31
1 BAB 1 PENDAHULUAN JASA PERENCANAAN DAN PENGWASAN SERTA JASA LABORATORIUM TAXIWAY DENGAN RIGID PAVEDMENT DI BANDAR UDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA PENDAHULUAN 1.1 Umum 1.2 Sistematika Usulan Teknis 1.3 Latar Belakang Pekerjaan 1.4 Maksud dan Tujuan 1.5 Sasaran 1.6 Lokasi Pekerjaan 1.7 Waktu Pelaksaan Pekerjaan 1.8 Latar belakang dan Gambaran Umum Perusahaan 1.1 Umum Berdasarkan Surat Undangan Lelang Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi PT. Angkasa Pura I (persero) kantor cabang Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta Nomor RE-PBJJOG-SAP-2200000041 tertanggal 3 Mei 2015 dan setelah menerima dokumen lelang untuk pekerjaan : JASA PERENCANAAN DAN PENGWASAN SERTA JASA LABORATORIUM TAXIWAY DENGAN RIGID PAVEDMENT DI BANDAR UDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2015 Dan setelah mengikuti rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan Berita Acara Aanwijzing pada tanggal 21 Mei 2015, bersama ini kami mengajukan Dokumen Penawaran Teknis. Dokumen Usulan Teknis ini merupakan salah satu persyaratan dalam penawaran yang kami ajukan dan disusun berdasarkan persyaratan teknis seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Terms of Reference (TOR). Usulan Teknis ini berisikan uraian tahapan pelaksaan pekerjaan dan metode penanganan pekerjaan dengan menyatakan perkiraan volume pekerjaan dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap tahapan pekerjaan, kebutuhan personil pelaksana dan peralatan yang akan digunakan. Dengan demikian diharapkan pekerjaan dapat dilaksanakan secara efekktif dan efisien, sehingga penyelesaian pekerjaan dapat berjalan secara tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

USULAN TEKNIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ustek Perencanaan Taxyway Bandara Adisutjipto

Citation preview

  • 1BAB 1 PENDAHULUAN

    JASA PERENCANAAN DANPENGWASAN SERTA JASA

    LABORATORIUM TAXIWAY DENGANRIGID PAVEDMENT DI BANDAR UDARAADISUTJIPTO YOGYAKARTA PADA PT.ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR

    CABANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTOYOGYAKARTA

    PENDAHULUAN1.1 Umum1.2 Sistematika Usulan Teknis1.3 Latar Belakang Pekerjaan1.4 Maksud dan Tujuan1.5 Sasaran1.6 Lokasi Pekerjaan1.7 Waktu Pelaksaan Pekerjaan1.8 Latar belakang dan Gambaran Umum

    Perusahaan

    1.1 Umum

    Berdasarkan Surat Undangan Lelang Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi PT.Angkasa Pura I (persero) kantor cabang Bandar Udara Adisutjipto YogyakartaNomor RE-PBJJOG-SAP-2200000041 tertanggal 3 Mei 2015 dan setelah menerimadokumen lelang untuk pekerjaan :

    JASA PERENCANAAN DAN PENGWASAN SERTA JASA LABORATORIUMTAXIWAY DENGAN RIGID PAVEDMENT DI BANDAR UDARA ADISUTJIPTO

    YOGYAKARTA PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR CABANGBANDAR UDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

    TAHUN ANGGARAN 2015

    Dan setelah mengikuti rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan Berita AcaraAanwijzing pada tanggal 21 Mei 2015, bersama ini kami mengajukan DokumenPenawaran Teknis.

    Dokumen Usulan Teknis ini merupakan salah satu persyaratan dalam penawaran yangkami ajukan dan disusun berdasarkan persyaratan teknis seperti yang tercantum dalamKerangka Acuan Kerja (KAK)/Terms of Reference (TOR).

    Usulan Teknis ini berisikan uraian tahapan pelaksaan pekerjaan dan metodepenanganan pekerjaan dengan menyatakan perkiraan volume pekerjaan dan perkiraanwaktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap tahapan pekerjaan, kebutuhanpersonil pelaksana dan peralatan yang akan digunakan. Dengan demikian diharapkanpekerjaan dapat dilaksanakan secara efekktif dan efisien, sehingga penyelesaianpekerjaan dapat berjalan secara tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan secarateknis.

  • 21.2 Sistematika Usulan Teknis

    Pada penyusunan Usulan Teknis ini disusun dengan menggunakan sistematika laporanyang dapat secara mudah dipahami dan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK).Sistematika Dokumen Usulan Teknis disusun sebagai berikut:

    Bab I. PendahuluanBab ini berisi uraian mengenai latar belakang perusahaan dan gambaran umumkeadaan perusahaan yang meliputi organisasi perusahaan, lingkup layanan jasakonsultan serta pengalaman perusahaan yang menggambarkan kemampuanperusahaan menangani pekerjaan sejenis.

    Bab II. Metode dan Pemahaman terhadap Lingkup PekerjaanBab ini menguraikan tentang kemampuan konsultan dalam memahami lingkuppekerjaan dan metode pelaksanaan yang akan dilaksanakn konsultan setamengulas tentang lingkup pekerjaan fisik yang akan diawasi.

    Bab III. Lingkup Layanan KonsultanBerisi uraian pemahaman konsultan terhadap pekerjaan ini terutama mengenaibidang layanan dan tangungjawab yang ditawarkan oleh konsultan pengawas.

    Bab IV. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan KerjaKonsultan Pengawas

    Berisi uraian mengenai kondisi daerah proyek menurut pemahaman konsultan sertatanggapan konsultan terhadap pekerjaan dan dokumen pengadaan jasa konsultanpengawas.Dalam bab ini juga menguraikan konsep dasar pendekatan pelaksanaan pekerjaan,meliputi pendekatan operasional dan penekatan teknis. Selain itu diuraikan jugasecara rinci metode pelaksaan pekerjaan, baik menyangkut aspek teknis maupunadministratif.

    Bab V. Pemahaman dan Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja KontraktorPada bab ini akan diuraikan mengenai tanggapan terhadap Kerangka Acuan KerjaKontraktor, rencana kerja pada masing-masing tahapan, langkah-langkah yangakan ditempuh dalam menghadapi persoalan dilapangan yang kemungkinan timbul.

    LAMPIRAN

    1. DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN2. DAFTAR PERSONIL YANG AKAN DITUGASKAN3. DAFTAR PERALATAN4. STRUKTUR OGRANISASI PROYEK5. JADWAL PELAKSANAAN DAN JADWAL PENUGASAN PERSONIL

    1.3 Latar Belakang Pekerjaan

  • 3Dalam rangka menunjang keselamatan, keamanan dan kelancaran angkutan udara,landasan mempunyai peranan yang sangat penting dalam operasional penerbangan.Sebagai prasarana bandara, landasan mempunyai peranan penting dalam menunjangkeselamatan penerbangan dengan cara menyediakan fasilitas landasan yang memnuhipersyaratan teknis.

    Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka PT. (Persero) Angkasa Pura I sebagaipengelola Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta dituntut untuk mampu memenuhikebutuhan saran dan prasaran angkutan udara dengan memperhatikan aspek-aspekpenting yaitu pelayanan dan keselamatan penerbangan.

    Pada saat ini Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta sudah dilakukan penambahanairside antara lain Apron Sisi Barat. Guna menunjang pelayanan dan keselamatanpenerbangan maka kondisi fasilitas Bandara senantiasa harus dalam keadaan konsidibaik.

    Dalam upaya memnuhi aspek pelayanan dan keselamatan penerbangan tersebut, PT.(Persero) Angkasa Pura I akan melaksanakan Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway yangmembutuhkan perbaikan. Sebagai control kualitas hasil pelaksanaan pekerjaanrekonstruksi taxiway tersebut maka disetiap tahap yang akan dilaksanakan memerlukantindakan koordinasi penendalian dan pengawasan agar proses berlangsung baik sesuaidengan susunan dan persyaratan yang ditetapkan.

    Konsultan pengawas akan melakukan koordinasi pengendalian baik intern maupunekstern pengawasan pekerjaan dalam tahap proses pelaksanaan pekerjaan, yangmerupakan satu system terpadu dan menyeluruh untuk mencapai hasil optimal dalamaspek biaya, mutu serta waktu pelaksanaan dan pemeliharaan.

    1.4 Maksud dan Tujuan

    Maksud dan kegiatan ini adalah tersusunnya suatu organisasi pengawasan proyekdengan beban tugas membantu Pengguan Jasa dalam pengawasan pelaksanaanpekerjaan-pekerjaan Rekonstruksi Taxiway, dan secara periodic memberikan masukankepada Pengguna Jasa, baik yang bersifat rutin dan teknis maupun usulan-usulan yangsifatnya menunjang pelaksanaan fisik.

    Sedangkan tujuannya adalah untuk mengindahkan kelancaran pelaksanaan pekerjaanKontraktor sehingga idapat hasil kerja yang sesuai dengan Dokumen Kontrak baik darisegi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dalam waktu dan biaya yang telahditentukan.

    1.5 Sasaran

    Secara garis besar sasaran Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway

  • 4Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta ini meliputi:a. Perencanaanb. Jasa Laboratorium pada pekerjaan :

    - Penelitian Pendahuluan- Penelitian selama Pelaksanaan

    c. Pengawasan pada saat Pelaksanaand. Pelaporan

    1.6 Lokasi Pekerjaan

    Lokasi Proyek terletak di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta Propinsi DaerahIstimewa Yogyakarta.

    1.7 Waktu Pelaksaan Pekerjaan

    Seleruh pekerjaan seperti yang telah disebutkan dan diuraikan diatas dilaksanakansesuai dengan waktu pelaksaan fisik oleh Kontraktor dan harus diselesaikan dalamjangka waktu 6 (enam) bulan, terhitung sejak Surat Perintah Kerja (SPK)ditandatangani.

    1.8 Latar belakang dan Gambaran Umum Perusahaan

    CV. ADICIPTA MANUNGGAL adalah perusahaan Jasa konsultansi Nasional yangbergerak dalam Usaha Jasa Perencanaan, Perancangan, Pengawasan, Studi, Analisis , dll.Perusahaan ini mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun pada bidang tersebut.

    Perusahaan ini pada awalnya didirikan oleh Ir. Sri Muryanie, Ir. Titien Woro Murtinidan Nyonya Supartini dihadapan Notaris RM Soetomo Soeprapto,SH. Pada tanggal 21 Mei1991 dengan Akte Notaris Nomor 21.. Dalam hal ini adalah masuknya Dipta Adi Prawatya.sebagai pengurus komanditer dan keluarnya Ir. Titien Woro Murtini dari penguruskomanditer. Jabatan Direktur dipegang oleh Ir. Sri Muryanie dan sebagai Komisaris adalahNyonya Supartini dan Dipta Adi Prawatya . Perubahan ini telah dibukukan dalamperubahan akte perusahaan oleh notaris RM Soetomo Soeprapto,SH. pada tanggal 18 Juni2007 dengan Nomor 05.

    Berdasarkan luas ruang lingkup jasa layanan konsultansi CV. ADICIPTAMANUNGGAL adalah sebagai berikut:

    1. Bidang PerencanaanMembuat rencana tata ruang, rencana induk, rencana tapak, rencana teknispembangunan wilayah kota, desa, lingkungan pariwisata dll.

    2. Bidang PerancanganMerancang bangunan gedung, jembatan, jalan, pengairan, sanitasi, drainase dll.

    3. Pengawasan Proyek

  • 5Melaksanakan pengawasan pembangunan dan manajemen konstruksi suatu proyeksecara teliti dan efektif untuk menjamin kelangsungan pembangunan yang relevanserta tepat dalam segala hal.

    4. Bidang Studi KelayakanMenyusun studi rencana secara terpadu bagi penelitian kelayakan terhadap suataukegiatan bangunan yang direncanakan dengan mengolah data yang relevan.

    5. Bidang Analisis Mengenai dampak lingkunganMenyusun studi mengenai suatu perubahan yang diakibatkan oleh suatu proyek.

    1.1. ALAMAT PERUSAHAANPerusahaan CV. ADICIPTA MANUNGGAL menjalankan operasionalnya berkantor

    di Jl. Tamtama Barat V/94 Saptamarga 3 Semarang, dengan nomor telepon (024)76918443.

    1.2. BIDANG TENAGA AHLICV. ADICIPTA MANUNGGAL menghimpun lebih dari 40 orang tenaga ahli yang

    bekerja secara tetap dengan latar belakang ilmu yang berbeda-beda. Dalammenyelesaikan tugas-tugas proyek tenaga ahli tetap dibantu oleh tenaga tidak tetap yangsecara periodik mengerjakan berbagai proyek yang membutuhkan peran sertanya.

    Para ahli yang tergabung dalam CV. ADICIPTA MANUNGGAL menguasai berbagaibidang keahlian karena mereka adalah lulusan Program Doktor, Magister dan Strata-Bidang-bidang keahlian yang tersedia diantaranya : Teknik Arsitektur, Teknik Sipil,Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Elektro, Teknik Geologi, TeknikLingkungan, Ilmu Ekonomi, Sosial Politik, Hukum, Pertanian, Perikanan, Informatika,Pariwisata.

  • 6BAB II METODE DAN PEMAHAMAN TERHADAP LINGKUP PEKERJAAN

    JASA PERENCANAAN DANPENGWASAN SERTA JASA

    LABORATORIUM TAXIWAY DENGANRIGID PAVEDMENT DI BANDAR UDARAADISUTJIPTO YOGYAKARTA PADA PT.ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR

    CABANG BANDAR UDARAADISUTJIPTO YOGYAKARTA

    METODE DAN PEMAHAMAN TERHADAPLINGKUP PEKERJAAN

    2.1. Pemahaman Latar Belakang2.2. Pemahaman Lingkup Kegiatan

    Lingkup Pekerjaan dan LingkupTugas

    2.3. Metodologi PelaksanaanPengawasan

    2.4. Pemahaman Lingkup PkerjaanFisik

    2.1. Pemahaman Latar Belakang

    Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway dengan rigid pavementini bertujuan untukmemperbaiki Konstruksi Taxiway di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta.

    Lapangan terbang adalah salah satu faisilitas umum yang cukup penting. Olehkarena itu perawatan terhadap kondisi taxiway, apron dan terutama landasan pacudari sebuah lapangan terbang adalah harus selalu diperhatikan dengan baik. Curahhujan yang cenderung meyebabkan terjadinya genangan harus selalu diperhatikan.Kondisi taxiway, apron dan terutama landasan pacu harus selalu bebas dari adanyagenangan atau dengan kata lain genangan yang diijinkan sama dengan nol. Lapanganterbang yang tidaka nyaman akibat adanya genangan pada daerah taxiway , aprondan terutama landasan pacu akan sangat mengganggu.

    Genangan yang terjadi akibat curah hujan akan dapat segera ditanggulangi jikasystem buangan (drainase system) dari lapar gan terbang tersebut masih baik. Untukitu setiap perencanaan struktur lapagan terbag perlu selalu memperhatikan kondisisystem drainase bawah tanah (sub surfaccce drainage).

    Sebagai control kualitas hasil pelaksanaan pekerjaan rekonstruksi taxiwaytersebut, maka disetiap proses/tahap yang dilaksanakan memerlukan tindakankoordinasi pengendalian dan pengawasan agar proses berlangsung baik sesuaidengan susunan dan persyaratan yang ditetapkan. Konsultan Pengawas akanmelakukan koordinasi pengendalian baik intern maupun ekstern dan pengawasanpekerjaan dalam tahapan proses pelaksanaan yang merupakan satu system terpadudan menyeluruh untuk mencapai hasil optimal dalam aspek biaya mutu serta waktuselama pelaksanaan penataan dan masa pemeliharaan.

    2.2. Pemahaman Lingkup Kegiatan Lingkup Pekerjaan dan Lingkup Tugas

  • 7Lingkup Kegiatan.pekerjaan Konsultan Pengawas secara umum dapat diuraikansebagai berikut:a. Memeriksa dan mempelajari dokumen kontrak yang akan dijadikan dasar dalam

    pengawasan pekerjaan.b. Melakukan koordinasi dengan Perencana dan Pelaksana (Pemborong_ di

    lapangan, agar diperoleh keserasian antara perencanaan dengan pelaksanaan dilapangan.

    c. Menyusun suatu system dan prosedur administrasi yang menyangkut hubunganantara Pemberi Tugas (Bouwheer), Perencana dan Kontraktor sertamenjalankan/menerrapkan prosedur yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas(Bouwheer).

    d. Menentukan tahapan pelaksanaan pekerjaan yang disesuaikan dengan waktu dankulifikasi.sifat dari pekerjaan yang telah ditetapkan.

    e. Mengawasi pekerja, pemakaian bahan, peralatan serta metoda pelaksanaan,mengawwasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan.

    f. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan fisik kualitas, kuantitas & laju pencapaianvolume.

    g. Menginventarisasi perubahannnn serta penyesuaian di lapangan untukmemecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan fisik.

    h. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dan membuat laporanmingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan dengan masukan hasil rapatlapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan fisik yang dibuat olehKontraktor.

    i. Menyusun Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran,pemeliharaan pekerjaan, serta Serah Terima I (ST I) dan II (ST II) pekerjaan fisik.

    j. Mengkoordinasikan Dokumentasi Proyek serta meneliti gambar-gambar yangsesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As built drawings) sebelum ST I.

    k. Menyusun manual proyek yang menyangkut prosedur administrasi maupun teknis.l. Meneliti biaya dan memproses pekerjaan tambah/kurang akibat adanya perubahan

    pekerjaan setelah ada persetujuan dari Bouwheer.

    Pada masing-masing tahapan pelaksanaan fisik, lingkup tugas Konsultan Pengawasadalah sebagai berikut:a. Tahap Persiapan

    1) Konsultan bertugas meneliti dan mengevaluasi rencan kerja dan syarat-syarat(RKS), Bill of Quantity (BQ), gambar-gambar serta dokumen lainnya, risalahAanwijzing yang berkaitan dengan:

    Persyaratan Teknis yang berlaku Kemantapan asumsi yang diambil dan ketelitian dalam perhitungan. Kemudahan dalam pelaksanaan, pemelihraaan dan fasilitas penunjangnya. Penggunaan bahan-bahan terutama ditinjau dari segi biaya, kualitas,

    standarisasi, kemudahan dalam pengadaan dan pemelihraan. Kelengkapan, kejelasan dan konsistensi gambar-gambar rencana. Kejelasan spesifikasi teknis, serrta Bill of Quantity.

  • 8 Tahap Persiapano Membantu PT (Persero) Angkasa Pura I dalam menyusun program

    pelaksanaan pekerjaan perkerasan taxiway dengan rigid pavementdengan memperhatikan persyaratan kemiringan memanjang,melintang taxiway, bahan baku, kepadatan dan kekesatanpermukaan.

    o Konsultan meneliti dan mengevaluasi rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), Bill of Quantity (BQ), gambar-gambar serta dokumenlainnya, risalah Aanwijzing yang berkaitan dengan :

    Persyaratan Teknis yang berlaku. Kemantapan asumsi yang diambil dan ketelitian

    dalam perhitungan. Kemudahan dalam pelaksanaan, pemeliharaan dan

    fasilitas penunjangnya. Penggunaan bahan-bahan terutama ditinjau dari segi

    biaya, kualitas, standarisasi, kemudahan dalampengadaan dan pemeliharaan.

    Kelengkapan, kejelasan dan konsistensi gambar-gambar rencana

    Kejelasan spesifikasi teknis, serta Bill of Quantity. Tahap Pelaksanaan Fisik

    o Evaluasi, koordinasi dan pengendalian program kegiatan secaraterpadu untuk seluruh paket pekerjaan yang disusun olehKontraktor, yang terdiri atas :

    Program pencapaian sasaran pelaksanaan fisik danwaktu

    Program penyediaan dan penggunaan tenaga kerja,peralatan, material dan informasi

    o Mengadakan rapat pra pelaksanaan, melaksanakan penetapankoreksi teknis bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan dilapangan.

    o Memeriksa dan selanjutnya melaporkan kepada Bouwheer untukdisetujui, mengenai jadual waktu pelaksanaan yang diajukan untukKontraktor yang terdiri dari Time Schedule / Barchart, S Curve sertanetwork planning.

    o Mengendalikan kegiatan pelaksanaan fisik agar sesuai dokumenKontrak dan RKS serta laju pencapaian volume dan waktu.

    o Melakukan monitoring dan pengendalian terhadap pemesananberbagai peralatan penting agar kedatangannya di proyek tepatwaktu dan sesuai dengan perjanjian pelaksanaan pekerjaan danmelaporkan hasilnya kepada Direksi Pekerjaan.

    o Menyiapkan prosedur uji coba serta membuat evaluasi atas hasiltest yang didapat di dalam percobaan dan melaporkan hasilnyakepada Direksi Pekerjaan.

  • 9o Mengkoordinasikan dengan aktif pelaksanaan di lapangan yangmeliputi kualitas tenaga kerja, material dan peralatan dariKontraktor.

    o Merekomendasikan bahwa tahapan pembayaran kepada Kontraktortelah dapat dilaksanakan dan selanjutnya dituangkan dalam beritaacara pemeriksaan pekerjaan

    o Menyusun program untuk K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja)dengan mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku, memprosestuntutan (claim) dan force majeure jika ada.

    Tahap Pengetesan / Pengujian selama pelaksanaan pekerjaan Tahap Pemeliharaan

    Selama masa pemeliharaan proyek yang ditetapkan selama 6 (enam) bulan atau180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak tanggal berlakunya Berita AcaraPenyerahan I, Konsultan pengawas berkewajiban mengawasi, mengendalikan,mengkoordinasikan & memerintahkan kepada Kontraktor,hal-hal sebagai berikut :

    Menjaga keamanan dan keselamatan beserta saranapenunjang dan lingkungannya

    Mengawasi hasil pelaksanaan secara berkesinambungan Memperbaiki dan menyempurnakan bagian-bagian yang

    cacat dan kurang sempurna dalam pelaksanaannya Mencegah segala hal yang dapat menimbulkan kerusakan

    hasil pekerjaan serta fasilitas pendukungnya Memperbaiki kerusakan jalan, bangunan dan prasarana

    lainnya akibat pelaksanaan pekerjaan ke kondisi semula Melaksanakan dan melaporkan pengecekan periodik setiap

    fasilitas sesuai dengan prosedur pemeliharaan Membuat evaluasi terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan

    dan memberikan rekomendasi Pembuatan Laporan

    Meneliti dan mengevaluasi laporan perkembanganpelaksanan pekerjaan ( progress report) harian yang dibuatKontraktor, membuat laporan mingguan dan bulanandilengkapi foto dokumentasi.

    Memberikan laporan keterlambatan yang terjadi di lapangansecara dini dan memberikan jalan keluar dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menanggulangiketerlambatan tersebut

    Melaporkan kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakandan dibandingkan dengan jadual yang telah disetujui

    Membuat daftar kekurangan dan cacat selama masapemeliharaan serta mengawasi perbaikan / rehabilitasi atascacat / kekurangan yang telah dilaksanakan

  • 10

    Membuat laporan perbaikan / rehabilitasi atas perbaikanterhadap cacat / kekurangan yang telah dilaksanakan.

    Dokumen1). Memproses pengadaan gambar-gambar kerja (shoft drawings) dan contoh-

    contoh material dari kontraktor sesuai dengan kententuan yang ada dalamdokumen kontrak.

    2). Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Pemberi Tugas(Bouwheer) atau kontraktor, terutama yang mengakibatkan pekerjaan tambahatau kurang dan juga perhitungan serta gambar-gambar yang dibuat olehPemberi Tugas (Bouwheer) dan kontraktor (shoft drawings).

    3). Meneliti dan mengesahkan gambar-gambar sesuai dengan yang dilaksanakan(as built drawings) yang dibuat oleh kontraktor dan menyerahkan ke PemberiTugas (Bouwheer).

    4). Menerima dan menyiapkan Berita Acara pemeriksaan sehubungan denganpenyelesaian fisik dilapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.

    5). Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan sertapenambahan atau pengurangan pekerjaan.

    6). Menyiapkan formulir-formulir sperti : laporan harian, mingguan, prestasi fisik,Berita Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta bentukformat-format yang dibakukan untuk dalam pelaksanaan pengawasan proyeksehingga didapat suatu hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yangdiinginkan.

    7). Menyiapkan prosedure untuk perubahan pekerjaan (change order), jika terjadiperubahan pekerjaan.

    Semua dokumen yang tersebut diatas dari point 1). Sampai dengan 7). Dianggapsah dan berlaku apabila mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas (Bouwheer).

    b. Tahap Pelaksanaan Fisik

    1) Melakukan evaluasi, koordinasi dan pengendalian program kegiatan secaraterpadu untuk seluruh paket pekerjaan yang disusun oleh Kontraktor, yangterdiri atas:

    Program pencapaian sasaran pelaksanaan fisik dan waktu Program peneyediaan dan pengguanaan tenaga kerja, peralatan, material

    dan informasi2) Mengadakan rapat pra pelaksanaan, melaksanakan penetapan koreksi teknis

    bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan di lapangan.3) Memeriksa dan selanjutnya melaporkan kepada Bouwheer untuk disetujui,

    menggenai jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan untuk Kontraktor yangterdiri dari Time Schedule / Barchart, S Curve serta network planning.

  • 11

    4) Mengendalikan kegiatan pelaksanaan fisik agara sesuai dokumen Kontrak danRKS serta laju pencapaian volume dan waktu.

    5) Melakukan monitoring dan pengendalian terhadap pemesanan berbagaiperalatan penting agar kedatangannya di proyek tepat waktu dan sesuaidengan perjanjian pelaksanaan pekerjaan dan melaporkan hasilnya kepadaDireksi Pekerjaan.

    6) Menyiapkan prosedur uji coba serta membuat evaluasi atas hasil test yangdidapat di dalam percobaan dann melaporkan hasilnya kepada DireksiPekerjaan.

    7) Mengkoordinasikan dengan aktif pelaksanaan di lapangan yang meliputikualitas tenaga kerja, material dan peralatan dari Kontraktor.

    8) Merekomendasikan bahwa tahapan pembayaran kepada Kontraktor telahdapat dilaksankan dan selanjutnya dituangkan dalam berita acara pemeriksaanpekerjaan.

    9) Menyusun program K3 (Keselamtan & Kesehatan Kerja dengan mematuhiketentuan-ketentuan yang berlaku, memproses tuntutan (claim) dan forcemajeure jika ada.

    c. Tahap Pengetesan / Pengujian

    d. Tahap Pemeliharaan

    Selama masa pemeliharaan proyek yang ditetapkan selama 6 bulan atau 180(seratus delapan puluh) hari kerja sejak tanggal berlakunya Berita AcaraPenyerahan I, Konsultan pengawas berkewajiban mengawasi, mengendalikan,mengkoordinasikan dan memerintahkan kepada Kontraktor, hal-hal sebagai berikut:1) Menjaga keamanan dan keselamatan beserta sarana penunjang dan

    lingkungannya2) Mengawasi hasil pelaksanaan secara berkesinambungan3) Memperbaiki dan menyempurnakan bagian-bagian yang cacat dan kurang

    sempurna dalam pelaksanaannya4) Mencegah segala hal yang dapat menimbulkan kerusakan hasil pekerjaan

    serta fasilitas pendukungnya5) Memperbaiki kerusakan jalan, bangunan dan prasaran lainnya akibat

    pelaksanaan pekerjaan ke kondisi semula6) Melaksanakan dan melaporkan pengecekan periodic setiap fasilitas sesuai

    dengan prosedur pemeliharaan7) Membuat evaluasi terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan dan memberikan

    rekomendasi

    e. Pembuatan Laporan

  • 12

    1) Meneliti dan mengevaluasi laporan perkembangan plaksanaan pekerjaan(progress report) harian yang dibuat Kontraktor, membuat laporan mingguandan bulanan dilengkapi foto dokumentasi.

    2) Memberikan laporan keterlambatan yang terjadi di lapangan secara dini danmemberikan jalan keluar dan langkah-langkah yang harus diambil untukmenanggulangi keterlambatan tersebut

    3) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan dibandingkandengan jadwal yang tela disetujui

    4) Membuat daftar kekurangan dan cacat selama masa pemelihraaan sertamengawasi perbaikan / rehabilitas atas cacat / kekurangan yang telahdilaksanakan

    5) Membuat lapran perbaikan / rehabilitasi atas perbaikan terhadap cacat /kekurangan yang telah dilaksanakan

    Lingkup tugas konsultan pengawas sebagaimana diuraikan dalam lingkuppekerjaan diatas, merupakan tugas pokok konsultan.

    Sedang uraian teknis tugas konsultan meliputi 4 (empat) pokok pekerjaan yaitu:

    a. Pengawasan Pekerjaan PengukuranKonsultan pengawas bertugas untuk mengawasi dan mendampingi pekerjaanpengukuran yang dilaksanakan oleh Kontraktor. Pengukuran awal bertujuanuntuk menggetahui ukuran atau batas-batas pekerjaan yang akandilaksanakan, berikut elevasinya seta data lain yang akan dipergunakansebagai pedoman dalam pelaksanaan fisik maupun control pekerjaan.Pengukuran akhir bertujuan untuk mengetahui ukuran atau batas-bataspekerjaan yang sudah dilaksanakan, berikut elevasinya, sebagai bahanpembuatan as built drawing.

    b. Penelitian/Pengujian AwalSebelum pelaksanaan fisik pekerjaan dilaksanakan, Konsultan Pengawasmempunyai kewajiban melaksanakan pemeriksaan terhadap material-materialyang akan dipakai dalam pelaksanaan fisik pekerjaan. Prosuder/metodepelaksanaan pemeriksaan maupun penelitian material ini harus mengacu padaperaturan-peraturan yang berlaku (AASHTO,ASTM,BINA MARGA, FAA danICAO).

    Pemeriksaan material tersebut termasuk pemilihan lokasi/Quary material yangmemadai baik kualitas maupun kuantitas, yang dilaksanakan 2 (dua) test persample/duplo yang meliputi:

    1) Uji Properties Tanah Dasar: Water Content Density Atterberg Limit Compaction (modified)

  • 13

    CBR laboratorium

    2) Sound Equivalent Pasir3) Abrasi batu pecah untuk CTB4) Abrasi batu pecah untuk beton K-4005) Job Mix Subbase Course6) Job Mix Design CTB7) Job Mix Desgn Beton K-400

    c. Pengawasan terhadap PelaksanaanPekerjaan pengawasn pada pekerjaan ini meliputi:

    1) Pekerjaan Persiapan2) Pengawasan pekerjaan Rekonstruksi Taxiway Charlie dan Delta di

    Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin

    Detail pekerjaan maupun persyaratan teknis terhdap mutu material danprosedur pelaksanaan dapat dilihat pada persyaratan teknis pekerjaan fisikkontraktor. Konsultan bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaanpekerjaan fisik yang diawasinya.

    d. Pemeriksaan selama Pelaksanaan (Quality Control):1) CBR Lapangan:

    Subgrade Subbase course CTB

    2) Sand Cone: Subgrade Subbase course CTB

    3) Slump Test4) Kuat Tekan Beton5) Flexural Test6) Uji Tarik Baja (Besi Dowel)

    e. PelaporanPelaporan diserahkan sebanyak 4 (empat) copy, meliputi:1) Laporan Pendahuluan

    Laporan pendddahuluan ini meliputi: Prosedur serta metode pengujian atau penelitian bahan baku Prosedur dan metode perencanaan Job Mix Design Subbase course,

    CTB dan Beton K-400 Hasil pengujian bahan baku Data dan grafik hasil perencanaan Job Mix Design

    2) Laporan Mingguan/Bulanan

  • 14

    Laporan ini berisi: Tahapan Pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan pada

    minggu/bulan terkait beserta laporan prestasi. Hasil uji dan hasil pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan

    pada minggu/bulan terkait. Gambar situasi yang memuat lokasi pelaksanaan tehapan pekerjaan

    yang sudah dilaksanakan.

    3) Laporan AkhirLaporan Akhir ini berisi: Laporan pelaksanaan pekerjaanyang sudah dilaksanakan Resume atau risalah pelaksanaan maupun pengukukuran/pemeriksaan

    pekerjaan Evaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan, serta

    memberikan saran perbaikan kepada pemberi tugas/Bouwheer untukpelaksanaan pekerjaan sejenis.

    4) Laporan Serah Terima ILaporan Serah Terima ini Berisi: Laporan pelaksanaan pekerjaan fisik yang sudah dilaksanakan oleh

    Kontraktor. Saran untuk perbaikan-perbaikan pekerjaan yang harus diselesaikan

    dalam masa pemelihraan pekerjaan.

    5) DokumentasiFoto-foto mengenai lokasi, proses pengujian maupun kegiatan pelaksanaanpekerjaan (kontraktor maupun konsultan).

    Kegiatan tersebut kami pahami sebagai rangkaian kegiatan yang akan diselenggaran didalam bentuk Pengawssan Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway dengan rigid pavementBandar Udara Adi Sutjipto Yogyakarta. Didalam tujuan kegiatan Supervisi sangat jelasyaitu melakukan evaluasi perencanaan yang dilakukan melalui survey dan pengujianawal sebagai bagian dari pekerjaan persiapan, pelaksanaan, koordinasi, monitoringsupervise pembangunan, dan pelaporan seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan.

    Memperhatikan hal tersebut diatas, dapat konsultan pahami bahwa lingkup pekerjaantersebut sangat kompleks dan tidak sederhana. Dengan demikian, agar keseluruhanpekerjaan dapat terlaksana dengan baik harus memnuhi sasaran sebagai berikut:

    a. Ketepatan Mutu sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Pemberi Tugas,baik yang bertalian dengan jenis & luasan ruangan-ruangan maupun dengankualitas penggunaan & pengerjaan bahan-bahan bangunan serta berbagai instalasielektrikal dan mekanikal yang ditetapkan dan lain-lain.

  • 15

    b. Ketepatan Biaya, yang besarnya ditetapkan oleh Pmeberi Tugas yang telahmendapatkan pengkajian professional dari Konsultan (Konsultan Perencana) sertamerupakan besaran biaya yang paling ekonomis.

    c. Ketepatan Waktu Penyelesaian Pembengunan sesuai dengan ketetapanPemberi Tugas yang mendapatkan pengkajian professional dari Konsultan(Konsultan Supervisi dan Konsultan Perencana).

    Lingkup pekerjaan dan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh konsultanPengawas adalah sebagai berikut:1. Memberikan pendapat terhadap dokumen perencanaan untuk pekerjaan yang

    akan diawasi.2. Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Pekerjaan

    Rekonstruksi Taxiway Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta yang dilakukan olehKontraktor Pelaksana selama pekerjaan berlangsung.

    3. Melakukan pengawasan terhadap kemajuan pekerjaan yang dilakukan olehKontraktor Pelaksana sehingga dapat memenuhi jadwal yang sudah ditentukan.

    4. Melakukan pengawsan terhadap material yang digunakan termasuk kualitas dankuantitas serta kebenaran penggunaan ukuran, tenaga dan peralatan disesuaikandengan spesifikasi yang ada.

    5. Mengevaluasi metode pelaksanaan dari Kontraktor Pelaksana, sertamerekomendasikan ke Pejabat Pembuat Komitmen agar Kontraktor Pelaksanamengganti metode kerja yang akan dilaksanakan dengan pertimbangan keamanandan kualitas konstruksi yang akan dihasilkan.

    6. Memberitahukan kepada Pemilik Pekerjaan apabila ada perencanaan pekerjaanyang tidak memungkinkan dapat dikerjakan akibat kondisi lapangan yang mungkinsudah berubah untuk dikoordinasikan dengan konsultan perencana.

    7. Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala (laporan mingguan danbulanan) dan laporan akhir dari hasil pengawasan yang meliputi kemajuanpekerjaan fisik, status keuangan proyek, serta melaporkan jadwal pelaksanaan danmasalah-masalah yang ada di lapangan.

    8. Membantu Pemilik Pekerjaan dalam menyiapkan format-format laporan harianyang harus dibuat oleh kontraktor Pelaksana.

    9. Memeriksa dan mengevaluasi laporan harian dan mingguan yang dibuat olehKontraktor Pelaksana.

    10. Memeriksa mengevaluasi dan merekomendasikan gambar-gambar kerja (shopdrawing) yang diajukan oleh kontraktor serta memberikan saran-saran metodepelaksanaan yang tepat.

    11. Memeriksa As built Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana, yangmerupakan gambar hasil akhir dari pekerjaan yang telah dilakukan.

    12. Memeriksa dan memberikan persetujuan serta bertanggung jawab atas kebenaranatas progress fisik yang dicapai di lapangan dalam rangka penagihan setiaptermyn oleh kontraktor pelaksana.

    2.3. Metodologi Pelaksanaan Pengawasan

  • 16

    2.3.1. Bagian Alir Pelaksanaan SupervisiPada intinya tahapan kegiatan penanganan Sistem Supervisi Konstruksi terbagidalam tahapan kerja yang berurutan dan lsaling ketergantungan proses satu danyang lainnya, artinya bila proses awal/pertama belum berakhir akan dapatmenghambat peneyelesaian tahap kegiatan selanjutnya.

    2.3.2. Metode Penanganan PekerjaanA. Pada Tahap Konstruksi

    Kegiatan konstruksi dilaksanakan oleh Kontraktor yang ditunjuk berdasarkanketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pemborongan.Metode Penyelesaian Pekerjaan (delivery method) terdapat 3 (tiga) MetodePenyelesaian Pekerjaan sebagai berikut:

    a. Traditional Linear Delivery Methood.Metode ini memproses seluruh tahapan pekerjaan pembangunan, sejakpenyelenggaraan pekerjaan Survei & Investigasi oleh Konsultan Perencanasampai dengan Penyelessaian dan Penyerahan Hasil Pekerjaan olehKontraktor secara linear. Metode ini hanya dipergunakan dalam pelaksanaanpembangunanBanunan Sederhana, karena membutuhkan waktu penyelesaianpembangunan yang panjang.

    b. Fast Track delivery Method.Metode ini cocok dipergunakan pada pelaksanaan pembangunan PekerjaanTidak Sederhana dengan waktu yang mendesak.

    c. Design Build Delivery Method.Penggunaan metode ini menghasilkan waktu penyelesaian pembangunan yangcepat namun menuntut persyaratan administrasi dan professional yang amatketat, sehingga tidak diusulkan untuk digunakan pada Proyek ini.

    Gambaran sekematis alur kegiatan pelaksanaan pembangunan denganmembergunakan ketiga metode ini dapat dilihat pada gambar di halaman sebelah.Untuk itu digunakan Metode Traditional Linear Delivery Method khususnya padamasa perencanaan, dikombinasikan dengan Fast Track Delivery Method padasaat masa pelaksanaan konstruksi. Metode tersebut harus diterapkan secaramenyeluruh dan komprehensid mengingat kultur tingkat kesulitan pekerjaancenderung didominasi pekerjaan fisik. Dengan catatan tidak terjadi proses yangberulang untuk untuk suatu tahapan kegiatan dengan tujuan yang sama. Olehkarenanya dimuka kami sampaiakan penerapan Sistem Supervisi Konstruksi yangkondusif dan intens sangat dibuthkan demi kelancaran penyelenggaraan proseskonstruksi.

    Untuk itu maka pengguanaan metode tersebut menuntut aktualisasi systemmanajemen Konstruksi yang kondusif dan intens di dalam setiap langkahnyasehingga tidak terjadi proses berulang yang akan memakan waktu. Untuk itudibutuhkan beberapa prasayat kondisi sebagai berikut:

  • 17

    a. Kerja sama yang baik antara unsure pelaku yang terlibat di lapangan, baikkonsultan supervise konstruksi, kontraktor pelaksanaan yang berada dalamkoordinasinya maupun pemberi tugas yang diwakili Tim Teknis Proyek, dalamhal:

    Pelaksanaan prosedur pekerjaan yang benar Mentaati dan menjalankan peraturan dan standar teknis maupun administrasi

    dan biaya yang telah tetuang dalam kontrak, dokumen pelaksanaan maupunperaturan lainnya.

    Memberikan keterangan dan informasi teknis secara benar dan bertanggungjawab.

    Kondisi kerja sama yang baik tersebut dilakukan melalui system komunikasiantar pelaku yang terlibat di lapangan melalui koordinasi-koordinasi teknis dilapangan.

    b. Performa Personil (SDM) pelaku pekerjaan baik dari sisi konsultan MK danKonsultan Supervisi, kontraktor pelaksana termasuk sub-subKontraktor/specialist yang beradda dalam koordinasinya maupun pemberitugas yang diwakili Tim Teknis Proyek. Kesemua personil yang terlibat dilapangan harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secaraprofessional sesuai tugas dan tanggun jawabnya dan sesuai bidang keahlianyang ditangani.

    2.3.3. Organisasi ProyekTerdapat 2 (dua) alternative organisasi Proyek yaitu:a. Posisi Konsultan Supervisi Konstruksi sebagai Manajer Lini dari Pemimpin

    Proyek (Kuasa Pengguna Anggaran Project Administrator).Dalam Posisi seperti ini Konsultan Pengawas Konstruksi bertanggung jawabpenuh atas keseluruhan kegiatan pembangunan dan bertanggung jawabkepada Pejabat Pembuat Komitmen/Pemimpin Proyek. Alternatif inidipergunakan pproyek dengan sifat khusus dimana konsultan supervisekonstruksi dibutuhkan berperan secara penuh.

    b. Posisi Konsultan Supervisi Konstruksi sebagai staf dari Pejabat PembuatKomitmen / Pimpinan Proyek. Dalam posisi seperti ini Konsultan SupervisiKonstruksi mampu member dukungan penuh dalam penyelenggaraan Proyek(complete staf support), namun pengambilan keputusan dalam berbagaipermasalahan Proyek yang bersifat penting tetap dilakukan oleh PejabatPembuat Komitmen/ Pimpinan Proyek.

    2.3.4. Metode Pengendalian MutuPada tahap pelaksanaan konstruksi Konsultan Pengawas senantiasa mengawasipelaksanaan setiap bagian pekerjaan serta melakukan prosedur-proosedurpelaksanaan pekerjaan maupun pengujian-pengujian yang diperlukan (sesuaikebutuhan yang diminta). Prosedur tersebut dijalankan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis dan peraturan-peraturan yang berlaku meliputi:

  • 18

    Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrok, Gambar Pelaksanaan, RKS,Spesifiasi Teknis, bill off Quantity)

    Perhitungan-perhitungan Konstruksi Peraturan dan Standarisasi Pelaksanaan Pekerjaan Peraturan-peraturan lain dan Standart-standart Teknis yang Berlaku

    Didalam pengendalian mutu, setiap proses pelaksanaan pekerjaan maupunpengujian dari awal sampai akhir harus memenuhi prosedur pelaksanaan sebagaicontoh pada pelaksanaan pekerjaan tertentu yang dianggap khusus, Kontraktordapat diminta mempersiapkan terlebih dahulu contoh dari pekerjaan penyelesaianyang akan dilakukan (mock up).

    Monitoring untuk pengendalian mutu tersebut antara lain adalah:

    Monitoring prosedur suitset (setting out awal pekerjaan konstruksi) Monitoring prosedur pekerjaan pondasi Monitoring prosedur pekerjaan pembesian Monitoring prosedur pekerjaan penulangan besi & pemeriksaannya Monitoring prosedur pekerjaan beton Monitoring prosedur pekerjaan pemeliharaan beton Monitoring prosedur Joint Sealent Monitoring prosedur pengetesan PCN Taxiway

  • 19

    2.3.5. Metode Pengendalian BiayaKegiatan Penggendalian Biaya dilakukan oleh Konsultan Supervisi Konstruksisecara berkesinambungan sampai dengan penyelesaian keseluruhan kegiatanKonstruksi, dimana pada setiap tahap pelaksanaan pekerjaan dilakukanperhitungan biaya yang dibutuhkan.

    Pengendalian biaya sudah dapat dilakukan pada waktu tahap perancangan. Padatahap ini yang perlu diperhatikan adalah dimensi-dimensi rancangan bangunanyang dipilih oleh konsultan perancang. Karena ketida-telitian dalam penentuandimensi dapat mengakibatkan banyak waste of material, yang berujung padamahalnya bangunan.

    Disamping itu dapat pula bentuk rancangan yang keliru menyebabkan sulitnyapelaksanaan di lapangan yang juga mempunyai implikasi pada biaya pelaksanaan.Secara garis besar pengendalian biaya meliputi antara lain:a. Pengendalian timbulnya pekerjaan tambah kuran / variation order (V.O).b. Mengurangi kemungkinan adanya perubahan perancangan yang dapat

    mengakibatkan pekerjaan tambahan.

    Beberapa kasus dalam pelaksanaan kegiatan supervise terkait manajemenpengendalian biaya ini langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:

    Mengadakan evaluasi terhadap estimasi biaya, alokasi dan cash flow untuksemua kegiatan proyek serta memberikan rekomendasi berupa koreksi-koreksi sehubungan dengan program pencapaian sasaran secara efisienyaitu: Memberikan batasan biaya pelaksanaan proyek. Memberikan patokan terhadap biaya pelaksanaan proyek. Realistik terhadap kenyataan yang diharapkan.

    Menekan seminimal mungkin penyimpangan-penyimpangan pekerjaan,terutama yang berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas bahan padatahapan kegiatan konstruksi.

    Mengendalikan waktu pelaksanaan dan melakukan usaha untukmengembalikan penyimpangan waktu sehingga sesuai dengan jadwalrencana induk (master schedule).

    Melaksanakan survey harga bahan bangunan setiap bulan dan membuatanalisa perkiraan atas pengendalian harga yang ada.

    Melaksanakan pemantauan atas kebutuhan hidup dan tujuh bahan pokokyang mungkin dapat mempengaruhi upah harian yang akan disampaikankepada para pekerja.

    Membuat laporan keuangan proyek yang dilengkapi dengan cashdisbursement secara periodic serta mengevaluasinya terhadap S Curve.

    2.3.6. Metode Pengendalian Waktu

  • 20

    Terdapat 4 (empat) alternative metode pengendalian Waktu yang seringdipergunakan, sebagai berikut:a. Bar Chart

    Metode Pengendalian waktu yang paling mudah dan banyak dioergunakan,namun tidak dapat dipergunakan untuk menunjukkan lintasan kritis. Bar Charthanya dapat dipergunakan untuk perencanaan dan penyesuaian waktupembangunan.

    b. Program Evaluation and Review Technique (PERT)Metode ini banyak dipergunakan pada proyek=proyek rintisan yang tidakmemiliki data-data proyek sebelumnya yang biasa dimanfaatkan. Dapatmenunjukkan lintasan kritis.

    c. Crithical Path MethodMetode ini banyak dipergunakan pada proyek-proyek konstruksi. CPMmenunjukan lintasan kritis yang dapat dipergunakan untuk mengejar ketinggalanwaktu pembangunan. Paling banyak dipergunakan dalam proyek-proyekkonstruksi.

    d. Precedence Diagram Methon (PDM)PDM adalah metode yang dapat menunjukkan lintasan kiritis serta mudahdipahami dan dijalankan. Program computer pengendalian waktu pembangunanyang cukup baik (misalnya Microsoft Project) mempergunakan metode ini.Pada penyelenggaraan proyek ini Konsultan mengusulkan penggunaan metodePDM bersama-sama dengan metode Path Chart.

    Pengendalian Waktu adalah menjaga agar laju pekerjaan proyek sesuaikecepatannya dengan yang telah ditetapkan pada Project Maste Schedule (jadwalutama proyek)> jadwal utama proyek ini disusun oleh Konsultan SupervisiKonstruksi, yang memiliki rentang dari tahap perizinan, pelaksanaan sampaidengan pemeliharaan.

    Oleh karena itu jadwal utama proyek merupaakan gabungan dari beberapa jadwalyang disusun dari jadwal milik Kontraktor, Sub Kontraktor dan Supplier. Presentasisuatu schedule/jadwal dapat dibuat dalam bermacam-macam bentuk. Untukkeperluan analisa dianjurkan untuk memakai bentuk Network atau yang dikenalsebagai bentuk CPM (Crithical Path Method). Perlu disadari bagi mereka yang tidakbiasa menganalisa secara detail bentuk Network agak rumit dan membingungkan.Dengan demikian diperlukan bentuk lain yaitu bar chart. Bentuk bar chart yangdibuat berdasarkan network dapaat pula dibuatkan, disebut Gantt Chart. Saat inipembuatan network atau Gantt chart tidak sesulit dulu dan memakan waktu, karenasaat ini sudah ada program computer (software) di pasaran umpamanya AdobeAcrobat, Primavera dan Microsoft Project.

    Secara garis besar kegiatan pengendalian jadwal (waktu) antara lain:

    a. Memonitor dan evaluasi Master Schedule secara periodic.

  • 21

    b. Pembandingan antara kinerja Schedule dengan Actual sebagai alat detectoruntuk mengetahui bila terjadi keterlambatan dan ada upaya untuk mengejarketerlamabtan tersebut.

    c. Menyiapkan progress report berdasarkan kemajuan actual sebagaimanadiperlihatkan pada Master Schedule.

    d. Master Schedule sebagai dasar untuk pembayaran periodic angsuran/terminkepada kontraktor.

    2.3.7. Metode Pelaksanaan Pembangunan

    Seringkali pada hasil perencanaan, timbul beberapa desain yang bila dilaksanakanakan menemui hambatan yaitu pada cara atau metoda pelaksanaan konstruksinya.Oleh sebab itu Konsultan Supervisi Konstruksi sedini mungkin memberikanpertimbangan-pertimbangan kepada kontraktor pelaksana tentang segalakemungkinan tenang alternative metode pelaksanaan yang nantinya akandipergunakan oleh kontraktor di lapangan. Selain itu konsultan Supervisi Konstruksijuga harus mengarhkan konstraktor dalam membuat penyajjian detail-detailkonstruksi yang jelas dan lengkap. Hal ini dapat memberikan hasil yang komunikatifdan layak untuk dilaksanakan di lapangan. Hasil akhir dari hal tersebut adalahkemudahan-kemudahan untuk menentukan pilihan penggunaan metodepelaksanaan konstruksi yang lebih efisien dari segi biaya dan waktu, sertamenghasilkan pekerjaan yang bermutu baik dalam waktu yang terkendali.

    2.3.8. Value EngineeringValue Engineering diharapkan dapat memberikan mutu hasil pekerjaan yang lebihbaik dengan biaya dan waktu pelaksanaan yang sama. Sebaliknya dapat dihasilkanpekerjaan dengan mutu yang sama namun dengan mempergunakan biaya danwaktu pelaksanaan yang lebih sedikit. Melalui teknik penetapan sasaran,pengumpulan informasi dan perencanaan ulang, Value Engineering dapatdiselenggarakan secara bersama-sama dengan pihak-pihak terkait.

    Jadi perhatian utama dari Value Engineering adalah masalah pengendalian biayaakibat penggunaan sumber daya yang ada. Karen itu, siapapun yang melakukanValue Engineering harus mengetahu struktur biaya suatu proyek. Dan koreksiterhadap struktur biaya tidak akan dapat dilakukan dengan baik tanpa memahamiteknis desain dari bangunan yang ada, kondisi lapangan, ktersediaan material,tenaga kerja yang diperlukan dan berbagai aspek penting lainnya.

    Karena itulah Value Engineering menggunakan banyak alat bantu agar efisiensipemakaian sumberdaya bisa dilakukan. Alat bantu tersebut bisa berupa:

    Teknik-teknik pelaksanaan/metode kerja yang baru yang lebih sederhana,murah dan menyelesaikan permasalahan

    Peralatan/teknologi yang lebih murah System pengorganisasian proyek

  • 22

    Pengaturan waktu kerja Control penggunaan SDM Pprosedur dan tata cara pengendalian operasi proyek Tindakan antisipasi atas berbagai masalah di lapangan yang langsng dan

    tepat sasaran Dan lain-lainnya.

    Untuk Pekerjaan Jasa Laboratorium dan Pengawasan Pekerjaan RekonstruksiTaxiway Charlie dan Delta Bandar udara Syamsudin Noor Banjarmasin, ValueEngineering akan sangat berperan penting. Biaya pembangunan yang kini telahdisiapkan, bisa saja tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

    2.4. Pemahaman Lingkup Pekerjaan Fisik

    Pendahuluan:

    Rendana pekerjaan Rekonstruksi taxiway dengan rigid pavement Bandar Udara AdiSutjipto ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi struktur taxiway, dimana pekerjaan iniadalah untuk pengkatan kualitas dan kuantitaas pelayanan prasaran dan saranatransportasi udara dalam menunjang pengembangan ekonomi dan wilayah sertamenunjang pengembangan kegiatan social dan ekonomi masyarakat.

    Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway ini dilakukan dengan menggunakan metode danperalatan penghampar beton (concrete finisher) yaitu: Concrete Paver dengan tetapmengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan Rigid Pavement yang telahditetapkan.

  • 23

    BAB III LINGKUP LAYANAN KONSULTAN

    JASA PERENCANAAN DANPENGWASAN SERTA JASA

    LABORATORIUM TAXIWAY DENGANRIGID PAVEDMENT DI BANDAR UDARAADISUTJIPTO YOGYAKARTA PADA PT.ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR

    CABANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTOYOGYAKARTA

    LINGKUP LAYANAN KONSULTANPemahaman terhadap Tugas danTanggung Jawab Konsultan

    Lingkup tugas konsultan pengawas sebagaimana diuraikan dalam lingkup pekerjaandiatas, merupakan tugas pokok konsultan.

    Sedang uraian teknis tugas konsultan meliputi 4 (empat) pokok pekerjaan dan pelaporanyaitu :

    a. Pengukuran

    Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mengetahui ukuran atau batas-batas pekerjaanyang akan dilaksanakan dan untuk mengetahui elevasi (topografi) taxiway serta data lainyang akan dipergunakan sebagai pedoman elevasi rencana dalam pelaksanaan fisiktaxiway maupun kontrol pekerjaan, pekerjaan pengukuran dilaksanakan oleh pemborongdengan ketentuan sebagai berikut :

    1). Pengukuran awal dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan, dengantujuan mendapatkan data paling akhir yang dipakai sebagai pedoman pelaksanaan.

    2). Pengukuran akhir dilakukan segera setelah peleksanaan pekerjaan fisik selesai,sehingga didapat data sebagai dasar pengecekan volume terpasang.

    3). Pelaksanaan pengukuran dilakukan setiap jarak tertentu sesuai dengan profilmemanjang dan melintang dijalankan sepanjang rencana pelaksanaan pekerjaan fifik.

    4). Konsultan berkewajiban memberitahukan kepada direksi pekerjaan setiap saatpekerjaan akan dimulai dan diakhiri, serta setiap perbedaan yang didapatkan darirencana pekerjaan, gambar maupun data ukuran yang ada.

    5). Konsultan berkewajiban melaksanakan pengecekan gambar detail/gambar yangdiajukan kontraktor dari setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan harus disetujuiterlebih dahulu oleh direksi pekerjaan sebelum dilaksanakan.

    b. Penelitian/Pemeriksaan Pendahuluan

    Sebelum pelaksanaan fisik pekerjaan dilaksanakan, Konsultan Pengawas mempunyaikewajiban melaksanakan pemeriksaan terhadap material-material yang akan dipakai dalampelaksanaan fisik pekerjaan. Prosedure/metode pelaksanaan pemeriksaan maupun

  • 24

    penelitian material ini harus mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku (AASHTO,ASTM, BINA MARGA, FAA dan ICAO).

    Pemeriksaan material tersebut termasuk pemilihan lokasi/quary material yang memadaibaik kualitas maupun kuantitas, yang dilaksanakan 1 (satu) test per sample/ yang meliputi :

    1). SUB GRADE

    Test tanah dasar :

    Water content Spec. Gravity Atterberg limit Bulk/dry density Compaction test standard CBR Laboatorium

    2). SUB BASE (Sirtu (Lapisan Kelas B); Standard Gradasi agregat sirtu kering).

    Analisa Saringan Kadar Air CBR Laboratorium Berat Jenis/berat isi

    3). BASE COURSE (Batu pecah untuk base course (Lapisan Kelas A); Standardproporsional Gradasi agregat batu pecah).

    Analisa Saringan Kadar Air CBR Laboratorium Berat Jenis/berat isi

    4) Khusus Beton (Konstruksi K.400)

    a). Test Pasir ;

    Analisa saringan Berat Jenis / isi Kotoran organik Sand Equivalentb). Test Batu pecah ;

    Analisa saringan Berat Jenis / isi Kotoran organik Keausan/abration test Pelapukan (soundness)

  • 25

    Kelekatan batuanc). Job Mix design beton

    5). Pavment Shoulder ;

    Batu pecah untuk Hotmix Filler Abu batu Asphalt Cement (60/70) ; Aspal Emulsi ; Mix Design Hotmix AC;

    c. Pengawasan terhadap pelaksanaan

    Pekerjaan pengawasan pada pekerjaan perkerasan taxiway dengan rigid pavement inimeliputi pengawasan :

    1) Pekerjaan Persiapan2) Pekerjaan perkerasan taxiway dengan rigid pavementDetail pekerjaan maupun persyaratan teknis terhadap mutu material dan prosedurepelaksanaan dapat dilihat pada persyaratan teknis pekerjaan fisik kontraktor. Konsultanbertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaaan pekerjaan fisik yang diawasinya.

    d. Pemeriksaan selama pelaksanaan/Quality Control.

    1. Pemeriksaan/pengetesan tanah dasar (CBR lapangan)

    2. Sand Cone

    3. Slump test.

    4. Kuat tekan beton

    5. Flexural test.

    e. Pelaporan meliputi :

    1) Laporan Awal

    Laporan Awal ini meliputi :

    - Prosedure serta metode pengujian atau penelitian bahan baku

    - Prosedure dan metode perencanaan Mix Design Beton

    - Hasil pengujian bahan baku

    - Data dan grafik hasil perencanaan Mix Design

    2) Laporan Pengukuran Awal dan Akhir, meliputi :

  • 26

    - Metode serta tahapan pengukuran

    - Data ukur asli (pengukuran awal dan akhir)

    - Laporan Pengukuran

    - Gambar Pengukuran

    3) Laporan Mingguan/Bulanan

    Laporan ini berisi :

    - Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan pada minggu/bulan terkaitbeserta laporan prestasi.

    - Hasil uji, dan hasil pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan padaminggu/bulan terkait.

    - Evaluasi, kesimpulan serta saran akan metode yang dilaksanakan padaminggu/bulan terkait.

    - Gambar situasi yang memuat lokasi pelaksanaan tahapan pekerjaan yang sudahdilaksanakan.

    4) Laporan Akhir

    Laporan Akhir ini berisi :

    - Laporan pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan

    - Resume atau risalah pelaksanaan maupun pengukuran/pemeriksaan pekerjaan

    - Evaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan, serta memberikansaran perbaikan kepada pemberi tugas/ Bouwheer untuk pelaksanaan pekerjaan sejenis.

    - Gambar As Built Drawing

    5) Dokumentasi

    Foto-foto mengenai lokasi, proses pengujian maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan(kontraktor mapun konsultan).

  • 27

    BAB IV PEMAHAMAN TERHADAP KAK

    JASA PERENCANAAN DANPENGWASAN SERTA JASA

    LABORATORIUM TAXIWAY DENGANRIGID PAVEDMENT DI BANDAR UDARAADISUTJIPTO YOGYAKARTA PADA PT.ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR

    CABANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTOYOGYAKARTA

    LINGKUP LAYANAN KONSULTANPemahaman terhadap Tugas danTanggung Jawab Konsultan

    4.1. Umum

    Transportasi udara mempunyai kedudukan yang cukup strategis dalam

    konteks peran dan sumbangannya dalam pembangunan nasional. Salah satu

    komponen penting dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan pada

    transportasi udara adalah pembangunan sarana dan prasarana apron ( tempat

    parkir pesawat ) dengan maksud memperlancar kegiatan sektor perhubungan

    transportasi udara.

    Hal ini sesuai sebagaimana diatur dalam UU no.26 tahun 2007 tentang

    Penataan Ruang, UU No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dan yang

    ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah No. 70 tahun 2001 tentang

    Kebandarudaraan serta KM Menteri Perhubungan No. KM 48 Tahun 2002 tentang

    Penyelenggaraan Bandar Udara Umum, serta KM Menteri Perhubungan No. KM 31

    Tahun 2006 tentang Pedoman Proses Perencanaan di Lingkungan Departemeb

    Perhubungan. Dalam proses penyusunan penataan Bandar udara perlu

    memperhatikan tata ruang, pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan,

    ekamanan dan keselamatan penerbangan secara nasional.

    Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Terms Of Reference (TOR) adalah satupetunjuk atau dasar dari sebuah rencana suatu pekerjaan. Penyusunan KerangkaAcuan Kerja (KAK) didasari atas gagasan filosofis dari pekerjaan dimaksud, yangdisusun untuk menyediakan informasi dan kelengkapan data, agar sasaran dantugas konsultan tercapai. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah melaksanakanpekerjaan uji laboratorium dan pengawasan sedemikian rupa, sehingga dicapaimutu pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan secara optimal sesuai denganinvestasi dan syarat-syarat yang ditetapkan.

    4.2. TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG

  • 28

    Informasi yang disampaikan dalam Rencana Acuan Kerja ini sudah cukupmemberikan penjelasan serta gambaran mengenai pekerjaan ini, sehingga pihakkonsultan dapat memperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai pekerjaan inisehingga mempermudah menyusun usulan Teknis yang akan ditawarkan kepadapihak pengguna jasa.

    4.3. PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP LINGKUP TUGAS DANTANGGUNG JAWAB KONSULTAN

    Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Konsultan harus mempelajarisecara seksama Kerangka Acuan Kerja sebagai pedoman pekerjaan, danselanjutnya menyusun Rencana Kerja yang mencakup :

    1. Tahap Persiapan

    Dalam tahap persiapan hal yang perlu diperhatikan dan sipersiapkan olehkonsultan pengawas adalahmenyusun program pelaksanaan pekerjaanmencakup evaluasi terhadap Rencana Kerja dan Syarat, gambar perencanaanbeserta dokumen lainya dan Bill Of Quantity untuk pelaksanaan pekerjaan fisik.

    2. Tahap Pelaksanaan Fisik

    Pada tahap pelaksanaan fisik, konsultan pengawas harus melaksanakan tahap tahap berikut ini :- Evaluasi dan koordinasi dengan instansi terkait terhadap pelaksanaan

    pekerjaan kontraktor

    - Mengadakan rapat pra pelaksanaan pekerjaan fisik bersama kontrakor dan

    instansi terkait guna mengadakan koreksi teknis terhadap penyimpangan

    penyimpangan yang mungkin terjadi di lapangan

    - Melaporkan hasil pemeriksaan dan koreksi teknis, mengajukan time

    schedule, S Curve, serta network planning kepada Bouwheer untuk

    disetujui.

    - Mengendalikan kegiatan fisik yang dilaksanakan kontraktor sesuai dokumen

    kontrak dan RKS.

    - Melakukan monitoring dan pengendalian terhadap pemesanan bahan

    material dan peralatan peralatan penting agar kedatangan di proyek tepat

    waktu.

    - Menyiapkan prosedur dan ujicoba dan membuat evaluasi hasil uji

    laboratorium dan melaporkan hasilnya kepada Direksi Pekerjaan

    - Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di lapangan meliputi kualitas

    tenaga kerja, material, dan peralatan kontraktor

  • 29

    - Merekomendasikan tahapan pembayaran kepada kontraktor yang dapat

    dilaksanakan dengan mengajukan permohonan pemeriksaan pekerjaan

    kepada dinas terkait.

    - Menyusun program K3 dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan yangf

    berlaku.

    3. Tahap Uji Laboratorium

    Tugas dari konsultan dalam uji laboratorium antara lain adalah :

    Melaksanakan pengendalian mutu dan tes material di laboratoriumdan lapangan.

    Melakukan pengawasan harian dan pemeriksaan mutu bahan dilaboratorium dan lapangan.

    Mengambil sampel material yang akan diuji di laboratorium. Memberikan saran dalam memecahkan masalah yang menyangkut

    material.

    Bertanggung jawab terhadap semua tes supply material. Membuat laporan hasil uji laboratorium.

    4. Tahap Pemeliharaan

    Masa pemeliharaan proyek ditetapkan selama 180 hari kalender sejak serahterima hasil pekerjaan, dalam hal ini konsultan pengawas bertanggung jawabmengawasi, mengendalikan,mengkoordinasi dan memerintah kontraktorterhadap:- Keamanan dan keselamatan beserta sarana penunjang dan lingkunganya

    - Mengawasi hasil pelaksanaan secara berkesinambungan

    - Memperbaiki dan menyempurnakan bagian yang cacat mutu atau kurang

    sempurna dalam pelaksanaanya

    - Mencegah segala hal yang dapat menimbulkan kerusakan hasil pekerjaan

    serta fasilitas pendukungnya

    - Memperbaiki kerusakan jalan, bangunan dan prasarana lainya akibat

    pelaksanaan pekerjaan ke kondisi semula

    - Melaksanakan dan melaporkan pengecekan periodik setiap fasilitas sesuai

    dengan prosedur pemeliharaan

    - Membuat evaluasi terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan dan memberikan

    rekomendasi

    5. Tahap Pembuatan Laporan

  • 30

    Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan pengawas berdasarkan KerangkaAcuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yangminimal meliputi- Buku Harian, yang memuat semua kejadian, perintah dan petunjuk penting

    dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Kontraktor Pelaksana dan

    Konsultan Pengawas;

    - Laporan harian, berisi keterangan tentang :

    - Tenaga kerja- Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak- Alat-alat- Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan- Waktu pelaksanaan pekerjaan

    - Laporan mingguan, dan bulanan sebagai resume laporan harian;

    - Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;

    - Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan

    pekerjaan tambah kurang;

    - Laporan rapat di lapangan (site meting);

    - gGambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time Schedule yang

    dibuat oleh kontraktor pelaksana;

    - Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);

    - Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%);

    - Laporan akhir pekerjaan pengawasan.

    - Setiap laporan dibuat dalam rangkap

    - Laporan Bulanan disampaikan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

    6. Tahap Dokumentasi

    Adapun dokumen dokumen yang harus dipersiapkan dan disusun olehkonsultan pengawas adalah :- Gambar kerja (shoft drawings)

    - Memeriksa dan meneliti gambar tambahan yang dibuat oleh pemberi tugas

    - Menyiapkan berita acara pemeriksaan

    - Memeriksa dan menyiapkan daftar volume pekerjaan serta penambahan

    atau pengurangan pekerjaan

    - Menyiapkan formulir formulir laporan

    - Menyiapkan prosedur untuk perubahan pekerjaan bila ada

    Demikian Pemahaman dan Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) yangdapat kami sampaikan.

  • 31