133
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING STICKS PADA SISWA KELAS IV MI EL-ZIYAN Skripsi PTK Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : Hasan Basri NIM 1812018300082 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH PROGRAM DUAL MODE SYSTEM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE

TALKING STICKS PADA SISWA KELAS IV MI EL-ZIYAN

Skripsi PTK

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

Hasan Basri

NIM 1812018300082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

MADRASAH IBTIDAIYAH

PROGRAM DUAL MODE SYSTEM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

skripsi berjudul : "upaya peningkatan Hasil Belaiar IpS MelaluiPendekatan Belajar Kooperatif ripe Tatking sticks pada siswa Kelas Iv MrEl'ziyan Di Madrasah rbtidaiyah El-ziyan Depok', diajukan oleh HasanBasri, NIM. 1812018300082, kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan uINSyarif Hidayatullah Jakarta. Telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah padatanggal 16 Juni 2016 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhakmemperoleh gelar sarjana pendidikan Islam (s.pd.I) daram bidang pendidikanguru Madrasah ibtidaiyah.

Panitia fljian Munaqosah

fanggal

2b16.Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/prodi)Dr. Khalimi. M.AeNiP. 19650515 199403 I 006

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/prodi)AsEp Ediana Latip. M.pdNIP. 19810623 2009121 oo3

Penguji IDr. Fauzan. M.A.NIP. 19761107 200701 I 013

Penguji IIDrs. Jafar Sanusi. M.ANIP. i19581704 t993}t 2 00t

,/,

?/gl^g fts!,t{u\.r'

e,ft /u,{

Page 3: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

LEMBAR PENGESAHAN

skripsi be{udul : 'oupaya Meningkatkan Hasil Belajar rps MelaluiPendekatan Belajar Koaperatif Tipe Tatking Sticks Pada Siswa Kelas 1.IEl-ziyan Di Madrasah rbtidaiyah EI-Ziyan Depok, disusun oleh Hasan Basri,,Nfr-f. 18*20;14300082, .Frograra studi-Dual Mode Sstexr; Jur,usan-.pendi.dikan

Gwu Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah lekarta. Telah melalui bimbingan

dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak untuk diujikan pada sidang

munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

.Iakarta, 11 Maret 2016

Yang Mengesahkan,

Dosen Pembimbing Skripsi,

NIP. 19s00307197903 1004

Page 4: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

UPAYA MENINGKATKAN IIASIL BELAJAR IPSMELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPETA{-{(NG "ST{C{(S' r?tDA .SfSWA KE{,AS {V' Nff T,L.ZfrAN

Di Madrasah Ibtidaiyah El-Ziyan Depok

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Syarat-Syarat Untuk Memperoleh GelarSarjana Pendidikan

Oleh

Hasan BasriNrM 1812018300082

NIP. 195003071979A3 1004

i

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAHIBTIDAIYAH DUAL MODE SYSTEM

FAI(ULTAS tr,MT] TARBMTAtr sAN KBISURTTANUI{TVERSITAS ISLAM NEGERI SYARTT HIDAYATULLAH

JAKARTA2016

Page 5: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTA FITK

Jl. tr JBnda tto. 95 dputat 1 541 zJakafta lnd@@ia

FORM {FR}: 23 Juli 2013

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Nama

NIM

Fakultas

Jurusan

Judul Skripsi

Sayat yang bertanda tangan di bawah ini :

:Hasan Basri

:1812018300082

: Tarbiyah dan Keguruan

: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IpS Melalui

Pendekatan Belajar Kooperatif !-ipe Talking Sticks

Pada Siswa Kelas IV MI El-Ziyan Di Madrasah

Ibtidaiyah El-Ziy an Depok

: Dr. Faridal Arkam, M.pdDosen Pembimbing

Dengan ini rnenyatakan lrakwa skripsi yang saya buat benar-benar hasilkaya sendiri dan saya berlanggung jawab seeara akademis atas apa yang saya

tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh ujianMunaqasah.

Jakarta, i1Maret2016

Mahasisrva Ybs,

Easan BasriNrM. 1812018300082

Page 6: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Belajar Kooperatif

Tipe Talking Stick Pada Siswa Kelas IV MI El-Ziyan Kota Depok

Oleh: Hasan Basri

NIM. 1812018300082

ABSTRAK

Penelitian ini berlatar belakang permasalahan adanya kesenjangan antara

Hasil belajar siswa yaitu pengetahuan siswa hanya bersifat konsep dan teori,

pembelajaran kurang bermakna artinya siswa hanya dapat mengetahui konsep-

konsep dan teori-teori tanpa dapat merealisasikannya dalam kehidupan

sehari-hari. Sehingga prestasi yang diperoleh siswa hanya bersifat hapalan dan

pengetahuan.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Kooperatif tipe

Talking Stick pada mata pelajaran IPS, hasil belajar siswa pada bidang study IPS

dan hubungan antara model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan

hasil belajar siswa pada bidang study IPS.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pretest

dan postest kepada 20 siswa kelas IV di. MI EL-Ziyan Kota Depok. Analisis data

yang digunakan adalah dengan cara pengolahan nilai siswa, menentukan nilai

hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking

Stick dan menentukan ramalan serta menafsirkan dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian yang dilakukan kepada 20 siswa kelas IV di MI EL-

Ziyan Kota Depok adalah sebagai berikut: Meningkatkan hasil Belajar Siswa

melalui model pembelajaran Kooperatif pada mata pelajaran IPS diperoleh data,

pada Siklus I rata-rata akhir 52,75, hasil ini berkatagori kurang cukup karena nilai

KKM yang ditentukan sekolah adalah 60,00. Dan pada penelitian siklus II rata-

rata akhir adalah 74,50 hasil ini menunjukan baik, oleh karna itu pembelajaran

menggunakan model Kooperatif pada pelajaran IPS bisa meningkatkan prestasi

belajar siswa.

Kata Kunci: Peningkatan Hasil Belajar, & Kooperatif Tipe Talking Stick

iv

Page 7: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Effort Increase Product Study IPS Through Approach Study Cooperative

Kind Talking Stick To Students 4th

Grade Mi El-Ziyan Depok

By: Hasan Basri

NIM. 1812018300082

ABSTRACT

This research is background appear problems discrepancy between result

study students, that knowledge students only concept characters and theory

learning less meaningfull students only can know concept and theories without

can realization in daily life with the result that achievement who gain students

only material characters to be memorized and knowladge.

Purpose wich want be reached of this research is to know increase result

study of students through learning model cooperative kind taling stick to IPS,

result study of students to IPS and connection between learning model

cooperative kind talking stick with product study of students to IPS.

Method wich is used in the research is quantitative method, tehnis

observasing that be done with method interview, observation, pretest and posttest

to 20 students 4th

grade in the MI El-Ziyan Depok.

Data analisys which be used is with method tabulation percentage of

students, determine percentage result study with use learning model cooperative

kind talking stick and determine prediction with interprete and mae conclusion.

Result research which be done to students 4th

grade in the MI El-Ziyan

Depok, is as the following: increase result study students through learning model

cooperative kind talking stick to IPS is gotten data to cycle I end result is 52,75.

This result category less sufficient because percentage KKM which a greed is

60,00 and to research cycle II end is 74,50 this result show good because which

learning use method cooperative kind talking stick to IPS can increase

achievement study students.

Key Words: Increase Product Study, & Cooperative Kind Talking Stick

v

Page 8: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan

Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian yang berjudul : “Upaya

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Belajar Kooperatif Tipe

Talking Sticks Pada Siswa Kelas IV MI El-Ziyan Di Madrasah Ibtidaiyah El-

Ziyan Depok”.

Tujuan utama penyusunan Penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam menempuh ujian Sarjana Fakultas Tarbiyah pada Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di UIN Jakarta.

Daya upaya telah penulis curahkan dalam penyusunan PTK ini, namun

penulis sadar bahwa Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Karena itu dengan

segala kelapangan dan keterbukaan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun demi perbaikan serta pengembangan selanjutnya.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta dorongan

dari berbagai pihak. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya M.A. Sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Dr. Khalimi, M.Ag. Selaku Ketua Program Studi PGMI Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;

3. Dindin Ridwanudin, M.Pd. Sebagai Ketua Program Dual Mode System;

4. Dr. Faridal Arkam. M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktunya unruk memberikan bimbingan, arahan, kepada

peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan mudah dan lancar.

5. Bapak dan ibu dosen yang selama ini telah mendukung serta memberikan ilmu

yang luar biasa, sehingga semakin bertambah ilmu yang sangat berharga untuk

masa depan peneliti.

6. Ayahanda tercinta H. Zaini dan ibuda tersyang Hj. Fatimah, yang telah

memberikan dukungan secara moral maupun material selama menuntun ilmu

Universitas Ilam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Istriku tersayang Wiwin Wiarsih dan Anak-anakku tercinta Darla Sabina, Jidan

Arkom Ramadhan dan si kecil Muhammad Rabbani Izdihar yang selalu

vi

Page 9: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

memberikan motivasi serta semangat hidup untuk terus mengemban ilmu yang

lebih tinggi.

8. Kakakku H. Zaenal Abidin yang besedia dengan sangan untuk menjadi teman

hangat dikeluarga.

9. H. Zainal Abidin selaku Kepala MI El-Ziyan Kota Depok yang telah

memberikan dukungan selama perkuliahan sampai proses penelitian.

10. Semua rekan-rekan seperjuangan Dual Mode System Angkatan 2012 yang

telah memberikan dukungan serta kerja sama yang baik dalam menimba ilmu

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang semuanya menjadi pengalaman

paling berkesan serta luar biasa.

11. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung serta memberikan

dorongan pada peneliti, yang telah turut pula memberikan sumbangsih pikiran

dan masukan sehingga skkripsi ini menjadi lebih kompleks.

Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis umumnya bagi para pembaca, serta memenuhi persyaratan dan tujuan

yang dikehendaki. Semoga Allah SWT senantiasa menunjukan jalan terbaik bagi

pengikut-Nya yang telah berupaya dengan itikad baik. Amiin.

Depok, Maret 2016

Penulis

vii

Page 10: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH ..................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................. ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................ iii

ABSTRAK ....................................................................................... iv

ABSTRACT ..................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................... vi-vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii-ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Indentifikasi Area dan Fokus Penelitian ............................ 3

C. Pembatasan Penelitian ....................................................... 4

D. Perumusan Masalah ........................................................... 4

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ...................... 4

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN ..................................................... 6

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti ........................ 6

1. Pembelajaran IPS ......................................................... 6

2. Hasil Belajar Siswa ...................................................... 10

3. Model Pembelajaran Kooperatif .................................. 20

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... 25

C. Hipotesis Tindakan ............................................................. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 27

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ........ 27

viii

Page 11: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

C. Subjek Penelitian ............................................................... 35

D. Peran dan Posisi Peneiti dalam Peneliian .......................... 35

E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................ 35

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................... 36

G. Data dan Sumber Data ....................................................... 37

H. Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 37

I. Tehnik Pengumpulan Data ................................................. 38

J. Tehnik Pemerriksaan Kepercayaan .................................... 39

K. Analisis Data dan Interpretasi Data ................................... 39

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ..... 42

A. Deskripsi data .................................................................... 42

B. Analisis Data ..................................................................... 46

C. Pembahasan Temuan Penelitian ........................................ 69

D. Keterbatasan Dalam Penelitian ......................................... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 73

A. Kesimpulan ..................................................................... 73

B. Saran .................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ix

Page 12: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 4.1: Aktivitas Siswa Saat Observasi ...................................... 46

2. Gambar 4.2 : Aktivitas Siswa Pada Penjelasan Materi Siklus I .......... 48-49

3. Gambar 4.3 : Aktivitas siswa saat diskusi Siklus I .............................. 49

4. Gambar 4.4 : Aktivitas Siswa Saat Melakukan Pembelajaran Model Talking

Stick Siklus I ................................................................... 60

5. Gambar 4.5 : Aktivitas Siswa Saat Melakukan Pembelajaran Model Talking

Stick Siklus II ................................................................. 61

x

Page 13: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 4.1 : Data Pengajar MI El-Ziyan ................................................ 43

2. Tabel 4.2 : Data Hasil Pretest dan Postest Siklus I Pertemuan I .......... 51

3. Tabel 4.3 : Data Hasil Pretest dan Postest Siklus I Pertemuan II ........ 52

4. Tabel 4.4 : Nilai Hasil Belajar IPS Pretest Siklus 1 ............................. 53

5. Tabel 4.5 : Nilai Hasil Belajar IPS Postest Siklus 1 ............................ 54

6. Tabel 4.6 : Hasil Observasi Guru Siklus I ............................................ 54

7. Tabel 4.7 : Hasil observasi terhadap siswa pada siklus 1 .................... 55

8. Tabel 4.8 : Data Hasil Pretest dan Postest Siklus II Pertemuan I ........ 63

9. Tabel 4.9 : Data Hasil Pretest dan Postest Siklus II Pertemuan II ....... 64

10. Tabel 4.10 : Nilai Hasil Belajar IPS Pretest Siklus II ......................... 65

11. Tabel 4.11 : Nilai Hasil Belajar IPS Postest Siklus II ........................ 65

12. Tabel 4.12 : Hasil Observasi Guru Siklus II ...................................... 66

13. Tabel 4.13 : Persentase observasi terhadap siswa pada siklus II ....... 67

14. Tabel 4.14 : Hasil uji “t” ..................................................................... 69

xi

Page 14: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua pihak

yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD/MI yang merupakan ujung

tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD/MI adalah orang yang paling berperan

dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di

zaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru SD/MI dalam setiap pembelajaran

selalu menggunakan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat

memudahkan siswa memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering

terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu

banyak dan keluhan kekurangan waktu untuk mengajarkannya semua.

Pendidikan pada saat ini sesuai dengan KTSP intinya menekankan pada

upaya pengembangan sikap nilai-nilai dasar yang direalisasikan dalam kebiasaan

berpikir dan bertindak, pengetahuan, keterampilan.

Kurikulum pendidikan seyogyanya mampu menyediakan kesempatan kepada

setiap individu untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki, baik

dalam hal subject matter maupun motode penyampaiannya.1

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampialan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2

Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik memerlukan

berbagai sarana prasarana pendidikan serta lingkungan dan tata tertib yang

dikeluarkan oleh suatu lembaga baik di tingkat dasar, tingkat menengah maupun

1 Ratna Yudhawati & Dani Haryanto. 2011. Psikologi Pendidikan. Cetakan ke-1. Jakarta :

Prestasi Pustakaraya. hal. 109-110 2 Undang-undang RI. 2003. Tentang Sistem Pendidian Nasional.

1

Page 15: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

2

di tingkat tinggi. Kebiasaan anak yang merupakan hasil pendidikan akan tampak

hasil dari latihan-latihan atau pembiasaan yang dilakukan oleh sekolah.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan untuk melaksanakan fungsinya

kesulitan dalam membentuk akhlakul karimah. Hal ini disebabkan karena

terbatasnya pendidikan dan kemampuan dalam mendidik anak serta kurangnya

kesadaran semua warga sekolah dalam mematuhi peraturan serta tata tertib

sekolah, Inilah yang menjadi dasar kuat perlunya pendidikan formal dan informal

dilakukan secara seimbang dan berkesinambungan, sehingga pendidikan formal

ataupun in formal dapat dikerjakan secara bersama-sama.

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli

IPS atau social studies. Dalam istilah asing untuk pendidikan IPS istilah yang

sering diigunakan adalah Sosial Studies, Sosial Education, Sosial Studies

Education, Sosial Science Education, Citizenship Education, Studies of Society

and Environment. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan

social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies.3

Pada pembelajaran IPS anak belajar menggunakan keterampilan dan alat –

alat studi sosial, misalnya mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan

mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas dan relevansi data,

mengklasifikasikan dan menafsirkan data-data sosial serta merumuskan

kesimpulan.

Kalau dilihat dua paparan di atas, menunjukan bahwa untuk mencapai

keberhasilan dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga siswa dapat

mencapai prestasi belajar yang diharapkan, maka latar belakang pendidikan guru

dan kemampuan dasar harus dimiliki oleh guru, khususnya guru bidang studi PKn

hendaknya benar-benar diperhatikan. Keberhasilan program pendidikan tidak

dapat dipisahkan dari peran masyarakat secara keseluruhan baik sebagai sumber

asal, sumber daya maupun sebagai pemakai hasil lulusan.

Namun selama ini hasil belajar mengajar IPS di MI EL-ZIYAN masih

kurang, dikarenakan faktor, (1) Banyaknya nilai siswa yang kurang dari KKM 60,

(2) Kurangnya sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS, (3) Banyaknya

3 Iwan Purwanto. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan Sosial. Jakarta. hal. 2

Page 16: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

3

siswa yang tidak memahami materi yang diajarkan, (4) Model pembelajaran yang

diterapkan guru cenderung monoton (5) Kurangnya media pembelajaran IPS pada

materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya, (6) Kurang profesionalnya guru

dalam menggunakan alat pembelajaran. Oleh karna itu permasalahan ini tidak

boleh dibiarkan dan harus segera dipecahkan dengan menggunakan model

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Strategi pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick adalah strategi

pembelajaran yang didalamnya mengkondisikan para siswa untuk bekerja sama

didalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar.

Menurut Ibrahim (2002:2) strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi

pembellajaran yang membantu siswa mempelajari isi akademik dan hubungan

sosial.4

Model pembelajaran kooperatif Tipe Talking Stick dapat diaplikasikan dalam

semua bidang studi dan untuk semua jenis kelas, baik kelas khusus untuk anak-

anak berbakat, kelas pendidikan khusus, kelas dengan tingkat kecerdasan rata-rata

dan sangat diperlukan dalam kelas heterogen dengan berbagai tingkat

kemampuan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penelitian ini diberi judul:

“Upaya Peningkatan hasil belajar IPS melalui pendekatan belajar

Kooperatif tipe Talking Stick pada siswa Kelas IV MI EL-ZIYAN Kota

Depok”.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitiannya

Dari latar belakang yang dipaparkan di atas penulis menemukan beberapa

masalah yang perlu didentifikasi, yaitu :

1. Banyaknya nilai siswa yang kurang dari KKM.

2. Kurangnya sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS.

3. Banyaknya siswa yang tidak memahami materi yang di ajarkan

4. Model pembelajaran yang diterapkan guru cenderung monoton.

4 Masitoh & Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Cetakan ke-1. Jakarta : Ditjen

Pendis. hal. 232

Page 17: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

4

5. Kurangnya media pembelajaran IPS pada materi Keragaman Sosial dan

Budaya.

6. Kurang profesionalnya guru dalam menggunakan alat pembelajaran.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Dari indentifikasi, maka peneliti membatasi masalah, yaitu :

1. Banyaknya nilai siswa yang kurang dari KKM pada materi Keragaman

Sosial dan Budaya pada pembelajaran IPS.

2. Kurangnya sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS.

3. Model pembelajaran yang diterapkan guru cenderung monoton.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Dari uraian diatas penulis membuat permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS melalui

pendekatan belajar Kooperatif Tipe Talking Stick pada siswa Kelas IV

MI EL-ZIYAN Kota Depok ?

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Hasil Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Meningkatnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS melalui pendekatan

belajar Kooperatif Tipe Talking Stick pada siswa Kelas IV MI EL-

ZIYAN Kota Depok

2. Kegunaan hasil penelitian

Besar harapan penulis agar penelitian ini berguna bagi seluruh kalangan,

khususnya bagi dunia pendidikan yaitu untuk acuan pengajaran yang lebih

maksimal dan bermanfaat di masa yang akan datang.

Dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick

akan menambah pengalaman baru bagi siswa, yang mana diharapkan bisa

memberikan masukan terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam

mengembangkan nilai-nilai diri siswa itu sendiri.

Siswa mendapatkan pembelajaran yang bermanfaat tentang bagaimnana cara

bersosialisasi dengan memahami perbedaan-perbedaan yang tumbuh dalam

Page 18: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

5

kelompok, siswa dapat saling bertukar pikiran antara sesama anggota kelompok

sehingga setiap siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih banyak,

siswa dapat belajar untuk mau mendengarkan dan saling menghargai pendapat

orang lain.

Kegunaan bagi guru dalam penelitian ini adalah guru diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam kegiatan belajar mengajar dan

dalam hal ini model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick menjadi

alternatif pembelajaran IPS untuk meningkatkan nilai-nilai belajar siswa.

Harapan Peneliti bagi sekolah agar Penelitian Tindakan Kelas (Action

Research Class) ini dapat dijadikan masukan untuk kebijakan dalam upaya

meningkatkan proses belajar mengajar dan perlunya kerja sama yang baik antara

guru dengan guru dan guru dengan kepala sekolah.

Page 19: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

6

BAB II

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Pembelajaran IPS

a. Pengertian pembelajaran IPS

Menurut Nu’man Somantri, bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial

yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.

Penyederhanaan mengandung arti : a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu

sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai

dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b)

mempersatukan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan

kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.5

Secara mendasar, IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan

segala tingkah laku dan kebutuhan. IPS berkenaan dengan cara manusia

memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan

kewajiban; memanfaatkan sumber daya yang ada dipermukaan bumi; mengatur

kesejahtraan dan Keragaman Sosial dan Budayanya maupun kebutuhan lainnya

dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya, IPS

mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan

bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.6

Mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar bertujuan menyiapkan peserta didik

sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang baik dan memberi dasar

pengetahuan dalam masing-masing bidangnya untuk kelanjutan pendidian jenjang

di atasnya. Secara kelembagaan, program pendidian ini dikelola dan dibina oleh

direktorat jendral pendidikan dasar dan menengah beserta satuan pengelola

pendidikan dibawahnya sampai ke daerah, dan lembaga-lembaga pendidikan.7

5 Iwan Purwanto. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan Sosial. Jakarta. hal. 2

6 Ibid. h. 5

7 Udin S. 2012. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Tangerang selatan. Universitas terbuka

hal. 1.2

6

Page 20: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

7

Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi, pemanfaatan media

pembelajaran yang lebih lengkap, merupakan upaya untuk menarik minat dan

menggerakkan potensi yang ada dalam diri peserta didik, karena pada kurikulum

yang semakin berkembang penekanan aktivitas dan peran peserta didik dalam

proses belajar mengajar diupayakan lebih menonjol/dominan.

Dalam proses pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, penyajian media

pembelajaran seorang guru dituntut agar bervariatif dan inovatif guna merangsang

motivasi siswa untuk belajar dan mencegah siswa dari kejenuhan proses belajar,

sehingga memberi kesegaran agar proses belajar menjadi suatu proses yang

menyenangkan bagi siswa, dengan demikian tujuan dari pembelajaran dapat

dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan Pengertian pendidikan Sosial di atas maka dapat dinyatakan

bahwa pendidikan IPS merupakan usaha untuk membekali siswa dengan

pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan warga negara yang

ditekankan pada pengalaman dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada tujua yang lebih tinggi, secara

hirarki, tujuan pendidikan nasional pada tataran oprasional dijabarkan dalam

tujuan institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan. Permenddiknas RI nomor

22 tahun 2006 menegaskan bahwa ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah

satu mata pelajaran yang diberikan dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs.8

Adapun tujuan pelajaran IPS menuurut GBPP meliputi hal-hal berikut :9

1) Membekali peserta didik dengan pengetauan sosial yang berguna dalam

kehidupan masyarat.

2) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang

terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

3) Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan.

8 Iwan Purwanto. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan Sosial. Jakarta. hal. 7

9 Ibid.

Page 21: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

8

4) Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif,

dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian

kehidupan yang tidak terpisahkan. dan

5) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,

perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.

c. Karakteristik Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Untuk mempelajari karakteristik IPS di SD dapat dilihat dari dua sudut

pandang yaitu :10

1) Materi IPS

Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:

a) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari

keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara

dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

b) Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,

produksi, komunikasi, transportasi.

c) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan

antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai

yang terjauh.

d) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang

dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang

tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

e) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,

pakaian, permainan, keluarga.

2) Strategi Penyampaian Pengajaran IPS

Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan

pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga,

masyarakat/tetangga,kota, region, negara, dan dunia.

10

http://www.academia.edu/8613400/Materi_1_Pendidikan_IPS_di_SD_Semester_3_FKIP_

PGSD_Universitas_Riau

Page 22: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

9

Adapun kriteria keserasian bersekolah adalah sebagai berikut.

a) Anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan teman-teman

sebaya, tidak boleh tergantung pada ibu, ayah atau anggota keluarga lain

yang dikenalnya.

b) Anak memiliki kemampuan sintetik-analitik, artinya dapat mengenal

bagian-bagian dari keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali

bagian-bagian tersebut.

c) Secara jasmaniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah.

d. Manfaat Pembelajaran IPS

1) Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam

kehidupannya kelak di masyarakat.

2) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang

terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

3) Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang

keahlian.

4) Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif

dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi

bagian dari kehidupan tersebut.

5) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,

masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di sisi lain, melalui pembelajaran IPS diharapkan pembekalan terhadap siswa

dengan kemampuan mengembangkan penalarannya, disamping aspek nilai dan

moral. Kemampuan tersebut dapat dikuasai oleh siswa melalui kegiatan

pembelajaran. Dengan demikian, peran penting dalam pengembangan dan

penggunaan model pembelajaran dijadikan tujuan utama pembelajaran.11

11

Udin S. 2012. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Tangerang.Universitas Terbuka. hal. 9.5

Page 23: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

10

2. Hasil Belajar Siswa

a. Pengertian Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang yang

belajar akan berubah atau bertambah prilakunya, baik yang berupa pengetahuan,

keterampilan motorik, atau penguasaan nilai-nilai (sikap).12

Untuk mengetahui arti hasil belajar terlebih dahulu akan di bahas secara

singkat pengertian belajar menurut para ahli. Merupakan suatu perubahan dalam

tingkah laku, melalui pelatihan dan pengalaman yang bersifat relatif mantap.

Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai

aspek kepribadian baik fisik maupun psikis, seperti : Perubahan dalam pengertian,

pemecahan dalam suatu masalah, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun

sikap.13

Belajar menurut Morgan yang dikutif Ngalim Purwanto adalah setiap

perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu

hasil dari latihan atau pengalaman.14

Dari dua definisi di atas, dapat dipahami bahwa hasil belajar merupakan suatu

perubahan yang terjadi pada anak didik (pembelajar) baik secara fisik ataupun

psikis yang mengarah kepada suatu tingkah laku yang positif, yang dipengaruhi

oleh berbagai faktor, baik faktor intern ataupun faktor ekstern. Hasil belajar yang

diharapkan yaitu adanya perubahan pada aspek meliputi:

a. Kognitif

Pembinaan pola pikir/kognitif yakni, membina kecerdasan dan ilmu

pengetahuan yang luas dan mendalam sebagai penjabaran dan siap fathonah

rosulullah. Mereka yang mempuyai sikap fathonah mampu menangkap gajala dan

hakikat dibalik semua peristiwa. Mereka mampu belajar dan menangkap peristiwa

yang ada diseekitarnya.15

Adapun jenis prestasi dalam indikator kognitif meliputi ;

12

Masitoh dan laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam. h. 4 13

Ibid 14

M. Ngalim Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan. Bndung: PT Remaja Rosdakarya. h. 84 15

Abdul Majid. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 72

Page 24: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

11

1) pengetahuan, 2) Pemahaman, 3) Penerapan, 4) Analisis, 5) Sintesis, dan

6) Evaluasi.16

b. Afektif

Afektif yakni pembinaan sikap mental (mental attitude) yang mantaf dan

matang sebagai penjabaran dari siap amanah Rasululah. Indikator dari seseorang

yang mempunya kecerdasar ruhaniah adalah sikapnya yang selalu ingin

menampilkan sikap yang ingin dipercaya (kredibel), menghormati dan dihormati.

Sikap hormat dan dipercaya hanya dapat tumbuh apabila kita meyakini suatu yang

kita anggap benar sebagai prinsip-prinsip yang tidakk dapat diganggu gugat.17

Adapun jenis prestasi dalam indikator kognitif meliputi ; 1) Penerimaan,

2) sambutan, 3) Apresisasi, 4) Internalisasi, dan 5) Karakterisasi.18

b. Psikomotor

Psikomotor, yakni pembinaan tingkah laku dan akhlak mulia sebagai

penjabaran dari sifat sidiq Rasulullah ddan pembinaan keterampilan

kepemimpinan yang visioner dan bijaksana sebagai penjabaran sifar tablig

Rasulullah.19

Adapun jenis prestasi dalam indikator kognitif meliputi ;

1) Ketrampilan bergera dan bertindak, dan 2) kecaapan ekspresi verbal dan non

verbal.20

b. Manifestasi Perilaku Hasil Belajar

Hasil Belajar yang ditunjukan dalam perilaku dapat berbentuk : a) kebiasaan.

b) Keterampilan. c) Pengamatan. e) Berfikir Rasional dan Kritis. f) Sikap. g)

Inhibisi.21

Adapun uraian tentang perilaku hasil belajar adalah sebagai berikut,

yaitu :

16

Muhibbin Syah. Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. h. 113.. h. 151 17

Abdul Majid. loc.cit .h. 76 18

Muhibbin Syah. loc.cit. h. 152 19

Abdul Majid. loc.cit. h. 82 20

Muhibbin Syah. loc.cit. h. 152 21

Ibid., h. 118.

Page 25: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

12

1) Kebiasaan

Kebiasaan adalah suatu cara bertindak yang telah dikuasai, bersifat persistent

(tahan uji), seragam, dan hampir-hampir otomatis. Di samping itu, pelakunya

hampir-hampir tiak menyadarinya. Karenanya, orang yang melakukan suatu

kebiasaan masih dapat memusatkan pikirannya terhadap persoalan lain.

2) Keterampilan

Keterampilan (skill) ialah setiap perbuatan yang menuntut keahlian.

Kecakapan berbeda dari kebiasaan, perbedaan itu terlihat pada hal-hal sebagai

berikut :

a) Kebiasaan muncul secara otomatis dan pada umumnya si pelaku tidak

menyadarinya, sementara kecakapan merupakan perbuatan yang

menuntut kesadaran tingkat tinggi serta minat dan kemampuan

diskriminasi yang penuh.

b) Kebiasaan bersifat seragam (uniform), sementara kecakapan dapat

mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

c) Kecakapan menuntut dilakukannya ulangan atau latihan terus menerus

untuk mempertahankan kualitasnya, sementara kebiasaan tidak demikian.

3) Berfikir Rasional dan Kritis

Belajar dimanifestasikan dalam berfikir rasional. Dalam belajar, seseorang

bekerja dengan prinsip-prinsip dan pengertian-pengertian dasar yang menuntut

abstraksi tingkat tinggi. Dengan berfikir rasional, pelajar berusaha memperoleh

jawaban terhadap pertanyaan bagaimana (how) dan mengapa (why). Dalam

pelajaran-pelajaran seperti ilmu pasti, sejarah, ilmu pengetahuan alam atau

psikologi pelajar dididik untuk mempertimbangkan hubungan sebab-akibat,

menguraikan masalah dan situasi, mencari implikasi, dan menarik kesimpulan.

4) Sikap

Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu.

Perbuatan belajar yang telah dilakukan oleh pelajar akan memperlihatkan

kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah terhadap suatu objek, tata

nilai, peristiwa, dan sebagainya.

Page 26: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

13

5) Inhibisi

Inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respons

tertentu karena adanya proses respons lain yang sedang berlangsung. Pelajar yang

telah melakukan perbuatan belajar mestinya memiliki kesanggupan untuk

mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau

melakukan tindakan lain yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan

lingkungannya.

Untuk mencapai hasil belajar yang optimal guru harus melakukan langkah-

langkah yang tepat dan cermat dalam menghadapi situasi dan kondisi

pembelajaran. Oleh karenanya, guru harus profesional. Keprofesionalan guru

tersebut tentunya akan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang professional meliputi:22

1. Kompetensi Paedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimilikinya. (Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat

3 butir a). Artinya guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran,

mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan

pembelajaran. Guru harus menguasi manajemen kurikulum, mulai dari

merencanakan perangkat kurikulum, melaksanakan kurikulum, dan

mengevaluasi kurikulum, serta memiliki pemahaman tentang psikologi

pendidikan, terutama terhadap kebutuhan dan perkembangan peserta

didik agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan berhasil guna.

2. Kompetensi Personal, adalah kemampuan kepribadian yang mantap,

stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,

dan berakhlak mulia. (SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir b). Artinya

guru memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi

sumber inspirasi bagi siswa. Dengan kata lain, guru harus memiliki

kepribadian yang patut diteladani, sehingga mampu melaksanakan tri-

22

http://petaparosenheim.blogspot.co.id/2013/04/syarat-syarat-guru-profesional.html

Page 27: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

14

pusat yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu Ing Ngarso

Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. (di depan

guru member teladan/contoh, di tengah memberikan karsa, dan di

belakang memberikan dorongan/motivasi).

3. Kompetensi Profesional, adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang

ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP, penjelasan Pasal 28

ayat 3 butir c). Artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas

berkenaan dengan bidang studi atau subjek matter yang akan diajarkan

serta penguasaan didaktik metodik dalam arti memiliki pengetahuan

konsep teoretis, mampu memilih model, strategi, dan metode yang tepat

serta mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Guru pun

harus memiliki pengetahuan luas tentang kurikulum, dan landasan

kependidikan.

4. Kompetensi Sosial, adalah kemampuan guru sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali

peserta didik, dan masyarakat sekitar. (SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3

butir d). Artinya ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial, baik

dengan murid-muridnya maupun dengan sesama teman guru, dengan

kepala sekolah bahkan dengan masyarakat luas.

Tugas guru melaksanakan pendidikan ilmiah, karena ilmu itu memiliki

pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadian anak sebagai pemegang amanah

yang dilimpahkan oleh orang tua anak dan sebagai salah satu pelaksanaan

Pendidikan Islam, guru madrasah tidak hanya bertugas memberi pendidikan

ilmiah melainkan merupakan kelanjutan dan sejalan dengan tugas orang tua, yaitu

merupakan pendidikan muslim pada umumnya yaitu memberikan pengetahuan

yang berwawasan keimanan, ketakwaan dan berahlakul karimah.

Page 28: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

15

Guru Madrasah selain sebagai pemegang amanat orang tua dan sebagai salah

satu pelaksanaan Pendidikan Islam. Tugas guru madrasah selain harus sejalan

dengan tugas yang juga merupakan pendidik muslim.

Guru yang menjadikan dirinya sebagai pendidik propesional memiliki tugas

dan tanggung jawab untuk menyandang suatu pekerjaan dan jabatan tersebut yang

didasarkan berdasarkan prinsip. mengemukakan bahwa persyaratan bagi propesi

guru, yaitu : 23

a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.

b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan.

c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan.

d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.

f. Memperoleh penghasilan yang ditentuakan sesuai dengan pretasi kerja.

g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.

h. Memiliki jaminan perlindungan hukum.

i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-

hal yang berkeitan dengan tugas keprofesionalan guru.

c. Indikator Hasil Belajar Siswa

Dalam proses pembelajaran siswa ditunjukan hasil pembelajaran sebagai

tahapan perubahan prilaku yang merupakan indikator pada penelitian ini dengan

mengklasifikasikan tipe hasil belajar siswa menjadi 3 (tiga) aspek: yaitu kognitif

(pengusaha intelektual), Afektif (Berhubungan dengan sikap dan nilai),

Psikomotorik (kemampuan, keterampilan, bertindak, berprilaku).24

Bahwa pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah

mengetahui garis-garis besar indikator (petunjuk adanya prestasi tertentu) terlebih

dahulu.25

Disini penulis hanya akan mengungkapkan indikator-indikator dari tipe

23

Sudarman Damin. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group. h. 109. 24

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 113. 25

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 150

Page 29: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

16

hasil kognitif yang menyangkut kepada hasil prestasi siswa dalam mata pelajaran

IPS sesuai dengan indikator yang akan digunakan dalam penelitian yaitu :

a. Kognitif

Pembinaan pola pikir/kognitif yakni, membina kecerdasan dan ilmu

pengetahuan yang luas dan mendalam sebagai penjabaran dan siap fathonah

rosulullah. Mereka yang mempuyai sikap fathonah mampu menangkap gajala dan

hakikat dibalik semua peristiwa. Mereka mampu belajar dan menangkap peristiwa

yang ada diseekitarnya.26

Adapun jenis prestasi dalam indikator kognitif meliputi ;

1) pengetahuan, 2) Pemahaman, 3) Penerapan, 4) Analisis, 5) Sintesis, dan

6) Evaluasi.27

b. Afektif

Afektif yakni pembinaan sikap mental (mental attitude) yang mantaf dan

matang sebagai penjabaran dari siap amanah Rasululah. Indikator dari seseorang

yang mempunya kecerdasar ruhaniah adalah sikapnya yang selalu ingin

menampilkan sikap yang ingin dipercaya (kredibel), menghormati dan dihormati.

Sikap hormat dan dipercaya hanya dapat tumbuh apabila kita meyakini suatu yang

kita anggap benar sebagai prinsip-prinsip yang tidakk dapat diganggu gugat.28

Adapun jenis prestasi dalam indikator kognitif meliputi ; 1) Penerimaan,

2) sambutan, 3) Apresisasi, 4) Internalisasi, dan 5) Karakterisasi.29

c. Psikomotor

Psikomotor, yakni pembinaan tingkah laku dan akhlak mulia sebagai

penjabaran dari sifat sidiq Rasulullah ddan pembinaan keterampilan

kepemimpinan yang visioner dan bijaksana sebagai penjabaran sifar tablig

Rasulullah.30

Adapun jenis prestasi dalam indikator kognitif meliputi ;

1) Ketrampilan bergera dan bertindak, dan 2) kecaapan ekspresi verbal dan non

verbal.31

26

Abdul Majid. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 72 27

Muhibbin Syah.loc.cit. h. 151 28

Abdul Majid. loc.cit .h. 76 29

Muhibbin Syah.loc.cit. h. 152 30

Abdul Majid. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 82 31

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

h. 152

Page 30: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

17

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa dalam bidang pendidikan khususnya pengajaran,

merupakan gambaran dari hasil belajar siswa dalam menempuh suatu jenjang

pendidikan atau bidang studi., hanya permasalahannya faktor apa saja yang

menyebabkan munculnya prestasi pada diri seseorang. Faktor itu terdapat di

dalam diri siswa (Internal, eksternal dan pendekatan belajar), baik itu kemampuan

intelegensi, minat, bakat dan yang lainnya. Hal ini sangat besar pengaruhnya

terhadap hasil belajar. 32

Dengan demikian, hasil belajar yang dicapai siswa pada hakekatnya

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Oleh karena itu

pengetahuan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

tersebut, penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa untuk mencapai

hasil belajar yang se-optimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-

masing.

a. Faktor Internal

1) Faktor Kematangan

Kematangan ialah tingkat perkembangan dimana organ-organ individu sudah

berfungsi. Dalam proses belajar faktor kematangan ini sangat menentukan. Oleh

karena itu setiap usaha belajar akan lebih berhasil bila dilakukan bersamaan

dengan tingkat kematangan individu, sebab kematangan ini erat sekali

hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak pada diri manusia,

kematangan ini dilihat pada saat berfungsinya organ tubuh sebagaimana mestinya,

artinya jika kemampuan mental sudah dapat berfungsi dengan baik, maka

kematangan sudah tercapai atau sudah siap.

2) Faktor Kecerdasan

Kemampuan inteligensia seseorang sangat mempengaruhi terhadap cepat

lambatnya atau terpecahkan tidaknya suatu permasalahan. Intelegensi siswa

sangat membantu terhadap pengajar untuk menentukan apakah siswa mampu

mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk menentukan keberhasilan siswa

32

Ibid.h.132

Page 31: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

18

yang telah mengikuti pelajaran, meskipun tidak akan terlepas dari faktor yang

lainnya.

Kemampuan inteligensia merupakan potensi dasar bagi pencapaian hasil

belajar yang dibawa sejak lahir.33

intelegensi kedalam tiga aspek kemampuan,

yaitu : 1) Direction, artinya kemampuan untuk memusatkan kepada suatu masalah

yang harus dipecahkan. 2) Adaptation, yaitu kemampuan untuk mengadakan

adaptasi terhadap suatu masalah yang dihadapinya atau fleksibel.. 3) Criticisn,

artinya kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah yang

dihadapi maupun terhadap dirinya sendiri.

3) Faktor Latihan

Latihan adalah mengulang-ulang suatu kegiatan, sehingga kecakapan,

pengetahuan, keterampilan akan dikuasainya secara mendalam dan akan

menghasilkan hasil belajar yang memuaskan, pengetahuan, kecakapan,

pengalaman dan yang lainnya yang telah dimiliki, tanpa latihan akan berkurang

atau bisa hilang dan tidak bermanfaat.

4) Faktor Motivasi

Faktor motivasi merupakan faktor yang sangat penting, sehingga dapat

mempengaruhi keberhasilan belajar, di dalam proses belajar mengajar, motivasi

ini berfungsi sebagai penuntun anak untuk belajar. Guru sebagai pengajar

mempunyai peranan penting dalam proses menumbuhkan motivasi belajar.

Motivasi adalah hal yang penting bagi proses belajar. Karena motivasi

menggerakan orgasme, mengarahkan tindakan, serta memilih tujuan belajar yang

dirasa paling berguna bagi kehidupan individu.

Jadi motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di

dalam menentukan tujuan dan untuk mencapainya perlu berbuat atau bertindak,

sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya

penggerak atau pendorongnya. Dalam proses belajar mengajar haruslah

diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik.

33

Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 52

Page 32: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

19

b. Faktor Eksternal

1) Faktor Keluarga

Keluarga merupakan tempat pertama kali anak mendapat proses pendidikan,

sehingga pengaruh pendidikan keluarga terhadap perkembangan anak sangat besar

sekali, karena waktu atau peluang untuk bergaul di rumah lebih banyak

dibandingkan dengan lingkungan lain. Suasana dalam keluarga yang

mempengaruhi keberhasilan belajar anak adalah berupa cara orang tua mendidik,

hubungan orang tua dengan anak serta anggota keluarga yang lain, ekonomi dan

sebagainya. Termasuk dalam keluarga, ada tidaknya fasilitas yang diperlukan

dalam belajar turut memegang peranan penting pula.

Suasana rumah dapat mempengaruhi hasil belajar anak, karena rumah

merupakan tempat belajar anak yang paling banyak mempengaruhi terhadap hasil

belajarnya. Untuk itu agar anak dapat belajar dengan baik, perlulah diciptakan

suasana rumah yang tenang, tentram, Serta masih banyak faktor dari dalam

keluarga, yang akan mempengaruhi terhadap proses belajar anak juga terhadap

hasil atau prestasi anak itu sendiri.

2) Faktor Sekolah

Faktor Sekolah yang mempengaruhi belajar siswa sangat banyak, seperti

metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswanya, disiplin sekolah,

media pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung atau sarana dan sebagainya.

Semuanya berkaitan dengan sekolah dalam melaksanakan proses belajar

mengajar, serta membantu terhadap kelancaran proses belajar mengajar, yang

akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Misalnya metode mengajar, guru sebagai tenaga pengajar memiliki peranan

penting dalam menggunakan metode mengajar. Oleh sebab itu seorang guru

dituntut untuk terampil dan berpengalaman dalam mengembangkan metode

mengajar tersebut. Metode mengajar adalah cara yang diperlukan guru dalam

mengadakan hubungan interaksi dengan siswa pada saat berlangsungnya proses

belajar mengajar.

Page 33: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

20

3) Faktor Masyarakat

Masyarakat adalah tempat atau lingkunan serta orang-orang yang hidup di

sekitar kita setelah keluarga. Jadi masyarakat merupakan satu kesatuan sosial

yang mempunyai ikatan dan norma-norma, serta saling ketergantungan antara satu

individu dengan individu lainnya.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Kooperatif

Pembelajaran Kooperaif adalah Pembelajaran yang di dalamnya

mengkondisikan para siswa untuk bekerja bersama-sama di dalam kelompok-

kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar.34

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

1) Hasil Belajar Akademik

Dari berbagai metode yang digunakan dalam pembelajaran ekonomi,

pembelajaran kooperatif merupakan metode alternatif untuk mencapai tujuan

pembelajaran ekonomi antara lain meningkatkan kemampuan siswa untuk bekerja

sama dengan orang lain, dan pada saat yang sama dapat meningkatkan prestasi

akademik. Hal ini dikarenakan bahwa metode pembelajaran kooperatif sesuai

untuk pelajaran ekonomi karena memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap

pembelajaran ekonomi dan penerapannya pada dunia riil.

Ada beberapa dugaan tantang faktor yang menyebabkan lebih tingginya

prestasi akdemik dalam metode pembelajaran kooperatif jika dibandingkan

dengan metode lainnya. Dari perspektif perkembangan metode pembelajaran

kooperatif, pengaruh pembelajaran kooperatif pada prestasi siswa sebagian besar

disebabkan oleh penggunaan tugas terstruktur.

Dalam pandangan ini kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi, berdebat,

mengemukakan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain merupakan

unsur penting dari pembelajaran kooperatif yang menyebabkan meningkatnya

prestasi akademik. Dalam kegiatan tersebut siswa lebih banyak dirangsang dengan

34

Masitoh, Dra dan Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Cetakan ke 1. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI

Page 34: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

21

membaca, mendengar, dan berdiskusi. Informasi yang diulang-ulang dengan

bantuan teman dengan bahasa yang mudah dipahami dapat menyebabkan siswa

banyak terlibat dalam penerimaan informasi.

2) Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu

Model pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda

latar belakang dalam kondisi untuk saling bekerja, saling bergantung satu sama

lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan

kooperatif dan belajar untuk menghargai satu sama lain.

Maka, untuk dapat merealisasikan hal tersebut dalam Model Pembelajaran

Kooperatif dibentuk kelompok yang heterogen, yang berfungsi untuk penerimaan

yang luas terhadap orang yang berbeda ras, budaya, kelas sosial, kemampuan,

maupun ketidak mampuan.

3) Pengembangan Keterampilan Sosial

Tujuan utama pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan siswa

keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting untuk

dimiliki dalam masyarakat, karena sebagai manusia kita membutuhkan orang lain

dan perlu bekerja sama dengan orang lain.35

c. Manfaat Pembelajaran Kooperatif

1) Meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2) Meningkatkan hubungan antar kelompok, belajar kooperatif memberi

kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan beradaptasi.

3) Meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi belajar, belajar

kooperatif dapat membina kebersamaan, peduli satu sama lain.

4) Menumbuhkan realisasi kebutuhan peserta didik untuk belajar berpikir,

belajar kooperatif dapat diterapkan untuk berbagai materi ajar, seperti

pemahaman yang rumit, dan latihan memecahkan masalah.

5) Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan.

6) Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas.

35

Ibid

Page 35: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

22

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang

menggunakan pembelajaran Kooperatif. Langkah-langkah itu ditunjukan pada

tabel 2.1

Table 2.1: Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif36

Fase Kegiatan Guru

Fase-1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada

pembelajaran dan memotivasi siswa.

Fase-2

Menyajikan informasi (materi

pelajaran)

Guru menyajikan informasi kepada

siswa dengan jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan.

Fase-3

Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok Kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana membentuk kelompok

belajar dan membantu kelompok agar

melakukan transisi secara efisien.

Fase-4

Membimbing kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas.

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang telah dipelajari

atau masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase-6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk

menghargai baik upaya maupun hasil

belajar individu dan kelompok.

e. Hakikat Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Kooperatif pada hakikatnya adalah pembelajaran yang

mengolaborasikan siswa ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan empat

sampai enam siswa dengan latar belakang yang berbeda baik jenis kelamin, ras,

suku, maupun kemampuan akademik siswa itu sendiri (heterogen) agar bisa

belajar bekerja dan belajar bersama yang pada akhirnya nanti timbulnya

36

https://anrusmath.files.wordpress.com/2008/07/model-pembelajaran-kooperatif.pdf

Page 36: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

23

komunikasi, rasa saling membantu, membutuhkan antar sesama, dan kamandirian

dalam diri siswa. Hal ini dilandasi pemikiran bahwa siswa akan lebih mudah

memahami konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan

temannya.

f. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Unsur-unsur pembelajaran Kooperatif paling sedikit ada empat macam, yakni

saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabulitas individual, dan

keterampilan menjalin hubungan antar pribadi.

1) Saling ketergantungan positif

Dalam pembelajaran kelompok, hal yang perlu disadari oleh setiap kelompok

adalah bahwa keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat tergantung pada usaha

yang dilakukan oleh semua kelompok. Oleh sebab itu, saling ketergantungan

positif artinya tugas kelompok tidak mungkin diselesaikan manakala ada anggota

yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya, dan semua ini memerlukan kerja sama

yang baik dari masing-masing anggota kelompok.

2) Interaksi tatap muka

Interaksi tatap muka menuntut siswa dalam kelompok dapat saling bertatap

muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi

juga dengan sesama siswa. Dengan interaksi ini diharapkan akan memudahkan

dan membantu siswa dalam mempelajari suatu materi atau konsep serta

memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk

bekerja sama.

3) Tanggung Jawab Perseorangan

Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka

setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya.

Setiap anggota harus memberikan yang terbaik bagi keberhasilan kelompoknya.

4) Partisipasi dan Komunikasi

Pembelajaran Kooperatif melatih siswa untuk mampu berpatisipasi aktif dan

berkomunikasi. Oleh karena itu, untuk dapat berpartisipasi dan berkomunikasi

guru terlebih dahulu membekali siswa dengan kemampuan komunikasi yang baik,

Page 37: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

24

seperti menyampaikan dan menyanggah pendapat dengan sopan santun, tidak

memojokkan, cara menyampaikan gagasan dan ide-ide yang dianggapnya baik

dan beguna.

g. Pembelajaran Tipe Talking stick

1) Pengertian Pembelajaran Talking Stick

Model pembelajaran Talking Stick berkembang dari penelitianbelajar

kooperatif oleh Slavin Pada tahun 1995. Model ini merupakan suatu cara yang

efektif untuk melaksanakan pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa.

Dalam model pembelajaran ini siswa dituntut mandiri sehingga tidak bergantung

pada siswa yang lainnya. Sehingga siswa harus mampu bertanggung jawab

terhadap diri sendiri dan siswa juga harus percaya diri dan yakin dalam

menyelesaikan masalah.37

Sedangkan untuk melaksanakan pembelajaran dibutuhkan suatu metode

sebagai alat pencapaian tujuan pembelajaran.

Istilahnya, metode talking stick dapat diartikan sebagai metode pembelajaran

bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang dirancang untuk mengukur tingkat

penguasaan materi pelajaran oleh murid dengan menggunakan media tongkat.

Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran yang dipergunakan guru

dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diiinginkan. Talking Stick

sebagaimana dimaksudkan penelitian ini, dalam proses belajar mengajar di kelas

berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang

diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya pada saat guru menjelaskan

materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan pertanyaan. Saat guru selesai

mengajukan pertanyaan, maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang

memperoleh kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan

hingga semua siswa berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang

diajukan guru.

37

Faiqoh Rajapatni. penerapan-metode-talking-stick-dalam-pembelajaran-sejarah-sbm.

2014. (https://summerinjember.wordpress.com)

Page 38: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

25

2) Langkah-Langkah Pembelajaran Talking Stick

langkah-langkah pembelajaran talking stick adalah sebagai berikut:

a) Guru menyiapkan tongkat.

b) Guru menyajikan materi pokok.

c) Siswa menbaca materi lengkap pada wacana.

d) Guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan

siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru.

e) Tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan petanyaan

lagi dan seterusnya.

f) Guru membimbing siswa.

g) Guru dan siswa menarik kesimpulan

h) Guru melakukan refleksi proses pembelajaran, dan

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan penerapan pembelajaran

Kooperatif dan IPS antara lain adalah sebagai berikut.

1. Penggunaan model Pembelajaran Talking stick dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Hal ini ditunjukan dari hasil tes akhir hanya ada 3 orang yang

belum mencapai KKM 60. Pada tes awal Siswa yang mendapat nilai ≥ 60 hanya

15 siswa atau 42 siswa dengan rata-rata kelas 5,72. Namun telah di adakan tes

akhir siswa yang mendapat ≥ 60 sebanyak 32 siswa atau 91%.siswa dengan

sampel sebanyak 32 siswa atau 91% dengan sampel 35 siswa dengan rata-rata

kelas tes akhir 7,32 dengan demikian kenaikan persentase pada tes akhir mencapai

42%.38

2. Sedangkan hasil penelitian relevan yang dilakukan Dina marlina sebagai

Berikut; Dengan menggunakan model pembelajaran TalkingStick dapat

meningkatkan pemahaman siswa. Hal ini terbuktisetelah tes akhir memperoleh

nilai ≥ 60 menjadi 35 siswa. Ini menunjukan bahwa tingkat pemahaman siswa

38

solihin. pengaruh-penggunaan-model-pembelajaran. Vol.2. 2013 hal 7.

(http://catansolihin.blogspot.com)

Page 39: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

26

naik dari 31 % menjadi 92%, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh pada penggunaaan model pembelajaran.39

3. Hasil penelitian dari Eka Winingsih bahwa penerapan strategi Talking

Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan adanya kenaikanrata-rata

tiap siklus. Banyaknya siswa yang tuntas KKM (>70) sebelum tindakan sebanyak

6 siswa (15%), siklus I naik menjadi 16 siswa (40%) kemudian siklus IImeningkat

33 siswa (82,5%). Nilai rata-rata kelas sebelum tindakan yaitu 5,84, pada siklus I

naik menjadi 66,37 dan pada siklus II meningkat 79,25.40

C. Hipotesis Tindakan

Terdapat peningkatan yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa

melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dalam

pembelajaran IPS di kelas IV Madradah Ibtidaiyah EL-ZIYAN Kota Depok.

39

Op.cit 40

Rian Wibowo. Penerapan strategi Reading Guide Kolaborasi Talking stick.2012

(https://www.academia.edu)

Page 40: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang dilakukan peneliti di Madrasah Ibtidaiyah El-Ziyan,

Jl. H. Saal 1 RT. 01 RW. 01 Kelurahan Serua Kecamatan Bojongsari, Kota

Depok, pertimbangan penulis melakukan penelitian di madrasah ini sebagai

tempat dalam meningkatkan hasil belajar yang pendapat penulis masih rendah,

termasuk pada juga pada Mata Pelajaran IPS yang salah satunya dengan materi

“keragaman bangsa dan budaya”.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan Penelitian dilakukan di kelas IV pada semester ganjil tahun

pelajaran 2015-2016 pada bulan Juli s.d bulan September 2015 (selama 3 bulan),

dengan materi Keragaman Bangsa dan Budaya.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memecahkan suatu

permasalahan serta malakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan,

yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi

Keragaman bangsa dan budaya dengan menggunakan model pembelajaran

Kooperatif Tipe Talking Stick.

Adapun penelitian menurut Zainal Aqib dkk, penelitian tindakan kelas adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa

meningkat.41

PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses

dan hasil pembelajaran dikelas. Guru menemukan solusi dari masalah yang timbul

dikelasnya sendiri, bukan dari kelas orang lain, yaitu dengan menerapkan berbagai

41

Zainal Aqib. dkk, Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru SMP, SMA, SMK, (Jakarta:

YRama Winda, 2014), Cet. 4, hal. 3

27

Page 41: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

28

ragam teori dan tehnik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu, guru

sebagai peneliti terapan, disamping guru melakukan tugas umatnya mengajar

dikelas, guru juga tidak perlu meninggalkan kelasnya. Jadi, PTK merupakan suatu

penelitian yang mengangkat masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan.

2. Rancangan Siklus Penelitian

Desain penelitian tindakan kelas berupa gambar yang tahapannya

menggunakan prosedur kerja Kemmis dan Mc. Taggart dapat dilihat pada gambar

di bawah ini:

Gambar 3.1 MPTK (Model Penelitian Tindakan Kelas)

Kemmis dan Mc Taggart42

42

Zainal Aqib. dkk, Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru SMP, SMA, dan SMK, (Bandung:

YRAMA WINDA, 2014), cetakan 4. hal. 14

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi SIKLUS I

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi SIKLUS II

SIKLUS III

Jika Ada

Page 42: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

29

Dalam penyusunan desain dan prosedur penelitian tindakan kelas perlu

dirumuskan terlebih dahulu rencana berdasarkan informasi yang lebih lengkap

dan lebih kritis. Ada empat aspek pokok dalam penelitian tindakan kelas yang

harus diperhatikan.

Desain penelitian yang digunakan adalah model dari Kemmis dan Taggart

berupa suatu siklus spiral. Pengertian siklus disini adalah suatu putaran kegiatan

yang meliputi tahapan-tahapan rancangan pada setiap putarannya, yaitu: (1)

perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) observasi (observation), (4)

refleksi (reflection). 43

Selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut :

a. Perencanaan (planning)

Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang tersusun dan dari segi

definisi harus prospektif pada tindakan. Rencana itu harus memandang ke depan.

Rencana itu harus mengakui bahwa semua tindakan sosial dalam batas tertentu

tidakdapat diramalkan, dan oleh sebab itu agak mengandung resiko. Rencana

harus bersifat fleksibel untuk dapat diadabtasikan dengan pengaruh yang tak dapat

terduga dan kendala yang sebelumnya tidak terlihat. Tindakan yang telah

direncanakan harus disampaikan dengan dua pengertian. Pertama, tindakan harus

mempertimbangkan resiko yang ada dalam perubahan sosial di kelas dan

mengakui kendala nyata baik yang bersifat material maupun psikologis. Kedua,

tindakan yang akan dilaksanakan hendaknya dipilih karena menungkinkan peserta

didik untuk bertindak secara lebih efektif dalam berbagai keadaan, secara lebih

bijaksana dan hati-hati.

b. Tindakan (acting)

Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan

terkendali, yang merupakan variasi praktek yang cermat dan bijaksana.

Sehubungan dengan hal itu, praktek diakui sebagai gagasan dalam tindakan, dan

tindakan itu digunakan sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan-tindakan

berikutnya, yaitu tindakan yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan.

43

Krisyanto, Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 2011, (http://krizi.wordpress.com/tag/ptk/).

Page 43: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

30

Tindakan dituntun oleh perencanaan dalam arti bahwa rencana hendaknya

diacu dalam hal dasar pemikirannya, namun demikian perlu diingat bahwa

tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana. Tindakan itu secara

mendasar mengandung resiko karena terjadi dalam situasi nyata dan berhadapan

dengan kendalakendala di kelas maupun lingkungannya, yang secara tiba-tiba dan

tak terduga. Oleh karena itu, rencana tindakan harus selalu bersifat tentatif dan

sementara, fleksibel dan siap diubah sesuai dengan keadaan yang ada.

c. Observasi (observing)

Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait.

Observasi berorientasi ke masa yang akan datang, memberikan dasar bagi refleksi

sekarang, terlebih lagi ketika putaran sekarang ini berjalan. Observasi yang cermat

diperlukan karena tindakan selalu akan dibatasi oleh kendala realitas, dan semua

kendala itu belum pernah dapat dlihat dengan jelas di masa lalu. Observasi harus

direncanakan, sehingga akan ada dokumen untuk refleksi berikutnya. Rencana

observasi harus fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal yang tak terduga.

Peneliti tindakan kelas harus selalu memiliki jurnal untuk mencatat hal-hal yang

luput dari observasi dalam kategori observasi yang direncanakan.

d. Refleksi (reflecting)

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis

seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses,

masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategi. Refleksi

mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam situasi sosial, dan

memahami persoalan dan keadaan tempat timbulnya persolan itu. Refleksi

biasanya dibantu dengan diskusi di antara peserta. Melalui diskusi, refleksi

kelompok sampai pada rekonstruksi makna dan memberikan dasar perbaikan

rencana. Refleksi memiliki aspek evaluatif. Dengan refleksi peneliti diminta untuk

menimbang-nimbang pengalamannya, untuk menilai apakah persoalan yang

timbul memang diinginkan, dan memberikan saran-saran tentang cara-cara untuk

meneruskan pekerjaan. Ada pula pengertian bahwa refleksi itu deskriptif, yaitu

memungkinkan dilakukan peninjauan, pengembangan gambaran yang lebih

Page 44: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

31

penting lagi adalah tentang apa yang sekarang mungkin dilakukan untuk

kelompok dan untuk tiap-tiap anggota bertanggung jawab dalam rangka mencapai

tujuan.

Adapun penelitian yang terdapat dalam siklus I adalah sebagai berikut :

a. Siklus I

1. Perencanaan

a) Mempelajari kurikulum pelajaran IPS pada Materi keragaman suku

Bangsa dan Budaya dalam mempersiapkan bahan ajar dan membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b) Peneliti menyusun petunjuk teknis pelaksanaan dan langkah-langkah

model pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick yang dilaksanaan pada

pertemuan pertama dimulainya penelitian tindakan kelas antara lain :

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD.

Guru menyiapkan sebuah tongkat.

Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan

mempelajari materi lebih lanjut.

Setelah siswa selesai membaca materi/buku pelajaran dan

mempelajarinya, siswa menutup bukunya dan mepersiapkan diri

menjawab pertanyaan guru.

Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu

guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat

tersebut harus menjawabnya, jika siswa sudah dapat menjawabnya

maka tongkat diserahkan kepada siswa lain. Demikian seterusnya

sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab

setiap pertanyaan dari guru.

Guru memberikan kesimpulan.

Evaluasi.

Penutup.

c) Selama proses belajar mengajar berlangsung akan diterapkan variasi,

khususnya pada saat pelaksanaan pembelajaran.

Page 45: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

32

d) Menyusun ringkasan materi yang akan diajarkan untuk setiap pokok

bahasan.

e) Mempersiapkan soal-soal pada pelaksanaan pembelajaran tipe Talking

Stick.

2. Pelaksanaan Tindakan

a) Peneliti memberikan bahan ajar yang berkaitan dengan materi yang akan

diajarkan.

b) Peneliti menjelaskan skenario pembelajaran dan langkah-langkah

penerapan Talking Stick kepada siswa yang sebelumnya sudah

ditentukan terlebih dahulu oleh peneliti.

c) Memberikan materi tentang Keragaman Suku Bangsa dan Budaya

(Teknik berbicara, Teknik bertanya efektif dan Teknik mendengarkan

secara aktif) dan sebelum peneliti menjelaskan materi, peneliti

memberikan apersepsi. Peneliti ingin mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi ajar.

d) Peneliti meminta semua siswa untuk memahami tentang materi yang

dipelajari. Dengan menggunakan waktu yang telah diberikan agar

digunakan sebaik mungkin.

e) Selanjutnya setiap siswa yang mengikuti pembelajaran agar siap dalam

proses pembelajaran yang akan dilakukan guru dengan menggunakan

tongkat kecil.

f) Setiap siswa yang mendapatkan tongkat agar siap untuk memberikan

penjelasan materi yang telah diberikan guru atau menjawabnya.

g) Setiap siswa yang diberikan pertanyaan dijawab dan ditulis di lembar

buku.

h) Setelah menyelesaikan pengisian, semua pertanyaan dan jawaban yang

telah ditulis dibacakan lalu dikumpulkan .

i) Mengevaluasi hasil dan menilai perkembangan siswa selama

pembelajaran.

Page 46: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

33

j) Selanjutnya, peneliti memberikan post test untuk mengetahui tingkat

keberhasilan dari setiap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan di

siklus pertama.

3. Pengamatan / Observasi

Tahap observasi/ pengamatan merupakan tahap dimana peneliti mulai

mendokumentasikan proses kegiatan pembelajaran, keadaan dan faktor-faktor lain

yang timbul dan berkembang selama pelaksanaan tindakan. Hasil dari observasi

tersebut dijadikan sebagai dasar melakukan refleksi dalam merencanakan tindakan

selanjutnya. Selain itu kolaborator juga mengamati situasi proses kegiatan

pembelajaran berlangsung dan mendeskripsikan hal-hal yang terjadi dan

menuliskannya pada lembar kolaborator. Aspek utama yang dinilai adalah tentang

perkembangan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Data yang diperoleh pada siklus I dikumpulkan untuk selanjutnya dianalisis

kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis sehingga dapat diketahui

apakah permasalahan yang dihadapi sudah mampu terpecahkan, yaitu terjadinya

peningkatan motivasi belajar siswa setelah adanya tindakan.pada tahap ini perlu

juga dilakukan perenungan terhadap prencanaan lanjutan pada tahap siklus

selanjutnya.

b. Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan berasarkan hasil

refleksi tindakan siklus I. perencanaan tindakan pada siklus II merupakan hasil

perbaikan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Adapun kegiatan perencanaan

tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a) Membuat skenario pembelajaran (RPP) yang berorientasi pada model

pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick.

b) Menyiapkan fasilitas pembelajaran berupa media, alat dan fasilitas yang

lain.

Page 47: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

34

c) Menyusun instrument penelitian untuk melaksanakan monitoring

pelaksanaan pembelajaran (lembar observasi) berupa lembar pengamatan

aktivitas belajar siswa.

d) Menentukan teknis pelaksanaan penelitian.

e) Menyiapkan kegiatan refleksi.

f) Pembelajaran diakhiri dengan pengambilan kesimpulan mengenai topik

pembelajaran, dilanjutkan dengan evaluasi dan pemberian angket pada

siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pada tahap ini langkah-langkahnya berpedoman pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diformat untuk Penelitian Tindakan Kelas

yang telah dibuat.

Pada akhir siklus II guru memberikan angket hasil belajar siswa untuk

mengukur tingkat prestasi siswa dalam pelajaran IPS dengan menggunakan

metode pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick.

3. Observasi

Observer melakukan tindakan yang sama pada tiap siklus, demikian halnya

pada siklus II ini, pelaksanaannya adalah melakukan pengamatan sambil

mengerjakan lembar observasi, mencatat kegiatan pembelajaran dan

menginterpretasi data yang diperoleh, selanjutnya mengumpulkannya untuk

direfleksi pada tahapan selanjutnya.

4. Refleksi

Data yang diperoleh dalam tahap observasi siklus II dikumpulkan dan

dilakukan analisis serta pengambilan kesimpulan apakah masih ada permasalahan

atau tidak dalam siklus II atau telah terselesaikan, sehingga tidak perlu diadakan

rencana tindakan pada siklus berikutnya.

Page 48: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

35

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV semester I (ganjil) tahun

pelajaran 2015/2016, jumlah siswa dalam kelas tersebut sebanyak 20 siswa, yang

terdiri dari 10 putra dan 10 putri.

Penelitian ini dilaksanakan menurut prosedur yang telah dirancang oleh

peneliti, yaitu penelitian bertahap dengan menggunakan dua siklus yaitu siklus I,

dan II. Pelaksanaan tindakan dibantu oleh pihak sekolah untuk melaksanakan

penilitian.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

1. Peran Peneliti

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana dan perencana.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan

pembelajaran IPS di kelas IV MI EL-ZIYAN Kota Depok, kemudian membuat

perencanaan tindakan.

2. Posisi Peneliti Sebagai Subjek

Adapun posisi peneliti adalah sebagai peneliti yang aktif ikut terjun langsung

dalam pembelajaran dan berusaha mengumpulkan data sebanyak-banyaknya

sesuai fokus penelitian. Hal ini mengacu pada Penelitian tindakan kelas harus

dilakukan di kelas yang sehari-hari diajar, bukan kelas yang diajar oleh guru lain

meskipun masih dalam satu sekolah.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Pada tahapan ini menjelaskan tentang gambaran mengenai rencana dan

prosedur penelitian yang akan dilaksanakan peneliti dalam keseluruhan penelitian

tindakan kelas. Adapun rencana dan langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini

dapat digambarkan secara sederhana dalam bentuk table sebagai berikut.

Tabel 3.2

Rencana Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas

Siklus I Perencanaan :

Identifikasi masalah

dan penetapan

alternatif pemecahan

masalah

Merencanakan pembelajaran yang

akan diterapkan dalam PBM

Menentukan pokok bahasan

Mengembangkan skenario

pembelajaran

Page 49: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

36

Menyusun lembar angket skala sikap

Menyiapkan media dan sumber belajar

Mengembangkan format evaluasi

Mengembangkan format observasi

prabelajaran

Tindakan Menerapkan tindakan yang mengacu

pada skenario pembelajaran

Pengamatan Melakukan observasi dengan

menggunakan format observasi

Menilai hasil tindakan dengan meng-

gunakan format angket skala sikap

Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang

telah dilakukan yang meliputi evaluasi

mutu, jumlah dan waktu dari setiap

macam tindakan

Melakukan pertemuan untuk

membahas evaluasi tentang skenario,

angket, dan lain-lain

Memperbaiki pelaksanaan tindakan

sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan

pada siklus berikutnya

Evaluasi tindakan I

Siklus II Perencanaan : Identifikasi masalah dan penetapan

alternatif pemecahan masalah

Pengembangan program tindakan II

Tindakan Pelaksanaan program tindakan II

Pengamatan Pengumpulan data tindakan II

Refleksi Evaluasi tindakan II

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dengan mengunakan model

pembelajaran kooperatif Tipe Talking Stick diharapkan siswa mendapatkan hasil

dalam pembelajaran IPS di atas Kriteria Ketuntasan Minimal 60 (KKM), dalam

pencapaian tujuan dari hasil yang dicapai anak.

Apabila hasil penelitian baru mencapai target 75%, maka perlu dilakukan

refleksi ulang untuk melakukan tindakan selanjutnya, yaitu dengan mengobservasi

kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai target yang ditentukan tercapai

dan semua siswa mendapatkan hasil belajar yang baik.

Page 50: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

37

G. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data ini diperoleh dalam penelitian yang dilakukan peneliti tentang nilai

siswa yang mencakup kognitif dalam aktifitas siswa ketika proses pembelajaran

yang berlangsung melalui lembar observasi dan lapangan.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah peneliti dan pihak sekolah yang membantu

khususnya guru siswa kelas IV MI EL-ZIYAN Kota Depok.

H. Instrumen Pengumpulan Data

1. Observasi

Obsevasi adalah satuan tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.44

Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi siswa. Dalam kelgiatan

obeservasi ini untuk mengetahui kekurangan setiap tahapan-tahapan tindakan

pembelajaran IPS dalam materi Keragaman Bangsa dan Budaya dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick.

Tabel 3.3 kisi-kisi Lembar Observasi Siswa

Tahapan Aktifitas yang diamati Ya Tidak

Persiapan Membentuk kelompok

Pelaksanaan - Mendengarkan penjelasan

- Melaksanakan pembelajaran

- Memperhatikan Jalannya

Pembelajaran

Penutupan - Mendiskusiakan Hasil Belajar

- Mempersentasikan Hasil Belajar

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang

melakukan pengamatan atau observasi terhadap siswa pada penelitian tindakan

44

Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009)

hal. 30

Page 51: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

38

kelas.45

Catatan lapangan digunakan umtuk mengetahui kondisi siswa pada saat

proses pembelajaran IPS materi Keragaman Bangsa dan Budaya.

3. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab sepihak.

Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responde tidak diberi

kesempatan sama sekali untuk mengajuakan pertanyaan.46

Pada penelitian ini

dilakukan wawancara siswa pada akhir siklus, untuk mengetahui kesulitan

dan kendala dalam proses pembelajaran IPS dengan menerapkan model

pembelajaran Kooperatif berupaya untuk memperbaiki pembelajaran.

4. Tes

Dalam penelitian ini digunakan intrumen berupa tes tulis. Tes adalah suatu

alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data

atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara

yang boleh dikatakan cepat dan tepat.47

I. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan daata dilakukan untuk mengetahui informasi yang dalam

penelitian dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Data tentang aktifitas siswa selama pembelajaran benrlangsung diambil

dengan cara observasi menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan.

2. Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran IPS pada materi Keragaman

Suku Bangsa dan Budaya diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap

beberapa siswa dari seluruh siswa yang ada.

3. Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes kepada

siswa pada setiap akhir siklus.

45

Rochiati Wratmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), Cettakan ke-5, hal 125. 46

Op.cit 47

Amir Daien Indrakusuma, Evaluasi Pendidikan Penilaian Hasil-hasil Belajar, Jilid 1,

terbitas sendiri, hal 27.

Page 52: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

39

J. Tehnik Pemeriksaan Kepercayaan

Untuk menetapkan data yang objektif, sahih, dan handal dalam penelitian ini

menggunakan beberapa teknik :

1. Menggali data dari siswa dengan menggunakan cara yang berbeda. Dalam

penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang aktifitas siswa dilakukan

dengan mengobservasi siswa.

2. Menggali data dari guru untuk memperoleh data yang sama. Tehnik ini

dilakukan dengan memeriksa hasil tes siswa, wawancara dengan guru, dan

melihat hasil observasi guru.

3. Memeriksa kembali data yang sudah terkumpul.

Mengulang pengolahan dan analisis data yang terkumpul.

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah melakukan

penelitian. Data yang diperoleh dari sampel dengan menggunakan instrumen yang

telah valid dan realible akan di analisis untuk menjawab permasalahan dan

menguji hipotesis yangtelah di ajukan. Data yang telah diperoleh harus diolah

dengan menggunakan statistik yang harus dilewati beberapa tahap :

1. Lembar Observasi

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus penelitian di analisis secara deskriptif dengan menggunakan tehnik

persetase untuk melihat kecendrungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

Rumus yang digunakan :48

p

Keterangan :

f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of Cases (Jumlah frekuensi atau banyaknya individu)

P = Angka Persentase

48

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005)

cet ke-15, h. 43

Page 53: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

40

Kemudian untuk mengelompokan lembar observasi dikatagorikan dalam

klasifikasi sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik :49

Tabel 3.4 Interpretasi Observasi Siswa

No Nilai yang diperoleh Kriteria

1 81 – 100 % Sangat Baik

2 61 – 80 % Baik

3 41 – 60 % Cukup

4 21 – 40 % Kurang

5 0 – 20 % Sangat Kurang

2. Uji Normal Gain

Yanti Herlanti mendefinisikan, gain sebagai selisih antara postest dan prettest

yang dapat menunjukan adanya peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep

siswa setelah pembelajaran dilakukan guru.50

Uji ini dilakukan untuk menghindari

hasil kesimpulan yang dapat menimbulkan bias penelitian. Uji normal gain dapat

dilakukan dengan menggunakan Rumus Normal Gain menurut Meitzer, adalah :51

Gain =

Rentang normalitas indek gain memberikan kategori peningkatan hasil belajar

siswa, sebagai berikut :52

Tabel 3.5 Kriteria konsep siswa berdasarkan kriteria Gain

Rentang Indek Gain Kategori Peningkatan

0,8 - 0,1 Sangat Tinggi

0,6 - 0,79 Tinggi

0,4 - 0,59 Sedang

0,2 - 0,39 Rendah

0,0 - 0,19 Sangat Rendah

49

Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (bandung:

Alfabeta, 2009), h. 89 50

Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, (Jakarta : Jurusan

Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 70 51

Ibid 52

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, .... h. 222

Page 54: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

41

Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan normal gain antara

siklus I dan siklus II, harus dilakukan uji-t. rumus yang digunakan untuk

melakukan uji-t adalah sebagai berikut :

Dengan :

√( )

( )

Kemudian hasil t-hitung di atas dibandingkan dengan nilai t-tabel pada taraf

signifikansi 5% (ɑ = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) =( ) + ( ). Jika

ttabel < thitung < ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan normal gain

antara siklus I dan siklus II. Jika thirung ≤ ttabel, atau ttabel ≤ thitung, maka dapat

disimpulkan terdapat perbedaan normal gain antara siklus I dan siklus II.

Page 55: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

42

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah singkat berdirinya MI El-Ziyan

MI El-Ziyan berasal dari bahasa Arab Al Ziyaanu yang artinya sebuah

perhiasan. Dari Al menjadi El disebut imalah yaitu harokat fathah dicondongkan

kepada kasroh. Sekolah ini diberikan nama El-Ziyan agar peserta didik

menjadikan ilmu sebagai hiasan dirinya. MI El-Ziyan didirikan oleh tokoh

masyarakat yang bernama bapak K.H. Saidin atas permintaan dari masyarakat

sekitar. Adapun berdirinya Madrasah ini pada Tahun 2004 yang bertempat di

Jalan H. Saal 1 no. 24 Desa Serua Kecamatan Bojongsari Kota Depok Jawa Barat.

Tujuan didirikannya Madrasah Ibtidaiyah ini adalah untuk memenuhi

kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang menginginkan sekolah dasar secara

formal tetapi berlandasan agama Islam. Harapan didirikannya Madrasah

Ibtidaiyah ini adalah agar masyarakat menyadari bahwa pentinya sekolah formal

yang didasari pendidikan agama Islam.

2. Identitas Madrasah

Nama Sekolah : MI. El-Ziyan

Nomor Statistik : 114322902140

Provinsi : Jawa Barat

Otonomi Daerah : Khusus

Desa/Kelurahan : Serua

Kecamatan : Bojongsari Kota Depok

Kode Pos : 16517

Status Sekolah : Disamakan

Akreditasi : A

Surat Kelembagaan : No.kd.10.22/IV/PP.01-1 tgl. 05-06-2005

Tahun Berdiri : 2004

Kegiatan Belajar : Pagi dan Siang

42

Page 56: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

43

Bangunan Sekolah : Milik sendiri permanen

Luas Bangunan : 580 m

3. Visi, Misi MI El-Ziyan

Visi :

“MENJADI SURI TAULADAN DAN BERILMU”.

Misi :

1. Membina Insan Beriman Serta Bertakwa

2. Mengikut Sertakan Wali Murid dan Masyarakat dalam Meningkatkan

Mutu Pendidikan

3. Mendorong Terciptanya Nuansa Islami

4. Meningkatkan Kompetensi Pendidik dan Peserta Didik dalam

Penguasaan dan Peningkatan Ilmu

Tujuan

1. Menumbuhkan Keimanan dan Ketakwaan

2. Menjadikan Sekolah Sebagai Mitra Masyarakat

3. Melestarikan Nilai-Nilai Islami

4. Meningkatkan Mutu Pendidik dan Peserta Didik

4. Keadaan Tenaga Pengajar

Tenaga pengajar di MI El-Ziyan secara umum memiliki kualitas yang baik.

Pendidikan yang di tempuh rata-rata S1 (Strata 1).

Tabel 4.1 Tenaga Pengajar

NO NAMA L/P JABATAN PENDIDIKAN

1. H. Zainal Abidin L Kepsek S-2 2013

2. Eka Rohmat Stia L Wakepsek S-1 2005

3. Siti Rahmawati P Guru S-1 2012

4. Nurul Laelah P Tu S-1 2010

5. Hasan Basri L Guru SMA 1998

Page 57: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

44

6. Fadilah Wibowo L Guru S-1 2005

7. Endang Saripuloh L Guru S-1 2006

8. Imron Maliki L Guru S-1 2015

9. Siti Syahrifah P Guru S-1 2005

10. Tuti Alawiyah P Guru S-1 2003

11. Hermansyah L Guru MA

12. Mareny P Guru S-1 2010

13. Agus Riyanto L Guru S-1 2011

14. Evi Dwiningsih P Guru S-1 2011

15. Mardani Ahmad L Guru SMU

5. Sarana dan Prasarana MI El -Ziyan

Ruang kelas : Ada 6 Ruang

Ruang lab. komputer : Ada 1 Ruang

Ruang lab. IPA : Ada 1 Ruang

Ruang perpustakaan : Ada 1 Ruang

Ruang UKS : Ada 1 Ruang

Ruang kantor : Ada 1 Ruang

Ruang kepala sekolah : Ada 1 Ruang

Ruang Tata Usaha : Ada 1 Ruang

Ruang BP Guru BP : Ada 1 Ruang

Ruang Guru : Ada 1 Ruang

Ruang Logistik : Ada 1 Ruang

Ruang Gudang : Ada 1 Ruang

Ruang Serbaguna : Ada 1 Ruang

Lapangan Olah Raga : Ada

Kantin Sekolah : Ada 1 Ruang

Musholla : Ada

Halaman Sekolah : Ada

Page 58: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

45

Tempat TPA : Ada

Ruang Toilet Guru : 2 Ruang

Ruang Toilet Siswa : 4 Ruang

Pos Satpam : 1 Ruang

6. Observasi

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengadakan

pertemuan dengan kepala MI El-Ziyan pada hari Sabtu, tanggal 7 Nopember

2015. Pada pertemuan ini peneliti menyampaikan tujuan rencana pelaksanaan

penelitian yang akan dilaksanakan di kelas IV pada Madrasah Ibtidaiyah El-Ziyan

dan kepala sekolah memberikan izin untuk melaksanakan penelitia tersebut.

Sebelum dilaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan pendataan

tentang murid kelas IV yang berkaitan dengan kemampuan belajar siswa,

pengelompokan belajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif

tipe Talking Stick yang akan dilaksanakan di kelas tersebut.

Sebelum tindakan dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengadakan

kegiatan observasi dengan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada hari

senin 9 Nopember 2015 dengan menggunakan metode cara menjawab pertanyaan.

Pada pelaksanaan pre test siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran

IPS, hal ini diketahui bahwa kurannya rasa ingin tahu mereka terhadap materi pre

tes tersebut dan tidak menjawab pertanyaan yang diberikan serta tidak mengikuti

dengan baik, maka pretasi belajar mereka juga kurang maksimal. Dari hasil tes

mereka pada saat test, dan terdapat rata-rata kelas sebesar 35,00 (dibawah KKM).

Pada penilaian hasil belajar sebelum penelitian, terdapat hasil yang mengacu

pada indikator keberhasilan dengan ketuntasannya ditetapkan oleh sekolah yaitu

65, maka dikatakan bahwa siswa tersebut tuntas dalam mengikuti

pembelajarannya. Hasil tes sebelum penelitian menunjukan bahwa dari seluruh

siswa yang diteliti, diperoleh nilai terendah 18 orang dengan nilai rata-rata 37,75.

Terdapat 2 orang atau 10% mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar dan 2

orang atau 90% belum mencapai ketuntasan minimal belajar.

Page 59: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

46

Gambar 4.1

Aktivitas siswa saat memperhatikan penjelasan guru pada

pembelajaran siklis 1

B. Analisis Data

1. Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

Pada perencanaan tindakan siklus 1 peneliti mencoba menerapkan model

pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick, dengan menggunakan model

pembelajaran ini peneliti berusaha membantu siswa untuk lebih memahami bahan

pelajaran yang mereka pelajari dengan menghubungkat aktivitas sehari-hari.

Siklus ke 1 dilaksanakan sebanyak 2 (dua) petemuan, yaitu tanggal 7 dan 10

Nopember 2015, pembelajaran dilaksanakan selama 2 x 35 menit pada setiap

pertemuan. Sebelum dilaksanakan siklus pertama terlebuh dahulu peneliti

melakukan persiapan, antara lain :

1) Membuat perencanaan pembelajaran.

2) Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti

peningkatan hasil belajar.

3) Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus 1 yang meliputi :

a) Pendahuluan (10 menit)

Page 60: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

47

Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaannya masing-masing untuk mengawali pelajaran.

Memeriksa kehadiran siswa serta mendoakan kepada siswa-siswi

yang sedang sakit.

Menyampaikan materi pokok dan tujuan pembelajaran kepada siswa

tentang Keragaman suku bangsa dan budaya.

b) Kegiatan inti (50 menit)

Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami pengertian

keragaman suku bangsa dan budaya.

Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami pengertian

keragaman suku bangsa dan budaya dalam bhineka tunggal ika.

Siswa menyebutkan keragaman suku bangsa dan budaya dalam

bhineka tunggal ika

Guru bertanya tentang keragaman suku bangsa dan budaya, yaitu

tentang pengertian bhineka tunggal ika

Guru menyiapkan sebuah tongat kecil untuk dijadikan sebagai

media.

Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,

kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

membaca dan mempelajari materi pada buku pegangan.

Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik,

setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang

memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian

seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian

untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta

didik.

Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber.

Page 61: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

48

Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.

c) Penutup Pembelajaran (10 menit)

Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat

rangkuman/simpulan pelajaran.

Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok

Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Pertemuan pertama pada hari Senin 9 Nopember 2015

Pertemuan pertama dihadiri oleh semua siswa kelas IV. Siswa belum dapat

dikondisikan dengan baik dikarenakan model pembelajaran yang baru sangat

berbeda dengan model pembelajaran yang sebelumnya. Dengan adanya model

pembelajaran Kooferatif Tipe Talking Stick membuat kondisi kelas menjadi ramai,

sebelumnya peneliti menjelaskan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking

Stick dalam pembelajaran IPS pada materi Keragaman suku bangsa dan budaya.

Aktivitas siswa yang mengikuti pembelajaran dalam memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan dari guru sudah cukup baik 70 %. Kebanyakan siswa

sudah memahmi pembelajaran melalui diskusi dengan teman kelompoknya secara

baik.

Page 62: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

49

Gambar 4.2

Aktivitas siswa pada saat mendengatkan pejelasan dari guru

tentang materi Keragaman suku bangsa dan budaya

Dalam perencanaan ini, peneliti membagi menjadi lima kelompok, masing

masing setiap kelompok berjumlah empat orang, kemudian peneliti memberikan

tugas kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan materi tentang keragaman

suku bangsa dan budaya pada mata pelajaran IPS yang diharapkan siswa mampu

mendiskusikan materi tersebut.

Gambar 4.3

Aktivitas siswa pada saat mendiskusikan materi pada siklus 1

Page 63: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

50

b. Tindakan

1. Aktivitas Visual

Aktivitas visual yang dilakukan siswa diantaranya adalah mempersiapkan diri

untuk mengikuti pembelajaran terlebih dahulu dengan membaca materi yang akan

dipelajari. Namu aktiivitas ini masih kurang maksimal dikarenakan terdapat

beberapa siswa yang tidak membaca atau mencermati hal-hal yang berkaitan

dengan materi.

2. Aktivitas mendengarkan

Aktivitas mendengarkan pada pelajaran IPS diantaranya meliputi

mendengarkan dan menyimak tertiap penjelasan yang disampaikan oleh guru,

tetapi masih terdapat siswa yang mengalihkan perhatiannya pada saat guru

memberikan penjelasan. Yang akhirnya pada waktu diskusi dilaksanakan masih

banyak siswa yang tidak aktif mengikutinya.

3. Aktivitas Oral

Aktivitas oral diantaranya siswa bertanya tentang materi yang akan diajarkan

pada saat pembelajaran berlangsung. Namun masih banyak siswa yang tidak

berani memberikan pernyanyataan kepada guru baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam hal ini siswa cenderung malu dan takut untuk memberikan pertanyaanya.

4. Aktivitas Menulis

Pada kegiatan ini keinginan siswa untuk mencatatan materi yang disampaikan

oleh guru sangat kurang, disebabkan siswa lebih memilih melihat buku penunjang

tentang materi yang disampaikan. Terdapat juga siswa yang mengcopy catatan

materi yang ada pada buku paket.

5. Aktivitas Mental

Pada aktivitas ini siswa siswa dalam melaksanakan tugas berdiskusi belum

berani dan malu dalam mengungkapkan pendapatnya. Bahkan banyak yang saling

menunjuk satu sama lain, sedikit siswa yang berkeinginan untuk maju ke depan

kelas. Di akhir pelajaran pun siswa belum berani mengeluarkan pendapatnya di

hadapan kelompok-kelompok yang lain.

Page 64: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

51

6. Aktivitas Emosional

Tahap ini siswa sangat bersemangat dan senang dalam mengikuti

pembelajaran yang ditunjukan dengan rasa semangat, berani dan tidak bosan. Hal

ini disebabkan karna jarang sekali dilakukan dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif pada kelas tersebut. Sampai beberapa siswa merasa

terganggu apabila ada siswa yang bermain pada saat pembelajaran berlangsung.

c. Observasi

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini berjalan sesuai dengan desain

intervensi tindakan yang telah tersusun dalam bab III. Sebelum siswa diberikan

tindakan pembelajaran di dalam kelas terlebih dahulu diberikan tes awal (pre test)

tentang konsep gaya. Setelah siswa diberikan materi tentang konsep gaya dengan

menggunakan metode kooperatif tipe Talking Stik selanjutnya diberikan tes akhir

(post test) untuk mengukur kemampuan siswa. Ternyata siswa lebih mudah

memahami konsep yang diajarkan dengan metode kooperatif tipe Talking Stick

dan lebih semangat dalam melakukan tugasnya masing-masing baik tugas secara

individu maupun secara kelompok.

Berdasarkan hasil penilaian dari pertemuan I siklus yang pertama dapat

disampaikan bahwa hasil belajar siswa haru mengenal pembelajaran dengan

model tersebut. penilaian selama diterapkannya tindakan pembelajaran dengan

metode kooperatif tipe Talking Stick pada konsep gaya diperoleh data seperti pada

Tabel di bawah ini:

Tabel 4.2

Data hasil pretest dan postest Siklus 1 Pertemuan I

Siswa Pretest Postest Nilai N-

Gain Kategori Keterangan

1 30 45 0.21 Rendah Belum

2 25 45 0.27 Rendah Belum

3 50 65 0.30 Sedang Tercapai

4 35 50 0.23 Rendah Belum

5 45 50 0.09 Sangat Belum

6 20 40 0.25 Rendah Belum

7 40 60 0.33 Rendah Belum

Page 65: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

52

8 20 35 0.19 Sangat Belum

9 60 65 0.13 Sangat Tercapai

10 20 25 0.06 Sangat Belum

11 55 65 0.22 Randah Tercapai

12 50 60 0.20 Rendah Belum

13 25 40 0.20 Rendah Belum

14 55 65 0.22 Rendah Tercapai

15 20 35 0.19 Sangat Belum

16 20 30 0.13 Sangat Belum

17 25 45 0.27 Rendah Belum

18 35 60 0.38 Rendah Belum

19 35 55 0.31 Rendah Belum

20 20 30 0.13 Sangat Belum

Rata 2 34.25 48.25 0.22

Penilaian hasil belajar setiap siswa mengacu pada indikator keberhasilan yang

ketuntasannya di tetapkan oleh sekolah dengan nilai minimal yang diperoleh

siswa adalah 65, maka dikatakan bahwa siswa tersebut tuntas dalam mengikuti

pembelajarannya. Hasil tes akhir pertemuan 1 menunjukan bahwa dari seluruh

siswa yang dikenai tindakan, diperoleh nilai terendah 6 dari nilai tertinggi 2

dengan nilai rata-rata 34,25. Terdapat 2 orang atau 65,75% mencapai kriteria

ketuntasan minimal belajar dan 2 orang atau 90% belum mencapai ketuntasan

minimal belajar. Maka peneliti melakukan pembelajaran siklus 1 pada pertemuan

yang ke 2 dengan Hasil tes yang disajikan dalam tabel 4.3.

Tabel 4.3

Data hasil pretest dan postest Tes Siklus 1 Pertemuan 2

Siswa Pretest Postest Nilai N-

Gain Kategori Keterangan

1 35 55 0.31 Rendah Belum

2 30 50 0.29 Rendah Belum

3 50 70 0.40 Sedang Tercapai

4 40 55 0.25 Rendah Belum

5 45 60 0.27 Sangat Rendah Belum

6 20 45 0.31 Rendah Belum

7 45 60 0.27 Rendah Belum

Page 66: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

53

8 20 40 0.25 Rendah Belum

9 65 70 0.14 Sangat Rendah Tercapai

10 20 30 0.13 Rendah Belum

11 60 70 0.25 Sedang Tercapai

12 50 65 0.30 Sangat Rendah Tercapai

13 30 40 0.14 Rendah Belum

14 55 70 0.33 Rendah Tercapai

15 20 40 0.25 Rendah Belum

16 25 35 0.13 Rendah Belum

17 30 50 0.29 Rendah Belum

18 40 60 0.33 Sangat Rendah Belum

19 40 60 0.33 Rendah Belum

20 25 30 0.07 sangat Belum

Rata 2 37.25 52.75 0.25

Berdasarkan tabel 4.2 tampak terjadi peningkatan hasil belajar IPS siswa

kelas IV pada materi Keragaman suku bangsa dan budaya, pertemuan

pembelajaran yang ke 2.

Adapun perolehan nilai rata-rata N Gain hanya 0,25 masih menunjukan

rendahnya tingkat efektifitas dan perlakuan tindakan pada pelajaran IPS dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Talking Stick. Untuk lebih

memperjelas hasil belajar IPS di sajikan dalam tabel 4.4. dan tabel

Tabel 4.4

Statistik diskriptif Nilai Hasil Belajar IPS Siklus 1

Statistik Disktiptif Pretest

Pertemuan I

Pretest

Pertemuan II

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Rata-rata

Jumlah siswa yang belum tuntas belajar

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan

Nilai KKM

60

20

34,25

20

0

0%

65

65

20

37,25

19

1

5%

65

Page 67: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

54

Tabel 4.5

Statistik diskriptif Nilai Hasil Belajar IPS Siklus 1

Statistik Disktiptif Postest

Pertemuan I

Postest

Pertemuan II

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Rata-rata

Jumlah siswa yang belum tuntas belajar

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan

Nilai KKM

65

25

48,25

16

4

20%

65

70

30

52,75

15

5

25%

65

Dari tabel di atas tes akhir dilaksanakan setelah memenuhi ketuntasan

pembelajaran. Di karnakan masih banyak siswa yang nilainya belum memenuhi

ketuntasan minimal dalam menggunakan model pebelajaran kooperatif Tipe

Talking Stick Pada kegiatan pertemuan ke 2 pretest siklus I persentase ketuntasan

siswa hanya 5% adapun pada kegiatan pertemuan ke 2 postest siklus I yang

memenuhi ketuntasan dalam belajar yaitu 25%, .

Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pelajaran IPS

menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Talking Stick, pengamatan

dilakukan oleh observer (guru IPS) yang mencatat seluruh aktifitas guru selama

proses pembelajaran. hasil observasi dari tindakan pertama terhadap peneliti

sesuai perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6

Hasil Observasi Guru Siklus 1

No Aspek yang diamati Siklus 1

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1

2

Membuat RPP

Membuat dan Menggunakan Media

4

3

4

4

Page 68: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

55

3

4

Pelaksanaan Pembelajaran

a. Apresiasi

b. Motivasi siswa

c. Kualitas penguasaan

d. Kualitas penjelasan materi

e. Penggunaan metode pembelajaran

f. Keterampilan memberi dan

menjawab pertanyaan

g. Pemberian tugas

h. Penutup pelajaran

Kepribadian

3

4

3

4

3

3

3

4

3

3

4

4

4

3

4

3

Jumlah (Ʃ )

Persentase (%)

34

85%

36

90%

Rata-rata

Keterangan

87,5%

Sangat Baik

Berdasarkan data yang dihasilkan pada tabel diatas terkait aktivitas guru

dalam melaksanakan pembelajaran sudah baik, guru melakukannya sesuai dengan

rencana dan langkah-langkah yang ada dalam RPP. Data yang diperoleh sesuai

dengan pertemuannya, pada pertemuan pertama hasil yang dilaukan oleh guru

adalah 87,5% keteragan sangat baik.

Sedangkan untuk hasil observasi pada siswa terhadap siklus 1 dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Persentase hasil observasi terhadap siswa pada siklus 1

No Aspek Rincian Persentase Rata-

rata Pert 1 Pert 2

1 Visual

a. Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan

guru

50% 50% 50%

2 Menulis

a. Siswa mencatat

penjelasan guru

40% 45% 42,5%

b. Siswa mengerjakan 50% 55% 52,5%

Page 69: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

56

latihan soal atau tugas

3 Oral

a. Siswa mengajukan

pertanyaan

40% 48% 44%

b. Siswa menjawab

pertanyaan

36% 47% 41,5%

c. Siswa berdiskusi dengan

baik

40% 50% 45%

4 Mental dan

Emosional

a. Ekspresi siswa dalam 39% 40% 39,5

Rata-rata 42,14

%

47,85

%

44,99%

d. Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama adalah bertujuan untuk

mengkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Saat pertama

dilakukan penelitian menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking

Stick dengan melakukan kerja sama para siswa masih asing dengan dilakukan nya

pembelajaran dengan model tersebut, tapi dengan arahan peneliti mereka dapat

melakukannya walaupun masih kurang sempurna.

Tujuan peneliti dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif Tipe Talking Stick adalah untuk menngkatkan prestasi

belajar terhadap mata pelajaran IPS pada materi pemerintahan yang menginginkan

agar siswa aktif dalam melakukan pembelajaran. maka peneliti menyimpulkan

bahwa pada siklus 1 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe

Talking Stick mampu menunjukan peningkatan hasil belajar, walaupun hasilnya

masih kurang.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari siklus 1, maka peneliti akan

melanjutkan penelitiannya pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memberikan banyak dorongan tentang belajar yang baik, terutama bagi

siswa yang kurang aktif agar lebih meningkatkan prestasinya.

Page 70: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

57

2. Memotivasi siswa agar lebih berani dalam menyampaikan pendapat dan

pertanyaan.

3. Memberikan pengertian agar siswa lebih mengutamakan keberanian dan

mental yang bagus.

4. Memacu serta menyarankan siswa agar lebih giat lagi membaca,

berkomunikasi agar tidak malu serta kaku dalam melakukan

pembelajaran.

e. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1, bahwa diperoleh kegiatan siswa dan

guru terhadap hasil pembelajaran siswa melalui tes pada mata pelajaran IPS

belum mencapai kriteria yang diharapkan dikarenakan hasil yang didapat kurang

dari 75% . Oleh karna itu perlu adanya perbaikan pembelajaran pada siklus I

dengan melanjutkan melakukan penelitian pembelajaran pada siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan Siklus II

Kegiatan siklus II adalah kegiatan lanjutan dari siklus pertama berdasarkan

pada hasil refleksi penelitian pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif Tipe Talking Stick, dengan menggunaan model

pembelajaran seperti ini diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Untuk lanjut ke siklus kedua seperti biasa peneliti melakukan beberapa tahapan

pembelajaran dan perbaikan yang dilakukan agar penelitian ini mencapai tujuan

yang diteliti dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar siswa

berkesempatan memegang tongkat sebanyak 2 kali, berikut tahap-tahap

perencanaan yang dilakukan:

1) Membuat perencanaan pembelajaran.

2) Mempersiapkan instrumen penelitia yang digunakan untuk meneliti

peningkatan hasil belajar.

3) Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus 1 yang meliputi :

a) Pendahuluan (10 menit)

Page 71: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

58

Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaannya masing-masing untuk mengawali pelajaran.

Memeriksa kehadiran siswa serta mendoakan kepada siswa-siswi

yang sedang sakit.

Menyampaikan materi pokok dan tujuan pembelajaran kepada siswa

tentang Keragaman suku bangsa dan budaya.

b) Kegiatan inti (50 menit)

Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami pengertian

Keragaman suku bangsa dan budaya.

Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami pengertian

Keragaman suku bangsa dan budaya.

Siswa menyebutkan keragaman suku bangsa dan budaya dalam

bhineka tunggal ika

Guru bertanya tentang keragaman suku bangsa dan budaya, yaitu

tentang pengertian bhineka tunggal ika

Guru menyiapkan sebuah tongat kecil untuk dijadikan sebagai

media.

Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,

kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

membaca dan mempelajari materi pada buku pegangan.

Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik,

setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang

memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian

seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian

untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta

didik.

Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber.

Page 72: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

59

Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.

c) Penutup Pembelajaran (10 menit)

Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat

rangkuman/simpulan pelajaran.

Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok

Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya..

Pada siklus kedua sama seperti siklus yang pertama, mengadakan dua kali

pertemuan yaitu pada tanggal 10 dan 17 Nopember 2015. Pembelajaran

berlangsung selama 2 x 35 menit. Adapun langkah-langkah pembelajarannya

sebagai berikut :

Pada pertemuan pertama ini siswa dan siswi kelas IV menghadirinya.

Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

Tipe Talking Stick, hampir siswa mengikuti pembelajaran ini. Antusias dan

kerjasama setiap siswa sangatlah tinggi. Pada tindakan ini siswa dapat

melaksanakan pembelajaran dengan baik dan perhatiannya terfokus pada guru.

banyak siswa yang memberikan pertanyaannya baik kepada guru maupun

kepada kelompok yang lain, disamping itu siswa yang memberikan petanyaan,

komentar dan menjawab pertanyaanpun semakin banyak di banding dengan

pertemuan sebelumnya.

Di saat guru menjelaskan materi, perhatian siswa dalam mendegarkan

penjelasan guru sangat baik yaitu 80% dari jumlah siswa yang hadir. Hal ini

disebabkan karna adanya kepedulian siswa dalam mengikuti pembelajaran,

Page 73: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

60

persaingan pembelajaran sudah mulai terlihat dengan aktivitas menulis sudah

100%, memalui mencatat dan mengerjakan soal.

Gambar 4.4

Aktivitas siswa pada saat pembelajaran model Talking Stick.

Pada pertemuan yang kedua banyak siswa semangat mengikuti pembelajaran

yang akan dilaksanakan berkaitan dengan materi pemerintahan. Pada awal

pelajaran kelihatan siswa yang mengikuti pembelajaran sangat antusias dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Talking Stick. Ada siswa yang

sempat memberikan komentar, “ pa dengan belajara seperti ini pelajaran lebih

cepat di pahami...” itu membuktikan bahwa perkembangan siswa dalam

melakukan pembelajaran sangatlah baik.

Aktivitas siswa dalam mengerjakan soal pun sudah baik, tertib dan percaya

diri dalam mengisi soal, walaupun ada beberapa siswa yang tidak bersungguh-

sungguh dalam mengisi soal. Setelah melakukan pengisian soal, hasilnya hampir

75% siswa dapat mengerjakan soal dengan baik.

Siswa yang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru secara

bersungguh-sungguh adalah 95%. Aktivitas menulis untuk mecatat materi dan

mengerjakan soal sebesar 100%. Aktivitas oral pada pertemuan ini meningkat

mencapai 65% dan 80% siswa yang dapat bekerja sama dengan kelompoknya..

Aktivitas tes akhir siklus II ini siswa hampir seluruhnya dapat mengerjakan

soal sendiri-sendiri, namun masih ada sebagian kecil yang melakukan kecurangan

Page 74: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

61

dengan menyalin dan mencontek pada temannya untukmenyelesaikan soal

tersebut.

Gambar 4.5

Aktivitas siswa pada saat pembelajaran dengan model Talking Stick

pada siklus II

b. Tindakan

1. Aktivitas Visual

Aktivitas visua yang dilakukan siswa diantaranya adalah memperisapkan diri

untuk mengikuti pembelajaran dengan membaca terlebih dahulu pada materi yang

akan di pelajari. Membaca buku, memperhatikan pada penjelasan guru, serta

mencermati hal-hal yang dihadapi oleh siswa, baik lemberkerja siswa maupun

pelajaran serja media yang diberikan guru. Hal ini ditunjukan dengan

kepekatandalam mengikuti pembelajaran IPS yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif Tipe Talking Stick.

2. Aktivitas mendengarkan

Aktivitas mendengarkan pada pelajaran IPS diantaranya meliputi

mendengarkan dan menyimak tertiap penjelasan yang disampaikan oleh guru,

Page 75: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

62

siswa yang mengalihkan perhatian guru sudah berkurang, peran aktivitas

medengarkan ini lebih cepat dan tepat dalam menganalisis masalah.

3. Aktivitas Oral

Aktivitas oral diantaranya siswa bertanya tentang materi yang akan di ajarkan

pada saat pembelajaran berlangsung. Keberanian siswa dalam melakukan tanya

jawab yang diberikan sudah terihat baik, sehingga kondisi siswa dalam bekerja

sama dan mengerjakan tugas mudah di atur.

4. Aktivitas Menulis

Pada kegiatan ini siswa sudah baik, dikarnakan seluruh siswa sudah mencatat

materi yang disampaikan guru, tidak ada siswa yang mencoba untuk mengcopy

pada pelajaran IPS. Semua siswa mampu mengerjakan soal dan tugas yang

diberiakan guru, sampai-sampai siswa sudah dapat menjawab soal dengan cepat

dan benar..

5. Aktivitas Mental

Aktivitas siswa dalam melaksanakan tugas berdiskusi sudah berani dan tidak

malu dalam mengungkapkan pendapatnya. Bahkan diantaranya sudah ada siswa

yang berkeinginan untuk maju ke depan kelas. Bahkan pada awal pertemuan

siswa sering menunggu untuk mengikuti pembelajaran..

6. Aktivitas Emosional

Pada tahap ini siswa sangat bersemangat dan senang dalam mengikuti

pembelajaran yang di tunjukan dengan rasa semangat, berani dan tidak bosan. Hal

ini di sebabkan karna jarang sekali dilakukan dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif Tipe Talking Stick pada kelas tersebut. Sampai beberapa

siswa merasa terganggu apabila ada siswa yang bermain pada saat pembelajaran

berlangsung.

c. Obsrvasi

Hasil belajar siswa dari penelitian ini juga mengalami peningkatan

berdasarkan penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 60 per mata pelajaran

yaitu IPS yang ditetapkan sekolah sebesar 65 dengan mempertimbangkan

kemempuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan sumber daya pendukung.

Page 76: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

63

Instrummen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar pada

siklus I terdiri dari 15 item soal pilihan ganda tentang gaya.. Soal–soal tersebut

pada siklus I ini terdiri dari empat ranah kognitif yang terdiri dari tiga item soal

jenjang pengetahuan (C1), tiga item soal jenjang pemahaman (C2), enam item

soal jenjang aplikasi (C3), dan tiga item soal jenjang analisisn (C4). Pada siklus II

terdiri dari 10 item soal yang berbeda dari siklus I, adapun soal-soal tersebut pada

siklus II terdiri dari empat ranah kognitif yaitu 1 item soal jenjang pengetahuan

(C1), empat item soal jenjang pemahaman (C2), tiga item soal jenjang aplikasi

(C3), dan tiga item soal jenjang analisis (C4).

Keberhasilan yang terjadi pada siklus II merupakan suatu harapan yang

terlaksana. Keberhasilan siklus II ini didasarkan pada perbaikan dari siklus I baik

dari segi waktu pembelajaran, kemasan materi pelajaran, peraturan, dan lain

Kooperatif Tipe Talking Stick.

Berdasarkan penilaian selama diterapkannya tindakan pembelajaran dengan

metode Kooperatif Tipe Talking Stick pada konsep gaya diperoleh data sepeti

pada Tabel di bawah ini:

Tabel 4.8

Data hasil pretest dan postest Tes Siklus II

Siswa Pretest Postest Nilai N-

Gain Kategori Keterangan

1 60 70 0.25 Rendah Tercapai

2 55 70 0.33 Rendah Tercapai

3 80 95 0.75 Sedang Tercapai

4 60 65 0.13 Rendah Belum

5 60 65 0.13 Sangat Rendah Belum

6 45 55 0.18 Rendah Belum

7 55 75 0.44 Rendah Tercapai

8 35 65 0.46 Rendah Belum

9 75 90 0.60 Sangat Rendah Tercapai

10 50 65 0.30 Rendah Belum

11 65 85 0.57 Sedang Tercapai

Page 77: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

64

12 75 85 0.40 Sangat Rendah Tercapai

13 45 60 0.27 Rendah Belum

14 70 85 0.50 Rendah Tercapai

15 40 65 0.42 Rendah Belum

16 35 50 0.23 Rendah Belum

17 55 65 0.22 Rendah Belum

18 70 75 0.17 Sangat Rendah Tercapai

19 65 75 0.29 Rendah Tercapai

20 45 50 0.09 Rendah Belum

Rata 2 57 70.5 0.34

Berdasarkan hasil tes kemampuan peningkatan siswa pretest dan postest pada

siklus II, pertemuan ke 1 diperoleh ketercapaian indicator pada pembelajaran IPS

pada materi Keragaman suku bangsa dan budaya. Dengan persetase kelulusan

mencapai 45%, menandapakan ada peningkatan hasil pembelajaran. Begitu pula

pada pertemuan ke 2 yang disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.9

Data hasil pretest dan postest Tes Siklus II

Siswa Pretest Postest Nilai N-

Gain Kategori Keterangan

1 65 75 0.29 Rendah Tercapai

2 60 75 0.38 Rendah Tercapai

3 80 100 1.00 Sedang Tercapai

4 65 70 0.14 Rendah Tercapai

5 60 70 0.25 Sangat Rendah Tercapai

6 45 60 0.27 Rendah Belum

7 60 75 0.38 Rendah Tercapai

8 40 65 0.42 Rendah Tercapai

9 80 100 1.00 Sangat Rendah Tercapai

10 55 65 0.22 Rendah Belum

11 70 90 0.67 Sedang Tercapai

12 75 90 0.60 Sangat Rendah Tercapai

13 50 60 0.20 Rendah Belum

14 70 90 0.67 Rendah Tercapai

15 45 65 0.36 Rendah Tercapai

16 40 55 0.25 Rendah Belum

17 60 70 0.25 Rendah Tercapai

Page 78: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

65

18 70 80 0.33 Sangat Rendah Tercapai

19 70 80 0.33 Rendah Tercapai

20 45 55 0.18 Rendah Belum

Rata 2 60.25 74.5 0.41

Berdasarkan tabel 4.6 tampak terjadi peningkatan hasil belajar IPS siswa

kelas IV pada materi Keragaman suku bangsa dan budaya, sebelum dan sesudah

dilaksanakan tindakan pada siklus II.

Berdasarkan kategori perolehan nilai rata-rata N Gain 0,41 menunjukan

sedang atas perlakuan tingkat efektifitas dan perlakuan tindakan pada pelajaran

IPS dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick.

Untuk lebih memperjelas hasil belajar IPS di sajikan dalam tabel 4.7.

Tabel 4.10

Statistik diskriftif Nilai Hasil Belajar IPS Siklus II

Statistik Disktifs Pretest

Pertemuan I

Pretest

Pertemuan II

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Rata-rata

Jumlah siswa yang belum tuntas belajar

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan

Nilai KKM

80

35

57,00

10

10

50%

65

80

45

60,00

3

17

85%

65

Tabel 4.11

Statistik diskriftif Nilai Hasil Belajar IPS Siklus II

Statistik Disktifs Postest

Pertemuan I

Postes

Pertemuan II

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Rata-rata

Jumlah siswa yang belum tuntas belajar

95

50

70,5

10

100

50

74,5

3

Page 79: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

66

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan

Nilai KKM

10

50%

65

17

85%

65

Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pelajaran IPS

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick pada siklus

II, pengamatan dilakukan oleh observer (guru IPS) yang mencatat seluruh

aktifitas guru selama proses pembelajaran. hasil observasi dari tindakan

pertama terhadap peneliti sesuai perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.12

Hasil Observasi Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1

2

3

4

Membuat RPP

Membuat dan Menggunakan Media

Pelaksanaan Pembelajaran

a. Apresiasi

b. Motivasi siswa

c. Kualitas penguasaan

d. Kualitas penjelasan materi

e. Penggunaan metode pembelajaran

f. Keterampilan memberi dan

menjawab pertanyaan

g. Pemberian tugas

h. Penutup pelajaran

Kepribadian

4

3

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

Jumlah (Ʃ )

Persentase (%)

38

95%

39

97%

Rata-rata

Keterangan

96%

Sangat Baik

Page 80: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

67

Berdasarkan data yang dihasilkan pada tabel diatas terkait aktivitas guru

dalam melaksanakan pembelajaran sudah baik, guru melakukannya sesuai dengan

rencana dan langkah-langkah yang ada dalam RPP. Guru juga sudah tidak

memeberikan banyak penjelasan kepada siswa dalam membuat laporan pun guru

sudah menempatkan fungsinya sebagai mana mestinya. Data yang diperoleh

sesuai dengan pertemuannya, sehingga pada siklus II persentse guru adalah

96,00% keteragan sangat baik.

Sedangkan untuk hasil observasi pada siswa terhadap siklus II dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.13

Persentase hasil observasi terhadap siswa pada siklus II

No Aspek Rincian Persentase Rata-

rata Pert 1 Pert 2

1 Visual

b. Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan

guru

59% 73% 66%

2 Menulis

c. Siswa mencatat

penjelasan guru

60% 75% 67,5%

d. Siswa mengerjakan

latihan soal atau tugas

60% 78% 69%

3 Oral

d. Siswa mengajukan

pertanyaan

65% 75% 70%

e. Siswa menjawab

pertanyaan

55% 65% 57,5

f. Siswa berdiskusi dengan

baik

61% 75% 70%

4 Mental dan

Emosional

b. Ekspresi siswa dalam 60% 80% 70%

Page 81: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

68

Rata-rata 60,00

%

74,42

%

67,21%

Pada tabel di atas terlihat bahwa dari aspek yang diamati menunjukan bahwa

aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengangaj sangatlah baik, banyak siswa

yang bertanya dalam mendapatkan kesulitan dan lebih semangat dalam

menjalankan belajar mengajar, setiap kelompok sudah terlihat kompak dalam

berkeja sama, pemahaman siswa pun semakin bertambah pada materi yang telah

di ajarkan. Hal ini menggambarkan bahwa peningkatan siswa telah terjadi

terhadap siklus yang sebelumnya yaitu siklus I

d. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian dia atas pada proses pembelajaran siklus Iisudak

terdapat siswa yang mandiri, lebik kondusif, dan turut aktif dalam mengkuti

kegiatan pembelajaran. dengan adanya mmodel pembelajaran Kooperatif Tipe

Talking Stick dan pembenahan dalam sistem pengajaran guru membuat siswa

senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. belajar pun terasa lebih

bermakna dan siswa pun mendapatkan pengetahuan lebih tentang pelajaran IPS

serta lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran tersebut.

Dari hasil lembar observasi aktivitas siswa dan guru yang dilakukan setiap

pertemuan pembelajaran mengalami peningkatan yang sangat baik. Siswa yang

sebelumnya mengalami kesulitan dalam memahami materi yang dipelajari dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick siswa sudah

mulai terlihat aktif dan mampu dalam mengikuti pembelajaran. terjadi

peningkatan indicator keberhasilan belajar siswa yang telah mencapai ketentuan

yang diharapkan yatu 85%, sehingga tindakan yang dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa telah berhasil memenuhi KKM sebesar 60 sesuai

ketentuan sekolah.

e. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II diperoleh hasil belajar dan aktivitas

siswa dan guru mengalami peningkatan pada siklus II. Siswa mampu belajar

mandiri, aktif dan kondusif selama pelaksanaan pembelajaran. ketuntasan belajar

Page 82: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

69

siswa telah mencapai KKm yang diharapkan yaitu 85% sehingga tindakan yang

dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sudah berhasil.

3. Analisis Hipotesis Tindakan

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa telah dilaksanakan tindakan

pada setiap siklus. Dalam membuktikan hipotesis maka dilakukan lah uji t.

adapun hipotesis tindakan yang dilakukan “Terdapat peningkatan hasil belajar

siswa setelah menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick”.

Tabel 4.14 Hasil uji “t”

Satatistik Siklus I Siklus II

Pretest Postest Pretest Postest

N 20 20 20 20

X 41,0 53,3 51,1 75,5

S² 12,48 17,92 11,64 34,48

t hitung 28,00 29,91

t tabel 2,46 2,46

Kesimpulan Terdapat perbedaaan Terdapat perbedaaan

Berdasarkan hasil tabel di atas, diketahui bahwa t hitung hasil uji t pada postest

siklus I dan II sebesar nilai tersebut lebih besar dari t tabel (terlampir). Pengujian

siklus I dan siklus II pada taraf signifikan 5%. Hal ini menunjukan bahwa

terdapat peningkatan hasil belajar IPS yang signifikan dengan menggunakan

model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick.

C. PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

Siklus pertama dilakukan dengan membagi siswa menjadi lima kelompok

dengan masing-masing kelompok beranggotakan empat orang, dengan

pembentukan kelompok berdasarkan pada heterogenitas siswa yang

dikelompokan berdasarkan tingkat kemampuan, kreatifitas, keaktifan dengan

menggunakan teknik penyeleksian.

Berdasarkan instrumen hasil pada tabel 4.1 didapatkan bahwa hasil belajar

belajar siswa masih rendah, hal itu dibuktikan dengan jawaban siswa dalm soal

pretest dan postest masih dibahaw standar KKM yang berkaitan dengan materi

Keragaman Suku Bangsa dan Budaya, hasilnya dapat diperoleh pada rata-rata

Page 83: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

70

jawaban siswa sebagaimana tergambar pada pembahasan siklus I sebesar 52,00,

hal iitu jika dikorelasikan dengan pedoman penentuan kategori KKM belajar

siswa, nilai tersebut termasuk kategori rendah karena berada di bawah nilai 70,00.

Hasil pengamatan lanjutan selama proses pembelajaran dan isian angket yang

disebarkan pada setiap siswa pada tabel 3.4 siklus II terlihat peserta didik

mengalami peningkatan hasil belajarnya dalam mengikuti pembelajaran materi

Keragaman Suku Bangsa dan Budaya dengan menggunakan metode pembelajaran

Kooperatif Tipe Talking Stick. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan jawaban

yang cukup signifikan dengan hasilnya dapat diperoleh rata-rata sebesar 76,00.

Mengacu pada hasil rata-rata jawaban siswa sebagaimana tergambar pada

pembahasan siklus II, dapat diakumulasikan tentang perolehan nilai hasil belajar

siswa sebesar 76,00, hal itu jika dikorelasikan dengan pedoman penentuan

kategori keberhasilan belajar siswa pada standar KKM, nilai tersebut termasuk

kategori baik karena beradadi atas nilai rata-rata 70,00.

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus I, dan II, sebagaimana tergambar pada

tabel-tabel motivasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPS dengan materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya

melalui penggunaan metode pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick,

mendapat respon yang baik. Hal tersebut terbukti dari perolehan jawaban soal

yang berhasil dijawab dengan baik dan mengalami peningkatan secara berkala

pada siklus I, dan siklus II yaitu dari nilai rata-rata 52,00 menjadi 76,00.

Hal ini menunjukan bahwa Metode pembelajaran Kooperatif Tipe Talking

Stick sangat sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS sebab jika dilihat

dari persentase ketercapaian pada setiap siklus mengalami kenaikan yang sangat

signifikan. Untuk itu sesui dengan kajian teoritik pada Bab II tentang Hasil belajar

dapat diuji kebenarannya pada nilai yang telah ditentukan. Dengan metode

pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dapat menumbuhkan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran IPS terutama pada materi Keragaman Suku Bangsa dan

Budaya di Kelas IV MI El-Ziyan Kota Depok.

Page 84: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

71

Penelitian tes hasil belajar siswa diberikan sebanyak dua kali yaitu pretest dan

postest pada setiap siklusnya terdiri dari 10 soal dalam bentuk pilihan ganda, nilai

dari penelitian siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut :

1. Pada siklus I nilai tertinggi adalah 70 sedangkan nilai paling rendah adalah

30, rata-rata siswa hanya 52,0. Jumlah siswa yang belum tuntas 18 dari 20

siswa yang mengikuti pembelajaran, sedangkan siswa yang sudah tuntas

adalah 2 siswa dan hanya mencapai persentase 15% dari KKM 60 yang telah

ditentukan sekolah yaitu 70. Dari data tersebut menunjukan bahwa perlu

dilanjukan pada siklus II.

2. Pada siklus II nilai tertinggi mencapai 100 sedangkan nilai terendah sebesar

55 dan rata-rata nilai pada siklus ini adalah 76,0. Jumlah yang belum tuntas

belajar ada 4 siswa dari 20 siswa yang mengikuti pembelajaran, dan

persentase keetuntasan sebesar 80% dari nilai KKm yang ditentukan sekolah.

Dari data tersebut bahwa hasil tes belajar PKn pada materi pemerintahan

mengalami peningkatan pada siklus II. Rata-rata nilai siswa pun meningkat 76,0

pada siklus II. Sebanyak 16 siswa sudah memenuhi KKM yaitu 70. Peningkatan

ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah meningkat, karena siswa sudah

paham akan materi yang telah disampaikan guru dengan menggunakan metode

pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick.

Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

Kooperatif Tipe Talking Stick pada siklus I terhadap mata pelajaran IPS dalam

materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya ketuntasan belajar hanya mencapai

20%. Pada siklus II ketercpaian pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick pada mata pelajaran IPS melalui

materi pemerintahan ketuntasan belajar siswa mencapai 80%. Hal ini menunjukan

bahwa siswa dapat memahami pembelajaran melalui metode pembelajaran

Kooperatif Tipe Talking Stick. Model pembelajaran ini sangat membatu siswa

untuk memahami pembelajaran secara langsung hingga meningkatkan persentase

pembelajaran sampai mencapai 60%.

Dengan demikian metode pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick mampu

membuat belajar siswa lebih mandiri, mudah, aktif dan dapat memahami materi

Page 85: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

72

yang dipelajari melalui kegiatan belajar yang sistematis, memberikan pengetahuan

baru yang disampaikan guru dalam menghubungkan pengetahuan yang telah

diperoleh sebelumnya.

Model pembelajaran ini juga mampu melatih siswa untuk bisa

mengembangkan keahlian dan keterampialannya. Maka dengan pembelajaran

seperti ini siswa lebih bisa memberikan hasil yang diinginkan dan digharapkan

oleh peneliti.

Selain itu sikap siswa terhadapa pembelajaran IPS dengan menggunakan

metode pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick sangatlah baik, siswa senang

dengan pembelajaran seperti ini yang menggunakan metode pembelajaran

Kooperatif Tipe Talking Stick, mereka juga merasa lebih percaya diri dan tidak

hanya tergantung pada guru dan materi yang disampaikannya serta lebih

termotivasi dan lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

D. KETERBATASAN DALAM PENELITIAN

Dalam penelitian ini masih ada temuan dalam kekurangan-kekurangan yang

diantaranya :

1. Keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian, dikarnakan terbentur

dengan kegiatan UAS dan libur semester.

2. Kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah dalam menunjang

pembelajaran yang dilakukan pada wakktu penelitian.

3. Terbatasnya peneliti dan observer selama PBM dan refleksi rangkaian

pembelajaran pada setiap siklusnya.

Page 86: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick adalah metode

pembelajaran yang dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

di inginkan, pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan semangat belajar pada

siswa, sehingga memberikan dampak positif terhadap aktivitas siswa yang lebih

baik jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran dengan

penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dalam pelajaran IPS

dapan meningkatkan meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa. Penerapan

model pembelajaran ini pun dapat membantu siswa dalam memudahkan kegitan

belajar mengajardan lebih cepat memahami materi yang disampaikan guru.

Mereka juga dapat menumbuhkan sikap akktif, kreatif dan inovatif sehingga

memberikan semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar.

Pada tes siklus I postes pertemuan ke 2 diperoleh nilai terendah 30 dari nilai

tertinggi 70 dengan nilai rata-rata 52,75. Terdapat 5 orang atau 25% mencapai

kriteria ketuntasan minimal belajar dan 15 orang atau 75% belum mencapai

ketuntasan minimal. dan pada siklus II postes pertemuan ke 2 terdapat

peningkatan dengan rata-rata tes siklusnya adalah 74,50 dan terdapat persentase

ketuntasan minimal meningkat hingga 85%.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa dan tenaga pendidik yaitu :

1. Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe

Talking Stick akan menambah pengalaman baru bagi siswa, yang mana mudah-

mudahan diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan hasil

belajar siswa dalam rangka mengembangkan Nilai-nilai diri siswa itu sendiri.

2. Siswa dapat belajar bersosialisasi dengan cara memahami perbedaan-

perbedaan yang tumbuh dalam kelompok, siswa dapat saling bertukar pikiran

antara sesama anggota kelompok sehingga setiap siswa dapat memperoleh ilmu

73

Page 87: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

74

pengetahuan yang lebih banyak, siswa dapat belajar untuk mau mendengarkan

dan saling menghargai pendapat orang lain.

3. Diharapkan kepada seluruh guru Madrasah Ibtidaiyah mampu memahami

serta manggunakan model pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dalam

melakukan pembelajaran sehingga dapat memberikan hasil belajar yang baik,

seperti menggunakan model pembelajaran kooperatif, hal ini memeberikan siswa

lebih efektif dalam mengikuti pembelajara sesuai penelitian yang dilakukan.

4. Kepada sekolah agar dapat memberikan secara penuh dukungan terhadap

pengembangan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif, sehingga siswa mampu memberikan pembelajaran yang baik yang

mengarah pada kekuatan mental dan kemampuan berdiskusi secara baik.

5. Penerapan model pembelajaran kooperatif pada pelajaran IPS ini,

sebaiknya lebih dipersiapkan dengan maksimal baik dari materi ajar maupun

media yang akan dipersiapkan. Selain itu jaga disarankan adanya peran tutor

sebaya sehingga pembelajaran lebih efektif dan kondusif sesuai pembelajaran

yang diharapkan pada saat ini.

Page 88: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Hal.

1. Uji Referensi ..…………………………………………………… 76

2. Silabus pembelajaran …………………………………………… 81

3. RPP …………………..………………………………………… 83

4. Soal Kooperatif Tipe Talking Stick ………………………………… 95

5. Bahan ajar ………………………………………………………… 97

6. Lembar observasi guru …………………………………………… 104

7. Persentase hasil observasi terhadap guru ………………………… 105

8. Lembar observasi siswa ………………………………………….. 106

9. Persentase hasil observasi terhadap siswa ……………………….. 108

10. Soal pretest ……………………………………………………….. 109

11. Soal posttest ……………………………………………………… 110

12. Pedoman wawancara …………………………………………… 112

13. Kunci jawaban ………………………………………………….. 113

14. Surat bimbingan skripsi ………………………………………… 114

15. Surat pernyataan ……………………………………………..… 115

16. Surat permohonan izin penelitian ……………………………… 116

17. Riwayat hidup …………………………………………………… 117

Page 89: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Amir Daien Indrakusuma, Evaluasi Pendidikan Penilaian Hasil-hasil Belajar,

Jilid 1, terbitas sendiri.

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2005) cet ke-15..

Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009).

Faiqoh Rajapatni. penerapan-metode-talking-stick-dalam-pembelajaran-

sejarah-sbm. 2014. (https://summerinjember.wordpress.com)

http://pendidikanmerahputih.blogspot.com/2014/03/ tujuan-dan-manfaat-ips-

ilmu-pengetahuan.html

http://www.academia.edu/8613400/Materi_1_Pendidikan_IPS_

Semester_3_FKIP_PGSD_Universitas_Riau

https://anrusmath.files.wordpress.com/2008/07/model-pembelajaran-

kooperatif.pdf

Iwan Purwanto. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan Sosial. Jakarta.

Krisyanto, Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 2011,

(http://krizi.wordpress.com/tag/ptk/).

M. Ngalim Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan. Bndung: PT Remaja

Rosdakarya.

Masitoh, Dra dan Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Cetakan ke 1.

Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ratna Yudhawati & Dani Haryanto. 2011. Psikologi Pendidikan. Cetakan

ke-1. Jakarta : Prestasi Pustakaraya.

Rian Wibowo. Penerapan strategi Reading Guide Kolaborasi Talking

stick.2012 (https://www.academia.edu)

Rochiati Wratmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), Cetakan ke-5.

Solihin. pengaruh-penggunaan-model-pembelajaran. Vol.2. 2013.

(http://catansolihin.blogspot.com)

Page 90: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Sudarman Damin. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Udin S. 2012. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Tangerang.Universitas

Terbuka.

Undang-undang RI. 2003. Tentang Sistem Pendidian Nasional.

Zainal Aqib. dkk, Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru SMP, SMA, dan SMK,

(Bandung: Yrama Winda, 2014), cetakan 4.

Page 91: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Uji Referensi

2. Silabus pembelajaran

3. RPP

4. Soal Kooperatif Tipe Talking Stick ...

5. Bahan ajar ..

6. Lembar observasi guru .

7. Persentase hasil observasi terhadap guru .

8. Lembar observasi siswa

10. Soal pretest

1 1. Soal posttest

12. Pedoman wawancara

13. Kunci jawaban

14. Surat bimbingan skripsi

15. Suratpernyataan

16. Surat permohonan izin penelitian

17. Riwayat hidup 117

Hal.

76

81

83

95

97

104

105

106

108

109

110

1t2

113

114

115

116

Page 92: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Uji Referensi

Seluruh Referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul :

"upaya Meringkatkan Hasil Belajar rps MeIaIui pendekatan Belajar

Kooperatif ripe Talking sticks Pada siswa Kelas rv h[I Et-Ziyan DiMs&.ma# Ib*ftd*iy* EtZEm @o-k, .disusuu.slek .Effiau Bmri; NIt$.1812018300082, Program Studi Dual Mode System, Jurusan pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diuji kebenarannya oleh Dosen

Pembimbing Skripsi pada tanggal l l Maret 2016.

Jakarta, ll Maret2016

Dosen Pembimbing,

Dr. Faridal Arkam. M.PdNIP. 1950$A7W79031004

Page 93: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Hasan Basri

NIM : 18120183m082

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah (pGIvtI)

Judul skripsi : upaya Meningkatkan Hasil Belajar rps Melatui

Pendekatan Belajar Kooperatif Tipe Talking Sticks

Pada Siswa Kelas MI Et-Ziyan Di Madrasah

Ibtidaiyah EI-Ziyan Depok

Dosen Pembimbing . Dr. Faridal Arkam, M.pd

BAB No Sumber Referensi ParafPembimbing

I 1 Ratna Yudhawati & Dani Haryanto. 2011. p.tikologiPendidikan Cetakan ke- 1. Jakarta : prestasiPustakaraya. hal. 109-l 10

) Undang-undang ILI. 2AA3. 'I'entung Sistetrz pendidianNusional. #

J Irvan Purrvanto. 2014. Pemhelc$aran lhnuP enggetaltuan So,g ial . Jakarta. hal. 2

4 Masitoh &. Laksmi Dervi. 2009. StrotegiPembelu.laran. Cetakan ke-1. Jakarta : Ditjen pendis.hal.232

BAB N+ Sumber Referensi Paraffemtim$hg

II rJ lwan Purwanto. 2014 PembelaittranPenggetahuan So,yial. Jakarta. hal. 2

Ilmu 46 Irvan Purwanto. 2014. Petnhelajaran llmu

P enggetultuan So,c ial. Jakarta. hal. 2 :/

7 Irvan Purwanto. 2014. Pernbelaiaran llrrutPenggetaltuan Sosial. Jakarta. hal. 2

,4

8http. I I v,*"*. ac ade m i G. e du.' I 6 I j 40 0 :Mcfi e r i :l -

p e ndi di kan I p Sdi Sl) Semcster 3 FKtP t,GSD_:!JNll'ER\i'tAS NA(t

4

Page 94: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

9 http. I I pendidikanmer ahput ih. b loespot. co/yl/2 0 I 4/0 3 /t uj u an- d an -manfa at - ip s - i I mu - o en ge t a huan. ht m I +

10 Masitoh dan laksmi. 2009. Strategi pembelajaran.Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. h. 4

11 Udin S. 2AI2. lv,lateri dan Petnhelajaran 1p.!' Sr).Tangerang.Universitas Terbuka. hal. 9. 5 +L

t2 Masitoh dan lal<smi. 20A9. Strategi pembetrsjaran.Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. h. 4 I

13 Masitoh dan laksmi. 2009. Strategi pembelajaran.Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. h. 4 4/,

14 M. Ngalim Purwanto. 2A02. Psikologi pendidikan.Bndung: PT REMAIA ROSDAKARYA. h. 84

i5 Muhibbin Syah 2004. Psiftologt .pendid,ilian.

Bandung: PT REMAIA ROSDAKARYA. h. 118.

16 Sudarman Damin. 2011. Pengernbangan profesi (]uru.Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROtIp. h.1 rlo

17 Muhibbin Syah. 2004. Psikologi pendidikan.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. h. 113.

18 Muhibbin Syah. 2AA4. Psikologi pendidikan.Bandung: PT REMAIA ROSDAKARYA. h. 150

19 Abdul Majid. 2A11. Perencanaan Pembelajaran.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARY A.'h. 72 +

lt) Muhibbin Syah. 2004. Psilcologi pendidilian.Bandung: PT REMAIA ROSDAKARYA. h. 151

2li

Abdul Mqjid 2011. Perencanaan Pembelojaran.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. h. 76

22 Muhibbin Syah. 20A4. Psikotogi pendidikan.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. h. tlz

23 rAbdul Majid. Z}fi. Perencanaan pembelajaran.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. h. 82 4

24 Muhibbin Syah. 2004. Psikotogi Pendidikan.Bandung: PT REMAIA ROSDAKARYA. h. 152

/4

-r

+/ /l'#

4+Lll:1 /

+q

Page 95: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

25 Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan.Bandung: PT REMAIA ROSDAKARYA. h. 132 +

26 Ngalim Purwanto. 1990. Psikotogi pendidikan.Bandung: PT REMAIA ROSDAKARYA. h. 52 4

27 Masitoh, Dra dan Laksmi Dewi. 2AAg. StrategiPwnbe*qsysst. "Cetd<an .ks f. J*ffia Diref,etar.atJendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI -1

2& Masitoh, Dra dan Laksmi Dewi. 20A9. StrategiPembelajaran. Cetakan ke 1. Jakarta: Direktorat

. Jendral Pendidikan Islam De.partemen Agama RI +29 https :/lanrusmath. fi les. wordpress. com/2008/07/model -

pembelai aran-kooperatif, pdf

30 Faiqoh Rajapatni. penerapan-metotle-talking-stick-dalcun-pentbelajaran-selurah-shnt. 2011.(https : /isummerinj ember. rvordpress. com ) -P

31 solihin. pengaruh-penggunaan-model-pernbelajaran.Vol. 2. 2A n hil 7 . {http: I I catansolihin. blo gspot. com) :il

)L solihin. pengaruh-penggunaan-model-pembelajaran.Vol. 2. 20 I 3 hal 7 . (http : I I catansol ihin. bl o gspot. com) -#

aaJJ Rian Wibowo. Penerapan strategi Reading GuideKolaborasi talkms stick.Z}l2(https :i1www. academia. edu) I

BAB No Sumber Referensi ParafPembimbing

Itl 34 Zatnal Aqib. dH<, i'enelitian 'l'indakaru kelas UntukCuru Sl,fP, Sl4A, SMK, (Jakarta: YRama Winda,2Al4), Cet. 4, hal. 3

4g5 Zainal nqiU. dkk, I,enelitian Tirulakan kelas Untuk

Guru Sh{P, Sl\,{A, dan Sly,(K, (Bandung: yRAh{AWINDA,ZATfl, cetakan 4.hal. 14 ,

36 Krisyanto, Penelitian 7'indakan Kelas ef'Q. 2071,{http'. I llcrizi. wordpress. corn/tag/ptlv').

3t Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar EvaluasiPendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2009) hal. 30

-+

Page 96: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

38 Rochiati Wratmadj4 Metode Penelitian TindakanKelos, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),Cettakanke-s,ha\ L25. +

39 Rochiati Wratmadja, Metode Penelitian Tindak{ffiKelas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),Cettakan ke-5, hal 125.

-r4A Amir Daien Indrakusuma, Evaluasi Pendidikan

Peniluian Ha,sil-hasil Belajar, Jilid l, terbitas sendiri,hal27 1'

41 Anas Sudjiono. Pengtmtar Stoti,rtik Pendidikan,(Jakarta: PT Raja Graflndo Persada, 2005) cet ke-l5,h.43.

*tt

Pembimbing,

Ilr. Faridal Arkam, M.PdNrP. 19504307 t979A3 1004

Page 97: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

aE" =!e3< =-g \*ea9 * E E6sT 6 & &

tta

qc<F.EYo<iB

.;Ei '5'ecqooHrOO3*.8{ B.s}

z

Jzrd&

s9OE

e3

s5E8.s ia *

s$gg[8$r€

,:f 9

6!leE

G,

Da

.)a

,ilq)F.

oC)5FF"I

z

<aazZAfrl F.er fdCLPB<vvez

E; *€€€$s€Fei$s eee.r e

sgEeg gagaE, gg gEu gBggg*

zzl,

9rd14 net1=

EIEr

€FEg sE, - s '1, E E

EgBg.$ge$gB*gg,EagEa

iza*oliAr<xJc( ElHlq

3E

s $u E

g$a$*

azr{EH<Hmtu<EAo!

s E $s H

e$aEeEg.j

-.

.?oL

E'Itel€-o

,,lt\ZF.J i516!fr+H€

i$ElqFiiET EOaclFi=tr!eA-r*dt-! li4l1a2

Eqtc0€to

.ia

ql-lE

aaliJv)-uil!(a=AEzd<! ,rri-l rt-6E.l tr

Fo'-Elqqt E, El.hz Etrl frl iLArCrl-trH

=l!r oE3t=ii ..nEc bE

ETE,gfr f; t IE s # s

81

Page 98: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

-rN = -lvt t ,9 .S6*= 6 dtt!

: Hq a s6{E 6 g

alI

E,=8,o 8oHrOOh*trG1 r'=xh!O\ O\i

.tsE.eHrO0Ht-.ExE6

tr'tr8oct.le cE&EJdglrB:Edi€o

';t-l

q! -

.<4Grtr

.i,€ 909Eh oo() X 'O-52'-Ed()

E HE hsE p e.E F"o hJ c c,vi.; d -V J

c,

I

(dct

DI

oo3FF

I

0o5F" F{

I

r;,!Es$ $ *E:'iE'h&PlE -9oEtE

g€ggEg$ggggEE

aEF€€ E€=r g

gEg,EEEEggggEgggEgEg

E:9,E -oE .a

Ee:E Es_ Sr :HE

EE:* ES€ FE-:*SiFiu EE€ sEHEHE\Z E4'7,4 E #€* =o

EE gE

Bga a $gs E$*

EE

g*gga,gggEge3EBBsEs

esB$I

s *E€'s€$u H€-s E

E€ [EE

$€ . r fi - tgcgEEE*Es..i

sr€n ),:e -i HE--f - H'E' A Eo'o A

EEEE €gEHBtr-,^ ()-o - dx Y ai t- - - =* E

EArHE[E,rshj

82

Page 99: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : MI. El Ziyan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas / Semester : IV / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan : 1

1. Standar Kompetensi

3.1 Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan

kabupaten / kota dan provinsi

2. Kompetensi Dasar

3.1 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota,

provinsi)

3. Indikator

Menjelaskan pengertian Bhineka Tunggal Ika

Mendiskusikan pengertian Bhineka Tunggal Ika

Menjelaskan pentingnya persatuan dalam keragaman budaya

Membandingkan bentuk-bentuk keragaman suku bangsa dan budaya setempat

4. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian Bhineka Tunggal Ika

Siswa dapat mendiskusikan pengertian Bhineka Tunggal Ika

Siswa dapat pentingnya persatuan dalam keragaman budaya

Siswa dapat membandingkan bentuk-bentuk keragaman suku bangsa dan budaya

setempat.

5. Materi Ajar (Materi Pokok)

Keragaman suku bangsa dan budaya

6. Nilai Karakter Siswa yang Diharapkan

Menerapkan nilai-nilai budaya bangsa

Mensyukuri karunia dari Tuhan Yang Maha Esa

Mencintai serta mengakui suku bangsa dan budaya

Melestarikan dan juga memelihara keberagaman suku bangsa dan budaya

Menghargai antar sesama suku bangsa dan budaya dalam suatu kebersamaan.

Page 100: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

7. Metode Pembelajaran

Pendekatan Cooperative Learning

Tanya jawab dengan model pembelajaran talking stick

Diskusi

Penugasan

8. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pendahuluan

Kegiatan Nilai Karakter Waktu

Mengajak semua siswa berdoa sesuai

dengan agama dan kepercayaannya

masing-masing untuk mengawali

pelajaran.

Memeriksa kehadiran siswa serta

mendoakan kepada siswa-siswi yang

sedang sakit.

Menyampaikan materi pokok dan tujuan

pembelajaran kepada siswa tentang

keragaman suku bangsa dan budaya.

Religius

Jujur

Rasa ingin tahu

10 menit

Kegiatan Inti

Kegiatan Nilai Karakter Waktu

1. Eksplorasi

Guru meminta siswa untuk membaca dan

memahami pengertian pemerintah,

pemerintahan, dan sistem pemerintahan.

Siswa menyebutkan keragaman suku

bangsa dan budaya dalam bhineka tunggal

ika

Guru bertanya tentang keragaman suku

bangsa dan budaya, yaitu tentang

pengertian bhineka tunggal ika

2. Elaborasi

Guru menyiapkan sebuah tongkat kecil

untuk dijadikan sebagai media.

Taat

Rasa ingin tahu

Berani, Rasa ingin

tahu

Patuh

50 menit

Page 101: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Guru menyampaikan materi pokok yang

akan dipelajari, kemudian memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk

membaca dan mempelajari materi pada

buku pegangan.

Guru mengambil tongkat dan memberikan

kepada peserta didik, setelah itu guru

memberikan pertanyaan dan peserta didik

yang memegang tongkat tersebut harus

menjawabnya, demikian seterusnya

sampai sebagian besar peserta didik

mendapat bagian untuk menjawab setiap

pertanyaan dari guru.

3. Konfirmasi

Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik.

Guru memberikan konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.

Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Guru memfasilitasi peserta didik untuk

memperoleh pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi dasar.

Jujur, Berani

Taat, jujur

Rasa ingin tahu

Kerjasama,

demokrasi

Kerjasama,

demokrasi

Kerjasama,

demokrasi

Kegiatan Penutup

Kegiatan Nilai Karakter Waktu

Guru bersama-sama dengan peserta didik

membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

Guru melakukan penilaian dan/atau

refleksi terhadap kegiatan yang sudah

Patuh, bertanggung

jawab

Patuh

Page 102: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram.

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok guru

menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya.

Rasa hormat dapat

dipercaya

10 menit

9. Sumber Belajar : buku paket (Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah

Dasar kelas IV, terbitan Narasumber umum.), orang tua, Teman. Lingkungan rumah

(keluarga), sekolah, dst.

10. Alat Peraga : media gambar dan tongkat berukuran 20 cm

11. Penilaian

No Indikator Tehnik Bentuk Instrumen

1

2

3

Menjelaskan pengertian Bhineka

Tunggal Ika

Menjelaskan pentingnya persatuan

dalam keragaman budaya

Membandingkan bentuk-bentuk

keragaman suku bangsa dan budaya

setempat

Tes

Tes

Tes

Tes

Sikap Apa yang dimaksud dengan

Bhineka Tunggal Ika ….

Sebutkan arti dari Bhineka

Tunggal Ika ….

Sebutkan salah satu bentuk

persatuan yang ada di

indonesia ….

Sebutkan suku budaya yang

ada di Indonesia ….

Penilaian :

Contoh :

Page 103: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Depok, ……… Nopember 2015

Guru kelas

(HASAN BASRI)

Mengetahui

Kepala Sekolah

(H. ZAINAL ABIDIN, S.Ag, MM.)

Dosen Pembimbing

(……………………..)

Page 104: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : MI. El Ziyan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas / Semester : IV / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan : 2

1. Standar Kompetensi

3.1 Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan

kabupaten / kota dan provinsi

2. Kompetensi Dasar

3.1 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota,

provinsi)

3. Indikator

Menunjukkan cara menghargai keragaman yang ada di masyarakat setempat

Menunjukkan sikap menerima keragaman suku bangsa dan budaya di masyarakat

Menjelaskan keragaman budaya yang ada di daerahnya melalui peta

4. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menunjukkan cara menghargai keragaman yang ada di masyarakat

setempat

Siswa dapat menunjukkan sikap menerima keragaman susu bangsa dan budaya di

masyarakat

Siswa dapat menjelaskan keragaman budaya yang ada di daerahnya melalui peta

5. Materi Ajar (Materi Pokok)

Keragaman suku bangsa dan budaya

6. Nilai Karakter Siswa yang Diharapkan

Menerapkan nilai-nilai budaya bangsa

Mensyukuri karunia dari Tuhan Yang Maha Esa

Mencintai serta mengakui suku bangsa dan budaya

Melestarikan dan juga memelihara keberagaman suku bangsa dan budaya

Menghargai antar sesama suku bangsa dan budaya dalam suatu kebersamaan.

Page 105: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

7. Metode Pembelajaran

Pendekatan Cooperative Learning

Tanya jawab dengan model pembelajaran talking stick

Diskusi

Penugasan

8. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pendahuluan

Kegiatan Nilai Karakter Waktu

Mengajak semua siswa berdoa sesuai

dengan agama dan kepercayaannya

masing-masing untuk mengawali

pelajaran.

Memeriksa kehadiran siswa serta

mendoakan kepada siswa-siswi yang

sedang sakit.

Menyampaikan materi pokok dan tujuan

pembelajaran kepada siswa tentang

keragaman suku bangsa dan budaya.

Religius

Jujur

Rasa ingin tahu

10 menit

Kegiatan Inti

Kegiatan Nilai Karakter Waktu

4. Eksplorasi

Guru meminta siswa untuk membaca dan

memahami pengertian keragaman suku

bangsa dan budaya.

Siswa menyebutkan keragaman suku

bangsa dan budaya dalam cara menerima

keragaman budaya

Guru bertanya tentang keragaman suku

bangsa dan budaya, yaitu tentang sikap

menerima keragaman budaya lain

5. Elaborasi

Guru menyiapkan sebuah tongkat kecil

untuk dijadikan sebagai media.

Taat

Rasa ingin tahu

Berani, Rasa ingin

tahu

Patuh

50 menit

Page 106: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Guru menyampaikan materi pokok yang

akan dipelajari, kemudian memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk

membaca dan mempelajari materi pada

buku pegangan.

Guru mengambil tongkat dan memberikan

kepada peserta didik, setelah itu guru

memberikan pertanyaan dan peserta didik

yang memegang tongkat tersebut harus

menjawabnya, demikian seterusnya

sampai sebagian besar peserta didik

mendapat bagian untuk menjawab setiap

pertanyaan dari guru.

6. Konfirmasi

Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik.

Guru memberikan konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.

Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Guru memfasilitasi peserta didik untuk

memperoleh pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi dasar.

Jujur, Berani

Taat, jujur

Rasa ingin tahu

Kerjasama,

demokrasi

Kerjasama,

demokrasi

Kerjasama,

demokrasi

Kegiatan Penutup

Kegiatan Nilai Karakter Waktu

Guru bersama-sama dengan peserta didik

membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

Guru melakukan penilaian dan/atau

refleksi terhadap kegiatan yang sudah

Patuh, bertanggung

jawab

Patuh

Page 107: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram.

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok guru

menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya.

Rasa hormat dapat

dipercaya

10 menit

8. Sumber Belajar : buku paket (Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah

Dasar kelas IV, terbitan Narasumber umum.), orang tua, Teman. Lingkungan rumah

(keluarga), sekolah, dst.

9. Alat Peraga : media gambar dan tongkat berukuran 20 cm

10. Penilaian

No Indikator Tehnik Bentuk Instrumen

1

2

3

Menjelaskan pengertian Bhineka

Tunggal Ika

Menjelaskan pentingnya persatuan

dalam keragaman budaya

Membandingkan bentuk-bentuk

keragaman suku bangsa dan budaya

setempat

Tes

Tes

Tes

Tes

Sikap Apa yang dimaksud dengan

Bhineka Tunggal Ika ….

Sebutkan arti dari Bhineka

Tunggal Ika ….

Sebutkan salah satu bentuk

persatuan yang ada di

indonesia ….

Sebutkan suku budaya yang

ada di Indonesia ….

Penilaian :

Contoh :

Page 108: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Depok, ……… Nopember 2015

Guru kelas

(HASAN BASRI)

Mengetahui

Kepala Sekolah

(H. ZAINAL ABIDIN, S.Ag, MM.)

Dosen Pembimbing

(……………………………..)

Page 109: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Soal Talking Stick

95

Talking

StickPertanyaan Jawaban

1

2

3

4.

5

6

7

I

l;;

I

10

11

Sebutkan salah satu cirikebudayaan daerah?Sebutkan salah satu cirikebudayaan nsional?Ditandai .oleh apa keragamanbudaya di indonesia?Sebutkan nama suku daridaerah Sumatra Utara?Apa nama sebutan rumahadat Jawa Timur?Darimanakah tarian ondel-ondel?Sebutkan satah satu lagudaerah Jawa Timur?Bagaimanakeragaman

menghargaibangsa dan

budaya?Apakah nama pertunjukkanrakyat yang berasal dariPonorogo?Apakah yang dimaksuddengan suku bangsa?

Nama simbolon biasanya dipakai oleh orang yangberasal dari suku?Mulai darimana wilayahlndonesia terbentang?Apa semboyan negara kita?Suku samin dan jawa berasaldari propinsi?

\

carasuku

adanya bahasa seni, rumah,senjata yang khaskebudayaan daerah yangnasional

bahasa daerah, kesenian

batak, Nias, Melayu

runah joglo

DKI Jakarta

kerapan sapi

pakaian,

diakui

lkut memelihara,melestarikan danmengembangkan tradisi danbudayabyang ada dalam masyarakatReog ponorogo

Suatu kesatuan masyarakatdasar kesamaan budaya,bahasatempat tinggalBatak

Dari Sabang sampai Merauke

Bhineka Tunggal lkaJawa Tengah

atasdan

Page 110: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Latihan Soal.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan uraian yang tepat dan benar !1. Sebutkan tiga makanan khas daerah di Indonesia ?

2. Sebutkan dua cara menghargai budaya daerah ?

3. Sebutkan tiga keragaman budaya di Indonesia ?

! Sebutkan tiga tarian yang berasal dari daerah jawa tengah ?

5. Sebutkan rumah adat di bawah ini :

a. Jarva Barat

b. Jawa Tengah

c. Papua

6. sebutkan alat-alrtmusik yang kamu ketahui di daerah sumata utara !

7- Jelaskan menurut pendapat kalian pengertian "Bhinneka Tunggal lka,, ?

8. Apa yang kalian ketahui mengenai adat istiadat ?

9- Apa yang terjadi bila antarsuku bangsa tidak saling menghargai ?

10. Sebutkan suku bangsa apa saja yang kalian ketahui dari sumatra Barat?

96

Page 111: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Keragaman Suku Bangsa dan Budaya

Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Pulau-pulau di Indonesia berjumlah 13.

667 pulau besar dan kecil. Pulau-pulau itu membentang dari Sabang sampai Merauke.

Dahulu, orang Indonesia berasal dari nenek moyang yang sama. Yaitu bangsa Yunan.

Kemudian mereka berpencar. Karena berada di tempat yang letaknya terpisah-pisah oleh

alam baik gunung, hutan, laut maupun sungai, maka terbentuklah berbagai suku bangsa. Suku

bangsa tersebut memiliki adat istiadat dan budaya yang berbeda satu dengan yang lain.

Secara fisik pun kadang memiliki ciri khas tersendiri.

Suku bangsa merupakan sekumpulan masyarakat yang memiliki kebiasaan dan

budaya yang sama. Perlu kamu ketahui bahwa bangsa Indonesia terdiri lebih dari 300 suku

bangsa. Sebagai contoh suku di Indonesia antara lain Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Tengger,

Suku Aceh, Suku Batak, Suku Asmat, Suku Dayak, Suku Bali, Suku Sasak dan lain

sebagainya. Suku-suku tersebut ada yang belum banyak mendapat pengaruh budaya lain.

Mereka sering dikenal sebagai suku terasing.

2. Keragaman Budaya di Daerah Setempat

Budaya dan kebudayaan adalah semua hasil pengolahan akal pikiran, perasaan dan

kehendak dari manusia. Akal pikiran, perasaan, dan kehendak disebut dengan istilah cipta,

rasa, dan karsa. Budaya ada yang berbentuk fisik atau jasmani. Contohnya pakaian, rumah

adat dan alat musik. Ada pula budaya yang berbentuk non fisik atau rohani. Contohnya

kepercayaan, bahasa, adat istiadat atau tradisi dan pengetahuan. Bentuk-bentuk budaya yang

biasa terdapat di tiap suku bangsa antara lain sebagai berikut:

a. Bahasa

Hampir tiap suku bangsa memiliki bahasa daerah yang berbeda satu dengan lainnya.

Bahasa daerah merupakan bahasa yang digunakan dalam bahasa pergaulan sehari-hari di

suatu daerah tertentu. Di Indonesia terdapat sekitar 665 bahasa daerah. Contoh bahasa daerah

adalah Bahasa Bali, Bahasa Madura, Bahasa Batak, Bahasa Jawa dan Bahasa Bugis. Agar

dapat saling berkomunikasi antar suku bangsa, Indonesia memiliki bahasa nasional yakni

Bahasa Indonesia. Bahasa nasional ini berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa.

Page 112: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

b. Sistem kemasyarakatan

Sistem kemasyarakatan meliputi kelompok atau organisasi, hubungan kekerabatan,

peraturan-peraturan dan hukum. Kelompok atau organisasi. Pada dasarnya manusia selalu

membutuhkan dan tidak dapat hidup sendiri. Oleh sebab itu di tiap suku atau daerah biasanya

terdapat kelompok-kelompok atau organisasi. Suatu kelompok dipimpin oleh seseorang yang

dihormati dan disegani. Pemimpin ini disebut kepala adat atau kepala suku. Kepala

adatlah yang biasanya memimpin upacara-upacara adat.

Hubungan kekerabatan, Masyarakat di daerah-daerah biasanya juga memiliki hubungan

kekerabatan tertentu yang kadang berbeda satu sama lain. Misalnyadi daerah Minangkabau

hubungan kekerabatan didasarkan pada garis ibu yang disebut Matrilineal. Sedangkan di

Jawa hubungan kekerabatan didasarkan pada garis ayah yang disebut Patrilineal.

Peraturan dan hukum, Di tiap suku bangsa biasanya terdapat peraturan atau hukum.

Peraturan ini ada yang tertulis ada yang tidak tertulis. Peraturan ini sering disebut sebagai

hukum adat. Di daerah tertentu hukum adat masih sangat ditaati oleh masyarakat. Misalnya

di masyarakat Kampung Naga, Jawa Barat terdapat peraturan setiap ada penduduk yang lahir

harus disertai dengan adanya orang yang keluar dari desa. Peraturan ini membuat jumlah

penduduk di desa ini selalu tetap.

c. Rumah adat

Di tiap daerah atau suku bangsa biasanya memiliki rumah adat yang khas. Namun seiring

dengan perkembangan jaman, rumah-rumah adat ini biasanya sulit kita temukan di daerah

perkotaan. Kita dapat melihat seluruh rumah adat yang ada di Indonesia di Taman Mini

Indonesia Indah, Jakarta. Contoh rumah adat adalah Rumah Joglo di Jawa Tengah, Rumah

Honai di Papua, Rumah Gadang di Sumatera Barat dan rumah Tongkonan di Sulawesi

Selatan.

d. Upacara adat

Upacara adat merupakan upacara yang berhubungan dengan adat istiadat atau tradisi

masyarakat. Upacara adat berkaitan erat dengan kepercayaan suatu masyarakat. Upacara adat

ada yang dilakukan secara sederhana. Namun ada pula yang dilakukan secara mewah dan

dengan biaya yang sangat besar. Contoh upacara adat adalah Upacara Kasodo (Suku Tengger,

Jawa Timur), Upacara Lompat Batu (Suku Nias), Upacara Grebeg Suro (Jawa Tengah) dan

sebagainya. Saat ini banyak masyarakat yang tidak melakukan upacara adat. Hal ini antara

lain disebabkan oleh semakin berkembangnya pemikiran, agama dan kepercayaan. Selain itu

masyarakat saat ini lebih memilih hal-hal yang praktis dan cepat. Karena upacara adat

dianggap terlalu lama dan bertele-tele. Meski demikian masyarakat yang tidak melaksanakan

tetap menghargai dan menghormati mereka yang melaksanakan.

e. Pakaian adat

Hampir semua daerah di Indonesia mempunyai pakaian adat sendiri. Warna dan

rancangan pakaiannya sangat indah. Pakaian khas tersebut selain indah juga mempunyai arti

tertentu. Untuk saat ini pakaian adat banyak yang tidak dipergunakan dalam kehidupan

sehari-hari. Biasanya pakaian adat digunakan saat upacara adat, upacara perkawinan dan saat

memperagakan tarian atau pertunjukan daerah.

Page 113: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

f. Senjata tradisional

Dahulu senjata tradisional sering digunakan untuk memotong, berburu, dan

berperang. Saat ini senjata tradisional lebih banyak digunakan sebagai hiasan atau pelengkap

pakaian adat. Contoh senjata tradisional adalah Senjata Badik (Betawi), Rencong (Aceh),

Keris (Jawa) dan Mandau (Kalimantan).

g. Kesenian

Bentuk-bentuk kesenian sangat banyak, antara lain:

1) Tarian tradisional Contoh tarian tradisional atau adat adalah Tari Serimpi (Jawa Tengah),

Tari Kecak (Bali), Tari Saman (Aceh), Tari Cakalele (Maluku) dan Tari Piring

(Minangkabau). Tarian adat sering ditampilkan dalam upacara perkawinan, upacara adat,

menyambut tamu atau dalam pertunjukan seni. Saat ini tarian tradisional sudah banyak

dikombinasikan dengan tarian modern.

2) Seni musik tradisional

Seni musik tradisonal menggunakan alat musik tradisonal pula. Alat musik tradisional

digunakan untuk mengiringi lagu daerah. Alat musik tradisional di Indonesia cukup banyak.

Contohnya adalah alat musik Gamelan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, Tifa dari Papua,

dan Angklung dari Jawa Barat. Saat ini seni musik tradisional juga sudah banyak

dikombinasikan dengan seni musik

modern.

3) Seni pertunjukan

Seni pertunjukan sama halnya dengan seni pentas. Negara kita juga kaya akan seni

pertunjukan. Contoh seni pertunjukan antara lain Ketoprak dan Wayang Kulit dari Jawa

Tengah dan Jawa Timur, Lenong dari Betawi dan Mamanda dari Kalimantan Selatan.

Suku Bangsa di Indonesia Berdasarkan Provinsi

1. Nanggroe Aceh Darussalam: Aceh, Gayo, Tamiang, Alas, dan Simeulue

2. Sumatra Utara : BatakToba,Batak Karo, Batak Mandailing, Nias,dan

Simalungun

3. Sumatra Barat : Minangkabau, Tanjung Koto, Panyalai, dan Mentawai

4. Riau : Sakai, Hutan, Melayu, Bunai, Kubu, dan Akit

5. Jambi : Kerinci, Melayu, Penghulu, Batin, Kubu

6. Bengkulu : Enggano, Rejang Lebong, Gumai, Kur, dan Serawi

7. Sumatra Selatan : Komering, Palembang, Sameda, Ranau, dan Ogan

8. Bangka Belitung : Bangka, Belitung, dan Mendanau

9. Lampung : Rawas, Melayu, Semendo, Pubian, dan Abung

10. Banten : Badui

11. Jawa Barat : Sunda

12. DKI Jakarta : Betawi

13. Jawa Tengah : Jawa, Samin, dan Karimun

14. DI Yogyakarta : Jawa

15. Jawa Timur : Madura, Jawa, Osing, dan Tengger

16. Kalimantan Barat : Dayak, Ngaju, Murut, Puanan, dan Apokayan

17. Kalimantan Timur : Bulungan, Tidung, Abai, dan Kayan

Page 114: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

18. Kalimantan Selatan : Banjar Hulu, dan Banjar Kuala

19. Kalimantan Tengah : Ngaju, Lawang, Dusun, dan Bukupai

20. Sulawesi Utara : Sangir Talaud, Minahasa, dan Bantik

21. Gorontalo : Gorontalo

22. Sulawesi Tengah : Mori, Banggai, Kuwali, Kaali, dan Balatar

23. Sulawesi Tenggara : Muna, Buton, Wolia, dan Balatar

24. Sulawesi Selatan : Bone, Bugis, Toraja, Makasar, dan Selayar

25. Bali : Bali

26. NTB : Sasak, Bima, Dongo, Sumbawa, dan Dompu

27. NTT : Flores, Sumba, Sabu, Rote, dan Timor

28. Maluku : Ambon, Ali Furu, Faru, Aru, dan Togite

29. Maluku : Utara Obi, dan Ternate

30. Papua : Dani, Asmat, Sentani, Mooi, Kaure Dera, Manen,Morwap,

dan Molof

Nama Rumah Adat di Indonesia

1. Asmat : Honai

2. Batak : Jabu Persantian

3. Dayak : Lamin

4. Jawa : Joglo

5. Minangkabau : Gadang

6. Toraja : Tongkonan

Tarian Daerah di Indonesia

1. Aceh : Seudati

2. Betawi : Yapong

3. Bali : Pendet

4. Jawa : Gambyong

5. Minahasa : Maengket

Nama Lagu Daerah di Indonesia

1. Aceh : Bungong Jeumpa

2. Betawi : Jali-jali

3. Bali : Janger

4. Melayu : Soleram

5. Minangkabau : Dayung Palinggam

d. Alat Musik Tradisional

Alat musik tradisional sangat beragam. Alat musik berguna mengiringi lagu dan tarian. Selain

itu, alat musik juga untuk menghibur.

Nama Alat Musik Tradisional di Indonesia

1. Bonang : Jawa

2. Cengceng : Bali

3. Gambus : Jambi

Page 115: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

4. Kolintang : Sulawesi

5. Sasando : Maluku

6. Tifa : Papua

3. Menghargai Keragaman

Cara menghargai keragaman di antaranya adalah

a. Senang belajar budaya daerah lain.

b. Gemar melihat pertunjukan atau pentas budaya daerah.

c. Tidak menganggap rendah budaya daerah lain.

d. Menghindari sikap kedaerahan.

e. Menghormati budaya daerah secara positif.

f. Tidak merendahkan budaya daerah lain

Page 116: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Lembar Observasi Guru

Pertemuan :

Hari / Tanggal :

Mata Pelajaran :

Pokok Bahasan :

Kelas / Semester :

Nama Guru :

Sekolah :

No Hal – hal yang diamati Ya tidak

1 Guru menjelaskan model pelajaran talking stick

2 Guru menulis judul pelajaran

3 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

4 Guru mengemukakan konsep atau permasalahan

5 Guru memberikan perangkat pembelajaran

(permasalahan yang mempunyai alternative jawaban)

7 Guru menyiapkan tongkat dan music sebagai media

pembantu proses pembelajaran.

8 Guru mulai menjelaskan proses pembelajaran dan materi

yang akan di pelajari sesuai tujuan yang akan di capai.

9 Guru mulai mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan

menggulirkan tongkat dan diiringi music

10 Guru merangkum pembelajaran

11 Guru melaksanakan kegiatan sesui dengan waktu yang

telah ditetapkan

Bogor,, ...................2016

Peneliti

Page 117: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Persentase hasil observasi terhadap Guru

No Aspek yang diamati Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1

2

3

4

Membuat RPP

Membuat dan Menggunakan Media

Pelaksanaan Pembelajaran

a. Apresiasi

b. Motivasi siswa

c. Kualitas penguasaan

d. Kualitas penjelasan materi

e. Penggunaan metode pembelajaran

f. Keterampilan memberi dan

menjawab pertanyaan

g. Pemberian tugas

h. Penutup pelajaran

Kepribadian

Jumlah (Ʃ )

Persentase (%)

Rata-rata

Keterangan

Page 118: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Lembar Observasi Siswa

Pertemuan :

Hari / Tanggal :

Mata Pelajaran :

Pokok Bahasan :

Kelas / Semester :

Nama Guru :

Sekolah :

No Hal – hal yang diamati Siklus …

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Ya Tidak

1 Siswa aktif dalam melakukan tugas

yang diberikan guru

2 Siswa serius mengikuti proses

pembelajaran

3 Siswa dapat menjawab pertanyaan

guru

4 Siswa dapat memahami materi

pelajaran menggunakan model

pembelajaran talking stick.

Bogor, .....................2016

Peneliti

Page 119: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Persentase hasil observasi terhadap siswa

No Aspek Rincian Persentase Rata-

rata

1 Visual

a. Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan

guru

2 Menulis

a. Siswa mencatat

penjelasan guru

b. Siswa mengerjakan

latihan soal atau tugas

3 Oral

a. Siswa mengajukan

pertanyaan

b. Siswa menjawab

pertanyaan

c. Siswa berdiskusi dengan

baik

4 Mental dan

Emosional

a. Ekspresi siswa dalam

Rata-rata

Page 120: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

PEDOMAN WAWANCARA

A. Kepala Madrasah dan Waka Kesiswaan

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Madrasah ini dan perkembangannya

sampai dengan saat ini?

2. Kapan Madrasah ini berdiri dan siapakah pendirinya?

3. Apa visi dan misi dari madrasah ini?

4. Apa tujuan yang hendak dicapai dengan mendirikan madrasah ini?

5. Bagaimana keadaan siswa terkait dengan jumlah siswa, perilaku, serta input

dan

outputnya?

6. Bagaimana keadaan guru dan karyawan ? Apakah mereka sudah

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan madrasah?

7. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan

pembelajaran di madrasah ini?

8. Bagaimana dengan prestasi siswa selama ini?

9. Apa harapan madrasah ini di masa yang akan dating?

B. Guru Mata Pelajaran IPS

A. Ketika observasi (sebelum tindakan)

a. Bagaimana motivasi belajar siswa selama ini?

b. Apakah siswa ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas?

c. Jika tidak, apa yang menyebabkan siswa kurang berpartisipasi aktif dalam

kegiatan pembelajaran?

d. Metode apa yang bapak gunakan selama ini untuk meningkatkan keaktifan

siswa dalam kegiatan pembelajaran?

e. Apakah metode tersebut sudah cukup efektif dalam meningkatkan keaktifan

siswa?

f. Kendala apa yang bapak temukan selama ini dalam menerapkan metode

tersebut?

g. Apa yang bapak lakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut?

B. Setelah tindak

a. Menurut bapak apakah sistem pembelajaran yang kita lakukan bersama sudah

sesuai dengan yang kita harapkan?

Page 121: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

b. Menurut bapak bagaimana respon siswa terkait dengan metode pembelajaran

yang diterapkan selama ini?

c. Jika dibandingkan dengan metode sebelumnya, metode mana yang paling

bapak sukai?

d. Apakah bapak senang menggunakan model pembelajaran yang lebih

melibatkan siswa?

e. Apakah bapak merasa tertanggu dengan pembelajaran ini?

f. Menurut bapak apa kekurangan dan kelebihan dari metode yang kita gunakan

selama ini?

g. Menurut bapak apa yang harus kita lakukan untuk lebih meningkatkan

keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas?

C. Siswa Kelas IV MI EL-Ziyan

1. Ketika observasi (sebelum tindakan)

a. Menurut anda bagaimana pembelajaran IPS selama ini?

b. Apakah metode yang diterapkan dapat meningkatkan keaktifan anda dalam

kegiatan pembelajaran?

c. Jika tidak, mengapa?

2. Setelah tindakan

a. Apa yang anda rasakan terkait dengan pembelajaran IPS sekarang?

b. Apakah ada perbedaan suasana pembelajaran antara metode pembelajaran

yang diterapkan saat ini dengan sebelumnya?

c. Dimana letak perbedaannya?

d. Apakah anda merasa senang dengan metode pembelajaran Talking Stick yang

diterapkan oleh guru anda?

e. Mengapa?

f. Apakah metode tersebut dapat meningkatkan keaktifan anda dalam kegiatan

pembelajaran?

Page 122: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

SOAL PRETEST TIAP PERTEMUAN

Nama Siswa : .......................................... Mapel : IPS

Kelas : IV No Absen : .................

1. Budaya atau kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan atau kreasi dari

….

a. Tuhan c. binatang

b. manusia d. malaikat

2. Bhineka Tunggal Ika artinya ….

a. berbeda tetapi sama b. perbedaan dalam persamaan

c. berbeda-beda tetapi tetap satu d. sama namun berbeda-beda

3. Keragaman suku dan budaya yang kita miliki merupakan satu kesatuan untuk

….

a. berselisih c. beradu

b. bertengkar d. bersatu

4. Serimpi, Kecak, Saman, Piring adalah nama ….

a. lagu daerah c. tarian daerah

b. bahasa daerah d. alat musik

5. Angklung, Tifa, Gamelan, Kolintang adalah nama ….

a. lagu daerah c. tarian adat

b. senjata tradisional d. alat musik tradisional

6. Yang merupakan judul lagu daerah adalah ….

a. Kethoprak c. Bungong Jeumpa

b. Cakalele d. Rencong

7. Cara menghargai keragaman agama yang ada adalah dengan cara ….

a. pura-pura tidak tahu

b. mengikuti ibadah agama orang lain

c. mengotori tempat ibadah agama orang lain

d. tidak gaduh jika ada orang lain yang beribadah

8. Bahasa yang disepakati oleh suatu negara menjadi bahasa resmi kenegaraan

disebut ….

a. bahasa daerah c. bahasa internasional

c. bahasa nasional d. bahasa pergaulan

9. Sekumpulan masyarakat yang memiliki tradisi dan adat-istiadat yang sama

disebut ….

a. paguyuban c. patembayan

b. suku bangsa d. budaya

10. Rencong, Mandau, dan Clurit adalah nama ….

a. lagu daerah c. pakaian adat

b. tarian daerah d. senjata tradisional

Page 123: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

SOAL POSTEST TIAP PERTEMUAN

Nama Siswa : .......................................... Mapel : IPS

Kelas : IV No Absen : .................

1. Tarian Ma Engket berasal dari daerah ....

a. Jawa Barat

b. Bali

c. Sulawesi Utara

d. Sumatera Utara

2. Ulos merupakan pakaian suku ....

a. Dani

b. Bugis

c. Batak

d. Bali

3. Suku Asmat tinggal di Pulau ....

a. Kalimantan

b. Sulawesi

c. Papua

d. Nusa Tenggara Timur

4. Tari Alang Suntiang berasal dari ....

a. Bali

b. Sumatera Barat

c. Ponorogo

d. Aceh

5. Suku Samin terdapat di provinsi ....

a. Jawa Barat

b. Jawa Tengah

c. Jawa Timur

d. Yogyakarta

Page 124: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

6. Upacara adat yang dilakukan oleh suku Jawa adalah ....

a. Ngaben

b. Rambu Solok

c. Sekaten

d. Nelubulanin

7. Dengan suku bangsa yang lain kita harus . ...

a. acuh

b. mencela

c. menghargai

d. menggunjing

8. Sumatera, Jawa, Kalimantan termasuk rumpun ....

a. Jawa

b. Papua

c. Melaesia

d. Austronesia

9. Ampar-ampar pisang adalah lagu daerah yang berasal dari ....

a. Papua

b. Jawa Barat

c. Nusa Tenggara Timur

d. Kalimantan Selatan

10. Sumpah Pemuda tercetus pada tahun ....

a. 1985

b. 1982

c. 1992

d. 1928

Page 125: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

KUNCI JAWABAN TES TIAP SIKLUS

1. A 3. D 5. D 7. D 9. D

2. C 4. C 6. C 8. C 10. D

KUNCI JAWABAN TES TIAP SIKLUS

1. C 3. A 5. B 7. C 9. D

2. C 4. B 6. A 8. A 10. D

Page 126: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

11. Sikap yang harus dikembangkan dalam mewujudkan persatuan dalam keragaman

adalah …. a. menghapuskan semua perbedaan b. memandang rendah suku dan budaya lain c. menganggap suku dan budaya sendiri sebagai yang paling baik d. menerima keragaman suku dan budaya sebagai kekayaan bangsa

12. Budaya bangsa atau nasional bersumber dari budaya …. a. Jawa c. daerah b. Melayu d. Cina

13. Bersatu kita teguh bercerai kita …. a. jatuh c. bersama b. runtuh d. rugi

14. Lambang negara Indonesia adalah …. a. Garuda Pancasila c. Pancasila b. Bhinneka Tunggal Ika d. UUD 1945

15. Salah satu cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditempuh melalui …. a. kerja sama intern umat beragama b. hubungan baik antara pemuka agama c. dialog antar agama yang berbeda d. kerja sama antar umat beragama

1.Masyarakat indonesia terdiri dari beragam suku bangsa.Ada berapa jumlah suku bangsa tersebut? Jawab: Masyarakat Indonesia terdiri dari sekitar 300 kelompok suku bangsa. 2.Suku bangsa apa yang diamggap suku asli warga Jakarta? Penduduk asli Jakarta berasal dari suku Betawi. 3.Apa saja kesenian tradisionil masyarakat Betawi ? Jawab: Kesenian tradisional masyarakat Betawi antara lain: 1).Tari topeng,ondel-ondel,Sambrah,Cokek,Doger dan Ogel,Sembah Nayi,Sirih Kuning dan sabagainya. 2)Musik Tanjidor,kroncong,gambus,rebana,dan gambang kromong. 3).Pertunjukan lenong, wayang sumedar,wayang senggol dan wayang dermuluk. 4).Lagu daerah Kicir-kicir,Jali-Jali,Lenggang Kangkung,Burung Putih,Pulo Angsa Dua,Sirih Kuning dan Cik Minah. 4.Negara Indonesia sering disebut sebagai Negara kepulauan.Apa yang dimaksud Negara kepulauan? Jawab: Indonesia disebut Negara kepulauan karena terdiri dari banyak pulau.

Page 127: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

5.Berapa jumlah pulau yang tersebar di Indonesia? Jawab: Indonesia memiliki sekitar 17.508 buah pulau. 6.Dari namanya dapat diketahui darimana seseorang berasal.Coba sebutkan contoh nama –nama seseorang menurut daerah asalnya! Jawab: -Simbolon berasal dari Sumatera utara atau suku Batak. -Samuel Watimena berasal dari Maluku. -Atep Sujana berasal dari Subang,Jawa Barat. -Rojali berasal dari Betawi. -Nurdin Malarangeng berasal dari Makasar,Sulawesi Selatan. -Nyoman Ray berasal dari Bali. -Mandagi berasal dari Minahasa,Sulawesi Utara. -Anton Belau berasal dari Papua. -Tengku berasal dari Aceh. 7.Ada bermacam-macam rumah adat di Indonesia.Dapatkah kamu menyebutkan contohnya? jawab: Macam-macam rumah adat yang ada di Indonesia,misalnya: -Rumah adat Sumatera Barat disebut rumah gadang. -Rymah adat Jawa Tengah dan Yogyakarta disebut rumah joglo. -Rumah adat Sulawesi Utara disebut rumah pewaris. -Rumah adat Toraja disebut rumah tongkanan. - Rumah adat di Kalimantan Tengah disebut rumah betang. -Rumah adapt di Sulawesi Tengah disebut rumah lobo. 8.Coba sebutkan beberapa alat musik yang ada di Indonesia! Jawab: -Alat musik dari Jawa disebut gamelan. -Alat musik dari Minahasa disebut Kolintang. -Alat musik dari Jawa Barat disebut angklung. -Alat musik dari Kupang disebut sasando. -Alat musik dari Betawi disebut gambang kromong. 9.Setiap daerah di Indonesia mempunyai senjata tradisional masing-masing.Dapatkah kamu menyebutkan contoh senjata tradisional ! Jawab: -Senjata tradisional dari betawi seperti badik,golok,keris,trisula dan tombak. -Senjata tradisional dari Aceh disebut rencong. -Senjata tradisional dari Jawa Barat disebut Kujang. -Senjata tradisional dari Jawa disebut keris. 10.Makanan khas yang ada di Indonesia sangat beragam.Coba sebutkan jenis makanan tersebut! Jawab: -Makanan khas Betawi antara lain gado-gado,ketoprak,nasi uduk dan kerak telor. -Makanan khas Maluku disebut dabu-dabu sesi. -Makanan khas Yogyakarta disebut gudeg. -Makanan khas Palembang disebut pempek. -Makanan khas Sumatera Barat disebut rendang.

Page 128: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

1. Tarian Ma Engket berasal dari daerah ....

a. Jawa Barat

b. Bali

c. Sulawesi Utara

d. Sumatera Utara

Tarian Ma Engket berasal dari daerah Sulawesi Utara. 2. Ulos merupakan pakaian suku ....

a. Dani

b. Bugis

c. Batak

d. Bali

Page 129: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

Ulos merupakan pakaian adat suku Batak. 3. Suku Asmat tinggal di Pulau ....

a. Kalimantan

b. Sulawesi

c. Papua

d. Nusa Tenggara Timur

Suku Asmat tinggal di Pulau Papua. 4. Tari Alang Suntiang berasal dari ....

a. Bali

b. Sumatera Barat

c. Ponorogo

d. Aceh

Tari Alang Suntiang berasal dari Sumatera Barat. 5. Suku Samin terdapat di provinsi ....

a. Jawa Barat

b. Jawa Tengah

c. Jawa Timur

d. Yogyakarta

Suku Samin terdapat di provinsi Jawa Tengah, yang kebanyakan tinggal di Kabupaten Blora. 6. Upacara adat yang dilakukan oleh suku Jawa adalah ....

a. Ngaben

b. Rambu Solok

c. Sekaten

d. Nelubulanin

Upacara sekaten adalah upacara adat yang dilakukan oleh suku Jawa. 7. Dengan suku bangsa yang lain kita harus . ...

Page 130: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

a. acuh

b. mencela

c. menghargai

d. menggunjing

Kita harus menghargai dengan suku bangsa lain. 8. Sumatera, Jawa, Kalimantan termasuk rumpun ....

a. Jawa

b. Papua

c. Melaesia

d. Austronesia

Sumatera, Jawa, Kalimantan termasuk rumpun Austronesia, selain itu Rumpun Austronesia meliputi Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Seram dan Kepulauan Aru. 9. Ampar-ampar pisang adalah lagu daerah yang berasal dari ....

a. Papua

b. Jawa Barat

c. Nusa Tenggara Timur

d. Kalimantan Selatan

Ampar-ampar pisang adalah lagu daerah Kalimantan Selatan. 10. Sumpah Pemuda tercetus pada tahun ....

a. 1985

b. 1982

c. 1992

d. 1928

Sumpah Pemuda dikumandangkan pada tahun 1928.

Page 131: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Jffitda l,lo 95 Ciputat 15412 lndsE9/a

FORM {FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010No. Revisi: : 01

Hal 1t1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

NomorLarnp.

Hal

Un.0 1 rf . 1 lI(M .{J 1 .3 I .298. I DA$

Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yth.Kepala h,{I El-Ziy'an

Di-Depok

A^rsa I a rntr' Aul i ktun w r.w b.

Dengan honnat kand sarnpaikan bahwa.

Nama

NII\,{

Jurusan

Semester

.ludul Skripsi

: Hasan Basri

: i812018300082

:PGMI DualMode System

:IX (sembilan)' Lip*r,a Mrningkatkan Hasil &elajnr

Jakarta, 31 Oktober 2015

Pendck*tsn Belajar Koopetarif Tipe T*lking Stick Pada Siswa

Ziy*nDepok

IFS Melalui

Kdas MI El-

Adalah bena-r mahasiswa./i FakLrltas Il:au I'arbiyal, da-n Keguruan LiiN Jakarta yang

sedang menynsun skripsi, dan akan mengadakan perelitian (r"iset) di instansilsekolah imadrasah yang saudara pirnpil.

Untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan mahasisrva tersebut

melaksanakan penelitran dimaksud.

Atas perhatian dan kedasaria saudara, kami r"rcapkan terima kasih

l{as s a I ct nr tt' A * I a i ku nt w r. v, {t.

Ag

Tembusan:

1. Dekan FITK2. Pembailri Dekan Bidang Akaderaik

3. Mahasiswa yang bersanglrutan

, i_l 1."::,..,._l"trr{KU NIP.. Nlr. lvo: 5199403 1006

PGMI

Page 132: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

[., :

Nomor : Un.0llF.t/tr(M .01.3/......../2015Lamp. : -Hal : Bimbingan Skripsi

Nama

NIM

Junrsan

Semester

.ludul Skripsi

Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.

Hasan Basri

1812018300082

PGMI

VII (tujuh)

uRava Meningkatkan Hasil Belajar lpS Melalui penclekara,Beiajar Kooperatif Tipe Taiking Stick pada Siswa Kelas IV I\,tlEl-Ziyan Kota Depok

Jakarta, 7 Agustus 201 5

Kepada Yth.

llpk. Faridal Arkam, Dr.Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.

As s ctlamu' alaihtm wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk rnenjadi pembimbing IlIr(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 15 Mci 2015,proposal terlampir' Saudara dapat melakukan perubahan reclaksional pada judul tersebut.Apabila perubahan substansial clianggap perlu, mohon pembimbing nrenghuburgi Jr-rrusarrterlebih dahulu.

Bifrbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) buran, da, dap,rdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perparlangan.

Atas perhatian dan keq'a sama Saudara, kami ucapkan terinra kasih.

Was s al amu' a I qi kum wr.w b.

KEMENTERIAN AGANIAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 A412 tndonesia

FORM (FR)

No.DokumeffiTgl. Terbit : I Maret 2010

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

a.n. DekanKajurA(aprodi PGMI

-

Dr. Khalimi,M.Ag.NIP. 1 96s05 1 s 1 99403 I 006

Page 133: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BELAJAR KOOPERATIF TIPE TALKING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44271... · 2019-02-20 · Peningkatan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jalan H. Saal 1 Desa Serua

Kecamatan Bojongsari Kota Depok Jau.a Barat.

tepatnya pada tanggal 11 Juni 1979. penulis adalah

anak ke-2 (dua) dari dua bersaudara, dari pasangan

Bapak H. Zaini dan Ibu LIj. Fatintah vanq ber.terrpar

tinggal di Jalan H. Saal 1 Desa Serua Kecamatan

Bojongsari Kota Depok, serta penulis menikah densan \[/ir.r,in wiarsih 1,ang telah

dikaruniai 3 orang anak yang cantik dan ganteng.

Penulis lnenempuh Jenjang pendidikan MI Assaadatain 1.ang beralamat di

Kota Depok tal-run 1992, Mfs Assaadatain tahun 1995. dan melanjutkan ke SNIA

Paket C Ilina Sejahtera Kota Depok pacla Tal.run 2003. kemuclian melanjutkan

ke Fakulta farbial'r .lurusan pendidikan di Uni'rsitas islam Negeri (ulN) S),arif

'litayatr-rilah Jakarta pada tahun 2012 sarnpai sekarang. pentriis menjadi Guru

l)engajar pada tahr-ur 2000 dan sekarang r-r-rengajar di Di N,tadrasa6 Ibtidaivah El-

Zi'1an Depok.

t17