3
1. UU NARKOTIKA : UU NO 35 THN 2009 Tentang Narkotika > Awalnya UU No. 22 Thn UU NO.5 Thn 1997 Tentang Psiotropika UU No. 36 Thn 2009 Tentang Kesehatan 2. Tujuan UU Narkotika : (Pasal 4 UU No. 35 Thn 2009) Menjamin ketersediaan Narkotika Untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan atau pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan narkotika Memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan social bagi penyalah Guna dan Pecandu Narkotika 3. KETERGANTUNGAN : Fisik : Apabila seseorang tidak menggunakan Narkotika, tubuhnya akan lemah/tidak bersemangat Psikis : Penggunaaan Narkotika dengan dosis tertentu, jika dosis tersebut dikurangi maka berakibat seorang pengguna akan merasakan sakit disekujur tubuhnya bahkan dapat meninggal dunia. Ancaman pidana terhadap penyalahgunaan Narkotika Golongan I. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat lima tahun dan maksimum pidana penjara seumur hidup atau pidana mati. Denda paling sedikit satu miliar rupiah, dan paling banyak sepuluh miliar rupiah. Apabila mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga (Pasal 116).

Uu Narkotika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HHHHHHBJKNKNK

Citation preview

1. UU NARKOTIKA : UU NO 35 THN 2009 Tentang Narkotika > Awalnya UU No. 22 Thn UU NO.5 Thn 1997 Tentang Psiotropika UU No. 36 Thn 2009 Tentang Kesehatan2. Tujuan UU Narkotika : (Pasal 4 UU No. 35 Thn 2009) Menjamin ketersediaan Narkotika Untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan atau pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan narkotika Memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan social bagi penyalah Guna dan Pecandu Narkotika3. KETERGANTUNGAN : Fisik : Apabila seseorang tidak menggunakan Narkotika, tubuhnya akan lemah/tidak bersemangat Psikis : Penggunaaan Narkotika dengan dosis tertentu, jika dosis tersebut dikurangi maka berakibat seorang pengguna akan merasakan sakit disekujur tubuhnya bahkan dapat meninggal dunia. Ancaman pidana terhadap penyalahgunaan Narkotika Golongan I. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat lima tahun dan maksimum pidana penjara seumur hidup atau pidana mati. Denda paling sedikit satu miliar rupiah, dan paling banyak sepuluh miliar rupiah. Apabila mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga (Pasal 116). Golongan II. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat empat tahun dan maksimum pidana penjara seumur hidup atau pidana mati. Apabila mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga (Pasal 121). Golongan III. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama lima belas tahun. Dengan paling sedikit enam ratus juta rupiah dan paling banyak lima miliar rupiah. Apabila mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga (Pasal 126).

4. Pemicu Narkoba Intern : Faktor Intern a) Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau brfikir panjang tentang akibatnya di kemudian hari.b) Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaranc) .Keinginan untuk bersenang-senang.d) Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok (komunitas) atau lingkungan tertentu.e) Workaholic agar terus beraktivitas maka menggunakan stimulant (perangsang).f) Lari dari masalah, kebosanan, atau kegetiran hidup. Ekstern : Faktor Lingkungan, Faktor ketersediaan NarkobaFaktor Lingkungan5. Hakim boleh menetapkan bahwa pengguna narkotika boleh tidak dipidana tetapi diarahkan ketahap rehabilitasi (Pasal 103 UU No, 35 Tahun 2009 Jo SEMA No. 4 Tahun 2009) * HANYA UNTUK PENGGUNA TIDAK BERLAKU UNTUK PENGEDAR.6. Pengertian PSIKOTROPIKA dan Jenis Psikotropika :Pasal 1 uu no 5 tahun 1997 :adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.