Upload
febni-amaii
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
URINALISISBag. Biokimia PSPD ABDURRAB
Percobaan hari iniPemeriksaan : 1. sifat fisik urin volume, warna, bau,
keasaman & berat jenis)2. Indikan dalam urin3. Kadar glukosa urin secara semikuantitatif (uji
benedict semikuantitatif)4. Protein dalam urin5. Pigmen empedu dalam urin (urobilin &
bilirubin).
Pengambilan sampel urin1. Urin 24 jam2. Urin sewaktu3. Urin pancar tengah
Pem. Fisik Urin1. Volume urin kumpulkan urin 24 jamN : 1200 – 1500 ml2. PH urin Phindikator 3. Berat jenis urin urinometerN : 1,016 – 1,024 ↑ : berkeringat byk kental↓ : minum banyak encer
Cara Menentukan BJ1. Isi gelas ukur 100 mL dg urin2. Letakkan urinometer biarkan mengapung
& tidak boleh menyentuh dinding tabung. 3. Baca angka sesuai permukaan urin4. Catat suhu urin tersebut. Bila tdk sama dg
suhu tera alat, lakukan koreksi5. Tiap perbedaan 30 C di atas suhu tera alat
BJ + 0,001 6. Tiap perbedaan 30 C di bawah suhu tera alat
BJ - 0,001.
2. Uji indikan (Obermeyer)Indikan dlm urin berasal dari pbusukan as.
Amino triptofan DLM USUS, bukan dari katabolisme prot !!
Reaksi pembentukan indikan :Dalam usus : Triptofan Indol dan skatol diserap Dalam hati :Indol + skatol oksidasi Indikan (indoksil sulfat)
2. IndikanPrinsip percobaan :Pereaksi obermeyer yang mengandung FeCl3
dalam HCl pekat akan mengoksidasi gugus indoksil membentuk biru indigo yang larut dalam kloroform.
2. Indikan : cara kerjaLarutan Tabung
Urin 8 mL
Pereaksi obermeyer 8 mL
Diamkan beberapa menit.
Kloroform 3 mL
Campur dengan membolakbalik tabung sekitar 10 kali
(jangan dikocok).
3 . Glukosa kuantitatifPrinsip kerja :Gugus aldehid atau keton bebas pada gula akan
mereduksi kuprioksida dalam pereaksi benedict kuprooksida yg berwarna.
Cara kerja Glukosalarutan Tabung
1 (ml)Tabung 2 (ml)
Tabung 3 (ml)
Tabung 4 (ml)
Pereaksi Benedict
2,5 ml 2,5 ml 2,5 ml 2,5 ml
Urin 4 tetes - - -
Lart glukosa 0,3%
- 4 tetes - -
Lart glukosa 1 %
- - 4 tetes -
Lart glukosa 5 %
- - - 4 tetes
4. Uji Protein1. Uji HellerPrinsip : asam nitrat pekat + prot cincin putih
di atas lapisan HNO3 pekat
larutan Tabung 1 Tabung 2
Asam nitrat pekat
5 ml 5 ml
Miringkan tabung reaksi dan tambah perlahan
Urin normal 5 tetes
Urin sampel protein
5 tetes
Hasil (+) cincin putih di atas HNO3 pekat
4. 2 protein : Uji koagulasiPrinsip kerja protein jika di panaskan akan
mengalami denaturasi & pemberian asam asetat tetap akan denaturasi
larutan Tabung 1
Urin jernih 5 ml
Didihkan endapan yg tbentuk adalah protein dan fosfat
Uasam asetat 2 % 5 tetes
Bila msh ada endapan proteinSebab fosfat akan larut dalam asam
5. urobilinogenUrin normal urobilin (-), yg ada urobilinogen.
Urobilin dari oksidasi urobilinogenCara kerja :
Cara kerja :1. Masukkan 5 cc urin ke dalam tabung reaksi dan
perhatikanlah apakah ada fluoresensi.2. Kalau ada fluoresensi, maka urin itu tidak dapat dipakai3. Kalau tidak ada fluoresensi tambah 2 – 4 tetes
larutan Lugol, campur dan biarkan selama 5 menit atau lebih.
4. Bubuhilah 5 ml reagen Schlesinger, campur dan kemudian saringlah.
5. Periksa adanya fluoresensi dalam filtrat; diuji dengan cahaya terpantul dengan latar belakang yang hitam.
6. Adanya fluoresensi hijau menandakan hasil positif yanf dapat dinilai sebagai + atau ++.
6. Pem bilirubinPrinsip kerja percobaan Harrison :Bilirubin yang ada dalam urin dipekatkan di
atas kertas saring cara mempresipitatkan fosfat-fosfat yang ada dlm urin dg BaCl2 .
Bilirubin yg dipekatkan akn dioksidasi mjd biliverdin yang hijau dengan reagen Fouchet : asam triklorasetat 25 g; aquades 100ml; ferriklorida 10% 10 ml.
Cara kerja1. 5 ml urin yang lebih dulu dikocok dimasukkan ke
dalam tabung reaksi.2. Tambahkan 5 ml larutan bariumlorida 10%;
campur dan saringlah.3. Kertas saring yang berisi presipitat diangkat dari
corong, dibuka lipatannya dan ditaruh mendatar di atas corong itu. Biarkan beberapa lama sampai agak kering.
4. Teteskan 2 – 3 tetes reagen Fouchet ke atas presipitat di atas kertas saring itu.
5. Timbulnya warna hijau menandakan adanya bilirubin.
Selamat bekerja