UTS GeoSejarah(1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jhjh

Citation preview

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    1/24

    A. Geological Time and the Geological Principles

    1. State the age of the Earth, and discuss how age is determined.

    Umur geologi merupakan skala umur yang menunjukkan jaman-jaman yang telah

    berlangsung sejak bumi terbentuk hingga kehidupan saat ini. skala waktu yang digunakan

    disebut skala waktu geologi .

    Masing-masing dari jaman pada skala waktu geologi tersebut memiliki fosil penciri

    yang disebut fosil index. Ciri-ciri dari fosil index tersebut ialah:

    Memiliki rentang hidup yang singkat

    Penyebarannya luas

    Tidak memiliki periode hidup yang khusus. Jadi, dapat hidup dalam iklim dan cuaca apapun

    dalam satu jaman.

    Fosil index tiap jaman, jumlahnya bisa lebih dari satu. Misalnya saja jaman Cretaceous atau

    Kapur yang memiliki fosil index Inoceramus sp. dan Coeloptychium rude.

    Bumi berusia sekitar 4.54 miliar tahun (4.54 109 years 1%). Usia ini ditentukan

    melalui penanggalan radiometrik meteorit dan sesuai dengan usia bebatuan tertua yang

    pernah ditemukan dan sampel dari bulan. Matahari, sebagai perbandingan, berusia sekitar

    4.57 miliar tahun, 30 juta tahun lebih tua. Tes radiometrik digunakan untuk menghitung umur

    batuan sesuai dengan prinsip setengah-umur, yaitu ada sejumlah elemen radioaktif di batuan

    vulkanik di bumi.

    Umur geologi terbagi menjadi 2, yaitu umur relatif dan umur absolut. Umur relatifialah umur yang ditentukan berdasarkan posisi batuan atau fosil relatif terhadap posisi batuan

    atau fosil di sekitarnya. Dengan kata lain, umur relatif tidak menunjukkan angka, tetapi

    pernyataan bahwa tentang mana yang lebih tua dan mana yang lebih muda berdasarkan

    proses pembentukannya. Umur absolut ialah umur yang ditunjukkan dengan suatu angka

    yang diperoleh dari pengukuran radioaktif.

    Material yang dapat diukur antara lain ialah sedimen, fosil, batuan beku, benda

    arkeologi dan tumbuhan seperti yang terdapat pada gambar berikut:

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    2/24

    Contoh material yang dapat

    Tiap material tersebut dapat d

    keperluan penelitian yang dil

    lebih efisien menggunakan u

    tersebut terbentuk, lebih efekt

    Kandungan radio akti

    yang stabil. Dengan melihat

    maka dapat ditentukan bera

    stabil di dalam rentang waktu

    material radioaktif berubah

    prinsip bahwa atom tidak st

    dalam satu interval waktu te

    yang sudah dipastikan dan j

    gagasan untuk mempergunak

    2. Demonstrate an und

    Penanggalan relatif

    berbagai peristiwa geologi d

    relatif terhadap posisi batuan

    menunjukkan angka, tetapi p

    lebih muda berdasarkan

    penanggalan radiometrik, pardan hanya berpegang kepada

    diukur umurnya. Fosil tumbuhan (kiri), sedi

    benda arkeologi (kanan).

    iukur umur relatif maupun umur absolutnya,

    kukan. Untuk mengetahui urutan proses pem

    ur relatif. Tetapi, jika ingin mengetahui kap

    if menggunakan umur absolut.

    di batuan ini secara alami hilang dan beru

    proses ini, menghitung jumlah radioaktif

    a banyak material radioaktif yang beruba

    tertentu. Sehingga umur batuan ini adalah d

    enjadi setengah-umur. Teknik test Radio

    bil di material radioaktif akan berubah me

    rtentu. Kenyataan bahwa perubahan ini terj

    uga dalam periode waktu yang tertentu,

    n data ini sebagai penentu dari umur fosil da

    rstanding of the basic principles of relativ

    dalah cara penentuan waktu geologi den

    alam urutan kronologis berdasarkan .posis

    atau fosil di sekitarnya. Dengan kata lain,

    ernyataan bahwa tentang mana yang lebih

    proses pembentukannya. Sebelum berke

    a geolog tidak memiliki cara untuk menenmetode penanggalan relatif. Penanggalan r

    men (tengah) dan

    tergantung pada

    bentukannya,

    n material

    ah menjadi bentuk

    an material stabil,

    ke dalam bentuk

    ua kali dari jumlah

    etrik terletak pada

    njadi atom stabil

    adi dengan jumlah

    embuat timbulnya

    n umur bumi.

    e dating.

    gan menempatkan

    i batuan atau fosil

    umur relatif tidak

    ua dan mana yang

    mbangnya teknik

    ukan umur mutlak latif menempatkan

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    3/24

    berbagai proses geologi dalam urutan kronologis tertentu, metode ini tidak dapat mengetahui

    kapan suatu proses terjadi di masa lampau.

    Ada 6 prinsip yang dipergunakan dalam penanggalan relatif:

    1.Prinsip Superposition (Nicolas Steno, 1638-1686): dalam suatu urutan batuan

    sedimen yang belumterganggu, batuan yang paling tua diendapkan paling bawah sedangkan

    batuan yang paling muda diendapkan paling atas.

    2.Prinsip Original Horizontality (Nicolas Steno, 1638-1686): dalam proses

    sedimentasi, sedimen diendapkan sebagai lapisan horisontal.

    3. Prinsip Lateral Continuity (Nicolas Steno, 1638-1686): sedimen melampar secara

    horizontal ke segala arah hingga menipis dan berakhir di tepi cekungan pengendapan

    4. Prinsip Cross-Cutting Relationship (James Hutton, 1726-1797): intrusi batuan beku

    atau patahan harus lebih muda daripada batuan yang diintrusi atau yang terpatahkan.

    5. Prinsip Inclusion: suatu inklusi (fragmen suatu batuan didalam tubuh batuan lain)

    harus lebih tua daripada batuan yang mengandungnya tersebut.

    6. Prinsip Faunal Succession (William Smith, 1769-1839): menggunakan fosil untukmengidentifikasi perlapisan yang sama umurnya dari berbagai lokasi terpisah.

    3. Demonstrate an understanding of the basic principles of radiometric dating.

    Penanggalan radiometrik adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui usia pada

    berbagai benda, yang biasanya didasarkan pada perbandingan antara jumlah banyaknya

    isotopradioaktif alami yang ada dengan produk-produk hasil peluruhannya, dengan

    menggunakan tingkat peluruhan yang telah diketahui. Jadi, umur absolut ini langsung

    menunjukkan angka umurnya sehingga dapat diketahui pada jaman apa batuan tersebut

    terbentuk. Beberapa teknik radiometrik yang umum digunakan adalah:

    1. Penanggalan radiokarbon (Carbon Dating). Teknik ini mengukur peluruhan

    karbon-14 dalam bahan organik dan dapat diterapkan terbaik untuk sampel yang

    lebih muda dari 60.000 tahun.

    2. Penanggalan uranium-lead (Uranium-Lead Dating). Teknik ini mengukur rasio

    dua isotop lead (lead-206dan lead-207) dengan jumlah uranium pada mineral ataubatuan. Metode ini sering diterapkan untuk menemukan jejak mineral zircon pada

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    4/24

    batuan, adalah salah satu dari dua metode yang paling sering digunakan (bersama

    dengan penanggalan argon-argon/argon dating) untuk penanggalan geologi.

    Penanggalan uranium-lead (uranium-lead dating) diterapkan untuk sampel yang

    lebih tua dari 1 juta tahun.

    3. Penanggalan uranium-torium (Uranium-Thorium Dating). Teknik ini digunakan

    untuk penanggalan speleothems, karang, bahan yang menandung unsur karbonat,

    dan fosil tulang. Jangkauannya adalah dari beberapa tahun sampai sekitar 700.000

    tahun.

    4. Penanggalan potassium-argon (Potassium-Argon Dating) dan penanggalan argon-

    argon (Argon-argon dating). Teknik digunakan untuk penanggalan batuan

    metamorpik (yang sudah melalui proses pemanasan), batuan beku, dan batuan

    hasil dari proses gunung berapi. Teknik ini juga digunakan dalam penanggalan

    lapisan abu vulkanik dalam atau di atas situs paleoanthropologic.

    4.Name the various units of geologic time (Eons, Eras, Periods, Epochs) and

    reproduce the geologic time scale, listing Eons, Eras of the Phanerozoic Eon,

    Periods of the Phanerozoic Eon, the epochs of the Cenozoic, and the dates between

    the Eras and Eons.

    Menurut Sandi Stratigrafi Indonesia pada Bab VI , Pembagian kronostratigrafi

    ialah penggolongan lapisan batuan secara bersistem menjadi satuan bernama

    berdasarkan interval waktu goelogi. Interval waktu geologi ini dapat ditentukan

    berdasarkan geokronologi atau metode lain yang menunjukkan kesamaan waktu.

    Pembagian ini merupakan kerangka untuk menyusun urutan peristiwa geologi secara

    lokal, regional dan global. Urutan tingkat satuan kronostratigrafi resmi, masing-masing

    dari besar sampai kecil ialah : Eonotem, Eratem, Sistem, Seri dan Jenjang. Satuan ini

    dapat diberi awalan Superbila tingkatnya dianggap lebih tinggi daripada satuan

    tertentu, tetapi lebih rendah dari satuan lebih besar berikutnya. Dalam hal sebaliknya

    awalan yang dipergunakan

    adalah Sub.

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    5/24

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    6/24

    B. Earth Materials

    1. Distinguish between rocks and minerals.

    Menurut Plummer, dkk (2001), batuan adalah materi yang terbentuk secara alami,

    telah terkonsolidasikan, terdiri dari butiran satu jenis mineral, atau lebih. Blatt, H. dan Tracy,

    R. J. (1996) mendefinisikan bahwa batuan terbentuk secara ilmiah, disusun oleh agregat-

    agregat mineral atau mineraloid (batubara, gelas, dan opal) yang berhubungan secara

    mekanik.

    Sedangkan mineral adalah suatu benda padat homogen yang terbentuk di alam secara

    organic, mempunyai komposisi kimia tertentu serta susunan atom yang teratur.

    2. Demonstrate an understanding of the Rock Cycle, the characteristics of the three

    types of rocks (Igneous, Sedimentary, and Metamorphic), and their relation to

    plate tectonics.

    Rock Cycle atau siklus batuan dimulai dari magma yang mengalami pendinginan dan

    menjadi batuan beku, setelah itu batuan beku mengalami pelapukan dan berubah menjadi

    material-material sedimen, material sedimen tersebut mengalami lithifikasi menjadi batuan

    sedimen, sementara itu batuan beku dan batuan sedimen akan berubah menjadi batuan

    metamorf jika mendapatkan tekanan dan suhu yang tinggi. Batuan metamorf dan batuan

    sedimen akan berubah menjadi material sedimen jika mengalami pelapukan, dan batuan

    metamorf akan kembali menjadi magma jika mengalami peleburan.

    1. Batuan beku (igneous rock)

    Merupakan kumpulan interlocking agregat mineral-mineral silikat hasil pembentukan

    magma yang mendingin .

    2. Batuan Sedimen (sediment rock)

    Merupakan batuan hasil litifikasi bahan rombakan batuan hasil denudasi atau hasil

    reaksi kimia.

    3. Batuan Metamorf (metamorphic rock)

    Merupakan batuan yang berasal dari suatu batuan asal yang mengalami perubahan

    tekstur dan komposisi mineral pada fase padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika

    (tekanan, temperatur, tekanan dan temperatur).

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    7/24

    Hubungan antara siklus batuan dan tektonik lempeng ialah, dalam tektonik lempeng,

    kita mengenal 3 jenis batas antarlempeng, yaitu divergen, konvergen, dan transform. Sebagai

    contoh, pada batas konvergen di mana 2 lempeng tektonik bergerak saling mendekat, muncul

    zona subduksi.

    3.Distinguish between granitic and basaltic rocks, felsic and mafic rocks, and

    plutonic vs. volcanic rocks

    Perbedaan Granit dan Basal

    Granit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna

    terang, mempunyai banyak warna umumna putih, kelabu, merah jambu atau merah. Warna

    ini disebabkan oleh variasi warna darimineral feldspar. Granit terbentuk jauh di dalam bumi

    dan tersingkap di permukaan bumi karena adanya erosi dan tektonik.

    Basal adalah batuan beku yang berwarna gelap, kristalnya halus. Batu Basal terbentuk

    dari pendinginan lava yang mengandung gelembung gas tetapi gasnya telah menguap. Ciri-

    ciri utama batu basal terdiri dari atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau ke abu-

    abuan dan berlubang-lubang.

    Perbedaan Felsic dan Mafic

    Pada felsic lava terdapat sejumlah jaringan dari silika tetrahedra yang menahan laju

    aliran dikarenakan ikatannya yang sangat kuat. Sebaliknya, mafic lava memiliki sedikit sekali

    jaringan silika tetrahedra sehingga aliran lava mudah terjadi. Implikasi dari mengalirnya

    felsic lava adalah terbentuknya lava yang tebal. Sebaliknya, kecenderungan dari mafic lava

    yang mengalir dengan lebih cepat adalah terbentuknya lava yang tipis.

    Perbedaan Batuan Plutonic dan Volcanic

    Batuan Beku Plutonik adalah batuan beku yang terbentuk jauh di perut bumi.Batuan

    beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga

    mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini adalah gabro,

    diorite, dan granit. Batuan beku vulkanik, yaitu batuan beku yang terbentuk di permukaan

    bumi. Batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat

    (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya

    adalah basalt, andesit, dan dacite.

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    8/24

    C. Depositional Environments and Sedimentary Rock Record

    1. Understand the basics of lithologic correlation.

    Korelasi ialah penghubungan titik-titik kesamaan waktu atau penghubungan satuan-

    satuan stratigrafi dengan mempertimbangkan kesamaan waktu (Sandi Startigrafi Indonesia,

    1996).

    Menurut North American Stratigrafi Code (1983) ada tiga macam prinsip dari korelasi:

    1. Lithokorelasi, yang menghubungkan unit yang sama lithologi dan posisi

    stratigrafinya.

    2. Biokorelasi, yang secara cepat menyamakan fosil dan posisi biostratigrafinya.

    3. Kronokorelasi, yang secara cepat menyesuaikan umur dan posisi kronostratigrafi.

    Shaw (1982) menyatakan bahwa proses korelasi adalah proses untuk menunjuk-kan

    hubungan geometri antara batuan, fosil, atau lintap data geologi dengan tujuan untuk

    menafsirkan dan menyusun model fasies, merekonstruksikan paleontologi, atau untuk

    menyusun model struktur. Tujuan korelasi adalah menetapkan ekivalensi satuan-satuan

    stratigrafi yang terletak di daerah yang berbeda-beda.Korelasi dapat dipandang sebagai suatu

    yang langsung (direct)(formal) ataupun tidak langsung (indirect) (informal)

    (B.R.Shaw,1982).

    Korelasi langsung adalah korelasi yang tidak dapat dipungkiri secara fisik dan tegas.

    Pelacakan secara fisik dari kemenerusan unit stratigrafi adalah hanya metode yang tepat

    untuk menunjukkan persesuaian dari sebuah unit dalam suatu lokal dengan unit itu di lokal

    lain. Korelasi tidak langsung dapat menjadi tidak dipungkiri oleh metode numerik seperti

    contoh pembandingan secara visual dari instrumen well logs, rekaman pembalikan

    polaritas,atau kumpulan fosil; meskipun demikian, seperti pembandingan mempunyai

    perbedaan derajat reabilitas dan tidak pernah secara keseluruhan tegas (tidak meragukan).

    Penelusuran langsung satuan litostratigrafi dari satu lokasi ke lokasi lain merupakan

    satu-satunya metoda yang dapat memberikan informasi yang sangat meyakinkan kepada kita

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    9/24

    mengenai ekivalensi satuan tersebut. Metoda korelasi ini hanya dapat diterapkan apabila

    strata yang diteliti tersingkap secara menerus atau hampir menerus. Cara penelusuran

    langsung adalah dengan mengikuti satuan litostratigrafi itu ke arah lateral, jengkal demi

    jengkal. Seorang ahli geologi yang menelusuri satuan stratigrafi dari satu lokasi ke lokasi lain

    dengan menelusuri suatu bidang perlapisan dapat meyakinkan dirinya bahwa dia telah

    menetapkan korelasi pada saat itu juga. Jadi, usaha yang mungkin memerlukan ketahanan

    fisik itu akan memberikan hasil yang memuaskan. Cara lain yang juga berguna, namun

    kehandalannya sedikit lebih rendah dibanding hasil yang diperoleh dengan cara di atas,

    adalah dengan cara menelusuri penyebaran lateral suatu lapisan sebagaimana yang tampak

    pada potret udara. Pada daerah yang kaya akan singkapan dan kenampakan singkapan itu

    praktis tidak terganggu oleh kehadiran tanah atau vegetasi, penelusuran lateral satuan

    stratigrafi dapat dilakukan dengan cepat dan efektif melalui potret udara. Metoda ini hanya

    dapat diterapkan pada lapisan-lapisan yang khas dan cukup tebal untuk dapat terlihat pada

    potret udara.

    Meskipun penelusuran satu atau sejumlah lapisan merupakan satu-satunya metoda

    korelasi yang sangat meyakinkan, namun metoda itu bukan tidak terbatas. Salah satu

    pembatas yang paling serius adalah fakta bahwa, pada kebanyakan daerah penelitian, suatu

    lapisan biasanya tidak dapat ditelusuri hingga jarak yang jauh karena pada tempat-tempat

    tertentu lapisan itu tertutup oleh tanah atau vegetasi, terdeformasi (misalnya sesar), tererosi

    (misalnya terpotong oleh satu sungai besar). Masalah lain yang mungkin muncul adalah

    hilangnya lapisan batuan yang ditelusuri karena membaji atau berubah secara lateral menjadi

    lapisan batuan yang lain. Hal seperti itu seringkali terjadi pada kasus strata non-marin. Pada

    kasus seperti itu, penelusuran suatu individu lapisan atau suatu bidang perlapisan tidak

    mungkin dilakukan. Jadi, dalam prakteknya, para ahli geologi umumnya hanya dapat

    menelusuri satuan litostratigrafi yang relatif besar (misalnya sebuah anggota atau sebuahformasi) yang terdiri dari sejumlah lapisan dengan karakter yang mirip satu sama lain.

    2. Demonstrate an understanding of the difference between transgressions and

    regressions and how they influence the geologic record.

    Proses dan perkembangan cekungan adalah suatu uraian tentang sejarah

    sedimentasi dari batuan- batuan yang diendapkan dalam satu cekungan. Sejarah

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    10/24

    sedimentasi suatu cekungan dapat berupa perulangan dari proses transgresi dan

    regresi dari endapan batuannya dalam rentang waktu geologitertentu

    Perubahan relatif muka air laut akan mengakibatkan pola stratigrafi regresi

    dan transgresi. Transgresi (Genang Laut). Transgresi dalam pengertian

    stratigrafi/sedimentologi adalah laju penurunan dasar cekungan lebih cepat

    dibandingkan dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah

    daratan. Regresi (Susut Laut). Regresi dalam pengertian stratigrafi/sedimentologi

    adalah laju penurunan dasar cekungan lebih lambat dibandingkan dengan pasokan

    sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah lautan.

    Ada 2 tipe regresi yaitu :

    Regresi normal, dimana suplai sedimen lebih besar dibandingkan dengan akomodasi.

    Muka air laut konstan , suplai sedimen besar. Regresi yang dipaksakan, dimana muka

    air laut turun tanpa adanya erosi. Muka air laut turun, sedimen konstan.

    Ketika muka air laut turun, sedimen yang terakumulasi pada cekungan

    pengendapan disebut sebagai lowstand deposits. Tahap ini disebut Lowstand system

    tract (early). Sejalan dengan terus turunnya muka air laut, maka terjadi erosi di daerah

    sungai (darat) yang menyebabkan terjadinya ketidakselarasan stratigrafi dan

    merupakan rekaman selang waktu selama terjadinya penurunan muka air laut..

    Sedangkan bagian shelf yang tetap berada di bawah muka air laut tidak terbentuk

    ketidakselasaran, tetapi yang terjadi adalah correlative conformity.

    Ketika muka air laut berada pada keadaan stabil maksimum lowstand, tahap

    ini disebut Lowstand system tract (late), normal regresi terus terjadi dan sedimen

    mulai membentuk pola agradasi.

    Selanjutnya muka air laut akan naik perlahan dan pola sedimen akan menjadi

    onlap terhadap bidang ketidakselarasan ke arah darat. Pada saat muka air laut naik

    dengan cepat, akomodasi bertambah dengan cepat namun suplai sedimen tetap maka

    terjadilah pola sedimentasi transgresi. Tahap ini disebut transfresive system tract.

    Pada saat terjadi maksimum kenaikan muka air laut, dimana kenaikan mulai

    berkurang dan akhirnya muka air laut stabil, akan terbentuk endapan tipis batuserpih

    yang menyebar luas, dan mewakili kurun waktu pengendapan yang lama. Tahap inidisebut highstand system tract.

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    11/24

    Siklus regresi-transgresi yang terjadi selama kurun waktu perubahan mukan

    air laut ini akan membentuk satu sikuen pengendapan. Bila terjadi lagi penurunan

    muka air laut maka akan terulang kembali siklus seperti diatas.

    3. Demonstrate an understanding of sandstones, limestones, and shales, their

    distribution and environmental interpretation.

    Batupasir adalah suatu batuan sedimen bertekstur clastic yang dimana partikel

    penyusunya kebanyakan berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batupasir

    dibentuk dari butiran-butiran yang terbawa oleh bergerakan air, seperti ombak pada

    suatu pantai atau saluran di suatu sungai. Butirannya secara khas di semen bersama-

    sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batu batupasir tersebut.Batupasir paling umum terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu mineral

    yang umum yang bersifat menentang laju arus.

    Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir

    yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada

    suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi

    batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari

    batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi

    Batupasir mempunyai banyak kegunaan didalam industri konstruksi sebagai suatu

    kumpulan dan batu-tembok. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai material

    di dalam pembuatan gelas/kaca.

    . Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone,

    Arkose, dan Graywacke

    Dialam tidak jarang pula dijumpai batugamping magnesium

    merupakan salah satu golongan batuan sedimen yang paling banyak

    jumlahnya.Batugamping itu sendiri terdiri dari batugamping non-klastik dan

    batugamping klastik.

    Batugamping non-klastik, merupakan koloni dari binatang laut antara lain dari

    Coelentrata, Moluska, Protozoa dan Foraminifera atau batu gamping ini sering juga

    disebut batugamping Koral karena penyusun utamanya adalah Koral.

    Batugamping Klastik, merupakan hasil rombakan jenis batugamping non-klastik

    melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, dan terakhir sedimentasi.selama

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    12/24

    proses tersebut banyak mineral-mineral lain yang terikut yang merupakan pengotor,

    sehingga sering kita jumpai adanya variasi warna dari batugamping itu sendiri. Seperti

    warna putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat, merah bahkan hitam.

    Secara kimia batugamping terdiri atas Kalsium karbonat (CaCO3). Dialam tidak

    jarang pula dijumpai batugamping magnesium. Kadar magnesium yang tinggi

    mengubah batugamping dolomitan dengan komposisi kimia CaCO3MgCO3

    Shale adalah batuan sedimen yang bertekstur klastik dimana teksturnya ini

    halus dengan ukuran butir 1/16 hingga 1/256 milimeter. Struktu batuan ini adalah non

    stratified namun struktur khususnya yaitu lebih banyak paralel lamination meskipun

    ada juga sumber yang mengatakan bahwa batu ini berstruktur mud cracks. Komposisi

    mineralnya umumnya tersusun dari mineral-mineral lempung, kuarsa, opal, kalsedon,

    klorit, dan bijih besi. Shale dibedakan menjadi dua tipe batuan, yaitu batu lanau dan

    batu lempung atau serpih. Batu lanau memiliki butiran yang berukuran anara batu

    pasir dan batu serpih, sedangkan batu lempung memiliki chiri khas mudah membelah

    dan bila dipanasi menjadi plastis.

    4. Demonstrate an understanding of the relationship between grain size, roundness

    and sorting and the transport of sediment.

    Tekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang menyangkut butir sedimen

    seperti besar butir, kebundaran, pemilahan dan kemas. Tekstur batuan sedimen mempunyai

    arti penting karena mencerminkan proses yang telah dialami batuan tersebut (terutama proses

    transportasi dan pengendapanannya).

    Besar Butir adalah ukuran/diameter butiran, yang merupakan unsur utama dari batuan

    sedimen klastik, yang berhubungan dengan tingkat energi pada saat transportasi dan

    pengendapan. Jarak transport akan mempengaruhi tingkat kebundaran butir dari jenis butir

    yang sama, makin jauh jarak transport butiran akan makin bundar, tingkat kebundaran atau

    ketajaman sudut butir, yang mencerminkan tingkat abrasi selama transportasi.

    Kebundaran dipengaruhi oleh komposisi butir, besar butir, jenis transportasi, jarak

    transportasi dan resistensi butir. Begitu pula dengan ukuran butir, semakin dekat

    transportasinya maka akan semakin besar ukuran butirnya, namun apabila semakin jauh

    transportasinya maka akan semakin kecil ukuran butirnya. Semakin dekat transportasinya

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    13/24

    maka kemas/pemilahan pun semakin buruk, sebaliknya semakin jauh, maka akan semakin

    baik .

    5. Discuss the basic sedimentary environments and the rocks that form there.

    Sedimentasi adalah masuknya muatan sedimen ke dalam suatu lingkungan perairan

    tertentu melalui media air dan diendapkan di dalam lingkungan tersebut. Batuan hasil

    pelapukan secara berangsur diangkut ke tempat lain oleh tenaga air, angin, dan gletser. Air

    mengalir di permukaan tanah atau sungai membawa batuan halus baik terapung, melayang

    atau digeser di dasar sungai menuju tempat yang lebih rendah. Hembusan angin juga bisa

    mengangkat debu, pasir, bahkan bahan material yang lebih besar. Makin kuat hembusan itu,

    makin besar pula daya angkutnya. pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh

    tenaga air atau angin tadi membuat terjadinya sedimentasi.

    Bentuk - Bentuk Sedimentasi

    o Sedimentasi sungai

    Pengendapan yang terjadi di sungai disebut sedimen fluvial. Hasil pengendapan ini

    biasanya berupa batu giling, batu geser, pasir, kerikil, dan lumpur yang menutupi dasar

    sungai. Bahkan endapan sungai ini sangat baik dimanfaatkan untuk bahan bangunan atau

    pengaspalan jalan. Oleh karena itu tidak sedikit orang yang bermata pencaharian mencari

    pasir, kerikil, atau batu hasil endapan itu untuk dijual.

    o Sedimentasi Danau

    Di danau juga bisa terjadi endapan batuan. Hasil endapan ini biasanya dalam bentuk

    delta, lapisan batu kerikil, pasir, dan lumpur. Proses pengendapan di danau ini disebut

    sedimen limnis.

    o Sedimentasi Darat

    guguk pasir di pantai berasal dari pasir yang terangkat ke udara pada waktu ombak

    memecah di pantai landai, lalu ditiup angin laut ke arah darat, sehingga membentuk timbunan

    pasir yang tinggi. Contohnya, guguk pasir sepanjang pantai Barat Belanda yang menjadi

    tanggul laut negara itu. Di Indonesia guguk pasir yang menyerupai di Belanda bisa ditemukan

    di pantai Parang Tritis Yogyakarta.

    o Sedimentasi Laut

    Sungai yang mengalir dengan membawa berbagai jenis batuan akhirnya bermuara di

    laut, sehingga di laut terjadi proses pengendapan batuan yang paling besar. Hasil

    pengendapan di laut ini disebut sedimen marin.

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    14/24

    D. Life on Earth and the Fossil Record

    1. List the biological kingdoms/domains and describe each of them.

    Kingdom adalah tingkatan tertinggi dari pengelompokan makhluk hidup. Para ilmuwan

    melakukan kegiatan pengelompokan makhluk hidup yang dimulai dari tingkatan yang paling

    rendah yaitu spesies, ke tingkatan yang paling tinggi, yaitu Kingdom. Berikut ini akan kita

    bahas semua tingkatannya:

    a. Species (Spesies/Jenis)

    Spesies adalah takson yang paling rendah, contohnya: mangga, jambu, pisang, sapi, kambing,

    babi, rusa, dan lain-lain. Dua makhluk hidup bisa dikatakan satu jenis, apabila makhluk hidup

    itu dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan fertil. Fertil adalah keturunan

    yang dihasilkan jika dikawinkan sesamanya, dapat menghasilkan keturunan. Dalam Biologi

    ada ketentuan dalam memberi nama suatu spesies, Carolus Linnaeus (1707-1778) memberi

    nama spesies dengan dua kata yang diambil dari bahasa latin atau dilatinkan. Pemberian

    nama dengan dua kata itu dikenal dengan istilah Binomial Nomenklatur.

    (source image: goldiesroom.org)

    Ketentuan penamaan tersebut adalah sebagai berikut:

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    15/24

    1. Nama spesies, terdiri dari 2 kata atau lebih dalam bahasa latin atau dilatinkan,

    misalnya Hibiscus rosa sinesis (kembang sepatu).

    2. Nama depan menunjukkan nama genus dengan huruf pertama menggunakan huruf

    kapital, misalnya Hibiscus Carica, Oryza.

    3. Nama belakang menunjukkan nama spesifik atau penunjuk jenis, huruf awal ditulis

    dengan huruf kecil, misalnya sativa, papaya, arabica.

    4. Nama spesies dicetak dengan huruf miring atau digarisbahwahi, misalnya Oriza

    sativa, Elephas indiscus, atau Hibiscus rosa sinensis.

    b. Genus (Marga)

    Spesies-spesies yang memiliki kesamaan ciri dimasukkan dalam genus yang sama. Jadi genusadalah tingkatan takson yang memiliki beberapa spesies sebagai anggotanya, misalnya anjing

    dan serigala berbeda jenis namun masih dalam satu genus.

    c. Familia (Suku)

    Familia adalah tingkatan takson yang menghimpun beberapa marga atau genus. Ketentuan

    penulisan nama suku yaitu pada tumbuhan ditambah akhiran -accae, sedangkan pada hewan

    ditambah akhiran -idae. Misalnya; Solanium (solanaceae), Canis (canidae).

    d. Ordo (Bangsa)

    Ordo adalah tingkatan takson yang menghimpun beberapa familia, misalnya familia Canidae

    (suku anjing), familia Felidae (suku kucing), dan familia Ursidae (suku beruang) membentuk

    ordo Carnivora (bangsa pemakan daging).

    e. Classis (Kelas)

    Beberapa ordo yang memiliki kesamaan ciri-ciri dimasukkan dalam satu kelas. Contohnya

    ordo Carnivora, ordo Chiroptera, karena memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu menyusui

    anaknya, maka dimasukkan dalam satu kelas yaitu Mamalia.

    f. Phylum (Filum) atau Divitio (Divisi)

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    16/24

    Filum atau Divisi merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang

    memiliki persamaan ciri-ciri, misalnya seluruh hewan bersel satu dimasukkan dalam filum

    Protozoa, tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisi Spermatophyta.

    2. Explain how and where organisms are preserved as fossils.

    Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang

    terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara

    menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Terdapat beberapa syarat terjadinya pemfosilan

    yaitu antara lain:

    Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras

    Mengalami pengawetan

    Terbebas dari bakteri pembusuk

    Terjadi secara alamiah

    Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit

    Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

    Proses pemfosilan :

    1. Seekor kerang mati dan tersimpan di dasar air2. Saat mengalami pembusukkan, sedimen mulai menimbunnya

    3. Dari waktu ke waktu, sedimen akan mengisi pori sehingga menggeraskan

    cangkangnya

    4. Setelah berjuta-juta tahun, peristiwa geologi (pengangkatan) dapat membawa fosil ke

    permukaan

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    17/24

    3. Discuss the characteristics of an index fossil or guide fossil.

    Fosil indeks adalah sisa-sisa atau jejak hewan, hewan dan organisme lain yang

    digunakan untuk menggambarkan dan mengidentifikasi periode geologi di mana mereka

    tinggal. Fosil-fosil ini biasanya ditemukan, didistribusikan secara luas dalam waktu terbatas

    dalam rentang waktu, dan mereka dapat digunakan dalam mengukur umur fosil lain yang

    ditemukan pada lapisan sedimen yang sama juga. Terdapat 3 karakteristik utama fosil indeks,

    antara lain adalah :

    Memiliki ciri khas

    Tersebar luas

    Berlimpah

    Terbatas dalam skala waktu geologi

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    18/24

    E. Plate Tectonics

    1. Demonstrate an understanding of the concepts of Plate Tectonics, and the

    interactions at the three types of plate boundaries (divergent, convergent,

    transform).

    Menurut teori tektonik lempeng:

    1. Litosfer terbelah menjadi lempeng-lempeng besar dan lempeng-lempeng kecil.

    2. Lempeng-lempeng tersebut terdiri dari kerak benua atau kerak samudera atau

    gabungan keduanya.

    3. Lempeng-lempeng bergerak karena pengaruh arus konveksi yang ditimbulkan dari

    lapisan astenosfer.

    4. Teori Tektonik Lempeng berhubungan dengan mekanisme pergerakan dan seluruh

    implikasi kegeologian yang ditimbulkannya.

    Terjadinya arus konveksi terutama disebabkan oleh aktivitas radioaktif yang

    menimbulkan panas. Pergerakan Lempeng (Plate Movement) . Berdasarkan arah

    pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (plate

    boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen, dan transform. Selain itu ada

    jenis lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction)

    dimana tiga lempeng kerak bertemu.

    Batas Divergen

    Divergen terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai

    (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis

    dan terbelah, membentuk batas divergen.Pada lempeng samudra, proses ini

    menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada

    lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift

    valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh

    tersebut. Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu

    contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di

    sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan

    Benua Amerika.

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    19/24

    Batas Konvergen

    KonvergenTerjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah

    kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu

    sama lain (one slip beneath another). Wilayah dimana suatu lempeng samudra

    terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan

    zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi

    gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic

    trenches) juga terbentuk di wilayah ini.

    Batas Transform

    Transform Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar

    (slide each other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya

    tidak saling memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga

    dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk (transform fault). san andreas fault Batas

    transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di

    daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di

    California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika

    Utara yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerakke arah barat laut. (Sumber: The Dynamic Earth, USGS)

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    20/24

    F. Origin of the Earth and Universe

    1. Demonstrate an understanding of the origin of the Universe and the Big Bang

    Theory.

    Teori Dentuman Besar / Big Bang

    Seluruh materi dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk sebuah

    bola raksasa. Kemudian bola raksasa ini meledak sehingga seluruh materi

    mengembang karena pengaruh energi ledakan yang sangat besar.

    Tahapan terjadinya Dentuman Besar :

    1) Segera setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengan

    cepat hingga kira-kira 2000 kali matahari.

    2) Sebelum berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. Satu

    detik setelah dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar, yaitu

    elektron, proton, neutron, dan neutrino pada suhu 10 miliar kelvin.

    3) Kira-kira 500 ribu tahun setelah terjadi ledakan, lambat laun alam semesta

    menjadi dingin hingga mencapai suhu 3000K. Partikel-partikel dasar

    membentuk benih kehidupan alam semesta.

    4) Gas hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak

    teratur. Dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.

    5) Antar satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar,

    protogalaksi-protogalaksi melahirkan bintang-bintang yang lambat launberkembang menjadi raksasa merah dan supernova yang merupakan bahan

    baku kelahiran bintang-bintang baru dalam galaksi.

    6) Satu di antara miliaran galaksi ytang terbentuk adalah galaksi Bimasakti. Di

    dalam galaksi ini terdapat tata surya kita, dengan matahri adalah bintang yang

    terdekat dengan bumi.

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    21/24

    2. Demonstrate an understanding of the Nebular Hypothesis for the origin of the

    Solar System.

    Teori Kabut atau disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali

    dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan

    oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775.

    Teori serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara

    independen pada tahun 1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori Nebula Kant-

    Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut

    raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas

    yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut

    itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya

    menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar

    semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat

    gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan

    membentuk planet dalam dan planet luar.

    Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. Teori Kabut (Nebula)

    menceritakan kejadian tersebut dalam 3 (tiga ) tahap :\

    1. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat

    dan besar

    2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat

    lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    22/24

    lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai

    planet, bergerak mengelilingi matahari.

    3. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara

    teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan

    Keluarga Matahari.

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    23/24

    DAFTAR PUSTAKA

    http://iqbalputra.wordpress.com/2008/12/17/umur-geologi/

    http://siklusbatuan.blogspot.com/

    http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/02/siklus-batuan.html

    http://ichsanmuhammad.wordpress.com/download/snmptn-siapa-takut/

    http://wingmanarrows.wordpress.com/2012/05/15/korelasi-stratigrafi-disarikan-dari-sam-

    boggs-jr-1995-principles-of-sedimentology-and-stratigraphy-edisi-2-englewood-cliffs-

    prentice-hall-hlm-519-529-561-580-581-613-625-650-666/

    http://rabeljazzholic.blogspot.com/2008_09_01_archive.html

    http://www.zakapedia.com/2013/02/model-klasifikasi-sistem-kingdom.html

    http://geoenviron.blogspot.com/2012/03/proses-pemfosilan-atau-fosilisasi.html

    http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/penemuan-penemuan-baru/teori-big-bang-ledakan-

    besar/

    http://fisika-teoriterjadinyatatasurya.blogspot.com/

    http://arulastro.blogspot.com/2012/07/teori-nebula-teori-kabut.html#.UnHw9lPYads

    Sandi Stratigrafi Indonesia 1997

    Noor, Djauhari.2010.Pengantar Geologi.Fakultas Teknik Universitas Pakuan.Bogor

  • 5/21/2018 UTS GeoSejarah(1)

    24/24

    TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

    GEOLOGI SEJARAH

    DISUSUN OLEH

    FAUZIYAH HANI

    270110110084

    GEOLOGI-A

    FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

    UNIVERSTAS PADJADJARAN

    2013