Upload
dinhminh
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENDAHULUAN
• Tegangan yang dikirim ke pelanggan harusmemiliki rentang tertentu sehingga perludilakukan pengaturan.
• Dalam saluran distribusi, drop tegangan dapatterjadi disebabkan oleh aliran arus yang tertahan.
• Drop tegangan primer dan sekunder harusdikendalikan guna menyediakan tegangan yang sesuai kebutuhan user
• Pengaturan tegangan pada gardu induk danfeeder dapat dilakukan untuk mengatur teganganprimer.
Standar Tegangan - (ANSI C84.1-1995)
• Service voltage titik dimana sistem listrikdari penyedia dan konsume terkoneksi normalnya pada meter tanggung jawabutilitas
• Utilization voltage tegangan pada terminal saluran pada peralatan utilitas tanggungjawab fasilitas proses manufaktur peralatanharus didesain sedemikian rupa sehinggadapat digunakan secara memuaskan.
ANSI C84.1 defines three voltage classes
• Low voltage :( <= 1 kV)
• Medium voltage : (1 kV >= Voltage <= 100 kV)
• High voltage : (>= 100 kV)
• standard nominal sistem tegangan denganrentang tegangan lihat Tabel
Overvoltage dan Undervoltage
• Pengaturan peralatan yang tidak tepat dan tidakefisien lampu dengan iluminasi yang tidaktepat atau mesin yang berjalan terlalu cepat atauterlalu lambat
• Tripping pada beban yang sensitif
• Undervoltage dapat menyebabkan overheating pada motor induksi
• Overvoltage menyebabkan kerusakan peralatandan Rugi-rugi yang lebih tinggi pada trafo tanpabeban arus magnetisasi lebih tinggi
Aspek penting drop tegangan
• Beban resistive : – Pada faktor daya yang tinggi, drop tegangan tergangtung
pada resitansi konduktor
– Saat faktor daya = 0,95 faktor daya reactive (qf) = 0,3
– Resintansi memainkan peran utama
• Beban Reactive– Power factor yang menengah atau rendah, drop tegangan
tergantung reactansi konduktor
– Saat faktor daya = 0,8 faktor daya reactive = 0,6
– Power factor yang rendah secara significant menyebabkandrop tegangan
Cara untuk mengurangi drop tegangan
• Meningkatkan faktor daya (menambahkapasitor)
• Reconductor dengan ukuran yang lebih besar
• Rangkaian beban yang seimbang
• Konversikan bagian fase tunggal menjadibagian tiga fase
• Mengurangi beban
• Mengurangi panjang
Teknik Regulasi
• Substation load tap-changing transformers (LTCs)
• Substation feeder or bus voltage regulators
• Line voltage regulators
• Fixed and switched capacitors
Permasalahan Tegangan (sisi primer)
• Excessive unbalance (ketidakseimbanganberlebihan) — Keseimbangan arus mengurangidrop tegangan
• Capacitors — Look for blown fuses, incorrect time clock settings,other incorrect control settings, or switch malfunctions.
• Regulators — Check settings. See if more aggressive settings can improve the voltage profile enough: a higher set voltage, more line drop compensation, and/or a tighter bandwidth
Regulator
• Voltage regulators adalah autotransformer dengan pengatur tap otomatis.
• Umumnya, regulator menyediakan range dari–10 ke +10% dengan 32 langkah. Setiaplangkah adl 5/8%, yaitu 0.75 V pada skala120V.
• Regulator fase tunggal memiliki 3 bushing, : source (S), load (L), dan source-load (SL). Antara S dan L terhubung seri.
Control Tap Changes
• Set voltage : Disebut juga set poin ataubandcenter untuk mengatur keluarantegangan yang diinginkan regulator
• Bandwidth : mengendalikan perbedaantegangan terukur dan tegangan pada set poin.
• Time delay : Waktu tunggu antara waktuketika tegangan keluar dari batas pita danketika pengendali menginisiasi tap. (30-60 s)
line-drop compensator
• Menggunakan model internal dari impedansisaluran distribusi
• User dapat mengatur nilai R dan X padakompensator.
• Pengendali menyesuaikan tap berdasartegangan regulasi relay dimana tegangan PT + tegangan yang melewati rangkaiankompensator drop saluran.
Pendekatan pengaturan
• Load center — dipilih untuk mengaturtegangan yang diberikan titik hilir regulator.
• Voltage spread — Mengatur R dan X untukmendapatkan tegangan dalam pita ketikaoperasi antara beban kecil ke beban penuh.
– Pengaturan R dan X dapat dilakukan secaraproporsional atau non proporsional ke saluran R dan X.