114
WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE PARTAI KEADILAN SEJAHTERA JELANG PEMILU 2014 DI MERDEKA.COM Skripsi DiajukanuntukMemenuhiPersyaratanMemperolehGelarSarjanaKomunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Rahmaidah NIM: 1110051100043 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M

WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

PARTAI KEADILAN SEJAHTERA JELANG PEMILU 2014

DI MERDEKA.COM

Skripsi

DiajukanuntukMemenuhiPersyaratanMemperolehGelarSarjanaKomunikasi Islam

(S.Kom.I)

Oleh:

Rahmaidah

NIM: 1110051100043

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE
Page 3: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE
Page 4: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Stara 1 (S1) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang belaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil plagiat atau hasil

jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Desember2014

Rahmaidah

1110051100043

Page 5: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

i

ABSTRAK

Rahmaidah

1110051100043

Wacana Keterlibatan Anak-Anak Dalam Kampanye Partai Keadilan

Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com.

Kampanye politik merupakan kegiatan politik dalam menyambut

pemilihan umum. Keberhasilan partai politik biasanya dilihat dari banyaknya

massa yang ikut terlibat, bahkan mereka cenderung mengikutsertakan anak-anak

dalam kampanye. Seperti yang terjadi pada kampanye pemilu legislatif pada 16

Maret – 5 April 2014 lalu.Salah satu partai politik yang mendapat sorotan tajam

serta teguran oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Badan

Pengawas Pemilu adalah Partai Keadilan Sejahtera.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat memunculkan pertanyaan.

Bagaimana wacana yang diangkat Merdeka.com terkait pemberitaan keterlibatan

anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014?

Bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk pada

pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera

jelang pemilu 2014 di Merdeka.com? Bagaimana konteks sosial Merdeka.com

pada berita keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera

jelang pemilu 2014?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan berlandaskan

paradigma kritis. Paradigma kritis melihat bahwa media bukanlah saluran yang

bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan

untuk mendominasi kelompok yang tidak dominan. Metode yang digunakan pada

penelitian ini adalah analisis wacana Teun A. Van Dijk. Analisis ini mengaitkan

tiga dimensi yaitu analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

Hasil penelitian dilapangan, pada tahap teks pemberitaan terkait

keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS menggambarkan bagaimana kondisi

kampanye akbar PKS yang menjadi sorotan banyak pihak. Kampanye PKS yang

melibatkan anak-anak tersebut merupakan salah satu pelanggaran kampanye

seperti yang tertera pada Peraturan KPU, dimana pelaksana, peserta dan petugas

kampanye dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang belum memenuhi

syarat sebagai pemilih. Dalam hal ini, Merdeka.com juga mengambil sudut

pandang adanya anak-anak yang memakai atribut PKS, seperti : baju, topi, dan

memegang buku serta bendera kecil yang semuanya beruliskan „saya pilih PKS‟.

Pelanggaran yang dilakukan PKS yang secara sengaja melibatkan anak-anak

dalam kampanyenya merupakan hal yang berusaha ditampilkan dalam

pemberitaan ini. Merdeka.com secara jelas menolak keterlibatan anak-anak dalam

kampanye. Merdeka.com berusaha menggiring masyarakat untuk mengetahui dan

ikut mengawasi berlangsungnya kampanye. Kasus keterlibatan anak-anak setiap

masa kampanye selalu menjadi perdebatan yang tidak jelas solusinya dan terus

Page 6: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

ii

berulang padahal sudah ada aturan kampanye dan Undang-Undang yang

melarangnya.

Kata kunci : PKS, Merdeka.com, Kampanye politik, Hierarki Pengaruh,

Analisis Wacana Teun A. Van Dijk.

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas

berkat rahmat dan kuasa-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,

serta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Alhamdulillah, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Wacana Keterlibatan Anak-Anak dalam Kampanye Partai Keadilan

Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com”, yang disusun untuk memenuhi

persyaratan dalam memperoleh gelar Strata 1 (S1), di lingkungan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Peneliti secara khusus ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua

orangtua peneliti, yaitu Ibunda Neliati dan Ayahanda Ramlan Hasibuan yang

selama ini selalu mendukung anak-anaknya untuk menjadi manusia lebih baik,

bermanfaat, dan bisa membanggakan. Terimakasih juga karena telah memberikan

semangat dan kasih sayang yang tidak pernah ada hentinya. Semoga mereka

selalu dalam lindungan Allah SWT dan selalu diberikan kesehatan olehNya.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan dan kelemahan. Peneliti yakin skripsi ini tidak akan berjalan baik dan

Page 7: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

iii

lancar tanpa adanya bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu

peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M.A. Wakil Dekan I

Bidang Akademik, Dr. Suparto, M. Ed, Ph.D. Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, Drs. Jumroni, M.Si, serta Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan, H. Sunandar, M.A.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si. serta Sekretaris

Konsentrasi Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A. yang selalu

berkenan membantu peneliti dalam hal perkuliahan.

3. Dr. Gun Gun Heryanto, M. Si selaku dosen pembimbing dan

inspirator bagi peneliti untuk terus belajar dan menjadi manusia yang

lebih bermanfaat. Terimakasih peneliti ucapkan karena telah sabar

dapat meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, ilmu, dan

motivasi hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga

selalu menjadi dosen yang membanggakan dan istimewa di hati

mahasiswa.

4. Rubiyanah, M.A dan Ade Rina Farida, M.Si, yang selalu berkenan

membantu dan member motivasi terhadap peneliti

5. Segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu serta

pengalaman kepada peneliti selama menuntut ilmu di Jurusan

Jurnalistik.

Page 8: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

iv

6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam

urusan administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi.

7. Ramadhian Fadillah dan M. Hasits (Staf Redaksi Merdeka.com)

selaku narasumber yang telah meluangkan waktu dan memberikan

informasi kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini.

8. Ali Akbar Faisal, adik peneliti yang selalu memberikan semangat

serta dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian

ini dengan baik.

9. Sahabat seperjuangan dan terbaik peneliti, Hetty Choiriyah,

Anastasia, Weldania, Kristanti, Isye, Nurviki, Nurbayani, Richie,

Irvan Ramadhan, Farhan Kamal, Fajar Yugaswara,

Halimatussa‟diyah, Aditya Herdiansyah, Rijuan Hartadian Putra,

Ahmad Fauzi, Damar, Kenwal, Siti Nurhayati, Puput, dan Ambar

Widati. Terimakasih sudah memberikan semangat serta motivasi

selama penelitian dan menerima semua keluh kesah peneliti dengan

sabar. Semoga persahabatan dan tali silaturahmi kita tidak akan

pernah terputus sampai kapanpun dan semoga semua yang kita cita-

citakan dapat tercapai.

10. Teman-teman Jurnalistik 2010 yang telah berjuang bersama-sama

dalam mengikuti perkuliahan selama hampir empat tahun.

Terimakasih atas pertemanan, dan pengalaman yang telah diberikan

kepada peneliti.

Page 9: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

v

11. Teman-teman KKN PERS 2013 yang telah memberikan pengalaman

berharga sepanjang mengabdikan diri bersama di Desa Rajeg Mulya.

12. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap

penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu

persatu. Namun, hal ini tidak mengurangi rasa hormat dan ucapan

terimakasih peneliti.

Akhir kata, Peneliti menyadari skripsi ini masih belum mencapai

kesempurnaan namun peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk

dapat menyelesaikannya dengan baik. Peneliti berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Ciputat, 18 Desember 2014

Peneliti

Page 10: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah.............................. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................. 9

D. Kajian Pustaka........................................................ 10

E. Metodologi Penelitian ............................................ 12

F. SistematikaPenulisan ............................................. 17

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk ....................... 18

1. Teks ................................................................ 19

2. Kognisi Sosial ................................................. 29

3. Konteks Sosial ................................................ 30

B. Konseptualisasi Kampanye .................................... 31

C. Media Online.......................................................... 34

D. Konseptualisasi Berita............................................ 35

1. Definisi Berita ................................................. 36

2. Nilai-nilai Sebuah Berita ................................ 37

3. Jenis-jenis Berita ............................................. 39

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil dan Perkembangan Merdeka.com ................ 40

B. Visi dan Misi Merdeka.com ................................... 43

C. Alur Berita di Merdeka.com .................................. 44

D. Struktur Organisasi Merdeka.com ......................... 45

BAB IV Temuan dan Analisis Data

Page 11: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

vii

A. Wacana Keterlibatan Anak-anak di Merdeka.com 49

1. Analisis Teks edisi 16 Maret 2014 .................. 51

2. Analisis Teks edisi 24 Maret 2014 .................. 62

B. Analisis Kognisi Sosial .......................................... 72

C. Analisis Konteks Sosial ......................................... 78

D. Interpretasi Peneltian.............................................. 84

BAB V Penutup

A. Kesimpulan ............................................................ 85

B. Saran....................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

viii

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Struktur Teks Menurut Van Dijk ........................................... 23

Tabel 2.2 Elemen wacana van Dijk ....................................................... 24

Tabel 3.1 Struktur organisasi kepengurusan Merdeka.com ................... 46

Tabel 3.3 Tim Redaksi Daerah .............................................................. 47

Tabel 3.4 Tim Foto Merdeka.com.......................................................... 48

Tabel 3.5 Rubrikasi Merdeka.com ......................................................... 49

Tabel 4.1 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 1 “Kampanye

Bawa Anak PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini”,

Edisi 16 Maret 2014 ............................................................. 60

Tabel 4.2 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 2 “Panitia Sudah

Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye”,

Edisi 24 Maret 2014 ............................................................. 70

Page 13: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang

cukup signifikan sebagai bagian dari kehidupan manusia sehari-

hari. Seperti kita ketahui hampir pada setiap aspek kegiatan manusia, baik

yang dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama selalu mempunyai

hubungan dengan aktivitas komunikasi massa. Selain itu, tanggapan

masyarakat yang tinggi terhadap program komunikasi melalui media

massa seperti : televisi, radio, surat kabar, majalah, dan internet

menjadikan setiap saat masyarakat tidak dapat terlepas dari pengaruh

media massa.

Saat ini, masyarakat tidak hanya disuguhkan informasi melalui

media massa surat kabar, televisi maupun radio saja. Tetapi telah hadir

situs berita edisionline dari media cetak surat kabar atau majalah, seperti:

Merdeka.com, Kompas.com, Detik.Com, Republika Online, dan lain-lain.

Media online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online

disebut juga cyber journalism yang dapat didefinisikan sebagai pelaporan

fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didisturibusikan melalui internet.

Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya

menggunakan perangkat internet. Meskipun baru, media online sebagai

salah satu jenis media massa yang tergolong memiliki pertumbuhan yang

spektakuler. Dibanding media lain, media online memiliki kekuatan besar

seperti jangkauannya yang tidak terbatas, dalam artian bangsa pasarnya

Page 14: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

2

adalah dunia. Selain itu, biayanya sangat murah karena tidak butuh biaya

cetak, biaya kertas (paperless), biaya distribusi dan penulisnya bisa dari

mana saja, dapat diakses selama 24 jam dan berita yang lama masih bisa

diakses karena ada fasilitas arsip.

Dalam skripsi ini saya ingin membahas mengenai wacana

keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang

pemilu di media online Merdeka.com. Pada pemberitaan di Merdeka.com

tanggal 16 Maret 2014 menjelaskan bahwa, sejak kampanye pemilu

terbuka berlangsung pada 16 Maret 2014, terdapat pelanggaran-

pelanggaran yang terjadi dalam kampanye dan aksi para peserta partai

yang digelar beberapa partai politik pun semakin banyak bermunculan.

Pada saat itu yang sedang menjadi sorotan Badan Pengawas Pemilu

(Bawaslu), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan masyarakat

adalah pemberitaan mengenai banyaknya para peserta partai politik yang

melibatkan anak-anak dibawah umur pada saat kampanye pemilu.1

KPAI menemukan pelanggaran yang dilakukan semua partai

politik dalam kampanye pemilu legislatif terkait pelibatan anak-anak

dalam kampanye. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia

pada tiga hari penyelenggaraan kampanye terbuka, yaitu Minggu

(16/3/2014) hingga Selasa (18/3/2014), ada sejumlah dugaan pelanggaran

kampanye berupa pelibatan anak-anak yang dilakukan partai politik.

Pelanggaran kampanye yang dilakukan partai politik dengan

melibatkan anak-anak dalam kampanye pemilu legislatif tentunya telah

1 www.merdeka.com, “ Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut untuk Pendidikan Politik

Dini,” dilihat pada 11 September 2014.

Page 15: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

3

melanggar Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002

tentang Perlindungan anak. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang

Undang Nomor 23 tahun 2002 :

1. Pasal 15

Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari :

a. Penyalahgunaan dalam kegiatan politik.

b. Pelibatan dalam sengketa bersenjata.

c. Pelibatan dalam kerusuhan sosial.

d. Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan.

e. Pelibatan dalam peperangan.

2. Pasal 87

Setiap orang yang secara melawan hukum merekrut atau memperalat anak

untuk kepentingan militer, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 atau

penyalahgunaan dalam kegiatan politik atau pelibatan dalam sengketa

bersenjata atau pelibatan dalam kerusuhan sosial atau pelibatan dalam

peristiwa yang mengandung unsur kekerasan atau pelibatan dalam

peperangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15dipidana dengan pidana

penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak

Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).2

KPAI melaporkan sejumlah pelanggaran terkait pelibatan anak-

anak oleh partai politik dalam pemilu 2014 ke Badan Pengawas Pemilu RI,

Rabu (19/3/2014). Ketua KPAI, Asrorun Ni‟am Sholeh mendatangi kantor

Bawaslu dan ditemui langsung oleh Ketua Bawaslu RI, Muhammad dan

2www.Depkop.go.id/.../02.%2002 Undang-undang- nomor 23 tahun 2002. Dilihat pada

tanggal 17 Agustus 2014.

Page 16: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

4

Sekretaris jenderal, Gunawan Suswantoro di Media Center Bawaslu RI.

Berdasarkan hasil pemantauan dan pengawasan KPAI terkait

penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik selama 3 hari (16 -18 maret

2014) menunjukkan kesadaran penyelenggara kampanye akan

perlindungan anak masih rendah. Hasil tabulasi data KPAI terkait parpol

yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye menunjukkan

bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah melakukan 14 pelanggaran,

disusul PDIP dengan 10 pelanggaran, Golkar, Hanura dan PKPI 8

pelanggaran, Nasdem 7 pelanggaran, Gerindra 6 pelanggaran , Demokrat

dan PPP 6 pelanggaran, PKB dan PAN 5 serta PBB dengan 4

pelanggaran.3

Indikator pelanggaran pelibatan anak dalam kegiatan yang paling

banyak dilanggar dalam kampanye adalah memobilisasi anak oleh partai

politik atau calon legislatif dan menggunakan anak untuk memakai atribut

kampanye.

Sedangkan kegiatan kampanye pemilu 2014 yang berdampak

langsung pada anak adalah sebagian calon legislatif maupun partai politik

menggunakan tempat bermain anak atau tempat pendidikan anak untuk

kegiatan kampanye terbuka, salah satunya yang dilakukan oleh PKPI.

Dalam memberikan laporan dugaan pelibatan anak, KPAI juga

berkomitmen untuk bekerjasama dengan Bawaslu terkait dengan

pengawasan terhadap pelibatan anak dalam kampanye politik oleh peserta

3Bawaslu-dki.go.id/berita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu. Dilihat

pada tanggal 17 Agustus 2014

Page 17: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

5

pemilu. Kerjasama tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman atau

MoUyangditandatangani pada hari yang sama. Sementara itu merespon

laporan KPAI tersebut, Ketua Bawaslu menyatakan bahwa semua temuan

dan laporan tersebut wajib untuk ditindaklanjuti, karena laporan itu

substansinya merupakan laporan dari masyarakat melalui KPAI.4

Pengangkatan wacana keterlibatan anak-anak dalam kampanye

Partai Keadilan Sejahtera ini menarik diteliti karena telah dijelaskan

menurut pasal 87 UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,

pelaku pelibatan anak dalam kampanye dapat dipidana penjara 5 tahun

atau denda 100 juta tetapi masih banyak partai politik yang melanggarnya

dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye dan hal ini belum

ditindaklanjuti secara serius dengan memberikan sanksi tegas dari

Bawaslu maupun KPU.

Partai Keadilan Sejahtera menjadi salah satu partai yang paling

banyak melakukan pelanggaran kampanye dengan melibatkan anak-anak

dalam kegiatan kampanye partai politik.5 PKS adalah partai politik yang

ikut meramaikan pemilu tahun 2014. PKS merupakan salah satu partai

besar di Indonesia. Pada pemilihan umum tahun 2014, Komisi Pemilihan

Umum menempatkan PKS ke dalam sepuluh besar partai yang lolos uji

verifikasi.

Pemberitaan mengenai pelanggaran yang dilakukan Partai

Keadilan Sejahtera telah banyak beredar di berbagai media cetak, televisi

4Bawaslu-dki.go.id/berita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu. Dilihat

pada tanggal 17 Agustus 2014.

5www.m.antaranews.com/.../pks-terbanyak-libatkan-anak-dalam-kampanye. Dilihat pada

11 September 2014.

Page 18: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

6

dan situs berita online. Salah satu media online yang terus memberitakan

pelanggaran yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera ini adalah

media online Merdeka.com.

Sebagai salah satu media nasional, Merdeka.com menjadi salah

satu media yang gencar melakukan pemberitaan terhadap keterlibatan

anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014.

Hal ini menarik untuk dilihat sejauh mana kecendrungan yang timbul

dalam pemberitaan Merdeka.com, mengenai keterlibatan anak-anak dalam

kampanye PKS jelang pemilu 2014 yang termuat di dalamnya. Apakah

media online seperti Merdeka.com, yang berfungsi sebagai saluran aktif

dan dapat melakukan intervensi terhadap pesan, memberitakan peristiwa

tersebut sesuai dengan kepentingan ideologisnya dalam masyarakat

dengan melakukan proses produksi wacana yang disesuaikan dengan

kepentingannya, ataukah tetap berusaha obyektif dan seimbang dalam

pemberitaannya.

Dalam hal ini peneliti seperti melihat Merdeka memiliki

kepentingan tertentu mengapa sampai menjadikan isu keterlibatan anak-

anak dalam kampanye PKS ini terus diberitakan di medianya padahal pada

saat itu banyak juga para peserta dari partai politik lain yang melakukan

pelanggaran yang sama dengan membawa anak-anak dalam kampanye.

Tetapi Merdeka.com justru mengambil angle mengenai PKS.

Peneliti memilih berita edisi 16 dan 24 maret 2014 karena pada

edisi tersebut sedang berlangsung masa kampanye pemilu legislatif, terkait

keterlibatan anak-anak dalam kampanye pemilu legislatif tersebut dan

Page 19: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

7

setelah adanya laporan dari KPAI dan masyarakat. Maka, Bawaslu juga

segera memanggil Presiden PKS dalam waktu dekat dari kampanye yang

dilakukan tanggal 16 Maret 2014. Rencananya, Anis Matta akan diminta

keterangannya terkait dugaan pelanggaran akibat pernyataannya yang

mengatakan bahwa melibatkan anak -anak dalam kampanye merupakan

pendidikan politik sejak dini. Setelah mendapat sorotan dari media serta

mendapat teguran dari Bawaslu. Kampanye PKS disejumlah daerah sudah

ada tempat penitipan anak, namun masih terlihat kader PKS tetap bawa

anak ikut kampanye.

Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas, maka penelitian ini

diberi judul “Wacana Keterlibatan Anak-anak Dalam Kampanye

Partai Keadilan Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus dan terarah.

Peneliti membatasi masalah hanya dilihat dari berita-berita yang ada di

situs online Merdeka.com pada edisi 16 Maret dan 24 Maret 2014. Dan

tentunya hanya berita yang berkaitan dengan keterlibatan anak-anak dalam

kampanye PKS.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka peneliti

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

Page 20: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

8

1. Bagaimana wacana yang diangkat Merdeka.com terkait pemberitaan

keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera

jelang pemilu 2014?

2. Bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang

dibentuk pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye

Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com?

3. Bagaimana konteks sosial Merdeka.com pada berita keterlibatan anak-

anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas maka penelitian ini

mempunyai beberapa tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana wacana yang diangkat Merdeka.com

terkait pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai

Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014.

2. Untuk mengetahui bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi

wacana yang dibentuk pada pemberitaan keterlibatan anak-anak

dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di

Merdeka.com

3. Untuk mengetahui bagaimana konteks sosial Merdeka.com yang

digambarkan mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye

Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Page 21: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

9

Penelitian ini diharapkan memiliki fungsi dan manfaat secara

akademis. Manfaat ini ditujukan pada pengembangan ilmu komunikasi

dan mempelajari bagaimana media menganalisis sebuah berita untuk

disampaikan kepada masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sebuah informasi awalan bagi siapa saja yang akan melakukan penelitian

serupa di masa yang akan datang.

b. Manfaat Praktis

Adapun dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai bahan informasi dan data yang dapat dipergunakan di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan perguruan tinggi lainnya untuk menunjang

pengetahuan mengenai studi tentang ilmu komunikasi. Dari penelitian ini

diharapkan juga agar media online Merdeka.com dapat lebih bermanfaat

menjadi bahan masukan dalam bidang informasi dan media penghubung

antara masyarakat dan pemerintah.

D. Kajian Pustaka

Setelah peneliti melakukan pengamatan di Perpustakaan Utama

dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah UIN Jakarta. Maka, pada

penelitian ini, peneliti menggunakan skripsi sebagai acuan dan rujukan

bagi peneliti dalam merumuskan permasalahan dan menjadi referensi

tambahan selain buku, website, dan koran. Adapun judul-judul skripsi

yang peneliti dapatkan diantaranya adalah :

1. Wacana Mundurnya Luthfi Hasan Ishaaq Pada Pemberitaan

Harian Kompas. Marisha Arianti Agustin (109051100052),

Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran

Page 22: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

10

Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif

Hidayatullah Jakarta 1434 H/ 2013 M.

2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk Berita Tentang Calon

Presiden RI 2009 Partai Keadian Sejahtera di Harian

Republika, Mochamad Arifin (105051102020), Konsentrasi

Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas

Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah

Jakarta 1430 H/ 2009 M.

3. Studi Analisis Wacana Terhadap Pemberitaan Partai Nasdem di

Harian Media Indonesia, Isnaanto Achmad Maulana

(207051000662), Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi

Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H/ 2013M.

4. Wacana Kekerasan Oknum Aparat Terhadap Wartawan Pada

Harian Republika Edisi 17 Oktober 2012. Ana Aryati

(109051100005),Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi

Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H/ 2013M.

Setelah peneliti melihat beberapa penelitian dan skripsi yang terkait

teori maupun tema mengenai permasalahan yang peneliti angkat, maka

peneliti memutuskan menggunakan Analisis Wacana konsep Teun A. Van

Dijk sebagai metode penelitian. Dalam penelitian ini berbeda dengan

penelitian lainnya, karena pada skripsi ini peneliti menggunakan situs

berita Merdeka.com seputar berita keterlibatan anak-anak dalam

Page 23: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

11

kampanye PKS jelang pemilu 2014 sebagai objek penelitian. Sedangkan

untuk teknis penulisan hasil penelitian ini mengacu pada buku pedoman

penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi

Dkk, diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development

Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun

2007. Maka dari tinjauan pustaka ini, peneliti yakin apa yang akan diteliti

belum ada sebelumnya. Untuk itu peneliti yakin mengajukan penelitian

tersebut sebagai awal untuk mengajukan skripsi.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian pemberitaan ini, peneliti menggunakan

paradigma kritis. Paradigma kritis melihat bahwa media bukanlah saluran

yang bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan

digunakan untuk mendominasi kelompok yang tidak dominan.

Paradigma kritis mempunyai pandangan tersendiri terhadap berita,

yang bersumber pada bagaimana berita tersebut diproduksi dan bagaimana

kedudukan wartawan dan media bersangkutan dalam keseluruhan proses

produksi berita. Paradigma pluralis percaya bahwa wartawan dan media

adalah entitas yang otonom, dan berita yang dihasilkan haruslah

menggambarkan realitas yang terjadi di lapangan. Sementara paradigma

kritis mempertanyakan posisi wartawan dan media dalam keseluruhan

struktur sosial dan kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat. Pada

Page 24: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

12

akhirnya posisi tersebut memperngaruhi berita, bukan pencerminan dari

realitas yang sesungguhnya.6

Paradigma ini merepresentasi peran yang ada dalam pembentukan

subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di

dalamnya. Paradigma ini mendukung nilai-nilai tertentu dan menggunakan

nilai-nilai tertentu untuk mengevaluasi dan mengkritik status quo (keadaan

tetap) dan menyediakan cara-cara pengganti untuk menafsirkan peran

sosial media massa. Paradigma kritis digunakan untuk menggali dan

mengetahui bagaimana wacana sebuah berita mengenai keterlibatan anak-

anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di

Merdeka.com.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif pada penelitiannya.

Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum

yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial dan

budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan

untuk memperoleh gambaran mengenai kategorisasi tertentu.7

Pada pendekatan kualitatif dimana penelitian tidak menggunakan

data statistik, umumnya berbentuk narasi atau gambar-gambar.8 Penelitian

dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk

menjelaskan sebuah fenomena melalui pengumpulan data yang mendalam.

6Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media, ( Yogyakarta : LkiS

Pelangi Aksara, 2001), h.31-32 7Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media( Yogyakarta : LkiS Pelangi

Aksara, 2011), h.302 8Ronny Kontur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis(Jakarta: CV.

Teruna Grafica,2005), h. 16

Page 25: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

13

3. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu menurut

Sukmadinata penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang

ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik

fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.9 Fenomena itu bisa

berupa : bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan,

dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.

Melalui penelitian deskriptif ini peneliti akan mendeskripsikan atau

mengkonstruksi secara mendalam terhadap subjek penelitian tersebut.

4. Teknik Penelitian

Dalam hal menganalisis data, peneliti menyusun data-data dahulu

agar sistematis, lalu diklasifikasikan untuk kemudian dianalisa sesuai

dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, untuk selanjutnya disajikan

dalam bentuk laporan ilmiah. Untuk menganalisis berita mengenai

keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 di

Merdeka.com. Maka peneliti menggunakan metode kualitatif, yakni dengan

menganalisis data berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dan studi

dokumentasi.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi wacana.

Analisis wacana adalah analisis yang dimaksudkan untuk membongkar

maksud dan makna-makna tertentu.10

Akan tetapi yang menjadi titik

perhatian dari peneliti bukan apakah media memberitakan negatif atau

9 Nur Fatimah, “Penelitian Deskriptif”, dalam htttp://nurfatimahdaulay18.blogspot.com.

Dilihat pada 17 November 2014

10

Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara,

2011), h.5

Page 26: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

14

positif mengenai suatu peristiwa melainkan bagaimana berita atau wacana

yang dibuat oleh media tersebut. Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan model wacana Teun A. Van Dijk.Van Dijk menganalisis

bagaimana wacana media turut memperkuat rasialisme yang ada dalam

masyarakat.

Banyak sekali rasialisme yang diwujudkan dan diekspresikan

melalui teks. Akan tetapi, Van Dijk tidak hanya mengeksklusi modelnya

semata-mata dengan menganalisis teks saja, tetapi Ia juga melihat

bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada

dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran yang

membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.11

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam

mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan yang diantaranya

adalah :

a) Observasi Teks

Peneliti melakukan pengamatan langsung ke kantor media online

Merdeka.com. Hal ini dilakukan guna mendapatkan data yang valid dan

secara langsung, sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggung

jawabkan. Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek

(orang), objek (benda-benda), atau kejadian yang sistematik tanpa adanya

pertanyaan maupun komunikasi dengan individu-individu. Data yang

11

Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar analisis teks media(Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara,

2011), h. 224

Page 27: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

15

dikumpulkan pada umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat atau rinci, serta

bebas dari respon biasa.12

b) Wawancara

Wawancara adalah suatu cara data yang digunakan untuk memperoleh

informasi langsung dari sumbernya.13

Wawancara ini ditujukan kepada

pihak yang terlibat dalam proses pencarian berita hingga berita tersebut

dipublikasikan. Peneliti melakukan wawancara dengan Ramadhian

Fadillah selaku Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com dan M. Hasits

selaku Editor sekaligus menjabat sebagai Redaktur Bidang Politik

Merdeka.com. Dalam hal ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan

kepada narasumber terkait proses pemberitaan, mulai dari proses

pemilihan tema yang diangkat, peliputan hingga proses

mempublikasikannya kepada khalayak.

6. Subjek dan Objek Penelitian

Unit analisis dari penelitian ini adalah Merdeka.com dan unit

pengamatannya adalah teks berita yang dipakai mengenai keterlibatan

anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014.

7. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

12

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi (Jakarta: Raja

Grafindo Persada,2005), h.34. 13

Rachmat Kriantono, Teknik Praktis Riset Komunikassi : Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Public Relatition , Advertising, Organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta:Kencana,

2007), h. 96

Page 28: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

16

penelitian, metodologi penelitian tinjauan pustaka dan

sistematika penulisan.

BAB II Kajian Teori

Dalam bab ini menjelaskan secara rinci mengenai Analisis

wacana Teun A. Van Dijk, konseptualisasi kampanye,

media online, dan konseptualisasi berita berita.

BAB III Gambaran Umum

Bab ini akan membahas tentang profil Merdeka.com,

sejarah berdirinya, visi misi, alur berita, dan struktur

organisasi di Merdeka.com.

BAB IV Analisis Data

Pada bab ini gambaran beberapa berita terkait wacana

keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan

Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com. Adapun

pendekatan analisis yang digunakan dalam bab ini adalah

analisis wacana model Teun A. Van Dijk. Model ini

menekankan pada tiga aspek yaitu : teks, kognisi sosial, dan

konteks sosial.

BAB V Penutup

Dalam bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan atas

analisis penelitian dan kritik serta saran dari permasalahan

yang diangkat.

Page 29: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

17

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Analisis Wacana

Dalam melakukan analisis terhadap teks media, terdapat beberapa analisis

yang dapat digunakan. Diantaranya adalah analisis isi, analisis semiotika, analisis

framing, dan analisis wacana. Secara singkat jika didefinisikan analisis isi adalah

melihat apa yang tertulis dalam teks media. Analisis semiotika meneliti kepada

penandaan yang terdapat dalam bahasa atau gambar. Analisis framing membedah

cara-cara media dalam mengkonstruksi fakta dengan menonjolkan dan

menghilangkan bagian tertentu dan mengarahkan suatu pemberitaan. Sedangkan

analisis wacana melihat bagaimana cara wartawan dan media mewacanakan

suatu peristiwa dengan meneliti struktur dan kesinambungan suatu teks.14

Analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan dalam komunikasi

atau telaah mengenai aneka fungsi (pragmatik) bahasa15

. Dengan analisis wacana

kita tidak hanya mengetahui isi sebuah teks, tetapi juga bagaimana pesan itu

disampaikan lewat kata, frase, kalimat, metafora seperti apa yang disampaikan,

mengapa harus disampaikan dan bagaimana pesan-pesan teks tersebut dapat

tersusun. Analisis wacana lebih menekannya pada isi pesan yang akan diteliti.

Kepaduan dan kesatuan serta penafsiran peneliti adalah unsur penting dalam

sebuah analisis wacana.

Istilah wacana saat ini berasal dari bahasa Latin yaitu kata discursus yang

berarti “lari kian-kemari”. Secara sederhana, wacana ialah cara objek atau ide

14

Alex Sobur, Analisis Teks Media suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotika, dan Analisis Framing (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.3-6. 15

Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana (Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.72.

17

Page 30: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

18

diperbincangkan secara terbuka kepada publik sehingga menimbulkan

pemahaman tertentu yang tersebar luas.16

Pengertian lain mengenai Wacana ialah

rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi, biasanya terdiri

dari seperangkat kalimat yang memiliki kesinambungan dengan kalimat

lainnya.17

Berdasarkan dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Analisis

wacana mampu melihat dan membongkar praktik ideologi dalam sebuah media.

Dalam konsep-konsep wacana mengetahui bagaimana sebuah media dan bahasa

yang digunakan dijadikan kelompok dominan sebagai alat untuk

mempresentasikan realitas, sehingga realitas yang sesungguhnya menjadi

terdistorsi.

Dalam analisis wacana terdapat tiga pandangan mengenai bahasa,

diantaranya adalah18

:

a. Pandangan pertama diwakili oleh kaum positivisme-empiris. Analisis

wacana dalam perspektif ini dimaksudkan untuk menggambarkan tata

aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Disini wacana diukur

dengan pertimbangan kebenaran atau ketidakbenaran (menurut sintaksis

dan semantik).

b. Pandangan kedua adalah konstruktivisme. yang banyak dipengaruhi oleh

pemikiran fenomenologis. Aliran ini menolak pandangan positivisme-

empiris yang memisahkan subjek dan objek bahasa. Dalam pandangan

16

Alex Sobur, AnalisisTeks Media (Bandung : PTRemajaRosdaKarya, 2012), h. 11 17

Alex Sobur, AnalisisTeks Media (Bandung : PTRemajaRosdaKarya, 2012), h. 10 18

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantarAnalisisTeks Media (Yogyakarta :LKis, 2011) h.

17.

Page 31: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

19

konstruktivisme, bahasa tidak lagi dilihat sebagai alat untuk memahami

realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai

penyampai pernyataan. Konstruktivisme justru menganggap subjek sebagai

faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-hubungan sosialnya.

Subjek memiliki kemampuan melakukan kontrol terhadap maksud-maksud

tertentu dalam setiap wacana. Dalam perspektif ini bahasa diatur dan

dihidupkan oleh pernyataan-pernyataan yang bertujuan, dimana setiap

pernyataan pada dasarnya ada dalam tindakan penciptaan makna, yakni

tindakan pembentukan diri serta pengungkapan jati diri sang pembicara.

c. Pandangan ketiga disebut sebagai pandangan kritis yang lebih

menekankan pada kekuatan yang ada pada proses produksi dan reproduksi

sebuah makna. Bahasa menurut pandangan kritis merupakan sebuah

representasi yang berperan untuk membentuk subjek, tema-tema wacana

dan strategi wacana tertentu dalam sebuah teks.19

Analisis wacana dipakai

untuk mengetahui kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa, batasan-

batasan apa yang diperkenankan menjadi sebuah wacana, dan topik apa

yang tepat untuk diangkat. Dari pandangan kritis ini wacana melihat

bahwa bahasa terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama dalam

pembentukan subjek, dan berbagai tindakan representasi yang terdapat

dalam masyarakat.

Analisis wacana kritis merupakan sebuah kajian yang meneliti teks media

dari beberapa aspek , karena analisis wacana kritis melihat bahwa fakta dalam

19

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media (Yogyakarta : LKis, 2011) h.

6

Page 32: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

20

teks berita merupakan hasil proses adanya pertarungan diantara kekuatan politik,

ekonomi, dan sosial yang ada pada sebuah media dan masyarakat.

1. Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk

Dalam analisis wacana model Teun A. Van Dijk dikatakan bahwa

penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks

semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga

diamati. Di sini harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita

memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. 20

Dari berbagai kasus dan ribuan berita, Van Dijk menganalisis bagaimana

wacana media turut memperkuat rasialisme yang ada dalam masyarakat. Banyak

sekali rasialisme yang diwujudkan dan diekspresikan melalui teks. Akan tetapi,

Van Dijk tidak hanya mengeksklusi modelnya semata-mata dengan menganalisis

teks saja, tetapi Ia juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan

kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau

pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.21

Analisis wacana menurut Van Dijk terbagi menjadi tiga dimensi,

diantaranya adalah : teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Dalam analisisnya

Van Dijk menggabungkan ketiga dimensi menjadi satu kesatuan analisis. Pada

analisis teks, disini Van Dijk mengatakan bahwa yang diteliti adalah bagaimana

struktur teks dan strategi wacana yang digunakan untuk mengangkat suatu tema

tertentu dalam sebuah berita. Dalam dimensi kognisi sosial dapat dipelajari

20

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media (Yogyakarta :LKis, 2011), h.

221. 21

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h.

224.

Page 33: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

21

bagaimana berita tersebut diproduksi dan bagaimana kedudukan wartawan dan

media dalam keseluruhan proses produksi berita. Aspek ketiga yaitu konteks

sosial mempelajari bagaimana bangunan wacana yang berkembang dalam

masyarakat akan suatu masalah atau berita.

Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi atau

bangunan : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis Van Dijk adalah

menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis22

.

a. Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri dari beberapa struktur atau tingkatan

yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya kedalam tiga

tingkatan. Pertama, struktur makro. Struktur ini merupakan makna global atau

umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang

dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur yaitu merupakan struktur

wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian

teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah

maknawacana yang dapat diamati dari bagian terkecil suatu teks yakni kata,

kalimat, proposisi, anak kalimt, parafrase, dan gambar.23

Bagian teks dalam model Van Dijk dilihat saling mendukung mengandung

arti yang koheren satu sama lain. Hal ini karena semua teks dipandang Van Dijk

mempunyai suatu aturan yang dapat dilihat sebagai suatu piramida. Apabila

digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut :

22

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h.

225. 23

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteksmedia (Yogyakarta :LKis, 2011), h. 225

Page 34: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

22

Tabel 2.1 : Struktur Teks Menurut Van Dijk

Pemakaian kata, kalimat, proposisi, retorika tertentu oleh sebuah media

dipahami Van Dijk sebagai bagian dari strategi seorang wartawan. Penggunaan

kata-kata tertentu, gaya, dan kalimat tertentu bukan hanya dipandang sebagai cara

berkomunikasi, tetapi dipandang sebagai politik berkomunikasi yaitu suatu cara

untuk mempengaruhi pendapat umum, menciptakan dukungan, memperkuat

legitimasi, dan menyingkirkan lawan. Struktur wacana adalah cara yang efektif

untuk melihat proses retorika dan persuasi yang dijalankan ketika seseorang

menyampaikan pesan. Kata-kata tertentu mungkin dipilih untuk mempertegas

pilihan dan sikap, membentuk kesadaran politik, dan sebagainya. Berikut akan

diuraikan satu persatu elemen wacana van Dijk tersebut.24

24

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h. 228.

Struktur Makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari

topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks.

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi,

penutup dan kesimpulan.

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari

pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.

Page 35: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

23

Tabel 2.2

Elemen wacana van Dijk25

STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro TEMATIK

Tematik atau topik yang

dikedepankan dalam suatu

berita.

Topik

Superstruktur SKEMATIK

Bagaimana bagian dan urutan

berita diskemakan dalam teks

berita utuh.

Skema

Struktur Mikro SEMANTIK

Makna yang ingin ditekankan

dalam teks berita. Misal

dengan memberi detil pada

satu sisi atau membuat

eksplisit satu sisi dan

mengurangi detil sisi lain.

Latar, Detil, Maksud,

Pranggapan, Nominalisasi.

25

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h.228-229.

Page 36: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

24

Struktur Mikro SINTAKSIS

Bagamaina kalimat (bentuk,

susunan) yang dipilih.

Bentukkalimat,koherensi,

dan kata ganti

Struktur Mikro STILISTIK

Bagaimana pilihan kata yang

dipakai dalam teks berita.

Leksikon

Struktur Mikro RETORIS

Bagaimana dan dengan cara

penekanan dilakukan.

Grafis, metafora, Ekspresi.

i. Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks.

Topik menggambarkan gagasan apa yang dikedepankan atau gagasan

inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa.26

i. Skematik

26

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media (Yogyakarta :LKis, 2011),h.

229.

Page 37: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

25

Skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu

yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan

urutan tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang

didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai strategi

untuk menyembunyikan informasi tertentu. Upaya penyembunyian itu

dilakukan dengan menempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang

menonjol.

ii. Semantik

Semantik dalam skema van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal

(local meaning), yakni makna yang muncul dari hubungan

antarkalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna

tertentu dalam suatu bangunan teks. Latar adalah bagian berita yang

dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Latar

yang dipilih wartawan menentukan ke arah mana pandangan khalayak

hendak dibawa kemana mengenai suatu peristiwa. Detil adalah strategi

bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang

implisit. Maksud hampir sama dengan detil. Tetapi, dalam detil

informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan dengan

detil dan panjang. Elemen maksud melihat informasi yang

menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas.

iii. Sintaksis

Sintaksis adalah sebuah struktur teks yang dalam pengemasannya

menetukan koherensi dan kata ganti yang digunakan pada kalimat.

Strategi pada level sintaksis di antaranya : Koherensi adalah elemen

Page 38: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

26

yang menggambarkan pertalian antar kata, atau kalimat dalam teks.

Koherensi secara mudah dapat diamati di antaranya dari kata hubung

(konjungsi) yang dipakai untuk menghubungkan fakta. Bentuk kalimat

adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis,

yaitu prinsip kausalitas. Bentuk kalimat menentukan apakah subjek

diekspresikan secara eksplisit atau implisit dalam sebuah teks. Kata

ganti adalah alat untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan

suatu komunitas imajinatif. Komunikator menggunakan kata ganti

sebagai alat untuk menunjukkan posisi seseorang dalam sebuah

wacana.

iv. Stilistik

Stilistik sebagai penanda bagaimana seseorang memilih kata dari

berbagai pilihan kata yang tersedia. Pilihan kata yang digunakan

menunjukkan sikap dan ideologi tertentu.

v. Retoris

Elemen dalam sebuah retoris ada dua grafis dan metafora. Grafis

dalam wacana berita, biasanya muncul lewat bagian tulisan yang

dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Grafis adalah bagian untuk

memeriksa apa yang ditekankan (kalimat yang dianggap penting) dari

sebuah teks. Metafora adalah salah satu cara wartawan dalam

menyampaikan makna dalam teks beritanya selain menggunakan kata

kiasan, dan ungkapan yang dimaksudkan sebagai ornamen suatu berita.

Page 39: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

27

b. Kognisi Sosial

Analisis wacana tidak membatasi perhatiannya pada struktur teks, tetapi

juga bagaimana suatu teks tersebut diproduksi. Dalam kerangka analisis wacana

van Dijk, perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial. Kesadaran mental

wartawan yang membentuk teks berita tersebut. Kognisi sosial penting dan

menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memaahami teks media.27

Dalam kognisi sosial juga untuk melihat dan membongkar bagaimana

makna tersembunyi dalam sebuah teks berita yang diproduksi. Teks diproduksi

dalam suatu proses pemikiran yang melibatkan strategi tertentu dari wartawan.

Ada beberapa proses dan strategi yang terjadi didalamnya. Seperti : seleksi berita,

reproduksi, penyimpulan, dan transformasi dari berita. Maka disini keputusan dan

strategi terjadi dan berlangsung dalam mental dan kognisi wartawan.

c. Analisis Sosial

Konteks sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam

masyarakat tentang suatu masalah dengan meneliti bagaimana wacana tentang

suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Menurut Van Dijk,

dalam menganalisis mengenai masyarakat ini ada dua poin penting : kekuasaan

(power), dan akses (acces).

Van Dijk mendefinisikan praktik kekuasaan sebagai kepemilikan yang

dimiliki oleh suatu kelompok untuk mengontrol kelompok lain. Kekuasaan ini

umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-sumber yang bernilai seperti

uang, status, dan pengetahuan. Van Dijk memperhatikan bagaimana akses di

antara masing-masing kelompok yang ada di dalam masyarakat. Kelompok elit

27

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h.

259-260.

Page 40: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

28

mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak

berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang lebih berkuasa mempunyai kesempatan

lebih besar untuk mempunyai akses pada media dan kesempatan lebih besar untuk

mempengaruhi kesadaran khalayak.28

Dalam analisis sosial kita dapat melihat bagaimana teks itu dihubungkan

lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam

masyarakat atas suatu wacana. Ketiga dimensi ini merupakan bagian yang integral

dan dilakukan secara bersama-sama dalam analisis Van Dijk.

Ideologi

Ideologi merupakan konsep yang sentral dalam analisis wacana kritis. Hal

ini karena teks dan percakapan adalah bentuk dari praktik ideologi tertentu. Dalam

kerangka ideologi, peranan wacana seperti yang dikatakan oleh Van Dijk, ideologi

bertujuan untuk mengatur tindakan dan praktik individu atau anggota suatu

kelompok,. Disini ideologi memiliki beberapa implikasi penting.

1. Ideologi secara inheren bersifat sosial, tidak individual : ia membutuhkan

share diantara anggota kelompok, organisasi atau kolektivitas dengan

orang lainnya. Hal yang di-sharekan ini bagi anggota kelompok digunakan

untuk membentuk solidaritas dan kesatuan langkah dalam bertindak dan

bersikap.

2. Ideologi meski bersifat sosial, ia secara internal digunakan diantara

anggota kelompok atau komunitas. Oleh karena itu, ideologi tidak hanya

28

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media, h. 271-272.

Page 41: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

29

membentuk identitas diri kelompok, membedakan dengan kelompok lain,

tetapi juga menyediakan fungsi koordinatif dan kohesi.

B. Konseptualisasi Kampanye

Kampanye adalah sebuah upaya yang diorganisasi oleh satu kelompok

(agen perubahan), yang ditujukan untuk mempersuasi target sasaran agar bisa

menerima, memodifikasi atau membuang ide, sikap dan perilaku tertentu.29

Roger dan Storey mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan

komunikasi yang terencana dengan tujuan pada sejumlah besar khalayak yang di

lakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Kampanye juga dapat

didefinisikan sebagai suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan

berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan

mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan. Kampanye komunikasi

adalah tindakan komunikasi yang terorganisir yang diarahkan pada khalayak

tertentu, pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu.30

Kampanye politik merupakan salah satu kegiatan komunikasi politik yang

paling melibatkan banyak orang. Kampanye politik bertujuan untuk

mempengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih. Kegiatan kampanye

politik dilakukan menjelang pemilihan umum. Diantaranya ada pemilihan

Presiden dan Wakil presiden, Pemilihan Anggota Legislatif, Gubernur, dan

Bupati.Adapun jenis-jenis kampanye yang dikenal diantaranya adalah31

:

29

Prof. Hafied Cangara, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi (Jakarta :

RajaGrafindo Persada, 2011), h. 229. 30

Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Buku Ajar Komunikasi Politik (Jakarta :

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h.33. 31

Prof. Dr. Anwar Arifin, Komunikasi Politik, Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi

Komunikasi Politik Indonesia(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), h.153.

Page 42: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

30

1. Product–oriented campaigns : kampanye yang berorientasi pada produk

yang biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial.

2. Ideological or cause-oriented campaigns : kampanye yang berorientasi

pada perubahan sosial (social change campaigns) contohnya kegiatan

kampanye sosial non-komersial, anti narkoba, program keluarga

berencana.

3. Candidate-oriented campaigns : kegiatan kampanye yang berorientasi

pada calon (kandidat) untuk kepentingan kampanye politik (political

campaign), misal : kampanye pemilu, pemilukada, dan kampanye

pemilihan presiden.

Dalam kampanye politik, komunikator politik disebut juru kampanye

(jurkam), yang harus didaftarkan pada komisi pemilihan umum. Ada beberapa

syarat yang harus dipenuhi oleh jurkam, yaitu : (1) kredibilitas (tingkat

kepercayaan khalayak kepada dirinya), (2) attractive (daya tarik), (3) dan power

(kekuatan).32

Pada sebuah kampanye biasanya ada beberapa metode yang dilakukan

oleh para peserta pemilu untuk menarik simpatik dan dukungan dari khalayak,

metodenya ada dalam bentuk : (1) Pertemuan terbatas, (2) tatap muka, (3)

penyiaran melalui media cetak dan media elektronik, (4) penyebaran bahan

kampanye kepada umum, (5) pemasangan alat peraga di tempat umum,(6)

melakukan rapat umum, (7) melakukan kegiatan lain yang tidak melanggar

peraturan perundang-undangan. 33

Adapun tujuan kampanye adalah :

32

Prof. Dr. Anwar Arifin, Komunikasi Politik, Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi

Komunikasi Politik Indonesia(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), h.153. 33

Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Buku Ajar Komunikasi Politik (Jakarta :

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h.36.

Page 43: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

31

1. Kegiatan kampanye biasanya diarahkan untuk menciptakan perubahan

pada tataran pengetahuan kognitif. Pada tahap ini pengaruh yang

diharapkan adalah munculnya kesadaran, berubahnya keyakinan atau

meningkatnya pengetahuan khalayak tentang isu tertentu.

2. Pada tahap berikutnya diarahkan pada perubahan sikap. Sasarannya adalah

untuk memunculkan simpati, rasa suka, kepedulian atau keberpihakan

khalayak pada isu-isu yang menjadi tema kampanye.

3. Sementara pada tahap terakhir kegiatan kampanye ditujukan untuk

mengubah perilaku khlayak secara konkrit dan terukur. Tahap ini

menghendaki adanya tindakan tertentu yang dilakukan oleh sasaran

kampanye.34

Undang-Undang tentang Kampanye :

Kampanye politik di Indonesia sudah diatur oleh Undang-Undang

Republik Indonesia. Hal ini dinyatakan pada Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 8 tahun 2012 pasal 1 nomor 29yang berbunyi :

“Kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan

para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program peserta pemilu.”35

Serta adapula pada Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 Bab VIII pasal

77 yang berbunyi “Kampanye Pemilu merupakan bagian dari pendidikan politik

masyarakat dan dilaksanakan secara bertanggung jawab.”36

34

Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Buku Ajar Komunikasi Politik (Jakarta :

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011) , h.36-37. 35

http://www.rumahpemilu.com/public/doc/.pdf diaksespada9 November 2014,

padapukul23.00 WIB 36

http://www.rumahpemilu.com/public/doc/.pdf diaksespada9 November 2014, pada

pukul 23.00 WIB

Page 44: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

32

Penyelenggaraan kampanye telah diatur oleh Pemerintah. Namun, masih

saja ditemukan beberapa pelanggaran kampanye, yang diantaranya adalah

melakukan kampanye hitam, memobilisasi anak dalam kampanye dan politik

uang. Pelanggaran kampanye yang dilakukan partai politik dengan melibatkan

anak-anak dalam kampanye pemilu legislatif tentunya telah melanggar Undang

Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak.

C. Media Online

Saat ini masyarakat tidak hanya disuguhkan informasi melalui media

massa surat kabar, televisi maupun radio saja. Tetapi telah hadir situs berita

edisionline dari media cetak surat kabar atau majalah, seperti : Merdeka.com,

Kompas.com, Detik.com, Republika Online, dan lain-lain. Media online

merupakan produk jurnalistik online.Jurnalistik online disebut juga cyber

journalism yang dapat didefinisikan sebagai pelaporan fakta atau peristiwa yang

diproduksi dan didisturibusikan melalui internet.

Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya

menggunakan perangkat internet. Meskipun baru, media online sebagai salah satu

jenis media massa yang tergolong memiliki pertumbuhan yang spektakuler.

Sekalipun internet tidak sepenuhnya dimanfaatkan sebagai media massa, tetapi

keberadaan media onlinesudah diperhitungkan banyak orang sebagai alternatif

dalam memperoleh akses informasi dan berita.37

Adapun keunggulan media online

sebagai berikut38

:

1. Informasinya bersifat up to date (senantiasa baru)

37

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar(Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011), h.

46. 38

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar(Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011).

Page 45: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

33

Media online dapat melakukan upgrade suatu informasi atau berita dari

waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena media online memiliki proses

penyajian informasi dan beita yang lebih mudah dan sederhana

dibandingkan dengan jenis media massa lainnya.

2. Informasi bersifat real time

Media online dapat menyajikan informasi dan berita saat peristiwa sedang

berlangsung (live). Sebagian besar wartawan media online dapat

mengirimkan informasi langsung ke meja redaksi dari lokasi peristiwa

terjadi.

3. Informasinya bersifat praktis

Media online dapat diakses di mana dan kapan saja, sejauh didukung oleh

fasilitas teknologi internet. Pengguna internet dapat mengakses informasi

di kantor, di rumah, di kamar, di warung internet, bahkan di dalam mobil

sekalipun.

Media online atau internet saat ini dianggap sebagai alat yang efektif

untuk memberitakan dan menerbitkan siaran pers (press release) bagi wartawan

baik secara individu maupun institusi.Media online juga bisa digunakan sebagai

perpustakaan dunia yang dapat diakses melalui world wide web. Hampir semua

orang sudah mengetahui media onlineapalagi kalangan anak remaja yang seperti

berlomba-lomba dalam mengakses media online. Bagi kalangan remaja media

online telah menjadi bagian dari gaya hidup. Media online menjadi alat ajang gaul

untuk berkenalan dengan banyak orang di mana saja tanpa harus bertatap muka

(face to face).

Page 46: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

34

Tekait dengan semakin populernya penggunaan media online, sebuah

perusahaan ternama Edelman Trustbarometer melakukan survei terhadap 200

orang elite infromasi terkait dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap satu

instansi. Survei dilakukan kepada para eksekutif yang berusia 25-65 tahun dengan

penghasilan mencapai Rp 30 juta ke atas. Hasil survei tersebut menyebutkan

media onlinemenempati posisi tertinggisebagai sumber informasi terpercaya bagi

para pebisnis di Indonesia, mengalahkan media massa lain ( Kompas Online, 10

Februari 200, 14:52 WIB).39

Oleh karena itu media online saat ini digunakan oleh para pemilik media

sebagai salah satu desain yang diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern

berupa berbagai situs berita. Situs berita atau portal informasi merupakan pintu

gerbang informasi yang memungkinkan para pengakses informasi mendapat

aneka fitur fasilitas teknologi online dan berbagai berita didalamnya.

D. Konseptualisasi Berita

a. Pengertian Berita

Paul De Massenner dalam buku Here‟s The News : Unesco Associate

menyatakan, news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik

perhatian serta minat khalayak pendengar. Berita juga merupakan sebuah laporan

tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang

penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak

(Errol Jonathans dalam Mirza, 2000 : 68-69).40

39

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar (Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011), h.

49. 40

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan feature(Bandung :

Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 64.

Page 47: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

35

Berita (news) berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Vrit (persamaan dalam

bahasa Inggris dapat dimaknai denggan write) yang artinya „ada‟ atau „terjadi‟.

Sebagian ada yang menyebutnya Vritta, artinya “kejadian” atau “peristiwa yang

telah terjadi”. Vritta dalam bahasa Indonesia berarti „berita atau warta‟.41

Definisi lain mengenai berita adalah laporan tercepat mengenai fakta dan

opini yang menarik atau penting, atau kedua-duanya, bagi sejumlah besar

penduduk. Berita merupakan laporan tercepat mengenai sebuah fakta dan

peristiwa terbaru yang menarik dan penting untuk disampaikan kepada khalayak.

Berita tersebut dikumpulkan wartawan lalu disiarkan melalui televisi, radio, surat

kabar, dan media berkala terbaru yang digunakan saat ini media online.

1) Nilai-nilai berita

Kriteria umum nilai berita (news value) adalah acuan yang dapat

digunakan para jurnalis, yaitu reporter dan editor dalam memutuskan berita

tersebut layak, penting dan benar atau tidak untuk disampaikan kepada khalayak.

Berita mempunyai kriteria-kriteria nilai, diantaranyamenunjuk kepada sembilan

hal, diantaranya adalah42

:

a. Aktual (Timeliness)

Berita yang sedang atau baru saja terjadi. Aktual terbagi menjadi dua,yaitu

objektif dan subjektif. Aktual secara objektif berkaitan dengan peristiwa

yang benar-benar baru saja terjadi. Sementara actual secara subjektif

berkaitan dengan waktu pembaca membaca berita tersebut.

41

Indah Suryawati, JurnalistikSuatuPengantar(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 67. 42

Indah Suryawati, JurnalistikSuatuPengantar(Bogor; Ghalia Indonesia, 2011), h. 78-80.

Page 48: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

36

b. Keluarbiasaan (Unusualness)

Berita adalah sesuatu yang luar biasa. Berkaitan dengan peristiwa-

peristiwa yang di luar nalar atau tidak biasanya.

c. Akibat (Impact)

Berita adalah yang memiliki dampak luas. Dalam hal ini dapat diartikan

bahwa sebuah peristiwa yang memliki dampak yang luas dikatakan berita.

d. Kedekatan (Proximity)

Berita adalah sesuatu yang dekat, baik psikologis maupun geografis. Hal

tersebut berkaitan dengan aspek kedekatan pada pembacanya.

e. Informasi (Information)

Berita adalah informasi. menurut Wilbur Schramm, informasi adalah hal

yang bisa menghilangkan ketidakpastian.

f. Konflik (Conflict)

Berita adalah konflik atau pertentangan. Hal ini berkaitan dengan

perseteruan dan dan persaingan annatar dua pihak yang bertikai. Keadaan

tersebut patut untuk di beritakan karena mempunyai efek dramatis di

masyarakat.

g. Orang yang penting (Public figure/ news maker)

Berita adalah tentang orang-orang penting yang menjadi figure public,

sehingga kukannya atau apa yang terjadi pada dirinya menarik perhatian

publik untuk tahu.43

h. Kejutan (Surprising)

43

Nurudin, JurnalismeMasaKini(Jakarta; RajawaliPers, 2009), h. 59.

Page 49: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

37

Berita adalah kejutan, yang datangnya tiba-tiba di luar dugaan, saat

sebelumnya hampir tidak mungkin terjadi.

i. Ketertarikan (Human interest)

Human Interest jika diartikan berarti menarik minat orang. Sehingga berita

yang mengandung hal-hal yang menggetarkan hati, menggugah perasaan

dan mengusik jiwa para pembacanya diharapkan dapat menarik minat

orang.

j. Seks (Sex)

Berita adalah informasi seputar seks yang terkait dengan perempuan.

Berita ini biasanya berkaitan dengan sebuah skandal hubungan.

2) Jenis-jenis Berita

Dalam penulisan berita, wartawan dapat membuat beragam berita. Berita

yang ditulis pun mencakup pelaporan berita langsung (straight news), berita

mendalam (dept news report). Berita intermediate mencakup pelaporan berita

interpretative (interpretative news report) dan pelaporan karangan khas (feature

story report), dan untuk pelaporan penyelidikan (investigative reporting). Berikut

ini penjelasan singkat mengenai straight news report, depth news report,

interpretative report, feature, dan investigative report menurut Rivers, yaitu44

:

a) Straight news adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Berita

memiliki nilai penyajian objektif tentang fakta yang dapat dibuktikan

kebenarannya. Tulisan pada straight news biasanya memudahkan pembaca

dalam menerima informasi karena terkonsep pada piramida terbalik dan

44

AS HarisSumadiria,Jurnalistik Indonesia (Bandung; SimbiosaRekatama Media,

2008),hal . 69-71.

Page 50: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

38

sifat tulisannya singkat, jelad padat serta memenuhi kaidah penulisan

berita yaitu 5W+1H.

b) Dept News adalah laporan yang sedikit berbeda dengan straight news.

pada depth news wartawan menulis laporan dengan cara menghimpun

informasi yang berupa fakta-fakta mengenai peristiwa guna

pengembangan informasi tambahan peristiwa yang akan dijadikan berita.

c) Interpretative Report adalah sebuah berita yang biasanya memfokuskan

pada sebuah isu, masalah, atau peristiwa yang kontroversial. Tetapi fokus

laporan berita tetap membahas mengenai fakta yang terbukti bukan opini.

Dalam jenis laporannya, reporter menganalisis dan menjelaskan. Karena

laporan interpretative bergantung kepada pertimbangan nilai dan fakta.

Singkatnya berita interpretative bersifat bertanya, apa makna sebenarnya

dari peristiwa tersebut.

d) Investigative Reporting adalah jenis berita yang berisakan hal-hal yang

tidak jauh dari interpretative yaitu membahas peristiwa kontroversial.

Pada proses pembuatannya, wartawan melakukan sebuah penyelidikan

untuk memperoleh fakta yang tersembunyi. Biasanya proses penyelidikan

ini bersifat tersembunyi dan illegal.

e) Feature adalah sebuah jenis tulisan yang ditulis oleh wartawan berbeda

dengan straight news, depth news, dan interpretative news.feature ditulis

dengan menjelaskan sebuah peristiwa dengan gaya tulis yang khas.

Tulisan ini biasanya wartawan lebih leluasa memaparkan sebuah peristiwa

dengan bahasa yang dapat menarik perhatian khalayak.

Page 51: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

39

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Merdeka.Com

Media online merdeka.com didirikan pada 21 Februari 2012, merdeka

merupakan hasil kolaborasi antara media dan teknologi. Media online

merdeka.com (www.merdeka.com) diterbitkan oleh PT. Integra Ventura, sebuah

perusahaan yang terafiliasi dalam kelompok usaha KapanLagi.com didirikan para

pelaku usaha dan praktisi media. Pada umumnya, media online kebanyakan

dibangun dan didirikan sebagai bagian dari pengembangan perusahaan media atau

dibangun oleh orang-orang media. Tetapi merdeka.com justru dibangun dari

perusahaan tekhnologi yang terdiri dari orang-orang yang ahli dibidang

Tekhnologi Informasi. Barulah kemudian ditambahkan dengan orang-orang yang

mengerti dalam bidang jurnalistiknya.

Belajar dari pengalaman KapanLagi.com (KL) yang berusaha menjadi

pure internet player- yaitu sebuah organisasi yang berfokus pada menyediakan

layanan di internet yang bisa dinikmati dan digunakan oleh jutaan orang di

manapun berada dan kemudian berkembang menjadi perusahaan teknologi dan

media dengan fokus di entertainment. Portal KapanLagi.com tersebut didirikan

oleh Steve Christian pada tahun 2003. Seiring berjalannya waktu, Steve berencana

mendirikan sebuah portal berita yang lebih serius, dalam artian berisi berita non

entertainment. Dengan bermodal belajar dari KapanLagi.com, kini merdeka.com

39

Page 52: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

40

bergabung dengan orang-orang jurnalistik dalam medianya. Dari sinergi orang

teknologi dan jurnalis itulah maka lahirlahmerdeka.com. 45

Merdeka.com sebagai salah satu situs berita menyajikan beragam topic

pemberitaan, yaitu, hukum, politik, ekonomi, entertainment, kesehatan, olahraga,

teknologi, hingga kesehatan. Portal berita ini menyajikan informasi yang cepat

disajikan, cepat dapat diakses, akurat, lengkap, dan bias dipertanggungjawabkan

kepada publik.

Situs Merdeka.com merupakan organisasi yang hidup di internet, orang-

orangnya hidup, berkarya, bisa di-googling, dan diajak ngobrol di internet, bahkan

menghidupi keluarganya dari internet. Internet hidup, berkembang, dan memberi

inspirasi, dimana merdeka.com menjadi bagian dan memberi kontribusi terutama

untuk internet Indonesia. Kendati bukan situs yang pertama tapi merdeka.com

punya mimpi baru yakni merdeka berkreasi, bagaimana menyajikan informasi

yang sebenarnya dan enak dinikmati. Di world wide web (www) yang sangat luas,

perlu ada informasi yang harus benar, cepat disajikan, cepat diakses, akurat, dan

bisa dipertanggungjawabkan.46

Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya

menggunakan perangkat internet. Meskipun baru, media online sebagai salah satu

jenis media massa yang tergolong memiliki pertumbuhan yang spektakuler.

Sekalipun internet tidak sepenuhnya dimanfaatkan sebagai media massa, tetapi

keberadaan media online sudah diperhitungkan banyak orang sebagai alternatif

dalam memperoleh akses informasi dan berita.47

45

www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11 September 2014, pukul14.00.WIB 46

www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11September 2014, pukul14.00.WIB 47

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar(Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011), h.

46.

Page 53: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

41

Sejak tahun 1998 hingga 2010, pengguna jaringan internet mencapai

angka 500 ribu. Pada tahun2011 hingga saat ini pengakses internet pun semakin

bertambah. Selain itu, kini tingginya pengakses internet bersumber dari para

pengguna smartphone yang bisa mengakses berbagai macam situs internet dengan

mudah dan cepat. Dengan semakin banyaknya pengakses internet melalui

smartphone, maka ini menjadi hal yang memberikan keuntungan terhadap

perusahaan media online, seperti Merdeka.com. Keadaan tersebut pun menarik

minat parapemilik media massa seperti koran dan majalah untuk beralih ke media

online. Sehingga saat ini perkembangan media online semakin pesat.

Merdeka.com didirikan oleh orang-orang ahli dibidang tekhnologi yang

bersinergi dengan orang-orang jurnalistik handal dan berpengalaman. Diantaranya

adalah Didik Supriyanto (Pemimpin Redaksi ex tabloid Detik dan detikcom), Titis

Widyatmoko (Redaktur Eksekutif, ex Sindo), Arie Basuki (Foto, ex Tempo),

Anwar Khumaini wartawan Kepresidenan sebagai Koordinator liputan di dukung

tim champion lain. Mereka adalah tim KL veteran seperti Reyno (IT), Jeffrie

(desain), Rita (editor), dan Ivan (produk).

Merdeka.com memulai membangun tim mulai dari nol. Media ini

merekrut tenaga-tenaga muda dan member pelatihan mengenai liputan, proses

laporan dan penulisan, etika jurnalistik, reportase investigasi, hingga relasi antara

media online dengan teknologi dan media sosial. Merdeka.com mempunyai logo

dan warna-warni yang khas. Karakter khas itu diungkapkan dalam falsafah logo

merdeka.com yang memakai huruf kecil, sebagai refleksi, kerendahan hati

(humble), progresif, dan jauh dari monoton.48

48

www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11September 2014, pukul14.00.WIB

Page 54: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

42

Warna-warni pelangi pada logo Merdeka.com memberikan makna bahwa

media ini bebas mengungkapkan suatu peristiwa dan memberikan informasi tanpa

terbelenggu oleh paham dan kepentingan tertentu. Dari latarbelakang tersebut

merdeka ingin menjadi media yang berintegritas, independen, dan menjadi bacaan

terbaik yang dikunjungi mayoritas masyarakat Indonesia di mana pun berada.

Merdeka.com sebagai bagian dari pers nasional yang mengemban fungsi

informasi, pendidikan, hiburan dan control sosial, situs berita www.merdeka.com

terikat oleh undang-undang dan kode etik dalam menjalankan tugas pemberitaan

sehari-hari. Undang-Undang dan kode etik tersebut sekaligus merupakan panduan

kerja redaksi dalam rangka memproduksi berita berstandar professional tinggi dan

mencerdaskan.49

B. VISI DAN MISI

1. VISI Merdeka.com

Visi dari Merdeka.com adalah menjadi media online yang member

kontribusi dan memberikan inspirasi dalam penyajian berita untuk seluruh

pengakses jaringan internet di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah menjadi

sebuah media yang dapat diakses oleh jutaan orang melalui teknologi, tanpa batas

atau dibatasi.

2. MISI Merdeka.com

Misi dari Merdeka.com yaitu menyajikan informasi secara benar, bebas,

cepat, mudah diakses dan dapat dipertanggungjawabkan. Kebebasan dalam

menyampaikan informasi yang dimaksud ialah tidak terikat oleh paham tertentu

atau kepentingan tertentu. Sehingga informasi dapat disajikan dengan sebenarnya

49

www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11September 2014, pukul14.00.WIB

Page 55: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

43

dan nyaman dinikmati di world wide web yang sangat luas. Masyarakat juga

bebas mengakses situs berita merdeka.com dimana saja di seluruh jaringan

internet Indonesia.50

C. Alur Beritadi Merdeka.com

Rutinitas di Merdeka.com dimulai dengan melakukan rapat redaksi setiap

satu hari sekali pada sore pukul 17.00 WIB. Rapat redaksi biasanya dihadiri oleh

Pemimpin redaksi, redaktur eksekutif, wakil redaktur eksekutif, koordinator

liputan, kepala redaktur dan wartawan. Rapat redaksi disini dilakukan untuk

memetakan isu-isu yang akan di running atau yang akan dimuat untuk keesokan

harinya. Jadi, diadakannya rapat untuk membahas mengenai apa peristiwa dan

informasi yang akan di bahas pada situs Merdeka.com.51

Di Merdeka.com redaktur mempunyai peran dalam penentuan berita yang

akan dimuat di situs tersebut. Redaktur bertugas menyaring berita dan mengedit

berita yang diperoleh oleh reporter dari lapangan. Berita itu diolah dan dikaji

apakah berita itu layak ditayangkan atau tidak.52

Pada rapat redaksi tersebut, coordinator liputan (korlip) akan menugaskan

reporternya ke daerah. Misalnya, reporter A liputan ke daerah Malang, dan

reporter B liputan kedaerah Bandung. Dalam pencarian dan peliputan berita para

wartawan diberikan kebebasan, namun bukan berarti dapat dengan bebas

menuliskan berita melainkan mereka tetap harus mematuhi kode etik jurnalistik.

Merdeka.com membagi reporter menjadi dua jenis atau cara kerjanya.

Yang pertama menulis lewat email, yang kedua melalui laporan langsung via

50

www.merdeka.comdiaksespadaKamis 28 Agustus 2014, pukul 02.00.WIB 51

WawancaraLangsungdenganWartawan Merdeka.com, Ramadhian Fadillah, 28Oktober

2014,pukul 14.00 WIB. 52

Wawancara dengan Redaktur bidang Politik Merdeka.com, M.Hasits, 14 Oktober 2014

Page 56: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

44

telfon kekantor. Reporter yang menulis berita menggunakan email biasanya

membahas isu dan peristiwa yang ringan, sehingga tidak haruscepat-cepat

dinaikkan untuk diberitakan. Sedangkan reporter yang melaporkan via telfon

biasanya untuk isu-isu yang segera dinaikkan, contohnya : kasus kecelakaan,

kebakaran, bencana alam dan banjir (straight news). Reporter akan melaporkan

point-point yang penting dari permasalahan yang ada dilapangan, sedangkan

untuk penulisan berita dilakukan oleh tim redaksi Merdeka yang ada dikantor.

Untuk kebijakan redaksi di Merdeka.com, dilakukan secara situasional.

Jika ada berita yang mengangkat isu-isu ringan, seperti editor saja bias menaikkan

berita tersebut. Untuk berita yang bersifat straight news dapat langsung dinaikkan

setelah melalui meja editor terlebih dahulu dan beberapa masukkan dari redaktur

eksekutif atau pemimpin redaksi. Tidak ada rapat tertentu yang mengkhususkan

pada agenda pembicaraan layak tidaknya berita untuk dimuat.

D. STRUKTUR ORGANISASI DAN RUBRIKASI MERDEKA.COM

Tabel 3.1

Struktur organisasi kepengurusan Merdeka.com diantaranya yaitu :53

Pemimpin Redaksi Didik Supriyanto

Redaktur Eksekutif Titis Widyatmoko

Koordinator Liputan Anwar Khumaini

Tabel 3.2

Tim Redaksi :

Ahmad Baiquni - Al Amin

- ArbiSumandoyo - AryoPutrantoSaptohutomo

53

www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11 September 2014, pukul14.00.WIB

Page 57: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

45

- ArdyanM.Erlangga - AlwanRidhaRamdhani

- Achmad, DediRahmadi - Ahmad RagridioSaptamaTanjung

- DidiSyafirdi - EkoPrasetya

- Faisal Assegaf - HarwantoBimoPratomo

- HeryWinarno - HennyRachma Sari

- IdrisRusadi Putra - LiaHarahap

- IqbalFadil - Islahudin

- LaurenciusSimanjuntak - Laurel Benny

- SaronSilalahi - Muhammad Taufik

- M. MirzaHarera - M. Hasits

- Mustiana Lestari - Muhammad Sholeh

- NurulJulaikah - NovitaIntan Sari

- PramirvanDatuAprillatu - PutriArtika R

- PandasuryaWijaya - RamadhianFadhilah

- Randy FerdyFirdaus - Siwi Sri Wiyanti

- SaugiRiyandi - Vincent AsidoPanggabean

- YulistyoPratomo - Ya'cobBilliocta

- DewiPratiwi (Sekred) - Mardani

Tabel 3.3 : Tim Redaksi Daerah

Tim Redaksi Daerah :

M. AndriansyahSyafi'ie (Surabaya)

Parwito (Yogyakarta)

Andrian Salam Wiyono (Bandung)

Yan Muhardiansyah (Medan)

Rita Sugihardiyah (Malang) HikmahWildaAmalia (Malang)

Ivan Valentino (Malang) Kun SilaAndanda (Malang)

Jeffrie (Malang)

RizqiAdnamazida (Malang)

FatchurRochim H.P (Malang) AgusSalim (Malang)

Destriyana (Malang)

-

Alvin Nouval (Malang)

DwiAndiSusanto (Malang) Mohammad Shoifudin (Malang)

DwiZainMusofa (Malang) Muhammad Faizin (Malang)

Nova Andriani (Malang)

VizcardineAudinovic (Malang)

Page 58: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

46

Wanda Praditya Ramadhan (Malang) Yoga Tri Priyanto (Malang)

Tabel 3.4

Tim Foto :

1. Arie Basuki

2. Debby Restu Utomo

3. Iqbal Septian Nugroho

4. Muhammad Luthfi Rahman

5. Dwi Narwoko

6. Imam Buchori

7. Mudasir

Pada tampilannya, merdeka.com mempunyai beberapa bagian rubrikasi di tiap

kolomnya, diantaranya digambarkan dalam table dibawah ini.54

Tabel 3.5 Rubrikasi Merdeka.com

54

www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11 September 2014, pukul14.00.WIB

1. PERISTIWA

2. POLITIK

3. JAKARTA - KRIMINAL

- TRANSPORTASI

- PUBLIK

4. UANG - EKONOMI

- RIIL

- BURSA

- ENERGI

- BANK

5. DUNIA

6. KHAS

7. GAYA - TRAVEL

- KULINER

- KARIR

- CANTIK

- HOBI

- CINTA

8. ARTIS - SELEBRITI

- HOLLYWOOD

Page 59: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

47

- FILM

- MUSIK

- ASIAN STAR

9. SPORT - MOTOGP

- FORMULA1

- RAKET

- BASKET

- OLIMPIK

10. BOLA - INGGRIS

- ITALIA

- SPANYOL

- BOLA DUNIA

- INDONESIA

11. TEKNOLOGI - IT

- SAINS

- TELCO

- GADGET

- SOFTWARE

- STARTUP

- SOCIAL MEDIA

- APPLE

12. SEHAT - SEKS

- NUTRISI

- DIET

- DIAGNOSIS

- KANKER

- BUGAR

13. OTOMOTIF - BERITA

- REVIEW

- TIPS & TRICKS

14. FOTO

15. PROFIL

16. WORKSTATION

17. RAMADHAN - BERITA

RAMADHAN

- TAUSIAH

- PELANGI

- KULINER

RAMADHAN

- SAFARI

- BUTIK

- TANYA JAWAB

18. INDEX FOTO

Page 60: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Struktur Teks Pemberitaan Keterlibatan Anak-anak Dalam

Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Edisi 16 dan 24 Maret 2014 di

Merdeka.com.

Analisis wacana model Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi,

diantaranya adalah : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti dari analisis

model Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam

satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana

struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema

tertentu.55

Permasalahan yang terjadi dalam wacana keterlibatan anak-anak pada

kampanye Partai Keadilan Sejahtera telah tersiar di beberapa media massa,

terutama dalam media online Merdeka.com. Penggambaran peristiwa ini

ditunjukkan dengan bahasa-bahasa media yang mengkonstruksi realita tersebut.

Realita tersebut menjadi agenda penting bagi khalayak. Sehingga, Merdeka.com

sebagai media massa yang memiliki tanggung jawab moril terhadap

keberlangsungan negara, meliputnya secara mendalam.

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan analisis wacana pemberitaan

mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera pada

Rubrik Politik di media Online Merdeka.com yang disesuaikan dengan wacana

55

Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta : LkiS Pelangi

Aksara, 2011), h. 224.

48

Page 61: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

49

model Teun A. Van Dijk yang melihat suatu teks terdiri dari beberapa stuktur atau

tingkatan yang bagian-bagiannya saling mendukung satu sama lain.

a. Analisis Berita Rubrik Politik 1 Edisi 16 Maret 2014, “ Kampanye

Bawa Anak, PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini”.

1) Tematik

Tema termasuk ke dalam tingkatan analisis teks pertama yaitu struktur

makro. Tema merupakan sebagai gagasan inti, ringkasan atau yang utama dari

suatu teks. Tema bisa juga disebut topik yang merupakan gambaran tentang apa

yang ingin diungkapkan wartawan dalam pemberitaan. Topik atau tema

menunjukan konsep dominan, sentral, dan paling penting dari isi suatu berita.56

Tema yang terkandung dalam berita “Kampanye Bawa Anak, PKS

Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini” ini yaitu :

“Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta

memberitahukan bahwa kampanye perdana PKS untuk

pendidikan politik bagi anak-anak. Ini dilakukan agar anak-anak

setidaknya dapat mempelajari politik sejak usia dini.”

(Paragraf empat).

Tema yang diangkat peneliti pada pemberitaan ini didasarkan pada adanya

keterlibatan anak-anak kecil dalam kampanye PKS di Gelora Bung Karno,

Jakarta. Adanya anak-anak kecil tersebut ternyata sudah diketahui oleh Presiden

Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta yang mengatakan partainya telah membuat

konsep kesejahteraan keluarga. Jadi, anak-anak dengan usia dini dapat

mempelajari pendidikan politik. Melalui tema tersebut peneliti ingin

menyampaikan kepada para pembaca mengenai gambaran kampanye Partai

56

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LKiS, 2011),

h.229.

Page 62: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

50

Keadilan Sejahtera yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta yang diikuti

oleh anak-anak dalam kampanyenya.

2) Skematik

Tingkatan kedua dalam analisis wacana Van Dijk adalah super

struktur.Skematik ini merupakan bagian dalam tingkatan super struktur.Teks

wacana pada umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan serta

akhir.Alur tersebut menunjukan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan

diurutkan sehingga membuat kesatuan arti.57

Berita memiliki bentuk dan skema

yang beragam, namun berita pada umumnya secara hipotetik mempunyai dua

kategori skema besar.Pertama, Summary yang umumnya ditandai dengan dua

elemen yakni judul dan lead. Elemen skema ini merupakan elemen yang

dipandang paling penting.58

Keduanya adalah story yaitu isi berita secara

keseluruhan.

Skema dalam berita yang pertama pada Merdeka.com ini dimulai dengan

judul berita yaitu “Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik

Dini” kemudian dilanjutkan dengan masuk paragraf pertama yang merupakan

lead berita berbunyi :

“Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengingatkan kepada

peserta partai politik agar tidak membawa anak-anak pada saat

kampanye tersebut. Namun, nampak kader Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) banyak yang membawa anaknya dalam kampanye

perdana.”

57

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS,

2011),h. 232. 58

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),

h.232.

Page 63: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

51

Skema yang kedua adalah story yang menguraikan situasi yaitu proses

atau jalannya peristiwa. Story dalam teks berita ini muncul setelah lead berita.

Berita diuraikan dengan menceritakan bagaimana kampanye yang berlangsung di

Gelora Bung Karno, Jakarta tersebut masih terlihat peserta kampanye PKS banyak

yang membawa anak dalam kampanye. Kemudian pada bagian tengah berita

terdapat pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta bahwa

partainya mengangkat tema pendidikan politik dini bagi anak-anak dalam

kampanyenya dan Anis Matta menyatakan, bahwa kampanyenya kali ini PKS

membuat konsep semacam kesejahteraan keluarga. Sehingga, anak-anak dengan

usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik.

Seperti dipaparkan dalam berita : “Partai Keadilan Sejahtera,

partai yang mengangkat isu keluarga. Kekhawatiran untuk

membawa anak, insha allah tidak menjadi masalah, karena ini

pendidikan politik.”(Paragraf 4)

Sedangkan bagian penutup berita menjelaskan mengenai pantauan

langsung dari wartawan merdeka.com yang melihat tampak puluhan bus yang

mengangkut rombongan kampanye Partai Keadilan Sejahtera yang bergerak

menuju kampanye akbar PKS di Senayan, Jakarta.

“Tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye

Partai Keadilan Sejahtera. Rata-rata berpakaian putih bertuliskan

„saya pilih PKS‟. Mereka bergerak menuju kampanye akbar PKS di

Senayan, Jakarta.”(Paragraf 6).

Hal tersebut mendukung penjelasan mengenai bahwa benar Partai

Keadilan Sejahtera membolehkan para kader dan simpatisan partainya melibatkan

anak-anak secara langsung dalam kampanyenya.

3) Latar

Page 64: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

52

Latar termasuk ke dalam bagian tingkat analisis struktur mikro yakni

semantik.Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti)

yang ingin ditampilkan.Latar biasanya ditulis sebagai latar belakang suatu berita

atau peristiwa.59

Latar dalam pemberitaan“ Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut Untuk

pendidikan politik dini.” Latar muncul dalam paragraf pertama yang adalah lead

isinya peringatan dari Badan Pengawas Pemilu kepada kader dan simpatisan

Partai Keadilan Sejahtera.

“Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengingatkan kepada

peserta partai politik agar tidak membawa anak-anak pada saat

kampanye terbuka. Namun, nampak kader Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) banyak yang membawa anaknya dalam kampanye

perdana.”

Latar yang ingin ditampilkan wartawan dalam pemberitaan tersebut adalah

mengajak pembaca terlebih dahulu mengetahui bahwa Bawaslu telah memberi

peringatan kepada para kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera untuk

tidak membawa anak-anak mereka dalam kampanye. Namun, peringatan itu

kurang diindahkan oleh para kader dan simpatisan PKS.

4) Detail

Detil merupakan elemen wacana yang berhubungan dengan kontrol

informasi yang ditampilkan seseorang. Elemen detil merupakan strategi

bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit.60

Detil yang ingin disampaikan penulis dalam berita “ Kampanye Bawa

Anak, PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini.” Adalah ketika penulis

59

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),

h.235. 60

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS,

2011),h.238.

Page 65: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

53

menjelaskan bagaimana pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera yang

menyatakan bahwa kampaye PKS membuat konsep semacam kesejahteraan

keluarga. Sehingga, anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari

pendidikan politik.

“Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat

konsep semacam kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia

anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari

pendidikan politik.”(Paragraf 4).

Pada bagian tersebut wartawan menguraikan pernyataan dari Presiden

Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta secara jelas dan terbuka tentang konsep apa

dan kampanye seperti apa yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera.

5) Maksud

Elemen maksud, hampir sama dengan elemen detil. Yang membedakannya

adalah jika dalam detil informasi yang menguntungkan komunikator akan

dijelaskan secara detil dan panjang, maka apabila elemen maksud informasi

disampaikan secara jelas. Informasi yang merugikan disampaikan dengan

tersamar dan tersembunyi.

Elemen maksud yang ada didalam penulisan berita ini ada pada teks yang

menjelaskan puluhan bus yang akan mengangkut rombongan peserta kampanye

Partai Keadilan Sejahtera dan terlihat para peserta telah memakai atribut

kampanye mereka seperti kaos dan bendera Partai Keadilan Sejahtera.

“Pantauan merdeka.com, Minggu (16/3), tampak puluhan bus

yang mengangkut rombongan kampanye Partai Keadilan

Sejahtera. Rata-rata berpakaian putih bertuliskan „Saya Pilih

PKS‟. Mereka bergerak menuju kampanye akbar PKS di Senayan,

Jakarta.”(Paragraf 6)

Page 66: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

54

Dalam teks tersebut wartawan menggambarkan secara jelas bahwa

kampanye akbar Partai Keadilan Sejahtera di Gelora Bung Karno, Jakarta , akan

diikuti oleh banyak kader dan para simpatisan.

6) Pra-Anggapan

Elemen wacana lainnya, pra-anggapan merupakan pernyataan yang

digunakan untuk mendukung makna suatu teks.Hampir serupa dengan latar yang

berupaya mendukung pendapat dengan jalan memberi latar belakang.Kalau pra-

anggapan adalah upaya mendukung pendapat dengan memberikan premis yang

dipercayai kebenarannya.61

Bagian pra-anggapan dalam teks berita adalah di bagian yang menjelaskan :

“Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengatakan,

karena ini bagian dari keamanan acara kampanye, partainya

sudah menyiapkan pengamanan yang insha allah tidak kenapa-

kenapa.”(Paragraf 3)

Bagian pra-anggapan dalam teks dibuat peneliti untuk menjelaskan kepada

pembaca PKS sudah menyiapkan pengamanan dan telah berkoordinasi dengan

Bawaslu sehingga PKS meyakinkan bahwa kampanyenya akan berlangsung

dengan aman dan tentram.

7) Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, atau kalimat dalam teks.

Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan

sehingga tampak koheren. Sehingga, fakta yang tidak berhubungan sekalipun

dapat menjadi berhubungan ketika seorang menghubungkannya.62

61

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2011),

h.256. 62

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2011),

h.242.

Page 67: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

55

Bentuk koherensi yang terkandung dalam berita di rubrik Merdeka.com

yaitu :

a. Paragraf 4 : “ Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS

membuat konsep kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia, anak-

anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan

politik.”. Kalimat diatas menggunakan kata hubung yang

menyatakan tujuan yaitu “sehingga”. Proposisi “Anis mengklaim,

bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat konsep kesejahteraan

keluarga” dan “kata dia, anak dengan usia dini dapat mempelajari

makna dari pendidikan politik” adalah dua hal yang berlainan, tetapi

dengan menggunakan kata hubung “sehingga” dua hal tersebut

menjadi koheren.

8) Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara

berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas.

i. Paragraf 1 : “Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah

mengingatkan kepada peserta partai politik agar tidak membawa

anak pada saat kampanye terbuka.”

Bentuk kalimat :berita ini menggunakan kalimat yang menunjukkan bahwa

kalimat itu aktif seperti kata, „mengingatkan‟. Di sini posisi Bawaslu sebagai

subjeknya dalam teks berita. Pada kalimat ini ingin menunjukkan pada tingkatan

mana yang difokuskan. Bagian yang difokuskan adalah „mengingatkan‟ sebagai

bentuk sikap dari Bawaslu kepada peserta partai politik yang membawa anak.

Page 68: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

56

9) Kata Ganti

Kata ganti adalah alat yang digunakan si komunikator untuk menjelaskan

posisi seseorang dalam sebuah teks.

- Paragraf 3 : “karena ini bagian dari keamanan acara ini, kita

sudah siapkan pengamanan insha allah tidak kenapa-kenapa,”

ujarAnis.

Pembaca diajak masuk kedalam tulisan dan tidak ada batas antara narasumber dan

khalayak. Penggunaan kata „kita‟ dapat digunakan sebagai representasi dari sikap

bersama yang ditunjukkan Anis Matta dalam kampanye partai politiknya. Batasan

dan jarak antara Anis Matta dengan khlayak peserta kampanye sengaja

dihilangkan agar menciptakan solidaritas dan perasaan bersama.

10) Leksikon

Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seseorang wartawan atau

penulis melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang

tersedia.Pemilihan kata tersebut tidak semata hanya kebetulan saja, tetapi dapat

mengandung unsur ideologis yang menunjukan bagaimana pemaknaan seseorang

terhadap suatu fakta.63

Pemilihan kata dalam rubrik politik Merdeka.com “Kampanye bawa anak,

PKS sebut untuk pendidikan politik dini” dapat dilihat sebagai berikut :

a) Kata Perdana dan kader : Namun, nampak kader Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) banyak yang membawa anaknya dalam kampanye

perdana. Kata perdana memiliki arti lain yaitu pertama.

63

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),

h.255.

Page 69: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

57

b) Kata berkoordinasi dalam kalimat : Presiden PKS Anis Matta mengaku

partainya sudah berkoordinasi kepada Bawaslu. Kata berkoordinasi

memiliki arti lain yaitu bekerjasama.

c) Kata mengklaim dalam kalimat : Anis mengklaim, bahwa

kampanyenya kali ini PKS membuat konsep semacam kesejahteraan

keluarga. Kata mengklaim memiliki arti lain yaitu mengakui.

d) Kata rombongan kampanye dalam kalimat : Tampak puluhan bus yang

mengangkut rombongan kampanye partai keadilan sejahtera. Kata

rombongan memiliki arti lain yaitu sekumpulan.

e) Kata akbar dalam kalimat : Mereka bergerak menuju kampanye akbar

PKS di Senayan, Jakarta. Kata akbar memiliki arti lain yaitu besar.

f) Kata terjebak dalam kalimat : Beberapa bayi menangis karena

kepanasan dalam bus yang terjebak macet. Kata terjebak memiliki arti

lain yaitu terperangkap.

11) Grafis

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau

ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati

dari teks. Grafis dalam wacana berita, biasanya muncul lewat bagian tulisan yang

dibuat lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaiaan garis bawah, huruf

yang dibuat besar. Termasuk di dalamnya adalah pemakaiaan caption, raster,

grafik, gambar, table, dan pemakaian angka untuk mendukung arti sebuah

pesan.64

64

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),

h.257.

Page 70: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

58

Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan Merdeka.com ini

diantaranya muncul dalam foto yang menggambarkan seorang bapak yang

menggendong anaknya di pundak dan seorang kecil yang mengangkat kedua

jarinya ke arah kamera wartawan dalam kampanye perdana, Minggu 16 Maret

2014 Partai Keadilan Sejahtera di Gelora bung karno, Jakarta.

Sedangkan unsur grafis yang muncul dalam teks, yaitu adanya bagian

tulisan yang dibuat lain dengan pemakaian huruf tebal dan pemakaian garis bawah

pada penulisan Presiden PKS Anis Matta yang menjelaskan bahwa presiden

Partai Keadilan Sejahtera adalah Anis Matta.

Tabel 4.1 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 1 “ Kampanye Bawa Anak,

PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini.”

Struktur

Wacana

Elemen Keterangan

Makro Topik atau

tema

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis

Matta memberitahukan bahwa kampanye

perdana PKS untuk pendidikan politik

bagi anak-anak. Ini dilakukan agar anak-

anak setidaknya dapat mempelajari politik

sejak usia dini.

Superstruktur Skema - Diawali dengan judul berita

- Lead Berita

- Story:

1. Pernyataan dari Badan Pengawas

Pemilu mengenai peringatan yang

telah diberikan kepada peserta partai

keadilan sejahtera yang membawa

anak-anak.

2. Tanggapan dari Presiden Partai

Keadilan Sejahtera Anis Matta

tentang adanya keterlibatan anak-

anak dalam kampanye partainya.

3. Bagaimana suasana kampanye Partai

Page 71: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

59

Keadilan Sejahtera melalui pantauan

langsung dari wartawan merdeka.com

di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Sktruktur

Mikro

Latar Paragraf 1

“Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah

mengingatkan kepada peserta partai politik

agar tidak membawa anak-anak pada saat

kampanye terbuka. Namun, nampak kader

Partai Keadilan Sejahtera (PKS), banyak

yang membawa anaknya dalam kampanye

perdana.”

Detil Paragraf 4

“Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali

ini PKS membuat konsep semacam

kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia,

anak-anak dengan usia dini dapat

mempelajari makna dari pendidikan politik.”

Maksud Paragraf 6

“Pantauan merdeka.com, Minggu (16/3),

tampak puluhan bus yang mengangkut

rombongan kampanye Partai Keadilan

Sejahtera. Rata-rata berpakaian putih

bertuliskan „Saya Pilih PKS‟. Mereka

bergerak menuju kampanye akbar PKS di

Senayan, Jakarta.”

Pra-

anggapan

Paragraf 3

“Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis

Matta mengatakan, karena ini bagian dari

keamanan acara kampanye, partainya sudah

menyiapkan pengamanan yang insha allah

tidak kenapa-kenapa.”

Koherensi Paragraf 4 : “ Anis mengklaim, bahwa

kampanye kali ini PKS membuat konsep

kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata

dia, anak-anak dengan usia dini dapat

mempelajari makna dari pendidikan

politik.”

Bentuk

kalimat

Paragraf 1 : “Badan Pengawas Pemilu

(Bawaslu) telah mengingatkan kepada

peserta partai politik agar tidak membawa

anak pada saat kampanye terbuka.”

Berita ini menggunakan kalimat yang

Page 72: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

60

menunjukkan bahwa kalimat itu aktif seperti

kata, „mengingatkan‟. Di sini posisi

Bawaslu sebagai subjeknya dalam teks

berita. Pada kalimat ini ingin menunjukkan

pada tingkatan mana yang difokuskan.

Bagian yang difokuskan adalah

„mengingatkan‟, sebagai bentuk sikap dari

Bawaslu kepada peserta partai politik yang

membawa anak.

Kata ganti Paragraf 3 : “karena ini bagian dari

keamanan acara ini, kita sudah siapkan

pengamanan insha allah tidak kenapa-

kenapa,” ujarAnis.

Leksikon 1. Kata Perdana dalam paragraf 1

2. Kata berkoordinasi dalam paragraf

2

3. Kata mengklaim dalam paragraf

4. Kata rombongan dalam paragraf 6

5. Kata akbar dalam paragraf 1

6. Kata terjebak dalam paragraf 7

Grafis Foto diletakan di bagian paling depan dan

berukuran besar serta dalam foto tersebut

dimasukan judul berita.

Foto yang menggambarkan seorang bapak

yang menggendong anaknya di pundak dan

seorang kecil yang mengangkat kedua

jarinya ke arah kamera wartawan dalam

kampanye perdana Partai Keadilan Sejahtera,

Minggu 16 Maret 2014 di Gelora bung

karno, Jakarta

Unsur grafis yang muncul dalam teks, yaitu

adanya bagian tulisan yang dibuat lain

dengan pemakaian huruf tebal dan

pemakaian garis bawah pada penulisan

Presiden PKS Anis Matta yang menjelaskan

bahwa presiden partai keadilan sejahtera

adalah Anis Matta.

Page 73: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

61

b. Analisis Berita Rubrik Politik 2 Edisi 24 Maret 2014, “ Panitia

Sudah larang kader PKS bawa anak saat kampanye.”

1. Tematik

Struktur makro dapat diamati dengan melihat tema atau topik pemberitaan

yang dikedepankan dalam berita. Tema dalam rubrik politik Merdeka.com yang

berjudul “Panitia sudah larang kader PKS bawa anak saat kampanye” ini adalah

berisi berita tentang upaya dari Partai Keadilan Sejahtera untuk melarang para

kader dan simpatisannya yang akan mengikuti kampanye untuk tidak membawa

anak-anak.

Tema yang ingin disampaikan wartawan dalam keseluruhan isi berita

adalah PKS berusaha meyakinkan masyarakat bahwa partainya sudah

mensosialisasikan tentang larangan pelibatan anak yang telah dilakukan dari

tingkat pusat sampai ke daerah. Panitia juga sudah memperingati para kader dan

simpatisannya untuk tidak membawa anak-anak dalam kampanye karena

keterlibatan anak dalam kampanye telah melanggar pasal 15 Undang-undang No

23/2002. Dengan dijelaskan mengenai hal tersebut masyarakat diharapkan

mengetahui dan ikut mengawasi setiap kampanye yang berlangsung di Indonesia.

2. Skematik

Struktur skematik yang terdapat dalam teks berita biasanya dimulai

dengan adanya lead, lalu dilanjutkan dengan story yaitu isi dari suatu pemberitaan

yang menjelaskan proses berjalannya berita dan diakhiri dengan penutup sebagai

kesimpulan inti dari berita tersebut. Skema sendiri memberikan tekanan mana

Page 74: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

62

yang harus didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai strategi

untuk menyembunyikan informasi penting.65

Skema atau alur cerita yang muncul dalam rubrik berita Merdeka.com

berjudul, “Panitia Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye”

dilanjutkan masuk paragraf pertama yang merupakan lead berita berbunyi :

“Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar kampanye nasional

di Makassar, Sulawesi Selatan siang ini. Mereka mengaku telah

berpesan kepada semua kader maupun simpatisan yang akan

mengikuti kampanye di Lapangan Hertasning Makassar, untuk

tidak membawa anak-anak. Seperti diketahui, Panwaslu sudah

memelototi PKS karena kerap kampanye bawa anak.”

Skema yang kedua adalah story yang menguraikan situasi yaitu proses

berjalannya peristiwa. Story dalam teks berita ini muncul setelah adanya lead

berita. Story diuraikan dengan menceritakan bahwa Partai Keadilan Sejahtera

telah melakukan sosialisasi kepada para kader dan simpatisan yang akan turut

serta dalam kampanye PKS untuk tidak membawa anak-anaknya. Kemudian

bagian tengah berita atau isi berita menceritakan bahwa sebelum dan sampai pada

masa kampanye Panitia Partai Keadilan Sejahtera sudah melakukan sosialisasi

tentang pelarangan pelibatan anak-anak yang kepada para kader dan

simpatisannya yang telah dilakukan dari tingkat pusat sampai ke daerah.

Seperti dipaparkan, “Jafar mengatakan, kampanye dengan

melarang pelibatan anak-anak itu sudah disosialisasikan kepada

semua pengurus dan kader. Dia mengaku selama ini bukan

kesengajaan kadernya membawa anak saat kampanye. Selama ini,

sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah

dilakukan dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia juga sudah

mengantisipasi dengan menyediakan sembilan posko penitipan

anak.”

65

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),

h.234

Page 75: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

63

Selanjutnya isi berita ini diceritakan bagaimana pernyataan dari Ketua

Kampanye Nasional PKS Jafar Sodding mengenai berbagai pemberitaan yang

memojokkan partainya tersebut karena diduga telah memobilisasi anak-anak

dalam kampanye. Apabila masih ada kader dan simpatisan yang masih membawa

anak-anak. Panitia juga telah menyiapkan posko penitipan agar si anak bisa dijaga

dan orangtua tetap bisa memgikuti jalannya kampanye.

Sedangkan bagian penutup dari rubrik berita Merdeka.com ini

menjelaskan tentang Pasal 15 Undang-Undang No 23/2002 mengenai

Perlindungan Anak.

“Pasal 15 Undang-Undang No 23/2002 mengatur bahwa anak

berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan

dalam kegiatan poltik.”(Paragraf 6)

Hal tersebut mendukung penjelasan bahwa keterlibatan anak-anak dalam

suatu kegiatan kampanye telah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak.

Keterlibatan anak dalam kampanye juga telah melanggar Peraturan KPU Pasal 32

Ayat (1) butir K yang berbunyi: Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye

dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang belum memenuhi syarat

sebagai pemilih.

3. Latar

Latar biasanya ditulis sebagai latar belakang suatu berita atau

peristiwa.Latar yang ditulis tersebut menentukan ke arah mana pandangan

khalayak dibawa oleh wartawan tersebut.66

Latar yang muncul dalam pemberitaan pada rubrik Merdeka.com “Panitia

Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye” ini ada di paragraf empat.

66

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),

h.235.

Page 76: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

64

Isinya menjelaskan tentang pernyataan dari Anggota DPRD Sulawesi Selatan

Jafar yang menegaskan sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah

dilakukan dan Panitia juga sudah mengantisipasi kemungkinan adanya anak yang

ikut dalam kampanye untuk segera dititipkan kepada panitia yang berjaga di

posko-posko penitipan.

“Selama ini, sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu

sudah dilakukan dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia juga

sudah mengantisipasi dengan menyediakan sembilan posko

penitipan anak.”

Latar yang berusaha disampaikan wartawan kepada pembaca agar

pembaca mengetahui bahwa Partai Keadilan Sejahtera sudah berupaya

mensosialisasikan larangan membawa anak dalam kampanye dan telah

menyiapkan posko bagi anak-anak dan mengenai masih banyaknya kader dan

simpatisan yang tetap mengikutsertakan anaknya dalam kampanye, panitia

mengaku kecolongan akan hal tersebut.

4. Detil

Detil adalah elemen wacana yang berhubungan dengan kontrol informasi

yang ditampilkan oleh seseorang. Elemen detil merupakan strategi bagaimana

wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit.67

Adapun detil yang ingin disampaikan penulis dalam pemberitaan “Panita

Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye” ini adalah ketika penulis

memaparkan bagaimana Panitia Partai Keadilan Sejahtera berupaya kembali

mengingatkan kepada kader dan simpatisannya pada kampanye di Lapangan

Hertasning Sulawesi Selatan untuk tidak melibatkan anak-anak dalam kampanye,

67

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS,

2011),h.238.

Page 77: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

65

dan bagaimana sikap Panwaslu yang mulai geram dengan ulah para kader dan

simpatisan dari partai keadilan sejahtera tersebut.

“Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar kampanye nasional

di Makassar, Sulawesi Selatan siang ini. Mereka mengaku telah

berpesan kepada semua kader maupun simpatisan yang akan

mengikuti kampanye di Lapangan Hertasning Makassar, untuk

tidak membawa anak-anak. Seperti diketahui, Panwaslu sudah

memelototi PKS karena kerap kampanye bawa anak.”(Paragraf 1)

Pada bagian tersebut wartawan menguraikan pernyataan secara jelas

bahwa adanya upaya pengklarifikasian oleh pihak panitia PKS bahwa mereka

telah memperingati kader dan simpatisan untuk tidak membawa anak-anak dalam

kampanye mereka dimanapun daerahnya.

5. Maksud

Elemen maksud yang terkandung dalam penulisan pemberitaan kedua ini

ada pada teks yang menjelaskan peryataan dari Anggota DPRD Partai Keadilan

Sejahtera Sulawesi selatan Jafar Sodding yang sudah memperingati kader dan

simpatisannya membawa anak karena keterlibatan anak dalam kampanye

termasuk pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Anak.

“Anggota DPRD Sulawesi Selatan itu berjanji akan lebih keras

melarang kader dan simpatisannya melibatkan anak-anak dalam

kampanye, sesuai Pasal 15 No 23/2002 tentang Perlindungan

Anak.”(Paragraf 6)

Dalam teks tersebut wartawan menggambarkan pernyataan langsung dari

Anggota DPRD PKS yang tidak ingin partainya dipojokkan dan dituduh sebagai

partai yang sengaja memobilisasi anak-anak dan sebagai salah satu partai yang

melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak.

Page 78: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

66

6. Pra-Anggapan

Pra-Anggapan adalah salah satu elemen yang berupaya mendukung

pendapat dengan memberikan premis yang dipercayai kebenarannya.

“Kami menilai mungkin hal itu karena banyak kader PKS yang

tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak

mempunyai pembantu. Namun, kami sudah mensosialisasikan

mengenai peraturan itu kepada kader dan semoga di Lapangan

Hertasning tidak terjadi.”(Paragraf 5)

Bagian pra-anggapan dalam teks dibuat peneliti untuk membuat pembaca

mendukung pernyataan dari Anggota DPRD Jafar Sodding sehingga pembaca

tidak perlu mempertanyakan lagi kenapa masih ada anak-anak yang terlibat dalam

kampanye PKS. Artinya bahwa peserta kampanye tidak bisa menitipkan anaknya

pada keluarga atau saudara dan seperti yang kita mengetahui tidak semua

keluarga mempunyai pembantu rumah tangga atau babysitter dalam membantu

mengasuh anaknya itulah sebabnya para peserta kader dan simpatisan PKS

mengikutsertakan anaknya dalam kampanye.

7. Koherensi

Koherensi adalah dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang

berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak mejadi koheren. Maka. Fakta yang

tidak berhubungan pun dapat menjadi berhubungan ketika seorang

menghubungkannya dengan yang lain.

Bentuk koherensi yang terkandung dalam rubrik kedua berita ini yaitu :

a. Paragraf lima : “kami menilai mungkin hal itu karena banyak kader PKS

yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, ataukarena tidak punya

pembantu.”

Page 79: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

67

Kalimat diatas menggunakan kata hubung yang menyatakan penjelasan atau

alasan yaitu “karena”.Proposisi “kami menilai hal itu” dan “banyak kader PKS

yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak punya pembantu”

adalah dua hal yang berlainan, tetapi dengan menggunakan kata hubung “karena”

dua hal tersebut menjadi koheren.

8. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara

berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas.

- Paragraf empat : panitia juga sudah mengantisipasi dengan

menyediakan sembilan posko penitipan anak.

Bentuk kalimat : berita ini banyak menggunakan kalimat yang

menunjukkan bahwa kalimat itu aktif seperti kata,„mengantisipasi‟. Pada kalimat

ini menunjukkan pada tingkatan mana yang ingin difokuskan. Bagian yang

difokuskan adalah kata „mengantisipasi‟ sebagai bentuk sikap dari panitia yang

sudah berusaha mencegah adanya keterlibatan anak dalam kampanye.

9. Kata Ganti

Kata ganti adalah alat yang digunakan si komunikator untuk menjelaskan

posisi seseorang dalam sebuah teks. Kata ganti dalam teks berita kedua ini adalah

sebagai berikut :

a. Paragraf dua : kami melarang para kader, caleg maupun simpatisan

yang akan ikut berkampanye besok di Lapangan Hertasning untuk

membawa anak-anak karena itu tidak etis dilakukan.

Page 80: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

68

Penggunaan kata „kami‟ dapat digunakan sebagai representasi dari sikap bersama

yang ditunjukkan oleh panitia. Tidak ada batasan dan jarak antara panitia dan

anggota partai dengan khalayak peserta kampanye sengaja dihilangkan agar

menciptakan solidaritas dan perasaan bersama.

10. Leksikon

Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seseorang wartawan atau

penulis melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang

tersedia.Pemilihan kata tersebut tidak semata hanya kebetulan saja, tetapi dapat

mengandung unsur ideologis yang menunjukan bagaimana pemaknaan seseorang

terhadap suatu fakta.68

Pemilihan kata dalam rubrik politik Merdeka.com “Kampanye bawa anak,

PKS sebut untuk pendidikan politik dini” dapat dilihat sebagai berikut :

a. Kata sosialisasi dalam kalimat : Selama ini, sosialisasi tentang

larangan pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan dari tingkat pusat

sampai daerah. Kata sosialisasi memiliki arti lain yaitu

memperkenalkan sesuatu yang baru.

Tabel 4.2 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 2 “Panitia Sudah

Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye.”

Struktur

wacana

Elemen Keterangan

Makro Topik atau

tema

Agar masyarakat mengetahui bahwa partai

keadilan sejahtera telah berusaha

mensosialisasikan tentang larangan pelibatan

anak telah dilakukan dari tingkat pusat

sampai ke daerah. Panitia juga sudah

memperingati para kader dan simpatisannya

untuk tidak membawa anak-anak dalam

68

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2011),

h.255.

Page 81: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

69

kampanye karena keterlibatan anak dalam

kampanye telah melanggar pasal 15 Undang-

undang No 23/2002

Superstruktur Skema - Diawali dengan judul berita

- Lead Berita

- Story:

1. Partai Keadilan Sejahtera telah

melakukan sosialisasi kepada para

kader dan simpatisan yang akan turut

serta dalam kampanye PKS untuk

tidak membawa anak-anaknya.

2. Pernyataan dari Ketua Kampanye

Nasional PKS Jafar Sodding

mengenai berbagai pemberitaan

yang memojokkan partainya tersebut

karena diduga telah memobilisasi

anak-anak dalam kampanye.

3. Penjelasan Pasal 15 Undang-Undang

No 23/2002 mengenai Perlindungan

Anak.

Struktur

Mikro

Latar Paragraf4

“Selama ini, sosialisasi tentang larangan

pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan

dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia

juga sudah mengantisipasi dengan

menyediakan sembilan posko penitipan

anak.”

Detil Paragraf 1

“Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

menggelar kampanye nasional di

Makassar, Sulawesi Selatan siang ini.

Mereka mengaku telah berpesan kepada

semua kader maupun simpatisan yang

akan mengikuti kampanye di Lapangan

Hertasning Makassar, untuk tidak

membawa anak-anak. Seperti diketahui,

Panwaslu sudah memelototi PKS karena

kerap kampanye bawa anak.”

Maksud Paragraf 6

“Anggota DPRD Sulawesi Selatan itu

berjanji akan lebih keras melarang kader

dan simpatisannya melibatkan anak-anak

dalam kampanye, sesuai Pasal 15 No

23/2002 tentang Perlindungan Anak.”

Pra-anggapan Paragraf 5

“Kami menilai mungkin hal itu karena

Page 82: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

70

banyak kader PKS yang tidak bisa

menitipkan anaknya dahulu, atau karena

tidak mempunyai pembantu. Namun, kami

sudah mensosialisasikan mengenai

peraturan itu kepada kader dan semoga di

Lapangan Hertasning tidak terjadi.”

Koherensi Paragraf lima : “ kami menilai mungkin hal

itu karena banyak kader PKS yang tidak

bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena

tidak punya pembantu.”

Bentuk

Kalimat

Paragraf empat : panitia juga sudah

mengantisipasi dengan menyediakan

sembilan posko penitipan anak.

Kata Ganti Paragraf dua : kami melarang para kader,

caleg maupun simpatisan yang akan ikut

berkampanye besok di Lapangan Hertasning

untuk membawa anak-anak karena itu tidak

etis dilakukan.

Leksikon a. Kata sosialisasi dalam paragraf 4

B. Analisis Kognisi Sosial Rubrik Politik, “Wacana Keterlibatan Anak-anak

Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di

Merdeka.com”

Analisis kognisi sosial adalah bentuk kedua dari analisis model Van Dijk

yang digunakan untuk menganalisa bagaimana dan sejauh mana pengetahuan

wartawan baik penulis berita ataupun penentu kebijakan dalam memahami

seseorang atau peristiwa yang ingin diberitakan kepada khalayak.

Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya pada

struktur teks, karena struktur wacana sendiri menunjukkan atau menandakan

sejumlah makna, pendapat, dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna

tersembunyi dari suatu teks, kita membutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks

sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa sebuah teks tidak

Page 83: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

71

mempunyai makna. Suatu teks ditulis dan mempunyai makna karena diberikan

oleh si pemakai bahasa jadi teks bukan terbentuk dengan sendiri tanpa ada yang

membuatnya.69

Setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan,

prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa, maka disini wartawan

tidak dianggap sebagai individu yang netral, tetapi individu yang mempunyai

bermacam nilai, pengalaman, dan pengaruh ideologi yang didapatkan dari

kehidupannya.70

Sama seperti teks dalam pemberitaan rubrik politik Merdeka.com

yang berisi berita mengenai wacana adanya keterlibatan anak-anak dalam

kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. Dalam pembuatan teks

berita tersebut tidak lepas dari peran wartawan dalam memberitakannya.

Penelitian ini difokuskan bagaimana proses penentuan isu dan teks

diproduksi yang nantinya akan dimuat di Merdeka.com. Wawancara peneliti

lakukan dengan Bapak M. Hasits yang menjabat sebagai Redaktur Bidang Politik

dan wawancara kedua dengan Wakil Redaktur Eksekutif merdeka.com

Ramadhian Fadillah.

Mengenai pemberitaan di Merdeka.com jelang pemilu yang berlangsung 9

April- 9 Juli 2014 lalu. Merdeka.com sebagai salah satu media yang gencar

memberitakan mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan

Sejahtera jelang pemilu 2014. Dalam hal ini, Bagaimana kebijakan umum redaksi

merdeka.com pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai

Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 akan dijelaskan oleh Bapak Hasits. Berikut

69

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),

h.260. 70

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta : LkiS, 2011),

h.261.

Page 84: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

72

penjelasan narasumber terkait mengenai adanya keterlibatan anak yang dimuat di

Merdeka.com :

“Dalam kampanye, baik itu pemilu legislatif atau pemilu presiden

sudah ada aturan pelarangan kampanye melibatkan anak-anak.

Aturan ini sudah tertuang dalam peraturan KPU Pasal 32 Ayat (1)

butir K yang berbunyi: Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye

dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang belum

memenuhi syarat sebagai pemilih.Dengan acuan itu, ternyata

masih banyak partai politik termasuk PKS yang melibatkan anak-

anak dalam kampanye.Tentu saja hal ini melanggar aturan KPU

dan Undang-Undang Perlindungan Anak.Kenapa PKS yang

disorot? Karena PKS dalam pantauan di lapangan paling banyak

melibatkan anak-anak meski partai lain juga melakukan

pelanggaran serupa. Banyak partai lain juga melibatkan anak-

anak. Merdeka.com sebenarnya tidak hanya menyorot PKS saja,

tapi juga partai lain yang melibatkan anak-anak dalam

kampanye.”71

Dari penjelasan diatas dapat diketahui Merdeka.com menyajikan berita

mengenai keterlibatan anak-anak di kampanye PKS adalah pemberitahuan kepada

khalayak bahwa apa yang dilakukan partai ini telah menyalahi aturan kampanye

dan melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak serta melanggar Peraturan

KPU mengenai kampanye politik. Bagaimana suatu peristiwa dan kejadian

dipahami serta dimengerti didasarkan kepada sebuah skema. Van Dijk menyebut

skema ini sebagai model. Model menunjukkan pengetahuan dan pandangan

individu ketika melihat dan menilai suatu persoalan. Model merupakan sesuatu

yang subjektif dan unik, yang menampilkan pengetahuan serta pendapat ketika

wartawan memandang sebuah persoalan.72

Berita mengenai adanya keterlibatan

anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 ini

tentu tidak terlepas dari kecenderungan terhadap suatu pihak. Kemudian

71

Wawancara via email dengan Redaktur Bidang Politik Merdeka.com M. Hasits,

Jakarta, 13 Oktober 2014 72

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS,

2011),h.261.

Page 85: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

73

bagaimana pandangan dan nilai yang berusaha merdeka ingin sampaikan kepada

khalayak melalui berita keterlibatan anak dalam kampanye Partai Keadilan

Sejahtera tersebut, berikut ungkapan Hasits mengenai berita tersebut.

“Dalam kampanye partai politik jelang pemilu 2014 ini ada sebuah

pelanggaran yang dilakukan oleh peserta partai politik. Tidak hanya

PKS, tapi banyak juga partai lain melibatkan anak-anak dalam

kampanye.Kampanye partai politik seharusnya tidak melibatkan

anak-anak karena mereka bukan seorang pemilih.”73

Penjelasan diatas semakin menegaskan bahwa keterlibatan anak-anak

dalam kampanye seharusnya tidak terjadi. Anak-anak kecil bukanlah seorang

pemilih dan mereka pun pastinya tidak mengerti apa arti kampanye. Keterlibatan

anak-anak seharusnya ditindaklanjuti secara tegas oleh Badan Pengawas Pemilu

dan Komisi Pemilihan Umum karena sudah jelas ini melanggar Undang-undang

Perlindungan Anak Nomor 23 tahun 2002 Pasal 15, 63 dan 87 serta telah

melanggar Peraturan KPU Pasal 32 Ayat (1) butir K yang berbunyi: Pelaksana,

peserta, dan petugas kampanye dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia

yang belum memenuhi syarat sebagai pemilih.

Mengenai pemberitaan ini, Merdeka memiliki latar belakang yang kuat

mengapa sampai mengangkat pemberitaan keterlibatan anak-anak pada saat

kampanye PKS selama 1 minggu pada masa awal kampanye 16 Maret dan 24

Maret 2014. Berikut ini penjelasan dari Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com

Ramadhian Fadillah :

“Kalau merdeka berusaha fokus, maksudnya disini adalahkita

mencegah agar anak-anak tidak dilibatkan dalamkampanye karena

itu adaaturannya dalam Undang-Undang kampanye pemilu,

Undang-Undang Perlindungan Anak, dan Peraturan KPU. Kami,

73

Wawancara via emaildengan Redaktur Bidang Politik Merdeka.com M. Hasits, Jakarta,

13 Oktober 2014.

Page 86: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

74

memberitakan PKS agar partai ini sadar bahwa melibatkan anak

telah melanggar Undang-Undang kampanye dan agar masyarakat

juga paham dan ikut serta mengawasi berjalannya kampanye.

Disini sebenarnya bukannya hanya PKS yang disoroti tetapi juga

ada beberapa partai lain seperti : PDI-P, Hanura, dan PKPI.

Tetapi ya memang PKS yang paling banyak melakukan

pelanggaran.Merdekaberusaha memberitakan mengenai kampanye

dari sisi lainnya tidak hanya soal siapa Capres dan Wapres dari

setiap partai yang ikut serta pemilu ataupun soal black campaign

yang terjadi pada masa kampanye, itulah latar belakang kami

mengangkat berita mengenai keterlibatan anak dalam kampanye

PKS.74

Keterlibatan anak-anak dalam kampanye ini memang menarik untuk

diberitakan karena pada setiap masa kampanye hal ini menjadi perdebatan yang

tidak jelas solusinya dan terus berulang. Partai-partai politik selalu berdalih bahwa

pelibatan anak dalam kampanye adalah bagian dari pendidikan politik dini. Hal ini

kembali terjadi pada kampanye 2014, dan partai yang mengusung konsep

pendidikan politik dini bagi anak-anak adalah Partai Keadilan Sejahtera. Partai

yang menurut Bawaslu paling banyak melakukan pelanggaran dengan melibatkan

anak-anak dalam kampanyenya tersebut.

Melibatkan anak-anak di bawah umur dalam kampanye politik,

bertentangan dengan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak. Secara khusus anak yang dimaksud dalam pengawasan penyelenggaraan

pemilu adalah anak-anak yang belum berusia 17 tahun. Keberhasilan suatu

kampanye memang dilihat dari seberapa banyak massa yang terlibat didalamnya.

Akan tetapi, hal itu jangan dijadikan pembenaran dan menghalalkan untuk

melibatkan anak-anak di bawah umur dalam kampanye.

74

Wawancara langsung dengan Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.comRamadhian

Fadillah, Jakarta, 28 Oktober 2014.

Page 87: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

75

Seperti kita ketahui masa kampanye ini berhubungan dengan pemilu 2014,

maka dalam hal ini peneliti ingin mengetahui sebenarnya kearah mana

pemberitaan ini ingin difokuskan oleh Merdeka. Apakah mengenai kasus

keterlibatan anak-anaknya ataukah pemilu 2014. Wakil redaktur eksekutif

merdeka pun menjelaskan bahwa mereka fokus pada pemilu 2014.Jadi, adanya

keterlibatan anak-anak, adanya money politic dan black campaign hanyalah

parsial atau bumbu berita soal pemilu. Berikut penjelasan lebih lengkapnya :

“Dalam hal ini, keterlibatan anak hanya 1% jadi ini hanya parsial,

perniknya saja, atau bumbu berita soal pemilu dan kampanye.

Pernik disini misalnya : adanya keterlibatan anak dalam

kampanye, panggung kampanye yang rubuh, pertarungan antar

koalisi, adanya black campaign, negatif campaign. Maka

pemberitaan seperti ini masuk kedalam satu kerangka liputan

besar pemilu 2014. Jadi, kami lebih fokus ke pemilu 2014, karena

kasus keterlibatan anak dalam kampanye, adanya black campaign

adalah hanya bagian dari perjalanan pemilu 2014.”75

Memang mengingat pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu)

merupakan pesta massal lima tahunan yang pastinya diikuti oleh seluruh bangsa

Indonesia sepertinya agak sulit dibatasi siapa saja yang hendak turut

merayakannya, maka dari itu KPU dan Bawaslu pun kecolongan dengan adanya

anak-anak dalam kampanye tersebut. Berita pelanggaran kampanye ini ternyata

adalah bagian dari inti berita sesungguhnya yaitu berita tentang berjalannya

pemilu 2014. Dalam hal ini Merdeka.com mengambil angle dari sisi pelanggaran

yang dilakukan parpol.

Dalam pencarian dan mempublikasikan berita Merdeka.com tidak

membatasi pemberitaan hanya mengenai politik saja tetapi setiap berita mengacu

75

Wawancara langsung dengan Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com Ramadhian

Fadillah, Jakarta, 28 Oktober 2014.

Page 88: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

76

peristiwa di lapangan. Jika sang reporter menemukan ada yang janggal atau

menarik pada suatu peristiwa, maka itu menjadi sebuah berita. Menarik atau tidak

berita tersebut ditentukan oleh redaktur.

Berita yang disampaikan kepada khalayak memang harus seimbang tidak

memihak kepada siapapun serta memiliki nilai berita yang baik, aktual, terpercaya

dan media sebagai penyalur informasi juga harus tetap seimbang terhadap

berbagai pemberitaan yang akan disampaikannya. Berikut ini penjelasan pada saat

peneliti melakukan wawancara dengan narasumber terkait :

“Dalam menentukan berita yang dipilih itu dibicarakan di rapat

redaksi dan kita agak batasi pemberitaan jadi tidak berlebihan.

Misalnya : pada pemilu 2014 ini antar koalisi partai saling serang,

pemberitaan mengenai Prabowo. Beritanya dibuat tidak terus-

menerus itu saja tetapi diganti dengan berita lain. Karena kami

mengikuti perkembangan pemberitaan yang sedang ramai di

publik dan kami di sini tidak memihak kepada salah satu koalisi

atau partai tertentu dan berusaha bersikap netral terhadap semua

pemberitaan.Dalam penyampaian berita kami pun berusaha agar

setiap berita yang ditampilkan harus cover bothside.”76

Penjelasan diatas menegaskan bahwa industri media massa memiliki andil

besar dalam menyampaikan berbagai informasinya kepada khalayak. Oleh

karenanya media dituntut untuk menyampaikan berita secara cover bothside yaitu

adil dan berimbang. Dan Merdeka.com adalah salah satu media ternama yang

beritanya menjadi pilihan diantara beberapa pilihan media online lain untuk

dibaca masyarakat. Maka, Merdeka.com selayaknya bersifat netral terhap semua

peristiwa yang ada.

76

Wawancara langsung dengan Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com Ramadhian

Fadillah, Jakarta, 28 Oktober 2014.

Page 89: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

77

C. Analisis Konteks Sosial Rubrik Politik “ Wacana Keterlibatan Anak-anak

Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di

Merdeka.com”

Dimensi ketiga dari analisis Van Dijk adalah analisis sosial. Wacana

adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk

meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana

wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Adapun

titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukkan bagaimana makna yang

dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan

legitimasi. Menurut Van Dijk, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua

poin yang penting yaitu : kekuasaan (power), dan akses (acces). 77

Dalam pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai

Keadilan Sejahtera yang beredar di masyarakat mendapat kecaman keras dari

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), KPAI dan pandangan negatif dari masyarakat

terhadap Partai Keadilan Sejahtera. Seperti dikatakan oleh Daniel Zuchron

(anggota Bawaslu), bahwa Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta

terlalu optimis dalam pembinaan kader yang mengikutsertakan anak-anak saat

kampanye berlangsung jelas itu dilarang dalam peraturan Komisi Pemilihan

Umum (KPU).78

Kampanye politik merupakan salah satu kegiatan politik dalam

menyambut pemilihan umum. Keberhasilan kampanye partai politik biasanya

dilihat dan diukur dari banyaknya massa yang ikut terlibat didalamnya. Maka, hal

77

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),

h. 270-271. 78

Bayu Probo, “Bawaslu : Anis Matta Salah Ikutkan Anak-anak Kampanye”, dalam

http://news.satuharapan.com, dilihat pada 20 Oktober 2014.

Page 90: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

78

ini menjadikan partai politik berusaha untuk memperoleh massa sebanyak-

banyaknya, termasuk yang belakangan ini terjadi yaitu adanya keterlibatan anak-

anak dalam kampanye partai politik. Pada kenyataannya, ada saja partai politik

yang memang sengaja merencanakan pelibatan anak-anak tetapi ada juga partai

yang kecolongan dengan adanya anak-anak dalam kampanyenya.

Adapun keterlibatan anak-anak dalam kampanye terbuka di Pemilu tahun

2014 ini beragam. Komisi Perlindungan Anak (KPAI) mengungkapkan

sekurangnya ada 15 modus pelanggaran kampanye mengenai keterlibatan anak-

anak. Namun peneliti hanya akan menjelaskan lima pelanggaran. Antara lain

adalah : 79

1. Memanipulasi data anak yang belum berusia 17 tahun dan belum menikah

agar bisa terdaftar sebagai pemilih

2. Menggunakan tempat bermain anak, tempat penitipan anak, atau tempat

pendidikan untuk kegiatan kampanye terbuka.

3. Memobilisasi massa anak oleh partai politik atau calon legislatif

4. Menggunakan anak untuk memasang atribut-atribut partai politik

5. Membawa anak ke arena kampanye terbuka yang membahayakan anak.

Sejak berlangsungnya kampanye pemilu legislatif terbuka dilaksanakan

pada tanggal 16 Maret 2014, KPAI telah mencatat 248 kasus pelanggaran

penyalahgunaan anak dalam kampanye terbuka berbagai partai politik di

Indonesia. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga menemukan pelanggaran

79

Berkas.DPR.go.id/info singkat –VI- 8- II-P3DI-April-2014-64. Dilihat pada tanggal 20

Oktober 2014.

Page 91: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

79

administrasi yang dilakukan semua partai politik terkait pelibatan anak-anak

dalam kampanye menjelang Pemilu Legislatif 2014.80

Partai Keadilan Sejahtera diberitakan paling banyak melibatkan anak-anak

dalam kampanye dibanding dengan partai-partai lainnya. Pemberitaan mengenai

pelanggaran yang dilakukan PKS telah banyak beredar di berbagai media cetak,

televisi dan situs berita online. Salah satu media online yang terus memberitakan

pelanggaran oleh Partai Keadilan Sejahtera ini adalah media online Merdeka.com.

Maka, sudah jelas bahwa melibatkan anak dalam kampanye merupakan hal yang

cukup serius. ini terbukti dengan adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

tentang Perlindungan Anak yang telah mengatur bahwa setiap anak berhak untuk

memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik. Terdapat

juga dalam Pasal 87 Undang-Undang Perlindungan Anak yang berbunyi81

:

“Setiap orang yang secara melawan hukum merekrut atau memperalat

anak untuk kepentingan militer, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 atau

penyalahgunaan dalam kegiatan politik atau pelibatandalam sengketa bersenjata

atau pelibatan dalam kerusuhan sosial atau pelibatan dalam peristiwa

yangmengandung unsur kekerasan atau pelibatan dalam peperangan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 15dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)

tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).”

Maka sudah terlihat bahwa melibatkan anak-anak dalam kegiatan

kampanye adalah suatu hal serius dan sudah ada sanksi tegas berupa hukuman

80

Berkas.DPR.go.id/info singkat –VI- 8- II-P3DI-April-2014-64. Dilihat pada tanggal 20

Oktober 2014.

81

www.Depkop.go.id/.../02.%2002 Undang-undang- nomor 23 tahun 2002. Dilihat pada

tanggal 17 Agustus 2014.

Page 92: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

80

pidana bagi yang melanggarnya. Dalam hal keterlibatan anak ini juga ada peran

orangtua yang dibutuhkan dalam mengantisipasi terjadinya pelibatan anak dalam

kampanye partai politik. Pada kampanye terbuka 16 Maret 2014 lalu terlihat

banyak orangtua yang melibatkan anaknya dalam kampanye Partai Keadilan

Sejahtera yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Alasan adanya keterlibatan anak dalam kampanye ini karena orangtua ikut

serta dalam kampanye maka tidak ada yang menjaga anaknya dirumah. Hal ini

sangat mengecewakan dan seharusnya tidak terjadi. Meskipun telah terbukti

sejumlah partai politik termasuk PKS melibatkan anak dalam kampanye, namun

partai ini berdalih bahwa ini merupakan pendidikan politik bagi si anak. Dalam

konteks ini, perlu sama-sama kita pahami bahwa setiap anak memang berhak

mendapatkan pendidikan politik, tetapi ini harus disesuaikan dengan usia si anak

dan seharusnya orangtua serta penyelenggara partai lebih mengedepankan

perlindungan bagi anak-anak bukan hanya mementingkan kepentingan politiknya

saja.

D. Interpretasi Penelitian

Setelah melakukan analisis, peneliti berpandangan bahwa media online

Merdeka.com berusaha memaparkan adanya pelanggaran kampanye yang

dilakukan Partai Keadilan Sejahtera. Berdasarkan hasil wawancara dengan dua

narasumber, yaitu Wakil Redaktur Eksekutif dan Redaktur bidang Politik

Merdeka.com. Dalam wawancara ini peneliti memperoleh beberapa alasan

berkaitan pengangkatan pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye

PKS jelang pemilu 2014 di Merdeka.com. Alasan Pertama, karena pemberitaan

tersebut berkaitan dengan kepentingan publik. Dalam hal ini, Merdeka.com

Page 93: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

81

menyatakan bahwa keterlibatan anak-anak dalam kampanye pemilu 2014 ini

merupakan sebuah peristiwa yang setiap masa kampanye menjadi perdebatan

yang tidak jelas solusinya dan terus terjadi setiap kampanye politik. Maka, hal ini

harus diketahui oleh publik agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi pada masa

kampanye mendatang. Kedua, pemberitaan tersebut berkaitan dengan anak-anak

dibawah usia 17 tahun yang berhak untuk mendapat perlindungan sesuai dengan

Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 tahun 2002 dan sebaiknya anak-

anak tidak dimobilisasi untuk kepentingan politik.

Merdeka.com adalah salah satu media online yang menampilkan

pemberitaannya secara running news. Dalam hal ini, seluruh pemberitaan yang

ada di Merdeka.com saling berkaitan satu sama lainnya. Merdeka.com

menampilkan kampanye PKS yang melibatkan anak-anak mulai dari di Gelora

Bung Karno, Jakarta dan kampanye di berbagai daerah. Hal tersebut dapat dilihat

dari beberapa pemberitaan mengenai pelanggaran kampanye berupa keterlibatan

anak-anak yang dilakukan PKS.

Pada pemberitaan tersebut, Merdeka.com menempatkan Partai Keadilan

Sejahtera sebagai objek pembahasan. Pada penelitian ini peneliti ingin melihat

bagaimana wacana yang dibangun Merdeka dalam pemberitaan keterlibatan anak-

anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014. Dalam hal ini, peneliti

menggabungkan study teks dengan kajian fenomenologi. Kajian fenomenologi

tersebut merupakan sebuah kajian yang mengamati gejala-gejala sehingga dapat

menggambarkan bagaimana sebuah fenomena tersebut dihadirkan di publik.

Pada proses produksi berita, proses penentuan isu yang akan diangkat

tidak terlepas dari kriteria layak berita dan masuk ke dalam nilai berita, yaitu

Page 94: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

82

berita yang terkait dengan kepentingan publik. Proses lahirnya berita di merdeka

diawali dari penentuan isu yang akan diangkat, lalu dibicarakan di rapat redaksi.

Di Merdeka.com mempunyai mekanisme rapat redaksi setiap sore pukul 17.00

WIB, adapun mekanismenya diantara lain ada rapat proyeksi dimana dalam rapat

diadakan diskusi pemilihan berita yang akan diliput, kemudian dilanjutkan dengan

rapat budget untuk membicarakan hasil dari rapat proyeksi, kemudian diadakan

rapat checking untuk mengecek berita yang akan dimuat di situs Merdeka.com.

Rapat redaksi diadakan untuk memetakan isu-isu yang akan di running,

mempertajam, dan menyelesaikan berita mana yang akan dimuat untuk keesokan

harinya di situs Merdeka.com. Pada rapat redaksi tersebut, kordinator liputan

(korlip) akan menugaskan reporternya sebagian ke daerah untuk mencari berita.

Pada rapat redaksi tersebut, kordinator liputan (korlip) akan menugaskan

reporternya ke daerah untuk mencari berita. Misalnya, reporter A liputan ke

daerah Malang, dan reporter B liputan ke daerah Bandung. Dalam pencarian dan

peliputan berita para wartawan diberikan kebebasan, namun bukan berarti

dapatdengan bebasmenuliskan berita melainkan mereka tetap harus mematuhi

kode etik jurnalistik. Dalam pencarian berita dibatasi misalnya mengenai politik

saja tetapi setiap berita mengacu peristiwa di lapangan. Jika sang reporter

menemukan ada yang janggal atau menarik pada suatu peristiwa, maka itu

menjadi sebuah berita.

Pada tahap kognisi sosial, berkaitan dengan pemberitaan keterlibatan

anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014, pihak Merdeka.com

menyatakan ketidaksetujuannya akan adanya anak-anak dalam kampanye, bahwa

Page 95: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

83

dalam kampanye, baik itu pemilu legislatif atau Pemilu Presiden sudah ada aturan

pelarangan kampanye melibatkan anak-anak.

Pada tahap konteks sosial, pemberitaan ini mendapat kecaman keras dari

masyarakat, KPAI dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hal ini juga

menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat terhadap PKS. Karena

melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye adalah suatu hal serius dan sudah

ada sanksi tegas berupa hukuman pidana bagi yang melanggarnya. Dalam hal

keterlibatan anak ini juga ada peran orangtua yang dibutuhkan dalam

mengantisipasi terjadinya pelibatan anak dalam kampanye partai politik. Pada

kampanye terbuka 16 Maret 2014 lalu terlihat banyak orangtua yang melibatkan

anaknya dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera yang digelar di Gelora Bung

Karno, Jakarta

Page 96: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis data dan menjelaskan permasalahan pada berita

yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dan diperkuat oleh wawancara

langsung kepada Wakil Redaktur Eksekutif dan wawancara dengan Redaktur

bidang Politik media online Merdeka.com. Peneliti juga melihat konteks

sosial yang ada di masyarakat, maka pada bab ini akan diuraikan kesimpulan.

Kesimpulan diambil dari hasil penelitian dan wawancara yang telah

didapatkan langsung dari Wakil Redaktur Eksekutif dan Redaktur Politik

Merdeka.com

Wacana pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS

tersebut diproduksi berdasarkan hasil dari rapat redaksi yang dilakukan

Merdeka.com, dimana pada rapat redaksi yang biasanya dihadiri oleh

Pemimpin redaksi, redaktur eksekutif, wakil redaktur eksekutif, coordinator

liputan, kepala redaktur dan wartawan. Rapat redaksi disini dilakukan untuk

memetakan isu-isu yang akan di running atau yang akan dimuat untuk

keesokan harinya. Jadi, apabila ada peristiwa yang janggal atau menarik

disorot oleh merdeka.com.

Merdeka.com mengangkat wacana berita mengenai keterlibatan anak-

anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 yang pada masa kampanye

Maret 2014 lalu, menjadi sorotan Bawasludanmelihat dari seberapa besar

pengaruh berita ini di masyarakat. Maka dari ituMerdeka.com mengambil

angle atau sisi lain dari pemberitaan yang telah tersebar di media dan

masyarakat. Dalam hal ini Merdeka.com mengambil sisi pelanggaran yang

84

Page 97: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

85

telah dilakukan oleh PKS dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye.

Apa yang dilakukan partai ini menjadi salah satu Pelanggaran Undang-

Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 dan melanggar Peraturan

Komisi Pemilihan Umum pasal 32 ayat 1 butir K.

Dalam penulisan pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam

kampanye Partai Keadilan Sejahtera di Merdeka.com tersebut tak lepas dari

kognisi sosial, wartawan Merdeka.com memberikan informasi kepada publik

sesuai fakta dan data. Dari pihak wartawan dalam isu ini jelas menolak

adanya keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014.

Sehingga sedikit banyak mempengaruhi isi dari pemberitaan ini. Berita ini

sebenarnya digunakan untuk memberitahu kepada masyarakat bahwa

melibatkan anak-anak dalam kampanye adalah sebuah pelanggaran

kampanye. Merdeka.com menganggap KPU dan Bawaslu lambat menindak

tegas pelanggaran ini dan akhirnya merdeka.com mengkonstruksi teks

pemberitaan yang menggambarkan apa yang dilakukan peserta partai dengan

membawa anak-anak dalam kampanye akan membahayakan si anak dan

termasuk kategori memobilisasi anak untuk kepentingan politik.

Pada tahap konteks sosial dapat dilihat bagaimana Merdeka.com

mewakili aspirasi dari masyarakat, Bawaslu dan KPAI yang menolak adanya

keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 tersebut. ini

terlihat dari isi berita yang mengangkat beberapa pendapat dari Bawaslu dan

Ketua Tim Advokasi PKS. Karena pelanggaran kampanye ini mendapat

kecaman keras dari masyarakat, KPAI dan Badan Pengawas Pemilu

(Bawaslu), hal ini juga menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat

Page 98: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

86

terhadap PKS. Maka dari itu, mengingat peran media massa begitu besarnya

dalam menyebarkan berbagai informasi, merdeka.com berkewenangan dan

berhak untuk menyebarkan informasi tentang keterlibatan anak-anak dalam

kampanye Partai Keadilan Sejahtera agar masyarakat ikut mengawasi

berjalannya kampanye dan segera melaporkannya apabila kembali terjadi

pelanggaran tersebut pada kampanye pemilu mendatang.

B. Saran

1. Saran Akademis

Diharapkan terdapat penelitian yang lebih mendalam terhadap kasus

keterlibatan anak-anak dalam kampanye partai politik, terutama penelitian

terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh peserta kampanye.

Karena keterlibatan anak-anak tersebut telah melanggar Undang-Undang

Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 dan melanggar Peraturan Komisi

Pemilihan Umum pasal 32 ayat 1. Dengan melakukan penelitian tersebut

diharapkan anak-anak di Indonesia tidak lagi dimobilisasi oleh orangtuanya

untuk kepentingan politik.

2. Saran Praktis

Kepada masyarakat dan pembaca media online Merdeka.com dalam

memahami pemberitaan yang disajikan oleh media tersebut harus dapat lebih

kritis lagi memahami wacana yang terjadi di masyarakat dan Pemerintahan.

Sebagai warga Negara, kita semua harus peduli terhadap anak bangsa dengan

lebih mengedepankan hak-hak dan tidak memobilsasinya. Karena pada

hakikatnya anak Indonesia adalah anak bangsa dan penerus perjuangan

bangsa Indonesia.

Page 99: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

87

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arifin, Anwar. Komunikasi Politik. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi, Teori Paradigma dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana, 2006.

Cangara, Hafied. Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta :

RajaGrafindo Persada, 2011.

Eriyanto. Analisis Wacana. Yogyakarta: LKIS Group, 2011.

Heryanto, Gun Gun & Ade Rina Farida. Buku Ajar Komunikasi Politik. Jakarta :

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Hidayat, N Dedy. Konstruksi Sosial Industri Penyiaran. Jakarta : Pascasarjana

Ilmu Komunikasi UI, 2003.

Kontur, Ronny. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.Jakarta: CV.

Teruna Grafica, 2005.

Littlejohn, W Stephen. Theories of Human Communication. California: Wadswort

Publishing Company, 1999.

Nurudin. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Rosady, Ruslan. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta:

Raja Grafindo Persada,2005.

Kriantono, Rachmat , Teknik Praktis Riset Komunikassi : Disertai Contoh Praktis

Riset

Media, Public Relatition , Advertising, Organisasi, Komunikasi Pemasaran.

Jakarta : Kencana, 2007.

Sumadiria, AS Haris. Jurnalistik Indonesia. Bandung : Simbiosa Rekatama

Page 100: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

88

Media, 2005.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006.

Suryawati, Indah. Jurnalistik Suatu Pengantar. Bogor : PT. Ghalia Indonesia,

2011.

Skripsi :

Marisha Arianti Agustin “Wacana Mundurnya Luthfi Hasan Ishaaq Pada

Pemberitaan Harian Kompas.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.

Website :

Nur Fatimah (2013). Penelitian Deskriptif. Dari

htttp://nurfatimahdaulay18.blogspot.com, 17 November 2014.

Bawaslu-dki.go.id/berita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu.

17 Agustus 2014.

http://www.rumahpemilu.com/public/doc/.pdf diaksespada9 November 2014. 17

Agustus 2014.

www.Depkop.go.id/.../02.%2002 Undang-undang- nomor 23 tahun 2002. 17

Agustus 2014.

www.merdeka.com. 11 September 2014.

www.m.antaranews.com/.../pks-terbanyak-libatkan-anak-dalam-kampanye.

11September 2014.

Wawancara :

Wawancara langsung dengan Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com

Ramadhian Fadillah, Jakarta, 28 Oktober 2014.

Page 101: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

89

Wawancara via email dengan Redaktur Bidang Politik Merdeka.com M. Hasits,

Jakarta, 13 Oktober 2014.

Page 102: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

90

HASIL WAWANCARA :

Narasumber 1 : Ramadhian Fadillah

Jabatan : Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com

Hari/tanggal : Selasa/ 28 Oktober 2014

Waktu : 14.00 WIB

Tempat : Kantor Redaksi Merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan

1. Apa yang melatarbelakangi merdeka tertarik untuk mengangkat isu

keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS?

Jawab : Kalau merdeka berusaha fokus, maksudnya di sini adalah kita

mencegah agar anak-anak tidak dilibatkan dalam kampanye karena itu ada

aturannya dalam Undang-Undang kampanye pemilu, Undang-Undang

Perlindungan Anak, dan Peraturan KPU. Kami, memberitakan PKS agar

partai ini sadar bahwa melibatkan anak telah melanggar Undang-Undang

kampanye dan agar masyarakat juga paham dan ikut serta mengawasi

berjalannya kampanye. Di sini sebenarnya bukannya hanya PKS yang

disoroti tetapi juga ada beberapa partai lain seperti : PDI-P, Hanura, dan

PKPI. Tetapi ya memang PKS yang paling banyak melakukan pelanggaran.

Merdeka berusaha memberitakan mengenai kampanye dari sisi lainnya tidak

hanya soal siapa Capres dan Wapres dari setiap partai yang ikut serta pemilu,

itulah latar belakang kami mengangkat berita mengenai keterlibatan anak

dalam kampanye PKS.

2. Dari sekian banyak partai yang melakukan pelanggaran kampanye

dengan membawa anak. Apakah pemberitaan merdeka

menitikberatkan kepada PKS saja dalam hal ini?

Jawab : Sebenarnya, merdeka tidak hanya menitikberatkan ke PKS, kita

juga tidak setuju dengan partai lain yang memobilisasi anak dalam

kampanye. Tetapi disini kami melihat PKS kalau kampanye itu satu

keluarga, ada ibu dan anak yang terlibat. Sempat beredar juga wacana dari

Anis Matta yang mengatakan kampanye bawa anak untuk pendidikan politik

dini, dan PKS telah menyediakan tempat penitipan anak. Ini juga bisa dilihat

jelas pada foto peserta kampanye yang menggendong anaknya.

3. Bagaimana proses penentuan atau penseleksian suatu berita di

merdeka.com?

Page 103: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

91

Jawab : Di merdeka.com mempunyai mekanisme rapat redaksi setiap hari

pada sore pukul 17.00 WIB, adapun mekanismenya diantara lain ada rapat

proyeksi dimana dalam rapat diadakan diskusi pemilihan berita yang akan

diliput, kemudian dilanjutkan dengan rapat budget untuk membicarakan hasil

dari rapat proyeksi, kemudian diadakan rapat checking untuk mengecek

berita yang akan dimuat di situs merdeka.com. Rapat redaksi diadakan untuk

memetakan isu-isu yang akan di running, mempertajam, dan menyelesaikan

berita mana yang akan dimuat untuk keesokan harinya di situs merdeka.com.

Pada rapat redaksi tersebut, kordinator liputan (korlip) akan menugaskan

reporternya sebagian ke daerah untuk mencari berita.

4. Untuk rapat redaksi biasanya siapa saja yang terlibat didalamnya ?

Jawab : Rapat redaksi biasanya yang terlibat mulai dari Pemimpin redaksi,

tetapi biasanya Pemred tidak begitu wajib juga hadir dalam rapat, ada

Redaktur eksekutif, Wakil redaktur eksekutif, Koordinator liputan, Kepala

redaktur dan wartawan.

5. Kriteria-kriteria narasumber yang akan diwawancarai biasanya seperti

apa ?

Jawab : Kriteria narasumber disini tergantung pemberitaannya. Kalau berita

tentang kampanye politik biasanya yang diwawancarai petinggi partai

politik, Ketua partai, orang-orang yang berkompeten didalam partai tersebut.

Misalnya : kampanye di Sukabumi. Maka, yang diwawancarai Dewan

Perwakilan Daerah (DPW) Sukabumi, Ketua panitia, peserta kampanye, dan

saksi mata apabila ada peristiwa yang terjadi dalam kampanye. Tetapi

kembali lagi semua berita harus diklarifikasi kembali kebenarannya.

6. Nilai- nilai apa yang berusaha merdeka ingin sampaikan kepada

khalayak melalui berita keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS

tersebut?

Jawab : Pada kampanye pemilu 2014 ini kembali terjadi pelanggaran yang

melibatkan anak-anak didalam kampanyenya. Pelanggaran ini dilakukan

paling banyak oleh PKS yang notabenenya partai islam yang seharusnya

mengetahui hak-hak anak. Kampanye partai politik seharusnya tidak

melibatkan anak-anak usia dini karena mereka juga belum tentu mengerti

Page 104: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

92

apa arti kampanye. Jadi, seharusnya orangtua dan panitia penyelenggara

kampanye lebih mengedepankan perlindungan bagi anak-anak bukan hanya

kepentingan partainya saja.

7. Isu keterlibatan anak dalam kampanye PKS berhubungan dengan

Pemilu 2014, jadi yang ingin difokuskan oleh merdeka itu kasus

keterlibatan anak ataukah pemilunya?

Jawab : Dalam hal ini, keterlibatan anak hanya 1% jadi ini hanya parsial,

perniknya saja, atau bumbu berita soal pemilu dan kampanye. Pernik disini

misalnya : adanya keterlibatan anak dalam kampanye, panggung kampanye

yang rubuh, pertarungan antar koalisi, adanya black campaign, negatif

campaign. Maka pemberitaan seperti ini masuk ke dalam satu kerangka

liputan besar pemilu 2014. Jadi, kami lebih fokus ke pemilu 2014, karena

kasus keterlibatan anak dalam kampanye, adanya black campaign adalah

hanya bagian dari perjalanan pemilu 2014

8. Bagaimana cara merdeka untuk tetap seimbang terhadap berbagai

pemberitaan yang akan disampaikan kepada khlayak?

Jawab : Dalam menentukan berita yang dipilih itu dibicarakan di rapat

redaksi dan kita agak batasi pemberitaan jadi tidak berlebihan. Misalnya :

pada pemilu 2014 ini antar koalisi partai saling serang, pemberitaan

mengenai Prabowo. Beritanya dibuat tidak terus-menerus itu saja tetapi

diganti dengan berita lain. Karena kami mengikuti perkembangan

pemberitaan yang sedang ramai di publik dan kami di sini tidak memihak

kepada salah satu koalisi atau partai tertentu dan berusaha bersikap netral

terhadap semua pemberitaan. Dalam penyampaian berita kami pun berusaha

agar setiap berita yang ditampilkan harus cover bothside.

Narasumber

Ramadhian Fadillah

Page 105: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

93

Hasil Wawancara via Email :

Narasumber 2 : Bapak Muhammad Hasits

Jabatan : Wartawan dan Redaktur bidang Politik Merdeka.com

Hari/ Tanggal : Senin, 13 Oktober 2014

1. Bagaimana kebijakan umum redaksi merdeka pada pemberitaan isu

keterlibatan anak-anak dalam kampanye partai keadilan sejahtera jelang

pemilu 2014?

Jawab : Dalam kampenye, baik itu pemilu legislatif atau pemilu presiden sudah

ada aturan pelarangan kampanye melibatkan anak-anak. Aturan ini sudah tertuang

dalam peraturan KPU Pasal 32 Ayat (1) butir J yang berbunyi: Pelaksana, peserta,

dan petugas kampanye dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang

belum memenuhi syarat sebagai pemilih. Dengan acuan itu, ternyata masih

banyak partai politik termasuk PKS yang melibatkan anak-anak dalam kampanye.

Tentu saja hal ini melanggar aturan KPU dan Undang-undang perlindungan anak.

Kenapa PKS yang disorot? Karena PKS dalam pantauan di lapangan paling

banyak melibatkan anak-anak meski partai lain juga melakukan pelanggara

serupa. Banyak partai lain juga melibatkan anak-anak. Merdeka.com sebenarnya

tidak hanya menyorot PKS saja, tapi juga partai lain yang melibatkan anak-anak

dalam kampanye.

2. Bagaimana proses penentuan isu yang akan dimuat di merdeka.com?

Jawab : Setiap harinya redaksi merdeka.com selalu melakukan rapat untuk

menentukan isu yang menjadi perbincangan masyarakat.

3. Pemberitaan seperti apa yang menjadi sorotan paling utama merdeka?

Jawab : Soal pemberitaan merdeka.com sesuai dengan kanal yang ada

di merdeka.com. Jika isu itu politik, maka yang digarap dan fokus pada isu politik

terkini.

4. Bagaimana peran redaktur dalam penentuan berita yang akan dimuat di

situs merdeka?

Page 106: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

94

Jawab : Tugas redaktur di merdeka.com adalah menyaring berita dan mengedit

berita yang diperoleh oleh reporter dari lapangan. Berita itu diolah dan dikaji

apakah berita itu layak ditayangkan atau tidak.

5. Untuk rapat redaksi biasanya siapa saja yang terlibat didalamnya?

Jawab : Sidang redaksi diikuti oleh redaktur dan pemimpin redaksi

6. Bagaimana alur kebijakan redaksi di merdeka.com dalam pemberitaan isu

keterlibatan anak-anak dalam kampanye partai keadilan sejahtera jelang

pemilu 2014?

Jawab : Seperti yang saya jelaskan pada jawaban atas pertanyaan nomor satu,

setiap berita mengacu peristiwa di lapangan. Jika sang reporter menemukan ada

yang janggal atau menarik pada suatu peristiwa, maka itu menjadi sebuah berita.

Menarik atau tidaknya ditentukan oleh redaktur. Soal kampanye PKS, ini

sebenarnya bukan satu-satunya kampanye yang disorot oleh merdeka.com.

Banyak pula kampanye partai lain menjadi sorota merdeka.com. Asal ada

kampanye yang melanggar aturan, maka akan diberitakan secara proporsional.

7. Kriteria-kriteria narasumber yang akan diwawancarai biasanya seperti

apa?

Jawab : Ini pasti. Tidak semua orang atau pejabat bisa menjadi narasumber dalam

sebuah berita. Narasumber harus tepat dan sesuai dengan peristiwa yang

diberitakan. Contoh berita PKS, maka narasumber bisa pengurus PKS atau orang

lain yang terkait dengan konteks berita tersebut.

8. Apa yang melatarbelakangi merdeka tertarik untuk mengangkat isu

keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS?

Jawab : Sama jawabannya dengan pertanyaan nomor 1 dan 6 yaitu karena setiap

berita mengacu peristiwa di lapangan. Jika sang reporter menemukan ada yang

janggal atau menarik pada suatu peristiwa, maka itu menjadi sebuah berita.

Menarik atau tidaknya ditentukan oleh redaktur. Soal kampanye PKS, ini

sebenarnya bukan satu-satunya kampanye yang disorot oleh merdeka.com.

Banyak pula kampanye partai lain menjadi sorota merdeka.com. Asal ada

kampanye yang melanggar aturan, maka akan diberitakan secara proporsional

oleh media kami.

Page 107: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

95

9. Nilai-nilai apa yang berusaha merdeka ingin sampaikan kepada khlayak

melalui berita tersebut?

Jawab : Ada sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh partai politik. Tidak hanya

PKS, tapi banyak juga partai lain melibatkan anak-anak dalam kampanye.

Kampanye partai politik seharusnya tidak melibatkan anak-anak karena mereka

bukan seorang pemilih.

10. Isu keterlibatan anak dalam kampanye partai PKS berhubungan dengan

pemilu 2014, jadi yang ingin difokuskan oleh merdeka itu kasus keterlibatan

anak ataukah pemilu 2014?

Jawab : Keterlibatan anak-anak dalam pemilu 2014 adalah sebuah keterkaitan.

Pemilu 2014 ajang lima tahunan untuk mencari pemimpin baru. Dalam konteks

ini, melibatkan anak-anak dalam partisipasi lima tahunan ini tidak tepat dan

melanggar aturan yang telah dibuat oleh penyelenggara pemilu dalam hal ini

KPU. Pemilu 2014 adalah pesta demokrasi untuk masyarakat Indonesia yang

sudah dewasa atau berusia 17 tahun serta mempunyai KTP.

11. Bagaimana cara merdeka untuk tetap seimbang terhadap berbagai

pemberitaan yang akan disampaikan ke khalayak?

Jawab : Setiap berita harus cover bothside

12. Bagaimana proses produksi berita sehingga bisa dimuat di situs

merdeka?

Jawab : Prosesnya adalah data dari reporter kemudian diolah oleh redaktur.

Setelah berita jadi, kemudian disajikan atau ditampil ke situs merdeka.com.

Simpel.

Narasumber

Muhammad Hasits

Page 108: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

96

Lampiran Data : Tabel 1.1 Partai yang melibatkan anak-anak dalam

kegiatan kampanye82

:

Partai Politik Dugaan pelanggaran

1. Partai keadilan Sejahtera 14 kasus

2. PDI – Perjuangan 10 kasus

3. Partai Golkar 8 kasus

4. Partai Hanura 8 kasus

5. Partai Keadilan dan Persatuan

Indonesia (PKPI)

8 kasus

6. Partai Nasional Demokrat 7 Kasus

7. Partai Gerindra 6 Kasus

8. Partai Demokrat 6 Kasus

9. Partai Persatuan Pembangunan 6 Kasus

10. Partai Kebangkitan Bangsa 5 Kasus

11. Partai Amanat Nasional 5 Kasus

12. Partai Bulan Bintang 4 kasus

82

Bawaslu-dki.go.id/berita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu. Dilihat

pada tanggal 17 Agustus 2014

Page 109: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

97

MERDEKA.COM » POLITIK

Kampanye bawa anak, PKS sebut

untuk pendidikan politik dini Reporter : SukmaAlam | Minggu, 16 Maret 2014 13:5

Kampanye PKS. ©2014 merdeka.com/imam buhori Merdeka.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengingatkan kepada

peserta partai politik agar tidak membawa anak-anak pada saat kampanye terbuka.

Namun, Nampak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) banyak yang membawa

anaknya dalam kampanye perdana.

Menanggapi hal itu, Presiden PKS AnisMatta mengaku partainya sudah

berkoordinasi kepada Bawaslu.

"Karena ini bagian dari keamanan acara ini, kita sudah siapkan pengamanan Insya

Allah tidak kenapa-kenapa," ujarAnis di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu,

(16/3).

Page 110: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

98

Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat konsep semacam

kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia, anak-anak dengan usia dini dapat

mempelajari makna dari pendidikan politik.

"Partai Keadilan Sejahtera, partai yang mengangkat isu keluarga. Kekhawatiran

untuk membawa anak, Inysa Allah tidak menjadi masalah, karena ini pendidikan

politik," imbuh Anis

Pantauan merdeka.com, Minggu (16/3), tampak puluhan bus yang mengangkut

rombongan kampanye Partai Keadilan Sejahtera. Rata-rata berpakaian putih

bertuliskan 'Saya Pilih PKS'. Mereka bergerak menuju kampanye akbar PKS di

Senayan, Jakarta.

Banyak kaum perempuan dan anak-anak dalam bus itu. Tampak ibu-ibu

menggendong anak masih balita. Ada bayi tertidur di gendongan. Beberapa bayi

menangis karena kepanasan dalam bus yang terjebak macet.

[ian]

Page 111: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

99

MERDEKA.COM » POLITIK

Panitiasudahlarangkader PKS bawaanaksaatkampanye

Reporter : RamadhianFadillah | Senin, 24 Maret 2014 06:01

Kampanye PKS. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - PartaiKeadilan Sejahtera ( PKS ) menggelarkampanyenasional di

Makassar, Sulawesi Selatan siangini. Mereka mengaku telah berpesan kepada

semua kader maupun simpatisan yang akan mengikuti kampanye di Lapangan

Hertasning Makassar, untuk tidak membawa anak-anak.

Seperti diketahui, Panwaslu sudah memelototi PKS karena kerap kampanye bawa

anak.

"Kami melarang para kader, caleg maupun simpatisan yang akan ikut

Page 112: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

100

berkampanye besok di Lapangan Hertasning untuk membawa anak-anak karena

itu tidak etis dilakukan," ujar Ketua Kampanye Nasional Jafar Sodding.

Jafar mengatakan, kampanye dengan melarang pelibatan anak-anak itu sudah

disosialisasikan kepada semua pengurus dan kader. Dia mengaku selama ini

bukan kesengajaan kadernya membawa anak saat kampanye.

Selama ini, sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan

dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia juga sudah mengantisipasi dengan

menyediakan sembilan posko penitipan anak.

"Kami menilai mungkin hal itu karena banyak kader PKS yang tidak bisa

menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak punya pembantu. Namun, kami

sudah sosialisasikan mengenai peraturan itu kepada kader dan semoga di

Lapangan Hertasning tidak terjadi," kata Jafar.

Anggota DPRD Sulsel itu berjanji akan lebih keras melarang kader dan

simpatisannya melibatkan anak-anak dalam kampanye, sesuai Pasal 15 UU No

23/2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal tersebut mengatur bahwa setiap anak

berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan

politik. Dia mengakui hasil sosialisasi larangan pelibatan anak dalam kampanye

yang sebelumnya dilakukan, memang dirasa kurang maksimal.

Namun dia menolak jika dikatakan kesalahan membawa anak hanya ditimpakan

pada parpol. Menurutnya KPU dan Panwaslu juga harus lebih aktif

menyosialisasikannya.

Page 113: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

101

Dokumentasi Wawancara

Wawancara dengan Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com

Page 114: WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE

102

Wawancara dengan Redaktur bidang Politik