Upload
marshafela
View
28
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Visum et Repertum
Citation preview
dr.H.TASMONO.H.SpF
DASAR HUKUM
1.Staatblads th.1937 No.350. Pemakaian istilah & pengertian Visum et repertum. 2.KUHAP pasal 133. yg berhak meminta dan berhak membuat. 3.KUHAP pasal 184. upaya bukti syah. 4.KUHAP pasal 187. VR masuk pengertian surat pd KUHAP ps 184. 5.UU.Praktek kedokteran 29/2004 pasal 48.
ALAT BUKTI SYAH :
( KUHAP 184 ).
* KETERANGAN TERSANGKA. * KETERANGAN SAKSI. * KETERANGAN AHLI. * SURAT. * PETUNJUK.
BENTUK BANTUAN pd PROSES PERADILAN
LISAN TERTULIS
KUHAP 185 KUHAP 187
KETERANGAN VISUM et REPERTUM AHLI
ALAT BUKTI SYAH KUHAP 184
KUHAP psl 133
(1). Dlm hal penyidik unt.kepentingan peradilan menangai seorang korban baik luka,keracunan, ataupun mati diduga krn peristiwa yg merupakan tindak pidana,ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
(2).Permintaan keterangan ahli tsb dilakukan secara tertulis dan jenis pemeriksaan yang dimaksud.
PASAL 48
(1).Setiap dokter atau dokter gigi dlm melaksa nakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasiakedokteran. (2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya :• untuk kepentingan kesehatan pasien, • memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, • permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan • ketentuan perundang-undangan.
DEFINISI /PENGERTIAN
VISA : MELIHAT REPERTA : MELAPORKAN LAPORAN TERTULIS YG DIBUAT SEORANG DOKTER UNTUK
KEPENTINGA JUSTISIA, ATAS PERMINTAAN YG BERWENANG ttg APA
YG DILIHAT dan DIKETEMUKAN pd BENDA BUKTI,BAIK KORBAN HIDUP MAUPUN MATI, SEPANJANG PENGETAHUANNYA yg SEBAIK-BAIKNYA dan DIDASARKAN SUMPAH.
POKOK-2 PENGERTIAN
1.VR adalah laporan tertulis. 2.yg berhak membuat dokter. 3.Kegunaannya untuk proses peradilan. 4.Atas permintaan yg berwenang. 5.isinya obyektif. 6.Berdasarkan sumpah.
PERAN VR SISTEM PERADILAN 1981 ( KUHAP )
INKISATOR AKUSATOR KUHAP 3.C,65
* TERSANGKA OBYEK PEMERIKSAAN BAG. dr PROSES PERADILAN * KETERANGAN TERSANGKA BHN PERTIMBANGAN
* PERLU ALAT BUKTI LAIN VR
ISTILAH
KUHAP 133
* SURAT KETERANGAN ahli yg membuat dokter Forensik * SURAT KETERANGAN yg membuat bukan dokter Forensik VISUM et REPERTUM
KEGUNAAN V et R
1.AWAL PENYIDIKAN . * BUKTI ADANYA TINDAK PIDANA. * BUKTI PENAHANAN PERPANJANGAN. * MEMBANTU PENYIDIK dlm hal : - jenis luka dan penyebabnya. - hubungan ant sebab kematian dan luka-2 yang ada pada tubuh korban. ada hubungan atau tidak - identitas. * membantu dlm menentukan jenis tuntutan
2. PERSIDANGAN. * UPAYA BUKTI YG SYAH. * BAHAN PERTIMBANGAN DLM MEMUTUS PERKARA.
YANG BERHAK MEMINTA VR 1. PENYIDIK KUHAP 6.
PENYIDIK PEMBANTU. KUHAP 10 2. HAKIM TERTENTU
. PERDATA . PIDANA . AGAMA
PENYIDIK PENYIDIK PEMBANTU AKP
YANG BERHAK MEMBUAT VR
PRINSIP SEMUA DOKTER * Umum. * Spesialis * PNS,Swasta,TNI. * Aktif,pensiun.
SYARAT TIDAK KEHILANGAN HAK SBG SAKSI
KUHAP : 168,170
TATACARA PERMINTAAN VR
1.Diajukan secara tertulis. Dibawa sendiri oleh penyidik. Bersama dg korbannya. 2.Tidak boleh mengajukan permintaan VR peristiwa telah lampau. 3.Bila tersangka anggota TNI koneksitas permintaan dari POM . 4.Bila korban meninggal dunia. - SPVR jenazah otopsi pl,pd. - ada label,segel. - pemberitahuan pd keluarga. - POLRI keamanan.
MACAM-2 VR
1. VR Tempat Kejadian Perkara. 2. VR Korban hidup : Visum et Repertum VR sementara. VR lanjutan. 3. VR Jenazah. 4. VR Exhumatio / penggalian jenazah. 5. VR Barang bukti.
VR KORBAN HIDUP.
* VISUM et REPERTUM tidak memerlukan opname / mrs. * VISUM et REPERTUM SEMENTARA. perlu perawatan / mrs gangguan mata pen harian untuk sementara. * VISUM et REPERTUM LANJUTAN. Selesai perawatan : - sembuh sempurna cacat. - tidak sembuh pindah perawatan melarikan diri. - meninggal dunia.
BAGIAN-2 sebuah VR
1. PRO JUSTISIA. 2. PENDAHULUAN. 3. PEMBERITAAN / hasil pemeriksaan 4. KESIMPULAN. 5. PENUTUP
PENDAHULUAN
- Jenis VR dan No.VR - Tanggal,jam,tempat pemeriksaan. - Identitas pemeriksa. - Identitas peminta VR dan No.SPVR. - Keterangan kejadian. - Keterangan lain yg terkait kejadiannya.
PEMBERITAAN :
(HASIL PEMERIKSAAN)
1.Korban hidup. - Keadaan umum. - Status generalis. - Status lokalis. - Pem.tambahan / laboratorium.2.Korban Jenazah. - Pemeriksaan luar. - Pemeriksaan dalam. - Pemeriksaan tambahan / laboratorium
3. TKP & Exhumatio. - Saksi-2. - Denah lokasi. - Laporan keadaan tempat / lokasi makam. - Laporan kondisi korban / Jenazah. - Kesimpulan hasil pemeriksaan
KESIMPULAN - Pendapat subyektif pembuat VR tentang hasil pemeriksaan. - Tidak mengikat HAKIM.
PENUTUP Pernyataan bahwa pembuatan VR dilandasi dengan SUMPAH.
CARA PENULISAN ( pemberitaan )
1.Memakai bahasa umum, mudah dimengerti. istilah kedokteran diterjemahkan. 2.Angka ditulis dengan huruf. 3.Tidak boleh ada : - Singkatan. - Coretan. - Lebih dari satu macam huruf. 4.Akhir kalimat yg tersisa ditutup dengan garis. 5.Setiap koreksi diberi tanda tangan.
HAMBATAN pengadaan VR
1.PEMINTA VR. - SPVR terlambat datangnya. - SPVR tanpa keterangan kejadian. - Korban jenz tanpa label identitas yg bersegel. - Keluarga korban menolak dilakukan otopsi. 2.PEMBUAT VR.
- Sibuk malas. - Perawatan / pem.laboratorium yg lama. - Kurang pengetahuan atau ketrampilan.