26
Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google Fusion Table Artikel Ilmiah Oleh: Kevin Lemmuela NIM: 672009212 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2015

Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan

Google Fusion Table

Artikel Ilmiah

Oleh:

Kevin Lemmuela

NIM: 672009212

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2015

Page 2: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

1

Page 3: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

2

Page 4: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

3

Page 5: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

4

Page 6: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

5

Page 7: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

6

Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan

Google Fusion Table

1)Kevin Lemmuela, 2)Charitas Fibriani

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1) [email protected], 2)[email protected]

Abstract

In 2013, industrial companies are growing up around Salatiga. However, the

development of those companies does not spread well. This phenomenon causes the

differences of development between one area with others. Moreover, the unexsitance of

spatial mapping system makes the goverment and citizens difficult to get information

about the develompent of Salatiga industrial. This research builds up the vizualiaton of

Salatiga industrial areas by using Google Fusion Table. In this research, Google Fusion

Table helps to map every industri or campany in Salatiga. In the applying system, Google

Fusion Table is intergrated with Google Map API and Google Chart to display

information in the diagram or chart. The main focus in this research is how to design and

create web based information system that mapping Salatiga industrial areas by using

Google Fusion Table.

Keywords: information system, Web, Industrial, Google Fusion Table, Salatiga

Abstrak

Tahun 2013 perusahaan industri di Salatiga mengalami sedikit peningkatan.

Perkembangan indsutri di Salatiga masih tergolong belum merata. Daerah industri yang

tergologn tidak merata menjadikan perbedaan perkembangan beberapa daerah. Belum

adanya sistem yang memetakan informasi secara spasial menjadi penyebab pemerintah

maupun masyarakat kurang mengetahui perkembangan industri Salatiga. Penelitian ini

membangun visualisasi daerah industri Salatiga menggunakan Google Fusion Table.

Google Fusion Tabel dalam penelitian ini membantu dalam memetakan setiap titik

industri atau usaha Salatiga. Dalam penerapannya Google Fusion Table berintegrasi

dengan Google Map API dan Google Chart untuk menyajikan informasi berupa diagram

atau chart. Fokus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan

membangun sistem informasi berbasis web yang memetakan daerah industri Salatiga

menggunakan Google Fusion Table.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Web, Industri, Google Fusion Table, Salatiga

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga.

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 8: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

7

1. Pendahuluan

Pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pertambahan penyediaan faktor-

faktor produksi (penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal) dan tingkat

kemajuan teknologi [1]. Pertumbuhan perkonomian setiap daerah memiliki corak

yang berbeda antar daerah. Setiap strategi untuk upaya peningkatan perekonomian

suatu daerah pun berbeda-beda, tidak bisa disamakan. Perencanaan perekonomian

suatu daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik

daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Pemanfaatan

tekologi dalam proses peningkatan perekonomian merupakan salah datu faktor

penting. Dengan pemanfaatan teknologi yang memadahi maka sumber daya atau

potensi yang dimiliki suatu daerah dapat diolah dengan maksimal [2].

Kota Salatiga terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan

Argomulyo, Kecamatan Tinggkir, Kecamatan Sidomukti dan Kecamatan

Sidorejo. Sampai tahun 2013 perusahaan industri besar/sedang di Salatiga

mengalami sedikit peningkatan, yaitu sebanyak 25 unit usaha, dengan 48 persen

diantaranya termasuk ke dalam golongan industri besar dan 52 persen termasuk ke

dalam industri sedang [3]. Pembangunan dan penyebaran sarana prasarana di Kota

Salatiga, masih belum merata. Kondisi pinggiran masih terkesan alam pedesaan

dan belum begitu muncul aktifitas perekonomian yang seimbang. Pusat

keramaian ada di tengah, sedangkan daerah perluasan perlu untuk diangkat

secepatnya [4]. Dinas Pemkot Salatiga juga menyatakan adanya masalah yang

sering terjadi ketika penyebaran pemberian bantuan kepada unit usaha kecil

menengah. Kerap kali bantuan diberikan ke unit usaha yang sama. Hal ini

disebabkan karena tidak ada sistem yang mencatat atau memberi informasi unit

mana yang sudah diberi bantuan atau belum. Selain itu tidak adanya sistem yang

memetakan uni-unit usaha di Salatiga membuat Pemkot Salatiga susah

mengetahui persebaran lokasi unit usaha, padahal setiap dareah harus

ditumbuhkan secara merata.

Berdasarakan paparan masalah yang telah dibahas maka diperlukan

pemanfaatan teknologi pada dinas Pemerintahan Kota Salatiga (Pemkot), yang

mampu memberikan gambaran tingkat penyebaran jenis-jenis usaha di Kota

Salatiga dan membantu pihak Pemkot Salatiga untuk mengetahui persebaran

bantuan unit usaha. Belum adanya penyajian informasi data kedalam bentuk data

spasial merupakan salah satu alasan dilakukan penelitian ini. Adanya sistem

informasi yang memetakan setiap unit industri di Salatiga diharapkan dapat

memberikan informasi secara visual kepada pengunjung maupun Pemkot Salatiga

secara rinci dari penyebaran unit usaha . Selain itu membantu Pemkot Salatiga

untuk mengetahui persebaran bantuan yang telah diberikan ke unit usaha.

Penelitian ini akan dibangun sistem informasi yang dapat menampilkan peta

industri Salatiga. Setiap unit industri akan ditampilkan dan diberikan keterangan

detail. Untuk membantu proses analisa dan pengumpulan informasi ditambahkan

pula grafik yang menggambarkan setiap sektor industri Salatiga. Fokus utama

dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membangun sistem

informasi berbasis web yang memetakan daerah industri Salatiga menggunakan

Google Fusion Table. Pemanfaatan teknologi ini diharapkan memberikan manfaat

Page 9: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

8

kepada Pemkot Salatiga maupun masyarakat umumnya untuk mengetahui daerah

industri Salatiga.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang “Perancangan dan Implementasi Website Sistem

Informasi Geografis untuk Monitoring Persebaran Titik Api Kebakaran Hutan di

Kabupaten Kotawaringin Barat Berbasis Google Maps API menemukan masalah

bahwa seringnya terjadi kebakaran hutan di Kalimantan terkhusus Kabupaten

Kotawaringin Barat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati yang

dimiliki daerah tersebut. Penelitian tersebut bertujuan untuk melakukan

perancangan dan pembangunan sistem informasi geografis pemantau titik api

kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat. Sistem Informasi

Geografis yang akan dibangun memanfaatkan Google Map API dan Google

Fusion Table untuk mengolahan data dan peta digital. Sistem Informasi

Geografis yang dibangun memetakan setiap titik-titik api kebakaran hutan yang

terjadi. Data dapat disajikan kedalam grafik yang akan membantu dalam

menganalisis setiap titik api yang terjadi [5].

Penelitian yang berjudul “Perancangan Penyebaran Jenis Usaha di Kota

Salatiga Berbasis Web GIS” telah dilakukan untuk mengetahui jenis usaha apa

saja yang ada di Kota Salatiga. Penelitian ini mengemukakan masalah bahwa

Salatiga belum memiliki Sistem Informasi Geografis (GIS) yang dapat

menggambarkan atau memberikan informasi mengenai pnyebaran jenis usaha.

Penelitian ini hanya berfokus pada penyebaran lokasi jenis-jenis usaha di Kota

Salatiga [6].

Penelitian ini akan membangun sistem informasi yang memetakan setiap

unit industri ke peta. Setiap unit industri akan digolongkan berdasarkan kategori-

kateogir industri tertentu. Sebagai contoh kategori industri berdasarkan badan

hukumnya, terdapat 5 jenis yaitu : Perorangan, CV, PT, Firma dan Koperasi.

Selain penggolongan industri, sistem informasi ini akan dilengkapi dengan grafik

yang dapat menyampaikan informasi detail wilayah industri Salatiga. Terdapat

juga informasi-informasi tambahan yang ditampilkan dalam bentuk tabel maupun

grafik. Penggolahan data unit industri dapat dilakukan oleh admin. Fungsi

penggolahan data meliputi penambahan, pengubahan dan penghapusan unit

industri.

Kawasan industri

Kawasan industri adalah suatu kawasan atau tempat pemusatan kegiatan

industri pengolahan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti lahan

dan lokasi yang strategis, fasilitas penunjang lainnya, seperti listrik, air, telepon,

jalan, tempat pembuangan limbah, dan lain-lain yang telah disediakan oleh

perusahaan pengelola kawasan industri. Adapun tujuan dibentuknya suatu

kawasan industri, antara lain:

Page 10: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

9

a) Mempercepat pertumbuhan Industri.

b) Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri, misalnya lokasi,

perijinan, sarana dan prasarana serta yang lainnya.

c) Mendorong kegiatan industri agar terpusat dan berlokasi di

kawasan industri

d) Menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan

lingkungan.

Kawasan Industri adalah Kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri

kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri yang dilengkapi dengan sarana dan

prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan

Industri yang telah memiliki Ijin Usaha Kawasan Industri.

Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat

GIS) adalah system informasi khusus yang mengelola data yang memiliki

informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,

menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis,

misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para

praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan

data sebagai bagian dari sistem ini.

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi

ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan

perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat

menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat

digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan

dari polusi.

Google Fusion Table

Google Fusion Table adalah cloud based service sistem yang memberikan

kemudahan dalam integrasi dan pengaturan data. Proyek ini merupakan product

dari Google Inc yang diluncurkan pada Juni 2009. Suatu data dalam organisasi

tertentu akan mudah untuk diolah dan diintegrasikan dengan service maupun fitur

berbasis internet lainnya [7]. Google Fusion Table memungkinkan user untuk

mengunggah tabular data files (spreadsheets, CSV, KML) sampaiƒ 100MB.

Sistemnya juga menyediakan beberapa cara penyajian data, sebagai contoh charts,

Page 11: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

10

map, timelines dan memiliki kemampuan untuk menyaring data serta melakukan

fungsi aggregate data. Google Fusion Table mampu melakukan integrasi data

dari multiple sources dengan melakukan joins antar tables. User dapat menjaga

tingkat privasi data dengan pilihan hak akses yang sudah disediakan. Gambar 1

merupakan gambar arsitektur Google Fusion Table.

Gambar 1 Arsitektur Google Fusion Table [7]

Pada Gambar 1 dapat diperoleh informasi bahwa request pertama kali

dapat dikirimkan oleh berbagai sumber. Sebagai contoh sistem web yang

memanfaatkan Google Fusion Table , stand alone applications yang

memanfaatkan API atau sistem yang melakukan embedded visualisasi Google

Fusion Table . Kemudian sistem akan melakukan generate peta digital sesuai

dengan spatial/structured queries yang dikirimkan oleh sistem. Front end

dispatcher mengubah request menjadi perintah untuk presentasi dan menjadi

query. Query inilah yang nantinya dijalankan untuk menampilkan data sesuai

request.

Google Map API

Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web service yang

disediakan oleh Google dan bersifat gratis, yang memiliki kemampuan terhadap

banyak layanan pemetaan berbasis web [8]. Beberapa daftar API yang tersedia

yaitu, Maps JavaScript API (Javascript), Maps API for Flash (Flash), Google

Earth API, Static Maps API, Webservices-Request (format json/xml), Maps Data

API-Update informasi geografis melalui Google data API. Google Maps API

merupakan sebuah library JavaScript, dengan mempelajari HTML dan

Javascript, serta koneksi internet. Google Maps API dapat membangun dan

merancang aplikasi peta digital yang handal dan powerful. Sesudah peta

dipanggil, pengguna dapat melakukan perbesaran gambar, menggeser secara

interaktif, memilih bagian yang menarik dari lokasi peta tanpa membutuhkan

sebuah reload. Gambar peta dipanggil sesuai dengan pergeseran kursor, yang

menunjukan implementasi dari Ajax. Google telah membuat API untuk

mengintegrasikan fungsi dari Google Map ke aplikasi web. Hal ini membuat API

dapat digunakan untuk membuat sebuah web aplikasi yang menggabungkan

Page 12: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

11

layanan peta yang diberikan Google dengan aplikasi. Google Map API merupakan

salah satu jenis teknologi pustaka yang dikembangkan untuk mendukung aplikasi

berbasis AJAX. Untuk dapat menggunakan API, pengembang web diharuskan

mendaftarkan alamat webnya untuk kemudian mendapatkan API key, yang

nantinya digunakan untuk mengakses API tersebut [9].

Kota Salatiga

Kota Salatiga yang merupakan kota yang memiliki lokasi yang strategis.

Kota Salatiga terletak pada jalur transportasi regional utama Jawa Tengah yaitu

antara Kota Semarang dan Kota Surakarta, dimana daerah tersebut sedang

berkembang, terutama Kota Semarang yang menjadi kawasan andalan bagi daerah

sekitamya. Kondisi ini memungkinkan Kota Salatiga memiliki keuntungan

sebagai berikut:

Kota Salatiga akan berperan sebagai kota transit bagi para pelaku

perjalanan antara Semarang dan Surakarta. Dengan demikian akan mendorong

perkembangan sektor perdagangan dan jasa terutama dalam distribusi produk dan

potensi lokal.

Kota Salatiga berperan sebagai terminal (pusat) perdagangan hasil

pertanian bagi daerah sekitarnya, penyedia alat-alat dan input bagi kegiatan

pertanian, serta sebagai pusat industri pengolahan pertanian. Peran ini didukung

oleh keberadaan wilayah sekitar yang sangat potensial bagi pengembangan

pertanian, baik tanaman pangan, buah, sayuran, dan hasil kebun lainnya.

Keberhasilan peran ini akan membentuk suatu hubungan timbal balik yang saling

menguntungkan antara Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Selain itu Kota Salatiga berimpit pada kawasan pusat pengembangan di

Provinsi Jawa Tengah (Kedungsepur dan Joglosemar), kebijakan pada wilayah-

wilayah tersebut akan membuka peluang besar bagi Kota Salatiga untuk lebih

berkembang.

Dalam perdagangan, Kota Salatiga memiliki potensi unggulan daerah

yang mampu dipasarkan hingga luar wilyah Salatiga, yaitu industri Batu Pahat,

industri abon dan dendeng, industri eating-enting gepuk, industri kofeksi, industri

kerajinan panah, industri bambu, dan industri sapu ijuk. Dari 7 produk unggulan

tersebut secara garis besar pemasarannya adalah Surakarta serta Semarang baik

kota atau kabupaten dan tidak menutup kemungkinan ke daerah lain [10].

Kota Salatiga terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan

Argomulyo, Kecamatan Tinggkir, Kecamatan Sidomukti dan Kecamatan

Sidorejo. Sampai tahun 2013 perusahaan industri besar/sedang di Salatiga

mengalami sedikit peningkatan, yaitu sebanyak 25 unit usaha, dengan 48 persen

diantaranya termasuk ke dalam golongan industri besar dan 52 persen termasuk

ke dalam industri sedang [3].

Bentuk Pemilikan Bisnis / Usaha di Indonesia

Bentuk Usaha atau bentuk pemilikan bisnis ada yang dikatakan berbentuk

badan hukum dan tidak berbadan hukum. Pengertian bentuk badan hukum yaitu

badan usaha yang mempunyai kekayaan tersendiri, terpisah dari harta kekayaan

Page 13: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

12

para pendirinya atau para pengurusnya. Para anggota tidak bertanggung jawab

dengan harta kekayaannya di luar yang tersebut dalam saham yang

dimilikinya.[11]

Usaha yang tidak berbentuk badan hukum antara lain, Badan usaha

perseorangan, persukutuan firma, dan persekutuan komanditer. Usaha yang

berbentuk badan hukum antara lain, Perseroan terbatas (PT), Koperasi, dan

Yayasan.

Negara Indonesia mengenal bermacam-macam bentuk pemilikan bisnis.

Bentuk yang akan dipilih, sangatlah bergantung pada faktor pertimbangan bentuk

kepemimpinan, struktur permodalan, tanggung jawa terhadap utang piutang

perusahaan, dan kontinuitas perusahaan. Bentuk pemilikan bisnis antara lain,

Perusahaan Perseorangan, Firma, CV, PT, dan Koperasi.

3. Metode Penelitian

Terdapat lima tahapan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Analisis kebutuhan

dan pengumpulan data yang diperlukan, (2) Perancangan sistem, (3) Perancangan

aplikasi/program, (4) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil

pengujian, (5) Penulisan laporan hasil penelitian. Tahapan-tahapan yang

dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Tahapan Penelitian [12]

Berdasarkan bagan pada Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tahap pertama, analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu:

mengumpulkan kebutuhan data yang akan digunakan dalam membangun sistem.

Kebutuhan data didapatkan dengan cara wawancara dan internet. Data-data yang

dibutuhkan meliputi data unit industri salatiga beserta lokasi, data industri Salatiga

2013 dari BPS Salatiga. Selain itu dikumpulkan juga beberapa refrensi untuk

membangun sistem, meliputi refrensi GFT, PHP dan lain lain.

Tahap kedua, perancangan sistem yang meliputi perancangan proses

menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) adalah perancangan

use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Data

yang telah didapatkan pada proses sebelumnya digunakan untuk melakukan

Page 14: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

13

perancangan. Rancangan arsitektur sistem menjelaskan bagaimana sistem akan

berintegrasi dengan Google Map API dan Google Fusion Table. Semua data yang

telah dirancang akan disimpan kedalam tabel-tabel pada Google Fusion Table.

Tahap Ketiga, perancangan aplikasi/program yaitu merancang

aplikasi/program sesuai kebutuhan sistem berdasarkan perancangan sistem yang

telah dilakukan. Rancangan akan disesuaikan dengan UML yang telah dibuat.

Tahap Keempat, implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil

pengujian. Implementasi pada tahap ini meliputi pembangunan fungsi-fungsi

sistem berdasarkan rancangan yang ada, integrasi sistem (Google Fusion Table,

Google Map API, dan Google Chart), dan pembangunan user interface. Setelah

sistem dibangun maka dilakukan pengujian sistem. Pengujian ini akan mengecek

setiap fungsi sistem apakah berjalan dengan benar atau tidak.

Tahap kelima, penulisan laporan hasil penelitian, yaitu

mendokumentasikan dan menulis setiap tahapan yang dilakukan pada penelitian.

Setiap tahapan akan dijelaskan secara detail. Hasil dari dokumentasi ini yang akan

menjadi laporan hasil penelitian.

Model Perancangan Sistem

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem pada penelitian ini

adalah model waterfall. Model Waterfall dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Waterfall Model [13]

Gambar 3 menjelaskan bahwa pada model waterfall terdapat lima tahapan utama

yang terjadi. Tahap pertama merupakan tahap analisis kebutuhan sistem, dimana

data dikumpulkan. Tahap kedua adalah perancangan sistem dan perangkat lunak,

data-data pada tahap pertama akan digunakan untuk melakukan perancangan

sistem. Perancangan sistem meliputi perancangan UML, arsitektur sistem,

perancangan antar muka dan basis data. Tahap ketiga adalah implementasi sistem

dan pengujian unit, rancangan hasil tahap kedua akan dibangun dan diterapkan.

Setiap fungsi yang dibangun kemudian diuji apakah sudah berjalan benar atau

tidak. Tahap keempat adalah integrasi dan pengujian sistem, tahap dimana fungsi-

fungsi yang telah dibangun diintegrasikan dan diuji secara menyeluruh. Tahap

kelima adalah operasi dan pemeliharaaan sistem, tahap ini dilakukan secara

berkelanjutan untuk mengetahui apakah sistem berjalan dengan benar atau tidak.

Page 15: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

14

Perancangan Arsitektur

Sistem yang akan dibangun merupakan pemanfaatan dari Google Fusion

Table. Sistem akan menampilkan setiap data dalam bentuk data spasial. Unit

industri akan dipetakan kedalam peta digital dan menyajikan beberapa informasi

berdasarkan data tersebut. Arsitektur sistem daplat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Arsitektur Sistem

Arsitektur pada Gambar 4 menjelaskan bagaimana sistem bekerja. User akan

mengakses sistem melalui web appplication. Sistem yang terdiri dari script PHP

dan Java script akan melakukan penyusunan perintah SQL sesuai dengan perintah

yang diingikan oleh user. Perintah SQL kemudian dikirimkan ke Google Fusion

Table untuk dijalankan. Semua tabel pada Google Fusion Table memiliki id yang

akan digunakan sebagai ID akses. Google Fusion Table akan menjalankan

perintah SQL. Jika perintah tersebut merupakan perintah select maka GFT akan

mengembalikan response berupa hasil query yang nantinya bisa ditampilkan

dalam bentuk peta maupun data tabel. Google Fusion Table akan berintegrasi

dengan Google Map API untuk menampilkan hasil berupa peta dan Google Chart

API untuk menampilkan hasil berupa diagram atau chart. Hasil akhir adalah titik

unit industri yang dapat dilihat oleh user pada layer peta.

Unified Modeling Language (UML)

Tahap perancangan sistem menggunakan peerancangan Unified Modeling

Language (UML). Perancangan ini bertujuan untuk menggambarkan prosedur dan

proses kerja dari sistem. UML terdiri dari diagram use case, activity, sequence,

dan class. Berikut ini penjelaskan dari masing-masing diagram.

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem, yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar

dengan merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat, serta

memberikan gambaran fungsi-fungsi yang diberikan sistem kepada user [13].

Gambar 5 merupakan use case diagram sistem.

Page 16: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

15

Gambar 5 Use Case Diagram Sistem

Gambar 5 memberikan informasi bahwa terdapat 2 aktor dalam sistem, yaitu

Admin dan Tamu. Admin memiliki fungsi untuk olah data unit usaha, Pengolahan

peta daerah industri, penyaringan peta daerah industri dan Pengolahan data grafik.

Fungsi olah data unit usaha meliputi penambahan, penghapusan, pengubahan dan

penampilan unit. Aktor Tamu memiliki hak untuk menjalankan fungsi lihat data

unit usaha, melihat peta daerah industri, penyaring peta daerah industri dan

melihat data grafik. Dalam menjalankan fungsinya Pengolahan data Admin

melakukan perubahan data yang tersimpan di Google Fusion Table, sedangkan

aktor Tamu hanya melihat hasil dalam bentuk peta atau grafik.

Diagram aktifitas atau activity diagram memberikan visualisasi aliran

tindakan dalam sistem yang dibuat, percabangan tindakan yang terjadi, bagaimana

tindakan awal sistem dan bagaimana tindakan akhir yang terjadi pada sistem.

Activity diagram juga dapat memberikan gambaran tentang proses yang dapat

terjadi dalam beberapa tindakan tertentu [13].

Gambar 6 Activity Diagram Admin Pengolahan Data Unit

Ubah Data Grafik Olah Data Grafik

<<include>>

Admin

Ubah Unit Usaha

Hapus Unit Usaha

Tambah Unit Usaha

Peta Daerah Industri

Penyaringan Peta Daerah Industri

Lihat Grafik

<<include>>

Olah Data Unit Usaha

<<include>>

<<include>> <<include>>

Lihat Data Unit Usaha

<<include>>

Tamu

Page 17: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

16

Activity diagram pada Gambar 6 merupakan diagram dari Pengolahan data

unit. Berdasrakan gambar tersebut, aktor Admin harus melakukan aktivitas login

terlebih dahulu untuk dapat menjalankan fungsi olah data unit. Username dan

password akan dikirim ke sistem untuk dicek apakah benar atau salah. Jika benar

maka Admin dapat melakukan pilihan aktivitas yang dapat dilakukan yaitu :

tambah unit, ubah unit, hapus unit, lihat unit, lihat peta industri dan filter peta

industri. Ketika Admin melakukan salah satu aktivitas maka sistem akan

menyusun perintah SQL dan dikirimkan ke database yang disimpan di Google

Fusion Table. Google Fusion Table akan menjalankan perintah tersebut dan

menampilkan hasilnya kembali ke sistem.

Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan

beberapa kelas yang ada dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang

dikembangkan[13]. Berikut ini adalah class diagram pada Gambar 7.

Gambar 7 Class Diagram system

Gambar class diagram tersebut memberikan informasi bahwa sistem memiliki 4

class utama, yaitu : User, SiteControlle, Unit dan GFT. Class User memiliki

kolom username, password dan stat. Class user digunakan untuk menampung

semua data user yang akan melakukan aktivitas di sistem. Class Unit memiliki

atribut usahaId, nama, idJenisOperasi, jenisOperasi, idJenisHukum, jenisHukum,

alamat, southing, easting, bantuan, jumlah dan tahun. Class Unit berfungsi untuk

menampung setiap data unit yang akan dipetakan ke dalam peta. Kolom southing

dan easting akan dijadikan sebagai lokasi koordinat titik unit. Class SiteController

memiliki atribut client_id, ft_scope, service_account _name, key_file. Setiap

atribut dari class SiteController memiliki fungsinya masing-masing yaitu:

client_id menampung id Google Fusion Table yang terdaftar oleh server, ft_scope

untuk menampung URL Google Fusion Table API, service_account _name untuk

menampung id admin yang terdaftar oleh server, key_file untuk menampung key

file hasil generate Google Fusion Table API. Class GFT memiliki atribut

southing, easting, dan idTable. Class GFT merupakan class yang berhubungan

Page 18: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

17

langsung dengan antar muka. Terdapat kolom idTable untuk mengakses setiap

primary key tabel.

4. Hasil dan Pembahasan

Visualisasi yang dibangun pada penelitian ini memiliki 2 bagian utama,

yaitu bagian Admin dan Tamu. Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian.

Halaman Tamu

Pada bagian Tamu terdapat 5 navigasi, yaitu Beranda, Peta, Diagram,

Industri dan Kontak. Untuk antar muka sistem web ini menggunakan one page

design yang bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem.

Tamu tidak perlu melakukan login untuk dapat melihat informasi yang disajikan.

Halaman Beranda mempunyai desain yang sama baik Tamu maupun Admin.

Gambar 8 merupakan tampilan dari halaman beranda.

Gambar 8 Halaman Beranda

Halaman Peta menampilkan informasi peta industri salatiga. Setiap data

unit usaha atau industri akan dipetakan ke peta dengan menggunakan Google

Fusion Table dan Google Map API. Terdapat pengaturan penyaringan yang dapat

dilakukan oleh Tamu untuk memperoleh informasi dari peta tersebut. Pilihan

tersebut digunakan untuk penyaringan peta pengelompokan unit usaha

berdasarkan jenis operasi dan jenis badan hukum. Untuk kategori jenis operasi

terdapat 4 pilihan, yaitu : Semua, Dagang, Jasa dan Manufaktur. Sedangkan untuk

kategori jenis badan hukum terdapat 6 pilihan, yaitu : Semua, Perorangan, CV,

Firma, PT, dan Koperasi. Data unit usaha akan dikelompokkan berdasarkan

kategori yang dipilih. Sebagai contoh ketika Tamu memilih kategori PT, maka

titik-titik unit usaha yang muncul hanya usaha yang memiliki jenis badan hukum

PT. Gambar 9 merupakan tampilan dari Halaman Peta.

Page 19: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

18

Gambar 9 Halaman Peta

Halaman Peta terdapat fungsi untuk melakukan pemanggilan peta dan

pemetaan setiap unit. Fungsi ini merupakan perintah java script yang akan aktif

ketika halaman dimuat atau ada perintah untuk melakukan penyaringan. Fungsi

ini membentuk perintah SQL yang akan dikirim ke Google Fusion Table. Dalam

perintah java script id tabel harus disertakan untuk pemanggilan tabel. Penggalan

perintah untuk pemetaan titik unit usaha melalui Google Fusion Table dapat

dilihat pada Kode Program 1. Kode Program 1 Perintah Pemetaan Titik Unit Usaha

Baris 1 pada Kode Program 1 merupakan inisialisasi id tabel yang akan diakses.

Baris 2 merupakan id kolom yang akan ditampilkan. Baris ke 3 sampai ke 13

merupkaan perintah untuk melakukan pengaturan tampilan peta. Sedangkan baris

ke 14 sampai 18 merupakan perintah untuk membangun layer peta yang berisi

perintah SQL select.

Halaman Diagram menampilkan informasi dalam bentuk diagram atau

chart. Informasi yang ditampilkan adalah pengelompokan unit usaha berdasarkan

kategori jenis operasi dan jenis badan hukum. Terdapat pilihan jenis diagram atau

chart yang bisa dipilih Tamu untuk menyajikan data unit industri. Fungsi ini

1. var tableId = '1BKhc1tLS4ilnZgiMFYqOCkwRYohOII4RkNA5cWpJ';

2. var columnId = 'col7';

3. google.maps.visualRefresh = true;

4. ...

5. var mapDiv = document.getElementById('googft-mapCanvas');

6. mapDiv.style.height = isMobile ? '100%' : '600px';

7. var map = new google.maps.Map(mapDiv, {

8. center: new google.maps.LatLng(-7.337954606008147, 110.50961267089838),

9. zoom: 13,

10. mapTypeId: google.maps.MapTypeId.ROADMAP

11. });

12. map.controls[google.maps.ControlPosition.RIGHT_TOP].push(document.getEleme

ntById('googft-legend-open'));

13. map.controls[google.maps.ControlPosition.RIGHT_TOP].push(document.getEleme

ntById('googft-legend'));

14. layer = new google.maps.FusionTablesLayer({

15. map: map,

16. heatmap: {enabled: false},

17. query: {select: columnId,from: tableId,where: ""},

18. options: {styleId: 2,templateId: 2}});

Page 20: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

19

merupakan integrasi dari Google Fusion Table dan Google Chart. Berikut ini

adalah tampilan dari Halaman Diagram.

Gambar 9 Halaman Peta

Fungsi yang terdapat pada halaman peta menggunakan perintah java

script. Fungsi tersebut berfungsi untuk pemanggilan data dan membentuk chart

yang diinginkan oleh Tamu. Data akan dikelompokkan berdasarkan jenis hukum

dan jenis operasi terlebih dahulu, kemudian diberikan jenis chart yang diinginkan.

Penggalan perintah untuk membentuk chart dapat dilihat pada Kode Program 2. Kode Program 2 Perintah Untuk Membentuk Chart

Halaman Industri berisi informasi industri yang didapatkan dari data

industri BPS Salatiga tahun 2013. Data ini disajikan dalam bentuk chart. Terdapat

fungsi untuk melakukan pemilihan jenis chart. Data yang ditampilkan meliputi

sentra industri Salatiga, unit usaha dan tenaga kerja per kabupaten, dan kelompok

industri Salatiga. Gambar 10 adalah gambar Halaman Industri.

1. showChartOperasi('BarChart');

2. showChartBHum('BarChart');

3. ...

4. google.maps.event.addDomListener(document.getElementById('opt_charttype_op

erasi'),'change', function() {

5. changeChartTypeOperasi();});

6. google.maps.event.addDomListener(document.getElementById('opt_charttype_bh

um'),'change', function() {

7. changeChartTypeBHum();});

8. ...

9. function changeChartTypeOperasi() {

10. var opt_charttype_operasi =

document.getElementById('opt_charttype_operasi').value;

11. if (opt_charttype_operasi) {showChartOperasi(opt_charttype_operasi);}}

12. function changeChartTypeBHum() {

13. var opt_charttype_bhum =

document.getElementById('opt_charttype_bhum').value;

14. if (opt_charttype_bhum) {showChartBHum(opt_charttype_bhum);}}

Page 21: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

20

Gambar 10 Halaman Industri

Fungsi pada halaman industri hampir sama dengan fungsi yang terdapat

pada Halaman Diagram. Terdapat fungsi untuk melakukan pengaturan tipe chart.

Setiap data akan ditampilkan kedalam chart dengan menggunakan Google Chart.

Berikut ini penggalan perintah untuk menampilkan chart. Kode Program 2 Perintah Untuk Membentuk Chart Sentra Industri

Halaman Admin

Halaman Admin memiliki fungsi pengolahan data, yang meliputi fungsi

tambah, ubah, dan hapus unit usaha. Untuk dapat melakukan fungsi pengolahan

data Admin harus melakukan login terlebih dahulu. Berikut ini tampilan dari

Halaman Login Admin.

Gambar 11 Halaman Login

Halaman Admin memiliki 4 navigasi utama yaitu Beranda, Manage Data, Peta

dan Diagram. Halaman Beranda, Peta dan Diagram memiliki fungsi yang sama

dengan bagian Tamu. Perbedaan dari halamn Admin adalah dapat melakukan

pengolahan data unit industri. Semua data unit akan ditampilkan kedalam tabel.

Gambar 12 merupakan tampilan tabel unit usaha.

1. showSentraIndustri('BarChart');

2. ...

3. google.maps.event.addDomListener(document.getElementById('opt_sentra_ind')

,'change', function() {

4. changeSentraIndustri();});

5. ...

6. function showSentraIndustri(chartType) {

7. google.visualization.drawChart({

8. "containerId": "sentraInd-div",

9. "dataSourceUrl": "http://www.google.com/fusiontables/gvizdata?tq=",

10. "query": "SELECT Jenis_Industri as 'Jenis industri',Tahun_2011 as

'2011',Tahun_2012 as '2012',Tahun_2013 as '2013' " +

11. "FROM 1SM1ckFHomg87TW6vOUx-C4JO5gSxZCqQCb4yM2YG",

12. "chartType": chartType,

13. "options": {"title": 'Data Sentra Industri Salatiga', "height": 400,

"legend": {position: "none"},}});}

Page 22: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

21

Gambar 12 Halaman Peta : Tabel Unit Usaha atau Industri

Berdasarkan Gambar 12 dapat dilihat bahwa terdapat menu untuk update dan

delete untuk setiap row data. Admin dapat melakukan proses ubah data dengan

melakukan klik pada simbol update. Sistem akan mencari data berdasarkan

ROWID yang menjadi kolom primary key untuk setiap tabel. Kemudian

menampilkannya ke form. Berikut ini tampilan fungsi menu update.

Gambar 12 Halaman Peta : Ubah Unit Usaha atau Industri

Penerapan fungsi tambah, ubah, hapus dan lihat data unit menggunakan Google

Fusion Table API memerlukan id Google API console dari google. Untuk

mendapatkannya akun harus terdaftar terlebih dahulu di Google API console.

Selain itu diperlukan client id untuk dapat mengakses tabel yang disimpan pada

Google Fusion Table. Setelah mendapatkan client id, setiap tabel akan disetting

untuk bisa diakses dengan client id tersebut. Berikut ini adalah penggalan dari

Kode Program untuk menambahan data unit usaha menggunakan Google Fusion

Table API.

Page 23: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

22

Kode Program 3 Perintah Untuk Menambahkan Unit Industri

Baris 1 sampai 10 merupakan deklarasi dan inisialisasi variable CLIENT_ID,

FT_SCOPE, SERVICE_ACCOUNT_NAME, dan KEY_FILE. Baris 11 dan 13

digunakan untuk pemanggilan library pendukung google API. Baris 15 sampai 21

merupakan konfigurasi pemanggilan service google client. Baris 24 perintah SQL

yang akan digunakan untuk input data unit baru. Baris 25 eksekusi perintah SQL.

Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah

berjalan dengan baik atau tidak. Jika terdapat kesalahan fungsi maupun proses

maka sistem akan diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pengujian

sistem yang dilakukan adalah pengujian white-box.

Pengujian white-box adalah pengujian yang menguji mekanisme internal

sistem atau komponen[14]. Pengujian ini dilakukan oleh software developer untuk

mengetahui apakah setiap proses dan logika bekerja dengan benar. Beberapa

pengujian yang dapat dilakukan pada white-box testing adalah pengujian

intergrasi antar fungsi/method dan modul, pengujian logika kondisi/if, pengujian

perulangan (looping), pengujian struktur data[13]. Pengujian integrasi pada

1. private $CLIENT_ID;

2. private $FT_SCOPE;

3. private $SERVICE_ACCOUNT_NAME;

4. private $KEY_FILE;

5. public function __construct() {

6. parent::__construct();

7. $this->CLIENT_ID = '9478XXX.apps.googleusercontent.com';

8. $this->FT_SCOPE = 'https://www.googleapis.com/auth/fusiontables';

9. $this->SERVICE_ACCOUNT_NAME = '[email protected]';

10. $this->KEY_FILE = base_url() . 'privatekey/2599XXX-privatekey.p12';

11. $DOCUMENT_ROOT = $_SERVER["DOCUMENT_ROOT"];

12. require_once $DOCUMENT_ROOT .

'/siindustrisalatiga/application/libraries/google-api-php-

client/src/Google_Client.php';

13. require_once $DOCUMENT_ROOT .

'/siindustrisalatiga/application/libraries/google-api-php-

client/src/contrib/Google_FusiontablesService.php';}

14. function addUnit($usahaid, $nama, $operasi, $bhukum, $alamat, $southing,

$easting) {

15. $client = new Google_Client();

16. $client->setApplicationName("siindustrisalatiga");

17. $client->setClientId($this->CLIENT_ID);

18. $key = file_get_contents($this->KEY_FILE);

19. $client->setAssertionCredentials(new Google_AssertionCredentials(

20. $this->SERVICE_ACCOUNT_NAME, array($this->FT_SCOPE), $key));

21. $service = new Google_FusiontablesService($client);

22. if ($operasi == 'DAGANG') {$joperasi = 1;} else if ($operasi == 'JASA')

{$joperasi = 2;} else if ($operasi == 'MANUFAKTUR') {$joperasi = 3;}

23. if ($bhukum == 'PERORANGAN') {$jbhukum = 1;} else if ($bhukum == 'CV')

{$jbhukum = 2;} else if ($bhukum == 'FIRMA') {$jbhukum = 3;} else if

($bhukum == 'PT') {$jbhukum = 4;} else if ($bhukum == 'KOPERASI')

{$jbhukum = 5;}

24. $selectQuery = "insert into 1BKhXXX

(USAHAID,NAMA,ID_JENIS_OPERASI,JENIS_OPERASI,ID_JENIS_BHUKUM,JENIS_BHUKUM,

ALAMAT,SOUTHING,EASTING,BANTUAN,JUMLAH,TAHUN) values

($usahaid,'$nama',$joperasi,'$operasi',$jbhukum,'$bhukum','$alamat','$sout

hing','$easting', '$bantuan', $jumlah, '$tahun')";

25. $hasil = $service->query->sql($selectQuery);

26. return $hasil;}

Page 24: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

23

penelitian ini dilakukan dengan cara menguji setiap fungsi apakah sudah berjalan

dengan benar atau tidak. Tabel 1 merupakan hasil pengujian white-box : pengujian

integrasi antar fungsi.

Tabel 1 Hasil Pengujian White-Box : Pengujian Integrasi Antar Fungsi

Fungsi Pengujian Input Output Keterangan

Fungsi Input

Data

Apakah dapat

menambah data

unit baru ke tabel

Data unit baru Data unit baru

tersimpan

Valid

Fungsi Ubah

Data

Apakah dapat

mengubah row

atau data unit

Rowid dan

data unit baru

Data unit

dapat diubah

Valid

Fungsi

Hapus Data

Apakah dapat

menghapus data

unit

Rowid data

unit yang

ingin dihapus

Data unit

dapat dihapus

Valid

Fungsi Lihat

Data

Apakah dapat

menampilkan

semua data unit

yang tersimpan

Id tabel Semua data

unit yang

tersimpan

pada tabel

Valid

Fungsi

Pemetaan

Apakah dapat

menampilkan

peta beserta titik

pemetaan unit

usaha

Id tabel dan

perintah map

Peta yang

dilengkapi

dengan titik

pemetaan unit

usaha

Valid

Fungsi Filter

Peta

Apakah dapat

menyaring unit

berdasarkan

kategori jenis

operasi dan badan

hukum

Id tabel, id

penyaringan

kategori

Peta yang

dilengkapi

dengan titik

pemetaan unit

usaha

berdasarkan

kategori

tertentu

Valid

Fungsi

Membuat

Chart

Apakah dapat

membuat chart

Data unit

usaha dan tipe

chart

Chart sesuai

dengan data

yang

ditampilkan

Valid

5. Simpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang telah dilakukan adalah

visualisasi daerah industri Salatiga menggunakan Fusion Tabel dapat menyajikan

informasi dengan menggunakan peta dan grafik. Data industri Salatiga disajikan

dalam bentuk data spasial ke dalam titik-titik yang dipetakan ke peta digital.

Pemanfaatan teknologi guna mengunjang kegiatan industri Salatiga dapat

dilakukan salah satunya adalah penerapan Google Fusion Table. Google Fusion

Tabel dalam penelitian ini membantu dalam memetakan setiap titik industri atau

Page 25: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

24

usaha Salatiga. Sistem pemetaan yang dibangun membantu Pemkot Salatiga untuk

mengetahui persebatan unit usaha Salatiga dan persebaran bantuan yang diberikan

ke unit usaha. Penerapannya Google Fusion Table berintegrasi dengan Google

Map API dan Google Chart untuk menyajikan informasi berupa diagram atau

chart. Setiap tabel yang digunakan dalam sistem akan disimpan dalam Google

Fusion Table dan dapat diakses dengan menggunakan id tabel. Untuk melakukan

fungsi pengolahan diperlukan client id, service account dan key file yang

didapatkan dengan melakukan register pada Google API console.

6. Daftar Pustaka

[1] Solow, Robert M. 2005. Theory of economic growth.

http://www.nbs.sk/_img/Documents/BIATEC/BIA11_05/22_25.pdf.

(diakses tanggal 26 Oktober 2014)

[2] Darwanto, Herry. 2009. Prinsip Dasar Pembangunan Ekonomi Daerah.

http://www.bappenas.go.id/files/5913/5228/1656/heri__20091015103733_

_2313__0.doc. (diakses tanggal 26 Oktober 2014)

[3] BPS Salatiga. 2014. Statistik Daerah Kota Salatiga 2014.

http://salatigakota.bps.go.id/index.php?hal=publikasi_detil&id=33.

(diakses tanggal 26 Oktober 2014)

[4] Sutanto, Edi. 2012. Salatiga Miliki ‘Harta Terpendam’.

http://krjogja.com/liputan-khusus/khusus/1596/salatiga. (diakses tanggal

26 Oktober 2014)

[5] Mogot, Fredrik Teofilus. 2013. Perancangan dan Implementasi Website

Sistem Informasi Geografis untuk Monitoring Persebaran Titik Api

Kebakaran Hutan di Kabupaten Kotawaringin Barat Berbasis Google

Maps API. Universitas Kristen Satya Wacana : Salatiga.

[6] Pradhana, Immanuel Arya. 2013. Perancangan Penyebaran Jenis Usaha

di Kota Salatiga Berbasis Web GIS. Universitas Kristen Satya Wacana :

Salatiga.

[7] Hector Gonzalez, Alon Halevy, Christian S. Jensen, Anno Langen, Jayant

Madhavan, Rebecca Shapley, Warren Shen. 2010. Google Fusion Table s:

Data Management, Integration and Collaboration in the Cloud. Google

Inc.

[8] Studiawan, Hudan; Alqod Elian, Ary Mazharuddin S. 2012. Layanan

Informasi Kereta Api Menggunakan GPS, Google Maps, dan Android.

Surabaya:Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[9] Purvis, M., Sambells, J. and Turner, C. 2006. Beginning Google Maps

Applications with PHP and Ajax From Novice to Professional. APRESS,

NewYork, USA.

[10] Wijaya, Bayu dan Dwi Atmanti, Hastarini. 2006. Analisis Pengembangan

Wilayah dan Sektor Potensial Guna Mendorong Pembangunan di Kota

Salatiga. Jurnal Dinamika Pembangunan (JDP), Volume 3 (Nomor 2). pp.

101-118. ISSN 1829-7617.

[11] Buchari, Alma, Januari 2008. Kewirausahaan, Bandung : Alfabeta.

Page 26: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google

25

[12] Hasibuan, Zainal A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu

Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi, Jakarta

: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[13] Pressman, R.S, 2001, Software Engineering : A Practitioner’s Approach,

Amerika Serikat : R.S. Pressman and Associates.

[14] IEEE. 1990. IEEE Standard 610.12-1990, IEEE Standard Glossary of

Software Engineering Terminology.