8
NOMOR 94 EW Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City Stop berhutang, bayar pokoknya saja

Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang ...pii.or.id/wp-content/uploads/EW-94-draft-koreksi.pdf · Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang ...pii.or.id/wp-content/uploads/EW-94-draft-koreksi.pdf · Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

NOMOR 94 EW

Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Urgensi Penelitian dan PengembanganTeknologi di BidangSmart City

Stop berhutang, bayar pokoknya saja

Page 2: Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang ...pii.or.id/wp-content/uploads/EW-94-draft-koreksi.pdf · Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

2Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Amartya Sen, dalam " Development as Freedom " yang mengantarkannya sebagai Nobelist, mengatakan pembangunan adalah perluasankemerdekaan : memberi warga berbagaipilihan-pilihan politik, sosial dan ekonomi. Konsep ini perlu kita renungkan kembalimenjelang pertemuan besar the World Bank (WB) dan International Monetary Fund (IMF) di Bali pada Oktober 2018 ini.

Seperti yang telah diingatkan Bung Karno, nekolim datang melalui hutang dan riba. Korban nekolim tidak hanya rakyat di negeri-negeri berkembang dan miskin, tapi juga rakyatdi negeri maju seperti Jepang, Eropa dan AS. Sejak 1970an, para perumus kebijakanpembangunan umumnya menerjemahkanpembangunan secara sempit sebagai upayameningkatkan kapasitas produksi material melalui industrialisasi.

Teorema Clark-Fisher mengatakan bahwasektor pertanian secara perlahan tapi pastimakin terbelakang. Yang menjadi mantra adalah pertumbuhan ekonomi. Resep pokoknyaadalah meningkatkan konsumsi rumah tangga, sehingga rumah tangga ( house hold) dijadikanvariabel konsumsi dalam model ekonomi makropembangunan yang terobsesi denganpertumbuhan ini. Konsumerisme dibangunmelalui sihir televisi.Di sisi produksi, kebijakannya adalah to produce more, denganmendorong industrialisasi massal, terutamayang bersifat ekstraktif, bukan kreatif. Kemudian pembangunan infrastruktur sepertijalan, jembatan, bendungan, dan perlistrikan. Kemudian kita menyaksikan eksploitasi alamsecara besar-besaran sejak 1970an itu. Mantra pembangunan semacam ini sudah diingatkanoleh sekelompok peneliti MIT, Ivan Illich dan juga EF Schoemacher, tidak berkelanjutan ( unsustainable) dan akan mengantar peradaban

pada keruntuhan ekosistem global.

Ramalan ini kini terbukti melalui gejalaperubahan iklim dan pemanasan global, sementara kemiskinan tetap persisten dan kesenjangan justru makin lebar. Seperti yang dikatakan John Perkins - the economics hit man-, pembangunan eksploitatif itu ternyatasebagian besar didanai dari hutang darilembaga-lembaga keuangan global seperti WB dan IMF.

Hutang pemerintah RI secara konsisten tumbuhmakin besar hingga mencapai sekitar Rp. 5000 Triliun pada 2018 ini. Sementara itu sektorswasta, meniru Pemerintah, juga berhutangsebesar itu. Pembangunan dibiayai dengananggaran defisit yang harus ditutup denganhutang lagi. Penerimaan ditargetkan sekitar Rp. 1900T, sedang belanja Rp. 2200T. Penerimaansekitar Rp. 1500T berasal dari pajak. Beban cicilan pokok dan bunga pemerintah RI saat inisudah mencapai sekitar 30% daripenerimaannya, sekitar Rp 400T.

Stop berhutang, bayar pokoknya saja.

Oleh: Daniel Mohammad Rosyid

Page 3: Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang ...pii.or.id/wp-content/uploads/EW-94-draft-koreksi.pdf · Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

3Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Sampai di sini penting dicermati bahwaPemerintah dan rakyat Jepang dan AS pun telah jatuh dalam perangkap hutang yang makin menggunung. Jadi gaya hidup berhutangitu sudah menjadi budaya global. Perlu disadaribahwa gaya hidup berhutang mensyaratkanbudaya konsumtif. Budaya konsumtif inidibentuk secara diam-diam oleh persekolahan. Belajar sebagai kegiatan produktif yang membebaskan tidak pernah mensyaratkanformalisme persekolahan, tapi persekolahantelah mengubah kebutuhan belajar ( needs to learn) menjadi keinginan bersekolah ( wants for schooling), lalu berubah lagi menjadipermintaan gedung sekolah dan guru bersertifikat ( demand for schools and professional teachers).

Amanah 20% APBN/D untuk pendidikan pada kenyataannya sebagian besar habis untukpembengkakan persekolahan, bukan untukperluasan kesempatan belajar. Lalu WajibBelajar diartikan wajib bersekolah. Kita terbuktimakin bersekolah tapi justru makin tidakterdidik. Hutang adalah instrumen penjajahandan persekolahan menyediakan budayaberhutang. Pemerintah hidup dalam mitosseolah tidak bisa membangun tanpa hutang, dan masyarakat tidak bisa belajar tanpabersekolah.

Lalu, kita diintimidasi dengan berbagaistandard yang disediakan oleh Barat, sehinggakita merasa rendah diri jika tidak hidup sepertimereka. Jika kita memang betul-betul merdeka, maka kita seharusnya bisa memutuskan untukhidup sederhana tanpa hutang, dan belajar di rumah bersama masyarakat. Instrumennekolim lainnya adalah uang kertas ( fiat money) yang tidak memiliki nilai intrinsik. Atasrestu IMF, sejak 1970, pencetakan uang kertassudah tidak lagi dikaitkan dengan cadangan

emas. Bank Sentral AS seenaknya bisamencetak US Dollar out of thin air.

Sebagai adidaya, Pemerintah AS bisamemaksakan (Petro) USDolar sebagai alattukar utama dunia, terutama untukperdagangan minyak. Melalui mekanisme uangkertas yang manipulatif ini, masyarakat negara kaya sumberdaya alam dimiskinkan oleh AS dan sekutunya. Baik Iran, China maupun Rusiatahu, sehingga berani mulai melepaskan diridari transaksi menggunakan USDollar.

Perampokan besar-besaran ini tidak bisadibiarkan berlanjut lagi. Menjelang pertemuanWB dan IMF di Bali minggu depan ini denganbiaya sekitar Rp. 1 T, di tengah duka bencana di Lombok dan Palu serta kehebohan RatnaSarumpaet, kita harus tidak lupa bertanyaapakah Pemerintah Jokowi berani untukmerundingkan berhenti berhutang dan hanyamembayar pokok hutangnya saja. Kita juga minta agar Prabowo dan Sandi menjawabpertanyaan ini.

Gunung Anyar, 6/10/2018

Stop berhutang, bayar pokoknya saja.

(lanjutan)

Page 4: Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang ...pii.or.id/wp-content/uploads/EW-94-draft-koreksi.pdf · Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

4Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Urgensi Penelitian dan PengembanganTeknologi di Bidang Smart City

Oleh : Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng

Seiring perkembangan teknologi informasi dankomunikasi, beberapa tahun terakhir Smart City semakin kencang dibicarakan dan diyakini akanmenjadi salah satu solusi dari berbagai masalahyang timbul dari kemajuan dan dinamika kotayang semakin maju dan modern.

Kenapa Smart City?

Smart City diharapkan mampu menjawabminimal 3 (tiga) hal penting dari sebuah kota, yaitu : (a) mengetahui (sensing) keadaan kota, (b) memahami (understanding) keadaan kotalebih jauh, dan (c) dapat melakukan aksi(acting) terhadap permasalahan timbul.

Membuat kota menjadi Smart City bertujuanuntuk meningkatkan rasa aman dan nyamanbagi warganya, membuat kota semakin efektifdan efisien serta meningkatkan daya saing danpertumbuhan ekonomi serta pemerataan

penghasilan. Beberapa dimensi yang harusdipenuhi dalam sebuah Smart City adalah (a) Dimensi Sosial, (b) Dimensi Ekonomi, (c) Dimensi Kemananan dan (d) DimensiLingkungan. Hampir semua sektor strategisseperti energi, industri, lingkungan hidup, pariwisata, kepemerintahan, pendidikan sertaperdagangan menjadi variable utama dalammembangun Smart City. Sedangkan ilmupengetahuan dan teknologi yang berperandalam Smart City adalah teknologi informasidan komunikasi, transportasi, teknologi proses dan manufaktur, control system dan sebagainya.

Produk teknologi yang dapat mendorongterwujudnya Smart City diantaranya adalah : bahan bakar hemat anergi dan rendah polusiseperti solarcell, e-gov, e-banking, easyPay, e-procurement, Internet, remote sensing, Near Field Communication (NFC) termasukperalatan transportasi berbasis listrik.

Page 5: Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang ...pii.or.id/wp-content/uploads/EW-94-draft-koreksi.pdf · Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

5Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

(lanjutan)

Lantas pertanyaan berikutnya : kapan Smart City perlu hadir di sebuah kota?

Melihat infrastruktur yang dimiliki, beberapakota besar di Indonesia yang diprediksi dalamwaktu dekat menerapkan konsep “Smart City” adalah Bandung, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang serta kota-kota lain yang telah memiliki infrastruktur ICT sebagaiunggulan daerah. Konsep Smart City inimerupakan suatu cara penggunaan teknologi“infus” ketika suatu kawasan atau daerahmembutuhkan sebuah informasi yang sangatcepat, murah dan efisien.

Penggunaan Smart City atau kota pintar inidisesuaikan dengan kebutuhan, misalnya di kota industri Smart City seperti apa yang dibangun jika basis di kota industri, berbedadengan Smart City yang basis kotanya pertanianatau pelajar. Jadi, Smart City harusnyadibangun secara spesifik, karena denganteknologi informasi terpilih, maka setiap warga

kota bisa melakukan apa saja sesuai kebutuhan.

Manfaat Smart City?

Dalam Smart City, teknologi informasi secarakomprehensif bisa diintegrasikan dan dikemassecara menyatu dan holistik. Masyarakat bisamengakses sebuah informasi dimana, kemanadan saja yang mereka perlukan. Manfaat dariteknologi informasi Smart City ini bisa didisainsendiri oleh pakar ICT di kota itu, sehinggadapat mengurangi penggunaan teknologi dariluar negeri. Sehingga produk-produk daninformasi dari luar negeri bisa dipilah dandipilih serta diakses oleh manajemen Smart City secara mandiri, bahkan masyarakat tidak lagimenjadi penonton tetapi sebagai pelaku danpengelola perkembangan teknologi yang semakin cepat ini. Bahkan, system dapatdibangun dengan menu tertentu oleh penelitidalam negeri, sehingga jaminan akan keamananinformasi dapat diandalkan.

Page 6: Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang ...pii.or.id/wp-content/uploads/EW-94-draft-koreksi.pdf · Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

6Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Benar yang dikatakan Emha Ainun Najib (Budayawan) “Seperti kita punya rumah, kemudian ada tamu datang, tamu yang datangitu lebih pintar dari kita, lebih ramah, lebihhebat dari kita, sehingga dia ngajarin kita untukbersih-bersih rumah sehingga rapi, ngajarinkita berbenah diri sehingga rumah kita menjadinyaman, akhirnya kita terkesima oleh carakerjanya, kita hanya menjadi penonton di rumah kita sendiri.

Kita terkesima karena rumah kita menjadi rapidan sangat menarik dan nyaman. Singkat cerita, tidak terasa, kita terpinggirkan kita hanyatinggal dipojokan rumah kita, dan dia menjadikepala rumah tangga di rumah kita”. Akankahcerita itu terjadi di negara kita tercinta? Semuatergantung warga bangsa, generasi pejuang,

generasi penerus cita-cita luhur Indonesia.

Seberapa jauh masyarakat dapat menikmatikecanggihan Smart City di Indonesia?? Jawabnya adalah sejauh mana kita bisa sinergidan kolaborasi dalam sebuah konsorsium ICT yang kuat, sebagai penggerak mewujudkanSmart City di Indonesia.

Apa yang seharusnya dilakukan oleh lembagalitbang dan perguruan tinggi?

Universitas, dan lembaga litbang, industri danpemerintah berperan penting dalammengembangkan teknologi informasi untukmembuat suatu perangkat aplikasi yang diimplementasikan di Smart City.

Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

(lanjutan)

Page 7: Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang ...pii.or.id/wp-content/uploads/EW-94-draft-koreksi.pdf · Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

7Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Smart City menjadi data dan informasi yang dimiliki oleh masyarakat, data yang dimilikiharus dijamin aman. Data-data strategis harusdapat terlindungi, tapi data yang perludiinformasikan kepada public harus dapatdiinformasikan secara terang benderang. Makapenelitian dan pengembangan teknologidibidang Smart City ini harus dilakukan secarabersama-sama.

Harus ada kemandirian keberpihakanpemerintah bahwa Smart City ini menjadi alatsehingga masyarakat menjadi pelakupembangunan, jangan sampai kita menjadipenonton dari teknologi yang datang dari luar. Jika demikan, maka terdapat peluang yang besar untuk kemajuan dan daya saing bangsamelalui pembangunan Smart City. Strategiyang dibuat adalah membuat roadmap Smart City secara berkelanjutan.Kemampuan membangun Smart City tergantung dari Sumber daya manusia, sehinggaperlu ditingkatkan, kemudian system danmanajemen inovasi juga perlu ditingkatkan, sehingga Smart City menggunakan system yang efektif dan efisien, Inovasi Iptek kedepan selalu

menciptakan sebuah aplikasi baru sesuaiperkembangan zaman, dimana masyarakat bisamenggunakannya dengan mudah dansederhana.Beranikah kita membangun Smart City? Jawabnya adalah siapa takut dan kenapa tidakberani?

Karena Smart City merupakan peluang, tetapitantangan juga harus siap diantisipasi oleh masyarakat terutama membanjirnya teknologikomunikasi dan informasi dari luar yang begitupesat. Dengan itu kita harus tingkatkan sumberdaya manusianya, kelembagaan dan jejaring, sehingga Perkembangan ekonomi di Indonesia diprediksi mampu menjadi penggerak ekonomiAsean. Maka kesempatan Indonesia seharusnyamampu menjadi pelaku pembangunan bukanobjek pembangunan dari negara lain di era globalisasi ini.Tidak menutup kemungkinan pemerintahdaerah akan bekerja sama dengan Universitasdan Lembaga litbang untuk menfaatkanteknologi informasi untuk membangun Smart City di kota dan daerahnya masing-masing.

Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

(lanjutan)

Page 8: Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang ...pii.or.id/wp-content/uploads/EW-94-draft-koreksi.pdf · Urgensi Penelitian dan Pengembangan Teknologi di Bidang Smart City

Engineer WeeklyPelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Purba Robert Sianipar PemimpinUmum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: Liliana Djamaluddin Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator:Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: 021- 31904251-52. Faksimili: 021 – 31904657. E-mail: [email protected]

Engineer Weekly adalah hasil kerja sama Persatuan Insinyur Indonesia dan Inspirasi Insinyur.

Sumber: The Economist: Pocket World in Figures, 2018

MOBIL TERJUAL (ribu, 2016)

Sumber: The Economist: Pocket World in Figures, 2019

700

863756

825

2013 2014 2015 2016

INDONESIA

723

825

915

1017.0

1235.0

1393.0

1495.0

1592.0

1844.0

1969.0

2110.0

2539.0

3228.0

3442.0

4391.0

6096.0

24962.0

17. TURKI

16. INDONESIA

15. AUSTRALIA

14. MEXICO

13. SPANYOL

12. RUSSIA

11. KOREA SLT

10. IRAN

9. BRAZIL

8. ITALY

7. PERANCIS

6. INGGRIS

5. INDIA

4. JERMAN

3. JEPANG

2. USA

1. CHINA