26
184 BAB VI FAKTOR-FAKTOR PEMENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR Implementasi kebijakan pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang SD di Kota Denpasar tidak dapat dipisahkan dengan berbagai perubahan dan kepentingan. Dalam hal ini berbagai perubahan dan kepentingan itu, seperti: globalisasi dan kecenderungan ekonomi, citra pariwisata Bali, kepentingan kekuasaan pemerintah, kebutuhan masyarakat terhadap keseimbangan budaya global, serta kesadaran dan prestise sekolah. 6. 1 Globalisasi dan Kecenderungan Ekonomi Pada era globalisasi ini penguasaan bahasa asing, baik bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya mempunyai peran yang sangat strategis. Oleh karena perkembangan menunjukkan bahwa banyak negara yang dulu memposisikan bahasa Inggris sebagai bahasa asing kini mulai memposisikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Alasan perpindahan tersebut adalah karena pada era globalisasi ini diperlukan penguasaan ilmu dan teknologi dalam hubungannya dengan ekonomi. Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia, sudah tentu memerlukan sumberdaya manusia yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Sudah lama penguasaan bahasa Inggris menjadi pengetahuan dan kebutuhan yang perlu dipelajari dan dipenuhi oleh orang Bali. Sejak tahun 1960- 184 176

unud-27-4dff929459-bab vi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

xcsa

Citation preview

Page 1: unud-27-4dff929459-bab vi

184

BAB VI

FAKTOR-FAKTOR PEMENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI

KOTA DENPASAR

Implementasi kebijakan pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang SD di

Kota Denpasar tidak dapat dipisahkan dengan berbagai perubahan dan

kepentingan. Dalam hal ini berbagai perubahan dan kepentingan itu, seperti:

globalisasi dan kecenderungan ekonomi, citra pariwisata Bali, kepentingan

kekuasaan pemerintah, kebutuhan masyarakat terhadap keseimbangan budaya

global, serta kesadaran dan prestise sekolah.

6. 1 Globalisasi dan Kecenderungan Ekonomi

Pada era globalisasi ini penguasaan bahasa asing, baik bahasa Inggris

maupun bahasa asing lainnya mempunyai peran yang sangat strategis. Oleh

karena perkembangan menunjukkan bahwa banyak negara yang dulu

memposisikan bahasa Inggris sebagai bahasa asing kini mulai memposisikan

bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Alasan perpindahan tersebut adalah karena

pada era globalisasi ini diperlukan penguasaan ilmu dan teknologi dalam

hubungannya dengan ekonomi.

Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia, sudah tentu

memerlukan sumberdaya manusia yang mampu berkomunikasi dalam bahasa

Inggris. Sudah lama penguasaan bahasa Inggris menjadi pengetahuan dan

kebutuhan yang perlu dipelajari dan dipenuhi oleh orang Bali. Sejak tahun 1960-

184

176

Page 2: unud-27-4dff929459-bab vi

185

an hingga sekarang, pelajaran bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang tidak

kalah gengsinya dari pelajaran lain seperti Matematika dan IPA. Besarnya

kebutuhan untuk belajar bahasa Inggris telah membuat pengetahuan ini menjadi

sebuah komoditas bisnis tersendiri. Saat ini banyak kursus-kursus bahasa Inggris

yang menjamur di Kota Denpasar. Orangtua kemudian seperti berlomba-lomba

mengirimkan anak mereka untuk mengikuti kursus bahasa Inggris pada salah satu

lembaga kursus pengajaran bahasa Inggris yang ada di Kota Denpasar. Apabila

dulu siswa baru mempelajari bahasa Inggris pada tingkat SMA, tetapi sekarang

mereka memulainya pada tingkat yang lebih dini, yaitu SD dan bahkan beberapa

TK telah memberikan pengajaran bahasa Inggris.

Seperti yang kita rasakan dan saksikan, saat ini prekonomian Bali sangat

tergantung dengan pariwisata. Pemerintah dan para pengusaha telah membangun

infrastruktur kepariwisataan yang sudah memadai di Pulau Bali sebagai daerah

tujuan wisata utama di Indonesia. Kabupaten Badung yang berbatasan dengan

Kota Denpasar adalah daerah yang paling banyak mempunyai fasilitas

kepariwisataan. Untuk bisa bersaing dalam merebut peluang kerja di sektor

pariwisata, warga harus menyiapkan diri dalam merebut pekerjaan di sektor

tersebut yang sudah tentu mengutamakan kemampuan berbahasa Inggris. Oleh

karena itu, orangtua harus menyiapkan putra-putrinya agar mampu berbahasa

Inggris dengan baik kalau mau bersaing dengan para pencari kerja dari daerah

lain. Pada era globalisasi ini para pencari kerja dituntut agar mampu berbahasa

Inggris sehingga kebijakan pembelajaran bahasa Inggris dimulai sejak SD

merupakan kebijakan untuk mempersiapkan sumber daya manusia di bidang

Page 3: unud-27-4dff929459-bab vi

186

kepariwisataan. Memang banyak kelemahan yang mesti diperbaiki dalam

melaksanakan suatu kebijakan yang melibatkan banyak komponen, seperti:

pemerintah, sekolah, dan orangtua siswa, serta masyarakat luas.

Oleh karena orang Bali masih menganut budaya timur, maka anak tidak

boleh protes jika diharuskan ayah ibunya untuk mempelajari bahasa Inggris.

Banyak orangtua yang mengharuskan anaknya mengikuti kursus bahasa Inggris

tanpa mampu memberikan alasan yang jelas mengapa bahasa Inggris itu penting

bagi mereka seperti pentingnya belajar matematika. Anak pun belajar bahasa

asing ini hanya karena orangtuanya mengatakan sebagai mata pelajaran yang

penting. Masih banyak orangtua murid yang beranggapan bahwa bahasa Inggris

dapat membuat seseorang sukses dalam hidup, mampu membuat orang mendapat

pekerjaan bagus, mampu membuat orang pergi ke luar negeri, dan yang lainnya.

Ada tiga alasan pentingnya mempelajari bahasa Inggris bagi orang Bali, yaitu

faktor pariwisata, komunikasi, dan akses pada informasi.

Pertama, yakni faktor pariwisata, Bali sangat dekat dengan Australia yang

penduduknya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pertama. Di samping

Australia, Bali sangat dekat dengan negara-negara tetangga yang kebanyakan

penduduknya menggunakan bahasa Inggris, baik sebagai bahasa pertama maupun

bahasa kedua, seperti: Singapura, Malaysia, Filipina, Selandia Baru, dan Papua

Nugini. Bahasa Indonesia hanya digunakan di Indonesia sebagai bahasa ibu.

Bahasa Melayu dan Indonesia memang masih bersaudara tetapi belum tentu

orang-orang dari Malaysia dan Indonesia saling memahami satu sama lainnya saat

berbicara dengan bahasanya masing-masing. Dalam hal ini yang menguasai

Page 4: unud-27-4dff929459-bab vi

187

bahasa Indonesia di Singapura saja tidak banyak apalagi di Australia, Papua

Nugini, atau Filipina. Faktor geografis menjadi alasan pertama mengapa orang

Indonesia perlu mempelajari bahasa Inggris. Apabila suatu saat nanti seorang

warga Bali bepergian ke salah satu negara yang disebutkan di atas, modal

pengetahuan dan keterampilan berbahasa Inggris akan mempermudah orang itu

dalam berkomunikasi dengan warga negara setempat.

Kedua, yakni paling umum, bahasa Inggris perlu dipelajari karena

penggunaannya yang menyebar luas sebagai bahasa komunikasi internasional.

Agar dapat melakukan komunikasi dengan orang-orang yang berbeda latar

belakang budaya, kebangsaan, dan kenegaraan, bahasa Inggris menjadi pilihan

utama yang sering dipakai dalam melakukan komunikasi. Contoh yang mudah

dapat dilihat adalah di dunia pariwisata. Para wisatawan dari berbagai bangsa

yang melakukan perjalanan di negara asing lazim menggunakan bahasa Inggris

untuk dapat berkomunikasi dengan warga negara asli yang dikunjunginya. Dalam

hal ini bukan hanya penutur asli bahasa Inggris, wisatawan yang tidak

menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu juga memilih bahasa Inggris

sebagai lingua franca-nya.

Informasi dan buku-buku yang bersikulasi di dunia ini kebanyakan

diterbitkan dalam bahasa Inggris. Dalam hal ini tidak menjadi masalah siapa yang

menerbitkannya. Namun, yang pasti untuk memperoleh pasar yang luas banyak

penerbit menerbitkan bacaan dalam bahasa Inggris. Majalah besar, seperti:

Newsweek, Time, Vogue, Bazaar, People, Life, National Geographic, MacWorld,

dan lain-lain ditulis dan diterbitkan dalam bahasa Inggris. Koran, seperti:

Page 5: unud-27-4dff929459-bab vi

188

Washington Post, New York Times, dan Wall Street Journal juga terbit dengan

bahasa Inggris. Buku-buku ilmiah dan juga karya ilmiah terakreditasi

internasional juga terbit dalam bahasa Inggris. Apabila ada bahan bacaan yang

terbit dalam bahasa non-Inggris, maka terjemahan bahasa Inggris pun pasti

langsung dibuat dan dipasarkan. Website populer di dunia internet lebih banyak

menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar untuk artikel di dalamnya, lihat

saja Yahoo dan Google, disajikan dengan bahasa pengantar bahasa Inggris.

Stasiun televisi terkenal di dunia juga disiarkan dalam bahasa Inggris, seperti:

CNN, BBC, NBC, Discovery, National Geographic, Animal Planet, dan masih

banyak yang lainnya.

Jurnal ilmiah yang bersirkulasi di antara universitas elite dunia juga

tercetak dalam bahasa Inggris. Bahan referensi yang tersedia di universitas-

universitas di Indonesia pun secara tidak langsung mengharuskan mahasiswa

untuk memiliki bekal pengetahuan bahasa Inggris. Apa pun minat warga

masyarakat, informasi yang tersedia di sekitar Anda saat ini mensyaratkan

pengetahuan dan penguasaan bahasa Inggris karena akan sangat membantu dalam

menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Keterampilan berbahasa

Inggris yang dimiliki warga Indonesia, termasuk di Kota Denpasar akan menolong

mereka untuk mengakses hal-hal yang selama ini tidak ada di dalam bacaan-

bacaan yang terbit di Indonesia. Oleh karena itu, kemampuan berbahasa Inggris

memudahkan orang Indonesia untuk mengembangkan wawasan pengetahuannya

dengan memberikan akses pada pengetahuan yang ada di luar Indonesia.

Berdasarkan alasan tersebut di atas, pengetahuan bahasa Inggris untuk

Page 6: unud-27-4dff929459-bab vi

189

perkembangan seorang individu di negara Indonesia menjadi suatu hal yang tidak

terelakkan. Suka tidak suka, bahasa Inggris sangat penting dipelajari oleh setiap

orang Indonesia. Pernyataan tersebut di atas didukung oleh data hasil wawancara

dengan Bapak I Gusti Ngurah Anom, orangtua siswa dan selaku warga

masyarakat Kota Denpasar.

“Saya sangat mendukung pembelajaran bahasa Inggris diberikan di

sekolah dasar pada era globalisasi ini. Sebagai daerah tujuan wisata utama,

Bali harus menyiapkan sumber daya yang mampu berbahasa Inggris

dengan baik. Kemajuan tekhnologi informasi mengharuskan para siswa

dan mahasiswa untuk menguasai bahasa Inggris. Sumber utama

prekonomian Bali adalah dari sektor pariwisata dan oleh sebab itu sumber

daya manusia Bali harus mampu berbahasa Inggris, baik lisan maupun

tulisan kalau mau bersaing dalam merebut pekerjaan di sektor pariwisata.

Tanpa menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris akan sulit bagi

pencari kerja pada era globalisasi ini untuk mampu merebut peluang yang

ada. Persaingan tidak akan terjadi di antara orang Indonesia, tetapi akan

bersaing dengan orang asing yang pada umumnya sudah menguasai bahasa

Inggris. Kegunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari sangat

besar manfaatnya seperti pada acara televisi yang banyak disiarkan dalam

bahasa Inggris. Saya sangat setuju apabila jumlah jam pelajaran bahasa

Inggris perlu ditambah dan bila perlu berikan saja dari kelas satu karena

saya rasakan pelajaran bahasa Inggris yang diberikan sekarang masih

kurang. Saya sebagai orangtua siap untuk membayar guru bahasa Inggris

kalau sekolah tidak mampu membayar guru tersebut. Untuk itu saya rasa

bahasa Inggris sebaiknya diberikan lebih awal.” (wawancara 20 September

2009).

Dari ungkapan hasil wawancara tersebut di atas jelas menunjukkan bahwa dalam

kehidupan sehari-hari, manfaat bahasa Inggris akan terasa secara langsung dalam

media-media hiburan, film asing berbahasa Inggris. Sebaliknya, jika tidak

memahami bahasa Inggris, banyak hal akan berlalu tanpa makna. Misalnya, acara-

acara televisi, iklan-iklan yang menarik, film-film, lagu-lagu, dan sebagainya yang

memakai bahasa Inggris. Penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia sering keliru,

bahkan menyesatkan.

Page 7: unud-27-4dff929459-bab vi

190

Ketidakmampuan memahami bahasa Inggris, menyebabkan masyarakat

menjadi konsumen media massa yang tidak dialogis dan kritis, malahan salah atau

tidak mengerti isi pesan yang disampaikan kepada kita. Padahal saluran media itu

membuka dan memperkaya wawasan. Dari sisi arus informasi, telah terjadi aliran

informasi yang dahsyat bahkan menjangkau lokasi-lokasi yang secara geografis

terpencil. Perubahan dan kemajuan teknologi informasi yang amat melonjak

didukung adanya kemajuan dalam komunikasi optik fiber, pemanfaatan satelit,

dan ketersediaan fasilitas telepon dan internet yang telah meluas di masyarakat.

Kemudahan komunikasi secara mengglobal ini meletakkan bahasa Inggris sebagai

bahasa yang paling banyak digunakan seperti program radio serta pemakaian

bahasa Inggris di internet.

6.2 Citra Pariwisata Bali

Pulau Bali yang lebih dikenal dengan Pulau Dewata merupakan salah satu

pulau wisata yang sudah sangat terkenal di mancanegara. Kekayaan alam dan

budaya yang bernilai religius, membuat pulau ini mendapat banyak julukan

seperti: the island of gods, the island of paradise dan terakhir sebagai the island of

peace and love setelah bintang film terkenal bernama Julia Roberts, membintangi

film dengan judul ”the island of peace and love”. Selain keindahan alam yang

dimilikinya, hal ini menjadikan Pulau Bali sebagai salah satu pulau wisata paling

terkemuka di dunia. Hal ini juga yang mendukung pengajaran bahasa Inggris

untuk SD sehingga mendapat sambutan yang positif dari masyarakat Bali,

terutama dalam kaitannya dengan penguasaan bahasa asing yang sangat

dibutuhkan dalam dunia pariwisata. Pentingnya pengajaran bahasa Inggris dimulai

Page 8: unud-27-4dff929459-bab vi

191

dari sekolah dasar, mendapat tanggapan dari I.G.N. Rai Indrawan, S.S., M.Si.,

orangtua siswa dan juga seorang guru sekolah dasar SD. No. 8 Dauh Puri seperti

berikut ini.

“Selaku orangtua dan sebagai guru, saya sangat mendukung pemberian

pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar sebagai mata pelajaran muatan

lokal. Dimunculkannya muatan lokal di sekolah dasar adalah bahwa

kegiatan pendidikan di mana pun selalu berlangsung dalam suatu

lingkungan tertentu. Lingkungan ini dapat memberi pengaruh kepada

perkembangan anak didik. Dengan muatan lokal ini pula di Bali banyak

sekolah dasar memberikan pelajaran bahasa Inggris mulai dari kelas

empat, dan bahkan ada yang mulai dari kelas satu. Sebagai orangtua, saya

berharap agar para siswa mempunyai keterampilan dalam berbahasa

Inggris yang sangat diperlukan dalam lingkungannya yang merupakan

daerah tujuan wisata terkenal di dunia dengan pariwisata budayanya. Kita

semua tahu bahwa sumber devisa terbesar untuk Bali adalah dari sektor

pariwisata.” (Wawancara 2 Oktober 2009).

Data hasil wawancara tersebut di atas menunjukkan bahwa manfaat penguasaan

bahasa Inggris yang paling menonjol tentunya yang berhubungan dengan

pariwisata. Industri pariwisata Bali, yang menjadi andalan untuk menarik devisa,

membutuhkan tenaga kerja trampil berbahasa Inggris, minimal pada taraf dasar

dan pasif. Bali memiliki potensi wisata budaya, alam, serta agrowisata. Pariwisata

merupakan salah satu lahan yang dapat digarap dengan sumber daya manusia

Bali, baik sebagai penyedia jasa maupun barang. Pada saat seperti itulah bahasa

Inggris merupakan persyaratan pokok bagi tenaga kerja yang terlibat langsung

dengan dunia pariwisata.

Dalam kenyataan hingga saat ini Bali masih memegang peran sangat

penting dalam kehidupan pariwisata Indonesia. Bahkan di kalangan pariwisata

dunia, Bali dianggap sebagai pulau pesiar terbaik sedunia (the best destination

Page 9: unud-27-4dff929459-bab vi

192

island). Dalam riwayatnya, sejalan dengan perjalanan waktu sejak zaman

Belanda, Bali memang sudah menjadi buah bibir di kalangan warga Belanda yang

berada di Indonesia (ketika itu Hindia Belanda). Di antara warga Belanda yang

bermukim di Indonesia kala itu menganjurkan berkunjung ke Bali sebelum

meninggalkan Indonesia. Demikian kuatnya daya tarik Bali untuk warga Belanda

sehingga perusahaan penerbangan Belanda KLM (Koninklijke Luchtsvaart

Maatschapij) ketika mempromosikan penerbangannya ke Indonesia pada awal

tahun 1970-an menggunakan slogan, “Fly to Bali with KLM“, padahal ketika itu

KLM tidak terbang ke Bali karena di Bali belum ada bandara internasional.

Mereka harus melalui Jakarta terlebih dahulu. Bali semakin populer setelah

perusahaan-perusahaan penerbangan negara lain, seperti: Japan Airlines, Cathay

Pacific, Pan Am, Qantas dan lain-lain menawarkan terbang ke Bali.

Untuk menjaga citra Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia,

bahasa Inggris memegang peranan sangat penting dalam menunjang aktivitas

kepariwisataan yang merupakan sumber devisa utama bagi perekonomian

masyarakat Bali. Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa karena dalam

kegiatannya semata-mata menjual jasa sehingga produknya hanya dapat

dikonsumsi dan dinikmati pada saat berada di suatu tempat. Dalam hal ini sangat

berbeda dengan produk perdagangan komesial lainnya yang barangnya dapat

dibawa pulang setelah transaksi jual-beli. Pelayanan, yang juga menggunakan

bahasa Inggris merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam industri pariwisata,

di samping merupakan salah satu tuntutan wisatawan pada saat melakukan

kegiatan menghabiskan waktu luang untuk perjalanan wisata. Selanjutnya untuk

Page 10: unud-27-4dff929459-bab vi

193

memberikan jaminan pelayanan yang memuaskan kepada wisatawan diperlukan

penyediaan sumber daya manusia (human resource) yang berkompetensi,

berkualitas, profesional, dan berstandar internasional serta paling tidak harus

mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris, baik lisan maupun tulisan. Namun,

kenyataannya sumber daya manusia pariwisata Bali, khususnya orang-orang Bali,

belum memiliki kualifikasi yang sesuai dengan permintaan wisatawan. Hal ini

terlihat jelas pada kebanyakan industri pariwisata bahwa orang-orang Bali hanya

menduduki posisi-posisi sebagai front liner yang memiliki pekerjaan yang cukup

berat, tetapi mendapatkan penghasilan yang jauh lebih sedikit daripada posisi-

posisi di tingkat manajer (managerial position) yang umumnya dipegang oleh

orang-orang dari luar Bali bahkan dari luar negeri. Hal ini terjadi karena

kemampuan sumber daya pekerja Bali masih kalah dengan orang luar yang

memang datang ke Bali untuk ikut terlibat dalam dunia pariwisata. Pekerja asing

pada umumnya mempunyai kemampuan berbahasa Inggris yang lebih baik,

terutama para level manager yang datang dari negara tetangga, seperti: Philipina,

Singapura, dan Malaysia.

Pemberian pelajaran bahasa Inggris dimulai dari SD mendapat dukungan

penuh dari orangtua siswa. Mereka mengatakan bahwa bahasa Inggris mempunyai

peranan yang sangat penting dalam era globalisasi, terlebih Bali merupakan

daerah kunjungan wisata utama saat ini. Di samping bantuan finansial lewat

komite sekolah, dukungan nyata yang mereka lakukan adalah mengeluarkan biaya

untuk mendatangkan guru private ataupun memberikan kesempatan kepada putra-

putrinya untuk mengikuti kursus baik di lembaga-lembaga pendidikan maupun

Page 11: unud-27-4dff929459-bab vi

194

kursus-kursus bahasa Inggris yang sedang menjamur di Denpasar saat ini.

Pernyataan tersebut diperkuat dari data hasil wawancara dengan Ibu Ulima

Febriani, orangtua siswa SD 1 Sesetan, seperti berikut ini.

“Saya sangat setuju bahasa Inggris diajarkan di sekolah dasar karena

bahasa Inggris dipergunakan oleh banyak negara. Siswa akan bisa pergi ke

luar negeri apabila dia mampu berbahasa Inggris. Bahasa Inggris sangat

penting karena Denpasar adalah kota wisata. Saya juga membantu anak

saya di rumah dalam belajar bahasa Inggris, terutama untuk kosa kata yang

saya ketahui. Di samping itu juga, saya daftarkan anak saya ke lembaga

kursus IEC. Harapan saya sebagai orangtua, supaya pemerintah

memasukkan pelajaran bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib dan

bukan muatan lokal sehingga pemerintah memberikan guru tetap yang

bersatus sebagai PNS. Guru yang ada sekarang adalah guru honor yang

diambil dari lembaga kursus dan guru kelas yang senang bahasa Inggris

atau pernah ikut kursus bahasa Inggris. Guru bahasa Inggris semestinya

tamatan FKIP yang mempunyai kemampuan untuk mengajarkan siswa

sekolah dasar.” (wawancara 2 september 2009).

Ungkapan di atas menggambarkan bahwa siswa yang mendapatkan pelajaran

bahasa Inggris dari sekolah saja sudah tentu mempunyai prestasi akademik yang

kurang dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan pelajaran tambahan di

luar sekolah. Harapan orangtua ke depan pada umumnya adalah pemberian

pelajaran bahasa Inggris hendaknya diberikan bukan dari kelas empat saja, tetapi

hendaknya dari kelas satu. Mereka sangat berharap kepada pemerintah provinsi

maupun pemerintah kabupaten agar lebih serius melanjutkan kebijakan ini dengan

menyiapkan guru bahasa Inggris yang khusus tamatan LPTK. Guru ini memang

dipersiapkan untuk mengajar pembelajar pemula atau bahasa Inggris untuk young

learners. Mereka juga berharap kepada Dinas Pendidikan supaya secara rutin

mengadakan workshop, penataran, serta pelatihan lainnya yang bertujuan

meningkatkan kemampuan guru bahasa Inggris yang ada. Hal ini sangat penting

Page 12: unud-27-4dff929459-bab vi

195

karena guru yang ada kebanyakan belum disiapkan untuk mengajarkan bahasa

Inggris untuk pembelajar pemula. Orangtua menganggap bahasa Inggris harus

diajarkan dengan baik sejak awal. Jikalau tidak, akan menyebabkan siswa tidak

ada minat belajar bahasa Inggris pada jenjang sekolah yang lebih tinggi. Kalau

pendidikan awal tidak bagus, maka mereka akan menjadi tidak tertarik untuk

belajar bahasa Inggris.

Pendidikan yang diberikan di sekolah-sekolah pariwisata dari tingkat SMK

sampai dengan diploma atau program setara diploma adalah lembaga pendidikan

yang mendidik sumber daya manusia untuk menjadi pekerja pariwisata yang

berkompetensi (memiliki pengetahuan, keahlian, dan perilaku), tetapi sayangnya

pendidikan dan pelatihan yang diberikan ditujukan untuk posisi-posisi kelas

bawah, seperti: waiter, waitress, cook, bellboy, room attendant, engineer, dan

lain-lain. Secara jujur dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan, tamatan atau

produk sekolah atau lembaga setingkat diploma bidang kepariwisataan belum

mempunyai kemampuan berbahasa Inggris yang bagus. Mereka mendapatkan

pengetahuan dan keterampilan tentang kepariwisataan, tetapi kemampuan

berbahasa Inggris mereka masih kurang. Situasi dan kondisi ini pula yang

mendorong pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk memberikan

pendidikan bahasa Inggris mulai SD dengan harapan supaya sumber daya manusia

Bali dapat menjadi tenaga yang siap pakai dan mampu merebut peluang kerja

pada semua sektor kepariwisataan. Kita semua mengetahui bahwa Bali sekarang

ini diserbu bukan hanya oleh tenaga kasar dalam pembangunan infrastruktur ,

melainkan juga oleh tenaga kerja dari luar Bali untuk tenaga bidang

Page 13: unud-27-4dff929459-bab vi

196

kepariwisataan yang relatif mempunyai kemampuan berbahasa Inggris yang lebih

baik. Sehubungan dengan hal itu, maka ke depan sumber daya manusia Bali harus

mampu menangkap peluang kerja pada sektor pariwisata dengan bekal bahasa

asing yang bagus terutama bahasa Inggris.

Marak dan menjamurnya sekolah-sekolah menengah kejuruan pariwisata

dan lembaga pendidikan yang memberikan pelatihan setingkat D I memang dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran karena setelah tamat mereka

mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan sejumlah uang. Namun, jika dilihat dari

posisi yang diperoleh di tempatnya bekerja apabila ditelusuri lebih jauh, maka

secara tidak langsung telah turut serta berkontribusi terhadap penciptaan

kemiskinan yang terstruktur (structural poverty) karena penghasilan yang

diperoleh biasanya hanya cukup untuk makan, transportasi, dan menyewa rumah

atau kamar. Dengan demikian, uang yang diperoleh tidak dapat lagi dialokasikan

untuk meningkatkan kesejahteraannya dan menjamin kehidupannya kelak.

Di samping pentingnya penguasaan bahasa Inggris sebagai sumber daya

manusia (SDM) Bali, faktor keanekaragaman adat dan budaya yang dimiliki Bali

juga akan memengaruhi persaingan dalam merebut peluang kerja pada sektor

pariwisata di Bali. Adat dan budaya Bali yang sangat terkenal dan dikagumi oleh

wisatawan mancanegara merupakan daya tarik wisata Bali perlu dikemas dan

diinformasikan kepada dunia dan wisatawan yang menikmati Bali dan Kota

Denpasar dengan menggunakan bahasa Inggris. Kegiatan keagamaan dan adat

istiadat yang merupakan bagian dari budaya Bali merupakan faktor pendukung

majunya industri pariwisata, tetapi kegiatan tersebut jika tidak disikapi dengan

Page 14: unud-27-4dff929459-bab vi

197

baik dan diadakan penyesuaian terhadap kesepakatan yang dijadikan oleh anggota

desa adat (awig-awig), maka akan menjadi faktor penghambat majunya sumber

daya manusia Bali pada industri pariwisata. Kewajiban untuk mengikuti kegiatan

keagamaan dan adat merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh setiap orang Bali

karena mereka sebagai masyarakat sosial yang terikat dengan adat istiadat di desa

asalnya. Melihat kondisi ini, maka sangat tidak mungkin bagi orang Bali untuk

dapat bekerja secara profesional sesuai dengan tuntutan industri pariwisata. Dalam

hal ini sumber daya manusia luar Bali yang bekerja di industri pariwisata sangat

siap untuk bekerja secara profesional karena mereka tidak dituntut untuk

melaksanakan kewajiban sebagaimana layaknya sumber daya manusia Bali.

Penguasaan bahasa Inggris, baik secara umum maupun secara khusus

memberikan andil yang sangat besar di bidang pariwisata. Untuk mampu bersaing

dengan sumber daya manusia dari negara-negara tetangga atau dari negara lain,

maka orang Bali harus dapat atau paling tidak mempunyai kemampuan

komunikasi yang setingkat dengan tenaga asing tersebut. Sehubungan dengan hal

ini, pemberian pelajaran bahasa Inggris dari sekolah dasar merupakan kebijakan

yang sangat tepat untuk pengadaan sumber daya manusia Bali, di samping untuk

merebut peluang kerja yang saat ini belum sepenuhnya bagi orang Bali.

6.3 Kepentingan Kekuasaan Pemerintah Lewat Pendidikan Nasional

Perkembangan zaman serta berlangsungnya era pasar bebas dunia

menyebabkan percakapan dan transaksi dengan menggunakan bahasa Inggris

sangatlah penting. Di ranah (domain) inilah secara spesifik, fungsi transaksional

bahasa lintas negara, dalam hal ini bahasa Inggris sangat diperlukan di sisi bahasa-

Page 15: unud-27-4dff929459-bab vi

198

bahasa internasional lainnya, terutama yang berkaitan dengan teknologi, bisnis,

serta kebudayaan yang selalu berkembang. Bahasa Inggris adalah bahasa

pengantar internasional sehingga bahasa tersebut menjadi bahasa pengantar dunia.

Alangkah ironisnya jika bangsa kita tidak dapat berbaur dengan bangsa di dunia

disebabkan ketidakmampuan berbahasa Inggris. Dalam hal ini disadari dan diakui

bahwa dalam era globalisasi ini sangat penting untuk menguasai paling tidak

bahasa Inggris ataupun bahasa asing lainnya. Tanpa penguasaan bahasa Inggris

yang baik, suatu negara tidak akan maju. Banyak yang mengambil contoh dari

penguasaan bahasa Inggris seperti di Malaysia dan India. Pernyataan tersebut di

atas mendapat tanggapan dari Putu Pujana, guru SD 5 Saraswati Denpasar, yakni

sebagai berikut.

“Bahasa Inggris sebagai muatan lokal di sekolah dasar mendapat

tanggapan yang positif, baik dari orangtua maupun siswa. Mereka sadar

bahwa dalam pasar bebas ini bahasa Inggris mempunyai peran yang sangat

strategis dalam komunikasi internasional. Dalam menghadapi pasar bebas

nanti, tenaga kerja Indonesia harus mampu bersaing dengan para tenaga

kerja asing seperti Malaysia, Philipines, Singapura dan India yang pada

umumnya mereka menguasai bahasa Inggris lebih baik dari orang

Indonesia. Kebijakan pemberian bahasa Inggris melalui lembaga

pendidikan formal di sekolah dasar merupakan keputusan yang tepat untuk

memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar bahasa Inggris lebih

baik” (wawancara 1 Oktober 2009).

Ungkapan tersebut di atas didasarkan kepada kenyataan bahwa memasuki era

globalisasi atau yang lebih dikenal dengan pasar bebas menuntut setiap individu

agar mempersiapkan sumber daya yang handal, terutama di bidang IPTEK. Agar

dapat menguasai teknologi dengan baik diperlukan pengetahuan yang memadai

sehingga warga Indonesia, termasuk warga Bali umumnya dan warga Kota

Denpasar khususnya, dapat memanfaatkannya dalam menghadapi tuntutan dunia

Page 16: unud-27-4dff929459-bab vi

199

global yang syarat dengan persaingan. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris

sangat diperlukan, baik dalam menguasai teknologi komunikasi maupun dalam

berinteraksi secara langsung.

Salah satu upaya strategis untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam

hal penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris adalah melalui jalur

pendidikan. Sistem dan kurikulum pendidikan harus memihak kepada peningkatan

penguasaan bahasa asing, di samping bahasa Indonesia yang sudah menjadi

keharusan. Saat ini Indonesia secara umum masih dihadapkan pada permasalahan-

permasalahan paling mendasar, seperti rendahnya kemampuan dan tingkat

membaca masyarakat serta rendahnya tingkat kesejahteraan. Semua hal ini tentu

saja memerlukan waktu agar dapat diselesaikan dengan baik melalui jalur

pendidikan yang mampu memainkan aktor penting dalam tumbuh kembangnya

bangsa ini.

Memasuki era globalisasi atau yang lebih dikenal dengan pasar bebas

menuntut setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal,

termasuk di bidang komunikasi. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris sangat

diperlukan, baik dalam menguasai teknologi komunikasi maupun dalam

berinteraksi secara langsung. Sebagai sarana komunikasi global, bahasa Inggris

harus dikuasai secara aktif, baik lisan maupun tulisan. Sayangnya, dewasa ini

sebagian masyarakat masih berparadigma bahwa dengan adanya bahasa Inggris,

maka akan lahirlah generasi-generasi penerus bangsa yang kehilangan jati dirinya,

terutama dalam aspek bahasa (sebagai salah satu elemen budaya nasional/ jati diri

bangsa). Mereka berpikir bahwa generasi muda itu akan lebih sering

Page 17: unud-27-4dff929459-bab vi

200

menggunakan bahasa Inggris (yang nota bene memang berasal dari budaya Barat)

sebagai bahasa kebanggaan mereka, sedangkan bahasa Indonesia sendiri yang

memang sudah menjadi bahasa nasional kita justru akan terbengkalaikan,

termasuk bahasa Bali.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, setiap orang yang tidak

membuat dirinya mahir, setidaknya dalam dua bahasa lain akan mengalami

kesulitan untuk merebut peluang kerja dalam menghadapi pasar bebas yang segera

dilakukan di kawasan Asia. Oleh karena itu, dalam konteks tersebut, perlu adanya

perubahan paradigma berpikir tentang pentingnya bahasa Inggris. Persepsi baru

bahwa dalam era globalisasi menghadapi AFTA 2015 nanti, daya saing tiap-tiap

individu dari berbagai negara saling berlomba dalam mendominasi berbagai

macam lapangan kerja. Selain bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu (bahasa

nasional) yang wajib dikuasai, bahasa internasional pun menjadi bahasa kedua

yang patut dan wajib dikuasai. Sebab bahasa Inggris adalah bahasa global yang

sangat berperan dalam interaksi dan komunikasi global seiring dengan kemajuan

dan persaingan global. Singkatnya, pemahaman dan penguasaan bahasa Inggris

sebagai bahasa global hendaknya tidak dikaitkan dengan kepunahan atau ancaman

dan gangguan terhadap bahasa asli atau bahasa ibu, termasuk juga bahasa

Indonesia.

Kehadiran bahasa Inggris secara fungsional, dalam arti tidak sebatas

pengetahuan kebahasaan (grammatical competence), tetapi kemampuan

berkomunikasi verbal (verbal communicative competence), seharusnya semakin

menumbuhkan kecintaan, kesetiaan, dan sikap positip terhadap bahasa daerah,

Page 18: unud-27-4dff929459-bab vi

201

bahasa ibu, dan bahasa Indonesia. Dahulu, mungkin bahasa Inggris masih menjadi

hal yang sedikit tabu untuk dipelajari dan dipahami lebih dalam lagi. Namun, saat

ini justru sebaliknya, bahasa Inggris yang merupakan alat komunikasi dalam era

globalisasi menjadi kunci utama keberhasilan seseorang dalam mencapai karier

masa depannya. Dengan kata lain, kemampuan dalam berbahasa Inggris dapat

pula dijadikan sebagai investasi (investasi ilmu) yang selalu memperoleh manfaat.

Hasil yang diperoleh dari sebuah investasi, biasanya relatif dalam jangka panjang.

Sebab investasi itu memerlukan proses. Ibarat orang menanam, harus sabar untuk

memetik hasilnya. Demikin pula dalam belajar bahasa Inggris, sabar tetapi pasti.

Adapun keuntungan dari investasi tersebut adalah bahwa dalam pasar global atau

Asian Free Trade Association (AFTA) nanti kita tidak akan kalah bersaing dan

dapat terus bertahan dengan kemampuan yang telah kita miliki ditunjang dengan

kemampuan dalam berbahasa Inggris.

Di samping itu, jika kita berniat bekerja di perusahaan multinasional atau

perusahaan asing, otomatis kemampuan berbahasa Inggris pula yang sangat

diandalkan dan menjadi persyaratan utama yang harus dipenuhi. Berdasarkan

alasan-alasan di atas, tidaklah mustahil perkembangan teknologi yang semakin

pesat menuntut masyarakat untuk lebih proaktif dalam menanggapi arus informasi

global sebagai aset dalam memenuhi kebutuhan pasar. Sebagai bahasa pergaulan

dunia, bahasa Inggris bukan hanya sebagai kebutuhan akademis karena

penguasaannya tidak hanya terbatas pada aspek pengetahuan bahasa, tetapi

sebagai media komunikasi global. Untuk menguasai bahasa Inggris dengan baik

mestinya proses belajar mengajar menekankan aspek latihan (trial and error)

Page 19: unud-27-4dff929459-bab vi

202

sehingga siswa akan terlibat secara aktif dalam menyampaikan pendapat/ gagasan

secara bebas sesuai dengan kondisi nyata. Hal tersebut sangat dianjurkan sebab

pengetahuan bahasa Inggris untuk perkembangan seorang individu di negara

Indonesia menjadi suatu hal yang tidak terelakan. Bagaimanapun subjek yang satu

ini menjadi hal yang perlu dipelajari oleh setiap orang Indonesia. Biarpun Anda

tidak yakin akan mendapat kesempatan untuk ke keluar negeri, pengetahuan ini

juga tetap diperlukan. Minimal, Anda tidak perlu terbengong-bengong ketika

menonton siaran berita CNN lantaran tidak ada terjemahan di bagian bawah layar

televisi atau bingung saat membaca buku manual penggunaan alat elektronik yang

hanya tercetak dalam bahasa Inggris, terlebih lagi anda tidak perlu merasa resah

dalam detik-detik menjelang AFTA (pasar global) 2015 nanti.

6. 4 Kesadaran dan Prestise Sekolah

Pada era globalisasi ini, bahasa Inggris sudah menjadi kewajiban untuk

dipelajari dan digunakan. Oleh karena itu, belajar bahasa Inggris perlu diterapkan

pada anak sejak dini. Peranan bahasa Inggris lebih terasa diperlukan anak-anak di

kota-kota, terutama di kota-kota besar. Jadi, mempersiapkan anak lebih awal akan

jauh lebih baik karena anak menjadi siap apabila masa itu sudah datang. Selain

itu, manfaat yang lain adalah pada saat ini buku dan bacaan yang bagus untuk

mereka, juga banyak terdapat di dalam bahasa Inggris. Mereka akan lebih

diuntungkan apabila menguasai bahasa Inggris karena mereka akan lebih banyak

memperoleh informasi. Di samping itu, dalam mengoperasikan komputer dan

internet, bahasa Inggris sangat dominan menjadi bahasa pengantarnya. Pernyataan

Page 20: unud-27-4dff929459-bab vi

203

tersebut di atas didukung oleh data hasil wawancara dengan Ni Made Sukerti,

guru bahasa Inggris SD No 1 Saraswati, yakni sebagai berikut.

“Pada umumnya bahasa Inggris sangat diminati oleh siswa dan ini

dibuktikan kebanyakan dari mereka ikut les tambahan diluar jam pelajaran

bahasa Inggris. Saya juga sering menerima masukan dari orangtua murid

supaya jam pelajaran bahasa Inggris ditambah serta diberikan mulai dari

kelas satu. Saya merasakan pelajaran bahasa Inggris sangat diminati oleh

siswa, terlebih materi pelajaran dapat disampaikan oleh guru dengan

membawa alat-alat peraga atau benda benda nyata yang dapat membantu

siswa dalam suatu proses belajar-mengajar. Para siswa mengatakan bahwa

mereka belajar bahasa Inggris untuk bisa bekerja di luar negeri atau

bekerja di perusahaan asing. Mereka juga mengatakan bahwa pelajaran

bahasa Inggris sangat berguna untuk mengakses internet.” (wawancara 6

Oktober 2009).

Tuturan di atas menggambarkan kebijakan yang diambil oleh pemerintah provinsi

Bali dan pemerintah Kota Denpasar untuk memberikan pelajaran bahasa Inggris

di SD sangatlah tepat. Hal ini dilakukan untuk menyiapkan generasi muda penerus

yang lebih cerdas dan mampu bersaing pada era globalisasi saat ini. Pengajaran

bahasa asing memang harus disesuaikan di mana kita mengajar dan bagaimana

budayanya. Jadi, sisipkanlah budaya kita dalam pengajaran bahasa Inggris kepada

anak-anak kita nantinya. Sangat menarik untuk dipetik pelajaran bilamana suatu

pengajaran bahasa Inggris diajarkan melalui struktur budaya masyarakat yang

heterogen dengan mempertimbangkan budaya mereka. Alasan utama ialah

budaya yang merupakan wujud etik dan generik kebahasaan. Apa yang diajarkan

tidak sesuai dengan budaya mereka, maka substansi dianggap tidak relevan.

Bahasa Inggris sangat penting bagi setiap individu yang mau maju sebab semua

peralatan yang kita pakai dipandu oleh bahasa Inggris agar melihat dunia yang

lebih luas. Bahasa Inggris merupakan bahasa wajib yang harus dimiliki oleh setiap

pemain di dunia usaha. Oleh karena itu suka atau tidak suka bagi siapa yang ingin

Page 21: unud-27-4dff929459-bab vi

204

hidup atau bertahan di dalam kompetisi bisnis yang cepat dan selalu dinamis maka

diharapkan menguasai bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional yang

layak dikuasai dan digunakan.

Saat ini di beberapa kota besar sedang ramainya orang berbicara sekolah

bertaraf international (SBI) dan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI)

yang jumlahnya sudah, sedang, dan akan semakin berkembang. Selain

mempunyai arti seperti itu, SBI juga mempunyai arti lain, yakni sekolah bertarif

internasional dan sekolah berbahasa Inggris. Dalam hal ini SBI menawarkan

pengajaran dengan bahasa pengantar bahasa Inggris. Jadi, semua mata pelajaran

akan diajarkan pada putra-putri Indonesia dalam bahasa Inggris. Guru-guru yang

ada merupakan orang Indonesia dan tenaga asing. Kecuali tentu saja mata

pelajaran bahasa Indonesia yang tidak mungkin diajarkan dengan bahasa Inggris.

Di samping itu, dalam SBI, istilah „internasional‟, selain dimaknai dengan segala

fasilitas sekolah berstandar internasional, juga erat kaitannya dengan bahasa

Inggris.

Tujuan pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang SD adalah untuk

menyiapkan peserta didik supaya mempunyai kemampuan dasar bahasa Inggris

sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti SMP dan SMA. Bahasa

asing jangan sampai menjadi bahasa pengantar pendidikan di sekolah, tetapi

sebagai bahasa pengantar mata pelajaran bahasa Inggris saja. Saat ini sejumlah

sekolah yang berlabel RSBI dan SBI menempatkan bahasa Inggris sebagai bahasa

pengantar pendidikan. Hal ini tentu bertentangan dengan Pasal 33 Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Untuk

Page 22: unud-27-4dff929459-bab vi

205

mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran di sekolah, hindari

penggunaan bahasa asing, seperti bahasa Inggris. Dengan bahasa asing siswa

dikhawatirkan justru akan bingung dan tidak mengerti persoalan atau malah salah

pengertian. Penggunaan bahasa asing sebagai bahasa pengantar pendidikan akan

mereduksi peran bahasa Indonesia dari dunia keilmuan dan kehidupan masa depan

bangsa. Pengetahuan apa pun akan lebih cepat dimengerti siswa apabila

disampaikan dengan bahasa mereka sendiri. Pernyataan tersebut diatas didukung

oleh data hasil wawancara dengan Putu Sarjana, S.Pd., orangtua siswa dan juga guru di

SD Santo Yosep Denpasar berikut ini.

“Bahasa Inggris hendaknya dijadikan mata pelajaran wajib di sekolah

dasar, bukan merupakan mata pelajaran muatan lokal pilihan. Di era global

ini sumber daya manusia Indonesia umumnya atau Bali khususnya, harus

mampu berbahasa Inggris untuk merebut peluang kerja di sektor

pariwisata. Saya mengharapkan pelajaran bahasa Inggris ini supaya

diajarkan oleh guru yang profesional. Bahasa Inggris sangat perlu

diajarkan pada pendidikan dasar, asalkan menjadi salah satu mata

pelajaran dan bukan bahasa pengantar. Jadi bahasa Indonesia harus tetap

dipergunakan sebagai bahasa pengantar mata pelajaran selain mata

pelajaran bahasa Inggris. Guru supaya menyajikan materi pengajaran yang

disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa. Jangan terlalu banyak

diberikan tugas dan tes agar siswa tidak terbebani serta untuk menjaga

motivasi mereka dalam belajar. Ajarkan kepada mereka tentang kegiatan

sehari-hari sehingga siswa dapat menerima bahasa baru secara bertahap”

(wawancara tgl 8 September 2009).

Tuturan di atas menunjukkan bahwa pemerintah tidak melarang sekolah

mengajarkan bahasa asing. Namun, bahasa Indonesia harus mendapat prioritas

utama untuk diajarkan kepada siswa. Banyak orangtua berlomba-lomba mendidik

anak mereka dengan bahasa asing, tetapi lupa bahwa bahasa Indonesia adalah

bahasa yang dapat membentuk karakter dan kepribadian bangsa. Memang ada

anggapan atau penilaian penggunaan bahasa asing yang terlalu dini mulai dari

Page 23: unud-27-4dff929459-bab vi

206

taman kanak-kanak justru akan mengacaukan kemampuan berbahasa anak.

Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar bukan untuk mengganti peran

bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, melainkan bahasa Inggris

dipergunakan untuk menyampaikan materi pelajaran bahasa Inggris saja.

Dengan situasi dan kondisi sekarang ini sudah tentu dengan landasan

hukum yang ada, pengajaran bahasa Inggris yang ditetapkan sebagai muatan lokal

pilihan masih banyak ditemukan kendala di lapangan, terutama masalah guru

bahasa Inggris. Jadi, pengajaran bahasa Inggris di SD sangat penting untuk

diperhatikan oleh Disdikpora tingkat kecamatan dalam rangka mempersiapkan

siswa tamatan SD untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi atau menuju sekolah

bertaraf internasional (SBI) yang sedang menjamur saat ini atau paling tidak akan

dapat diterima di sekolah- sekolah yang menjadi RSBI. Memang saat ini

keberadaan sekolah-sekolah tersebut sedang dievaluasi, bahkan banyak kalangan

yang mendesak pemerintah untuk menyiapkan aturan yang jelas tentang standar

SBI di Indonesia.

Dengan adanya fenomena seperti dipaparkan sebelumnya banyak,

orangtua siswa, terutama yang berasal dari kalangan menengah ke atas

berkeinginan agar anak-anak mereka menguasai bahasa Inggris sejak dini. Tujuan

yang sangat mulia ini didasari atas kesadaran bahwa tantangan hidup pada masa

depan sangatlah berat. Oleh karena mempersiapkan anak sebaik mungkin

merupakan strategi pembangunan sumber daya manusia yang harus dihargai.

Dari pihak sekolah juga memberikan respon yang positif, yakni dengan

memberikan pelajaran bahasa Inggris sejak kelas empat sesuai dengan kebijakan

Page 24: unud-27-4dff929459-bab vi

207

yang ditetapkan oleh pemerintah, bahkan beberapa SD sudah merintis pengajaran

bahasa Inggris sejak kelas satu. Dalam hal ini sekolah yang telah memberikan

pelajaran bahasa Inggris dengan hasil yang bagus akan mempunyai nilai tambah

dan kebanggaan tersendiri karena banyak permintaan dari masyarakat untuk

memilih sekolah yang bersangkutan. Hal ini sudah tentu memberikan nilai tambah

terhadap sekolah tersebut karena dapat memilih calon siswa baru yang

mempunyai kemampuan bagus. Jadi, sekolah yang bisa memberikan pelajaran

bahasa Inggris yang baik dan dengan sarana dan prasarana yang memadai akan

mempunyai kebanggaan tersendiri, di samping merupakan prestise tersendiri bagi

sekolah bersangkutan, seperti yang dikatakan oleh I Ketut Yoel, Kepala SD 1

Harapan Denpasar di bawah ini.

“Sebenarnya pelajaran bahasa Inggris ini sudah diberikan di sekolah kami

sejak 1987, sebelum ditetapkannya sebagai muatan lokal pilihan. Alasan

sekolah memperkenalkan bahasa Inggris adalah untuk memenuhi harapan

akan sumber daya manusia yang mampu merebut peluang kerja di sektor

pariwisata. Yayasan sangat mendukung memperkenalkan bahasa Inggris

dalam rangka menjaga prestise sekolah. Permintaan untuk

memperkenalkan bahasa Inggris, juga atas kehendak orangtua siswa.

Mereka mempercayakan putra-putrinya di sekolah kami karena ada

anggapan bahwa sekolah yang mampu memberikan pelajaran bahasa

Inggris dengan baik merupakan sekolah yang bergengsi. Kenyataan

menunjukkan minat masyarakat untuk mempercayakan pendidikan putra

putrinya di sekolah kami terus meningkat.” (wawancara 7 September

2009).

Lebih dari itu, dalam kaitan dengan pendidikan formal secara umum,

bahasa Inggris adalah persyaratan untuk belajar komputer. Program-program

pokok, terutama di bidang komputer hanya tersedia dalam bahasa Inggris.

Perintah-perintah sederhana dalam penggunaan komputer pun dalam bahasa

Inggris. Ketiadaan kaitan nyata, antara hidup sehari-hari para siswa, dengan bahan

Page 25: unud-27-4dff929459-bab vi

208

pelajaran bahasa Inggris, adalah persoalan yang telah ada sejak lama. Pengajaran

bahasa Inggris yang kaku dijamin akan membuat para siswa jenuh, apalagi bila

tema yang diberikan tidak menarik minat mereka sebagai remaja. Untuk

mengatasi masalah ini dan membuat bahasa Inggris menjadi pelajaran yang

menarik, para pengajar dapat memodifikasi cara pengajaran sehingga tercipta

keterkaitan antara pengalaman nyata para siswa dan bahan pelajaran. Belajar

bahasa asing adalah kegiatan belajar yang berlangsung bukan saja di ruang kelas.

Menjamurnya kepemilikan video (VCD) merupakan sarana belajar bahasa Inggris

yang sangat luas kegunaannya di sekolah-sekolah. Demikian pula, tayangan

televisi yang berbahasa Inggris merupakan peluang untuk menjadikan bahasa

Inggris akrab dengan kehidupan nyata sehingga dalam mempelajarinya tidak lagi

dirasakan sebagai beban seperti yang dikatakan oleh Nabila Ulfa Jayanti, siswa

SD No.1 Saraswati Denpasar.

“Saya senang belajar bahasa Inggris karena saya ingin mengerti bahasa

Inggris yang ada pada program komputer. Saya lebih suka belajar bahasa

Inggris kalau guru menunjukkan gambar-gambar yang berwarna. Saya

tidak suka kalau guru terlalu banyak menerangkan tata bahasa dan sering

memberikan pekerjaan rumah. Saya senang apabila guru mengajak belajar

di luar kelas. Belajar sambil bermain sangat meyenangkan. Kalau bisa,

guru lebih sering mengajar dengan mempergunakan video.” (wawancara 6

Oktober 2009).

Dalam hal ini pemberian pelajaran bahasa Inggris untuk siswa sekolah

dasar merupakan harapan orangtua, siswa, dan komite sekolah. Sekolah yang bisa

memberikan pelajaran bahasa Inggris yang bagus dan menyenangkan akan

diminati oleh masyarakat. Dengan demikian, akan menambah prestise sekolah

tersebut sehingga menjadi sekolah favorite yang diminati oleh masyarakat. Dari

Page 26: unud-27-4dff929459-bab vi

209

uraian sebelumnya sangatlah jelas bahwa memberikan pelajaran bahasa Inggris

sejak awal secara baik dan menyenangkan akan menanbah prestise sekolah yang

bersangkutan.