27
MAKALAH KIMIA ANALISIS DAN BAHAN MAKANAN “ VITAMIN C ” Disusun Oleh : Moudy Angela Valiant (1310412029) Syntia Hardianti Oktavia (1310412028) Eka Putri (1310412037) Ramadan Fitra (1410411057) Asmaul Husna (1410411008) Dosen Pengampuh : FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS

Vitamin C

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kimia

Citation preview

Page 1: Vitamin C

MAKALAH KIMIA ANALISIS DAN BAHAN MAKANAN

“ VITAMIN C ”

Disusun Oleh :

Moudy Angela Valiant (1310412029)

Syntia Hardianti Oktavia (1310412028)

Eka Putri (1310412037)

Ramadan Fitra (1410411057)

Asmaul Husna (1410411008)

Dosen Pengampuh :

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2015

Page 2: Vitamin C

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat

menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Kimia

Analisis Bahan Makanan yang berjudul “VITAMIN C”. Selain itu tujuan dari penyusunan

Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Bahasa secara meluas.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibuk selaku dosen KABAM kami yang

telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Akhirnya kami menyadari

bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya

menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis

ini bermanfaat bagi para pembaca.

Penyusun

Page 3: Vitamin C

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………   i

KATA PENGANTAR…....……………………………………………………………….   ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………   iv

BAB I     

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..   1

1. Latar Belakang……………………………………………………………………… 1

2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………. 2

3. Tujuan............................................................................................................................3

BAB II     PEMBAHASAN……………………………………………………….......

………………..   3

1. Pengertian Vitamin....................................................................................4

2. Pengertian Vitamin C.................................................................................5

3. Sejarah Ditemukannnya Vitamin C..............................................................6

4. Susunan Kimia Vitamin C.........................................................................7

5. Metabolisme Vitamin C............................................................................8

6. Fungsi Vitamin C.....................................................................................9

7. Sifat Vitamin C.........................................................................................10

8. Bahan Makanan Sumber Vitamin C..............................................................11

9. Angka Kecukupan Gizi Vitamin C................................................................12

10. Kelebihan Vitamin C.................................................................................13

11. Kekurangan Vitamin C..............................................................................14

BAB III     KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………….. 15

DAFTAR PUTAKA……………………………………………………………………….....16

Page 4: Vitamin C

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Vitamin bukanlah sumber energi,  tetapi vitamin melakukan fungsi regulator (pengatur).

Vitamin bekerja sama dengan enzim dalam beberapa reaksi kimia. Vitamin juga penting bagi

pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi. Vitamin harus ada dalam tubuh

manusia walaupun hanya dalam jumlah kecil karena memiliki fungsi khusus dan tidak dapat

digantikan.

Seseorang yang kekurangan vitamin dapat menderita difisiensi

atau avitaminosis (menderita penyakit skorbut, pendarahan kulit, kerusakan sendi).

Sedangkan kelebihan suatu jenis vitamin disebut hipervitaminosis. Hingga saat ini belum

semua jenis avitaminosis dapat diketahui. Pada umumnya seseorang menderita avitaminosis

karena cara pengolahan makanan yang dapat mengurangi atau merusak vitamin. Buah dan

sayuran segar sangat membantu penyediaan vitamin.

Dalam bahan pangan vitamin hanya terdapat dalam jumlah yang relative sangat kecil

dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda. Vitamin tersebut pada umumnya dapat

dikelompokkan dalam dua golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin

yang larut dalam lemak. Golongan pertama oleh Kodicek (1971) disebut prakoenzim

(procoenzyme) dan bersifat larut dalam air. tidak disimpan oleh tubuh, tidak  beracun, dan

diekskresi dalam urine. Yang termasuk golongan ini adalah tiamin, riboflavin, asamnikotinat,

piridoksin, asam kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan vitamin B)

dan vitamin C. Golongan kedua yang larut dalam lemak disebutnya alosterin, dan dapat

disimpan dalam tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak dimakan akan tersimpan dalam

tubuh dan memberikan gejala penyakit tertentu (hipervitaminosis) yang juga membahayakan.

Oleh karena itu kebutuhan vitamin dalam tubuh harus terpenuhi dengan kata lain tidak

kurang dan tidak lebih. Dalam aktivitas sehari-hari tubuh sangat memerlukan vitamin yang

digunakan sebagai pengatur metabolisme dalam tubuh terutama vitamin C (asam askorbat).

Dalam makalah ini yang akan dibahas yaitu vitamin C, atau salah satu vitamin yang larut

dalam air.

Page 5: Vitamin C

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :

1. Apa Pengertian Vitamin?

2. Apa Pengertian Vitamin C?

3. Bagaimana Sejarah Ditemukannnya Vitamin C?

4. Bagaimana Susunan Kimia Vitamin C?

5. Bagaimana Metabolisme Vitamin C?

6. Apa Fungsi Vitamin C?

7. Apa Sifat Vitamin C?

8. Apa Saja Bahan Makanan Sumber Vitamin C?

9. Bagaimana Angka Kecukupan Gizi Vitamin C?

10. Apa Kelebihan Vitamin C?

11. Apa Kekurangan Vitamin C?

1.3. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :

1. Dapat Mengetahui Pengertian Vitamin

2. Dapat Mengetahui Pengertian Vitamin C?

3. Dapat Mengetahui Sejarah Ditemukannnya Vitamin C?

4. Dapat Mengetahui Susunan Kimia Vitamin C?

5. Dapat Mengetahui Metabolisme Vitamin C?

6. Dapat Mengetahui Vitamin C?

7. Dapat Mengetahui Vitamin C?

8. Dapat Mengetahui Bahan Makanan Sumber Vitamin C?

9. Dapat Mengetahui Angka Kecukupan Gizi Vitamin C?

10. Dapat Mengetahui Kelebihan Vitamin C?

11. Dapat Mengetahui Kekurangan Vitamin C?

Page 6: Vitamin C

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN VITAMIN

Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan dalam jumlah sedikit

dan dibutuhkan jumlah yang besar untuk fungsi metabolisme yang normal. Vitamin dapat

larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah Vitamin A, D, E, dan K

dan yang larut di dalam air adalah vitamin B dan C (Dorland, 2006).

2.2. PENGERTIAN VITAMIN C

Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Vitamin C yang disebut juga

sebagai asam askorbik merupakan vitamin yang larut dalam air. Dalam keadaan kering

vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena

bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama apabila terkena panas.

Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam

(Sunita, 2004). Di dalam tubuh, vitamin C terdapat di dalam darah (khususnya leukosit),

korteks anak ginjal, kulit, dan tulang. Vitamin C akan diserap di saluran cerna melalui

transpor aktif (Sherwood, 2001).

2.3. SEJARAH DITEMUKANNNYA VITAMIN C

Penyakit scurvy telah dikenal sejak abad ke-15 yaitu penyakit yang banyak diderita oleh

pelaut yang berlayar selama berbulan-bulan serta bertahan dengan makanan yang dikeringkan

dan biskuit. Penyakit ini menyebabkan pucat, rasa lelah berkepanjangan diikuti oleh

perdarahan gusi, perdarahan di bawah kulit, edema, tukak, dan pada akhirnya kematian.

Tahun 1750, Lind seorang dokter dari skotlandia menemukan bahwa scurvy dapat dicegah

dan diobati dengan memakan jeruk.

Tahun 1795. Admiral Inggris, menetapkan bahwa jeruk segar sebuah per hari harus diberikan

pada para pelaut yang berlayar dari Angkatan Laut Inggris.

Tahun 1865. Kamar Dagang Inggris, memberlakukan wajib untuk mengkonsumsi jeruk segar

bagi pelaut dari kapal dagang.

Page 7: Vitamin C

Tahun 1932, Szent-Gyorgyi dan C. Glenn King berhasil mengisolasi zat antiskorbut dari

jaringan adrenal, jeruk, dan kol yang dinamakan vitamin C. Albert Szent-

Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada

tahun 1937 untuk penemuan ini. Zat ini kemudian berhasil disintesis pada tahun 1933 oleh

Haworth dan Hirst sebagai asam askorbat.

Tahun 1536, Jacques Cartier dari Quebec City, Kanada. Menemukan cara untuk

menyembuhkan sariawan dengan teh yang dibuat dari daun-daunan dan belakangan diketahui

daun-daunan tersebut kaya akan vitamin C.

Tahun 1911. Teori tentang vitamin, dipublikasikan oleh ahli biokimia Polandia tentang 4

senyawa dalam makanan alami yang bermanfaat untuk mencegah beri-beri, ricket, pellagra,

dan skorbut.

Tahun 1918. E.V.Mc.Collum, seorang warga Amerika memulai pembauran sistem penamaan

vitamin, yakni “komponen A yang larut dalam lemak”.

2.4. SUSUNAN KIMIA VITAMIN C

Asam askorbat (vitamin C) adalah turunan heksosa dan diklasifikasikan sebagai karbohidrat

yang erat kaitannya dengan monosakarida. Vitamin C dapat disintesis dari D-glukosa dan D-

galaktosa dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian besar hewan. Vitamin C terdapat dalam dua

bentuk di alam, yaitu L-asam askorbat (bentuk tereduksi) dan L-asam dehidro askorbat

(bentuk teroksidasi).

2.5. METABOLISME VITAMIN C

Vitamin C mudah diabsorbsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas

usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata arbsorbsi adalah 90%

untuk konsumsi diantara 20-120 mg/hari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram hanya diarbsorbsi

sebanyak 16%.

Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah di dalam

jaringan adrenal, pituitary, dan retina. Vitamin C di ekskresikan terutama melalui urin,

sebagian kecil di dalam tinja dan sebagian kecil di ekskresikan melalui kulit (Yuniastuti,

2008). Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C bila dikonsumsi mencapai 100

mg/hari. Status vitamin C di dalam tubuh ditetapkan melalui tandatanda klinik dan

pengukuran kadar vitamin C di dalam darah. Tanda- tanda klinik antara lain, perdarahan gusi

Page 8: Vitamin C

dan perdarahan kapiler di bawah kulit. Tanda-tanda dini kekurangan vitamin C dapat

diketahui apabila kadar vitamin C darah di bawah 0,20 mg/dl (Sunita, 2004).

2.6. FUNGSI VITAMIN C

Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Pertama, fungsi vitamin C adalah

sebagai sintesis kolagen. Karena vitamin C mempunyai kaitan yang sangat penting dalam

pembentukan kolagen. Karena vitamin C diperlukan untuk hidroksilasi prolin dan lisin

menjadi hidroksiprolin yang merupakan bahan penting dalam pembentukan kolagen.

Kolagen merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel di semua

jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, gigi, membrane kapiler, kulit dan

tendon. Dengan demikian maka fungsi vitamin C dalam kehidupan sehari-hari berperan

dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan gusi.

Asam askorbat penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase, yang menunjang tahap

hidroksilasi dalam pembentukan hidroksipolin, suatu unsure integral kolagen. Tanpa asam

askorbat, maka serabut kolagen yang terbentuk di semua jaringan tubuh menjadi cacat dan

lemah. Oleh sebab itu, vitamin ini penting untuk pertumbuhan dan kekurangan serabut di

jaringan subkutan, kartilago, tulang, dan gigi (Guyton, 2007).

Fungsi yang kedua adalah absorbsi dan metabolisme besi, vitamin C mereduksi besi

menjadi feri dan menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah untuk diabsorbsi. Vitamin C

menghambat pembentukan hemosiderin yang sulit dibebaskan oleh besi apabila diperlukan.

Absorbsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat apabila terdapat vitamin C.

Fungsi yang ketiga adalah mencegah infeksi, Vitamin C berperan dalam meningkatkan

daya tahan tubuh terhadap infeksi. Pauling (1970) pernah mendapat hadiah nobel dengan

bukunya Vitamin C and the common cold, di mana pauling mengemukakan bahwa dosis

tinggi vitamin C dapat mencegah dan menyembuhkan serangan flu (Pauling, 1971).

Penelitian menunjukkan bahwa vitamin C memegang peranan penting dalam mencegah

terjadinya aterosklerosis. Vitamin C mempunyai hubungan dengan metabolisme kolesterol.

Kekurangan vitamin C menyebabkan peningkatan sintesis kolesterol.

Peran Vitamin C dalam metabolism kolesterol adalah melalui cara:

1) vitamin C meningkatkan laju kolesterol dibuang dalam bentuk asam empedu

Page 9: Vitamin C

2) vitamin C meningkatkan kadar HDL, tingginya kadar HDL akan menurunkan resiko

menderita penyakit aterosklerosis

3) vitamin C dapat berfungsi sebagai pencahar sehingga dapat meningkatkan pembuangan

kotoran dan hal ini akan menurunkan pengabsorbsian kembali asam empedu dan konversinya

menjadi kolesterol (Khomsan, 2010).

Studi yang dilakukan WHO (1976) meyimpulkan bahwa progresi pengapuran koroner

bertambah sebesar 3% per tahun sejak usia seseorang melewati 20 tahun. Kenyataan ini

membuktikan bahwa progresivitas pengapuran pembuluh koroner sesungguhnya memang

menggulir secara tersembunyi dan menimbulkan bahaya yang bersifat laten. Penelitian klinis

menunjukkan bahwa vitamin C menurunkan kolesterol dan trigliserida pada orang-orang

yang mempunyai kadar kolesterol yang tinggi, tetapi tidak pada orang-orang yang

mempunyai kadar kolesterol yang normal. Ini membuktikan bahwa vitamin C berperan

sebagai homeostatis untuk mencapai. Konsumsi vitamin C 1g per hari setelah tiga bulan akan

menurinkan kolesterol 10% dan trigliserida 40% (Khomsan, 2010).

Sintesis kolagen

Sintesis karnitin, Serotonin, dll

Absorpsi dan metabolisme besi

Absorpsi kalsium

Mencegah infeksi

Mempertahankan permeabilitas kapiler darah

Mencegah timbulnya hipertensi

Mencegah kanker dan penyakit jantung

2.7. SIFAT VITAMIN C

1. Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air.

2. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut

3. Mudah rusak karena berseuntuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena

panas.

4. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi.

Tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larasam.

Vitamin yang paling labil.

Page 10: Vitamin C

Berat molekul 150.000

Ko-enzim mengandung 6 atom tembaga untuk setiap molekul protein.

Berperan dalam batas yang luas dari pH 4-7, tetapi pengaruh maksimal adalah

antara pH 5,6 – 6,0 dan jika pH diturunkan 2,0 maka enzim menjadi inaktif.

2.8. BAHAN MAKANAN SUMBER VITAMIN C

Sayur-sayuran yang Mengandung Vitamin C

Ada brokoli, kembang kol, kubis, dan paprika merah. Seperti paprika merah yaitu tanaman

sejenis cabai yang mana dulunya ditanam di Amerika. Buahnya yang besar dan warnanya

tidak hanya merah, ada hijau dan kuning juga (seperti cabai). Ada yang mengatakan tanaman

ini pedas, ada yang tidak tetapi manis. Buah ini bisa dibudidaya dimanapun. Bahkan

kandungannya 100 gram paprika merah terkandung 190 miligram vitamin C. Kubis sendiri

yaitu sayuran daun yang berbentuk bola. Kubis ini sendiri ditanam di Eropa pertama kali.

Kubis sendiri ada 3 macam yang berwarna hijau pucat, hijau segar, dan keunguan. Dan

banyak dibudidaya di daerah perbukitan atau pegunungan. Karena jika ditanam di dataran

rendah, daun kubis tidak dapat berkembang maksimal dan mudah terserang penyakit.

Kubis sendiri dapat mencegah sariawan karena kandungan vitamin C dalam kubis 100

gram adalah 161 miligram vitamin C. Lalu ada juga brokoli yaitu tanaman sayuran yang

termasuk kubis-kubisan dan sudah sejak lama di daerah laut Tengah dan masuk ke Indonesia

setelah masa penjajahan. Brokoli ini murni hidup di cuaca yang dingin. Kemudian warnanya

hanya satu yaitu hijau dan mirip dengan bunga kol. Brokoli yang baik dalam satu sajian

sekitar 140 gram brokoli mengandung sekitar 130 miligram vitamin C. Nah, sekarang sudah

paham kan sayuran apa saja yang mengandung vitamin C, sehingga kebutuhan vitamin C

alami anda tidak hanya dari buah jeruk saja.

Buah-buahan yang Kaya Vitamin C

Buah yang banyak dengan vitamin C antara lain pepaya, stroberi, jeruk dan kiwi. Yang

biasanya lebih dikenal memang buah jeruk yang mengandung vitamin C. Buah jeruk

mengandung vitamin C 50 miligram setiap 100 gram buah jeruk. Jeruk pun banyak

macamnya. Jeruk sendiri sudah lama tumbuh di Indonesia. Seperti jeruk bali, jeruk purut, dan

jeruk nipis merupakan buah yang banyak tumbuh di Asia Tenggara. Sedangkan pepaya yaitu

Page 11: Vitamin C

tanaman buah yang berasal dari Negara Meksiko yang sekarang sudah banyak ditanam di

Indonesia. Pepaya adalah tanaman buah berumah tunggal sehingga ada tanaman yang jantan

dan ada yang betina. Sedangkan yang betina lah yang menghasilkan buah. Dalam 100 gram

buah pepaya mengandung 62 miligram vitamin C

Buah selanjutnya yaitu stroberi. Buah ini paling banyak di hasilkan di Amerika serikat dan

merupakan buah komoditi ekspor yang menguntungkan bagi Negara Amerika. Karena

pertumbuhan ekspornya terus naik dari tahun ke tahun. Di Indonesia, buah ini sering

dijumpai di daerah yang bersuhu dingin seperti di perbukitan jawab barat atau jawa timur.

Kandungan vitamin C setiap 100 gram buah stroberi adalah 82 miligram. Terakhir buak kiwi.

Buah ini dulunya bukan kiwi seperti sekarang tapi gosberi cina. Tapi karena banyak ditanam

di Selandia Baru maka buah ini diganti namanya menjadi kiwi. Penamaannya diambil dari

burung yang tidak bisa terbang yaitu kiwi. Jika dilihat buah kiwilah yang mengandung

vitamin C lebih banyak dari buah jeruk. Untuk setiap 100 gram buah kiwi mengandung 100

miligram vitamin C.

Sumber Hewani Vitamin C

Tidak hanya pada buah dan sayuran, pada sumber makanan hewan pun terdapat vitamin C.

Untuk hati ayam setiap 100 gram terkandung vitamin C sebanyak 33,8 miligram. Tidak ada

keterangan lebih lanjut tentang sumber hewani ini yang mengandung vitamin C. Malah ada

beberapa sumber artikel yang mengatakan untuk mengkonsumsi vitamin C beriringan dalam

konsumsi daging-dagingan. Sehingga jumlah zat besi yang diserap dalam tubuh bisa

maksimal.

Sumber Makanan Lain yang Banyak Mengandung Vitamin C

Buah yang masih mengandung vitamin C yang belum tercantum yaitu jambu biji,

kelengkeng, melon, anggur, mangga, nanas, pisang dan alpukat. Kalau sayuran yang

mengandung vitamin C selain yang telah disebutkan diatas seperti cabai rawit, bayam

mentah, sawi, seledri dan mentimum. Seperti susu sapi juga mengandung vitamin C. Atau

produk olahan lainnya seperti minuman bervitamin C dengan rasa buah-buahan atau susu

olahan dengan rasa buah-buahan juga mengandung vitamin C.

Tabel Nilai vitamin C berbagai bahan makanan (mg/100 gram)

Bahan makanan Mg Bahan makanan Mg

Page 12: Vitamin C

Daun singkong 275 Jambu monyet buah 197

Daun katuk 200 Gandaria (masak) 110

Daun melinjo 150 Jambu biji 95

Daun pepaya 140 Pepaya 78

Sawi 102 Mangga muda 65

Kol 50 Mangga masak pohon 41

Kol kembangbayam 65 Durian 53

Bayam 60 Kedondong (masak) 50

Kemangi 50 Jeruk manis 49

Tomat masak 40 Jeruk nipis 27

Kangkung 30 Nanas 24

2.9. ANGKA KECUKUPAN GIZI VITAMIN C

Asupan vitamin C yang ditetapkan Recommended Daily Allowance (RDA) untuk remaja usia

11-14 tahun adalah 50 mg/hari dan usia 15-18 tahun 60 mg/hari. Peningkatan kebutuhan

vitamin C dalam keadaan stress psikologik atau fisik, seperti pada luka, panas tinggi, atau

suhu lingkungan tinggi.

Tabel 2.2. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk vitamin C (sumber: Widya Karya

Pangan dan Gizi, 1998)

Golongan umur AKG (mg) Golongan umur AKG (mg)

Page 13: Vitamin C

0-6 bl 30 Wanita:

7-12 bl 35 10-12 th 50

1-3 th 40 13-15 th 60

4-6 th 45 16-19 th 60

7-9 th 45 20-45 th 60

46-59 th 60

≥ 60 th 60

Pria: Hamil: +10

10-12 th 50 Menyusui:

13-15 th 60 0-6 bl +25

16-19 th 60 7-12 bl +10

20-45 th 60

46-59 th 60

≥ 60 th 60

2.10. AKIBAT KELEBIHAN

Kelebihan vitamin C berasal dari makanan tidak menimbulkan gejala. Tetapi konsumsi

vitamin C berupa suplemen secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria

dan risiko lebih tinggi terhadap batu ginjal.

1. Penyakit batu ginjal

Selain peningkatan risiko batu ginjal yang dijelaskan dalam studi di atas, overdosis vitamin C

juga meningkatkan risiko masalah ginjal yang lain. Konsumsi suplemen vitamin C tingkat

tinggi dapat meningkatkan kadar oksalat dalam urin dan menghasilkan batu ginjal kalsium

oksalat, jenis yang paling umum dari batu ginjal. Oksalat ditemukan secara alami dalam

buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan coklat, dan juga diproduksi oleh hati.

2.  Gejala Alergi

Siapapun yang memiliki alergi jagung harus memeriksa apakah suplemen vitamin C yang

dikonsumsinya, karena beberapa suplemen vitamin C terbuat dari jagung.

3. Penyakit jantung pada wanita

Page 14: Vitamin C

Suplemen vitamin C mungkin berbahaya bagi beberapa wanita, terutama wanita

postmenopause yang menderita diabetes. Sebuah studi terhadap lebih dari 1.900 wanita

pascamenopause dengan diabetes menemukan bahwa wanita yang memiliki asupan vitamin C

tertinggi (lebih dari 300 mg per hari) dari suplemen (bukan dari makanan) memiliki

peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.

4. Darah encer

Dosis tinggi vitamin C dapat mengencerkan darah karena memiliki sifat antikoagulan seperti

warfarin. Siapapun yang telah diresepkan untuk mengambil obat pengencer darah harus

berkonsultasi dengan dokter sebelum mengambil suplemen vitamin C.

5. Penyakit Diabetes

Mengambil dosis tinggi vitamin C dapat berdampak pada kadar glukosa darah pada pasien

diabetes dan dengan demikian mempengaruhi kebutuhannya untuk obat antidiabetes. Jika

Anda memiliki diabetes, Anda harus berbicara dengan dokter sebelum mengambil suplemen

vitamin C.

6. Gangguan kesehatan lainnya

Siapapun yang memiliki kondisi medis yang terkait dengan pemuatan asam, seperti asam

urat, sirosis, hemoglobinuria nokturnal paroksismal, atau asidosis tubulus ginjal harus

berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum mengambil dosis tinggi vitamin C.

2.11. AKIBAT KEKURANGAN

1. Skorbut

Dalam bentuk berat sekarang jarang terjadi, karena sudah diketahui cara mencegah dan

mengobatinya. Tanda-tanda awal antara lelah, lemah, napas pendek, kejang otot, tulang, otot

dan persendian sakit serta kurang nafsu makan, kulit menjadi kering, kasar dan gatal, warna

merah kebiruan dibawah kulit, perdarahan gusi, kedudukan gigi menjadi longgar, mulut dan

mata kering dan rambut rontok. Di samping itu luka sukar sembuh, terjadi anemia, kadang-

kadang jumlah sel darah putih menurun, serta depresi dan timbul gangguan saraf. Gangguan

saraf dapat terjadi berupa histeria, depresi diikuti oleh gangguan psikomotor. Gejala skorbut

akan terlihat bila taraf asam askorbat dalam seru, turun di bawah 0,20 mg/dl.

2. Anemia

Page 15: Vitamin C

Panyakit ini memiliki gejala kurang energi, lemas, mudah mengantuk, dan pada kondisi yang

lebih parah dapat menyebabkan nafas tersengal-sengal kemudian pingsan. Anemia sendiri

adalah penyakit dimana tubuh kekurangan sel darah merah. Sel darah merah dihitung dalam

jumlah hemogoblin. Biasanya juga terjadi pada wanita saat menstruasi atau masa kehamilan.

Untuk menanganinya biasanya mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung zat besi.

Dengan mengkonsumsi juga vitamin C untuk dapat mempermudah penyerapan zat besi

tersebut. Konsumsi zat besi bisa pada ikan, daging dan sayur-sayuran. Hindari juga

ketergantungan pada obat atau menghentikannya dulu sampai sel darah merah Anda kembali

ke jumlah semula.

3. Kulit Kering, Kasar dan Bersisik

Kulit kering juga bisa terjadi akibat dari kekurangan vitamin C pada tubuh. Pada saat kulit

kering, tentu tubuh dalam keadaan tidak fit atau lelah. Misalnya saja saat mencoba

menggarukkan kuku Anda ke kulit maka dengan jelas ada guratan putih, maka kulit anda

menandakan kulit yang kering. Banyak cara untuk menganggulangi kulit kering ini. Atau

pada sela – sela jari kaki terlihat banyak kerutan seperti keriput maka sangat mungkin anda

sendang kekurangan vitamin C. Sebabnya banyak, bisa jadi terpapar sinar matahari terlalu

lama juga bisa mengakibatkan kulit kering. Lalu atasilah dengan mengkonsumsi vitamin C

secara harian.

4. Haemorhages

Pendarahan ini biasanya pada pendarahan kelopak mata, selaput jala mata, dan

memungkinkan untuk mengakibatkan katarak. Saat kekurangan vitamin C maka pembuluh

darah yang berada pada sekitar mata akan sulit melunak sehingga terjadi pendarahan dalam.

Vitamin C inilah yang berfungsi dalam melunakkan pembuluh darah, serta memelihara sel-

sel yang ada. Serta melindungi mata pada oksidasi yang ada sehingga mata tidak mudah

mengalami penyakit pendarahan internal. Mengkonsumsi vitamin C harian mampu mencegah

dari pendarahan internal ini.

5. Gingivitis

Biasanya radang gusi bermula dari plak yang mengendap dan menjadi karang gigi. Akibat

dari penggunaan benang permbersih gigi. Kemudian karang gigi tersebut mengakibatkan gusi

berdarah. Selain itu, kekurangan vitamin C menyebabkan gusi mudah berdarah sehingga

peradangan pun terjadi. Gusi meradang yaitu gusi akan tampak lebih merah dari yang gusi

Page 16: Vitamin C

lain, gusi akan tampak bengkak dan jika disentuh mudah digerakkan, lalu merasa nyeri dan

gusi mulai berdarah. Konsumsi vitamin C untuk menanggulangi adanya radang gusi ini.

6. Tulang Menjadi Kurang Stabil

Kurangnya konsumsi vitamin C juga dapat mengakibatkan perubahan pada tulang rawan

yang mendukung tulang biasa. Walaupun sebenarnya mengkonsumsi kalsium juga mampu

dalam pembentukan tulang menjadi stabil namun kekurangan vitamin C dapat mempengaruhi

penyakit-penyakit yang menyerang tulang. Dengan kurangnya vitamin C maka hubungan

antar jaringan tubuh terutama antar tulang terganggu. Di sini tulang rawan dan tulang biasa

hubungannya akan terganggu. Sehingga pemberian vitamin C tetap harus dilakukan untuk

mencegah tulang menjadi kurang stabil.

7. Kerusakan pada Jantung

Jantung juga menjadi lebih kuat dengan mengkonsumsi rutin vitamin C ini. Saat konsumsi

vitamin C berkurang, maka susunan sel pada pembuluh darah pun rusak, kerusakan pun

akhirnya terjadi pada dinding-dinging jantung. Sel yang rusak akan diisi oleh kolesterol dan

penyakit jantung pun bisa terjadi dengan banyaknya kolesterol yang terisi pada sel yang rusak

ini. Sehingga otot jantung pun melemah. Mengkonsumsi vitamin C inilah yang akan

menyehatkan otot jantung yang terdiri dari jaringan pembuluh darah dan memacu kolesterol

yang dibuang melalui asam empedu.    

8. Penurunan Sistem Imun

Sistem imun manusia juga dapat menurun. Seperti pada artikel tentang vitamin C yang telah

dibuat sebelumnya, dimana kekurangan vitamin C dapat menurunkan sistem imunitas tubuh.

Sehingga infeksi terhadap bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh tidak mampu

ditangkal. Seperti seseorang terkena flu adalah bentuk tubuh tidak mampu melawan infeksi

dari luar tubuh. Konsumsilah vitamin C agar kemampuan imunitas tubuh tidak lagi menurun

akibat rutinitas yang sibuk dan padat.

9. Penurunan Penyembuhan Luka

Vitamin C ini berperan dalam pembentukan kolagen. Kolagen inilah yang merupakan serabut

kuat yang dibutuhkan di setiap tubuh. Jaringan kolagen inilah yang membantu tubuh dalam

penyembuhan luka. Karena kolagen juga terdapat di pembuluh darah. Cegah penurunan

tingkat penyembuhan luka tentu dengan konsumsi vitamin C. Belum kami bahas disini

Page 17: Vitamin C

berapa yang dibutuhkan tubuh untuk vitamin C ini. Untuk kebutuhan vitamin C harian Anda

sekitar 60 mcg perhari. Pada buah jeruk 100 gram terkandung sekitar 40 mcg vitamin C. Jika

Anda ingin mengkonsumsi secara instan, Anda bisa mengkonsumsinya dengan menggunakan

suplemen vitamin C.

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Page 18: Vitamin C

Adapun kesimpulan dari makalah mengenai vitamin C ini adalah Vitamin C ditemukan

oleh Albert Szent-Györgyi pada tahun 1932 yang merupakan vitamin yang dapat larut dalam

air dan paling labil yang berfungsi sebagai antioksidan. Konsentrasi tertinggi vitamin ini

berada di dalam jaringan adrenal, pituitari dan retina. Sumber dari vitamin C banyak

terdapat pada buah-buahan seperti jeruk, stroberi dll. Akibat yang ditimbulkan jika

kekurangan vitamin ini adalah penyakit skorbut dan jika kelebihan mengkonsumsi

suplemen vitamin C akan menderita penyakit batu ginjal.

3.2. SARAN

Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan dapat menjaga keseimbangan dalam

dalam mengkonsumsi vitamin C, jangan sampai kekurangan ataupun kelebihan.

Perhatikan pola makan dan asupan gizi serta vitamin agar tetap hidup sehat dan

melindungi diri dari ancaman penyakit yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: Vitamin C

Bender, David A. 2003. NUTRITIONAL BIOCHEMISTRY OF THE VITAMINS.

Cambridge : Cambridge University Press.

Michael B. Davies, John Austin, David A. Partridge. 1991. VITAMIN C: ITS CHEMISTRY

AND BIOCHEMISTRY. Cambridge : The Royal Society of Chemistry.

Pee, Thomas. 2006. VITAMIN C: NEW RESEARCH. Ney York: Nova Scince Publishers.

https://lailasafitri.wordpress.com/2013/01/09/makalah-vitamin-c-igd/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31127/4/Chapter%20II.pdf