Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM SENSORI PANGAN DENGAN MATERI UJI
RANGKING DAN UJI SKORING
MAKALAH
(Di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah penilaian sensori pangan
yang di ampu oleh ibu Dewi Cakrawati S.Tp M.Si)
Di susun oleh :
Tita Suminar 1307702
PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
BAB I
TEORI
Penginderaan merupakan proses fisiologis dan reaksi psikologis (mental).
Indera manusia merupakan alat tubuh untuk mengadakan reaksi mental (sensation,
penginderaan) jika mendapat rangsangan atau stimulus dari luar reaksi mental ini
dapat menimbulkan kesadaran atau kesan akan benda yang menimbulkan rangsangan,
dilain pihak kesadaran atau kesan itu menimbulkan sikap terhadap benda yang
merangsang itu. Sikap itu dapat berwujud tidak menyukai jika rangsangan itu
menimbulkan kesan yang tidak menyenangkan, sebaliknya dapat berupa sikap
menyukai jika rangsangan itu menyenangkan (Soekarto, 1985 dalam lestari dkk,
2013).
Kartika (1998)(dalam lestari , dkk 2013) menyatakan bahwa dalam penilaian
organoleptik diperlukan panel yang bertindak sebagai instrumen atau alat. Alat ini
terdiri dari orang atau sekelompok orang yang bertugas menilai sifat mutu suatu
produk pangan berdasarkan kesan subyektif. Sekelompok orang panel yang
melaksanakan penilaian organoleptik disebut panelis.
Pengujian organoleptik dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu kelompok
uji pembedaan (different test), kelompok uji pemilihan (preference test), kelompok
uji deskriptif (uji analitik), dan kelompok uji skalar (Soekarto, 1985 dalam lestari
dkk, 2013).
Kartika (1988)(dalam lestari dkk, 2013) mengemukakan bahwa uji rangking
dapat digunakan untuk mengurutkan intensitas mutu dan kesukaan konsumen dan
dalam rangka memilih yang terbaik dan menghilangkan yang terjelek. Uji rangking
dapat menggunakan penelis terlatih untuk uji rangking pembedaan dan panelis tidak
terlatih untuk uji rangking kesukaan.
Ranking adalah suatu proses pengurutan dua sampel atau lebih berdasarkan
intensitas atau derajat atribut yang dirancang atau menurut tingkat kesukaan produk
dalam rangka memilih yang terbaik atau menghilangkan yang terjelek,dengan
maksud untuk menambah atau mengurangi jumlah suatu atribut, kualitas secara
keseluruhan atau respon pada saat yang sama (Nur Aini dkk, 2013 dalam lestari dkk ,
2013).
Uji ranking pada umumnya dilakukan untuk menentukan urutan sejumlah
komoditas atau produk yang berbeda intensitas sifatnya. Selain itu juga, uji ranking
dapat digunakan untuk memperbaiki mutu produk dan memilih contoh yang terbaik.
Dalam uji ranking, panelis diminta untuk mengurutkan sampel yang diuji menurut
intensitas mutu sensorik. Sampel diberi nomor urut dari intensitas mutu sensorik.
Dari segi jumlah contoh yang disajikan, uji peringkat mirip dengan uji skor dan uji
skala, namun dari segi penginderaan mirip dengan uji pembandingan (Anonim, 2013
dalam lestari dkk, 2013).
Uji ranking mempunyai kemudahan bagi panelis yaitu dalam memahami
instruksi dan merespon, setelah panelis mengenal sifat indrawi yang diujikan.
Kelebihan lainnya yaitu bahwa data responnya sudah merupakan data kuantitatif yang
kemudian dapat dilakukan berbagai cara menurut keperluan akuasinya. Uji ranking
mempunyai kelemahan yaitu terbatasnya jumlah contoh yang dapat diuji. Membuat
peringkat sampai 6 sampel masih mudah bagi panelis, tetapi apabila jumlah sampel
lebih dari 6, panelis akan mengalami kesulitan (Nur Aini dkk, 2013 dalam lestari dkk,
2013).
Respon rangsangan hasil pengujian ranking kemudian ditabulasi menjadi
matriks peringkat. Berdasarkan matriks peringkat dapat dilakukan beberapa cara
analisis data, yaitu:
Metode rata-rata
Metode tabel Krammer
Metode tabel fisher-yates
Metode analisis perbandingan frekuensi
Metode analisis perbandingan ganda
Metode analisis komposit. (Nur Aini dkk, 2013 dalam lestari dkk,
2013)
Langkah-langkah dalam pengujian Ranking
Tiga atau lebih sampel disajikan secara simultan/ bersamaan.
Panelis diperbolehkan untuk mencicip ulang.
Jumlah sampel sebaiknya berkisar dari 4-6 sampel yang disajikan.
Panelis diminta untuk mengurutkan sampel menurut tingkat
kesukaannya.
Menurt Supriyatna (2007) (dalam lestari dkk, 2013), uji ranking termasuk pada
uji skalar karena hasil pengujian oleh panelis telah dinyatakan dalam besaran
kesandengan jarak (interval) tertentu. Dalam uji ini panelis diminta membuat urutan
contoh-contohyang diuji menurut perbedaan tingkat mutu tingkat sensorik. Jarak atau
interval antara jenjang (ranking) ke atas dan ke bawah tidak harus sama, misalnya
jenjang no. 1 dan 2 boleh berbeda dengan jenjang nomor 2 dan nomor 3.
Dalam pengujian penjenjangan, komoditi diurutkan atau diberi nomor urut.
Urutan pertama selalu menyatakan yang paling tinggi, dan makin kebawah nomor
urut semakin besar. Angka-angka ini tidak menyatakan besar skalar melainkan nomor
urut. Dalam uji ranking, contoh pembanding tidak ada. (Supriyatna, 2007 dalam
lestari dkk, 2013)
Pada besaran skala datanya diperlakukan sebagai nilai pengukuran, karena itu
dapat diambil rata-ratanya dan dianalisis sidik ragam. Data uji rangking sebagaimana
adanya tidak dapat diperlakukan sebagai nilai besaran dan tidak dapat dianalisis sidik
ragam, tetapi mungkin dibuat rata-rata.
Keuntungan dari uji rangking adalah cepat, dapat digunakan untuk bermacam-
macam contoh, prosedur sederhana, dapat menggunakan contoh baku atau tidak, dan
memaksa adanya keputusan relatif karena tidak ada dua contoh pada rank yang sama.
Sedangkan kelemahannya adalah mengabaikan jumlah atau tingkat perbedaan.
Contoh, nilai satu set data tidak dapat dibandingkan langsung dengan nilai yang sama
pada set data lain dan bilaterdapat perbedaan yang kecil panelis merasa harus
membedakan contoh yang dianggap identik, sehingga dapat menyebabkan
inkonsistensi pada uji rangking (Oktrafina, 2010 dalam lestari dkk, 2013).
Uji ranking ini bisa mengukur pengaruh proses baru terhadap mutu produk,
yaitu untuk mengetahui apakah produk barusama atau lebih baik dari produk lama.
Selain itu juga untuk menentukan contoh terbaik atau produk yang paling digemari
konsumen, tujuan utama pemasaran produk itu.
Dengan menggunakan uji ranking, uji penjenjangan atau pengurutan ini maka
mutu produk dapat diketahui dan diurutkan. Produk kesukaan konsumen juga bisa
diketahui sehingga untuk selanjutnya jenis atau tingkat mutu produk inilah yang
dijadikan patokan dalam proses pembuatan suatu produk. Angka-angka atau nilai
hasil uji ranking yang dilakukan hanyalah nomor urut, tidak menyatakan
besaranskalar. Uji ini juga tidak menyatakan contoh pembanding sebagai komoditi
yang paling tinggi nilainya tetapi hanyalah alat atau sarana untuk pedoman dalam
membandingkan berbagai komoditi yang sama jenisnya, sedangkan kualitasnya
berbeda (Gissel, 1985 dalam lestari dkk, 2013).
Uji ranking dapat diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang ditemui
tersebut. Dalam uji rangking, tidak disertakan contoh pembanding seperti uji Duo-
Trio. Jumlah sampel yang diujikan harus minimal 2 sampel atau lebih biasanya 2-7
sampel. Pada pengujian dapat dipakai panelis terlatih atau panelis agak terlatih
ataupun tidak terlatih. Cara penilaian atau pengujian ranking dalam praktiknya
memerlukan suatu formulir pernyataan atau kuesioner untuk mendapatkan data atau
informasi yang diperlukan dalam analisis data statistiknya agar hasil pengujian dapat
disimpulkan secara pasti (Anonim, 2013 dalam lestari dkk, 2013).
Uji skoring merupakan uji yang menggunakan panelis terlatih dan benar-benar
tahu mengenai atribut yang di nilai. Tipe pengujian skoring sering digunakan untuk
menilai mutu bahan dan intensitas sifat tertentu misalnya kemanisan, kekerasan, dan
warna. Selain itu,digunakan untuk mencari korelasi pengukuran subyektif dengan
obyektif dalam rangkapengukuran obyektif (presisi alat) (Kartika dkk., 1988).
Menurut Anonim (2006), Uji skoring dilakukan dengan menggunakan
pendekatan skala atau skor yang dihubungkan dengandeskripsi tertentu dari atribut
mutu produk. Pada sistem skoring, angka digunakan untukmenilai intensitas produk
dengan susunan meningkat atau menurun.
BAB II
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikum uji skoring
mampu memberikan nilai/skor terhadap setiap contoh berdasarkan kesan yang didapat.
2. Praktikum uji rangking
Untuk memberikan peringkat atau rangking kepada setiap sampel yang di
ujikan dari 1 sampai dengan 4
BAB III
ALAT DAN BAHAN
ALAT :
- Wadah/piring tempat menyimpan makanan/sampel
- Sendok
- Tisu
- Gelas air minum
BAHAN :
Untuk uji hedonik snack chitato [rasa ayam barbeque , sapi panggang , sapi
bakar dan rasa keju]
Untuk uji mutu hedonik kacang atom [kacang atom garuda , kacang atom
dua kelinci , kacang atom sukro dan kacang atom indomaret]
Untuk uji rangking wafer 4 macam
Untuk uji skoring roti tawar 4 macam
BAB IV
PROSEDUR KERJA
1. Praktikum uji skoring
Memberikan skor terhadap setiap contoh berdasarkan kesan yang didapat dengan skala 1 sampai 4. Makin tinggi skor maka makin baik mutunya.
2. Praktikum uji rangking
Memberikan penilaian kepada masing-masing sampel dengan mengurutkan
atau memberikan tingkatan penilaian kesukaan terhadap sampel tersebut.
BAB V
HASIL PENGAMATAN
1. Uji skoring :
Kode sampel :
336 : kongguan
247 : selamat
471 : nisin
586 : tango
Warna
Fk ∑2
panelis X sampel = 77.642
11 X 4 =
6028.0772006785644 =
137.0018
JK PANELIS ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42+∑52+∑62+∑72+∑82+∑92+∑102+∑112−fk
sampel
55.41❑+41.49❑+46.21❑+59.21+46.21❑+47.66❑+63.12❑+47.12❑
¿+49.68❑+46.21❑+47.66❑−137.00184
= 550.02
4 −137.0018= 0.498245
JK SAMPEL ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42−fkpanelis
= 19.492+19.172+19.822+19.172−137.001811
= 1507.31
11 −137.0018 = 0.026006
JK TOTAL ∑1.12+∑1.22+∑1. 32+∑1.42+∑2.12+∑2.22+∑2.32+∑2.42+∑3.12+∑3.22+∑3.32+∑3.4−2+∑4.12+∑4.22+∑ 4.32+∑4.42+∑5.12+∑5.22+∑5.32+∑5.42+∑6.12+∑ 6.22+∑6.32+∑ 6.42+∑7.12+∑7.22+∑7.32+∑7.42+∑8.12+∑8.22+∑8.32+∑8.42+∑9.12+∑9.22+∑9.32+∑9.42+∑10.12+∑10.22+∑10.32+∑10.42+∑11.12+∑11.22+∑11.32+∑11.42−fk
=
2.121322+2.3452082+1.2247452+2.121322+1.8708292+1.2247452+1.8708292+2.121322+1.5811392+2.121322+1.5811392+1.2247452+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.8708292+1.8708292+2.121322+1.5811392+1.5811392+1.5811392+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.5811392+1.870829+1.5811392+1.5811392+1.5811392+2.3452082+1.5811392+1.5811392+2.121322+2.121322+2.121322+1.2247452+1.5811392+1.8708292+2.121322+1.8708292
- 137.0018
= 141.0 - 137.0018 = 3.998245
Maka di dapatkan tabel sidik ragam untuk uji skoring dengan atribut penilaian warna
Sumber Ragam Db Jk KtF Hitung F tabel 1 %
F Tabel 5%
Panelis 10 0.50 0.05 0.43Sampel 3 0.03 0.01 0.07 4.51 2.92Galat 30 3.5 0.12Total 43 4.0 0.09
Keterangan :
Menggunakan rumus n-1 Db galat = Db total-Db panelis-Db sampel Db total = jumlah panelis * jumlah sampel – 1 Kt = jk – db Mencari nilai f hitung = ktp-ktg / kts – ktg
Nilai f hitung < f tabel maka data yang di peroleh tidak signifikan dan tidak bisa di
uji lanjutan
Rasa
Fk ∑2
panelis X sampel = 77.542
11 X 4 =
6011.7230274714444 = 136.63
JK PANELIS ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42+∑52+∑62+∑72+∑82+∑92+∑102+∑112−fk
sampel
7.442+7.152+6.802+7.15+7.152+6.802+6.90+7.342
¿+6.802+7.192+6.802−136.634
= 547.09
4 −136.63= 0.141751
JK SAMPEL ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42−fkpanelis
= 19.102+18.452+19.282+20.712−136.6311
= 1505.67
11 −136.63 = 0.248691
JK TOTAL ∑1.12+∑1.22+∑1. 32+∑1.42+∑2.12+∑2.22+∑2.32+∑2.42+∑3.12+∑3.22+∑3.32+∑3.4−2+∑4.12+∑4.22+∑ 4.32+∑4.42+∑5.12+∑5.22+∑5.32+∑5.42+∑6.12+∑ 6.22+∑6.32+∑ 6.42+∑7.12+∑7.22+∑7.32+∑7.42+∑8.12+∑8.22+∑8.32+∑8.42+∑9.12+∑9.22+∑9.32+∑9.42+∑10.12+∑10.22+∑10.32+∑10.42+∑11.12+∑11.22+∑11.32+∑11.42−fk
=
2.121322+2.3452082+1.2247452+2.121322+1.8708292+1.2247452+1.8708292+2.121322+1.5811392+2.121322+1.5811392+1.2247452+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.8708292+1.8708292+2.121322+1.5811392+1.5811392+1.5811392+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.5811392+1.870829+1.5811392+1.5811392+1.5811392+2.3452082+1.5811392+1.5811392+2.121322+2.121322+2.121322+1.2247452+1.5811392+1.8708292+2.121322+1.8708292
- 136.63
= 140.0 - 136.63= 3.4
Maka di dapatkan tabel sidik ragam untuk uji skoring dengan atribut penilaian rasa
Sumber Ragam
db Jk Kt F Hitung
F tabel 1 %
F Tabel 5%
Panelis 10 0.14 0.01 0.14Sampel 3 0.25 0.08 0.83 4.51 2.92Galat 30 3.0 0.10Total 43 3.4 0.08
Keterangan :
Menggunakan rumus n-1 Db galat = Db total-Db panelis-Db sampel Db total = jumlah panelis * jumlah sampel – 1 Kt = jk – db Mencari nilai f hitung = ktp-ktg / kts – ktg
Nilai f hitung < f tabel maka data yang di
peroleh tidak signifikan dan tidak bisa di uji
lanjutan
Keseragaman pori
Fk ∑2
panelis X sampel = 75.892
11 X 4 =
5758.8749238100744 =
130.883521
JK PANELIS ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42+∑52+∑62+∑72+∑82+∑92+∑102+∑112−fk
sampel
6.902+6.842+6.802+6.80+6.802+6.802+6.90+7.192
¿+6.902+7.342+6.802−130.8835214
= 523.94
4 −130.883521= 0.101366
JK SAMPEL ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42−fkpanelis
= 18.992+19.922+18.022+18.962−130.88352111
= 1441.52
11 −130.883521 = 0.163962
JK TOTAL ∑1.12+∑1.22+∑1.32+∑1.42+∑2.12+∑2.22+∑2.32+∑2.42+∑3.12+∑3.22+∑3.32+∑3.4−2+∑4.12+∑4.22+∑ 4.32+∑4.42+∑5.12+∑5.22+∑5.32+∑5.42+∑6.12+∑ 6.22+∑6.32+∑ 6.42+∑7.12+∑7.22+∑7.32+∑7.42+∑8.12+∑8.22+∑8.32+∑8.42+∑9.12+∑9.22+∑9.32+∑9.42+∑10.12+∑10.22+∑10.32+∑10.42+∑11.12+∑11.22+∑11.32+∑11.42−fk
=
2.121322+2.3452082+1.2247452+2.121322+1.8708292+1.2247452+1.8708292+2.121322+1.5811392+2.121322+1.5811392+1.2247452+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.8708292+1.8708292+2.121322+1.5811392+1.5811392+1.5811392+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.5811392+1.870829+1.5811392+1.5811392+1.5811392+2.3452082+1.5811392+1.5811392+2.121322+2.121322+2.121322+1.2247452+1.5811392+1.8708292+2.121322+1.8708292
- 130.883521
= 134.0 - 130.883521= 3.1
Maka di dapatkan tabel sidik ragam untuk uji skoring dengan atribut penilaian keseragaman pori
Sumber Ragam
db Jk Kt F Hitung
F tabel 1 %
F Tabel 5%
Panelis 10 0.10 0.01 0.11Sampel 3 0.16 0.05 0.58 4.51 2.92Galat 30 2.9 0.10Total 43 3.1 0.07
Keterangan :
Menggunakan rumus n-1 Db galat = Db total-Db panelis-Db sampel Db total = jumlah panelis * jumlah sampel – 1 Kt = jk – db Mencari nilai f hitung = ktp-ktg / kts – ktg
Nilai f hitung < f tabel maka data yang di
peroleh tidak signifikan dan tidak bisa di uji
lanjutan
Kerenyahan
Fk ∑2
panelis X sampel = 74.052
11 X 4 =
5484.0528344362244 =
124.6376
JK PANELIS ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42+∑52+∑62+∑72+∑82+∑92+∑102+∑112−fk
sampel
6.902+6.842+6.802+6.80+6.802+6.802+6.90+7.192
¿+6.902+7.342+6.802−124.63764
= 499.74
4 −124.6376= 0.296302774
JK SAMPEL ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42−fkpanelis
= 18.992+19.922+18.022+18.962−124.637611
= 1383.09
11 −124.6376 = 0.163962
JK TOTAL ∑1.12+∑1.22+∑1. 32+∑1.42+∑2.12+∑2.22+∑2.32+∑2.42+∑3.12+∑3.22+∑3.32+∑3.4−2+∑4.12+∑4.22+∑ 4.32+∑4.42+∑5.12+∑5.22+∑5.32+∑5.42+∑6.12+∑ 6.22+∑6.32+∑ 6.42+∑7.12+∑7.22+∑7.32+∑7.42+∑8.12+∑8.22+∑8.32+∑8.42+∑9.12+∑9.22+∑9.32+∑9.42+∑10.12+∑10.22+∑10.32+∑10.42+∑11.12+∑11.22+∑11.32+∑11.42−fk
=2.121322+2.3452082+1.2247452+2.121322+1.8708292+1.2247452+1.8708292+2.121322+1.5811392+2.121322+1.5811392+1.2247452+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.8708292+1.8708292+2.121322+1.5811392+1.5811392+1.5811392+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.5811392+1.870829+1.5811392+1.5811392+1.5811392+2.3452082+1.5811392+1.5811392+2.121322+2.121322+2.121322+1.2247452+1.5811392+1.8708292+2.121322+1.8708292
- 124.6376
= 129.0 - 124.6376 = 4.4
Maka di dapatkan tabel sidik ragam untuk uji skoring dengan atribut penilaian kerenyahan
Sumber Ragam
db Jk Kt F Hitung
F tabel 1 %
F Tabel 5%
Panelis 10 0.30 0.03 0.30Sampel 3 1.10 0.37 3.70 4.51 2.92Galat 30 3.0 0.10Total 43 4.4 0.10
Keterangan :
Menggunakan rumus n-1 Db galat = Db total-Db panelis-Db sampel Db total = jumlah panelis * jumlah sampel – 1 Kt = jk – db Mencari nilai f hitung = ktp-ktg / kts – ktg
Rumus uji Duncan :
1. Mencari sx
Sx = √kt galatpanelis
= √0.1011
= 0.0087
2. Mencari nilai ssrSsr =
3. Mencari nilai Lsr :Lsr = sx * Ssr
Nilai f hitung > f tabel maka data yang di
peroleh signifikan dan harus di uji lanjutan
menggunakan uji duncan
2 3 42.89 3.04 3.12
= 0.0087 * (2.89 , 3.04 , 3.12)= 0.025 , 0.026 , 0.027
kesimpulannya :sampel wafer kongguan , selamat , nisin dan tango memiliki kerenyahan yang berbeda nyata antar satu dengan yang lainnya .
0.025 0.026 0.027 LSR
1.82 1.885 1.974 2.523Selisih
1.82 1.91 2 2.55RATA2
D C B A
2. Uji rangking Kode sampel :
548 : sari roti269 : max roti
176 : garmelia 286 : sharon
Warna
Fk ∑2
panelis X sampel =
011 X 4 =
044 = 0
JK PANELIS ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42+∑52+∑62+∑72+∑82+∑92+∑102+∑112−fk
sampel
02+02+02+0+0+02+0+02
¿+02+02+02−04
= 04 −0= 0
JK SAMPEL ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42−fkpanelis
= 1.032+5.882+−6.482+−0.432−011
= 38.46
11 −0 = 3.50
JK TOTAL ∑1.12+∑1.22+∑1.32+∑1.42+∑2.12+∑2.22+∑2.32+∑2.42+∑3.12+∑3.22+∑3.32+∑3.4−2+∑4.12+∑4.22+∑ 4.32+∑4.42+∑5.12+∑5.22+∑5.32+∑5.42+∑6.12+∑ 6.22+∑6.32+∑ 6.42+∑7.12+∑7.22+∑7.32+∑7.42+∑8.12+∑8.22+∑8.32+∑8.42+∑9.12+∑9.22+∑9.32+∑9.42+∑10.12+∑10.22+∑10.32+∑10.42+∑11.12+∑11.22+∑11.32+∑11.42−fk
=
2.121322+2.3452082+1.2247452+2.121322+1.8708292+1.2247452+1.8708292+2.121322+1.5811392+2.121322+1.5811392+1.2247452+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.8708292+1.8708292+2.121322+1.5811392+1.5811392+1.5811392+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.5811392+1.870829+1.5811392+1.5811392+1.5811392+2.3452082+1.5811392+1.5811392+2.121322+2.121322+2.121322+1.2247452+1.5811392+1.8708292+2.121322+1.8708292
- 0
= 25.3 - 0= 25.3
Maka di dapatkan tabel sidik ragam untuk uji rangking dengan atribut penilaian warna
Sumber Ragam
db Jk Kt F Hitung
F tabel 1 %
F Tabel 5%
Panelis 10 0.00 0.00 0.00Sampel 3 3.50 1.17 1.60 4.51 2.92Galat 30 21.8 0.73Total 43 25.3 0.59
Keterangan :
Menggunakan rumus n-1 Db galat = Db total-Db panelis-Db sampel Db total = jumlah panelis * jumlah sampel – 1 Kt = jk – db Mencari nilai f hitung = ktp-ktg / kts – ktg
Nilai f hitung < f tabel maka data yang di
peroleh tidak signifikan dan bisa di uji lanjutan
menggunakan uji duncan
Rasa
Fk ∑2
panelis X sampel =
011 X 4 =
044 = 0
JK PANELIS ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42+∑52+∑62+∑72+∑82+∑92+∑102+∑112−fk
sampel
02+02+02+0+0+02+0+02
¿+02+02+02−04
= 04 −0= 0
JK SAMPEL ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42−fkpanelis
= 1.032+5.882+−6.482+−0.432−011
= 77.81
11 −0 = 7.07
JK TOTAL ∑1.12+∑1.22+∑1. 32+∑1.42+∑2.12+∑2.22+∑2.32+∑2.42+∑3.12+∑3.22+∑3.32+∑3.4−2+∑4.12+∑4.22+∑ 4.32+∑4.42+∑5.12+∑5.22+∑5.32+∑5.42+∑6.12+∑ 6.22+∑6.32+∑ 6.42+∑7.12+∑7.22+∑7.32+∑7.42+∑8.12+∑8.22+∑8.32+∑8.42+∑9.12+∑9.22+∑9.32+∑9.42+∑10.12+∑10.22+∑10.32+∑10.42+∑11.12+∑11.22+∑11.32+∑11.42−fk
=
2.121322+2.3452082+1.2247452+2.121322+1.8708292+1.2247452+1.8708292+2.121322+1.5811392+2.121322+1.5811392+1.2247452+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.8708292+1.8708292+2.121322+1.5811392+1.5811392+1.5811392+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.5811392+1.870829+1.5811392+1.5811392+1.5811392+2.3452082+1.5811392+1.5811392+2.121322+2.121322+2.121322+1.2247452+1.5811392+1.8708292+2.121322+1.8708292
- 0
= 25.3 - 0= 25.3
Maka di dapatkan tabel sidik ragam untuk uji rangking dengan atribut penilaian rasa
Sumber Ragam
Db Jk Kt F Hitung
F tabel 1 %
F Tabel 5%
Panelis 10 0.00 0.00 0.00Sampel 3 7.07 2.36 3.88 4.51 2.92Galat 30 18.2 0.61Total 43 25.3 0.59
Keterangan :
Menggunakan rumus n-1 Db galat = Db total-Db panelis-Db sampel Db total = jumlah panelis * jumlah sampel – 1 Kt = jk – db Mencari nilai f hitung = ktp-ktg / kts – ktg
Rumus uji Duncan :
1. Mencari sx
Sx = √kt galatpanelis
= √0.6111
= 0.23
2. Mencari nilai ssr
Ssr =
Nilai f hitung > f tabel maka data yang di
peroleh signifikan dan harus di uji lanjutan
menggunakan uji duncan
2 3 42.89 3.04 3.12
3. Mencari nilai Lsr :Lsr = sx * Ssr
= 0.23 * (2.89 , 3.04 , 3.12)= 0.6647 , 0.6992 , 0.7176
kesimpulannya :sampel sari roti memiliki rasa berbeda nyata dengan roti tawar max roti , garmelia dan sharon begitupun hal nya dengan roti sharon yang memilki rasa yang berbeda nyata dengan semua merk roti tawar lainnya sedangkan roti max roti dan roti garmelia memiliki rasa yang tidak berbeda nyata antar keduanya.
0.6647 0.6992 0.7176 LSR
1.73 1.6953 1.8508 2.6424Selisih
1.73 2.36 2.55 3.36RATA2
C B B A
Keseragaman pori
Fk ∑2
panelis X sampel =
011 X 4 =
044 = 0
JK PANELIS ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42+∑52+∑62+∑72+∑82+∑92+∑102+∑112−fk
sampel
02+02+02+0+0+02+0+02
¿+02+02+02−04
= 04 −0= 0
JK SAMPEL ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42−fkpanelis
= 2.232+1.032+−3.692+0.432−011
= 19.83
11 −0 = 1.80
JK TOTAL ∑1.12+∑1.22+∑1.32+∑1.42+∑2.12+∑2.22+∑2.32+∑2.42+∑3.12+∑3.22+∑3.32+∑3.4−2+∑4.12+∑4.22+∑ 4.32+∑4.42+∑5.12+∑5.22+∑5.32+∑5.42+∑6.12+∑ 6.22+∑6.32+∑ 6.42+∑7.12+∑7.22+∑7.32+∑7.42+∑8.12+∑8.22+∑8.32+∑8.42+∑9.12+∑9.22+∑9.32+∑9.42+∑10.12+∑10.22+∑10.32+∑10.42+∑11.12+∑11.22+∑11.32+∑11.42−fk
=
2.121322+2.3452082+1.2247452+2.121322+1.8708292+1.2247452+1.8708292+2.121322+1.5811392+2.121322+1.5811392+1.2247452+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.8708292+1.8708292+2.121322+1.5811392+1.5811392+1.5811392+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.5811392+1.870829+1.5811392+1.5811392+1.5811392+2.3452082+1.5811392+1.5811392+2.121322+2.121322+2.121322+1.2247452+1.5811392+1.8708292+2.121322+1.8708292
- 0
= 25.3 - 0= 25.3
Maka di dapatkan tabel sidik ragam untuk uji rangking dengan atribut penilaian keseragaman pori
Sumber Ragam
db Jk Kt F Hitung
F tabel 1 %
F Tabel 5%
Panelis 10 0.00 0.00 0.00Sampel 3 1.80 0.60 0.77 4.51 2.92Galat 30 23.5 0.78Total 43 25.3 0.59
Keterangan :
Menggunakan rumus n-1 Db galat = Db total-Db panelis-Db sampel Db total = jumlah panelis * jumlah sampel – 1 Kt = jk – db Mencari nilai f hitung = ktp-ktg / kts – ktg
Nilai f hitung < f tabel maka data yang di
peroleh tidak signifikan dan tidak bisa di uji
lanjutan menggunakan uji duncan
Aroma
Fk ∑2
panelis X sampel =
011 X 4 =
044 = 0
JK PANELIS ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42+∑52+∑62+∑72+∑82+∑92+∑102+∑112−fk
sampel
02+02+02+0+0+02+0+02
¿+02+02+02−04
= 04 −0= 0
JK SAMPEL ∑12+∑ 22+∑32+∑ 42−fkpanelis
= 2.232+1.032+−3.692+0.432−011
= 20.34
11 −0 = 1.85
JK TOTAL ∑1.12+∑1.22+∑1. 32+∑1.42+∑2.12+∑2.22+∑2.32+∑2.42+∑3.12+∑3.22+∑3.32+∑3.4−2+∑4.12+∑4.22+∑ 4.32+∑4.42+∑5.12+∑5.22+∑5.32+∑5.42+∑6.12+∑ 6.22+∑6.32+∑ 6.42+∑7.12+∑7.22+∑7.32+∑7.42+∑8.12+∑8.22+∑8.32+∑8.42+∑9.12+∑9.22+∑9.32+∑9.42+∑10.12+∑10.22+∑10.32+∑10.42+∑11.12+∑11.22+∑11.32+∑11.42−fk
=
2.121322+2.3452082+1.2247452+2.121322+1.8708292+1.2247452+1.8708292+2.121322+1.5811392+2.121322+1.5811392+1.2247452+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.8708292+1.8708292+2.121322+1.5811392+1.5811392+1.5811392+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.8708292+1.5811392+1.5811392+1.870829+1.5811392+1.5811392+1.5811392+2.3452082+1.5811392+1.5811392+2.121322+2.121322+2.121322+1.2247452+1.5811392+1.8708292+2.121322+1.8708292
- 0
= 25.3 - 0= 25.3
Maka di dapatkan tabel sidik ragam untuk uji rangking dengan atribut penilaian aroma
Sumber Ragam
db Jk Kt F Hitung
F tabel 1 %
F Tabel 5%
Panelis 10 0.00 0.00 0.00Sampel 3 1.85 0.62 0.79 4.51 2.92Galat 30 23.5 0.78Total 43 25.3 0.59
Keterangan :
Menggunakan rumus n-1 Db galat = Db total-Db panelis-Db sampel Db total = jumlah panelis * jumlah sampel – 1 Kt = jk – db Mencari nilai f hitung = ktp-ktg / kts – ktg
Nilai f hitung < f tabel maka data yang di
peroleh tidak signifikan dan tidak bisa di uji
lanjutan menggunakan uji duncan
BAB VI
PEMBAHASAN
Uji organoleptik adalah atau uji indera atau uji sensori merupakan cara
pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk
pengukuran daya penerimaan terhadap produk.Pengujian organoleptik
mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik
dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan
lainnya dari produk (http://id.wikipedia.org/wiki/Uji_organoleptik, 2014)
Pengujian organoleptik dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
kelompok uji pembedaan (different test), kelompok uji pemilihan (preference
test), kelompok uji deskriptif (uji analitik), dan kelompok uji skalar (Soekarto,
1985 dalam lestari dkk, 2013).
Pada praktikum kali ini kami melakukan beberapa pengujian ,
diantaranya adalah uji skoring dan uji rangking . dimana dalam uji skoring
sampel yang di sediakan adalah wafer dengan empat merk yang berbeda,
dalam praktikum uji skoring ini kita harus memberikan skor terhadap sampel
yang kita sukai. Sedangkan dalam praktikum uji rangking yaitu kita harus
mengurutkan sampel mana yang kita sukai dan memberikan rangking kepada
setiap sampel , semakin kecil nilai yang di berikan maka semakin baik mutu
dan kualitasnya.
Setelah menganalisis data dari kelompok kami di dapatlah hasil untuk
pengujian skoring dengan atribut penilaiannya warna , rasa , keseragaman
pori, dan kerenyahan seperti yang sudah tertera di tabel hasil pengamatan .
Untuk atribut warna dari uji skoring ini setelah di analisis
menggunakan tabel sidik ragam ternyata nilai f hitung sampel lebih kecil dari
f tabel sampel maka dapat di katakan bahwa data yang di peroleh tidak
signifikan , bisa di lihat pula bahwa nilai f hitung panelisnya juga < f tabel
panelis sehingga pada pengujian uji skoring dengan atribut penilaian warna ini
panelis tidak terlatih itu artinya panelis tidak dapat membedakan setiap warna
yang berbeda-beda pada sampel yang di sajikan atau dengan kata lain menurut
panelis wafer dengan merk kongguan , selamat , nisin dan tango memiliki
keseragaman warna yang tidak berbeda nyata antar satu dan yang lainnya dan
hal ini lah yang mengakibatkan data yang di peroleh tidak signifikan .
Untuk atribut rasa dalam uji skoring yaitu nilai f hitung sampel lebih
kecil Dari pada nilai f tabelnya sehingga data yang di peroleh tidak
signifikan sama halnya dengan pengujian uji skoring terhadap atribut warna,
bahwa nilai f hitung panelisnya pun < nilai f tabel panelisnya. akan tetapi
tetap saja karena data yang di peroleh tidak signifikan dan panelis tidak dapat
membedakan setiap rasa pada brand wafer yang berbeda-beda maka
berdasarkan hal itu wafer dengan merk kongguan , merk selamat , merk nisin
dan merk tango memiliki rasa yang tidak berbeda nyata antar satu dengan
yang lainnya.
Untuk atribut keseragaman pori dalam uji skoring yaitu nilai f hitung
sampel lebih kecil dari nilai f tabelnya sehingga data yang di peroleh tidak .
sehingga berdasarkan penilaian panelis terhadap sampel yang di sajikan yaitu
wafer dengan empat merk yang berbeda bahwa keempat merk wafer tersebut
memiliki keseragaman pori yang tidak berbeda nyata antar satu dengan yang
lainnya . hal ini dapat di katakan bahwa panelis menganggap tidak adanya
perbedaan antar satu wafer dengan yang lain karena pori-pori wafernya juga
yang sangat kecil dan kasat mata.
Terakhir dalam uji skoring yaitu atribut kerenyahan nilai f hitung
sampel lebih besar Dari pada nilai f tabel sehingga data yang di peroleh
signifikan, maka harus di lanjutkan menggunakan uji lanjutan Duncan ,
dengan tujuan supaya kita dapat mengetahui bagaimanakah penilaian panelis
terhadap kerenyahan dari semua merk wafer tersebut . dan dapat di lihat dari
tabel uji Duncan yang di sajikan dalam tabel hasil pengamatan bahwa sampel
wafer kongguan , selamat , nisin dan tango memiliki kerenyahan yang berbeda
nyata antar satu dengan yang lainnya .
Selanjutnya yaitu uji rangking , seperti yang sudah di jelaskan
sebelumnya Berbeda dengan uji skoring, uji rangking tidak memberiakan
skor yang kita inginkan untuk menilai sampel mana yang menurut kita paling
baik melainkan mengurutkan dan memberikan rangking atau urutan sampel
manakah yang lebih baik . pada praktikum uji rangking sampel yang di
jadikan pengujian yaitu roti dengan empat jenis merk yang berbeda yaitu sari
roti , max roti , garmelia dan sharon dengan atribut pengujiannya adalah
warna, rasa , aroma dan keseragaman pori .
Untuk atribut warna dari uji rangking ini sama halnya dengan atribut
warna pada pengujian uji rangking yaitu setelah di analisis menggunakan
tabel sidik ragam ternyata nilai f hitung sampel lebih kecil dari f tabel sampel
maka dapat di katakan bahwa data yang di peroleh tidak signifikan , bisa di
lihat pula bahwa nilai f hitung panelisnya juga < f tabel panelis sehingga pada
pengujian uji skoring atribut warna ini panelis tidak terlatih itu artinya panelis
tidak dapat membedakan setiap warna yang berbeda-beda pada sampel yang
di sajikan atau dengan kata lain menurut panelis roti tawar dari empat merk
yang berbeda yaitu sari roti , max roti , garmelia dan sharon memiliki
keseragaman warna yang tidak berbeda nyata antar satu dan yang lainnya dan
hal ini lah yang mengakibatkan data yang di peroleh tidak signifikan .
Untuk atribut rasa dari uji rangking ini setelah di analisis
menggunakan tabel sidik ragam ternyata nilai f hitung sampelnya lebih besar
dari nilai f tabelnya sehingga data yang di peroleh signifikan dan harus di uji
lanjutan menggunakan uji Duncan . dan setelah di analisis menggunakan uji
Duncan dapat di simpulkan bahwa sampel sari roti memiliki rasa berbeda
nyata dengan roti tawar max roti , garmelia dan sharon begitupun hal nya
dengan roti sharon yang memilki rasa yang berbeda nyata dengan semua merk
roti tawar lainnya sedangkan roti max roti dan roti garmelia memiliki rasa
yang tidak berbeda nyata antar keduanya
Untuk atribut keseragaman pori dari uji rangking ini setelah di analisis
menggunakan tabel sidik ragam ternyata nilai f hitung sampelnya sama
seperti atribut warna yaitu lebih kecil dari f tabelnya sehingga sama data yang
di peroleh juga tidak signifikan dan tidak bisa di uji lanjutan dan berdasarkan
penghitungan juga bahwa nilai f hitung panelisnya juga < dari nilai f tabelnya
maka dapat di katakan dalam pengujian ini panelis tidak terlatih sehingga
berdasarkan data menurut panelis bahwa penilaian atribut keseragaman pori
roti tawar dari empat merk yang berbeda yaitu sari roti , max roti , garmelia
dan sharon memiliki keseragaman pori yang tidak berbeda nyata antar satu
dan yang lainnya.
Terakhir dalam pengujian uji rangking ini yaitu penilaian terhadap
atribut aroma , pada atribut aroma ini nilai f hitungnya juga lebih kecil dari
nilai f tabelnya maka data yang di dapatkan tidak signifikan dan tidak bisa di
uji lanjutan . hal yang menyebabkannya yaitu para panelis kurang peka dalam
penilaian ini mungkin ada sedikit gangguan terhadap indera penciumannya
atau panelis beranggapan bahwa bau yang di keluarkan oleh semua sampel
sama maka menurut panelis aroma dari sampel roti tawar dengan merk sari
roti , max roti , garmelia dan Sharon memilki aroma yang tidak berbeda
nyata .
BAB VII
KESIMPULAN
1. Uji skoring
Untuk uji skoring ini semua atribut penilaian berdasarkan analisis data dari
tabel sidik ragam menunjukan data yang di peroleh tidak signifikan kecuali
dalam penilaian pada atribut kerenyahan sehingga baik atribut warna , rasa ,
dan keseragaman pori tidak berbeda nyata antar satu merk wafer dan lainnya.
2. Uji mutu hedonik
Untuk uji rangking sama halnya dengan uji skoring bahwa panelis kurang peka sehingga data yang di peroleh tidak signifikan dan tidak dapat di uji lanjutan dengan uji Duncan kecuali untuk penilaian atribut rasa dan dapat di katakan bahwa penilaian uji rangking untuk semua atribut penilaian yaitu warna , aroma dan kesseragaman pori tidak memilki perbedaan artinya tidak berbeda nyata antar satu merk dengan merk yang lainnya dan dapat di lihat bahwa pada uji rangking ini panelis mendapatkan data yang signifikan pada penilaian atribut rasa dengan hasil yang di dapatkan bahwa sampel sari roti memiliki rasa berbeda nyata dengan roti tawar max roti , garmelia dan sharon begitupun hal nya dengan roti sharon yang memilki rasa yang berbeda nyata dengan semua merk roti tawar lainnya sedangkan roti max roti dan roti garmelia memiliki rasa yang tidak berbeda nyata antar keduanya.
DAFTAR PUSTAKA
s.susiwi.2009.penilaian organoleptik.(online) tersedia di :
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195109191980
032-SUSIWI/SUSIWI-32%29._Penilaian_Organoleptik.pdf di [akses pada 5
november 2014]
anonym.2013. uji rangking .(online) tersedia di :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26221/4/Chapter%20I.pdf
[di akses pada tanggal 5 november 2014]
lestari,dkk.2012. laporan praktikumevaluasi sensori .(online) tersedi :
https://www.academia.edu/5371066/Laporan_Evaluasi_Sensori_Uji_RANK
ING [di akses pada tanggal 5 november 2014]