140
UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI UMAR ABÛ RÎSYAH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh Hasin Abdullah NIM: 1113024000044 PROGRAM STUDI TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H

UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

  • Upload
    buinhi

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI ‘UMAR ABÛ RÎSYAH

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh

Hasin Abdullah

NIM: 1113024000044

PROGRAM STUDI TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 2: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : HASIN ABDULLAH

NlM .. :1113024000044

Program Studi : Tarjamah (Bahasa Arab)

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiriyang merupakan

hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi

maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi dianggap gugur dan

harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya

dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi

tanggung jawab saya.

SIN ABD U LLAH

Page 3: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUNI.PUISI 'UMAR ABO RISYAH

Skripsi

Di aj ukan untuk M emenuhi P ersya t atan Memp eroleh

Gelar Sarj aLnaHumaniora (S.Hum)

Oleh

Hasin Abdullah

NIM: 11nA24000044

Pembimbing,

PROGRANT STUDI TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

TJNIVERSITAS ISLAN{ NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Karlina Hehnanitd. M.A

NIP: I 970012t 199803 20Az

2Br8 lVI I 1439H

Page 4: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul "Upaya Penerjemah Estetis Puisi-Puisi 'IJmar Ab0 Risyah" diajukan kepada

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus

dalam Ujian Munaqosah, pada tanggal 15 Januari 20i8 di hadapan Dewan Penguji. Karena itu,

penulis berhak rrr"rnp"rol"h gelar Sarjanu Sf (S.U,r*) pada jurusan Tarjamah.

Jakarta 18 Januari 2011

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan)

Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum0.NIP . 19791229 200501 1 004

Penguji I

Dr. Tb. Ade Asnawi. MA.NIP. 19600117 198903 1 0A2

Penguji II

Drs. Ahmad Syatibi" M.Ag.NrP. 19550703 198603 1 002

Tanggal

lj*6 l* b/B

fi*D(-2p/B

tg F o(-_ 2cl$

Tanda Tanga

Page 5: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

i

ABSTRAK

Hasin Abdullah, NIM (111302400004), Upaya Perjemahan Estetis Puisi-Puisi

‘Umar Abû Rîsyah, Skripsi Jurusan Tarjamah, Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk menerjemahkan kumpulan puisi-puisi ‘Umar

Abû Rîsyah dalam buku ‘Umar Abû Rîsyah Syâ‘ir al-Hubbi wa al-Watan yang

ditulis oleh ‘Abd al-‘Azîz an-Nu‘mânî, dengan fokus penelitian pada unsur estetis

dari bahasa Arab sebagai bahasa sumber ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa

sasaran. Metode penelitian ini adalah kualitatif, yaitu menggunakan cara

menghimpun, mengumpulkan, dan menganalisis data secara non statistik

melainkan dengan cara deskriptif atau naratif. Hasil penelitian ini menemukan

unsur estetika yang mengedepankan unsur diksi dan rima antara teks bahasa sumber

dan teks bahasa sasaran. Pada aspek diksi, kosa kata diambil berdasarkan

keindahan. Sedangkan pada aspek rima, terjemahan estetis disesuaikan dan

disepadankan melalui larik-larik puisi. Hasil penelitian ini juga menjelaskan

pertanggungjawaban akademik terhadap tanda fonetik, terjemahan kata perkata,

terjemahan estetis, sampai analisis terjemahan estetis puisi-puisi ‘Umar Abû

Rîsyah.

Kata kunci: perjemahan estetis, puisi, ‘Umar Abû Rîsyah.

Page 6: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan hanya kepada Allah Swt karena

berkat rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Salawat dan salam tidak lupa peneliti haturkan kepada Nabi Besar Muhammad

Saw yang telah memberikan petunjuk dan risalah kenabiannya serta menjadi suri

tauladan bagi umatnya.

Adapun tujuan penelitian skripsi yang berjudul “Upaya Penerjemahan

Estetis Puisi-Puisi ‘Umar Abû Rîsyah”, diajukan untuk mendapatkan gelar

Sarjana Humaniora. Pada penulisan skripsi ini, tentunya peneliti tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak yang tidak berhenti memberikan dorongan baik

moril maupun materil. Dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada:

1. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum selaku Ketua Program Studi

Tarjamah yang telah memberikan pengarahan dan nasihat kepada

peneliti.

3. Rizqi Handayani, MA selaku Sekretaris Program Studi Tarjamah yang

telah memberikan arahan dan nasihat kepada peneliti.

4. Karlina Helmanita, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan waktu, arahan, bimbingan, nasihat, dan ilmu yang sangat

berarti bagi peneliti.

Page 7: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

iii

5. Dosen penguji Dr. Tb. Ade Asnawi, MA dan Drs. Ahmad Syatibi,

M,Ag yang telah memberikan saran dan masukan untuk skripsi peneliti,

agar menjadi lebih baik lagi.

6. Seluruh dosen Program Studi Tarjamah yang telah memberikan banyak

ilmu kepada peneliti selama berada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ayah dan Ibu (Bungkel dan alm Zulaikha) yang tak pernah lelah

menengadahkan kedua tangannya guna mendoakan keselamatan putra-

putrinya, memberikan pengorbanan, dukungan moril maupun materil,

nasihat, dan kasih sayangnya. Saudara-saudari peneliti yang selalu

memberikan motivasi, masukan, dan dukungan.

8. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan

skripsi.

Peneliti berharap semoga kebaikan, keikhlasan, dan ketulusan semua pihak

yang telah membantu peneliti dibalas oleh Allah SWT. Terakhir peneliti

berharap semoga skripsi yang masih jauh dari sempurna ini bisa memberikan

manfaat bagi peneliti khususnya, bagi pembaca umumnya dalam dunia

pendidikan.

Jakarta, 18 Januari 2018

Peneliti

Page 8: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

ABSTRAK ...................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iv

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................................... vi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

E. Penelitian Terdahulu .............................................................. 5

F. Metodologi Penelitian ........................................................... 8

G. Sistematika Penulisan ............................................................ 12

BAB II KERANGKA TEORI ................................................................ 13

A. Teori Penerjemahan Estetis .................................................... 13

1. Definisi Penerjemahan Estetis .......................................... 13

2. Teknik Penerjemahan Estetis ............................................ 16

3. Strategi Penerjemahan Estetis .......................................... 18

4. Metode Penerjemahan Estetis .......................................... 20

B. Sastra dan Puisi ...................................................................... 23

1. Pengertian Sastra .............................................................. 23

2. Puisi .................................................................................. 25

Page 9: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

v

3. Ciri Bahasa dalam Puisi ................................................... 32

BAB III ‘UMAR ABÛ RÎSHAH ......................................................................... 35

A. Riwayat Singkat ‘Umar Abû Rîsyah ....................................... 35

B. Karir ‘Umar Abû Rîsyah ........................................................ 36

C. Karya Puisi ‘Umar Abû Rîsyah .............................................. 37

D. Karakteristik Puisi ‘Umar Abû Rîsyah ................................... 39

BAB IV TEMUAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN AKADEMIK

TERJEMAHAN PUISI-PUISI ‘UMAR ABÛ RÎSHAH ................... 40

A. Temuan .................................................................................... 40

B. Pertanggungjawaban ............................................................... 42

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 75

A. Kesimpulan ............................................................................... 75

B. Rekomendasi ............................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77

LAMPIRAN ......................................................................................................... 80

Page 10: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah mengalihaksarakan suatu tulisan ke dalam aksara lain.

Misalnya, dari aksara Arab ke aksara Latin.

Berikut ini adalah Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u/1997

tentang Transliterasi Arab-Latin yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi ini.

A. Konsonan

ARAB NAMA Latin KETERANGAN

- - Alif ا

Ba’ B Be ب

Ta’ T Te ت

Ṡa’ Ṡ Es dengan titk di atas ث

Jim J Je ج

Ḥa’ Ḥ Ha dengan titik di bawah ح

Kha Kh Ka dan ha خ

Dal D De د

Żal Ż Zet dengan titik di atas ذ

Ra’ R Er ر

Page 11: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

vii

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy Es dan ye ش

Ṣad Ṣ Es dengan titik di bawah ص

Ḍaḍ Ḍ De dengan titik di bawah ض

Ṭa Ṭ Te dengan titik di bawah ط

Ẓa Ẓ Zet dengan titik di bawah ظ

Ain ‘ Koma terbalik di atas‘ ع

Gain G Ge غ

Fa F Fa ف

Qaf Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

Page 12: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

viii

Ha’ H Ha ه

Hamzah ` Apostrof ء

Ya’ Y ye ي

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Fatḥah A A

Kasrah I I

Ḍammah U U

2. Vokal Rangkap

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

ىي

Fatḥah dan

ya’ sakin

Ai A dan I

ىو

Fatḥah dan

wau sakin

Au A dan U

Page 13: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

ix

3. Vokal Panjang

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Fatḥah dan alif Ȃ a dengan topi di atas ــ ا

Kasrah dan ya’ Ȋ i dengan topi di atas ــ ي

Ḍammah dan wau Ȗ u dengan topi di atas ـــ و

C. Ta’ Marbûṭah

1. Transliterasi untuk ta’ marbûṭah hidup

Ta’ marbûṭah yang hidup atau yang mendapat harakat Fatḥah, Kasrah,

dan Ḍammah, transliterasinya adalah “T/t”.

2. Transliterasi untuk ta’ marbûṭah mati

Ta’ marbûṭah yang mati atau mendapat harakat sakin, transliterasinya

adalah“h”

3. Transliterasi untuk ta’ marbûṭah

Jika diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang “al-” dan

bacaannya terpisah maka ta’ marbûṭah ditransliterasikan dengan “h”.

D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydîd)

Transliterasi Syaddah atau Tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan tanda tasydîd ( ), dalam transliterasi dilambangkan

dengan huruf yang sama (konsonan ganda).

Page 14: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

x

E. Kata sandang alif-lam “ لا ”

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan hurug alif-

lam ma‘rifah “ال”. Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas

kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

oleh huruf qamariyah.

1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan

sesuai dengan bunyi yaitu “ال” diganti huruf yang sama dengan huruf yang

mengikuti kata sandang tersebut.

2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan

sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan

bunyinya. Huruf sandang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya

dan dihubungkan dengan tanda sambung (-). Aturan ini berlaku untuk kata

sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah maupun kata sandang yang

diikuti oleh huruf qamariyah.

F. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah yaitu menjadi apostrof (’) hanya berlaku

bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Bila hamzah terletak di

awal kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Page 15: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

xi

G. Huruf Kapital

Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam

transliterasi huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan

sebagainya seperti keterangan-keterangan dalam EYD. Awal kata sandang pada

nama diri tidak menggunakan huruf kapital kecuali jika terletak di awal kalimat.

H. Lafẓ al-Jalâlah (هللا)

Kata Allah yang didahului dengan partikel seperti huruf jar dan huruf

lainnya, atau berkedudukan sebagai muḍâf ilaih (frasa nomina), ditransliterasi

tanpa huruf hamzah. Adapun ta’ marbûṭah di akhir kata yang bertemu dengan

lafẓ al-jalâlah,ditransliterasikan dengan huruf “t”.

Page 16: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

xii

DAFTAR SINGKATAN

Berikut adalah daftar singkatan dalam penelitian ini, yaitu:

BSu : Bahasa Sumber

BSa : Bahasa Sasaran

TSu : Teks Sumber

TSa : Teks Sasaran

EYD : Ejaan Yang Disempurnakan

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

Daring : Dalam Jaringan

Luring : Luar Jaringan

Page 17: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penerjemahan estetis dalam penelitian ini merupakan penerjemahan yang

tidak hanya mengalihkan pesan (isi) dari bahasa sumber (BSu) ke dalam bahasa

sasaran (BSa), melainkan juga mengalihkan bentuk dan isi puisi secara

sepadan, dengan mempertimbangkan nilai-nilai keindahan.1 Namun, bentuk

penerjemahan seperti ini belum banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu,

khususnya penerjemahan Arab-Indonesia.

Selain itu, ‘Umar Abû Rîsyah, seorang sastrawan era tiga puluhan dan

disebut sebagai sastrawan New Clasisc, memiliki banyak karya puisi, namun

jarang sekali orang Indonesia yang mengenalnya. Hal itu dibuktikan dengan

sulitnya mendapatkan informasi mengenai tokoh ini. Ketika dilakukan

pencarian di google, sulit menemukan pembahasan terkait ‘Umar Abû Rîsyah

yang berbahasa Indonesia, kalau pun ada hanya sedikit sekali informasinya.

Informasi mengenai ‘Umar Abû Rîsyah sebenarnya sudah banyak, namun data

yang didapat mayoritas berbahasa asing, seperti bahasa Arab dan bahasa

Inggris. Hal itu, menjadi pertanyaan besar, mengapa tidak dalam bentuk bahasa

Indonesia? Salah satu faktornya, bisa jadi belum ada orang yang

menerjemahkan karyanya ke dalam bahasa Indonesia, serta membahas

1 Frans Sayogi, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, (Jakrta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 201.

Page 18: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

2

biografinya sebagai tokoh sastrawan. Ini cukup menjadi alasan bahwa

sosoknya kurang dikenal di dunia kesusastraan Indonesia.

Berdasarkan hal itulah, peneliti tertarik mengangkat ‘Umar Abû Rîsyah

dalam penelitian ini. Melalui penerjemahan puisi-puisinya, peneliti berharap

mengenal lebih jauh siapa ‘Umar Abû Rîsyah. Dengan hasil terjemahan estetis,

peneliti ingin menunjukkan sebagian karyanya, dengan harapan sosoknya

menjadi lebih dikenal oleh penikmat sastra di Indonesia.

Menurut peneliti, puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah mengandung beberapa

hal, antara lain; kritik sosial, pesan moral, hingga hal yang berkaitan dengan

romantisme. Oleh karena itu, dalam buku yang ditulis Abd al-Azîz an-Nu‘mânî

ia dikenal sebagai Sâ‘ir al-Hub wa al-Wathan (penyair romantisme dan

nasinoalisme).

Sehubungan dengan terjemahan estetis, karya sastra sarat akan unsur

estetika, memiliki bahasa khas serta cenderung menimbulkan multitafsir. Oleh

karena itu, seorang penerjemah teks sastra harus memahami teori

penerjemahan dan teori kesusastraan, sebab paham terhadap topik yang hendak

diterjemahkan merupakan keniscayaan, khususnya teks puisi.2 Berbeda halnya

dengan penerjemahan teks non sastra, sudah cukup setidaknya memahami teori

penejemahan, sekurang-kurangnya cukup memahami isi teks yang ingin

diterjemahkan dan dipadankan dengan tepat. Teks puisi tidaklah demikian,

selain terjemahannya benar dan dipadankan dengan tepat, ada aspek estetika

2 Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer,

(Tangerang Selatan: Alkitabah, 2014), h. 37.

Page 19: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

3

yang harus diperhatikan, misalnya pemilihan diksi bahkan rima tidak boleh

diabaikan. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik menerjemahkan teks puisi.

Dalam hal ini puisi karya ‘Umar Abû Rîsyah yang menjadi objeknya,

diterjemahkan berdasarkan pada terjemahan estetisnya.

Selanjutnya, seorang penerjemah puisi, ketika menerjemahkan dengan

unsur estetika sebagai patokan, harus bisa menimbulkan efek keindahan,

sehingga hasil terjemahannya mampu memberikan sensasi tersendiri, terlebih

lagi bagi para pembaca dan pendengar. Sedangkan untuk tolok ukur keindahan

itu sendiri, hasil terjemahannya sebisa mungkin membuat pembaca atau

pendengar ikut terbawa suasana yang diciptakan oleh bahasa yang disampaikan

si penerjemah. Hal itu bisa dilihat misalnya, apabila si penerjemah

menerjemahkan teks sastra yang mengandung unsur kesedihan, kemarahan,

dan kebahagiaan semua itu mampu membawa pembaca dan pendengar ikut

larut di dalamnya serta ikut merasakan seperti apa yang disampaikan.

Kesulitan penerjemah dalam penerjemahan puisi, bukan sekedar mencari

kata-kata lain yang bermakna serupa, melainkan juga mencari cara yang tepat

untuk menyampaikan suatu ungkapan ke dalam bahasa sasaran dengan tetap

mempertahankan unsur sastranya. Sebab bahasa yang berbeda tentunya

menggunakan bentuk linguistik yang berbeda, tetapi perbedaan ini hanyalah

salah satu aspek dari perbedaan antara dua sistem bahasa.3

3 Ismail Lubis, Humaniora: Jurnal Ihwal Penerjemahan Bahasa Arab ke Dalam Bahasa

Indonesia Vol. 16, No. 1, Februari 2004. h. 96.

Page 20: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

4

Penyampaian sastra, menurut sebagian ahli merupakan rangkaian kata-

kata yang indah dan dapat dibedakan dari bahasa yang digunakan sehari-hari,

maupun dalam karangan jenis lain seperti berita, skripsi, dan laporan

penelitian.4 Penyampaian itulah yang menjadi tantangan tersendiri dalam

praktik terjemahannya, sebab hal-hal yang berkenaan dengan puisi harus juga

diperhatikan.

Oleh sebab itu, sebagai dwibahasawan penerjemah harus memahami aspek

linguistik dua bahasa sekaligus.5 Tuntutan yang demikian, diperlukan untuk

menghindari ketidakberterimaan terjemahan yang dihasilkan, karena bisa jadi

bahasa hasil terjemahan terdengar aneh atau asing bagi para pembaca dan

pendengar.

Selanjutnya penyusunan dalam penulisan penelitian ini, akan ditulis dalam

bentuk karya ilmiah skripsi yang peneliti beri judul dengan “Terjemahan

Estetis Puisi-Puisi ‘Umar Abû Rîsyah”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Batasan masalah penelitian ini adalah puisi ‘Umar Abû Rîsyah dalam

karya Abd al-‘Azîz an-Nu‘mânî dalam buku ‘Umar Abû Rîsyah Syâ‘ir al-

Hubbi wa al-Watan.

Sedangkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses terjemahan estetis yang diaplikasikan dalam puisi-

puisi ‘Umar Abû Rîsyah?

4 Wildana Wargadinata, dkk, Sastra Arab dan Lintas Budaya,(Malang: UIN Malang Press,2008),

h. 5. 5 Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 17.

Page 21: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

5

2. Bagaimana unsur estetika dalam terjemahan puisi ‘Umar Abû Rîsyah?

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui proses terjemahan estetis yang diaplikasikan dalam

puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah.

2. Untuk mengetahui unsur estetika dalam terjemahan puisi ‘Umar Abû

Rîsyah.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, terdiri dari manfaat teoretis dan praktis. Secara

teoretis memberikan pengetahuan terhadap teori mengenai penerjemahan pada

terjemahan estetis dalam puisi. Secara praktis dapat mengaplikasikan proses

unsur-unsur terjemahan puisi begi peneliti, penerjemah, pelajar, mahasiswa,

dan pendidik bahasa Arab pada umumnya.

E. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian terhadap skripsi dan karya ilmiah yang pernah

peneliti amati, bahwa penelitian yang sama dengan penelitian ini belum pernah

ada. Tapi ada beberapa mahasiwa/i yang menjadikan makna estetis, sastra, dan

puisi sebagai penelitian dasar dalam penelitiannya, di antaranya:

Pertama, skripsi Rahmat Darmawan Fakultas Adab dan Humaniora di

tahun 2011 dengan judul: “Analisis diksi dan konstruksi kalimat dalam

terjemahan syair kitab Ta’lim al-Muta’allim”. Penelitiannya membahas

tentang pemilihan diksi serta konstruksi kalimat yang dilakukan seorang

Page 22: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

6

penerjemah dalam menerjemahkan syair yang terdapat dalam kitab Ta’lîm al-

Muta’allim. Persamaannya dengan penelitian peneliti, kembali lagi hanya

terletak pada objeknya yang sama-sama berupa teks syair atau puisi. Adapun

perbedaannya, jelas terlihat pada fokus penelitiannya, Rahmat Darmawan

meneliti lebih pada pemilihan diksi yang dilakukan oleh orang lain. Sedangkan

peneliti, meskipun tidak jauh berbeda dengan pemilihan diksi, namun peneliti

lebih menekankan pada nilai estetisnya dan diaplikasikan pada terjemahan

peneliti pribadi.

Kedua, skripsi Andi Awaluddin Fakultas Ilmu Tarbiyah di tahun 2011

dengan judul: “Metafora Pada Tiga Puisi Pilihan Goenawan Mohamad

(Sebuah Penelitian Stilistika)”. Dalam penelitiannya ia menjadikan puisi

sebegai objek penelitian dengan fokus pada metafora dalam puisi dari sudut

stilistika. Ia menjelaskan cukup spesifik mengenai metafora dalam puisi yang

ia teliti. Persamaan penelitian dengan penelitian yang peneliti lakukan, kembali

lagi pada objek penelitiannya yakni puisi. Hanya saja fokus penelitiannya

berbeda, dia membahas di bagian metafora sedangkan peneliti di bagian

estetika. Selain itu dia menganalisis karya orang lain dalam bahasa yang sama,

sedangkan peneliti menganalis puisi berbahasa Arab yang dianalisis ketika

dalam kegiatan penerjemahan yang dilakukan oleh peneliti pribadi.

Ketiga, Sugeng Harianto dalam Jurnal Linguistik Terapan Politeknik

Negeri Malang 2012, penelitiannya berjudul, “Pengkhianatan Demi

Kesetiaan: Upaya Masuk Akal Untuk Mencapai Terjemahan Puisi Ideal”. Ia

menganalisis berbagai hasil terjemahan puisi. Salah satunya puisi Chairil

Page 23: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

7

Anwar yang merupakan hasil terjemahan dari bahasa Inggris. Pembahasannya

tentang pengkhianatan dan kesetiaan penerjemahan dalam upaya memperoleh

keterbacaan hasil terjemahan. Persamaan dengan penelitiannya dengan peneliti

hanya pada objek penelitiannya yakni puisi atau karya sastra. Sedangkan

perbedaannya adalah jelas terletak pada fokus penelitiannya, Harianto

menganalisis terjemahan orang lain, sedangkan peneliti meneliti terjemahan

peneliti sendiri.

Keempat, skripsi Rizky Rahmat Hakim Fakultas Adab dan Humaniora di

tahun 2016 dengan judul: “Puisi-Puisi Râbi’ah al-‘Adawiyyah: Studi

Penerjemahan Sastra (Puisi) Sebagai Pengkhianatan Teks”. Penelitiannya

membahas masalah pengkhianatan dalam penerjemahan, dengan penelitian

pengkhianatan bentuk dan isi. Persamaan penelitiannya dengan yang peneliti

lakukan hanya terletak pada objek penelitian. Adapun perbedaannya, dalam

penelitiannya dia meneliti karya orang lain, meneliti dari unsur keberterimaan,

keterbacaan, dan pengkhianatan teks dalam penerjemahannya. Sedangkan

peneliti menerjemahkannya sendiri dan menjadikan estetika sebagai patokan

dalam praktik penerjemahan.

Kelima, Yudha Andana Prawira dalam jurnal bahasa dengan judul:

“Memahami Estetika Sastra: Sebuah Analisis Estetika dalam Pembelajaran

Bahasa”. Penelitiannya Yudha membahas tentang estetika dan sastra, dibahas

secara spesifik mengenai sastra dan estetika, akan tetapi dalam penelitiannya

dia hanya menjelaskan secara teoritik tanpa memberikan contoh secara praktik.

Persamaan penelitiannya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah

Page 24: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

8

terletak pada estetika dan sastra sebagai fokus penelitian. Sedang perbedaannya

adalah penelitian yang dilakukan oleh Yudha hanya bersifat teoritis.

F. Metodologi Penelitian

Pada metodologi penelitian ini, peneliti akan menyampaikan lima hal.

Berikut penjelasannya:

1. Metode Penelitian

Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif.

Yaitu, cara menghimpun, mengumpulkan, dan menganalisis data secara

non statistik, yakni mendeskripsikan data penelitian (descripive reseacrh).

Karenanya, penelitian kualitatif ini lebih menitikberatkan pada penjabaran

data secara verbal.6

Dengan kata lain, metode kualitatif ini menfokuskan pada penunjukan

makna, deskripsi, penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya

masing-masing dan sering kali menggambarkannya dalam bentuk kata-

kata daripada dalam bentuk angka-angka.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah sumber primer dan sekunder.

Sumber data primer penelitian ini adalah puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah

dari buku Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah yang diterbitkan oleh Dâr al-‘Audah,

Beirut. Sedangkan sumber data sekunder didapat dari buku yang ditulis

oleh Abd al-Azîz an-Nu‘mânî dengan judul“‘Umar Abû Rîsyah Sya‘ir al-

6 Polce Aryanto Bessie, Metode Penelitian Linguistik Terjemahan, (Jakarta: Indeks, 2017), h.

64.

Page 25: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

9

Hub wa al-Watan”, serta literatur-literatur yang berkaitan dengan

penelitian mengenai penerjemahan seperti buku Penerjemahan Arab-

Indonesia (Teori dan Praktik) karya Syihabuddin, buku mengenai puisi

seperti Teori dan Apreasi Puisi karya Herman J. Walujo, kamus-kamus

pendukung yang diperlukan seperti kamus al-Munawwir, informasi-

informasi yang diakses dalam jaringan (daring), dan lain sebagainya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, dalam teknik pengumpulan data peneliti

melakukan langkah-langkah seperti berikut:

a. Langkah 1: menentukan objek penelitian. Dalam penelitian ini,

objeknya adalah puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah.

b. Langkah 2: peneliti membaca keseluruhan puisi secara heuristik

untuk memahami tema puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah.

c. Langkah 3: memilih puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah dalam buku

‘Umar Abû Rîsyah Syâ‘ir al-Hubbi wa al-Watan, sebab yang

terdapat dalam data primer tidak seutuhnya memuat puisi-puisi

‘Umar Abû Rîsyah, melainkan terdapat pula puisi-puisi karya

sastrawan lain.

d. Langkah 4: melakukan pengklasifikasian puisi ‘Umar Abû Rîsyah.

e. Langkah 5: menerjemahkan puisi secara heuristik.

f. Langkah 6: menentukan teori pendukung yang sesuai dengan

penelitian.

g. Langkah 7: mengaplikasikan teori penerjemahan dalam

Page 26: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

10

menerjemahakan puisi ‘Umar Abû Rîsyah.

z Bagan di atas merupakan tujuh langkah yang dilalui oleh peneliti dalam

melakukan penelitian ini, hingga mencapai hasil penelitian.

4. Metode Analisis Data

Metode penelitian ini, memaparkan proses analisis data, agar

penelitian ini berjalan secara sistematis dan bertahap. Adapun tahapan

penelitian yang akan digunakan, dijelaskan sebagaimana berikut:

a. Langkah 1: membunyikan tanda fonetik pada puisi-puisi ‘Umar

Abû Rîsyah.

b. Langkah 2: menerjemahkan kata perkata.

c. Langkah 3: menentukan unsur morfologi dari rangkaian kalimat

dalam puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah.

d. Langkah 4: menentukan unsur sintaksis pada puisi-puisi ‘Umar

Abû Rîsyah guna untuk menentukan SPOK-nya.

(Langkah 1) Menentukan

Objek Penelitian

(Langkah 2) Membaca secara

heuristik

(Langkah 3) Memilih puisi

(Langkah 4) Melakukan

pengklasifikasian

(Langkah 5) Menerjemahkan secara heuristik

(Langkah 6) Menentukan

teori

(Langkah 7) Mengaplikasika

n teori

Page 27: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

11

e. Langkah 5: melakukan penerjemahan estetis diksi.

f. Langkah 6: melakukan penerjemahan estetis rima.

g. Langkah 7: menganalisis data.

h. Langkah 8: melakukan intertekstual.

i. Langkah 9: membuat kesimpulan.

Itulah langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam menganalisis data

pada penelitian ini.

5. Teknik Penulisan

Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan kajian pustaka. Secara

teknis, penulisan ini didasarkan pada buku Pedoman Penulisan Skripsi,

Tesis, dan Disertasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh

CeQDA (Central for Quality Development and Assurance) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data

dari beberapa sumber tentang karya sastra, puisi, dan literatur-literatur

(Langkah 1) Tanda Fonetik

(Langkah 2) Menerjemahkan

Kata Perkata

(Langkah 3) Menenukan Unsur

Morfologis

(Langkah 4) Menentukan

Unsur Sintaksis

(Langkah 5) Penerjemahan Estetis Diksi

(Langkah 6) Penerjemahan Estetis Rima

(Langkah 7) Analisis Data

(Langkah 8) Intertekstual

(Langkah 9) Kesimpulan

Page 28: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

12

yang berkaitan dengan penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, adapun

penjabarannya adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, dalam bab ini dipaparkan tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian

terdahulu, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Teori, dalam bab ini dibahas tentang beberapa teori, antara lain:

teori penerjemahan estetis meliputi pengertian penerjemahan estetis, teknik

penerjemahan estetis, teknik penerjemahan estetis, strategi penerjemahan

etestis, metode penerjemahan estetis. Selanjutnya, akan membahas teori sastra,

puisi, dan ciri bahasa dalam puisi.

Bab III Korpus, bab ini membahas mengenai riwayat singkat ‘Umar Abû

Rîsyah dan karya puisi ‘Umar Abû Rîsyah.

Bab IV Pembahasan, pada bab ini peneliti menyampaikan temuan dalam

terjemahan puisi ‘Umar Abû Rîsyah dan pertanggungjawaban akademik

terjemahan puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah.

Bab V Penutup berisi kesimpulan dan rekomendasi.

Page 29: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

13

BAB II

KERANGKA TEORI

Pada dasarnya teori bukanlah penyedia solusi bagi semua persoalan yang

timbul dalam setiap kegiatan penelitian, melainkan teori hanyalah pedoman

umum bagi seorang peneliti dalam membuat keputusan-keputusan pada saat

dia melakukan penelitian. Peneliti dalam bab ini akan menjelaskan beberapa

teori yang menjadi acuan dalam penelitian ini. Teori-teori yang akan dibahas

pada bab ini merupakan teori yang berkaitan dengan terjemahan, sastra, puisi

dan ciri bahasa dalam puisi.

A. Teori Penerjemahan Estetis

Pada pembahasan teori penerjemahan ini, peneliti hanya menyampaikan

teori yang digunakan oleh peneliti dan teori yang berkaitan dengan penelitian

ini. Hal ini bertujuan agar penelitian ini lebih fokus dan sistematis. Adapun

teori-teori tersebut sebagai berikut:

1. Definisi Penerjemahan Estetis

Menurut Rudolf Nababan, penerjemahan estetis (esthetic translation)

adalah penerjemahan yang selain penyampaian informasi yang akurat tapi

juga memperhatikan masalah kesan, emosi, dan perasaan dengan

mempertimbangkan keindahan bahasa sasaran.7

Menurut Frans Sayogi, penerjemahan puisi merupakan penerjemahan

estetis puitis yang bertujuan mengalihkan pesan serta bentuk estetis puitis

7 M. Rudolf Nababan, Teori Menerjemah Bahasa Inggris, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008),

h. 35-36.

Page 30: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

14

yang ada di dalam BSu disesuaikan dengan padanan dalam BSa.

Menurutnya, penerjemahan jenis ini mengalihkan pesan dan bentuk sama-

sama penting. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa menerjemahkan

puisi menuntut dua hal: yakni pengalihan isi dan pengalihan bentuk yang

keduanya harus sama-sama baik.8

Sugeng Harianto dalam artikelnya yang berjudul “Penerjemahan

Sastra”, mengatakan bahwa penerjemahan (sastra) adalah proses menulis

ulang makna atau pesan yang terkandung di dalam suatu naskah ke dalam

naskah yang ditulis di dalam bahasa lain dengan menghadirkan kembali

(mempertahankan) keindahannya.9

Sedangkan Benny Hoed menyampaikan pendapat yang sedikit

berbeda dari pendapat yang sudah diutarakan di atas. Menurutnya,

penerjemahan estetis adalah penerjemahan yang tidak hanya proses

pengalihan pesan, melainkan juga “penciptaan” yang biasa terjadi pada

penerjemahan sastra atau tulisan liris. Contoh;

“Present I flee you, absent you are near”

Diterjemahkan menjadi:

“Présente je vous fuis, absente je vous trouve”

Penerjemahan kalimat you are near (engkau berada di dekatku)

menjadi je vous trouve (aku menemukanmu) merupakan suatu upaya

“penciptaan” baru. Je vous trouve dianggap lebih baik dalam mengalihkan

8 Frans Sayogi, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 201. 9Sugeng Harianto, Penerjemahan Sastra, dalam

https://www.slideshare.net/sugengha/penerjemahan-sastra, diakses pada hari kamis 30-03-2017.

Page 31: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

15

pesan dan bentuknya daripada êtes près de moi (engkau berada di

dekatku).10 Hoed dalam hal ini juga menyampaikan mengenai “baik-

buruk,” terjemahan yang dihasilkan, bukan berbicara mengenai “betul-

salah”.

Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh Syarif Hidayatullah.

Dalam bukunya, ia mengatakan bahwa pentingnya mempertimbangkan

pemilihan diksi ketika dihadapkan pada teks sastra. Pemilihan kata harus

benar-benar memperhatikan mutu kesastraan, seperti konotasi dan irama,

dengan tetap mempertimbangkan mutu kesastraan naskah asli, contoh

kasus ketika penerjemah dihadapkan dengan teks seperti;

شكوت إل وكيع سوء حفظى

ل ت رك المعاصىفأرشدن إ

وأخبن بن العلم ن ور

ون ور هللا ل ي هدى لعاص

Penerjemah bila memperhatikan keindahan dan mutu kesastraannya

sekurang-kurang dapat menghasilkan terjemahan seperti berikut:

Waki’,

Aku ingin mengadu

10 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, (Jakarta: PT Dunia Pustakan Jaya,

2006), h. 17.

Page 32: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

16

Mengapa buruk sekali hapalanku

Jauhi maksiat

Ilmu itu cahaya

Cahaya Allah tidak mau menerangi yang bernoda11

Hasilnya akan sangat berbeda jika diterjemahkan apa adanya, tentu

akan sangat nampak hilangnya aspek kesastraannya, contoh;

“aku mengadu pada Waki’ tentang buruknya hafalanku. Lantas dia

menyarankanku untuk meninggalkan maksiat. Kemudian dia

memberitahuku bahwa ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak

diberikan kepada orang yang maksiat”.

Pada dua macam terjemahan di atas sudah bisa dinilai terjemahan

yang lebih baik.

Demikianlah pendapat beberapa ahli mengenai penerjemahan estetis,

di mana penerjemahan ini bisa dipastikan memiliki kaitan erat dengan

penerjemahan teks sastra. Praktinya sama halnya dengan penerjemahan

pada umumnya hanya saja ada bebepa hal yang harus diperhatikan dalam

penerjemahan estetis, antara lain; aspek gaya bahasa, aspek kesusastraan,

dan aspek estetika.

2. Teknik Penerjemahan Estetis

Teknik penerjemahan estetis sama halnya dengan terjemahan pada

umumnya, yang pastinya seorang penerjemah dituntut untuk memecahkan

11 Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 72-

73.

Page 33: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

17

persoalan penerjemahan pada tataran kata dan kalimat. Ada beberapa

teknik yang perlu diketahui oleh penerjemah dalam penerjemahan estetis

puisi, yaitu: transposisi, modulasi, catatan kaki, penerjemahan resmi/baku,

tidak diberikan padanan, dan padanan budaya.12 Adapun penjelasannya

sebagai berikut:

a. Transposisi

Mengubah struktur kalimat agar dapat memperoleh terjemahan

yang betul. Contoh: “Trade secrest and confidential” →rahasia

dagang.13

b. Modulasi

Memberikan padanan yang secara semantik berbeda artinya atau

cakupan maknanya, tetapi dalam konteks yang bersangkutan

memberikan pesan maksud yang sama. Contoh: “the laws of Germany

govern this Agreement” → Perjanjian ini diatur oleh hukum Jerman.14

c. Catatan Kaki

Memberikan keterangan dalam bentuk catatan kaki guna

memperjelas makna kata terjemahan, hal ini jika dikhawatirkan sulit

dipahami oleh pembaca.15

12 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, h. 12. 13 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, h. 12. 14 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, h. 12-13. 15 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, h. 13.

Page 34: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

18

d. Penerjemahan Resmi/Baku

Langsung menggunakan sejumlah istilah, nama, dan ungkapan

yang sudah resmi atau baku dalam Bsa.16

e. Tidak diberikan padanan

Tetap menggunakan bahasa aslinya jika belum terdapat

terjemahan pada Bsa.17

f. Padanan Budaya

Menerjemahkan dengan memberikan padanan berupa unsur

kebudayaan yang ada dalam Bsa.18

3. Strategi Penerjemahan Estetis

Ada beberapa strategi penerjemahan yang bisa digunakan oleh

seorang penerjemah, yang mana hal itu juga berlaku bagi penerjemahan

estetis. Strategi ini diperlukan saat menghadapi konstruksi dan pemaknaan

kata Teks Sumber (Tsu) dan Teks Sasaran (Tsa).19 Adapun strategi-strategi

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengedepankan dan mengakhirkan (Taqdîm dan Ta’khîr):

Strategi ini mengharuskan penerjemah untuk mengedepankan

kata dalam Bsu yang diakhirkan dalam BSa, serta mengakhirkan kata

dalam Bsu yang dikedepankan BSa. Contoh:

را صباحا ال جامعة إل أحد ذهب مبك 65 4 3 2 1

kampus ke pergi Ahmad sekali pagi-Pagi

16 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, h. 13. 17 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, h. 13. 18 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, h. 14. 19 Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 54.

Page 35: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

19

56 2 1 3 4

Urutan kata 123456 pada BSu, menjadi urutan 562134 pada BSa,

di mana terjemahannya juga bisa menjadi “Ahmad pergi ke kampus

pagi-pagi sekali”, dengan susunan kata yang hampir sama. Dengan

demikian, sudah kita bisa kita pastikan adanya penggunaan Taqdîm

dan Ta’khîr dalam penerjemahan ini. Hal ini juga menunjukan bahwa

konsruksi kedua bahasa terbsebut berbeda.

b. Menambahkan (Ziâdah)

Pada strategi ini penerjemah harus menambah kata dalam BSa

yang tidak disebut pada BSu. Di mana penambahan yang terjadi dalam

BSa merupakan konsekuensi struktur gramatikal dalam BSu yang

mengaharuskan demikian. Misalnya pada BSu tidak diharuskan

adanya pemarkah predikat untuk predikat berupa nomina, karena

sudah terwakili oleh struktur gramatikal yang menyimpah hal itu. Hal

ini berbanding terbalik dengan BSa yang mengharuskan adanya

pemarkah predikat bagi predikat yang berupa nomina. Contoh:

ف هم القرآن أمر مهم

hal penting merupakanQur’an -Memahami al

c. Membuang (Hażf)

Penerjemahn harus membuang kata dalam BSa yang disebut

dalam BSu. Kata-kata yang dibuang itu karena tidak diperlukan dan

demi kepentingan pengalihan BSu ke BSa, sebab jika tetap

Page 36: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

20

dipertahankan kemungkina isi pesannya tidak benar secara bahasa

Indonesia. Contoh:

م ذهب أحد لصيد الس مك ف ي وم من الي

Sebelum mengalami pembuangan terjemahannya berupa “Pada

suatu hari dari beberapa hari Ahmad pergi untuk memancing.”

Setelah mengalami proses pembuangan maka hasil terjemahannya

menjadi; “Suatu hari Ahmad pergi memancing”.

d. Mengganti (Tabdîl)

Pada strategi ini, penggantian struktur kata pada BSu oleh

penerjemah harus dilakukan dengan memerhatikan makna dalam BSa.

Misalnya terdapat beberapa kata dalam BSu namun cukup dengan satu

atau dua kata dalam BSa. Hal ini berkaitan dengan kelaziman

penggunaan konsep dari struktur itu dalam BSa. Contoh:

ع مان ول ي باع ز ي و

Terjemahan yang dihasilkan bisa berupa “diberikan secara

Cuma-Cuma” diganti menjadi “Gratis” dan “Tidak

diperjualbelikan” diganti menjadi “tidak untuk dijual”,

penerjemahannya sepenuhnya dikaitkan dengan konteks yang

melingkupinya.

Page 37: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

21

4. Metode Penerjemahan Estetis

Istilah metode berasal dari kata method dalam bahasa Inggris. Dalam

Macquarie Dictionary (1982), a method is a away of doing something,

especially in accordance whit definite plan (metode adalah suatu cara

melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu).

Dengan definisi ini dipahami bahwa metode adalah cara melakukan

sesuatu, dan metode juga berkenaan dengan rencana tertentu. 20

Ada delapan metode penerjemahan yang disampaikan oleh Newmark

dan umum dipakai dalam kegiatan penerjemahan yang dikelompokkan

menjadi dua. Namun hanya ada lima metode yang bisa diterapkan dalam

penerjemahan estetis. Satu di antaranya merupakan metode yang

memberikan penekanan BSu, sedangkan empat lainnya merupakan

metode yang memberikan penekanan pada BSa.

Adapun metode yang memberikan penekanan pada BSu adalah

penerjemahan semantis. Penerjemahan semantis merupakan penerjemahan

yang harus pula mempertimbangkan unsur estetika BSu dengan

mengkompromikan makna selama masih dalam batas kewajaran. Selain

itu, kata yang hanya sedikit bermuatan budaya dapat diterjemahkan

dengan kata yang netral atau istilah yang fungsional.21

Sedangkan metode yang lebih menekankan pada BSa adalah

sebagaimana penjelasa berikut ini:

20 Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, (Jakarta: PT Grasindo, 2000), h. 48-49. 21 Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktik), (Bandung: Humaniora,

2005), h. 72.

Page 38: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

22

a. Penerjemahan Adaptasi

Adapatasi merupakan metode yang paling bebas dan paling dekat

denga BSa. Metode ini biasa sering digunakan dalam penerjemaha

drama atau puisi, yaitu mempertahankan tema, karakter, dan alur.22

Serupa dengan pendapat di atas adalah pendapat Al-Farisi dalam

bukunya dia menjelaskan bahwa penerjemahan adaptasi merupakan

penerjemahan teks yang paling bebas. Penerjemah berusaha

menyelaraskan budaya BSu pada BSa. Budaya BSu dikonversi ke

dalam BSa, kemudian teks tersebut ditulis ulang dalam BSa. Dengan

demikian, hasil terjemahannya dipandang sebagai penulisan kembali

pesan BSu ke dalam Bsa menggunakan gaya bahasa yang paling wajar

dam mudah dipahami.23

b. Penerjemahan Bebas

Metode ini merupakan penerjemahan yang mengutamakan isi dan

mengorbankan bentuk BSu. Pada intinya dalam metode penerjemahan

ini penerjemah hanya memperhatikan pesan yang dimaksud di dalam

teks BSu kemudian dituangkan ke dalam teks BSa dengan gaya

bahasanya. Biasanya, metode ini berbentuk parafrase yang dapat lebih

panjang atau pendek dari aslinya. Penggunaannya biasanya sering kita

temui di media masa.24

22 Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktik), h. 72. 23 M. Zaka Al-Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, (Bandung: PT. Remaja

Rosydakarya, 2011). h. 56 24 Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktik), 72.

Page 39: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

23

c. Penerjemahan Idiomatik

Penggunaan metode ini oleh penerjemah bertujuan untuk

mereproduksi pesan yang terkandung dalam BSu, tapi sering

menggunakan kesan keakraban dan ungkapan idiomatik yang tidak

didapati pada versi aslinya biasanya berupa kolokasi dan idiom.25

d. Penerjemahan Komunikatif

Metode penerjemahan komunikatif ini berupaya mereproduksi

makna kontekstual yang demikian rupa, sehingga aspek kebahasaan

maupun aspek isi langsung dapat dimengerti. Oleh kaerena itu, versi

BSanya langsung berterima. Selain itu, metode ini memperhatikan

prinsip-prinsip komunikasi, yaitu khalayak pembaca dan tujuan

penerjemahan. Dengan metode ini BSu dapat diterjemahka menjadi

beberapa versi pada BSa, sesuai dengan prinsipnya.26

B. Sastra dan Puisi

Sejauh ini belum ada pendapat yang mendefinisikan sastra secara pasti,

pendapat-pendapat para ahli pun belum bisa dikatakan pendapat yang pas

untuk mendefinisikan sastra. Berbagai pendekatan sudah dilakukan, hasilnya

tetap tidak bisa memberi batasan dan kriteria. Batasan-batasan yang

dikemukakan oleh sebagian ahli ternyata belum sepenuhnya diterima.27

adalah pendekatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mendefinisikan sastra

itu sendiri.

25 Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktik), 72. 26 Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktik), 72-73. 27 A. Teeuw, Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1984).

h.21

Page 40: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

24

1. Pengertian Sastra

Secara etimologi, sastra dalam bahasa Arab disebut أدب (adab), yang

memiliki arti: kesponan, pendidikan, aturan, dan sastra. 28 Sedangkan

dalam bahasa Indonesia kata sastra berasal dari bahasa Sanskerta. Akar

katanya sâs- yang berarti petunjuk, mengarahkan, mengajar. Akhiran –tra

biasanya menunjukkan alat, sarana. Dengan demikian, sastra dapat

dipahami sebagai alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau

pengajaran. Adapun kata susastra merupakan kata ciptaan Jawa dan

Melayu mengandung arti pustaka, buku atau naskah.29

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata sastra diartikan

sebagai; 1. Bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab

(bukan bahasa sehari-hari); 2. Kesusastraan; 3. Kitab suci Hindu; kitab

ilmu pengetahuan; 4. Kl pustaka; primbon (berisi ramalan, hitungan, dsb;

(5) kl tulisan; huruf.30

Sedangkan secara terminologi satra atau adab, menurut Abd Al-Aziz

Bin Muhammad Al-Faishal yang dikutip oleh Ahmad Muzakki dalam

bukunya menyatakan:

28 Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka

Progresif, 1997), h. 13. 29 Antilan Purba, Sastra Indonesia Kontemporer, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 2. 30 Dependiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008),

edisi keempat, h. 1272.

Page 41: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

25

وي ن فس ويذهب ال الدب كل شعر أو ن ثر ي ؤث ر ف ال لة ل دعو إل الفضي

يل وي بع د عن الرذي لة بسلوب ج

Adab adalah setiap puisi atau prosa yang diungkapkan dengan gaya

bahasa yang indah, dapat memengaruhi jiwa, dan mendidik budi pekerti

untuk berakhlak mulia dan menjauhi akhalak tercela.31

Pendapat lainnya, menurut Muhammad Mandur adalah:

ن ف ال ر ث ن ال و ر ع ش ال و ه ب د ال ن إ

Adab adalah puisi dan prosa lirik.32

Berdasarkan pendapat dua ahli di atas bisa disimpulkan bahwa sastra

adalah setiap karya berupa syair (puisi) dan prosa yang diungkapkan

dengan bahasa yang indah, serta dapat memengaruhi jiwa. Itulah definisi-

definisi yang berhasil peneliti himpun untuk menggambarkan seperti apa

bentuk dari sastra. Sedangkan untuk karya sastra saat ini bisa berupa puisi,

pantun, sajak, lagu, novel, cerpen, dan lain sebagainya.

2. Puisi

Penelitian ini hanya memusatkan kajian pada puisi dari sekian banyak

karya sastra yang ada. Hal itu dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti

terhadap puisi, yang mana puisi memiliki susunan kata yang unik, sarat

31 Akhmad Muzakki, Kesusastraan Arab Pengantar Teori dan Terapan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2006), h. 32. 32 Akhmad Muzakki, Kesusastraan Arab Pengantar Teori dan Terapan, h. 33.

Page 42: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

26

akan makna yang dikandung, dan menggunakan bahasa yang indah.

Penjelasan mengenai puisi adalah sebagai berikut:

a. Pengertian Puisi

Secara etimologi, puisi dalam bahasa Arab disebut dengan asy-

Syi‘ru ر الش ع , dalam kamus al-Munawwir disebutkan;

(: الكلم المقفى: الشعر: )ج أشعار

Ucapan yang ber-qâfiyah.33

Puisi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) adalah: E

karangan kesusastraan yang berbentuk sajak (syair, pantun, dsb).34

Adapun dalam KBBI disebutkan, puisi adalah (1) ragam sastra

yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan

larik dan bait; (2) gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan

ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan

pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat

penataan bunyi, irama, dan makna khusus; (3) sajak.35

Sedangkan secara terminologi, terdapat pendapat beberapa ahli

mengenai puisi. Berikut adalah penjabarannya:

Pakar ‘arud mengatakan pengertian puisi adalah:

33 Ahmad Warson Munawwir, Almunawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka

Prosgressif, 2002), cet-25. h. 724. 34 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, edisi ke-3, (Jakarta: Balai Pustakan,

2014), cet-12, h. 915. 35 Dependiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1112.

Page 43: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

27

الكلم الموزون المقفى قصدا

Kata-kata yang berirama dan berqafiyah yang diciptakan dengan

sengaja.36

Pendapat lainnya adalah menurut sastrawan Arab, yaitu:

غالب عر هو الكلم الفصيح الموزون المقفى المعب عن صور اليال االش

البديع.

Puisi adalah kata-kata fasih yang berirama dan berqafiah yang

mengekspresikan bentuk-bentuk imajinasi yang indah.37

Pendapat lainnya, mengenai pengertian syi‘ir, Khatibul Umam

berpendapat bahwa syi‘ir ialah kalimat berbahasa Arab yang disusun

dengan wazan Arab.38

Selanjutnya menurut Ali Badri, syi‘ir adalah kalam yang dibuat

secara sengaja dengan menggunakan pola tertentu berdasarkan pada

wazan Arab.39

Ahmad Asy-Syâyib mengakatan, syi‘ir adalah ucapan atau tulisan

yang memiliki wazan atau bahar (mengikuti prosodi atau ritme gaya

lama) dan qâfiyah (rima akhir atau kesesuaiaan akhir baris/satr) serta

36 Akhmad Muzakki, Kesusastraan Arab Pengantar Teori dan Terapan, h. 42. 37 Akhmad Muzakki, Kesusastraan Arab Pengantar Teori dan Terapan, h. 42. 38 Khatibul Umam, al-Muyasir fî ‘ilmi al-‘Arîḍ, (Jakarta: PT. Hikmah Syahid Indah, 1992), h.8. 39 Cahya Buana, Pengaruh Sastra Arab Terhadap Sastra Indonesia Lama Dalam Syair-Syair

Hamzah Fansuri (Kajian Sastra Banding), (Yogyakarta: mocopatbook, 2008), h. 53.

Page 44: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

28

unsur ekspresi rasa dan imajinasi yang harus lebih dominan dibanding

prosa.

Definisi syi‘ir yang lain, dikemukakan juga oleh Muhammad al-

Kuttânâ dengan mengutip pendapat Al-‘Aqqâd, yaitu ekspresi bahasa

yang indah lahir dari gejolak jiwa yang benar.40 Disebutkan pula

bahwa puisi merupakan karya sastra yang bersifat imajinatif dan

dengan bahasa yang bersifat konotatif, hal itu disebabkan banyaknya

pemakaian makna kias dan makna lambing.

Vincil C. Coulter mengatakan, puisi itu berasal dari kata poet

bahasa Yunani yang memiliki arti ‘membuat’ atau ‘menciptakan’. Di

Inggris kata poet disebut maker. Dalam bahasa Yunani poet berarti

“orang yang menciptakan melalui imajinasinya”, orang yang hampir

menyerupai dewa-dewa atau orang yang amat suka kepada dewa-

dewa.41

Selanjutnya menurut Abdul Rozak Zaidah, dkk, dalam Kamus

Istilah Sastra-nya, mengatakan bahwa puisi itu; 1. Ragam sastra yang

bahasanya terikat oleh rima dan tatapuitika yang lain; 2. Gubahan

dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat

sehingga mempertajam kesadaran akan pengalaman dan

40 Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2012), h. 10-11. 41 Antilan Purba, Sastra Indonesia Kontemporer, h. 10.

Page 45: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

29

membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan

makna khusus; 3. Sajak.42

Itulah ulasan mengenai definisi puisi atau syi‘ir yang disebutkan

dalam bahasa Arab, arti menurut kamus, dan pendapat beberapa ahli.

Sedangkan berikut adalah pengertian puisi di dalam kebudayaan

Indonesia.

Berdasarkan berbagai definisi puisi di atas, baik definisi puisi secara

umum maupun definisi secara spesifikasi untuk syi‘ir (puisi Arab),

diketahui bahwa kebanyakan dari definisi yang telah dipaparkan,

membahas unsur-unsur pembangun puisi dari segi bentuk dan isi, sehingga

puisi itu menjadi sebuah karya sastra. Namun, perlu diketahui juga bahwa

puisi Indonesia dan syi‘ir (puisi Arab) mempunyai berbagai jenisnya.

Syi‘ir dari unsur bentuk terbagi menjadi beberapa bagian jenis atau

macamnya di antaranya: puisi tradisional, puisi lepas (mursal),

muasysyahât dan puisi bebas (hûr).43

a. Puisi Tradisional

Puisi tradisional dalam literatur Arab sering disebut dengan puisi

klasik (qadîm), atau sering juga disebut puisi lâzim/multazim

(biasa/konvesional, atau terikat aturan lama). Puisi ini adalah puisi

Arab yang terikat prosodi/matra gaya lama atau arîḍ (wazan/bahar)

42 Abdul Rozak Zaidan, Anita K Puspita dan Haniah, Kamus Istilah Sastra, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1994), h. 159. 43 Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern, h. 12.

Page 46: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

30

dan qâfiyah, yang secara susunan barisnya umum dalam bentuk

qasîdah (dua baris sejajar).44

b. Puisi Lepas

Puisi lepas atau yang dikenal dengan sebutan asy-Syi’r al-Mursal

merupakan puisi yang tidak terikat oleh qâfiah, yakni qâfiah yang satu

dalam satu baris atau larik satuk dengan larik berikutnya tidak sama.

Puisi jenis ini digagas oleh Abû al-‘Atâhiyah.45

c. Syi‘ir Hûr (Puisi Bebas)

Asy-syi’r al-Hûr (puisi bebas) adalah puisi yang tidak terikat

prosodi/matra gaya lama atau arîd dan qâfiyah, yang secara bentuk

terkadang mendekati gaya prosa sastra dan susunan barisnya tidak

dalam bentuk qasîdah , tetapi tersusun ke bawah. Asy-syi’r al-Hûr

model ini persis sama dengan puisi modern Indonesia.

Seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwa puisi bebas ini tidak

terikat oleh arûd dan qâfiyah melainkan mendekati prosa, maka dalam

sastra Arab, asy-Syi’r al-Hûr sering disebut juga dengan sebutan al-

Qasîdah an-Naṡariyyah (sajak keprosa-prosaan), asy-Syi‘r al-Mansîr

(puisi yang diprosakan) dan an-Naṡar asy-Syi‘ri (prosa liris).46

Secara umum puisi bebas ini terbagi menjadi tiga: pertama, Puisi

yang menggunakan satu bahar tertentu dalam satu baris (saṭr)-nya

sementara dalam baris (saṭr) berikutnya menggunakan bahar lain.

44 Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern, h. 13. 45 Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern, h. 23. 46 Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern, h. 16.

Page 47: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

31

Maksud dari bagian pertama ini adalah asy-Syi’r al-Hûr tidaklah

bebas secara keseluruhan dari ‘arîd. Puisi bebas dalam pengertian ini

adalah puisi Arab yang tidak lagi terikat qâfiyah dan tidak terikat

hanya oleh satu bahar dalam satu puisi yang dibuat.47

Kedua, Puisi yang menggunakan satu taf‘ilah (kaki sajak),

berdasarkan jenis bahar tertentu yang memiliki hanya satu taf’ilah,

yaitu bahar kâmil, rimâl, hazaj, rajaz, mutaqârib, khafîf, dan wâfir.48

Ketiga, Puisi yang terbebas dari ikatan qâfiyah, satu bahar dan

taf’ilah dalam setiap baitnya adalah Syi‘ir Mursal dan Muwasysyahât.

Asy-Syi‘ir al-Mursal (puisi lepas) muncul dibawakan oleh Abî al-

Athâhiyah ini pada awal periode Abbasiyah. Dalam Asy-Syi‘ir al-

Mursal, antara qâfiyah yang satu dalam satu baris atau saṭr dengan

yang lainnya dalam baris berikutnya berbeda.49

d. Puisi Muwasysyahât

Puisi Muwasysyahât (puisi yang disulam) ialah puisi yang

menggabungkan model qaṣîdah (baris pertama dan kedua disimpan

sejajar) dan kadang pula modelnya mirip rubâ’iyyah (puisi empat

baris yang antar barisnya tidak sejajar), tetapi dengan tiga baris

tersusun ke bawah pada bagian selanjutnya. Jenis puisi ini dibuat

biasanya untuk dinyanyikan, juga antara bait bagian awal dengan

47 Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern, h. 16. 48 Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern, h. 17. 49 Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern, h. 17.

Page 48: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

32

bagian berikutnya berbeda bahar (wazan), dikembangkan dari bahar

rajaz.50

Setelah membahas menegenai puisi, peneliti akan menyampaikan

penyebab yang mengakibatkan lahirnya jenis puisi bebas Arab. Paling

tidak ada dua hal yang melatarbelakangi kemunculannya: pertama,

romantis dan realis puisi Arab modern cenderung mendorong agar puisi

yang dicipta lebih berbobot, karena berangkat dari lirik individual dan

sosial, dan juga mengandung gagasan filosofis dan simbolik. Kedua,

kecendrungan para penyair modern Arab untuk memegang teguh prinsip

kebebasan dalam berkarya bagi para pujangga atau penyair.51

3. Ciri Bahasa dalam Puisi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bahasa yang terdapat dalam puisi

merupakan bahasa yang khas dan berbeda dari bahasa karya sastra pada

umumnya, bahkan sangat jauh dibandingkan dengan bahasa keseharian.

Pendapat ini sudah diakui oleh semua penikmat sastra maupun masyarakat

pada umumnya.

Pengunaan bahasa di dalam puisi menggunakan ilmu retorika bahasa,

tentunya seorang sastrawan harus menguasainya. Sebab dengan menguasai

retorika bahsa yang baik, ia akan menghasilkan bahasa yang baik dan rapi. Oleh

karenanya, mereka disebut orang-orang yang telaten dalam menerapkan ilmu

retorika untuk menghasilkan bahasa yang baik dalam karyanya, guna untuk

50 Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern, h. 23-24. 51 Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern, h. 19.

Page 49: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

33

menghasilkan karya yang memiliki nilai sastra tinggi serta nilai estetika yang

baik.

Selain penggunaan ilmu retorik, bahasa puisi juga tidak terlepas dari

stilistika (gaya bahasa). Stilistika adalah ilmu tentang penggunaan bahasa atau

gaya bahasa yang dipakai dalam karya sastra, seperti puisi atau prosa.52 Melalui

stilistika kekhasan bahasa pada puisi atau karya sastra yang lainnya dapat

terlihat. Berbicara tentang stilistika yang sering digunakan dalam puisi

diantaranya metafora dan simile. Keduanya sering dipakai oleh para penyair:

a. Metafora

Sebuah ungkapan yang mempunyai makna kiasan dan memberikan

efek kuat tertentu. Misalnya ungkapan “kau bunga di musim semi” untuk

mengambarkan kecantikan orang yang dikagumi. Jadi, metafora bukan

menjelaskan kata secara harfiah, melainkan konsep dari arti kata itu sendiri

sehingga, menjadi lebih mudah dimengerti.

b. Simile

Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain namun masih

memiliki kesamaan-kesamaan tertentu. Misalkan, ungkapan “Senyumnya

semanis gula” ungkapan tersebut mempunyai makna “senyumnya manis

seperti gula” artinya ungkapan atau kata “senyum” mempunyai kesamaan

dengan “gula” yaitu sama-sama manis.53

52 Dependiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1340. 53 Melani Budianta, Ida Sundari Husen, dkk. Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra

untuk Perguruan Tinggi), (Magelang: Indonesia Tera, 2003), h. 40-41.

Page 50: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

34

Selain metafora dan simile, gaya bahasa personifikasi juga sering kita

jumpai dalam karya puisi. Personifikasi adalah gaya bahasa yang

menggunakan benda mati seolah-olah bernyawa dan melakukan sesuatu atau

menjadi manusiawi seperti, “daun yang melambai-lambai,” daun adalah benda

mati yang seakan-akan dapat melambai seperti manusia.

Page 51: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

35

BAB III

‘UMAR ABÛ RÎSYAH

Pada bab ini peneliti akan menyampaikan mengenai riwayat singkat ‘Umar

Abû Rîsyah, puisi, dan karyanya.

C. Riwayat Singkat ‘Umar Abû Rîsyah

‘Umar Abû Rîsyah nama lengkapnya adalah ‘Umar Bin Syafi’ Bin Syaikh

Mustafa Abû Rîsyah. Dia adalah salah seorang penyair era tiga puluhan dan

dijuluki sebagai sastrawan New Classic. ‘Umar lahir pada 10 April 1910 di

Manbid, daerah Aleppo Suriah. Informasi lainnya mengatakan bahwa dia

dilahirkan di Aka Palestina, dilahirkan di kalangan keluarga yang cukup kaya.54

Saat usianya masih belia ‘Umar pindah bersama ayahnya ke Aleppo, dan

menempuh pendidikan formal sekolah dasar di sana sampai kuliah, sebelum

kuliah di Beirut dan Inggris.

Bakat puitisnya mulai menonjol setelah dia mendapat gelar sarjananya.

Setelah mengarang puisi, karena kepiawaiannya dia mampu menarik perhatian

para pendengar dengan puisi-puisinya. Selain itu, dia juga memulai untuk

mengadakan seni drama puisi yang diproduksi oleh “Râyât Dzî Qâr” yang

merupakan tempat terkenal dalam sejarah peradaban Arab, yang mengangkat

standarisasi Arab di puncak yang tinggi.

Kemudian dia pergi ke Manchester dalam rangka melanjutkan studinya

yang fokus memperlajari kimia di tahun 1931 M. Namun, kecenderungannya

54 Nabîl Salâmah, ‘Umar Abû Rîsyah http://www.discover-syria.com/news/2180, diakses pada

selasa 17-10-2017.

Page 52: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

36

terhadap dunia sastra dan puisi tidak pernah surut. Hal inilah, yang membuatnya

terdorong untuk mempelajari sastra Inggris. Dengan demikian dia merasakan

nuansa baru yang diperkaya oleh budaya asing dan budaya Arab, sehingga

meningkatkan daya imajinasinya dan memperkuat bidang kreativitas puisinya.55

D. Karir ‘Umar Abû Rîsyah

a. Jabatan ‘Umar Abû Rîsyah

Sekembalinya ke Suriah pada tahun 1032 M, ‘Umar memiliki rangkaian

jabatan sebagai berikut:

1. Menjadi direktur perpustakaan nasional di Aleppo pada tahun 1940

M sampai 1949 M.

2. Menjadi perwakilan Suriah di Brazil pada tahun 1949 M.

3. Menjadi Duta Besar Suriah di Brazil pada tahun 1950 M (menteri

resmi).

4. Menjadi Duta Besar Suriah di Argentina pada tahun 1952 M.

5. Menjadi Duta Besar Suriah di India pada tahun 1954 M.

6. Menjadi Duta Besar Suriah di Amerika Serikat pada tahun 1961 M.

7. Menjadi Duta Besar Suriah di India pada tahun 1964 M.

Setelah itu ‘Umar pensiun pada tahun 1971, dan kembali ke Libanon

untuk menetap di Beirut, numun karena terjadi hal yang tidak diinginkan

membuat tinggal sebentar di Damaskus, kemudian pindah ke Arab Saudi.56

55 Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, (Kairo: Dar al-

Misriyah, 2004), cet-2. h. 21-22. 56 Nabîl Salâmah, ‘Umar Abû Rîsyah, http://www.discover-syria.com/news/2180, diakses pada

selasa 16-01-2018.

Page 53: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

37

b. Jabatan Kehormatan dan Penghargaan ‘Umar Abû Risyâh

Selain jabatan yang telah disebutkan sebelumnya ‘Umar juga pendapat

kehormatan untuk menjabat suatu jabatan.

1. Menjadi anggota Dewan Bahasa Arab di Damaskus pada tahun

1948 M.

2. Menjadi anggota Akdemi Seni Brazil.

3. Dianugrahi penghargaan besar dari Argentina.

4. Menjadi anggota Dewan Budaya Dunia India, menjabat sebagai

ketua kesenian.

5. Mendapat penghargaan kebudayaa dari Autria.

6. Dianugrahi gelar Doktor Kebudayaan Dunia di bidang sastra di

Tucson, Arizona oleh Universitas Dunia yang bekerja sama dengan

berbagai universitas sastra di dunia pada tahun 1981 M.

7. Diberi medali penghargaan Libanon kelas pertama oleh presiden

Libanon Ilyas al-Harawi.

E. Karya Puisi ‘Umar Abû Rîsyah

Menurut peneliti setelah membaca dan menerjemahkan, puisi-puisi ’Umar

Abû Rîsyah banyak menceritakan pengalaman hidupnya. Ada beberapa hal yang

terkandung dalam puisinya, diantaranya; kritik sosial, pesan moral, romansa, dan

bahkan tentang percintaan. Dia juga menggambarkan dalam puisinya bagaimana

keadaan masyarakat di sekitarnya, rakyat di negaranya, bahkan seperti apa

negaranya itu baginya. Hal itu, bisa kita baca dalam puisinya yang berjudul Yâ

Sya‘bu, Ummatî, Zârû Bilâdî, dan sebagainya. Dari sinilah mungkin dia dikenal

Page 54: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

38

dengan sebutan Syâ’ir al-Hubbi wa al-Watan (penyair romantisme dan

nasionalisme).

Sejak kuliah di Inggris karya ‘Umar Abû Rîsyah mulai berkenalan dengan

aliran-aliran sastra barat, terutama dengan aliran romantik inggris.57 Penyair

favoritnya adalah Charles Baudelaire dan Edgar Allan Poe. Banyak yang

mengatakan bahwa karena kecenderungannya terhadap sastra Barat, puisi-

puisinya banyak dipengaruhi oleh penyair Barat seperti Shelley, Keats, Byron,

dan Baudelaire.

Masalah karya, kendati dia sibuk bekerja sebagai pustakawan di Alleppo

dan berkarir di bidang politik dan diplomasi, akan tetapi dia tidak lupa untuk

menyalurkan bakatnya di bidang puisi, banyak karya-karya yang telah dia

torehkan. Karya puisinya antara lain:

1. Koleksi Puisi yang berjudul Syi‘ir, Aleppo pada tahun 1936 M,

2. Koleksi puisi yang berjudul Min ‘Umar Abû Rîsyah, Beirut pada tahun

1947 M,

3. Koleksi puisi yang berjudul Mukhtarat, Beirut pada tahun 1959 M,

4. Kumpulan puisi yang berjudul Gannaitu fî ma‘tamî, Damaskus pada

tahun 1971 M,

5. Koleksi puisi yang berjudul ‘Umar Abû Rîsyah, (Jilid pertama), Dar al-

‘Audah yang terbit pada tahun 1971 M,

6. Kumpulan puisi yang berjudul Amruka Ya Rab, Jeddah, Saudi pada

tahun 1980 M,

57 Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû RîsyahSya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 22.

Page 55: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

39

7. Kumpulan puisi yang berjudul Min Wahyi al-Mar’ati, Damaskus pada

tahun 1984 M,

8. dan koleksi puisi berbahasa Inggris berjudul at-Tathawaf Roving along,

Dar al-Kasysyaf pada tahun 1959.58

Itulah karya-karya ‘Umar Abu Risyah di bidang sastra, tidak begitu banyak

jika dibandingkan dengan sastrawan lain, hal ini tidak menutup kemungkinan

disebkan karena ‘Umar Abû Rîsyah tidak hanya fokus pada dunia sastra, tapi

juga bekerja di pemerintahan, mungkin pekerjaannyalah yang menjadi kendala

bagi produktivitas karya-karyanya di bidang puisi.

F. Karakteristik Puisi ‘Umar Abû Rîsyah

Karakteristik puisi ‘Umar Abû Rîsyah disebut sebagai al-Klâsikiah al-

Jadîdah (New Classic), hal itu berdasarkan karena sastranya ada di sastra

modern, tapi bentuknya berupa sastra klasik. Oleh karena itu, ‘Umar Abû Rîsyah

disebut sebagai salah seorang pelopor sastra klasik modern Suriah. A. Jalal

Faruq menyebutkan bahwa puisi ‘Umar Abû Rîsyah bentuknya klasik namun isi

dari puisinya adalah modern.59

58 Nabîl Salâmah, ‘Umar Abû Rîsyah, http://www.discover-syria.com/news/2180, diakses pada

selasa 17-10-2017. 59 Nabîl Salâmah, ‘Umar Abû Rîsyah, http://www.discover-syria.com/news/2180, diakses pada

selasa 16-01-2018.

Page 56: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

40

BAB IV

TEMUAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN AKADEMIK PUISI-PUISI

‘UMAR ABÛ RÎSYAH.

A. Temuan

Pada bab ini peneliti hanya menyampaikan penggalan puisi sebagai

gambaran dalam penelitian yang telah peneliti lakukan. Di mana penggalan

puisi tersebut, apabila diterjemahkan seperti penerjemahan pada umumnya

akan menghasilkan terjemahan puisi yang nilai estetisnya dianggap kurang.

Oleh karena itu, untuk mencapai nilai estetis yang dianggap cukup dalam

penerjemahan puisi, peneliti melaukan penerjemahan dengan mengacu pada

penerjemahan estetis dan strategi penerjemahan yang diperlukan.

Penerjemahan yang peneliti lakukan sesuai dengan metode yang peneliti

gunakan, yakni metode penerjemahan estetis. Seperti pada penggalan puisi

berikut:

60شرود

ع ت منه أغان حلم م #صوت ي نادين وف مسمعى

أصغى وهذا الليل يصغى معى #من أين؟ ل أدرى ولكنن

60 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, (Beirut: Dâr al-‘Audah, 1998), h. 364. Abd al-

Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, (Kairo: Dar al-Misriyah,

2004), cet-2. h. 35-36.

Page 57: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

41

Terjemahan puisi ini jika diterjemahkan tanpa mempertimbangkan nilai

estetisnya akan menghasilkan terjemahan seperti ini:

Pengembara

Suara memanggilku, dan dalam pendengaranku

ada nyanyian mimpi yang melenakan.

Dari mana? Aku tidak tahu, tapi..

aku mendengarnya, dan malam ini pun mendengarnya bersamaku.

Terjemahan di atas dalam sepemahaman peneliti sudah benar, baik ditinjau

dari unsur leksikal maupun gramatikalnya. Namun, hasilnya akan berbeda jika

penerjemahannya memperhatikan nilai estetis. Tanpa mengurangi atau

menambahkan isi dari pesan yang terdapat pada Bsu, terjemahan puisi tersebut

sekurang-kurangnya akan berbunyi sebagai berikut:

Kudengar ada suara memanggilku,

Di balik suara itu ada senandung mengalun merdu.

Dari mana datangnya? Aku pun tak tau.

tapi kudengar dengan jelas, malam pun kurasa begitu.

Penerjemahan puisi ini dilakukan berdasarkan pada prinsip penerjemahan

estetis, yakni penerjemahan yang bukan saja mengacu pada benar tidaknya

hasil terjemahan, melainkan sudah mengarah pada sejauh mana keindahan

penyusunan kata dalam terjemahan.61

61 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, h. 16-17.

Page 58: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

42

B. Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban terjemahan puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah

difokuskan pada diksi dan rima yang memiliki muatan sebagai berikut;

memberi tanda fonetik, terjemahan kata perkata, penerjemahan estetis, dan

analisis proses unsur estetis. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:

1. Pertanggungjawaban Diksi

a. Puisi Pertama

1) Tanda Fonetik

62اع د خ

سكت .. وطرف على طرفها

يض .. وف وق يدي ها يديغض

الرأس ف رقة ت فاسند

المجهد على ق لب الثائر

ولما همت بت قبيلها

شف الرضاب الشهى الندي ور

62 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 380. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 69-70.

Page 59: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

43

لريح سعت نداء الضمي ا

م: ي وغد ل ت عتد ي تمت

حن يت على وقعه هامت

وسرت على غي ما مقصد

Kode:

M : Al-Munawwir

(M) : Maskulin

(F) : Feminim

2) Terjemahan Kata Perkata

M = 326

Penipu, yang suka menipu

اع د خ

سكت و طرف على طرفها

M = 847

Mata-nya (F)

Atas M = 847

Mata-aku

Dan M = 643

Diam,

mati-aku

غضيض و ف وق يدي ها يدى

Page 60: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

44

M = 1587

Tangan, lengan-aku

M = 1587

Tangan,

lengan-

nya (F)

M = 1078

Di atas

Dan M = 1009

Yang rendah,

memejamkan.

اسند الرأس ف رقة

M = 523

Belas kasih / kerampingan,

kelangsingan tubuh.

Di, dalam,

di dalam.

M = 459

Kepala, akal,

puncak bagian

atas.

M = 666

Bersandar,

menaki, naik,

menganggap

على ق لب الثائر المجهد

M = 217

Yang dibebani di luar

batas kemampuan.

M = 160

Pelaku reolusi,

pergolakan,

pemberontakan

M = 1145

Hati, isi, lubuk

hati, jantung,

inti.

Atas, di atas..

ولما همت ب ت قبيلها

M = 1087

Mencium.

Dengan

M = 1519 M = 1289

Dan, ketika

Page 61: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

45

Menggelisahkan,

menyusahkan,

menguruskan.

و رشف الرضاب الشهى الندى

M = 1404

Dermawan, yang

basah/lembab.

M = 749

Yang

berkeinginan,

membangkitkan

M = 503

Air liur,

ludah

M = 500

Menghisap,

menghirup,

meminum

Dan

سعت نداء الضمي الريح

M = 180

Yang luka

M = 828

Perasaan, angan-

angan, suara hati,

batin

M = 1405

Panggilan,

seruan.

M = 659

Mendengar,

mengabulkan,

mendengarkan

ي تمتم ي وغد ل ت عتد

M = 892

Melanggar,

menganiaya, melalimi.

M = 1245

Tidak,

jangan.

M = 1570

Melayani,

yang

Hai, wahai M = 138

Berbicara

tidak jela.

Page 62: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

46

lemah

akalnya.

حن يت على وقعه هامت

M = 1525

Kepala,

kelompok – aku.

M = 1575

Kejatuahan, kejadian,

kedudukan- nya (M)

Atas, di atas. M = 305

Membengkokkan,

mengeluhkan.-

aku

و رت س على غي ما مقصد

M = 424

Maksud,

tujuan.

Sesuatu, hal Selain

Atas, di

atas.

M = 684

Pergi,

berangkat

- aku

Dan

3) Terjemahan Estetis

Dia Penipu

Aku terdiam.. mataku di atas matanya

yang terpejam. Kugenggam erat tangannya yang lembut.

Kusandarkan kepalaku pada tubuh rampinya.

Ada gejolak tak terbendung dalam hatiku.

Saat ingin kucium,

Page 63: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

47

Melumat bibir merahnya.

Kudengar ada seruan hati yang terluka,

Bergumam; hai hina janganlah kau lewati batas.

Kuurungkan niatku semula,

Kulanjut pada sesuatu yang bukan inginku.

4) Analisis

Pada terjemahan klausa سكت وطرف على طرفها غضيض di

puisi baris pertama, jika diterjemahkan secara harfiah akan

menjadi “aku diam, mataku ada di atas matanya yang

menunduk”. Secara leksikal terjemahan tersebut sudah benar,

Namun, dalam terjemahan puitis estetis jelas terjemahan tersebut

kurang memperhatikan mutu kesastraannya, meskipun secara isi

sudah benar. Untuk menghadirkan unsur estetis pada terjemahan

tersebut perlu kiranya peneliti menggunakan konotasi yang

berbeda tanpa mengabaikan isi dari TSu, maka terjemahan

tersebut akan berbunyi: “aku terdiam, mataku di atas matanya

yang terpejam”.

Penerjemahan yang dilakukan oleh peneliti di bagian awal

pada klausa verbal سكت diterjemahkan menjadi “Aku terdiam”.

Page 64: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

48

Secara leksikal kata سكت memiliki arti diam atau mati.63

Peneliti menggunakan makna pertama yakni diam, sebab dalam

konteksnya penulis menggunakan kata سكت untuk

menggambarkan kekaguman.

Kemudian pada selanjutnya peneliti menggunakan konotasi

yang sama dalam menerjemahkan وطرف على طرفها terjemahan

secara harfiah akan berbunyi “dan pandanganku ada di atas

pandangannya”, oleh peneliti diterjemahkan menjadi “kutatap

matanya”. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari ketaksaan

pada bahasa sasaran bila diterjemahkan secara harfiah.

Selanjutnya terjemahan kata غضيض secara leksikal arti

pertamanya adalah rendah, namun kata rendah jelas tidak sesuai

jika disandangkan dengan kata mata, oleh karenanya peneliti

menerjemahkannya dengan terpejam.

Secara keseluruhan terjemahan di atas bisa dibilang

terjemahan yang memadai dalam isi dan bentuk. Penerjemahan

yang peneliti lakukan merupakan penerjemahan estetis puitis

yang beroreintasi pada keterbacaan bahasa sasaran.

63Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka

Progresif, 1997), cet. Ke-14. h. 643.

Page 65: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

49

b. Puisi Kedua

1) Tanda Fonetik

64بعش ي

تشك الشقاء ي شعب ل

ك ول تطل فيه ن واح

لول تكن بيديك مروحا

ك لضمدن جراح

2) Terjemahan Kata Perkata

Rakyatku

ي شعب

ي شعب ل تشك الشقاء

M = 733

Celaka, Malang,

sial, sengsara,

kesukaran,

kesengsaraan,

Diambil dari شكى–

M = 737 يشكو.

Mengadu,

membentangkan,

memaparkan.

Tidak,

jangan.

M = 723

Suku yang

besar, rakyat,

kaum, bangsa,

bukit.

Hai,

wahai.

64 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 96. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 57.

Page 66: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

50

kemalangan,

kesialan.

و ل تطل فيه ن واحك

M = 1473

Menangisi,

meratapi,

ratap, tangis.

Di dalam-nya

(M)

M = 873

Memperpanjang,

memanjangkan – kamu

Tidak,

jangan.

Dan

لو ل تكن بيديك مروحا

M = 180

Luka

Di kedua

tangan-mu

M = 1241

Ada, terdapat –

kamu

Tidak seandainya

ن ضمد جراحك ل

M = 180

Luka- kamu

M = 827

Membalut dengan perban-

kami.

Mesti.

3) Terjemahan Estetis

Rakyatku

Rakyatku, jangan ratapi kesengsaraan.

Page 67: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

51

Sudahilah meratap dalam tangisan.

Andaikan tak ada luka di tanganmu,

Pasti kami balut lukamu.

4) Analisis

Frasa nominal ي شعب secara harfiah diartikan “hai rakyat”

atau “wahai rakyat”, tapi teks seperti ini tidak lumrah dalam

bahasa Indonesia, biasanya kita dengar berupa “rakyatku”, kalau

pun memakai kata “hai” di awal pasti setelah kata rakyat dikuti

nama tempat, seperti “hai rakyat Indonesia”. Oleh karena itu,

guna untuk menghasilkan terjemahan yang lebih umum yakni

tidak berpatokan pada tempat, terjemahannya oleh peneliti

diterjemahkan menjadi “rakyaku”. Selain itu, terjemahan ini

untuk menunjukkan hubungan emosional dan intraksi antara

penulis puisi dan objek dari puisi tersebut. Walaupun pada Tsu

tidak terdapat partikel yang menunjukkan kata milik di mana

biasanya untuk menunjukkan kata milik dalam bahasa Arab

setiap kata benda atau yang dibendakan diberi yâ’ mutakallim )ي(

yang dalam kasus ini jika diterjemahkan ulang akan berupa ب ع ش .

Terlepas dari itu, frasa “rakyatku” lebih memiliki ikatan

emosional antara penguasa dan rakyatnya, di mana dalam

Page 68: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

52

konteksnya, puisi ini dikarang oleh Umar Abu Risyah untuk

menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat setempat.

Kemudian puisi pada larik keempat ك لضمدن جراح oleh

peneliti diterjemahkan “janji kami membalut lukamu”. Kata janji

peneliti timbulkan dari partikel ل yang dikenal dengan Lâm

Taukîd` yang berfungsi untuk menegaskan atau menguatkan,

untuk menghadirkan penegasan itu peneliti timbulkan kata pasti.

Secara keseluruhan terjemahan ini menurut peneliti sudah

cukup memadai antara isi dan bentuk pesan, diksi yang digunakan

tidak berlebihan. Penerjemahan yang peneliti lakukan merupakan

penerjemahan estetis puitis yang beroreintasi pada keterbacaan

bahasa sasaran.

c. Puisi Ketiga

1) Tanda Fonetik

الن كب ة 65ب عد

أمت.. هل لك بي المم

منب للسيف أو للقلم؟!

65 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 7. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 46-47.

Page 69: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

53

أت لقاك وطرف مطرق

خجل من أمسك ال منصرم

ثااب ويكاد الدمع ي همى ع

بب قاي كبيء الل م

صة دامية أمت ! .. كم غ

ف فمى خن قت نوى علك

ف إبئى راعف أى جرح

فاته السى ف لم ي لتئم

2) Terjemahan Kata Perkata

Setelah Tragedi Itu الن كب ة ب عد

أمت هل لك بي المم

Page 70: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

54

Bentuk jamak dari

أمة

antara Bagimu Apakah M = 40

Umat, rakyat, bangsa.

منب للسيف أو للقلم

M = 1153

Pena, tulisan.

Atau M = 685

(untuk) Pedang,

sabit

M = 1378

Mimbar (tempat

berkhotbah)

أ ت لقاك وطرف مطرق

M = 848-849

Diam, menundukan

kedua mata,

merendahkan.

M = 847

(Dan) mata, tepi, ujung,

batas, berpaling,

mengejap- ku

Diambil dari

= M .لقي يلقى

1282 bertemu

dengan.

Apakah

خجل من أمسك ال منصرم

M = 776

Putus, habis, berakhir,

berlalu.

M = 1336

Kemarin sore –

kamu.

Dari M = 324

Merasa malu,

menjadi bingung,

malu.

Page 71: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

55

ثاب اع ويكاد الدمع ي همى

M = 886

Mencampur,

mengaduk, bermain-

main, sia-sia.

M = 1520

Hilang, jauh,

mengalir,

mencucurkan air

mataku.

M = 421

Air

mata.

M = 1238

(dan) merelakan,

bersedia, mencegah,

hampir

لل م ا بب قاي كبيء

M = 36

Merasa sakit, pedih,

menyakitkan, sakit.

M = 1184

Kebesaran, keagungan,

kesombongan.

M = 101

(dengan) sisa,

kekal

أمت كم غصة دامية

M = 424

Yang berdarah.

M = 1008

Sesuatu yang menyumbat

atau melintang pada

kerongkonga.

Berapa Bangsaku

خن قت نوى علك ف فمى

M = 1073 M = 968 M = 1393 M = 373

Page 72: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

56

(di) mulut-ku.

Tinggi, mengalahkan,

mengatasi, menaiki,

mendaki

Rahasia,

bisikan

Mencekik sampai

mati, menangis

tersedu-sedu.

ئىف إب راعف أي جرح

M = 509

Keluar darah dari

hidung, mimisan.

M = 4

(di) menolak, enggan,

tidak mau–aku.

M = 180

Luka.

M = 50

Sesuatu

apa,

mana

فاته السى ف لم ي لتئم

M = 1246

Menjadi baik, menjadi

rapat, berpaut.

Maka tidak M = 26

Yang dihibur.

M = 1076

Berlalu, lewat,

hilang – darinya

(M)

3) Terjemahan Estetis

Setelah Tragedi Itu66

Bangsaku.. di antara bangsa-bangsa lain apa yang kau punya,

Pedang atau pena?!

Haruskah mereka mendatangi kalian, sedang mataku tertutup rapat,

66 Tragedi penyerangan Israel terhadap Palestina.

Page 73: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

57

malu pada harimu yang lalu.

Air mata hampir mengalir sia-sia,

dengan sisa-sisa kehormatan dalam luka.

Bangsaku!.. berapa banyak darah yang menyumbat tenggorokan.

Menutupi kemulyaan kalian di mulutku.

Dalam engganku luka masih mengucur darah.

Balutannya lepas, dan luka pun masih menganga.

4) Analisis

Kata أمة dalam arti leksikal memiliki banyak arti, di

antaranya; saat, waktu, tinggi badan, muka, wajah, ketangkasan,

kesigapan, taat, setia, jalan besar, orang lelaki yang memiliki

banyak kebaikan, orang yang menetapi kebenaran, tanah air,

umat, rakyat, bangsa, makhluk, dan sebagainya.67 Dari sekian

banyak arti tersebut, peneliti memilih arti bangsa sebagai

padanan. Dalam penerjemahannya ada empat arti yang mendekati

terhadap maksud si penulis, yaitu; tanah air, umat, rakyat, dan

bangsa. Pertimbangan leksikal dan realitalah yang menuntun

peneliti memilih arti bangsa. Menurut KBBI kata bangsa

memiliki arti: kelompok masyarakat yang bersamaan asal

keturunan, adat, bahasa, dan sejarangnya.68 Faktanya bangsa

67 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, h. 39-40. 68 David Moeljadi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima, aplikasi luring resmi

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia, versi 0.20. Beta.

Page 74: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

58

Arab merupakan bangsa yang mencakup negara-negara di Timur

Tengah, dalam artian bangsa Arab itu tidak hanya mengarah pada

satu negara saja. Berbeda dengan arti tanah air yang didefinisikan

sebagai negeri tanah kelahiran,69 dan memiliki arti lebih sempit

dari kata bangsa. Sedangkan kata umat, definisinya adalah para

penganut suatu agama.70 Jelas diksi ini tidak pas, karena

konteksnya bukan mengenai keagamaan. Selanjutnya kata rakyat

didefinisikan sebagai penduduk suatu negara, orang kebanyakan,

kelompok pasukan, dan anak buah atau bawahan. Diksi ini

menurut peneliti juga kurang pas, mengingat negara Arab tidak

hanya satu, sedangkan yang dimaksud penulis bisa jadi mencakup

masyarakat Arab secara keseluruhan. Dari semua itu, menurut

peneliti diksi bangsa yang paling tepat, karena dalam konteksnya

puisi tersebut menyampaikan perihal keadaan bangsa Arab pada

saat itu.

Pada terjemahan puisi ini, ada dua kata pada puisi larik

pertama yang peneliti pahama sebagai majaz. Dua kata tersebut

adalah kata سيف yang berarti pedang dan sabit,71 dan kata قلم

yang berarti pena dan tulisan.72 Dalam penerjemahannya peneliti

tetap terjemahkan dengan penerjemahan majaznya. Pedang dalam

69 https://www.kamusbesar.com/tanah-air diakses pada 11.25, tanggal 19 oktober 2017. 70 David Moeljadi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima, versi 0.20. Beta. 71 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, h. 685. 72 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, h. 1153.

Page 75: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

59

budaya Arab seringkali dijadikan simbol dari keberanian dan

kekuatan, sedangkan pena dijadikan simbol dari kreatifitas baik

di negara Arab maupun negara yang lain tidak terkecuali

Indonesia. Pada konteksnya puisi tersebut berbicara terkait

penindasan oleh negara lain -seperti Israel yang memiliki

kekuatan militer yang kuat juga kecanggihan teknologi- terhadap

bangsa Arab seperti di Suriah dan Palestina. Oleh karena itu,

peneliti tetap terjemahkan menjadi “pedang dan pena”. Setelah

menimbang dan mengkaji ulang, juga melakukan interktekstual

peneliti merasa diksi dari kedua arti tersebut tidaklah berlebihan

dan cukup memawakili pesan yang tedapat pada Tsu. Secara

keseluruhan penerjemahan puisi ini sudah cukup memadai dari isi

dan bentuknya. Penerjemahan yang peneliti lakukan merupakan

penerjemahan estetis puitis yang beroreintasi pada keterbacaan

bahasa sasaran.

2. Pertanggungjawaban Rima

a. Puisi Pertama

1) Tanda Fonetik

73ب لبل

حلم تلى عنه ف رغده * هل ي قدر الن وح على رد ه؟

73 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 144. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 37-38.

Page 76: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

60

ل و ي علم الصياد ما صيده * ل م يعل الب لبل ف صيده

2) Terjemahan Kata Perkata

Burung Bulbul 74ب لبل

حلم تلى عنه ف رغده

M = 512

Lapang, bahagia, makmur.

Darinya

(M)

M = 366

Menyendiri di tempat sunyi.

M =

292

Mimpi

هل ي قدر الن وح على رد ه

M = 485

(untuk) mengembalikan,

melingkar, menyalahkan,

menutup.

M = 1473

Ratap, tangis.

M = 1095

Mampu, dapat,

kuasa

Apakah

ل و ي علم الصياد صيده

M = 806

Perburuan-nya

(M)

M = 806 M = 965 Seandainya

74 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, h. 103.

Page 77: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

61

Bentuk jamak dari

berarti صائد

pemburu.

(dia M) memahami

benar-benar, mengetahui,

merasakan.

ل م يعل الب لبل صيده

M = 806

Perburuan-nya

(M)

Burung Bulbul M = 196

Menjadikan, menciptakan,

membuat.

tidak

3) Terjemahan Estetis

Burung Bulbul

Mimpi terbebas adalah bahagianya,

Bisakah ratap si Bulbul kembalikan itu.

Andai pemburu tahu perihal buruannya,

Tidak akan si Bulbul mereka tuju.

4) Analisis

Secara leksikal kata حلم berarti mimpi,75 dan kata تخلى

memiliki arti; menyendiri di tempat sunyi,76 sedangkan رغد

memiliki arti; lapang, bahagia, makmur.77 Jika diartikan secara

harfiah akan berbunyi “mimpi bebas dari pemburu adalah

75 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, h. 292. 76 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, h. 366. 77 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, h. 512.

Page 78: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

62

kebahagiaan si bulbul”, hanya saja pada teks sumber tidak

menyebutkan kata yang mengarah pada pemburu maka peneliti

mengikuti teks sumbernya yakni pada puisi larik pertama tidak

menyebutkan kata pemburu, dan terjemahannya menjadi

sebagaimana yang terdapat pada terjemahan estetisnya. Puisi ini

menceritakan tragedi burung bulbul yang ditangkap pemburu,

yang berharap bisa lepas dan kembali pada kawanannya.

Kesetiaan terjemahan baik isi maupun bentuk bisa kita lihat

dalam terjemahan penggalan puisi tersebut. Isi puisi dilihat dari

segi terjemahan sudah cukup memadai dengan pengambilan diksi

yang sudah sesuai. Sedangkan dari segi bentuk sudah disesuaikan

dengan bentuk teks sumber yang memiliki rima. Secara umum

ritme dalam puisi asli mendapat penggantian pada

terjemahannya. Skema rima terjemahan puisi ialah a-b-a-b

(berupa rima sempurna), yakni dengan rima yang disebut rima

berangkai atau rima berselang. Penerjemahan yang peneliti

lakukan merupakan penerjemahan estetis puitis yang beroreintasi

pada keterbacaan bahasa sasaran.

Page 79: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

63

b. Puisi Kedua

1) Tanda Fonetik

78أ شه ىم نأ ني دوم

أردت أنت انطلقى # إل الباء المعلى

إل ملعب دن يا # ما زارها الوهم ق بل

أهل ول أكن لك كفوا # ول لب ك

ل وغبت .. ل تتكى ل # من القليل الق

ل أدر كيف تصدى # ل النعيم وول

2) Terjemahan Kata Perkata

Lebih Baik Tidak Pergi أ شه ىم نأ ني دوم

أ شه ى م ن أ ني دوم

M = 434

(untuk) Tetap, terus

berlangsung.

Dari

.

M = 749

Memberi sesuatu yang dia

inginkan

78 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 255. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 59.

Page 80: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

64

أردت أنت انطلقى

M = 861

Pergi, berangkat, meledak,

meletus, berseri-seri,

senang.

M = 42

Kamu, engkau

(F)

M = 547

Menghendaki, mengingini-

kamu (F)

إل الباء المعلى

M = 968

Yang diangkat, yang diturunkan.

M = 321

Kemah, tenda, sekam

M = 37

Ke,

kepada

إل ملعب دن يا

M = 462

Dunia, bumi.

M = 1271

Tempat bermai,

M = 37

Ke, kepada

ما زارها الوهم ق بل

M = 1088

Sebelum

M = 1585 – 1586

Angan-angan, khayal,

kecemasan,

kebimbangan.

M = 592

Mengunjungi, miring,

condong-nya (F)

M = 1304

Tidak

Page 81: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

65

ول أكن لك كفوا

M = 1221

Yang sama.

Bagimu M = 1241

(dan tidak) ada, terdapat- aku

ول لب ك أهل

M = 46

Famili, keluarga, kerabat. pantas

M = 229

(untuk) mencintai, menyukai-

kamu (F)

Dan

tidak

وغبت ل تتكى ل

Diriku M = 133

(jangan kau F) meninggalkan,

mengabaikan, membiarkan.

M = 1024

Terbenam, menyusup,

tersembunyi, pergi.

من القليل القل

M = 1152

Paling sedikit, lebih sedikit.

M = 1152

Yang sedikit

Dari

ل أدر كيف تصدى

Page 82: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

66

M = 771

Menentang, melawan,

merintangi.

Bagaimana. M = 401

(tidak aku) memberitahukan

ل النعيم وول

M = 1582

Yang mencintai, yang

menolong

M = 1438

Kesenangan, kenikmatan hidup,

kebahagiaan.

Bagiku

3) Terjemahan Estetis

Lebih Baik Tidak Pergi

Kau ingin meninggalkanku

Keindahan itulah yang kau tuju

Menuju hal yang semu

Yang tak masuk akal sebelum itu

Aku tak serupa bagimu

Tak juga pantas atas cintamu

Kau pun hilang.. Janganlah kau tinggalkanku

Perlahan-lahan mengabaikanku

Aku tidak tahu bagaimana kesenangan itu

datang dan pergi dariku

Page 83: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

67

4) Analisis

Kata أشهى + من yang terdapat pada judul merupakan bentuk

komparatif (tafdhil) berpola أفعل +من yang biasa diterjemahkan

dengan lebih+dari. Kata أشهى berasal dari kata شهي yang memiliki

arti yang berkeinginan.79 Kata أشهى+من bila diartikan akan

menjadi lebih diinginkan dari. Sedangkan verba يدوم merupakan

bentuk derivatif dari دوما–دام yang berarti tetap, terus

berlangsung, berkekalan.80 Terjemahan harfiah dari klausa أشهى

adalah “lebih diinginkan harus tetap”, namun kata-kata من أن يد وم

yang seperti ini tidak berterima dalam bahasa Indonesia, dalam

sepemahaman peneliti kata-kata tersebut memiliki arti lebih

menginginkan pergi daripada harus tetap, meskipun tidak ada

kata yang menunjukan arti pergi, namun dari pesan yang tersirat

memilih tidak tetap otomatis melih untuk pergi. Oleh karena itu,

peneliti memadankannya dengan kata-kata lebih baik tidak pergi.

Ada pembiasan makna pada puisi bari kedua, yakni pada kata

,berarti الباء jika diartikan secara leksikal kata ,الباء املعلى

kemah, tenda, sekam,81 sedangkan kata على berarti yang امل

diangkat, yang diturunkan. Maka frasa ejektival tersebut bisa saja

79 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, h. 749. 80 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, h. 434. 81 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, h. 321.

Page 84: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

68

diterjemahkan dengan “kemah yang diangkat,” istilah ini bisa

jadi tidak pernah kita dengar dalam bahasa Indonesia. Setelah

peneliti melakukan kajian terhadap beberapa sumber, maksud

dari frasa tersebut adalah untuk menunjukan sesuatu yang di luar

nalar.82 Oleh karena itu, dengan beberapa pertimbangan dan

melalui beberapa informasi pula, setelah peneliti melakukan

intertekstual terjemahkan frasa tersebut peneliti terjemahkan

menjadi keindahan. Selain itu, juga diperkuat dengan kalimat

yang terdapat pada puisi larik kedua di baris pertama dan kedua,

yang mana terjemahannya bisa dilihat pada terjemahan

estetisnya.

Selanjutnya ada pembiasan makna pada frasa ejektival القليل

secara harfiah arti dari frasa tersebut adalah yang sedikit القل

yang lebih sedikit, namun peneliti ganti dengan kata perlahan-

lahan sebagai keterangan dari kata meninggalkan sebelumnya.

Kemudian peneliti melakukan penambahan kata setelah frasa

ejektival sebelumnya, dengan tidak mengubah isi yang terdapat

dalam Tsu, penambahan tersebut dimaksudkan untuk

menajamkan pesan yang ingin disampaikan penulis saja. Secara

keseluruhan antara isi dan bentuk penelti rasa sudah cukup

82 Abd al-Azîn an-Nu’mânî, ‘Umar Abu Risyah Sya’ir al-Hub wa al-Wathan. h. 60.

Page 85: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

69

memadai, di mana isinya disampaikan dengan bentuk puisi dan

sama-sama memiliki rima.

Skema rima terjemahan puisi ialah a-a-a-a-a-a-a-a (berupa

rima sempurna), di mana polanya disebut dengan pola sama

bunyi. Penerjemahan yang peneliti lakukan merupakan

penerjemahan estetis puitis yang beroreintasi pada keterbacaan

bahasa sasaran.

c. Puisi Ketiga

1) Tanda Fonetik

م 83أ يا

يال تجب من خيه ش # للحب .. هذا العمر ي دن يا

فجرت ل ن عماءه وحيا# لوله ما كنت المال ول

فطويت سفر عهوده طيا# ئت به!!كيف الياة إذا رز

والموت أشهى ب عده لقيا# داالكون أوهى ب عده سن

2) Terjemahan Kata Perkata

Hari-hariku م أ يا

83 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 266. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 60.

Page 86: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

70

للحب هذا العمر ي دن يا

Wahai dunia

M = 971

Kehidupan, hidup,

usia

Ini

Untuk cinta

ل تجب من خيه شيا

M = 754

Panggangan,

panas

M = 378

(dari) kebaikan,

faidah, harta

benda, kekayaa-

nya (M)

M = 237

Kamu (F) menutupi,

melarang masuk,

menghalangi, merintangi

Tidak,

jangan

إل الباء المعلى

M = 968

Yang diangkat, yang diturunkan.

M = 321

Kemah, tenda, sekam

M = 37

Ke,

kepada

لوله ما كنت المال ول

Dan tidak. M = 210 M = 1241 M = 1298

Page 87: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

71

Kebagusan,

kecantikan,

keelokan.

(tidak) ada, terdapat-

kamu (F)

Jika tidak, andaikan

tidak karena

فجرت ل ن عماءه وحيا

M = 1545

Memberikan isyarat,

petunjuk, wahyu.

M = 1439

Kebajikan

Padaku M = 1035

Kau (F) memancarkan,

mengalirkan ke luar.

ئت رز به كيف الياة إذا

Dengannya

(M)

M = 492

Mengurangi, dermawan,

memperoleh kebaikan,

menimpa.

Jika M = 316

Kehidupan,

hidup.

Bagaimana

فطويت سفر عهوده طيا

M = 874

Isi sesuatu,

dalamnya sesuatu,

lipatan

M = 981

Mengetahui,

menjaga,

memenuhi,

menjumpai.

M = 636

Buku, kitab

suci /

perjalanan

M = 874

Melipat, mematikan,

merahasiakan,

mendekatkan

Page 88: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

72

داسن الكون أوهى ب عده

M = 666

Penopang, sesuatu yang

dibuat sandaran,

Setelahnya

(M)

M = 1586

Melemahkan

M = 1241

Ada, wujud,

keadaan, alam,

dunia, sebab.

والموت أشهى ب عده لقيا

M = 1282

Pertemuan, bertemu

dengan

Setelahnya

(M)

M = 749

Memberi sesuatu

yang diinginkan

M = 1366

(dan) Kematian,

mati

3) Terjemahan Estetis

Hari-Hari

Hai dunia!! Untuk cinta hidup ini kupersembahkan..

Jangan halangi panas dari cinta sarat kebaikan.

Kalau pun kau tidaklah rupawan,

tidak pula kau pancarkan padaku isyarat kebajikan.

Bagaimana jadinya hidup itu, jika cinta tak kubiarkan!!

Kau tutup kemudian, buku pengetahuan dalam lipatan.

Berlanjut semesta goyahkan sandaran

Lalu kematian memberi pertemuan.

Page 89: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

73

4) Analisis

Pada puisi larik pertama, perbedaan budaya antara bahasa

sumber dan bahasa Indonesia terlihat jelas, di mana kata yang

menunjukan panggilan bisa diletakkan di akhir kalimat,

sedangkan dalam bahasa Indonesia biasa ada di depan. Seruan

atau panggilan dalam bahasa Arab lumrahnya memakai partikel يا

(ya), dan penempatannya dalam bahasa Arab bisa di awal atau di

akhir kalimat. Contoh kasus ini seperti kata يا دنيا yang berada di

akhir kalimat dan berarti hai dunia. Sedangkan contoh yang ada

di awal kalimat seperti pada kasus yang terdapat dalam surat al-

Baqarah berikut:

ـ ادم وقلنا نت وزوجك سكن ٱيولك منها رغدا لنة ٱأ

جرة ٱيث شئتما ول تقربا هذه ح لمي ٱفتكونا من لش ٥٣ لظ

Seruan atau panggilan terdapat di awal, yakni pada kata يا آدم

(hai Adam) Oleh sebab dalam bahasa Indonesia umumnya

panggilan itu ada di awal kalimat, maka terjemahannya oleh

peneliti letakkan di depan.

Secara keseluruhan terjemahan yang peneliti lakukan sudah

setia antara isi dan bentuk puisi, yakni selain diterjemahkan

dalam penerjemahannya peneliti kemas dalam bentuk puisi pula,

serta juga memiliki rima.

Page 90: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

74

Skema rima terjemahan puisi ialah a-a-a-a-a-a-a-a (berupa

rima sempurna), di mana polanya disebut dengan pola sama

bunyi. Penerjemahan yang peneliti lakukan merupakan

penerjemahan estetis puitis yang beroreintasi pada keterbacaan

bahasa sasaran.

Page 91: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada bagian ini peneliti akan menyampaikan dua terkait penelitian yang

telah dilakukan. Dua hal tersebut ialah:

1. Proses terjemahan estetis yang diaplikasikan dalam penerjemahan

puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah secara umum cukup sulit. Namun,

karena penerjemahan estetis secara aplikatif membutuhkan proses

yang agak panjang, melalui penelaahan lingual yang komprehensif

baik dari unsur fonetik, morfologis, sintaksis, dan semantis.

Karenanya proses terjemahan estetis baru bisa diselesaikan setelah

melewati proses lingual tersebut.

2. Unsur estetika dalam terjemahan puisi ‘Umar Abû Rîsyah, mencakup

dua hal, yaitu:

a. Diksi

Diksi yang diambil dalam terjemahan setiap katanya harus

disesuaikan dengan konteksnya, diklasifikasikan untuk mewakilkan

pesan yang tersirat pada BSu.

b. Rima

Terjemahan estetis puisi ‘Umar Abû Rîsyah tetap

mempertahankan bentuk rima yang terdapat pada BSu, di mana

terjemahannya tetap harus mempertahankan isi dari BSu. Hal itu

adalah perkara yang sulit dilakukan. Mengingat mengalihkan unsur-

Page 92: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

76

unsur puisi dan sekaligus mempertahankan makna hampir mustahil

bisa dilakukan.

B. Rekomendasi

Puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah yang peneliti terjemahkan hanyalah

sebagian, yakni hanya kumpulan puisi-puisi yang ditulis Abd al-Azîz an-

Nu‘mânî dalam bukunya. Puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah tidak hanya sebatas

yang ditulis oleh Abd al-Azîz an-Nu‘mânî, melainkan masih banyak lagi dalam

literature lain. Oleh karena itu, diharapkan dari rekan-rekan mahasiswa

tarjamah khususnya dan para pembaca pada umumnya, turut serta melengkapi

terjemahan dari puisi-puisi ‘Umar Abû Rîsyah. Penerjemahan estetis puitis

terbukti bisa dilakukan melalui pemadanan yang cukup memadai, dengan

demikian alangkah baiknya jika ada yang melengkapi terjemahan-terjemahan

tersebut.

Page 93: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

77

Daftar Pustaka

Buku

Al Farisi, M. Zaka. 2011. Pedoman Penerjemahan ARAB-INDONESIA Bandung:

PT Remaja Rosdakarya September.

An-Nu’mânî, Abd al-‘Azîz. 1997. ‘Umar Abû Rîsyah Syâ‘ir al-Hubbi Wa al-

Watan. Libanon: Darul Masriyah.

Asrori, Imam. 2004. Sintaksis Bahasa Arab Frasa-Klausa-Kalimat. Malang:

MISYKAT.

Bessie, Polce Aryanto. 2017. Metode Penelitian Linguistik Terjemahan. Jakarta:

Indeks.

Burdah, Ibnu. 2004. Menjadi Penerjemah: Metode dan Wawasan menerjemah teks

arab. Yogyakarta: Tiara kencana.

Damono, Supardi Djoko. 2009. Sastra Bandingan. Tangerang Selatan: Editum.

Dependiknas. KBBI. 2008. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cet ke-4.

Hanafi, Nurachman. 1986. Teori dan Seni Menerjemahkan, Ende Flores-NTT:Nusa

Indah.

Hidayatullah, Moch Syarif. 2014. Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia

Kontemporer. Tangerang Selatan: Alkitabah.

Hoed, Benny Hoedoro. 2006. Penerjemahan dan Kebudayaan.Jakarta: PT Dunia

Pustakan Jaya.

Kamil, Syukron. 2009. Teori Kritik Sastra Arab Klasik Moderen. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Page 94: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

78

Lubis, Ismail. 2004. Humaniora: Jurnal Ihwal Penerjemahan Bahasa Arab ke

Dalam Bahasa Indonesia Vol. 16, No. 1, Februari.

Machali, Rochayah. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta: PT Grasindo.

Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan

Tekniknya (edisi revisi). Jakarta: Rajawali Pers.

Mufid, Nur dkk. 2007. BUKU PINTAR MENERJEMAHKAN ARAB-INDONESIA

(Cara Paling Tepat, Mudah dan Kreatif). Surabaya: Pustaka Progresif.

Mukhtar, 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi

GP Press Group.

Muzakki, Akhmad. 2006. Kesusastraan Arab Pengantar Teori dan Terapan,

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Nababan, M. Rudolf. 2008. Teori menerjemahkan Bahasa Inggris. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Nasution, S. Dkk. 2013. Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, B. 1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Parera, Jos Daniel. 1988. Sintaksis. Jakarta: PT Gramedia.43w

Purba, Antilan. 2012. Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu. Cet.

Ke-2.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan

Fakta.yogyakrta: Pustaka Pelajar.

Page 95: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

79

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, metode, dan tehnik Penelitian Sastra.

yogyakrta: Pustaka Pelajar.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Rîsyah, ‘Umar Abû. 1998. Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah. Beirut: Dâr al-‘Audah.

Sayogie, Frans. 2008.Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia.

Tangerang Selatan: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selden, Raman. 1991. Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press. Cet. Ke-2.

Syihabuddin. 2005. Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktik). Bandung:

Humaniora.

Wargadinata, Wildana dkk. 2008. Sastra Arab dan Lintas Budaya, Malang: UIN

Malang Press.

Walujo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Zaidan, Abdul Rozak dkk. 1994. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka.

Web

Harianto, Sugeng. Penerjemahan Sastra, dalam

https://www.slideshare.net/sugengha/penerjemahan-sastra, diakses pada

hari kamis 30-03-2017.

Nabîl Salâmah, ‘Umar Abû Rîsyah http://www.discover-syria.com/news/2180,

diakses pada selasa 17-10-2017.

Page 96: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 97: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

81

LAMPIRAN 1: Puisi Romantisme

84تسر ف إ

ىق ت ر ي ل ن ظ ال ي غ ك ي ل إ

ق ر ف م ى ال ل ع م ي غ ال ب اص ع ي

اه ق و ش ف ض ر ى ال ل م ت ن ل

ي ش ال ف ت م ال د ي ع ب ال ل إ

ان س ال ي و غ م ا ن ه ل از غ

ي ض ا ال ه ر ذ خ ن ا م ه ز ه و

ه ر ص خ : ي ف ت ه ت ت ض ف ت ان ف

ق و : ط ه ى ب د ج و ي .. و ب ر ق

ة د ت ، م د ي ا ال ه ن م ت ن ك ف

84 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, (Beirut: Dâr al-‘Audah, 1998), h. 131. Abd

al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, (Kairo: Dar al-Misriyah,

2004), cet-2. h. 26.

Page 98: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

82

ىق ش ي ة د ت م ل ز ت ل م و

Gunung Everest

Wahai yang menyatukan awan di titik perpisahan, tidak ada ketidakpastian

bagimu

Kaulah tempat bumi bersandang rindu,

Semakin jauh rindu pun semakin tak terkendali

Ia pun dirayu oleh bintang yang menipu dengan cahaya

Sedang ia dibelenggu tempat sempit

Suara teriak pun menggema

Kekasihku mendekatlah… oh cintaku peluklah..

Kau adalah tangannya yang terbentang,

Senantiasa terbentang, wahai kesengsaraan.

85ط ل ل

قفى.. قدمى! إن هذا ال مكان

يغيب به ال مرء عن حس ه

رمال وأن قاض صرح هوت

85 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, (Beirut: Dâr al-‘Audah, 1998), h. 125. Abd

al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, (Kairo: Dar al-Misriyah,

2004), cet-2. h. 27.

Page 99: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

83

ه أعاليه ت بحث عن أس

أق ل ب طرف به ذاهل

وأسأل ي ومى عن أمسه

ياة أكانت تسيل عليه ال ح

وت غفو ال جفون على أنسه

وتشدو البلبل ف سعده

وترى ال مقادي ر ف نسه

Puing-Puing Reruntuhan

Kakiku… berhentilah! Di tempat ini

seseorang telah kehilangan perasaannya.

Pasir dan reruntuhan bagunan memanggil-manggil,

ketinggiannya mencari-cari di mana dasarnya

aku begitu pusing dibuatnya.

aku bertanya kepada hari ini perihal hari kemarin,

Apakah hidup baginya akan terus berlanjut,

sejenak mata terpejam bersahaja.

Page 100: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

84

Bersama senandung ria burung Bulbul,86

yang seakan lupa akan petaka yang setiap saat mengintainya.

ط ل ل

الصخر عن نحيته أأست نط

وأست نهض ال مي ت من رمسه

حوافر خيل الزمان ال مشت

تكاد تد ث عن ب ؤسه

وتلك العناكب مذعورة

تريد الت فلت من حبسه

ف الدمار لقد ت عبت منه ك

وبتت تاف أذى لمسه

86 Jenis burung seperti cucak rowo.

Page 101: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

85

هنا ي ن فض الوهم أشباحه

تحر الموت ف يسه وي ن

Puing-Puing Reruntuhan

Apakah aku harus berbicara kepada batu batu nisan yang berdiri kokoh,

Atau aku harus membangkitkan mayat dari debu kuburnya.

Jejak waktu berlalu begitu cepat membuatku menggigil.

Hampir ia ceritakan kesengsaraannya.

Laba-laba pun terlihat begitu panik,

Harap lolos dari sang pemburu,

Lelah sudah ia lari dari cengkraman,

Takut akan siksaan yang menipa.

Bayang-bayang halusinasi, ciptakan sosok-sosok mengerikan,

Dan perlahan mati dalam keputusasaan.

87شرود

منه أغان حلم متع صوت ي نادين وف مسمعى *

من أين؟ ل أدرى ولكنن * أصغى وهذا الليل يصغى معى

87 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, (Beirut: Dâr al-‘Audah, 1998), h. 364. Abd al-

Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, (Kairo: Dar al-Misriyah,

2004), cet-2. h. 35-36.

Page 102: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

86

إن راحل فاهدئى * وزو دين بلرضا، واهجعى أختاه ..

أوسع ق وافل الجيال قد لوحت * ت ومىء ل من أف

أن الذى ذوب أوتره * وصب ها ب رءا على الموجع

ت هى* أو مضجعى -إن شئت -متكئىل من حناي سدرة ال من

نك جناحى حلم مفجع * م ل ي ضلل الروح لن أكتسى

* مآتا ت عول ف مدعى كم أمنيات عفت أعراسها

معى* قاطعته، فان هل ف أد ف فمى وكم نشيد مسكر

حسب إذا ألقيت طرف على* أمسى صمدت القلب بلضلع

هات ! لن يسمع الوتر الطي ع هذا الدجى * ب عدى حني هي

ولن ي نام ال حب ف مهده * على صلة الشاعر ال مبدع

ة ف ت رجع وق ضلوع الضحى * غنت، وولت، ث ل م قب

Pengembara

Kudengar ada suara memanggilku,

Page 103: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

87

Di balik suara itu ada senandung yang mengalun merdu.

Dari mana datangnya? Aku pun tak tahu, tapi

kudengar dengan jelas, malam pun kurasa begitu.

Saudari-saudriku. Aku ini pengembara, maka tenanglah.

Pintaku hanyalah rela, dan lelaplah dalam sahaja.

Kafilah suatu bangsa telah menyadarkanku. betapa luasnya cakrawala itu.

Aku orang yang merusak untaian dawai.

Mengikatnya dan membiarkannya kesakitan.

Kumiliki lekuk Sidratul Muntaha.

Dengan leluasa aku bisa bersandar atau tidur sesuka hati.

Tidak, wahai jiwa yang tersesat.

tak kan pernah kupakai dua sayap darimu.

Wujud dari mimpi yang mengerikan

Banyak harapan yang tidak kusuka perayaannya.

Berkumpul meratap di dingding-dinding kamarku.

Banyak nyanyian memabukkan tak mampu kuucap, lantas mengalir deras

bersama air mata.

Bagiku jika kuingat hari kemarin.

Dasyat sekali hati ini tergoncang

Tidak mungkin! tidak akan ada yang tahu kekelaman ini setelahku.

Kerinduan untuk taat beribadah.

Cinta tak kan terlelap dalam peraduannya.

Bagi puja sang penyair pada Pencipta.

Page 104: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

88

Burung-burung bernyanyi di atas sinar sang dhuha,

lantas pergi tampa kenbali lagi.

88ب لبل

ن وح على رد ه؟حلم تلى عنه ف رغده * هل ي قدر ال

ل و ي علم الصياد ما صيده * ل م يعل الب لبل ف صيده

***

ا ي نثر من كبده ته ي نثر أل حانه * كأن ألفي

ظل له * بق كما كان على عهده وإلفه ال مشف

اللفتات، مست وحش * طاو جناحيه على وجده مدله

ه ي نقر ف ق يده قاره غصة * فمد كم أطب قت من

ه أسقمه العيش على وفره * لما رآه ليس من كد

الروض ومن ورده؟وأين مضل ال جن حوله * من زن ب

88 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 144. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 37-38.

Page 105: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

89

***

، ول م يده م ي غنه الن وح طوى ال من ن وحا ولكنما * ل

ف عاف دن ياه ول م ي تحذ * عشا، ول م يمل سوى زهده

ن كيده كأنه من طول ما مضه * من عبث الدهر وم

أب عليه الكب أن ي ورث * الف راخ ذل القيد من ب عده

Burung Bulbul

Mimpi terbebas adalah bahagianya,

Bisakah ratap si Bulbul kembalikan itu.

Andai pemburu tahu perihal buruannya,

Tidak akan si Bulbul mereka tuju.

***

Kudapati dia sedang bersenandung ria,

Seakan-akan menyampaikan yang terdalam suara hatinya,

Temannya yang simpati senantiasa menemani,

Abadi sebagaimana tersirat dalam janji.

Angannya mengisyaratkan kesepian,

Melipat kedua sayapnya dalam kesedihan.

Banyak yang menyumbat tenggorokannya, Sebab itu terkatup paruhnya.

Lantas ia hempaskan demi terbebas dari belenggunya.

Page 106: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

90

Hidup menggerus kesempurnaannya,

dari yang ia lihat bukan dari kerja kerasnya.

Di mana buah terbaik di musimnya,

yang dikelilingi rekahan bunga-bunga?

***

Hasrat tutupi tangisnya,

Tapi tak mampu menghapus juga tak mempengaruhinya

Dunia berputar, tapi ia tak kunjung dapat pencariannya, yang tersisa hanyalah

keenggananannya.

Bagai terlahir ia dari penderitaan panjang, permainan hidup dan tipu dayanya.

Usia lanjut terlihat enggan wariskan benih, yang bebaskan belenggu setelahnya.

ة 89ص ل

ها واختيال؟ كيف نشى ف ربها ال خضر تي

ها عن العز احتيال وجراح الذل نفي

رمال –و جها وم –إن شئت –دها ق فراء ر

رجال –إذا أعطت –على الدب –نن نواها

89 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 12. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 49-50.

Page 107: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

91

Doa

Bagaimana kita berjalan di bukit hijaunya yang penuh pepohonan lebat dan

menyesatkan?

Luka kecil, kita tutupi dari kelemahan dengan sempurna.

Jika ingin dia kembalikan lenggang tanah itu, ia gelombangkan menjadi debu.

Kita akan jadikan ia gersang, jika hanya diberi laki-laki.

90أ شه ىم نأ ني دوم

أردت أنت انطلقى # إل الباء المعلى

إل ملعب دن يا # ما زارها الوهم ق بل

أهل ل أكن لك كفوا # ول لب ك و

وغبت .. ل تتكى ل # من القليل القل

ل أدر كيف تصدى # ل النعيم وول

Lebih Baik Tidak Pergi

Kau ingin meninggalkanku

Keindahan itulah yang kau tuju

90 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 255. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 59.

Page 108: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

92

Menuju hal yang semu

Yang tak masuk akal sebelum itu

Aku tak serupa bagimu

Tak juga pantas atas cintamu

Kau pun hilang.. Janganlah kau tinggalkanku

Perlahan-lahan mengabaikanku

Aku tidak tahu bagaimana kesenangan itu

datang dan pergi dariku

م 91أ يا

ل تجب من خيه شيا# ذا العمر ي دن ياللحب .. ه

فجرت ل ن عماءه وحيا# لوله ما كنت المال ول

فطويت سفر عهوده طيا# ئت به!!كيف الياة إذا رز

لموت أشهى ب عده لقياوا# داالكون أوهى ب عده سن

Hari-Hari

Hai dunia!! Untuk cinta hidup ini kupersembahkan..

Jangan halangi panas dari cinta sarat kebaikan.

Kalau pun kau tidaklah rupawan,

91 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 266. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 60.

Page 109: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

93

tidak pula kau pancarkan padaku isyarat kebajikan.

Bagaimana jadinya hidup itu, jika cinta tak kubiarkan!!

Kau tutup kemudian, buku pengetahuan dalam lipatan.

Berlanjut semesta goyahkan sandaran

Lalu kematian memberi pertemuan.

الف جر 92ل ي أت

مساء الي .. كاد الليل يسحب سته عنا

وق، إن أغفى أو استأن وما زلنا نز الش

فل أكبادن ت روى، ول أقداحنا ت فن

ال ما خفنا ولكن .. طالما خفنا من العذ

Fajar Akan Datang

Selamat malam.. sebentar lagi malam akan menyingkap tabirnya dari kita.

Sedang kita masih tetap mengayuh rindu, Jika terlelap ataupun terlambat,

Hati kita tak dapat menceritakannya, Gelas kita pun takkan bisa pecah

Tapi.. pipih dari pencela kita takuti, sebenarnya apa yang kita takuti.

92 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 291. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 66.

Page 110: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

94

ه ب ي م رأ نل 93

كل أهوائك كانت بدعة

ن غوايت عنيدات التحدىم

أخذت من كبيئى ما اشت هت

ى ووجدى وت لهت بتباري

هب النسيان ذكرى فانطوى ف غي

وان ت هى ف ذلة الغفران حقدى

Tak Akan Kusia-siakan

Cintamu semua telah baru

Dengan dosa kedurhakaan yang menantang

Ia ambil apa yang diinginkan dari kesombongannku.

Dengan kesengsaraan dan kemaraku ia pun menghibur diri.

Ingatanku berkumpul dalam kelamnya lalai,

Dendamku pun berakhir dalam hinanya ampunan.

93 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 231. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 67.

Page 111: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

95

ه ب ي م رأ نل

كل أت راب فماوجفان

حفظوا ود ى، ول أوفوا بعهدى

ما ت ب قى غي هذا القي د ل

ف بقاي الليل من هم وسهد

Tak Akan Kusia-siakan

Mangkukku setiap sebayaku,

Mereka tidak menjaga kesenanganku,

Tidak pula tepati perjanjianku,

Tiada bersisa, selain ikatan yang ada padaku,

Dari cemas dan tak mampu terlelap di penghujung malam.

ه ب ي م رأ نل

به ى إنه عمرى .. ف لن أرم

السي ف الوحشة وحدى ل أطل

Page 112: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

96

Tak Akan Kusia-siakan

Dia hidupku.. aku pun takkan melepaskannya.

Tak kubiarkan pergi dalam murung sendirian

94ان ك بالراج م

ل تصفحى عن ول ت غفرى

إن أحب المرأة الاقده

، ق ول: انطل ق ول: اب تعد عن

هالفاسد ما شئت ف أهوائك

عن رح من زهوى ت غاضيك ي

الشارده أمسى، وعن أحلمك

Abu Vulkanik

Jangan kau berpaling jangan pula kau tutupi dariku.

Senggu aku mencintai wanita pendendam.

94 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 260. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 67.

Page 113: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

97

Katakan: menjauh dariku. Katakan: pergilah

Terserah kau dengan cintamu yang usang.

Melukai orang sombong, yang membiarkanmu dari hariku yang lalu.

dari mimpi-mimpimu yang tak semestinya.

ان ك بالراج م

ب يك ب قاي هوى لو بي جن

لكنت ف هذا اللقا زاهده

Abu Vulkanik

Jika masih ada cinta pada dirimu,

Sebenarnya kaulah yang tidak suka dalam pertemuan ini.

ان ك بالراج م

ماجر البكان ل تكتحل

بلث لج، لول نره الامده

Abu Vulkanik

Abu vulkanik tidak akan sirna sebab salju,

Jika tidak apinya yang redup.

Page 114: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

98

95فيط ال

فك وارتى نا ثر طي على شفت ي

هما فأب عد وهج الشوق والعطر عن

زف رتى وتسألن ماب، فأخن

ما ها موجعا مت بس وأرنو إلي

ها حامل منك وحشت وأرجع عن

وف مقلت ظماوف خافقى جوع،

Impian

Impianmu berkobar di bibir kami,

Lantas semakin jauh. Rindu dan semerbak harum memancar dari keduanya.

Kau bertanya apa yang ada padaku, Sesaklah nafasku.

Kutatap dia dengan senyum tertahan.

Aku pun kembali dengan wajah sendu,

Hatiku hampa, batin pun merana.

95 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 250. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 68.

Page 115: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

99

فيط ال

وأغرق ف كأسى عهودك كلها

ا فما أعرف الشياء إل ت وه

فكل جال صاح ب منه هاتف

إليك ت ناهى أو إل سحرك ان تمى

Impian

Semua janjimu kutenggelamkan dalam gelasku.

Aku tidak tahu apa-apa kecuali bersikap baik,

Setiap keindahan yang membelahku, ada suara yang entah siapa.

Mencegah langkahku padamu, atau berhubungan pada tipu dayamu.

فيط ال

، ب عد ف درب غربت ول خطوات

وث با، وأخضب ها دماسأقطعها

نه وألقاك بلب الذى ت عرفي

Page 116: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

100

ولن تسأل عنه، ولن أتكلما

Impian

Aku melangkah, tibalah aku di tempat pengasingan.

Akanku potong-potong untuk dijadikan tempat duduk, kuwarnai dengan darah.

Kulemparkan padamu dengan cinta, yang kau tahu apa itu.

Kau tidak akan menanyakannya, Dan aku pun tak akan menjawab.

96اع د خ

سكت .. وطرف على طرفها

يض .. وف وق يدي ها يديغض

الرأس ف رقة فاسندت

مجهد ال على ق لب الثائر

ولما همت بت قبيلها

شف الرضاب الشهى الندي ور

96 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 380. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 69-70.

Page 117: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

101

سعت نداء الضمي الريح

م: ي وغد ل ت عتد ي تمت

حن يت على وقعه هامت

وسرت على غي ما مقصد

Dia Penipu

Aku terdiam.. mataku di atas matanya

yang terpejam. Kugenggam erat tangannya yang lembut.

Kusandarkan kepalaku pada tubuh rampinya.

Ada gejolak tak terbendung dalam hatiku.

Saat ingin kucium,

Melumat bibir merahnya.

Kudengar ada seruan hati yang terluka,

Bergumam; hai hina janganlah kau lewati batas.

Kuurungkan niatku semula,

Kulanjut pada sesuatu yang bukan inginku.

Page 118: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

102

97ع ن اد

هذى الرب كم ضاق ف فضاؤها

باتا .. أت عث ر مال على جن

ها ودون زحامه شب الصى في

آخر ي تكسر درب يغيب، و

وملعب، ومر أذيل با

ها النسر ب عدت، فما ت رقى إلي

Menyimpang

Tempat yang indah ini, tampak sempit pada air yang mengalir di atasnya.

Tak nampak aku di sisinya.. Dengan gagap kusampaikan,

melempar batu kecil ke dalamnya tak akan membuatnya sempit.

Pintu besarpun terbenam, dan yang lain pun pecah.

Tempat bermainku, jalan terakhirku jauh olehnya.

Binatang Ansur pun enggan mendakinya.

97 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 184. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 72.

Page 119: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

103

ع ن اد

وتطوف ب دن يا مضلة الن

ا ول أتي ل أن ت قى من ه

والي وم ل وهج ، ول أرج با

ا من مزنة ت تحدر فكأن

Menyimpang

Buah segar berputar bersamaku, memutari dunia.

Buah itu, tidak kukeluarkan tidak pulah aku pilih,

Hari ini nyala apinya tidak terang, wewangian juga tak ada.

Tak ubahnya ia awan hitam yang turun ke bumi.

ع ن اد

مه وأرى الشتاء تطاولت أي

ر وازداد عسفا ق لبه المتحج

كم زارن، وكشفت عن صدرى له

Page 120: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

104

فأقام ل ي زهو ول ي تكب

Menyimpang

Kulihat musim dingin jadi lebih lama, tak seperti biasa.

Kelaliman bertambah, hatinya pun turut serta.

Berapa yang mengunjungiku, kubuka bagian depan untuknya.

Lantas kunaikkan, ia tak berkilau juga tak sombong.

ع ن اد

وأت يت مرآتى، وعطرى ف يدى

ها أبصر ف بصرت ما ل كنت في

عا فخفضت طرف .. ذاهل مت وج

ها .. عاتبا، أست نكر ون فرت من

خانت عهود مودتى، ف ت غيت

ا ت ت غي ما كنت أحسب أن

Menyimpang

Kudatangi istriku, semerbak bau harum sudah kugenggam.

Kulihat sesuatu yang tak pernah kulihat di sana,

Page 121: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

105

Kupejamkan mata, pusing aku dibuatnya,

Kuberanjak pergi, tinggalkannya,

Dengan hati menggerutu, meminta penjelasan,

janji kasihku terkhianati, cemburu.

Tak kusangka dia berubah secepat itu.

Page 122: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

106

Lampiran 2: Puisi Nasionalisme

الن كب ة 98ب عد

أمت.. هل لك بي المم

منب للسيف أو للقلم؟!

أت لقاك وطرف مطرق

خجل من أمسك ال منصرم

ثااب ويكاد الدمع ي همى ع

الل م بب قاي كبيء

أمت ! .. كم غصة دامية

ف فمى خن قت نوى علك

ف إبئى راعف أى جرح

98 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 7. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 46-47.

Page 123: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

107

فاته السى ف لم ي لتئم

Setelah Tragedi Itu

Bangsaku.. di antara bangsa-bangsa lain apa yang kau punya,

Pedang atau pena?!

Haruskah mereka mendatangi kalian, sedang mataku tertutup rapat,

malu pada harimu yang lalu.

Air mata hampir mengalir sia-sia,

dengan sisa-sisa kehormatan dalam luka.

Bangsaku!.. berapa banyak darah yang menyumbat tenggorokan.

Menutupi kemulyaan kalian di mulutku.

Dalam engganku luka masih mengucur darah.

Balutannya lepas, dan luka pun masih menganga.

99م يض الاة م ح

ه ن أذاب على هواه شباب وط

وحباه بلمأث ور عن أشعاره

يل الطرف ف ال مجد يجل أن ي

99 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 14. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 49.

Page 124: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

108

ال جب ناء من أسواره ما هدم

فكأنه من ن يله لفراته

حل تاذبه يدا جزاره

Pelingdung Ketidakadilan

Tanah air, ia perbaiki hasrat pemudanya,

Merayap turun dari rambunya.

Keluhuran pun malu sekedar untuk kedipka mata,

Tentang ketakutan yang mampu robohkan dinding kokoh.

Seolah ia mencapai muara sungai.

Awan hitam yang ditarik oleh pembaitainya.

م يض الاةم ح

عات بته .. ونسيت طيب ناره

وأبيت أن تصغى إل أعذاره

سلفة حلمه تلك البقية من

قع غليل أن واره نضبت، ول ت ن

Page 125: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

109

أوما لمحت على كآبة صمته

ما شقت القدار من أستاره؟

Pelindung keitidakadilan

Kau mencelanya.. lupa betapa bagus bahannya.

Kau diam siap dengar alasannya.

Bekas itu dari mimpi manisnya.

Meresap ke dalam, tapi tak kuasa mengpus dendam membara.

Atau kau tak melihatnya sekejab, dengan sedih hingga kau terdiam.

Mampukah kekuatan menyingkap tabirnya?

م يض الاة م ح

هل ف رواب القدس كهف عبادة

تن و جوانبه على أحباره

خشب الصليب على الرمال مضب

بدماء من نعموا بطيب جواره

Pelindung keitidakadilan

Di bukit-bukit Bait al-Maqdis adakah ruang ibadah,

membengkoknya sisi-sisinya bagi si alim.

Page 126: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

110

Di atas pasir, kayu salib diwarnai merah pekat,

Oleh darah orang yang hidup senang, dengan kebaikan tetangganya.

م يض الاة م ح

كم حرة .. ل تدر عي الشمس ما

ف خذرها، أغضت بطرف كاره

وب ناتا وجلى، تضج أمامها

والرجس يدف عها إل أوكاره

Pelindung keitidakadilan

Banyak wanita-wanita terhormat..

Tidak tahu bentuk matahari.

Tidak dalam ruang khususnya, diam dengan mata penuh kebencian.

Putri-putrinya menggigil ketakutan, mengadu di hadapannya.

Kesalahan yang membawanya pada kurungan.

م يض الاةم ح

بن استجارت هذه الزمر الت

Page 127: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

111

مد الزمان لا يد استهتاره

العري ي نشرها على أن يابه

والوع يطوي ها على أظفاره

Pelindung keitidakadilan

Pada siapa rombongan ini minta perlindungan,

Sedang padanya waktu tetap membentangkan hasrat.

Telanjang menunjukan mereka pada taringnya.

Sedang lapar ia sembunyikan di balik kuku-kukunya.

م يض الاةم ح

مهل حاة الضيم إن لليلنا

فجرا سيطوى الضيم ف أستاره

ا ما نم جفن القد عنك وإن

هي هدأة الر ئ بال ق بل نفاره

Pelindung keitidakadilan

Pelan-pelan pelindung kelaliman bekerja,

Page 128: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

112

Jika pada malam kami ada sang fajar,

Ia akan melipat kelaliman itu dalam tabirnya.

Tak kan pernah redup dendam itu padamu,

Bagai langkah harimau sebelum buruannya pergi.

100يد ح ت الةم سب

ي بسم .. من علمه

كيف يطيب الل

Senyum Menantang

Tersenyumlah.. orang yang mengajarkannya

bagaimana mengobati luka.

يد ح ت الةم سب

سلحه على الث رى

عثر مطم مب

100 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 23. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 53.

Page 129: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

113

وصدره مزق

ه أعداؤه وحول

ت لعنه وتشتم

Senyum Menantang

Hancur berserakan senjatanya di atas tanah,

Sedang dadanya sudah terkoyak-koyak.

Sekelilingnya musuh-musuh dengan pedang terhunus,

Mencaci juga menyiksanya.

يد ح ت الةم سب

أزرى بذل حقيها

ومات وهو ي بسم

Senyum Menantang

Terjatuh dengan sangat memalukan,

Dan mati sambil tersenyum.

Page 130: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

114

101يائ د ف

أمضى .. ويذهلن طلب

، وعن دن يا شباب عن

أمضى .. ويسألن الربيع

ول أجيب مت إيب؟!

Tebusanku

Aku bekerja.. apa yang kucari bingung aku dibuatnya,

bahkan sampai masa mudaku.

Aku bekerja.. musim semi bertanya padaku,

Jangankan menjawab, ia kembali pun aku tak tahu?!

يائ د ف

عاد ب ين وبي الموت مي

اب أحث له رك

101 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 28. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 54.

Page 131: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

115

بن فاس النعيم عب

السمح والمجد اللباب

Tebusanku

Ketentuan antar aku dan kematian.

Kutawarkan padanya tungganganku.

Melekat pada angin sepoi dari surga yang lapang, juga keluhuran hati.

يائ د ف

هذى الرب وع رب وع آبئي

وأجدادى الغضاب

ي –فداك العمر –عط ر

عاد من جرحى ت راب مي

Tebusanku

Rumah ini kediaman kakeh moyangku,

yang murka atas perihal yang terjadi.

Harumkan -usiamu- wahai

Waktu, siapa yang menyakiti tanahku.

Page 132: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

116

يائ د ف

ف لسوف ت ركز فيه أعلمي

سها حراب وتر

Tebusanku

Benderaku akan ditancapkan di sana.

Dijaga oleh tongkat kecilku.

102يد ل اب وارز

زروا بلدي نفرين

من اليال إل العيان

متشو قي لرؤية السناء

قاء الزمان عن

ن ت ها با أن صغت فت

102 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 81. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 55.

Page 133: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

117

أوحى إل ى با افتتان

Kunjungi Negeriku

Kunjungi negeriku,

Muncul dari angan menyata.

Rindu akan pandang tak jemu.

Bencana masa.

Kudengarkan kesesatannya,

Dengan yang ditunjukkan padaku, bersamnya kegilaanku.

يد ل اب وارز

ت ها حت غدت غن ي

ف مسمع الدن يا أغان

Kunjungi Negeriku

Kusenandungkan sampai pagi.

Nyanyianku didengar dunia.

يد ل اب وارز

أطلقت ها من خذرها

فوان ملى السنا والعن

Page 134: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

118

Kunjungi Negeriku

Kulepaskan ia dari kurungannya,

Dari permukaan tumbuhan dan bagian yang keras.

يد ل اب وارز

ي ت ها حاة وجعلت فت

المجد، ف رسان الرهان

Kunjungi Negeriku

Kujadikan pemuda-pemudanya,

dalam penjagaanku yang berharga.

Pasukan Kavaleri sebagai jaminan.

يد ل اب وارز

زاروا بلدي فاخت بأت

مكان خشيت أن يدروا

Kunjungi Negeriku

Kunjungilah negeriku,

Aku pun akan bersembunyi.

Aku takut mereka tahu tempat yang kudiami.

Page 135: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

119

103بعش ي

تشك الشقاء ي شعب ل

ك ول تطل فيه ن واح

لول تكن بيديك مروحا

ك لضمدن جراح

Rakyatku

Rakyatku, jangan ratapi kesengsaraan.

Sudahilah meratap dalam tangisan.

Andaikan tak ada luka di tanganmu,

Pasti kami balut lukamu.

بعش ي

أنت ان ت قيت رجال أمرك

وارت قبت بم صلحك

103 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 96. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 57.

Page 136: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

120

Rakyatku

Kau keluarkan pasukanmu.

Pada mereka kau menanti kebaikanmu.

ش عب ي

لفى عليك .. أهكذا

تطوى على ذل جناحك!!

لول تبح لواك علياء

الياة ل ما است باحك

Rakyatku

kau menyedihkan bagiku..

Begitukah kau lipat rendah sayapmu!!

Jika tak kau beri kemulyaan pada hasratmu,

maka hidup pun tak kan membiarkanmu.

104د ال خ

ما أرى؟ هذه ذوائب مزوم

104 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 537. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar

Abû Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 58.

Page 137: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

121

وهذى خيامهم والمغان

Kekal

Apa yang kulihat? Ini adalah orang loteng,

yang lubang hidungnya digelangi.

Tidak hanya di atas tandu,

Di rumahnya pun mereka mengigau.

د حأ

))أحد (( لح حي لح عليه

عال ضمن هيكل إنسان

ف كتاب مبي زرع ال

وحاه بكل عضب يان

Uhud

((Uhud)) kadang-kadang muncul kepermukaan,

Lantas tampaklah dunia, menjamin manusia dalam pertumbuhan.

Menabur benih baik dalam kitab suci,

Menjaganya dengan setiap pedang tajam Yamani.

Page 138: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

122

د ال خ

ي مسجى ف ق بة اللد ي خالد

هل من ت لفت لب يان؟

الب غىل رعان الص با إذا عصف

وألفى فمى ضريح لسان!!

Kekal

Hai yang membentangkan kain pada bangunan kekekalan. Oh yang Abadi,

apakah ada yang tidak suka dengan penjelasanku?

Tidak ada pingsan bagi si perindu, jika bertiup kencang pada wanita penghibur.

Dan kuburan lidahku ada pada mulutku.

105الغ ر ب ة

ي غربت .. ل تطلقى أسرى

ل ف العمر ما ي غرى ل ي ب

105 ‘Umar Abû Rîsyah, Dîwân ‘Umar Abû Rîsyah, h. 79. Abd al-Azîz an-Nu’mânî, ‘Umar Abû

Rîsyah Sya’ir al-Hubbi wa Al-Wathan, h. 71.

Page 139: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

123

م كنت الشذى طالعتن أي

يلم ف أكمامه الضر

ول ت زال طيفى المرتى

موحش ق فر ف كل درب

Pengasingan

Hei tempat asingku.. ikatanku pun tidak dilepas.

Sisa umurku pun sudah habis.

Kuteliti satu-satu, di mana hari-hari aku berlaku buruk.

Bermimpi dalam bunga-bunganya yang segar.

Selalu saja ada impian yang terlempar,

Di setiap pintu yang tak hanya sunyi tapi juga terpencil.

الغ ر ب ة

كم سلوة نجي ت ها فان ث نت

ت رمقن بلنظر الشزر

با كفنت ف الفجر جراح الص ن

Page 140: UPAYA PENERJEMAHAN ESTETIS PUISI-PUISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38052/2/HASIN... · Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka

124

ورحت ل ألوى على أمر

Pengasingan

Banyak sekali kesenangan, miliki jalan yang beliku.

Memandangku sejenak, dengan mata nanar tanda marah,

Luka kecil itu kututupi saat fajar,

Demi perintah, kuberangkat segera tanpa menunda-nunda.

الغ ر ب ة

ت ه ي غرب ىت !! ما أق رب المن

ب عد جفاف الكأس من خرى

سيى بتاب وتى إل قبه

وان تصب ب وما على القب

Pengasingan

Hei tempat asingku!! Apa yang paling dekat dengan akhir.

Setelah arak tak lagi menghuni gelas.

Berangkatlah menuju kuburnya, bawalah serta peti matiku.

Burung hantu berdiri tegak, gagah di atas kuburnya.