Upload
nurul-aini
View
1.574
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
WAWANCARA PERSUASIF: PERSUADEEDisusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikodiagnostik Wawancara
Dosen Pembimbing:
Desi Yustari M, M. Psi
Oleh :
Eka Rahmawati (107070002470)
Larassofi Iqlima (107070002649)
Maulida Disa Pratiwi (107070002623)
Nurul Aini(107070002647)
Semester V Kelas B
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
Wawancara Persuasif
Wawancara persusif adalah wawancara dimana pewawancara melakukan suaju bujukan untuk
memengaruhi bagaimana orang lain berpikir, merasa, dan bertindak. Dalam wawancara
persuasif terdapat dua pihak, yaitu persuader (orang yang membujuk) dan persuadee (orang
yang dibujuk). Pada Bab sebelumnya kita telah mempelajari tentang contoh wawancara
persuasif dari sudut pandang persuader. Tapi karena wawancara persuasif bukanlah wawancara
sepihak, dan merupakan wawancara dengan aktifitas yang mutual antara dua pihak, kita harus
bertindak secara aktif dan kritis. Karena kita sering menjadi posisi sebagai persuadee dalam
wawancara persuasif, kita wajib mengerti proses wawancara, menempatkan diri dengan tepat,
cepat berespon, berwawasan luas, aktif dan kritis selama proses wawancara. Kita tidak bisa
cuek begitu saya, karena hasilnya sangat penting bagi dirikita, keluarga kita, atau mungkin
organisasi kita. Sebaiknya kita memiliki pertahanan yang cukup kuat, tapi pertahan kita ini
harus berdasarkan etik-etik yang jelas. Maka dari itu, kita akan membahas mengenai
‘wawancara persuasif: persuadee’ agar kita dapat mengetahui cara-cara atau etika yang baik
dalam menghadapi tawaran dari seorang persuader.
2
BAB II
PEMBAHASAN
WAWANCARA PERSUASIF: PERSUADEE
A. JADILAH PARTISIPAN YANG BERTANGGUNGJAWAB
Karena wawancara persuasif adalah sebuah kegiatan timbal-balik, kedua pihak berbagi
tanggung jawab etika.
a. Jujurlah
Kebanyakan dari kita berasumsi bahwa kita pada dasarnya jujur dalam urusan dengan
orang lain tapi mengakui juga bahwa kita memberitahu “sedikit kebohongan demi
kebaikan” dari waktu ke waktu, terutama ketika kita tidak berinisiatif untuk melakukan
proses persuasi. Kita memberitahu seorang telemarketer bahwa pasangan kita tidak ada di
rumah padahal ia duduk di samping kita, memberitahu sales bahwa kita hanya melihat-
lihat saja ketika sedang berbelanja, dan memberitahu seorang penelepon dari sebuah
kegiatan amal bahwa kita “telah memberikan amal di kantor”. Apakah benar adalah suatu
kebohongan untuk berpura-pura menjadi pelanggan atau klien untuk mendapatkan
informasi bagi proyek tertentu, mendapatkan kesempatan berkendara secara gratis dalam
mobil sport mewah, atau mendapatkan sampel gratis dari sebuah produk? Hal tersebut
memang biasa dilakukan dan persuader juga sudah menduga akan kemungkinan-
kemungkinan ini, namun wawancra persuasif bisa menjadi produktif hanya jika kamu mau
untuk saling bertukar informasi akurat, menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan penuh
kejujuran, dan mengakui motif, kelemahan, kekurangan informasi, dan kekurangan
pelatihannya.
3
Simmon menyarankan dua pertanyaan untuk menguji kejujuranmu: “bagaimana perasaan
saya terhadap diri saya sendiri setelah tindakan komunikatif ini? Bisakah saya
membenarkan perbuatan saya secara luas jika saya disuruh untuk melakukannya?
b. Adillah
Jika kamu mengikuti peraturan utama “perlakukanlah orang lain layaknya anda ingin
diperlakukan oleh orang lain”, Keadilan tidak akan menjadi masalah. Sebagai contoh,
tanyakan pertanyaan yang adil dan jujur. Hindari penimbunan keluhan-keluhan dan
keberatan-keberatan sampai akhir sebuah wawancara lalu mengeluarkan semuanya
sekaligus pada persuader. Jangan mengambil pembicaraan yang tidak relevan, sepele, atau
ide-ide yang sulit dicapai yang mengurangi kualitas wawancara dan merugikan yang lain.
Perselisihan pendapat, bahkan yang sangat kuat dan emosional, biasa terjadi dalam
wawancara persuasif, tapi hindari memanggil julukan dan taktik lain yang mungkin
mempunyai dampak negatif tidak hanya pada interaksi saat ini tetapi juga hubungan jangka
panjangmu dengan pihak terkait.
c. Berhati-Hatilah
Kamu bertanggung jawab untuk keraguan yang beralasan mengenai tuntutan, desakan, dan
janji-janji. Seringnya kita lebih tertarik dalam perbaikan instan, kesepakatan-kesepakatan
bagus, barita-berita baik, dan sesuatu yang tidak ada gunanya dibandingkan menganalisa
kebutuhan secara cermat mempertimbangkan solusi yang baik. Jangan mudah tertipu.
Seperti perumpaan, “apabila hal itu terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan mungkin
saja hal itu memang begitu adanya”. Penipu ulung akan musnah jika kita semua menjadi
consumer kritis. penipuan dapat berjalan karena kita pasrah, dan seringkali karena
ketamakan semata. Kita merasa mendapatkan kesempatan sekali seumur hidup dengan
mendapatkan pekerjaan yan bagus di luar negeri, atau berinvestasi dalam sebuah
perusahaan elektronik yang baru berkembang. Ingatlah gagasan etis “berhati-hatilah dalam
membeli” karena anda lah pembelinya.
4
d. Pertimbangkan dengan Masak sebelum Mengambil Keputusan
Dengarkan, tanyakan, analisis, sintesiskan, lalu putuskan apakah ingin menerima atau
menolak seseorang, sebuah ide, atau permintaan. Ajukan kritik atau keberatan dan
mintalah respon yang didasari oleh bukti yang kuat. Penelitian mengindikasikan bahwa
interviewee seringnya lebih tertarik pada penampilan dari pada isi. Misalnya, jika kita
menyukai pewawancara (seringkali karena penampilan dan pakaian), kita cenderung
berpikir bahwa permintaannya logis dan bisa diterima. Jika sebuah pernyataan terlihat
sejalan dengan nilai-nilai, keyakinan, dan sikap kita, Kita bisa saja menerimanya tanpa
memperhatikan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Johannesen menegaskan “Sebuah
unsur terpenting dari komunikasi yang bertanggung jawab, bagi si pengirim dan penerima
informasi, adalah sebuah latihan untuk mempertimbangkan dengan masak dan mengambil
keputusan.
e. Bukalah Pikiran
Membuka pikiran tidak berarti bahwa kamu tidak mempunyai keyakinan kuat atau
komitmen. itu berarti bahwa kamu tidak harus langsung menerima asumsi persuader
tertentu (karena profesi, agama, ras, usia, jenis kelamin, atau budaya) tidak dapat
dipercaya atau tidak kompeten, begitu juga kamu jangan langsung menolak saran-saran
dari sesuatu yang kamu tentang, atau kamu jangan secara otomatis menolak saran-saran
yang membuatmu ragu. Terbukalah pada penolakan dan pendapat-pendapat orang lain”
dan cobalah untuk membatasi pembelaan diri dan keterlibatan ego.
f. Ikut Sertalah
Berikan umpan balik verbal dan nonverbal yang teliti kepada persuader sehingga mereka
mengerti kebutuhan-kebutuhan, batasan-batasan, dan persepsimu tentang apa perihalnya
yang disetujui. Biarkan mereka mengetahui apa yang kamu pikirkan dan bagaimana
reaksimu. Tidak ada untuk menjadi aktif terlibat dalam wawancara dari pembukaan
pembukaan hingga penutupan.
5
B. JADILAH PARTISIPAN YANG BERWAWASAN LUAS
STRATEGI-STRATEGI PSIKOLOGIS
Prinsip standar/ yang dipelajari secara langsung memandu keputusan-keputusan dan
aksi kita. Kebanyakan dari kita mempercayai bahwa apa yang didapat adalah hasil dari
apa yang dibayar; jika barang itu mahal, pasti bagus; diskon menghemat uang kita; dan
jika para ahli mengatakan seperti itu, itu pasti benar. Contohnya seorang manajer ingin
memindahkan beberapa lobak pada hari sabtu sore, lalu ia menaikkan harga lobak
tersebut dari yang tadinya seharga 19 cents per 2 buah menjadi 10 cents sebuah
dengan tanda diskon. Lobak itu terjual habis dalam hitungan detik.
Dalam Prinsip kontras, persuader tahu bahwa jika barang kedua sedikit berbeda dari
barang yang pertama dalam segi kemenarikan, harga, dan ukuran, barang tersebut
kelihatan lebih berbeda daripada yang sebenarnya. Jika saya ingin menyewakan
apartement kepada anda, saya mungkin akan memperlihatkan apartemen yang jelek
dulu, kemudian baru memperlihatkan yang sepertinya lebih baik daripada yang
pertama. Anda pasti langsung memutuskan untuk menyewakan yang kedua.
Aturan timbal-balik menanamkan pada kita sebagai persuadee kewajiban untuk
membalas apa yang disediakan oleh yang lain. Contohnya, penelitian menunjukkan
bahwa jika seseorang memberikan kita minuman ringan gratis lalu meminta kita untuk
membeli tiket undian, kita merasa wajib untuk membeli tiket tersebut walaupun tiket
tersebut harganya lebih mahal dari harga minuman ringan yang diberikan. Apabila kita
menerima minuman ringan itu namun menolak untuk membeli tiket undian, kita
mungkin akan mengalami ketidaknyamanan secara psikologis dan merasa malu.Dalam
strategi konsesi timbal balik, kita merasa wajib untuk memberikan konsesi
(kelonggaran) saat yang lain sudah memberikannya pada kita. Kita menemukan
strategi ini dalam interaksi sehari-hari seperti saat teman sekamar setuju untuk tidak
6
datang terlambat dalam hari kerja dan lalu kita menawarkan untuk membatasi waktu
yang teman kita habiskan dalam kamar.
Strategi Penolakan lalu mundur digunakan para persuader saat permohonan
pertama dilebih-lebihkan hanya untuk membuat penawaran kedua lebih bisa
diterima. Pemikirannya adalah bahwa setelah anda menolak permohonan pertama
anda akan merasa wajib dan pada hal tertentu lega untuk menyetujui penawaran
kedua. Salesperson biasanya memulai penawaran dari yang paling atas lalu mundur
jika diperlukan.
STRATEGI-STRATEGI BAHASA
Framing and Reframing
Persuader menggunakan bahasa untuk membingkai atau mengonsep cara kita
melihat berbagai manusia, tempat, hal, dan objek.
o Jargon menggantikan kata-kata yang ganjil untuk kata-kata umum. Disaat
beberapa jargon terlihat tidak membahayakan, yang lain dapat menyembunyikan
kebenaran, membuat sesuatu terdengar lebih teknis dari yang sebenarnya, lebih
bernilai dari yang sebenarnya, atau kurang fatal dari yang sebenarnya.
o Persuader menggunakan ambiguisitas strategis, kata dengan makna yang
bermacam-macam atau makna yang kabur saat mereka ingin menghindari
penjelasan atau pengertian yang spesifik. Penelitian menunjukkan bahwa kita
cenderung akan membayar harga yang lebih mahal untuk produk-produk
karbohidrat dengan label 'lite', 'diet', 'natural', dan 'low' tanpa mengetahui
dengan pasti bagaimana produk ini berbeda dari yang biasa dan apa efek positif
dan negatif yang mungkin dihasilkan dari produk-produk tersebut.
o Persuader menggunakan perumpamaan (imagery)--terutama kata-kata
bergambar--yang berisi kata-kata multisensori untuk mewarnai apa yang telah
7
kita alami, akan kita alami, mungkin kita alami, atau kita alami secara tidak
langsung. Representasi dari sebuah agen perjalanan, dengan leaflet, poster, dan
website nya akan membantu kita mem-visualisasikan bermain ski di pegunungan
Swiss, mengunjungi reruntuhan suku Aztec di Meksiko, atau melihat kehidupan
liar di Kenya. Dalam media tersebut tidak akan ada kata-kata yang menakut-
nakuti atau peringatan akan bahayanya tujuan-tujuan ini.
o Eufimisme adalah usaha untuk mengganti kata-kata umum dengan kata-kata
yang lebih enak didengar. Pohon natal yang mirip asli terdengar lebih baik
daripada pohon natal palsu. Orang yang kurang tinggi terdengar lebih baik
daripada orang yang pendek. Persuader tahu bahwa kita tertarik dengan kata-
kata,nama, dan label yang terdengar baik.
o Diferensiasi bukan hanya usaha untuk menemukan kata-kata yang lebih enak
didengar tapi untuk mengubah bagaimana kita melihat kenyataan. Saat Presiden
Bush bersikeras untuk menyebut bom bunuh diri di Timur Tengah sebagai bom
pembunuhan, juru bicara Gedung Putih Ari Fleischer menjelaskan kepada
wartawan bahwa "ini bukanlah pengeboman bunuh diri. Mereka ini bukanlah
orang yang hanya membunuh mereka sendiri… mereka adalah orang yang
dengan bebas membunuh orang lain, dengan mengabaikan nilai-nilai dari nyawa
mereka sendiri. Mereka ini adalah pembunuh". Tujuan dari eufimisme dan
diferensiasi sangatlah berbeda sebab yang pertama hanya ingin sesuatu
terdengar lebih baik dari yang sebenarnya sedangkan yang kedua ingin
mengubah pandangan kita akan realitas yang ada.
Menarik bagi masyarakat.
Mengikuti pepatah Abraham Lincoln yang menyatakan bahwa anda dapat
membodohi semua orang dalam beberapa waktu dan beberapa orang setiap
waktu, tapi anda tidak dapat membodohi semua orang setiap saat.
8
o Taktik ad populum merupakan daya tarik bagi masyarakat atau yang mewakili
mayoritas. Di kampus kita sering mendengar pembelaan yang mewakili
mahasiswa, fakultas, staff administrasi, dan team atletik, dan tuntutannya
selalu berupa kebutuhan atau keinginan dari tiap-tiap mayoritas untuk
bantuan, rekognisi, atau membutuhkan kebijakan baru.
o Persuader menggunakan taktik gabungan dengan yang terbanyak (bandwagon
tactics) saat mereka menginginkan persuadee untuk mengikuti arus keramaian,
untuk melakukan apa yang orang lain lakukan. Mereka menarik bagi keinginan
kita untuk dberada di tempat dimana kita diinginkan dan mengikuti peraturan.
Dengarkan kata-kata pemberi sifat yang penting seperti mendekati, mungkin,
hampir, dan mayoritas. Mintalah nomor telepon atau nama orang yang telah
menandatangani petisi, menyetujui perubahan, atau mengikuti suatu
organisasi. Berhati-hatilah mengenai kata-kata atau frase seperti investor
berpengalaman, orang dalam, dan mereka yang bergerak dan diperuntukkan
untuk merayu atau menekan.
Menyederhanakan yang rumit.
Banyak wawancara persuasive yang melibatkan isu-isu mengenai organisasi, sosial,
religius, legal, ekonomi yang rumit, jadi banyak bersuader yang menerapkan
beberapa taktik untuk mengurangi masalah, isu, kontroversi, atau situasi ke dalam
elemen yang paling sederhana. Beberapa taktik yang digunakan adalah:
o thin entering wedge, lebih dikenal dengan efek domino atau lereng licin.
Persuader menyatakan bahwa setiap keputusan, tindakan, atau hukum satu
dengan yang lain mengarah kepada semacam konsekuensi yang mendatangkan
malapetaka. Berbicara dengan seseorang yang menentang pernikahan sesama
jenis, anda pasti akan mendengar bagaimana pernikahan sesama jenis malah
menjadi celah bagi kehancuran rumah tangga dan keluarga. Cari bukti dari
rentetan tindakan yang disengaja dan berhubungan yang menyebabkan
9
kemiringan pada domino, menghasilkan sesuatu yang dapat menyebabkan
kekacauan, atau tergelincir dari lereng yang terjal.
o Slogan atau pemikiran tabloid secara umum ada dalam segala bentuk persuasi,
termasuk wawancara. Mereka adalah frase-frase cerdas yang mengkapsulkan
posisi, pendirian, atau tujuan, dan hampir setiap organisasi menggunakan
mereka untuk mangubah cara kita berpikir, merasa, atau bertindak. Contohnya
seperti slogan TransTV "milik kita bersama", atau lampu Phillips "terus terang
Phillips terang terus", McDonalds "I'm Lovin' It", Toyota Rush "Unleash
Yourself", dll. Cari tahu apa yang dimaksud dari slogan-slogan ini dan apakah
mereka benar-benar mewakili sebuah organisasi atau kampanye.
o Persuader menyederhanakan dengan mempolarisasikan (kadang-kadang
disebut pencabangan dua) organisasi, orang banyak, posisi, atau situasi dengan
menyatakan bahwa hanya ada dua pilihan. Pernyataan yang umum termasuk,
anda adalah salah satu diantara konservatif atau liberal, bersama kami atau
melawan kami, memihak aborsi atau hidup. Apakah kita benar-benar memihak
pada konservatif saja atau liberal saja ataukah kita seringkali berada diantara
keduanya?
Menghindari permasalahan. Persuader dapat menggunakan berbagai macam taktik
untuk menghindari permasalahan, pertanyaan, atau tujuan kritis.
o Ad hominem (terkadang disebut pendekatan personal) memungkinkan
persuader untuk menghindari pertanyaan yang tidak diinginkan dengan tidak
mencantumkan sumber karena usia, budaya, jenis kelamin, ras, afiliasi, atau
posisi dan pernyataan pada masa lalu. Seorang ibu atau ayah mungkin pernah
memberitahumu sebagai anak-anak untuk 'pertimbangkan sumbernya' saat
seseorang memanggilmu nama tertentu atau mempertanyakan keyakinan.
Sumbernya, walaupun dengan catatan yang ketepatan atau kewenangannya
naik-turun bisa jadi dijadikan targetnya kali ini. Mintalah dengan tegas pada
10
persuader untuk menyantumkan masalah, poin, atau intinya, tidak hanya
sumbernya saja.
o Kita pasti pernah menggunakan taktik tu quoque semenjak masa kanak-kanak.
Teknik ini berusaha untuk menghindari masalah atau keberatan dengan
memutar-balikkan masalah tersebut kepada si penantang atau penanya.
Ingatkah saat anda mengatakan "kamu salah satunya, kan?", "kamu ngomong
begitu pasti sebelumnya pernah ngalamin", atau "kau juga begitu" dalam
menanggapi tuduhan atau tantangan orang lain? Kalimat-kalimat di atas adalah
respon klasik tu quoque.
o Persuader mencoba untuk menghindari permasalahan dengan menimpakan
kesalahan pada orang lain dengan membuat si penuduh, korban, atau penanya
menjadi pihak yang bersalah. Menyontek dalam ujian adalah kesalahan dosen,
tidak melaporkan seluruh pendapatan dalam laporan pajak adalah kesalahan
Dinas Pajak; parkir secara sembarangan adalah salah kampus karena tidak
menyediakan lahan parkir yang cukup. Jangan biarkan persuader menimpakan
semua kesalahan pada orang lain tanpa menyebutkan pertanyaanmu,
kekhawatiranmu, dan keberatanmu.
C. JADILAH PARTISIPAN YANG KRITIS
Seperti yang telah kita tekankan sepanjang bab ini, Anda harus menjadi peserta penting
dalam setiap wawancara persuasif, jangan pasif dan menerima sebuah ajakan. Anda tidak
dapat memenuhi tanggung jawab etis atau mendapatkan pengetahuan apabila hanya
mendengarkan. Anda harus mempertanyakan dan menantang tidak hanya pada aspek
psikologis dan strategi bahasa tetapi substansi dari sebuah pesan, yaitu penalaran dan
bukti persuasif dalam wawancara.
Strategi logis
(Strategi logis dan psikologis tidak dapat dipisahkan)
11
Persuader mengerti bahwa tidaklah cukup untuk mengetahui alasan untuk
mengembangkan dan dalam rangka apa yang memperkenalkan mereka. yang mereka
butuhkan untuk mengembangkan mereka menjadi apa bujukan akan melihat sebagai pola-
pola yang valid dan dapat diterima. wawancara yang paling efektif adalah campuran
disusun dengan hati-hati psikologis dan logis.
Penalaran dari contoh atau generalisasi
(Selalu memeriksa sampel dari mana sebuah genereralisasi datang)
Penalaran dari contoh atau generalisasi adalah pernyataan mengenai distribusi
karakteristik antara para anggota seluruh kelas, tempat atau hal. Hal ini sering didasarkan
pada sebuah sampel, jadi ingat prinsip-prinsip dan metode sampling yang dibahas dalam
bab 6 pada survei wawancara. Misalnya, seorang perekrut basket perguruan tinggi
mungkin akan menceritakan kepada siswa sekolah tinggi dan orangtuanya bahwa survei
terbaru dari atlet antar lembaga menemukan bahwa 84 persen atlit menyelesaikan gelar
dalam lima tahun, sehingga mereka berpendapat ini adalah tempat untuk bermain
olahraga dan berhasil secara akademis. Angka 84 persen ini terdiri dari individu sampel
atlet baru-baru ini dari berbagai olahraga, dan pelatih menggenaralisasikan untuk semua
pemain basket. Jika Anda mengenali pola ini, tanyakan tentang jumlah dan sifat sampel.
apakah ini kelas khas atau tidak biasa? bagaimana, kapan, dan di mana sampel dipilih? apa
yang sebenarnya persuader nyatakan tentang hal ini?
Waspadalah terhadap sebuah ' generalisasi yang terburu-buru ' di mana persuader
mengeneralisasikan ke seluruh kelompok orang, tempat, atau hal dari satu atau beberapa
contoh. misalnya, kita pernah mendengar orang mengatakan bahwa wanita-wanita asal
bandung itu cantik-cantik.
(Berhati-hati kebetulan dianggap sebagai penyebab)
Penalaran sebab-akibat adalah pernyataan yang menunjukkan apa yang menyebabkan
efek yang diamati. mungkin nampak mirip dengan penalaran dari contoh karena
pewawancara sering kali menggunakan sampel sebagai bukti dari sebuah hubungan
12
'kausal', tetapi tidak menggeneralisasikan. misalnya, seorang persuader bisa saja
berpendapat bahwa studi dari 300 siswa yang telah meninggalkan kampus selama
semester pertama ternyata mayoritas tinggal sendirian di asrama atau apartemen. Oleh
karena itu, hidup sendiri adalah penyebab utama putus sekolah pada perguruan tinggi.
Ajukan sejumlah pertanyaan ketika persuader menggunakan penalaran ‘kausal’. Apakah
penyebab ini mampu menghasilkan efek ini? apakah ini penyebab satu-satunya atau
merupakan penyebab utama? Pikirkan banyak sebab-sebab praduga yang anda telah
dengar dari kegagalan perkawinan, kejahatan remaja, dan penyakit-penyakit seperti kanker
dan Alzheimer.
(Hanya karena B mengikuti A, itu tidak berarti bahwa A menyebabkan B)
Waspadalah terhadap kekeliruan post hoc atau sebab-akibat campur aduk yang
berpendapat hanya karena B mengikuti A, maka A pasti yang menjadi penyebab B.
misalnya, Anda mengalami iritasi kulit sehari setelah anda menggunakan produk A,
sehingga penyebab anda iritasi adalah produk A. Kita juga sering salah mengartikan
kebetulan-kebetulan menjadi penyebab , seperti misalnya ketika kita mencuci mobil dan 15
menit kemudian hujan atau kita mendapatkan goal beberapa kali setiap kali kita
mengenakan pakaian keberuntungan keberuntungan.
(Menjadi seorang ‘detektif’ ketika bertemu hipotesis)
Penalaran dari fakta atau hipotesis adalah pernyataan yang menjelaskan bukti-bukti terbaik
yang tersedia. Penalaran tersebut adalah penghitungan atau penjelasan terbaik untuk
kerangka fakta dan merupakan jenis penalaran yang detektif gunakan dalam misteri
pembunuhan - seperti "siapa yang melakukannya". Misalnya, seorang manajer konstruksi
mungkin beralasan bahwa jembatan penyeberangan baru akan selesai sebelum kuliah yang
dimulai pada bulan Agustus karena pondasinya telah dibuat, trotoar jalan sudah jadi,
lansekap mengalami kemajuan karena cuacanya yang baik. Tanyakan pertanyaan ini saat
mendengarkan argumen dari fakta-fakta. Seberapa sering sebuah hipotesis akurat dengan
13
bukti? Apakah kumpulan fakta ini cukup untuk menjamin klaim tersebut? Bukti apa yang
akan membuat hipotesis ini lebih atau kurang meyakinkan? Seberapa sederhanakah
hipotesisnya, karena semakin kompleks hipotesisnya semakin besar risiko menjadi tidak
akurat?
(Tanda mungkin memiliki banyak makna atau tidak memiliki makna sama sekali)
Penalaran dari tanda adalah pernyataan bahwa dua atau lebih variabel yang terkait
sedemikian rupa sehingga keberadaan atau ketiadaan yang satu akan dianggap sebagai
indikasi kehadiran atau ketidakhadiran yang lain. Contoh, kita bisa menyimpulkan bahwa
krtika bendera di kantor pos setengah tiang berarti alasannya karena ada seseorang yang
penting telah meninggal dunia. Kita dapat mengamati tidak adanya sebuah cincin di
sekeliling bulan dan menyimpulkan bahwa besok tidak akan hujan. Berhati-hati terhadap
kesimpulan terlalu banyak dari tanda-tanda yang diberikan. Misalnya, beberapa tahun yang
lalu salah satu penulis mencatat sejumlah besar orang-orang berdiri di luar arena selama
pertandingan bola basket dan berpikir pasti ada suatu kekacauan. jawabannya sederhana.
universitas baru-baru ini menerapkan kebijakan tidak-merokok di arena lapangan basket,
maka banyak orang merokok di luar arena. Tanyakan pertanyaan ini ketika mendengar
argumen dari sebuah tanda. apa hubungan antara variabel-variabel? apakah kehadiran
atau ketidakhadiran diverifikasi? apa kepastian atau keandalan dari tanda tersebut?
(Mencari perbedaan-perbedaan yang penting sebaik mancari kesamaan-kesamaan yang
penting)
Penalaran dari analogi atau perbandingan adalah pernyataan bahwa dua orang, tempat,
atau hal-hal saling berbagi beberapa karakteristik dan kemudian membuat klaim tentang
salah satu dari mereka. Didasarkan pada asumsi bahwa jika dua hal memiliki banyak
kesamaan, mereka akan saling berbagi. Misalnya, seorang sales mungkin berpendapat
bahwa karena sebuah krim anti aging dengan harga terjangkau memiliki banyak kelebihan
yang sama sebagai krim anti aging yang terkemuka, kita harus membeli krim anti aging
yang lebih terjangkau tersebut karena memiliki kualitas yang sama. Ajukan pertanyaan-
pertanyaan ini ketika seorang persuader membuat perbandingan. Seberapa banyak
14
persamaannya? Apakah poin-poin perbandingannya sudah cukup? Apakah poin kritis
kesamaan diberikan?
Waspadalah terhadap analogi yang salah. Seorang persuader dapat membandingkan dua
orang, tempat, atau hal-hal yang tidak sama untuk membuat klaim tidak masuk akal.
Misalnya, seorang persuader menyatakan bahwa apabila membeli produknya, maka kita
akan menolong orang-orang diluar sana agar terbantu pendidikannya.
(Mengidentifikasi pernyataan utama pada argumen yang bersandar) penalaran yang
diterima mengenai kepercayaan, asumsi, atau proposisi melibatkan tiga pernyataan
tersirat. Misalnya, seorang dokter mungkin berpendapat bahwa orang dengan kolesterol
tinggi dalam kisaran 280, Anda cenderung memiliki serangan jantung atau stroke. Obat
rekomendasi mungkin baru dikembangkan. Kekuatan penalaran ini bersandar pada
kekuatan atau penerimaan pernyataan sebagaimana tercantum atau tersirat? apakah
harus mengikuti kesimpulan dari pernyataan?
Waspadalah terhadap argumen berdasarkan keyakinan diri seseorang, yang mengklaim
pertanyaan atau masalah tidak dapat diperdebatkan karena menurut mereka telah
dijelaskan menurut aturan atau fakta. Sesuatu tidak bisa dipertanyakan atau diperdebatkan
mungkin dikarenakanakan terdapat pada sebuah, konstitusi, pengadilan, atau yang
berwenang tersebut mengatakan begitu.
(Argumen "jika" dapat mengabaikan kondisi yang jelas atau tidak terduga)
Penalaran dari kondisi ini didasarkan pada pernyataan bahwa jika sesuatu dilakukan atau
tidak terjadi, sesuatu yang lain akan atau pasti tidak akan terjadi. misalnya, jika kita
membaar pajak kendaraan bermesin, maka akan banyak fasilitas-fasiitas yang tidak dapat
dibenahi, hal tersebut dapat mengekibatkan kesulitan bagi diri kita sendiri. Tapi jika kita
memenuhinya maka penggunanya akan lebih aman dan mendapatkan keuntungan
keuntungan ekonomis. fokus sentral dalam kata jika. mengajukan pertanyaan-pertanyaan
dari argumen bersyarat. Apakah Anda menerima kondisi? apakah ini satu-satunya kondisi?
apakah ini kondisi utama?
15
(Dua argumen pilihan bekerja hanya ketika kita menerima dua pilihan ini)
Penalaran dari dua pilihan ini didasarkan pada pernyataan bahwa hanya ada dua
kemungkinan dalam suatu situasi. Seorang persuader biasanya menghapus satu
kemungkinan, dan membuat satu kemungkinan tersebut masuk akal dan hanya ada satu
yang dapat diterima atau hanya satu kemungkinan yang tersisa. Misalnya, seorang perekrut
perguruan tinggi mungkin berpendapat bahwa anda hanya punya dua pilihan untuk belajar
teknik, Universitas negri atau institut teknologi. Karena kuliah di institut biaya yang
dikeluarkan lebih dari 50 juta per tahun, pilihan yang logis adalah universitas negeri. Ketika
disajikan dalam dua pilihan, ajukan pertanyaan. Apakah ini hanya ada dua pilihan? Apakah
ini pilihan utama di antara beberapa pilihan? Apakah anda sendiri setuju dengan
penghapusan pilihan A atau B?
Waspadalah terhadap dikotomi palsu yang mengurangi masalah kompleksitas atau proses
menjadi dua sisi atau alternatif.
Bukti
Terlihat sangat dekat dengan bukti penawaran persuader untuk mendapatkan perhatian
dan minat, membangun kredibilitas dan legitimasi, dukungan argumen, mengembangkan
suatu kebutuhan, dan menyajikan solusi. Mereka dapat memberikan contoh, bercerita,
mengutip otoritas atau saksi, membuat perbandingan dan kontras, menyajikan statistik,
dan menetapkan istilah kunci. Gunakan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai penerimaan
dari bukti sebuah penawaran.
Apakah bukti dapat dipercaya? Apakah persuader, orang-orang dan organisasi-organisasi
yang dikutip tidak bias dan dapat dipercaya? Apakah sumber bukti (surat kabar, laporan,
internet, publikasi) tidak bias dan dapat diandalkan?
(Menilai keandalan dan keahlian sumber)
16
Apakah buktinya berwenang? apakah pelatihannya, pengalamannya, dan reputasi dari
pihak yang berwenang atau saksi yang dikutip? Apakah mereka dalam posisi untuk
mengamati fakta, peristiwa, atau data?
Apakah bukti-bukti ini bukti yang masih baru? Apakah ada data statistik atau penemuan
terbarunya tersedia? Pernahkah pihak berwenang tersebut mengubah fikirannya?
Apakah bukti dikomunikasikan secara akurat? Dapatkah anda mendeteksi perubahan atau
penghapusan kata dalam kutipan-kutipan, statistik, atau dokumentasi? Apakah bukti
dikutip dalam konteks?
(Bersikeras pada bukti kuantitas dan kualitas)
Apakah bukti cukup dalam hal jumlah? Apakah cukup kutipan dari pihak yang berwenang?
Apakah cukup contoh yang diberikan? Apakah cukup poin perbandingan yang telah anda
buat? Apakah memadai fakta yang diungkapkan?
Apakah bukti sudah cukup dalam hal kualitas? Apakah pendapat dinyatakan sebagai fakta?
bagaimana sebuah kepuasan dapat digunakan sebagai sampel untuk generalisasi dan
argumen kausal? Apakah bukti bukti (ilustrasi faktual, data statistik, kewenangan,
perbandingan rinci) melebihi penjelasan bukti (ilustrasi hipotetis, pembayaran testimonial,
kiasan analogi, dan metafora)?
D. JADILAH PARTISIPAN YANG AKTIF
Jadilah partisipan yang aktif sejak awal wawancara persuasif dimulai. Utarakan pertanyaan
dengan hati-hati untuk mengetahui identitas, kedudukan dan batasan-batasan dari
persuader. Ketahuilah dengan pasti tujuan dan maksud dari wawancara, ini mungkin saja
tidak sesuai dengan yang persuader inginkan. Sering kali persuadee menjadi pasif pada saat
17
pembukaan. Berikut adalah contoh wawancara yang pasif. Si persuadee adalah kepala
bagian bedah di rumah sakit ini, ia percaya untuk mengikuti hirarki dengan ahli bedah yang
paling top, dan ini semua urusan bisnis.
Persuader : Dr. Smalley, saya Lily McDowell, saya salah satu pengawas pembedahan.
Persuadee : Hai Lily, silahkan duduk.
Persuader : saya ingin bicara kepada anda mengenai masalah yang kita miliki dengan
pasien bedah setelah mereka meninggalkan rumah sakit dan solusinya untuk masalah ini .
Persuadee : oke
Persuader : baik, kita telah mengetahui bahwa….
Si persuadee tidak menunjukan kepribadian atau perilakunya dan sedikit belajar tentang si
persuader, tujuan dari wawancara ini, sejauh mana ini akan di ambil, atau masalah
sebetulnya. Ia mempersilahkan si persuadee untuk melancarkan kebutuhannya tanpa
bertanya sebelumnya.
Menimbulkan kebutuhan atau keinginan
Menegaskan poin demi poin perkembangan terakhir dari kebutuhan atau keinginan dengan
fakta-fakta yang bervariasi dan menarik kepada nilaimu, kepercayaan, dan kemampuan.
Memperhatikan bersama tipe-tipe argumen dan taktik elakan terhadap alasan dengan hati-
hati. Jangan biarkan persuader loncat dari poin ke poin yang lain tanpa mendapatkan
kesepakatan dan jawaban terhadap pertanyaanmu. Para persuader sering
memperkenalkan dengan agak menyederhanakan poin lain daripada menyebutkan
perhatianmu dengan poin yang sesuai. Mempertimbangkan fakta-fakta dengan hati-hati
dan menjadi penjaga melawan rancangan strategi psikologi untuk memanipulasi reaksimu
dan membuatmu merasa wajib untuk menjawab dengan baik. Jangan merusak kesabaran,
menyindir, atau menyetengahkan tujuan dalam persaingan, apa yang sering disebut
menjual yang negative atau fitnah.
Menetapkan Kriteria
18
Seperti yang kita diskusikan dalam chapter 10, menetapkan criteria pada interviewee
adalah solusi lain yang akan menemui kritikan di bagian proses persuasive. Menegaskan
persuader untuk memperkuat kriterianya terhadap kamu. Ini bagus sekali, tapi pastikan
bahwa ini pekenalan yang jelas dan mereka memasukan semua criteria yang kamu anggap
penting. Jangan ragu mengatakan criteria lain, tambahkan criteria, atau mempertegas
pemikiran keduanya.
Mempresentasikan solusi
Mempertegas detail presentasi dari kedua solusi yang memungkinkan. Tanyakan
pertanyaan dan ungkapkan keberatanmu. yakinkan bahwa criteria itu digunakan dengan
sama terhadap kedua solusi untuk menentukan mana yang paling baik untukmu pada
situasi ini. Mintalah klarifikasi dari terminology, terutama sekali jika persuader
menggunakan logat khusus yang tidak kamu mengerti. Jika memungkinkan, pertegaslah
penglihatan, perasaan, pendengaran, dan pengalaman hasil atau anjuran. Tidak terdapat
pengganti yang baik untuk mengendarai mobil, berusaha untuk satu stel, bermain musik
instrument, mengelilingi apartemen, atau mengunjungi kampus.
Penutupan
Janganlah terburu-buru dalam membuat keputusan. Kamu memiliki sedikit tambahan dan
banyak menghilangkan penyelesaian yang tergese-gesa. Siasat umum digunakan untuk
mencipatakan reaksi psikologi dengan mengakui kemungkinan sensor atau kekurangan dari
suatu prodak. Suatu organisasi boleh menghasilkan nomer untuk membatasi jumlah buku,
uang logam, mobil-mobil, atau posisi untuk memiliki permintaan untuk mebuat lebih. Kamu
harus beraksi cepat sebelum terlalu terlambat atau langkah-langkah peragenan untuk
mencegahmu dari tindakan. Jangan mengambil waktu yang terburu-buru untuk berfikir
tentang keputusan, anda harus bertindak secara cepat sebelum terlambat atau sebuah
agen akan menghalangmu untuk bertindak. pastikan bahwa semua pertanyaan dan
keberatanmu telah terjawab dengan memuaskan. Ketahui dengan pasti kemungkinan
percabangan dari keputusanmu.
19
BAB III
KESIMPULAN
Wawancara persuasif yang baik merujuk pada interviewee yang cepat merespon,
berwawasan luas, kritis, dan menjadi partisipan yang aktif yang memainkan tokoh utama
dalam wawancara tersebut, bukan sebagai interviewee yang pasif begitu saja menerima
semua apa yang dibicarakan atau ditawarkan seorang interviewee. Ini adalah aktifitas
timbal balik dimana kedua pihak menjalani perannya dengan aktif dan kritis. Wawancara
adalah interaksi dimana kedua pihak bertindak dengan etika, mendengarkan dengan kritis,
bertanya dengan cermat, fokus pada objek yang penting, menantang bukti dan argumen,
selalu mengingat apa tujuan mereka, dan menimbang-nimbang prosal untuk memahami
kriteria persetujuan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Stewart, C.J., & Cash, W.B. Interviewing: principles and practices (11th Ed.). New
York, N.Y.: The McGraw-Hill Companies, Inc., 2000.
21