144
ANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA ANAK USIA 1—3 TAHUN DI PAUD BUNGA-BUNGA BANGSA SUMBER AGUNG 1 Oleh Hj. Niar, M.Pd. 2 Yanti Sariasih, M.Pd. 2 ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Pemerolehan Bahasa Pertama Anak Usia 2—3 Tahun dalam kajian Fonologi Desa Margorejo Kecamatan Semendawai Suku 111”. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pemerolehan bahasa pertama anak usia 2—3 tahun Desa Margorejo Kecamatan Semendawai Suku III. (2) Bagaimanakah klasifikasi dan distribusi fonem pada pemerolehan bahsa pertma anak usia 2—3 tahun Desa Margorejo Kecamatan Semendawai Suku III. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan fonem pada pemerolehan bahasa pertama anak usia 2—3 tahun dan klasifikasi serta distribusi fonem pada pemerolehan bahasa pertama anak usia 2—3 tahun Desa Margorejo Kecamatan Semendawai Suku III. Subjek dalam penelitian ini adalah Bagus Aditya usia 2 tahun dan Nicky Prabowo usia 3 tahun. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, karena data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat diamati. 1 Penelitian Indsidental terhadap Pemerolehan Bahasa Anak diajukan sebagai proposal penelitian pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nurul Huda Sukaraja 2 Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nurul Huda Sukaraja, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1

stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

ANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA

ANAK USIA 1—3 TAHUN DI PAUD BUNGA-BUNGA BANGSA SUMBER

AGUNG1

OlehHj. Niar, M.Pd.2

Yanti Sariasih, M.Pd.2

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pemerolehan Bahasa Pertama Anak Usia 2—3 Tahun dalam kajian Fonologi Desa Margorejo Kecamatan Semendawai Suku 111”. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pemerolehan bahasa pertama anak usia 2—3 tahun Desa Margorejo Kecamatan Semendawai Suku III. (2) Bagaimanakah klasifikasi dan distribusi fonem pada pemerolehan bahsa pertma anak usia 2—3 tahun Desa Margorejo Kecamatan Semendawai Suku III. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan fonem pada pemerolehan bahasa pertama anak usia 2—3 tahun dan klasifikasi serta distribusi fonem pada pemerolehan bahasa pertama anak usia 2—3 tahun Desa Margorejo Kecamatan Semendawai Suku III. Subjek dalam penelitian ini adalah Bagus Aditya usia 2 tahun dan Nicky Prabowo usia 3 tahun. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, karena data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat diamati. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak libat cakap karena dalam penelitian ini, sipeneliti melakukan pemerolehan bahasa secara langsung dengan cara menyimak, berpartisipasi dalam pembicaraan, dan menyimak pembicaraan. Teknik analisis data dilakukan dengan 6 tahap. (1) merangkum ujaran dalam catatan lapangan. (2) mengidentifikasi fonem. (3) menyeleksi masing-masing data. (4) melakukan penyajian data yang diperoleh (5) membuat kesimpulan sementara dan menguji kembali dengan fakta dilapangan (6) membuat kesimpulan.

Kata Kunci : Pemerolehan Bahasa Pertama, Kajian Fonologi

1 Penelitian Indsidental terhadap Pemerolehan Bahasa Anak diajukan sebagai proposal penelitian pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nurul Huda Sukaraja2 Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nurul Huda Sukaraja, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

1

Page 2: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbahasa merupakan keterampilan alami yang diperoleh oleh manusia.

Berbahasa merupakan aktifitas menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dalam

kehidupan sehari-hari. Tanpa bahasa, manusia akan kesulitan untuk mempertahankan

eksistensinya. Bahasa yang hanya dimiliki oleh manusia inilah yang membedakan

manusia dengan mahluk ciptaan Tuhan lainnya.

Language is so basic to our existence that life without words is difficult to envision. Beacuase speaking, listening, reading, and writing are such fundamental aspect of our daily lives, they seem to be ordinary skills. Executed easily and effortlessly, language use guides us trough our day. It facilitates our relationships with others and helps us understand world events and sciences (Gleason, 1998:2)

Kutipan diatas memberikan gambaran bahwa bahasa memberikan kemudahan

untuk memandu kehidupan manusia. Dengan kata lain, bahasa juga dapat memfasilitasi

hubungan manusia satu dengan manusia yang lain. Fungsi bahasa sebagai alat

komunikasi memformulasikan hubungan antara penyampai pesan (komunikator), pesan

yang disampaikan, dan penerima pesan.

Secara alami menusia membutuhkan bahasa dalam hidupnya. Hal demikian

karena menusia adalah mahluk sosial. Dalam kaitanya manusia sebagai makhluk sosial

dengan bahasa, Chaer (1995:19) mengemukakan bahwa bahasa adalah alat untuk

2

Page 3: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran,

gagasan, konsep atau perasaan. Bahasa pada manusia tidak serta merta hadir dalam

khasanah kehidupan seseorang, tetapi bahasa itu hadir dengan suatu proses. Proses

kehadiran bahasa dalam kehidupan sehari-hari menurut Pateda (1990:59) dibedakan

menjadi pemerolehan bahasa dan pembelajaran bahasa.

Sebelum mahir berbicara, seorang anak terlebih dahulu mengalami pemerolehan

bahasa. Proses yang dialami oleh anak bukanlah proses yang singkat. Pemerolehan

bahasa (language acquisition) adalah proses penguasaan bahasa secara alamiah atau

langsung melalui interaksi dengan masyarakat pengguna bahasa. Dengan cara ini

pemeroleh bahasa menerima masukan dari orang lain dan berusaha melakukan

komunikasi dengan orang lain.

Proses pemerolehan bahasa pada anak menurut Chomsky (Darjowidjojo,

2005:232) bahwa manusia menerima masukan dari lingkungan di sekitanya dalam bentuk

kalimat yang tidak semuanya apik (well-formed). Masukan yang diterima tersebut oleh

anak akan diolah di dalam otaknya, yakni di faculties of the mind. Faculties of the mind

ini semacam kapling-kapling intelektual dalam otak. Salah satu kapling tersebut

berfungsi untuk bahasa yang oleh Chomsky dinamakan Language Acquisition Device

(LAD) yang diterjemahkan menjadi “Piranti pemerolehan Bahasa” yakni suatu potensi

yang dibawa anak sejak lahir. Masukkan yang diterima oleh otak anak dipilah dan

disaring bahkan dikembangkan hingga menjadi wujud bahasa yang apik.

3

Page 4: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Salah satu bagian dari pemerolehan bahasa adalah adanya pemerolehan bahasa

pertama anak. Pemerolehan bahasa pertama erat hubungannya dengan perkembangan

kognitif yaitu pertama, jika anak dapat menghasilkan ujaran-ujaran yang berdasar pada

tata bahasa yang teratur rapi, tidaklah secara otomatis mengimplikasikan bahwa anak

telah menguasai bahasa yang bersangkutan dengan baik. Kedua, pembicara harus

memperoleh ‘kategori-kategori kognitif” yang mendasari berbagai makna ekspresif

bahasa-bahasa ilmiah.

Pemerolehan bahasa pertama pada umumnya dimulai sejak umur 1 tahun karena

ketika umur anak masih dalam hitungan bulan, ujaran yang disampaikan anak belum

bermakna dan hanya berupa celotehan saja. Dalam proses pemerolehan bahasa pertama

secara alami dialami oleh seorang anak tanpa memamhi pembelajaran khusus. Dengan

kata lain, pemerolehan bahasa pertama terjadi pada anak-anak terjadi tanpa melalui

proses pengajaran atau latihan dengan secara sengaja. Tarigan (1988:4) mengemukakan

bahwa pemerolehan bahasa pertama berkaitan dengan segala aktifitas seseorang dalam

menguasai bahasa ibunya. Demikian halnya pendapat Purnomo (1996:1) menyatakan

bahwa seorang anak mencoba mengeluarkan ujaran dengan mengolah apa yang

didengarnya. Ujaran tersebut mungkin berupa satu kata, dua kata, dan seterusnya sampai

pada akhirnya seorang anak mampu mengucapkan kalimat seprti halnya kalimat yang

didengarnya sebagai wujud komunikasi dengan orang disekitarnya.

Chaer (2009:167) mengemukakan bahwa ada dua proses yang terjadi ketika

seorang anak sedang memperoleh bahasa pertamanya, yaitu proses kompetensi dan

4

Page 5: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

proses performansi. Kedua proses ini merupakan dua proses yang berlainan. Kompetensi

adalah proses penguasaan tata bahasa yang berlangsung secara tidak disadari. Proses ini

menjadi syarat untuk terjadinya proses performansi yang terdiri dari dua proses, yakni

proses pemahaman dan proses penerbitan atau proses menghasilkan kalimat-kalimat.

Pada proses pemahaman melibatkan kepandaian atau kecerdasan mengamati atau

mempersepsi kalimat-kalimat yang didengar. Sedangkan pada proses penerbitan

melibatkan kemampuan mengeluarkan kalimat-kalimat sendiri. Pada akhirnya kedua

kemampuan ini apabila telah dikuasai anak akan menjadi kemampuan linguistik anak-

anak itu sendiri. Oleh karena itu, Chaer menyimpulkan kemampuan linguistik terdiri dari

kemampuan memahami dan kemampuan melahirkan atau menerbitkan kalimat-kalimat

baru yang di dalam linguistik transpormasi generatif disebut perlakuan atau pelaksaan

bahasa atau performansi.

Berkenaan dengan kompetensi, Chomsky (dalam Chaer, 2009:168) mengatakan

bahwa kompetensi itu mencakup tiga buah komponen tata bahasa, yaitu kompetensi

sintaksis, kompetensi semantik, dan kompetensi fonologi. Oleh karena itu, pemerolahan

bahasa sering juga disebut pemerolehan sintaksis, pemerolehan semantik, dan

pemerolehan fonologi. Di dalam pemerolehan sintaksis dan semantik terdapat

pemerolehan leksikon dan kosakata, ketiga komponen bahasa ini diperoleh seorang anak

secara bersamaan.

Mar’at (2009:43) mengemukakan bahwa anak pada usia 3 hingga 4 bulan mulai

memproduksi bunyi-bunyi. Mula-mula anak memproduksi tangisan atau bunyi cooing

5

Page 6: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

yang berarti mendekut atau mengguman. Hal ini selaras dengan pendapat Wolf (dalam

Mar’at, 2009:43) yang mengemukakan bahwa anak pada usia demikian dapat

memproduksi bunyi seperti burung merpati. Lebih lanjut perkembangan kemampuan

anak memproduksi ujaran dikemukakan oleh Ervin Tripp (dalam Mar’at, 2009:43) bahwa

pada pertengahan tahun pertama, anak-anak mulai membedakan bunyi-bunyi dan

selanjutnya dikatakan bahwa persepsi (speech perception) yang terlihat tergantung pada

interaksi anak dengan lingkungannya.

Penelitian mengenai pemerolehan bahasa anak telah banyak dilakukan. Terlebih

lagi penelitian khusus mengenai pemerolehan bahasa pertama anak. hal ini dikarenakan

meneliti pemerolehan bahasa anak sangat menarik untuk dilakukan. Penelitian yang

berkaitan dengan pemerolehan bahasa pertama pernah dilakukan oleh Dardjowidjojo

(2000), dan Indrawati dan Oktarina (2005).

Dardjowidjojo melakukan penelitian kepada cucunya sendiri bernama Echa. Data

penelitian diperoleh dengan meneliti Echa sejak lahir sampai Echa berumur 5 tahun.

Hasil penelitian Dardjowidjojo secara umum adalah perkembangan sintaksis Echa

mengikuti kecenderungan universal, tetapi ada cukup banyak yang menyimpang atau

tepatnya berbeda dari pemerolahn bahasa pada anak-anak, khususnya anak-anak di Barat.

Penelitian yang dilakukan Indrawati dan Oktarina (2005) meneliti pemerolehan bahasa

empat orang siswa TK Pembina Bukit Besar Palembang. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa adanya ciri-ciri tertentu untuk menandai fungsi ujaran yaitu ciri verbal dan

nonverbal.

6

Page 7: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Berdasarkan teori-teori yang ada dan beberapa penelitian yang dapat dijadikan

sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pemerolehan bahasa dengan judul “Analisis Kajian Fonologi

Pemerolehan Bahasa Pertama Anak Usia 2—3 Tahun di PAUD/TK Bunga-Bunga

Bangsa Sumber Agung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pemerolehan bahasa pertama anak

Usia 2—3 tahun di PAUD/TK Bunga-Bunga Bangsa dalam kajian fonologi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemerolehan bahasa pertama

anak Usia 2—3 tahun di PAUD/TK Bunga-Bunga Bangsa dalam kajian fonologi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat secara teoretis dan secara praktis. Secara teoretis,

penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teori bagi kajian fonologi

pemerolehan bahasa pertama anak usia 2—3 tahun. Secara praktis, penelitian ini

merupakan wahana aplikasi bagi pengetahuan tentang pemerolehan bahasa anak dalam

kajian semantik. Dengan demikian, dapat dengan konkret memamahi teori-teori yang

dikemukakan oleh para ahli bahasa khususnya mengenai teori pemerolehan bahasa anak.

7

Page 8: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemerolehan Bahasa

Bayi yang menangis dianggap telah menggunakan bahasa untuk menyampaikan

pesan kepada orang tuanya. Bahasa yang masih berupa tangisan inilah yang membawa

sang orang tua bisa mengerti makna tangisan sang bayi. Bahasa manusia memiliki

struktur yang hierarki yang meliputi beberapa tahapan pembentukan bahasa pada manusia

dari lahir hingga dewasa. Dalam hal ini, pemakai bahasa dipandang dapat saling mengerti

dan memahami bahasa. Bahasa merupakan simbol, karenanya harus dimaknai dengan

memerhatikan struktur maupun kosakata yang digunakan pemakainya.

Pemerolehan bahasa pada anak sebagai kajian psikolinguistik dikenalkan oleh

Chomsky. Teori Chomsky menerapkan pandangan nativisme dan behaviorisme dalam

tahapan pemerolehan bahasa anak. sebelum mahir berbicara, seorang anak terlebih

dahulu mengalami proses pemerolehan bahasa. Proses yang dialami oleh anak bukanlah

proses yang singkat, memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan bertahun-tahun.

Dimulai dari mendengarkan orang-orang yang berbicara disekelilingnya, kemudian

memahami apa yang diujarkan orang dewasa, sampai mengeluarkan kata-kata untuk

mewakili apa yang diinginkannya.

Pemerolehan bahasa menurut Kiparsky (dalam Tarigan, 1984:234)

mengemukakan bahwa pemerolehan atau akuisisi bahasa adalah suatu proses yang

8

Page 9: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

dipergunakan oleh anak untuk menyesuaikan serangkaian hipotess yang makin

bertambah sulit, atau pun teori-teori yang masih terendam yang sangat mungkin terjadi,

berdasarkan suatu ukuran atau takaran penilaian, tata bahasa yang paling baik serta tata

bahasa yang paling sederhana dari bahasa tersebut. Asumsi yang dikemukakan Kiparsky

tersebut menguatkan anggapan bahwa pada awalnya pemerolehan bahasa pada anak

terjadi secara tiba-tiba. Hal ini dipertegas oleh Tarigan (1988:4) bahwa pemerolehan

bahasa mempunyai suatu permulaan yang tiba-tiba.

Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dengan pembelajaran bahasa. Menurut

Dardjowidjojo (2005:225) mengemukakan bahwa pemerolehan bahasa yang dilakukan

anak secara natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya (native language).

Pembelajaran bahasa adalah suatu kegiatan belajar bahasa di kelas secara formal dan

diajar oleh guru. Pemerolehan bahasa anak pada dasarnya sama. Hal ini dikarenakan

manusia diciptakan Tuhan dengan kemampuan dasar berbahasa yang sama.

Pemerolehan bahasa pada setiap anak memiliki perkembangan. Atchison dan

Cruterden (dalam Pateda, 1990:59) mengemukakan bahwa pemeroleha bahasa anak

berlangsung berkaitan dengan performansi linguistik berikut.

Tabel 1. Perfomansi Linguistik

Umur Perfomansi Linguistik0,3 Mulai meraba0,9 Pola intonasi telah terdengar1,0 Kalimat satu kata (holopharases)1.3 Lapar kata (lexical overgeneralization)1,8 Ujaran dua kata2,0 Infleksi, kalimat tiga kata (telegraphic)

9

Page 10: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

2,3 Mulai menggunakan kata ganti2,6 Kalimat tanya, kalimat negasi, kalimat empat kata, pelafalan vokal telah

sempurna3,6 Pelafalan konsonan telah sempurna4,0 Kalimat sederhana yang tepat, tetapi masih terbatas5,0 Kanstruksi morfologis, sintaksis telah sempurna10,0 Matang bicara

Menurut Soemarsono (2008:16) anak mulai belajar berbicara pada usia kurang

lebih 18 bulan. Sama halnya dengan Chaer (2003:202—203) yang juga mengatakan

bahwa anak memperoleh kata pertamanya pada umur 1 tahun. Pada tahap ini anak hanya

melatih alat-alat vokalnya dengan cara mengeluarkan bunyi tanpa tujuan tertentu, atau

bukan untuk berkomunikasi. Tahap ini disebut membabel (berceloteh). Darjowidjojo

yang melalukan penelitian terhadap cucunya sendiri mengatakan bahwa pada umur 1

tahun, anak mencoba segala macam bunyi yang dimungkinkan oleh organ mulutnya

tetapi jumlahnya tidak banyak (Dardjowidjojo, 2000:80).

Pada umur 1 tahun anak telah mampu mengungkapkan kalimat satu kata

(holofrase). Satu kata tersebut mewakili satu kalimat yang bermakna. Pada awal umur 2

tahun, anak telah mampu mengucapkan kalimat satu kata yang meningkat menjadi

kalimat dua kata. Ujaran ini merupakan dua kata yang terpisah jeda, sehingga seolah-olah

seperti ujaran yang berlainan. Misalnya [ampu//nala] “Lampu Nyala” (Lampunya

Menyala). Lama-kelamaan jeda itu menjaddi semakin pendek sehingga kedua kata itu

menjadi lebih dekat secara temporal (Dardjowidjojo, 2000:127). Anak pun telah mampu

10

Page 11: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

memproduksi berbagai jenis kalimat, yaitu kalimat tanya, kalimat berita, kalimat seru,

tetapi kalimat yang diujarkan masih terdiri dari 2—3 kata saja.

B. Hipotesis Pemerolehan Bahasa

1. Hipotesis Nurani

Hipotesis ini menyatakan bahwa manusia yang lahir dilengkapi suatu alat ucap

yang memungkinkan dapat berbahasa dengan mudah dan cepat (Chaer, 2003:169).

Simanjuntuk (dikutip Chaer, 2003:169) membagi hipotesis nurani menjadi dua macam,

yaitu hipotesis nurani bahasa dan hipotesis nurani mekanisme. Hipotesis nurani bahasa

yang dikemukakan oleh Chomsky ini merupakan satu asumsi yang menyatakan bahwa

sebagian dari bahasa tidak dipelajari tapi ditentukan oleh fitur nurani khusus dari

organism manusia. Hipotesis ini menganggap bahwa ada suatu alat khusus yang dimiliki

setiap anak untuk memperoleh bahasa ibunya yang disebut Language Acquisition Device

(LAD). Hipotesis ini makin kuat dengan pembuktian ketika seorang ibu member

masukan berupa ucapan yang penuh dengan kalimat yang salah, tidak lengkap, dan

dengan struktur yang tidak gramatikal, namun ternyata dapat dikuasai oleh sang anak.

Hipotesis nurani mekanisme menganggap bahwa proses pemerolehan bahasa

ditentukan oleh perkembangan kognitif umum dan mekanisme nurani yang

berinteraksi dengan pengalaman.

11

Page 12: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

2. Hipotesis Tabularasa

Tabularasa secara harfiah berarti “kertas kosong” yang bermakna belum ditulis

apa-apa (Chaer, 2003:172). Hipotesis ini pada mulanya diungkapkan oleh Jhon Locke

kemudian disebarkan oleh Jhon Watson seorang tokoh aliran behaviorisme dalam

psikologi. Hipotesis ini menganggap otak manusia yang baru dilahirkan bagai kertas

kososng yang nanti akan diisi dengan pengalaman-pengalaman. Dengan kata lain, semua

prilaku berbahasa merupakan hasil dari integrasi peristiwa linguistik yang terdiri dari

rangkaian hubungan-hubungan yang dibentuk dengan cara pembelajaran S—R (Stimulus

—Respon).

Pada mulanya seorang anak akan memperoleh bunyi yang disampaikan oleh

ibunya, kemudian anak akan menirukan bunyi-bunyi dari bahasa ibunya. Lalu anak akan

menggabungkan bunyi-bunyi itu dan menirukan ucapan ibunya. Jadi, seorang anak akan

dapat mengeluarkan kalimat apabila orang lain mengeluarkan stimulus. Satu kalimat

dianggap sebagai satu rantaian kata yang dikeluarkan sebagai respon pada kata-kata

sebelumnya dan selanjutnya menjadi stimulus pada kata berikutnya. Begitu juga dengan

bunyi dan kata-kata dalam kalimat merupakan rangkaian S—R.

3. Hipotesis Kesemestaan Kognitif

Hipotesis yang dikenalkan oleh Piaget ini melihat bahasa diperoleh berdasarkan

struktur kognitif deramotor. Struktur-struktur ini diperoleh anak melalui interaksi dengan

benda-benda atau orang-orang di sekitarnya. Anak-anak terlebih dahulu mengembangkan

12

Page 13: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

proses-proses kognitif baru kemudian memperoleh lambang-lambang linguistik. Jadi,

teori ini anak mengembangkan proses kognitif yang bukan linguistik setelah itu barulah

anak mengembangakan lambang-lambang linguistik itu.

C. Pemerolehan Bahasa Pertama

Pemerolehan bahasa anak pada umumnya dimulai pada umur 1 tahun karena ketika

umur anak masih dalam hitungan bulan, ujaran yang disampaikan anak belum bermakna

dan hanya berupa celotehan saja.

Tahap pemerolehan bahasa dibagi berdasarkan tahapan umur, yaitu 1 tahun, 2

tahun, 3 tahun, dan 4 tahun. Namun, tidak dibatasi apabila ada anak yang telah

memperoleh bahasa umur 4 tahun pada saat umurnya baru 3 tahun, karena pengotakan

tahap ini dilakukan secara umum, tidak berarti semua anak pasti mengalami seperti pada

tabel berikut.

Tabel 2. Perfomansi Linguistik

Umur Perfomansi Linguistik0,3 Mulai meraba0,9 Pola intonasi telah terdengar1,0 Kalimat satu kata (holopharases)1.3 Lapar kata (lexical overgeneralization)1,8 Ujaran dua kata2,0 Infleksi, kalimat tiga kata (telegraphic)2,3 Mulai menggunakan kata ganti2,6 Kalimat tanya, kalimat negasi, kalimat empat kata, pelafalan vokal telah

sempurna3,6 Pelafalan konsonan telah sempurna4,0 Kalimat sederhana yang tepat, tetapi masih terbatas5,0 Kanstruksi morfologis, sintaksis telah sempurna

13

Page 14: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

10,0 Matang bicara

Berikut ini diuraikan pemerolehan bahasa disetiap umur anak.

1. Umur 1 Tahun

Chaer (2003:202—203) mengatakan bahwa anak memperoleh kata pertamanya

pada umur 1 tahun. Pada tahap ini anak hanya melatih alat-alat ucap dengan

mengularkan bunyi tanpa tujuan tertentu atau bukan untuk berkomunikasi. Tahap ini

disebut mengoceh. Dardjowidjojo (2000:80) yang melakukan penelitian terhadap

cucunya mengatakan bahwa pada umur 1 tahun, anak mencoba segala macam bunyi

yang dimungkinkan oleh fisiologi mulutnyavtetapi jumlag tidaklah banyak.

Pada tahap ini umur hitungan bulan anak belum memperoleh aspek kebahasan

seperti fonologi, morfologi, dan leksikon karena apa yang diujarkan oleh anak belum

mempunyai makna. Anak telah mengenal huruf vokal sedangkan konsosnan telah

dikuasai oleh anak berumur 1 tahun, seperti [p],[b],[m], dan [t] (Dardjowidjojo,

2000:80—81). Salah satu contoh kata yang dapt dikatakan dengan jelas oleh anak

adalah [mama] dan [papa]. Hal ini disebabkan suku kata [pa], mulai mulai dengan

penutupan bilabial yang benar-benar rapat. Pada saat bunyi [p] dilepaskan terbukalah

mulut si anak dengan lebar. Bunyi vokal dengan pelafalan seperti ini adalah bunyi [a],

karena itulah [pa] merupakan suku kata yang diucapkan pertama kali oleh anak. Pada

umur 1 tahun telah mampu mengungkapkan kalimat satu kata (holophrase). Satu kata

14

Page 15: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

tersebut mewakili satu kalimat yang bermakna. Misalnya seorang anak berkata [mam],

orang dewasa mengartikannya sebagai kalimat panjang yaitu “saya mau makan”.

2. Umur 2 Tahun

Pada awal umur 2 tahun, anak telah mampu mengucapkan kalimat satu kata.

Selanjutnya meningkat menjadi kalimat dua kata. Ujaran ini merupakan dua kata yang

terpisah jeda, sehingga seolah-olah seperti ujaran yang berlainan. Misalnya kata (ampu

// nala) yang berarti “Lampu Nyala” (lampu menyala). Lama kelamaan jeda itu

semakin pendek sehingga kedua kata itu menjadi lebih dekat secara temporal

(Dardjowidjojo, 2000:127). Anak pun telah mampu memproduksi berbagai jenis

kalimat yaitu kalimat tanya, berita, dan seru tetapi, kalimat yang diujarkan masih

terdiri dari 2—3 kata saja.

3. Umur 3 Tahun

Pemerolehan bahasa anak umur 3 tahun telah cukup sempurna. Vokal dan konsonan

anak telah diucapkan dengan sempurna. Anak juga telah memperoleh tahapan-tahapan

berbahasa yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon.

4. Umur 4 Tahun

Pada umur 4 tahun, anak telah mampu membuat kalimat sederhana dengan

sempurna karena pada usia ini telah memasuki masa sekolah. Anak telah beriteraksi

15

Page 16: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

dengan lebih banyak orang, bahkan anak mulai diperkenalkan dengan B2 yaitu bahasa

Indonesia.

Tahap-tahap berbahasa anak telah mendekati sempurna. Morfologi dan sintaksis

telah beragam. Begitu pula dengan leksikon. Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada

umur 3 tahun, telah berkurang. Kalimat yang berhasil dibuat juga sudah beragam.

D. Tahap Pemerolehan Bahasa

Tahap pemerolehan bahasa menurut Baradja (1990:103—104) dapat dibagi

menjadi dua tahapan yaitu tahapan pralinguistika dan tahapan linguistika. Tahapan

pralinguistika dapat berupa tangis dan sedu bayi yang merupakan respon terhadap

rangsangan yang diterimanya dari luar dirinya. Rasa lapar, rasa tidak senang, keinginan

untuk didekap, dan rasa senang termasuk rangsangan yang menyebabkan bayi

mengeluarkan suara yang masih bersifat nonlinguistika. Tahapan linguistika adalah masa

naka-anak pada tahap meraba (babling). Anak-anak sudah dapat menghasilkan bunyi

yang bertekanan, bunyi yang berintonasi, sebagai kontur intonasi yang digunakan oleh

penutur dewasa. Dalam tahap linguistika ini terdapat beberapa tahapan yaitu tahapan

kalimat satu kata, tahapan kalimat dua kata, dan tahapan bahasa telegrafik.

Anak-anak yang telah dapat menghasilkan kata pertama, menghubungkan bunyi

dengan makna melalui kemampuan menggunakan kalimat satu kata (holofrastik, holo

adalah lengkap dan frastik adalah kalimat). Fungsi kalimat holofrastik ini ada tiga macam

yaitu untuk menyatakan berbuat sesuatu, menyatakan perasaan, menamai sesuatu.

16

Page 17: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Tahapan kalimat dua kata terdiri dari dua kalimat holofrastik. Tahapan bahasa telegrafik

merupakan tahapn pemerolehan bahasa anak sesudah melewati periode dua kata.

Berdasarkan deskripsi di atas, teori pemerolehan bahasa dapat disusun sebagai berikut.

1. Anak-anak menghasilkan kalimat tanpa menirukan.

2. Kemampuan anak-anak menghasilkan kalimat karena dilatih (reinforcement).

3. Anak-anak membangun kaidah bahasa dan menyusun tata bahasa pada usia 5—7

tahun.

4. Kerampatan semantika yang sering digunakan anak-anak untuk menamai benda-benda

yang sejenis.

5. Pemerolehan kaidah fonologi dan morfologi berkembang sejalan dengan pemerolehan

kaidah tata bahasa yang lain.

6. Pemerolehan sintaksis dilakukan tanpa merujuk kepada kaidah sintaksis orang dewasa.

7. Dasar-dasar biologik pemerolehan bahasa berkaitan dengan struktur organ tubuh yang

berfungsi menghasilkan bahasa, terutama otak dan sumsum tulang belakang.

E. Pemerolehan Fonologi

Jakobson mengemukakan bahasa ada keuniversalan dalam bunyi-bunyi bahasa,

dan urutan pemerolehannya. Menurut Jakobson, pemerolehan bunyi berjalan selaras

dengan kodrat bunyi itu sendiri dan anak memperoleh bunyi-bunyi ini melalui suatu cara

yang konsisten. Bunyi yang pertama yang keluar dari anak adalah kontras antara vocal

dan konsonan. Dalam hal bunyi vokal ini, ada tiga vokal yang disebut sebagai sistem

17

Page 18: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

vokal minimal (minimal vocalic system) yang sifatnya universal. Artinya, dalam bahasa

manapun ketiga bunyi vokal ini pasti ada A, I, dan U. Suatu bahasa bisa memiliki lebih

dari tiga vokal ini, tetapi tidak ada bahasa yang memiliki kurang daripada tiga vokal ini.

Mengenai konsonan, Jakobson mengatakan bahwa kontras pertama muncul

adalah oposisi antara oral dengan nasal dan kemudian disusun oleh labial dengan detal.

Sistem kontras ini disebut sistem konsomental minimal (minimal consonantal system).

Inventori bunyi-bunyi bisa saja berbeda dari satu bahasa ke bahasa yang lain yang

memang merupakan fakta, tetapi hubungan sesama bunyi itu sendiri bersifat universal.

Oleh karena itu, terdapat hukum yang dinamakan Laws of Irreversible.

Kalau kita perhatikan urutan pemerolehan bunyi-bunyi yang dilakukan oleh anak,

yakni dari bunyi yang mudah ke bunyi yang sukar, maka dapat dikatakan bahwa anak

mengikuti kaidah yang dinamakan The Law of Least Efforts (kaidah usaha minimal).

Ukuran mudah sukarnya suatu bunyi didasarkan pada artikulasi dan jumlah fitur distingtif

yang ada pada masing-masing bunyi.

Clark dan Clark (1977:201) lebih jauh menemukan fakta-fakta bagi representasi

berdasarkan orang dewasa dalam kenyataan bahwa :

1. anak-anak mengenali makna-makna berdasarkan persepsi mereka sendiri terhadap

bunyi kata-kata yang mereka dengar;

2. anak-anak menukar (mengganti) ucapan mereka dari waktu ke waktu menuju orang

dewasa; dan

3. anak-anak mulai menghasilkan segmen bunyi tertentu.

18

Page 19: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

F. Teori Pemerolehan Fonologi

Berikut ini akan dikemukakan beberapa teori pemerolehan fonologi dan tokoh-

tokohnya.

1. Teori Struktural Sejagat

Teori ini mencoba menerangkan pemerolehan fonologi berdasarkan jagat-jagat

linguistik, yaitu hukum-hukum structural yang mengatur tiap-tiap perubahan bunyi.

Teori ini ditemukan oleh Jakobson.

2. Teori Generatif Struktural Sejagat

Unsur-unsur yang paling menonjol dari teori ini adalah penemuan konsep dan

pembentukan hipotesis berupa unsur-unsur yang dibentuk oleh kanak-kanak

berdasarkan data-data linguistik utama, yaitu kata-kata dan kalimat yang didengarkan

sehari-hari. Teori ini dikemukakan oleh Moskowitz dengan meluaskan teori struktural

sejagat yang diperkenalkan oleh Jakobson dengan cara menerapkan unsur-unsur

fonologi yang diperkenalkan oleh Chomsky dan Halle (1963).

3. Teori Proses Fonologi Alamiah

Teori ini dilandasi oleh pengandaian bahwa sistem fonologi suatu bahasa pada

umumnya merupakan bukti dari satu sistem proses-proses fonologi nurani yang

disesuaikan dengan cara-cara tertentu oleh pengalaman-pengalaman linguistik.

Menurut Stampe, proses-proses fonologi kanak-kanak bersifat nurani yang harus

19

Page 20: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

mengalami penindasan, pengaturan penuranian representasi fonemik orang dewasa.

Teori ini diperkenalkan oleh David Stampe.

4. Teori Prosodik Akustik

Pemerolehan bahasa merupakan suatu proses sosialisasi, sehingga pengkajian data

mengenainya lebih tepat dilakukan di rumah dalam konteks sosialisasi terutama untuk

mengetahui proses-proses yang berlaku pada waktu pemerolehan fonologi. Teori ini

diperkenalkan oleh Waterson.

5. Teori Persepsi Penuh Sistem Logogen

Teori ini diperkenalkan oleh Smith. Dalam melahirkan fonologinya, Smith telah

menggabungkan kesimpulan pengamatan penuh dengan satu model psikologi yang

eksplisit, yaitu model logogen yang diperkenalkan oleh Morton.

6. Teori Kontras dan Proses

Teori ini diperkenalkan oleh Ingram, yaitu satu teori yang menggabungkan

bagian-bagian penting daripada teori Jakobson dengan bagian-bagian penting daripada

teori Stampe kemudian menyelaraskan hasil gabungan ini dengan teori perkembangan

Piaget.

G.Pemerolehan Kosakata

Secara konseptual antara pemerolehan bahasa atau perkembangan pemerolehan

bahasa dengan perkembangan bahasa adalah berbeda. Perkembangan pemerolehan

bahasa menekankan segi pemerolehan bahasa yang ditandai oleh awal kelahiran seorang

20

Page 21: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

bayi, sedangkan aspek perkembangan bahasa mempersoalkan bagaimana perkembangan

bahasa yang telah diperoleh.

Dalam pemerolehan kosa kata, anak mempelajari dua jenis kosa kata, yaitu kosa

kata umum dan kosa kata khusus. Pada setiap jenjang umur, kata-kata umum lebih

banyak dari pada kosa kata khusus.

1. Kosa Kata Umum

a) Kata benda

b) Kata kerja

c) Kata sifat

d) Kata keterangan

e) Kata ganti

2. Kosa Kata Khusus

a) Kosa kata warna

b) Jumlah kosa kata

c) Kosa kata waktu

d) Kosa kata uang

e) Kosa kata ucapan populer

f) Kosa kata sumpah

g) Bahasa rahasia

21

Page 22: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Menurut para pakar, urutan pemerolehan kosa kata seorang anak dimulai dari

kosa kata dasar (basic vocabulary). Tarigan mencoba merinci jenis-jenis kosa kata dasar

sebagai berikut.

1. Istilah kekerabatan

2. Nama-nama bagian tubuh

3. Kata ganti pokok (diri, penunjuk)

4. Kata bilangan pokok

5. Kata kerja pokok

6. Kata keadaan pokok

7. Nama benda-benda

Hal yang perlu dicatat, bahwa setelah anak memasuki usia sekolah perkembangan

kosa katanya akan semakin luas. Diperkirakan seorang anak kelas 1 sekolah dasar telah

mengetahui kira-kira antara 20.000 hingga 24.000, sedangkan anak kelas IV sekolah

dasar diperkirakan telah mengetahui sekitar 50.000 kosa kata dan anak yang telah

memasuki sekolah menengah umum telah mengetahui 80.000 kosa kata.

H.Pemerolehan Sintaksis

Pada umumnya para peneliti pemerolehan bahasa beranggapan bahwa

pemerolehan sintaksis hanya bermula apabila kanak-kanak mulai menggabungkan dua

atau lebih kata-kata (lebih kurang umur 2 tahun). Oleh karena itu, peningkatan satu kata

atau holoprastik (Steinberg, 1982:157) pada umumnya dianggap hidup berkaitan dengan

22

Page 23: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

perkembangan sintaksis sebab masa ini anak belum memiliki ciri penggabungan dengan

kata lain untuk membentuk frasa atau klausa.  Meskipun ahli-ahli seperti E.Clark (1977)

dan Gagman (1979) dalam Simanjuntak (1987:199) mempunyai keyakinan bahwa

peringkat satu kata (holoprastik) ini dapat memberikan gambaran dalaman mengenai

perkembangan sintaksis dan karena itu ada baiknya diikutsertakan dalam teori

pemerolehan sintaksis. Berikutnya berbicara mengenai penguasaan sintaksis ini akan

dibagi dua bagian, yaitu pemerolehan sintaksis pada anak usia pra-sekolah (0-4 tahun)

dan pada anak usia sekolah (5 tahun ke atas).

1. Pemerolehan Sintaksis Pada Anak Usia 0-4 Tahun

Di dalam perkembangan anak (normal), konstruksi sintaksis paling awal dapat

diamati pada usia sekitar 8 bulan. Namun, pada beberapa anak tertentu sudah dapat

ditemui pada usia sekitar 1 tahun, sedangkan pada beberapa anak yang lain pada usia dari

dua tahun. Perkembangan penguasaan kosa kata.

Tahap perkembangan sintaksis pada anak secara singkat dapat dirangkum sebagai

berikut (Ingram, 1989:3); ini pentahapan yang dikenal secara tradisional.

a) Masa “pra-lingual”, lahir sampai akhir usia 1 tahun.

b) Kalimat satu kata, sekitar 1 tahun sampai 1,5 tahun.

c) Kalimat dengan rangkaian kata - sekitar 1,5—2 tahun.

d) Konstruksi sederhana dan kompleks – 3 tahun. (Purwo,1991:121)

Usia 2 tahun anak mulai menguasai kaidah infleksi (deklinasi, konjungsi, dan

perbandingan), dan pada usia 2,6 tahun ke atas terjadi pemunculan klausa sematan dan

23

Page 24: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

kalusa subordinatif. Sebelum usia 3 tahun anak mulai menanyakan hal-hal yang abstrak,

dengan kata tanya seperti mengapa?, kapan, (Stern, 1924 dikutip dari Ingran 1989 :39—

45 melalui Purwo, 1991:121).

Dalam hal ini, ada beberapa perbedaan pendapat diantara para peneliti. Nice

(dikutip dari Ingram 1989:46), misalnya melaporkan bahwa anak usia 3 tahun baru dapat

menguasai kalimat pendek atau kalimat tidak sempurna. Adapun kalimat lengkap dan

kalimat kompleks baru dikuasai anak usia 4 tahun. Perbedaan ini menurut Bowerman

(dikitip Ingram1989:48), antara lain karena perbedaan mengenai jenis-jenis kalimat yang

didefinisikan sebagai kalimat “kompleks” dan perbedaan mengenai pengetahuan yang

dimaksud sudah memiliki anak sehingga dapat menghasilkan “kalimat kompleks” itu.

Akan tetapi, menurut Bowerman, kebanyakan penelitian berkesimpulan bahwa sebagian

besar jenis-jenis kalimat kompleks sudah muncul pada anak usia 2 dan 4 tahun.

Pada paruh kedua usia 3 tahun muncul penggunaan konjungsi koordinatif dan

subordinatif. Sebelum usia, klausa hanya disejajarkan saja, tanpa dirangkai dengan

konjungsi. Pada usia ini, belum terdapat konstruksi dengan klausa yang menduduki

fungsi subjek. Menurut Limber (dikutip dari Bowerman, 1981:288), keterlambatan

“pengoperasian subjek” ini bukan karena kekurangtahuan anak, melainkan kebanyakan 

kalimat yang diucapkan oleh anak pada usia ini mengandung subjek yang berupa promina

atau nama diri, yang memang tdak terbuka untuk mengalami perluasan konstruksi.

2. Penguasaan Sintaksis Anak Usia 5 Tahun ke Atas

24

Page 25: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Sampai dengan tahun 1960-an orang beranggapan bahwa anak sudah dapat

menguasai sintaksis bahasa ibunya pada usia 5 tahun, dan perkembangan selanjutnya

hanyalah penambahan kata-kata canggih.  Disertai Carol Chomsky (1968 terbit 1969)

melawan anggapan ini. Di dalam penelitian itu ditelusuri perbedaan antara tata bahasa

anak usia 5 sampai 10 tahun dan tata bahasa orang dewasa, dan tersingkaplah bahwa ada

sejumlah sintaksis bahasa Inggris yang belum dikuasai dengan sempurna pada anak usia

sekolah dasar. Pendapat ini didukung oleh pengetahuan mengenai perkembangan kognitif

anak. Pada anak usia antara 5 dan 14 masih terjadi perubahan kognitif yang mendasar.

Kalau kita menganut pandangan Piaget, yaitu bahwa perkembangan bahasa berkaitan

dengan perkembangan bahasa erat berkaitan dengan perkembangan kognitif, maka masih

akan terjadi pula perkembangan bahasa pada anak usia 5 tahun.

3. Teori Tata Bahasa Pivot

Kajian mengenai pemerolehan sintaksis oleh kanak-kanak dimulai oleh Braence

(1963), Bellugi (1964), Broern dan Fraser (1964), dan Miller dan Ervin (1964). Menurut

kajian awal ini ucapan dua kata kanak-kanak ini terdiri dari dua jenis kata menurut posisi

dan frekuensi munculnya kata-kata itu di dalam kalimat. Kedua jenis kata ini kemudian

dikenal dengan nama kelas Pivot dan kelas terbuka. Kemudian berdasarkan kedua jenis

kata ini lahirlah teori yang disebut teori tata bahasa Pivot. Pada umumnya kata-kata yang

termasuk kelas pivot adalah katap-kata fungsi (function words) atau kata penuh (full

25

Page 26: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

words) seperti kata-kata berkategori nomina dan verba. Ciri-ciri umum kedua jenis kata

ini adalah berikut ini.

Kelas Pivot Kelas Terbuka1. Terdapat pada awal atau akhir

kalimat.2. Jumlahnya terbatas, tetapi sering

muncul.3. Jarang muncul anggota baru (kata

baru).4. Tidak pernah muncul sendirian.5. Tidak pernah muncul bersama

dalam satu kalimat6. Tidak punya rujukan sendiri;  tetapi

selalu merujuk pada kata-kata lain dari kelas terbuka.

1. Dapat muncul pada awal dan akhir kalimat.

2. Jumlahnya tidak terbatas, sehingga tidak begitu sering muncul.

3. Sering muncul angora baru (kata baru)

4. Bisa muncul sendirian.5. Bisa muncul bersama dalam satu

kalimat; atau juga dari kelas pivot.6. Mempunyai rujukan sendiri.

4. Teori Hubungan Bahasa Nurani

Tata bahasa generative transformasi dari Chomsky (1957,1965) sangat terasa

pengaruhnya dalam pengkajian perkembangan sintaksis kanak-kanak. Menurut Chomsky

hubungan-hubungan tata bahasa tertentu seperti “subjek-of, predicate-of, dan direct

object-of)” adalah bersifat universal dan dimiliki oleh semua bahasa yang ada di dunia

ini.

Berdasarkan teori Chomsky tersebut, Mc. Neil (1970) menyatakan bahwa

pengetahuan kanak-kanak mengenai hubungan-hubungan tata bahasa universal ini adalah

bersifat “nurani”. Maka itu, akan langsung mempengaruhi pemerolehan sintaksis kanak-

kanak sejak tahap awalnya. Jadi, pemerolehan sintaksis ditentukan oleh hubungan-

hubungan tata bahasa universal ini.

26

Page 27: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Menurut teori generative transformasi Chomsky hubungan subject-of dapat

dirumuskan seperti bagan berikut:

K          =      FN + FV

Keterangan:

K       = kalimat              FN     = frase nomina

FV     = frase verbal

Sejalan dengan teori hubungan-hubungan bahasa nurani ini, Menyuk

(Simanjuntak, 1987) menyarankan satu teori pemerolehan sintaksis yang ditentukan oleh

sistem linguistik generatif transformasi yang telah menajdi sebagian pengetahuan kanak-

kanak. Pengetahuan yang telah diperoleh sejak lahir ini mengenai rumus-rumus struktur

dasar tata bahasa dan rumus-rumus transformasi dan fonologi mennetukan bentuk-bentuk

ucapan kanak-kanak. Jadi menurut Menyuk, tanpa konteks ekstra linguistik, ucapan awal

kanak-kanak akan menunjukan hubungan atau urutan S + V (subjek + verba) dengan

posisi O (objek) sebagai opsional. Dengan demikian, kalimat-kalimat berurutan OSV dan

SOV pun akan muncul di samping kalimat-kalimat SVO.

5. Teori Hubungan Tata Bahasa Dan Informasi Situasi

Selanjutnya Bloom juga menyatakan bahwa suatu gabungan kata telah digunakan

oleh kanak-kanak dalam suatu situasi yang berlainan. Juga dengan hubungan yang

berlainan di antara kata-kata alam gabungan itu. Umpamanya, kedua kata benda dalam

“momy sock” pada contoh yang lalu sangat jelas menunjukan hal itu. Pada situasi pertama

27

Page 28: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

hubungan kedua kata benda itu adalah menyatakan hubungan subjek-objek, sedengkan

dalam situasi kedua adalah hubungan pemilik-objek. Contoh lain “sweet chair” yang

disajikan di atas kiranya dapat menyatakan tiga hubungan bergantung pada situasinya.

Dalam bahasa Indonesia ucapan “ibu kue” dalam situasi yang berbeda-beda dapat

diartikan:

a) anak itu meminta kue kepada ibunya

b) anak itu menunjukan kue kepada ibunya.

c) anak itu menawarkan kue kepada ibunya.

d) anak itu memberitahukan ibunya bahwa kuenya jatuh atau diambil orang lain, dan

sebaginya.

6. Teori Komulatif Kompleks

Teori ini dikemukakan oleh Brown (1973) berdasarkan data yang

dikumpulkannya. Menurut Brown, urutan pemerolehan sintaksis oleh kanak-kanak

ditentukan oleh kumulatif kompleks semantik merfem dan kumulatif kompleks tata

bahasa yang sedang diperoleh itu. Jadi, sama sekali tidak ditentukan oleh frekuensi

munculnya morfem atau kata-kata itu dalam ucapan orang dewasa. Dari tiga orang

kanak-kanak (berusia dua tahun) yang sedang memperoleh bahasa Inggris yang diteliti

Brown, ternyata morfem yang pertama dikuasai adalah bentuk progressive-ing dari kata

kerja; padahal bentuk ini tidak sering muncul dalam ucapan-ucapan orang dewasa.

28

Page 29: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

7. Teori Pendekatan Semantik

Teori pendekatan semantik ini menurut Greenfield dan Smith (1976)  pertama kali

diperkenalkan oleh Bloom. Dalam hal ini Bloom (1970) mengintergrasikan pengetahuan

semantik dalam perkembangan sintaksis ini berdasarkan teorif transformasinya Chosmky

(1965).

Perbedaan antara pendekatan semantik ini dengan teoari hubungan tata bahasa

nurani adalah bahwa kalau teori tata bahasa nurani menerapkan hubungan-hubungan

sintaksis dalam menganalisis struktur ucapan kanak-kanak, maka teori pendekatan

semantik menemukan strujtur ucapan itu berdasarkan hubungan-hubungan semantik. Jadi

teori hubungan tata bahasa nurani menerapkan struktur sintaksis orang dewasa, yaitu:

K          =      FN + FV

Pada ucapan-ucapan kanak-kanak, sedangkan teori pendekatan semantik

menemukan struktur:

Agen + kerja + objek, atau

Agen + kerja, atau

Objek + kerja

Pada ucapan kanak-kanak, yaitu struktur yang menggambarkan hubungan-

hubungan semantik. Namun, menurut Bowerman (1973) dan Brown (1973) hubungan-

hubungan semantik ini tidak selalu sejalan atau sesuai dengan hubungan-hubungan

sintaksis yang diterapkan.

29

Page 30: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

I.Pemerolehan Semantik

Berbeda dengan pemerolehan fonologi yang banyak dipengaruhi oleh aspek

fisiologi, pemerolehan makna lebih banyak ditentukan oleh kematangan gaya kognitif

dan lingkungan. Proses menuju ke kedewasaan menambah kemampuan untuk mengamati

dan menyerap fenomena alam sekitar, lingkungan memberikan bahan masukan untuk

mengelompokkan atau memilah-milah satu fenomena dari yang lain. Dengan dasar

seperti inilah anak sedikit demi sedikit memberikan makna bagi aktivitas, keadaan, dan

benda-benda disekitarnya (Dardjowidjojo, 1991:71—72).

Setiap anak meniliki cara untuk mengusai makna kata. Anak-anak menguasai

makna kata dengan dua prinsip yaitu sini dan kini. Melalui dua prinsip tersebut dapat

diketahui berapa banyak kata yanmg mampu dikuasai anak. kemampuan seorang anak

yang tinggal di desa dalam menguasai kata dengan anak yang berada di kota akan

berbeda. Hal ini terjadi karena perbedaan lingkungan kedua anak tersebut. Anak di

pedesaan akan menguasai kosakata seperti pohon, daun, cangkul, atau sawah. Anak yang

berada diperkotaan akan menguasai kosakata sepeeti game, mall, computer, dan kosakata

lain yang ada di sekitarnya. Untuk menentukan sebuah makna merupakan hal yang tidak

mudah bagi seorang anak. seorang naka harus menganalisis segala macam fiturnya

sehingga makna yang diperoleh itu sama dengan makna yang diperoleh orang dewasa

(Dardjowidjojo, 2008:260).

30

Page 31: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Menutur Glinkoff (Dardjowidjojo, 2008:264) anak tidak menguasai makna secara

sembarangan. Ada strategi-strategi tertentu yang diikuti. Berikut ini keenam strategi

tersebut.

1. Strategi Referensi

Strategi ini menganggap sebuah kata pastilah merujuk pada benda, perbuatan,

proses, atau atribut. Dengan strategi ini seorang anak yang baru mendengarkan kosakata

baru akan akan menempelkan makna kata itu pada salah satu dari referensi diatas. Bila

kata itu gelas, dia akan meletakkan makna kata itu pada benda yang dirujuk pada makna

kata itu.

Pada intinya, teori ini berdalih bahwa makna merupakan istilah yang merujuk

kepada objek atau peristiwa yang ada di dunia nyata (rujukannya). Misalnya, nama yang

mengacu pada orang tertentu, nama yang merujuk ke kelas objek, dan nama yang

merujuk ke karakteristik objek atau peristiwa. Makna sebuah kata mengacu pada objek

atau benda atau sifat yang dimiliki benda tersebut. Menurut teori ini, istilah yang berbeda

untuk suatu objek yang sama akan memiliki makna yang sama pula. Misalnya nama

Spongebob tokoh kartun berbentuk kotak dan berwarna kuning ini langsung merujuk

pada tokoh kartun yang sama. Pandangan yang jelas tentang teori ini, dua kata yang

memiliki makna yang idenntik dalam sebuah kalimat dapat saling menggantikan tanpa

mengubah arti kalimat itu dan tentunya hal in tidaklah mudah. Permasalahan yang ada

dalam teori ini adalah tidak semua kata memiliki rujukan yang jelas, seperti kata dan,

tidak, atau (and, not, dan or).

31

Page 32: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

2. Strategi Cakupan Objek (Objeck Scope)

Pada strategi ini kata yang merujuk pada suatu objek merujuk pada objek itu

secara keseluruhan. Jadi, kalau anak diperkenalkan kepada objek sepeda maka secara

keseluruhan sepeda itulah yang akhirnya dikuasai. Pada awal pemerolehan bahwa anak

hanya mengambil salah satu fiturnya saja, tetapi kemudian terbentuknya pengertian

bahwa makna kata sepeda itu adalah sepeda secara keseluruhan.

3. Strategi Perluasan (Extandability)

Strategi ini mengasumsikan bahwa kata tidak merujuk pada objek aslinya saja,

tetapi juga merujuk pada objek yang sama pada kelompok lainnya. Misalnya, ketika

seorang anak dikenalkan pada seekor anjing berwanra hitam, maka dia akan tahu jika

melihat anjing dengan wanra putih juga akan dikatakan anjing walaupun berbeda warna

bulu.

4. Strategi Cakupan Kategorial (Categorical)

Strategi ini hampir sama dengan strategi perluasan, dalam strategi ini sebuah kata

dapat diperluas objek-objek yang termasuk dalam kategori dasar yang sama. Misalnya

anak diperkenalkan kata kobra yang kategori dasarnya sama dengan ular, maka jika dia

dikenalkan juga dengan kata piton maka dia akan mengenalnya dengan ular juga.

32

Page 33: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

5. Strategi “Nama Baru-kategori Tak Bernama (Novel name-nameless category)

Ketika seorang anak mendengar kata baru yang ternyata maknanya belum mereka

temukan maknanya dalam deret leksikokn yang diingatnya, maka kata ini akan dianggap

kata baru dan maknya akan ditempelkan pada objek, atribut, atau perbuatan yang dirujuk

dari kata itu (Dardjowidjojo, 2008:263). Misalnya kata kancing yang baru didengar

seorang anak, ternyata dalam deret leksikon anak tidak ditemukan, maka anak akan

menganggap kata itu sebagai kata baru dan menempelkan makna katanya pada kancing

itu. Strategi inilah yang membuat anak cepat sekali dalam menambah kosakatanya sejak

umur 1 tahun.

6. Strategi Konvensionalitas

Strategi ini menggambarkan asumsi seorang anak bahwa pembicara memakai

kata-kata yang tidak terlalu umum tetapi juga tidak terlalu khusus. Kemungkinannya

adalah sangat kecil bagi orang dewasa memperkenalkan kata binatang untuk merujuk

pada makna kata perkutut. Umumnya seorang anak akan menggunakan kata burung

untuk merujuk makna perkutut karena kata burung tidak terlalu umum juga tidak terlalu

khusus.

Pemerolehan semantik juga tidak terlepas dari pemerolehan makna, nonima, dan

verba dalam setiap kata yang diujarkan. Makna inilah yang nantinya dapat berkembang

dengan baik dan mengikuti waktu.

33

Page 34: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

a. Pengembangan Makna

Pengembangan makna pada anak-anak mengikuti alur tertentu. Ada makna

proporsional, yakni makna yang merujuk pada pelaku pembuatan makna itu sendiri, hal

atau orang yang terkena perbuatan, lokasi, waktu, dan sebagainya. Dalam

pertumbuhannya menyerap alam sekitar, anak lama-lama menemukan adanya perbedaan-

perbedaan kategori semantik seperti ini. Alur ini adalah alur yang merujuk pada rasa

ingin tahu, pertanyaan, perintah, penolakan dan sebagainya. Makna seperti ini adalah

makna yang pragmatik. Alur yang ketiga adalah makna yang memang kodratnya ada

pada masing-masing kata. Makna dalam kategori ini sangatlah kompeks. Karena anak

harus dapat menyerap dan membuat hipotesis sendiri mengenai kemiripan ataupun

perbedaan antara satu entitas dengan entitas yang lain sering pula bersifat relatif.

Apabila ada pelaku yang melakukan suatu terhadap suatu hal, anak harus dapat

menyerap hubungan antara tiga elemen ini, meskipun wujud ajarannya mungkin barulah

satu patah kata.  Lebih kompleks lagi adalah kata-kata rasional yang mempunyai dimensi

yang kontras, seperti besar versus kecil, tinggi versus rendah, panjang versusu pendek,

dan sebagainya.

b. Pemerolehan Nomina

Penguasaan nomina pada anak ada dua pola yang saling bertentangan. Di satu

pihak, anak melakukan generalisasi makna menjadi overextention atau mencakup

pengertian yang lebih luas daripada semestinya. Dalam hal perluasan makna ini ada dua

34

Page 35: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

pandangan yang menarik. Hipotesis fitur semantik yang diajukan oleh Eve de Clark  (di

de villers, 1982 : 126) menyatakan bahwa kita memiliki sekelompok fitur semantik, tetapi

seorang anak kecil hanya menguasai sebagian dari fitur-fitur ini.

Teori lain (Browman, 1977, di de Vilers dan de Vilers, 1982:128) beranggapan

bahwa anak tidak memetik makna parsial, tetapi secara kompleksif.  Anak tidak

memandang salah satu atau beberapa fitur semantik itu lebih relevan daripada yang lain. 

Anak pada umumnya memanfaatkan tangga yang di tengah sebagai titik tolak. Oleh

karena itu, pengertian-pengertian yang umumlah yang pertama-tama (diberikan orang tua

dan) dikuasai anak. Anak akan lebih dahulu mengenal mama, papa, sebelum kakek,

nenek, paman, ipar dan sebagainya. Dengan kata lain, makna diciutkan ke arah suatu

yang ada di tengah tangga abstraksi.

c. Pemerolehan Verba dan Kategori Lain

Seperti halnya nomina, verba pun diperoleh anak secara bertingkat dengan yang

umum dikuasai terlebih dahulu dan yang kompleks dikuasai kemudian. Umumnya verba

dan kategori lain seperti pronomina yang dikuasai awal adalah yang berkaitan dengan

kehidupan anak sehari-hari misalnya jatuh, pecah, habis, dan bentuk. Pemerolehan lain

seperti adjektif juga selaras dengan pemerolehan nomina atau verba. Salah satu hal yang

menarik dalam hal ini adalah bahwa umumnya adjetif yang positif lah yang dikuasai

terlebih dahulu. Seperti kita maklumi, banyak adjektif yang yang memiliki polaritas

positif dan negatif, misalnya besar-kecil, tinggi-pendek, tebal–tipis, dan seterusnya. Dari

35

Page 36: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

ketiga contoh ini, besar, tinggi, dan tebal merujuk pada pengertian yang positif. Tidak

mustahil bahwa dalam proses penguasaan secara sempurna si anak tersandung-sandung

secara semantik sehingga terjadilah kesimpangsiuran pengertian.

J. Pemerolehan Pragmatik

Dalam definisinya yang paling mendasar, pragmatik dapat dikatakan sebagai

cabang ilmu linguistik yang membahas penggunaan bahasa The study of language use

(Ninio dan snoe, 1989:9,  Verschueren. 1999:1 dalam Dardjowidjojo. 2009:1). Bahasa

terdiri dari tiga komponen ini terkait dengan unit analisis sendiri-sendiri. Pragmatik

bukan memberikan prespektif yang berbeda terhadap bahasa. Prespektif ini ditemukan

pada tiap komponen. Karena pragmatik merupakan bagian dan prilaku berbahasa maka

penelitian tentang pemerolehan tidak mengamati, bagaimana anak mengembangkan

kemampuan pragmatiknya. Seperti disarankan oelh Nino dan Snow (1996:1), paling tidak

kita perlu mempelajari :

1. pemerolehan niat komunitatif (communicative intens) dan pengembangan ungkapan

bahasanya,

2. pengembangan kemampuan bercakap-cakap dengan segala aturannya, dan

3. pengembangan piranti untuk membentuk wacana yang kohesif.

Pemerolehan pragmatik tidak terlepas dari kegiatan komunikasi antar manusia,

baik itu sang anak kepada ayah dan ibunya, atau anak dengan lingkungan sekitarnya.

36

Page 37: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

1. Pemerolehan Niat Komunikatif

Dalam minggu-minggu pertama sesudah lahir, anak mulai menunjukan niat

komunikatifnya dengan antara lain tersenyum, menoleh jika dipanggil, menggapai bila

diberi sesuatu, memberikan sesuatu kepada orang lain, dan kemudian main cilukba.

Semua ini ada pada masa pravokalisasi dan sering dirujuk dengan istilah Proto-deklaratif

dan Proto-imperatif karena memang dua bentuk ini lah yang muncul pada awal (Ninio

dan Snow dalam Dardjowidjojo, 2004:44). Setelah perkembangan biologisnya

memugkinkan anak mulai mewujudkan niat komunikatif ini dalam bentuk bunyi. Ninio

dan Snow bahkan mendapati bahwa dalam mewujudkan urutan-urutannya yang

ditandaskan pada bagian kepentingan pragmatik seperti: kepentingan ujaran, peran

kelayakan ujaran, dan kompleksitas kognitif (Ninio dan Snow, 1996:104). Kepentingan

ujaran pada anak bertitik tolak pada sudut pandang anak sehingga macam ujaran yang

muncul juga mencerminkan kepentingan diri.

2. Pengembangan Kemampuan Percakapan

Anak secara bertahap menguasai aturan-aturan yang ternyata ada dan harus

diikuti. Suatu percakapan mempunyai tiga komponen: 1. Pembuka, 2. Giliran, 3. Penutup.

Dalam pembukaan harus ada ajakan dan tanggapan –A mengajak dan B menanggapi.

Dalam batang tubuh percakapan ada aturan main yang harus diperhatikan, khususnya

aturan yang berkaitan dengan giliran berbicara (Clark dan Clark, 1997:227—232;

Langford, 1994, Geis, 1998). Aturan yang normal adalah 1. Giliran bicara berikutnya

37

Page 38: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

adalah ada pada orang yang diajak bicara oleh pembaca, 2. Diliran bicara berikutnya lagi

adalah pada orang  yang berbicara lebih dahulu, 3. Giliran bicara berikutnya adalah pada

pembicara, bila ternyata tidak ada orang lain yang berbicara. Meskipun aturan (1-3)

seperti dijabarkan di atas banyak dipakai orang, sifatnya tidak dapat dikatakan universal

karena tatakrama yang berlaku dalam masyarakat berbeda-beda. Dalam masyarakat kita

aturan mengenai giliran untuk berbicara tampaknya dipengaruhi pula oleh tingkat

pendidikan keluarga.

3. Pengembangan Piranti Wacana

Wacana untuk anak pada umumnya berbentuk percakapan antara anak dengan

orang dewasa atau anak dengan anak meskipun dalam percakapan tersebut bila terdapat

narasi, eksplanasi dan definisi. Percakapan seperti ini dapat berjalan lancar karena tiga

hal. Pertama, pendengarnya adalah orang dekat seperti orang tua, kakak-adik, eyang dan

untuk banyak orang Indonesia, pembantu kedua pendengar memberikan dukungan

konversasional kepada anak. Tidak jarang dalam suatu percakapan dengan anak, orang

dewasa memberikan dukungan yang berupa kalimat memancing atau membimbing

kelanjutan pembicaraan. Ketiga hal yang dibicarakan umumnya berkaitan dengan ihwal

sini dan kini. Keberadaan dan kekongkreatn benda, serta rujukan pada peristiwa yang

sedang berlangsung memudahkan anak untuk berbicara.

38

Page 39: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Dalam perkembangan pragmatiknya, anal perlu untuk lama kelamaan melepaskan

diri dari ketergantungan itu sehingga akhirnya dapat mewujudkan wacana tanpa harus

ada bimbingan (clue) dari orang dewasa.

39

Page 40: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif

kualitatif. Mahsun (2007:257) menyatakan bahwa analisis deskriptif kualitatif difokuskan

pada penunjukkan makna, deskripsi, penjernihan, dan penempatan makna pada

konteksnya masing-masing dan sering kali melukiskannya dalam bentuk kata-kata.

penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data berupa kata-kata yang dihasilkan

oleh siswa PAUD/TK Bunga-Bunga Bangsa Sumber Agung, mengolah data,

menyimpulkan, dan melaporkan sesuai dengan tujuan penelitian.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak-anak PAUD/TK Bunga-Bunga Bangsa Sumber

Agung yang berusia 2—3 tahun yang diambil dari satu kelas nol kecil. Penelitian bahasa

kita tidak mungkin mengumpulkan data dari jumlah penutur cukup besar dan wilayah

yang luas. Oleh karena itu, kita dapat mengambil beberapa informan dari satu wilayah

bahasa sebagai sampel penelitian. Sampel yang berhubungan dengan penutur untuk

penelitian yang menyangkut aspek struktur bahasa, Samarin (dalam Mahsun, 2007:29),

mengisyaratkan cukup diperlukan satu orang informan yang baik. Namun, mungkin

terlalu ringkas jika hanya seorang. Untuk itu, disarankan agar sampel penelitian yang

40

Page 41: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

berhubungan dengan penelitian aspek struktur bahasa ini minimal dua orang. Sampel

penutur atau orang yang ditentukan di wilayah pakai varian bahasa tertentu sebagai

narasumber bahan penelitian, pemberian informasi, dan pembantu peneliti dalam tahap

penyediaan data itulah yang menjadi informan. Karena subjek dalam penelitian ini adalah

anak usia 2—3 tahun, maka yang menjadi sampel penelitian adalah anak dari Bapak

Murdoyo usia 3 tahun bernama Areta Zizi Sandarica dan Bapak Senen Kurniawan usia 2

tahun bernama Iren Ayudia Tiffany.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah simak dan catat. Pengamatan

dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi ketika ujaran diproduksi oleh Areta Zizi

Sandarica dan Iren Ayudia Tiffany. Sewaktu pengamatan dilakukan, teknik catat juga

digunakan untuk mencatat situasi ketika ujaran diproduksi. Hal-hal yang dicatat meliputi

tindakan-tindakan yang dilakukan dan ekspresi anak ketika ujaran diproduksi.

D. Teknik Analisis Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan langkah mengidentifikasi data,

memasukkan data ke dalam tabel, dan menganalisis makna (semantik) tuturan. Teknik

analisis data yang dilakukan menggunakan prosedur sebagai berikut.

1. Mengubah data rekaman ke bentuk teks, data yang direkam dalam handphone

dipindahkan ke dalam bentuk teks tertulis.

41

Page 42: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

2. Menerjemahkan data yang berbahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia.

3. Mengklasifikasikan bentuk ujaran anak ke tabel fonologi.

4. Menginterpretasikan data yang telah diklasifikasikan

5. Membuat kesimpulan.

42

Page 43: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Areta Zizi Sandarica usia 2 tahun dan Iren Ayudia Tiffany usia 3 tahun adalah

subjek yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan

bahwa sampel yang diambil adalah anak dari Bapak Murdoyo dan Bapak Senen

Kurniawan. Penelitian dilakukan pada tanggal 07—14 Mei 2014. Penelitian ini

menganalisis pemerolehan bahasa pertama anak usia 2—3 tahun dalam kajian fonologi.

2. Analisis Data

a. Bentuk Ujaran Bahasa Pertama Anak Usia 2 Tahun

Berikut adalah bentuk ujaran dua kata yang diucapkan oleh Areta Zizi

Sandarica pada saat penelitian dilapangan.

Tabel 3. Bentuk Ujaran Areta Zizi Sandarica

No Ujaran Anak Makna Ujaran(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran(Bahasa Indonesia)

1. mik ucu mimik susu minum susu2. aem wak tok maem iwak kutuk makan ikan gabus3. lok inci delok kelinci lihat kelinci4. boya gus bola bagus bola milik bagus5. bas e kim tumbas es krim beli es krim6. lek pak korek bapak korek milik bapak7. gus mik bagus mimik bagus minta mimik

43

Page 44: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

8. aem baso maem bakso makan bakso9. ambi gus klambi bagus baju milik bagus10. wal gus suwal bagus celana milik bagus

Setelah diamati dengan teliti bentuk ujaran diatas maka akan tampak bahwa

dalam UDK (ujaran dua kata) anak ternyata sudah menguasai hubungan kasus (case

relations). Pada ujaran (1) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (2)

terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (3) terdapat hubungan kasus

perbuatan-objek. Ujaran (4) terdapat hubungan kasus pemilik-dimiliki. Ujaran (5)

terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (6) terdapat hubungan kasus

pemilik-dimiliki. Ujaran (7) terdapat hubungan kasus pelaku-objek. Ujaran (8)

terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (9) terdapat hubungan kasus

pemilik-dimiliki. Ujaran (10) terdapat hubungan kasus pemilik-dimiliki.

Tabel 4. Bentuk Ujaran Areta Zizi Sandarica

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

11. mbak dok mbak meduk mbak turun

12. pon aem empun maem sudah makan

13. ayek mah balek omah pulang ke rumah

14. iyok mak melok mamak ikut ibu

15. temba ati kembang melati bunga melati

16. lok pe jaluk hape minta hape

17. dak yi wedak bayi bedak bayi

18. bel owo kabel dowo kabel panjang

19. pok las jupuk gelas ngambil gelas

44

Page 45: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

20. pak dah numpak sepeda naik sepeda

Pada ujaran (11) terdapat hubungan kasus pelaku-perbuatan. Ujaran (12)

terdapat hubungan kasus perbuatan-perbuatan. Ujaran (13) terdapat hubungan kasus

perbuatan-lokasi. Ujaran (14) terdapat hubungan kasus perbuatan-pelaku. Ujaran

(15) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (16) terdapat hubungan kasus

perbuatan-objek. Ujaran (17) terdapat hubungan kasus antara atribut-entitas .

Ujaran (18) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (19) terdapat hubungan

kasus perbuatan-objek. Ujaran (20) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek.

Tabel 5. Bentuk Ujaran Areta Zizi Sandarica

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

21. mak lok mamak melok ibu ikut

22. dus de wedus pakde kambing milik pakde

23. oti gus roti bagus roti milik bagus

24. to gus poto bagus poto milik bagus

25. les utu tulis buku menulis dibuku

26. ∂di ton wedi anton takut sama anton

27. pu lep lampu urep hidup lampu

28. ben pik mobel apik mobil bagus

29. lok men jaluk permen minta permen

30. lok anok delok manok lihat burung

45

Page 46: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Pada ujaran (21) terdapat hubungan kasus objek-perbuatan. Ujaran (22)

terdapat hubungan kasus pemilik-dimiliki. Ujaran (23) terdapat hubungan kasus

pemilik-dimiliki. Ujaran (24) terdapat hubungan kasus perbuatan-pelaku. Ujaran

(25) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (26) terdapat hubungan

kasus perbuatan-objek. Ujaran (27) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran

(28) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (29) terdapat hubungan kasus

perbuatan-objek. Ujaran (30) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek.

Tabel 6. Bentuk Ujaran Areta Zizi Sandarica

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

31. aem awo maem sawo makan buah sawo

32. pak tol numpak montor naik motor

33. mbas oti tumbas roti beli roti

34. bun ndi sabun mandi sabun mandi

35. mpo ngi sampo wangi sampo harum

36. li pol jari jempol jari jempol

37. lub tuk sirub watuk sirub batuk

38. pek ambu ngepek jambu ngambil jambu

39. pal bul kapal mabur pesawat terbang

40. ayi yet tali karet tali karet

Pada ujaran (31) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (32)

terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (33) terdapat hubungan kasus

perbuatan-objek. Ujaran (34) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (35)

46

Page 47: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (36) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas. Ujaran (37) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (38)

terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (39) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas. Ujaran (40) terdapat hubungan kasus atribut-entitas.

Tabel 7. Bentuk Ujaran Areta Zizi Sandarica

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

41. cak mbok cecak neg tembok cicak di dinding

42. mot pi remot tivi remot televisi

43. lok pi delok sapi lihat sapi

44. mah dus omah bagus rumah milik bagus

45. bok teh tembok putih dinding warna putih

46. dat yol nyegak sayur nunggu sayur

47. gus dus bagus adus bagus sedang mandi

48. we oto gawe boto bikin batubata

49. lok de melok pakde ikut pakde

50. mik anyu mimik banyu minum air

Pada ujaran (41) terdapat hubungan kasus objek-lokasi. Ujaran (42) terdapat

hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (43) terdapat hubungan kasus perbuatan-

objek. Ujaran (44) terdapat hubungan kasus antara pemilik-dimiliki. Ujaran (45)

terdapat hubungan kasus pemilik-dimiliki. Ujaran (46) terdapat hubungan kasus

perbuatan-objek. Ujaran (47) terdapat hubungan kasus antara pelaku-perbuatan.

Ujaran (48) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (49) terdapat

47

Page 48: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (50) terdapat hubungan kasus perbuatan-

objek.

Tabel 8. Bentuk Ujaran Areta Zizi Sandarica

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

51. mbak num mbak minum mbak minta minum

52. ket pis jaket lepis jaket lepis

53. otok pak rokok bapak rokok milik bapak

54. set mah keset omah keset rumah

55. met yen nyumet lilen nyalain lilin

56. aem ndol maem cendol makan cendol

57. pu teh lampu puteh lampu warna putih

58. bol ni nyebul geni niup api

59. hu leng tahu goreng tahu goreng

60. yong ben dorong mobel dorong mobil

Pada ujaran (51) terdapat hubungan kasus objek-perbuatan. Ujaran (52)

terdapat hubungan kasus atribut-entitas . Ujaran (53) terdapat hubungan kasus

pemilik-dimiliki. Ujaran (54) terdapat hubungan kasus antara pemilik-dimiliki.

Ujaran (55) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (56) terdapat

hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (57) terdapat hubungan kasus atribut-

entitas. Ujaran (58) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (59) terdapat

hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (60) terdapat hubungan kasus perbuatan-

objek.

48

Page 49: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Tabel 9. Bentuk Ujaran Areta Zizi Sandarica

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

61. ge patu ngangge sepatu memakai sepatu

62. kat gi sikat gigi sikat gigi

63. yom dom jarum dondom jarum dondom

64. dah atik wadah plastik kantong plastik

65. yut gus perut bagus perut milik bagus

66. mak sak mamak masak mamak sedang masak

67. apu mah sapu omah sapu rumah

68. gah ben munggah amben naik di ranjang

69. kat mbi sikat klambi sikat baju

70. cek yem ngoncek pelem ngupas mangga

Pada ujaran (61) terdapat hubungan kasus antara perbuatan-objek. Ujaran

(62) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (63) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas. Ujaran (64) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (65)

terdapat hubungan kasus pemilik-dimiliki. Ujaran (66) terdapat hubungan kasus

objek-perbuatan. Ujaran (67) terdapat hubungan kasus atribut-entitasi. Ujaran (68)

terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (69) terdapat hubungan kasus

perbuatan-objek. Ujaran (70) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (71)

terdapat hubungan perbuatan-objek.

49

Page 50: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

b. Bentuk Ujaran Pemerolehan Bahasa Pertama Anak usia 3 tahun

Berikut adalah bentuk ujaran dua kata yang dikeluarkan oleh Iren Ayudia

Tiffany usia 3 tahun pada saat penelitian dilapangan.

Tabel 10. Bentuk Ujaran Iren Ayudia Tiffany

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

1. butu dambal buku gambar buku gambar

2. utu comai tuku somai beli somai

3. tambi apik kelambi apik baju bagus

4. cuwal apik sual apik celana bagus

5. boneta dolaemon boneka doraemon boneka doraemon

6. mepe dabah mepe gabah jemur padi

7. dendo bik gendong bik minta gendong bibi

8. tutu jaja tuku jajan beli jajan

9. dulene mbah intan gulinge mbak intan guleng milik mbak intan

10. neng cawah neng sawah pergi ke sawah

Setelah diamati dengan teliti bentuk ujaran diatas maka akan tampak bahwa

dalam ujaran dua kata Nicky Prabowo ternyata sudah menguasai hubungan kasus

(case relations). Pada ujaran (1) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (2)

terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (3) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas. Ujaran (4) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (5)

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (6) terdapat hubungan kasus

perbuatan-objek. Ujaran (7) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (8)

50

Page 51: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (9) terdapat hubungan kasus

pemilik-dimiliki. Ujaran (10) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek.

Tabel 11. Bentuk Ujaran Iren Ayudia Tiffany

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

11. numpak motol numpak motor naik motor

12. deda dole gedang goreng pisang goreng

13. peyek deleh peyeh gereh peyek ikan asin

14. ici doya nicky goyang nicky sedang goyang

15. kipek deda keripek gedang keripik pisang

16. peyek kaca peyek kacang peyek kacang

17. dambal kemba gambar kembang gambar bunga

18. taos ebok kaos angribet kaos angrybird

19. numpak tuda numpak kuda naik kuda

20. tutu coklat tuku coklat beli coklat

Pada ujaran (11) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (12)

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (13) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas. Ujaran (14) terdapat hubungan kasus pelaku-perbuatan. Ujaran (15)

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (16) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas. Ujaran (17) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (18)

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (19) terdapat hubungan kasus

perbuatan-objek. Ujaran (20) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek

51

Page 52: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Tabel 12. Bentuk Ujaran Iren Ayudia Tiffany

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

21. todok e mayu kodok e mlayu kataknya lari

22. obok amoh obrok amoh obrok rusak

23. atu tambena aku klambenan aku pakai baju

24. nombe topi ngombe kopi minum kopi

25. bapak nelek bapak ngerek bapak sedang ngerek

26. seles enak seres enak mesiseres enak

27. jado dodok jagung godok jagung rebus

28. motole bapak motore bapak motor milik bapak

29. pek lambutan ngepek lambutan ngambil rambutan

30. dileh lemot jileh remot pinjam remot

Pada ujaran (21) terdapat hubungan kasus objek-perbuatan. Ujaran (22)

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (23) terdapat hubungan kasus

pelaku-perbuatan. Ujaran (24) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran

(25) terdapat hubungan kasus objek-perbuatan. Ujaran (26) terdapat hubungan

kasus atribut-entitas. Ujaran (27) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran

(28) terdapat hubungan kasus pemilik-dimiliki. Ujaran (29) terdapat hubungan

kasus perbuatan-objek. Ujaran (30) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek.

52

Page 53: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Tabel 13. Bentuk Ujaran Iren Ayudia Tiffany

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

31. atu tesando aku kesandung aku tersandung

32. obel ici mobel nicky mobel milik nicky

33. ici nani nicky nyanyi nicky sedang bernyanyi

34. dolek pasel golek pasir mencari pasir

35. debot sutet jebol suket nyabut rumput

36. umpak obel numpak mobel naik mobil

37. mance iwak mancing iwak mancing ikan

38. bol mbah bor mbah bor milik mbah

39. maem baso maem bakso makan bakso

40. walna bilu warna biru warna biru

Pada ujaran (31) terdapat hubungan kasus pelaku-perbuatan. Ujaran (32)

terdapat hubungan kasus pemilik-dimiliki. Ujaran (33) terdapat hubungan kasus

pelaku-perbuatan. Ujaran (34) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran

(35) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (36) terdapat hubungan

kasus perbuatan-objek. Ujaran (37) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran

(38) terdapat hubungan kasus pemilik-dimiliki. Ujaran (39) terdapat hubungan

kasus perbuatan-objek. Ujaran (40) terdapat hubungan kasus atribut-entitas.

53

Page 54: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Tabel 14. Bentuk Ujaran Iren Ayudia Tiffany

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

41. delok tula-tula delok kura-kura melihat kura-kura

42. sayol telo sayur terong sayur terong

43. cawo mate sawo mateng buah sawo masak

44. ici jompa nicky jomplang nicky jatuh

45. dalok semoto jaluk semongko minta semangka

46. naleh bik ngaleh bik pergi bi

47. potoe joget pokoe joget pokoknya joget

48. lalel mabol laler mabur lalat terbang

49. ulel dedi uler gedi ulat besar

50. ilo pesek irung pesek hidung pesek

Pada ujaran (41) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (42)

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (43) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas. Ujaran (44) terdapat hubungan kasus pelaku-perbuatan. Ujaran (45)

terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (46) terdapat hubungan kasus

perbuatan-objek. Ujaran (47) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran

(48) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (49) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas. Ujaran (50) terdapat hubungan kasus atribut-entitas.

54

Page 55: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Tabel 15. Bentuk Ujaran Iren Ayudia Tiffany

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

51. jupokne cendok jupokne sendok ambilkan sendok

52. Simottu sulimotku selimut milikku

53. masa slambu masang selambu masang kelambu

54. delok condel delok slonder lihat slonder

55. dupok delas jupuk gelas ngambil gelas

56. mik cingkel mimik cingker minum wadah cangkir

57. mamak tulu mamak turu ibu sedang tidur

58. udah deles udan deres hujan deras

59. bulu daluda burung garuda burung garuda

60. bamba dole brambang goreng bawang goreng

Pada ujaran (51) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (52)

terdapat hubungan kasus pemilik-dimiliki. Ujaran (53) terdapat hubungan kasus

perbuatan-objek. Ujaran (54) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran

(55) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (56) terdapat hubungan

kasus perbuatan-objek. Ujaran (57) terdapat hubungan kasus objek-perbuatan.

Ujaran (58) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (59) terdapat hubungan

kasus atribut-entitas. Ujaran (60) terdapat hubungan kasus atribut-entitas.

55

Page 56: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Tabel 16. Bentuk Ujaran Iren Ayudia Tiffany

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

61. pemen chacha permen chacha permen chacha

62. obel mundor mobel mundor Mobil mundur

63. lokok mbah rokok mbah rokok milik mbah

64. leneo bik reneo bik kesini bi

65. cebok ngisol ceblok ngisor jatuh di bawah

66. jolok nan jorok tenan jorok banget

67. jamor kupe jamur kupeng jamur telinga

68. sedo tiwol sego tiwul nasi tiwul

69. bibik setolah bibik sekolah bibi pergi kesekolah

70. ge tocomoto ngangge kocomoto memakai kacamata

Pada ujaran (61) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (62) terdapat

hubungan kasus objek-perbuatan. Ujaran (63) terdapat hubungan kasus pemilik-

dimiliki. Ujaran (64) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek. Ujaran (65)

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (66) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas. Ujaran (67) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (68)

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (69) terdapat hubungan kasus

objek-perbuatan. Ujaran (70) terdapat hubungan kasus perbuatan-objek.

56

Page 57: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Tabel 17. Bentuk Ujaran Iren Ayudia Tiffany

No Ujaran Anak Makna Ujaran

(Bahasa Ibu)

Makna Ujaran

(Bahasa Indonesia)

71. sitat didi sikat gigi sikat gigi

72. lambot dowo rambut dowo rambut panjang

73. cepatu ici sepatu nicky sepatu milik nicky

74. candal ici sandal nicky sandal mulik nicky

75. jutas ici jungkas nicky sisir milik nicky

76. enek ∂line enek erine ada durinya

77. nomel tida nomer tiga nomer tiga

78. wes duwul wes duwur sudah tinggi

79. jam lusak jam rusak jam rusak

80. centel bapak senter bapak senter milik bapak

81. wes lemok wes remok sudah hancur

82. wes halum wes harum sudah harum

Pada ujaran (71) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (72) terdapat

hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (73) terdapat hubungan kasus pemilik-

dimiliki. Ujaran (74) terdapat hubungan kasus pemilik-dimiliki. Ujaran (75)

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (76) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas. Ujaran (77) terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (78)

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (79) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas . Ujaran (80) terdapat hubungan kasus pemilik-dimiliki. Ujaran (81)

57

Page 58: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

terdapat hubungan kasus atribut-entitas. Ujaran (82) terdapat hubungan kasus

atribut-entitas.

c. Klasifikasi Fonem

Bunyi bahasa dibedakan atas vokal dan konsonan. Perbedaan bunyi vokal dan

konsonan adalah arus udara dalam pembentukan bunyi vokal, setelah melewati pita

suara tidak mendapat hambatan apa-apa, sedangkan pembentukan bunyi konsonan

arus udara itu masih mendapat hambatan atau gangguan.

Klasifikasi fonem terbagi menjadi dua yaitu klasifikasi fonem vokal dan

klasifikasi fonem konsonan. Fonem vokal berjumlah 6 fonem yaitu (/a/, /i/, /u/, /e/, /∂/,

/o/), sedangkan fonem konsonan berjumlah 21 fonem yaitu (/b/, /p/, /m/, /w/, /f/, /d/,

/t/, /n/, /l/, /r/, /z/, /s/, /ň/, /j/, /c/, /y/, /g/, /k/, /η/, /x/, /h/). Setelah dilakukan penelitian

pemerolehan bahasa pertama pada Areta Zizi Sandarica usia 2 tahun dan Iren Ayudia

Tiffany Usia 3 tahun, maka diperoleh data analisis klasifikasi fonem sebagai berikut.

1. Data Analisis Klasifikasi Fonem Pada Pemerolehan Bahasa Pertama Areta Zizi

Sandarica

Berikut ini adalah data ujaran klasifikasi fonem pemerolehan bahasa

pertama yang diperoleh dari Areta Zizi Sandarica.

Tabel 18. Data Analisis Klasifikasi Fonem Areta Zizi Sandarica

Klasifikasi FonemVokal

Ujaran satu kata Anak (bahasa ibu)

Makna Ujaran

/i/ inci Kelinciiyok Melok

/e/ ekim es krimaem Maem

58

Page 59: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

/a/

aso Baksoayek Balekaňu Baňuanok Manokawo Sawoapu Sapu

ambi Klambiambu Jambuatik Plastik

/∂/ ∂di w∂di/u/ ucu Susu

utu Buku

/o/otok Rokokowo Dowooti Rotioto Boto

/b/

boya Bolabel Kabelben Mobel

mben Ambenbon Sabonbok Tembokbol Ňebol

/p/

pak Bapakpak Numpakpatu Sepatupe Hapepek Ηepekpi Tipipik Apikpis Lepispon Emponpok Jupokpol Jempolpu Lampu

mah Omahmak Mamakmen Permenmet Ňumetmik Mimik

59

Page 60: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

/m/ mbi Klambimbas Tumbasmbak Mbakmbah Mbahmbok Tembokmot Remotmpo Sampo

/w/wak Iwakwal Suwalwe Gawe

/f/ _ _

/d/

dak Wedakdah Sepedadah Wadahdat Ňegakde Pakdede Mbokdedus Adusdus Wedusdok Medokdom Dondomteh Puteh

/t/

tok Watoktol Montorton Anton

emba Kembaηlas Gelas

/n/

ni Genindi Endi

ndoη Gendoηndol Cendolnum Minum

/l/

lek Koreklep Urepleη Goleηli Jari

lok Meloklok Jaloklok Deloklub Sirup

60

Page 61: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

/r/ _ _/z/ _ _/s/ sak Masak/ň/ _ _/j/ _ _/c/ cak Cecak

cek Ηoncek

/y/

yi Bayiyem Pelemyom Jaromyen Lilenyol Sayoryoη Doroηyut Perut

/g/ gi Gigigus Bagus

/k/ kat Sikatket Jaket

/η/ηi Waηi

ηgah Muηgahηge Ηeηge

/h/ _ _/x/ _ _

Berdasarkan analisis klasifikasi fonem dapat diketahui bahwa Areta Zizi

Sandarica sudah mampu mengucapkan fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /∂/ dengan

baik. Tetapi masih terjadi penghilangan dan penambahan fonem dalam setiap

ujarannya. Seperti pada kata <kelinci> dilafalkan [inci] penghilangan fonem /k/, /e/,

/l/. Kata <melok> dilafalkan [iyok] penghilangan fonem /m/, sedangkan fonem /e/

diganti /i/ dan fonem /l/ diganti /y/. Kata <eskrim> dilafalkan [ekim] fonem /s/ dan /r/

dihilangkan. Kata <maem> dilafalkan [aem] fonem /m/ dihilangkan. Penghilangan

fonem /b/ dan /k/ pada kata <bakso> dilafalkan [aso]. penghilangan fonem /b/ dan

61

Page 62: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

perubahan fonem /l/ menjadi /y/ dari kata <balek> dilafalkan [ayek]. Penghilangan

fonem /m/ pada kata <manok> dilafalkan [anok]. Penghilangan fonem /s/ dari kata

<sawo> dilafalkan [awo]. Penghilangan fonem /s/ dari kata <sapu> dilafalkan [apu].

Perubahan fonem /s/ menjadi /c/, pada kata <susu> menjadi [ucu]. Penghilangan

fonem /r/ pada kata <roti> dilafalkan [oti].

Berdasarkan analisis klasifikasi fonem konsonan /b/ dan /p/ di atas dapat

diketahui bahwa Areta Zizi Sandarica sudah mampu mengucapkan fonem /b/ dan /p/

dengan benar, tetapi masih ada perubahan serta penghilangan fonem dalam kata.

Perubahan fonem terlihat pada kata <bola> dilafalkan [boya] fonem /l/ berubah

menjadi /y/. Penghilangan fonem terjadi pada kata <kabel> dilafalkan [bel] fonem /k/

dan /a/ dihilangkan. Pada kata <mobel> dilafalkan [ben] fonem /m/, /o/ dihilangkan

dan fonem /l/ berubah menjadi /n/. Kata <amben> dilafalkan [mben] fonem /a/

dihilangkan. Kata <sabon> dilafalkan [bon] fonem /s/,/a/ dihilangkan. Kata <tembok>

dilafalkan [bok] fonem /t/, /e/, /m/ dihilangkan. Kata <ňebol> dilafalkan [bol]

fonem /ň, /e/ dihilangkan.

Pada kata <bapak> dilafalkan [pak] fonem /b/, /a/ dihilangkan. Kata

<numpak> dilafalkan [pak] fonem /n/, /u/, /m/ dihilangkan. Kata <sepatu> dilafalkan

[patu] fonem /s/, /e/ dihilangkan. Kata <hape> dilafalkan [pe] fonem /h/, /a/

dihilangkan. Kata <ηepek> dilafalkan [pek] fonem /η/, /e/ dihilangkan. Kata <tipi>

dilafalkan [pi] fonem /t/, /i/ dihilangkan. Kata <apik> dilafalkan [pik] fonem /a/

dihilangkan. Kata <lepis> dilafalkan [pis] fonem /l/, /e/ dihilangkan. Kata <empon>

62

Page 63: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

dilafalkan [pon] fonem /e/, /m/ dihilangkan. Kata <jupok> dilafalkan [pok] fonem /j/,

/u/ dihilangkan. Kata <jempol> dilafalkan [pol] fonem /j/, /e/, /m/ dihilangkan. Kata

<lampu> dilafalkan [pu] fonem /l/, /a/, /m/ dihilangkan.

Pada kata <omah> dilafalkan [mah] penghilangan fonem vokal /o/. Kata

<mamak> dilafalkan [mak] penghilangan fonem /m/, dan /a/. Kata <permen>

dilafalkan [men] penghilangan fonem /p/, /e/, /r/. Kata <ňumet> dilafalkan [met]

penghilangan fonem /ň/, /u/. Kata <mimik> dilafalkan [mik] penghilangan fonem

/m/, /i/. Kata <klambi> dilafalkan [ambi] penghilangan fonem /k/, /l/, /a/. Kata

<tumbas> dilafalkan [mbas] fonem /t/, /u/ dihilangkan. Kata <mbak> dilafalkan

[utuh]. Kata <mbah> dilafalkan [utuh]. Kata <tembok> dilafalkan [bok] fonem /t/,

/e/, /m/ dihilangkan. Kata <remot> dilafalkan [mot] fonem /r/, /e/ dihilangkan. Kata

<sampo> dilafalkan [mpo] fonem /s/, /a/ dihilangkan. Kata <iwak> dilafalkan [wak]

fonem /i/ dihilangkan. Kata <suwal> dilafalkan [wal] fonem /s/, /u/ dihilangkan.

Kata <gawe> dilafalkan [we] fonem /g/, /a/ dihilangkan.

Pada fonem /d/ diperoleh kata <wedak> dilafalkan [dak], penghilangan

fonem /w/ dan /e/. Kata <sepeda> dilafalkan [dah], penghilangan fonem /s/, /e/,

/p/, /e/ dan penambahan fonem /h/. Kata <wadah> dilafalkan [dah], penghilangan

fonem /w/, /a/. Kata <ňegak> dilafalkan [gat], penghilangan fonem /ň/ dan /e/. Kata

<pakde> dilafalkan [de], fonem /p/, /a/, /k/ dihilangkan. Kata <mbokde> dilafalkan

[de], penghilangan fonem /m/, /b/, /o/, /k/. Kata <adus> dilafalkan [dus],

penghilangan fonem /a/. Kata <wedus> dilafalkan [dus], penghilangan fonem /w/,

63

Page 64: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

/e/. Kata <medok> dilafalkan [dok] penghilangan fonem /m/, /e/. Kata <dondom>

dilafalkan [dom] penghilangan fonem /d/, /o/, /n/ dihilangkan. Kata <puteh>

dilafalkan [teh] fonem /p/, /u/ dihilangkan. Kata <watok> dilafalkan [tok]

penghilangan fonem /w/, /a/. Kata <montor> dilafalkan [tol] penghilangan fonem

/m/, /o/, /n/ serta perubahan fonem /r/ menjadi /l/. Kata <anton> dilafalkan [ton]

penghilangan fonem /a/, /n/. Kata <kembaη> dilafalkan [emba] penghilangan

fonem /k/ dan /η/. Kata <gelas> dilafalkan [las] penghilangan fonem /g/, /e/.

Pada Fonem /g/ kata <geni> dilafalkan [ni] fonem /g/, /i/ dihilangkan. Kata

<endi> dilafalkan [ndi] fonem /e/ dihilangkan. Kata menjadi <gendoη> dilafalkan

[ndoη] fonem /g/, /e/ dihilangkan. kata <cendol> dilafalkan [ndol] Penghilangan

fonem /c/, /e/. Kata <minum> dilafalkan [num] penghilangan fonem /m/, /i/. Kata

<korek> dilafalkan [lek] penghilangan fonem /k/, /o/, dan perubahan fonem /r/

menjadi /l/. Kata <urep> dilafalkan [lep] penghilangan fonem /u/ dan perubahan

fonem /r/ menjadi /l/. Kata <goleη> dilafalkan [leη] penghilangan fonem /g/, /o/.

Kata <jari> dilafalkan [li] penghilangan fonem /j/, /a/ dan perubahan fonem /r/

menjadi /l/. Kata <melok> dilafalkan [lok] penghilangan fonem /m/,/e/. Kata <jalok>

dilafalkan [lok] penghilangan fonem /j/, /a/. Kata <delok> dilafalkan [lok]

penghilangan fonem /d/, /e/. Kata <sirup> dilafalkan [lup] penghilangan fonem /s/, /i/

dan perubahan fonem /r/ menjadi /l/.

Berdasarkan klasifikasi fonem konsonan, fonem /s/ pada kata <masak>

dilafalkan [sak], fonem /m/, /a/ dihilangkan. Kata <cecak> dilafalkan [cak]

64

Page 65: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

penghilangan fonem /c/, /e/. Kata <ηoncek> dilafalkan [cek] penghilangan fonem /η/,

/o/, /n/. Kata <bayi> dilafalkan [yi], penghilangan fonem /b/, /a/. Kata <pelem>

dilafalkan [yem], penghilangan fonem /p/, /e/ dan perubahan fonem /l/ menjadi /y/.

Kata <jarom> dilafalkan [yom], penghilangan fonem /j/, /a/ dan perubahan fonem /r/

menjadi /y/. Kata <lilen> dilafalkan [yen] penghilangan fonem /l/, /i/ dan perubahan

fonem /l/ menjadi /y/. kata <sayor> dilafalkan [yol] penghilangan fonem /s/, /a/ dan

perubahan fonem /r/ menjadi /l/. Kata <doroη> dilafalkan [yoη] penghilangan

fonem /d/, /o/ berubahan fonem /r/ menjadi /y/. Kata <perut> dilafalkan [yut]

penghilangan fonem /p/, /e/ perubahan fonem /r/ menjadi /y/. Kata <gigi> dilafalkan

[gi] penghilangan fonem /g/, /i/. Kata <bagus> dilafalkan [gus] penghilangan

fonem /b/, /a/. Kata <sikat> dilafalkan <kat> penghilangan fonem /s/, /i/. Kata

<jaket> dilafalkan [ket] penghilangan fonem /j/, /a/. Kata <waηi> dilafalkan [ηi]

penghilangan fonem /w/, /a/. Kata <muηgah> dilafalkan [ηgah] penghilangan

fonem /m, /u/. Kata <ηeηge> dilafalkan [ηge] penghilangan fonem /η/ , /e/.

2. Data Analisis Klasifikasi Fonem Pada Pemerolehan Bahasa Pertama Iren Ayudia

Tiffany

Berikut ini adalah data ujaran klasifikasi fonem pemerolehan bahasa pertama

Iren Ayudia Tiffany.

65

Page 66: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Tabel 19. Data Analisis Klasifikasi Fonem Iren Ayudia Tiffany

Klasifikasi FonemVokal

Ujaran satu kata Anak (bahasa ibu)

Makna Ujaran

/i/ici Nicky

iwak Iwakilo Iroη

intan Intan

/e/ebok eηry birdenak Enakenek Enek

/a/apik Apikamoh Amohatu Aku

/∂/ ∂li ∂ri

/u/ ulel Ulerudah Udan

/o/ obok Obrokobel Mobel

/b/

bamba Brambaηbaso Bakso

bapak Bapakbilu Birubibik Bibikbol Bor

boneta Bonekabulu Buruηbutu Buku

/p/

pasel Paserpeyek Peyekpek Ηepek

pesek Pesekpemen Permenpotok e pokok e

/m/

mbak Mbakmbah Mbahmayu Mlayumasa Masaη

mance Manceη

66

Page 67: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

mat∂ mat∂ηmaem Maemmamak Mamakmimik Mimikmundol Mundolmontol Montormepe Mepe

/w/ wes Uweswalna Warna

/f/ _ _

/d/

dambal Gambaldabah Gabahdaluda Garudadendo Gendoηdeda Gedaηd∂l∂h g∂rehdebol Jebold∂lok d∂lokd∂di g∂didelas Gelasdeles Deresdidi Gigidileh Jilehdoget Jogetdowo Dowodolek Golekdole Goreη

dolaemon Doraemondoya Goyaηdule Guleη

dupok Jupokduwul Duwur

/t/

tambi Klambitambena Klambenan

taos Kaostelo Teroη

tesando Kesandoηtiwol Tiwoltida Tiga

tocomoto Kocomoto

67

Page 68: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

todok Kodoktopi Kopitutu Tukutuda Kuda

tula-tula kura-kuratulu Turu

/n/

nani Ňaňinaleh Ηalehnan Tenan

nelek Ηereknombe Ηombenomel Nomer

numpak Numpak

/l/

lambutan Rambutanlambot Rambot

lalel Lalerlemok Remoklemot Remotleneo Reneolusak Rusaklokok Rokok

/r/ _ _/z/ _ _

/s/

sayol Sayorsambu Slambuseles Seres

semoto Semoηkosedo Sego

setolah Sekolahsikat Sikatsimot Slimotsutet Suket

/ň/ _ _

/j/

jamol Jamorjalok Jalokjaja Jajanjado Jagoηjam Jam

jompa Jomplaηjupok Jupok

68

Page 69: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

juntas Juηkas

/c/

cawah Sawahcawo Sawocandal Sandalchacha Chachacepatu Sepatucentel Sentercendok Sendokcingkel Cingkercondel Slondercomai Somaicokat Coklatcuwal Suwal

/y/ _ _/g/ _ _

/k/kaca Kacaη

kemba Kembaηkipek Kripekkupe Kupeη

/η/ ηisol Ηisor/x/ _ _/h/ halum Harum

Berdasarkan data klasifikasi fonem dapat diketahui bahwa pengucapan fonem

pada bahasa pertama Iren Ayudia Tiffany belum begitu lengkap, masih banyak

penambahan, perubahan dan penghilangan fonem pada setiap ujarannya, seperti kata

<nicky> dilafalkan [ici], penghilangan fonem /n/, /k/, /y/. Kata <iwak> dilafalkan

secara utuh. Kata <iroη> dilafalkan [ilo], penghilangan fonem /η/ perubahan fonem /l/

menjadi /r/. Kata <intan> dilafalkan secara utuh. Kata <eηry bird> dilafalkan [ebok]

penghilangan fonem /ng/, /r/, /y/, /i/, /r/, /d/, dan penambahan fonem /o/, /k/. kata

<enak> dilafalkan utuh. Kata <enek> diucapkan utuh. Kata <apik> dilafalkan utuh.

Kata <amoh> dilafalkan [utuh]. Kata <aku> dilafalkan [atu], fonem /k/ berubah

69

Page 70: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

menjadi /t/. Kata <∂ri> dilafalkan [∂li], fonem /r/ berubah menjadi /l/. Kata <numpak>

dilafalkan secara utuh. Kata <ulel> dilafalkan [uler]. Fonem /r/ berubah menjadi /l/.

Kata <udan> diucapkan utuh. Kata <obrok> dilafalkan [obok], fonem /r/ dihilangkan.

Kata <mobel> dilafalkan [obel], fonem /b/ dihilangkan.

Berdasarkan analisis klasifikasi fonem /b/ dan /p/ di atas dapat diketahui

adanya penambahan, perubahan dan penghilangan fonem pada setiap kata yang

diujarkan oleh Iren Ayudia Tiffany. Seperti kata <brambaη> dilafalkan [bamba],

penghilangan fonem /r/, /η/. Kata <bakso> dilafalkan [baso], fonem /k/ dihilangkan.

Kata <bapak> dilafalkan secara utuh. Kata <biru> dilafalkan [bilu], fonem /r/

menjadi /l/. Kata <bibik> dilafalkan secara utuh. Kata <bor> dilafalkan [bol],

fonem /r/ diganti /l/. Kata <boneka> dilafalkan [boneta], fonem /k/ diganti /t/. Kata

<buruη> dilafalkan [bulu], fonem /η/ dihilangkan. Kata <buku> dilafalkan [butu],

fonem /k/ diganti /t/. Kata <paser> dilafalkan [pasel], fonem /r/ diganti menjadi /l/.

Kata <peyek> dilafalkan [utuh]. Kata <ηepek> dilafalkan [pek], fonem /η/, /e/

dihilangkan. Kata <pesek> dilafalkan secara utuh. Kata <permen> dilafalkan

[pemen], fonem /r/ dihilangkan. Kata <pokok e> dilafalkan [potok e], fonem /k/

diganti /t/. Kata <mlayu> dilafalkan [mayu], fonem /l/ dihilangkan. Kata <masaη>

dilafalkan [masa], fonem /η/ dihilangkan. Kata <manceη> dilafalkan [mance], fonem

/η/ dihilangkan. Kata <mateη> dilafalkan [mate], fonem /η/ dihilangkan. Kata

<maem> dilafalkan utuh. Kata <mamak> dilafalkan utuh. Kata <mimik> dilafalkan

utuh. Kata <mundol> dilafalkan utuh. Kata <montor> dilafalkan [montol], fonem /r/

70

Page 71: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

berubah menjadi /l/. Kata <mepe> dilafalkan utuh. Kata <uwes> dilafalkan [wes]

fonem /u/ dihilangkan. Kata <warna> dilafalkan [walna], fonem /r/ diganti /l/. kata

mbak diucapkan lengkap. Kata <mbah> diucapkan lengkap.

Berdasarkan analisis klasifikasi fonem di atas dapat diketahui bahwa pada

kata <gambar> dilafalkan [dambal], fonem g menjadi d, fonem /r/ menjadi /l/. Kata

<gabah> dilafalkan [dabah], fonem /g/ menjadi /d/. Kata <garuda> dilafalkan

[galuda], fonem /g/ menjadi /d/, fonem /r/ menajdi /l/. Kata <gendoη> dilafalkan

[dendo], fonem /g/ menjadi /d/ dan fonem /η/ dihilangkan. Kata <gedaη> dilafalkan

[deda], fonem /g/ menjadi/d/, fonem /η/ dihilangkan. Kata <g∂r∂h> dilafalkan

[d∂l∂h], fonem /g/ menjadi /d/. Kata <jebol> dilafalkan [debol], fonem /j/ menjadi

/d/. Kata <d∂lok> dilafalkan [utuh]. Kata <gelas> dilafalkan [delas], fonem /g/

menjadi /d/. Kata <gigi> dilafalkan [didi], fonem /g/ diganti /d/. Kata <jileh>

dilafalkan [dileh], fonem /j/ diganti /d/. Kata <joget> dilafalkan [doget], fonem /j/

menjadi /d/. Kata <dowo> dilafalkan utuh. Kata <golek> menjadi [dolek], fonem /g/

diganti /d/. Kata <gereη> dilafalkan [dole], fonem /g/ diganti /d/ fonem /η/

dihilngkan. Kata <doraemon> dilafalkan [dolaemon], fonem /r/ diganti /l/. Kata

<goyaη> dilafalkan [doya], fonem /g/ menjadi /d/ dan fonem /η/ dihilangkan. Kata

<guleη> dilafalkan [dule], fonem /g/ diganti /d/ fonem /η/ dihilangkan. Kata <jupok>

dilafalkan [dupok], fonem /j/ menjadi /d/. Kata <duwur> dilafalkan [duwul],

fonem /r/ diganti /l/.

71

Page 72: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Berdasarkan analisis klasifikasi fonem konsonan dapat diketahui pengucapan

kata <klambi> dilafalkan [tambi], fonem /k/ diganti /t/ dan fonem /l/ dihilangkan. Kata

<kaos> dilafalkan [taos], fonem /k/ diganti /t/. Kata <teroη> dilafalkan [telo], fonem

/r/ menjadi /l/ dan fonem /η/ dihilangkan. Kata <kesandoη> dilafalkan [tesando],

fonem /k/ diganti /t/ dan fonem /η/ dihilangkan. Kata <tiwol> dilafalkan [utuh]. Kata

<tiga> dilafalkan [tida], fonem /g/ menjadi /d/. Kata <kocomoto> dilafalkan

[tocomoto], fonem /k/ diganti /t/. Kata <kodok> dilafalkan [todok], fonem /k/ diganti

/t/. Kata <kopi> menjadi [topi], fonem /k/ menjadi /t/. Kata <tuku> menjadi [tutu]

fonem /k/ diganti /t/. Kata <kuda> dilafalkan [tuda], fonem /k/ mejadi /t/. Kata <kura-

kura> dilafalkan [tula-tula], fonem /k/ diganti /t/. Kata <tulu> menjadi [tulu], fonem /r/

mejadi /l/. Kata <ňaňi> menjadi [nani], fonem /ň/ diganti /n/. Kata <ηaleh> dilafalkan

[naleh], fonem /η/ diganti /n/. Kata <tenan> dilafalkan [nan], fonem /t/, /e/

dihilangkan. Kata <ηerek> menjadi [nelek], fonem /η/ diganti /n/. Kata <η ombe>

menjadi [nombe], fonem /η/ diganti /n/. Kata <nomer> menjadi [nomel], fonem /r/

diganti /l/. Kata <numpak> diucapkan utuh. Kata <rambutan> dilafalkan [lambutan],

fonem /r/ diganti /l/. Kata <rambot> dilafalkan [lambot], fonem /r/ diganti /l/. Kata

<laler> dilafalkan [lalel], fonem /r/ diganti /l/. Kata <remok> dilafalkan [lemok],

fonem /r/ diganti /l/. Kata <reneo> dilafalkan [leneo], fonem /r/ diganti /l/. Kata

<rusak> dilafalkan [lusak], fonem /r/ diganti /l/. Kata <rokok> menjadi [lokok], fonem

/r/ diganti /l/. Kata <sayor> dilafalkan [sayol], fonem /r/ diganti /l/. Kata <slambu>

dilafalkan [sambu], fonem /l/ dihilangkan. Kata <seres> dilafalkan [seles], fonem /r/

72

Page 73: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

menjadi /l/. Kata <semoηko> dilafalkan [semoto], fonem /η/ dihilangkan dan fonem

/k/ diganti /t/. Kata <sego> dilafalkan [sedo], fonem /g/ diganti /d/. Kata <sekolah>

dilafalkan [setolah], fonem /k/ diganti /t/. Kata <sikat> dilafalkan [sitat], fonem

<slimot> dilafalkan [simot], fonem /l/ dihilangkan. Kata <suket> dilafalkan [sutet],

fonem /k/ diganti /t/.

Berdasarkan analisis klasifikasi fonem konsonan dapat diketahui pengucapan

kata <jamor> dilafalkan [jamol], fonem /r/ diganti /l/. Kata <jalok> dilafalkan [utuh].

Kata <jajan> dilafalkan [jaja], fonem /n/ dihilangkan. Kata <jagoη> dilafalkan [jado],

fonem /g/ menjadi /d/ dan fonem /η/ dihilangkan. Kata <jam> dilafalkan utuh. Kata

<jomplaη> dilafalkan [jompa], fonem /l/, /η/ dihilangkan. Kata <jupok> dilafalkan

utuh. Kata <juηkas> dilafalkan [juntas], fonem /η/ diganti /n/. kata <sawah> dilafalkan

[cawah], fonem /s/ diganti /c/. Kata <sawo> dilafalkan [cawo], fonem /s/ diganti /c/.

Kata <sandal> dilafalkan [candal], fonem /s/ diganti /c/. Kata <chacha> dilafalkan

utuh. Kata <sepatu> dilafalkan [cepatu], fonem /s/ diganti /c/.

Kata <senter> dilafalkan [centel], fonem /s/ diganti /c/ dan fonem /r/ diganti

/l/. Kata <sendok> dilafalkan [cendok], fonem /s/ diganti /c/. Kata <ciηker> dilafalkan

[ciηkel], fonem /r/ diganti /l/. Kata <slonder> dilafalkan [conder], fonem /s/ diganti /c/,

fonem /l/ dihilangkan. Kata <somai> dilafalkan [comai], fonem /s/ diganti /c/. Kata

<suwal> dilafalkan [cuwal], fonem /s/ diganti /c/. Kata <kacaη> menjadi [kaca],

fonem /η/ dihilangkan. Kata <kembaη> menjadi [kemba], fonem /η/ dihilangkan. Kata

<kripek> menjadi [kipek], fonem /r/ dihilangkan. Kata <kupeη> menjadi [kupe],

73

Page 74: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

fonem /η/ dihilangkan. Kata <ηisor> menjadi [ηisol], fonem /r/ diganti /l/. Kata

<harum> menjadi [halum], fonem /r/ diganti /l/.

d. Distribusi Fonem

Distribusi fonem adalah letak atau sebuah fonem di dalam satuan ujaran, yang kita

sebut sebuah kata atau morfem (Chaer, 2009:89). Distribusi fonem terbagi menjadi 2

yaitu, distribusi vokal dan distribusi konsonan. Distribusi fonem vokal memang selalu

dapat menduduki posisi pada semua tempat, sedangkan fonem konsonan tidak selalu

demikian, mungkin dapat menduduki awal dan akhir, tetapi mungkin juga hanya dapat

menduduki posisi awal saja.

1. Distribusi Fonem Areta Zizi Sandarica

Data analisis distribusi fonem pemerolehan bahasa pertama Areta Zizi Sandarica

usia 2 sebagai berikut.

Tabel 20. Data Analisis Distribusi Fonem Vokal Areta Zizi Sandarica

Fonem

Vokal

Posisi fonem Dalam kata

Awal Tengah Akhir

/a/

ayek Wak oyaayon Tan embaanok bat _aem cak _aket edak _

ambu mak _ayul sak _api pak _apu kat _

74

Page 75: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

awo yap __ bal __ las __ mbas _

/i/ inci atik api

/u/ucu iyub Pu_ ayul Apu_ _ Ambu

/e/

eyok yen Ape_ wet De_ yem __ yen __ aket __ aem __ ben __ ayek _

/∂/

∂mba b∂n _∂dus _ _∂dak _ _∂des _ _∂men _ _∂dak _ _

/o/oti mok Awo

otok eyok Otooya ton __ yok __ dok __ anok __ ndol __ ayok _

Berdasarkan analisis distribusi fonem dapat diketahui bahwa fonem /a/ dapat

menduduki semua posisi, awal, tengah, akhir, seperti tampak pada kata ayek, wak,

oya. Fonem /i/ dapat menduduki semua posisi awal, tengah, akhir seperti pada kata

inci, atik, api. fonem /u/ dapat menduduki semua posisi awal, tengah, akhir seperti

kata ucu, iyub, mpu. fonem /e/ dapat menduduki semua posisi awal, tengah, akhir

75

Page 76: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

seperti kata eyok, yen , ape. fonem /o/ dapat menduduki posisi awal, posisi tengah

dan akhir seperti kata oti, mok, awo. sedangkan Fonem /∂/ hanya menduduki posisi

awal dan posisi tengah saja seperti pada kata ∂mba dan b∂n.

Tabel 21. Data Analisis Distribusi Fonem Konsonan Areta Zizi Sandarica

fonem

konsonan

posisi fonem dalam kata

awal tengah akhir

/b/

ben ∂mba Iyubbal ambu _bat mbas _bel _ _b∂n _ _bon _ _

/c/cak inci __ ucu _

/p/pon mpo Leppak api _pe apu __ mpu _

/w/ wak awo _

/m/

moh emen Aemmak ∂mba Yemmpo ambu _mok mbas _

_ mpu _/k/ kat _ Anok

_ _ Dok_ _ Atik_ _ ∂dak_ _ Eyok_ _ Cak_ _ Ayek_ _ Otok_ _ Pak_ _ Mak

76

Page 77: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

_ _ Yok_ _ Mok_ _ Yek_ _ Wak_ _ Tok_ _ Sak

/n/

ndol anok Tan_ inci Ben_ _ Ayon_ _ ∂men_ _ Ben_ _ Ton

Yen/j/ _ _ _

/s/

sak _ Dus_ _ Edus_ _ Edes_ _ Las_ _ Mbas

/g/ _ _ _/h/ _ _ Duh

_ _ moh/r/ _ _ _

/d/de adus _

dok edak _duh edes _dus ndol _

/t/tan oto akettok atik batton _ wet

/f/ _ _ _/l/ _ _ _/z/ _ _ _/ň/ _ _ _

/y/

yen ayon ayekyem ayul yekyap iyub __ eyok __ yok __ oya _

77

Page 78: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

/η/ _ _ _/x/ _ _ _

Berdasarkan analisis distribusi fonem dapat diketahui bahwa fonem /b/ dapat

menduduki semua posisi. Fonem /c/ hanya menduduki posisi awal dan tengah.

Fonem /p/ meduduki semua posisi. Fonem /w/ hanya menduduki posisi awal dan

tengah. Fonem /m/ menduduki semua posisi. Fonem /k/ menduduki posisi awal dan

akhir. Fonem /n/ menduduki semua posisi. Fonem /j/ tidak menduduki posisi. Fonem

/s/ menduduki posisi awal dan akhir. Fonem /g/ tidak menduduki posisi. Fonem /h/

hanya menduduki posisi akhir. Fonem /r/ tidak menduduki semua posisi. Fonem /d/

menduduki posisi awal dan tengah. Fonem /t/ menduduki semua posisi. Fonem /f/,

/l/, /z/, /η/, /x/ dan /ň/ tidak menduduki semua posisi. Fonem /y/ menduduki semua

posisi.

2. Distribusi Fonem Iren Ayudia Tiffany

Data analisis distribusi fonem pemerolehan bahasa pertama Iren Ayudia

Tiffany usia 3 tahun sebagai berikut.

Tabel 22. Data Analisis Distribusi Fonem Vokal Iren Ayudia Tiffany

Fonem

Vokal

Posisi fonem Dalam kata

Awal Tengah Akhir

amoh Setolah masaatu Sitat doya_ numpak Kaca

78

Page 79: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

/a/

_ dambal kemba_ taos Tuda_ cokat Tambena_ mayu tula-tula_ bapak Jompa_ enak Daluda_ jado Bamba_ lambutan Chacha_ tesando Tida_ nani Walna_ pasel __ mance __ iwak __ mbah __ maem __ baso __ sayol __ cawo __ mate __ dalok __ naleh __ lalel __ mabol __ sambu __ delas __ mamak __ nan __ jamol __ lambut __ candal __ juntas __ jam __ lusak __ halum _

enak d∂leh Doleenek peyek Nombe

_ kipek Mance_ tambena Dole_ nelek Kupe_ pek _

79

Page 80: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

/e/

_ dileh __ lemot __ obel __ pasel __ telo __ naleh __ doget __ pesek __ cingkel __ pemen __ leneo __ wes __ centel _

/i/

ici kipek Topiiwak bilu Naniilo bibik d∂di_ simot didi_ cingkel ∂li_ ngisol __ tiwo __ tida _

/∂/

∂li d∂leh mat∂_ k∂mba __ t∂sando __ d∂lok __ lal∂l __ ul∂l __ cond∂l __ d∂l∂s __ s∂do __ s∂tolah __ c∂patu __ l∂mot __ d∂bol __ sut∂t __ d∂di _

ulel numpak tutuudan lambutan mayu

_ sutet bilu_ tula-tula sambu

80

Page 81: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

/u/ _ dupok tulu_ daluda bulu_ mundol cepatu_ juntas __ duwul __ lusak __ halum _

/o/

obok d∂lok jadoobel cond∂l t∂sando

_ s∂tolah s∂do_ l∂mot baso_ d∂bol telo_ ebok cawo_ cokat s∂moto_ doya leneo_ dole tiwo_ montol tocomoto_ todok dowo_ amoh __ nombe __ topi __ dolek __ bol __ jompa __ dalok __ potok e __ mabol __ cendok __ simot __ dupok __ mundol __ ngisol __ lokok __ jalok __ jamol __ nomel __ lemot __ lambot _

81

Page 82: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Berdasarkan analisis distribusi fonem vokal dapat diketahui bahwa fonem /a/

dapat menduduki semua posisi yaitu awal, tengah, akhir seperti tampak pada kata

amoh, setolah, masa. Fonem /e/ dapat menduduki semua posisi awal, tengah, akhir

seperti pada kata enak, d∂leh, dole. Fonem /i/ dapat menduduki semua posisi awal,

tengah, akhir seperti tampak pada kata iwak, kipek, topi. Fonem /∂/ menduduki

semua posisi awal, tengah, akhir seperti pada kata ∂li, d∂leh, mat∂. Fonem /u/

menduduki semua posisi awal, tengah, akhir seperti pada kata ulel, lambutan dan

tutu. Fonem /o/ menduduki semua posisi awal, tengah, akhir seperti pada kata obok

d∂lok Jado.

Tabel 23. Data Analisis Distribusi Fonem Konsonan Iren Ayudia Tiffany

Fonem

Konsonan

Posisi fonem Dalam kata

Awal Tengah Akhir

/b/

bapak k∂mba _bol obok _

baso tambena _bilu lambutan _bibik obel _bulu lambot _

/c/

cawah chacha _cawo ici _candal mance _cepatu _ _cendok _ _centel _ _ciηkel _ _

/p/

peyek numpak _pek kipek _

pasel topi _pesek bapak _

82

Page 83: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

pemen jompa __ kupe _

/w/wes iwak _

walna dowo __ duwul __ tiwol _

/m/

montol numpak Jammayu dambal Halummance kemba _mbah amoh _mbak tambena _maem nombe _mate lemot _

mabol jompa _masa s∂moto _

mimik simot _mamak sambu _mundol bamba _

_ pemen __ jamol __ tocomoto __ lambot __ nomel __ lemok _

/k/

kaca potok e Iwakkemba _ Ebokkipek _ Enakkupe _ Enek

_ _ Apik_ _ Bapak_ _ Bibik_ _ Peyek_ _ Pek_ _ Pesek_ _ Mimik_ _ Mbak_ _ Todok_ _ Lokok_ _ Lusak

nani enak Intan

83

Page 84: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

/n/

naleh enek Dolaemonnan boneta _

nelek mance _nombe mundol _nomel montol _

numpak walna __ tambena __ tesando __ leneo __ cendok __ centel _

/j/ juntas _ _

/s/

sutet tesando taossayol pasel selessimot baso d∂l∂s sambu pesek wess∂do masa juntas

s∂tolah lusak _sitat _ _

/g/ _ _ _

/h/halum _ amoh

_ _ mbah_ _ dabah_ _ d∂leh_ _ naleh_ _ s∂tolah

/r/ _ _ _

/d/

dambal mundol _dabah dendo _daluda t∂sando _doget tuda _delas todok _didi s∂do _dileh candal _dowo cendok _

dolaemon _ _doya _ _

dupok _ _duwul _ _tambi intan doget

84

Page 85: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

/t/tambena boneta _

taos _ _telo _ _

tiwol _ _tesando _ _

tida _ _/f/ _ _ _

/l/

lambutan dole Damballalel deleh Montol

lokok nelek Paselleneo dolek Debol

lambot walna obellusak bilu bollemok delok sayol

_ naleh mabol_ ilo ulel_ d∂las cendol_ Tulu mundol_ Delas jamol_ Deles nomel_ Bulu centel_ Daluda __ Dole __ Jalok __ s∂tolah __ ∂line __ Halum _

/z/ _ _ _/ň/ _ _ _/y/ _ _ _/η/ ηisol _ _/x/ _ _ _

Berdasarkan analisis distribusi fonem dapat diketahui bahwa fonem /b/ dapat

menduduki posisi awal, akhir seperti kata bapak dan K∂mba. Fonem /c/ menduduki

posisi awal, tengah seperti pada kata cawah dan chacha. Fonem /p/ menduduki posisi

85

Page 86: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

awal, tengah seperti pada kata peyek dan numpak. Fonem /p/ menduduki posisi

awal, tengah seperti pada kata wes dan iwak. Fonem /m/ menduduki semua posisi

awal, tengah, akhir seperti pada kata montol, numpak, jam. Fonem /k/ menduduki

semua posisi awal, tengah, akhir seperti pada kata kaca, potok e, iwak.

Analisis lebih lanjut diketahui bahwa fonem /n/ menduduki semua posisi

awal, tengah, akhir seperti pada kata nani, enek, intan. Fonem /j/ hanya menduduki

posisi awal saja seperti kata juntas. Fonem /s/ dapat menduduki semua posisi awal,

tengah, akhir seperti pada kata sutet, tesando, taos. Fonem /g/ tidak menduduki posisi

dalam kata. Fonem /h/ menduduki posisi awal, akhir seperti kata halum, amoh.

Fonem /r/ tidak menduduki posisi dalam kata. Fonem /d/ menduduki posisi awal,

tengah seperti pada kata dambal, mundol. Fonem /t/ menduduki semua posisi awal,

tengah, akhir seperti pada kata tambi, intan, doget. Fonem /f/ tidak menduduki posisi

dalam kata. Fonem menduduki semua posisi awal, tengah akhir seperti pada kata

lambutan, walna, pasel. Fonem /z/ tidak menduduki posisi dalam kata. Fonem /ň/

tidak menduduki posisi dalam kata. Fonem /y/ tidak menduduki posisi dalam kata.

fonem /η/ hanya menduduki posisi awal saja seperti kata ηisol. Fonem /x/ tidak

menduduki posisi fonem dalam kata.

86

Page 87: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

4.2 Pembahasan

a. Pemerolehan Fonem Anak Usia 2 Tahun

Berdasarkan analisis bentuk ujaran dua kata dapat diketahui bahwa Areta

Zizi Sandarica cenderung mengambil suku kata terakhir dalam setiap ujarannya.

Ujaran anak banyak menguasai hubungan kasus perbuatan-objek. Hasil 70 bentuk

ujaran dua kata, terdapat 30 UDK mengandung hubungan kasus perbuatan-objek,

10 udk mengandung hubungan kasus pemilik-dimiliki, 20 UDK mengandung

hubungan kasus atribut-entitas, 2 UDK mengandung hubungan kasus perbuatan-

pelaku, 2 UDK mengandung hubungan kasus pelaku-objek, 2 UDK mengandung

hubungan kasus objek-perbuatan, 1 UDK mengandung hubungan kasus

perbuatan-lokasi, 1 UDK mengandung hubungan perbuatan-perbuatan, 1 UDK

mengandung hubungan kasus objek-lokasi dan 1 UDK mengandung hubungan

kasus pelaku perbuatan.

Berdasarkan analisis klasifikasi fonem dapat diketahui bahwa Areta Zizi

Sandarica telah menguasai fonem vokal secara keseluruhan. Hal ini terlihat Pada

fonem vokal /i/ dengan melafalkan kata ikan. Fonem vokal /e/ melafalkan kata

ekim. Pada fonem vokal /a/ melafalkan kata aem. Fonem vokal /∂/ melafalkan

kata ∂di. Fonem vokal /u/ melafalkan kata ucu. Fonem vokal /o/ melafalkan kata

owo. Sedangkan fonem konsonan belum dikuasai sepenuhnya. Beberapa fonem

konsonan yang belum mampu diucapkan adalah fonem /f/, /r/, /z/, /ň/, /j/.

87

Page 88: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Berdasarkan distribusi fonem dapat diketahui bahwa fonem vokal /a/,

/i/, /e/, /u/, dapat menduduki semua posisi awal, tengah akhir. Sedangkan

fonem /∂/ hanya menduduki posisi awal dan tengah. Fonem /g/, /r/, /f/, /z/, /x/

sama sekali belum pernah muncul. Konsonan nasal yang dikuasai adalah [m] dan

[n], baik dalam posisi awal, tengah ataupun akhir kata. Melalui perkembangannya

bunyi nasal velar [ŋ] juga sudah muncul tetapi masih terbatas pada akhir suku

kata. Bunyi nasal palatal [ñ] belum muncul. Hal itu dapat kita lihat dari data

berikut.

1. Fonem Vokal

a) Fonem vokal /a/, dapat menduduki semua posisi seperti tampak pada kata

ayek, wak dan oya.

b) Fonem vokal /e/ dapat menduduki semua posisi seperti tampak pada kata

eyok, yen, dan ape.

c) Fonem vokal /i/ dapat menduduki semua posisi seperti tampak pada kata

inci, atik, dan api.

d) Fonem vokal /∂/ dapat menduduki posisi awal dan posisi tengah, seperti

tampak pada kata ∂mba dan b∂n.

e) Fonem vokal /o/ dapat menduduki semua posisi seperti tampak pada kata

oti, mok dan awo.

f) Fonem vokal /u/ dapat menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

ulel, numpak dan sambu.

88

Page 89: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

2. Fonem Konsonan

a) Fonem konsonan /b/ menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata ben,

ambu dan iyub.

b) Fonem konsonan /c/ menduduki posisi awal dan posisi tengah seperti

tampak pada kata cak dan inci.

c) Fonem konsonan /p/ menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

pon, mpo, dan lep.

d) Fonem konsonan /w/ menduduki posisi awal dan tengah, seperti tampak

pada kata wak dan awo.

e) Fonem konsonan /m/ menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

moh, emen dan aem.

f) Fonem konsonan /k/ dapat menduduki posisi awal dan posisi akhir, seperti

tampak pada kata kat dan anok.

g) Fonem konsonan /n/ dapat menduduki semua posisi, seperti tampak pada

kata ndol, anok dan tan .

h) Fonem konsonan /j/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

i) Fonem konsonan /s/ menduduki posisi awal dan posisi akhir, seperti tampak

pada kata sak dan dus.

j) Fonem konsonan /g/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

89

Page 90: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

k) Fonem konsonan /h/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

l) Fonem konsonan /r/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

m) Fonem konsonan /d/ menduduki posisi awal dan tengah, seperti tampak

pada kata duh dan edak.

n) Fonem konsonan /t/ menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata tan,

oto dan aket.

o) Fonem konsonan /f/ tidak muncul, sehingga tiak menduduki posisi dalam

kata.

p) Fonem konsonan /l/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

q) Fonem konsonan /z/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

r) Fonem konsonan /ň/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

s) Fonem konsonan /y/ menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

yem, ayon dan ayek.

t) Fonem konsonan /ŋ/ tidak muncu, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

90

Page 91: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

u) Fonem konsonan /x/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

b. Pemerolehan Fonem Anak Usia 3 Tahun

Berdasarkan analisis bentuk ujaran dua kata dapat diketahui bahwa

pemerolehan fonem Iren Ayudia Tiffany sudah lebih jelas dibandingkan Areta

Zizi Sandarica. Bentuk ujarannya banyak mengandung hubungan kasus atribut-

entitas, dari 82 kata terdapat 36 kata mengandung hubungan kasus atribut-entitas,

27 kata mengandung hubungan kasus perbuatan-objek, 9 kata mengandung

hubungan kasus pemilik-dimiliki, 5 kata mengandung hubungan kasus pelaku-

perbuatan, dan 5 kata mengandung hubungan kasus objek-perbuatan.

Berdasarkan analisis klasifikasi fonem dapat diketahui bahwa Iren

Ayudia Tiffany sudah mampu melafalkan fonem vokal secara menyeluruh,

sedangkan fonem konsonan ada beberapa yang tidak muncul karena belum

mampu diucapkan anak, diantaranya adalah fonem /f/, fonem /r/, fonem /z/, fonem

/ň/, fonem /j/, fonem /h/ dan fonem /x/. Berdasarkan hasil analisis distribusi fonem

maka diperoleh data sebagai berikut.

1. Fonem Vokal

a) Fonem vokal /a/, dapat menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

amoh, sitat, dan doya.

91

Page 92: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

b) Fonem vokal /e/ dapat menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

enak, kipek, dan nombe.

c) Fonem vokal /i/ dapat menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

iwak, bilu, dan nombe.

d) Fonem vokal /∂/ dapat menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

∂li, d∂leh, dan mat∂.

e) Fonem vokal /o/ dapat menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

obok, cokat, dan jado.

f) Fonem vokal /u/ dapat menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

udan, lambutan dan mayu.

2. Fonem Konsonan

a) Fonem konsonan /b/ menduduki posisi awal, dan posisi tengah seperti

tampak pada kata baso dan obel.

b) Fonem konsonan /c/ menduduki posisi awal dan posisi tengah seperti

tampak pada kata cawo dan ici.

c) Fonem konsonan /p/ menduduki posisi awal dan posisi tengah, seperti

tampak pada kata peyek dan numpak.

d) Fonem konsonan /w/ menduduki posisi awal dan tengah, seperti tampak

pada kata wes dan iwak.

e) Fonem konsonan /m/ menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

montol, dambal dan jam.

92

Page 93: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

f) Fonem konsonan /k/ dapat menduduki semua posisi, seperti tampak pada

kata kaca, potok e dan iwak.

g) Fonem konsonan /n/ dapat menduduki semua posisi, seperti tampak pada

kata nani, enak dan intan.

h) Fonem konsonan /j/ hanya menduduki posisi awal saja, seperti kata juntas.

i) Fonem konsonan /s/ menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

sutet, baso, taos.

j) Fonem konsonan /g/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

k) Fonem konsonan /h/ menduduki posisi awal dan akhir, seperti tampak

pada kata halum dan amoh.

l) Fonem konsonan /r/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

m) Fonem konsonan /d/ menduduki posisi awal dan tengah, seperti tampak

pada kata dambal dan mundol.

n) Fonem konsonan /t/ menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

tambi, intan, dan doget.

o) Fonem konsonan /f/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

p) Fonem konsonan /l/ menduduki semua posisi, seperti tampak pada kata

lambutan, walna dan pasel.

93

Page 94: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

q) Fonem konsonan /z/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

r) Fonem konsonan /ň/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

s) Fonem konsonan /y/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

t) Fonem konsonan /ŋ/ menduduki posisi awal saja, seperti pada kata ŋisol.

u) Fonem konsonan /x/ tidak muncul, sehingga tidak menduduki posisi dalam

kata.

94

Page 95: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

pemerolehan bahasa pertama Areta Zizi Sandarica usia 2 tahun dalam bentuk ujaran

dua kata lebih banyak mengandung hubungan perbuatan-objek. Sementara itu, Iren

Ayudia Tiffany usia 3 tahun lebih banyak mengandung unsur atribut-entitas. Pada

klasifikasi fonem vokal mampu dilafalkan secara menyeluruh. Sedangkan pada

fonem konsonan banyak terjadi penghilangan dan perubahan fonem. Areta Zizi

Sandarica lebih sering menghilangkan gusus fonem dalam setiap ujarannya dan Iren

Ayudia Tiffany sering merubah fonem dalam setiap ujarannya.

Hasil distribusi fonem Areta Zizi Sandarica, fonem vokal /a/, /e/, /i/, /o/, /u/

dapat menduduki semua posisi awal, tengah dan akhir sedangkan fonem /∂/ hanya

menduduki posisi awal dan tengah. Fonem konsonan /b/, /p/, /m/, /n/, /t/, /y/,

menduduki semua posisi. Menduduki posisi awal dan tengah adalah fonem /c/, /w/.

Menduduki posisi awal dan akhir adalah fonem /k/, /s/. Fonem /j/, /g/, /h/, /r/, /f/,

/l/, /z/, /ň/, /ŋ/, dan /x/ tidak muncul sehingga tidak menduduki posisi dalam kata.

Distribusi fonem vokal pada Iren Ayudia Tiffany dapat menduduki semua

posisi dalam kata. Fonem konsonan /m/, /k/, /n/, /s/, /t/, /l/ dapat menduduki semua

posisi. Fonem /b/, /c/, /p/, /w/, /d/ menduduki posisi awal dan tengah. Fonem /h/

95

Page 96: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

posisi awal dan akhir. Fonem /ŋ/ menduduki posisi awal saja. Fonem /g/, /r/, /f/,

/z/, /y/, /x/, /ň/ tidak muncul sehingga tidak menduduki posisi dalam kata.

B. Saran

Penelitian pada pemerolehan bahasa pertama anak usia 2—3 tahun ini hanya

menganalisis pada bentuk fonologinya. Bentuk fonologi yang membahas fonem,

klasifikasi fonem dan distribusi. maka disarankan bagi peneliti lain melaksanakan

penelitian lanjutan, agar hasil analisis yang telah diperoleh dapat semakin lengkap

dan menyeluruh.

96

Page 97: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

DAFTAR PUSTAKA

Baradja, M.F. 1990. Kapita Selekta Pengajaran Bahasa. Malang: IKIP

Bowerman, Bolinger Dwight. 1981. Aspect of Language. New York: Harcout Brace Jovanovich.

Chaer, Abdul.1995. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Clark, H. H. dan Clark. 1977. Psychology and Language: An Introduction to Psycholinguistics. New York: Harcount Brace Jovanovich.

Dardjowidjojo, Soenjono. 1991. Lima Pendekatan Mutahir dalam Pengajaran Bahasa. Jakarta: Pelita Sinar Harapan.

Dardjowidjojo, Soenjono. 2000. Echa Kisah Pemerolehan Bahasa Anak Indonesia. Jakarta: Gravindo.

Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

De Villiers, Jill dan Peter A. Villiers. 1978. Language Acquisition. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Ferguson, C. A. Dan Snow, C (Ed). 1977. Talking To Children: Language Input and Aquicition. New York: Cambridge University Press.

Gleason, Jean Berko. 1998. Psicolinguistic. Fort Worth: Harcourt Brace College.

97

Page 98: stkipnurulhuda.ac.idstkipnurulhuda.ac.id/.../uploads/2016/06/LAPORAN-PEN…  · Web viewANALISIS KAJIAN SEMANTIK PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. ANAK USIA 1—3 TAHUN . DI PAUD BUNGA-BUNGA

Indrawati, Sri dan Santi Oktarina. 2005. “Pemerolehan Bahasa Anak TK Pembina Bukit Besar Palembang: Sebuah Kajian Fungsi Bahasa Halliday”. Laporan Penelitian. Palembang. Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya.

Ingram, D. 1989. First language Acquisition. New York: Cambridge University Press.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode,dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ma’rat, Samsunuwiyati. 2009. Psikolinguistik. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.

Ninio, Anat dan Catherine E. Snow. 1996. Pragmatic Development. Boulder, Colorado: Westview Press.

Pateda, Mansoer. 1990. Aspek-Aspek Psikolinguistik,Jogjakarta: Nusa Indah.

Purnomo, Mulyadi Eko. 1996. “Teori Pemerolehan Bahasa Kedua”. Diktat. Tidak diterbitkan. Palembang: FKIP Universitas Sriwijaya.

Purwo, Bambang Kaswanti (Ed.). 1991. Kajian Serba Linguistik untuk AntonMoliono Pereksa Bahasa. Jakarta: Universitas Katolik IndonesiaAtmajaya.

Soemarsono. 2008. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Simanjuntak, Mangantar. 1987. Theories of The Accuisition of Phonology, Jakarta: Gaya Media Bahasa.

Steinberg, Danny .D, 1989. Psycholinguistics: Language, Mind, and World. New York: Longman Group Ltd.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Psikolinguistik, Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1988. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Bandung: Angkasa.

Verschueen, Jef. 1999. Understading Pragmatic. Lon

98