7
Jurnal Lepa-lepa Open https: //ojs.unm.ac.id/JLLO/index Volume 1 Nomor 1, 2021 p-ISSN e-ISSN email : [email protected] 170 halaman 170-176 Submitted : 12/12/2020 Reviewed : 12/01/2021 Accepted : 16/02/2021 Published : 28/02/2021 Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Pembuatan Tempat Cuci Tangan (Pedal Kaki) di kantor Kecamatan Minasate’ne Kabupaten pangkajene dan Kepulauan Nurfadhila 1 , Sri Sulastri Wahyuni 2 , St. Sulfajriani Salam 3 , Zulyadi Nawir 4 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected], 4 [email protected] ABSTRAK Dunia saat ini sangat digemparkan dengan berita WHO China Country Office pada tanggal 31 Desember 2019 tentang kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tepatnya di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Coronavirus disease 2019 (Covid-19) merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Penyakit ini bersifat menular terutama jika bersentuhan. Kasus penularan COVID-19 sudah memasuki negara indonesia. Membersihkan tangan dengan teratur menggunakan air yang mengalir, memakai sabun dengan waktu 40 – 80 detik serta menhindari penyetuhan mata, mulut dan hidung saat tangan tidak benar bersih dapat mencegah penyebarannya Berbagai upaya yang dilakukan dalam memutus rantai penyebaran COVID -19 seperti menghidari keramaian, menggunakan masker, mencuci tangan, dan mematuhi protokol kesehatan lainnya. Kegiatan berupa perlindungan (protect) antara lain dapat dilakukan dengan adanya sarana cuci tangan memakai sabun yang mudah ditemui dan telah memenuhi standar penediaan handsanitizer , upaya penapisan kesehatan orang yang menuju ketempat-tempat umum, serta penegakan kedisiplinan masyarakat yang beresiko tertularnya COVID-19. Dikantor Kecamatan Minasate’ne tempst cuci tangan hanya menggunakan keran biasa. Untuk menanggulangi hal tersebut dilaksankan penyuluhan pembuatan tempat cuci tangan (pedal kaki) yang efektif dalam penggunaannya. Hasil dari pembuatan tempat cuci tangan menggunakan pedal kaki dapat menarik perhatian serta membuat orang merasa aman dan nyaman. Kata kunci: Tempat cuci tangan, COVID-19, cuci tangan ABSTRACT The world is currently very excited by the news of the WHO China Country Office on December 31, 2019 about cases of pneumonia with unknown etiology, precisely in the city of Wuhan, Hubei Province, China. Coronavirus disease 2019 (Covid-19) is a new type of coronavirus that has never been previously identified in humans. This disease is contagious, especially when in contact. The case of COVID-19 transmission has entered the country of Indonesia. Cleaning hands regularly using running water, using soap for 40 - 80 seconds and avoiding touching the eyes, mouth and nose when hands are not properly clean can prevent its spread Various efforts have been made to break the chain of the spread of COVID -19 such as avoiding crowds, using masks , wash hands, and comply with other health protocols. Activities in the form of protection, among others, can be carried out by having a means of washing hands using soap that is easily available and has met the standards for providing a hand sanitizer, efforts to screen the health of people who go to public places, and enforcement of discipline in people who are at risk of contracting COVID-19. At the Minasate'ne District Office, wash your hands only using a regular tap. To overcome this, counseling was carried out on the manufacture of a hand washing place (foot pedal) which was effective in its use. The result of making a wash basin using a foot pedal can attract attention and make people feel safe and comfortable. Keywords: Hand Washing Place, COVID-19, Hands Wash PENDAHULUAN Dunia saat ini sangat resah karena munculnya penyakit baru yang membuat 215 negara termasuk indonesia terjangkit. Coronavirus Desease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan Severe acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2

Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Pembuatan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Pembuatan

JurnalLepa-lepaOpenhttps://ojs.unm.ac.id/JLLO/indexVolume1Nomor1,2021p-ISSNe-ISSN

email:[email protected] 170 halaman170-176

Submitted:12/12/2020Reviewed :12/01/2021Accepted :16/02/2021Published :28/02/2021

Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Pembuatan Tempat Cuci Tangan (Pedal Kaki) di kantor Kecamatan Minasate’ne Kabupaten pangkajene dan Kepulauan

Nurfadhila1, Sri Sulastri Wahyuni2, St. Sulfajriani Salam3, Zulyadi Nawir4

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar [email protected],[email protected], [email protected],

[email protected]

ABSTRAK Dunia saat ini sangat digemparkan dengan berita WHO China Country Office pada tanggal 31

Desember 2019 tentang kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tepatnya di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Coronavirus disease 2019 (Covid-19) merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Penyakit ini bersifat menular terutama jika bersentuhan. Kasus penularan COVID-19 sudah memasuki negara indonesia. Membersihkan tangan dengan teratur menggunakan air yang mengalir, memakai sabun dengan waktu 40 – 80 detik serta menhindari penyetuhan mata, mulut dan hidung saat tangan tidak benar bersih dapat mencegah penyebarannya Berbagai upaya yang dilakukan dalam memutus rantai penyebaran COVID -19 seperti menghidari keramaian, menggunakan masker, mencuci tangan, dan mematuhi protokol kesehatan lainnya. Kegiatan berupa perlindungan (protect) antara lain dapat dilakukan dengan adanya sarana cuci tangan memakai sabun yang mudah ditemui dan telah memenuhi standar penediaan handsanitizer , upaya penapisan kesehatan orang yang menuju ketempat-tempat umum, serta penegakan kedisiplinan masyarakat yang beresiko tertularnya COVID-19. Dikantor Kecamatan Minasate’ne tempst cuci tangan hanya menggunakan keran biasa. Untuk menanggulangi hal tersebut dilaksankan penyuluhan pembuatan tempat cuci tangan (pedal kaki) yang efektif dalam penggunaannya. Hasil dari pembuatan tempat cuci tangan menggunakan pedal kaki dapat menarik perhatian serta membuat orang merasa aman dan nyaman.

Kata kunci: Tempat cuci tangan, COVID-19, cuci tangan

ABSTRACT

The world is currently very excited by the news of the WHO China Country Office on December 31, 2019 about cases of pneumonia with unknown etiology, precisely in the city of Wuhan, Hubei Province, China. Coronavirus disease 2019 (Covid-19) is a new type of coronavirus that has never been previously identified in humans. This disease is contagious, especially when in contact. The case of COVID-19 transmission has entered the country of Indonesia. Cleaning hands regularly using running water, using soap for 40 - 80 seconds and avoiding touching the eyes, mouth and nose when hands are not properly clean can prevent its spread Various efforts have been made to break the chain of the spread of COVID -19 such as avoiding crowds, using masks , wash hands, and comply with other health protocols. Activities in the form of protection, among others, can be carried out by having a means of washing hands using soap that is easily available and has met the standards for providing a hand sanitizer, efforts to screen the health of people who go to public places, and enforcement of discipline in people who are at risk of contracting COVID-19. At the Minasate'ne District Office, wash your hands only using a regular tap. To overcome this, counseling was carried out on the manufacture of a hand washing place (foot pedal) which was effective in its use. The result of making a wash basin using a foot pedal can attract attention and make people feel safe and comfortable. Keywords: Hand Washing Place, COVID-19, Hands Wash

PENDAHULUAN Dunia saat ini sangat resah karena munculnya penyakit baru yang membuat 215 negara

termasuk indonesia terjangkit. Coronavirus Desease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan Severe acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2

Page 2: Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Pembuatan

Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 1, 2021| 171

email:[email protected] halaman170-176

merupakan penyakit yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Pasien yang terjangkit kemudian diteliti terdapat corona virus berjenis beta dan corona virus jenis baru dan diberi nama Coronavirus Desease 2019 (COVID-19).

Kasus COVID-19 juga telah memasuki negara Indonesia dari hari kehari kasus penularan COVID-19 semakin meningkat dan angka kematiannya semakin banyak. Tanda atau gejala yang terinfeksi COVID-19 akan gangguan pernapasan akut seperti demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Virus yang masuk kedalam tubuh masa inkubasinya rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terlama 14 hari. Untuk kondisi paling parah yang akan dialami antara lain pneumonia, sindrom pernapasan akut gagal ginjal dan bahkan kematian. COVID-19 ini paling beresiko jika yang terjangkiti orang-orang yang memiliki penyakit bawaan, serta usia yang rentang tertular adalah usia lanjut mulai umur 50 ke atas.

Pada kabupaten Pangkajene dan Kepulauan juga salah satu daerah yang memiliki klaster penyebaran COVID-19 salah satunya kecematan Minasatene. Melansir dari sindonews Makassar terdapat satu orang positif di Minasatene. Dalam rangka mengurangi penyebaran virus COVID-19 kami membuatkan sebuah spanduk protokol kesehatan yang sesuai dengan peraturan world health organisation (WHO). Pada spanduk ini membahas tentang pentingnya memakai masker, menjaga jarak minimal 1 meter, sering mencuci tangan, dan tidak berkumpul dengan harapan dapat mengurangi penyebaran virus COVID-19.

Secara umum Penularan virus ini terjadi melalui droplet atau cairan tubuh yang terpercik pada sesorang atau benda-benda di sekitarnya yang berjarak 1-2 meter. Droplet atau cairan tubuh yang terpercik biasanya tidak disadari oleh orang lain, sehingga beberapa orang tanpa mereka sadari telah terkontaminasi dengan droplet atau cairan tubuh yang menempel di benda disekitarnya. Dalam beberapa kasus ada beberapa yang dinyatakan positif COVID-19 dan mengalami gejala seperti demam tinggi, batuk, diare, dan sesak nafas. Namun juga ada kasus dinyatakan positif COVID-19 tapi tanpa gejala atau biasa disebut OTG (Orang Tanpa Gejalah). Bisa kita lihat sebenarnya kasus yang berbahaya adalah pasien yang OTG tersebut karena mereka tidak sadar bahwa sebenarnya mereka telah terjangkit virus COVID-19 ini. Sehingga kami membuat sebuah alat cuci tangan sederhana yang menggunakan tungkai kaki sebagai pengandalinya agar pengguna alat tersebut tidak perlu lagi berkontaminasi dengan keran air setelah selesai.

METODE KEGIATAN

Secara garis besar, kegiatan pengabdian ini dibagi menjadi beberapa tahapan yang sistematis. A. Identifikasi Permasalahan Mitra

Beberapa hal yang menjadi permasalahan mitra yang perlu diberikan solusinya melalui penyuluhan dan pembuatan produk antara lain kesadaran penduduk yang masih kurang dalam menerapkan pola hidup sehat serta kurangnya ketersediaan fasilitas umum berupa tempat cuci tangan di lokasi-lokasi yang dianggap sebagai titik fokus kegiatan penduduk seperti kantor kecamatan,kantor kelurahan dan sekolah .

B. Solusi

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan sebagai solusi dari permasalahan tersebut yakni: 1. Membantu masyarakat daerah Minasete dalam menyelesaikan dan menanggulangi penyebaran

virus corona dengan cara membantu masyarakat khususnya yang sering berkunjung ke tempat-tempat umum menyediakan tempat cuci tangan yang aman.

2. Dengan identifikasi masalah yang ada, pengabdi menawarkan solusi berupa penyuluhan tentang pentingnya membudayakan cuci tangan bagi masyarakat khususnya yang sering berkunjung ke tempat-tempat umum serta pembuatan produk berupa alat cuci tangan ( Pedal Kaki ) bagi masyarakat di lingkungan wilayah Minastete.

3. Program dilakukan dengan mengacu pada solusi yang harus dilakukan, target pelaksanaan program dan jumlah titik lokasi yang menjadi prioritas. Untuk pembuatan alat cuci tangan ini, langkah awal dimulai dengan pembuatan desain. Setelah desain siap maka dilakukan pembuatan produk.

4. Keberhasilan program ini perlu dilakukan dengan kegiatan monitoring atau pengawasan yang dilaksanakan secara terprogram dan periodik.Tujuannya adalah agar alat yang di buat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang dibuat sebagai bahan untuk penyempurnaan.

Page 3: Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Pembuatan

Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 1, 2021| 172

email:[email protected] halaman170-176

5. Evaluasi dilakukan terhadap keluhan masyarakat atas penggunaan produk agar kedepan dapat lebih disempurnakan.

C. Pembuatan Alat Cuci Tangan

Pembuatan Alat cuci tangan menggunakan pedal kaki menggunakan alat dan bahan yaitu sebagai berikut : 1. Alat

Alat adalah benda yang biasa digunakan untuk mempermudah pekerjaan dan biasanya tidak habis pakai. Alat yang digunakan dalam pembuatan cuci tangan pedal kaki antara lain : a. Wastafel b. Besi plat c. Besi hollow 2 x 2 d. Besi 10 e. Hose Clamp f. Kran air g. Per bekas h. Selang i. Ember j. Gerinda k. Gunting l. Mesin bor m. Las listrik n. Silet o. Kompresor listrik p. pentul

2. Bahan

Bahan adalah sesuatu yang diperlukan dan merupakan bagian dari sesuatu yang akan dibuat. Bahan yang digunakan antara lain : a. Cat besi b. Sabun cuci tangan c. Plaster d. Double tip e. Kertas f. tenner

HASIL & PEMBAHASAN

COVID-19 diyakini dapat menyebabkan 12-30% dari penyakit pilek pada orang dewasa dan anak-anak. Gejala pilek sering ditemui saat mengalami gejala utama yaitu demand an sakit tenggorokan yang disebabkan pembengkakan pada adenoid, umumnya pada musim dingan dan awal musim semi (Dai 2020). Kegiatan berupa perlindungan (protect) antara lain dapat dilakukan dengan adanya sarana cuci tangan memakai sabun yang mudah ditemui dan telah memenuhi standar penediaan handsanitizer , upaya penapisan kesehatan orang yang menuju ketempat-tempat umum, serta penegakan kedisiplinan masyarakat yang beresiko tertularnya COVID-19 (Kesehatan 2020). Mencuci tangan dengan baik dan benar merupakan salah satu unsur dari tiga pilar pembangunan Indonesia dibidang kesehatan yakni berpola hidup sehat. Sedangkan pilar yang lain adalah pengkondisian lingkungan sehat serta penyedian layanan kesehatan yang representative yang dapat dijangkau semua kalangan (Suprapto et al. 2020). Mencuci tangan Menurut WHO adalah cara yang tepat sesuai aturan kesehatan. Tangan merupakan bagian tubuh kita yang paling banyak tercemari kuman atau virus yang menempel pada tangan. Maka usaha yang paling efektif dan sederhana dalam penegakan pilar kesehatan dengan gemar cuci tangan. Usaha yang sepele dimata masyarakat ini sangat berkontribusi penting pada upaya pencegahan COVID-19 (Ibrahim I 2020). Pembuatan tempat cuci tangan adalah salah satu bentuk dari pencegahan dari pemutusan rantai COVID-19. Karena membersihkan tangan dengan teratur menggunakan air yang mengalir, memakai sabun dengan waktu 40 – 80 detik serta menhindari penyetuhan mata, mulut dan hidung saat tangan tidak benar bersih dapat mencegah penyebarannya (Kesehatan 2020). Selain itu perlu adanya pola hidup sehat dan bersih pemerintah meminta masyarakat agar senantiasa selalu hidup bersih dan sehat setiap hari dengan

Page 4: Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Pembuatan

Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 1, 2021| 173

email:[email protected] halaman170-176

berbagai cara sesuai yang disarankan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (Karo 2012). Pembuatan tempat cuci tangan didesain berbeda dengan tempat cuci tangan biasanya. Tempat cuci tangan didesain agar tidak menyentuh keran air secara langsung dengan menggunakan sistem pijakan kaki untuk memfungsikan keran air pada tempat cuci tangan tersebut.

Konsep desain ini dibuat agar dapat menambah keefektifan dari penggunaan tempat cuci tangan yang ditempatkan pada tempat umum. Berikut ini langkah-langkah dalam pembuatan tempat cuci tangan menggunakan bahan besi. 1. Langkah pembuatan tempat cuci tangan yang utama yaitu membentuk sketsa tempat cuci tangan

baik menggunakan pensil dan kertas atau pun alat sketsa lainya.

Gambar 1. Sketsa tempat cuci tangan

a. Langkah selanjutnya penyediaan alat dan bahan mulai dari wastafel, keran air minum, ember, Besi hollow 2 x 2, BESI 10, Hose Clamp, las, gerinda, selang cat warna, per bekas,selang, mal logo unm, gunting, dan alat pengecatan.

Gambar 2. Pembelajaan bahan

Page 5: Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Pembuatan

Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 1, 2021| 174

email:[email protected] halaman170-176

2. Langkahnya selajutnya mulai mengerjakan rangka sesuai sketsa yang dibuat dengan pemotongan besi dan mulai pengelasan jika sudah sesuai ukurannya masing-masing.

Gambar 3. Pembuatan rangka awal tempat cuci tangan

3. Melubang ember untuk memasang kerang airnya dan mal logo unm.

Gambar 4. Pemasangan mal logo UNM

4. Setelah semua selesai, selanjutnya melakukan pengecatan mulai dari rangka dan ember.

Gambar 5. Pengecatang keseluruhan rangka

Penyediaan tempat cuci tangan ini sangat membantu proses pengurangan penyebaran COVID-19 karena penggunaan yang mudah digunakan hanya dengan menggunakan kaki untuk menjalankannya khususnya pada kantor Kecamatan Minasate’ne. Dalam pelaksanaan proker ini dapan meudahkan sebagian masyarakat serta staf kecamatan saat berkunjung ke kantor. Penelitan lain menunjukkan hanya 50,46% kepatuhan cuci tangan dengan menggunkan sabun (Nurul Aula 2020). Menerangi virus COVID-19 ini kuncinya adalah menjaga perilaku hidup bersih dan sehar (PHBS), khususnya setelah melakukan aktivitas diluar.

Page 6: Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Pembuatan

Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 1, 2021| 175

email:[email protected] halaman170-176

Mencuci tangan dengan durasi selama 60 detik, bukan hanya 20 detik, tetapi kita juga masih dapat terinfeksi COVID-19 , stigma tidak hanya berdampak buruk terhadap kesehatan jiwa tetapi juga dapat memperarah keadaan seseorang yang menderita suatu penyakit (Dai 2020). Dengan adanya tempat cuci tangan yang lebih efisien menggunakan kaki juga dapat menarik perhatian orang untuk mencobanya.

Gambar 6.Penyerahan tempat cuci tangan ke kantor kecamatan Minasate’ne

KESIMPULAN & SARAN A. KESIMPULAN

Terjadinya wabah Covid-19 yang menjadi pandemi memberikan pengaruh besar bagi seluruh masyarakat agar selalu memperhatikan kebersihan sekitar, pandemi ini mewajibkan untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan air dan sabun atau handsanitizer. Oleh karena itu, kami membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk membersihkan tangan menggunakan air dan sabun agar meminimalkan terjadinya penyebaran Covid-19. Tempat cuci tangan yang kami rancang didesain agar tidak menyentuh keran air secara langsung dengan menggunakan sistem pijakan kaki untuk memfungsikan keran air pada tempat cuci tangan tersebut. Dengan adanya alat ini agar masyarakat dapat meningkatkan tingkat kesadaran bahaya Covid-19 dan pentingnya cuci tangan.

B. SARAN

Masyarakat yang patuh akan selalu mengikuti arahan pemerintah, untuk menghindari terjadinya penyebaran Covid-19 diperkenankan agar melakukan isolasi mandiri yakni berdiam di dalam rumah sebanyak mungkin dan berusaha menghindari kontak dengan orang lain. Upaya Social Distancing atau menjaga jarak dari orang lain untuk mengurangi tingkat infeksi, jika ada aktivitas yang mengharuskan keluar rumah agar kiranya selalu menggunakan masker, sesering mungkin mencuci tangan terlebih setelah menyentuh benda-benda umum. Saran kepada pemerintah agar lebih memaksimalkan bantuan kepada masyarakat yang di PHK dan masyarakat yang kurang mampu agar perekonomian tetap berjalan kondusif dan stabil.

DAFTAR PUSTAKA

Dai, Nilam Fitriani. 2020. “Stigma Masyarakat Terhadap Pandemi Covid-19.” Prodi Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Timur: 66–73.

Ibrahim I, Dkk. 2020. “Bencana Virus Corona Melalui Sosialisasi Pada Anak Usia Dini Pada Desa Rempe Kecamatan Seteluk Sumbawa Barat. Selaparang Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan.” 3(2): 191–95.

Karo, Marni Br. 2012. “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS ) Strategi Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19.” : 1–4.

Kesehatan, Kementerian. 2020. “Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Deases (Covid-19).” Kementrian Kesehatan 5: 178. https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/REV-05_Pedoman_P2_COVID-19_13_Juli_2020.pdf.

Nurul Aula, Siti Khodijah. 2020. “Peran Tokoh Agama Dalam Memutus Rantai Pandemi Covid-19 Di Media Online Indonesia.” Living Islam: Journal of Islamic Discourses 3(1): 125.

Page 7: Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Pembuatan

Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 1, 2021| 176

email:[email protected] halaman170-176

Suprapto, Rohmat et al. 2020. “Pembiasaan Cuci Tangan Yang Baik Dan Benar Pada Siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Di Semarang.” Jurnal Surya Masyarakat 2(2): 139.