32
TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID “TABLET YANG DITAHAN PADA LAMBUNG (GASTRORETENTIVE) DENGAN SISTEM MENGEMBANG” Dosen : Amelia Febriani, S.Farm., M.Si., Apt Disusun Oleh : M Irhas (15330159) Widi Tastari (16330050) Karina Putri (16330066) Muhammad Al Fatih (16330138) Adelia Septiliani (17330003) Kelas : D PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI 1

teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

“TABLET YANG DITAHAN PADA LAMBUNG (GASTRORETENTIVE) DENGAN

SISTEM MENGEMBANG”

Dosen : Amelia Febriani, S.Farm., M.Si., Apt

Disusun Oleh :

M Irhas (15330159)

Widi Tastari (16330050)

Karina Putri (16330066)

Muhammad Al Fatih (16330138)

Adelia Septiliani (17330003)

Kelas : D

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

2018/2019

1

Page 2: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kekhadirat Allah SWT, Tuhan yang telah

memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga Alhamdulillah kami diberikan

kelancaran dalam membuat makalah ini. Salawat dan salam semoga selamanya tercurah dan

terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya serta seluruh umatnya

termasuk kita yang akan melanjutkan perjuangan dakwahnya semoga kita akan mendapatkan

safa’atnya nanti diakhirat, amin.

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang telah

mendukung terselesaikanya makalah ini.

Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena saya pun

masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Semoga Makalah

ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Amin.

Jakarta, Desember 2018

2

Page 3: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................……………............................................................................4

1.2. Sistem Tertahan Dilambung...........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Pengertian………………………………………………………………............................7

2.2. Kebutuhan Terhadap Gastroretensi....……………………………………………............7

2.3. Swelling Agent….…………………………………………………………………............10

2.4. Mekanisme Swelling..…………………………………………………………................11

2.5. Swelling Divices .........................................................................................................16

2.6. Pendekatan Untuk Merancang Sediaan Mengapung ..................................................16

2.7. Formulasi sediaan swelling system..............................................................................19

2.8. Evaliasi swelling system..............................................................................................19

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu sediaan dengan pelepasan obat yang dimodifikasi adalah sediaan

dengan pelepasan diperlambat. Banyak metode yang dapat digunakan untuk membuat

sediaan lepas lambat, salah satunya adalah sediaan yang dirancang untuk tetap tinggal di

dalam lambung. Bentuk sediaan yang dapat dipertahankan di dalam lambung disebut Gastro

Retentive Drug Delivery System (GRDDS). Keuntungan GRDDS diantaranya adalah

mampu meningkatkan bioavailabilitas, mengurangi obat yang terbuang dengan sia-sia,

meningkatkan kelarutan obat-obatan yang kurang larut pada lingkungan pH yang tinggi.

GRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam

lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter pylori) dan usus kecil bagian atas.

Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan waktu

tinggal obat di dalam lambung/Gastrict Residence Time (GRT), diantaranya adalah suatu

sistem bioadesif yang dapat melekat pada permukaan mukosa lambung, sistem penghantaran

yang dapat meningkatkan ukuran obat dengan segera sesudah obat tersebut ditelan sehingga

tertahan di dalam lambung, sistem dengan densitas yang besar sehingga ketika masuk

lambung akan segera tenggelam di bagian lekukan lambung, sistem yang dikontrol secara

magnetik bekerja dengan menggabungkan magnetit oksida atau dilapisi oleh magnet dan

suatu sistem dengan densitas yang rendah (≈ 1,004 gram/ cm3 ) bila dibandingkan dengan

cairan lambung sehingga dapat mengapung di dalamnya.

4

Page 5: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

1.2 SISTEM TERTAHAN DI LAMBUNG

Salah satu bentuk sediaan lepas terkendali oral yang memungkinkan obat untuk

tinggal lebih lama di saluran gastrointestinal bagian atas adalah sediaan dengan sistem

penghantaran obat tertahan di lambung (gastroretentive). Pada sistem penghantaran lepas

terkendali tertahan di lambung, zat aktif yang cocok digunakan adalah obat yang

memiliki lokasi absorpsi utama di lambung atau usus bagian atas, tidak stabil pada

lingkungan usus halus atau kolon, dan memiliki kelarutan yang rendah pada pH yang

tinggi. Bentuk sediaan tertahan di lambung dapat mengatur pelepasan obat yang memiliki

indeks terapeutik yang sempit, dan absorpsi yang baik di lambung.

Secara umum, sistem penghantaran obat tertahan di lambung terdiri dari sistem

mengembang (swelling system), sistem bioadhesif (bioadhesive system), dan sistem

mengapung (floating system).

1. Sistem mengembang (swelling system)

Merupakan suatu sediaan yang apabila berkontak dengan asam lambung maka sediaan

akan segera mengembang sehingga ukurannya menjadi lebih besar dan tetap bisa

bertahan di dalam lambung.

Pada sistem mengembang obat dipertahankan berada di lambung dengan cara

meningkatkan ukuran sediaan lebih besar dari pilorus, sehingga obat dapat bertahan lebih

lama di lambung. Pada sistem mengembang sediaan akan mengembang setelah berada

dalam lambung dalam waktu cepat dan sediaan tidak terbawa bersama gerakan lambung

melewati pylorus. Sediaan ini membutuhkan polimer yang akan mengembang dalam

waktu tertentu ketika kontak dengan cairan lambung, kemudian selanjutnya akan tererosi

menjadi ukuran yang lebih kecil. Contoh polimer yang dapat digunakan adalah senyawa

selulosa, poliakrilat, poliamida, poliuretan.

2. System bioadhesif (bioadhesive system)

Pada sistem bioadhesif sediaan akan teradhesi pada segmen tertentu pada saluran cerna.

Sediaan akan tinggal dalam waktu yang lebih lama sampai proses adhesi berakhir selama

beberapa jam (lebih dari 7 – 8 jam) berada pada segmen saluran cerna. Sistem

5

Page 6: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

bio/mukoadhesif merupakan suatu sistem yang menyebabkan sediaan dapat terikat pada

permukaan sel epitel lambung atau mucin. Daya lekat epitel dari musin diperoleh dengan

menggunakan polimer bio/mukoadhesif. Perlekatan sistem penghantaran pada dinding

lambung akan meningkatkan waktu tinggal di tempat aksi.

Rute oral merupakan rute pemberian obat yang paling diterima oleh konsumen.

Beberapa bentuk sediaan konvensional dikembangkan untuk penghantaran obat yang

periode waktunya diperpanjang dan untuk menghantarkan obatnya pada tempat targetnya

secara khusus.

Beberapa obat memiliki indeksi absorpsi sempit dan obat yang transpornya

dimediasi pembawa di daerah lambung dan bagian atas usus kecil memiliki

bioavailabilitas rendah ketika diberikan dalam bentuk sediaan konvensional. Untuk

mengatasi beberapa masalah tersebut, maka dikembangkan sistem penghantaran obat

gastroretentif

6

Page 7: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Merupakan sistem penghantaran obat yang memiliki kemampuan menahan obat

di dalam saluran pencernaan khususnya di lambung untuk memperpanjang lambung

untuk memperpanjang periode waktu. Setelah obat lepas selama periode waktu yang

disyaratkan, bentuk sediaan harus terdegradasi tanpa menyebabkan gangguan

pencernaan.

2.2 KEBUTUHAN TERHADAP GASTRORETENSI

Suatu sistem penghantaran obat terkontrol dengan perpanjangan waktu tinggal di

lambung memiliki keuntungan tertentu. Sistem ini sangat membantu dalam terapi tukak

peptic. Untuk obat-obat yang diabsorbsi pada bagian proksimal saluran pencernaan.

Misalnya : Gabapentin , Ciprofloxacin dll.

7

Page 8: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

Gastroretensi dilakukan untuk:

Obat-obatan yang diabsorbsi dari lambung (contohnya : Levodopa, Furosemide).

Beraksi secara lokal di dalam lambung (Antacids, Antiulcer and Enzymes).

Terapi antibiotik.

Obat -obatanyang kelarutannya buruk pada pH basa (cotohya : Diazepam,Salbutamol)

Obat-obatan yang terdegradasi di kolon (contohnya : Captopril, Ranitidine,

Metronidazole)

Obat-obatan yang memiliki jendela absorpsi sempit

KEUNTUNGAN

Meningkatkan absorpsi obat, karena meningkatkan GRT dan meningkatkan waktu

kontak bentuk sediaan pada tempat absorpsinya.

Obat dihantarkan secara terkontrol.

Penghantaran obat untuk aksi lokal di lambung.

Meminimalkan iritasi mukosa oleh obat, dengan melepaskan obat secara lambat pada

laju yang terkontrol

Treatmen gangguan gastrointestinal seperti refluks gastroesofagus

Mudah diberikan dan pasien merasa lebih nyaman.

KETERBATASAN

Diperlukan konsentrasi cairan yang cukup tinggi dalam lambung untuk daya apung

penghantaran obat, mengapung di dalamnya dan untuk bekerja secara efisien.

Sistem floating tidak cocok untuk obat – obatan yang memiliki masalah kelarutan

atau stabilitas dalam cairan gastrik/lambung.

Obat – obatan yang diabsorbsi secara baik Obat – obatan yang diabsorbsi secara baik

sepanjang saluran pencernaan dan yang menjalani first-pass metabolisme signifikan

mungkin kurang pas untuk GRDDS karena pengosongan lambung yang lambat dapat

menyebabkan penurunan bioavailabilitas sistemik.

Obat - obatan yang iritan terhadap mukosa lambung tidak cocok untuk GRDDS.

DINAMIKA GASTROINTESTINAL

8

Page 9: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

Ada empat fase motilitas selama tahap pengsosongan lambung :

Pada fase II terjadi bile secretion ( sekresi empedu ) dan mucus discharge, pada fase III terjadi

mucus discharge dan force of contractions. Bentuk sediaan harus mampu menahan aksinya pada

fase III.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPANGARUHI GASTRORETENSI

Bentuk : GRT lebih baik dimiliki oleh perangkat berbentuk tetrahedron dan berbentuk

cincin.

Bentuk sediaan tunggal atau multi-unit : bentuk sediaan multi-unit menunjukkan efek

yang lebih baik dibandingkan bentuk sediaan unit tunggal.

Kandungan kalori : makan yang banyak bertanggung jawab terhadap peningkatan GRT.

Usia : orang yang lebih tua memiliki GRT lebih panjang secara signifikan

Postur : GRT dapat bervariasi antara posisi pasien tegak dan terlentang.

9

Phase I30-60 min

Phase II20-40 min

Phase III10-20 min

Phase IV0-5 min

Page 10: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

2.3 SWELLING AGENTS

Bahan pengembang adalah suatu rantai polimer hidrofilik yang cross linked secara kimia

atau fisika. Swelling agents dapat menyerap atau mengabsorpsi air atau larutan larutan organic

hidrogel. Kekuatan yang mengendalikan absorpsi atau proses swelling umumnya adalah

keseimbangan dari 3 kekuatan yaitu osmotic, elektrostatik dan disolusi-entropi polimer dalam

air.

SWELLING PROCESS

Tiga elemen yang mengontrol proses swelling dari suatu hydrogel :

Konten cross-link

Untuk hydrogel yang cross-link,

bila rasio air : hydrogel rendah dan waktu kotak singkat, proses pembentukkan gel mirip

dengan proses swelling.

Bila rasio air : hydrogel sangat tinggi dan waktu kontak panjang, maka rantai hydrogel

mengalami hidrasi dan akhirnya larut.

Hydrogel yang non cross-linki akhirnya akan larut.

Densitas cross-link bertambah, molekul hydrogel bertindak seperti molekul semi solid.

10

Page 11: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

Densitas cross-link tinggi, molekul hydrogel akan seperti padatan memungkinkan

hydrogel mengembang ke tingkat yang minimum.

Konten ion

Konten dari sistem ion dan sekelilingnya

Hydrogel swellable dapat dibagi dalam 2 kelompok besar :

- Ionik

- Non ionik

Jika jumlah ion dalam struktur hydrogel bertambah, maka kekuatan osmotik dan

elektrostatik hydrogel akan lebih tinggi, sehingga hydrogel menjadi seperti cairan yang

dapat mengisi ruang di sekelilingnya. Rantai hidogel ionic umumnya berprilaku seperti

molekul solid dalam larutan air dengan kekuatan ionik yang tinggi. Rantai hidogel ionik

akan berprilaku seperti molekul semi solid dalam larutan air dengan kekuatan ionik

rendah.

Konten hidrofilik

Konten hydrogel hidrofilik akan mempengaruhi difusi intermolekul dan swelling.

Hidrofilisitas hydrogel bertambah, maka interaksi antara air dan hydrogel akan

bertambah pula, ini memudahkan difusi air dan menyebabkan swelling yang lebih besar.

11

Page 12: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

2.4 MEKANISME SWELLING

Ketika suatu hydrogel terpapar dalam medium air, air akan diabsorpsi oleh hydrogel.

Setelah terpapar dengan air, tiga bagian dalam matriks hydrogel dapat dibedakan.

Pertama, bagian yang paling cepat mengembang dalam air, secara mekanik lemah.

Lapisan hydrogel ini akan bertindak sebagai barrier difusi untuk air yang tersisa.

Kedua, bagian ini dicirikan dengan mengembang sedang dan relatif kuat.

Ketiga, bagian yang belum mendapatkan air dan hampir dalam bentuk glassy untuk

waktu yang lama.

Mekanisme dasar yang mempengaruhi pelepasan obat yaitu :

Kandungan air dari hydrogel bertambah dari inti ke permukaan semetara kandungan hydrogel

berkurang. Pelepasan obat secara umum dipengaruhi oleh :

ukuran obat dan polimer,

kelarutan obat,

jenis polimer,

interaksi obat-polimer

transisi glass-rubber dari partikel hydrogel.

Dua persoalan yang dapat dibedakan yaitu penetrasi air ke dalam matriks hydrogel dan

pelepasan obat dari matriks hydrogel. Swelling bertambah, pelepasan obat akan lebih

dikendalikan oleh difusi (untuk obat-obat yang larut dalam air) atau dikontrol oleh erosi (untuk

obat yang tidak larut dalam air).

12

Page 13: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

Swelling agents atau swellant yang mengabsorpsi air atau cairan dalam periode waktu tertentu

bergantung pada :

sifat bahannya (natural atau sintetik)

proses pembuatan

Polimer alami secara normal merupakan bahan dengan BM tinggi dan mengembang perlaha

untuk kesetimbangannya. Sifat swelling agent sintetik dapat dibuat menggunakan formulasi dan

kondisi proses yang berbeda. Swellant semi sintetik merupakan modifikasi dari swellant alam

dan kimia.

SWELLING AGENTS AS CONTROLLED RELEASE MATRIX / SWELLING AGENT

SEBAGAI PENGONTROL PELEPASAN MATRIKS

Ada dua cara swellable hydrogel dalam membantu mengontrol pelepasan obat :

hydrogel dicampur dengan obat dan eksipien lain kemudian dicetak menjadi tablet

suatu tablet yang mengandung obat dan eksipien lainnya dilapisi (coated) dengan

swellable hydrogel.

Kedua pendekatan ini dapat digunakan untuk obat – obat yang larut dalam air dan obat – obat

yang tidak larut dalam air.

13

Page 14: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

Obat akan dilepaskan dari swellable hydrogel bergantung pada tingkat swelling dan sifat

kelarutan obat, yaitu melalui :

difusi, merupakan mekanisme utama untuk obat larut dalam air.

Degradasi, merupakan mekanisme utama untuk pelepasan obat yang tidak larut air.

difusi dan degradasi, jika swelling tidak berlebihan, pelepasan obat melalui degradasi

akan terjadfi sebagai mekanisme yang kedua.

Faktor – faktor penting dalam pelepasan obat

a. sifat mekanik dari gel

sifat mekanik merupakan faktor penting dalam menentukan onset erosi untuk

nonbiodegradable swellable polymers.

Sebuah swellable matrix akan mulai mengerosi ketika hidrasi yang tinggi terjadi

(highly swollen) karena kekuatan antar rantai atar molekul tidak lebih panjang

dapat menahan kekuatan luar.

Sekali hydrogel mengerosi, ia akan pecah menjadi partikel – partikel yang lebih

kecil, kemudian permukaan akan lebih terpapar oleh medium dan menyebabkan

lebih banyak obat akan dilepaskan. Untuk swellable matrix seperti yang

ditunjukkan dalam gambar di bawah ini, sifat mekanik dari lapisan gel akan

berbeda tergantung pada laju air atau cairan dapat diabsorpsi ke dalam struktur

hydrogel.

b. Ratio of swelling agent to the swelling medium

Cepat atau lambat pengembangan, hydrogel memerlukan air untuk mengembang. Jumlah

maksimum air yang dapat diabsorpsi oleh swellable hydrogel disebut kesetimbangan

kapasitas pengembangan (equilibrium swelling capacity).

Hal ini bergantung pada beberapa faktor termasuk :

Hydrogel structure

Cross-link density

Ionic content

Hydrophilic content

Swelling agent dapat dikategorikan menjadi polisakarida alami dan polimer sintetik.

14

Page 15: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

Polisakarida :

Dietary fibers/serat makanan, alginicacids/alginate,amylose, arabinogalactans, chitosan,

chondroitin sulfate, cyclodextrin, dextran, galactomannans, gellan, konjac, guar gum,

inulin, karaya gum, laminarin, locust bean gum, pectins, pullulan, rice bran, scleroglucan,

tragacanth, wheat starch/pati gandum, xanthan.

Polimer sintetik :

Cross-linked polyacrylic acid, polyvinyl alcohol, polyvinyl pyrrolidone,

carboxymethylcellulose, methyl cellulose, hydroxymethyl cellulose, hydroxyethyl

cellulose, hydroxypropyl cellulose, hydroxypropyl methylcellulose, polyethylene oxide

cellulose, starch, superporous hydrogels, polyacrylamide, polysopropyl acrylamide,

crosslinked starch, cross-linked hyaluronic, dll.

SUPERDISINTEGRANT

Superdisintegran merupakan bentuk sediaan padat yang mengalami disintegrasi

dan disolusi setelah pemberian. Superdisintegran secara fisik terdispesi dalam matriks

sediaan dan akan mengembang ketika terpapar lingkungan yang basah. Untuk menjamin

tablet akan pecah sebagian, disintegran harus terdistribusi dalam matriks dan akan

mengembang sangat cepat menjadi ukuran 10-40 g/g (1gr superdisintegran mengabsorpsi

10-40 gr air / medium air). Harus kompatibel dengan eksipien lain dan dapat dibuat

tablet.

15

Page 16: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

Superdisintegran umumnya digunakan untuk membuat ODT (Orally Dissolving Tablet)

yang berguna dalam meningkatkan kepatuhan pasien pediatrik dan geriatrik. Metode

pembuatan ODT : freeze drying dan cetak langsung. Tablet yang dihasilkan harus dapat

larut dalam mulut dalam waktu 5-15 detik.

Superdisintegran mempunyai kriteria sebagai berikut :

o Larut di mulut

o Terdispersi di mulut (orodispersi)

o Cepat larut

o Cepat meleleh

o Mempunyai rasa yang menyenangkan

o Mempunyai sifat alir yang baik

o Dapat dicetak menjadi tablet

2.5 SWELLING DEVICES

Swelling device dapat diberikan secara oral, dapat mengembang dalam saluran

cerna bergantung pada sifat swelling dan mekanik yang diinginkan. Misalnya untuk

aplikasi dalam lambung, ia harus kuat secara mekanik sehingga tahan terhadap tekanan

lambung yang berlebihan. Swelling device memerlukan kesesuaian dengan makanan dan

16

Page 17: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

obat, tahan terhadap perubahan dinamik lambung (pH, kontraksi, suhu, kandungan air

dan makanan), dan harus dapat mengembang dengan ukuran yang logis.swelling device

dapat berupa material yang swellable atau mengandung swelling agent. Swelling device

yang mengandung bahan pengembang lebih populer dan diperhatikan. Swelling device

dapat dibuat sebagai granul, tablet dan kapsul.

Swelling device digunakan sebagai :

Alat bantu diet

Sediaan SR dan CR untuk pengobatan lokal dalam lambung

SR dan CR dalam saluran cerna

Penyampaian spesifik di kolon

Pulse and triggered DDS

Targeted gastroretentive device

2.6 PENDEKATAN UNTUK MERANCANG SEDIAAN MENGAPUNG

Untuk merancang sediaan mengapung ada dua pendekatan yang dapat digunakan. Yang

pertama adalah pendekatan sistem bentuk sediaan tunggal (seperti tablet atau kapsul), sedangkan

yang kedua adalah pendekatan sistem bentuk sediaan jamak (seperti granul atau mikorosfer).

Bentuk Sediaan Tunggal

Sistem yang seimbang secara hidrodinamis (Hidrodynamically Balance Systems=HBS)

yang dapat berupa tablet atau kapsul, dirancang untuk memperpanjang waktu tinggal sediaan di

dalam saluran cerna (dalam hal ini di lambung) dan meningkatkan absorpsi. Sistem dibuat

dengan menambahkan 20-75% b/b hidrokoloid tunggal atau campuran ke dalam formula tablet

atau kapsul.

Sistem ini dapat anda bayangkan sebagai berikut: anda mencampurkan bahan aktif obat,

hidrokoloid (20-75% dari bobot tablet) dan bahan bahan pembantu lain yang diperlukan (pada

umumnya proses pencampuran ini diikuti dengan proses granulasi), selanjutnya granul dicetak

menjadi tablet atau diisikan ke dalam kapsul. Setelah dikonsumsi, di dalam lambung, hidrokoloid

17

Page 18: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

dalam tablet atau kapsul berkontak dengan cairan lambung dan menjadi mengembang. Karena

jumlahnya hidrokoloidnya banyak (sampai 75%) dan mengembang maka berat jenisnya akan

lebih kecil dari berat jenis cairan lambung. Akibatnya sistem tersebut menjadi mengapung di

dalam lambung. Karena mengapung sistem tersebut akan bertahan di dalam lambung, tidak

mudah masuk ke dalam pylorus dan terus ke usus. Hidrokoloid yang mengembang akan menjadi

gel penghalang yang akan membatasi masuknya cairan lambung ke dalam sistem dan berkontak

dengan bahan aktif obat, sekaligus akan mengatur pelepasan bahan aktif obat dari sistem

terapung itu ke dalam cairan lambung.

Sistem HBS paling baik diterapkan pada obat yang memiliki kelarutan yang lebih baik

dalam lingkungan asam dan obat yang memiliki tempat absorpsi khusus di daerah usus bagian

atas. Untuk dapat bertahan dalam lambung untuk waktu yang lebih lama maka bentuk sediaan

harus memiliki bobot jenis kurang dari satu. Sediaan tersebut harus bertahan dalam lambung,

integritas strukturnya terjaga dan melepaskan obat secara konstan dari bentuk sediaan. Sistem

HBS ini telah berhasil dikembangkan pada klordiazepoksid hidroklorida. Obat ini merupakan

contoh klasik obat yang memiliki masalah kelarutan. Pada pH 3 kelarutannya 4000 kali lebih

besar dibandingkan pada pH 6. Kapsul klordiazepoksid hidroklorida yang dibuat dengan sistem

HBS memiliki kadar dalam darah yang setara dengan kadar dalam darah dari 3x10 mg kapsul

klordiazepoksid hidroklorida komersial biasa.

Beberapa polimer dan kombinasi polimer dengan teknik pembuatan granulasi basah telah

digunakan untuk menghasilkan tablet yang dapat mengapung. Pada HBS dapat ditambahkan

komponen pembentuk gas, seperti golongan garam karbonat. Garam karbonat bila berkontak

dengan cairan lambung yang asam akan melepaskan gas karbondioksida yang akan terperangkap

dalam hidrokoloid yang mengembang. Hal ini akan mempercepat waktu mulai mengapung. Pada

HBS yang ditambahkan komponen pembentuk gas maka komposisi hidrokoloidnya dapat

dikurangi hingga tinggal 10-20%.

Sistem HBS ini dapat dikembangkan dalam bentuk tablet lapis tunggal , tablet lapis dua

atau tiga. Yang et. al., telah mengembangkan tablet tiga lapis tidak simetris yang memiliki

kemampuan mengapung untuk memperpanjang waktu tinggal di dalam lambung dari tiga jenis

obat yaitu tetrasiklin, metronidazol dan garam bismut untuk menangani tukak lambung yang

18

Page 19: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

disebabkan oleh Helicobacter pylori. Sebagai polimer yang mengatur kecepatan pelepasan obat

digunakan HPMC dan polietilenoksid.

Rancangan sistem pelepasannya berdasarkan kemampuan mengembang dari tablet tiga

lapis itu. Sistem ini dapat anda bayangkan sebagai berikut. Tablet dibuat menjadi 3 lapis (seperti

tablet Decolgen yang ada di pasaran). Lapis pertama berisi garam bismut yang diformulasikan

untuk pelepasan segera. Tetrasiklin dan metronidazol berada di lapis kedua, dimasukkan sebagai

komponen tablet inti yang pelepasannya dikendalikan oleh matriks. Lapis ketiga berisi

komponen pembentuk gas. Efek mengapung disebabkan oleh lapisan pembentuk gas yang terdiri

dari natrium bikarbonat : kalsium karbonat (1:2). Saat berkontak dengan cairan lambung,

karbonat pada komponen pembentuk gas bereaksi dengan asam lambung membentuk

karbondioksida. Karena diformulasikan untuk pelepasan segera, lapis pertama akan segera

terdiintegrasi dan garam bismut akan segera terlepas dari sediaan tablet itu. Sedangkan lapis

kedua, hidrokoloidnya akan mengembang. Adanya karbondioksida yang terperangkap dalam

hidrokoloid yang mengembang menyebabkan sistem menjadi mengapung. Dan hidrokoloid yang

mengembang itu akan menjadi gel penghalang pelepasan tetrasiklin dan metronidazol ke dalam

cairan lambung, sehingga pelepasannya dikatakan diperlambat.

Hasil pengujian in vitro menunjukkan pelepasan diperlambat dari tetrasiklin dan

metronidazol dapat dicapai dalam 6-8 jam dan selama itu tablet tetap berada dalam keadaan

terapung. Kemampuan memperpanjang waktu tinggal di dalam lambung ini meningkatkan

efektivitas tetrasiklin dan metronidazol .

2.7 FORMULASI SEDIAAN SWELLING SYSTEM

Pembuatan Formula Granul Granul dibuat menggunakan metode granulasi basah.

Untuk setiap formula, ditimbang bahan-bahan untuk pembuatan setiap 700 mg granul dengan

dosis Amoksisilin 250 mg. Amoksisilin dicampur dengan hidroksi propil metil selulosa, dan

laktosa. Digerus hingga homogen, ditambahkan pelarut campur alkohol 96% dan aquadest

(1:1) hingga terbentuk massa yang dapat dikepal. Massa yang diperoleh diayak menggunakan

19

Page 20: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

ayakan no. 10. Dikeringkan dalam oven pada suhu 60o selama 4 jam. Granul kering diayak

lagi menggunakan ayakan no. 16. Granul yang diperoleh dilakukan evaluasi.Dilakukan hal

yang sama dengan menggunakan polimer metil selulosa dan etil selulosa.

2.8 EVALUASI SWELLING SYSTEM

Penampilan Umum

Penampilan umum suatu tablet, identitas, visualnya serta seluruh “keelokannya” sangat

penting bagi penerimaan konsumen, bagi pengotrolan keseragaman antara bahan serta

antara tablet yang satu dengan yang lainnya, serta untuk memantau pembuatan yang

bebas kesalahan.

Ukuran dan Bentuk

Ukuran dan bentuk tablet dapat dituliskan, dipantau, dan dikontrol.

Pengenalan Tanda-tanda

Perusahaan-perusahaan farmasi selain memberi warna, juga sering memberi tanda-tanda

yang unik pada tablet untuk membantu pengenalan produknya dengan cepat.

Sifat Organoleptis

Banyak tablet memakai warna sebagai alat vital untuk cepat dikenal serta diterima

konsumen.

Kekerasan dan Kerenyahan

Tablet harus mempunyai kekuatan atau kekerasan tertentu serta bahan atas kerenyahan

agar dapat bertahan terhadap berbagai guncangan mekanik pada saat pembuatan,

pengepakan, dan pengapalan.

Kandungan Obat dan Pelepasannya

20

Page 21: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sebuah tablet yang kuat secara fisik dapat saja tidak

memberikan efek yang diharapkan.

Variasi Berat

Pada tablet yang di desain mengandung sejumlah obat di dalam sejumlah formula, berat

tablet yang dibuat harus secara rutin diukur untuk membantu memastikan bahwa setiap

tablet mengandung sejumlah obat yang tepat.

Disintegrasi

Pendapat yang secara umum diterima mengatakan bahwa obat harus berada dalam bentuk

larutan agar segera siap diabsorbsi (terdapat dalam tubuh).

Disolusi

Pemikiran awal dilakukannya uji hancurnya tablet didasarkan pada kenyataan bahwa

tablet itu pecah menjadi partikel-partikel kecil sehingga daerah permukaan media pelarut

menjadi lebih luas, dan akan berhubungan dengan tersedianya obat di dalam cairan tubuh.

BAB lll

PENUTUP

Kesimpulan

21

Page 22: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

Banyak metode yang dapat digunakan untuk membuat sediaan lepas lambat, salah

satunya adalah sediaan yang dirancang untuk tetap tinggal di dalam lambung. Bentuk sediaan

yang dapat dipertahankan di dalam lambung disebut Gastro Retentive Drug Delivery System

(GRDDS). Keuntungan GRDDS diantaranya adalah mampu meningkatkan bioavailabilitas,

mengurangi obat yang terbuang dengan sia-sia, meningkatkan kelarutan obat-obatan yang kurang

larut pada lingkungan pH yang tinggi. GRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan

obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter pylori) dan

usus kecil bagian atas.

Pemberian obat gastroretentive adalah sebuah pendekatan untuk memperpanjang waktu

tinggal di lambung, sehingga menargetkan lokasi pelepasan obat secara spesifik pada saluran

pencernaan untuk efek lokal atau sistemik. Bentuk sediaan gastroretentive bisa tetap di wilayah

lambung dalam periode yang lama dan secara signifikan memperpanjang waktu tinggal obat di

lambung.

DAFTAR PUSTAKA

Vinay, P., Sarasija,S.C., and Hemanth, J. 2010. Gastroretentive Drug Delivery System in vitro

evaluation. International Journal of Pharma and Bio Sciences, 2-6.

22

Page 23: teknonatura.files.wordpress.com€¦  · Web viewGRDDS juga memiliki kemampuan untuk menghantarkan obat-obatan secara lokal di dalam lambung (contoh: antasid dan anti Helicobacter

Garg, R., and Gupta, G.D. 2008. Progress in controlled gastroretentive delivery systems. Trop. J

Pharm Res, 7, 2-3.

Gohel, M.C. 2004. A more relevant dissolution method for evaluation of floating drug delivery

system. www.dissolutiontech.com/200411Arti-cle/A03.pdf, diakses tanggal 6 maret 2012.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1995. Farmakope Indonesia, ed.4.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Saifullah, S. 2008. Eksipient untuk sediaan tablet. www.saifullah.staff.ugm.ac.id/?p=37, di-akses

tanggal 6 Maret 2012..

Lachman, L., Lieberman, H.A., dan Kaning, J.L., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri.

Ed.3, Univesitas Indonesia Press. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1995. Farmakope Indonesia, ed.3.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

23