PJ MAPEL B. indo 8B

Bab 1: Teks Ulasan

- Teks ulasan adalah suatu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya seperti film, buku, lagu, hingga karya sastra, dan seni lainnya.

- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ulasan adalah kupasan, tafsiran atau komentar. Sedangkan mengulas adalah memberikan penjelasan dan komentar, menafsirkan

a. Struktur Teks Ulasan

- Orientasi : Orientasi merupakan bagian pertama yang menjelaskan tentang gambaran umum sebuah karya baik film, drama maupun sebuah buku yang akan diulas. Bagian orientasi memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai apa yang akan diulas.

- Tafsiran : Tafsiran merupakan bagian yang berisi penjelasan detail mengenai sebuah karya yang diulas, misalnya berisi tentang bagian-bagian suatu karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dsb.

- Evaluasi : Evaluasi merupakan bagian yang berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Evaluasi dilakukan setelah pengulas melakukan tafsiran secara cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagian evaluasi ini pengulas akan menyebutkan bagian yang bernilai atau kelebihan dari karya tersebut. Ataupun bagian yang kurang bernilai atau kekurangan dari karya tersebut.

- Rangkuman : Rangkuman merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya. Bagian ini juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut berkualitas atau tidak untuk ditonton atau dibaca.

b. Cara Menyajikan Teks Ulasan

- Persiapan Mengetahui suatu karya secara mendalam. Bukti pemahaman atas karya tersebut dengan dimilikinya rangkuman informasi menyangkut:a. informasi masih aktual, yakni masih baru dan layak diketahui.

b. karya sangat berkualitasc. identitas yang dirasakan cocok dengan karya yang dibicarakan

- Penulisan Buatlah sebuah teks ulasan. Untuk tertibnya penulisan, urutan penulisan dengan memperhatikan struktur teks ulasan, yakni:a. identitas karyab. orientasi,c. tafsiran,d. evaluasi, dane. rangkuman.

- Memeriksa sebelum mengumpulkan. Yang diperiksa adalah:a. Kelengkapan dan kecermatan data identitas karyab. Ketepatan informasic. Kecermatan pemikiran sesuai dengan struktur teksd. Ketepatan kaidah kebahasaan

c. Contoh Teks Ulasan

Bab 2: Teks Eksplanasi

- Merupakan teks yang berisi penjelasan tentang proses terjadinya sesuatu dan mengapa sesuatu tersebut dapat terjadi. Biasanya menjelaskan tentang proses terjadinya suatu fenomena alam atau fenomena social.

- Fenomena alam: peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika, dan kemudian tak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia.

- Fenomena social: fakta social dalam kehidupan masyarakat yang dilakukan lantaran adanya bentuk-bentuk perubahan sosial yang diakibatkan oleh masyarakat.

a. Tujuan Teks Eksplanasi

- Tujuan penulisan teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan tentang proses dan alasan terjadinya suatu peristiwa atau fenomena.

b. Ciri-ciri Teks Eksplanasi

a. Teks berisi penjelasan tentang proses mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi.

b. Bersifat informastif, bukan untuk mempengaruhi pembaca.c. Memuat informasi berdasarkan fakta.d. Informasi bersifat keilmuan.e. Bersifat objektif.

c. Struktur Teks Eksplanasi

- Pernyataan umum : Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya

- Deret penjelasan : Berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf.

- Interpertasi : Teks penutup yang bersifat pilihan, bukan keharusan. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut.

d. Kaidah Kebahasan Teks Eksplanasi

a. Kata kerja aksi: Menyatakan suatu tindakan atau perbuatan untuk menunjukkan kejadian yang sedang berlangsung. Kata tujuan aksi bertujuan menjelaskan suatu proses atau peristiwa tertentu yang didukung dengan fakta. Contoh kata kerja aksi adalah membaca, mengolah, menulis, dan memasak.

b. Kalimat pasif: Menjelaskan suatu hal yang dikenai pada subjek kalimat. Contoh: Rantai sepeda milik Adik diperbaiki oleh Ayah.

c. Konjungsi menunjukan waktu: Menjelaskan suatu proses atau peristiwa, dalam teks eksplanasi dipergunakan konjungsi yang menunjukkan waktu untuk memperjelas kronologis peristiwa tersebut. Contoh konjungsi waktu adalah sesudah, sementara, sebelum, ketika, sehabis, setelah, sehingga, sejak, selama, sampai, dan kemudian.

d. Konjungsi sebab akibat: Berfungsi menghubungkan klausa, kalimat, dan paragraf yang memiliki hubungan sebab-akibat, seperti karena, karena itu, sebab, disebabkan, sebab itu, dan akibatnya.

e. Kata nomina umum dan abstrak: Teks eksplanasi biasa menggunakan kata nomina umum yang banyak diketahui oleh pembaca. Kata tersebut juga bersifat abstrak atau tidak konkret. Kata yang dimaksud adalah kemerdekaan, pembacaan, pendalaman, dan pengendapan.

f. Terminologi Teknis atau Istilah Ilmiah: Kata dan gabungan kata yang digunakan dalam konteks tertentu, misalnya istilah yang berkaitan dengan ilmu kimia, istilah kegunungan, istilah matematika, dan sebagainya.

g. Majas: Digunakan untuk mempercantik susunan kalimat. Tujuan menggunakan majas adalah memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi pembaca. Namun, penggunaan majas dalam teks eksplanasi bersifat manasuka (boleh ada, boleh tidak).

e. Kaidah Kebahasan Teks Eksplanasi

- Mendata peristiwa di lingkungan sekitar- Mengamati suatu peristiwa- Mencatat urutan peristiwa- Membuat kerangka teks eksplanasi- Menulis teks eksplanasi

f. Contoh Teks Eksplanasi

Banjir merupakan fenomena alam berupa naiknya air di suatu kawasan sehingga menutupi permukaan kawasan tersebut. Banjir juga bisa dilihat sebagai bagian dari siklus hidrologi yaitu bagian air di permukaan bumi yang menuju ke laut.

Melalui siklus hidrologi tersebut kita melihat bahwa banyaknya air di permukaan bumi dipengaruhi oleh curah hujan dan penyerapan air ke dalam tanah.

Secara alamiah banjir disebabkan oleh terjadinya hujan lokal dan propagasi limpasan dari daerah hulu pada satu daerah tangkapan. Secara non ilmiah banjir dapat terjadi karena ulah manusia.

Proses terjadinya banjir secara alamiah itu seperti, turunnya hujan jatuh kepermukaan bumi dan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan setelah itu masuk kepermukaan tanah mengalir ketempat yang lebih rendah setelah itu terjadi penguapan dan keluar kepermukaan daratan.

Banjir yang terjadi secara almiah dapat menjadi bancana bagi manusia bila banjir itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian bagi manusia.

Sedangkan proses terjadinya banjir secara non alamiah karena ulah manusia seperti,membuang sampah tidak pada tempatnya dan menyebabkan aliran air tidak lancar sehingga air tersebut terapung di tempat pembuangannya semakin lama semakin menguap setelah itu tinggi dan keluar sehingga mengenai daratan dan menyebabkan banjir.

Proses banjir itu dapat terjadi secara alamiah dan karena ulah manusia. Manusia dapat mengalami kerugian karena banjir itu karena mereka mendiami tempa tinggal yang secara alamiah merupakan dataran banjir.

Jadi bila manusia bertampat tinggal di dataran yg sering terkena banjir bukan banjirlah yg mendatangi manusia tapi manusialah yang mendatangi banjir.

Sourse: https://www.dosenpendidikan.co.id/

Bab 3: Teks Persuasi

- Teks Persuasi adalah teks yang berisi tentang saran/ajakan/imbauan pertimbangan untuk melakukan suatu hal sebagai solusi terhadap suatu permasalahan.

- Tujuan dari teks persuasi untuk memberikan solusi terhadap suatu permasalahan dengan memberikan saran, ajakan, imbauan, atau pertimbangan untuk melakukan sesuatu dan bersifat mempengaruhi pembaca.

a. Ciri-ciri Teks Persuasi:

- Bertujuan mengajak orang untuk melakukan sesuatu- Memiliki data berupa fakta, contoh, dan bukti yang digunakan untuk memperkuat

alasan yang disampaikan oleh penulis berkaitan dengan tujuannya- Mengandung kata-kata ajakan, seperti ayo, marilah, dan laksanakanlah.

b. Menyimpulkan permasalahan aktual teks persuasi:

Perhatikan teks berikut!

Source: mautidur.com

Berdasarkan teks tersebut, dapat diidentifikasi fakta-fakta sebagai berikut:

a. Salah satu cara yang paling mudah dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan membuang sampah pada tempatnya

b. Setiap musim penghujan, Jakarta dipenuhi oleh tumpukan sampah c. Tumpukan sampah saat musim hujan, mengakibatkan air meluap dan banjir di daerah

permukimand. Sampah yang dibuang sembarangan akan menyumbat aliran air pada selokan

Simpulan:- Di kota Jakarta yang padat ini, masih banyak manusia yang belum menjaga kebersihan

lingkungannya, itulah yang menyebabkan air meluap dan banjir.

Kalimat persuasif:

- Marilah menjaga kebersihan dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah sembarangan.

c. Struktur Teks Persuasi

1. Pembukaan:Memuat pandangan awal penulis yang menempatkan topik pada suatu rangkaian kalimat yang tepat

Contoh!

Source: kompas.com

2. Tesis:Berisi gagasan umum penulis mengenai topik yang diangkat. Gagasan umum dapat didukung teori atau pengetahuan penulis sendiri

Contoh!

Source: kompas.com

3. Argumen:Memuat alas an berupa bukti yang dapat mendukung tesis

Contoh!

Source: kompas.com

4. Rekomendasi:Merupakan bagian penutup teks persuasi yang berisi ajakan, saran, imbauan, atau pertimbangan positif agar pembaca mengikuti atau melakukan hal yang telah disampaikan pada tesis dan argument

Contoh!

Source: kompas.com

d. Kebahasaan Teks Persuasi

1. Kata kerja yang menyatakan penjelasan- Banyak digunakan pada bagian pembukaan dan penyampaian tesis (merupakan, ialah,

adalah)

2. Konjungsi yang menyatakan tujuan dan penjelasan- Sering digunakan pada bagian tesis - Konjungsi tujuan (agar, supaya, dan untuk)

Konjungsi penjelasan (bahwa)

3. Konjungsi sebab akibat (klausal)- Sering digunakan pada bagian argumen- Konjungsi sebab (sebab, karena, dan oleh karena)

Konjungsi akibat (hingga, maka, sehingga, sampai, dan sampai-sampai)

4. Kata tugas yang menyatakan ajakan atau larangan- Digunakan pada bagian rekomendasi - Kata tugas (ayo, hendaknya, dan mari)

Kata tugas menyatakan larangan (jangan, dilarang, hindari)

5. Penggunaan partikel lah dan kah- Sering digunakan pada bagian rekomendasi, untuk mempertegas sara, ajakan, atau larangan

yang disampaikan penulis

e. Langkah-langkah dalam Menyajikan Teks Persuasi

1. Tentukan topik yang akan dibuat teks persuasi2. Tentukan tujuan yang dicapai melalui teks persuasi tersebut 3. Sampaikan tesis atau pendapat yang berhubungan dengan topik4. Identifikasi alasan berupa fakta-fakta untuk menguatkan tesis yang disampaikan5. Rumuskan kalimat ajakan6. Buatlah kerangka teks persuasi7. Kembangkan kerangka menjadi teks persuasi

f. Contoh Kerangka Teks Persuasi

Bab 4: Teks Fiksi & Nonfiksi

Teks Fiksi: Berdasarkan rekayasa/imajinasi pengarang, tidak perlu dipertanggungjawabkan, bahasa yang konotatif dan bersifat menghibur

Contoh: Novel, Dongeng, Buku cerita anak, Fabel, Naskah cerpen, dan lain-lain

Teks Nonfiksi: Berdasarkan data (gambar, grafik, kutipan teori) dan fakta yang terjadi secara objektif tanpa adanya rekaan, dipertanggungjawabkan, bersifat informatif, dan bahasa yang denotatif

Contoh: Biografi, Ensiklopedia, Esai, Jurnal, Dokumenter, Laporan ilmiah, dan lain-lain

Teks Fiksi: SinopsisTeks Nonfiksi: Indeks

a. Indeks

- Terletak di halaman terakhir buku Nonfiksi- Kata atau istilah disusun secara alfabetis (Menurut abjad A-Z)- Pembaca lebih mudah menemukan istilah atau kata penting- Kata atau istilah diikuti nomor halaman- Semakin sering digunakan, semakin banyak nomor halaman yang ditulis- Halaman indeks tidak mencantumkan makna kata, tetapi hanya menunjukkan letak atau

halaman istilah digunakan

b. Peta Konsep

- Suatu cara atau strategi untuk menyajikan informasi dalam bentuk konsep-konsep yang saling terhubung dalam suatu rangkaian

- Pada umumnya isi buku terdiri atas beberapa bab dan di dalam setiap bab terbagi pula ke dalam beberapa sub bab. Pada setiap sub-babnya juga kembali dirinci ke dalam beberapa bagian lagi

- Untuk memudahkan ketika membahas kembali isi sebuah buku diperlukan catatan hal-hal penting yang siap disajikan dalam bentuk peta konsep

- Sering disebut peta pikiran atau mind mapping

Contoh:

Fiksi dibangun berdasarkan alur cerita yang mengalir sedangkan nonfiksi dibangun bab demi bab yang dipaparkan menggunakan pendekatan keilmuan/teori tertentu

c. Struktur buku Fiksi dan Nonfiksi

- Unsur intrinsik dan ekstrinsik

1. Unsur Intrinsik:- Tema- Tokoh dan penokohan- Alur (maju, mundur, dan campuran)- Sudut pandang:

Sudut pandang orang pertama (akuan)Sudut pandang orang ketiga (diaan)

- Gaya Bahasa- Latar- Amanat

2. Unsur Ekstrinsik- Nilai-nilai- Latar belakang kehidupan pengarang- Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

Kedudukan tokoh

1. Tokoh utama/Protagonis (karakter tidak selalu baik)2. Lawan tokoh utama/Antagonis (karakter tidak selalu jahat)3. Tokoh penengah/Tritagonis (antara protagonis dan antagonis)4. Pembantu/bawahan/figuran

Alur

1. Alur 1: pengenalan > rangkaian kejadian > klimaks > resolusi2. Alur 2: mulai terjadi masalah > klimaks > resolusi3. Alur 3: pengenalan > rangkaian kejadian > klimaks

Sudut Pandang

- Posisi pengarang dalam cerita

1. Orang pertama: aku menceritakan aku2. Orang pertama pelaku sampingan: aku menceritakan orang lain3. Orang ketiga: nama tokoh

- Orang ketiga serbatahu (fisik+batin)- Orang ketiga pengamat

Gaya Bahasa

- Gaya bahasa dalam novel adalah ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis. Artinya tiap penulis novel tentu memiliki gaya bahasa yang berbeda-beda

- Bahasa dalam cerpen memiliki peran ganda, tidak hanya berfungsi sebagai penyampai gagasan pengarang. Namun juga sebagai penyampai perasaannya

- Beberapa cara yang ditempuh oleh pengarang dalam memberdayakan bahasa dalam karangannya ialah dengan menggunakan perbandingan, menghidupkan benda mati, melukiskan sesuatu dengan tidak sewajarnya, dan sebagainya

- Terkadang dalam karya sastra sering dijumpai kalimat-kalimat khas karena merupakan ekspresi jiwa

Unsur ekstrinsik (Nilai)

- Nilai agama (aturan/ajaran berasal dari agama tertentu)- Nilai moral (nilai-nilai dalam cerita yang berhubungan dengan karakter, tempramen, atau

etika)- Nilai budaya (berkaitan dengan suatu tradisi/kebiasaan yang berlaku di suatu daerah)- Nilai sosial (hubungan pemetintahan antara individu dalam masyarakat

Struktur buku nonfiksi

- Tidak dapat digeneralisi- Sistematis- Jelas, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan- Bahasa formal dan bermakna denotatif- Diawali bagian pendahuluan/penjelasan umum mengenai permasalahan atau tema yang

diangkat- Temuan baru/penyempurnaan/pembaruan temuan yang bermanfaat- Terdapat Interpretasi Intelektual dan Analisis, artinya harus sesuai dengan tafsiran yang

berlandaskan ilmu pengetahuan dan analisis- Objektivitas yang tinggi

Unsur Kebahasaan Teks nonfiksia. Fiksi

- Bahasa boleh tidak baku/resmi- Bersifat imajinatif/rekaan pengarang- Bersifat subjektif- Penggunaan ungkapan/idiom: gabungan kata yang membentuk arti baru yang tidak

berhubungan dengan kata pembentuk dasarnyaContoh: 1. Joko anak yang ringan tangan sehingga dijauhi oleh teman-temannya.2. Hati-hati ia orang yang besar mulut

- Penggunaan majas untuk memperindah kalimat dan menambah rasa pada pembacaContoh:Nyiur melambai di tepi pantai

b. Nonfiksi- Bahasa baku/resmi- Bersifat ilmiah/bidang keilmuan tertentu - Bersifat objektif

- Penggunaan istilah/kata khas dalam bidang tertentuContoh:1. Holtikultura (bidang pertanian)2. Stratifikasi (bidang sosial)3. Kondensasi (bidang sains)

- Tidak menggunakan majas karena akan mengaburkan makna. Terkadang ditemukan penggunaan peribahasa yang betujuan memperjelas/membandingkan suatu halContoh:1. Di mana bumi dipijak disana langit dijunjung