hipmaktdiy.files.wordpress.com€¦ · Web viewHimpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur sebagai generasi muda akademis dan sumber daya insani yang merupakan bagian integral pelajar

MUKADIMMAH

Sesungguhnya Allah SWT, telah menciptakan umat manusia yang sempurna sesuai dengan fitrahnya sebagai khalifah di muka bumi dengan kewajiban mengabdikan diri semata-mata kehadirat-Nya.

Menurut Iradat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwa kehidupan umat manusia yang sesuai dengan fitrahnya jualah paduan utuh antara aspek duniawi dan ukhrawi, individu dan social serta iman, ilmu dan amal dalam mencapai kebahagian hidup dunia dan akhirat.

Atas berkat Rahmat Allah SWT Yang Maha Kuasa dengan di dorongkan keinginan luhur, bahwa pergerakan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia merupakan tonggak-tonggak berdirinya satu bangsa yang merdeka berdaulat dalam berbangsa dan bernegara antara bangsa-bangsa serta berperan dalam perdamaian abadi, oleh karena itu pengorbanan para pendahulu kita, baik jiwa, harta serta perasaan dan waktu yang tak terhitung demi tercapainya satu tujuan asasi yang mulia, maka merupakan kewajiban kita semua sebagai insan beragama untuk memelihara akan amanat itu dan mempertahankan sera berkewajiban mengisi kemerdekaan demi tercapainya tujan Negara yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, yaitu masyarakat adil dan makmur, material, spiritual, yang di Ridhoi oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa.

Himpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur sebagai generasi muda akademis dan sumber daya insani yang merupakan bagian integral pelajar mahasiswa Indonesia dalam satu kesatuan cipta, pelopor dan pengabdi yang sadar akan hak dan kewajiban serta peran dan tanggung jawab sebagai intelektual muda bangsa dan daerah untuk pengisi dan pengantar lokomotif cita-cita universal. Bertekad dan suatu keharusan dalam memenuhi panggilan amanat ibu pertiwi untuk memberikan dharma bhakti.

Demi mewujudkan nilai-nilai ke-Tuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradap, Pesatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpn oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan/perwakilan serta mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia dalam rangka pembinaan, pencerdasan dan pemberdayaan daerah menuju masyarakat berkemanusiaan adil dan makmur aman sentosa dalam rangka pengabdian kepada Allah SWT.

Yakin usaha akan sampai dengan Ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa disertai dengan segala usaha yang sistematis, terencana dan bertanggungjawab dengan penuh kebijaksanaan yang dilandasi rasa persamaan hak dan kewajiban, kekeluargaan, persatuan, kebersamaan maka dengan kesadaran, keluasan hati dan pikiran maka merupakan suatu keharusan kami menghimpun pelajar mahasiswa Kutai Timur dalam suatu wadah organisasi yand dinamis dengan digerakkan dan berpedoman dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Himpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur(HIPMA-KT)

ANGGARAN DASAR

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA KUTAI TIMUR

(HIPMA-KT)

BAB I

NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN DAN IDENTITAS

Pasal 1

N a m a

Organisasi ini bernama Himpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur atau disingkat HIPMA-KT.

Pasal 2

W a k t u

HIPMA-KT didirikan di Sangatta Kabupaten Kutai Timur pada tanggal 10 September 2000.

Pasal 3

Kedudukan

HIPMA-KT berkedudukan di Indonesia dan sekertariat serta pengurus pusatnya berada di Sangatta.

Pasal 4

Identitas

HIPMA-KT menghimpun Pelajar Mahasiswa Kutai Timur yang beridentitaskan Pelajar Mahasiswa.

BAB II

AZAS DAN BENTUK

Pasal 5

A z a s


HIPMA-KT berazaskan Pancasila dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.

Pasal 6

B e n t u k

HIPMA-KT berbentuk Himpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur.

BAB III

TUJUAN, MAKSUD DAN USAHA

Pasal 7

T u j u a n

a. Terbinanya Insan akademis Pelajar Mahasiswa Kutai Timur sebagai insan kamil yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi sumber daya manusia yang professional, tangguh, kreatif, pelopor, pencipta, pengabdi dan tanggap serta kritis terhadap diri dan lingkunganya serta beramal, berilmu amaliah dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur.

b. Terbinanya insan akademis Pelajar Mahasiswa Kutai Timur dalam rasa kekeluargaan, kesetiakawanan, persamaan hak dan kewajiban sebagai anak bangsa dalam wadah koheren.

Pasal 8

M a k s u d

HIPMA-KT dimaksudkan untuk menghimpun segenap potensi dan kreatifitas keilmuan, sosial, budaya serta mengarahkan pada tujuan organisasi.

Pasal 9

U s a h a

a. Membina insan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur untuk mencapai akhlak yang baik.

b. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, sosial, dan budaya.

c. Berperan aktif dalam dunia Pelajar Mahasiswa, Kepemudaan untk menopang pembangunan Kutai Timur dan Indonesia pada umumnya.

d. Mempelopori kegiatan keilmuan, pengetahuan dan sosial budaya bagi kesejahteraan masyarakat Kutai Timur.


BAB IV

S I F A T

Pasal 10

HIPMA-KT bersifat independen, berorientasi keilmuan dan bervisi kerakyatan.

BAB V

STATUS, FUNGSI DAN PERAN

Pasal 11

S t a t u s

HIPMA-KT adalah organisasi Pelajar Mahasiswa Kutai Timur.

Pasal 12

F u n g s i

HIPMA-KT berfungsi sebagai organisasi Himpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur.

Pasal 13

P e r a n

HIPMA-KT berperan sebagai sumber insani pembangunan daerah Kutai Timur dan Indonesia umumnya.

BAB VI

KEANGGOTAAN

Pasal 14

a. Keanggotaan HIPMA-KT adalah semua Pelajar Mahasiswa dari Kutai Timur dan atau yang ditetapkan Pengurus Pusat HIPMA-KT.

b. Anggota HIPMA-KT terdiri dari :

Anggota Muda


Anggota Biasa

Anggota Kehormatan

BAB VII

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 15

Kekuasaan

a. Kekuasaan dipegang oleh Musyawarah Nasional dan Musyawarah Cabang.

b. Kekuasaan tertinggi terdapat pada Musyawarah Nasional.

Pasal 16

Kepemimpinan

a. Kepemimpinan dipegang oleh Pengurus Pusat HIPMA-KT dan Pengurus Cabang.

b. Kepemimpinan tertinggi dipegang Pengurus Pusat HIPMA-KT.

Pasal 17

Badan-badan Khusus

Untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dalam bidang tertentu, dimungkinkan untuk membentuk badan-badan khusus yang tidak bertentangan dengan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga HIPMA-KT

BAB VIII

MAJELIS PELINDUNG DAN MAJELIS PERTIMBANGAN

Pasal 18

Dalam rangka membantu dan menunjang kinerja Pengurus Pusat dapat dibentuk Majelis Pelindung dan Majelis Konsultasi Pengurus Pusat oleh Musyawarah Nasional.

Pasal 19

Ditingkat Cabang dibentuk Dewan Penasehat oleh Musyawarah Cabang.


BAB IX

A T R I B U T

Pasal 20

B e n d e r a

a. Bendera HIPMA-KT berwarna dasar hijau daun, ditengah bendera terdapat logo HIPMA-KT dan dibawah logo terdapat kalimat Himpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur.

b. Ukuran panjang 1 meter dan lebar 0,50 meter.

Pasal 21

L a m b a n g

Lambang HIPMA-KT berbentuk persegi lima terdiri atas tiga bintang, tulisan Himpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur. Tameng Kutai diapit tombak dan Mandau, buku, pensil, dua buah tali simpul yang disatukan dan terdapat kalimat HIPMA-KT sebelah kiri dan sisi kanan 10 September 2000 serta bawahnya tertera Kalimantan Timur.

BAB X

PERBENDAHARAAN

Pasal 22

Perbendaharaan HIPMA-KT diperoleh dari :

a. Bantuan Pemerintah Daerah Kab. Kutai Timur.

b. Uang pangkal, iuran dan dana anggota.

c. Usaha-usaha yang sah, halal dan tidak mengikat.

BAB XI

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN

Pasal 23


Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan di dalam Munas.

BAB XII

PERATURAN DAN PERALIHAN

Pasal 24

a. Peraturan Peralihan dapat dibuat selama badan atau dewan atau departemen atau instansi yang ditetapkan oleh Anggaran Dasar ini belum berbentuk.

b. Badan atau dewan atau departemen atau instansi yang sudah ada tetap belaku sejauh tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

BAB XIII

PENJABARAN ANGGARAN DASAR

Pasal 25

Penjabaran Anggaran Dasar di jabarkan dalam Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi, Surat Keputusan, Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk teknis, dan aturan tambahan lain selama tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpishkan dari konstitusi organisasi.

BAB XIV

P E N U T U P

Pasal 26

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan penjelasan lainnya akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

Pasal 27

Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


ANGGARAN RUMAH TANGGA


(HIPMA-KT)

BAB I

KEANGOTAAN

Pasal 1

Anggota Muda

a. Adalah Pelajar dan Mahasiswa yang berada di atau berasal dari Kutai Timur dan belum terdaftar namanya secara administratif sebagai anggota HIPMA-KT serta belum mengikuti Latihan Dasar HIPMA-KT.

b. Secara De Facto seluruh Pelajar dan Mahasiswa yang berada di atau berasal dari Kutai Timur adalah Anggota Muda HIPMA-KT.

Pasal 2

Anggota Biasa

Adalah Pelajar dan Mahasiswa yang berada di atau berasal dari Kutai Timur dan terdaftar namanya secara administratif sebagai anggota HIPMA-KT serta telah mingikuti Latihan Dasar HIPMA-KT.

Pasal 3

Anggota Kehormatan

Orang perorang yang berjasa dalam pendirian HIPMA-KT dan mempunyai perhatian terhadap pengembangan HIPMA-KT.

Pasal 4

Syarat-syarat Anggota biasa

a. Masih terdaftar namanya sebagai pelajar atau mahasiswa di sekolah atau perguruan tinggi masing-masing.


b. Sedang atau pernah berdomisili di Kutai Timur ditandai dengan Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) aktif Kab. Kutai Timur.

c. Mengajukan permohonan keanggotaan HIPMA-KT dan bersedia tunduk dan taat kepada AD/ART HIPMA-KT.

d. Mengikuti latihan dasar HIPMA KT

Pasal 5

Masa Keanggotaan

a. Masa Keanggotaan

Sampai dengan maksimal 2 (dua) tahun setelah selesai S-1.

Sampai dengan maksimal 1 (satu) tahun setelah selesai S-2.

Maksimal lima (5) bulan setelah selesai studi menengah atas.

Bagi Anggota Kehormatan maksimal sampai dengan pembubaran HIPMA-KT.

b. Anggota kehilangan keanggotaannya disebabkan :

Meninggal dunia.

Atas permintaan sendiri.

Diberhentikan / dipecat karena melanggar AD/ART

Tidak mendaftarkan diri kembali / tidak aktif selam dua (2) tahun.

c. Anggota biasa yang habis masa keanggotaanya pada saat menjadi pengurus, diperpanjang masa keanggotaannya sampai habis masa kepengurusannya.

Pasal 6

Sanksi Anggota

a. Sanksi Anggota berupa: Peringatan Pemecatan

Anggota yang diskorsing atau dipecat karena:

a. Bertindak bertentangan dengan AD/ART HIPMA-KT.

b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi.


Pasal 7

a. Skorsing terhadap anggota dilakukan setelah Pengurus Cabang/Pengurus Pusat memberikan peringatan tertulis berturut-turut sebanyak tiga (3) kali.

b. Pemecatan hanya dapat dilakukan oleh Pengurus Pusat HIPMA-KT atas usul Pengurus Cabang.

c. Dalam hal luar biasa, Pengurus Pusat dapat melakukan skorsing, pemecatan secara langsung atau tanpa peringatan.

d. Anggota yang dikenakan skorsing atau pemecatan diberi kesempatan membela diri dalam forum atau badan yang ditunjuk untuk itu.

e. Mengenai skorsing / pemecatan dan tata cara pembelaa, diatur dalam ketentuaan / peraturan tersendiri.

f. Keputusan skorsing yang diambil dalam keputusan Muscab dianggap sah sekurang-kurangnya disetujui 2/3 (dua pertiga) jumlah forum yang hadir, sedangkan pemecatan dilakukan oleh musyawarah nasional dianggap sah apabila sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah utusan cabang hadir dalam Munas dan keputusan Munas merupakan tingkat terakhir.

Pasal 8

Rangkap Anggota dan Rangkap Jabatan

a. Anggota HIPMA-KT dapat menjadi anggota organisasi yang lain selama tidak bertentangan AD/ART dan nilai-nilai luhur masyarakat.

b. Pengurus HIPMA-KT tidak dibenarkan untuk merangkap jabatan organisasi yang lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Ketentuan rangkap jabatan seperti termaksud pada ayat (b) diatas, diatur dalam ketentuan tersendiri oleh Pengurus Pusat HIPMA-KT.

d. Anggota HIPMA-KT yang mempunyai kedudukan pada organisasi yang lain diluar HIPMA-KT, harus menyesuaikan tindakan-tindakan dengan AD/ART dan ketentuan-ketentuan lainnya.

Pasal 9

H a k

a. Anggota muda mempunyai hak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan secara lisan atau tertulis kepada Pengurus dan mengikuti kegiatan lainnya yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang / Pengurus Pusat HIPMA-KT.


b. Anggota biasa disamping mempunyai hak sebagaimana pada ayat (a) juga mempunyai hak memilih dan dipilih.

c. Anggota kehormatan dapat mengajukan saran / usul dan pertimbangan serta pertanyaan kepada pengurus secara lisan dan tertulis.

d. Anggota Muda dan Anggota biasa berhak untuk ikut serta merasakan manfaat dari organisasi baik moril ataupun materil.

e. Dalam hak-hak tersebut Pengurus Pusat dapat mentukan hak-hak lain selama tidak bertentangan AD/ART serta keputusan lainnya.

Pasal 10

Kewajiban

a. Membayar uang pangkal dan iuran anggota.

b. Menjaga nama baik organisasi.

c. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan HIPMA-KT.

d. Bagi anggota kehormatan tidak berlaku ayat (a)

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

A. STRUKTUR KEKUASAAN

BAGIAN I

Musyawarah Nasional

Pasal 11

S t a t u s

a. Musyawarah Nasional merupakan forum kekuasaan tertinggi HIPMA-KT.

b. Musyawarah Nasional adalah Musyawarah utusan cabang-cabang.

c. Musyawarah Nasional diadakan 2 (dua) tahun sekali.

d. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Nasional dapat diadakan menyimpang dari ketentuan pasal 12 ayat (c).


e. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Nasional dapat diselenggarakan atas inisiatif satu cabang dengan persetujuan sekurang-kurangnya ½ + 1 (setengah tambah satu) dari jumlah cabang.

Pasal 12

Kekuasaan/Wewenang Musyawarah Nasional

a. Meminta laporan pertanggung jawaban Pengurus Pusat.

b. Menetapkan AD, ART, Pedoman-Pedoman Pokok, Garis-Garis Besar Haluan Organisasi, Program Kerja Nasional dan lain-lain yang dianggap penting sesuai dengan keputusan Munas.

c. Memilih Ketua Umum yang sekaligus merangkap sebagai formateur dan dua mide formateur.

Pasal 13

Tata Tertib Musyawarah Nasional

a. Pengurus Pusat adalah penanggung jawab penyelenggara Munas

b. Peserta musyawarah nasional terdiri dari Pengurus Pusat (PP), Utusan Pengurus Cabang dan Undangan Pengurus Pusat.

c. Peserta penuh Munas adalah Satu Utusan Pengurus Pusat dan Satu Utusan Pengurus Cabang dan mempunyai hak bicara dan hak suara, sedangkan Undangan/Peninjau mempunyai hak bicara.

d. Pimpinan sidang Munas dipilih oleh peserta (Utusan/Peninjau) dan dari peserta Munas dan berbentuk Presidium.

e. Musyawarah Nasional baru dapat dinyatakan sah apabila dihadiri sebagaimana ayat (b).

f. Apabila ayat (e) tidak terpenuhi maka Munasakan diundur 1 X 24 jam setelah itu dinyatakan sah.

g. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat diterima oleh peserta Munas, maka Pengurus Pusat dinyatakan dimisioner.

BAGIAN II


Musyawarah Cabang

Pasal 14

S t a t u s

a. Musyawarah Cabang (Muscab) merupakan Musyawarah Anggota Cabang.

b. Muscab diselenggarakan satu kali dalam setahun.

Pasal 15

Kekuasaan/Wewenang

a. Meminta pertanggung jawaban pengurus cabang.

b. Menetapkan program kerja cabang, rekomendasi internal dan eksternal, serta keputusan-keputusan lain yang dianggap penting.

c. Memilih pengurus dengan jalan memilih ketua umum sekaligus merangkap menjadi formateur.

Pasal 16

Tata Tertib Musyawarah Anggota Cabang

a. Penanggung Jawab Muscab adalah Pengurus Cabang.

b. Pelaksana Muscab adalah panitia pelaksana yang dibentuk dan ditetapkan oleh Pengurus Cabang.

c. Pengurus Cabang wajib memberitahukan pelaksanaan Muscab paling lambat 3 hari sebelum pelaksanaan Muscab

d. Peserta Muscab adalah anggota cabang pelaksana muscab dan undangan.

e. Peserta Muscab terdiri dari Peserta Penuh dan Peserta Peninjau.

f. Peserta Penuh adalah anggota biasa dan peserta peninjau adalah anggota muda, anggota kehormatan, dan undangan.

g. Peserta Penuh mempunyai hak suara, hak bicara, hak dipilih, dan hak memilih sedangkan Peserta Peninjau hanya mempunyai hak bicara.

h. Pimpinan sidang Muscab dipilih dari peserta/anggota dan membentuk presidium.


BAGIAN III

Musyawarah Cabang Luar Biasa

Pasal 17

S t a t u s

a. Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscalub) adalah Musyawarah Anggota Cabang yang dilaksanakan apabila kondisi kepengurusan cabang dianggap dalam keadaan kurang kondusif atau mengancam eksistensi kepengurusan cabang.

b. Status Muscalub disamakan dengan Musyawarah Cabang.

Pasal 18

Syarat Musyawarah Cabang Luar Biasa

a. Musyawarah Cabang Luar biasa dilaksanakan apabila:1. Terjadi kekosongan kepemimpinan ditingkat cabang dikarenakan ketua cabang

kehilangan status keanggotaannya.2. Terjadi keadaan luar biasa yang dianggap mengancam eksistensi Pengurus Cabang.3. Disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah Pengurus Cabang.4. Disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah anggota cabang.

b. Musyawarah Cabang Luar Biasa harus diketahui oleh Pengurus Pusat selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan Muscalub untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan Pengurus Pusat.

Pasal 19

Kekuasaan/Wewenang

a. Mengatur dan menetapkan solusi terhadap permasalahan cabang.

b. Apabila diperlukan Muscalub dapat menetapkan program kerja Pengurus Cabang yang baru, rekomendasi internal dan eksternal, serta hal-hal lain yang dianggap penting.

c. Apabila diperlukan Muscalub dapat Memilih pengurus dengan jalan memilih ketua umum baru sekaligus merangkap menjadi formateur.

Pasal 20


Tata Tertib Musyawarah Cabang Luar Biasa

a. Penanggung Jawab Muscalub adalah Pengurus Pusat.

b. Pelaksana Muscalub adalah panitia pelaksana yang dibentuk dan ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

c. Peserta Muscalub adalah anggota cabang pelaksana muscalub.

d. Peserta Muscalub terdiri dari Peserta Penuh dan Peserta Peninjau.

e. Peserta Penuh adalah anggota biasa dan peserta peninjau adalah anggota muda, anggota kehormatan.

f. Peserta Penuh mempunyai hak suara, hak bicara, hak dipilih, dan hak memilih sedangkan Peserta Peninjau hanya mempunyai hak bicara.

g. Pimpinan sidang Muscalub dipilih dari peserta/anggota dan membentuk presidium.

B. STRUKTUR PIMPINAN

BAGIAN I

Pengurus Pusat

Pasal 21

a. Pengurus Pusat sebagai badan eksekutif adalah mandataris Musyawarah Nasional serta badan instansi kepemimpinan tertinggi organisasi HIPMA-KT, melaksanakan apa yang termuat dalam AD/ART dan menentukan kebijaksanaan pimpinan dalam mengendalikan jalannya organisasi baik bersifat keluar maupun kedalam sesuai dengan AD/ART serta ketetapan maupun rekomendasi dan keputusan Musyawarah Nasional HIPMA-KT.

b. Masa jabatan Pengurus Pusat HIPMA-KT adalah dua tahun, setelah pelantikan/serah terima jabatan dari Pengurus Pusat dimisioner.

c. Pengurus Pusat/Ketua Umum merupakan mandataris Munas yang berkewajiban antara lain:

Memimpin dan mengendalikan jalannya organisasi.

Mewujudkan fungsi dan tujuan organisasi.

Bertanggungjawab keluar dan kedalam atas nama organisasi.

Mengangkat dan mengesahkan Pengurus HIPMA-KT dimanapun berada.

Menskorsing dan atau merehabilitasi nama baik anggota.


Pasal 22

Personalia Pengurus Pusat

a. Personalia Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.

b. Format Pengurus Pusat merupakan Hak Prerogative Ketua Umum / Formatur terpilih.

c. Pengurus Pusat ditetapkan oleh Ketua/Formatur.

d. Mempunyai moralitas, ilmu, integritas, dedikasi serta dapat dipercaya.

e. Mempunyai loyalitas kepemimpinan dan memperlihatkan keinginan secara kontinyu dan konsisten pada HIPMA-KT.

f. Adalah anggota berjiwa besar, akomodatif, mau bekerja sama demi mensukseskan fungsi dan telah mengikuti latihan kepemimpinan.

Pasal 23

Tugas dan Wewenang

a. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah Pengurus Pusat terbentuk, maka Pengurus Pusat dimisioner mengadakan serah terima jabatan dengan Pengurus Pusat yang baru.

b. Pengurus Pusat yang baru dapat melaksanakan tugasnya setelah serah terima jabatan denagan Pengurus Pusat dimisioner.

c. Melaksanakan ketetapan, keputusan rekomendasi dan program kerja Munas.

d. Menyampaikan keterangan mengenai perubahan penting yang berhubungan dengan HIPMA-KT kepada anggota dan Cabang HIPMA-KT.

e. Melaksanakan sidang pleno setiap semester, atau setidak-tidaknya 4 (empat) kali selama periode kepengurusan berlangsung.

f. Menyelenggarakan Munas pada akhir periode.

g. Menyiapkan draft materi Munas.

h. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada peserta Munas.

i. Menyampaikan laporan kepengurusan pada pemerintah.

j. Mengadakan kegiatan-kegiatan kerja sama dan perjanjian dengan instansi atau lembaga-lembaga dan atau individu dalam rangka pemberdayaan organisasi secara sistematis selama tidak bertentangan dengan AD/ART HIPMA-KT.

k. Mengsahkan dan mengangkat Komposisi Pengurus Pusat dan atau Pengurus Cabang, Lembaga-lembaga HIPMA-KT.

l. Dapat menskorsing, memecat dan merehabilitas secara langsung terhadap anggota/Pengurus HIPMA-KT.


m. Memimpin dan mengendalikan jalannya roda organisasi.

BAGIAN II

Pengurus Cabang

Pasal 24

a. Cabang merupakan kesatuan organisasi HIPMA-KT, yang dibentuk di daerah yang ada lembaga pendidikan menengah, perguruan tinggi dan atau yang sederajatnya.

b. Masa jabatan Pengurus Cabang adalah selama 1(satu) tahun terhitung sejak serah terima jabatan.

Pasal 25

Personalia Pengurus Cabang

a. Komposis Pengurus Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.

b. Yang dapat menjadi Pengurus Cabang adalah anggota biasa dan pernah mengikuti latihan kepemimpinan.

c. Personalia Pengurus Cabang ditetapkan oleh Pengurus Pusat berdasarkan rekomendasi Ketua/Formatur Cabang.

d. Apabila ketua Umum tidak dapat menjalankan tugasnya/non aktif, maka dapat diangkat pejabat Ketua Umum atas usulan anggota cabang selanjutnya ditetapkan dan disahkan menjadi pejabat Ketua Umum oleh Pengurus Pusat.

Pasal 26

Tugas dan Wewenang

a. Pengurus Cabang yang terpilih, baru dapat menjalankan tugasnya setelah pelantikan/serah terima jabatan dari Pengurus Cabang dimisioner.

b. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah personalia Pengurus Cabang terbentuk, Pengurus Cabang yang baru harus mengadakan serah terima jabatan.

c. Melaksanakan hasil-hasil Keputusan tentang Program Kerja.

d. Melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan nasional Pengurus Pusat serta ketentuan-ketentuan organisasi di wialayahnya.

e. Melaksanakan rapat peleno sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan sekali atau sekurang-kirangnya 2 (dua) kali selama satu periode.


f. Menyampaikan laporan kerja kepengurusan 2 (dua) kali kepada Pengurus Pusat HIPMA-KT.

g. Melaksanakan Muscab.

h. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban dihadapan peserta Muscab.

i. Mempertanggung jawabkan kepengurusan pada Pengurus Pusat HIPMA-KT sebagai pengurus kepemimpinan tertinggi dalam organisasi.

j. Mempunyai otoritas penuh perihal masalah internal cabang dengan persetujuan Pengurus Pusat.

BAGIAN III

Permusyawaratan dan Rapat-Rapat

Pasal 27

Rapat Pengurus

Rapat Pengurus terdiri dari :

a. Rapat Kerja Nasional HIPMA-KT.

b. Rapat Pleno Pengurus HIPMA-KT.

c. Rapat harian Pengurus HIPMA-KT.

Pasal 28

Rapat Kerja Nasional

a. Rapat Kerja Nasional merupakan forum koordinasi Pengurus Pusat menentukan program kerja nasional selama 1 (satu) periode kepengurusan pusat HIPMA-KT.

b. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pelantikan Pengurus Pusat.

Pasal 29

Rapat Pleno Pengurus


a. Rapat Pleno Pengurus adalah rapat yang dilaksanakan oleh pengurus pusat maupun pengurus cabang untuk:1. Menentukan kegiatan pengurus pusat maupun pengurus cabang selama satu semester.2. Mengevaluasi kegiatan pengurus pusat maupun pengurus cabang selama satu semester.3. Mengambil keputusan-keputusan strategis yang ditetapkan oleh pengurus.

b. Rapat pleno dilaksanakan sekurang-kurangnya empat kali dalam satu periode untuk Pengurus Pusat dan dua kali dalam satu periode untuk Pengurus Cabang.

Pasal 30

Rapat Harian Pengurus

Rapat Harian pengurus adalah rapat untuk membahas hal-hal kontekstual dan kondisional yang dilaksanakan oleh pengurus pusat maupun pengurus cabang.

BAB III

DEWAN PERLINDUNGAN/PEMBINA DAN

DEWAN PERTIMBANGAN

Pasal 31

Dewan Pelindung/Pembina

a. Dewan Pelindung/Pembina berfungsi sebagai Pelindung, Pembina, Pengurus Pusat HIPMA-KT, berkewajiban memberi nasehat, arahan, perhatian, usul dan saran serta petunjuk baik diminta maupun tidak.

b. Sebagai Badan Konsultasi Pengurus Pusat HIPMA-KT.

Pasal 32

Dewan Pertimbangan

Dewan Pertimbangan berfungsi sebagai penasehat pertimbangan Pengurus HIPMA-KT, berkewajiban memberi nasehat, usul dan saran serta perhatian dan membantu baik diminta maupun tidak diminta dan atau Badan Konsultasi Pengurus Pusat HIPMA-KT.

Pasal 33

a. Dewan Pelindung/Pembina terdiri dari :

Bupati Kutai Timur.


Kapolres Kutai Timur.

b. Dewan Pertimbangan terdiri dari :

Ketua Adat Besar Kutai Timur.

Tokoh-tokoh Masyarakat.

Orangtua Pelajar Mahsiswa.

BAB IV

ATRIBUT

Pasal 34

Bendera

a. Warna dasar bendera HIPMA-KT adalah hijau daun yang berarti; Wilayah Kutai Timur yang luas serta hutan yang terbentang sepanjang Wilayah Kutai Timur itu sendiri.

b. Ukuran bendera; Panjang 100 cm dan Tinggi 50 cm, bila dikali 2 (dua) menandakan hari lahir Organisasi HIPMA-KT.

Pasal 35

Lambang

a. Lambang HIPMA-KT berbentuk segi lima kerucut, yang berarti dua kerucut bawah; kiri dan kanan menandakan tubuh serta jiwa yang tak terpisahkan dalam sistem HIPMA-KT, dua kerucut atas; kiri dan kanan menandakan ilmu serta iman, dan satu kerucut puncak menandakan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur bersatu dalam wadah HIPMA-KT untuk berkarya dalam pengabdian.

b. Warna dasar coklat tanah menandakan tanah khas Kutai Timur.

c. Bintang berjumlah tiga buah artinya bahwa HIPMA-KT mempunyai Filosofi yaitu : iman, ilmu dan amal. Bintang pertama artinya Ilmu dan Pengeahuan. Bintang kedua arinya Pencipta, Pelopor, dan Perekat. Bintang ketiga artinya berilmu Amal Amaliyah dan Pengabdian.

d. Tameng diapit oleh dua tombak dan mandau artinya melambangkan identitas daerah Kutai Timur. Adapun tombak dan mandau menandakan pelajar mahasiswa mempunyai jiwa patriotisme untuk maju dan tameng dilain sisi bertanda berhati-hati.

e. Buku dan pensil artinya ciri khas dari pelajar dan mahasiswa yang senantiasa haus akan ilmu dan bekerja, berkarya dalam memberikan yang terbaik.


f. Dua buah pita yang tersambung dengan satu ikatan menandakan HIPMA-KT sebagai perekat dan pemersatu semua komponen masyarakat.

g. Kalimat HIPMA-KT bertanda Organisasi Himpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur.

h. Tanggal dan tahun menandakan hari dan tahun lahirnya HIPMA-KT.

BAB V

PERBENDAHARAAN

Pasal 36

Perbendaharaan Organisasi terdiri dari :

a. Bantuan Pemerintah Daerah melalui APBD

b. Uang pangkal yang tetapkan oleh Pengurus Pusat.

c. Iuran anggota yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

d. Usaha-usaha yang sah, halal dan tidak mengikat.

BAB VI

PERUBAHAN AD/ART DAN PEMBUBARANNYA

Pasal 37

a. Perubahan AD/ART hanya dapat dilakukan di Munas.

b. Pembubaran Organisai hanya dapat dilakukan di Munas.

c. Rancangan perubahan AD/ART disampaikan kepada peserta Munas/cabang-cabang selambat-lambatnya sebelum Munas.

BAB VII

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 38


Setiap anggota HIPMA-KT dianggap telah mengetahui isi AD/ART ini setelah ditetapkan.

Pasal 39

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini dijabarkan dalam peraturan tambahan berupa Peraturan Organisasi HIPMA-KT atau Keputusan Pengurus Pusat HIPMA-KT, dan peraturan lain yang tidak betentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HIPMA-KT.

2. Peraturan tambahan ditetapkan pada Rapat Pleno Pengurus Pusat.

BAB VIII

PENUTUP

Pasal 40

Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sah sejak tanggal ditetapkan.

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA



(HIPMA KT)

HASIL MUSYAWARAH NASIONAL IV

SANGATTA, 28-29 SEPTEMBER 2016

HOTEL ZAMRUD SANGATTA


Documents

hipmaktdiy.files.wordpress.com€¦ · Web viewHimpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Timur sebagai generasi muda akademis dan sumber daya insani yang merupakan bagian integral pelajar