Upload
buithuy
View
276
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Disusun oleh:14144100140 RINA ANDRIYANI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS PGRI YOGYAKAR
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
dikemukakan bahwa setiap lulusan satuan pendidikan dasar memiliki kompetensi
pada tiga dimensi yaitu dimensi sikap, dimensi pengetahuan, dan dimensi
keterampilan, sebagai berikut:
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Dimensi Sikap Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:1. Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME.
2. Berkarakter, jujur, dan peduli.
3. Bertanggungjawab.4. Pembelajar sejati
sepanjang hayat.5. Sehat jasmani dan
rohani.Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan:
1. Ilmu pengetahuan.2. Teknologi.3. Seni.4. Budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. Kreatif.2. Produktif.3. Kritis.4. Mandiri.5. Kolaboratif.6. Komunikatif.
Melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri
Rincian gradasi dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan*
1. Menerima2. Menjalankan3. Menghargai4. Menghayati5. Mengamalkan
1. Mengingat2. Memahami3. Menerapkan4. Menganalisis5. Mengevaluasi
1. Mengamati2. Menanya3. Mencoba4. Menalar5. Menyaji6. Mencipta
* Berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
Page | iii
Analisa Kurikulum
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga bahan ajar kesebangunan dan
kekongruenan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan
terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan segenap terima kasih kepada :
1. Ibu Dhian Arista Istiqomah, M.Sc selaku dosen mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar.
2. Teman-teman yang telah berdiskusi, bekerjasama, dan memberikan
motivasi sehingga bahan ajar ini dapat terselesaikan.
Bahan ajar ini disusun guna melengkapai tugas kegiatan belajar-mengajar
pada mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar. Penulisan bahan ajar ini merupakan
kajian kesebangunan dan kekongruenan, yang secara garis besar berisi konsep
kesebangunan bangun datar, kesebangunan segitiga, kekongruenan bangun datar,
dan kekongruenan segitiga. Bahan ajar ini juga dilengkapi soal latihan dan 3
lembar kegiatan siswa (LKS) yang diharapkan berfungsi sebagai penunjang
pemahaman konsep siswa dan diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.
Saya menyadari, bawah penyusunan bahan ajar ini masih jauh dari
sempurna. Maka dari itu, saya mengharap kritik maupun saran yang bersifat
membangun dan memperbaiki bahan ajar ini, maupun yang mungkin akan ditulis
untuk kegiatan lainnya nanti. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dalam
perkembangan ilmu pengetahuan serta bermanfaat bagi pembacanya.
Yogyakarta, 06 November 2016
Page | iv
Halaman Sampul............................................................................................... i
Halaman Judul.................................................................................................. ii
Analisa Kurikulum............................................................................................ iii
Kata Pengantar.................................................................................................. iv
Daftar Isi........................................................................................................... v
Peta Konsep ..................................................................................................... vi
Kesebangunan dan Kekongruenan................................................................... 1
Kesebangunan Bangun Datar........................................................................... 2
Latihan Soal 1................................................................................................... 8
Kesebangunan Segitiga..................................................................................... 11
Latihan Soal 2................................................................................................... 15
Kekongruenan Bangun Datar........................................................................... 17
Latihan Soal 1................................................................................................... 22
Kekongruenan Segitiga..................................................................................... 24
Latihan Soal 2................................................................................................... 32
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ........................................................................ 34
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ........................................................................ 37
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ........................................................................ 40
Jawaban Latihan Soal 1.................................................................................... 45
Jawaban Latihan Soal 1.................................................................................... 49
Jawaban Latihan Soal 1.................................................................................... 50
Jawaban Latihan Soal 1.................................................................................... 51
Daftar Pustaka................................................................................................... 53
Page | v
DAFTAR ISI
Page | vi
PETA KONSEP
BANGUN DATAR
KEKONGRUENANKESEBANGUNAN
Dua Bangun yang Kongruen
Syarat Kekongruenan Dua Bangun
Syarat Kesebangunan Dua Bangun
Segitiga yang Sebangun
Dua Bangun yang Sebangun
Segitiga yang Kongruen
Syarat Kesebangunan Segitiga
Syarat Kekongruenan Segitiga
Syarat:SisiSisiSisi
Syarat:Sisi
SudutSisi
Syarat:Sudut
SudutSudut
Pemecahan Masalah yang Melibatkan Kesebangunan dan Kekongruenan.
Syarat:SisiSisiSisi
Syarat:Sisi
SudutSisi
Syarat:SudutSisi
Sudut
Syarat:Sisi
SudutSudut
Syarat:SudutSudutSisi
Page | 1
1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten, dan teliti, bertanggungjawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
3. 6 Menjelaskan dan menentukan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar.
4. 6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar.
Kompetensi Dasar
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat benda-benda yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama atau bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda. Misalnya, perhatikan dua buah foto yang berukuran sama dan dua buah foto berukuran berbeda. Misalnya satu berukuran 2 × 3 dan satunya lagi berukuran 4 × 6. konsep apa yang digunakan dalam hal ini? Untuk itu, kita akan dapat menjawabnya setelah memahami konsep kesebangunan dan kekongruenan berikut ini.
Kata Kunci:α Kesebangunanα Perbandinganα Kekongruenan
Kata Kunci Utama
1. Mencermati benda di sekitar yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan bangun datar.
2. Mencermati ukuran sisi dan sudut pada bangun datar yang sebangun atau kongruen.
3. Mencermati perbandingan sisi dan sudut antara bangun datar sebangun atau konguren.
4. Menganalisis hubungan antara luas bangun dengan panjang sisi antara bangun yang sebangun atau kongruen.
5. Menyajikan hasil pembelajaran tentang kesebangunan dan kekongruenan.
6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan.
Rencana Kegiatan Pembelajaran
A. KESEBANGUNAN BANGUN DATAR
Dalam kehidupan sehari-hari, kita
sering menjumpai bangun yang memiliki
bentuk dan ukuran yang sama. Misalnya,
permukaan meja di kelas, bentuk keramik
lantai, permukaan CD, kaca jendela rumah,
bentuk bangun sarang lebah, dan lain sebagainya. Pernahkah kamu
memikirkan bahwa benda tersebut terkait dengan kosep dalam matematika?
Sarang lebah seperti gambar di atas, misalnya. Sarang lebah tersebut
terbentuk dari segi enam beraturan yang banyaknya tak terhingga. Jika
diamati secara mendetail, segi enam dalam sarang lebah memiliki bentuk dan
ukuran yang sama. Bayangkan jika bentuk segi enam tersebut adalah berbeda,
apakah mungkin bisa terbentuk sebuah sarang lebah ?
Bagaimana kamu dapat mengidentifikasikan
dua bangun sebangun? Bagaimana menggunakan perbandingan untuk
membantu mendesain grafis dan fotografi? Misalnya, ketika kamu mengedit
foto dalam komputer, kamu menge-klik dan menggeser (drag) foto pada sisi
foto (ke atas, ke bawah, atau ke samping), maka ukurannya terhadap foto asli
menjadi tidak proporsional. Tetapi jika kamu menge-klik dan menggegesr
(drag) foto pada sisi sudut foto, maka ukuran foto proporsional terhadap foto
aslinya.
Page | 2
Pertanyaan Penting
Gambar 1
Dimana letak perbedaan antara foto yang di geser (drag) ke atas, ke samping
dan pada sudut foto dengan foto asli ?
Foto yang digeser pada sudut akan memiliki perbandingan panjang
dan lebar dengan foto asli, sehingga dapat dikatakan sebangun dengan foto
asli. Dua bangun datar yang mempunyai bentuk sama disebut sebangun.
Tidak perlu ukuran sama, tetapi sisi-sisi yang bersesuaian sebanding
(proportional) dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Perubahan
bangun satu menjadi bangun lain yang sebangun melibatkan perbesaran atau
perkecilan. Kesebangunan dilambangkan dengan simbol ~.
Dengan kata lain, dua bangun dikatakan sebangu apabila memenuhi syarat:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah sebanding.
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama.
Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini.
Gambar 3
Apabila diamati dengan teliti, dari gambar bangun datar akan diperoleh:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah sebanding, yaitu:
ABEF
= BCFG
= CDGH
= ADEH
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama, yaitu:
m∠ A=m∠Em m∠C=m∠G
m∠B=m∠F m∠D=m∠H
Bangun ABCD dan EFGH memenuhi kedua syarat, maka bangun A BCD dan
EFGH sebangun, dinotasikan dengan ABCD EFGH .
Page | 3
Ayo berfikir kritis
Kesebangunan Bangun DatarMateri
Apakah semua bangun yang memiliki perbandingan panjang sisi dan besar
sudut yang sama pasti kongruen ?
Page | 4
Untuk memahami yang dimaksud dengan sepasang sudut yang bersesuaian
pada dua buah bangun atau lebih, ayo kita amati dan pelajari uraian berikut !
Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3
Gambar 4
Gambar 4 di atas menunjukkan bangun-bangun yang memiliki
pasangan sudut yang sama, tetapi ada yang tidak bersesuaian. Sepasang sudut
yang bersesuaian dan sepasang sisi yang bersesuaian harus seletak.
1. Perhatikan Gambar 4.1 dan Gambar4.2. Ternyata sudut-sudut yang sama
besar kedudukannya seletak, sehingga bangun pada Gambar 4.1 dan
Gambar 4.2, memiliki sudut-sudut bersesuaian yang sama besar.
2. Bangun pada Gambar 4.3 juga memiliki pasangan-pasangan sudut yang
sama dengan bagun pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 tetapi sudut-sudut
yang sama tersebut urutannya tidak bersesuaian.
Gambar 5
Perhatikan urutan sudut-sudut pada Gambar 5 dengan mengikuti arah
panah mulai dari sudut-sudut bernomor (1).
a. Kedua sudut bernomor (1) sama besar.
b. Kedua sudut bernomor (2) juga sama besar.
c. Kedua sudut bernomor (3) maupun (4) tidak sama besarnya.
Sudut-sudut yang bersesuaian tidak sama besar sehingga kedua bangun
tersebut tidak mungkin sebangun. Jika diperhatikan, kedua bangun
tersebut memang memiliki bentuk yang berbeda.
Page | 5
Materi Menentukan Besar Sudut yang Bersesuaian
Perhatikan gambar bangun segi empat di bawah ini. Dari gambar tersebut,
tentukan:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian.
2. Pasangan sudut yang bersesuaian.
Gambar 6
Alternatif penyelesaian:
1. Perbandingan panjang sisi yang sesuai adalah senilai, yakni:
ABEF
= BCFG
= CDGH
= ADEH
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama, yakni:
m∠ A=m∠E, m∠B=m∠F, m∠C=m∠G, dan m∠D=m∠H
Perhatikan gambar dua bangun yang sebangun di bawah ini.
Tentukan:
1. Perbandingan sisi bersesuaian
2. Sudut-sudut yang bersesuaian
Alternatif penyelesaian:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian adalah:
PQEF
=QRFG
= ROGH
=OSHI
=STIJ
=TPJE
2. Sudut-sudut yang bersesuaian:
m∠P=m∠E ,∠Q=∠F ,∠R=∠G ,∠O=∠H ,∠S=∠ I ,∠T=∠ J
Page | 6
Mengidentifikasikan Dua Bangun yang Sebangun
Contoh 1
Contoh 2
Manakah pasangan persegi panjang yang sebangun? Jelaskan
Gambar 8
Alternatif penyelesaian:
1. Periksa sudut-sudut yang bersesuaian:
Ketiga gambar tersebut adalah perseg panjang, maka masing-masing
sudutnya adalah 90 ° . Sehingga sudut-sudut yang bersesuaian pasti sama
besar yaitu 90 ° .
2. Periksa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian:
Perbandingan sisi pada persegi panjang 1 dan 2, yaitu:
ABEF
= CDGH
=128
=32 dan
ADEH
= BCFG
=86= 4
3
Tampak bahwa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama. Jadi,
persegi panjang 1 dan 2 tidak sebangun.
Perbandingan sisi pada persegi panjang 2 dan 3, yaitu:
EFJK
= HGIL
=84=2 dan EH
JI= FG
KL=6
3=2
Tampak bahwa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah senilai.
Jadi, persegi panjang 2 dan 3 adalah sebangun.
Jadi, pasangan yang bersesuain adalah persegi panjang 2 dan 3.
Apakah bangun persegi dan persegi panjang dapat dikatakan sebagai bangun
yang sebangun?
1. Jika tidak, berika alasanmu.
2. Jika iya, coba buktikan.
Coba diskusikan dengan temanmu.
Page | 7
Ayo berfikir kritis
Untuk menghitung panjang sisi pada dua bangun yang sebangun, gunakan
syarat kesebangunan bangun datar yaitu:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah sebanding.
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama.
Gambar9
Bangun ABCD dan PQRS sebangun maka sisi-sisi yang bersesuaian
sebanding, yaitu ABPQ
=BCPS
=CDSR
= DARQ .
Misalkan akan dicari panjang AB danQR.
ABPQ
= DCSR
AB12
=69
9 AB=12×6
9 AB=72
AB=729
AB=8
Jadi, panjang AB=8cm
ADQR
= DCSR
4QR
=69
6QR = 4 × 9
6QR = 36
QR = 366
QR = 6
Jadi, panjang QR = 6 cm
1. Apa yang kamu peroleh dari konsep kesebangunan?
2. Buatlah rangkuman mengenai konsep kesebangunan yang telah kamu
pelajari bersama dengan teman sebangku. Kemudian presentasikan hasil
diskusi tersebut kepada teman di kelasmu.
Page | 8
Materi Menghitung Panjang Sisi pada Dua Bangun yang Sebangun
Ayo berbagi dan bekerja sama
Selesaikan soal-soal di bawah ini dengan benar dan sistematis.
1. Selidiki apakah dua bangun datar di bawah ini adalah sebangun !
a. Persegi panjang ABCD dan EFGH c. Segiempat di bawah
ini.
b. Trapesium ABCD dan EFCG
2. Carilah pasangan bangun datar sebangun di antara gambar di bawah ini !
a. Persegi panjang ABCD , EFGH ,dan IJKL
b. Segiempat ABCD , PQRS, dan IJKL
Page | 9
Kesebangunan Bangun DatarLatihan 1
c. Jajar genjang PQRS , XYZW , dan ABCD
3. Dari bangun-bangun berikut, manakah yang sebangun dengan lapangan
ring tinju yang berukuran5m× 5 m ? Berikan alasan !
a. Karpet berukuran 4 m× 4 m.
b. Halaman berukuran 20cm× 15 cm.
c. Persegi kecil pada buku berpetak.
4. Perhatikan dua bangun yang sebangun di bawah ini, kemudian tentukan
panjang sisi AEdan AB !
5. Dua bangun di bawah ini adalah sebangun.
Page | 10
Hitunglah:
a. Panjang HE .
b. Nilai x° , y ° ,dan z°.
6. Sebuah gambar berbentuk persegi panjang berukuran 39 cm× 21 cm.
Gambar tersebut diperkecil sehingga menjadi r cm× 7 cm. Hitunglah
panjang r cm tersebut.
7. Sebuah foto berukuran 60 cm ×40 cm diletakkan pada selembar karton
sebelum dipasang dalam figura. Di bagian sisi kiri, kanan, atas, dan
bawah foto diberi jarak seperti nampak pada gambar.
Page | 11
Jika foto dan karton tersebut sebangun, tentukan:
a. Panjang karton.
b. Lebar karton.
c. Perbandingan luas foto dan luas karton.
8. Ari membuat bingkai kayu dengan ukuran tepi luar dengan ukuran
60 cm ×40 cm . Bagian dalam bingkai itu sebangun dengan bagian luar
bingkai. Jika lebar kayu bagian dalam adalah 30 cm, Hitunglah panjang
bingkai bagian dalam.
Kamu sudah mengetahui syarat dua bangun datar sebangun. Oleh
karena salah satu bentuk dari bangun datar adalah segitiga, maka syarat dua
bangun datar sebangun juga berlaku pada dua segitiga sebangun. Namun
demikian, adakah syarat lain yang menunjukkan dua segitiga sebangun?
Kamu dapat mengikuti uraian berikut untuk mengetahui jawabannya.
1. Segitiga sebangun berdasarkan sudut-sudut bersesuaian
Perhatikan ∆ ABCdan ∆≝¿ di bawah ini.
Page | 12
Segitiga-Segitiga yang Sebangun Materi
Gambar 10
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:
∠ A=∠D (karena sehadap)
∠B=∠E (karena sehadap)
∠C=∠F (karena kedua sudut yang lain sama)
Perbandingan sisi-sisi-yang bersesuaian sama besar, yaitu:
AB : DE=3 : 4
AC : DF=3 : 4
BC : EF=3 : 4
Jadi, ∆ ABCdan ∆≝¿ sebangun karena sudut yang bersesuaian sama besar
dan perbandingan sisi yang bersesuaian juga sama besar.
2. Segitiga sebangun pada sisi yang bersesuaian
Gambar 11
Page | 13
Kesimpulan: Jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buah segitiga
sama besar maka sisi-sisi yang bersesuaian adalah sebanding. Jadi, kedua
segitiga itu pasti sebangun.
Pada gambar diatas ∆ ABC dan ∆≝¿ memiliki sudut-sudut yang
bersesuaian yang sama besar yaitu ∠ A=∠D,∠B=∠E ,∠C=∠F .
Panjang sisi pada ∆≝¿ adalah 2 kali panjang sisi-sisi pada ∆ ABC yang
bersesuaian sebanding. Jadi ∆ ABC dan ∆≝¿ merupakan dua segitiga
yang sebangun.
3. Segitiga sebangun berdasar satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut
Gambar 12
Pada ∆ ABC:
AC=8 cm
BC=6 cm
∠C=110°
Pada ∆ PQR:
PR=12 cm
QR=9 cm
∠R=110 °
Perbandingan sisi yang bersesuaian adalah:
AC :PR=8cm :12cm=2:3
BC :QR=6cm : 9cm=2 :3
Jadi, ∆ ABC dan ∆ PQR sebangun karena besar ∠C=∠C dan dua sisi
yang bersesuaian yang mengapit sudut itu sebanding.
Page | 14
Kesimpulan: Jika sisi-sisi yang bersesuaian pada sebuah segitiga
sebanding atau memiliki perbandingan yang sama maka sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar. Jadi, kedua segitiga itu pasti sebangun.
Diketahui:
PanjangAB=8cm
Panjang BC=6 cm
Panjang XY =12cm
PanjangXZ=10 cm
Tentukan panjang AC dan YZ!
Gambar 13
Alternatif Penyelesaian:
Panjang AC adalah:
ABXY
= ACXZ
812
= AC10
12 AC=8 ×10 AC=8×1012
AC=6,67
Panjang YZ adalah: ABXY
=BCYZ
812
= 6YZ 8 YZ=6×12YZ=72
8
YZ=9
1. Satu regu pramuka menyelesaikan sketsa seperti gambar di bawah untuk
menentukan lebar sungai. Berapa lebar sungai tersebut ?
Alternatif penyelesaian:
Misal: lebar sungai h meter.
∆ ABE ∆ CDE merupakan segitiga
sebanding.
ECEA
=CDAB
Page | 15
Contoh 3 Menghitung panjang sisi pada segitiga sebangun
Contoh 4 4444konsep
Pemecahan Masalah yang Berkaitan dengan Kesebangunan
hh+3
=46
6 h=4 (h+3 )
6 h=4 h+12
6h−4 h=12
2 h=12
h=6 m
Jadi, lebar sungai adalah 6 m.
2. Seorang pemuda yang tingginya 170 cm berdiri di samping pohon yang
mempunyai bayangan 5 m. jika panjang bayangan pemuda itu 2 m, berapa
tinggi pohon yang sebenarnya ?
Alternatif penyelesaian:
Misalkan: Gambar 15
tinggi pemuda (t 1 ) ¿170 cm=1,7 m
bayangan pemuda (b1 )=2m
bayangan pohon (b2)=5 m
Ditanya : tinggi pohon (t 2 )?t2
t1=
b2
b1
t2
1,7=5
2
2 t2=1,7× 5
t 2=1,7 × 5
2
t 2=8,52
t 2=4,25 m
Jadi, tinggi pohon sebenarnya 4,25 m.
1. Selesaikan soal-soal di bawah ini secara benar dan sistematis.
Pada gambar di samping, diketahui bahwa
AC ∕ ∕ CD.
Tuliskan:
a. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian.
b. Perbandingan sudut yang bersesuaian.
Page | 16
Latihan 2 Segitiga-Segitiga Sebangun
2. Periksalah apakah segitiga-segitiga dengan ukuran sisi di bawah ini
sebangun dengan segitiga dengan ukuran 5cm ,12 cm ,dan 13 cm.
a. 15cm ,36 cm,dan 39 cm.
b. 1cm, 2,4 cm,dan 2,6 cm.
c. 7cm ,14 cm,dan 15 cm.
d. 10 cm ,24 cm,dan 26 cm.
3. Dalam ∆XYZ dan ∆KLM diketahui ∠X=40 ° ,∠Y =75 ° ,∠M=65 ° ,
dan ∠K=40 ° . Tentukan:
a. Apakah ∆XYZ dan ∆KLM sebangun?
b. Jika sebangun, tuliskan pasangan sisi yang bersesuaian.
4. Dalam ∆KLM dan ∆STU diketahui panjang sisi
KL=8 cm , LM=10 cm, KM=12cm , ST=4 , SU =6cm ,dan TU=5 cm.
Tentukan:
a. Apakah ∆KLM dan ∆STU sebangun?
b. Jika sebangun, tuliskan pasangan sudut yang sama besar.
5. Dalam ∆ABC dan ∆XYZ diketahui panjang sisi
AB=12cm, CB=5cm , AC=13 cm , XY =3 , XY =4 cm ,dan XZ=5cm .
Tentukan:
a. Apakah ∆ABC dan ∆XYZ sebangun?
b. Jika sebangun, tuliskan pasangan sudut yang sama besar.
6. Dalam ∆ABC dan ∆XYZ diketahui panjang sisi
AB=3 cm ,CB=4 cm, AC=5 cm , XY =7,5 , XY=10 cm ,dan
XZ=12,5 cm . Apakah ∆ABC dan ∆XYZ sebangun?
7. Diketahui KL=10 cm dan MN=14 cm. P
dan Q berturut-turut adalah titik tengah ln
dan KM . Tentukan panjang PQ.
8. Sebuah kapal diamati dari pantai. Jika di
pantai dibuat garis lurus AB dan terdapat
seorang pengamat di titik C sedemikian sehingga
tampak seperti gambar di samping.
E : Tempat kapal yang diamati
AB : Garis lurus yang dibuat di pantai
C : Tempat pengamat berada
Page | 17
D : Titik potong garis pengamatan dengan garis AB
AE : Jarak kapal dari pantai
Jika diketahui:
Panjang AD=10 m
Panjang BD=0,5 m
Panjang BC=5m
Tentukan jarak kapal dari pantai ( A E).
9. Dua mahasiswa tehnik mencoba memperkirakan tinggi suatu bukit
terhadap posisinya berdiri tidak jauh dari bukit itu. Mereka adalah Andi
dan Aldi. Mereka menggunakan bantuan peralatan laser yang dipasang
pada sebuah tingkat penyangga setinggi 3 m dari permukaan tanah. Aldi
mengamati puncak bukit melalui alat bantu tersebut dan diperoleh
pandangan ke puncak bukit yaitu 1540 m. Andi berbaring di tanah
memandang ke ujung peralatan tersebut dan puncak bukit, sehingga
tampak sebagai garis lurus. Kepala Andi berjarak 4 m dari tongkat
penyangga. Keadaan tersebut diilustrasikan seperti gambar di bawah ini.
Perkirakan tinggi bukit tersebut.
A. KEKONGRUENAN BANGUN DATAR
Bagaimana kalian mengidentifikasikan dua bangun datar dapat dikatakan
kongruen? Bagaimana kalian dapat menentukan dua bangun atau lebih
kongruen? Mengapa dua bangun atau lebih dikatakan kongruen? Supaya
Page | 18
Pertanyaan Penting
kalian dapat mengetahui dan menjawab pertanyaan di atas, silakan amati
gambar-gambar di bawah ini!
Coba kamu amati gambar-gambar di bawah ini dengan seksama.
1. Sepasang mobil yang kongruen.
Gambar 16
2. Dua buah kendaraan yang tidak kongruen
Gambar 17
3. Sepasang kursi yang kongruen dan sepasang kursi yang tidak kongruen.
Gambar 18
Setelah mengamati gambar-gambar di atas, diketahui bahwa:
Page | 19
Materi Mengidentifikasi Dua Bangun yang Kongruen atau Tidak
Ayo kita menalar
1. Pada gambar 1, kedua mobil kongruen karena apabila mobil sebelah kiri
digeser sejauh garis anak panah, akan menutupi tepat gambar mobil
sebelah kanan.
2. Pada gambar 2, kedua mobil tidak kongruen karena memiliki bentuk dan
ukuran yang tidak sama.
3. Pada gambar 3, pasangan kursi sebelah kiri kongruen sedangkan pasangan
kursi sebelah kanan tidak kongruen.
Lalu bagaimana dua bangun dapat dikatakan kongruen? Untuk mengetahui
dua bangun yang kongruen, perhatikan uraian menemukan konsep dua
bangun datar yang kongruen di bawah ini.
Carilah contoh lainnya di sekitar kalian. Kemudian diskusikan
dengan teman dan presentasikan hasil diskusi kalian, di depan kelas.
Perhatikan beberapa pasang bangun kongruen berikut ini. Gambar (i)
Gambar 19 Gambar 20
Tiga buah tabung yang kongruen Dua buah persegi yang kongruen
Gambar 21 Gambar 22
Dua buah trapsium yang kongruen Dua persegi panjang kongruen
Perhatikan pasang bangun yang tidak kongruen pada Gambar (ii) berikut ini.
Page | 20
Ayo kita berbagi dan bekerja sama
Menemukan Konsep Dua Bangun yang Kongruen
Gambar 23 Gambar 24
Dua bintang tidak kongruen Dua kubus yang tidak kongruen
Gambar 25
Dua buah persegi panjang yang tidak kongruen
Gambar (i) menunjukkan pasangan (dua) bangun yang kongruen,
Sedangkan gambar (ii) menunjukkan (dua) bangun yang tidak kongruen.
Bangun datar yang kongruen mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Dua
bangun datar dikatakan kongruen jika kedua bangun datar tersebut
mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar.
Dua bangun dikatakan kongruen apabila:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian mempunyai besar yang sama.
Bangun yang kongruen dapat disimbolkan dengan ≅.
Untuk menentukan sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari dua
bangun datar, biasanya dapat dilakukan dengan memperhatikan urutan dalam
penamaan dua bangun datar tersebut.
Page | 21
Konsep Kekongruenan
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 25
Trapesium OPQR kongruen dengan trapesium STUV . Sebutkan sisi-sisi dan
sudut-sudut yang bersesuaian.
Alternatif penyelesaian:
Sisi-sisi yang bersesuaian adalah: Sudut-sudut yang bersesuaian adalah:
OP=ST ∠O=∠ S PQ=TU
∠P=∠T QR=UV ∠Q=∠U
RO=VS ∠R=∠U
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 26
Pada gambar di atas, jajar genjang PQRS dan TUVW adalah kongruen. Jika
panjang SR=9cm dan TU=20 cm, Tentukan panjang UV dan panjang PS
Alternatif Penyelesaian:
Jajar genjang PQRS dan jajar genjang TUVW adalah kongruen, maka:
Panjang UV =SR=9 cm
Panjang PS=TU=20 cm
Jadi, Panjang UV =9cm dan PS=20 cm.
Page | 22
Contoh 1 Menemukan Sisi-Sisi dan Sudut-Sudut yang Bersesuaian
Menentukan Panjang Sisi pada Dua Bangun yang KongruenMateri
Untuk menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sama dan sebangun,
gunakan ketentuan sebagai berikut:
Jika dua bangun sama dan sebangun maka:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Perhatikan Gambar di bawah ini.
Gambar 27
Pada gambar di atas ∆ ABC dan ∆≝¿ kongruen. Jika diketahui panjang
AB=8cm , AC=6 cm ,dan DF=7cm , tentukan panjang DE , EF ,dan BC !
Alternatif Penyelesaian:
Karena ∆ ABC dan ∆≝¿ kongruen, maka:
AB=DE, jadi DE=8cm
AC=EF , jadi EF=6 cm
BC=DF , jadi BC=7 cm
Dua bangun dikatakan kongruen apabila panjang sisi-sisi yang
bersesuaian adalah sama besar dan sudut-sudut yang bersesuaian juga sama
besar. Sehingga, dua bangun segi empat dapat dikatakan kongruen apabila
memilki 4 pasang sisi yang bersesuaian sama besar dan 4 pasang sudut yang
bersesuaian yang juga sama besar.
Apakah ke-delapan unsur tersebut perlu diuji untuk menentukan dua bangun
segi empat kongruen atau tidak?
Page | 23
Latihan 1 Kekongruenan Bangun Datar
Contoh 2 Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang kongruen
Pertanyaan Penting
Selesaikan soal-soal di bawah ini secara sistematis dan benar.
1. Manakah diantara gambar-gambar di bawah ini yang kongruen? Tuliskan
nomor gambar yang kongruen beserta pasangannya.
2. Menurut kalian, apakah pensil warna di bawah ini kongruen? Berilah
alasan untuk jawabanmu.
3. Tentukan pasangan yang kongruen dan tidak kongruen dari pasangan
gambar bangun di bawah ini
Pasangan (i) Pasangan (ii)
4. Di bawah ini adalah pasangan
bangun datar yang kongruen.
Page | 24
Sebutkan sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian.
5. Terdapat pasangan bangun datar yang kongruen sebagai berikut:
Sebutkan sisi-sisi yang bersesuaian dan sudut-sudut yang bersesuaian.
6. Jika dua gambar di samping adalah kongruen, tentukan nilai u dan v .
7. Terdapat jajar genjang ABCD dan EFGH yang kongruen. Jika keliling
jajar genjang ABCD=10 cm, hitunglah panjang sisi EF , FG, GH ,dan
HE.
8. Terdapat segilima ABCDE dan FGHIJ yang kongruen. Jika EA=2 cm,
hitunglah panjang sisi FG dan GH .
Page | 25
Kamu sudah mengetahui syarat dua bangun datar kongruen. Oleh
karena salah satu bentuk dari bangun datar adalah segitiga, maka syarat dua
bangun datar sebangun juga berlaku pada dua segitiga kongruen. Namun
demikian, adakah syarat lain yang menunjukkan dua segitiga kongruen?
Kamu dapat mengikuti uraian berikut untuk mengetahui jawabannya.
Jika suatu bangun datar ditranslasikan, bentuk maupun ukuran
bangun datar tersebut akan tetap sama. Demikian juga bentuk dan ukuran dari
bangun datar dan bayangannya pada cermin datar adalah sama. Untuk
memahami syarat dua segitiga kongruen, kamu juga dapat melakukan
pergeseran atau pencerminan dari bangun datar segitiga tersebut.
Gambar 28
Jika ∆ ABC direflesikan (dicerminkan) terhadap garis XY , bayangannya
adalah ∆ A ’ B ’C ’. Jadi ∆ABC dan ∆ A ’ B ’C ’ kongruen.
Selanjutnya ∆ A ’ B ’C ’ ditranslasikan (digeser) ke kanan, maka akan
berhimpit atau tepat menutupi ∆≝¿. Maka ∆ A ’ B ’C ’ dan ∆≝¿ adalah
kongruen. Karena ∆ ABC kongruen dengan ∆ A ’ B ’C ’ dan ∆ A ’ B ’C ’
kongruen dengan ∆≝¿, maka ∆ ABC komgruen dengan ∆≝.
Karena ∆ ABC dan ∆≝¿ kongruen, maka:
∠ A=∠E
∠B=∠D
∠C=∠F
AB=ED
BC=DF AC=EF
Page | 26
Segitiga-Segitiga yang Kongruen
Uji coba Menemukan Syarat Dua Segitiga Kongruen
Materi Pokok
Berdasarkan dari uraian diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Jika dua buah segitiga sama dan sebangun, maka :
1. Sisi yang bersesuaian sama panjang
2. Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar.
Perhatikan Gambar di bawah ini.
Terdapat ∆ ABC ≅∆ DEC seperti
gambar di samping.
Tentukan:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian.
2. Sudut-sudut yang bersesuain.
Alternatif Penyelesaian:
Coba perhatikan sisi-sisi dan sudut yang bersesuaian dari ΔABC dan ΔDEC .
Sisi-sisi yang bersesuaian adalah AB=DE , BC=EC, dan CA=CD.
Oleh karena diketahui ΔABC ≅ ΔDEC maka berlaku:
AB=DE CA=CD
BC=EC
Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian adalah AB=DE ,BC=EC, dan CA=CD.
Sudut-sudut yang bersesuaian adalah ∠CAB=∠CDE ,∠ABC=∠DEC , dan
∠ ACB=∠DCE .. Oleh karena diketahui ΔABC ≅ ΔDEC maka berlaku:
∠CAB=∠CDE (sudut siku-siku)
∠ ABC=∠DEC (sudut dalam berseberangan)
∠ ACB=∠DCE (sudut bertolak belakang)
Page | 27
Ayo kita simpulkan
Contoh 3Menentukan sisi dan sudut yang bersesuain pada segitiga
kongruen
Jadi, sudut-sudut yang bersesuaian adalah
∠CAB=∠CDE ,∠ABC=∠DEC , dan ∠ ACB=∠DCE ..
Pada pembahasan sebelumnya, telah diperoleh kesimpulan bahwa
jika dua segitiga kongruen maka sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Apakah pernyataan sebaliknya juga
berlaku, yaitu jika dua segitiga yang mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian
sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar maka kedua
segitiga tersebut kongruen?
Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar 28
Diketahui ΔABC dan ΔKLM mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian sama
panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Jika ΔABC diimpitkan
dengan ΔKLM maka:
∠CAB dan ∠MKL saling menempati karena ∠CAB=∠MKL
∠ ABC dan ∠KLM saling menempati karena ∠ ABC=∠KLM
∠BCA dan ∠LMK saling menempati karena ∠BCA=∠LMK
AB dan KL saling menempati karena AB=KL
BC dan LM saling menempati karena BC=LM
AC dan KM saling menempati karena AC=KM
Ternyata, ΔABC dan ΔKLM mempunyai sisi dan sudut yang bersesuaian
sama besar, ketika diimpitkan akan saling menutupi. Jadi, ΔABC ≅ ΔKLM .
Page | 28
Uji coba Menemukan Syarat Dua Segitiga Kongruen
Ayo kita menalar
Ayo kita simpulkan
1. Apa yang kamu peroleh dari uji coba di atas ?
2. Kesimpulan apa yang kamu peroleh dari uji coba di atas ?
Untuk menentukan dua segitiga yang kongruen, dapat
dilakukan berdasarkan unsur-unsur pada segitiga, yaitu panjang sisi dan besar
sudut. Dengan demikian, berdasarkan pada panjang sisi dan besar sudutlah
kita dapat menyelidiki apakah dua segitiga kongruen atau tidak.
Penyelidikan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi)
2. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar (sisi, sudut, sisi)
3. Satu sisi dan dua sudut (sisi, sudut, sudut) atau (sudut, sudut, sisi)
4. Ketiga sudut yang bersesuaian sama besar (sudut, sudut, sudut)
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 29
Dari gambar 40, jika ∆ ABC diimpitkan pada ∆ PQR maka diperoleh:
PQ dan UV saling menempati sebab PQ=UV
QR dan VW saling menempati sebab QR=VW
PR dan UW saling menempati sebab PR=UW
Jadi, ∆ ABC dan ∆ PQR saling menempati dengan tepat, sehingga ∆ PQR
kongruen dengan∆ UVW . ∆ PQR≅ ∆ UVW .
Sekarang, kamu dapat menyimpulkan bahwa jika dua segitiga yang
mempunyai sisi-sisi bersesuaian yang sama panjang diimpitkan maka akan
saling menutupi dengan tepat. Dengan kata lain, kedua segitiga tersebut
kongruen.
Page | 29
Syarat kekongruenan segitigaAyo kita tinjau ulang
Uji coba Menemukan Segitiga Kongruen dengan Sisi, Sisi, Sisi
Jika pada dua segitiga ketiga sisi (sisi, sisi, sisi) yang bersesuaian sama panjang maka kedua segitiga tersebut kongruen.
Perhatikan gambar di bawah ini
Gambar 30
Jika ΔABC diimpitkan pada ΔDEF maka akan diperoleh:
AB dan DE saling menempati karena AB=DE
∠CAB dan ∠FDE saling menempati karena ∠CAB=∠FDE
AC dan DF saling menempati karena AC=DF
Jadi,ΔABC dan ΔDEF saling menempati, sehingga ΔABC ≅ ΔDEF.
Jika dua segitiga, dua sisinya yang bersesuaian sama panjang dan sudut apit
kedua sisi tersebut sama besar (sisi, sudut, sisi) maka kedua segitiga kongruen
1. Satu sisi dan dua sudut yang terletak pada sisi segitiga (sudut, sisi, sudut)
Diketahui ΔPQR dan ΔUVW . Diketahui sebuah sisi yang sama panjang
dan dua sudut bersesuaian yang terletak pada sisi itu sama besar.
Gambar 31
Lakukan kegiatan di bawah ini bersama temanmu.
a. Jiplaklah ΔPQR menggunakan plastik transparan, kemudian himpitkan
ΔPQR pada ΔUVW . Apakah ΔPQR dan ΔUVW saling tepat menutupi?
b. Sebutkan sisi yang bersesuaian dan sudut-sudut yang saling menempati.
c. Berdasarkan jawaban di atas, dapat disimpulkan jika dua buah segitiga
memiliki satu sisi sama panjang dan dua sudut bersesuaian yang terletak
Page | 30
Uji coba Menemukan Segitiga Kongruen dengan Sisi, Sudut, Sisi
Uji coba
Menemukan Segitiga Kongruen dengan Sudut, Sisi, Sudut
atau Sisi, Sudut, Sudut atau Sudut, Sudut, Sisi
pada sisi itu sama besar, maka dua segitiga tersebut ….
2. Dua sudut dan satu sisi dihadapan salah satu sudut yang sama (sudut,
sudut, sisi) atau (sisi, sudut, sudut).
Diketahui ΔABC dan ΔDEF . Diketahui dua sudut bersesuaian sama besar
dan satu sisi dihadapan salah satu sudut tersebut sama besar.
Gambar 31
Lakukan kegiatan di bawah ini bersama temanmu.
a. Jiplaklah ΔABC menggunakan plastik transparan, kemudian himpitkan
ΔDEF pada ΔUVW . Apakah ΔABC dan ΔDEF saling tepat menutupi?
b. Sebutkan sisi yang bersesuaian dan sudut-sudut yang saling menempati.
c. Berdasarkan jawaban 1 dan 2, dapat disimpulkan jika dua buah segitiga
memiliki dua sudut bersesuaian sama dan satu sisi dihadapan salah satu
sudut sama, maka dua segitiga tersebut ….
Perhatikan gambar 32 di bawah ini.
∠ A=∠D sehingga kaki ∠ A dan ∠D dapat berimpit, tetapi belum tentu
tepat saling menutupi, sebab tidak diketahui apakah AB=DE atau AC=DF .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Page | 31
Uji coba Menemukan Segitiga Kongruen dengan Sudut, Sudut, Sudut
Jika dua buah segitiga memiliki sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, kedua segitiga tersebut belum tentu kongruen.
1. Tunjukkan bahwa ΔPQY ≅ ΔRQY .
Alternatif Penyelesaian :
Pada ΔPQY dan ΔRQY , sisi-sisi yang
bersesuaian adalah:
PQ bersesuaian dengan RQ
QY bersesuaian dengan QY
PY bersesuaian dengan RY . Gambar 33
Sehingga diperoleh:
PQ=RQ (diketahui)
QY =QY (berimpit)
PY =RY (diketahui)
Oleh karena ketiga sisi yang bersesuaian dari ΔPQY dan ΔRQY sama
panjang maka ΔPQY ≅ ΔRQY (memenuhi syarat (sisi, sisi, sisi)).
2. Tunjukkan bahwa ΔPQR ≅ ΔSTU , apabila diketahui besar ∠Q=100 ° dan
∠T=100 °.
Alternatif Penyelesaian:
Pada ΔPQR dan ΔSTU , sisi-sisi
yang bersesuaian adalah:
PQ bersesuaian dengan ST
QR bersesuaian dengan TU Gambar 34
PR bersesuaian dengan SU .
Oleh karena itu diketahui:
PQ=ST=5cm
∠PQR=∠STU =100°
QR=TU 4 cm
Maka diperoleh dua sisi yang besesuaian dari ΔPQR dan ΔSTU sama
panjang dan sudut apit kedua sisi tersebut sama besar. Akibatnya,
ΔPQR ≅ ΔSTU (memenuhi syarat (sisi, sudut, sisi)).
Page | 32
Contoh 4 Segitiga Sebangun
Dua segitiga yang kongruen dapat diuji dengan cara sebagai berikut:
1. Ketiga sisi yang bersesuaian sama besar (sisi, sisi, sisi).
2. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar (sisi, sudut, sisi).
3. Satu sisi dan dua sudut (sudut, sisi, sisi), (sisi, sudut, sudut), dan (sudut,
sudut, sisi).
Perhatikan Gambar di samping.
Buktikan bahwa ∆ ABC≅ CDE.
Alternatif penyelesaian:
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui:
AC=CD (Ada tanda sama panjang)
m∠ ABC=m∠CDE (Sama karena saling bertolak belakang)
BC=CE (Diketahui ada tkalian sama panjang)
Jadi, ∆ABC≅ CDE (Berdasarkan kriteria sisi-sudut-sisi).
Perhatikan gambar di samping.
Buktikan bahwa ∆PQS≅ RQS
Alternatif penyelesaian:
Berdasarkan gambar di samping diketahui
bahwa:
PQ=RQ (Ada tanda sama panjang) Gambar 36
PS=RS (Diketahui ada tanda sama panjang)
QS pada ∆PQS dengan QS pada ∆RQS berhimpit.
Jadi, ∆PQS≅ RQS (Berdasarkan kriteria sisi-sisi-sisi).
Page | 33
Ayo kita simpulkan
Contoh 5 Membuktikan Dua Segituga Kongruen
Gambar 35
1. Berikut diberikan pasangan-pasangan segitiga yang kongruen. Tentukan
sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari setiap pasangan segitiga.a. ∆ ABC ≅∆ DEC c. ∆ ABC ≅∆≝¿
b. ∆ VWX ≅ ∆ XYZ d. ∆ PQR≅ ∆ SQT
2. Tunjukkan bahwa pasangan-pasangan segitiga berikut kongruen.
a. ∆ ABC ≅∆ DEC b. ∆ PQR≅ ∆ STR
3. Tunjukkan bahwa pasangan segitiga di bawan ini adalah kongruen.
a. ∆ PQR dan ∆ STU b. ∆ ABC dan ∆≝¿
Page | 34
Latihan 2 Dua Segitiga Kongruen
4. Tentukan pasangan segitiga berikut yang kongruen.
5. Tunjukkan bahwa pasangan-pasangan segitiga berikut kongruen.
a. ∆ ABC dan ∆ EFD c. ∆ STR dan ∆ QRP
b. ∆ AFDdan ∆ CEB d. ∆ UVW dan ∆ YXW
6. Tunjukkan bahwa pasangan-pasangan segitiga berikut kongruen.
a. ∆ ACD dan ∆ ACB b. ∆ OSR dan ∆ QTP
Page | 35
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
: SMP/MTs
: Matematika
Kelas/Semester : VIII/ Genap
Materi Pokok
Pertemuan Ke
Alokasi Waktu Pertemuan Ke-6
: Kesebangunan dan Kekongruenan
:1dari 11 pertemuan
:3 JP × 40 menit
Tujuan Pembelajaran:
1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan metakognitif pada bangun
datar yang kongruen.
2. Mengidentifikasikan dua bangun sebangun atau tidak.
3. Menemukan konsep kesebangunan antar bangun datar.
4. Menjelaskan kesebangunan antar bangun datar.
5. Mengidentifikasikan ksebangunan antar bangun datar.
Petunjuk Pengerjaan:
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan kegiatan diskusi!
2. Cermati dan pahami terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKS.
3. Di bawah ini 2 kegiatan untuk memahamkan konsep kesebangunan.
Selesaikanlah bersama 4 temanmu yang tergabung dalam kelompok!
4. Lakukan kegiatan di bawah ini secara urut sebagai satu kesatuan dari.
5. Segera kumpulkan lembar kegiatan siswa (LKS) jika kalian telah selesai
mengerjakan semua kegiatan.
Page | 36
Kelompok/Kelas :
Anggota Kelompok :
1. …………………… 3. ………………………
2. …………………… 4. ……………………..
Amati ketiga gambar di bawah dan siapkan alat serta bahan yang diperlukan:
1. penggaris
2. Busur derajat
3. pensil
Lakukan kegiatan di bawah ini dengan teman sebangkumu !
1. Ukurlah foto-foto diorama di bawah ini
2. Hitunglah berapa ukuran foto-foto diorama tersebut.
3. Selidiki manakah diantara foto-foto tersebut yang sebangun dan manakah
yang tidak sebangun?
4. Menurutmu, bagaimana cara menentukan dua bangun sebangun/tidak?
Jika dicermati dari ke-empat foto diorama di atas, akan tampak
adanya bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda. Kesamaan bentuk
berkaitan dengan konsep kesebangunan sedangkan kesamaan bentuk dan
ukuran berkaitan dengan konsep kekongruenan.
Page | 37
Kegiatan 1 Konsep Kesebangunana Bangun Datar
Ayo kita menalar
Kerjakan kegiatan di bawah ini bersama temanmu !
1. Ukurlah panjang sisi dan besar sudut jajar genjang pada gambar di atas !
2. Kemudian lengkapilah tabel di bawah ini !
Panjang sisi (dalam satuan cm)
AB=… BC=… CD=… AD=…
EF=… FG=… GH=… EH=…
Besar sudut
m∠ A=…° m∠B=…° m∠C=…° m∠D=…°
m∠E=…° m∠F=…° m∠G=…° m∠H=…°
3. Dari tabel di atas, tentukan:
a. Pasangan sisi-sisi yang berseseuaian. Bagaimana perbandingan
sisi-sisi yang bersesuaian ?
b. Pasangan-pasangan sudut-sudut yang bersesuaian. Bagaimana
besar sudut-sudut yang bersesuaian ?
c.
Dua bangun atau lebih (segi banyak) dikatakan sebangun apabila:
a. ….
Page | 38
Kegiatan 2 Menemukan Konsep Kesebangunana Bangun Datar
Ayo kita simpulkan
b. …
Page | 39
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
: SMP/MTs
: Matematika
Kelas/Semester : VIII/ Genap
Materi Pokok
Pertemuan Ke
Alokasi Waktu Pertemuan Ke-6
: Kesebangunan dan Kekongruenan
:3dari 11 pertemuan
:3 JP × 40 menit
Tujuan Pembelajaran:
1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan metakognitif pada bangun
datar yang kongruen.
2. Mengidentifikasikan dua bangun sebangun atau tidak.
3. Menemukan konsep kesebangunan antar bangun datar.
4. Menjelaskan kesebangunan antar bangun datar.
5. Mengidentifikasikan ksebangunan antar bangun datar.
Petunjuk Pengerjaan:
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan kegiatan diskusi!
2. Cermati dan pahami terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKS.
3. Di bawah ini 2 kegiatan untuk memahamkan konsep kesebangunan.
Selesaikanlah bersama 4 temanmu yang tergabung dalam kelompok!
4. Lakukan kegiatan di bawah ini secara urut sebagai satu kesatuan dari.
5. Segera kumpulkan lembar kegiatan siswa (LKS) jika kalian telah selesai
mengerjakan semua kegiatan.
Page | 40
Kelompok/Kelas :
Anggota Kelompok :
1. …………………… 3. ………………………
2. …………………… 4. ……………………..
Sediakan alat sebagai berikut:
1. Penggaris
2. Busur
3. Pensil
Lengkapilah langkah-langkah di bawah ini untuk menemukan syarat dua
bangun yang sebangun, yaitu:
1. Gambarlah sembarang segitiga pada buku, misalnya ∆ ABC dengan
panjang AB=2cm, CA=1,5 cm, dan ∠BAC=90 ° seperti berikut ini.
2. Perpanjanglah titik AB sampai ke titik D, sehingga AD=2 AB .
Perpanjang juga AC sampai titik E sehingga AE=2 AC .
Misalnya seperti gambar di bawah ini.
Perhatikan ∆ ABC dan ∆ ADE di samping.
∠ ABC=∠ ADE (sudut sehadap)
∠BCA=∠DEA (sudut sehadap)
∠CAB=∠EAD (sudut berimpit)
Sehingga sudut-sudut yang bersesuaian adalah sama besar.
ABAD
=12 (diketahui bahwa AD=2 AB)
ACAE
=12 (diketahui bahwa AE=2 AC)
Page | 41
Kegiatan 1 Menemukan Syarat Dua Segitiga yang Sebangun
BCDE
=12 (coba ukurlah)
Sehingga perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian adalah sama.
3. Perpanjang BC sampai F sehingga AF=3 AB dan perpanjang AC
sampaiG sehingga AG=3 AC .
Perhatikan ∆ ABC dan ∆ AFG
∠ ABC=∠ AFG (sudut sehadap)
∠BCA=… (…………)
∠CAB=… (………… )
Sehingga sudut-sudut yang bersesuaian pada ∆ ABC dan ∆ AFG adalah
….
ABAF
=13 (diketahui bahwa AF=3 AB)
ACAG
=…… (……………….)
BCDE
=…… (……………….)
Sehingga perbandingan sisi yang bersesuaian pada ∆ ABC dan ∆ AFG
….
Perhatikan ∆ ADEdan ∆ AFG
∠EAD=∠GAF (sudut sehadap)
ADAF
=23
AEAG
=23
Page | 42
Terlihat bahwa pada ∆ ADEdan ∆ AFG mempunyai sudut yang sama
besar dan perbandingan sisi-sisi yang mengapit sudut tersebut adalah
sama.
Kesimpulan:
Page | 43
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
: SMP/MTs
: Matematika
Kelas/Semester : VIII/ Genap
Materi Pokok
Pertemuan Ke
Alokasi Waktu Pertemuan Ke-6
: Kesebangunan dan Kekongruenan
:6dari 11 pertemuan
:3 JP × 40 menit
Tujuan Pembelajaran:
1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan metakognitif pada bangun
datar yang kongruen.
2. Mengidentifikasikan dua bangun sebangun atau tidak.
3. Menemukan konsep kesebangunan antar bangun datar.
4. Menjelaskan kesebangunan antar bangun datar.
5. Mengidentifikasikan ksebangunan antar bangun datar.
Petunjuk Pengerjaan:
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan kegiatan diskusi!
2. Cermati dan pahami terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKS.
3. Di bawah ini 4 kegiatan untuk memahamkan konsep kekongruenan.
Selesaikanlah bersama 4 temanmu yang tergabung dalam kelompok!
4. Lakukan kegiatan di bawah ini secara urut sebagai satu kesatuan dari.
5. Segera kumpulkan lembar kegiatan siswa (LKS) jika kalian telah selesai
mengerjakan semua kegiatan.
Page | 44
Kelompok/Kelas :
Anggota Kelompok :
3. …………………… 3. ………………………
4. …………………… 4. ……………………..
Perhatikan trapesium di bawah ini.
Ayo kita melakukan langkah di bawah ini:
1. Guntinglah trapesium ABCD pada gambar dengan cara menyalin terlebih
dahulu trapesium ABCDtersebut.
2. Translasikan (geser) trapesium ABCD yang telah dipotong pada
trapesium EFGH sehingga titik A menempati titik E dan titik B
menempati titik F. Lalu apa yang terjadi dengan titik-titik yang lainnya?
Kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah trapesium ABCD tepat menempati trapesium EFGH ?
Jika setiap titik pada trapesium ABCD dapat menempati titik-titik
E , F , G , dan H pada trapesium EFGH , maka dapat dikatakan bahwa
trapesium ABCD kongruen dengan trapesium EFGH .
Apabila trapesium ABCD kongruen dengan trapesium EFGH , maka
dapat disimbolkan dengan ABCD≅ EFGH .
2. Apakah trapesium ABCD kongruen dengan EFGH dengan cara
translasi?
3. Coba kamu simpulkan hal yang kamu dapatkan dari kegiatan di atas.
Penyelesaian:
Page | 45
Kegiatan 1 Mendapatkan dua bangun yang kongruen dengan translasi
Perhatikan ganbar trapesium di bawah ini.
Lakukan kegiatan di bawah ini:
1. Guntinglah trapesium PQRS pada gambar dengan cara menyalin
terlebih dahulu trapesium PQRStersebut.
2. Rotasikanlah 180 °(putar) trapesium PQRS yang telah dipotong pada
trapesium TUVW sehingga titik P menempati titik V dan titik Q
menempati titik W .
Jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Apa yang terjadi dengan titik-titik yang lainnya?
2. Apakah trapesium PQRS tepat menempati trapesium TUVW ?
3. Apakah trapesium PQRS kongruen dengan trapesium TUVW dengan
cara rotasi ?
4. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan di atas ?
Penyelesaian:
Page | 46
Kegiatan 2 Mendapatkan dua bangun kongruen dengan rotasi
Jika setiap titik pada trapesium PQRS dapat menempati titik-titik
V , W ,T , dan U pada trapesium TUVW , maka dapat dikatakan bahwa
trapesium PQRS kongruen dengan trapesium TUVW .
Perhatikan gambar di bawah ini.
Lakukan kegiatan di bawah ini dengan temanmu.
1. Cerminkan jajar genjang ABCD pada garis xykemudian beri nama
bayangan jajar genjang ABCD dengan nama A ' B' C ' D' .
2. Guntinglah jajar genjang A ' B' C ' D' dengan cara menyalin terlebih
dahulu jajar genjang A ' B' C ' D' tersebut.
3. Tranlasikan jajr genjang A ' B' C ' D' pada jajar genjang EFGH .
Jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Apakah jajar genjang ABCD kongruen dengan jajar genjang A ' B' C ' D'
?
2. Apakah jajar genjang A ' B' C ' D' kongruen dengan jajar genjang EFGH
?
3. Kemudian lengkapi tabel di bawah ini.
Panjang sisi
Apakah
Besar sudut
Apakah
SamaTidak
samaSama
Tidak
sama
AB dan FE … … ∠A dan ∠ … …
Page | 47
Kegiatan 3 Mendapatkan dua bangun kongruen dengan pencerminan
Mendapatkan dua bangun yang kongruen dengan translasi
F
BC dan EH … … ∠B dan ∠E
… …
CD dan GH … … ∠C dan ∠H
… …
DA dan GF … … ∠D dan ∠G
… …
Perhatikan gambar di bawah ini
Lakukan kegiatan berikut ini bersama dengan temanmu, kemudian jawablah
pertanyaan yang ada.
1. Ukurlan panjang sisi dan besar sudut jajar genjang ABCD dan EFGH .
2. Tulislah sisi-sisi yang bersesuaian dari dua jajar genjang tersebut.
Bagaimana panjang sisi-sisi yang bersesuaian tersebut?
3. Tulislah sudut-sudut yang bersesuaian dari dua jajar genjang tersebut.
Bagaimana besar sudut-sudut yang bersesuaian tersebut?
4. Apakah kedua bangun tersebut kongruen? jelaskan!
5. Mengapa bangun tersebut kongruen? jelaskan 6. Apa syarat dari dua bangun yang kongruen?
Berdasarkan kegiatan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dua bangun yang kongruen dapat diperoleh dengan cara translasi, rotasi,
dan pencerminan.
Page | 48
Kegiatan 4 Menemukan Syarat Dua bangun Kongruen
Ayo kita simpulkan
2. Dua bangun dikatakan kongruen apabila kedua banguna itu diimpitkan
maka keduanya akan tepat saling menutupi atau bagian–bagian yang
bersesuaian saling menempati dengan tepat.
3. Dua bangun yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dinamakan
kongruen. Dua bangun dikatakan kongruen apabila:
a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
4. Dua bangun yang kongruen dapat disimbolkan dengan ≅ .
1. Menyelidiki dua bangun datar yang kongruen.
a. Persegi panjang ABCD dan EFGH
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
ABEF
= DCHG
=23 dan
ADEH
= BCFG
=23
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:
m∠ A=m∠E ,m∠B=m∠F ,∠C=m∠G ,∠D=m∠H
Sehingga, persegi panjang ABCD sebangun dengan EFGH .
b. Trapesium ABCD dan EFCG
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:
ABEF
= DCGC
= 22,5
=0.8 dan ADEG
=BCFC
=2,53
=0.83
Sehingga, trapesium ABCD tidak sebangun dengan EFCG.
c. Segiempat ABCD dan EFCG
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:
ABEF
= DCGC
= 22,5 dan
ADEG
=BCFC
=2,53
Sehingga, Segiempat ABCD tidak sebangun dengan EFCG.
1. Mencari pasangan bangun datar yang sebangun
a. persegi panjang ABCD ,EFGH ,dan IJKL
Misalkan diambil persegi panjang ABCD dan persegi panjang EFGH
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
ABEF
= DCHG
=2442
= 47 dan
BCFG
= ADEH
=1628
=47
Page | 49
Jawaban Latihan 1 Kesebangunan Bangun Datar
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:
m∠ A=m∠E ,m∠B=m∠F ,∠C=m∠G ,∠D=m∠H
Sehingga, Persegi panjang ABCD sebangun dengan EFGH .
Misalkan diambil persegi panjang ABCD dan persegi panjang IJKL
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:
ABIJ
= DCLK
=2430
=45 dan BC
JK= AD
IL=16
16=1
Sehingga, Persegi panjang ABCD tidak sebangun dengan IJKL. Karena
Persegi panjang ABCD tidak sebangun dengan IJKL, maka tidak
mungkin persegi panjang EFGH sebangun dengan persegi panjang
IJKL.
Jadi, pasangan persegi panjang yang sebangun adalah persegi panjang
ABCD dan persegi panjang EFGH .
b. Segi empat ABCD , PQRS, dan IJKL
Misalkan diambil segi empat ABCD dan segiempat PQRS
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
ABPQ
=BCQR
=CDRS
= DASP
=33=1
Sudut-sudut yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:
m∠ A=80 ° bersesuaian dengan m∠P=70 °
m∠B=100° bersesuaian dengan m∠Q=110°
m∠C=80° bersesuaian dengan m∠R=70 °
m∠D=100 ° bersesuaian dengan m∠ S=110°
Sehingga segiempat ABCD dan segiempat PQRS tidak sebangun.
Misalkan diambil segi empat ABCD dan JKLI.
Perbandingan sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
ABJK
=BCKL
=CDLI
= DAIJ
=36=1
2
Sudut-sudut yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:
m∠ A=80 ° bersesuaian dengan m∠ J=70 °
m∠B=100° bersesuaian dengan m∠K=110°
m∠C=80° bersesuaian dengan m∠L=70 °
Page | 50
m∠D=100 ° bersesuaian dengan m∠ I=110 °
Sehingga segiempat ABCD dan segiempat JKLI tidak sebangun.
Misalkan diambil segi empat PQRS dan segiempat JKLI
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
PQJK
=QRKL
=RSLI
= SPIJ
=36=1
2
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:
m∠P=70 ° bersesuaian dengan m∠ J=70 °
m∠Q=110° bersesuaian dengan m∠K=110°
m∠R=70 ° bersesuaian dengan m∠L=70 °
m∠ S=110° bersesuaian dengan m∠ I=110 °
Sehingga segiempat PQRS dan segiempat JKLI sebangun.
Jadi, segi empat yang sebangun dari segiempat ABCD ,PQRS, dan
IJKL adalah segi empat PQRS dan segiempat IJKL.
c. Jajar genjang PQRS , XYZW , dan ABCD
Misalkan diambil jajar genjang PQRS dan jajar genjang XYZW
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
PQXY
= SRWZ
=189
=2 dan QRYZ
= PSXW
=105
=2
Sudut-sudut yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:
m∠P=80 ° bersesuaian dengan m∠ X=40°
m∠Q=100 ° bersesuaian dengan m∠Y =140 °
m∠R=80 ° bersesuaian dengan m∠Z=40°
m∠ S=100 ° bersesuaian dengan m∠W =140 °
Sehingga jajar genjang PQRS dan jajar genjang XYZW tidak sebangun.
Misalkan diambil jajar genjang PQRS dan jajar genjang ABCD
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
PQBC
= SRAD
=1818
=1 dan QRCD
= PSBA
=1010
=1
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:
m∠P=80 ° bersesuaian dengan m∠B=80 °
Page | 51
m∠Q=100 ° bersesuaian dengan m∠C=100 °
m∠R=80 ° bersesuaian dengan m∠D=80 °
m∠ S=100 ° bersesuaian dengan m∠ A=110°
Sehingga jajar genjang PQRS dan jajar genjang ABCD sebangun.
Misalkan diambil jajar genjang XYZW dan ABCD tidak mungkin
sebangun, karena jajar genjang XYZW dan ABCD sebangun sedangkan
jajar genjang PQRS tidak sebangun dengan XYZW .
Jadi, pasangan jajar genjang yang sebangun adalah jajar genjang PQRS
dan jajar genjang ABCD.
2. Bangun yang sebangun lapangan ring tinju yang berukuran 5m× 5 m adalah
karpet berukuran 4 m× 4m dan persegi kecil pada kertas berpetak.
3. Bangun ABCDE sebangun dengan PQRST , sehingga:
Panjang sisi AE adalah:
AEPT
= EDTS
AE18 cm
= 32 cm24 cm
AE× 24 cm=18 cm ×32 cm
AE=18 cm×32 cm24 cm AE=24 cm
Panjang sisi AB adalah:
ABPQ
= EDTS
AB21 cm
=32 cm24 cm
AB× 24 cm=21 cm× 32 cm
AB=21cm×32cm24 cm AB=28 cm
Jadi, diperoleh panjang sisi AE=24 cm, AB=28cm , dan SR=36 cm.
4. Bangun EFGH sebangun dengan ABCD , sehingga panjang sisi yang
bersesuaian memiliki perbandingan yang sama besar:
Panjang sisi HE adalah:
HEAB
= EFBC
HE20 cm
=28 cm35 cm HE× 35cm=20 cm× 28 cmHE=20 cm× 28cm
35 cm
HE=15,55 cm
EFGH dan ABCD sebangun, sehingga sudut yang bersesuaian sama besar.
Nilai x°=180°−127 °
x°=53°
Nilaiy °=∠G=127 °
Nilai z°=x°=53 °
Jadi, panjang HE adalah15,55 cm , nilai x°=53° , y°=127 ° , dan z°=53 °
5. Panjang r cm adalah:
39 cmr cm
=21 cm7cm r ×21 cm=39 cm ×7cmr=39 cm ×7cm
21 cm r=13cm
Page | 52
6. a. Panjang karton ¿ Panjang foto +¿ (Jarak kiri+¿ jarak kanan)
¿60 cm+(5 cm+5cm)¿60 cm+10 cm=70 cm
Lebar karton ¿ Lebar foto +¿ (Jarak atas+¿ jarak bawah)
¿40 cm+(4 cm+4cm)
¿40 cm+8 cm=48 cm
b. Perbandingan luas foto dan luas karton adalah:
Luas fotoLuas karton
=60 cm × 40 cm70 cm × 48 cm
=2400 cm3360 cm
= 11,4
Jadi, panjang karton adalah 70 cm dan lebar karton adalah 48 cm.
7. Panjang bingkai bagian dalam adalah:
Panjang bingkai bagiandalamPanjangbingkai bagianluar
= Lebarbingkai bagian dalamLebar bingkai bagianluar
Panjang bingkai bagiandalam60 cm
=30 cm40 cm
Panjangbingkai bagiandalam× 40 cm=60cm ×30cm
Panjang bingkai bagiandalam=60 cm×30 cm40 cm
Panjang bingkai bagiandalam=45 cm
Jadi, panjang bingkai bagian dalam adalah 45 cm.
1. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah:
ABDE
= BCEC
= CACD
Perbandingan sudut-sudut yang bersesuaian adalah:
m∠ A bersesuaian dengan m∠D
m∠B bersesuaian dengan m∠E
m∠C bersesuaian dengan m∠C
2. Ukuran segitiga yang sebangun dengan 5cm ,12 cm ,dan 13 cm adalah:
15 cm ,36 cm,dan 39 cm.
1 cm, 2,4 cm,dan 2,6 cm.
10 cm ,24 cm,dan 26 cm.
Page | 53
Jawaban Latihan 2 Segitiga-Segitiga Sebangun
3. ∆XYZ dan ∆KLM sebangun. Pasangan sudut yang sama besar adalah
∠X=∠K=40°, ∠Y=∠L=75°, dan ∠Z=∠M=65
4. ∆KLM dan ∆STU sebangun.
5. ∆ABC dan ∆XYZ tidak sebangun.
6. ∆ABC dan ∆XYZ sebangun.
7. Panjang PQ
8. Panjang AE dalah:
A EBC
= ABAD
A E5m
=10,5 m10 m
A E ×10 m=10,5 m× 5 m
A E=10,5 m× 5m10 m
A E=5,25m
9. Perkiraan tinggi bukit adalah:
t3m
=1545 m5m
t × 5 m=1545 m×3 m
A E=1545 m× 3m5 m
A E=4635 m5m
A E=972 m
1. Pasangan gambar yang kongruen adalah:
Gambar (a) dengan (h)
Gambar (b) dengan (j)
Gambar (c) dengan (i)
Gambar (d) dengan (g)
Gambar (e) dengan (f)
2. Pensil warna tersebut tidak kongruen, karena kemungkinan ada beberapa
pensil warna yang sudah diraut lebih dari 1×, sehingga panjang keseluruhan
pensil tidak akan sama.
3. Pasangan gambar bangun yang kongruen adalah pasangan (i), pasangan (ii),
dan pasangan (iii)
4. Sisi-sisi yang bersesuaian AD=EH ,DC=HG , CB=GF ,dan BA=FE.
Sudut-sudut yang bersesuaian adalah
m∠ A=m∠E ,m∠D=m∠H , m∠C=m∠G , dan m∠B=m∠F.
5. Sisi yang bersesuaian adalah AB=PQ , BC=QR, CD=RS ,dan SP=FE.
Sudut-sudut yang bersesuaian adalah
m∠ A=m∠P ,m∠B=m∠Q , m∠C=m∠R , dan m∠D=m∠ S.
Page | 54
Jawaban Latihan 1 Kekongruenan Bangun Datar
6. Nilai u=75° dan nilai v=80 °.
7. Keliling jajar genjang ABCD=2 ¿ + 2(x) cm
10 cm=6 x cm−6 cm+2 xcm10 cm+6 cm=8 x cm16 cm=8 x cm2cm=x
Panjang sisi EF=(3 x−3 ) cm
¿3(−1)cm
¿−3cm
Panjang sisi FF=2cm
Panjang sisi GH=EF=−3 cm
Panjang sisi HE=CB=2cm
8. EA=3 x−1
2 cm=3 x−13 cm=3 x1cm=x
Jadi, panjang FG=3cm dan panjang
GH=1cm.
1. Menentukan panjang sisi dan sudut bangun yang kongruen.
a. ∆ ABC ≅∆ DEC
Sisi-sisi yang bersesuaian
adalah AB=ED ,BC=EC ,
dan CA=CD.
Sudut-sudut yang
bersesuaian adalah
∠ A=∠D,∠B=∠E , dan
∠C=∠C.
b. ∆ VWX ≅ ∆ XYZ
Sisi-sisi yang bersesuaian adalah
XY =VW , YZ=WX , dan
ZX=XV .
Sudut yang bersesuaian adalah
∠XYZ=∠VWX ,
∠YZX=∠WXV , dan
∠ZXY =∠XVW
c. ∆ ABC ≅∆≝¿
Sisi-sisi yang bersesuaian adalah: AC=DF , AB=DE , dan BC=EF
Sudut yang bersesuaian adalah: ∠ A=∠D,∠B=∠E , dan ∠C=∠F
d. ∆ PQR≅ ∆ SQT
Sisi-sisi yang bersesuaian adalah: RP=TS , PQ=SQ , dan QR=QT
Sudut yang bersesuaian adalah: ∠R=∠T ,∠P=∠S , dan ∠Q=∠Q
2. Menunjukkan pasangan segitiga yang kongruen.
a. ∆ ABC ≅∆ DEC karena ke-tiga sisi sama panjang, yaitu
DC=CB , CE=CA , dan ED=AB (sisi, sisi, sisi).
Page | 55
Jawaban Latihan 2 Dua Segitiga Kongruen
b. ∆ PQR≅ ∆ STR karena ke-tiga sisi sama panjang, yaitu
PQ=TS , QR=RT , dan PR=RS (sisi, sisi, sisi).
3. Menunjukkan pasangan segitiga kongruen,
a. ∆ PQR dan ∆ STU karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut apit kedua sisi tersebut sama besar, yaitu PR=SU , PN =TU , dan
∠P=∠ S (sisi, sudut, sisi).
b. ∆ ABC dan ∆≝¿ karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut apit kedua sisi tersebut sama besar, yaitu AB=DE , AC=DF , dan
∠ A=∠D (sisi, sudut, sisi).
4. Pasangan segitiga yang kongruen adalah ∆ DEC dan ∆ AEB (sisi, sudut,
sisi).
5. Menunjukkan bahwa segitiga di bawah ini kongruen.
a. ∆ ABC ≅∆ EFD karena ke-tiga sisi sama panjang, yaitu
AC=DE , AB=EF , dan BC=DE (sisi, sisi, sisi).
b. ∆ AFD≅ ∆ CEB karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut yang dihadapan kedua sisi tersebut sama besar, yaitu
AD=BC ,DF=BE, dan ∠F=∠E (sisi, sisi, sudut).
c. ∆ STR≅ ∆ QRP karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut yang dihadapan kedua sisi tersebut sama besar, yaitu
ST=PQ ,TR=RP , dan ∠ SRT=∠QRP (sisi, sisi, sudut).
d. ∆ UVW ≅ ∆ YXW karena dua sudut sama besar dan satu sisi yang
bersesuaian, yaitu UV =YX ,∠UVW=∠YXW , dan ∠UWV=∠YWX
(sisi, sudut, sudut).
6. Menunjukkan bahwa pasangan segitiga berikut kongruen.
a. ∆ ACD≅ ∆ ACB, karena AD=AB, AC=AC , ∠D=∠B (sisi, sudut,
sisi).
b. ∆ OSR dan ∆ QTP kongruen karena karena ke-tiga sisi yang bersesuaian
sama panjang, yaitu ¿=PQ, OS=TQ , dan SR=PT (sisi, sisi, sisi).
DAFTAR PUSTAKA
Page | 56
Adinawan, Cholik dan Sugijono. 2007. Matematika untuk SMP Kelas IX 3A.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Djumanta, Wahyudin dan Dwi Susanti. 2008. Belajar Matematika Aktif dan
Menyenangkan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Guntoro, Sigit Tri dan Sapon Suryopurnomo. 2011. Aplikasi Kesebangunan
Dalam Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK) Matematika.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. MATEMATIKA Buku Guru.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. MATEMATIKA Buku Siswa.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Marsigit, Dkk. 2011. Matematika untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Page | 57