1
S ETELAH menjebloskan empat anggota Komisi IX DPR periode 1999- 2004 ke penjara karena skandal cek perjalanan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan secara massal 26 tersangka baru. Penetapan sekaligus 26 ang- gota DPR periode 1999-2004 se- bagai tersangka kasus dugaan suap merupakan pertama kali- nya bagi KPK. Ke-26 anggota dewan itu sebagian terbesar anggota Komisi IX DPR (bi- dang keuangan). Wakil Ketua KPK Bidang Pe- nindakan Bibit Samad Rianto saat mengumumkan ke-26 ter- sangka itu di Jakarta kemarin tidak menyebut nama jelas mereka. Dia hanya menyebut inisial, yakni AHZ, MBS, PSz, BS, AZA, ACP, MM, RL, PS, WMT, MN, ARS, RK, BA, HB, DT, SU, PN, EP, MI, B, JT, NLM, SP, S, dan MP. Penelusuran pers mengungkapkan ke-26 tersang- ka itu di antaranya Panda Nababan dan Agus Condro Prayitno (PDIP), Ahmad Haz Zawawi dan M Nurlif (Golkar), serta Danial Tanjung (PPP) (lihat grak). Para tersangka itu diduga menerima suap dalam pemilih- an Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goel- tom pada Juni 2004. Dalam pe- milihan itu, Miranda mendapat 41 dari 52 suara anggota Komisi IX DPR. Miranda terpilih meng- gantikan Anwar Nasution. Dana yang mengalir ke Ko- misi IX DPR itu mencapai Rp24 miliar dalam bentuk 480 lembar cek perjalanan (traveler’s cheque). Sebelumnya empat anggota Komisi IX DPR periode 1999- 2004 yang sudah divonis ada- lah Dudhie Makmun Murod (PDIP), Endin Soehara (PPP), Hamka Yandhu (Golkar), dan Udju Djuhaeri (TNI/Polri). Dalam persidangan, terung- kap cek perjalanan diterima dari Arie Malangjudo, orang kepercayaan Nunun Nurbaeti, seorang pengusaha. Nunun berkali-kali dipanggil hakim, tapi istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu tidak hadir karena sakit. Kasus cek perjalanan perta- ma kali dilaporkan kader PDIP Agus Condro Prayitno ke KPK pada Juli 2008. Dia mengaku menerima cek senilai Rp500 juta yang diduga terkait de- ngan pemilihan Miranda. Terungkap pula dari 480 lembar cek perjalanan itu, 74 lembar dicairkan langsung oleh 9 anggota DPR, 71 lembar dicairkan 6 anggota DPR me- lalui kerabat, serta 335 lembar dicairkan 26 anggota dewan melalui orang lain. Saat menanggapi penetapan tersangka baru itu, peneliti ICW Febri Diansyah menga- takan, dengan 26 tersangka baru itu telah ada 39 tersangka korupsi dari DPR pada delapan kasus korupsi yang ditangani KPK. Dia menambahkan, yang ditunggu adalah KPK juga menjerat pemberi dana dalam kasus itu. (Ant/X-4) [email protected] Berita terkait hlm 2 Pengantar: Sebelum memasuki Yogyakarta, ada beberapa fakta penting selepas wilayah Jabar. Berikut laporan Tim Ekspedisi Ramadan 2010. 17 17 17 17 17 EKSPEDISI EKSPEDISI EKSPEDISI EKSPEDISI EKSPEDISI PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk men- jauhi kekerasan dalam menyi- kapi masalah hubungan RI dan Malaysia menyusul insiden di perairan Pulau Bintan, Kepu- lauan Riau. “Kita harus senantiasa men- jaga citra dan jati diri kita se- bagai bangsa yang bermartabat dalam menjalin hubungan internasional tanpa kehilangan prinsip dasar politik luar ne- geri yang bebas aktif dan di- abdikan untuk kepentingan nasional,” kata Presiden di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, tadi malam. Pidato Presiden Yudhoyono seusai buka puasa dan salat tarawih bersama jajaran TNI itu merupakan penyampaian sikap resmi pemerintah menanggapi ketegangan hubungan RI-Ma- laysia akhir-akhir ini. Presiden tampil menggu- nakan baju merah dengan naskah pidato yang sudah di- siapkan. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah menteri, Kapolri Bam- bang Hendarso Danuri, Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto, dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. Penyelesaian konik antara RI dan Malaysia, kata Presiden, dengan cara mempercepat dan mengefektifkan perundingan batas wilayah kedua negara. “Cara Indonesia dan Ma- laysia menyelesaikan masalah akan disimak dan diikuti ne- gara-negara di kawasan Asia, bahkan oleh dunia internasio- nal,” ungkapnya. Presiden mengawali pidato dengan menyampaikan catatan penting hubungan RI-Malay- sia, seperti hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan, 2 juta TKI yang bekerja di Malaysia, 13.000 pelajar dan mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia, kunjungan wisatawan Ma- laysia ke Indonesia 1,18 juta orang, dan investasi kedua negara. Sebelumnya, meski tidak me- nyinggung hubungan dengan Indonesia, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menegas- kan Malaysia siap menghadapi ancaman, baik dalam maupun luar negeri. Pernyataan itu di- sampaikan Najib pada HUT ke-53 Malaysia, Selasa (31/8). (Rin/X-6) JADWAL IMSAKIAH 2 SEPTEMBER JAKARTA & SEKITARNYA Imsak Subuh Zuhur Asar Magrib Isya 04.27 04.37 11.55 15.13 17.55 19.04 PATA AREADI MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA KAMIS, 2 SEPTEMBER 2010 | NO.10785 | TAHUN XLI | 32 HALAMAN REUTERS/SHANNON STAPLETON Layanan Berlangganan & Customer Service SMS: 08121128899 T: (021) 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Rintangan Awal Mudah Terlewati Petenis unggulan Caroline Wozniacki menang mudah. Sebaliknya, Rafael Nadal dan Novak Djokovic harus memeras keringat untuk lolos ke babak kedua. Olahraga, Hlm 23 Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui mediaindonesia.com atau e-mail: [email protected] EDITORIAL DI ujung masa jabatannya yang tersisa sebulan lagi, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri, tumben, bersuara keras. Jenderal yang murah senyum itu, mungkin karena jengkel, menyebut beberapa ormas ber- masalah yang sudah sepatutnya dibubarkan. Sesungguhnya kejengkelan publik terhadap ulah brutal ormas-ormas yang bertebaran di Tanah Air sudah berlangsung amat lama. Tetapi, publik juga jengkel terhadap aparatur negara yang tidak mampu bertindak tegas terhadap anarkisme yang dipertontonkan ormas-ormas itu dengan kadar keangkuhan yang semakin menggelikan. Bila dalam perkara yang lain, kepolisian, kejaksaan, penga- cara, dan hakim mampu menemukan alasan untuk menghu- kum atau membebaskan seseorang, namun terhadap ormas-or- mas brutal, penegak hukum, termasuk politisi, taat betul pada perintah perundang-undangan yang berlaku. Itu adalah sikap dan statement yang semakin klise. Klise, karena itu terjadi di negara dengan tingkat kepatuhan hukum yang sangat rendah, baik oleh aparatur apalagi oleh publik. Ketaatan hukum menjadi retorika untuk menyembunyikan pelanggaran. Bila betul-betul taat pada undang-undang yang ber- laku, ada dua aspek yang ha- rus diperlihatkan secara tegas kepada publik. Aspek yang pertama, undang-undang tidak hanya mengatur soal pembubaran dan pembekuan, tetapi ada juga undang-un- dang yang mengatur aspek yang kedua, yaitu penindakan terhadap pelanggaran. Dua aspek itu menjadi ka- bur ketika aparatur penegak hukum hanya mengartikan sanksi terhadap brutalitas ormas sebatas pada pembu- baran dan pembekuan. Pada- hal pelaku-pelaku kebrutalan atas nama ormas tertentu bisa dimasukkan ke penjara tanpa harus membubarkan atau membekukan ormasnya. Dua opsi ini tetap saja lumpuh di tangan negara. Yang dilanggar, dan oleh karena itu patut dihukum, adalah kudeta kewenangan penegakan hukum dari tangan negara ke tangan sipil. Inilah pelanggaran amat serius yang terus saja dibiarkan negara. Jangan karena undang-undang tidak mengatur jelas dan te- gas tentang pembubaran ormas dan karena itu harus direvisi, anarkisme ormas dibiarkan. Bila tidak ada revisi, apakah negara rela membiarkan rakyatnya ditindas ormas-ormas itu? Tidak sulit menjelaskan mengapa ormas-ormas anarkistis merajalela. Negara menderita trauma SARA, sehingga ormas yang jeli menggunakan SARA untuk kepentingannya. Selain itu, politisi menggunakan ormas untuk kepentingan simpatik massa di saat pemilu. Karena dalam pemilu suara macan tidak ada bedanya dengan suara serigala atau domba. Sama harganya bagi kedaulatan rakyat. Negara sedang menunggang macan. Sekali di atas pung- gung macan, Anda tidak bisa turun kalau tidak mau dimangsa. Macan itu bernama ormas yang anarkistis. Negara Menunggang Ormas Anarkistis Negara sedang menunggang macan. Sekali di atas punggung macan, Anda tidak bisa turun kalau tidak mau dimangsa. Macan itu bernama ormas yang anarkistis.’’ Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi: mediaindonesia.com PAUSE Usia Kandungan dan Kelumpuhan Otak Jalur Selatan Dianaktirikan SBY Kedepankan Citra Bangsa KPK Tetapkan 26 Tersangka Cek Travel Publik menunggu KPK menjerat pemberi cek perjalanan senilai Rp24 miliar ke DPR. Kita harus senantiasa menjaga citra dan jati diri sebagai bangsa yang bermartabat.’’ Susilo Bambang Yudhoyono Presiden RI Malaysia siap menghadapi ancaman, baik dalam maupun luar negeri.’’ Najib Razak Perdana Menteri Malaysia TIYOK Edy Asrina Putra MI/ROMMY PUJIANTO REUTERS/CHOR SOKUNTHEA BAYI yang lahir prematur ataupun yang lebih lambat daripa- da waktu seharusnya sama- sama berisiko terserang ke- lumpuhan otak. Hal itu terbukti pada penelitian di Norwegia yang di- rilis dalam Journal of the American Medical Association edisi 1 Sep- tember. Selama ini diketahui bahwa kelahiran prematur berkaitan dengan peningkatan risiko kelumpuhan otak. Namun kali ini ditemukan pula bahwa kelahiran lebih dari 40 minggu dari jadwal pun memiliki risiko tersebut meskipun masih da- lam tingkat sangat kecil. Penelitian ini dilakukan pada 1.682.441 anak yang lahir an- tara 1967 dan 2001, yang dikandung selama 37-44 minggu dan tidak memiliki cacat lahir. Bayi yang lahir setelah usia kandungan 40 minggu memiliki risiko terendah menderita kelumpuhan otak jika dibanding- kan dengan mereka yang lahir lebih awal atau lambat. Untuk bayi yang lahir pada 37 minggu, risikonya meningkat 90%, dan yang lahir pada 38 minggu sebanyak 30%. Adapun bayi yang lahir pada 42 minggu dan lebih dari itu, risikonya 40%. (Healthday News/*/X-5) SEORANG sopir travel yang biasa melayani rute Purwoker- to, Jateng, ke Bandung, Jabar, berkelakar kalau dirinya meng- angkut penumpang dari Ban- dung, penumpangnya bakal terbangun ketika masuk ke wilayah Jateng, tepatnya di per- batasan antara Banjarpatroman dan Cilacap. Begitu sebaliknya, jika meng- angkut penumpang dari Pur- wokerto, penumpangnya baru mulai tertidur setelah mema- suki Banjarpatroman. Kelakar itu boleh jadi benar. Sebab, jalur selatan yang masuk wilayah Jateng, tepatnya di Ke- camatan Wanareja, Cilacap, ma- sih belum mulus. Jalannya me- mang sudah tidak ada lubang, tetapi karena per- baikannya hanya tambal su- lam, jalan menjadi bergelom- bang. Hal itu akibat penutupan lubang mendominasi kondisi jalan di jalur selatan mulai per- batasan Jabar-Jateng hingga perbatasan Jateng-DIY yang jauhnya sekitar 300 kilometer. Kondisi jalan yang sempit juga terdapat di jalur tengah yang merupakan jalan peng- hubung antara jalur pantura dan jalur selatan, tepatnya antara Brebes dan Banyumas. Jalan nasional itu cukup vital karena setiap tahun jalan ter- sebut merupakan jalan utama bagi pemudik dari Jakarta tu- juan kota-kota di bagian selatan Jateng seperti Purwokerto, Cilacap, Kebumen, Purworejo, hingga Yogyakarta. Namun, jalur tengah itu juga tidak lebih baik daripada jalur selatan. Sebab dari Brebes sam- pai ke Wangon, Banyumas, yang merupakan titik pertemuan dengan jalur selatan, kondisi jalannya juga bergelombang. Lebih memprihatinkan lagi, lebarnya hanya 7 meter. Kondisi sempitnya jalan juga diakui Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Jateng wilayah Cilacap, Priyono. Menurutnya, jalan peng- hubung antara pantura hingga ke jalur selatan memang kurang memadai. “Pemprov Jateng memang masih berkonsentrasi di pantura,” ujarnya. (Liliek Dharmawan/X-6)

Usia Kandungan dan - ftp.unpad.ac.id fileprinsip dasar politik luar ne-geri yang bebas aktif dan di-abdikan untuk kepentingan ... sia, seperti hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan,

  • Upload
    vanminh

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Usia Kandungan dan - ftp.unpad.ac.id fileprinsip dasar politik luar ne-geri yang bebas aktif dan di-abdikan untuk kepentingan ... sia, seperti hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan,

SETELAH menjebloskan empat anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 ke penjara karena

skandal cek perjalanan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan secara massal 26 tersangka baru.

Penetapan sekaligus 26 ang-gota DPR periode 1999-2004 se-bagai tersangka kasus dugaan suap merupakan pertama kali-nya bagi KPK. Ke-26 anggota de wan itu sebagian terbesar ang gota Komisi IX DPR (bi-dang keuangan).

Wakil Ketua KPK Bidang Pe-nindakan Bibit Samad Rianto saat mengumumkan ke-26 ter-sangka itu di Jakarta kemarin ti dak menyebut nama jelas me reka. Dia hanya menyebut inisial, yakni AHZ, MBS, PSz, BS, AZA, ACP, MM, RL, PS, WMT, MN, ARS, RK, BA, HB, DT, SU, PN, EP, MI, B, JT, NLM, SP, S, dan MP. Penelusuran pers mengungkapkan ke-26 tersang-ka itu di antaranya Panda Na baban dan Agus Condro Pra yitno (PDIP), Ahmad Hafi z Zawawi dan M Nurlif (Golkar), serta Danial Tanjung (PPP) (lihat grafi k).

Para tersangka itu diduga me nerima suap dalam pemilih-an Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goel-tom pada Juni 2004. Dalam pe-milihan itu, Miranda mendapat 41 dari 52 suara anggota Komisi IX DPR. Miranda terpilih meng-gantikan Anwar Nasution.

Dana yang mengalir ke Ko-mi si IX DPR itu mencapai Rp24 miliar dalam bentuk 480 lembar cek perjalanan (traveler’s cheque).

Sebelumnya empat anggota

Komisi IX DPR periode 1999-2004 yang sudah divonis ada-lah Dudhie Makmun Murod (PDIP), Endin Soefi hara (PPP), Hamka Yandhu (Golkar), dan Udju Djuhaeri (TNI/Polri).

Dalam persidangan, terung-kap cek perjalanan di te rima da ri Arie Malangjudo, orang ke percayaan Nunun Nur baeti, seorang pengusaha. Nunun ber kali-kali dipanggil hakim, tapi istri mantan Wakapolri Adang Da ra djatun itu tidak hadir karena sakit.

Kasus cek perjalanan perta-ma kali dilaporkan kader PDIP Agus Condro Prayitno ke KPK pada Juli 2008. Dia menga ku menerima cek senilai Rp500 juta yang didu ga terkait de-ngan pemilihan Mi randa.

Terungkap pula dari 480 lembar cek perjalanan itu, 74 lembar dicairkan langsung oleh 9 anggota DPR, 71 lembar dicairkan 6 anggota DPR me-lalui kerabat, serta 335 lembar dicairkan 26 anggota dewan melalui orang lain.

Saat menanggapi penetapan tersangka baru itu, peneliti ICW Febri Diansyah menga-takan, dengan 26 tersangka baru itu telah ada 39 tersangka korupsi dari DPR pada delapan kasus korupsi yang ditangani KPK.

Dia menambahkan, yang ditunggu adalah KPK juga menjerat pemberi dana dalam kasus itu. (Ant/X-4)

[email protected] terkait hlm 2

Pengantar:Sebelum memasuki Yogyakarta, ada beberapa fakta penting selepas wilayah Jabar. Berikut laporan Tim Ekspedisi Ramadan 2010.

1717171717EKSPEDISIEKSPEDISIEKSPEDISIEKSPEDISIEKSPEDISI

PRESIDEN Susilo Bambang Yu dhoyono mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk men-jauhi kekerasan dalam menyi-kapi masalah hubungan RI dan Malaysia menyusul insiden di perairan Pulau Bintan, Kepu-lauan Riau.

“Kita harus senantiasa men-jaga citra dan jati diri kita se-bagai bangsa yang bermartabat dalam menjalin hubungan internasional tanpa kehilangan prinsip dasar politik luar ne-geri yang bebas aktif dan di-abdikan untuk kepentingan na sional,” kata Presiden di Ma bes TNI Cilangkap, Jakarta, tadi malam.

Pidato Presiden Yudhoyono seusai buka puasa dan salat tarawih bersama ja jaran TNI itu merupakan pe nyampaian sikap

resmi pe me rintah menanggapi ketegang an hubungan RI-Ma-laysia a khir-akhir ini.

Presiden tampil meng gu-nakan baju merah dengan nas kah pidato yang sudah di-siapkan.

Hadir dalam kesempatan itu sejumlah menteri, Kapolri Bam-bang Hendarso Danuri, Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto, dan Panglima TNI Jenderal Djo ko Santoso.

Penyelesaian konfl ik antara RI dan Malaysia, kata Presiden, dengan cara mempercepat dan mengefektifkan perundingan batas wilayah kedua negara.

“Cara Indonesia dan Ma-laysia menyelesaikan masalah akan disimak dan diikuti ne-gara-negara di kawasan Asia, bahkan oleh dunia internasio-

nal,” ung kapnya.Presiden mengawali pidato

dengan menyampaikan catatan penting hubungan RI-Malay-sia, seperti hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan, 2 juta TKI yang bekerja di Malaysia, 13.000 pelajar dan mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia, kunjungan wisatawan Ma-laysia ke Indonesia 1,18 juta orang, dan investasi kedua ne gara.

Sebelumnya, meski tidak me-nyinggung hubungan dengan Indonesia, Perdana Menteri Ma laysia Na jib Razak menegas-kan Malaysia siap menghadapi ancam an, baik dalam maupun luar nege ri. Pernyataan itu di-sam paikan Najib pada HUT ke-53 Malaysia, Selasa (31/8). (Rin/X-6)

JADWAL IMSAKIAH 2 SEPTEMBERJAKARTA & SEKITARNYA

Imsak Subuh Zuhur Asar Magrib Isya 04.27 04.37 11.55 15.13 17.55 19.04

PATA AREADI

M E D I A I N D O N E S I A . C O M JUJUR BERSUARA KAMIS, 2 SEPTEMBER 2010 | NO.10785 | TAHUN XLI | 32 HALAMANREUTERS/SHANNON STAPLETON

Layanan Berlangganan & Customer Service

SMS: 08121128899T: (021) 5821303

No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Rintangan AwalMudah Terlewati

Petenis unggulan Caroline Wozniacki

menang mudah. Sebaliknya,

Rafael Nadal dan Novak Djokovic harus

memeras keringat untuk lolos ke babak kedua.

Olahraga, Hlm 23

Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui

mediaindonesia.com atau e-mail:

[email protected]

EDITORIAL

DI ujung masa jabatannya yang tersisa sebulan lagi, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri, tumben, bersuara keras. Jenderal yang murah senyum itu, mungkin karena jengkel, menyebut beberapa ormas ber-masalah yang sudah sepatutnya dibubarkan.

Sesungguhnya kejengkelan publik terhadap ulah brutal ormas-ormas yang bertebaran di Tanah Air sudah berlangsung amat lama. Tetapi, publik juga jengkel terhadap aparatur negara yang tidak mampu bertindak tegas terhadap anarkisme yang dipertontonkan ormas-ormas itu dengan kadar keangkuhan yang semakin menggelikan.

Bila dalam perkara yang lain, kepolisian, kejaksaan, penga-cara, dan hakim mampu menemukan alasan untuk menghu-kum atau membebaskan seseorang, namun terhadap ormas-or-mas brutal, penegak hukum, termasuk politisi, taat betul pada perintah perundang-undangan yang berlaku.

Itu adalah sikap dan statement yang semakin klise. Klise, ka rena itu terjadi di negara dengan tingkat kepatuhan hukum yang sangat rendah, baik oleh aparatur apalagi oleh publik. Ketaatan hukum menjadi retorika untuk menyembunyikan pelanggaran.

Bila betul-betul taat pada undang-undang yang ber-laku, ada dua aspek yang ha-rus diperlihatkan secara tegas kepada publik. Aspek yang pertama, undang-undang ti dak hanya mengatur soal pem bubaran dan pembekuan, tetapi ada juga undang-un-dang yang mengatur aspek yang kedua, yaitu penindakan terhadap pelanggaran.

Dua aspek itu menjadi ka-bur ketika aparatur penegak hukum hanya mengartikan sanksi terhadap brutalitas or mas sebatas pada pembu-bar an dan pembekuan. Pada-hal pelaku-pelaku kebrutalan atas nama ormas tertentu bisa dimasukkan ke penjara tanpa harus membubarkan atau mem bekukan ormasnya. Dua opsi ini tetap saja lumpuh di tangan negara.

Yang dilanggar, dan oleh karena itu patut dihukum, adalah kudeta kewenangan penegakan hukum dari tangan negara ke tangan sipil. Inilah pelanggaran amat serius yang terus saja dibiarkan negara.

Jangan karena undang-undang tidak mengatur jelas dan te-gas tentang pembubaran ormas dan karena itu harus direvisi, anarkisme ormas dibiarkan. Bila tidak ada revisi, apakah negara rela membiarkan rakyatnya ditindas ormas-ormas itu?

Tidak sulit menjelaskan mengapa ormas-ormas anarkistis merajalela. Negara menderita trauma SARA, sehingga ormas yang jeli menggunakan SARA untuk kepentingannya. Selain itu, politisi menggunakan ormas untuk kepentingan simpatik massa di saat pemilu. Karena dalam pemilu suara macan tidak ada bedanya dengan suara serigala atau domba. Sama harganya bagi kedaulatan rakyat.

Negara sedang menunggang macan. Sekali di atas pung-gung macan, Anda tidak bisa turun kalau tidak mau dimangsa. Macan itu bernama ormas yang anarkistis.

Negara MenunggangOrmas Anarkistis

Negara sedang menunggang macan. Sekali di atas punggung macan, Anda tidak bisa turun kalau tidak mau dimangsa. Macan itu bernama ormas yang anarkistis.’’

Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi:mediaindonesia.com

PAUSE

Usia Kandungan dan Kelumpuhan Otak Jalur Selatan Dianaktirikan

SBY Kedepankan Citra Bangsa

KPK Tetapkan26 TersangkaCek TravelPublik menunggu KPK menjerat pemberi cek perjalanan senilai Rp24 miliar ke DPR.

Kita harus senantiasa menjaga citra dan jati diri sebagai bangsa yang bermartabat.’’Susilo Bambang Yu dhoyonoPresiden RI

Malaysia siap menghadapi ancaman, baik dalam maupun luar nege ri.’’Najib RazakPerdana Menteri Ma laysia

TIYOK

Edy Asrina Putra

MI/ROMMY PUJIANTO REUTERS/CHOR SOKUNTHEA

BAYI yang lahir prematur ataupun yang lebih lambat daripa-da waktu seharusnya sama-sama berisiko terserang ke-lumpuhan otak. Hal itu terbukti pada penelitian di Norwegia yang di-rilis dalam Journal of the American Medical As sociation edisi 1 Sep-tember.

Selama ini diketahui bah wa kelahiran prematur ber kaitan dengan peningkatan ri siko kelumpuhan otak. Namun kali ini ditemukan pula bahwa kelahiran lebih dari 40 minggu dari jadwal pun memiliki risiko tersebut meskipun masih da-lam tingkat sangat kecil.

Penelitian ini dilakukan pada 1.682.441 anak yang lahir an-tara 1967 dan 2001, yang dikandung selama 37-44 minggu dan tidak memiliki cacat lahir.

Bayi yang lahir setelah usia kandungan 40 minggu memiliki risiko terendah menderita kelumpuhan otak jika dibanding-kan dengan mereka yang lahir lebih awal atau lambat. Untuk bayi yang lahir pada 37 minggu, risikonya meningkat 90%, dan yang lahir pada 38 minggu sebanyak 30%. Adapun bayi yang lahir pada 42 minggu dan lebih dari itu, risikonya 40%. (Healthday News/*/X-5)

SEORANG sopir travel yang biasa melayani rute Purwoker-to, Jateng, ke Bandung, Jabar, berkelakar kalau dirinya meng-angkut penumpang dari Ban-dung, penumpangnya bakal ter bangun ketika masuk ke wi layah Jateng, tepatnya di per-batasan antara Banjarpatroman dan Cilacap.

Begitu sebaliknya, jika meng-angkut penumpang dari Pur-wokerto, penumpangnya baru mulai tertidur setelah mema-suki Banjarpatroman.

Kelakar itu boleh jadi benar. Sebab, jalur selatan yang masuk wilayah Jateng, tepatnya di Ke-camatan Wanareja, Cilacap, ma-sih belum mulus. Jalannya me-

mang sudah t i d a k ada lubang, tetapi karena per-baikannya hanya tambal su-lam, jalan menjadi bergelom-bang. Hal itu akibat penutupan lubang mendominasi kondisi jalan di jalur selatan mulai per-batasan Jabar-Jateng hingga perbatasan Jateng-DIY yang jauhnya sekitar 300 kilometer.

Kondisi jalan yang sempit juga terdapat di jalur tengah yang merupakan jalan peng-hubung antara jalur pantura dan jalur selatan, tepatnya an tara Brebes dan Banyumas. Ja lan nasional itu cukup vital karena setiap tahun jalan ter-

sebut merupakan jalan utama bagi pemudik dari Jakarta tu-juan kota-kota di bagian selatan Jateng seperti Purwokerto, Ci lacap, Kebumen, Purworejo, hingga Yogyakarta.

Namun, jalur tengah itu juga tidak lebih baik daripada ja lur selatan. Sebab dari Brebes sam-pai ke Wangon, Banyumas, yang merupakan titik per temuan dengan jalur sela tan, kondisi jalannya juga bergelombang. Lebih memprihatinkan lagi, lebarnya hanya 7 meter.

Kondisi sempitnya jalan juga diakui Kepala Balai Pelaksa na Teknis Dinas Bina Marga Jateng wilayah Cilacap, Pri yono.

Menurutnya, jalan peng-hubung antara pantura hingga ke jalur selatan memang kurang memadai. “Pemprov Jateng memang masih berkonsentrasi di pantura,” ujarnya. (Liliek Dharmawan/X-6)