 30 4.4.1. Data yang akan Diambil ....................................................... 30

1. Profil responden .................................................................. 30 2. Data aktivitas fisik ............................................................... 31 3. Asupan makanan ................................................................. 31

4.4.2. Cara Pengumpulan Data ....................................................... 31 1. Pengukuran tinggi badan ..................................................... 31 2. Pengukuran berat badan ...................................................... 31 3. Pengukuran PLT (Presentase Lemak Tubuh) ....................... 31 4. Pengisian kuesioner aktivitas fisik (GPAQ versi 2) ............. 31 5. Pengisian form food recall 48 jam ....................................... 33

4.5. Instrumen Penelitian ............................................................................ 33

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

xii  

4.6. Manajemen Data ................................................................................. 33 4.7. Analisis Data .................................................................................... 34 4.7.1. Analisis Univariat ................................................................. 34 4.7.2. Analisis Bivariat ................................................................... 34 1. T-test (uji beda dua mean independen) ................................ 34 2. Paired T-test (uji beda dua mean dependen) ........................ 35

3. Uji Anova ............................................................................. 35 5. HASIL PENELITIAN .......................................................................... 37 5.1. Hasil Analisis Univariat ....................................................................... 37

5.1.1. Jenis Kelamin Responden ..................................................... 37 5.1.2. Aktivitas Fisik Responden .................................................... 37 5.1.3. Umur Responden .................................................................. 39 5.1.4. Asupan Makanan Respoden .................................................. 39 5.1.5. Pekerjaan Responden ........................................................... 40 5.1.6. Perubahan Berat Badan (BB), IMT dan PLT Sebelum dan Sesudah Pemberian Diet Rendah Karbohidrat ............................... 41

5.2. Hasil Analisis Bivariat ........................................................................ 43 5.2.1. Pengaruh Diet Rendah Karbohidrat Terhadap Perubahan Nilai BB, IMT dan PLT Antara Responden Pria dan Wanita .................. 43 5.2.2. Hubungan Perubahan BB, IMT dan PLT Terhadap Variabel Perancu ............................................................................................ 46

6. PEMBAHASAN ................................................................................... 56 6.1. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 56 6.2. Diet Rendah Karbohidrat .................................................................... 57 6.3. BB, IMT dan PLT Sebelum dan Sesudah Diet Rendah Karbohidrat ... 59 6.4. Karakteristik Responden ..................................................................... 62

6.4.1. Jenis Kelamin ....................................................................... 62 6.4.2. Aktivitas Fisik Responden .................................................... 64 6.4.3. Umur Responden .................................................................. 66 6.4.4. Asupan Makanan Responden ............................................... 68 6.4.5. Pekerjaan Responden ........................................................... 69

7. KESIMPULAN DAN SARAN ............ ................................................ 70 7.1. Kesimpulan ....... .................................................................................. 70 7.2. Saran .................. .................................................................................. 70 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 73 LAMPIRAN

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

xiii  

DAFTAR TABEL

2.1. Tabel Persentase Kegemukan di Berbagai Negara di Asia Tenggara .. 8 4.1.Tabel Jadwal Pengambilan Data di Lapangan Bulan April-Mei .......... 27 4.2. Tabel Perhitungan Besar Sampel ......................................................... 29 5.1. Tabel Gambaran Jenis Kelamin Responden ........................................ 37 5.2. Tabel Gambaran Aktivitas Responden ................................................. 38 5.3. Tabel Gambaran Umur Responden ...................................................... 39 5.4. Tabel Gambaran Konsumsi Energi Responden per Hari ..................... 40 5.5. Tabel Gambaran Pekerjaan Responden ............................................... 40 5.6. Tabel nilai BB, IMT dan PLT Sebelum dan Sesudah Diet Rendah

Karbohidrat pada Responden Pria dan Wanita .................................... 41 5.7. Tabel Pengaruh Diet Rendah Karbohidrat Terhadap Perubahan BB, IMT

dan PLT antara Responden Pria dan Wanita ....................................... 44 5.8. Tabel Hubungan Perubahan BB Terhadap Aktivitas Fisik, Umur, Asupan

Makanan, dan Pekerjaan Responden ................................................... 46 5.9. Tabel Hubungan Perubahan IMT Terhadap Aktivitas Fisik, Umur,

Asupan Makanan, dan Pekerjaan Responden ...................................... 50 5.10. Tabel Hubungan Perubahan PLT Terhadap Aktivitas Fisik, Umur,

Asupan Makanan, dan Pekerjaan Responden ...................................... 53

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

xiv  

DAFTAR GAMBAR

2.1. Gambar Tren Kegemukandi Indonesia Sejak Tahun 2000-2010 ........ 8 3.1. Gambar Kerangka Konsep .................................................................. 22

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 Universitas Indonesia

xv  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Tugas Akhir Lampiran 2. Output Uji Statistik Lampiran 3. Surat Ijin Pengambilan Data Skripsi

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Universitas Indonesia ix  

ABSTRAK

Nama : Tri Mutiara Ramdhani Program Studi : Sarjana Gizi Judul : Pengaruh Pemberian Diet Rendah Karbohidrat Terhadap Perubahan

Berat Badan, Indeks Massa Tubuh dan Persentase Lemak Tubuh di Catering SlimGourmet

Penelitian ini dilakukan untuk melihat perubahan Berat Badan (BB), Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Persentase Lemak Tubuh (PLT) pelanggan CateringSlimGourmet pada sebelum dan sesudah dua minggu diberikan diet rendah karbohidrat. Variabel independen dari penelitian ini adalah status gizi (nilai BB, IMT dan PLT) pada sebelum dan sesudah penelitian. Sedangkan variabel dependen adalah pemberian diet rendah karbohidrat. Penelitian ini adalah menggunakan data kuantitatif primer dan sekunder. Penelitian menggunakan metode penelitian eksperimental dengan teknik pengembangan longitudinal. Penelitian dilaksanakan di Catering SlimGourmet, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jumlah sampel minimal adalah sejumlah 35 orang, didapatkan dengan cara purposive sampling. Sampel yang terlibat sejumlah 40 orang, yaitu seluruh pelanggan diet rendah karbohidrat di Catering SlimGourmet. Pengambilan data menggunakan instrumen microtoise, Bioelectrical Impedance Analysis, Global Physical Analysis Questionnare (GPAQ) versi 2, form food recall 48 jam dan alat tulis dan software komputer Nutrisurvey 2007 serta SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan BB, IMT dan PLT secara bermakna setelah dua minggu diberikan diet rendah karbohidrat (P<0,05) dan dipengaruhi oleh jenis kelamin dan aktivitas fisik (P<0,05). Hasil penelitian sesuai dengan Dari hasil penelitian disarankan CateringSlimGourmet dapat mengurangi pemberian karbohidrat sederhana, meningkatkan protein nabati, serat, memberikan siklus menu terhadap pelanggan, memantau kondisi kesehatan, daya terima makanan dan kebiasaan makan pelanggan terdahulu serta mengembangkan program diet lain dengan komposisi zat gizi mikro dan makro berbeda untuk menjaga kesehatan. Disarankan kepada pelanggan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan tidak terlalu lama menjalankan diet rendah karbohidrat dengan durasi maksimal enam bulan (dilanjutkan dengan diet seimbang). Kata kunci : Diet rendah karbohidrat, BB, IMT, PLT

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Universitas Indonesia x  

ABSTRACT Name : Tri Mutiara Ramdhani Study Program :Bachelor of Nutrition Title :Body Weight, Body Mass Index and Body Fat Percentage Changes on Low

Carbohydrate Diet in SlimGourmet Catering This study was aimed to compare Body weight (BW), Body Mass Index (BMI) and Body Fat Percentage (BFP) changes after two weeks of low carbohydrate diet adduction in SlimGourmetCatering. The independent variable in this study was nutrition status (BW, BMI and BFP) before and after low carbohydrate diet adduction. The dependent variable was low carbohydrate adduction. This study used both primary and secondary datas. This was an experimental study that utilizes quantitatedata through measurements and interviews. This study was located at SlimGourmet Catering, KebayoranBaru, South Jakarta. The minimal number of subject; which was 35 people, was obtained by using purposive sampling calculation. There were 40 people contributed as subjects in this study, and they were all costumers of low carbohydrate diet in SlimGourmet Catering. Data was collected using instruments such as microtoise, Bioelectrical Impedance Analysis, Global Physical Analysis Questionnare (GPAQ) version 2, 48 hours food recall form dan stationaries and computer softwares (Nutrisurvey 2007 and SPSS 16.0). After two weeks assigned to low carbohydrate diet, subjects had significantly reduced BW, BMI and BFP (P<0,05) and the process was significantly affected by sex and physical activity (P<0,05). Researcher recommendsSlimGourmet Catering to improve their low carbohydrate diet program by reducing the amount of simple carbohydrate, add more vegetable protein, add more fiber sources, give meal schedules to clients, monitoring medical condition, dietary history of the clients, and develop other advantageous diet with different composition of macro- and micro nutrients for general health. Researcher recommends clients to increase exercise, and limit the duration of low carbohydrate diet and replace it gradually with balanced diet. Keyword: Low carbohydrate diet, BW, BMI, BFP

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

1     Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegemukan merupakan keadaan dimana terjadi akumulasi lemak yang

berlebih yang dapat mengganggu kesehatan (Nix, 2004) dan kejadiannya terus

meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara maju maupun negara berkembang.

Kegemukan berperan besar sebagai penyebab terjadinya masalah kesehatan lebih

lanjut, seperti hipertensi, dislipidemia, penyakit jantung, diabetes mellitus tipe 2,

stroke, penyakit kandung kemih, osteoarthritis, sleep apnea, kanker endometrial,

kanker prostat dan kanker kolon (Brown, 2005). Sejumlah 2,8 juta orang dewasa

meninggal setiap tahunnya akibat terkena penyakit yang berawal dari kegemukan

dan dari jumlah tersebut 44% meninggal akibat diabetes mellitus, 23% akibat

penyakit jantung, dan 7-41% akibat kanker (WHO, 2008). Masih banyak penyakit

lain yang diduga merupakan dampak dari kegemukan.

Kasus kegemukan menjadi semakin banyak terjadi di dunia, termasuk

Indonesia. Terdapat sekitar 34% kasus overweight dan 30.6% kasus obesitas di

Amerika yang merupakan negara yang memiliki kasus kegemukanpaling tinggi

(WHO, 2008). Indonesia mengalami kenaikan prevalensi kasus kegemukan sejak

sepuluh tahun terakhir dan angka tersebut kerap meningkat. Pada tahun 2000,

sebesar 1,5% penduduk Indonesia mengalami kegemukan. Angka tersebut

meningkat secara drastis pada tahun 2010 menjadi sebesar 21,7%(WHO,

2011).Bahkan Indonesia memiliki lebih banyak kasus kegemukan di antara

negara-negara lain di Asia Tenggara.

Telah banyak usaha penanggulangan kegemukan, baik dengan cara instan

maupun cara yang tepat (diet dan olahraga). Harapan mendapatkan hasil yang

instan seringkali berisiko bagi kesehatan. Selain usaha dengan tindakan medik

seperti pembedahan, banyak orang yang menggunakan obat-obatan yang

mengandung komposisi yang belum tentu aman dan dapat menyebabkan

komplikasi. Intervensi gizi melalui diet dan olahraga merupakan cara yang paling

dianggap aman untuk mengatasi kegemukan.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

2  

Salah satu usaha untuk menurunkan berat badan adalah dengan diet rendah

karbohidrat, atau biasa dikenal dengan diet Atkins. Banyak kontroversi mengenai

diet ini. Diet rendah karbohidrat mengandung sangat sedikit karbohidrat pada fase

awal, dan tinggi protein serta lemak. Asupan total energi juga tidak dibatasi.

Banyak opini bahwa diet ini tidak baik bagi kesehatan karena tubuh sangat

memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi. Protein yang terlalu banyak dapat

berisiko bagi kesehatan ginjal dan beberapa organ tubuh lain. Sebaliknya, asupan

lemak yang tinggi dapat menyebabkan meningkatnya lemak dalam tubuh yang

mengakibatkan kegemukan. Namun pernyataan-pernyataan tersebut tidak terbukti

dalam banyak penelitian yang dilakukan para ahli.

Diet rendah energi dan rendah karbohidrat terbukti menurunkan berat badan

(BB), indeks masa tubuh (IMT), persentase lemak tubuh (PLT) dan lemak di

sekitar perut. Selain itu, diet tersebut juga mempertahakan massa otot tubuh

(Volek, 2007). Selain menurunkan berat badan, diet rendah karbohidrat juga

menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dengan menurunkan serum

trigliserida dan menaikkan kolesterol High Density Lipoprotein (HDL)(Brehm,

2003; Albertsson, 2005; Volek, 2002).

Efek diet rendah energi dan rendah karbohidrat juga lebih berpengaruh

dibandingkan dengan diet rendah energi saja dan rendah lemak saja. Salah satu

efek dari diet rendah karbohidrat adalah menurunkan selera makan. Responden

yang diberikan diet rendah karbohidrat merasakan kepuasan dalam aktivitas

makan selama 4 minggu diadakan eksperimen(Albertsson, 2005). Hal tersebut

memungkinkankarena aktivitas badan keton dan β-hidroksibutirat yang mengatur

aktivitas badan keton pada diet rendah karbohidrat. Efek dari proses pembentukan

badan keton tersebut adalah timbulnya perasaan kenyang. Diet rendah karbohidrat

juga dapat meningkatkan pembakaran energi sehingga lebih efektif menurunkan

berat badan dan menormalkan nilai-nilai lipid dalam darah.

Diet rendah energi dan rendah karbohidrat dipengaruhi oleh jenis kelamin.

Menurut penelitian, penurunan berat badan responden pria lebih cepat dibanding

responden wanita (Albertsson, 2005; Volek, 2004). Hal tersebut disebabkan oleh

rata-rata PLTwanita yang lebih tinggi dibanding pria dan pria memiliki masa otot

tubuh yang lebih tinggi dibanding wanita.Selain itu, wanita juga memiliki

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

3  

mekanisme dan lokasi pendistribusian lemak, laju metabolisme, asupan makanan

dan olahraga yang berbeda dengan pria (Bagchi, 2007). Perbedaan-perbedaan

tersebutlah yang membedakan efek dari pemberian diet rendah karbohidrat pada

kedua jenis kelamin. Selain jenis kelamin, penatalaksanaan kegemukan juga

dipengaruhi oleh beberapa karakteristik seperti umur, dan aktivitas fisik (istirahat

dan bekerja) (Lau, 2007). Aspek-aspek tersebut secara kompleks

berkesinambungan dan dapat mempengaruhi keberhasilan penatalaksanaan

kegemukan melalui diet, aktivitas fisik dan bantuan motivasi dari lingkungan

sekitar.

Akibat jumlah kasus yang semakin meningkan, kegemukan harus cepat

dideteksi dan diintervesi. Salah satu cara menilai keadaan kegemukan adalah

dengan mengukurIndeks Masa Tubuh (IMT)yang berguna untuk pengukuran pada

level populasi, namun tidak menggambarkan presentase lemak dan otot. IMT

membutuhkan data Berat Badan (BB) dan tinggi badan. Cara lain yang dapat

digunakan untuk menentukan keadaan kegemukan adalah dengan PLT. Penilaian

PLT dianggap perlu dilakukan karena IMT tidak dapat menggambarkan status gizi

seseorang secara akurat. Misalnya, IMT kurang tepat digunakan pada

binaragawan yang memiliki perbandingan berat dan tinggi badan yang tidak

seimbang sehingga hasil pengukuran IMT menunjukkan status kegemukan.

Padahal, setelah dilakukan penilaian PLT, didapatkan komposisi tubuhnya terdiri

dari lebih banyak otot dibandingkan lemak. Oleh karena itu, binaragawan tersebut

tidak dapat dianggap mengalami kegemukan karena kegemukan pada dasarnya

adalah penimbunan lemak.

1.2. Rumusan Masalah

Penelitian menunjukkan bahwaprevalensi kasus kegemukanmenunjukkan

angka yang tinggi.Presentase kegemukan di negara-negara Asia Tenggara

mengalami peningkatan sejak tahun 2000 hingga tahun 2011(WHO, 2011).

Kebanyakan dari negara-negara tersebut, termasuk Indonesia, memiliki lebih dari

20% populasinya yang mengalami overweight. Angka prevalensi kegemukan

diperkirakan akan semakin tinggi dan diikuti dengan prevalensi kejadian

penyakit-penyakit yang meningkat akibatkegemukan.Di Indonesia sendiri tren

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

4  

kegemukansemakin lama semakin meningkat, dibuktikan oleh dataWHO

(2011)bahwa tahun 2000 terdapat sebesar 1,5% dari populasi yang mengalami

kegemukan meningkat menjadi sebesar 21,7% pada 2010.

Kegemukan dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan sangat kompleks.

Diantara faktor-faktor tersebut adalah kesalahan pola diet, gaya hidup santai,

genetik, gangguan fisiologis dan psikologis(Lau, 2007; Abramof, 2006; Rosen,

2008). Diantara faktor lingkungan, sosial dan genetik, faktor yang paling

berpengaruh adalah faktor lingkungan (asupan makanan dan aktivitas fisik)

dengan perubahan budaya dibanding faktor genetik. Oleh karena itu, diperlukan

intervensi diet yang tepat untuk kejadian kegemukan. Salah satu jenis diet yang

populer adalah diet rendah karbohidrat yang dinilai dapat cepat menurunkan berat

badan dan mempunyai keuntungan bagi aspek kesehatan lain, seperti

menurunkanrisiko penyakit kardiovaskular (Albertsson, 2005).Hal-hal tersebut

merupakan alasan peneliti mengadakan penelitian mengenai perbandingan

perubahan BB, IMT dan PLT pada kelompok yang mengonsumsi diet rendah

karbohidrat.

Peneliti membutuhkan data tinggi badan, berat badan, dan persentase lemak

tubuh menggunakan alat Bioimpedance Analysis (BIA). Catering SlimGourmet

dipilih untuk menjadi tempat diadakannya penelitian karena menyediakan

program untuk menurunkan berat badan, khususnya yang berkaitan dengan

penderita kegemukan. Selain itu, Catering ini juga menyediakan program diet

rendah karbohidrat yang terbukti dapat menurunkan berat badan.

1.3. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaranperbedaanBB, IMT dan PLTsebelum dan sesudah

pemberiandiet rendah karbohidratpada pelanggan wanita.

2. Bagaimana gambaranperbedaanBB, IMT dan PLTsebelum dan sesudah

pemberian diet rendah karbohidratpada pelanggan pria.

3. Bagaimana pengaruh pemberian intervensi diet rendah karbohidrat

terhadapperubahan BB, IMTdan PLT pada pelanggan Catering SlimGourmet.

4. Bagaimana hubungankarakteristik respondenterhadap perubahan BB, IMT

dan PLT pada pemberian diet rendah karbohidrat.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

5  

1.4. Tujuan Penelitian

Berikut merupakan tujuan penelitian dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus.

1.4.1. Tujuan Umum

Diketahuinya perbandingan perubahan BB, IMT dan PLT pada pemberian diet

rendah karbohidrat bagi pelanggan Catering SlimGourmet.

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran BB, IMT dan PLT sebelum dan sesudah pemberian

diet rendah karbohidrat pada pelanggan wanita yang mengalami kegemukan.

2. Diketahuinya gambaran BB, IMT dan PLT sebelum dan sesudah pemberian

diet rendah karbohidrat pada pelanggan pria yang mengalami kegemukan.

3. Diketahuinya pengaruh intervensi diet rendah karbohidrat terhadap perubahan

BB, IMT dan PLT pada pelanggan Catering SlimGourmet.

4. Diketahuinya hubungan karakteristik responden terhadap perubahan BB, IMT

dan PLT pada pemberian diet diet rendah karbohidrat.

1.5. Manfaat Penelitian

Berikut merupakan manfaat penelitian bagi peneliti, peneliti lain dan Catering

SlimGourmet.

1.5.1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai perbandingan perubahan

BB, IMT dan PLT sebelum dan sesudah pemberian diet rendah karbohidrat antara

pelanggan wanita dan pelanggan pria yang mengalami kegemukan. Selain itu,

diharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu menurunkan prevalensi

kegemukan, khususnya di Indonesia.

1.5.2. Bagi Peneliti Lain

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkanprogram diet untuk

penurunan berat badan dengan rendah karbohidrat dan energi, terutama

pengaturan pengangkutan lemak. Selain pengembangan program diet, diharapkan

hasil dari penelitian ini dapat mencegah timbulnya penyakit degeneratif pada

masyarakat Indonesia.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

6  

1.5.3. Bagi Catering SlimGourmet

Diharapkan Catering SlimGourmet dapat merasakan pengaruh pemberian diet

rendah karbohidrat pada penderita kegemukan dan mengembangkan program

dietnya. Selain itu, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu Catering

SlimGourmet untuk menambah jenis program diet dengan sumber bahan pangan

yang lebih bervariasi.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perbandingan

perubahan IMT dan PLT pada pemberian diet rendah karbohidrat bagi penderita

kegemukan di Catering SlimGourmet. Penelitian ini dilakukan karena semakin

tingginya prevalensi overweight dan obesitas, khususnya di Indonesia dari tahun

ke tahun(WHO, 2008; WHO, 2011).Selain itu, penelitian ini juga dilakukan

karena adanya pengaruh faktor jenis kelamin kecepatan penurunan BB, IMT dan

PLT(Volek, 2004; Brehm 2003) .Catering SlimGourmet merupakan Catering

yang menyediakan makanan dengan tujuan melangsingkan tubuh. Pelanggan dari

Catering ini, terutama program diet rendah karbohidrat mengalami kegemukan

dan memiliki jenis kelamin, aktivitas, asupan, umur, pekerjaan dan yang beragam.

Oleh karena itu responden penelitian merupakan pelanggan dari diet rendah

karbohidrat ini. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret 2012 hingga Mei

2012 dan bertempat di CateringSlimGourmet, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Data primer akan didapatkan melaluipengukuranBB, IMTdan PLT serta

wawancara langsung kepada responden.Wawancara dilakukan untuk mendapakan

informasi mengenai aktivitas fisik, asupan makanan, dan karakteristik responden

lainnya. Alat yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah alat pengukur

tinggi badan dan BIA. Pengambilan data tersebut akan dilakukan pada awal dan

dua minggu setelah intervensi dengan pemberian diet rendah karbohidrat.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

7 Universitas Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kegemukan

Kegemukan (overweight dan obesitas) merupakan keadaan dimana terjadi

akumulasi lemak berlebih yang dapat mengganggu kondisi kesehatan(Nix, 2004;

WHO, 2011). Kata “obesitas” sendiri berasal dari bahasa latin yaitu obedere yang

mempunyai arti “sangat gemuk”(Nix, 2004). Kegemukan, khususnya obesitas,

seringkali dianggap merupakan masalah kesehatan masyarakat,namun

keberadaannya belum diintervensi secara serius, terutama di negara-negara

berkembang seperti Indonesia.

2.1.1. Prevalensi Kegemukan

Kejadian obesitas di seluruh dunia telah meningkat sebanyak dua kali lipat

sejak tahun 1980 (WHO, 2011). Menurut statistik WHO(2008), terdapat 1,5

miliar orang dewasa usia 20 tahun keatas yang mengalami kegemukan.

Diantaranya 200 juta laki-laki dan 300 juta perempuan. Rata-rata kejadian

obesitas di dunia adalah sekitar 14,1% (OECD, 2005). Dengan kata lain 1 dari 10

orang di dunia mengalami obesitas. Frekuensi kasus kegemukan di Indonesia juga

semakin tinggi. Terdapat 20,7% dari populasi penduduk Indonesia yang

mengalami overweight dan 4,7% mengalami obesitas (WHO, 2008).

Di Amerika, terdapat 34% kasus overweight dan 30,6% kasus

obesitas(OECD, 2005). Angka tersebut memang tergolong tinggi dibandingkan

dengan negara-negara asia, khususnya asia tenggara. Frekuensi kasus kegemukan

yang semakin tinggi juga terjadi di negara-negara asia tenggara. Menurut statistik

WHO(2008), terdapat 20,7% dari populasi penduduk Indonesia yang mengalami

overweight dan 4,7% mengalami obesitas. Angka tersebut masih termasuk tinggi

dibandingkan dengan Myanmar, Timor Leste dan Vietnam. Dapat disimpulkan

Indonesia bukan merupakan negara yang mempunyai prevalensi kegemukan yang

paling tinggi di regional asia tenggara, namun bukan berarti Indonesia bebas dari

masalah tersebut karena prevalensi kegemukan di Indonesia lebih tinggi dari

beberapa negara di Asia Tenggara.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

8

Tabel 2.1. Persentase Kegemukan di Berbagai Negara di Asia Tenggara

No. Negara Overweight

(% populasi)

Obesitas

(% populasi)

1 Malaysia 44.6 14.1

2 Thailand 31.4 8.5

3 Brunei Darussalam 30.9 7.9

4 Singapura 28.1 6.4

5 Filipina 26.9 6.4

6 Indonesia 20.7 4.7

7 Myanmar 18.8 4.1

8 Timor Leste 13.4 2.9

9 Vietnam 10.1 1.6 Sumber: WHO, 2008 (http://apps.who.int/ghodata/?vid=110#)

2.1.2 Tren Kegemukan

Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah adanya tren kenaikan kejadian

kegemukan di Indonesia. Menurut statistik WHO, pada tahun 2000, terdapat 1,5%

penduduk Indonesia yang mengalami kegemukan. Angka tersebut melonjak

menjadi 21,7% pada tahun 2010. Pada kategori obesitas, terjadi kenaikan dari

1,9% dari populasi pada tahun 2008(WHO, 2008)menjadi 2,4% pada tahun

2010(WHO, 2011). Berikut merupakan tren kegemukan di Indonesia dari tahun

ke tahun.

Gambar 2.1. Tren Kegemukandi Indonesia Sejak Tahun 2000-2010

Sumber : WHO, 2011(http://apps.who.int/ghodata/?vid=110#)

0

5

10

15

20

25

30

2000 2001 2008 2010

Pria %

Wanita %

Total %

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

9

Dari gambar 2.1, dapat terlihat bahwa prevalensi kegemukan semakin

meningkat setiap tahun dan hal tersebut menunjukkan kemunduran tren. Oleh

karena itu, kejadian kegemukan harus diwaspadai dan diintervensi agar terjadi

penurunan prevalensi kegemukan.

2.1.3 Dampak Kegemukan

Kegemukan berperan besar sebagai penyebab masalah kesehatan lebih

lanjut, seperti hipertensi, dislipidemia, penyakit jantung, diabetes mellitus tipe 2,

stroke, penyakit kandung kemih, osteoarthritis, sleep apnea, kanker endometrial,

kanker prostat dan kanker kolon(Brown, 2005).Sejumlah 2,8 juta orang dewasa

meninggal setiap tahunnya akibat terkena penyakit yang berawal dari

kegemukan(WHO,2008). Dari jumlah tersebut 44% meninggal akibat diabetes

mellitus, 23% akibat penyakit jantung, dan 7-41% akibat kanker. Data tersebut

menggambarkan pengaruh kegemukan terhadap angka mortalitas. Penyakit kronik

yang disebabkan oleh kegemukan diantaranya adalah diabetes mellitus tipe 2,

penyakit kardiovaskular, penyakit kandung kemih (Herbert, 1999; Knittle, 1995;

Victor, 1999), dan penyakit lain seperti komplikasi operasi, gangguan

kehamilan,sleep apnea, kanker dan arthritis (Nieman, 1999; Bongain, 1998;

Khaidiar, 1999).

2.1.4. Penyebab Kegemukan

Kegemukan dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan sangat kompleks.

Diantara faktor-faktor tersebut adalah kesalahan pola diet, gaya hidup yang

kurang aktivitas, genetik, gangguan fisiologis dan psikologis(Lau, 2007;

Abramof, 2006; Rosen, 2005; Smith, 2011). Aktivitas fisik yang kurang dan pola

makan yang keliru cenderung lebih banyak menyebabkan kegemukan

dibandingkan faktor genetik dan gangguan kesehatan lain (Barker, 2002). Oleh

karena itu, kegemukan sebenarnya dapat dicegah dan diintervensi dengan lebih

mudah.

2.1.5. Metode Pengukuran Kegemukan

Penilaian kondisi kegemukan (overweight dan obesitas) dapat dilakukan

dengan berbagai cara. Dalam penelitian ini, peneliti melakukannya dengan tiga

cara yaitu pengukuran Berat Badan (BB), Indeks Massa Tubuh (IMT) dan

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

10

pengukuran Persentase Lemak Tubuh (PLT). Berikut merupakan uraian mengenai

ketiga indikator tersebut.

1. Berat Badan (BB) dan Indeks Massa Tubuh (IMT)

Nilai BB dapat diketahui dengan alat penimbang berat badan. Selanjutnya

BB akan digunakan untuk mengetahui status IMT. IMT adalah ukuran suatu

status gizi yang didapatkan dengan rumus berikut(Gibson, 2005):

IMT (kg/m2) = berat badan (dalam kg)

tinggi badan x tinggi badan (dalam m2)

Menurut WHO(2011)seseorang dikatakan overweight dan obesitas :

a. Jika seseorang memiliki hasil IMT ≥25 kg/m2 (untuk asia ≥23 kg/m2 )

dikategorikan mengalami overweight.

b. Jika seseorang memiliki IMT ≥30 kg/m2 (untuk asia ≥27kg/m2)

dikategorikan mengalami obesitas.

IMT berguna untuk pengukuran pada level populasi untuk mengukur

keadaan overweight dan obesitas untuk wanita maupun pria, namun tidak

menggambarkan persentase lemak dan otot(WHO, 2011). Sebagai contoh,

seorang binaragawan akan memiliki hasil IMT yang tinggi dan dikategorikan

obesitas, walaupun berat badannya yang besar terdiri dari kadar otot yang besar

dan kadar lemak yang sedikit. Oleh karena itu, IMT dinilai hanya dapat dipakai

pada kondisi pasien tertentu.

2. Persentase Lemak Tubuh (PLT)

Kadar lemak tubuh merupakan salah satu variabel komponen penyusun

tubuh yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin, tinggi dan berat badan.

Kadar lemak tubuh berhubungan erat dengan banyak aspek kesehatan seperti

peningkatan mortalitas dan morbiditas, khususnya untuk penyakit jantung

koroner, tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 (Garrow, 1992).

Peneliti menggunakan alat Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) untuk

menilai PLT. Metode ini dapat mengukur komposisi tubuh dengan menyalurkan

sinyal elektrik yang kecil dan aman keseluruh tubuh. Sinyal ini dapat melewati

otot dengan mudah, namun mengalami kesulitan untuk melewai jaringan

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

11

lemak(McArdle, 2000). Menurut American Council on Exercise, seseorang

dikatakan obesitas jika :

a. Persentase lemak tubuh ≥25% untuk pria

b. Persentase lemak tubuh ≥32% untuk wanita.

2.1.6. Metode Penilaian Aktivitas Fisik

Beberapa metode telah diciptakan untuk menilai aktifitas fisik seseorang.

Salah satu metode yang sederhana dan praktis adalah dengan mengisi kuesioner

aktivitas fisik. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian adalah Global Physical

Activity Questionnaire (GPAQ). GPAQ adalah kuesioner hasil pengembangan

oleh WHO tahun 2010untuk menilai aktivitas fisik dari empat domain, yaitu

aktivitas saat kerja, aktivitas berpindah tempat (travel), aktivitas rekreasional dan

aktivitas menetap (sedentary activity). GPAQ diperuntukkan bagi responden di

negara berkembang dan terdiri dari 16 pertanyaan sederhana untuk selanjutnya

dilakukan penilaian berdasarkan Metabolic Energy Turnover (MET). MET adalah

rasio laju metabolisme saat kerja dengan laju metabolisme saat istirahat. Satu

MET adalah 1 kkal/kg/jam dan ekuivalen dengan energi yang dikeluarkan saat

duduk istirahat.

2.1.7. Penatalaksanaan Kegemukan

Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan bagi

orang yang mengalami kegemukan tersedia, baik instan maupun konvensional.

Cara yang selama ini dianggap paling aman dan baik untuk kesehatan dan

direkomendasikan oleh tenaga ahli adalah dengan cara mengatur pola makan dan

aktivitas fisik (Albertsson, 2005).

1. Diet untuk mengatasi kegemukan

Ada beberapa jenis pilihan diet untuk mengatasi kegemukan, diet Atkins.

Berikut merupakan penjelasan mengenai diet Atkins yang menjadi inspirasi

Catering SlimGourmet untuk menyediakan diet rendah karbohidrat.

a. Diet Atkins (rendah karbohidrat, tinggi protein)

Pemikiran sederhana yaitu “lemak yang menumpuk akan menyebabkan

kegemukan, oleh karena itu kita harus menghindari asupan lemak berlebih”

banyak beredar di masyarakat. Seorang dokter spesialis jantung bernama dr.

Atkins, berpendapat bahwa pendapat itu tidak sepenuhnya benar. Menurutnya,

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

12

seseorang yang terlalu menghindari lemak, secara otomatis asupan karbohidrat

akan meningkat untuk menghasilkan rasa kenyang sehingga banyak terjadi kasus

kegemukan. Atas dasar pemikiran tersebut, dr.Atkins menciptakan diet Atkins

dengan prinsip komposisi yang rendah karbohidrat dan tinggi protein serta tinggi

lemak(Bagchi, 2007).Pada awal mula diciptakan, diet Atkins dirancang untuk

mengatasi penyakit-penyakit karena daya tahan insulin (insuline resistance) yang

dapat menyebabkanpenyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes tipe 2, dan

hiperlidemia(Brown, 2005).

Diet Atkinsmengandung karbohidrat dengan jumlah yang rendah oleh

karena itu dapat memicu pembentukan badan keton(Volek, 2004; Lofgren, 2002).

Pembentukan dari badan keton akan diiringi dengan timbulnya rasa

‘kenyang’(Albertsson, 2005). Oleh karena itu kebanyakan orang yang mengikuti

diet Atkins akan mengalami penurunan selera makan dan otomatis asupan energi

ikut menurun. Banyak kalangan yang berpendapat diet Atkins dapat menyebabkan

kerusakan hati dan ginjal karena organ tetap membutuhkan karbohidrat sebagai

sumber energi(Robarge, 2007). Namun belum ada penelitian membuktikan

sepenuhnya bahwa pernyataan tersebut benar.

2. Aktivitas fisik untuk mengatasi kegemukan

Aktivitas fisik memiliki peranan penting dalam program penurunan berat

badan. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah aktivitas fisik diluar pekerjaan

(olahraga). Bagi beberapa orang yang melakukan olahraga saja (tanpa pengaturan

makan) dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, cara yang tetap

dianggap paling berhasil adalah olahraga diiringi dengan pengaturan

makan(Bagchi, 2007). Olahraga yang baik untuk orang yang mengalami

kegemukan adalah berlatih kardio, misalnya jalan kaki sejauh 1,6 km untuk

membakar 100 kkal setiap harinya(Barker, 2002).

3. Dukungan dan motivasi

Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam membantu usaha

menurunkan berat badan adalah dengan memberikan dukungan dan motivasi.

Keadaan emosi perlu dijaga sama halnya dengan menjaga turunnya berat badan,

kenaikan stamina, mobilitas dan kepercayaan diri (Lau, 2007). Dukungan dan

motivasi sebaiknya diberikan sesuai dengan tujuan penurunan berat badan.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

13

2.2. Efek Diet Rendah Karbohidrat

Diet konvensional yang mengandung komposisi tinggi karbohidrat dan

rendah lemak dan diet Atkins yang mengandung komposisi tinggi protein dan

rendah karbohidrat ternyata masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan.

Berikut merupakan perbedaan yang ditemukan melalui beberapa penelitian antara

diet konvensional (rendah lemak) dan diet rendah karbohidrat berdasarkan jenis-

jenis diet rendah karbohidrat.

2.2.1 Efek Pemberian Diet Rendah Karbohidrat dan Rendah Energi

Terhadap Penurunan Berat Badan dan Lemak Tubuh

Sebuah penelitian dilakukan untuk membandingkan efek diet rendah

karbohidrat dan rendah energi dengan diet rendah lemak dilakukan pada pria dan

wanita yang mengalami obesitas (Volek 2004). Subjek dibagi menjadi dua

kelompok. Kelompok pertama diberikan diet rendah karbohidrat dan sangat

rendah energi (modifikasi diet Atkins yang mengandung rendah energi) dan

kelompok kedua diberikan diet rendah lemak (konvensional). Didapatkan hasil

bahwa subjek yang diberikan diet rendah karbohidrat dan rendah energi

mengalami penurunan berat badan yang lebih pesat dan besar dibandingkan

dengan subjek yang diberikan diet rendah lemak.

2.2.2. Efek Pemberian Diet Atkins (Rendah Karbohidrat, Tinggi Lemak)

Terhadap Penurunan Berat Badan dan Lemak Tubuh

Penelitian yang mengadaptasi diet Atkins membuktikan hal yang mirip

dengan penelitian terhadap diet rendah karbohidrat dan rendah energi (Foster,

2003). Penelitian yang berlangsung selama 1 tahun dan dilakukan pada pria dan

wanita yang kegemukan secara acak diberikan diet rendah karbohidrat dan rendah

lemak. Subjek yang mendapatkan diet rendah karbohidrat mengalami penurunan

berat badan dengan pesat dan berbeda secara sigifikan dengan kelompok diet

rendah lemak pada 3 bulan (P<0,002) dan 6 bulan (P<0,003) pertama. Namun,

setelah 12 bulan, tidak ada perbedaan signifikan (P<0,27) dengan subjek yang

mendapatkan diet rendah lemak.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

14

2.2.3. Efek Pemberian Diet Rendah Karbohidrat dan Energi Cukup

Terhadap Penurunan Berat Badan dan Lemak Tubuh

Sebuah penelitiandilakukan untuk mellihat efek dari pemberian diet

rendah karbohidrat tanpa membatasi asupan total energi (Westman, 2002). Dari

penelitian tersebut, ditemukan bahwa terjadi penurunan berat badan sebesar 40%

dari berat badan awal pada subjek yang diberikan diet rendah karbohidrat

sebanyak <25 g/hari dan melakukan aktivitas fisik berupa olahraga. Berat badan

turun sebesar 10,3±5,9% setelah 6 bulan dengan penurunan yang signifikan

(P<0,001). Dari 41 orang subjek penelitian, sebesar 95% mengalami penurunan

berat badan selama 6 bulan dijalankan diet rendah karbohidrat. Rata-rata

penurunan berat badan adalah sekitar 9±5,3 kg dan penurunan rata-rata IMT

sebesar 3,2±1,9 kg/m2. PLT juga mengalami penurunan sebesar 2,9±3,2% dari

PLT awal.

2.2.4. Efek Pemberian Diet Sangat Rendah Karbohidrat, Tinggi Protein dan

LemakTerhadap Penurunan Berat Badan dan Lemak Tubuh

Suatu penelitiandilakukan untuk membandingkan efek pemberian diet

sangat rendah karbohidrat dengan diet rendah lemak dan energi (Brehm, 2003).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi lebih banyak penurunan berat

badan pada kelompok subjek yang diberikan diet sangat rendah karbohidrat

dibanding diet rendah lemak biasa. Pada kelompok subjek pertama (diet rendah

karbohidrat), pada tiga bulan pertama terjadi penurunan BB sebanyak 8,5±1,0 kg.

Penurunan BB pada kelompok subjek kedua (diet rendah lemak dan energi)

adalah sebanyak 3,9±1,0 kg (P<0,001). Penurunan yang signifikan pada total BB

dan persentase lemak tubuh terjadi pada 3 dan 6 bulan pertama (P<0,001). Jumlah

total BB yang turun adalah sekitar 50-60% dari BB awal. Tidak terjadi penurunan

BB yang signifikan setelah 12 bulan pemberian diet rendah karbohidrat.

Terjadi pula penurunan PLT pada kelompok subjek pertama yaitu sebesar

4,8±0,67 kg dibandingkan dengan kelompok subjek kedua sebanyak 2±0,75 kg

(P<0.01). Hal ini menimbulkan pertanyaan karena kelompok subjek yang

diberikan diet sangat rendah karbohidrat tidak dibatasi asupan total energinya.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

15

Berbeda hal nya dengan kelompok subjek yang melakukan diet rendah lemak

yang asupan total energinya dibatasi.

Dapat disimpulkan dari beberapa penelitian bahwa diet rendah karbohidrat

lebih dapat menyebabkan penurunan berat badan dan kadar lemak dalam tubuh

dibandingkan diet konvensional. Namun, perubahan pesat ini hanya berlangsung

pada waktu kurang dari 12 bulan(Albertsson, 2005; Westman, 2002).

2.3.Mekanisme Diet Rendah Karbohidrat

Diet rendah karbohidrat ternyata terbukti dapat menurunkan berat badan

dan persentase lemak tubuh dibanding dengan diet rendah lemak (sebelum 12

bulan) (Volek, 2004; Brehm, 2003; Albertsson, 2005; Volek, 2002; Westman,

2002; Brehm, 2005; Johnston, 2004). Berikut merupakan penjelasan mengenai

mekanisme fungsional khusus pada tubuh dalam merespon diet rendah

karbohidrat.

2.3.1. Mekanisme Pemakaian Protein Sebagai Sumber Energi

Penelitian menunjukkan bahwa subjek yang diberikan diet rendah

karbohidrat mengalami penurunan selera makan dan secara otomatis penurunan

asupan total energi(Westman, 2002; Brehm, 2003). Rasa kenyang yang lebih

cepat muncul terjadi selama 4 minggu pertama menjalankan diet rendah

karbohidrat(Johnston, 2004). Selain menurunkan selera makan, diet rendah

karbohidrat juga lebih memicu pengeluaran energi(Korner, 2003).

Penurunan berat badan pada diet rendah karbohidrat akibat penurunan

selera makan yang terjadi karena sifat protein yang merupakan makronutrien yang

paling dapat menimbulkan rasa kenyang. Protein dapat memicu rasa kenyang

yang cepat dengan cara menurunkan termogenesis, yang menghasilkan efek

penurunan kecepatan absorbsi zat gizi(Albertsson, 2005).

Protein juga membuat pengeluaran energi yang lebih akibat mekanisme

glukoneogenesis. Menurut Miller-Keane Encyclopedia and Dictionary of

Medicine, glukoneogenesis adalah proses adaptasi tubuh terhadap kurangnya

karbohidrat sebagai sumber energi utama bagi organ-organ. Pada glukoneogenesis

terjadi sintesis glukosa dari sumber zat non-karbohidrat, seperti asam amino dan

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

16

gliserol dengan hasil sampingan berupa badan keton. Pembentukan badan keton

juga menghasilkan perasaan kenyang(Albertsson, 2007).

2.3.2 Mekanisme Pemakaian Lemak Sebagai Sumber Energi

Diet rendah karbohidrat dapat menurunkan berat badan juga karenaterjadi

aktivasi dan oksidasi asam lemak. Sebuah penelitian mengenai diet tinggi protein

dan rendah karbohidrat membuktikan bahwa terjadi kenaikan oksidasi asam

lemak pada respondennya (Johnston, 2004). Oksidasi asam lemak akan

menimbulkan perasaan kenyang yang lebih cepat. Namun, hal tersebut bukan

berarti seseorang yang menjalankan diet rendah karbohidrat dapat mengonsumsi

segala jenis lemak.

Asam lemak dengan struktur kimia rantai panjang n-3 tak jenuh ganda

seperti eicosapentaenoic acid dan docohexanoic acid yang ada dalam makanan

laut dan minyak ikan lebih baik untuk dipilih(Albertsson, 2005). Asam lemak

tersebut aman dan lebih sehat karena penting untuk membangun jaringan

membran otak dan membantu proses sinapsis (Lau, 2007). Asam lemak rantai

panjang n-3 tak jenuh ganda juga dioksidasi lebih cepat dari asam lemak jenuh.

Asam lemak lain yang dianggap baik untuk dikonsumsi adalah MCT (Medium

Chained Triglyseride). MCT lebih cepat dihidrolasi dan dibawa ke sistem portal

dan dapat melewati lapisan membran mitokondria tanpa bantuan komponen

pemindah (translocator) sehingga menstimulasi oksidasi asam lemak.

2.3.3. Jenis Karbohidrat

Selain jenis lemak, jenis karbohidrat yang terkandung dalam diet rendah

karbohidrat juga penting untuk diperhatikan. Walaupun mengandung sedikit

karbohidrat (sekitar 10% dari total asupan energi), jenis karbohidrat tertentu

seperti disakarida, sukrosa, monosakarida (glukosa dan fruktosa) memicu asupan

makanan yang lebih banyak(Koutsari, 2003). Selain itu, perlu juga diperhatikan

indeks glikemik dari suatu makanan agar program penurunan diet dapat berhasil.

Protein dan lemak juga dapat menaikkan indeks glikemik walaupun tidak secepat

dan setinggi beberapa sumber karbohidrat lain(Robarge, 2007). Selain jenis, sifat

karbohidrat yang lebih cepat mengenyangkan dibanding lemak juga memicu

asupan karbohidrat yang lebih banyak(Albertsson, 2005). Oleh karena itu diet

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

17

rendah karbohidrat lebih efektif dalam menurunkan berat badan dibandingkan diet

rendah lemak dan energi (diet konvensional).

2.4. Perbedaan Jenis Kelamin dalam Penanggulangan Kegemukan

Mayoritas penelitian mengenai penanggulangan kegemukan dilakukan pada

pria saja atau wanita saja. Masih sedikit penelitian yang membandingkan diet

antarapria dan wanita. Namun ditemukan fakta bahwa ada perbedaan distribusi

lemak, laju metabolisme, asupan total makanan dan efek olahraga pada pria dan

wanita. Perbedaan tersebut kemungkinan akan berpengaruh pada penanggulangan

kegemukan bagi fungsi fisiologis kedua jenis kelamin karena sifat dan adaptasi

yang berbeda terhadap berbagai keadaan (Lofgren, 2002).

2.4.1. Distribusi Lemak

Perbedaan yang paling signifikan dari pria dan wanita adalah distribusi

lemak. Pada kasus obesitas, pria lebih cenderung mempunyai simpanan lemak

yang lebih pada bagian abdominal. Sedangkan wanita cenderung mempunyai

simpanan lemak lebih pada bagian gluteal dan femoral (bagian paha)(Lofgren,

2002). Perbedaan lain adalah pria memiliki persentase lemak yang lebih pada

bagian viseral (permukaan luar organ-organ), sedangkan wanita lebih memiliki

presentase lemak lebih pada bagian subkutaneus (antara otot dan kulit) (Bouchard,

1993). Pada keadaan diet dan olahraga, pria cenderung mengambil lemak dari

bagian subkutaneus dibanding wanita(Blaak, 2001). Hal tersebut mengakibatkan

adanya proteksi lebih pada lemak subkutaneus pada bagian tubuh bawah wanita.

2.4.2. Laju Metabolisme

Jenis kelamin membedakan Laju Metabolisme Basal (LMB) dan

penggunaan zat gizi makro sebagai sumber energi. LMB sangat dipengaruhi oleh

masa lemak bebas(Johnstone, 2005). Pria cenderung memiliki masa otot yang

lebih dan juga lebih banyak membakar energi saat keadaan istirahat dibandingkan

wanita(Lofgren, 2002). Penggunaan simpanan lemak pada wanita juga berbeda

dengan pria, baik saat istirahat maupun saat olahraga. Saat istirahat dan tidak

berpuasa, wanita cenderung menggunakan lebih sedikit simpanan lemak sebagai

sumber energi dibandingkan dengan pria. Berbeda hal pada saat wanita

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

18

melakukan olahraga, penggunaan simpanan lemak menjadi dua kali lipat lebih

tinggi dibandingkan pria yang berolahraga(Robertson, 2002).

2.4.3. Asupan Makanan

Respon yang berbeda pada asupan makanan terjadi pada pria dan wanita.

Asupan makanan yang cukup dapat mengurangi penggunaan simpanan lemak

sebagai sumber energi pada kedua jenis kelamin. Namun pada pria, cenderung

terjadi keadaan dimana pria sedikit lebih menggunakan simpanan lemak sebagai

sumber energi walaupun saat tidak berpuasa(Lofgren, 2002). Wanita lebih

cenderung mempertahankan simpanan lemak yang ada. Pada pria yang

mengonsumsi makanan lebih, lemak akan disimpan pada jaringan viseral,

sedangkan wanita akan menyimpannya pada jaringan subkutaneus(Johnstone,

2005).

2.4.4. Olahraga

Perbedaan efek olahraga terdapat pada pria dan wanita. Pada pria,

kenaikan aktivitas fisik saja dinilai efektif untuk penurunan atau mempertahankan

berat badan (Mittendorfer, 2002). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidak

adahubungan aktivitas fisik dengan penurunan persentase lemak tubuh pada

wanita, namun aktivitas fisik berguna menjaga persentase lemak

tubuh(Mittendorfer, 2002; Westerterp, 1992; Donnelly, 2003).

2.5. Perbedaan Umur dan Status Pekerjaandalam Penanggulangan

Kegemukan

Perubahan hormon dan aktivitas fisik dapat mempengaruhi kenaikan berat

badan. Pada pria yang memasuki umur 40 tahun, terjadi penurunan aktivitas fisik

dan perubahan hormon yang berkaitan erat dengan penambahan berat badan

(Brown, 2005). Pada wanita, terjadi pengurangan produksi hormon esterogen

pada masa menopause yang selanjutnya menyebabkan atrofi jaringan kandung

kemih dan vagina, serta peningkatan lemak di bagian abdominal. Menopause

berhubungan dengan peningkatan berat badan dan penurunan masa otot pada

wanita.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

19

Status pekerjaan seseorang berkaitan erat dengan aktivitas fisik yang

dilakukan sehari-hari. Aktivitas fisik selanjutnya dapat mempengaruhi kenaikan

berat badan akibat lemak yang tertimbun. Status pekerjaan dipengaruhi pula oleh

umur karena pada usia dewasa awal, seseorang sedang puncak produktifitasnya

sehingga membutuhkan aktivitas fisik yang lebih dibandingkan dengan usia

dewasa tua(Brown, 2005; Garrow, 1996).

2.6. Catering SlimGourmet

Catering SlimGourmet adalah Catering diet premium yang menawarkan

makanan sehat dengan kualitas tinggi. Catering ini berlokasi di Jakarta Selatan,

tepatnya di daerah Kebayoran Baru. Catering SlimGourmet menawarkan

beberapa jenis program diet berdasarkan kebutuhan pelanggan. Terdapat ahli gizi

yang bertugas mengatur diet pelanggan dan memberikan konsultasi. Makanan

yang dihidangkan juga dibuat oleh koki yang berpengalaman. Secara umum

terdapat lima jenis hidangan yaitu masakan Italia, Jepang, Asia, Western, dan

Indonesia.

Catering SlimGourmet menggunakan sistem perhitungan energi dan zat

gizi makro lainnya untuk membuat menu masakannya. Perhitungan tersebut

disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan untuk menurunkan berat badan dengan

cara yang sehat. Catering SlimGourmet menggunakan bahan-bahan dengan

kualitas baik seperti daging sapi USDA approved, tidak menggunakan MSG,

menggunakan beras organik,dan extra virgin olive oil untuk masakannya.

Catering SlimGourmet mengantarkan makanan pesanan pelanggan ke

rumah masing-masing dua kali dalam sehari, yaitu makan siang dan makan

malam. Jangkauan pengantara makanan adalah di area Jakarta. Hal tersebut

dilakukan untuk menjaga kesegaran makanan yang diantarkan.

Program diet yang ditawarkan Katerig SlimGourmet untuk penurunan

berat badan usia kalangan dewasa terdiri dari 3 jenis program, yaitu program

Healthy; gizi seimbang untuk menjaga berat badan yang sudah ideal. Program

RegulerSlim merupakan diet rendah energi yang terdiri dari karbohidrat dan

protein cukup serta rendah lemak untuk penurunan berat badan sebanyak 2-4 kg

setiap bulan. Diet rendah karbohidratmerupakan diet untuk penurunan berat badan

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

20

sampai dengan 10 kg per bulannya yang mengandung rendah energi, rendah

kabohidrat dan tinggi protein dan lemak. Berikut merupakan penjelasan mengenai

diet rendah karbohidrat yang berhubungan dengan penelitian.

2.6.1. Diet Rendah Karbohidrat di Catering SlimGourmet

Diet rendah karbohidrat dirancang untuk penderita kegemukan yang

perlu menurunkan berat badannya untuk menghindari risiko gangguan kesehatan

lebih lanjut. Jumlah penurunan berat badan mencapai 10 kg per bulan. Diet rendah

karbohidratmengandung sekitar 30 g karbohidrat per hari atau 12% dari total

energi makanan per hari. Komposisi karbohidrat, protein dan lemak dalam diet ini

masing-masing adalah 12%, 43% dan 46% dari total energi. Total energi dari

makanan adalah sekitar 1100 kkal. Sarapan terdiri dari satu helai roti gandum

danputih telur, makan siang dan makan malam berupa salad sebanyak 100-150 g,

daging sebanyak 80-100 g, serta aneka buah sebanyak 100 g. Diberikan pula

makanan penutup (dessert) seperti puding. Pelanggan yang mengikuti diet rendah

karbohidrat akan dikontrol penurunan BB, IMT, PLT dan indikator lainnya untuk

memastikan diet dilakukan dengan benar dan aman serta mencapai target

penurunan BB yang ingin dicapai. Program diet rendah karbohidrat ini

berlangsung selama kurang lebih 2 minggu. Program dapat dilanjutkan jika perlu,

atau jika target sudah tercapai, selanjutnya dapat mengikuti program diet lain

untuk mempertahankan berat badan.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

21

2.7. KERANGKA TEORI

Keterangan: Kerangkateoridiadaptasidandimodifikasidarisumber-sumberberikut.

• Lau, David C.W dan James D.Douketis. 2007. “2006 Canadian Clinical Practice Guidelines on The Management and Prevention of Obesity in Adults and Children (Summary)”. Canadian Medical Association Journal. 51:13

• Harris, Gabriel Keith dan David J.Baer. 2007. “Gender Differences in Body Fat Utilization During Weight Gain Loss, or Maintanance”. Epidemiology, Pathophysiology and Prevention. Ed. DebasisBagchi. Bocaraton: Taylor&Francis Group. 239-242.

KASUS  KEGEMUKAN  

METODE  PENILAIAN:  • BB  • IMT  • PLT  

JENIS  DIET:  • Konvensional  • Atkins  • Diet  

rendahkarbohidrat  • dll  

FAKTOR  PENYEBAB:  • Aktivitasfisi

k  • Genetik  • GangguanKe

sehatan  • Psikologis  • Tuntutansos

ial  

AKTIVITAS  FISIK  DIET  

DAMPAK:  • Diabetes  

Mellitus  • Penyakitkardiov

askular  • Penyakit  lain  

DUKUNGAN  &  

MOTIVASI  

• JENIS  KELAMIN  • UMUR  • PEKERJAAN      

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

22

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

  22   Universitas Indonesia  

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi, dalam hal ini BB, IMT dan

PLT jumlahnya banyak dan beragam. Beberapa diantaranya adalah diet, aktivitas

fisik, genetik, gangguan psikologis, gangguan fisiologis, dan lain-lain. Diet

sendiri beragam jenisnya sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pasien. Dalam

penelitian kali ini, peneliti akan membatasi faktor yang mempengaruhi BB, IMT

dan PLT, yaitu diet rendah karbohidrat atau biasa disebut diet rendah karbohidrat

di lokasi penelitian (Catering SlimGourmet). Hubungan antara variabel-variabel

tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

Status GiziSebelum • BB • IMT • PLT

Karakteristik • AktivitasFisik • AsupanMakanan • JenisKelamin • Umur • Status Pekerjaan

Status Gizi Sesudah

• BB • IMT • PLT

Diet RendahKarbohidrat

VARIABEL INDEPENDEN

VARIABEL INDEPENDEN

VARIABEL DEPENDEN

VARIABEL PERANCU

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

22

3.2. Definisi Operasional No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Berat Badan

(BB) Massa tubuh seseorang.

Dinyatakan dalam kilogram

Alat ukur berat badan

Timbangan digital

Berat badan yang dinyatakan dalam satuan kilogram

Ordinal

2. Indeks Massa Tubuh (IMT)

Metode pengukuran pada level populasi

untuk mengukur kegemukan untuk laki-laki maupun

perempuan, namun tidak

menggambarkan presentase lemak dan otot (WHO,

2011).Memerlukan data tinggi dan

berat badan.

Tinggi badan dan berat badan diukur secara

manual dengan alat ukur.

a. Tinggi badan: mikrotoa

b. Berat badan: timbangan

digital

1. Berisiko jika: a. Overweight(IMT ≥23

kg/m2) b. Obesitas (IMT≥27

kg/m2) 2. Tidak berisiko jika :

a. Overweight(IMT≤23 kg/m2)

b. Obesitas (IMT≤27 kg/m2)

(WHO, 2011)

Ordinal

3. Persentase Lemak Tubuh

(PLT)

Persentase lemak dari total komposisi lemak dalam tubuh

(Gibson, 2005)

Alat dipegang dengan posisi badan tegap, tangan lurus

90o, tidak memakai alas

kaki dan perhiasan

logam. Ditunggu

sampai hasil muncul pada

layar alat.

BIA (Bioelectical Impedance

Analysis)“KaradaScan” merek Omron

1. Berisiko jika: a. Wanita ≥32% b. Pria ≥25%

2. Tidak berisiko jika: a. Wanita ≤32% b. Pria ≤25%

(Gibson, 2005)

Ordinal

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

23

4. Asupan Makanan Rata-

rata

Rata-rata asupan makanan,

khususnya zat gizi makro (karbohirat,

lemak, protein)

Metode pengisian

formfood recall 24 jam yang

berisikan seluruh asupan

makanan selama periode 24 jam terakhir.

Form food recall 24 jam yang dilakukan dua kali

(pada hari kerja dan akhir minggu)

Kurang atau berlebihnya asupan zat gizi tergantung kebutuhan zat gizi makro (karbohidrat, lemak,

protein) responden masing-masing.

Ordinal

5. Aktivitas Fisik Aktivitas fisik yang biasa dilakukan sehari-sehari, termasuk saat

bekerja, olahraga, pergi dari satu

tempat ke tempat lain, maupun

istirahat.

Metode pengisian kuesioner mengenai

aktivitas fisik

Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ)

versi kedua

Besar atau kecilnya energi yang terbakar akibat beraktivitas

dalam satuan MET (Metabolic Energy Turnover)

Ordinal

6. Umur responden

Lama waktu hidup sejak dilahirkan

sampai saat penelitian dilakukan.

Pengisian manual oleh responden

Form “Profil Responden”

1. Dibawah umur rata-rata responden

2. Diatas umur rata-rata responden

Ordinal

7. Status Pekerjaan Status pekerjaan terakhir responden

Pengisian manual oleh responden

Form “Profil Responden”

1. Bekerja 2. Tidak Bekerja

Nominal

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

24

3.3. Hipotesis

Variabel independen dan dependen yang dipengaruhi oleh faktor perancu akan

dibandingkan dan dihubungkan dengan uji statistikT-Test, paired T-Test dan uji

Anova. Berikut merupakan hipotesis dari perbandingan tersebut antara lain,

1. Adapengaruh pemberian diet rendah karbohidrat dengan perubahan

BBpada pelanggan wanita dan pria yang mengalami kegemukan di

Catering SlimGourmet Jakarta Selatan Tahun 2012.

2. Adapengaruh pemberian diet rendah karbohidrat dengan perubahan IMT

pada pelanggan wanita dan pria yang mengalami kegemukan di Catering

SlimGourmet Jakarta Selatan Tahun 2012.

3. Adapengaruh pemberian diet rendah karbohidrat dengan perubahan PLT

pada pelanggan wanita dan pria yang mengalami kegemukan di Catering

SlimGourmet Jakarta Selatan tahun 2012.

4. Adapengaruhkarakteristik responden terhadap pemberian diet rendah

karbohidrat dengan perubahan BB, IMT dan PLT pada pelanggan yang

mengalami kegemukan di Catering SlimGourmet Jakarta Selatan tahun

2012.

 

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

25

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

26       Universitas Indonesia

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan desain penelitian eksperimental

dengan model pengembangan longitudinal.Jenis data yang akan diambil berupa

data kuantitatif.Telah diambil data primer dan data sekunder berupa pengukuran

BB, IMT, PLT, asupan makanan dan aktivitas fisik dari responden. Data primer

diambil dengan cara pengukuran dan wawancara langsung sedankan data

sekunder adalah data yang telah diambil oleh ahli gizi di Catering X. Dua minggu

setelah menjalankandiet rendah karbohidrat, diambil data yang sama dengan data

awal untuk selanjutnya dilihat ada atau tidaknya perubahan dan berapa besar

perubahan tersebut. Selain itu, dilihat pula pengaruh dari jenis kelamin, asupan

makanan diluar diet rendah karbohidrat dan aktivitas fisik responden. Desain

penelitian ini dipilih karena dianggap paling tepat untuk melihat pengaruh diet

rendah karbohidrat terhadap responden. Preliminary study telah dilakukan untuk

melihat karakteristik responden yang menggunakan diet rendah karbohidrat di

Catering SlimGourmet.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dengan tema diet rendah karbohidrat pada penderita kegemukan

ini akan mengambil lokasi di tempat berikut.

4.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di kediaman atau kantor responden masing-

masing dengan didatangi satu per satu untuk mendapatkan data primer berupa BB,

IMT dan PLT. Kediaman dan kantor responden adalah di sekitar Jakarta Selatan,

Pusat dan Utara. Responden adalah pelanggan Catering SlimGourmet khususnya

programdiet rendah karbohidrat. Dapur Catering SlimGourmet sendiri bertempat

di Kebayoran Baru.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu sejak bulan Februari hingga

Mei 2012. Pengambilan data dilakukan selama sekitar satu sampai dua bulan,

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

27

yaitu pada bulan April sampai dengan Mei 2012. Data responden akan diambil

pada awal penelitian, lalu data akhir diambil pada dua minggu setelahnya untuk

dilihat apakah ada perubahan status gizi atau tidak. Pengambilan data awal

dilakukan selama satu sampai dua minggu. Berikut merupakan gambaran jadwal

pengambilan data di lapangan.

Tabel 4.1 Jadwal Pengambilan Data di Lapangan Bulan April-Mei

Keterangan :

A,B,C,D,E : Pengambilan data responden (7-8 orang)

A1,B1,C1 dan seterusnya : Pengambilan data pertama

A2,B2,C2 dan seterusnya : Pengambilan data kedua

:Waktu tambahan pengambilan data (jika

diperlukan)

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian yang berlokasi di Catering SlimGourmet ini akan mengambil sampel

yang merupakan pelanggan dari Catering tersebut. Berikut merupakan sasaran

dan sampel dari penelitian ini.

4.3.1. Populasi Penelitian

Sasaran dari penelitian ini adalah Seluruh pelanggan diet rendah karbohidrat

Catering SlimGourmet tahun 2009-2012.

Minggu Hari

1 2 3 4 5 6 7

I A1 B1 C1 D1

II E1 F1

III A2 B2 C2 D2

IV E2 E2

V

VI

VII

VIII

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

28

4.3.2. Sampel Penelitian

Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah metode

purposive sampling. Metode ini merupakan metode penetapan sampel

berdasarkan kriteria berikut.

a. Kriteria inklusi :

1. Mengikuti program diet rendah karbohidratselama dua minggu

2. Mengikuti pengukuran BB, IMT, PLT dan mengisi kuesioner aktivitas

fisik serta asupan makanan.

Setelah dilakukan preliminary study, didapatkan gambaran sampel yang

beragam umur, aktivitas fisik dan jenis kelamin. Hasil pengukuran data awal juga

menunjukkan perbedaan penurunan BB, IMT dan PLT diantara setiap pelanggan,

tergantung kepada jenis kelamin, umur, aktivitas fisik, kedisiplinan, dan faktor-

faktor lain. Berikut merupakan sampel dari penelitian ini.

a. Eligible sample : Pelanggan yang memenuhi program penurunan berat badan

dengan diet rendah karbohidrat selama dua minggu dan memenuhi kriteria

inklusi.

b. Intended sample: Semua pelanggan diet rendah karbohidrat yang memenuhi

kriteria inklusi dan mengikuti diet rendah karbohidrat selama dua minggu.

c. Actual sample : Semua pelanggan diet rendah karbohidrat yang memenuhi

kriteria inklusi dan mengikuti program selama dua minggu pada April-Mei

2012. Sampel ini juga harus mengikuti program secara utuh dan mengikuti

pengukuran BB, IMT, PLT, dan mengisi kuesioner aktivitas fisik serta

formfood recall. Actual sample dari penelitian ini adalah sebesar 60% dari

populasi sampel.

Penentuan besar sampel menggunakan rumus estimasi rata-rata populasi

berpasangan (Sastroasmoro, 2011). Berikut merupakan rumus pengambilan

sampel yang digunakan:

! =!" + !" !(!! − !!)

!

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

29

Keterangan:

n : besar sampel

Zα : deviasi relatif yang menggambarkan derajat kepercayaan dalam

pengambilan kesimpulan statistik (1,96 untuk α=0,05)

Zβ : deviasi relatif yang menggambarkan tingkat kekuatan tes statistik dalam

menetapkan kemaknaan (0,842 untuk β = 0,2)

s : standar deviasi

µ1-µ2 : selisih nilai perlakuan penelitian pertama dan kedua

Standar deviasi dan nilai µ1 serta µ2 diperoleh berdasarkan hasil-hasil

penelitian sebelumnya sebagai berikut:

Tabel 4.2. Perhitungan Besar Sampel

Variabel µ1 µ2 P Uji n Sumber

IMT

(kg/m2) 29,62±4,3 27,58±4.3

0,0001

(bermakna) t

35 Purwanti,

2006 PLT (%) 34,77±4,54 32,70±4.64

0,0001

(bermakna) t

Keterangan :

Data disajikan dalam mean ± SD,

T : Uji t berpasangan di dalam dan diantara kelompok

µ1 : Hasil pengukuran sebelum diet rendah karbohidrat

µ2 : Hasil pengukuran sesudah diet rendah karbohidrat

Data IMT sebelum dan sesudah pemberian diet rendah karbohidrat pada

tabel 4.2. akan dimasukkan kedalam rumus sampel populasi berpasangan dengan

ketentuan sebagai berikut:

s : standar deviasi penurunan IMT kelompok diet rendah karbohidrat pada

penelitian sebelumnya yaitu 4,3 kg/m2 (Purwanti, 2006)

µ1-µ2 : selisih nilai IMT sebelum dan sesudah pemberian diet rendah karbohidrat

pada penelitian sebelumnya yaitu 2.04 kg/m2 (Purwanti, 2006).

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

30

! =  (1,96+ 0.842)4,3

2,04

!

Hasil perhitungan rumus mendapatkan angka sampel minimal 34,81 lalu

dibulatkan menjadi 35. Total pelanggan diet rendah karbohidrat pada Catering

SlimGourmet adalah 40. Oleh karena itu diambillah seluruh pelanggan diet rendah

karbohidrat di Catering SlimGourmet sebagai sampel penelitian.

4.4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi satu-persatu

ke kediaman atau kantor untuk dilakukan data pengukuran dan wawancara.

Peneliti akan dibantu oleh seorang mahasiswa program studi Ilmu Gizi di Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Setiap hari dikunjungi sekitar 7-8

orang responden untuk pengambilan data. Penentuan hari dan jadwal pengambilan

data dicocokkan dengan jadwal responden dan peneliti. Pencocokkan jadwal

dilakukan dengan responden via telepon.

4.4.1. Data yang Dikumpulkan

Data yang diambil terdiri dari tiga bagian, yaitu Profil Responden, Data

Aktivitas Fisik dan Asupan Makanan. Pengambilan data akan dilakukan oleh

peneliti, baik pengukuran maupun pengisian kuesioner. Hal tersebut dilakukan

untuk mencegah kesalahan dan kekurangan pengisian data oleh responden.

Berikut merupakan penjelasan data yang akan diambil.

1. Profil responden

Profil responden merupakan data identitas responden, seperti nama, umur,

tanggal lahir dan hasil pengukuran (tinggi badan dan berat badan untuk pengukuran

BB, IMT dan PLT). Akan ditanyakan pula riwayat penyakit dan berat badan

sebelum diikutinya diet rendah karbohidrat. Responden ditanya mengenai alasan

mengikuti diet rendah karbohidrat dan pendapatnya atas keberhasilan diet tersebut.

Untuk identitas, responden sendiri yang akan mengisi form, sedangkan untuk data

tinggi badan, berat badan dan persentase lemak tubuh, peneliti akan melakukan

pengukuran.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

31

2. Data aktivitas fisik

Data diperoleh dengan pengisian kuesioner oleh responden. Kuesioner

diterjemahkan dari GPAQ (Global Physical Activity Questionnare) versi 2.

3. Asupan makanan

Data asupan makanan akan didapatkan dari pengisian form food recall 24 jam dua

kali, yaitu pada hari kerja dan hari libur.

4.4.2 Cara Pengumpulan Data

Data-data yang dibutuhkan diambil dengan cara berikut ini.

1. Pengukuran tinggi badan

Data tinggi badan diperlukan untuk menentukan IMT. Pengukuran tinggi

badan dilakukan dengan menggunakan microtoise yang ditempelkan di dinding

yang rata. Responden diminta untuk melepaskan aksesori yang ada di kepala dan

berdiri tegap. Setelah peneliti memastikan posisi pengukuran yang sempurna,

responden juga diminta menarik nafas lalu peneliti akan mengukur tinggi

badannya.

2. Pengukuran berat badan

Data berat badan juga diperlukan untuk menentukan IMT. Pengukuran berat

badan menggunakan timbangan digital “KaradaScan” (BIA). Timbangan

diletakkan di permukaan yang rata dan keras. Responden akan diminta untuk

melepaskan baju yang dinilai berat dan juga aksesoris. Responden beridiri diatas

timbangan dengan tegap dan pandangan kedepan. Hasil penimbangan akan

muncul di layar alat penimbang.

3. Pengukuran PLT (Persentase Lemak Tubuh)

Pengukuran PLT dilakukan dengan alat BIA. Pada alat, dimasukkan data

umur, berat dan tinggi badan serta jenis kelamin responden. Responden diminta

untuk melepas alas kaki, berdiri tegap dan melepas aksesoris logam. Tangan

memegang BIA dengan posisi sempurna lalu diangkat 90o. Tunggu selama

beberapa detik, hasil akan muncul di layar BIA. Selain PLT, BIA juga dapat

digunakan untuk menentukan IMT.

4. Pengisian kuesioner aktivitas fisik (GPAQ versi 2)

Seperti yang sudah dijelaskan, kuesioner ini merupakan terjemahan dari

GPAQ versi 2 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kuesioner terdiri

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

32

dari 16 pertanyaan sederhana mengenai aktivitas sehari-hari. Data aktivitas fisik

ini meliputi aktivitas responden dari empat domain yaitu aktivitas fisik saat

bekerja, perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, aktivitas rekreasional aktivitas

menetap (sedentary activity). Setelah didapatkan data tersebut, akan dimasukkan

ke dalam software komputer untuk selanjutnya diproses dan dikategorikan

berdasarkan MET (Metabolic Energy Turnover) yang merupakan perbandingan

antara laju metabolisme saat bekerja dengan laju metabolisme saat istirahat. MET

digambarkan dengan satuan kg/kkal/jam.

Analisis hasil pengisian kuesioner GPAQ versi 2 akan dikategorikan

berdasarkan perhitungan total volume aktivitas fisik yang disajikan dalam satuan

MET menit/minggu. Menurut analysis guide yang terlampir pada GPAQ versi 2,

level dari total aktivitas fisik akan dibagi menjadi tiga kategori sebagai berikut:

a. Aktivitas tinggi

• Melakukan aktivitas yang berat minimal 3 hari dengan intensitas minimal

1500 MET-menit/minggu, atau

• Melakukan kombinasi aktivitas fisik yang berat, sedang, dan berjalan

dalam 7 hari dengan intensitas minimal 3000 MET-menit/minggu.

b. Aktivitas sedang

• Intensitas aktivitas kuat minimal 20 menit/hari selama 3 hari atau lebih,

atau

• Melakukan aktivitas sedang selama 5 hari atau lebih atau berjalan paling

sedikit 30 menit/hari, atau

• Melakukan kombinasi aktivitas fisik yang berat, sedang, dan berjalan

dalam 5 hari atau lebih dengan intensitas minimal 600 MET-menit/minggu.

c. Aktivitas ringan

• Orang yang tidak memenuhi salah satu dari semua kriteria yang telah

disebutkan dalam kategori kuat maupun kategori sedang.

Pengisian GPAQ versi 2 akan dilakukan oleh peneliti berdasarkan informasi dari

responden. Pengisian tersebut dilakukan setelah diadakannya pengukuran IMT

dan PLT pada saat pengambilan data.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

33

5. Pengisian form food recall 48 jam

Form food recall merupakan cara untuk mengetahui asupan makanan

responden diluar diet rendah karbohidrat yang setiap hari dijalankan. Asupan

makanan selama 2 hari (pada hari kerja dan hari libur) diluar diet rendah

karbohidrat diisi dalam form ini dengan nama masakan/minuman, bahan dasar dan

ukuran yang dikonsumsi. Setelah didapatkan data tersebut, akan dimasukkan ke

dalam software komputer untuk mengetahui seberapa banyak zat gizi yang diasup

dan dibandingkan dengan kebutuhannya. Peneliti akan membantu seluruh proses

pengumpulan data jika responden mengalami kesulitan.

4.5. Instrumen Penelitian

Penelitian ini membutuhkan beberapa instrumen untuk membantu proses

pengambilan dan pengolahan data. Instrumen tersebut antara lain,

a. Alat pengukur tinggi (microtoise) dengan kerincian 0,1 cm dan kapasitas

ukur 2 meter

b. Bioelectical Impedance Analysis (BIA) “KaradaScan” merk Omron untuk

mengukur BB, IMT danPLT

c. Kuesioner aktivitas fisik hasil terjemahan GPAQ (Global Physical

Analysis Questionnaire) versi 2

d. Form Food Recall 24 jam

e. Alat tulis menulis

f. Program komputer (Program SPSS 16.0, EpiData 3.1 dan NutriSurvey

2007).

4.6. Manajemen Data

Manajemen data merupakan tahapan berupa editing, entering, coding,

cleansing dan analisis data yang selanjutnya akan disajikan. Tahapan tersebut

dilakukan menggunakan program komputer NutriSurvey 2007, EpiData 3.1, dan

SPSS 16.0. Berikut merupakan penjelasan tahapan manajemen data penelitian ini.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

34

4.7. Analisis Data

Selanjutnya data yang telah dimasukkan ke dalam software akan dianalisis

untuk mendapatkan gambaran dan hubungan hasil. Hasil disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi disertai narasi. Berikut merupakan dua analisis variabel-

variabel yaitu:

4.7.1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran secara deskriptif

setiap variabel penelitian, baik independen maupun dependen. Analisis univariat

juga digunakan untuk menggambarkan data-data yang beskala nominal dan

ordinal seperti distribusi subjek menurut jenis kelamin, aktivitas fisik, perubahan

BB, IMT, PLT dan lain-lain. Akan disajikan gambaran frekuensi IMT dan PLT

pada sebelum dan sesudah diet, serta gambaran karakteristik responden secara

menyeluruh. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi,

frekuensi dan narasi.

4.7.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui perbandingan perubahan

variabel independen dengan variabel dependen. Berikut merupakan beberapa uji

yang akan dilakukan.

1. T-Test (uji beda dua mean independen)

Uji beda dua mean independen dilakukan untuk mengetahui perbedaan

rata-rata dua kelompok data independen (Sabri, 2008). Variabel yang digunakan

dalam uji ini berbentuk numerik dan kategorik. Data numerik yang dimaksud

adalah data IMT dan PLT sebelum dan sesudah dilakukannya diet rendah

karbohidrat, sedangkan data kategorik adalah jenis kelamin, status pekerjaan dan

umur. Berikut merupakan rumus yang digunakan:

! =    !1− !2

!" !!!+ !

!!

Keterangan :

X1 dan X2 : rata-rata kelompok 1 dan 2

n1 dan n2 : jumlah sampel kelompok 1 dan 2

Sp : Standar error kedua kelompok

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

35

Keputusan Uji Statistik :

P < α : Ho ditolak (ada perbedaan signifikan antara rata-rata sampel 1 dan sampel

2)

P > α : Ha ditolak (tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata sampel 1 dan

sampel 2)

2. Paired T-Test (uji beda dua mean dependen)

Uji ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok

yang saling berhubungan. Paired T-Test digunakan untuk melihat perbedaan IMT

dan PLT sebelum dan sesudah pemberian diet rendah karbohidrat pada responden.

Melalui uji ini, akan terlihat hasil rata-rata perubahan yang bermakna atau tidak

bermakna. Berikut merupakan rumus dari Paired T-Test.

T = d!!!/√!

Keterangan :

d : rata-rata deviasi/selisih sampel 1 dengan sampel 2

SDd : stadar deviasi dari deviasi/selisih sampel 1 dan sampel 2

n : jumlah sampel

Keputusan Uji Statistik :

P < α : Ho ditolak (ada perbedaan signifikan antara rata-rata sampel 1 dan sampel

2)

P > α : Ha ditolak (tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata sampel 1 dan

sampel 2)

3. Uji anova (uji beda lebih dari dua mean)

Uji anova dilakukan untuk menganalisis karakteristik responden yaitu

pendidikan dan aktivitas fisik lebih dari dua kelompok variabel(Sabri, 2008).

Berikut merupakan rumus yang akan digunakan:

! =!"!

!"!

!"! =!1− 1 !1!     + !2− 1 !2! +⋯+ !" − 1 !"!

! − !

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

    Universitas Indonesia  

36

!"!   =!1(!1− !)!   + !2(!2− !)! +⋯+ !"(!" − !)!

! − 1

! =!1.!1+ !2.!2+⋯+ !".!"  

!

 Keterangan :

N : jumlah seluruh data (n1+n2+...+nk)

Keputusan Uji Statistik :

P < α : Ho ditolak (ada perbedaan signifikan antara rata-rata sampel 1 dan sampel

2)

P > α : Ha ditolak (tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata sampel 1 dan

sampel 2)

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

37Universitas Indonesia  

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Analisis Univariat

Variasi karakteristik responden dapat memengaruhi hasil penelitian.

Penelitian ini melibatkan sebanyak 40 responden dengan berbagai macam

karakteristik bergantung kepada variabel penelitian. Berikut merupakan variasi

dari karakteristik responden yang didapatkan dari analisis univariat.

5.1.1. Jenis Kelamin Responden

Penelitian ini melibatkan responden pria dan wanita dengan jumlah seperti

dibawah.

Tabel 5.1. Gambaran Jenis Kelamin Responden

Keterangan: Uji : Frekuensi

Berdasarkantabel5.1 dapat dilihat bahwa terdapat 20 orang pria dan 20

orang wanita sebagai responden penelitian. Artinya perbandingan jumlah

responden pria dan wanita adalah 1:1 atau masing-masing 50%.

5.1.2. Aktivitas Fisik Responden

Aktivitas fisik yang dimaksud adalah aktivitas fisik pada saat bekerja,

olahraga, berpindah tempat dan rekreasi. Kuesioner yang digunakan untuk

menentkan intensitas aktivitas fisik responden adalah GPAQ versi 2 dari WHO.

Tabel 5.2 merupakan gambaran aktivitas fisik dari pria dan wanita pada penelitian

ini.

n Frekuensi (%)

Pria 20 50

Wanita 20 50

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

38

 

Tabel 5.2. Gambaran Aktivitas Responden

n Frekuensi (%)

Total (n=40)

Ringan 14 35

Sedang 16 40

Tinggi 10 25

Pria (n=20)

Ringan 6 30

Sedang 7 35

Tinggi 7 35

Wanita (n=20)

Ringan 8 40

Sedang 9 45

Tinggi 3 15

Keterangan: Uji : Frekuensi

Tabel 5.2 memperlihatkan bahwa dari total 40 orang responden, sejumlah

35% respondenyang melakukan aktivitas ringan dalam kegiatan sehari-hari.

Sejumlah 40% responden melakukan aktivitas sedang sehari-hari dan responden

yang melakukan aktivitas tinggi adalah sebesar 25% dari seluruh responden.

Dari sejumlah 20 orang responden pria, 30% melakukan aktivitas ringan

dalam kegiatan sehari-hari. Sejumlah 35% dari total responden pria melakukan

aktivitas sedang dalam aktivitas sehari-hari dan sejumlah 35% dari total

responden pria yang melakukan aktivitas tinggi. Sejumlah 20 orang responden

wanita, 40% melakukan aktivitas ringan dalam kegiatan sehari-hari. Sejumlah

45% dari total responden wanita melakukan aktivitas sedang dan sejumlah 15%

melakukan aktivitas tinggi dalam kegiatan sehari-hari.

Disimpulkan bahwa dari seluruh responden, mayoritas responden pria

melakukan aktivitas sedang. Dari seluruh responden pria, mayoritas melakukan

aktivitas sedang dan tinggi dan dari seluruh responden wanita, mayoritas

melakukan aktivitas sedang dalam kesehariannya.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

39

 

5.1.3. Umur Responden

Penelitian diet rendah karbohidrat ini dilakukan pada responden dengan

jarak umur20 sampai dengan 64 tahun. Data tersebut didapatkan rata-rata umur

seluruh responden adalah 37±8,88 tahun. Tabel 5.3 merupakan gambaran umur

responden.

Tabel 5.3. Gambaran Umur Responden

Variabel n Mean±SD (tahun) Minimum (tahun) Maksimum (tahun)

Umur

Total 40 37±8,88 20 64

Pria 20 38,5±6,81 24 52

Wanita 20 37,5±5,66 20 64

Keterangan: Uji: Frekuensi

Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa rata-rata umur 40 orang responden

adalah 37±8,88 tahundengannilai minimum 20 tahundanmaksimum 64 tahun.

Sejumlah 20 orang responden pria, ditemukan rata-rata berumur 38,5±6,81

tahundengannilai minimum 24 tahundanmaksimum 52 tahun. Sedangkan dari

sejumlah 20 orang responden wanita, rata-rata umur yang didapatkan adalah

37,5±5,66 tahundengannilai minimum 20 tahundanmaksimum 64 tahun. Tabel 5.3.

dapat memperlihatkan bahwa tidak terlihat distribusi umur yang jauh berbeda

antara responden pria dan wanita pada penelitian ini.

5.1.4. Asupan Makanan Responden

Total asupan makanan responden diperkirakan memengaruhi proses

penurunan BB, IMT dan PLT. Asupan makanan yang disediakan oleh catering

adalah 1000-1150 kkal/hari, bergantung pada variasi menu. Rata-rata asupan total

energi dari seluruh responden adalah 1120±152,92 kkal setiap hari. Asupan

makanan responden diketahui berdasarkanfood recall24 jamselama dua hari, satu

pada hari kerja dan satu pada akhir minggu. Berikut merupakan asupan rata-rata

dari responden penelitian.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

40

 

Tabel 5.4. Tabel Asupan Energi Responden

Variabel n Mean±SD (kkal/hari)

Minimum

(kkal/hari)

Maksimum

(kkal/hari)

Asupan

Total 40 1129±152,92 1034 1464

Pria 20 1133,8±98,72 1034 1464

Wanita 20 1124,72±49,18 1055 1204

Keterangan: Uji: Frekuensi

Tabel 5.3. menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi energi responden

adalah sebesar 1129±152,92 kkal/haridengannilai minimum 1034

kkal/haridanmaksimum 1464 kkal/hari. Sejumlah 20 orang

respondenpriamemiliki rata-rata asupanmakanansebesar 1133,8±98,72

kkal/haridengannilai minimum 1034 kkal/haridannilaimaksimum 1464 kkal/hari.

Sejumlah 20 orang respondenwanitamemiliki rata-rata asupanenergisebesar

1124,72±49,18 kkal/haridengannilai minimum 1055 kkal/haridanmaksimum 1204

kkal/hari.

Tabel 5.3. menunjukkan bahwa dari seluruh responden, tidak terdapat

perbedaan asupan makanan yang terlalu jauh antara responden satu dengan yang

lainnya, baik pada responden pria maupun wanita.

5.1.5. Pekerjaan Responden

Pekerjaan responden dapat memengaruhi penurunan berat, IMT dan PLT

dari responden yang mengikuti diet rendah karbohidrat. Tabel 5.6 merupakan

gambaran pekerjaan responden penelitian.

Tabel 5.5. Gambaran Pekerjaan Responden

n Frekuensi (%)

Total (n=40)

Bekerja36 90

Tidak bekerja4 10

Pria (n=20)

Bekerja 20 100

TidakBekerja 0 0

Wanita (n=20)

Bekerja 16 80

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

41

 

TidakBekerja 4 20

Keterangan: Uji: Deskriptif

Tabel 5.6.menunjukkan bahwa dari sejumlah 40 responden, 90% bekerja

dan 10% dari responden tidak bekerja. Dari jumlah tersebut, terdapat 100% dari

responden pria yang bekerja. Sejumlah 80% dari responden wanita bekerja dan

20% dari seluruh responden wanita tidak bekerja.

5.1.6. Perubahan Berat Badan (BB), IMT dan PLT Sebelum dan Sesudah

Pemberian Diet Rendah Karbohidrat

Terjadi perubahan berat badan (BB), IMT dan PLT antara sebelum

pemberian diet rendah karbohidrat dengan setelah pemberian diet rendah

karbohidrat. Berikut merupakan gambaran BB, IMT dan PLT sebelum dan

sesudah diet rendah kaabohidrat pada seluruh responden, responden pria dan

responden wanita.

Tabel 5.6. Nilai BB, IMT dan PLT Sebelum dan Sesudah Diet Rendah

Karbohidrat pada Responden Pria dan Wanita

Sebelum Diet RendahKarbohidrat Sesudah Diet RendahKarbohidrat

n Mean±SD Min Maks Mean±SD Min Maks

Total            BB (kg) 40 82,69±15,16 59,1 135,0 78,45±14,69 54,0 133,0 IMT (kg/m2) 40 29,71±3,31 23,5 39,4 28,15±3,25 21,9 38,9

PLT (%) 40 33,37±3,90 26,3 40,6 31,54±4,35 24,2 39,1

Pria            BB (kg) 20 92,20±13,31 72,8 135,0 86,75±14,01 67,6 133,3 IMT (kg/m2) 20 30,92±3,21 25,8 39,4 29,05±3,42 23,9 32,9 PLT (%) 20 30,81±2,46 26,3 36,9 28,40±2,66 24,3 36,6

Wanita      

     BB (kg) 20 73,18±10,21 59,1 89,7 70,15±10,90 54 85,7

IMT (kg/m2) 20 28,50±3,02 23,5 33,1 27,26±2,87 21,9 32,0 PLT (%) 20 39,92±3,38 22,9 40,6 34,68±4,34 27,9 39,1

Keterangan: Uji : Frekuensi; min: Minimum; Maks: maksimum

Dari tabel 5.6. didapatkan rata-rata BB seluruh responden sebelum

pemberian diet rendah karbohidrat adalah 82,69±15,16 kg dengan nilai minimum

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

42

 

59,1 kg dan maksimum 135,0 kg. Setelah mengonsumsi diet rendah karbohidrat

selama 14 hari, rata-rata BB menjadi 78,45±14,69 kg dengan nilai minimum 54,0

kg dan maksimum 133,0 kg.

Rata-rata IMT seluruh responden sebelum pemberian diet rendah

karbohidrat adalah 29,71±3,31 kg/m2 dengan masing-masing nilai minimum dan

maksimum 23,5 kg/m2 dan 39,4 kg/m2. Setelah mengonsumsi diet rendah

karbohidrat, rata-rata IMT menjadi 28,15±3,25 kg/m2 dengan nilai minimum dan

maksimum yang juga turun yaitu masing-masing 21,9 kg/m2dan 38,9 kg/m2.

Rata-rata PLT seluruh responden sebelum diet rendah karbohidrat adalah

9,20±13,31% dengan nilai minimum 72,8 kg dan nilai maksimum 135, 0 kg.

Setelah mengonsumsi diet rendah karbohidrat, rata-rata PLT menjadi 31,54±4,35

kg dengan nilai minimum 24,2 kg dan nilai maksimum 39,1 kg.

Dari sejumlah 20 orang responden pria, didapatkan nilai rata-rata BB

sebelum mengonsumsi diet rendah karbohidrat adalah 89,20±13,31 kg dengan

nilai minimum dan maksimum masing-masing 72,8 kg dan 135,0 kg. Setelah

mengonsumsi diet rendah karbohidrat, nilai rata-rata BB responden pria menjadi

86,75±14,01 kg dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing 67,6 kg

dan 133,3 kg.

Sedangkan untuk kategori nilai rata-rata IMT responden pria sebelum

mengonsumsi diet rendah karbohidrat adalah 30,92±3,21 kg/m2 dengan nilai

minimum dan maksimum masing-masing 25,8 kg/m2 dan 39,4 kg/m2. Rata-rata

IMT setelah mengonsumsi diet rendah karbohidrat adalah 29,05±3,42 kg/m2

dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing 23,9 kg/m2 dan 32,9 kg/m2.

Nilai rata-rata PLT seluruh responden pria sebelum menjalani diet rendah

karbohidrat adalah 30,8±2,46% dengan nilai minimum dan maksimum masing-

masing 26,3% dan 36,9%. Setelah menjalankan diet rendah karbohidrat, nilai rata-

rata PLT responden pria menjadi 28,40±2,66% dengan nilai minimum dan

maksimum masing-masing 24,3% dan 36,6%.

Nilai rata-rata BB responden wanita sebelum menjalankan diet

rendah karbohidrat adalah 73,18±10,21 kg dengan nilai minimum dan maksimum

masing-masing 59,1 kg dan 89,7 kg. Setelah menjalankan diet rendah karbohidrat

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

43

 

nilai rata-rata BB menjadi 70,15±10,90 kg dengan nilai minimum dan maksimum

masing-masing 54 kg dan 85,7 kg.

Nilai rata-rata IMT wanita sebelum menjalankan diet rendah karbohidrat

adalah 28,50±3,02 kg/m2 dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing

23,5 kg/m2 dan 33,1 kg/m2. Setelah menjalankan diet rendah karbohidat, nilai

rata-rata IMT pada responden wanita menjadi 27,26±2,87 kg/m2 dengan nilai

minimum dan maksimum masing-masing 21,90 kg/m2 dan 39,10 kg/m2.

Nilai rata-rata PLT responden wanita sebelum menjalankan diet rendah

karbohidrat adalah 39,92±3,38% dengan nilai minimum dan maksimum masing-

masing 2,29% dan 40,6%. Setelah menjalankan diet rendah karbohidrat, nilai rata-

rata PLT pada responden wanita menjadi 34,68±4,34% dengan nilai minimum dan

maksimum masing-masing 27,9% dan 39,1%.

5.2. Hasil Analisis Bivariat

Karakteristik responden yang telah diketahui selanjutnya akan

dihubungkan dengan variabel-variabel penelitian lainnya seperti IMT dan PLT

sebelum diet rendah karbohidrat serta IMT dan PLT setelah diet rendah

karbohidrat. IMT dan PLT akan dihubungkan dengan variabel perancu seperti

jenis kelamin, aktivitas fisik, umur, asupan makanan dan status pekerjaan

responden. Proses perbandingan dan penghubungan variabel penelitian tersebut

dilakukan untuk mengetahui apakah diet rendah karbohidrat memengaruhi IMT

dan PLT sebelum serta sesudah pemberian dan juga apakah variabel-variabel

perancu mempengaruhi hasil IMT dan PLT pada responden penelitian. Hubungan

antar variabel dependen, variabel independen dan variabel perancu tersebut

dilakukan dengan analisis bivariat.

5.2.1. Pengaruh Diet Rendah Karbohidrat Terhadap Perubahan BB, IMT

dan PLT antara Responden Pria dan Wanita

Penelitian yang dilakukan selanjutnya membandingkan selisih antara BB

awal, IMT awal dan PLT awal (sebelum pemberian diet rendah karbohidrat)

dengan BB akhir, IMT akhir dan PLT akhir (setelah 14 hari pemberian diet rendah

karbohidrat). Hasil selisih BB, IMT dan PLT akan dibandingkan antara responden

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

44

 

pria dan wanita lalu dilihat apakah perubahan nilai-nilai tersebut bermakna atau

tidak.

Tabel 5.7. Pengaruh Diet Rendah Karbohidrat Terhadap Perubahan BB, IMT dan

PLT antara Responden Pria dan Wanita

Variabel Pria (n=20) Wanita (n=20) nilai P

BB (kg)

Sebelum 92,20±13,31 73,18±10,21

 Sesudah 86,75±14,01 70,15±10,90

 Selisih -5,43±1,72 -3,03±1,70

 nilai P 0,0001) 0,0001) 0,00012)

IMT (kg/m2)

Sebelum 30,92±3,21 28,50±3,02

 Sesudah 29,05-3,42 27,26±2,87

 Selisih -1,87±0,59 -1,24±0,74

 nilai P 0,0001) 0,0001) 0,0012)

PLT (%)

Sebelum 30,81±2,46 35,92±3,38

 Sesudah 28,40±2,66 34,68±4,34

 Selisih -2,41±1,08 -1,24±0,62

 nilai P 0,0001) 0,0001) 0,0012)

Keterangan: Data disajikan dengan bentuk n±SD, Uji: 1)T tidak berpasangan dan 2)T berpasangan,

nilai P=bermakna jika nilai P<0,05

Tabel 5.7. menunjukkan hasil uji statistik sebelum dan sesudah pemberian

diet rendah karbohidrat. BB rata-rata responden pria sebelum pemberian diet

rendah karbohidrat adalah 92,20±13,31 kg dan pada sesudah pemberian diet

rendah karbohidrat didapatkan rata-rata BB sebesar 86,75±14,01 kg. Selisih BB

tersebut adalah -5,43±1,72 kg. Perubahan nilai rata-rata BB responden pria adalah

bermakna setelah dilakukan uji t berpasangan karena mempunyai nilai P sebesar

0,000.

Responden wanita memiliki nilai BB rata-rata sebelum pemberian diet

rendah karbohidrat sebesar 35,92±3,38 kg dan setelah pemberian diet rendah

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

45

 

karbohidrat, angka tersebut menurun menjadi 34,68±4,34. Selisih BB responden

wanita sebelum dan sesudah pemberian diet rendah karbohidrat adalah -1,24±0,62

kg yang pada uji t berpasangan memiliki nilai P yang bermakna yaitu sebesar

0,000. Selanjutnya selisih rata-rata BB pria dan wanita dibandingkan dengan uji t

tidak berpasangan dan didapatkan nilai P sebesar 0,0001 yang artinya bermakna.

Nilai rata-rata IMT responden pria sebelum pemberian diet rendah

karbohidrat adalah sebesar 30,92±3,21 kg/m2 dan menurun menjadi 28,50±3,02

kg/m2 setelah pemberian diet rendah karbohidrat. Selisih nilai rata-rata IMT

responden pria pada sebelum dan sesudah pemberian diet rendah karbohidrat

adalah -1,87±0,59 kg/m2. Selisih tersebut dibandingkan melalui uji t berpasangan

dan menghasilkan nilai P 0,000 yang artinya bermakna.

Nilai rata-rata IMT responden wanita sebelum pemberian diet rendah

karbohidrat adalah sebesar 28,50±3,02 kg/m2 dan menurun menjadi 27,26±2,87

kg/m2 setelah pemberian diet rendah karbohidrat. Selisih nilai rata-rata IMT

responden wanita pada sebelum dan sesudah pemberian diet rendah karbohidrat

adalah -1,24±0,74 kg/m2. Selisih tersebut dibandingkan melalui uji t berpasangan

dan menghasilkan nilai P 0,000 yang artinya bermakna.

Selanjutnya selisih nilai rata-rata IMT pria dan wanita dibandingkan

dengan uji t tidak berpasangan dan didapatkan nilai P sebesar 0,001 yang artinya

bermakna.

Nilai rata-rata PLT responden pria sebelum pemberian diet rendah

karbohidrat adalah sebesar 30,81±2,46% dan menurun menjadi 28,40±2,66%

setelah pemberian diet rendah karbohidrat. Selisih nilai rata-rata PLT responden

pria sebelum dan sesudah pemberian diet rendah karbohidrat adalah -2,41±1,08%.

Selisih tersebut dibandingkan melalui uji t berpasangan dan menghasilkan nilai P

0,000 yang artinya bermakna.

Nilai rata-rata PLT responden wanita sebelum pemberian diet rendah

karbohidrat adalah sebesar 35,92±3,38% dan menurun menjadi 34,68±4,34%

setelah pemberian diet rendah karbohidrat. Selisih nilai rata-rata PLT responden

wanita sebelum dan sesudah pemberian diet rendah karbohidrat adalah -

1,24±0,74%. Selisih tersebut dibandingkan melalui uji t berpasangan dan

menghasilkan nilai P 0,000 yang artinya bermakna.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

46

 

Selanjutnya selisih nilai rata-rata PLT pria dan wanita dibandingkan

dengan uji t tidak berpasangan dan didapatkan nilai P sebesar 0,001 yang artinya

bermakna.

5.2.2. Hubungan Perubahan BB, IMT dan PLT terhadap Variabel Perancu

Perubahan BB, IMT dan PLT selanjutnya akan dibandingkan dengan

aktivitas fisik, umur, asupan makanan dan pekerjaan responden dengan

menggunakan uji anova.

Tabel 5.8. Hubungan Perubahan BB Terhadap Aktivitas Fisik, Umur, Asupan

Makanan, dan Pekerjaan Responden

BB  Variabel n df Mean±SD SumberVariasi T-tabel nilai P

AktivitasFisik

Total 40          Rendah 39

2,62±1,45 36,68 15,5 0,000 Sedang 4,37±1,86

Tinggi 6,25±1,57 Pria 20

         Rendah 19

3,81±1,31 7,60 0,003 Sedang 5,50±1,01

Tinggi 6,74±1,53 Wanita 20

         Rendah 19

1,72±0,72 8,97 0,002 Sedang 3,50±1,61

Tinggi 5,10±1,10 Umur

Total 40 39 4,23±2,08 3,640 1,31 0,294 Pria 20 19 5,43±1,72 0,87 0,607 Wanita 20 19 3,03±1,70 1,14 0,475

AsupanMakanan

Total 40 30 4,23±2,08 4,01 1,12 0,454 Pria 20 19 5,43±1,72 39,2 0,125 Wanita 20 19 3,03±1,70 3,44 0,944

PekerjaanResponden

Total 40          Bekerja 39

4,65±1,99 3,513 10,31 0,009

TidakBekerja 1,72±0,96 Wanita 20          

Bekerja 19 3,35±1,71 5,90 0,087

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

47

 

TidakBekerja 1,72±0,,96  

Keterangan: Uji: Anova, rata-rata umur (n±SD) : 37±8,88 tahun, rata-rata konsumsi energi

(n±SD): 1129±152,92 kkal/hari

Tabel 5.8. menunjukkan bahwa responden penelitian yang melakukan

aktivitas fisik rendah mengalami penurunan BB sebesar 2,62±1,45 kg dan

responden yang melakukan aktivitas sedang mengalami penurunan sebesar

4,37±1,68 kg. Penurunan terbesar terjadi pada responden yang melakukan

aktivitas tinggi yaitu sebesar 6,25±1,57 kg. Didapatkan nilai P bagi hubungan

penurunan BB dengan aktivitas fisik sebesar 0,000 yang artinya bermakna.

Responden pria yang melakukan aktivitas rendah mengalami penurunan

BB sebesar 3,81±1,31 kg dan yang melakukan aktivitas sedang mengalami

penurunan BB sebesar 5,50±1,01 kg. Angka penurunan BB paling besar terjadi

pada responden dengan aktivitas tinggi yaitu sebesar 6,74±1,53 kg. Didapatkan

nilai P bagi hubungan penurunan BB responden pria dengan aktivitas fisik yaitu

sebesar 0,003 yang artinya bermakna.

Responden wanita yang melakukan aktivitas rendah mengalami penurunan

BB sebesar 3,81±1,31 kg dan yang melakukan aktivitas sedang mengalami

penurunan BB sebesar 5,50±1,01 kg. Angka penurunan BB responden wanita

paling besar terjadi pada responden dengan aktivitas tinggi yaitu sebesar

6,74±1,53 kg. Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan BB responden wanita

dengan aktivitas fisik yaitu sebesar 0,003 yang artinya bermakna.

Klasifikasi umur responden dibagi menjadi dua, yaitu dibawah rata dan

diatas rata-rata. Rata-rata umur responden dalam penelitian ini adalah 37±8,88

tahun. Tabel 5.8 menunjukkan bahwa responden yang memiliki umur dibawah

rata-rata mengalami penurunan BB sebesar 4,37±2,12 kg. Responden yang

berumur diatas rata-rata mengalami penurunan BB 4,07±2,08 kg. Didapatkan nilai

P bagi hubungan penurunan BB dengan umur seluruh responden yaitu 0,658 yang

artinya tidak bermakna.

Responden pria yang berumur dibawah rata-rata mengalami penurunan BB

sebesar 5,36±2,15 kg dan penurunan BBresponden pada pria yang berumur diatas

rata-rata adalah sebesar 5,51±1,12 kg. Didapatkan nilai P bagi hubungan

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

48

 

penurunan BB dengan umur bagi responden pria yaitu sebesar 0,855 yang artinya

tidak bermakna.

Responden wanita yang berumur dibawah rata-rata mengalami penurunan

BB sebesar 3,28±1,52 kg dan penurunan BB pada responden wanita yang

berumur diatas rata-rata adalah sebesar 2,78±1,92 kg. Didapatkan nilai P bagi

hubungan penurunan BB dengan umur bagi responden wanita yaitu sebesar 0,527

yang artinya tidak bermakna.

Klasifikasi asupan makanan responden dibagi menjadi dua, yaitu dibawah

rata dan diatas rata-rata. Rata-rata asupan makanan responden dalam penelitian ini

adalah 1129±152,92 kkal/hari. Tabel 5.8 menunjukkan bahwa responden yang

mengonsumsi total energi dari makanan dibawah rata-rata mengalami penurunan

BB sebesar 4,35±2,06 kg. Responden yang mengonsumsi total energi dari

makanan diatas rata-rata mengalami penurunan BBsebesar 4,07±2,15 kg.

Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan BB dengan asupan makanan seluruh

responden yaitu 0,671 yang artinya tidak bermakna.

Responden pria yang mengonsumsi total energi dari makanan dibawah

rata-rata mengalami penurunan BB sebesar 5,47±1,94 kg dan responden pria yang

mengonsumsi total energi diatas rata-rata mengalami penurunan BBsebesar

5,36±1,45 kg. Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan BB dengan asupan

total energi bagi responden pria yaitu sebesar 0,891 yang artinya tidak bermakna.

Responden wanita yang mengonsumsi total energi dari makanan dibawah

rata-rata mengalami penurunan BB sebesar 3,02±1,30 kg dan responden wanita

yang mengonsumsi total energi diatas rata-ratamengalami penurunan BBsebesar

2,04±2,10 kg. Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan BB dengan asupan

total energi bagi responden wanita yaitu sebesar 0,981 yang artinya tidak

bermakna.

Klasifikasi status pekerjaan responden dibagi menjadi dua, yaitu bekerja

dan tidak bekerja. Tabel 5.8 menunjukkan bahwa responden yang bekerja

mengalami penurunan BB sebesar 4,65±1,99 kg. Responden yang tidak bekerja

mengalami penurunan BBsebesar 1,72±0,96 kg. Didapatkan nilai P bagi

hubungan penurunan BB dengan status pekerjaan seluruh responden yaitu 0,009

yang artinya bermakna.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

49

 

Tidak dilakukan uji anova terhadap responden pria karena seluruh

responden pria memiliki status pekerjaan bekerja sehingga data homogen dan

tidak dapat dilakukan uji anova.

Responden wanita yang bekerja mengalami penurunan BB sebesar

3,35±1,71 kg dan penurunan BB pada responden wanita yang tidak bekerja adalah

sebesar 1,72±0,96 kg. Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan BB dengan

status pekerjaan bagi responden wanita yaitu sebesar 0,087 yang artinya tidak

bermakna.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

50

 

Tabel 5.9. Hubungan Perubahan IMT Terhadap Aktivitas Fisik, Umur, Asupan

Makanan, dan Pekerjaan Responden

 IMT

Variabel n df Mean±SD SumberVariasi T-Tabel nilai P AktivitasFisik

Total 40          Rendah

39 1,04±0,54

3,997 11,23 0,000 Sedang 1,60±0,61 Tinggi 2,21±0,63

Pria 20          Rendah

19 1,35±0,53

8,13 0,004 Sedang 1,84±0,27 Tinggi 2,34±0,53

Wanita 20          Rendah

19 0,81±0,46

3,45 0,055 Sedang 1,14±0,74 Tinggi 1,90±0,87

Umur

Total 40 39 1,55±0,73 0,384 1,66 0,153 Pria 20 19 1,87±0,59 1,12 0,471 Wanita 20 19 1,24±0,74 1,32 0,403

AsupanMakanan

Total 40 30 1,55±0,73 0,720 0,66 0,809 Pria 20 19 1,87±0,59 75,0 0,919 Wanita 20 19 1,24±0,74 0,411 0,909

PekerjaanResponden

Total 40          Bekerja 39

1,63±0,71 0,476 6,47 0,059

TidakBekerja 0,3±0,62 Wanita 20          

Bekerja 19 1,33±7,62 2,66 0,312

TidakBekerja 0,9±0,62 Keterangan: Uji: Anova, rata-rata umur (n±SD) : 37±8,88 tahun, rata-rata konsumsi

energi (n±SD): 1129±152,92 kkal/hari

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa responden penelitian yang melakukan

aktivitas fisik rendah mengalami penurunan IMT sebesar 1,04±0,54 kg/m2 dan

responden yang melakukan aktivitas sedang mengalami penurunan IMT sebesar

1,60±0,61 kg/m2. Penurunan terbesar terjadi pada responden yang melakukan

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

51

 

aktivitas tinggi yaitu sebesar 2,21±0,63 kg/m2. Didapatkan nilai P bagi hubungan

penurunan IMT dengan aktivitas fisik sebesar 0,000 yang artinya bermakna.

Responden pria yang melakukan aktivitas rendah mengalami penurunan

IMT sebesar 1,35±0,53 kg/m2 dan yang melakukan aktivitas sedang mengalami

penurunan IMT sebesar 1,84±0,27 kg/m2. Angka penurunan IMT paling besar

terjadi pada responden dengan aktivitas tinggi yaitu sebesar 2,34±0,53 kg/m2.

Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan IMT responden pria dengan

aktivitas fisik yaitu sebesar 0,004 yang artinya bermakna.

Responden wanita yang melakukan aktivitas rendah mengalami penurunan

IMT sebesar 0,81±0,46 kg/m2 dan yang melakukan aktivitas sedang mengalami

penurunan IMT sebesar 1,14±0,74 kg/m2. Angka penurunan IMT responden

wanita paling besar terjadi pada responden dengan aktivitas tinggi yaitu sebesar

1,90±0,87 kg/m2. Didapatkan nilai P bagi hubungn penurunan IMT responden

wanita dengan aktivitas fisik yaitu sebesar 0,055 yang artinya tidak bermakna.

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa responden yang memiliki umur dibawah

rata-rata mengalami penurunan IMT sebesar 1,63±0,71 kg/m2. Responden yang

berumur diatas rata-rata mengalami penurunan IMT 1,47±0,76 kg/m2. Didapatkan

nilai P bagi hubungan penurunan IMT dengan umur seluruh responden yaitu

0,501 yang artinya tidak bermakna.

Responden pria yang berumur dibawah rata-rata mengalami penurunan

IMT sebesar 1,83±0,73 kg/m2 dan penurunan IMT responden pada pria yang

berumur diatas rata-rata adalah sebesar 1,91±0,40 kg/m2. Didapatkan nilai P bagi

hubungan penurunan IMT dengan umur bagi responden pria yaitu sebesar 0,789

yang artinya tidak bermakna.

Responden wanita yang berumur dibawah rata-rata mengalami penurunan

IMT sebesar 1,64±0,66 kg/m2 dan penurunan IMT pada responden wanita yang

berumur diatas rata-rata adalah sebesar 1,08±0,81 kg/m2. Didapatkan nilai P bagi

hubungan penurunan IMT dengan umur bagi responden wanita yaitu sebesar

0,527 yang artinya tidak bermakna.

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa responden yang mengonsumsi total energi

dari makanan dibawah rata-rata mengalami penurunan IMT sebesar 1,52±0,74

kg/m2. Responden yang mengonsumsi total energi dari makanan diatas rata-rata

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

52

 

mengalami penurunan IMT sebesar 1,60±0,75 kg/m2.Didapatkan nilai P bagi

hubungan penurunan IMT dengan asupan makanan seluruh responden yaitu 0,746

yang artinya tidak bermakna.

Responden pria yang mengonsumsi total energi dari makanan dibawah

rata-rata mengalami penurunan IMT sebesar 1,89±0,66 kg/m2 dan responden pria

yang mengonsumsi total energi diatas rata-rata mengalami penurunan IMT

sebesar 1,83±0,51 kg/m2. Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan IMT

dengan asupan total energi bagi responden pria yaitu sebesar 0,848 yang artinya

tidak bermakna.

Responden wanita yang mengonsumsi total energi dari makanan dibawah

rata-rata mengalami penurunan IMT sebesar 1,08±0,58 kg/m2 dan responden

wanita yang mengonsumsi total energi diatas rata-rata mengalami penurunan IMT

sebesar 1,41±0,87 kg/m2. Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan IMT

dengan asupan total energi bagi responden wanita yaitu sebesar 0,334 yang

artinya tidak bermakna.

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa responden yang bekerja mengalami

penurunan IMT sebesar 1,63±0,71 kg/m2. Responden yang tidak bekerja

mengalami penurunan IMT 0,3±0,62 kg/m2. Didapatkan nilai P bagi hubungan

penurunan IMT dengan status pekerjaan seluruh responden yaitu 0,059 yang

artinya tidak bermakna.

Tidak dilakukan uji Anova terhadap responden pria karena seluruh

responden pria memiliki status pekerjaan bekerja sehingga data homogen dan

tidak dapat dilakukan uji Anova.

Responden wanita yang bekerja mengalami penurunan IMT sebesar

1,33±7,62 kg/m2 dan penurunan IMT pada responden wanita yang tidak bekerja

adalah sebesar 0,90±0,62 kg/m2. Didapatkannilai P bagi hubungan penurunan

IMT dengan status pekerjaan responden wanita yaitu sebesar 0,312 yang artinya

tidak bermakna.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

53

 

Tabel 5.10. Hubungan Perubahan PLT Terhadap Aktivitas Fisik, Umur,

Asupan Makanan, dan Pekerjaan Responden

 PLT

Variabel n df Mean±SD SumberVariasi T-Tabel nilai P AktivitasFisik

Total 40          Rendah 39

1,23±0,99 5,840 6,82 0,003 Sedang 1,83±0,59

Tinggi 2,65±1,22 Pria 20

         Rendah 19

1,78±1,29 3,70 0,046 Sedang 2,18±0,21

Tinggi 3,17±1,06 Wanita 20

         Rendah 19

0,82±0,42 4,02 0,037 Sedang 1,55±0,65

Tinggi 1,43±0,40 Umur

Total 40 39 1,82±1,05 0,617 2,29 0,045 Pria 20 19 2,41±1,08 2,37 0,148 Wanita 20 19 1,24±0,62 0,99 0,548

AsupanMakanan Total 40 30 1,82±1,05 0,613 2,09 0,110 Pria 20 19 2,41±1,08 0,341 0,896 Wanita 20 19 1,24±0,62 1,325 0,341

PekerjaanResponden

Total 40          Bekerja 39

1,87±1,06 1,107 1,11 0,289

TidakBekerja 1,20±0,70 Wanita 20          

Bekerja 19 1,23±0,65 0,037 0,918

TidakBekerja 1,27±0,59 Keterangan: Uji: Anova, rata-rata umur (n±SD) : 37±8,88 tahun, rata-rata konsumsi

energi (n±SD): 1129±152,92 kkal/hari

Tabel 5.10 menunjukkan bahwa responden penelitian yang melakukan

aktivitas fisik rendah mengalami penurunan PLT sebesar 1,23±099% dan

responden yang melakukan aktivitas sedang mengalami penurunan PLT sebesar

1,83±0,59%. Penurunan terbesar terjadi pada responden yang melakukan aktivitas

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

54

 

tinggi yaitu sebesar 2,65±1,22%. Didapatkan nilai Pbagi hubungan penurunan

PLT dengan aktivitas fisik sebesar 0,003 yang artinya bermakna.

Responden pria yang melakukan aktivitas rendah mengalami penurunan

PLT sebesar 1,78±1,29% dan yang melakukan aktivitas sedang mengalami

penurunan PLT sebesar 2,18±0,21%. Angka penurunan PLT paling besar terjadi

pada responden dengan aktivitas tinggi yaitu sebesar 3,17±1,06%. Didapatkan

nilai P bagi hubungan penurunan PLT responden pria dengan aktivitas fisik yaitu

sebesar 0,046 yang artinya bermakna.

Responden wanita yang melakukan aktivitas rendah mengalami penurunan

PLT sebesar 0,82±0,42% dan yang melakukan aktivitas sedang mengalami

penurunan PLT sebesar 1,55±0,65%. Angka penurunan PLT responden wanita

paling besar terjadi pada responden dengan aktivitas tinggi yaitu sebesar

1,43±0,40%. Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan PLT responden wanita

dengan aktivitas fisik yaitu sebesar 0,037 yang artinya bermakna.

Tabel 5.10 menunjukkan bahwa responden yang memiliki umur dibawah

rata-rata mengalami penurunan PLT sebesar 1,80±1,04%. Responden yang

berumur diatas rata-rata mengalami penurunan PLT 1,85±1,09%. Didapatkan nilai

P bagi hubungan penurunan PLT dengan umur seluruh responden yaitu 0,888

yang artinya tidak bermakna.

Responden pria yang berumur dibawah rata-rata mengalami penurunan

PLT sebesar 2,13±1,21% dan penurunan PLT responden pada pria yang berumur

diatas rata-rata adalah sebesar 2,74±0,84%. Didapatkan nilai P bagi hubungan

penurunan PLT dengan umur bagi responden pria yaitu sebesar 0,221 yang

artinya tidak bermakna.

Responden wanita yang berumur dibawah rata-rata mengalami penurunan

PLT sebesar 1,14±0,70% dan penurunan PLT pada responden wanita yang

berumur diatas rata-rata adalah sebesar 1,05±0,49%. Didapatkan nilai P bagi

hubungan penurunan PLT dengan umur bagi responden wanita yaitu sebesar

0,169 yang artinya tidak bermakna.

Tabel 5.11menunjukkan bahwa responden yang mengonsumsi total energi

dari makanan dibawah rata-rata mengalami penurunan PLT sebesar 1,90±1,06%.

Responden yang mengonsumsi total energi dari makanan diatas rata-rata

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia    

55

 

mengalami penurunan PLT sebesar 1,72±1,06%.Didapatkan nilai P bagi

hubungan penurunan PLT dengan asupan makanan seluruh responden yaitu 0,595

yang artinya tidak bermakna.

Responden pria yang mengonsumsi total energi dari makanan dibawah

rata-rata mengalami penurunan PLT sebesar 2,40±1,15% dan responden pria yang

mengonsumsi total energi diatas rata-rata mengalami penurunan PLT sebesar

2,42±1,04%. Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan PLT dengan asupan

total energi bagi responden pria yaitu sebesar 0,961 yang artinya tidak bermakna.

Responden wanita yang mengonsumsi total energi dari makanan dibawah

rata-rata mengalami penurunan PLT sebesar 1,32±0,55% dan responden wanita

yang mengonsumsi total energi diatas rata-rata mengalami penurunan PLT

sebesar 1,17±0,70%. Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan PLT dengan

asupan total energi bagi responden wanita yaitu sebesar 0,605 yang artinya tidak

bermakna.

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa responden yang bekerja mengalami

penurunan PLT sebesar 1,87±1,06%. Responden yang tidak bekerja mengalami

penurunan PLT 1,20±0,70%. Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan PLT

dengan status pekerjaan seluruh responden yaitu 0,289 yang artinya tidak

bermakna.

Tidak dilakukan uji anova terhadap responden pria karena seluruh

responden pria memiliki status pekerjaan bekerja sehingga data homogen dan

tidak dapat dilakukan uji anova.

Responden wanita yang bekerja mengalami penurunan PLT sebesar

1,23±0,65% dan penurunan PLT pada responden wanita yang tidak bekerja adalah

sebesar 1,27±0,59%. Didapatkan nilai P bagi hubungan penurunan PLT dengan

status pekerjaan responden wanita yaitu sebesar 0,918 yang artinya tidak

bermakna.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

56       Universitas Indonesia  

 BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembahasan dari hasil penelitian

yang terdiri dari desain penelitian, karakteristik responden, variabel perancu yang

mempengaruhi penelitian, nilai BB, IMT dan PLT pada sebelum dan sesudah diet

rendah karbohidrat serta hubungan variabel perancu terhadap perubahan nilaiBB,

IMT dan PLT. Keterbatasan penelitian juga akan dipaparkan pada masing-masing

subbab.

6.1. Keterbatasan Penelitian

Penelitian menggunakan desain penelitian eksperimental dengan model

pengembangan longitudinal. Intervensi dilakukan pada kelompok yang

mengonsumsi diet rendah karbohidrat selama dua minggu. Hasil penelitian dilihat

berdasarkan jenis kelamin karena menurut penelitian sebelumnya, jenis kelamin

mempengaruhi perubahan nilai IMT dan PLT (Volek, 2004). Desain penelitian

dipilih sesuai dengan jenis penelitian karena penelitian sebelumnya yang juga

membahas diet rendah karbohidrat juga menggunakan jenis penelitian

eksperimental (Bonnie, 2003;Foster, 2003; Volek, 2004).

Durasi penelitian adalah dua minggu atau 14 hari. Penelitian dimulai pada

saat hari pertama responden memulai diet rendah karbohidrat. Durasi penelitian

selama 14 hari belum cukup untuk melihat perubahan IMT dan PLT yang besar.

Durasi yang singkat ini tidak memungkinkan terlihatnya perubahan besar antara

data pada awal dan akhir penelitian. Menurut teori, pada minggu pertama terjadi

pelepasan air dan deplesi glikogen (Lofgren, 2002). Jika terjadi penurunan berat

badan, kemungkinan besar adalah lepasnya air sebesar 55-65% dan lemak sebesar

30-40% (Nix, 2004). Pada minggu kedua dilakukannya diet rendah karbohidrat,

akan terjadi penurunan lemak sebesar 50-70% akibat oksidasi asam lemak

(Lofgren, 2002). Penelitian sebelumnya memakan waktu 3 sampai 6 bulan untuk

melihat efek yang besar pada diet rendah karbohidrat (Bonnie, 2003;Foster, 2003;

Volek, 2004).

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

57

Namun karena keterbatasan waktu dan biaya, penelitian hanya dilakukan

selama 14 hari.

Jumlah sampel penelitian adalah 40 orang, terdiri dari 20 pria dan 20

wanita. Jumlah tersebut dinilai cukup sesuai dengan perhitungan berdasarkan

penelitian sebelumnya (Purwanti, 2006). Jumlah 40 orang merupakan seluruh

pelanggan diet rendah karbohidrat di Catering SlimGourmet.

Penelitian menggunakan data primer melalui kunjungan ke rumah untuk

wawancara langsung dan hubungan telepon. Kunjungan ke rumah dilakukan dua

kali, pada awal dan akhir pemberian diet untuk dilakukan pengukuran data

antropometri. Hubungan telepon dilakukan sekitar dua sampai tiga kali untuk food

recall.Asupan makanan responden didapatkan dengan food recall selama dua hari,

yaitu satu pada saat hari kerja dan satu pada akhir minggu. Kebanyakan responden

dapat mengingat makanan yang dikonsumsi diluar Catering karena pada awal

pertemuam peneliti menganjurkan responden untuk mencatat makanan apa saja

yang dikonsumsi diluar Catering. Keterbatasan waktu dan biaya membuat peneliti

tidak dapat mengontrol asupan makanan responden setiap hari dan kunjungan

rumah lebih sering. Aktivitas fisik responden pada saat bekerja, olahraga,

berpindah tempat dan rekreasi telah diketahui melalui GPAQ versi 2 yang sudah

distandarisasi secara internasional dan banyak dipakai oleh penelitian sebelumnya

(Purwanti, 2006).

Data penelitian selanjutnya akan diproses menggunakan uji statistik t, t

berpasangan dan anova. Uji-uji tersebut dinilai sesuai untuk melihat perubahan

antara data sebelum dan sesudah intervensi. Selanjutnya perubahan tersebut akan

dibandingkan untuk melihat perbandingan perubahan IMT dan PLT antara

sebelum dan sesudah intervensi, serta antara jenis kelamin. Penelitian sebelumnya

(Volek, 2004; Purwanti, 2006) juga menggunakan uji statistik yang serupa.

6.2. Diet Rendah Karbohidrat

Diet rendah karbohidrat yang diberikan oleh Catering SlimGourmet

mengandung energi total sekitar 1000-1150 kkal/hari. Energi tersebut jauh

dibawah AMB rata-rata responden yaitu sekitar 1500 kkal/hari (Gibson, 2005).

Bila asupan energi adalah sebanyak 500 kkal atau lebih dari AMB, berat badan

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

58

seseorang akan menurun secara otomatis (Lofgren, 2002). Oleh karena itu, diet

rendah karbohidrat ini dapat menurunkan berat badan pelanggan. Energi

didapatkan dari sarapan pagi, makan siang, dua kali makanan selingan dan makan

malam.

Diet rendah karbohidrat yang diberikan oleh Catering mengandung

karbohidrat sebesar 30 g per hari atau sekitar 12% dari total energi yang diberikan.

Jumlah tersebut sesuai dengan jumlah karbohidrat pada penelitian sebelumnya

yaitu sekitar 18% karbohidrat (Purwanti, 2006). Karbohidrat yang diberikan

merupakan karbohidrat kompleks berupa roti gandum satu helai perhari.

Karbohidrat kompleks tidak merangsang pengeluaran insulin secara drastis

sehingga dengan jumlah yang sedikit tidak menyebabkan kenaikan berat badan

(Brown, 2005). Komposisi lemak dan protein dalam diet rendah karbohidrat ini

adalah masing-masing 46% dan 43%. Angka tersebut jauh diatas kebutuhan

seharusnya (20-30%; 15-20%), oleh karena itu terjadi penyesuaian fungsi tubuh

terhadap konsumsi makanan

Serat yang terkandung dalam diet rendah karbohidrat yang diberikan oleh

Catering SlimGourmet adalah sekitar 20 g/hari. Sumber serat tertinggi berasal

dari sayuran dan buah-buahan. Angka tersebut masih kurang dari kebutuhan serat

per hari yaitu antara 25-35 g/hari (Brown, 2005). Kekurangan serat dapat

mengganggu sistem pencernaan dan dan menyebabkan rasa lapar lebih cepat

terasa. Produk makanan yang terbuat dari gandum mengandung serat larut dalam

air yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dan serat tidak larut air

berguna untuk mencegah konstipasi dan kanker kolon (Herbert, 1995). Selain dari

produk gandum, serat larut air banyak terdapat pada buah yang dimakan dengan

kulitnya. Diet rendah karbohidrat di Catering SlimGourmet menyediakan variasi

buah tertentu, sebagian harus dikupas, sebagian dapat dimakan dengan kulitnya.

Secara umum buah dan sayur banyak mengandung selulosa dan hemiselulosa

yang merupakan serat tidak larut air dan berguna bagi sistem pencernaan. Dapat

disimpulkan bahwa diet rendah karbohidrat di Catering SlimGourmet belum

mengandung serat yang cukup, baik serat larut air maupun tidak larut air.

Catering SlimGourmet menawarkan diet rendah karbohidrat untuk jangka

waktu satu bulan atau lebih jika pelanggan ingin memperpanjang waktu diet.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

59

Durasi diet rendah sangat rendah karbohidrat pada diet Atkins hanya dilakukan

dua minggu, lalu setelah dua minggu asupan karbohidrat kompleks ditingkatkan

perlahan hingga menjadi sesuai dengan kebutuhan (Atkins, 1998). Durasi

penelitian terlama yang pernah dilakukan untuk diet rendah karbohidrat adalah

selama satu tahun. Oleh karena itu, pengaruh jangka panjang dari diet rendah

karbohidrat belum bisa dibuktikan. Terdapat kemungkinan diet rendah

karbohidrat yang dilakukan terlalu lama dapat mengubah fungsi organ dan

menyebabkan masalah kesehatan (Lofgren, 2002). Oleh karena itu, pelanggan

yang menjalankan diet rendah karbohidrat sebaiknya melaporkan hasil

pemeriksaan kesehatan dan hasil laboratorium untuk menjamin keamanan diet

pada saat sebelum dan sesudah diet. Durasi menjalankan diet rendah karbohidrat

juga perlu diperhatikan. Sebaiknya tidak terlalu lama (maksimal enam bulan)

(Lofgren, 2002) untuk menjalankan diet rendah karbohidrat dan selama

menjalankan diet, keadaan medis pelanggan terus diawasi.

Jika pelanggan sudah selesai menjalankan diet rendah karbohidrat karena

sudah mencapai berat badan idel atau karena hal lain, perlu ada penyesuaian

terhadap diet. Jika sesorang telah berhenti menjalankan diet rendah karbohidrat,

hendaknya tidak langsung merubah pola dietnya menjadi seperti semula karena

dapat menaikkan berat badan dan menimbulkan efek yoyo (Lofgren, 2002). Perlu

ada diet pengalihan dari diet rendah karbohidrat. Diet yang dianggap tepat adalah

diet yang mengandung cukup karbohidrat kompleks, cukup protein, rendah lemak

dan cukup serat. Pada Catering SlimGourmet, program diet yang cocok adalah

program Reguler Slim.

6.3.BB, IMT dan PLT Sebelum dan Sesudah Pemberian Diet Rendah

Karbohidrat

Hasil penelitian menunjukkan perubahan yang signifikan antara BB, IMT

dan PLT pada sebelum dan sesudah pemberian diet rendah karbohidrat (P<0,05).

BB awal menunjukkan angka 82,69±15,16 kg dan pada akhir mengalami

penurunan menjadi 78,45±14,69 kg. Rata-rata nilai IMT juga mengalami

penurunan dari 29,71±3,31 kg/m2 diawal menjadi 18,15 kg/m2 di akhir penelitian.

Pada awal penelitian, IMT responden termasuk kedalam kategori obese I (WHO,

2000) dan tidak berubah setelah dua minggu mengonsumsi diet rendah

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

60

karbohidrat. Menurut tabel WHO, status gizi obese I tergolong berisiko terkena

penyakit degeneratif. Menurut tabel IMT untuk penduduk Asia (WHO, 2011),

rata-rata responden baik pria maupun wanita masih dalam kategori status gizi

obesitas pada sebelum dan sesudah pemberian diet rendah karbohidrat. Terjadi

penurunan PLT dari 33,37±3,90% menjadi 31,54±4,35% pada akhir penelitian.

Penilaian status gizi melalui nilai PLT mempunyai perbedaan standar antara pria

dan wanita, masing-masing obesitas jika ≥25% bagi pria dan ≥32% bagi wanita

(Gibson, 2005). Oleh karena itu perbedaan status gizi menurut PLT akan dibahas

di subbab selanjutnya.

Penurunan BB, IMT dan PLT tergolong signifikan karena memiliki nilai

P<0,05. Penurunan BB responden sebesar 5,43±1,71 kg untuk responden pria dan

3,03±1,70 kg untuk responden wanita lebih rendah dibandingkan hasil dari

penelitian sebelumnya yang membandingkan efek diet rendah energi dengan diet

rendah karbohidrat selama dua minggu dengan energi sebesar 1300 kkal/hari

(Purwanti, 2006). Penurunan BB pada penelitian sebelumnya adalah sebesar

5,88±1,36 kg, namun kedua penelitian sama-sama memiliki nilai P sebesar 0,0001

yang artinya bermakna. Penurunan IMT pada penelitian ini adalah sebesar

1,87±0,59 kg/m2 untuk responden pria dan 1,24±0,74 kg/m2 untuk responden

wanita dengan nilai P 0,001 yang artinya bermakna. Penurunan tersebut sedikit

lebih rendah dibandingkan penelitian sebelumnya sebesar 2,03±0,46 kg/m2

dengan nilai P 0,0001 yang artinya bermakna pula. Penurunan PLT adalah sebesar

2,41±1,08% untuk responden pria dan 1,24±0,62% untuk responden wanita

dengan nilai P 0,001 yang artinya bermakna. Penurunan PLT tersebut lebih tinggi

pada responden pria dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, yaitu

penurunan PLT sebesar 2,063±0,87% dengan nilai P 0,0001.

Perbedaan hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya (Purwanti, 2006)

tidak sepenuhnya diketahui karena tidak banyak perbedaan perlakuan pada

penelitian. Jumlah energi dari makanan yang diberikan lebih sedikit dari

penelitian sebelumnya (1300 kkal/hari). Aktivitas fisik dan umur responden juga

tidak terlalu berbeda. Kemungkinan perbedaan yang terjadi adalah pada makanan

selingan. Makanan selingan dari Catering SlimGourmet adalah agar-agar buah

yang masih mengandung gula pasir, walaupun jumlanya sudah dikurangi

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

61

sebanyak 40% dari jumlah biasa, dan sisanya memakai gula tanpa energi. Agar-

agar tersebut dikonsumsi maksimal dua kali sehari, diantara sarapan dan makan

siang, dan diantara makan siang dan makan malam. Satu buah agar-agar yang

diberikan mengandung sekitar 40 kkal. Pengaruh agar-agar yang masih

mengandung gula pasir terhadap diet rendah karbohidrat menjadi topik menarik

untuk diteliti di penelitian selanjutnya.

Penurunan PLT pada pria bila diubah menjadi kilogram adalah sebesar

0,13 kg. Angka tersebut jauh lebih rendah dari penurunan BB yaitu sebesar

5,43±1,72 kg. Artinya, dari total berat badan yang hilang, hanya 7% merupakan

lemak. Hal yang sama juga terjadi pada responden wanita. Dari 3,03±1,70 kg

penurunan berat badan, lemak yang hilang hanya sebesar 0,03 kg atau sekitar

0,9% dari total berat badan yang hilang. Hal itu terjadi karena terjadi diuresis

akibat kurangnya besar energi yang digunakan tubuh, atau karena berkurangnya

kadar air secara drastis akibat metabolisme protein yang membutuhkan banyak

airdan pemakaian simpanan glikogen (Volek, 2004).

Penurunan BB, IMT dan PLT memang bermakna, namun tidak merubah

status gizi responden yang tetap obesitas. Seperti yang telah dibahas pada bab 1,

obesitas adalah faktor utama terjadinya penyakit degeneratif seperti jantung

koroner dan sindrom metabolik lainnya (Brown, 2005). Status gizi yang tidak

berubah dimungkinkan terjadi karena durasi penelitian yang hanya dilakukan

selama 14 hari. Walaupun tidak terjadi perubahan status gizi pada responden, pola

BB, IMT dan PLT yang terus menurun setiap minggunya memperbesar

kemungkinan penurunan berat badan akan terus berlanjut bila diet terus dijalankan.

Penelitian sebelumnya memakan 6 bulan untuk dapat menurunkan BB sampai

dengan 8,5±1,0 kg dan menurunkan risiko penyakit jantung koroner (Bonnie,

2003).

Penurunan BB, IMT dan PLT yang bermakna pada setiap penelitian yang

melibatkan diet rendah karbohidrat dapat terjadi karena tingginya kandungan

protein dan lemak dalam makanan yang menimbulkan rasa kenyang lebih cepat

(Westman, 2002; Brehm, 2003). Diperkirakan telah terjadi ketonisasi pada

responden penelitian karena tingginya protein dan rendahnya karbohidrat yang

dikonsumsi. Sifat alami dari pembentukan badan keton akibat glukoneogenesis

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

62

juga dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan BB, IMT dan PLT pada

pemberian diet rendah karbohidrat (Nix, 2004). Sintesis glukosa dari sumber zat

non-karbohidrat, seperti asam amino dan gliserol dengan hasil sampingan berupa

badan keton. Pembentukan badan keton juga menghasilkan perasaan kenyang

akibat rendahnya kandungan karbohidrat dalam makanan juga menimbulkan rasa

kenyang yang lebih cepat (Korner, 2003). Komponen sukrosa dan fruktosa juga

sedikit terdapat dalam diet ini, kecuali dari buah dan sayur. Ketidakhadiran

komponen tesebut mencegah munculnya rasa lapar.

Termogenesis juga memungkinkan terjadinya penurunan BB, IMT dan

PLT pada penelitian. Pada diet rendah karbohidrat, terdapat perlambatan

termogenesis selama sekitar 180 menit dibandingkan dengan diet rendah lemak

yaitu 60 menit (Westerterp, 1992). Hal tersebut menunjukkan perubahan

metabolisme yang terjadi akibat diet tinggi protein dan rendah karbohidrat.

Kebanyakan dari responden (>80%) tidak mengalami kelaparan setelah 2

minggu dijalankannya diet rendah karbohidrat. Sedangkan pada minggu pertama,

rasa lapar sangat terasa dan beberapa responden wanita (46%) mengalami rasa

lemas karena sedang menstruasi. Rasa kenyang yang lebih cepat muncul terjadi

selama 4 minggu pertama menjalankan diet rendah karbohidrat(Johnston, 2004).

6.4. Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan variabel perancu yang dapat

mempengaruhi besarnya perubahan BB, IMT dan PLT pada sesudah pemberian

diet rendah karbohidrat. Karakteristik responden yang dibahas adah jenis kelamin,

aktivitas fisik, umur responden, asupan makanan, pendidikan dan pekerjaan

responden.

6.4.1. Jenis Kelamin

Terdapat masing-masing 20 orang responden pria dan wanita. Jumlah

yang seimbang ini baik untuk membandingkan perbedaan hasil penelitian antara

pria dan wanita dengan menggunakan uji T dan uji T berpasangan. Uji-uji tersebut

digunakan untuk melihat perbedaan nilai variabel sebelum dan sesudah perlakuan,

dalam hal ini perbedaan BB, IMT dan PLT.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

63

Rata-rata responden pria memiliki BB awal 92,20±13,31 kg dan

mengalami penurunan menjadi 86,75±14,01 kg di akhir dengan nilai P0,000 yang

artinya bermakna. Rata-rata responden wanita memiliki BB awal 73,18±10,21 kg

dan mengalami penurunan menjadi 70,15±10,90 kgdengan nilai P0,000 yang

artinya bermakna. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata responden pria

memiliki BB yang lebih tinggi dibandingkan responden wanita pada awal

penelitian dan masih tetaplebih tinggi pada akhir penelitian. Terlihat bahwa profil

tubuh responden pria lebih besar dibandingkan responden wanita. Pada responden

pria, terjadi penurunan IMT dari 30,92±3,21 kg/m2 menjadi 29,05±3,42

kg/m2dengan nilai P0,000 yang artinya bermakna. Penurunan nilai IMT tersebut

membuat adanya perubahan status gizi dari obese II pada awal penelitian menjadi

obese I pada akhir penelitian. IMT responden wanita mengalami penurunan dari

28,50±3,02 kg/m2 menjadi 34,68±4,34 kg/m2dengan nilai P0,000 yang artinya

bermakna. Penurunan nilai tersebut tidak merubah status gizi responden wanita

yaitu obese I.Sedangkan untuk PLT, responden pria mengalami penurunan nilai

PLT dari 30,81±2,46% menjadi 28,40±2,66% dan penurunan nilai tersebut

memiliki nilai P 0,000 yang artinya bermakna. Penurunan nilai PLT juga terjadi

pada responden wanita dengan nilai awal 39,92±3,38% menjadi 34,68±4,34%

dengan nilai P 0,000 yang artinya bermakna. Hal tersebut menunjukkan bahwa

responden pria dan wanita tidak mengalami perubahan status gizi menurut PLT

yaitu obesitas.

Disimpulkan dari data bahwa penurunan BB, IMT dan PLT pada pria

lebih tinggi dibandingkan pada responden wanita. Jenis kelamin mempengaruhi

penurunan BB, IMT dan PLT pada pemberian diet rendah karbohidrat.

Didapatkan nilai P sebesar 0,0001 untuk perbandingan penurunan BB antara pria

dan wanita. Perbandingan penurunan IMT antara pria dan wanita juga bermakna

dengan nilai P sebesar 0,001. Perbandingan penurunan PLT juga bermakna

dengan nilai P 0.001. Penelitian sebelumnya (Volek, 2004) juga menemukan hal

yang serupa, yaitu penurunan berat badan pria lebih tinggi dibandingkan dengan

wanita.

Perbedaan penurunan BB, IMT dan PLT antara pria dan wanita

disebabkan oleh perbedaan distribusi lemak dan laju metabolisme. Pada pria,

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

64

distribusi lemak lebih banyak terjadi pada bagian viseral sedangkan distribusi

lemak pada wanita lebih cenderung terjadi pada bagian subkutaneus (Lofgren,

2002). Hal tersebut memungkinkan pria untuk lebih cepat mengalami deplesi

glikogen karena lemak yang cenderung terdapat di bagian dalam tubuh.

Sedangkan lebih sulit bagi wanita untuk menurunkan kadar lemak dalam tubuh

karena wanita lebih cenderung memiliki ketahanan pada akumulasi lemak

abdominal dibanding pria, bahkan pada kasus obesitas sekalipun. Selain itu, pria

cenderung memiliki masa otot yang lebih banyak sehingga berat badan yang lebih

tinggi dibandingkan wanita terdiri dari masa otot yang besar (Bouchard, 1993).

Kemungkinan berdasarkan alasan tersebut penurunan BB, IMT dan PLT

responden wanita tidak setinggi responden pria.

6.4.2. Aktivitas Fisik Responden

Kebanyakan dari responden (40%) melakukan aktivitas fisik sedang dalam

kegiatan sehari-hari. Aktivitas sedang yang dilakukan adalah berupa olahraga

yang dilakukan rutin di pusat kebugaran. Sebanyak 57% responden secara rutin

mengunjungi pusat kebugaran untuk melakukan olahraga sebelum atau sesudah

bekerja di kantor dalam kegiatan sehari-hari. Sedangkan responden lain tidak

melakukan olahraga diluar jam kantor.

Jumlah responden pria yang melakukan aktivitas sedang dan tinggi adalah

masing-masing 35% dari seluruh responden pria. Sejumlah 100% responden yang

melakukan aktivitas sedang dan tinggi dikarenakan responden rutin mengunjungi

pusat kebugaran. Perbedaan aktivitas sedang atau tinggi disebabkan oleh

perbedaan intensitas dan durasi olahraga di pusat kebugaran.

Begitu pula dengan responden wanita, sejumlah 45% dari responden

wanita melakukan aktivitas fisik sedang karena berolahraga di pusat kebugaran

setelah atau sebelum bekerja di kantor. Sejumlah 15% dari responden wanita

melakukan aktivitas fisik tinggi karena selain melakukan olahraga rutin di pusat

kebugaran, responden menambah aktivitas olahraga lain baik dirumah atau thai

boxing di pusat kebugaran lain yang memang menguras banyak tenaga.

Disimpulkan bahwa lebih banyak responden pria yang melakukan

aktivitas tambahan berupa olahraga di pusat kebugaran sehingga memiliki

aktivitas fisik sedang. Aktivitas fisik sedang melibatkan aktivitas fisik di pusat

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

65

kebugaran dengan intensitas dan durasi sedang. Sedangkan responden wanita

yang melakukan aktivitas sedang lebih sedikit dari responden pria, namun

beberapa diantaranya melakukan aktivitas dengan intensitas dan durasi yang lebih

tinggi dari kebanyakan responden pria. Catering SlimGourmet menganjurkan

setiap pelanggannya untuk melakukan aktivitas fisik yaitu olahraga untuk

memaksimalkan penurunan berat badan, terutama pada pelanggan program diet

rendah karbohidrat. Namun tidak semua pelanggan merealisasikan anjuran

tersebut karena tidak punya banyak waktu atau karena tidak berkeinginan.

Pola pada hasil penelitian memperlihatkan bahwa semakin tinggi aktivitas

fisik responden pria maupun wanita, semakin tinggi pula penurunan nilai BB,

IMT dan PLT responden. Hubungan tersebut bermakna dengan nilai P0,000. Hal

tersebut menunjukkan bahwa aktivitas yang tinggi melalui olahraga dapat

membantu penurunan berat badan. Pengaruh aktivitas tinggi berpengaruh baik

pada responden pria maupun responden wanita. Penurunan BB sebesar 6,25±1,45

kg terjadi pada responden pria yang melakukan aktivitas tinggi dan 5,10±1,10 kg

pada responden wanita. Hal tersebut menunjukkan bahwa penurunan BB lebih

tinggi terjadi pada responden pria yang melakukan aktivitas fisik tinggi (nilai

P=0,003) dibandingkan dengan responden wanita (nilai P=0,002) yang melakukan

aktivitas tinggi.

Seiring dengan penurunan berat badan, terjadi pula penurunan IMT.

Penurunan IMT pada responden pria juga lebih tinggi secara bermakna, yaitu

sebesar 2,34±0,53 kg/m2(p= 0,004) dibandingkan dengan penurunan IMT pada

respoden wanita sebesar 1,90±0,87 kg/m2(p= 0,055). Penurunan PLT juga lebih

besar terjadi pada responden pria yang melakukan aktivitas tinggi yaitu sebesar

3,17±1,06% dengan nilai P 0,046. Responden wanita yang melakukan aktivitas

tinggi mengalami penurunan PLT lebih rendah dibanding responden pria yaitu

sebesar 1,43±0,40% dengan nilai P sebesar 0,037. Dapat terlihat bahwa penurunan

PLT lebih tinggi pada pria yang melakukan aktivitas tinggi dibandingkan wanita

dengan aktivitas yang sama.

Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas tinggi melalui olahraga lebih

berpengaruh untuk menurunkan nilai BB, IMT dan PLT pada responden pria

dibandingkan pada responden wanita. Penemuan pada penelitian tidak sesuai

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

66

dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa aktivitas fisik berupa

olahraga tidak secara bermakna berpengaruh terhadap penurunan BB, IMT dan

PLT (Purwanti, 2006). Namun penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan

bahwa aktivitas fisik berpengaruh untuk program penurunan berat badan karena

meningkatkan metabolisme tubuh untuk membakar lemak (Robertson, 2002).

Efek olahraga terhadap penurunan BB, IMT dan PLT juga lebih

berpengaruh pada responden pria karena saat wanita melakukan olahraga,

penggunaan simpanan lemak menjadi dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan pria

yang berolahraga. Pada saat puasa, wanita dan pria menggunakan simpanan lemak

dengan cara yang serupa, namun pada wanita terjadi pergantian sumber energi

secara cepat dari glukosa menjadi lemak (Robertson, 2002). Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan penurunan

persentase lemak tubuh pada wanita, namun aktivitas fisik berguna menjaga

persentase lemak tubuh(Mittendorfer, 2002; Westerterp, 1992; Donnelly, 2003).

Sebaliknya, pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat pengaruh aktivitas fisik

tinggi terhadap penurunan PLT, walaupun tetap lebih rendah dibandingkan

responden pria.

Diet rendah karbohidrat adalah diet yang cukup ekstrim dan menganding

energi rendah. Pada minggu pertama dijalankannya diet rendah karbohidrat,

beberapa responden merasa lemas oleh karena itu tidak disarankan untuk

melakukan olahraga yang melelahkan. Olahraga pada orang yang menjalankan

diet rendah karbohidrat harus dimonitor untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak

mengalami gangguan kesehatan.

6.4.3. Umur Responden

Rata-rata umur seluruh responden penelitian adalah 37±8,88 tahun, dengan

usia termuda 20 tahun dan tertua 62 tahun. Tidak terdapat perbedaan disribusi

umur yang berarti antara pria dan wanita. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata

responden penelitian termasuk dalam usia dewasa tengah. Responden yang

berumur dibawah rata-rata artinya termasuk dalam kategori dewasa awal dan

dewasa tengah. Sedangkan responden yang berumur diatas rata-rata termasuk

dalam kategori dewasa tua (Wardlaw, 2007).

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

67

Usia dewasa muda termasuk dalam usia produktif dan mempengaruhi

aktivitas fisik responden. Usia produktif melibatkan kegiatan travelling, jadwal

kerja yang padat, banyak bersosialisasi dan menjalin hubungan dengan kolega

(Brown, 2005). Proses pertumbuhan sudah berhenti, dan masa otot terus

bertambah seiring dengan bertambahnya aktivitas. Oleh karena itu, aktivitas fisik

masih sangat berpengaruh pada usia dewasa muda.

Responden termasuk dalam kategori dewasa tengah sedang menuju atau di

puncak karir. Seiring pencapaian puncak karir, secara fisiologis metabolisme

melambat akibat perubahan aktivitas hormon dan ditambah dengan aktivitas fisik

yang menurun dan akhirnya mengakibatkan meningkatnya berat badan (Brown,

2005). Pada usia dewasa tua, kebanyakan orang sudah sadar akan pentingnya

menjaga kesehatan dan menambah aktivitas fisik serta merubah pola makan yang

sehat untuk mencegah atau menyembuhkan diri dari penyakit degeneratif

(Wardlaw, 2007).

Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa responden yang memiliki

umur diatas rata-rata mengalami penurunan BB yang tidak berbeda secara

bermakna dengan responden yang berumur dibawah rata-rata (P= 0,658). Hal

tersebut terjadi baik pada responden pria maupun responden wanita dengan nilai P

masing-masing 0,855 dan 0,527. Perbedaan yang tidak bermakna bagi kategori

umur berhubung terbalik dengan teori yang ada, bahwa semakin tinggi umur,

semakin lambat laju metabolisme tubuh dan menyebabkan proses penurunan berat

badan terhambat (Mittendorfer, 2002).

Ditemukan pula bahwa umur tidak berpengaruh secara bermakna terhadap

penurun IMT pada pria maupun wanita dengan nilai P masing-masing 0,789 dan

0,334. Selain itu, hasil tersebut juga tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya

yang menemukan bahwa umur berpengaruh terhadap penurunan BB (P= 0,000)

dan IMT (P=0,000) (Purwanti, 2006). Penurunan PLT tidak bermakna pada

respoden pria maupun wanita dengan masing-masing nilai P 0,221 dan 0,169. Hal

tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa umur tidak berpengaruh

terhadap penurunan PLT (P= 0,073) (Purwanti, 2006).

Walaupun memiliki hubungan yang tidak bermakna, yaitu <1 kg untuk BB,

<1 kg/m2 untuk IMT dan <1% untuk PLT, dapat terlihat bahwa semakin tinggi

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

68

umur responden wanita, semakin rendah penurunan BB dan IMT. Namun

semakin tinggi umur responden pria, semakin tinggi penurunan BB, IMT dan PLT.

6.4.4. Asupan Makanan Responden

Rata-rata total konsumsi energi dari seluruh responden adalah

1129±152,92 kkal/hari dengan nilai minimun 1002 kkal/hari dan nilai maksimum

1459 kkal/hari. Responden yang mengonsumsi total energi 1002 kkal/hari hanya

mengonsumsi satu kali makanan selingan. Responden yang mengonsumsi total

energi 1459 kkal/hari mengonsumsi makanan tambahan diluar apa yang diberikan

oleh Catering SlimGourmet. Makanan tambahan yang dimaksud biasanya

dikonsumsi pada hari minggu, dimana tidak ada pengantaran makanan dari

Catering sehingga responden mengonsumsi makanan dari luar.

Sejumlah 55% dari seluruh responden mengonsumsi total energi dibawah

rata-rata dan sisanya mengonsumsi total energi diatas rata-rata. Tidak ada

responden yang mengonsumsi total energi persis dengan angka rata-rata. Dilihat

dari persentase, tidak ada perbedaan berarti antara responden yang mengonsumsi

total energi dibawah dan diatas rata-rata. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada

dua minggu dilakukannya penelitian, responden disiplin dalam melaksanakan diet

rendah karbohidrat sehingga hasil penelitian dapat dipercaya.

Asupan total energi yang sesuai dengan apa yang diberikan oleh Catering

SlimGourmet dapat membantu penurunan berat badan responden. Bila terdapat

perbedaan hasil dalam hal BB, IMT dan PLT, dapat dipastikan bukan merupakan

pengaruh dari asupan total energi responden karena rata-rata total konsumsi energi

responden sesuai dengan apa yang diberikan oleh Catering SlimGourmet. Melalui

rata-rata asupan yang dibawah AMB, menurut teori (Lau, 2007) seluruh

responden yang mengonsumsi asupan energi dari makanan dibawah rata-rata

dapat mengalami penurunan berat badan.

Asupan makanan yang sesuai dengan apa yang diberikan oleh Catering

membuat hubungan asupan makanan tidak bermakna terhadap penurunan BB,

IMT dan PLT, baik pada responden pria maupun wanita. Namun, terlihat bahwa

responden yang mengonsumsi energi dari makanan diatas rata-rata mengalami

penurunan BB dan PLT yang lebih rendah, walaupun perbedaannya hanya <1 kg

untuk BB dan <1% untuk PLT.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

69

6.4.5. Pekerjaan Responden

Pekerjaan berhubungan dengan aktivitas fisik, bergantung kepada intensitas dan

durasi pekerjaan. Setiap pekerjaan melibatkan aktivitas yang berbeda-beda.

Mayoritas responden yaitu sejumlah 90% dari seluruh responden penelitian

bekerja. Dari sejumlah 90% responden yang bekerja, 100% merupakan pekerjaan

kantoran yang tidak melibatkan banyak gerakan tubuh selain sedikit berjalan antar

ruangan dan dari mobil ke ruangan kerja atau sebaliknya.

Hampir seluruh responden yang bekerja atau sejumlah 76% merupakan

pegawai kantor di perusahaan swasta dan sisanya merupakan pegawai

pemerintahan. Terdapat pula seorang responden yang bekerja sebagai pelatih yoga

di pusat kebugaran sehingga memiliki aktivitas fisik dalam bekerja yang lebih

tinggi dibandingkan responden lain yang bekerja hanya di kantor.

Pekerjaan yang tidak melibatkan banyak pergerakan tubuh dikarenakan

profil responden penelitian yang masih dalam usia produktif dan bermukim di

kota besar seperti Jakarta. Walaupun responden bekerja di kantor yang tidak

melibatkan banyak aktivitas fisik, pekerjaan yang dilakukan terkadang sulit dan

dapat menyebabkan stress. Waktu yang dimiliki responden untuk beristirahat dan

makan siang juga terbatas. Oleh karena itu responden memilih menggunakan jasa

Catering untuk memudahkan waktu makan sekaligus menurunkan berat badan.

Terjadi penurunan BB yang bermakna pada responden yang bekerja

dengan P=0,009. Penurunan yang bermakna tidak terjadi pada penurunan IMT

dan PLT (P=0,059; P=0,289). Walaupun tidak bermakna, terlihat pola pada hasil

penelitian bahwa responden yang tidak bekerja mengalami penurunan IMT dan

PLT yang lebih rendah dibandingkan dengan responden yang bekerja.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

70Universitas Indonesia  

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis univariat dan bivariat dengan uji t dan uji anova,

berikut merupakan kesimpulan dari penelitian mengenai perbandingan penurunan

BB, IMT dan PLT pada pemberian diet rendah karbohirat di Catering

SlimGourmet, Jakarta Selatan, tahun 2012.

1. Seluruh responden penelitian mengalami penurunan BB, IMT dan PLT

setelah diberikan diet rendah karbohidrat.

2. Prevalensi jenis kelamin pria dan wanita masing-masing 50%, aktivitas

pelanggan tinggi adalah sebesar 25%, rata-rata umur responden

sebesar37±8,88 tahun, rata-rata asupan makanan sebesar1129±152,92

kkal/hari, dan responden yang bekerja dalam kegiatan sehari-hari sebesar

90%.

3. Terdapat pengaruh pemberian diet rendah karbohidrat terhadap

perubahanBB, IMT dan PLT.

4. Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dan aktivitas fisik

terhadap penurunan BB, IMT dan PLT pada pemberian diet rendah

karbohidrat.

7.2. Saran

Berikut merupakan saran-saran yang dapat diberikan untuk pelanggan,

Catering SlimGourmet dan peneliti selanjutnya terkait diet rendah karbohidrat di

Catering SlimGourmet, Jakarta Selatan, tahun 2012.

1. Aktivitas fisik pelanggan hendaknya diperbanyak untuk membantu proses

penurunan berat badan dengan diet rendah karbohidrat. Aktivitas fisik

dapat berupa olahraga pada sebelum atau sesudah bekerja di kantor

ataupun dengan berjalan kaki, memilih untuk naik tangga dibandingkan

dengan lift atau eskalator di tempat kerja. Intensitas dan durasi aktivitas

fisik disesuaikan dengan keadaan dan harus dimonitor untuk menghindari

gangguan kesehatan akibat perpaduan diet ekstrim dan olahraga.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

71

2. Catering SlimGourmet hendaknya mengganti gula pasir dengan gula

rendah energi dalam seluruh sajian pada diet rendah karbohidrat. Gula

merupakan karbohidrat sederhana yang dapat mengganggu proses

penurunan berat badan dan lemak. Penggantian ini dapat dilakukan dengan

mengganti agar-agar dengan makanan selingan lain yang mengandung

protein tinggi dan rendah karbohidrat, atau tetap menggunakan agar-agar

namun mengganti seluruh gula pasir dengan gula rendah energi.

3. Catering SlimGourmet hendaknya menggunakan agar-agar tinggi serat

yang terbuat dari rumput laut untuk memenuhi kebutuhan serat pelanggan

dan meminimalisasi efek samping dari diet rendah karbohidrat. Jumlah

dan jenis buah dan sayur juga hendaknya diperbanyak demi memenuhi

kebutuhan serat pelanggan.

4. Catering SlimGourmet hendaknya memberikan daftar siklus menu diet

rendah karbohidrat kepada pelanggan agar pelanggan sepenuhnya

mengerti mengenai sajian yang diberikan oleh Catering SlimGourmet.

5. Catering SlimGourmet hendaknyamemonitor dan mengevaluasi keadaan

medis pelanggan melalui nilai laboratorium pada saat sebelum dan

sesudah diet rendah karbohidrat untuk memastikan diet aman dijalankan

oleh pelanggan dan memberikan pengaruh positif untuk penurunan berat

badan dan kesehatan.

6. Catering SlimGourmet hendaknya mengevaluasi kebiasaan makan

pelanggan sebelum dijalankannya diet untuk menyesuaikan kebiasaan

tersebut dengan diet yang akan dijalankan. Penyesuaian ini penting untuk

menentukan kedisiplinan dan keberhasilan diet.

7. Catering SlimGourmet hendaknya memantau daya terima pelanggan

dalam menjalankan diet rendah karbohidrat untuk membantu keberhasilan

proses penurunan BB, IMT dan PLT.

8. Catering SlimGourmet hendaknya menyarankan pelanggan untuk tidak

terlalu lama (maksimal enam bulan) dalam menjalankan diet rendah

karbohidrat demi keamanan kesehatan. Dianjurkan untuk mengganti diet

menjadi diet seimbang rendah lemak setelah menjalankan diet rendah

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

72

karbohidrat untuk mendapatkan penurunan berat badan yang bertahap

(tidak drastis seperti pada diet rendah karbohidrat).

9. Catering SlimGourmet hendaknya menambah sumber protein nabati

dalam sajian diet rendah karbohidrat seperti kacang-kacangan dan

produknya untuk melengkapi kebutuhan asam amino dan zat lain yang

bermanfaat untuk kesehatan pelanggan.

10. Catering SlimGourmet hendaknya menambah asupan serat larut air

maupun serat tidak larut air dari buah dengan kulitnya dan beragam jenis

sayuran untuk membantu meningkatkan fungsi saluran cerna dan

mencegah penyakit-penyakit tertentu.

11. Catering SlimGourmet hendaknya mengembangkan diet rendah

karbohidrat atau diet lain dengan komposisi zat gizi makro dan zat gizi

mikro berbeda untuk penurunan berat badan dan lemak tubuh demi

menurunkan prevalensi kegemukan dan penyakit degeneratif yang

disebabkan oleh kegemukan di Indonesia.

12. Penelitian mengenai diet rendah karbohidrat dan hendaknya dilanjutkan

oleh peneliti selanjutnya dengan durasi penelitian yang lebih dari dua

minggu untuk melihat pola penurunan berat badan dan lemak.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

73Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA Abramof, Ness and Apovian, CM. (2006). “Diet Modification for Treatment and

Prevention of Obesity”. Journal of Clinical Endocrinology and

Metabolism. 29(1): 5-9. Tersedia dalam: http://jcem.endojournals.org/

(diakses 15 Januari 2012).

Albertsson, C. Erlanson dan J Mei. (2005). “The Effect of Low Carbohydrate on

Energy Metabolism”. International Journal of Obesity.29: S26–

S30.Tersediadalam:

http://www.nature.com/ijo/journal/v29/n2s/full/0803086a (diakses 15

Januari 2012).

Adam, John MF. (2006). Obesitas dan Sindroma Metabolik. Bandung

Almatsier, Sunita. (Ed.).(2005). Penuntun Diet Edisi Baru.Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Atkins, RC. (1998). Dr. Atkins New Diet Revolutions. New York: Avon Books.

Bagchi, Debasis. (2007). Obesity: Epidemiology, Pathophysiology and

Prevention. Bocaraton: Taylor and Francis Group.

Barker, Helen M. (2002). Nutrition and Dietetics for Health Care (10th ed).

Philadelphia: Elseiver

Blaak, E. (2001). “Gender Differences In Fat Metabolism”. Current Opinion

Clinical Nutrition Metabolic Care. 4:499. Tersedia dalam

:http://journals.lww.com/co-clinicalnutrition/pages(diakses 12 Januari

2012).

Bongain, A. (1998). “Obesity in Obstetrics and Gynecology”. Di dalam:

Grosvenor (Ed.). Nutrition From Science to Life. Philadelphia: Harcourt

College Publisher.

Bouchard, C dan Despies, JP. (1993). “Genetic and Nongenetic Determinants of

Regional Fat Distribution. Endocrine Reviews. 14:72. Tersedia dalam:

http://edrv.endojournals.org/ (diakses 12 Januari 2012).

Brown, Judith E. (2005). Nutrition Through the Life Cycle. 2 vols. California:

Thomson Wadsworth.

Brehm, Bonnie J. (2003). “A Randomized Trial Comparing a Very Low

Carbohydrate Diet on Body Weight and Cardiovascular Risk Factors in

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

74

Healthy Women”. Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.

88:1617-1623. Tersedia dalam: http://jcem.endojournals.org/ (diakses 15

Januari 2012).

______________, Spang SE, Lattin BL. (2005).“The Role of Energy Expenditure

In The Differential Weight Loss In Obese Women On Low Fat and Low

Carbohydrate Diet”. Journal Of Clinical Endocrinology & Metabolism.

90:1475-1482. Tersedia dalam: http://jcem.endojournals.org/ (diakses 15

Januari 2012).

Department of Chronic Diseases and Health Promotion Surveillance and

Population Based Prevention World Health Organization. Global Physical

Activity Questionnare (GPAQ) v2.0. (2012).www.who.int/chp/steps

(diakses 25 Januari 2012).

Donnelly, J.E. (2003). “Effects of 16 Months Randomized Cotrolled Exercise

Trial On Body Weight and Composition in Young, Overweight Men and

Women: The Midwest Exercise Trial”. Archives Of Internal Medicine.

163:1343. Tersedia dalam: http://archinte.ama-assn.org/(diakses 2

Februari 2012).

Floch, T.T. (1980). “Genetics, Body Weight and Obesity”. Dalam:Nutrition and

Dietetics for Health Care. Helen M. Barker. Philadelphia: Elseiver.

Foster, Gary D. PhD, R, Holly,Wyatt M.D. (2003). A Randomized Trial of A Low

Carbohydrate Diet of Obesity “. The New England Journal Of Medicine.

348:2082-90. Tersedia dalam: www.nejm.org/ (diakses 15 Januari 2012).

Garrow, J.S. (1988). “Obesity and Related Diseases”. Dalam: Nutrition and

Dietetics for Health Care. Helen M. Barker. (Ed.). Philadelphia: Elseiver.

___________ (1992). “Treatment of Obesity”. Dalam: Nutrition and Dietetics for

Health Care. Helen M. Barker. (Ed.). Philadelphia: Elseiver.

___________ (1996). “Obesity”. Dalam: Human Nutrition and Dietetics (9th ed).

J.S Garrow dan W.P.T James. (Ed.). Edinburgh: Churcill Livingstone

Gibson, Rosalind. (2005). Principles of Nutritional Assessment (2nd ed). New

York: Oxford University Press.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

75

Goldstein, J.L.(1992). “Beneficial Health Effects of Weight Loss”. Dalam:

Nutrition and Dietetics for Health Care. Helen M. Barker. (Ed.).

Philadelphia: Elseiver.

Herbert, Victor, M.D dan Genell J. Subak-Sharpe M.S. (Ed.). (1999). Total

Nutrition: The Only Guide You’ll Ever Need. New York: St. Martin’s

Griffin.

Khaidiar, L. (1999). “Obesity and Its Co-Morbid Conditions”. Di dalam:

Grosvenor (Ed.). Nutrition From Science to Life. Philadelphia: Harcourt

College Publisher.

Heyward, VH, Stolancyzk LM. (1996). Applied Body Composition Assessment.

Illinois: Champaign

Johnston, Carol S, Sherrie L. Tjonn , dan Pamela D. Swan. (2004). “High Protein,

Low Fat Diets are Effective for Wight Loss and Favorably Alter

Biomarkers in Healthy Adults. The Journal of Nutrition. 134:586-591.

Tersedia dalam: http://jn.nutrition.org/ (diakses 15 Januari 2012)

Johnstone, A.M. (2005). “Factors Influencing Variation in Basal Metabolic Rate

Include Fat-Free Mass, Fat Mass, Age, and Circulating Thyroxine But Not

Sex, Circulating Leptin, or Triidothyronine”. American Journal of Clinical

Nutrition. 82:941. Tersedia dalam: http://www.ajcn.org/ (diakses 29

Januari 2012)

Knittle, Jerome L dan David P. Katz. (1995). “Weight Control”. Dalam: Ed.

Herbert, Victor, M.D dan Genell J. Subak-Sharpe M.S. (Ed.). Total

Nutrition: The Only Guide You’ll Ever Need. New York: St. Martin’s

Griffin.

Kushner, Robert F dan Daniel H. Bessesen. (2007). Treatment of The Obese

Patient. New Jersey: Humana Press.

Korner, Judith M.D, Ph.D dan Rudolph L.Leibel M.D. (2003). “To Eat Or Not To

Eat”. The New England of Medicine. 349:10. Tersedia dalam:

http://www.nejm.org/ (diakses 11 Januari 2012).

Koutsari, Christina dan Labros S. Sidossis. (2003). “Effect of Isoenergetic Low

and High Carbohydrate Diets on Substrate Kinetics and Oxidation in

Healthy Men”. British Journal of Nutrition. 90,2:413-418. Tersedia dalam:

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

76

http://journals.cambridge.org/action/displayJournal?jid=BJN (diakses 11

Januari 2012).

Kushner, Robert F dan Daniel H. Bessesen. (2007). Treatment of The Obese

Patient. New Jersey: Humana Press

Lau, David C.W dan James D.Douketis. (2007). “2006 Canadian Clinical Practice

Guidelines on The Management and Prevention of Obesity in Adults and

Children (Summary)”. Canadian Medical Association Journal. 51:13.

Tersedia dalam: www.cmaj.ca/ (diakses 18 Januari 2012).

Lightman, S.W, Pisanska K, Berman E.R. (1992). “Discrepancy Between Self-

Reported and Actual Calorie Intake and Exercise in Obese Subjects”.

Dalam: Nutrition and Dietetics for Health Care. Helen M. Barker. (Ed.).

Philadelphia: Elseiver.

Lofgren, P. (2002). “Major Gender Differences in the Lipolytic Capacity of

Abdominal Subcutaneous Fat Cells in Obesity Observed Before and After

Long Term Weight Reduction”. Journal of Clinical Endocrinal

Metabolism. 254:401-425. Tersedia dalam: http://jcem.endojournals.org/

(diakses 15 Januari 2012).

McArdle, W. (2000). Essentials of Exercise Physiology” (2nd ed). Philadelphia:

Lippicot Williams &Wilkins

Miller-Keane Encyclopedia and Dictionary of Medicine, Nursing and Allied

Health (7th ed). (2003). Philadelphia: Elsevier

Misra, A, Vikram NK dan Gupta R. (2006). “Waist Circumference Cut Off Points

and Actions Levels for Asian Indians for Identification of Abdominal

Obesity”. International Journal of Obesity. 1:106-11. Tersedia dalam:

http://www.nature.com/ijo/index.html (diakses 29 Januari 2012).

Mittendorfer, B, Horowitz J.F dan Klein S. (2002). “Effect of Gender of Lipid

Kinetics During Endurance Exercise of Moderate Intensity in Untrained

Subjects”. American Journal of Physiology Endocrinology & Metabolism.

283:58. Tersedia dalam: http://ajpendo.physiology.org/ (diakses 15 Januari

2012).

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

77

Muth, Natalie Digate. (2009). What are The Guidelines for Percentage of Body

Fat Loss?. http://www.acefitness.org/112/what-are-the-guidelines-for-

percentage-of-body-fat/ (diakses: 29 Januari 2012).

Nieman, D.C. (1999). “Influence of Obesity on Immune Function”. Di dalam :

Grosvenor. (Ed.). Nutrition From Science to Life. Philadelphia: Harcourt

College Publisher.

Nix, Staci. (2004). Williams’ Basic Nutrition & Diet Therapy (12th ed). St. Louis:

Elsevier Mosby.

OECD Health Data. (2005). Health Policies and

Data.http://www.oecd.org/statisticsdata/. (diakses 25 Januari 2012).

Paulio et al. (1994). “Body Fat Mass Determined by Hydrostatic Weighing”.

Dalam Rosalind Gibson. Principles of Nutritional Assessment (2nd ed).

New York: Oxford University Press.

Purwanti, Peni Hedi. (2006). Pengaruh Diet Rendah Energi dan Rendah

Karbohidrat Terhadap IMT dan Persentase Lemak Tubuh pada Pasien

Wanita dengan Berat Badan Lebih di Prima Diet Catering Jakarta. Tesis.

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Robarge, Ariel dan Benard W. Downs. (2007). “The Atkins Paradigm”. Di dalam:

Obesity: Epidemiology, Pathophysiology and Prevention. Ed. Debasis

Bagchi. Bocaraton: Taylor and Francis Group. Hal 239-242.

Robertson, M.D, G. Livesey dan J.C. Mathers. (2002). “Quantitative Kinetics of

Glucose Appearance and Disposal Following a C-Labelled Starch Rich

Meal: Comparison of Male and Female Subjects”. British Journal Of

Nutrition. 87:569. Tersedia dalam : http://journals.cambridge.org/ (diakses

29 Januari 2012).

Rosen, Thord, dan Ingvar Bosaeus. (2008). “Increased Body Fat Mass and

Decreased Extracellular Fluid Volume in Adults With Growth Hormone

Deficiency”. Clinical Endocrinology. 38: 63-71. Tersedia dalam:

http://onlinelibrary.wiley.com/journal/10.1111/%28ISSN%291365-

2265/issues (diakses 29 Januari 2012).

Setiadi, Yeni Sofiani. 2004. Hubungan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (RLPP)

dan Persentase Lemak Tubuh (PLT) dengan Resiko Penyakit Jantung

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

78

Koroner pada Pegawai Negeri Sipil Tenaga Kesehatan di Kecamatan

Rancaekek Kabupaten Bandung, Tahun 2004”. Skripsi. Depok: Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Sabri, Luknis, dan Sutanto Priyo Hastono. (2006). Statistik Kesehatan Edisi

Revisi”. Jakarta: Rajawali Press.

Supariasa, Dewa Nyoman MPS, Bachyar Bakri SKM, MKes, Ibnu Fajar, SKM.

(2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sastroasmoro, Sudigdo dan Ismail, Sofyan. (2011). Dasar-Dasar Metodologi

Penelitian Klinis. Jakarta: Agung Seto.

Volek, JS, Sharman MJ dan Love DM. (2002). “Body Composition and Hormonal

Responses to A Carbohydrate-Restricted Diet”. Metabolism. 51:864-870

________, Sharman MJ dan Gomez AL. (2004). “Comparison of Energy

Restricted Very Low Carbohydrate and Low Fat Diets on Weight Loss and

Body Composition in Overweight Man and Woman”. Nutrition &

Metabolism Journal. 1:13. Tersedia dalam: http://jcem.endojournals.org/

(diakses 15 Januari 2012).

Wardlaw, Gordon M. (2007). Perspective in Nutrition (7th ed). New York: Mc

Graw Hill.

Westerterp, K.R. (1992). “Long Term Effect of Physical Activity on Energy

Balance and Body Composition”. British Journal Of Nutrition. 68:21.

Tersedia dalam:http://journals.cambridge.org(diakses 11 Januari 2012).

Westman, AC, Yancy WS dan Edman SS dkk. (2002). “Effect of 6-Months

Adherence to A Very Low Carbohydrate Diet Program. American Journal

of Medicine. 113:30-6. Tersedia dalam: http://www.amjmed.com/ (diakses

14 Januari 2012).

World Health Organization (WHO). (2000). Global Health Observatory Data

Repository. http://apps.who.int/ghodata/?vid=110#. (diakses 20 Januari

2012).

_______________________. (2001). Data and

Statistics.http://www.who.int/(diakses 19 Januari 2012).

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

 

Universitas Indonesia  

79

_______________________. (2008). WHO Global Infobase: Data for Saving

Lives.http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what/en/

(diakses 10 Februari 2012).

_______________________. (2011). Global Health Observatory Data

Repository. http://apps.who.int/ghodata/?vid=110#. (diakses 20 Januari

2012).

Yeo, GSH. (1998). “A Frame Shift Mutation in MC4R Associated With

Dominantly Intertied Human Obesity”. National Genetic. 520:111-2.

Tersedia dalam: http://www.ngi.com/ (diakses 28 Januari 2012).

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Hormat Saya,

Tri Mutiara Ramdhani

Terima kasih atas kesediaan waktu Anda untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini akan digunakan untuk penelitian tugas akhir (skripsi) dari:

Nama : Tri Mutiara Ramdhani (Tara)

NPM : 0806461026

Program Studi : Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat

Topik penelitian yang dilakukan adalah “Perbandingan Perubahan Indeks Massa Tubuh (IMT), Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (RLPP), dan Persentase Lemak Tubuh (PLT) pada Pemberian Diet PowerSlim bagi Penderita Kegemukan di Katering SlimGourmet Jakarta Selatan Tahun 2012”.

Tujuan dibuatnya kuesioner ini adalah untuk mengetahui efek pemberian Diet PowerSlim pada responden dilihat dari IMT, RLPP dan PLT. Hubungan umur, jenis kelamin dan aktivitas fisik dengan pemberian diet PowerSlim juga akan diteliti.

Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian, yaitu Profil Responden, Kuesioner Aktivitas Fisik, dan Form Food Recall 24 jam. Penjelasan pengisian kuesioner akan dijelaskan pada masing-masing bagian.

Dimohon untuk mengisi seluruh kuesioner yang ada dengan sebenar-benarnya sehingga kuesioner dapat diolah lebih lanjut. Baik isi maupun identitas akan dijaga kerahasiannya. Data akhir akan ditampilkan secara keseluruhan, bukan individual.

Jika anda memiliki pertanyaan terkait kuesioner ini dapat langsung ditanyakan kepada peneliti. Bila tidak memungkinakan, dapat menghubungi nomor handphone 0818844490 atau e-mail [email protected]. Terima kasih atas partisipasi Anda.

1. PROFIL RESPONDEN

Silahkan menjawab keterangan di kolom “Jawaban” dibawah ini. Bila ada pilihan jawaban, lingkari jawaban yang tepat. Tanda bintang (*) diisi oleh peneliti. Kolom “kode” diisi oleh peneliti.

KUESIONER TUGAS AKHIR (SKRIPSI)

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

Lampiran 1

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

2. KUESIONER AKTIVITAS FISIK

Silahkan mengingat-ingat mengenai aktivitas kerja Anda sehari-hari.

• Aktivitas/kerja “berat” adalah aktivitas yang membutuhkan kerja fisik yang berat sehingga membuat napas berat atau ngos-ngosan serta jantung terasa berdebar.

• Aktivitas/kerja “sedang” adalah aktivitas yang membutuhkan kerja fisik sedang sehingga membuat napas sedikit lebih berat atau sedikit ngos-ngosan dan jantung sedikit terasa lebih berdebar.

Silahkan memilih atau mengisi jawaban dari pertanyaan berikut. Kolom “kode” diisi oleh peneliti.

Aktivitas saat bekerja (Aktivitas kerja termasuk kegiatan belajar, latihan, pekerjaan sumah tangga,

dll) No Pertanyaan Jawaban Kode

1.

Apakah pekerjaan sehari-hari Anda memerlukan kerja berat minimal 10 menit per hari?

Ya (1) _ (lanjut ke no. 2) Tidak (2) _ (langsung ke no.4)

P1

2. Berapa hari dalam seminggu Anda melakukan kerja berat ?

_ hari P2

No Keterangan Jawaban Kode 1 Nama: 2 No.Telf 3 Jenis Kelamin: Pria /Wanita 4 Tanggal Lahir: _ _ /_ _/_ _ _ _ 5 Umur: _ _ tahun 6 Pendidikan Terakhir _ _ _ 7 Status Pekerjaan Bekerja/Tidak Bekerja 9 Tinggi Badan* _ _ _ cm 10 Berat Badan* _ _ _ kg 11 IMT* _ _ _ kg/m2 12 Lingkar Pinggang* _ _ _ cm 13 Lingkar Pinggul* _ _ _ cm 14 RLPP* _ _, _ _ 15 PLT* _ _ % 16 Berapa lama telah ikut diet

PowerSlim _ _ hari

17 Alasan mengikuti diet PowerSlim

18 Keberhasilan menurut PowerSlim Anda

Berhasil _ Agak Berhasil _ Tidak Berhasil _ Tidak Tahu _

Komentar/Saran untuk Katering :  

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Kode: __ A/B

3. Berapa lama dalam 1 hari biasanya Anda melakukan kerja berat?

Jam : Menit _ _ : _ _ P3 (a-b)

4. Apakah pekerjaan Anda memerlukan aktivitas sedang minimal 10 menit per hari?

Ya (1) _ (lanjut ke no.5) Tidak (2) _ (langsung ke no.7)

P4

 

Aktivitas saat bekerja (lanjutan) No. Pertanyaan Jawaban Kode 5. Berapa hari dalam seminggu

Anda melakukan kerja sedang?

_ hari P5

6. Berapa lama dalam 1 hari biasanya Anda melakukan kerja sedang?

Jam : Menit _ _ : _ _ P3 (a-b)

Perjalan dari tempat ke tempat (Perjalanan ke tempat kerja, belanja, ke supermarket, dll)

No. Pertanyaan Jawaban Kode 7. Apakah Anda berjalan kaki

atau bersepeda minimal 10 menit setiap harinya untuk pergi ke suatu tempat?

Ya (1) _ (lanjut ke no.2) Tidak (2) _ (langsung ke no.10)

P7

8. Berapa hari dalam seminggu Anda berjalan kaki atau bersepeda (minimal 10 menit) untu pergi ke suatu tempat?

_ hari P8

9. Berapa lama dalam 1 hari biasanya Anda berjalan kaki atau bersepeda untuk pergi ke suatu tempat?

Jam : Menit _ _ : _ _ P9

Aktivitas rekreasi (Olahraga, fitness, dan rekreasi lainnya)

No. Pertanyaan Jawaban Kode 10. Apakah Anda melakukan

olahraga, fitness, atau rekreasi yang merupakan aktivitas berat minimal 10 menit per hari?

Ya (1) _ (lanjut ke no.11) Tidak (2) _ (langsung ke no.13)

P10

11. Berapa hari dalam seminggu _ hari P11

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

biasanya Anda melakukan olahraga, fitness, atau rekreasi yang merupakan aktivitas berat?

12. Berapa lama Anda melakukan olahraga, fitness, atau rekreasi yang merupakan aktivitas berat dalam 1 hari?

Jam : Menit _ _ : _ _ P12

13. Apakah Anda melakukan olahraga, fitness, atau rekreasi yang merupakan aktivitas sedang minimal 10 menit per hari?

Ya (1) _ (lanjut ke no.14) Tidak (2) _ (lanjut ke no.16)

P13

14. Berapa hari dalam seminggu biasanya Anda melakukan olahraga, fitness, atau rekreasi yang merupakan aktivitas sedang?

_ hari P14

15. Berapa lama Anda melakukan olahraga, fitness, atau rekreasi yang merupakan aktivitas sedang dalam 1 hari?

Jam : Menit _ _ : _ _ P15

Tidak banyak bergerak (Aktvitas yang tidak memerlukan banyak gerak seperti duduk atau

berbaring, KECUALI tidur) No. Pertanyaan Jawaban Kode 16. Berapa lama Anda duduk

atau berbaring dalam 1 hari?

Jam : Menit _ _ : _ _ P16

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Kode: __ A/B

3. FORM FOOD RECALL 24 JAM

Dibawah ini merupakan isian mengenai asupan makanan Anda selama 24 jam terakhir. Misalnya waktu, pengisian food recall pukul 10 pagi, maka Anda mengisi asupan makanan Anda sejak pukul 10 pagi kemarin. Data yang diisi antara lain,

a. Jam makan b. Nama masakan (misal: Rib Eye Steak) c. Bahan-bahan masakan tersebut (bahan-bahan: daging rib eye, salad, kentang, saus BBQ, mentega) d. Ukuran bahan-bahan (gunakan istilah “piring besar”, “piring kecil”, “sendok makan”, “sendok teh”,

“potong kecil”, “potong besar”,”gelas”, dll) Mohon isi form ini selengkap-lengkapnya, termasuk minuman dan snack.

Nama :

Alamat :

No.Telp :

Jam Makan Nama Makanan Bahan Ukuran Pagi (Jam _ _) Snack (Jam _ _)

Jam Makan Makanan Bahan Ukuran

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Siang (Jam _ _) Snack (Jam _ _) Malam (Jam _ _) Pagi (Jam _ _) Snack (Jam _ _)

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Deskriptif

Statistics

Sex Umur laki2 Pendidikan laki2

Asupan rata-rata

laki2 Aktivitas laki2 Pekerjaan laki2

N Valid 40 40 40 40 40 40

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean .50 .48 .45 .90 .10

Std. Error of Mean .080 .080 .080 .123 .048

Median .50 .00 .00 1.00 .00

Mode 0a 0 0 1 0

Std. Deviation .506 .506 .504 .778 .304

Maximum 1 1 1 2 1

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Sex

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 20 50.0 50.0 50.0

1 20 50.0 50.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Umur laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 21 52.5 52.5 52.5

1 19 47.5 47.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Statistics

Asupan rata-rata laki2

N Valid 20

Missing 4

Mean 1133.38

Std. Deviation 98.722

Minimum 1034

Maximum 1464

Asupan rata-rata laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1033.5 1 4.2 5.0 5.0

1049.5 1 4.2 5.0 10.0

1051.5 1 4.2 5.0 15.0

1060.5 1 4.2 5.0 20.0

1065.5 1 4.2 5.0 25.0

1071.5 1 4.2 5.0 30.0

1081.5 1 4.2 5.0 35.0

1085 1 4.2 5.0 40.0

1092 1 4.2 5.0 45.0

1093.5 1 4.2 5.0 50.0

1098.5 1 4.2 5.0 55.0

1106.5 1 4.2 5.0 60.0

1143.5 1 4.2 5.0 65.0

1172.5 2 8.3 10.0 75.0

1178 1 4.2 5.0 80.0

1178.5 1 4.2 5.0 85.0

1217.5 1 4.2 5.0 90.0

1252.5 1 4.2 5.0 95.0

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

1463.5 1 4.2 5.0 100.0

Total 20 83.3 100.0

Missing System 4 16.7

Total 24 100.0

Pendidikan laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tinggi 40 100.0 100.0 100.0

Asupan rata-rata laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 22 55.0 55.0 55.0

1 18 45.0 45.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Aktivitas laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 14 35.0 35.0 35.0

1 16 40.0 40.0 75.0

2 10 25.0 25.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Pekerjaan laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Valid 0 36 90.0 90.0 90.0

1 4 10.0 10.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Deskriptifkategorik laki2

Pendidikan laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tinggi 20 100.0 100.0 100.0

Pekerjaan laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kerja 20 100.0 100.0 100.0

Aktivitas laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ringan 6 30.0 30.0 30.0

Sedang 7 35.0 35.0 65.0

Tinggi 7 35.0 35.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Umur laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 17 85.0 85.0 85.0

1 3 15.0 15.0 100.0

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 108: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Umur laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 17 85.0 85.0 85.0

1 3 15.0 15.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Statistics

Asupan rata-rata

laki2

asupan rata2

wanita

N Valid 20 20

Missing 0 0

Mean 1133.38 1124.72

Std. Error of Mean 22.075 10.998

Median 1096.00 1125.75

Std. Deviation 98.722 49.183

Minimum 1034 1055

Maximum 1464 1204

Deskriptifkategorikwanita

pendidikanwanita

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tinggi 20 100.0 100.0 100.0

Statistics

asupan rata2 wanita

N Valid 20

Missing 4

Mean 1124.72

Std. Deviation 49.183

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 109: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Minimum 1055

Maximum 1204

asupan rata2 wanita

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1055 2 8.3 10.0 10.0

1063.5 2 8.3 10.0 20.0

1083 2 8.3 10.0 30.0

1095 2 8.3 10.0 40.0

1105.5 2 8.3 10.0 50.0

1146 1 4.2 5.0 55.0

1155 2 8.3 10.0 65.0

1156 2 8.3 10.0 75.0

1173.5 2 8.3 10.0 85.0

1185.5 2 8.3 10.0 95.0

1204.5 1 4.2 5.0 100.0

Total 20 83.3 100.0

Missing System 4 16.7

Total 24 100.0

pekerjaanwanita

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kerja 16 80.0 80.0 80.0

Tidak 4 20.0 20.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

aktivitaswanita

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 110: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 1 5.0 5.0 5.0

Ringan 7 35.0 35.0 40.0

Sedang 9 45.0 45.0 85.0

Tinggi 3 15.0 15.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

umurwanita

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 19 95.0 95.0 95.0

1 1 5.0 5.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Statistics

Asupan rata-rata

laki2

asupan rata2

wanita

N Valid 20 20

Missing 0 0

Mean 1133.38 1124.72

Std. Error of Mean 22.075 10.998

Median 1096.00 1125.75

Std. Deviation 98.722 49.183

Minimum 1034 1055

Maximum 1464 1204

 

Deskriptifnumeric  

Statistics

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 111: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Umur laki2

umurwa

nita

Selisihberatb

adan laki2

Selisih IMT

laki2

Selisih

PLT laki2

selisih bb

wanita

selisih IMT

wanita

selisih PLT

wanita

N Valid 20 20 20 20 20 20 20 20

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean .15 .05 5.430 1.870 2.410 3.030 1.245 1.245

Std. Error of Mean .082 .050 .3861 .1334 .2422 .3820 .1661 .1398

Median .00 .00 5.700 1.950 2.200 2.900 1.150 1.200

Std. Deviation .366 .224 1.7269 .5966 1.0833 1.7082 .7430 .6253

Minimum 0 0 2.0 .5 .3 .4 .1 .3

Maximum 1 1 9.7 3.4 4.7 7.4 3.1 2.5

Selisihberatbadan laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 1 5.0 5.0 5.0

3 1 5.0 5.0 10.0

3.3 1 5.0 5.0 15.0

4.1 1 5.0 5.0 20.0

4.2 1 5.0 5.0 25.0

4.3 1 5.0 5.0 30.0

4.9 1 5.0 5.0 35.0

5.2 2 10.0 10.0 45.0

5.6 1 5.0 5.0 50.0

5.8 2 10.0 10.0 60.0

6 1 5.0 5.0 65.0

6.1 2 10.0 10.0 75.0

6.2 2 10.0 10.0 85.0

7 1 5.0 5.0 90.0

7.9 1 5.0 5.0 95.0

9.7 1 5.0 5.0 100.0

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 112: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Selisihberatbadan laki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 1 5.0 5.0 5.0

3 1 5.0 5.0 10.0

3.3 1 5.0 5.0 15.0

4.1 1 5.0 5.0 20.0

4.2 1 5.0 5.0 25.0

4.3 1 5.0 5.0 30.0

4.9 1 5.0 5.0 35.0

5.2 2 10.0 10.0 45.0

5.6 1 5.0 5.0 50.0

5.8 2 10.0 10.0 60.0

6 1 5.0 5.0 65.0

6.1 2 10.0 10.0 75.0

6.2 2 10.0 10.0 85.0

7 1 5.0 5.0 90.0

7.9 1 5.0 5.0 95.0

9.7 1 5.0 5.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Statistics

Beratba

danawa

l laki2

Beratba

danakhi

r laki2

IMT

awal

laki2

IMT

akhir

laki2

PLT

awal

laki2

PLT

akhir

laki2

beratba

danawa

lwanita

beratba

danakhi

rwanita

IMT

awalwa

nita

IMT

akhirwa

nita

PLT

awalwa

nita

PLT

akhirwa

nita

N Valid 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Missin

g 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 92.200 86.755 30.920 29.050 30.815 28.405 73.185 70.155 28.505 27.260 35.925 34.680

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 113: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Std. Error of

Mean 2.9781 3.1329 .7193 .7661 .5513 .5948 2.2830 2.2573 .6774 .6435 .7576 .7486

Median 89.650 85.900 31.450 28.650 30.950 28.500 71.500 67.600 28.500 27.200 36.550 35.250

Std. Deviation 13.318

4

14.010

8 3.2168 3.4260 2.4656 2.6601

10.210

0

10.095

0 3.0294 2.8778 3.3880 3.3480

 

 

Bivariat  

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Selisihberatbadan laki2 5.430 20 1.7269 .3861

selisih bb wanita 3.030 20 1.7082 .3820

Pair 2 Selisih IMT laki2 1.870 20 .5966 .1334

selisih IMT wanita 1.245 20 .7430 .1661

Pair 3 Selisih PLT laki2 2.410 20 1.0833 .2422

selisih PLT wanita 1.245 20 .6253 .1398

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Selisihberatbadan laki2

&selisih bb wanita 20 .262 .265

Pair 2 Selisih IMT laki2 &selisih

IMT wanita 20 .415 .069

Pair 3 Selisih PLT laki2 &selisih

PLT wanita 20 -.172 .467

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Std. Error Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 114: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Lower Upper

Pair 1 Selisihberatba

dan laki2 -

selisih bb

wanita

2.4000 2.0868 .4666 1.4233 3.3767 5.143 19 .000

Pair 2 Selisih IMT

laki2 - selisih

IMT wanita

.6250 .7348 .1643 .2811 .9689 3.804 19 .001

Pair 3 Selisih PLT

laki2 - selisih

PLT wanita

1.1650 1.3410 .2998 .5374 1.7926 3.885 19 .001

Aktivita  

Descriptives

N Mean

Std.

Deviation

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Selisihberatbadan laki2 0 14 2.621 1.4503 1.784 3.459 .4 5.6

1 16 4.375 1.6886 3.475 5.275 1.4 7.4

2 10 6.250 1.5714 5.126 7.374 4.0 9.7

Total 40 4.230 2.0860 3.563 4.897 .4 9.7

Selisih IMT laki2 0 14 1.043 .5473 .727 1.359 .1 2.0

1 16 1.600 .6132 1.273 1.927 .5 3.1

2 10 2.210 .6350 1.756 2.664 .9 3.4

Total 40 1.557 .7366 1.322 1.793 .1 3.4

Selisih PLT laki2 0 14 1.236 .9935 .662 1.809 .3 3.8

1 16 1.831 .5941 1.515 2.148 .7 2.5

2 10 2.650 1.2250 1.774 3.526 1.0 4.7

Total 40 1.828 1.0537 1.491 2.164 .3 4.7

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 115: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Selisihberatbadan laki2 Between Groups 77.365 2 38.683 15.500 .000

Within Groups 92.339 37 2.496

Total 169.704 39

Selisih IMT laki2 Between Groups 7.994 2 3.997 11.236 .000

Within Groups 13.163 37 .356

Total 21.158 39

Selisih PLT laki2 Between Groups 11.668 2 5.834 6.824 .003

Within Groups 31.632 37 .855

Total 43.300 39

Multiple Comparisons

Bonferroni

Dependent Variable

(I)

Aktivitas

laki2

(J)

Aktivitas

laki2

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Selisihberatbadan laki2 0 1 -1.7536* .5781 .013 -3.203 -.304

2 -3.6286* .6541 .000 -5.269 -1.988

1 0 1.7536* .5781 .013 .304 3.203

2 -1.8750* .6368 .017 -3.472 -.278

2 0 3.6286* .6541 .000 1.988 5.269

1 1.8750* .6368 .017 .278 3.472

Selisih IMT laki2 0 1 -.5571* .2183 .045 -1.105 -.010

2 -1.1671* .2470 .000 -1.786 -.548

1 0 .5571* .2183 .045 .010 1.105

2 -.6100* .2404 .047 -1.213 -.007

2 0 1.1671* .2470 .000 .548 1.786

1 .6100* .2404 .047 .007 1.213

Selisih PLT laki2 0 1 -.5955 .3384 .260 -1.444 .253

2 -1.4143* .3828 .002 -2.374 -.454

1 0 .5955 .3384 .260 -.253 1.444

2 -.8187 .3727 .103 -1.753 .116

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 116: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

2 0 1.4143* .3828 .002 .454 2.374

1 .8187 .3727 .103 -.116 1.753

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Descriptives

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

selisih bb wanita 0 8 1.725 .7246 .2562 1.119 2.331 .4 2.9

1 9 3.500 1.6155 .5385 2.258 4.742 1.4 7.4

2 3 5.100 1.1000 .6351 2.367 7.833 4.0 6.2

Total 20 3.030 1.7082 .3820 2.231 3.829 .4 7.4

selisih IMT wanita 0 8 .812 .4612 .1630 .427 1.198 .1 1.6

1 9 1.411 .7457 .2486 .838 1.984 .5 3.1

2 3 1.900 .8718 .5033 -.266 4.066 .9 2.5

Total 20 1.245 .7430 .1661 .897 1.593 .1 3.1

selisih PLT wanita 0 8 .825 .4234 .1497 .471 1.179 .3 1.5

1 9 1.556 .6579 .2193 1.050 2.061 .7 2.5

2 3 1.433 .4041 .2333 .429 2.437 1.0 1.8

Total 20 1.245 .6253 .1398 .952 1.538 .3 2.5

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

selisih bb wanita Between Groups 28.467 2 14.233 8.970 .002

Within Groups 26.975 17 1.587

Total 55.442 19

selisih IMT wanita Between Groups 3.032 2 1.516 3.456 .055

Within Groups 7.458 17 .439

Total 10.490 19

selisih PLT wanita Between Groups 2.386 2 1.193 4.020 .037

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 117: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Within Groups 5.044 17 .297

Total 7.430 19

Multiple Comparisons

Bonferroni

Dependent Variable

(I)

aktivitas

wanita

(J)

aktivitas

wanita

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

selisih bb wanita 0 1 -1.7750* .6121 .030 -3.400 -.150

2 -3.3750* .8528 .003 -5.639 -1.111

1 0 1.7750* .6121 .030 .150 3.400

2 -1.6000 .8398 .221 -3.830 .630

2 0 3.3750* .8528 .003 1.111 5.639

1 1.6000 .8398 .221 -.630 3.830

selisih IMT wanita 0 1 -.5986 .3218 .241 -1.453 .256

2 -1.0875 .4484 .080 -2.278 .103

1 0 .5986 .3218 .241 -.256 1.453

2 -.4889 .4416 .851 -1.661 .683

2 0 1.0875 .4484 .080 -.103 2.278

1 .4889 .4416 .851 -.683 1.661

selisih PLT wanita 0 1 -.7306* .2647 .040 -1.433 -.028

2 -.6083 .3688 .352 -1.587 .371

1 0 .7306* .2647 .040 .028 1.433

2 .1222 .3631 1.000 -.842 1.086

2 0 .6083 .3688 .352 -.371 1.587

1 -.1222 .3631 1.000 -1.086 .842

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Descriptives

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean Minimum Maximum

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 118: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Lower

Bound

Upper

Bound

Selisih IMT laki2 0 6 1.350 .5320 .2172 .792 1.908 .5 2.0

1 7 1.843 .2760 .1043 1.588 2.098 1.5 2.2

2 7 2.343 .5318 .2010 1.851 2.835 1.9 3.4

Total 20 1.870 .5966 .1334 1.591 2.149 .5 3.4

Selisihberatbadan laki2 0 6 3.817 1.3167 .5375 2.435 5.198 2.0 5.6

1 7 5.500 1.0116 .3823 4.564 6.436 4.2 7.0

2 7 6.743 1.5350 .5802 5.323 8.162 5.2 9.7

Total 20 5.430 1.7269 .3861 4.622 6.238 2.0 9.7

Selisih PLT laki2 0 6 1.783 1.2983 .5300 .421 3.146 .3 3.8

1 7 2.186 .2116 .0800 1.990 2.381 1.8 2.5

2 7 3.171 1.0673 .4034 2.184 4.158 2.1 4.7

Total 20 2.410 1.0833 .2422 1.903 2.917 .3 4.7

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Selisih IMT laki2 Between Groups 3.193 2 1.596 7.603 .004

Within Groups 3.569 17 .210

Total 6.762 19

Selisihberatbadan laki2 Between Groups 27.717 2 13.858 8.139 .003

Within Groups 28.945 17 1.703

Total 56.662 19

Selisih PLT laki2 Between Groups 6.767 2 3.383 3.703 .046

Within Groups 15.531 17 .914

Total 22.298 19

Multiple Comparisons

Bonferroni

Dependent Variable (I) (J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 119: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Aktivitas

laki2

Aktivitas

laki2 Lower Bound Upper Bound

Selisih IMT laki2 0 1 .2549 .210 -1.170 .184

2 .2549 .003 -1.670 -.316

1 0 .2549 .210 -.184 1.170

2 .2449 .171 -1.150 .150

2 0 .2549 .003 .316 1.670

1 .2449 .171 -.150 1.150

Selisihberatbadan laki2 0 1 .7260 .099 -3.611 .244

2 .7260 .003 -4.854 -.999

1 0 .7260 .099 -.244 3.611

2 .6975 .278 -3.095 .609

2 0 .7260 .003 .999 4.854

1 .6975 .278 -.609 3.095

Selisih PLT laki2 0 1 .5318 1.000 -1.814 1.009

2 .5318 .055 -2.800 .024

1 0 .5318 1.000 -1.009 1.814

2 .5109 .212 -2.342 .371

2 0 .5318 .055 -.024 2.800

1 .5109 .212 -.371 2.342

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Descriptives

Selisih PLT laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

0 14 1.236 .9935 .2655 .662 1.809 .3 3.8

1 16 1.831 .5941 .1485 1.515 2.148 .7 2.5

2 10 2.650 1.2250 .3874 1.774 3.526 1.0 4.7

Total 40 1.828 1.0537 .1666 1.491 2.164 .3 4.7

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 120: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

ANOVA

Selisih PLT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 11.668 2 5.834 6.824 .003

Within Groups 31.632 37 .855

Total 43.300 39

Descriptives

Selisih IMT laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

0 14 1.043 .5473 .1463 .727 1.359 .1 2.0

1 16 1.600 .6132 .1533 1.273 1.927 .5 3.1

2 10 2.210 .6350 .2008 1.756 2.664 .9 3.4

Total 40 1.557 .7366 .1165 1.322 1.793 .1 3.4

ANOVA

Selisih IMT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 7.994 2 3.997 11.236 .000

Within Groups 13.163 37 .356

Total 21.158 39

Descriptives

Selisihberatbadan laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

0 14 2.621 1.4503 .3876 1.784 3.459 .4 5.6

1 16 4.375 1.6886 .4221 3.475 5.275 1.4 7.4

2 10 6.250 1.5714 .4969 5.126 7.374 4.0 9.7

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 121: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Descriptives

Selisihberatbadan laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

0 14 2.621 1.4503 .3876 1.784 3.459 .4 5.6

1 16 4.375 1.6886 .4221 3.475 5.275 1.4 7.4

2 10 6.250 1.5714 .4969 5.126 7.374 4.0 9.7

Total 40 4.230 2.0860 .3298 3.563 4.897 .4 9.7

ANOVA

Selisihberatbadan laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 77.365 2 38.683 15.500 .000

Within Groups 92.339 37 2.496

Total 169.704 39

Umur

Descriptives

Selisihberatbadan laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

23 1 3.400 . . . . 3.4 3.4

24 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

26 1 5.100 . . . . 5.1 5.1

27 2 7.900 2.5456 1.8000 -14.971 30.771 6.1 9.7

28 3 3.933 2.4111 1.3920 -2.056 9.923 1.4 6.2

29 3 4.300 1.6823 .9713 .121 8.479 3.0 6.2

30 1 3.100 . . . . 3.1 3.1

31 1 3.600 . . . . 3.6 3.6

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 122: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

32 2 1.700 .4243 .3000 -2.112 5.512 1.4 2.0

33 1 6.200 . . . . 6.2 6.2

35 1 5.200 . . . . 5.2 5.2

36 3 5.467 1.9296 1.1141 .673 10.260 3.3 7.0

37 1 4.000 . . . . 4.0 4.0

38 3 2.700 .7211 .4163 .909 4.491 1.9 3.3

39 1 6.000 . . . . 6.0 6.0

40 2 4.850 4.3134 3.0500 -33.904 43.604 1.8 7.9

41 1 5.800 . . . . 5.8 5.8

43 3 6.067 1.1719 .6766 3.156 8.978 5.2 7.4

44 1 4.100 . . . . 4.1 4.1

45 2 .850 .6364 .4500 -4.868 6.568 .4 1.3

46 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

47 1 4.300 . . . . 4.3 4.3

50 1 2.900 . . . . 2.9 2.9

52 2 5.350 .6364 .4500 -.368 11.068 4.9 5.8

64 1 2.700 . . . . 2.7 2.7

Total 40 4.230 2.0860 .3298 3.563 4.897 .4 9.7

ANOVA

Selisihberatbadan laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 115.109 24 4.796 1.318 .294

Within Groups 54.595 15 3.640

Total 169.704 39

Descriptives

Selisih IMT laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

23 1 1.300 . . . . 1.3 1.3

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 123: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

24 1 .500 . . . . .5 .5

26 1 2.300 . . . . 2.3 2.3

27 2 2.700 .9899 .7000 -6.194 11.594 2.0 3.4

28 3 1.500 1.0000 .5774 -.984 3.984 .5 2.5

29 3 1.633 .4041 .2333 .629 2.637 1.4 2.1

30 1 1.900 . . . . 1.9 1.9

31 1 1.400 . . . . 1.4 1.4

32 2 .750 .0707 .0500 .115 1.385 .7 .8

33 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

35 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

36 3 1.800 .6083 .3512 .289 3.311 1.1 2.2

37 1 .900 . . . . .9 .9

38 3 .900 .2646 .1528 .243 1.557 .7 1.2

39 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

40 2 2.150 .7778 .5500 -4.838 9.138 1.6 2.7

41 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

43 3 2.333 .6658 .3844 .679 3.987 1.9 3.1

44 1 1.300 . . . . 1.3 1.3

45 2 .300 .2828 .2000 -2.241 2.841 .1 .5

46 1 .800 . . . . .8 .8

47 1 1.500 . . . . 1.5 1.5

50 1 1.300 . . . . 1.3 1.3

52 2 1.800 .0000 .0000 1.800 1.800 1.8 1.8

64 1 1.100 . . . . 1.1 1.1

Total 40 1.558 .7366 .1165 1.322 1.793 .1 3.4

ANOVA

Selisih IMT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 15.394 24 .641 1.669 .153

Within Groups 5.763 15 .384

Total 21.158 39

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 124: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Descriptives

Selisih PLT laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

23 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

24 1 .300 . . . . .3 .3

26 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

27 2 2.950 .6364 .4500 -2.768 8.668 2.5 3.4

28 3 1.900 .7937 .4583 -.072 3.872 1.0 2.5

29 3 1.433 .6110 .3528 -.084 2.951 .9 2.1

30 1 2.300 . . . . 2.3 2.3

31 1 1.200 . . . . 1.2 1.2

32 2 1.000 .4243 .3000 -2.812 4.812 .7 1.3

33 1 4.700 . . . . 4.7 4.7

35 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

36 3 1.867 .7767 .4485 -.063 3.796 1.0 2.5

37 1 1.500 . . . . 1.5 1.5

38 3 .767 .4509 .2603 -.353 1.887 .3 1.2

39 1 4.500 . . . . 4.5 4.5

40 2 1.550 .9192 .6500 -6.709 9.809 .9 2.2

41 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

43 3 2.033 1.1590 .6692 -.846 4.913 .7 2.8

44 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

45 2 1.150 .4950 .3500 -3.297 5.597 .8 1.5

46 1 .800 . . . . .8 .8

47 1 2.300 . . . . 2.3 2.3

50 1 .300 . . . . .3 .3

52 2 3.000 1.1314 .8000 -7.165 13.165 2.2 3.8

64 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

Total 40 1.828 1.0537 .1666 1.491 2.164 .3 4.7

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 125: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

ANOVA

Selisih PLT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 34.038 24 1.418 2.297 .049

Within Groups 9.262 15 .617

Total 43.300 39

Descriptives

Selisihberatbadan laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

24 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

27 2 7.900 2.5456 1.8000 -14.971 30.771 6.1 9.7

28 1 4.200 . . . . 4.2 4.2

29 2 4.600 2.2627 1.6000 -15.730 24.930 3.0 6.2

33 1 6.200 . . . . 6.2 6.2

35 1 5.200 . . . . 5.2 5.2

36 3 5.467 1.9296 1.1141 .673 10.260 3.3 7.0

39 1 6.000 . . . . 6.0 6.0

40 1 7.900 . . . . 7.9 7.9

41 1 5.800 . . . . 5.8 5.8

43 2 5.400 .2828 .2000 2.859 7.941 5.2 5.6

44 1 4.100 . . . . 4.1 4.1

47 1 4.300 . . . . 4.3 4.3

52 2 5.350 .6364 .4500 -.368 11.068 4.9 5.8

Total 20 5.430 1.7269 .3861 4.622 6.238 2.0 9.7

ANOVA

Selisihberatbadan laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 37.130 13 2.856 .877 .607

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 126: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Within Groups 19.532 6 3.255

Total 56.662 19

Descriptives

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Selisihberatbadan laki2 0 21 4.371 2.1244 .4636 3.404 5.338 1.4 9.7

1 19 4.074 2.0891 .4793 3.067 5.081 .4 7.9

Total 40 4.230 2.0860 .3298 3.563 4.897 .4 9.7

Selisih IMT laki2 0 21 1.633 .7193 .1570 1.306 1.961 .5 3.4

1 19 1.474 .7658 .1757 1.105 1.843 .1 3.1

Total 40 1.557 .7366 .1165 1.322 1.793 .1 3.4

Selisih PLT laki2 0 21 1.805 1.0423 .2275 1.330 2.279 .3 4.7

1 19 1.853 1.0941 .2510 1.325 2.380 .3 4.5

Total 40 1.828 1.0537 .1666 1.491 2.164 .3 4.7

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Selisihberatbadan laki2 Between Groups .884 1 .884 .199 .658

Within Groups 168.820 38 4.443

Total 169.704 39

Selisih IMT laki2 Between Groups .254 1 .254 .462 .501

Within Groups 20.904 38 .550

Total 21.158 39

Selisih PLT laki2 Between Groups .023 1 .023 .020 .888

Within Groups 43.277 38 1.139

Total 43.300 39

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 127: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Descriptives

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Selisihberatbadan laki2 0 17 5.506 1.8518 .4491 4.554 6.458 2.0 9.7

1 3 5.000 .7550 .4359 3.125 6.875 4.3 5.8

Total 20 5.430 1.7269 .3861 4.622 6.238 2.0 9.7

Selisih IMT laki2 0 17 1.900 .6423 .1558 1.570 2.230 .5 3.4

1 3 1.700 .1732 .1000 1.270 2.130 1.5 1.8

Total 20 1.870 .5966 .1334 1.591 2.149 .5 3.4

Selisih PLT laki2 0 17 2.347 1.1248 .2728 1.769 2.925 .3 4.7

1 3 2.767 .8963 .5175 .540 4.993 2.2 3.8

Total 20 2.410 1.0833 .2422 1.903 2.917 .3 4.7

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Selisihberatbadan laki2 Between Groups .653 1 .653 .210 .652

Within Groups 56.009 18 3.112

Total 56.662 19

Selisih IMT laki2 Between Groups .102 1 .102 .276 .606

Within Groups 6.660 18 .370

Total 6.762 19

Selisih PLT laki2 Between Groups .449 1 .449 .370 .551

Within Groups 21.849 18 1.214

Total 22.298 19

Descriptives

Selisih IMT laki2

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 128: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

24 1 .500 . . . . .5 .5

27 2 2.700 .9899 .7000 -6.194 11.594 2.0 3.4

28 1 1.500 . . . . 1.5 1.5

29 2 1.750 .4950 .3500 -2.697 6.197 1.4 2.1

33 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

35 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

36 3 1.800 .6083 .3512 .289 3.311 1.1 2.2

39 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

40 1 2.700 . . . . 2.7 2.7

41 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

43 2 1.950 .0707 .0500 1.315 2.585 1.9 2.0

44 1 1.300 . . . . 1.3 1.3

47 1 1.500 . . . . 1.5 1.5

52 2 1.800 .0000 .0000 1.800 1.800 1.8 1.8

Total 20 1.870 .5966 .1334 1.591 2.149 .5 3.4

ANOVA

Selisih IMT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 4.792 13 .369 1.123 .471

Within Groups 1.970 6 .328

Total 6.762 19

Descriptives

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 129: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

selisih bb wanita 0 18 3.139 1.7567 .4141 2.265 4.012 .4 7.4

1 1 2.700 . . . . 2.7 2.7

Total 19 3.116 1.7102 .3923 2.292 3.940 .4 7.4

selisih IMT wanita 0 18 1.283 .7725 .1821 .899 1.667 .1 3.1

1 1 1.100 . . . . 1.1 1.1

Total 19 1.274 .7519 .1725 .911 1.636 .1 3.1

selisih PLT wanita 0 18 1.200 .6334 .1493 .885 1.515 .3 2.5

1 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

Total 19 1.242 .6423 .1474 .933 1.552 .3 2.5

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

selisih bb wanita Between Groups .182 1 .182 .059 .811

Within Groups 52.463 17 3.086

Total 52.645 18

selisih IMT wanita Between Groups .032 1 .032 .053 .820

Within Groups 10.145 17 .597

Total 10.177 18

selisih PLT wanita Between Groups .606 1 .606 1.511 .236

Within Groups 6.820 17 .401

Total 7.426 18

Descriptives

selisih bb wanita

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

23 1 3.400 . . . . 3.4 3.4

26 1 5.100 . . . . 5.1 5.1

28 2 3.800 3.3941 2.4000 -26.695 34.295 1.4 6.2

29 1 3.700 . . . . 3.7 3.7

30 1 3.100 . . . . 3.1 3.1

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 130: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

31 1 3.600 . . . . 3.6 3.6

32 2 1.700 .4243 .3000 -2.112 5.512 1.4 2.0

37 1 4.000 . . . . 4.0 4.0

38 3 2.700 .7211 .4163 .909 4.491 1.9 3.3

40 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

43 1 7.400 . . . . 7.4 7.4

45 2 .850 .6364 .4500 -4.868 6.568 .4 1.3

46 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

50 1 2.900 . . . . 2.9 2.9

64 1 2.700 . . . . 2.7 2.7

Total 20 3.030 1.7082 .3820 2.231 3.829 .4 7.4

ANOVA

selisih bb wanita

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 42.297 14 3.021 1.149 .475

Within Groups 13.145 5 2.629

Total 55.442 19

 

AsupanMakanan  

Descriptives

Selisihberatbadan laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1033.5 1 7.000 . . . . 7.0 7.0

1049.5 1 4.200 . . . . 4.2 4.2

1051.5 1 5.600 . . . . 5.6 5.6

1055 2 1.850 2.0506 1.4500 -16.574 20.274 .4 3.3

1060.5 1 6.100 . . . . 6.1 6.1

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 131: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

1063.5 2 3.700 .4243 .3000 -.112 7.512 3.4 4.0

1065.5 1 5.800 . . . . 5.8 5.8

1071.5 1 5.200 . . . . 5.2 5.2

1081.5 1 6.200 . . . . 6.2 6.2

1083 2 2.750 1.2021 .8500 -8.050 13.550 1.9 3.6

1085 1 4.900 . . . . 4.9 4.9

1092 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

1093.5 1 9.700 . . . . 9.7 9.7

1095 2 3.900 1.6971 1.2000 -11.347 19.147 2.7 5.1

1098.5 1 3.000 . . . . 3.0 3.0

1105.5 2 2.900 1.1314 .8000 -7.265 13.065 2.1 3.7

1106.5 1 6.000 . . . . 6.0 6.0

1143.5 1 7.900 . . . . 7.9 7.9

1146 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

1155 2 1.600 .2828 .2000 -.941 4.141 1.4 1.8

1156 2 3.750 3.4648 2.4500 -27.380 34.880 1.3 6.2

1172.5 2 6.000 .2828 .2000 3.459 8.541 5.8 6.2

1173.5 2 3.000 .1414 .1000 1.729 4.271 2.9 3.1

1178 1 6.100 . . . . 6.1 6.1

1178.5 1 5.200 . . . . 5.2 5.2

1185.5 2 4.400 4.2426 3.0000 -33.719 42.519 1.4 7.4

1204.5 1 2.900 . . . . 2.9 2.9

1217.5 1 4.100 . . . . 4.1 4.1

1252.5 1 4.300 . . . . 4.3 4.3

1463.5 1 3.300 . . . . 3.3 3.3

Total 40 4.230 2.0860 .3298 3.563 4.897 .4 9.7

ANOVA

Selisihberatbadan laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 129.529 29 4.467 1.112 .454

Within Groups 40.175 10 4.018

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 132: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

ANOVA

Selisihberatbadan laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 129.529 29 4.467 1.112 .454

Within Groups 40.175 10 4.018

Total 169.704 39

Descriptives

Selisih IMT laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1033.5 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

1049.5 1 1.500 . . . . 1.5 1.5

1051.5 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

1055 2 .450 .4950 .3500 -3.997 4.897 .1 .8

1060.5 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

1063.5 2 1.100 .2828 .2000 -1.441 3.641 .9 1.3

1065.5 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

1071.5 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

1081.5 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

1083 2 1.050 .4950 .3500 -3.397 5.497 .7 1.4

1085 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

1092 1 .500 . . . . .5 .5

1093.5 1 3.400 . . . . 3.4 3.4

1095 2 1.700 .8485 .6000 -5.924 9.324 1.1 2.3

1098.5 1 1.400 . . . . 1.4 1.4

1105.5 2 1.100 .4243 .3000 -2.712 4.912 .8 1.4

1106.5 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

1143.5 1 2.700 . . . . 2.7 2.7

1146 1 .800 . . . . .8 .8

1155 2 1.050 .7778 .5500 -5.938 8.038 .5 1.6

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 133: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

1156 2 1.500 1.4142 1.0000 -11.206 14.206 .5 2.5

1172.5 2 2.050 .0707 .0500 1.415 2.685 2.0 2.1

1173.5 2 1.550 .4950 .3500 -2.897 5.997 1.2 1.9

1178 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

1178.5 1 1.900 . . . . 1.9 1.9

1185.5 2 1.900 1.6971 1.2000 -13.347 17.147 .7 3.1

1204.5 1 1.300 . . . . 1.3 1.3

1217.5 1 1.300 . . . . 1.3 1.3

1252.5 1 1.500 . . . . 1.5 1.5

1463.5 1 1.100 . . . . 1.1 1.1

Total 40 1.557 .7366 .1165 1.322 1.793 .1 3.4

ANOVA

Selisih IMT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 13.953 29 .481 .668 .809

Within Groups 7.205 10 .720

Total 21.158 39

Descriptives

Selisih PLT laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1033.5 1 2.500 . . . . 2.5 2.5

1049.5 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

1051.5 1 2.600 . . . . 2.6 2.6

1055 2 1.150 .4950 .3500 -3.297 5.597 .8 1.5

1060.5 1 3.400 . . . . 3.4 3.4

1063.5 2 1.750 .3536 .2500 -1.427 4.927 1.5 2.0

1065.5 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

1071.5 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 134: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

1081.5 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

1083 2 .750 .6364 .4500 -4.968 6.468 .3 1.2

1085 1 3.800 . . . . 3.8 3.8

1092 1 .300 . . . . .3 .3

1093.5 1 2.500 . . . . 2.5 2.5

1095 2 1.900 .1414 .1000 .629 3.171 1.8 2.0

1098.5 1 .900 . . . . .9 .9

1105.5 2 1.050 .3536 .2500 -2.127 4.227 .8 1.3

1106.5 1 4.500 . . . . 4.5 4.5

1143.5 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

1146 1 .700 . . . . .7 .7

1155 2 1.700 1.1314 .8000 -8.465 11.865 .9 2.5

1156 2 .900 .1414 .1000 -.371 2.171 .8 1.0

1172.5 2 3.450 1.7678 1.2500 -12.433 19.333 2.2 4.7

1173.5 2 1.750 .7778 .5500 -5.238 8.738 1.2 2.3

1178 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

1178.5 1 2.800 . . . . 2.8 2.8

1185.5 2 1.000 .4243 .3000 -2.812 4.812 .7 1.3

1204.5 1 .300 . . . . .3 .3

1217.5 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

1252.5 1 2.300 . . . . 2.3 2.3

1463.5 1 1.000 . . . . 1.0 1.0

Total 40 1.828 1.0537 .1666 1.491 2.164 .3 4.7

ANOVA

Selisih PLT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 37.170 29 1.282 2.091 .110

Within Groups 6.130 10 .613

Total 43.300 39

Descriptives

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 135: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Selisihberatbadan laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1033.5 1 7.000 . . . . 7.0 7.0

1049.5 1 4.200 . . . . 4.2 4.2

1051.5 1 5.600 . . . . 5.6 5.6

1060.5 1 6.100 . . . . 6.1 6.1

1065.5 1 5.800 . . . . 5.8 5.8

1071.5 1 5.200 . . . . 5.2 5.2

1081.5 1 6.200 . . . . 6.2 6.2

1085 1 4.900 . . . . 4.9 4.9

1092 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

1093.5 1 9.700 . . . . 9.7 9.7

1098.5 1 3.000 . . . . 3.0 3.0

1106.5 1 6.000 . . . . 6.0 6.0

1143.5 1 7.900 . . . . 7.9 7.9

1172.5 2 6.000 .2828 .2000 3.459 8.541 5.8 6.2

1178 1 6.100 . . . . 6.1 6.1

1178.5 1 5.200 . . . . 5.2 5.2

1217.5 1 4.100 . . . . 4.1 4.1

1252.5 1 4.300 . . . . 4.3 4.3

1463.5 1 3.300 . . . . 3.3 3.3

Total 20 5.430 1.7269 .3861 4.622 6.238 2.0 9.7

ANOVA

Selisihberatbadan laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 56.582 18 3.143 39.293 .125

Within Groups .080 1 .080

Total 56.662 19

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 136: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Descriptives

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Selisihberatbadan laki2 0 22 4.359 2.0699 .4413 3.441 5.277 .4 9.7

1 18 4.072 2.1546 .5078 3.001 5.144 1.3 7.9

Total 40 4.230 2.0860 .3298 3.563 4.897 .4 9.7

Selisih IMT laki2 0 22 1.523 .7406 .1579 1.194 1.851 .1 3.4

1 18 1.600 .7507 .1769 1.227 1.973 .5 3.1

Total 40 1.557 .7366 .1165 1.322 1.793 .1 3.4

Selisih PLT laki2 0 22 1.909 1.0645 .2270 1.437 2.381 .3 4.5

1 18 1.728 1.0621 .2503 1.200 2.256 .3 4.7

Total 40 1.828 1.0537 .1666 1.491 2.164 .3 4.7

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Selisihberatbadan laki2 Between Groups .815 1 .815 .183 .671

Within Groups 168.889 38 4.444

Total 169.704 39

Selisih IMT laki2 Between Groups .059 1 .059 .106 .746

Within Groups 21.099 38 .555

Total 21.158 39

Selisih PLT laki2 Between Groups .325 1 .325 .288 .595

Within Groups 42.974 38 1.131

Total 43.300 39

Descriptives

Selisihberatbadan laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean Minimum Maximum

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 137: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Lower

Bound

Upper

Bound

0 12 5.475 1.9476 .5622 4.238 6.712 2.0 9.7

1 8 5.362 1.4579 .5155 4.144 6.581 3.3 7.9

Total 20 5.430 1.7269 .3861 4.622 6.238 2.0 9.7

ANOVA

Selisihberatbadan laki2

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Between Groups .061 1 .061 .019 .891

Within Groups 56.601 18 3.145

Total 56.662 19

Descriptives

Selisih IMT laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

0 12 1.892 .6667 .1925 1.468 2.315 .5 3.4

1 8 1.838 .5153 .1822 1.407 2.268 1.1 2.7

Total 20 1.870 .5966 .1334 1.591 2.149 .5 3.4

ANOVA

Selisih IMT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .014 1 .014 .038 .848

Within Groups 6.748 18 .375

Total 6.762 19

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 138: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Descriptives

selisih IMT wanita

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

23 1 1.300 . . . . 1.3 1.3

26 1 2.300 . . . . 2.3 2.3

28 2 1.500 1.4142 1.0000 -11.206 14.206 .5 2.5

29 1 1.400 . . . . 1.4 1.4

30 1 1.900 . . . . 1.9 1.9

31 1 1.400 . . . . 1.4 1.4

32 2 .750 .0707 .0500 .115 1.385 .7 .8

37 1 .900 . . . . .9 .9

38 3 .900 .2646 .1528 .243 1.557 .7 1.2

40 1 1.600 . . . . 1.6 1.6

43 1 3.100 . . . . 3.1 3.1

45 2 .300 .2828 .2000 -2.241 2.841 .1 .5

46 1 .800 . . . . .8 .8

50 1 1.300 . . . . 1.3 1.3

64 1 1.100 . . . . 1.1 1.1

Total 20 1.245 .7430 .1661 .897 1.593 .1 3.1

ANOVA

selisih IMT wanita

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8.264 14 .590 1.327 .403

Within Groups 2.225 5 .445

Total 10.489 19

Descriptives

Selisih PLT laki2

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 139: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

0 12 2.400 1.1529 .3328 1.668 3.132 .3 4.5

1 8 2.425 1.0471 .3702 1.550 3.300 1.0 4.7

Total 20 2.410 1.0833 .2422 1.903 2.917 .3 4.7

ANOVA

Selisih PLT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .003 1 .003 .002 .961

Within Groups 22.295 18 1.239

Total 22.298 19

Descriptives

selisih bb wanita

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

0 10 3.020 1.3071 .4133 2.085 3.955 .4 5.1

1 10 3.040 2.1099 .6672 1.531 4.549 1.3 7.4

Total 20 3.030 1.7082 .3820 2.231 3.829 .4 7.4

ANOVA

selisih bb wanita

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .002 1 .002 .001 .980

Within Groups 55.440 18 3.080

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 140: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

ANOVA

selisih bb wanita

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .002 1 .002 .001 .980

Within Groups 55.440 18 3.080

Total 55.442 19

Descriptives

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

selisih IMT wanita 0 10 1.080 .5808 .1837 .665 1.495 .1 2.3

1 10 1.410 .8762 .2771 .783 2.037 .5 3.1

Total 20 1.245 .7430 .1661 .897 1.593 .1 3.1

selisih PLT wanita 0 10 1.320 .5594 .1769 .920 1.720 .3 2.0

1 10 1.170 .7072 .2236 .664 1.676 .3 2.5

Total 20 1.245 .6253 .1398 .952 1.538 .3 2.5

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

selisih IMT wanita Between Groups .544 1 .544 .986 .334

Within Groups 9.945 18 .552

Total 10.489 19

selisih PLT wanita Between Groups .112 1 .112 .277 .605

Within Groups 7.317 18 .407

Total 7.430 19

Descriptives

Selisih PLT laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 141: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Lower Bound Upper Bound

24 1 .300 . . . . .3 .3

27 2 2.950 .6364 .4500 -2.768 8.668 2.5 3.4

28 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

29 2 1.500 .8485 .6000 -6.124 9.124 .9 2.1

33 1 4.700 . . . . 4.7 4.7

35 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

36 3 1.867 .7767 .4485 -.063 3.796 1.0 2.5

39 1 4.500 . . . . 4.5 4.5

40 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

41 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

43 2 2.700 .1414 .1000 1.429 3.971 2.6 2.8

44 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

47 1 2.300 . . . . 2.3 2.3

52 2 3.000 1.1314 .8000 -7.165 13.165 2.2 3.8

Total 20 2.410 1.0833 .2422 1.903 2.917 .3 4.7

ANOVA

Selisih PLT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 18.666 13 1.436 2.372 .148

Within Groups 3.632 6 .605

Total 22.298 19

Descriptives

Selisihberatbadan laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1033.5 1 7.000 . . . . 7.0 7.0

1049.5 1 4.200 . . . . 4.2 4.2

1051.5 1 5.600 . . . . 5.6 5.6

1060.5 1 6.100 . . . . 6.1 6.1

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 142: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

1065.5 1 5.800 . . . . 5.8 5.8

1071.5 1 5.200 . . . . 5.2 5.2

1081.5 1 6.200 . . . . 6.2 6.2

1085 1 4.900 . . . . 4.9 4.9

1092 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

1093.5 1 9.700 . . . . 9.7 9.7

1098.5 1 3.000 . . . . 3.0 3.0

1106.5 1 6.000 . . . . 6.0 6.0

1143.5 1 7.900 . . . . 7.9 7.9

1172.5 2 6.000 .2828 .2000 3.459 8.541 5.8 6.2

1178 1 6.100 . . . . 6.1 6.1

1178.5 1 5.200 . . . . 5.2 5.2

1217.5 1 4.100 . . . . 4.1 4.1

1252.5 1 4.300 . . . . 4.3 4.3

1463.5 1 3.300 . . . . 3.3 3.3

Total 20 5.430 1.7269 .3861 4.622 6.238 2.0 9.7

ANOVA

Selisihberatbadan laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 56.582 18 3.143 39.293 .125

Within Groups .080 1 .080

Total 56.662 19

Descriptives

Selisih IMT laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1033.5 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

1049.5 1 1.500 . . . . 1.5 1.5

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 143: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

1051.5 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

1060.5 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

1065.5 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

1071.5 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

1081.5 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

1085 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

1092 1 .500 . . . . .5 .5

1093.5 1 3.400 . . . . 3.4 3.4

1098.5 1 1.400 . . . . 1.4 1.4

1106.5 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

1143.5 1 2.700 . . . . 2.7 2.7

1172.5 2 2.050 .0707 .0500 1.415 2.685 2.0 2.1

1178 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

1178.5 1 1.900 . . . . 1.9 1.9

1217.5 1 1.300 . . . . 1.3 1.3

1252.5 1 1.500 . . . . 1.5 1.5

1463.5 1 1.100 . . . . 1.1 1.1

Total 20 1.870 .5966 .1334 1.591 2.149 .5 3.4

ANOVA

Selisih IMT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6.757 18 .375 75.078 .091

Within Groups .005 1 .005

Total 6.762 19

Descriptives

Selisih PLT laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1033.5 1 2.500 . . . . 2.5 2.5

1049.5 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 144: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

1051.5 1 2.600 . . . . 2.6 2.6

1060.5 1 3.400 . . . . 3.4 3.4

1065.5 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

1071.5 1 1.800 . . . . 1.8 1.8

1081.5 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

1085 1 3.800 . . . . 3.8 3.8

1092 1 .300 . . . . .3 .3

1093.5 1 2.500 . . . . 2.5 2.5

1098.5 1 .900 . . . . .9 .9

1106.5 1 4.500 . . . . 4.5 4.5

1143.5 1 2.200 . . . . 2.2 2.2

1172.5 2 3.450 1.7678 1.2500 -12.433 19.333 2.2 4.7

1178 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

1178.5 1 2.800 . . . . 2.8 2.8

1217.5 1 2.100 . . . . 2.1 2.1

1252.5 1 2.300 . . . . 2.3 2.3

1463.5 1 1.000 . . . . 1.0 1.0

Total 20 2.410 1.0833 .2422 1.903 2.917 .3 4.7

ANOVA

Selisih PLT laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 19.173 18 1.065 .341 .896

Within Groups 3.125 1 3.125

Total 22.298 19

Descriptives

selisih bb wanita

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1055 2 1.850 2.0506 1.4500 -16.574 20.274 .4 3.3

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 145: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

1063.5 2 3.700 .4243 .3000 -.112 7.512 3.4 4.0

1083 2 2.750 1.2021 .8500 -8.050 13.550 1.9 3.6

1095 2 3.900 1.6971 1.2000 -11.347 19.147 2.7 5.1

1105.5 2 2.900 1.1314 .8000 -7.265 13.065 2.1 3.7

1146 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

1155 2 1.600 .2828 .2000 -.941 4.141 1.4 1.8

1156 2 3.750 3.4648 2.4500 -27.380 34.880 1.3 6.2

1173.5 2 3.000 .1414 .1000 1.729 4.271 2.9 3.1

1185.5 2 4.400 4.2426 3.0000 -33.719 42.519 1.4 7.4

1204.5 1 2.900 . . . . 2.9 2.9

Total 20 3.030 1.7082 .3820 2.231 3.829 .4 7.4

ANOVA

selisih bb wanita

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 15.347 10 1.535 .344 .944

Within Groups 40.095 9 4.455

Total 55.442 19

Descriptives

selisih IMT wanita

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1055 2 .450 .4950 .3500 -3.997 4.897 .1 .8

1063.5 2 1.100 .2828 .2000 -1.441 3.641 .9 1.3

1083 2 1.050 .4950 .3500 -3.397 5.497 .7 1.4

1095 2 1.700 .8485 .6000 -5.924 9.324 1.1 2.3

1105.5 2 1.100 .4243 .3000 -2.712 4.912 .8 1.4

1146 1 .800 . . . . .8 .8

1155 2 1.050 .7778 .5500 -5.938 8.038 .5 1.6

1156 2 1.500 1.4142 1.0000 -11.206 14.206 .5 2.5

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 146: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

1173.5 2 1.550 .4950 .3500 -2.897 5.997 1.2 1.9

1185.5 2 1.900 1.6971 1.2000 -13.347 17.147 .7 3.1

1204.5 1 1.300 . . . . 1.3 1.3

Total 20 1.245 .7430 .1661 .897 1.593 .1 3.1

ANOVA

selisih IMT wanita

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3.289 10 .329 .411 .909

Within Groups 7.200 9 .800

Total 10.490 19

Descriptives

selisih PLT wanita

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1055 2 1.150 .4950 .3500 -3.297 5.597 .8 1.5

1063.5 2 1.750 .3536 .2500 -1.427 4.927 1.5 2.0

1083 2 .750 .6364 .4500 -4.968 6.468 .3 1.2

1095 2 1.900 .1414 .1000 .629 3.171 1.8 2.0

1105.5 2 1.050 .3536 .2500 -2.127 4.227 .8 1.3

1146 1 .700 . . . . .7 .7

1155 2 1.700 1.1314 .8000 -8.465 11.865 .9 2.5

1156 2 .900 .1414 .1000 -.371 2.171 .8 1.0

1173.5 2 1.750 .7778 .5500 -5.238 8.738 1.2 2.3

1185.5 2 1.000 .4243 .3000 -2.812 4.812 .7 1.3

1204.5 1 .300 . . . . .3 .3

Total 20 1.245 .6253 .1398 .952 1.538 .3 2.5

ANOVA

selisih PLT wanita

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 147: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Between Groups 4.424 10 .442 1.325 .341

Within Groups 3.005 9 .334

Total 7.430 19

Descriptives

Selisihberatbadan laki2

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1033.5 1 7.000 . . . . 7.0 7.0

1049.5 1 4.200 . . . . 4.2 4.2

1051.5 1 5.600 . . . . 5.6 5.6

1060.5 1 6.100 . . . . 6.1 6.1

1065.5 1 5.800 . . . . 5.8 5.8

1071.5 1 5.200 . . . . 5.2 5.2

1081.5 1 6.200 . . . . 6.2 6.2

1085 1 4.900 . . . . 4.9 4.9

1092 1 2.000 . . . . 2.0 2.0

1093.5 1 9.700 . . . . 9.7 9.7

1098.5 1 3.000 . . . . 3.0 3.0

1106.5 1 6.000 . . . . 6.0 6.0

1143.5 1 7.900 . . . . 7.9 7.9

1172.5 2 6.000 .2828 .2000 3.459 8.541 5.8 6.2

1178 1 6.100 . . . . 6.1 6.1

1178.5 1 5.200 . . . . 5.2 5.2

1217.5 1 4.100 . . . . 4.1 4.1

1252.5 1 4.300 . . . . 4.3 4.3

1463.5 1 3.300 . . . . 3.3 3.3

Total 20 5.430 1.7269 .3861 4.622 6.238 2.0 9.7

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 148: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

ANOVA

Selisihberatbadan laki2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 56.582 18 3.143 39.293 .125

Within Groups .080 1 .080

Total 56.662 19

Pekerjaan

Descriptives

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Selisihberatbadan laki2 0 36 4.547 1.9425 .3238 3.890 5.204 1.3 9.7

1 4 1.375 .6850 .3425 .285 2.465 .4 1.9

Total 40 4.230 2.0860 .3298 3.563 4.897 .4 9.7

Selisih IMT laki2 0 36 1.650 .6943 .1157 1.415 1.885 .5 3.4

1 4 .725 .6344 .3172 -.285 1.735 .1 1.6

Total 40 1.557 .7366 .1165 1.322 1.793 .1 3.4

Selisih PLT laki2 0 36 1.886 1.0613 .1769 1.527 2.245 .3 4.7

1 4 1.300 .9381 .4690 -.193 2.793 .3 2.5

Total 40 1.828 1.0537 .1666 1.491 2.164 .3 4.7

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Selisihberatbadan laki2 Between Groups 36.227 1 36.227 10.314 .003

Within Groups 133.477 38 3.513

Total 169.704 39

Selisih IMT laki2 Between Groups 3.080 1 3.080 6.475 .015

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 149: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Within Groups 18.078 38 .476

Total 21.158 39

Selisih PLT laki2 Between Groups 1.237 1 1.237 1.117 .297

Within Groups 42.063 38 1.107

Total 43.300 39

Warnings

There are fewer than two groups for dependent variable Selisihberatbadan laki2. No

statistics are computed.

There are fewer than two groups for dependent variable Selisih IMT laki2. No statistics

are computed.

There are fewer than two groups for dependent variable Selisih PLT laki2. No statistics

are computed.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pekerjaan laki2 1.00 20 .000 .000

Selisihberatbadan laki2 5.430 20 1.7269 .3861

Pair 2 Pekerjaan laki2 1.00 20 .000 .000

Selisih IMT laki2 1.870 20 .5966 .1334

Pair 3 Pekerjaan laki2 1.00 20 .000 .000

Selisih PLT laki2 2.410 20 1.0833 .2422

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pekerjaan laki2

&Selisihberatbadan laki2 20 . .

Pair 2 Pekerjaan laki2 &Selisih IMT

laki2 20 . .

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 150: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pekerjaan laki2

&Selisihberatbadan laki2 20 . .

Pair 2 Pekerjaan laki2 &Selisih IMT

laki2 20 . .

Pair 3 Pekerjaan laki2 &Selisih PLT

laki2 20 . .

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Std. Error Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 Pekerjaan laki2 -

Selisihberatbadan laki2 -4.4300 1.7269 .3861 -5.2382 -3.6218 -11.472 19 .000

Pair 2 Pekerjaan laki2 - Selisih IMT

laki2 -.8700 .5966 .1334 -1.1492 -.5908 -6.522 19 .000

Pair 3 Pekerjaan laki2 - Selisih PLT

laki2 -1.4100 1.0833 .2422 -1.9170 -.9030 -5.821 19 .000

Descriptives

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

selisih bb wanita 0 16 3.444 1.6399 .4100 2.570 4.318 1.3 7.4

1 4 1.375 .6850 .3425 .285 2.465 .4 1.9

Total 20 3.030 1.7082 .3820 2.231 3.829 .4 7.4

selisih IMT wanita 0 16 1.375 .7271 .1818 .988 1.762 .5 3.1

1 4 .725 .6344 .3172 -.285 1.735 .1 1.6

Total 20 1.245 .7430 .1661 .897 1.593 .1 3.1

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 151: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

selisih PLT wanita 0 16 1.231 .5642 .1410 .931 1.532 .3 2.3

1 4 1.300 .9381 .4690 -.193 2.793 .3 2.5

Total 20 1.245 .6253 .1398 .952 1.538 .3 2.5

ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

selisih bb wanita Between Groups 13.695 1 13.695 5.905 .026

Within Groups 41.747 18 2.319

Total 55.442 19

selisih IMT wanita Between Groups 1.352 1 1.352 2.663 .120

Within Groups 9.138 18 .508

Total 10.490 19

selisih PLT wanita Between Groups .015 1 .015 .037 .850

Within Groups 7.414 18 .412

Total 7.430 19

Pendidikan Warnings

There are fewer than two groups for dependent variable Selisihberatbadan laki2. No

statistics are computed.

There are fewer than two groups for dependent variable Selisih IMT laki2. No statistics

are computed.

There are fewer than two groups for dependent variable Selisih PLT laki2. No statistics

are computed.

Warnings

There are fewer than two groups for dependent variable Selisihberatbadan laki2. No

statistics are computed.

There are fewer than two groups for dependent variable Selisih IMT laki2. No statistics

are computed.

There are fewer than two groups for dependent variable Selisih PLT laki2. No statistics

are computed.

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012

Page 152: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN DIET …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318140-S-Tri Mutiara Ramadhani.pdf · karbohidrat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

Pengaruh pemberian..., Tri Mutiara Ramadhani, FKM UI, 2012