59
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai pengajar dan pendidik, harus memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa serta penguasaan konsep materi pelajaran. Guru hendaknya senantiasa memberikan motivasi yang maksimal dalam proses belajar mengajar. Dengan memperhatikan berbagai faktor yang menarik minat belajar siswa dan penguasaan konsep materi pelajaran, guru dapat menumbuhkembangkan perhatian belajar siswa yang menyebabkan siswa akan tertarik dalam melakukan aktivitas belajar, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan terpaksa dalam mengikuti proses belajar-mengajar (Hudist;2006). Berbagai usaha meningkatkan mutu pendidikan terus dilakukan. Salah satu diantaranya adalah dengan memperbaiki metode atau sistem pengajaran. Pengajaran merupakan bagian dari pendidikan, yaitu 1

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru sebagai pengajar dan pendidik, harus memperhatikan berbagai

faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa serta penguasaan konsep

materi pelajaran. Guru hendaknya senantiasa memberikan motivasi yang

maksimal dalam proses belajar mengajar. Dengan memperhatikan berbagai

faktor yang menarik minat belajar siswa dan penguasaan konsep materi

pelajaran, guru dapat menumbuhkembangkan perhatian belajar siswa yang

menyebabkan siswa akan tertarik dalam melakukan aktivitas belajar, sehingga

siswa tidak merasa jenuh dan terpaksa dalam mengikuti proses belajar-

mengajar (Hudist;2006).

Berbagai usaha meningkatkan mutu pendidikan terus dilakukan. Salah

satu diantaranya adalah dengan memperbaiki metode atau sistem pengajaran.

Pengajaran merupakan bagian dari pendidikan, yaitu suatu proses intraksi

antara guru dan murid dalam kegiatan belajar-mengajar. Sebagaimana kita

ketahui salah satu tugas utama guru adalah mengajar. Dengan demikian,

dalam melaksanakan pembelajaran guru dituntut untuk mampu memilih

metode dan sistem pembelajaran yang tepat (Ardana;1989).

Dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajaran, guru dapat

melakukan inovasi-inovasi dalam proses belajar mengajar. Inovasi yang

1

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

dimaksud dapat berupa perbaikan strategi atau metode dalam pembelajaran

yang dapat menciptakan kondisi belajar siswa aktif.

Hasil observasi penelitian di MA Mu'alimin NW Pancor, khususnya

kelas XI IPA, terlihat bahwa aktifitas siswa dalam proses belajar-mengajar

masih kurang. Hal ini tampak dari kurangnya aktifitas siswa dalam bertanya,

menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan dan mengerjakan soal-soal

latihan yang berdampak pada kemampuan belajar biologi siswa yang hasilnya

masih di bawah nilai ketuntasan maksimal.

Adapun kendala-kendala yang sering dihadapi pada saat proses

belajar-mengajar di MA Mu'alimin NW Pancor, antara lain kurangnya

aktifitas siswa untuk bertanya, kurangnya minat siswa dalam belajar biologi,

sarana dan prasarana yang kurang memadai, siswa kurang menguasai konsep

materi biologi karena cenderung menghapal, dan ketidaksiapan siswa dalam

mengikuti proses belajar-mengajar serta guru masih mendominasi proses

pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan metode ceramah.

Berdasarkan informasi dari guru biologi di MA Mu'alimin NW Pancor

Tahun Pelajaran 2010/2011, hasil belajar siswa kelas XI IPA belum mencapai

Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) dengan nilai tes hasil belajar

5,5 sementara nilai ketuntasan belajar siswa yang ditetapkan oleh sekolah

minimal mendapat nilai 6,5. Dari hal tersebut, peneliti bermaksud

mengadakan penelitian dalam pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran Learning Start With A Question guna mengoptimalkan

kemampuan belajar biologi siswa.

2

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

Sebaiknya dalam pembelajaran Biologi, guru mengarahkan kepada

kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong siswa belajar aktif dan mampu

menguasai konsep materi pelajaran. Oleh sebab itu, guru hendaknya

menggunakan metode yang dapat menimbulkan rasa senang dan siswa

antusias dalam belajar. Dengan demikian, minat belajar siswa dan

pemahaman serta penguasaan konsep materi pelajaran semakin baik.

Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak ditemui di sekolah-

sekolah khususnya di MA Mu'alimin NW Pancor guru cenderung melakukan

pembelajaran dengan bercerita tentang pengetahuan Biologi melalui metode

ceramah. Hal ini menyebabkan siswa pasif, kurang minat dan kurang

memperhatikan penjelasan guru yang berdampak pada ketidakmampuan

siswa dalam menguasai materi pelajaran.

Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat belajar

siswa dan penguasaan konsep materi biologi, yaitu dengan menerapkan

model pembelajaran Learning Start With A Question karena untuk

memahami dan menguasai konsep Biologi siswa harus diberikan kesempatan

dalam bertanya.

Melalui penerapan model pembelajaran Learning Start With A

Question ini, khususnya dalam pembelajaran Biologi diharapkan siswa lebih

berkonsentrasi dalam belajar, meningkatkan minat dan mampu menguasai

konsep materi pelajaran yang nantinya dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

3

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

Berdasarkan uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian dengan judul "Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa dan

Penguasaan Konsep Materi Biologi melalui Penerapan Model Pembelajaran

Learning Start With A Question Kelas XI IPA MA Mu'alimin NW Pancor

Tahun Pelajaran 2011/2012".

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Kurangnya aktifitas siswa untuk bertanya

2. Kurangnya minat siswa dalam belajar biologi

3. Sarana dan prasarana yang tidak memadai

4. Siswa kurang menguasai konsep materi biologi, karena cenderung

menghapal

5. Ketidaksiapan siswa dalam mengikuti proses belajar-mengajar.

6. Guru masih mendominasi proses pembelajaran dengan lebih banyak

menggunakan metode ceramah.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan agar penelitian ini lebih efektif,

efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Dalam penelitian ini dibatasi

pada "Upaya meningkatkan minat belajar siswa dan penguasaan konsep

materi biologi melalui penerapan model pembelajaran Learning Start With A

4

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

Question kelas XI IPA MA Mu'alimin NW Pancor Tahun Pelajaran

2011/2012".

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, antara lain:

1. Apakah melalui penerapan model pembelajaran Learning Start With A

Question dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas XI IPA MA

Mu'alimin NW pancor Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah siswa mampu menguasai konsep materi biologi melalui

penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question kelas XI

IPA MA Mu'alimin NW pancor Tahun Pelajaran 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini, untuk:

- Meningkatkan minat belajar siswa dan penguasaan konsep materi biologi

melalui penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question

kelas XI IPA MA Mu'alimin NW pancor Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis dapat bermanfaat dalam

pengembangan pembelajaran biologi SMA/MA/SMK, dengan upaya

meningkatkan minat belajar siswa dan penguasaan konsep materi biologi

5

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

melalui penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question

dengan melihat keaktifan siswa, kekreatifan siswa, hasil belajar siswa

dan prestasi belajar siswa dalam proses belajar-mengajar di sekolah.

Sehingga memberikan motivasi atau dorongan bagi peneliti untuk

melakukan penelitian yang lebih luas dan mendalam serta berusaha

mengungkapkan faktor-faktor alternatif lain yang belum dapat

terungkapkan melalui penelitian agar hasilnya lebih objektif dan

komprehensif.

2. Manfaat Praktis

a.Manfaat bagi siswa

Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran biologi

Mampu menguasai konsep materi biologi dalam proses belajar-

mengajar

Mampu mengemukakan pendapat, baik di depan guru maupun

teman-temannya.

Meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

b.Manfaat bagi guru

Sebagai acuan agar dapat berperan langsung dalam meningkatkan

minat belajar siswa dan penguasaan konsep materi biologi melalui

penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question

Meningkatkan kreatifitas guru

Menambah wawasan dan pengetahuan guru, khususnya dalam materi

biologi.

6

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

c.Manfaat bagi sekolah

Sebagai sumber informasi untuk dijadikan bahan pertimbangan

dalam memutuskan kebijakan dengan penerapan model

pembelajaran Learning Start With A Question dalam

meningkatkan minat belajar siswa dan penguasaan konsep materi

biologi sehingga output dari sekolah tersebut dapat diandalkan

Memberikan sumbangan yang baik dalam perbaikan proses

pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan potensi siswa yang

akhirnya berpengaruh pada prestasi belajar siswa.

7

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Minat Belajar Siswa

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

terhadap sesuatu. Menurut Rober (1988) minat tidak termasuk istilah

popular dalam psikologi, karena ketergantungan yang bersifat pada

faktor-faktor internal lainnya seperti pemusatan perhatian, keingintahuan,

motivasi dan kebutuhan. Akan tetapi, yang dipahami dan dipakai oleh

orang selama ini dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa

dalam bidang studi tertentu (Djamarah;2002).

Suatu minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai sesuatu daripada yang

lainnya, tetapi dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif

dalam suatu kegiatan. Umpanya seorang siswa menaruh minat besar

terhadap pelajaran biologi, maka siswa tersebut akan memusatkan pikiran

dan perhatiannya dalam pelajaran biologi. Inilah yang memungkinkan

siswa tersebut belajar lebih giat lagi dalam proses belajar-mengajar.

Beberapa pengertian minat menurut para ahli, sebagai berikut:

a. Slameto (2003) menyatakan minat adalah sesuatu rasa lebih suka dan

rasa keterikatan pada sesuatu hal atau aktifitas tanpa ada yang

menyuruh.

8

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

b. Menurut Jersid dan Tasch, minat adalah sesuatu yang menyangkut

aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu

(Nurkencana, dkk;1986).

c. Hilgard mengartikan minat sebagai suatu kesukaan atau keinginan

yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan

(Asnawati;2003).

d. Shalahuddin (1990) mengemukakan bahwa minat ialah perhatian

yang mengandung unsur-unsur perasaan dan suatu sikap yang

menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu pekerjaan, dengan

kata lain minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan.

Dari berbagai pengertian minat diatas, yang dikemukakan oleh

para ahli terlihat saling melengkapi satu sama lain. Oleh sebab itu, dapat

disimpulkan bahwa minat merupakan rasa senang dan perhatian

seseorang terhadap sesuatu bidang yang membuat orang tersebut merasa

terikat dan memberikan perhatian penuh terhadap obyek yang disukainya

tanpa ada yang menyuruh atau memaksa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Tampubolon

(1993), antara lain:

a.Motivasi

Minat seseorang akan semakin tinggi apabila disertai motivasi, baik

yang bersifat internal maupun eksternal. Minat merupakan

perpaduan keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika

9

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

ada motivasi atau dorongan yang kuat baik dari dirinya sendiri

maupun dari orang lain.

b.Bahan pelajaran dan sikap guru

Bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan sering dipelajari

oleh siswa yang bersangkutan dan sikap seorang gurupun akan

membangkitkan minat belajar siswa. Jika sikap seorang guru yang

acuh tak acuh, maka siswa kurang minat dalam mengikuti pelajaran,

sebaliknya apabila sikap seorang guru baik dan ramah maka siswa

akan termotivasi dalam mengikuti pelajaran.

c.Metode mengajar

Metode mengajar adalah bagian dari alat atau strategi seorang guru

dalam melaksanakan proses pembelajaran yang dapat mempengaruhi

minat belajar siswa.

d.Keluarga

Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga. Oleh sebab

itu, keluarga sangat berpengaruh dalam membangkitkan minat

belajar siswa. Apa yang diberikan keluarga sangat besar

pengaruhnya bagi perkembangan jiwa sang anak.

e.Cita-cita

Setiap individu mempunyai cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita juga

mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita-cita juga dapat

dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang dalam prospek

kehidupan di massa yang akan datang.

10

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

2. Penguasaan Konsep Materi Biologi

Penguasaan adalah pemahaman atau kesanggupan untuk

menggunakan atau mengetahui (Kamus Bahasa Indonesi, Balai

Pustaka;486), sedangkan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

menyatakan bahwa penguasaan adalah proses pengembangan segala

macam pengetahuan dan teknologi (1981;590).

Konsep yaitu ide atau gagasan yang diabstrak dari peristiwa yang

konkrit (Anonomi, 1995;520), sedangkan materi biologi ialah semua

bahan atau isi yang ada dalam mata pelajaran biologi.

Pelajaran biologi merupakan salah satu cabang dari Ilmu

Pengetahuan Alam, dimana mata pelajaran biologi bertujuan

mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami gejala-gejala

alam, baik yang timbul dengan sendirinya maupun yang timbul akibat

campur tangan manusia itu sendiri, memahami konsep dan teori serta

berlatih dalam memecahkan masalah biologi yang terjadi di lingkungan

masyarakat. Ruang lingkup dari mata pelajaran biologi di mulai dari

masalah-masalah alam yang terjadi di lingkungan kehidupan siswa

sampai lingkungan terjauh. Pelajaran biologi pada sekolah lanjutan

memiliki tujuan, yaitu memberikan siswa bekal berupa teori-teori dan

konsep-konsep yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam kehidupannya

serta berbagai bekal untuk melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi

yaitu perguruan tinggi (Sumartri;2011).

11

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

Jadi, penguasaan konsep materi biologi merupakan suatu proses

kemampuan dan kesanggupan untuk menyusun pengetahuan seperti ide

atau gagsan yang relevan berupa peristiwa yang konkrit yang ada dalam

mata pelajaran biologi.

3. Model Pembelajaran Learning Start With A Question

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan

melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk

menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan

berbagai keterampilan dalam mengajar. Keterampilan dalam mengajar

merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai

integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh

(Zainal;1988).

Learning Start With A Question merupakan suatu strategi

pembelajaran aktif dalam bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada

penjelasan dari guru. Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa

diminta mempelajari materi yang akan dipelajarinya dengan membaca

materi terlebih dahulu. Dengan membaca, siswa mempunyai gambaran

tentang materi yang akan dipelajarinya sehingga jika membahas materi

tersebut terjadi kesalahan konsep karena kurang memahami materi akan

dibahas dan diluruskan secara bersama-sama (Ratna Rismawati;2009).

Dengan bertanya akan membantu siswa belajar, siswa lebih

sempurna dalam menerima informasi dan dapat mengembangkan

keterampilan kognitif tingkat tinggi. Dengan demikian guru tidak hanya

12

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

akan belajar bagaimana “bertanya” yang baik dan benar, akan tetapi guru

juga belajar bagaimana pengaruh bertanya di dalam kelas. Kelancaran

bertanya (fluency) adalah jumlah pertanyaan yang secara logis dan

relevan diajukan guru kepada siswa di dalam kelas. Kelancaran bertanya

ini sangat diperlukan bagi guru di dalam proses belajar-mengajar.

Pertanyaan yang disajikan guru diarahkan dan ditujukan pada

pelajaran yang memiliki informasi yang relevan dengan materi pelajaran,

untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah

ditetapkan.

Menurut Zaini, dkk langkah-langkah model pembelajaran

Learning Start With A Question ada 4, yaitu:

a. Guru memberitahu dahulu tentang materi apa yang akan dibahas.

b. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari

dan meminta siswa untuk menuliskan atau memberi tanda pada

bagian bacaan yang tidak dipahaminya atau kurang dimengerti

selama membaca.

c. Guru meminta siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang

dipahami pada saat membaca dan dalam mengeluarkan pendapat

siswa tidak boleh merasa malu.

d. Guru mulai melakukan kegiatan sesuai yang direncanakan di dalam

rancangan pembelajaran.

Untuk dapat melihat apakah siswa telah mempelajari materi

tersebut, maka guru melakukan pre test. Selain itu, guru memberi tugas

13

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

kepada siswa untuk membuat rangkuman ringkasan mengenai materi

pelajaran yang akan dibahas serta membuat daftar pertanyaan sehingga

memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Maka dapat

terlihat dengan jelas berapa persen siswa yang belajar, aktif dalam

bertanya serta berminat dalam proses belajar mengajar dengan siswa

yang tidak belajar, kurang aktif dalam bertanya dan dengan siswa yang

kurang berminat dalam mengikuti pelajaran. Dengan membaca maka

dapat memetik bahan-bahan pokok yang penting dan kata-kata sulit atau

materi yang agak sulit dipahami perlu di pelajari ulang agar mendapatkan

pemahaman yang mendalam.

Kelebihan-kelebihan model pembelajaran Learning Start With A

Question, antara lain:

a. Siswa lebih siap memulai pelajaran, karena siswa belajar terlebih

dahulu sebelum pelajaran dimulai. Sehingga siswa memiliki sedikit

gambaran dan menjadikan siswa lebih paham setelah mendapat

tambahan pelajaran dari guru.

b. Siswa aktif dalam bertanya dan mencari informasi tentang materi

yang dipelajari serta berminat dalam mengikuti proses

berlangsungnya pembelajaran.

c. Materi pelajaran diingat lebih lama

d. Kecerdasan siswa diasah pada saat siswa mencari informasi tentang

materi tersebut tanpa bantuan guru.

14

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

e. Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat secara

terbuka dan memperluas wawasan melalui bertukar pendapat secara

berkelompok

f. Siswa belajar memecahkan masalah sendiri secara berkelompok dan

saling bekerjasama antara siswa yang pandai dengan siswa yang

kurang pandai

Kekurangan-kekurangan model pembelajaran Learning Start With

A Question, adalah:

a. Siswa merasa bosan dan kurang memperhatikan guru, jika bahasan

dalam strategi tersebut tidak disukai

b. Pelaksanaan strategi harus dilakukan oleh guru yang kreatif dan

vocal, sedangkan tidak semua guru di Indonesia memiliki karakter

guru yang kreatif dalam melakukan proses pembelajaran dan tidak

semua guru juga vocal dalam menyampaikan materi pelajaran.

c. Tidak semua lembaga bisa melaksanakannya karena fasilitas harus

tersedia atau memadai, menjadi hambatan dengan berbagai pola pikir

dan karakter siswa yang berbeda-beda (Hendi Burahman;2008).

Ada beberapa cara yang tepat dalam membaca menurut Zainal

(1988), yaitu:

a.Ketika membaca siswa memberi tanda pada bacaan, misalnya dengan

menggarisbawahi kata atau kalimat yang kurang dipahami atau

kurang dimengerti. Hal ini bertujuan agar siswa mengetahui kata-kata

dan kalimat yang kurang dipahami dan kata-kata yang penting.

15

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

b. Siswa membuat catatan atau ringkasan hasil bacaan. Hal ini bertujuan

agar siswa mengetahui materi yang perlu dikaji ulang atau pada

bagian materi mana yang belum dipahami.

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Learning Start With A Question

No

.

Fase Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1.

2

3.

4.

Pemberitahuan materi pembelajaran

Mempelajari materi yang akan dipelajari

Menanyakan materi yang kurang dipahami

Melakukan kegiatan sesuai dengan rancangan pembelajaran

Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari

Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari

Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang kurang dipahami

Guru mulai melakukan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran

Siswa mendengarkan pemberitahuan materi yang akan dipelajari oleh guru

Siswa mempelajari materi yang akan dipelajari

Siswa menanyakan pada guru tentang materi yang kurang dipahami

Siswa mengikuti pembelajaran yang di ajarkan dan dijelaskan oleh guru

4. Sel

Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang

ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus

melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Dengan sayatan tersebut,

Robert Hooke menemukan ruang-ruang kosong berukuran kecil dan

menamakan ruangan-ruangan kosong tersebut dengan sel. Kata sel

berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.

16

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

Gambar 2.1 Sel gabus

Secara umum setiap sel memiliki: membran sel, sitoplasma, dan

inti sel atau nukleus. Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di

luar membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak

elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga

menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi

bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh

tumbuhan.

Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma.

Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat

berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk

mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol

dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga

memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di

sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang

mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.

Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah

mitokondria (kondriosom),dan Golgidiktios), retikulum endoplasma,

17

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan

kromoplas), vakuola (khusus tumbuhan).

Gambar 2.2 Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Tabel. 2.2 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

NO

. SEL TUMBUHAN SEL HEWAN

1. Sel tumbuhan lebih besar daripada sel

hewan.

Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.

2. Mempunyai bentuk yang tetap.

Tidak mempunyai bentuk yang tetap.

3. Mempunyai dinding sel (cell wall) dari

selulosa.Tidak mempunyai dinding sel (cell wall).

4. Mempunyai plastida.

Tidak mempunyai plastida.

5.Mempunyai vakuola

(vacuole) atau rongga sel yang

besar.

Tidak mempunyai vakuola (vacuole), walaupun terkadang sel beberapa hewan

uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Yang

biasa dimiliki hewan adalah vesikel atau (vesicle).

6. Menyimpan tenaga dalam bentuk

butiran (granul) pati.

Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) glikogen.

7. Tidak Mempunyai sentrosom

(centrosome).Mempunyai sentrosom (centrosome).

8. Tidak memiliki lisosom (lysosome).

Memiliki lisosom (lysosome).

9. Nukleus lebih kecil daripada vakuola.

Nukleus lebih besar daripada vesikel.

18

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/sel(biologi)

B. Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan merupakan penelitian yang sesuai dengan

permasalahan yang sedang diangkat oleh peneliti, sehingga diharapkan

mampu membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian yang dilakukan

(Suharsimi, 2002;168).

Hasil-hasil penelitian yang relevan yang mendukung penelitian ini

adalah penelitian yang dilakukan oleh Novie Irma Yunita (2009), meneliti

tentang pengaruh strategi Learning Start With A Question terhadap hasil

belajar siswa dalam bidang studi fiqih di MTs. Darul Ulum Waru Sidoarjo.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa strategi Learning Start With A

Question berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam bidang studi fiqih di

MTs. Darul Ulum Waru Sidoarjo. Sementara itu, Darhim (1990) melakukan

penelitian tentang pengaruh penggunaan alat peraga terhadap penguasaan

konsep sel, dimana hasil penelitiannya adalah bahwa dengan penggunaan alat

peraga dapat meningkatkan penguasaan konsep sel.

Berdasarkan kedua hasil penelitian diatas, memberikan motivasi bagi

peneliti untuk mengungkapkan penerapan model pembelajaran Learning Start

With A Question untuk meningkatkan minat belajar siswa dan penguasaan

konsep materi biologi.

C. Kerangka Berpikir

19

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

Berdasarkan teoritis dan hasil penelitian yang relevan diatas, dapat

diajukan kerangka berpikir sebagai dasar perumusan hipotesis. Model

pembelajaran yang diupayakan oleh guru akan lebih memberikan arti dan

memberikan makna bagi siswa. Dalam pembelajaran di dalam kelas, guru

harus mengupayakan pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan

aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan motivasi

atau pertanyaan-pertanyaan agar siswa lebih cepat belajar untuk

menyesuaikan diri dalam berintraksi. Tujuannya, ketika menjawab pertanyaan

atau mengemukakan pendapatnya di depan guru maupun teman-temannya

tidak takut lagi. Dengan demikian, minat belajar siswa dan penguasaan

konsep materi biologi dapat ditingkatkan melalui penerapan model

pembelajaran Learning Start With A Question. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada bagan dibawah ini:

Bagan 2.1 Model Pembelajaran Learning Start With A Question

20

Kegiatan Belajar Mengajar

Kurangnya minat siswa dalam proses pembelajaranKetidakmampuan siswa dalam menguasai konsep materi biologiGuru tidak menerapkan model pembelajaran yang melibatkan siswa

aktif dalam proses pembelajaran.

Mata Pelajaran Biologi

Penerapan Model Pembelajaran Learning Start With A Question

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap

permasalahan yang diajukan dalam penelitian (Yatim Rianto;2001). Ahli lain

mengemukakan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang belum diakui

kebenarannya atau masih memerlukan pembuktian (Suharsimi Arikunto;

2002). Dari pendapat para ahli diatas, maka hipotesis yang dimaksud dalam

penelitian ini yaitu jawaban sementara dan belum diakui kebenarannya.

Hipotesis tindakan dibuat atas dasar kerangka berpikir yang disusun

dari permasalahan-permasalahan dan teori-teori yang mendukung penelitian

ini. Oleh karena itu, hipotesis tindakan dalam penelitian ini, yaitu dengan

menerapkan model pembelajaran Learning Start With A Question dapat

meningkatkan minat belajar siswa dan penguasaan konsep materi biologi

kelas XI IPA MA Mu'alimin NW Pancor tahun pelajaran 2011/2012.

21

Minat belajar siswa dan penguasaan konsep materi biologi dapat ditingkatkan

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian tindakan kelas merupakan

penelitian yang dilakukan oleh guru/peneliti di dalam kelas, dengan tujuan

memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat

(Nawawi, dkk;2002), sedangkan, Wardhani (2007;3) menyatakan bahwa PTK

(penelitian tindakan kelas) adalah suatu penelitian yang dilakukan di dalam

kelas yang dilakukan sendiri oleh guru yang bersangkutan dalam situasi sosial

dengan maksud meningkatkan hasil pembelajaran.

Dengan demikian, Wardhani memaparkan pengertian PTK (Penelitian

Tindakan Kelas) secara seksama, sebagai berikut:

1. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah suatu bentuk inkuiri atau

penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri

2. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dilakukan oleh peserta yang terlibat

dalam situasi yang diteliti seperti: guru, siswa dan kepala sekolah.

3. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dilakukan dalam situasi sosial,

termasuk situasi pendidikan

22

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

4. Tujuan PTK (Penelitian Tindakan Kelas), yaitu memperbaiki dasar

pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap

praktik tersebut serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut

dilaksanakan (Wardhani, 2007;4).

Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki

dan menciptakan proses pembelajaran yang lebih baik sehingga tercapai apa

yang diharapkan guna meningkatnya minat belajar siswa dan siswa mampu

menguasai konsep materi pelajaran, dengan menerapkan model pembelajaran

Learning Start With A Question pada mata pelajaran biologi.

B.Tempat dan Waktu Penelitian

1.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA MA Mu'alimin NW Pancor Tahun

Pelajaran 2011/2012.

2.Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September

Tahun 2011.

C.Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan dalam PTK (Penelitian Tindakan

Kelas) ini adalah berbentuk siklus, yang diawali dengan tahap perencanaan

(planning) kemudian dilanjutkan ke tahap pelaksanaan (action), observasi

(observation) dan terakhir tahap refleksi (reflektion). Akan tetapi, jika pada

23

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

siklus I tidak tercapai apa yang diharapkan maka dilanjutkan ke siklus

berikutnya. Dalam proses pembelajaran berlangsung dan pada akhir

pertemuan diharapkan dapat tercapainya tujuan yang ditetapkan dapat

tercapai dengan baik. Peneliti menggunakan rancangan penelitian yang

mengacu pada model siklus menurut Kemmis dan Taggart (1990). Dimana

jika dalam awal pelaksanaan tindakan ditemukan adanya kekurangan, maka

perencanaan dan pelaksanaan tindakan perbaikan masih dapat dilanjutkan

pada siklus berikutnya sampai target yang diinginkan tercapai.

Rancangan penelitian model siklus menurut Kemmis dan Taggart

(1990), antara lain:

a.Perencanaan (planning)

Tahap perencanaan (planning) peneliti terlebih dahulu membuat skenario

pembelajaran, seperti: menyiapkan Silabus dan membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi yang akan diajarkan

atau disampaikan selama proses pembelajaran berlangsung, membuat

lembar observasi baik lembar observasi untuk guru maupun lembar

observasi siswa untuk melihat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di

dalam kelas, membuat soal-soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam menguasai konsep materi biologi dengan menerapkan model

pembelajaran Learning Start With A Question, membuat dan menyiapkan

angket minat guna melihat apakah siswa benar-benar berminat dalam

mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas dengan menerapkan model

pembelajaran Learning Start With A Question, menyiapkan media atau

24

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

alat-alat yang dibutuhkan selama proses pembelajaran berlangsung, serta

membuat catatan lapangan untuk mendeskripsikan segala sesuatu yang

didengar, dilihat, dirasakan dan dipikirkan tentang semua kejadian selama

berlangsungnya pembelajaran.

b.Pelaksanaan (action)

Dalam tahap pelaksanaan (action) ini, peneliti melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan dan disiapkan pada tahap

perencanaan.

c.Observasi (observation)

Observasi dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Hal ini

dilakukan untuk mengumpulkan data, terkait dengan kegiatan guru selama

mengajar dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung

dengan menerapkan model pembelajaran Learning Start With A Question.

Observasi dilakukan secara kontinu atau terus-menerus setiap kali

pembelajaran berlangsung, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal

dan tercapai apa yang diharapkan.

d.Refleksi (reflection)

Dalam tahap ini, peneliti dan observer berkolaborasi melakukan analisis

terhadap semua informasi yang terekam pada proses pembelajaran

berlangsung. Kemudian memperbaiki proses pembelajaran yang telah

dilakukan pada siklus I, untuk menyusun tindakan yang akan dilaksanakan

pada siklus II. Pada tahap refleksi, peneliti bertindak sebagai pengajar dan

guru mata pelajaran sebagai observer, mengkaji kekurangan-kekurangan

25

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

REFLEKSI

OBSERVASI ACTION

PLANNING

REFLEKSI

OBSERVASI ACTION

PLANNING

?

yang ada dalam melaksanakan tindakan. Jika pada siklus I belum

memperoleh hasil yang optimal, maka harus dilakukan siklus berikutnya

sampai tercapainya ketuntasan belajar siswa.

Siklus II dilaksanakan apabila pada siklus I dinilai belum berhasil

mencapai standar ketuntasan belajar siswa, proses pembelajaran yang

berlangsung belum sesuai dengan apa yang diharapkan dan hasil yang

didapatkan kurang memuaskan, maka dilaksanakan siklus II sampai

tercapainya apa yang diharapkan. Dimana, langkah-langkah pada siklus II

pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya saja pada siklus II menutupi

kekurangan-kekurangan siklus I sampai tercapainya tujuan yang diharapkan.

Model siklus menurut Kemmis dan Taggart, seperti pada bagan dibawah ini:

Bagan 3.1: Model Siklus menurut Kemmis dan Taggart

Model Rancangan Kemmis & Mc Taggart (Hermawan;2006).

26

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

D.Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA.2 MA Mu'alimin

NW Pancor Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran

Learning Start With A Question untuk meningkatkan minat belajar siswa

dan penguasaan konsep materi biologi.

E.Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan

data yang harus dirancang dan dibuat sehingga menghasilkan data yang

empiris sebagaimana mestinya. Maka dapat disimpulkan instrumen

penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.

Cara-cara pengambilan data dalam penelitian ini, antara lain:

a.Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran dari lembar observasi.

b.Memberikan tes kepada siswa menyangkut penguasaan konsep materi

pelajaran.

27

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

c.Mengisi angket minat terkait dengan minat belajar siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

Adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah, adalah:

a. Observasi

Observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung

menggunakan lembar observasi yang sudah dirancang dan

disiapkan oleh peneliti. Tujuannya untuk mengumpulkan data

kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran Learning Start With A

Question.

b. Tes

Menurut Ridwan (2005), tes sebagai instrumen pengumpul data

adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan

untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok. Tes yang digunakan peneliti untuk mengukur data

mengenai penguasaan konsep materi biologi melalui penerapan

model pembelajaran Learning Start With A Question adalah tes

objektif berupa pilihan ganda dengan empat opsion jawaban

yaitu a, b, c dan d yang dibuat oleh peneliti sendiri.

c. Angket minat

28

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

Angket merupakan suatu alat untuk mengumpulkan data yang

berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada subjek atau

responden untuk mendapatkan jawaban (Arikunto, 1997;125).

2. Teknik pengukuran

a. Teknik Pengukuran Instrumen Tes

Tes dikatakan baik apabila memenuhi syarat-syarat, sebagai

berikut:

1). Uji Validitas Tes

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kesahihan suatu alat ukur (Suharsimi Arikunto;2003). Untuk

menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi

antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan

cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total

yang menerapkan jumlah tiap butir skor, dengan rumus Person

Product Moment, sebagai berikut:

r xy=n∑ xy−(∑ x ) (∑ y )

√ {n∑ x2−(∑ x)2} {n∑ y2− (∑ y )2}Keterangan:

rxy = korelasi antara variabel x dan variabel y

N = jumlah subjek penelitian

∑xy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari x dan y

∑x = jumlah skor asli

∑y = jumlah skor asli prestasi belajar

29

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

kriteria koefisien korelasi, antara lain:

• Antara 0,80 samapai dengan 1,00 validitas sangat tinggi

• Antara 0,60 samapai dengan 0,79 validitas tinggi

• Antara 0,40 sampai dengan 0,59 validitas cukup tinggi

• Antara 0,20 sampai dengan 0,39 validitas rendah

• Antara 0,00 samapai dengan 0,19 validitas sangat rendah

(Suharsimi Arikunto, 2003;72)

2). Uji Reliabilitas Tes

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu

alat pengukur dapat dipercaya (Suharsimi Arikunto, 1997).

Reliabilitas berkaitan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi, jika tes tersebut

dapat memberikan hasil yang tepat. Maka, reliabilitas tes dalam

penelitian ini adalah hubungan masalah hasil tes. Uji reliabilitas

tes dilakukan setelah diperoleh hasil akhir dari penyebaran

instrument. Jika hasil tes berubah-ubah, maka perubahan yang

terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Dalam penelitian ini, rumus

yang dipakai untuk mencari reliabilitas tes adalah rumus

Spearman-Brown, yaitu:

r11 = 2 rxy

(1+rxy)

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh sistem

rxy = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

30

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

interprestasi harga r11 ketuntasan, sebagai berikut:

Jika r11 antara 0,81 sampai dengan 1,00 reliabilitas tes sangat

tinggi

Jika r11 antara 0,61 sampai dengan 0,80 reliabilitas tes tinggi

Jika r11 antara 0,41 sampai dengan 0,60 reliabilita tes cukup

tinggi

Jika r11 antara 0,21 sampai dengan 0,40 reliabilitas tes rendah

Jika r11 antara 0,00 sampai dengan 0,20 reliabilitas tes sangat

rendah

(Suharsimi Arikunto, 2003;93)

3). Uji Tingkat Kesukaran Tes

Menurut Nurkencana tujuan mencari derajat kesukaran suatu tes

adalah untuk memisahkan antara siswa-siswa yang betul-betul

mempelajari materi pelajaran dengan siswa-siswa yang kurang

mempelajari materi pelajaran. Maka, tes dikatakan baik apabila

tes tersebut betul-betul dapat memisahkan kedua golongan siswa

tersebut (antara siswa yang benar-benar mempelajari materi

pelajaran dengan siswa yang kurang mempelajari materi

pelajaran). Jadi, setiap item harus mempunyai derajat kesukaran

tertentu dan juga mampu membedakan antara siswa yang pandai

dan siswa yang bodoh (Hirmawadadi, 1998;78). Untuk

mengetahui tingkat kesukaran butir soal digunakan rumus,

sebagai berikut:

31

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

P= BJs

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Indeks kesukaran tes merupakan bilangan yang mewujudkan

sukar atau mudahnya suatu soal. Besarnya indeks kesukaran tes

yaitu antara 0,00 sampai 1,00.

Klasifikasi indeks tingkat kesukaran tes, sebagai berikut:

Soal dengan indeks kesukaran 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan indeks kesukaran 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan indeks kesukaran 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

(Suharsimi Arikunto, 2003;208)

4). Uji Daya Beda Tes

Daya beda tes adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

kemampuannya rendah dengan angka yang menunjukkan

besarnya daya pembeda yang disebut indeks deskriminasi (D).

Rumus untuk mencari indeks deskriminasi (D), sebagai berikut:

D= BAJA

−BBJB

Keterangan:

D = Daya pembeda

32

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

BA = Banyak siswa kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar

JA = Jumlah siswa kelompok atas

JB = Jumlah siswa kelompok bawah

Klasifikasi indeks deskriminasi (D) yang dipakai adalah:

Deskriminan antara 0,00 – 0,20 adalah jelak (poor)

Deskriminan antara 0,20 – 0,40 adalah cukup (satis factory)

Deskriminan antara 0,40 – 0,70 adalah baik (good)

Deskriminan antara 0,40 – 0,70 adalah baik sekali

(excellent)

(Suharsimi Arikunto, 2003;213)

b. Teknik Pengukuran Instrumen Minat

1) Uji Validitas Instrumen Minat

Validitas berasal dari kata validity, yang berarti sejauhmana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurnya (Saifuddin, 2000;5), sedangkan menurut pendapat

lain validitas adalah suatu ukuran kebenaran data yang diperoleh

melalui penggunaan instrument (Sukardi, 2006;171). Jadi,

validitas merupakan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam

melakukan fungsi ukur untuk memperoleh kebenaran data yang

diperoleh dari penggunaan instrumen.

Instrumen dalam penelitian ini berupa angket. Instrumen yang

baik adalah instrumen yang memiliki validitas yang tinggi.

33

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

Instrumen pengukur dapat dikatakan memiliki validitas yang

tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau

memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukan

pengukuran tersebut (Saifuddin, 2006;5). Alat ukur yang valid

adalah yang memiliki varians eror yang kecil (karena eror

pengukurannya kecil), sehingga angka yang dihasilkan dapat

dipercaya sebagai angka yang "sebenarnya" atau angka yang

mendekati keadaan sebenarnya. Validitas instrumen minat ini

diuji dengan rumus Person Product Moment, dengan melihat skor

masing-masing item pertanyaan. Rumus Person Product Moment,

sebagai berikut:

r xy=n∑ xy−(∑ x ) (∑ y )

√ {n∑ x2−(∑ x)2} {n∑ y2− (∑ y )2}

Keterangan:

rxy = korelasi antara variabel x dan variabel y

N = jumlah subjek penelitian

∑xy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari x dan y

∑x = jumlah skor asli

∑y = jumlah skor asli prestasi belajar

kriteria koefisien korelasi, antara lain:

• Antara 0,80 samapai dengan 1,00 validitas sangat tinggi

• Antara 0,60 samapai dengan 0,79 validitas tinggi

• Antara 0,40 sampai dengan 0,59 validitas cukup tinggi

34

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

• Antara 0,20 sampai dengan 0,39 validitas rendah

• Antara 0,00 samapai dengan 0,19 validitas sangat rendah

(Suharsimi Arikunto, 2003;72)

2) Uji Reliabilitas Instrumen Minat

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen

yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan

data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar

sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap

akan sama hasilnya. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi

dapat diandalkan. Reliabilitas instrumen minat ini diuji dengan

rumus Alpha, sebagai berikut:

r11=[ kk−1 ] [1−

∑ σ i2

σ i2 ]

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari

k = Banyaknya item

∑ σ i2

= Jumlah varians skor tiap item

σ i2

= Varians total

Setelah indeks reliabilitas instrumen diperoleh kemudian diuji

dengan criteria reliabilitas, sebagai berikut:

35

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

0,80 ≤ r ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi

0,60 ≤ r ≤ 0,80 reliabilitas tinggi

0,40 ≤ r ≤ 0,60 reliabilitas cukup tinggi

0,20 ≤ r ≤ 0,40 reliabilitas rendah

0,00 ≤ r ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah

)Suharsimi Arikunto, 1998;193(

F.Teknik Analisis Data

1.Data Hasil Observasi

Data hasil observasi tentang kegiatan guru maupun kegiatan siswa

dianalisis secara deskriptif untuk setiap siklus yang dilaksanakan, dengan

menerapkan model pembelajaran Learning Start With A Question.

2.Data Aktifitas Siswa

a.Untuk menentukan skor yang diperoleh guru dan siswa adalah

tergantung seberapa banyak prilaku yang dilakukan dari sekian prilaku

yang diamati pada setiap individu. Skor 5 diberikan jika semua

deskriptor nampak, skor 4 diberikan jika tiga deskriptor yang nampak,

skor 3 diberikan jika dua deskriptor yang nampak, skor 2 diberikan

jika satu deskriptor yang nampak dan skor 1 diberikan jika tidak ada

deskriptor yang nampak pada diri siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

b.Data aktifitas siswa dianalisis dengan rumus, sebagai berikut:

36

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

A = ∑ x

i x 100%

Keterangan:

A = Persentase aktifitas belajar siswa

∑x = Jumlah skor aktifitas belajar siswa

i = Skor maksimal

Menentukan Mi dan Sdi dengan rumus, sebagai berikut:

Mi = ½ (skor tertinggi + skor terendah)

SDi = 1/6 (skor tertinggi – skor terendah)

Tabel 3.1 Kriteria untuk Menentukan Aktivitas Belajar Siswa

No Interval Nilai Kriteria1.2.3.4.5.

Mi+1,5 SDi˂AMi+0,5 SDi˂A≤Mi+1,5 SDi Mi-0,5 SDi˂A≤ Mi+0,5 SDiMi-1,5 SDi ˂A≤Mi-0,5 SDiA≤Mi-1,5 SDi

4,5 ˂ A3,5 ˂ A ≤ 4,52,5 ˂ A ≤ 3,51,5 ˂ A ≤ 2,5A ≤ 1,5

Sangat aktifAktifCukup aktifKurang aktifTidak aktif

3.Data Hasil Belajar Siswa

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh yang mengakibatkan

perubahan dalam diri individu maupun kelompok berdasarkan

kemampuan dan keterampilan dari aktifitas dalam belajar. Prestasi

belajar dinyatakan dengan nilai mengerjakan tes evaluasi. Untuk dapat

mengetahui prestasi belajar siswa, maka hasil tes evaluasi belajar siswa

dianalisis dengan rumus, sebagai berkut:

P = nN

x 100%

Keterangan:

37

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION KELAS XI IPA MA MU’ALIMIN NW PANCOR

P = Ketuntasan belajar

n = Banyaknya siswa yang memperoleh nilai 65 (tuntas)

N = Jumlah siswa

(Fatiah, 2005;51)

4.Data Minat Belajar Siswa

Data minat belajar siswa dianalisis dengan mengisi lembar angket minat

belajar siswa. Dimana dalam menerapkan model pembelajaran Learning

Start With A Question dapat meningkatkan minat belajar siswa dan

penguasaan konsep materi biologi semakin meningkat.

Tabel 3.2 Kriteria untuk Menentukan Minat Belajar Siswa

No Kreteria Kualifikasi

1.2.3.4.5.

Mi + 1,5 SDiMi + 0,5 SDi – Mi + 1,5 SDiMi – 0,5 SDi – Mi + 0,5 SDiMi – 1,5 SDi – Mi – 0,5 SDiMi – 1,5 SDi

Sangat tinggiTinggiCukupKurangSangat kurang

G.Indikator Keberhasilan

Sebagai tolak ukur keberhasilan tindakan pada penelitian ini

ditentukan oleh hasil tes yang sudah dianalisis, dari hasil analisis akan

diketahui ketuntasan individual dan klasikal. Ketuntasan individual mencapai

minimal 65%, sedangkan ketuntasan klasikal mencapai minimal 85% (Basuki

Wibawa, 2005;53).

38