17
Upaya Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Ny. S dalam Menangani Permasalahan Penderita DM Type 2, Karsinoma Mammae Sinistra dan Paraplegi Leo Chandra Wisnu Pandu Winata, Adinda Permata, Diah Milana Rohmawati, Ciciek Istichomah, Pragesty Zanerkinda, Iskandar, Yusuf Alam Romadhon Ny. S, wanita usia 55 tahun, mengeluh kedua kakinya mendadak lumpuh sejak kurang lebih 3 minggu yang lalu. Pasien sama sekali tidak bisa menggerakkan kakinya, pasien juga kehilangan sensasi raba pada ekstremitas inferiornya sampai sebatas paha. Pasien mengidap diabetes melitus dan karsinoma mammae sinistra sejak 2 tahun yang lalu. Sebelumnya pasien mengaku belum pernah mengalami hal seperti ini. Pada keluarga juga tidak ditemukan riwayat penyakit serupa. Pasien tinggal di rumahnya bersama suami, ketiga anak, dua menantu dan dua cucunya. Semenjak tidak bisa berjalan pasien sangat bergantung kepada keluarganya dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Penderita sehari-hari makan sebanyak 3x dengan nasi dan lauk-pauk seperti telur, tahu, tempe, kadang-kadang dilengkapi buah dan susu. Penghasilan keluarga sekitar 1.500.000 per bulan. 1

Upaya Pendekatan Keluarga Terhadap Penyakit Ny s

Embed Size (px)

DESCRIPTION

IkM

Citation preview

Upaya Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Ny. S dalam Menangani Permasalahan Penderita DM Type 2, Karsinoma Mammae Sinistra dan Paraplegi

Leo Chandra Wisnu Pandu Winata, Adinda Permata, Diah Milana Rohmawati, Ciciek Istichomah, Pragesty Zanerkinda, Iskandar, Yusuf Alam Romadhon

Ny. S, wanita usia 55 tahun, mengeluh kedua kakinya mendadak lumpuh sejak kurang lebih 3 minggu yang lalu. Pasien sama sekali tidak bisa menggerakkan kakinya, pasien juga kehilangan sensasi raba pada ekstremitas inferiornya sampai sebatas paha. Pasien mengidap diabetes melitus dan karsinoma mammae sinistra sejak 2 tahun yang lalu. Sebelumnya pasien mengaku belum pernah mengalami hal seperti ini. Pada keluarga juga tidak ditemukan riwayat penyakit serupa.Pasien tinggal di rumahnya bersama suami, ketiga anak, dua menantu dan dua cucunya. Semenjak tidak bisa berjalan pasien sangat bergantung kepada keluarganya dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Penderita sehari-hari makan sebanyak 3x dengan nasi dan lauk-pauk seperti telur, tahu, tempe, kadang-kadang dilengkapi buah dan susu. Penghasilan keluarga sekitar 1.500.000 per bulan.Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan BMI pasien 20,44, tekanan darah 150/90, terdapat ulkus pada mammae sinsitra ukuran 3x5cm, fungsi sensorik pada ekstremitas inferior mengalami penurunan, fungsi motorik pada ekstremitas inferior mengalami penurunan, pemeriksaan psikiatri dalam batas normal, pemeriksaan gula darah sewaktu 96mg/dl, kolesterol 130mg/dl, asam urat 3,4 mg/dl.

IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

Keluarga Ny. S merupakan extended family, dimana Ny. S berkedudukan sebagai istri, ibu, dan nenek, dengan DM Tipe 2 Non Obese, Karsinoma Mamae Sinistra dan Paraplegi. Hubungan keluarga terjalin akrab dan harmonis, terbukti dengan adanya komunikasi yang baik antar anggota keluarga. Sejak penderita mengalami kelumpuhan, penderita tidak pernah lagi berkumpul dengan tetangga. Penghasilan keluarga kurang cukup mencukupi kebutuhan.Fungsi fisiologis dinilai dengan APGAR Score yakni ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan anggota keluarga yang lain. APGAR score keluarga Ny. S adalah 7, menunjukkan fungsi fisiologis keluarga Ny. S cukup.

Tabel 1. APGAR ScoreNONAMAAPGAR SCORE

1Tn. T9

2Ny. S7

3Tn. S5

4Ny. T7

5Tn. D6

6Ny. D7

7Nn. A8

Sumber : Data Primer, 05 Maret 2013

Keluarga Ny. S mempunyai fungsi patologis di bidang social, economic, educational dan medical yang dinilai dengan menggunakan metode SCREEM.

Tabel 2. SCREEM keluarga penderitaSUMBERPATHOLOGY

SocialNy. S tidak bisa berkumpul dan bersosialisasi dengan anggota keluarga dan masyarakat lain seperti biasanya.

CultureKepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, masih menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.

ReligiousBeragama islam dan ketaatan ibadah cukup baik.

EconomicPenghasilan keluarga sekitar 1.500.000 per bulan.

EducationalNy. S lulusan SD.

MedicalTidak memiliki asuransi kesehatan.

Hubungan antara Ny. S dengan keluarga baik, yang digambarkan pada diagram dibawah ini. Diagram 1. Pola interaksi keluarga Ny. S

Penderita DM tipe 2 Non Obese tidak ditemukan pada anggota keluarga lainnya. Di dalam keluarga juga tidak didapatkan penyakit menular dan penyakit keturunan. Hal ini tampak pada genogram berikut.

Diagram 2. Genogram keluarga Ny. S

Sumber : Data Primer, 05 Maret 2013

8

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

Pengetahuan akan kesehatan didalam keluarga ini masih kurang, tampak dari cara keluarga untuk menciptakan kondisi sehat. Jika ada anggota keluarga yang sakit berat dan penyakitnya sudah mengganggu aktivitas sehari-hari keluarga baru memeriksakan dan mencari pengobatan. Pengetahuan yang sedikit dari keluarga terhadap penyakit Ny. S menyebabkan Ny. S tidak mendapatkan pemeriksaan penunjang dan penanganan yang lebih intensif.Keluarga ini biasanya menggunakan puskesmas sebagai sarana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, namun untuk penyakitnya ini, Ny. S memeriksakan kondisinya ke rumah sakit, namun pasien tidak secara intensif dirawat di rumah sakit sehubungan dengan kanker yang dia derita.Rumah yang dihuni keluarga ini sebenarnya sudah memenuhi standar kesehatan karena luas bangunan cukup luas, pencahayaan dan ventilasi rumah sudah baik. Untuk kebutuhan air diperoleh dari sumur yang hanya digunakan untuk keperluan MCK. Sedangkan untuk air minum didapat dari sumber air yang disediakan oleh pemerintah setempat.Di keluarga Ny. S dan keluarga Tn. T, tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit gula, ataupun kanker.

Diagram 3. Faktor Perilaku dan Faktor Non Perilaku Keluarga Ny. S

Faktor PerilakuKeluarga Ny. SSikap: keluarga kurang peduli terhadap penyakit penderitaLingkungan : rumah Sudah memenuhi syarat kesehatan Tindakan: keluarga tidak mengantarkan Ny. S untuk kontrol ke rumah sakit Faktor Non Perilaku Pengetahuan: keluarga kurang memahami penyakit penderitaKeturunan : tidak ada faktor keturunan DM dan kaker dalam keluargaPelayanan Kesehatan : Jika sakit Ny. S diperiksakan dokter terdekat

IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 12 x 7 m2 yang berdempetan dengan rumah tetangganya disebuah perkampungan menghadap ke timur. Memiliki pekarangan rumah, tanpa pagar pembatas. Saluran pembuangan limbah sudah tersalur ke got. Pembuangan sampah di rumah dilakukan dengan cara dibakar.Dinding rumah terbuat dari batu bata sedangkan lantai rumah terbuat dari tegel. Rumah ini terdiri dari delapan ruangan yaitu ruang tamu, 2 kamar tidur, ruang keluarga, satu dapur,satu ruang makan, satu kamar mandi, dan satu gudang. Rumah ini mempunyai Tiga pintu untuk keluar masuk serta tiga jendela kaca. Keluarga ini sudah mempunyai fasilitas MCK keluarga dan fasilitas air dari sumur dan sumber air pemerintah. Penerangan dan ventilasi udara sudah cukup baik.

UDiagram 4. Denah Rumah Ny. S

7.00 m12.00 mTeras Kamar tidur KamarmandiDapur Ruang makan Ruang Keluarga Ruang Tamu Kamar tidur Gudang

Sumber : Data Primer, 05 Maret 2013

DAFTAR MASALAH1. MASALAH MEDIS :a. Diabetes Mellitus tipe 2 Non Obeseb. Karsinoma Mamae Sinistra c. Paraplegi2. MASALAH NON MEDIS :a. Kepedulian terhadap penyakit penderita kurang.b. Kurangnya interaksi dengan masyarakat sekitar.c. Keadaan ekonomi kurang.d. Keluarga tidak mengantarkan Ny. S untuk kontrol ke RS.e. Rendahnya tingkat pengetahuan kesehatan.

Diagram 5. Permasalahan Pasien

2. Kurangnya interaksi dengan masyarakat sekitar3. Keadaan ekonomi kurangNy. S, 55 TahundenganDiabetes Mellitus tipe 2 NO dengan Karsinoma mamae sinistra dengan Paraplegi1. Kepedulian terhadap penyakit penderita kurang4. Keluarga tidak mengantarkan Ny. S untuk kontrol5.Rendahnya pengetahuan kesehatan

Tabel 3. Matriks Prioritas MasalahNo.Daftar MasalahITRJumlahIxTxR

PSSBMnMoMa

1.Kepedulian terhadap penyakit penderita kurang

544344415360(II)

2.Kurangnya interaksi dengan masyarakat sekitar

33434345184(IV)

3.Keadaan ekonomi yang kurang

53433334860(V)

4.Keluarga tidak mengantarkan Ny. S untuk kontrol

544343411520(III)

5.Tingkat pengetahuan yang rendah tentang kesehatan555344424000(I)

Prioritas masalah yang diambil adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga mengenai penyakit yang sedang dialaminya.HUBUNGAN PRIORITAS MASALAH DENGAN DM TIPE 2 NON OBESE, KARSINOMA MAMMAE SINISTRA DAN PARAPLEGI YANG DIDERITA Ny. S

Pengetahuan penderita dan keluarga mengenai penyakit DM dan Karsinoma mammae yang diderita Ny. S masih sangat kurang. Pola hidup yang kurang baik seperti asupan makanan yang tidak tepat dan tidak teratur akan mengakibatkan terjadinya resistensi insulin di dalam jaringan perifer, sehingga kadar gula dalam darah akan meningkat. Disamping itu, kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan penderita mengakibatkan terjadinya penurunan perfusi jaringan sehingga gula yang berada dalam darah tidak dapat masuk ke organ target.1Pengobatan DM dilakukan dengan pengendalian glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid melalui pengelolaan pasien secara holistik dengan mengajarkan perawatan mandiri dan perubahan perilaku. Pilar penatalaksanaan DM meliputi edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, dan intervensi farmakologis.2Paraplegi yang diderita oleh pasien masih belum jelas etiologinya. Perlu pemeriksaan lebih lanjut, seperti pemeriksaan CT Scan. Edukasi pada keluarga mengenai kondisi ini juga dibutuhkan, seperti sering mengubah posisi tidur untuk menghindari ulkus dekubitus.

SIMPULAN (DIAGNOSIS HOLISTIK)Diagnosis Biologis:Diabetes Mellitus tipe 2 Non Obese, Karsinoma Mamae Sinistra, Paraplegi.Diagnosis Psikologis:Stress karena kedua kakinya tidak dapat lagi digerakkan.Diagnosis Sosial:Hubungan dengan keluarga baik

SARAN ( KOMPREHENSIF)1. PromotifMeningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga mengenai penyakit yang sedang dialaminya melalui edukasi terhadap penderita dan keluarga sehingga penderita bisa terdorong untuk memeriksakan penyakitnya secara rutin ke rumah sakit. Memberikan pengertian kepada keluarga untuk selalu mendukung dan mendorong penderita agar bisa mengendalikan penyakitnya. Diharapkan dengan peningkatan pengetahuan penderita dan keluarga, mampu menumbuhkan kesadaran dalam diri penderita dan keluarga untuk selalu memeriksakan penyakitnya secara rutin. Selain itu juga diharapkan akan terjadi perubahan gaya hidup dari keluarga yang akan membantu penderita dalam mengendalikan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih buruk.2. PreventifMemeriksa kadar gula darahnya setiap 1 bulan sekali, pola makan yang teratur, mengurangi stressor, sering mengubah posisi tidur.3. KuratifPengobatan DM digunakan insulin. Sedangkan terapi karsinoma mammae berupa operasi, kemoterapi dan radioterapi.4. RehabilitatifFisioterapi.

DAFTAR PUSTAKA1. PAPDI. 2006. Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. Pp 1864-1865.2. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. PERKENI. Jakarta. Pp 1-49.