43
STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Makalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA Dosen : Prof. Sukardjo Disusun Oleh : Laila Rina Munajah (08312241024) Lutfaatul Atika Ningrum (08312241026) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Makalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA

Dosen : Prof. Sukardjo

Disusun Oleh :

Laila Rina Munajah (08312241024)

Lutfaatul Atika Ningrum (08312241026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011

Page 2: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Adanya otonomi daerah/desentralisasi menimbulkan penyelenggaraan pendidikan

yang memiliki tujuan pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kekhasan kondisi dan

potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun

oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan

kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Kurikulum yang sesuai dengan keadaan ini

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengacu pada standar

nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan nasional. Standar nasional

pendidikan ada 8, yaitu sebagai berikut :

Standar Isi

Standar Proses

Standar Kompetensi Lulusan

Standar tenaga kependidikan

Standar Sarana dan Prasarana

Standar pengelolaan

Standar Pembiayaan

Standar Penilaian Pendidikan

Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan

mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, produktif, dan berdaya

saing tinggi dalam pergaulan nasional maupun internasional. Untuk menjamin

tercapainya tujuan pendidikan tersebut, Pemerintah telah mengamanatkan penyusunan

delapan standar nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar

nasional pendidikan adalah kriteria minimum tentang sistem pendidikan di seluruh

Page 3: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pelaksanaan pembelajaran dalam

pendidikan nasional berpusat pada peserta didik agar dapat:

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

(b) belajar untuk memahami dan menghayati,

(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan

(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya sarana dan prasarana

yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan

minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana.Standar sarana dan

prasarana ini untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang

pendidikan dasar dan menengah yaitu: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Hal inilah yang mendasari pembahasan dalam

makalah yang berjudul “Standar Sarana dan Prasarana”, yang terdiri dari pengertian,

jenis, dasar hukum, kriteria umum, serta administrasi sarana dan prasarana.

B. Rumusan Masalah

Apakah yang dimaksud dengan standar sarana dan prasarana pendidikan ?

Bagaimana sarana dan prasarana yang menunjang dalam pendidikan khususnya bidang sains?

C. Tujuan

Untuk mengetahui pengertian dari sarana dan prasarana pendidikan

Untuk mengetahui sarana dan prasaran pendidikan yang menunjang khususnya dalam bidang

sains

Page 4: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dalam buku M. Ali Sabri yang berjudul “Ilmu Pendidikan” disebutkan bahwa

menurut para ahli pendidikan ada lima factor yang dapat mempengaruhi proses belajar

mengajar, kelima factor tersebut yaitu pendidik, peserta didik, tujuan, alat dan

lingkungan. Ketidakadaan salah satu dari faktor tersebut menyebabkan proses belajar

mengajar tidak dapat dilaksanakan. Bahkan walaupun kelima faktor tersebut ada, proses

belajar mengajar masih dapat memperoleh hasil yang minimal. Hasil belajar mengajar

dapat ditingkatkan dengan menggunakan sarana dan prasana penunjang yang tepat.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, “sarana adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan sebagai alat dalam mencapai suatu maksud atau tujuan”. Menurut E.

Mulyasa, Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung

dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar,

seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran”. Menurut

Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, “Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses

belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian

tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien”.

Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan sarana pendidikan

adalah fasilitas-fasilitas yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar

agar tujuan pembelajaran tercapai.

Sedangkan pengertian prasarana berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia yaitu

“segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses”.

Menurut Ibrahim Bafadal bahwa “prasarana pendidikan adalah semua perangkat

kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan

di sekolah”. Jadi, dari pengertian tersebut dapat disimpulkan prasarana pendidikan

Page 5: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

merupakan segala sesuatu yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan.

Sarana dan prasarana pendidikan menjadi penting karena mutu pendidikan dapat

ditingkatkan melalui pengadaan sarana dan prasarana. Pemerintah melalui menteri

pendidikan menerbitkan peraturan pemerintah No. 24 tahun 2007 tentang standar sarana

dan prasarana. Standar sarana dan prasarana berdasarkan PP No.19 tahun 2005 tentang

standar nasional pendidikan merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,

perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan

berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar sarana

dan prasarana ini mencakup :

1. Kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media

pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi,

serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah / madrasah,

2. Kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan

instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah / madrasah.

2. Jenis sarana dan prasarana

Fasilitas atau benda-benda sarana pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis atau

sifatnya, yaitu:

1. Ditinjau dari fungsinya terhadap PBM, prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung

(kehadirannya tidak sangat menentukan). Sedangkan sarana pendidikan berfungsi

langsung (kehadirannya sangat menentukan) terhadap PBM.

2. Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik dan

fasilitas nonfisik.

Page 6: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

3. Ditinjau dari sifat barangnya, benda-benda pendidikan dapat dibedakan menjadi barang

bergerak dan barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung

pelaksanaan tugas.

Secara singkat ketiga tinjauan fasilitas atau benda-benda pendidikan tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Ditinjau dari fungsinya terhadap Proses Belajar Mengajar (PBM), prasarana

pendidikan berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak sangat menentukan).

Termasuk dalam prasarana pendidikan adalah tanah, halaman, pagar, tanaman,

gedung/bangunan sekolah, jaringan jalan, air, listrik, telepon, serta perabot/mobiler.

Sedangkan sarana pendidikan berfungsi langsung (kehadirannya sangat menentukan)

terhadap PBM, seperti alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media pendidikan.

2. Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik dan

fasilitas nonfisik. Fasilitas fisik atau fasilitas material yaitu segala sesuatu yang

berwujud benda mati atau dibendakan yang mempunyai peran untuk memudahkan

atau melancarkan sesuatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis, komputer, perabot,

alat peraga, model, media, dan sebagainya. Fasilitas nonfisik yakni sesuatu yang bukan

benda mati, atau kurang dapat disebut benda atau dibendakan, yang mempunyai

peranan untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti manusia, jasa,

uang.

3. Ditinjau dari sifat barangnya, benda-benda pendidikan dapat dibedakan menjadi barang

bergerak dan barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung pelaksanaan

tugas.

a. Barang bergerak atau barang berpindah/dipindahkan dikelompokkan menjadi barang

habis-pakai dan barang tak habis pakai.

1) Barang habis-pakai ialah barang yang susut volumenya pada waktu

dipergunakan, dan dalam jangka waktu tertentu barang tersebut dapat susut

terus sampai habis atau tidak berfungsi lagi, seperti kapur tukis, tinta, kertas,

Page 7: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

spidol, penghapus, sapu dan sebagainya. (Keputusan Menteri Keuangan Nomor

225/MK/V/1971 tanggal 13 April 1971).

2) Barang tak-habis-pakai ialah barang-barang yang dapat dipakai berulang kali

serta tidak susut volumenya semasa digunakan dalam jangka waktu yang relatif

lama, tetapi tetap memerlukan perawatan agar selalu siap-pakai untuk

pelaksanaan tugas, seperti mesin tulis, komputer, mesin stensil, kendaraan,

perabot, media pendidikan dan sebagainya.

b. Barang tidak bergerak ialah barang yang tidak berpindah-pindah letaknya atau tidak

bisa dipidahkan, seperti tanah, bangunan/gedung, sumur, menara air, dan

sebagainya.

Sedangkan jenis-jenis prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi

dua macam, yaitu:

1. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar

mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktek keterampilan, dan

ruang laboratorium.

2. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar

mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar

mengajar. Beberapa contoh tentang prasarana sekolah jenis terakhir tersebut di

antaranya adalah ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah,

kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan

tempat parkir kendaraan.

3. Dasar Hukum Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana merupakan kebutuhan utama sekolah yang harus

terpenuhi sesuai dengan amanat Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

tahun 2003, PP No 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24

Page 8: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

tahun 2007. Selain itu, juga harus memenuhi dari ketentuan pembakuan sarana dan

prasarana pendidikan yang telah dijabarkan dalam:

(1) Keputusan Mendiknas Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Pendidikan;

(2) Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah Pertama Tahun 2004 dari

Direktorat Pembinaan SMP; dan (3) Panduan Pelaksanaan dan Panduan Teknis

Program Subsidi Imbal Swadaya: Pembangunan Ruang Laboratorium Sekolah Tahun

2007 dari Direktorat Pembinaan SMP. Standar sarana dan prasarana pendidikan yang

dimaksudkan di sini baik mengenai jumlah, jenis, volume, luasan, dan Iain-lain sesuai

dengan kategori atau tipe sekolahnya masing-masing.

Landasan hukum dikeluarkannya standar sarana dan prasarana yaitu berdasarkan:

1. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab XII Pasal 45

tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan berbunyi :

(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan

prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan

kejiwaan peserta didik.

(2) Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua

satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut

dengan peraturan pemerintah

2. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan pemerintah yang mengatur standar sarana dan prasarana tercantum

dalam peraturan pemerintah No.24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana

yang berbunyi:

Pasal 1

Page 9: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

(1) Standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI),

sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah

menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana

dan kriteria minimum prasarana.

(2) Standar Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada

Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman permanen dan

terpencil yang penduduknya kurang dari 1000 (seribu) jiwa dan yang tidak bisa

dihubungkan dengan kelompok yang lain dalam jarak tempuh 3 (tiga) kilo meter

melalui lintasan jalan kaki yang tidak membahayakan dapat menyimpangi standar

sarana dan prasarana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.

Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

4. Kriteria Minimum Sarana dan Prasarana

Berdasarkan PP No.24 tahun 2007, beberapa kriteria minimum standar sarana dan

prasarana yaitu sebagai berikut:

a. Lahan

1. Lahan tiap satuan pendidikan harus memenuhi ketentuan rasio luas lahan terhadap

jumlah siswa

2. Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan

jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

3. Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis sempadan

sungai dan jalur kereta api.

Page 10: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

4. Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut.

a. Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No. 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian

Pencemaran Air.

b. Kebisingan, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor 94/MENKLH/1992

tcntang Baku Mutu Kebisingan.

c. Pencemaran udara, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor 02/MEN

KLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.

5. Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan daerah tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain yang lebih rinci dan

mengikat, dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah setempat.

6. Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari

pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-Perundangan yang

berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun.

b. Bangunan

1. Bangunan gedung untuk setiap satuan pendidikan memenuhi ketentuan rasio

minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti tercantum pada lampiran PP

No 24 tahun 2007

2. Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta

didik kurang dari kapasitas maksimum kelas, lantai bangunan juga memenuhi

ketentuan luas minimum seperti tercantum pada lampiran PP No.24 tahun 2007

3. Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari:

a. Koefisien dasar bangunan maksimum 30 %;

b. Koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan gedung yang

ditetapkan dalam Peraturan Daerah;

Page 11: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

c. Jarak bebas bangunan gedung yang meliputi garis sempadan bangunan gedung

dengan as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau jaringan

tegangan tinggi, jarak antara bangunan gedung dengan batas-batas persil, dan

jarak antara as jalan dan pagar halaman yang ditetapkan dalam Peraturan

Daerah.

4. Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan berikut.

a. Memiliki struktur yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi pembebanan

maksimum dalam mendukung beban muatan hidup dan beban muatan mati, serta

untuk daerah/zona tertentu kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan

alam lainnya.

b. Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan

menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.

5. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan berikut.

a. Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang

memadai.

b. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi

kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan

tempat sampah, serta penyaluran air hujan.

c. Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan

tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

6. Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan

nyaman termasuk bagi penyandang cacat.

7. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kenyamanan berikut.

Page 12: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

a. Bangunan gedung mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu

kegiatan pembelajaran.

b. Setiap ruangan memiliki temperatur dan kelembaban yang tidak melebihi kondisi

di luar ruangan.

c. Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.

8. Bangunan gedung bertingkat memenuhi persyaratan berikut.

a. Maksimum terdiri dari tiga lantai.

b. Dilengkapi tangga yang mempertimbangkan kemudahan, keamanan,

keselamatan, dan kesehatan pengguna.

9. Bangunan gedung dilengkapi sistem keamanan berikut.

a. Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi jika

terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.

b. Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah

yang jelas.

10. Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.

11. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi

secara profesional.

12. Kualitas bangunan gedung minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19

Tahun 2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU.

13. Bangunan gedung sekolah baru dapat bertahan minimum 20 tahun.

14. Pemeliharaan bangunan gedung sekolah adalah sebagai berikut.

Page 13: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

a. Pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun

jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik,

dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun.

b. Pemeliharaan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka

kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 20

tahun.

15. Bangunan gedung dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Kelengkapan prasarana

Sebuah tingkat satuan pendidikan harus memiliki prasarana yang telah ditetapkan

dalam PP No.24 tahun 2007. Berikut ini kelengkapan prasarana untuk satuan

pendidikan SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MAN pendidikan umum:

Sarana dan Prasarana SD/MI SMP/MTs SMA/MA

Ruang Kelas √ √ √

Ruang Perpustakaan √ √ √

Ruang Pimpinan √ √ √

Ruang Guru √ √ √

Ruang UKS √ √ √

Ruang Sirkulasi √ √ √

Ruang Konseling √ √ √

Ruang Organisasi √ √

Ruang Lab IPA √ √

Ruang Lab Fisika √

Ruang Lab Kimia √

Ruang Lab Biologi √

Ruang Lab Komputer √

Ruang Lab Bahasa √

Page 14: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

Ruang Tata Usaha √ √

Tempat Beribadah √ √ √

Gudang √ √ √

Tempat Bermain/Olah Raga √ √ √

Kamar Mandi √ √ √

Kelengkapan prasarana tersebut adalah kelengkapan minimal yang harus dimiliki

oleh setiap tingkat satuan pendidikan, artinya setiap tingkat satuan pendidikan dapat

memiliki lebih dari prasarana yang telah ditentukan. Prasarana tersebut dilengkapi

dengan sarana seperti meja, bangku, papan tulis, lemari, buku dan media pembelajaran

lain. Kriteria minimum sarana untuk setiap prasarana tersebut tercantum dalam PP

No.24 tahun 2007 untuk setiap tingkat satuan pendidikan.

Berikut ini adalah beberapa istilah yang berhubungan dengan sarana dan prasarana

sekolah.

Perabot adalah sarana pengisi ruang.

Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk

pembelajaran.

Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu

komunikasi dalam pembelajaran.

Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar.

Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan

guru untuk setiap mata pelajaran.

Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan

guru.

Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu.

Page 15: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

Sumber belajar selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs

(website), dan compact disk.

Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu relatif

singkat seperti kapur

Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan

untuk mendukung fungsi sekolah/madrasah.

Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang

berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi.

Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana

sekolah/madrasah meliputi bangunan, lahan praktik, lahan untuk prasarana

penunjang, dan lahan pertamanan.

Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi

sekolah/madrasah.

Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak

memerlukan peralatan khusus.

Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari

berbagai jenis bahan pustaka.

Ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktik yang

memerlukan peralatan khusus.

Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan

sekolah/madrasah.

Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan

menerima tamu. 21. Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi

sekolah/madrasah.

Page 16: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan konseling

dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.

Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan

kesehatan dini dan ringan di sekolah/madrasah.

Tempat beribadah adalah tempat warga sekolah/madrasah melakukan ibadah yang

diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.

Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan

pengelolaan organisasi peserta didik.

Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.

Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas,

peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi, dan arsip sekolah /

madrasah.

Ruang sirkulasi adalah ruang penghubung antar bagian bangunan sekolah/madrasah.

Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan

sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olah raga.

Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik dapat

melakukan kegiatan bebas.

Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada satu satuan

kelas.

5. Administrasi Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung sesuai

dengan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar berfungsi maksimal, diperlukan aturan

yang jelas dan pengetahuan tentang administrasi sarana dan prasarana. Administrasi sarana

dan prasarana merupakan keseluruhan pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan

Page 17: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

terhadap sarana dan prasarana. Kegiatan dalam administrasi sarana dan prasarana

pendidikan meliputi:

1. Perencanaan

Merupakan kegiatan penyusunan daftar sarana dan prasarana yang dibutuhkan

sekolah, penyusunan ini didasarkan atas pertimbangan bahwa:

a. Kebutuhan sekolah berkembang;

b. Adanya sarana dan prasarana yang rusak;

c. Untuk persediaan sarana dan prasarana.

2. Pengadaan sarana dan prasarana

Merupakan kegiatan menghadirkan sarana dan prasarana untuk menunjang proses

belajar mengajar. Pengadaan sarana dan prasarana dapat menggunakan dana rutin, dana

dari masyarakat atau dana bantuan dari pemerintah daerah atau anggota masyarakat lain.

Pengadaan sarana dan prasarana dapat dilakukan dengan; pembelian; pembuatan

sendiri; pendaurulangan; hibah; penyewaan dan pinjaman.

3. Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan persediaan

sarana dan prasarana di gudang. Penyimpanan bersifat sementara bertujuan agar sarana

dan prasarana tidak rusak sebelum tiba waktu pemakaiannya. Penyimpanan harus

memperhatikan sifat barang agar tidak rusak selama proses penyimpanan dan tidak

menurunkan nilai guna dari barang.

4. Inventarisasi

Inventarisasi merupakan kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggaraan,

pengaturan dan pencatatan barang-barang yang menjadi milik sekolah bersangkutan.

Daftar inventaris barang merupakan dokumen yang berisi jenis dan jumlah barang

Page 18: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

bergerak maupun tidak bergerak yang menjadi milik dan dikuasai Negara dan di bawah

tanggung jawab sekolah yang bersangkutan.

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan kegiatan pencegahan kerusakan suatu barang.

Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang yaitu dengan menggunakannya hati-hati.

Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai

keahlian di bidang tersebut. Kegiatan pemeliharaan meliputi:

a. Perawatan

b. Pencegahan kerusakan

c. Penggantian ringan

Pemeliharaan tidak sama dengan rehabilitasi, rehabilitasi merupakan perbaikan

berskala besar dan hanya dilakukan pada waktu tertentu. Pemeliharaan dilakukan secara

kontinu.

6. Penghapusan

Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang-barang milik Negara/daerah dari

daftar inventaris karena barang tersebut dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna

atau sudah tidak berfungsi lagi atau pemeliharaannya sudah terlalu mahal.

7. Pengawasan

Pengawasan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pengamatan, pemerikasaan

dan penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana sekolah. Hal ini

untuk menghindari penggelapan, penyimpangan atau penyalahgunaan. Pengawasan

dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana tersebut.

Pengawasan dapat dilakukan oleh kepala sekolah atau aparat lain yang berwenang.

6. Sarana Dan Prasarana Dalam Laboratorium IPA

Page 19: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

Standar laboratorium IPA diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no

24 tahun 2007 tanggal 28 Juni 2007. Ruang laboratorium IPA mencakup :

a) Fungsi laboratorium

b) Ukuran laboratorium

c) Fasilitas laboratorium

d) Jenis, rasio dan deskripsi sarana laboratorium IPA

Pengelolaan adalah kegiatan menggerakkan sekelompok orang (SDM), keuangan,

peralatan, fasilitas dan atau segala obyek fisik lainnya secara efektif dan efisien untuk

mencapai tujuan atau sasaran tertentu yang di harapkan secara optimal. Dalam konteks

laboratorium, pengelolaannya menyangkut beberapa aspek yaitu:

I. Perencanaan

Proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus

dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien

II. Penataan

Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di

laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat / bahan tersebut berkaitan

erat dengan keteraturan dalam penyimpanan maupun kemudahan dalam

pemeliharaan. Yang harus diketahui sebelum menata alat dan bahan adalah :

• Mengenali alat dan fungsinya

• Mengenali sifat bahan

• Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian

• Keperangkatan

• Nilai/harga alat

• Kualitas alat tersebut dan kelangkaannya

• Bahan dasar penyusun alat

Page 20: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

• Bentuk dan ukuran alat

• Bobot/berat alat

Dalam penyimpanan alat dan bahan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

Penyimpanan alat

• Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa

dan alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya dipisah

• Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya dikumpulkan menurut golongan

percobaannya

• Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan disimpan

tersendiri ditempat khusus.

• Alat-alat untuk percobaan biologi umumnya disimpan menurut judul

percobaan atau dapat dilakukan berdasarkan atas bahan alat

Penyimpanan bahan

• Bahan-bahan yang sering dipakai

• Bahan-bahan yang boleh diambil sendiri seperti larutan encer dari beberapa

spritus, gliserin, minyak, dll

• Bahan yang jarang dipakai

• Bahan-bahan yang berbahaya (beracun, radioaktif, mudah terbakar atau

mudah meledak).

III. Pengadministrasian

Pengadministrasian laboratorium dimaksudkan adalah suatu proses pencatatan

atau inventarisasi fasilitas dan aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian

yang tepat semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan

sistematis. Dalam pengadministrasian laboratorium hal-hal yang harus dikerjakan

yaitu :

Buku inventarisasi alat

Page 21: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

Kartu stok

Daftar alat bahan sesuai LKS

Label

Format permintaan /peminjaman alat

Program semester kegiatan laboratorium

Buku harian kegiatan laboratorium

Jadwal kegiatan laboratorium

IV. Pengamanan, Perawatan Dan Pengawasan

Dalam Pengelolaan laboratorium IPA ada beberapa hal yang harus dilaksanakan

yaitu:

• Sarana pengaman yang diperlukan yaitu :

Saluran air dengan kran dan shower

Saluran gas dengan kran sentral

Jaringan listrik yang dilengkapi dengan sekering atau pemutus arus

Kotak P3K yang berisi lengkap obat

Nomor telepon kantor pemadam kebakaran, rumah sakit, dan dokter

Alat pemadam kebakaran yang siap pakai dan mudah dijangkau

Bak berisi pasir kering dengan sekop

Selimut anti api

Aturan dan tata tertib penanggulangan kecelakaan

• Memelihara kelancaran penggunaan laboratorium dengan cara :

Jadwal penggunaan laboratorium yang jelas

Tata tertib laboratorium yang dilaksanakan dgn tegas

Alat penanggulangan kecelakaan: pemadam kebakaran, kotak p3k, dll dalam

keadaan baik dan dipahami

Menyediakan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum

Page 22: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

Pengawasan dalam laboratorium IPA dilakukan dengan cara membentuk

Organisasi laboratorium IPA, dengan struktur yang terdiri dari :

Kepala sekolah

Wakasek bidang sarana

Wakasek bidang kurikulum

Penanggung jawab teknis laboratorium

Koordinator laboratorium

Laboran

7. Standar Sarana Dan Prasarana Ruang Laboratorium IPA Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)

1) Ruang laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran IPA secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

2) Ruang laboratorium IPA dapat menampung minimum satu rombongan belajar.

3) Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan

belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium

48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang

laboratorium IPA 5 m.

4) Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk memberi pencahayaan yang

memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.

5) Tersedia air bersih.

Tabel 2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium IPA

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi 1 buah/peserta didik,

ditambah

1 buah/guru

Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan.

1.2 Meja peserta 1 buah/7 peserta didik Kuat dan stabil.

Page 23: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

No Jenis Rasio Deskripsi

didik

Ukuran memadai untuk menampung kegiatan peserta didik secara berkelompok maksimum 7 orang.

1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat dan stabil.

Luas meja memungkinkan untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan.

Tinggi meja memungkinkan seluruh peserta didik dapat mengamati percobaan yang didemonstrasikan.

1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat dan stabil.

Ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan.

1.5 Lemari alat 1 buah/lab Ukuran memadai untuk menampung semua alat.

Tertutup dan dapat dikunci.

1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Ukuran memadai untuk menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat.

Tertutup dan dapat dikunci.

1.7 Bak cuci 1 buah/2 kelompok, ditambah 1 buah di ruang persiapan.

Tersedia air bersih dalam jumlah memadai.

2 Peralatan Pendidikan

2.1 Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50 cm,

ketelitian 1 mm.

2.2 Jangka sorong 6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm.

2.3 Timbangan 3 buah/lab Memiliki ketelitian berbeda.

2.4 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.

2.5 Rol meter 1 buah/lab Panjang minimum 5 m,

Page 24: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

No Jenis Rasio Deskripsi

ketelitian 1 mm.

2.6 Termometer

100 C

6 buah/lab Ketelitian 0,5 derajat.

2.7 Gelas ukur 6 buah/lab Ketelitian 1 ml.

2.8 Massa logam 3 buah/lab Dari jenis yang berbeda,

minimum massa 20 g.

2.9 Multimeter AC/DC, 10 kilo ohm/volt

6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus, dan hambatan.

Batas minimum ukur arus

100 mA-5 A.

Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100 mV-50 V.

Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250 V.

2.10 Batang magnet 6 buah/lab Dilengkapi dengan potongan berbagai jenis logam.

2.11 Globe 1 buah/lab Memiliki penyangga dan dapat diputar.Diameter minimum 50 cm.

Dapat memanfaatkan globe yang terdapat di ruang perpustakaan.

2.12 Model tata surya 1 buah/lab Dapat menunjukkan terjadinya gerhana.

Masing-masing planet dapat diputar mengelilingi matahari.

2.13 Garpu tala 6 buah/lab Bahan baja, memiliki frekuensi berbeda dalam rentang audio.

2.14 Bidang miring 1 buah/lab Kemiringan dan kekasaran permukaan dapat diubah-ubah.

2.15 Dinamometer 6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm.

2.16 Katrol tetap 2 buah/lab

Page 25: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

No Jenis Rasio Deskripsi

2.17 Katrol bergerak 2 buah/lab

2.18 Balok kayu 3 macam/lab Memiliki massa, luas permukaan, dan koefisien gesek berbeda.

2.19 Percobaan muai panjang

1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data pemuaian minimum untuk tiga jenis bahan.

2.20 Percobaan optik 1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena sifat bayangan dan memberikan data tentang keteraturan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus cermin cekung, cermin cembung, lensa cekung, dan lensa cembung.

Masing-masing minimum dengan tiga nilai jarak fokus.

2.21 Percobaan rangkaian listrik

1 set/lab Mampu memberikan data hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan.

2.22 Gelas kimia 30 buah/lab Berskala, volume 100 ml.

2.23 Model molekul sederhana

6 set/lab Minimum terdiri dari atom hidrogen, oksigen, karbon, belerang, nitrogen, dan dapat dirangkai menjadi molekul.

2.24 Pembakar spiritus 6 buah/lab

2.25 Cawan penguapan 6 buah/lab Bahan keramik,

permukaan dalam diglasir.

2.26 Kaki tiga 6 buah/lab Dilengkapi kawat kasa dan tingginya sesuai tinggi pembakar spiritus.

2.27 Plat tetes 6 buah/lab Minimum ada 6 lubang.

2.28 Pipet tetes + karet 100 buah/lab Ujung pendek.

2.29 Mikroskop monokuler

6 buah/lab Minimum tiga nilai perbesaran obyek dan

dua nilai perbesaran okuler.

2.30 Kaca pembesar 6 buah/lab Minimum tiga nilai jarak fokus.

Page 26: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

No Jenis Rasio Deskripsi

2.31 Poster genetika 1 buah/lab Isi poster jelas terbaca dan berwarna, ukuran minimum A1.

2.32 Model kerangka manusia

1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm.

2.33 Model tubuh manusia

1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm.

Organ tubuh terlihat dan dapat dilepaskan dari model.

Dapat diamati dengan mudah oleh seluruh peserta didik.

2.34 Gambar/model pencernaan manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1.

Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.35 Gambar/model sistem peredaran darah manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1.

Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.36 Gambar/model sistem pernafasan manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1.

Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.37 Gambar/model jantung manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1.

Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.38 Gambar/model mata manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1.

Jika berupa model, maka dapat

Page 27: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

No Jenis Rasio Deskripsi

dibongkar pasang.

2.39 Gambar/model telinga manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1.

Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.40 Gambar/model tenggorokan manusia

1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan berwarna dengan ukuran minimum A1.

Jika berupa model, maka dapat dibongkar pasang.

2.41 Petunjuk percobaan

6 buah/ percobaan

3 Media Pendidikan

3.1 Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum

90 cm x 200 cm.

Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas.

4 Perlengkapan Lain

4.1 Soket listrik 9 buah/lab 1 soket untuk tiap meja peserta didik,

2 soket untuk meja demo,

2 soket untuk di ruang persiapan.

4.2 Alat pemadam kebakaran

1 buah/lab Mudah dioperasikan.

4.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak kadaluarsa termasuk obat P3K

Page 28: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

No Jenis Rasio Deskripsi

untuk luka bakar dan luka terbuka.

4.4 Tempat sampah 1 buah/lab

4.5 Jam dinding 1 buah/lab

8. Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah

(SMA)/(MA)

A. Ruang Laboratorium Biologi

a. Ruang laboratorium biologi berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran biologi secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

b. Ruang laboratorium biologi dapat menampung minimum satu rombongan belajar.

c. Rasio minimum ruang laboratorium biologi 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan

belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium

48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang

laboratorium biologi 5 m.

d. Ruang laboratorium biologi memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan

memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.

Tabel 3. Sarana, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Biologi

B. Ruang Laboratorium Fisika

a. Ruang laboratorium fisika berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran fisika secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

b. Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum satu rombongan belajar.

c. Rasio minimum ruang laboratorium fisika 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan

belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang

laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar

ruang laboratorium fisika minimum 5 m.

Page 29: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

d. Ruang laboratorium fisika memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan

memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.

Tabel 4. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Fisika

C. Ruang Laboratorium Kimia

a. Ruang laboratorium kimia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran kimia secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

b. Ruang laboratorium kimia dapat menampung minimum satu rombongan belajar.

c. Rasio minimum ruang laboratorium kimia 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan

belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium

48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang

laboratorium kimia minimum 5 m.

d. Ruang laboratorium kimia memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan

memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.

Tabel 5. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Kimia

BAB III

Page 30: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila

Kesimpulan

Sarana pendidikan adalah fasilitas-fasilitas yang digunakan secara langsung dalam proses

belajar mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai, sedangkan prasarana pendidikan

merupakan segala sesuatu yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan. Fasilitas

atau benda-benda sarana pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis atau sifatnya, yaitu:

1. Ditinjau dari fungsinya terhadap PBM, prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung

(kehadirannya tidak sangat menentukan). Sedangkan sarana pendidikan berfungsi

langsung (kehadirannya sangat menentukan) terhadap PBM.

2. Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik dan

fasilitas nonfisik.

3. Ditinjau dari sifat barangnya, benda-benda pendidikan dapat dibedakan menjadi barang

bergerak dan barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung pelaksanaan

tugas. Kedua hal ini merupakan faktor penting dalam proses pendidikan, oleh karena itu

dibutuhkan suatu undang-undang atau peraturan yang mengatur tentang standar sarana

dan prasarana pendidikan.

Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, PP No 19 tahun 2005,

dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007, merupakan dasar hukum yang

memuat tentang standar sarana dan prasarana pendidikan. Kriteria minimum standar sarana

dan prasarana yang dibahas dalam PP No.24 tahun 2007 meliputi lahan, bangunan, serta

kelengkapan prasarana.

Dalam mengelola fasilitas agar berfungsi maksimal, diperlukan aturan yang jelas dan

pengetahuan tentang administrasi sarana dan prasarana. Administrasi sarana dan prasarana

merupakan keseluruhan pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan terhadap sarana dan

prasarana. Kegiatan dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan meliputi,

perencanaan, pengadaan sarana dan prasarana, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan,

penghapusan, serta pangawasan.

Page 31: lailarinamama.files.wordpress.com  · Web viewMakalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kecendrungan Pendidikan IPA. Dosen : Prof. Sukardjo. Disusun Oleh : Laila