4
Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan. 1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; 2. Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; 3. Berperan aktif dalam mendeteksi dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan penyelewengan keuangan negara. VISI BPK RI: MISI BPK RI: 2- visi msi.indd 2 23/02/2011 18:56:22

VISI BPK RI - bpk.go.id · Staf DPRD, kepala Inspektorat, Kepala BKKAD/DPKAD/Dispenda, Kepala BAPPEDA/BAPEKO, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Direktur BUMN/BUMD/Perusda dan RSUD se-Indonesia

  • Upload
    lynhan

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VISI BPK RI - bpk.go.id · Staf DPRD, kepala Inspektorat, Kepala BKKAD/DPKAD/Dispenda, Kepala BAPPEDA/BAPEKO, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Direktur BUMN/BUMD/Perusda dan RSUD se-Indonesia

Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara

yang kredibel dengan menjunjung tinggi

nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam

mendorong terwujudnya tata kelola keuangan

negara yang akuntabel dan transparan.

1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; 2. Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; 3. Berperan aktif dalam mendeteksi dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan penyelewengan keuangan negara.

VISI BPK RI:

MISI BPK RI:

2- visi msi.indd 2 23/02/2011 18:56:22

Page 2: VISI BPK RI - bpk.go.id · Staf DPRD, kepala Inspektorat, Kepala BKKAD/DPKAD/Dispenda, Kepala BAPPEDA/BAPEKO, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Direktur BUMN/BUMD/Perusda dan RSUD se-Indonesia

SEKRETARIAT JENDERALBADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 3 Desember 2010SURAT EDARAN

NOMOR 16 /SE/X-XIII.2/12/2010SEMINAR/BIMBINGAN TEKNIS YANG MENGATASNAMAKAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IPENDAHULUAN

1. Umuma. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 31 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK, yang diatur lebih lanjut pada Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksa Keuangan Negara, BPK sebagai lembaga negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara, mempunyai kebebasan dan kemandirian dalam melaksanakan tugas dan fungsi pemeriksaan. Kebebasan dan kemandirian BPK antara lain tidak terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelenggarakan kegiatan asistensi, jasa konsultasi, bimbingan teknis, seminar, dan lain-lain;b. Bahwa dalam beberapa penyelenggaraan acara Seminar/Bimbingan Teknis terdapat organisasi yang menyalahgunakan nama BPK RI dengan cara mengundang entitas yang diperiksa oleh BPK RI untuk mengikuti Seminar/Bimbingan Teknis seolah-olah diselenggarakan atas kerjasama dengan BPK;c. Bahwaberdasarkanpertimbangandalamhurufadanhurufb,BPKmemandangperluuntukmengambilsikapdanmelakukanklarifikasi;2. Maksud dan Tujuan Menegakkan prinsip kebebasan dan kemandirian serta menjaga nama baik BPK RI3. Ruang lingkup Sekretariat Jenderal Departemen/Lembaga, Gubernur, Bupati/Walikota, Ketua dan Anggota DPRD Kab/Kota, Sekretariat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, Sekretaris dan Staf DPRD, kepala Inspektorat, Kepala BKKAD/DPKAD/Dispenda, Kepala BAPPEDA/BAPEKO, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Direktur BUMN/BUMD/Perusda dan RSUD se-Indonesia.4. Dasara. Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2006 Tentang BPK (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4654);b. Peraturan BPK Nomor 01 Tahun 2007 Tentang Standar Pemeriksa Keuangan Negara;c. Surat Keputusan BPK Nomor 31/SK/I-VIII./3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan dan Naskah Dinas pada BPK RI;d. Keputusan BPK Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana BPK RI

BAB IIDengan adanya kegiatan Seminar/Bimbingan teknis yang diadakan oleh organisasi yang mengatasnamakan BPK RI dengan ini disampaikan bahwa;1. BPK pusat ataupun BPK Perwakilan tidak pernah melakukan kerjsama atau mendukung kegiatan Seminar/Bimbingan Teknis dengan Organisasi/Lembaga manapun.2. Apabila Instansi Bapak/Ibu menerima tawaran Seminar/Bimbingan Teknis dari Organsasi/Lembaga yang menggunakan nama BPK Pusat maupun BPK Perwakilan, dengan hormat dimohon untuk ditidak melayani dan segera melaporakan kepada pihak BPK Pusat atau Kantor Perwakilan BPK di daerah, dimana Instansi Saudara berada.

Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Kepada:1. Yth, Sekretaris Jenderal Departemen/Lembaga2. Yth, Gubernur3. Yth, Bupati/Walikota4. Yth, Ketua dan Anggota DPRD Kab./Kota;5. Yth, Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota6. Yth, Sekretaris dan Staf DPRD7. Yth, Kepala Inspektorat8. Yth, Kepala BPKAD/DPKAD/Dispenda9. Yth, Kepala BAPPEDA/BAPEKO10. Yth, Kepala Dinas Pekerjaan Umum11. Yth, Direktur BUMN/BUMD/Perusda dan RSUD di seluruh Indonesia

Tembusan;1. Inspektur Utama2. Para Kepala Ditama3. Tortama KN I-VII4. Para Kepala Perwakilan5. Para Kepala Biro6. Kepala Pusdiklat7. Kepala Direktorat LABH

HIMBAUAN

�Warta BPK FEBRUARI 2011

3 - himbauan.indd 3 23/02/2011 18:58:15

Page 3: VISI BPK RI - bpk.go.id · Staf DPRD, kepala Inspektorat, Kepala BKKAD/DPKAD/Dispenda, Kepala BAPPEDA/BAPEKO, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Direktur BUMN/BUMD/Perusda dan RSUD se-Indonesia

� Warta BPKFEBRUARI 2011

PENGARAH :HermanWidyananda,HendarRistriawanPENANGGUNG JAWAB :BahtiarArifSUPERVISI PENERBITAN :Gunarwanto,CrisKuntadi,HeriSubowoKETUA DEWAN REDAKSI:ParwitoSTAF REDAKSI :AndyAkbarKrisnandy,BambangDwi, BambangWidodo,DianaRuntu,TeguhSiswanto.FOTOGRAFER : Riyanto

Diterbitkan oleh Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Redaksi menerima kiriman artikel, naskah, foto dan materi lain dalam bentuk softcopy sesuai misi Warta BPK. Naskah diketik satu setengahspasi, huruf times new roman, 11 font maksimal 3 halaman kuarto. Redaksi berhak mengedit naskah sepanjang tidak mengubah isi naskah.ISI MAJALAH INI TIDAK BERARTI SAMA DENGAN PENDIRIAN ATAU PANDANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPALA SEKRETARIAT :EkowatiTyasRahayuSTAF SEKRETARIAT :Sutriono,SumunarMahananALAMAT REDAKSI :GedungBPK-RIJalanGatotSubroto No.31JakartaTelepon :0215704395–0215704396 Pesawat1188/1187Faksimili :021-57854096

Sidang Pembaca Yang Terhormat,

dari KAMI

BPK Sinergi bisa dikatakan sebagai pintu gerbang bagi pelaksanaan

Rencana Strategis (Renstra) BPK periode 5 tahun mendatang. Sinergi dan koordinasi antarlembaga negara dapat terlihat dari acara silaturahim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di BPK pada 7 Februari 2011. Perhelatan ini memberikan landasan kuat bagi pelaksanaan rencana strategi dalam mengoptimalkan pengelolaan keuangan negara.

Renstra BPK 2011-2015 dituangkan dalam Keputusan BPK No.7/K/I-XIII/12/2010 tanggal 17 Desember 2009. Rencana ini menitikberatkan pada pemenuhan harapan dan kebutuhan pemilik kepentingan, penyempurnaan proses bisnis utama, meningkatkan kapasitas kelembagaan, dan peningkatan sumber daya manusia.

Banyak yang diharapkan dari keberhasilan Renstra. BPK harus berkelas. Itu yang ditegaskan oleh Ketua BPK Hadi Poernomo. Tidak mudah untuk menggapainya. Tidak hanya diperlukan kepandaian, akan tetapi juga etika birokrasi dan konsistensi untuk mewujudkan hasil akhir dari Renstra.

Meski begitu, keberhasilan dari sebuah rencana tentu tergantung dari bagaimana implementasinya. Jangan sampai rencana yang sudah sempurna ternyata ‘loyo’ karena hanya kuat pada tahapan teoritis. Apalagi, jika Renstra BPK juga sebagai acuan pelaksanaan kegiatan bagi setiap unit kerja BPK. Tentu dalam pelaksanaannya dibutuhkan inisiatif dan strategi yang jitu di setiap elemen yang ada di BPK.

Dalam perjalanan pelaksanaan Renstra ini, BPK tak lepas dari masalah, baik internal maupun eksternal. Sejumlah kasus yang menimpa auditor bisa memberi ‘warna’ dalam pencapaian Renstra.

Tentu tidak mudah mewujudkan tujuan Renstra. Ini juga terkait dengan tugas yang dipikul BPK, tidak hanya melakukan pemeriksaan keuangan, akan tetapi juga audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu. Belum lagi masalah keterbatasan auditor jika dibandingkan dengan besarnya aset yang diaudit. Agaknya, implementasi Renstra 5 tahun ke depan menjadi kunci apakah lembaga audit negara ini berkelas atau tidak.

Salam Redaksi

4 - dari kamii.indd 4 23/02/2011 18:58:53

Page 4: VISI BPK RI - bpk.go.id · Staf DPRD, kepala Inspektorat, Kepala BKKAD/DPKAD/Dispenda, Kepala BAPPEDA/BAPEKO, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Direktur BUMN/BUMD/Perusda dan RSUD se-Indonesia

�Warta BPK FEBRUARI 2011

daftar isi

6 - 12 Laporan Utama: renstra, Membentuk BPK yang Berkelas

13 - 21 AGENDA: Pertemuan Pimpinan Lembaga Negara.Melajutkan Komitmen dan Sinergi Tanpa Intervensi

22 - 28 LAPORAN KHUSUS: BPK tidak Bisa digugat tapi tak Kebal Hukum

29 - 31 WAWANCARA:Ketua Mahkamah KonstitusiMahfud MD: BPK Harus Berani Ungkap temuannya ke Publik

32 - 39 ANTAR LEMBAGA:Ketua Komisi YudisialEman Suparman:BPK Perlu Membuat rumusan Mencegah Korupsi

47 - 48 AKSENTUASI: WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi

49 - 50 TEMPO DOELOE: Dewan Pengawas Keuangan (1949-1959)

54 - 56 PROFESI: Kisruh Wadah Tunggal Advokat

42 - 44 PANTAU: PLN Boros Perlu Audit Investigasi

45 - 46 KOLOM:Anggito Abimanyu:

Kepastian Ekonomi dan Lindung Nilai APBN

51 - 53 REFORMASI BIROKRASI:MAKIN: Sistem Untuk Mengoptimalkan

Kinerja Pegawai

57 - 61 HUKUM: Efek Domino Kasus Super Gayus

62 - 63 BPK DAERAH: Kepala BPK Lampung

Utamakan Dialog Untuk Cari Solusi

64 - 65 PUSDIKLAT: Pusdiklat, ISO, dan Green Initiative

66 - 70 INTERNASIONAL: ASOSAI, Perkumpulan BPK Se-Asia

5 -daftar isi.indd 5 23/02/2011 19:00:28