Untitled

Embed Size (px)

Citation preview

Karya Ibn Arabi 1. Judul : Mencari Belerang Merah, Kisah Hidup Ibn Arabi Karya : Claude Addas Harga : Rp.74.900,Penerbit : Serambi Buku ini merupakan studi paling ekstensif atas kehidupan Ibn Arabi. Uraiannya men ukik sisi terdalam pengalaman spiritual yang dihayatinya semenjak masih kanak-ka nak hingga wafat. Dengan mengikuti alur biografi, buku ini berupaya membaca kehi dupan Ibn Arabi dalam latar social, budaya, dan politik pada zamannya, yang ditan dai dengan tiga peristiwa paling memilukan dan traumatis : Reconquista di Barat, Perang Salib, dan serbuan tentara Mongol di Timur. 2. Judul : Dari Keragaman ke Kesatuan Wujud, Ajaran dan Kehidupan Ibn Arabi Karya : Stephen Hirtenstin Harga : Rp.44.500,Penerbit : Murai Kencana Barangsiapa memusuhi sahabat-Ku, kepadanya aku nyatakan perang. Hamba-Ku mendekat kepada-Ku dan tak ada jalan yang lebih disukai ketimbang yang telah Ku tetapkan kepadanya. Dan hamba-hamba-Ku tak henti-hentinya mendekat kepada-Ku melalui ama l sunah sampai aku mencintai-Nya; dan ketika Aku mencintainya, Aku menjadi telin ganya yang dengannya dia mendengar, matanya yang denganya dia melihat, tangannya yang dengannya dia memegang dan kakinya yang dengannya dia berjalan. Jika dia m emohon kepada-Ku, Aku memberikan untuknya. Jika dia mencari perlindungan-Ku, Aku berikan kepadanya. Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku kerinduan akan cinta, bukan cinta itu sendiri, a gar aku selamanya menikmati kegembiraan. 3. Judul : Menata Diri dengan Tadbir Ilahi Karya : Ibnu Arabi Harga : Rp.37.900,Penerbit : Serambi Ibn Arabi melukiskan ruh, bagi manusia, sebagai raja yang sah, hawa nafsu sebagai pemberontak, dan jiwa (kesayangan sang raja) sebagai pihak yang diperebutkan. R uh ingin memerintah kerajaan manusia sesuai dengan kehendak Tuhan, sedangkan haw a nafsu selalu ingin membawa kerajaan melawan kehendak-Nya. Syahdan, perdamaian antara ruh dan hawa nafsu tidak pernah tercapai. Konflik ant ara keduanya berlangsung tanpa henti dikerajaan manusia. Rahasianya, menurut Ibn Arabi, karena hawa nafsuyang berasal dari api nerakayakin bahwa manusia akan mende rita jika dekat dengan cahaya Ilahi, sementara ruhyang berasal dari sisi Ilahijuga yakin bahwa manusia akan menderita jika dekat dengan pendar neraka. Ketegangan dan pemberontakan sporadic pun selalu mewarnai dinamika kerajaan manusia. Baik r uh maupun hawa nafsu sama-sama memiliki satuan tentara dan mata-mata untuk menga lahkan yang lain. Maka, mengenali pasukan dan mata-mata musuhseperti dipaparkan I bn Arabi dalam buku inimenjadi sangat penting agar kerajaan manusia menjadi aman, selamat dan sejahtera. Kerajaan manusia (microcosmos) yang dikuasai hawa nafsu biasanya mengutamakan ke nikmatan duniawi, jasmani, dan hedonisme, yang pasti merugikan warganya, jauh-ja uh dari nilai luhur. Buku ini merupakan salah satu karya awal Ibn Arabi yang ditulis sekitar tahun 119 4/590 di Andalusia, sebelum kepindahannya ke wilayah Timur dunia Islam pada 1201 /598. dia menjelaskan alasan yang mendorongnya menulis pedoman tentang cara menj alani kehidupan ini bagi orang yang ingin hidup sebagai makhluk tertinggi Allah. Ketika aku berkunjung ke rumah Syekh Abu Muhammad al-Mururi (al-Mawruri), aku men emukan buku berjudul Rahasia Segala Rahasia (Sirr al-Asrar) yang ditulis oleh Ha kim (Aristoteles), yang terlalu tua untuk mendapingi Dzu al-Qarnayn (Aleksander Agung) dalam berbagai penaklukannya. Buku ini akan membantu para raja yang memang merupakan pelayan para rakyat mereka , dan membimbing orang-orang yang menyadari bahwa kehidupan di dunia ini tak lai n hanyalah sebuah jalan menuju akhirat. 4. Judul : Bercengkrama bersama kaum Sufi, Kisah menawan para pejalan Spiritual Karya : Ibn Arabi Harga : Rp.24.500,-Penerbit : Hikmah Pengalaman spiritual para sufi merupakan salah satu pintu masuk ke dunia tasawuf . Pengalaman para sufi, layaknya seorang guru, akan menunjukkan sebuah ranah spi ritual yang pernah dilaluinya dengan pernik-pernik kehidupannya yang penuh warna . Buku ini mengulas sketsa-sketsa biografi beberapa guru sufi yang dikenal dan ditulis langsung oleh Ibn Arabi. Diantara guru sufi yang dikagumuiny a adalah dua orang perempuan, yaitu Syam dari Marchena dan Fatimah binti Al-Muts anna dari Kordoba. 5. Judul : Catur Ilahi, Taktik memenangkan pergulatan hidup Karya : Ibnu Arabi Harga : Rp.19.500,Penerbit : Hikmah Seseorang yang berkeinginan meraih kebahagiaan dalam perjalanan ruhaninya membutu hkan bimbingan seorang syaikh (pembimbing ruhani), sehingga dapat merasukkan ket auhidan dalam dirinya. Dalam kondisi ini, sang pendaki ruhani akan melihat betap a sesungguhnya Allah sebagai zat yang kuasa terhadap segala sesuatu yang menampa k dalam wujud itu sendiri. Gerakan seorang hamba akan terlihat dari hasil nyata amal perbuatannya. Sebab, a mal perbuatan itu sifat yang tak nampak pada jasad. Maka andaikan tidak ada orga n tubuh seorang hamba, tak akan tampak perbuatan konkret dan tak ada batas-batas yang ditegakkan pada seseorang. Allah berfirman : Allah yang menciptakan kamu da n apa yang kamu kerjakan. Atau firman Allah, Ia mendapat pahala (dari kebajikan) y ang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. 6. Judul : Menghampiri Sang Maha Kudus, Rahasia Bersuci Ibn Arabi Karya : Ibn Arabi Harga : Rp. Penerbit : Mizan Dalam banyak ayat Al-Quran dan hadits Nabi saw, dengan keras Tuh an mencela para pelaku agama yang tidak memahami makna-makna perintah agama yang mereka jalani. Ayat Celakalah orang-orang yang shalat, yaitu mereka yang lalai t erhadap shalatnya adalah contoh yang paling terkenal. Lewat peringatan-peringatan seperti inilah kita semua disadarkan , betapa mendesaknya bukan hanya kebutuhan akan keniscayaan disiplin, melainkan juga kebutuhan akan pemahaman yang benar lagi mendalam tentang makna-makna ibada h yang kita jalani. Dan satu di antara segelintir orang yang mendalami makna-mak na batiniah itu adalah Ibn Arabi, seorang sufi agung berjulukan Syaikh Al-Akbar. Buku ini merupakan bab thaharah (bersuci) dari kitab termasyur A l-futuhat Al-Makkiyyah, karya Ibn Arabi. Di dalam buku tersebut, beliau memaparka n, pertama, ketentuan-ketentuan lahiriah hokum bersuci, semisal bagaimana criter ia air suci, bagaimana syarat/ rukun membersihkan hadas besar dan hadas kecil. Akhirnya, sang Syaikh menunjukkan bahwa Allah Yang Mahakudus han ya mungkin dihampiri bukan hanya dengan kesucian jasmani, melainkan juga dengan kesucian perasaan, pikiran, dan hati sang hamba. 7. Judul : Isyarat Ilahi, Tafsir Juz Amma Ibn Arabi Karya : Ibn Arabi Harga : Rp.29.500,Penerbit : Iiman dan Hikmah Ditulis oleh Syaikh Akbar Ibn Arabi yang dikenal amat piawai dan bertanggung jawa b dalam hal tawil seperti belakangan ini ditunjukkan oleh Nasr Abu Zaid dalam buk unya Falsafah Al-Tawil Inda Ibn Arabi, buku ini bukan saja telah secara cemeralng d an penuh tanggung jawab menguak lautan isyarat Al-Quran, tetapi juga menyampaikan berbagai isyarat Ilahi itu secara khas dan meyakinkan : setelah menelisik berba gai makna dari balik teks, ia seolah mengepung kita dari berbagai arah sisi ruha ni teks itu. 8. Judul : Konsep Ibn Arabi tentang Kenabian dan Aulia Penulis : Dwi Surya Atmaja, MA Harga : Rp. 18.000,Penerbit : Srigunting Dalam kesaksiannya, Ruzbehan BaqliGuru spiritual abad 12 menuturkan, Suatu malam, aku melihat sebuah lautan besar, lautan yang terbuat dari minuman berwarna merah. Aku melihat Nabi duduk, minum ditengah-tengah kedalaman lautan ini. Ia memegang secangkir air dari lautan (minuman berwarna merah itu) dengan telapak tangannya dan memberikannya kepadaku. Kemudian aku memahami bahwa Nabi berada di atas sel uruh makhluk ciptaan yang meninggal karena kehausan; sementara ia tetap minum di tengah-tengah lautan kebesaran Tuhan. 9. Judul : Menakar Jiwa yang Suci, Introspeksi Jiwa Ibn Arabi Karya : Ibn Arabi Harga : Rp.29.000,Penerbit : Hikmah Pengalaman adalah guru yang paling utama. Paling tidak itulah yang dialami oleh I bnu Arabi. Pengalaman yang diperoleh Ibnu Arabi tumbuh dari hasil pengembaraan. Setiap pengembaraan ada dialog. Setiap dialog ada hikmah. Dari wisata spiritual ini Ibnu Arabi mendapatkan beragam hikmah yang kemudian di resapinya menjadi sebuah introspeksi. Introspeksi jiwa pada diri Ibnu Arabi tela h melahirkan pengakuan atas ketidak berdayaan dirinya di hadapan risalah Nabi Mu hammad saw. Pengakuan Ibnu Arabi ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukannya mas ih berada di dalam koridor ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. Selamat sampai tujuan Wahai annakku