31
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pertemuan Ke-2 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sistem Informasi Manajemen” Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si Disusun Oleh: Pratiwi Rosantry (43217110253) S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA

43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Pertemuan Ke-2

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sistem Informasi Manajemen”

Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

Disusun Oleh:

Pratiwi Rosantry (43217110253)

S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

Page 2: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka mencerminkan sistem fisik

dari sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan  untuk memberikan keunggulan

kompetitif kepada perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan

jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan

di atas para pesaingnnya. Mereka dapat keunggulan ini dengan memberikan produk dan

jassa pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dengan jassa dan kualitas yang

lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen pasar tertentu.

Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan

juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di

dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu

pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) didalam pasar.

Ingat bahwa manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik

dalam memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan. Pandangan secara luas atas keunggulan

kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan perusahaan

sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain yang bersaing

memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan. Perusahaan multinasional sering

kali mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai

suatu keunggulan ekonnomi. Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki

kebutuhan-kebutuhan informasi dan koordinasi khusus. Biasanya keunggulan kompetitif

dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik.

I. Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang

mengembangkan konsep-konsep seperti :

1) Rantai Nilai Porter

Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan

dengan topik keunggulan kompetitif. Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya

memberikan panduan dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan

keunggulam diatas para pesaingnya. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih

keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chains).

Page 3: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter

sebagia aktivitas nilai (value activities). Aktivitas ini terdiri atas dua jenis, yaitu :

a. Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang

mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok, operasi perusahaan yang

mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan

barang kepada pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi

kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang

menjaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini

mengelola aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan.

b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur

perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh

aktivitas utama. Selain itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara

terpisah maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu :

1. manajemen sumber daya manusia,

2. pengembangan teknologi, dan

3. pengadaan (atau pembelian). 

Selain itu, ketiga aktivitas akan mempengaruhi aktivitas utama secara terpisah

maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu manajemen sumber daya manusia,

pengembangan teknologi, dan pengadaan (atau pembelian).

Masing-masing nilai, baik utama atau pendukung, akan mengandung tiga unsur

penting, yaitu:

a. Input yang dibeli

b. Sumber daya manusia

c. Teknologi

Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai

contoh, spesialisasi informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis

data pembelian komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang

Page 4: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para

eksekutif perusahaan.

2) Memperluas Ruang Lingkup Rantai Makanan

Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang dapat dicapai

dengan menngaitkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain kaitan seperti

ini dapat meghasilkan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS).

Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business

partners) mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga

menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing  bekerja

sendirian.

Sebuah perusahaan dapat menngaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai

pemasoknya dengan mengimplementasikansistem yang membuat sumber daya input

tersedia bila dibutuhkan. Perusahaan juga dapat mengaitkan rantai nilainya dengan rantai

nilai para anggota jalur distribusinya, sehingga menciptakan suatu sistem nilai (vaue

system). Ketika para pembeli perusahaan produk perusahaan adalah organisasi, rantai

nilai mereka akan juga dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota

distribusinya.

3) Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif

Keunggulan dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,

taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi  adalah tingkat

perencanaan strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk megubah arah sebuah

perusahaan dapat mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen

(menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana

strategis akan diimplementasikan, ehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada

tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi

informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan

memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.

Page 5: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

II. Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga tingkatan yaitu :

1. KEUNGGULAN STRATEGIS

Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki

dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan.Sistem informasi dapat

digunakaan untuk mencapai keunggulan stratergis. Manajer pada tingkat perencanaan

strategis dapat meraih keunggulan strategis dengan mempergunakan sistem informasi

untuk membedakan perusahaannya dan para pesaing. Tingkat strategis akan menentukan

arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana

yang dapat mencapai suatu strategis yang menyadari arti penting dari keamanan.

Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web

mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis. Strategi ini menyebabkan

operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa cara secara fundamental, yaitu :

a. akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui peranti lunak komputer buatan

perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan perusahaan

harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak pelaporan standar dari

vendor luar atau mempekerjakan perusahaan luar untuk merancang dan

mengembangkan suatu sistem pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga akan ikut

terpengaruh, karena para pengguna tidak lagi membutuhkan akses laporan juga akan

ikut terpengaruh, karena para pengguna tidak membutuhkan akses langsung ke

sumber daya komputer perusahaan. setiap sambungan ke internet akan

memungkinkan pengguna menggunakan sebuah browser Web untuk mengakses

laporan dari hampir seluruh tempat di manapun di dunia ini.

b. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan memiliki

potensi akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan,

sehingga akan mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.

Page 6: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

c. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem

informasi secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait

dengan akses Web kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan

semakin besar pula. Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan,

namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai

suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan.

2. KEUNGGULAN TAKTIS

Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika

perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para

pesaingnya. Manajer tingkat pengendalian manajemen (tingkat menengah) dapat meraih

keunggulan taktis dengan mengarahkan perancangan sistem informasi yang memiliki alat

penghubung umum, seperti browser Web untuk mengakses internet, yang memungkinkan

pelanggan memiliki akses langsung atas informasi.

Keputusan keunggulan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia

bagi para pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan.

Perusahaan mengembangkan suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan

meningkatkan kepuasan pelanggan, namun juga akan meingkatkan profitabilitas.

3. KEUNGGULAN OPERASIONAL

Keunggulan operasional (operational advantage) adalah suatu keunggulan yang

berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinilah sistem informasi akan

berinteraksi secara langsung dengan proses. Manajer pada tingkat pengendalian

operasional (tingkat paling rendah) dapat meraih keunggulan opersional dengan

mengembangkan sistem informasi yang menawarkan produk-produk komplementer

ketika pelanggan mengakses pesanan mereka sebagai salah satu cara untuk secara

bersamaan meningkatkan penjualan dan mendukung kepuasan pelanggan.

3.1. Tantangan dari Pesaing-Pesaing Global

Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan

yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional

Page 7: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

terdiri atas perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-

anak perusahaan tersebut dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat

memiliki sasaran, kebijakan dan prosedurnya sendiri.

Anda hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global

hanya untuk organisasi-organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang

bekerja di negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi

di negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing. 

Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga

memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi

oustourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di

beberapa negara tidak mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara untuk

mengatasi masalah HAKI adalah dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee asing. 

3.2. Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan Multinasional

Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan

koordinasi, kebutuhan-kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi

perusahaan multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha

untuk meminimalkan ketidakpastian yang terdapat dalam lingkungannya.

Ketidakpastian adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang dibutuhkan

untuk melakukan suatu pekerjaan dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh

organisasi.”.

3.3.  Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional

Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar

global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya

di seluruh dunia dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global,

tidak akan dapat meraih kesuksesan dalam perekonomian internasional.

3.4. Keuntungan Koordinasi

Page 8: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki

kemampuan pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya

dalam berkoordinasi.

Keuntungan koordinasi antara lain meliputi :

o Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar.

o Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara pada satu

negara lain atau satu wilayah dalam satu negara lain.

o Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.

o Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara.

o Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan.

o Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

o Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan

dan juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan.

Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan

biaya komunikasi yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi

perusahaan.

3.5. Tantangan Dalam Mengembangkan Sistem Informasi Global

Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan,

tetapi ketika sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya

harus mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (Global

Information System-GIS) diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas

beberapa jaringan yang melintasi batas negara. Berikut adalah beberapa kendala yang

harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :

a. Kendala-kendala Politis

Pemerintah nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat

menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami

kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan.

Pembatasan yang umum adalah akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan

tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh

Page 9: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu

rintangan yang cukup berat.

b. Rintangan Budaya dan Komunikasi

Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya.

Antarmuka (interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa

yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan

grafik dan icon untuk berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung

pada perintah yang diketikkan ke dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS

juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam format yang memiliki

fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat

GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke

dalam sistemnya.

Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam

beberapa masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu

pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya

dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial.

c. Pembatasan Pembelian dan Impor Peranti Keras

Pemerintah nasional mencoba untuk melindungi pabrikan lokal dan merangsang

investasi asing pada produksi lokal dengan menentukan bahwa hanya peralatan

yang diproduksi atau dirakit di negara itu yang dapat dipergunakan. Ketentuan

seperti ini dapat memengaruhi pengoperasian berbagai sistem peranti keras dan

lunak yang berbeda.

d. Pembatasan Pemrosesan Data

Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam negeri,

bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.

Page 10: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

e. Pembatasan Komunikasi Data

Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah

pembatasan yang dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara

(transborder data flow-TDF), adalah pergerakan data yang dapat dibaca oleh

mesin melintasi batas negara.

f. Masalah-masalah teknologi

MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat

teknologi yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa

negara, sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga

mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering

kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas

transmisinya juga buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena

banyak negara tidak memerhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata

pada peranti lunak berjalan, beberapa vendor peranti lunak menolak untuk

berbisnis di beberapa negara tertentu.

g. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan

Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa

merasa yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus

mendapat bantuan, dan mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor

pusat sebagai suatu hal yang tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan

mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas, dan mereka akan berusaha untuk

menghambat solusi korporat yang mereka anggap akan dapat mengurangi

pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS

sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat

menengah dapat merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru yang

menghimpun data operasional kepada perusahaan induk.

Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC

mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah

di atas adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat

Page 11: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

diminimalkan dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang

dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.

Ketika tiga tingkatan diatas bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, maka

perusahaan akan dapat meraih potensi keuntungan yang paling besar. Sistem informasi

yang terpegaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk

meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.

III. PERANAN SISTEM INFORMASI SECARA UMUM DALAM PERUSAHAAN

1) Minimize Risk

Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan.

Pada umumnya resiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek

eksternal lain yang berada diuar kontrol perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah

tersedia untuk mengurangi resiko-resiko yang kerap diahadapi oleh bisnis,

seperti forecasting, financial advisory, planning expert, dan lain-lain. Selain itu,

kehadiran teknologi informasi merupakan sarana bagi manajemen dalam mengelola

resiko yang dihadapi.

2) Reduce Cost

Peran teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan

biaya operasional perusahaan akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Terdapat empat cara untuk mengurangi biaya operasional melalui penerapan sistem

informasi, yakni eliminasi proses yang dirasa tidak perlu, simplifikasi proses, integrasi

proses sehingga lebih cepat dan praktis, serta otomatisasi proses.

3) Added Value

Teknologi informasi dapat menciptakan value bagi pelanggan perusahaan.

Penciptaan value ini tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi juga untuk

menciptakan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.

Page 12: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

4) Create New Realities

Pesatnya teknologi internet menghasilkan suatu arena bersaing baru bagi

perusahaan di dunia maya. Hal ini ditunjukkan dengan maraknya penggunaan e-

commerce, e-loyalty, e-customer, dan lain-lain dalam menanggapi mekanisme bisnis di

era globalisasi informasi.

IV. PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA

Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan komputer menempatkan

tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang

terdiri atas para profesional informasi. Unit ini, yang disebut sebagai layanan informasi

(infomation service-IS), dikelola oleh seorang manajer yang mungkin memiliki status wakil

presiden. Praktik yang diterima dewasa ini adalah membuat layanan informasi sebagai suatu

area bisnis utama dan memuaskan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior,

seperti komite eksekutif, yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi

perusahaan.

V. CHIEF INFORMATION OFFICER DAN CHIEF TECHNOLOGY OFFICIER

Istilah CEO, untuk “chief executive officer”, pertama kali dicantumkan dalam

kosakata bisnis untuk menunjukkan seseorang (presiden atau ketua dewan direksi) yang

memiliki pengaruh terbesar dalam mengarahkan perusahaan. Istilah-istilah seperti CFO,

untuk “chief financial officer”, dan CCO, untuk “chief operating officer”, kemudian juga

ikut dibuat. Terminologi yang serupa juga diciptakan untuk manajer layanan informasi.

Pertama, istilah CIO, untuk “cheif information officer”, digunakan lalu belakangan ini,

istilah CTO, untuk “chief technology officer”, mulai muncul. Istrilah-istilah ini

menggambarkan peranan penting yang seharusnya dimainkan oleh manajer puncak layanan

informasi. Chief information officer (CIO) atau chief technology officer (CTO) adalah

manajer dengan tingkat tertinggi dilayanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan

keahlian manajerial dalam memecahkan masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan

dengan layanan informasi saja, melainkan juga area-area operasi perusahaan lain. Chief

information officer (atau chief  technology officer) memaikan peran penting dalam

perencanaan strategis suatu usaha, area bisnis, dan sumber daya informasi. Sebuah rencana

Page 13: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

strategis untuk sumber daya informasi akan mengindetifikasikan tujuan-tujuan yang harus

dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya

informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

CIO dan CTO dapat memosiasikan layanan informasi sebagai salah satu unsur vital

dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :

1. Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis.

2. Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen ini jangan

menunggu untuk diundang.

3. Fokus pada perbaikan proses bisnis.

4. Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis

5. Membangun krebilitas dengan memberikan jasa IS yanng dapat diandalkan.

6. Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.

VI.   PERENCAAN STRATEGIS BAGI PERUSAHAAN

Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu

komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan

strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat paling minimum, komite eksekutif

terdiri atas presiden atau wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan. Komite ini akan

menentukan rencana bisnis strategis organisasi.

Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaan sepanjang

tahun dan jika dibutuhkan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus,

rencana dapat berupa dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga

dapat mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa

seluruh sasaran perusahaan akan tercapai.

VII. RENCANA STRATEGIS UNTUK AREA-AREA BISNIS

Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada

perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis

untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis akan merinci

Page 14: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran

strategisnya.

Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah untuk setiap area

membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi,

pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja sama

dengan baik.

VIII. PENDEKATAN SPIR PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA INFORMASI

(STRATEGIC PLANNING FOR INFORMATION RESOURCES-SPIR)

Selama beberapa tahun terakhir, unit IS mungkin telah mendedikasikan sebagai besar

perhatian mereka pada perencanaan strategi daripada kebanyakan area bisnis yang lain.

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas ini adalah perencanaan strategis

untuk sumber daya informasi (strategic planning for information resource-SPIR)

Pendekatan perencanaan strategi untuk sumber daya informasi (strategic planning for

information resource-SPIR) adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi

layanan informasi dan perusahaan bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga

rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan

informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa

mendatang dan sumber daya informasi yang akan dibutuhkan. Kunci SPIR adalah

mengembangkan rencana strategis bagi perusahaan dan bagi sumber daya informasi pada

waktu yang bersamaan.

IX. RENCANA STRATEGIS SUMBER DAYA INFORMASI

Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information Resources-SPIR)

telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan menggabungkan

dan menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan

strategis. SPIR disusun dalam empat bagian, yaitu :

a) Pernyataan Misi Teknologi Informasi

Misi teknologi informasi adalah untuk memberikan layanan informasi dengan kualitas

terbaik di dalam suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan kreativitas,

Page 15: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

perkembangan pribadi, interaksi, keberagaman, dan pengembangan profesional

sehingga perusahaan dapat memanfaatkan teknologi guna membantu mencapai tujuan-

tujuan korporat.

b) Sasaran Teknologi Informasi

Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan mengejar sasaran-sasaran berikut

ini :

1. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi.

2. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di

seluruh tingkat organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis.

3. Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat memenuhi

kebutuhan para pelanggan kami.

4. Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh sumber daya

informasi yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan peranti lunak.

5. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk

meraih penggunaan seluruh sumber daya informasi secara efisien dan efektif.

c) Lingkup Layanan Teknologi Informasi

Layanan teknologi informasi terdiri atas :

a. Layanan Administratif

Tinjauan anggaran dan fiskal.

Sumber daya manusia.

Pelaporan manajemen.

Hubungan pemegang saham.

d) Layanan Teknis

Perencanaan strategis dan implementasi.

Perencanaan kapasitas.

Rancangan jaringan, pemeliharaan, penanganan masalah, dan administrasi.

Instalasi server.

Perencanaan kontinjensi dan backup.

Page 16: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

e) Layanan Teknologi

Dukungan teknis dalam bentuk meja bantuan dan layanan panggilan

manajemen.

Pendidikan dan pelatihan pengguna.

Layanan manajemen basis data.

Layanan manajemen dokumen.

Pengembangan dan dukungan sistem.

Akses World Wide Web.

Grafik komputer.

Penyelesaian masalah, peningkatan, dan penggantian peranti keras.

Antivirus dan layanan firewall.

Administrasi dan pemeliharaan sistem.

Audit sistem.

d) Rencana Kerja Teknologi Informasi

Telah diidentifikasikan tujuh proyek penting yang akan diselesaikan dalam

jangka waktu 3 tahun ke depan. Sebelum memulai setiap proyek, akan dikembangkan

terlebih dahulu suatu mekanisme manajemen proyek yang akan menentukan hal-hal

berikut ini :

Pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan.

Orang-orang atau organisasi yang bertanggung jawab atas penyelesaian

pekerjaan.

Jumlah perkiraan waktu untuk setiap pekerjaan.

X. PENGERTIAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENSistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan

perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang

Page 17: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

“dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini “dianggap baik” berarti mampu mengejawantahkan / menerjemahkan antara lain :a. Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secara efisien,

efektif, dan produktif.b. Kebijakan dalam menentukan tolok ukur di atas.c. Apreasiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi.

Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks. Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai upaya yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sitem pengendalian manajemen dapat diterapkan pada berbagai bentuk organisasi, sebab hakikatnya setiap organisasi mempunyai komponen sama, yaitu :

a. W = Work (Pekerjaan)b. E = Employe (Tenaga Kerja)c. R = Relationship (Hubungan)d. E = Environment (Lingkungan)

Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan “teoritis-praktis.” Karena itu dalam SPM akan lebih mudah mencernanya kalau dalam mempelajarinya senantiasa membayangkan dan mengakitkannya dengan perilaku manusia dalam kehidupan organisasi / perusahaan.

Beberapa definisi sistem pengendalian manajemen : Edy Sukarno menyatakan “Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem terintegrasi antara proses, strategi, pemrograman, penganggaran, akuntansi, pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi atau perusahaan agar hasilnya optimal.”

Sedangkan Anthony and Govindarajan dalam bukunya Management Control System mengungkapkan :

“Management control is the process by which managers influence other members of the organization to implement the organization’s strategies.”

Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, yaitu :

a. Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi, termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources) yang digunakan, baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar.

Page 18: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

b. Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.

c. Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.

Oleh sebab itu dalam pengendalian manajemen, peranan pertimbangan – pertimbangan psikologis lebih dominan. Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, dapat diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian manajemen adalah beusaha mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

XI. FUNGSI PENGENDALIAN MANAJEMEN

Pengendalian manajemen merupakan usaha yang tersistematis dari perusahaan untuk

mencapai tujuannya dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan

membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting.

Pengendalian biaya yang efektif akan tergantung pada komunikasi yang baik antara

informasi akuntansi dengan manajemen. Dengan membuat laporan prestasi kerja, controller

memberikan saran kepada berbagai tingkat manajemen mengenai tindakan perbaikan yang

diperlukan dalam suatu kegiatan. Laporan bisa berbentuk pernyataan langsung ataupun

tertulis dari kontroller kepada tingkat manajemen perusahaan yang berisikan laporan

penyimpangan dari rencana yang telah ditentukan, sesuai dengan prinsip manajemen

berdasarkan penyimpangan. Laporan ini selain laporan penyimpangan rencana (jika ada)

juga memberikan laporan prestasi kerja yang telah dicapai oleh para pekerja.

Sistem Pengendalian Manajemen Mempunyai Unsur-Unsur :

1) Detektor

2) Selektor

3) Efektor

4) Komunikator

Unsur-unsur ini satu sama lain saling berhubungan dan membentuk suatu proses kerja.

Proses yang terjadi berawal ketika detektor mencari informasi tentang aktivitas. Detektor ini

Page 19: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

dapat berupa sistem informasi baik formal maupun informasi, yang menyediakan informasi

kepada pimpinan mengenai apa yang terjadi di dalam suatu aktivitas.

Setelah informasi diperoleh, aktivitas yang terekam didalamnya dibandingkan dengan

standar atau patokan berupa kriteria mengenai apa yang seharusnya dilaksanakan dan

seberapa jauh perlunya pembenaran.

Proses perbaikan dilaksanakan oleh efektif, sehingga penyimpanan-penyimpanan

diubah agar kegiatan kembali mengikuti kriteria yang telah ditetapkan. Begitulah proses

pengendalian manajemen, dinamis dan berkelanjutan.

XII.PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN

Proses pengendalian manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat

pengendalian informal masih banyak terjadi. Pengendalian manajemen formal merupakan

tahap-tahap yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses :

1) Pemrograman (Programming)

Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan dilaksanakan dan

memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang telah

ditentukan.

2) Penganggaran (Budgeting)

Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satu

moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada

kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.

3) Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting)

Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan

dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut

digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat

tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk

Page 20: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan

pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.

4) Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)

Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses pengendalian

manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan.

Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa :

1. Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali.

2. Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program di

tahun yang akan datang.

3. Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan

anggaran, apabila sudah tidak realistis.

4. Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan

untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.

Page 21: 43217110253.blog.mercubuana.ac.id43217110253.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads…  · Web viewmeliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok,

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem Informasi Manajemen.  FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.

Anggrainy, Melisa. (2012, 14 Oktober). Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif. Diperoleh 19 September 2018, dari https://melishaputri.wordpress.com/2012/10/14/sistem-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif/.

Rizma. (2011, 10 Januari). Penggunaan Sistem Informasi Dalam Menunjang Strategi Perusahaan. Diperoleh 19 September 2018, dari http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/01/10/penggunaan-sistem-informasi-dalam-menunjang-strategi-perusahaan/.

Anonim. (2016, 14 Maret). Archive For The ‘Sistem Pengendalian Manajemen’ Category. Diperoleh 19 September 2018, dari https://dwiermayanti.wordpress.com/category/sistem-pengendalian-manajemen/.