3
BAB I PENDAHULUAN Dermatitis atopik (AD) adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, di yang sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak. Keadaan sering dihubu pelepasan sitokin (IL , IL!, IL "#) dari sel $h% yang bergabung dengan sel basofil dan kemudian terjadi melepaskan Ig& dari sel basofil sehingga kadar Ig& dalam serum mening hal ini juga sering dikaitkan dengan ri'ayat atopi pada keluarga pada penderita ( d atopi , rhinitis alergik dan asma bronkial). bukumerah dan ideo *enatalaksanaan lini pertama pada dermatitis atopi dapat diberikan dengan kortikosteroid topi al, inhibitor kalsineurin, antihistamin, dan kortikosteroid oral pada keadaan yang parah dan menghindari fakto +ototerapi merupakan lini kedua untuk terapi dermatitis atopi terutama pada orang dimana pengobatan dengan topi al kortikosterois, imunomodulator, anti histamin tida $erdapat berbagai tipe fototerapi yang sudah digunakan sebagai terapi dermatitis at psoralen plus ultra iolet A (* A), A (dosis tinggi /D, dosismedium 0D, dosis rendah LD), narro' band (12- 2) yaitu 2 spe trum sempit, dan 2road band (22 2 yaitu 2 spe trum luas. &uropean task for e on atopi dermatitis (&$+AD) tidak merekomendasikan penggunaan fototerapi pada anak diba'ah "% tahun karena dapat berp memberikan efek samping pada penggunaan jangka panjang. guidliness Dalam sejarah, ter atat bah'a sejak tahun "33 40, di Idian penderita-penderit setelah lesi kulit diolesi dengan ekstrak tanaman tertentu (yang ternyata salah sat bahan aktifnya adalah psoralen) kemudian dipaparkan terhadap sinar matahari radiasi yang dihasilkan oleh matahari, sinar lah yang digunakan dalam fototerap panjang gelombang ultra iolet A ( A) dan ultra iolet 2 ( 2). *ara ahli kemudi dengan pemanfaatan radiasi bagi berbagai kelainan kulit setelah 1eils +insen di /anli h 1obel untuk hasil penelitiannya terhadap penggunaan sinar pada tahun "53 tahun "56 efek radiasi sangat membantu dipelajari pertama kalinya dengan menge pasien dengan radiasi yang dipan arkan dari busur karbon. Kemudian lampu dengan spe trum emisi yang ditetapkan untuk terapi D.A dari tahun "573-an sampai se Dalam beberapa tahun terakhir seperti A" dan 12- 2 (#""nm) mendapat perhatian d

UV PADA DA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mm

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

Dermatitis atopik (AD) adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal yang sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak. Keadaan sering dihubungkan dengan pelepasan sitokin (IL 4, IL5, IL 13) dari sel Th2 yang bergabung dengan sel basofil dan kemudian terjadi melepaskan IgE dari sel basofil sehingga kadar IgE dalam serum meningkat, hal ini juga sering dikaitkan dengan riwayat atopi pada keluarga pada penderita ( dermatitis atopic, rhinitis alergik dan asma bronkial).bukumerah dan video Penatalaksanaan lini pertama pada dermatitis atopic dapat diberikan dengan kortikosteroid topical, inhibitor kalsineurin, antihistamin, dan kortikosteroid oral pada keadaan yang parah dan menghindari faktor pencetus. Fototerapi merupakan lini kedua untuk terapi dermatitis atopic terutama pada orang dewasa yang dimana pengobatan dengan topical kortikosterois, imunomodulator, anti histamin tidak adekuat. Terdapat berbagai tipe fototerapi yang sudah digunakan sebagai terapi dermatitis atopic seperti psoralen plus ultraviolet A (PUVA), UVA (dosis tinggi/HD, dosis medium/MD, dosis rendah/LD), narrow band (NB-UVB) yaitu UVB spectrum sempit, dan Broad band (BBUVB) yaitu UVB spectrum luas. European task force on atopic dermatitis (ETFAD) tidak merekomendasikan penggunaan fototerapi pada anak dibawah 12 tahun karena dapat berpotensi memberikan efek samping pada penggunaan jangka panjang.guidlinessDalam sejarah, tercatat bahwa sejak tahun 1400 SM, di Idian penderita-penderita vitiligo, setelah lesi kulit diolesi dengan ekstrak tanaman tertentu (yang ternyata salah satu kandungan bahan aktifnya adalah psoralen) kemudian dipaparkan terhadap sinar matahari (dijemur). Dari radiasi yang dihasilkan oleh matahari, sinar UV lah yang digunakan dalam fototerapi, khususnya panjang gelombang ultra violet A (UVA) dan ultra violet B (UVB). Para ahli kemudian tertarik dengan pemanfaatan radiasi UV bagi berbagai kelainan kulit setelah Neils Finsen dianugerahi Hanlich Nobel untuk hasil penelitiannya terhadap penggunaan sinar UV pada tahun 1903.pada tahun 1948 efek radiasi UV sangat membantu dipelajari pertama kalinya dengan mengekspos pasien dengan radiasi yang dipancarkan dari busur karbon. Kemudian lampu neon digunakan dengan spectrum emisi yang ditetapkan untuk terapi D.A dari tahun 1970-an sampai sekarang. Dalam beberapa tahun terakhir seperti UVA1 dan NB-UVB (311nm) mendapat perhatian dari hasil yang memuaskan pada penyakit inflamasi kulit. Secara umum, fototerapi ditunjukan pada dermatitis atopic kronik. Kecuali UVA1 yang juga efektif pada dermatitis atopic akut.modern,kurt terapi sinar (fototerapi) UVA berkerja pada sel Langerhans dan eosinophil, sedangkan UVB mempunyai efek imunosupresif dengan cara memblokade fungsi sel Langerhans, dan mengubah produksi sitokin keratinosit. buku merah

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1