Upload
afifah-nur
View
9
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
coretan
Citation preview
1.3.1 Etilena
Etilena adalah bahan baku utama untuk industri petrokimia dan kebanyakan
tersedia dalam kemurnian yang tinggi dan harga yang murah. Etilena dapat bereaksi
denngan beberapa bahan seperti oksigen, klorin, hidrogen klorida, dan air, reaksi ini
berlangsung dibawah kondisi yang relatif mudah dicapai dan biasanya dengan yield
yang tinggi. Reaksi etilena juga dapat berupa substitusi membentuk vinil monomer.
Turunan etilena digunakan untuk memproduksi plastik, bahan perekat, antibeku, serat,
dan pelarut. Etilena dan kebanyakan turunan etilena digunakan untuk memproduksi
polimer, seperti pembentukan polietilena dan polimer etilena yang lain seperti
polivinil asetat, polistirena, poliester, dan polivinil klorida. Etilena oksida merupakan
bahan yang paling banyak dibuat dari etilena bersama dengan etilena diklorida yang
meruapakan bahan dasar pembuatan vinil klorida, pemakaian etilena selanjutnyya
adalah pada pembuatan etil benzena untuk memproduksi stirena. Saat ini polietilena
merupakan bahan yang paling banyak diproduksi dari etilena dan beberapa bahan
yang lain diantaranya etanol, linear alkohol, vinil asetat, alfa olefin dan banyak lagi
(anonim, 2008) TA USU
1.3.2 Asam asetat
Asam asetat dengan rumus struktur CH3COOH dikenal juga dengan asam
etanoat merupakan bahan kimia organik, dinamakan cuka karena rasanya yang asam
dan baunya yang menyengat. Dalam keadaan murni, asam asetat bebas air (asam
asetat glasial) merupakan cairan tidakk berwarrna yang menyerap air dari lingkungan
(bersifat hogroskopis) dan membeku dibawah 16,7oC (62oF) menjadi sebuah kristal
padat yang tidak berwarna. Asam asetat merupakan satu dari asam karboksilat yang
paling sederhana (berikutnya adalah asam format), merupakan regensia dan bahan
kimia industri yang sangat pentinng yang dipakai untuk memprodukasi berbagai
macam bahan.
Asam asetat merupakan salah satu bahan kimia antara yang sangat penting di
dunia dan digunakan dalam pembuatan vinil asetat monomer (VAM), asam tereptalik
yang dimurnikan (PTA), asetat aanhidrat, asam monokloroasetat (MCA), dan ester
asetat. Penggunaan terbesar untuk asam asetat adalah sebagai bahan baku untuk
memproduksi vinil asetat monomer (VAM). Asam asetat juga digunakan untuk
pembuatan asam tereptalik yang dimurnikan (PTA), yang mana merupakan bahan
antara penting untuk berbagai aplikasi, etrmasuk serat poliester, botol untuk air dan
minuman ringan, film fotografis dan pita magnetik.
Penggunaan yang penting lainnya untuk asam asetat adalah dalam produksi
asam anhidrat. Asetat anhidrat digunakan dalam aplikasi yang luas, satu yang utama
adalah dalam pembuatan aseatat selulosa. Asetat selulosa digunakan untuk membuat
serat tekstil dan filter rokok. Aplikasii lain dari asetat anhidrat adalah plastik, bahan
kimia pertanian dan farmasi. Asam monokloroasetat (MCA) dibuat dari asam asetat
dan klorin. Penggunaan utama dari MCA adalah karboksimetil selulosa (CMC). CMC
digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk makan, farmasi, kosmetik dan tekstil.
MCA juga digunakan untuk membuat herbisida pada pertanian. Asam asetat
digunakan untuk pembuatan berbagai macam ester asetat, yang paling penting adalah
etil asetat, n-butil asetat dan isopropoil asetat (Anonim, 2008) USU TA. Secara umum
penggunaan asam asetat adalah vinil asetat 42; asetat anhidrat, termasuk produksii
asetat selulosa 34%; seter asetat 10%; asam tereptalik 8%; campuran, termasuk tekstl
dan asam kloroasetat 6% (anonim, 2008 c)
1.3.3. Oksigen
1.3.3.1 Peranan Oksigen dalam Oksidasi Petrokimia
Oksidasi merupakan tahap penting dalam pembuatan berbagai macam bahan
antara untuk berbagai industri kimia penting dan polimer. Antibeku pada otomotif,
serat poliester, botol soda PET, pipa polivinil klorida (PVC) hanyalah sedikit dari
berbagai macam produk yang dihasilkan dari oksidasi. Pada proses awal digunakan
asetilena sebagai bahan baku dan kerap kali digunakan salah satu klorin sebagai agen
pengoksidasi atau digunakan hidrogen sianida untuk membentuk sianohidrin.
Kemuadin, sebagai teknologi untuk konstruksi skala besar, dikembangkan pabrik
etilena, etilena telah menggantikan asetilena sebgai bahna baku yang disukai untuk
seluruh petrokimia. Kemudian udara menggantikan agen pengoksidasi anorganik
seperti halnya etilena menggantikan asetilena. Selanjutnya, katalis dan pengembangan
proses, masih sedang berlangsung, dengan menggunakan oksigen murni sebgai
pengganti undara menawarkan keekomnomisan yang lebih baik dan kualitas produk
yang lebih tinggi, dan juga keuntungan lingkungan. Secara berkelanjutan, adanya
perkembangan dalam teknologi pemisahan udara menghasilkan ketersediaan oksigen
dalam jumlah besar dengan harga yang murah untuk digunakan dalam proses oksidasi
dari udara ke teknologi yang berbasis oksigen.
1.3.3.2 Keuntungan menggunakan oksigen
Dengan menggunakan oksigen murni sebagai pengganti udara akan
mengijinkan kita menggunakan alat-alat yang lebih kecil dalam tahap proses reaksi.
Dengan menghilangkan nitrogen dari sistem, volume gas yang mengalir ke reaktor
dan penggabungan alat-alat dapat dikurangi. Kompresor dan alat lainnya dapat dibuat
lebih kecil karena hanya dibutuhkan untuk menangani 1/5 volume. Pengurangan
volume dan pengecilan alat berarti akan menghemat biaya modal. Sebagai tmabahan,
pengingkatan kinerja katalis dan rentang waktu pakai katalis kerapkali didapat dengan
menggunakan oksigenn murni (Gunardson, 1998) TA USU
1.3.3.3 Beberapa produk oksidasi petrokimia
1. Etilen oksida
2. Propilen oksida
3. Asetaldehid
4. Vinil klorida
5. Vinil asetat
6. Kaprolaktam
Fase cair
Vinil asetat
Gliserol
Gliserol
Air
CO2
Asam asetatEtilenaOksigenAsam asetat
EtilenaOksigenAsam asetatVinil asetat
Recovery gliserol dehydration
Distilasi azeotrop
Phase separator
Phase separator
reaksi
absorber
Ekstraksi CO2
Pre-conditioning