27
STATUS PASIEN IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. K Umur : 70 tahun 11 bulan Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Rowokasam 3/3 Rowoboni, Banyubiru Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Agama : Islam Status : Menikah Tgl.Periksa : 09 Desember 2015 No.RM : 091457-2015 ANAMNESA Anamnesa dilakukan secara alloanamnesa kepada keluarga pasien (suami) pada tanggal 09 Desember 2015, pukul 08.00 di Bangsal Asoka RSUD Ambarawa Keluhan Utama: Lemah anggota gerak kanan. Riwayat Penyakit Sekarang : Pada saat pagi ± 1 hari SMRS pasien mengaku merasa kesemutan pada tangan dan kaki kanannya dan mulai merasakan adanya kelemahan pada tangan dan kaki kanannya, 1

sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. K

Umur : 70 tahun 11 bulan

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Rowokasam 3/3 Rowoboni, Banyubiru

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Status : Menikah

Tgl.Periksa : 09 Desember 2015

No.RM : 091457-2015

ANAMNESA

Anamnesa dilakukan secara alloanamnesa kepada keluarga pasien (suami) pada

tanggal 09 Desember 2015, pukul 08.00 di Bangsal Asoka RSUD Ambarawa

Keluhan Utama:

Lemah anggota gerak kanan.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pada saat pagi ± 1 hari SMRS pasien mengaku merasa kesemutan pada tangan

dan kaki kanannya dan mulai merasakan adanya kelemahan pada tangan dan kaki

kanannya, keluhan dirasakan pasien ada saat pasien hendak memasak di dapur.

Keluhan semakin dirasakan memberat pada saat pasien pergi berbelanja sayur di

depan halaman rumahnya, dan oleh tetangganya dibawa masuk ke dalam rumahnya

untuk istirahat. Sore harinya pada saat suami pasien pulang dari sawah dekat

rumahnya, suami pasien menemukan pasien sudah terjatuh dibelakang rumahnya,

pasien terjatuh ke posisi kanan tubuh.

1

Page 2: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

2 jam SMRS pasien mengeluh terjadi kelemahan mendadak anggota gerak

kanan sejak saat pasien bangun tidur. Saat bangun tidur pasien tidak bisa bangun dari

tempat tidur karena anggota gerak sebelah kanannya tidak bisa digerakkan sama

sekali. Keluarga pasien juga mengeluh pasien menjadi sulit diajak berkomunikasi dan

suara pasien tidak jelas (bicara pelo). Pasien tidak mengeluh mual, muntah, pusing,

kejang, demam, sesak, dan tidak ada penurunan kesadaran. BAB dan BAK normal

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan serupa sebelumnya : disangkal

Riwayat hipertensi : ada

Riwayat kencing manis : ada

Riwayat sakit jantung : disangkal

Riwayat sakit ginjal : disangkal

Riwayat kejang : disangkal

Riwayat trauma : disangkal

Riwayat konsumsi obat-obatan jangka lama : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat stroke : disangkal

Riwayat kencing manis : disangkal

Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat sakit jantung : disangkal

Anamnesis Sistem :

Sistem Cerebrospinal : Lemah sisi kanan tubuh, gangguan bicara (afasia) .

Sistem Kardiovaskular : Hipertensi tidak terkontrol.

Sistem Respiratorius : Batuk berdahak.

Sistem Gastrointestinal : Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-).

Sistem Urogenital : Tidak ada keluhan.

Sistem Musculoskeletal : Hemiparese dextra, ROM terbatas pada sisi kanan tubuh.

2

Page 3: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

Sistem Integumentum : Tidak ada keluhan

RESUME ANAMNESIS

Seorang perempuan, umur 70 tahun 11 bulan dating dengan kelemahan

anggota gerak kanan, dengan riwayat 1 hari sebelum masuk RS terjatuh dibelakang

rumahnya. Sebelum mengalami kelemahan anggota gerak kanan, pasien mengeluh

kesemutan pada anggota gerak kanannya yang dirasakan memberat pada saat pasien

berbelanja sayur di halaman depan rumahnya.

Saat masuk RS pasien mengalami kelemahan anggota gerak kanan, disertai

dengan su;it diajak berkomunikasi dan bicara pelo. Tidak pusing, tidak mual dan

muntah, tidak ada sesak,tidak demam,dan tidak kejang. Riwayat kencing manis tidak

diketahui karena tidak pernah melakukan pemeriksaan. Riwayat hipertensi diakui,

dan riwayat kencing manis diakui. BAB dan BAK tidak ada keluhan.

DISKUSI I

Didapatkan kumpulan gejala berupa anggota gerak kanan tidak dapat

digerakkan. Kelemahan anggota gerak kanan ini disebut dengan parese, yaitu sensasi

abnormal atau kombinasi berbagai sensasi seperti baal atau kesemutan serta

kelumpuhan anggota gerak. Keluhan pada pasien terjadi pada bagian kanan, sehingga

disebut dengan hemiparese dextra. Pada penderita tidak didapatkan defisit neurologis.

Pasien juga mengeluh bicara pelo dan mulut perot ke arah kanan. Hal tersebut

mengindikasikan terjadi kelumpuhan pada nervus cranialis VII dan XII yang banyak

terjadi pada penyakit serebrovaskular. Pada pasien ini tidak didapatkan gejala defisit

neurologis secara progresif, berupa kelemahan motorik yang terjadi akibat suatu

proses destruksi maupun nyeri kepala kronik akibat proses kompresi yang merupakan

gambaran umum pada tumor otak. Gejala abses serebri berupa nyeri kepala yang

bertambah berat, demam, dan kejang juga tidak terdapat pada pasien ini.

Defisit neurologis akut pada pasien ini terjadi tanpa adanya pencetus yang

jelas berupa trauma atau infeksi sebelumnya sehingga mengarah pada suatu lesi

vaskular, karena onset lesi vaskular timbul secara mendadak sehingga pada pasien ini

3

Page 4: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

mengarah pada suatu keadaan yang disebut stroke. Stroke terdiri dari 2 klasifikasi

yaitu stroke hemoragik dan stroke iskemik.

Stroke merupakan suatu ganguan fungsional otak yang terjadi secara

mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung

lebih dari 24 jam yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak akibat

pecahnya pembuluh arah atau sumbatan pada pembuluh darah.

Gejala neurologis fokal adalah gejala-gejala yang muncul akibat gangguan di

daerah yang terlokalisir dan dapat teridentifikasi. Misalnya kelemahan unilateral

akibat lesi di traktus kortikospinalis. Gangguan non fokal/global misalnya adalah

terjadinya gangguan kesadaran sampai koma. Gangguan neurologi non fokal tidak

selalu disebabkan oleh stroke. Ada banyak penyebab lain yang mungkin

menyebabkannya. Oleh karena itu gejala non fokal tidak seharusnya diinterpretasikan

sebagai akibat stroke kecuali bila disertai gangguan neurologis fokal.

Dikenal bermacam-macam klasifikasi stroke. Semuanya berdasarkan atas gambaran

klinik, patologi anatomi, sistem pembuluh darah dan stadiumnya. Dasar klasifikasi

yang berbeda-beda ini diperlukan, sebab setiap jenis stroke mempunyai cara

pengobatan, preventif dan prognosa yang berbeda, walaupun patogenesisnya serupa.

Adapun klasifikasi tersebut, antara lain:

Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya :

Stroke Iskemik

1. Transient Ischemic Attack (TIA)

2. Trombosis serebri

3. Embolia serebri

Stroke Hemoragik

1. Perdarahan intra serebral

2. Perdarahan subarachnoid

Terdapat beberapa sistem skoring yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis stroke hemoragik atau iskemik.Untuk mengetahui hal tersebut, dari anamnesa dapat kita gunakan skor Siriraj atau skor Gajah mada.

4

Page 5: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

Skor Siriraj : (2,5xS) + (2xM) + (2xN) + (0,1xD) – (3xA) -12

Gejala/Tanda Penilaian

S : Kesadaran 0 = CM1 = Somnolen2 = Sopor/Koma

M : Muntah 0 = Tidak ada1 = Ada

N : Nyeri Kepala 0 = Tidak ada1 = Ada

D : Diastolik

A : Ateroma 1 = salah satu atau lebih : DM, Angina, Penyakit pembuluh darah lainnya

Interpretasi:

Skor > 1 : Stroke hemoragik

Skor ≤ -1 : Stroke iskemik

Skor -1 s/d 1 : meragukan, butuh evaluasi CT scan

Skor Siriraj pada pasien ini :

(2,5×0) + (2×0) + (2×0) + (0,1×95) – (3×1) -12 = -5,5 (termasuk Stroke Iskemik)

Skor Gajah Mada :

5

Page 6: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

DIAGNOSIS SEMENTARADiagnosis klinis       : Hemiparese dextra + parese N. VII dextra dan XII dextra tipe

sentral.Diagnosis topic : Hemisfer serebri sinistraDiagnosis etiologi  : Stroke infark dd stroke haemoragic.PEMERIKSAAN FISIK:Status GeneralisKeadaan umum : Baik, Kesadaran : Compos mentis GCS E4V5M6Vital sign         : TD : 164/95 mmHg Nadi: 88x/menit, RR : 24 x/menit, Suhu: 36 0CKepala               : Kesan normocephal, konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya langsung (+/+), RCTL +/+, pupil bulat isokor (3 mm/3 mm), refleks kornea (+/+).Leher                : kelenjar getah bening  membesar (-),kaku kuduk (-), meningeal

sign (-)Thoraks             : Cor: S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo: sonor seluruh lapang paru, suara dasar vesikuler +/+, suara tambahan -/- ronkhi (-), wheezing (-)

Abdomen           : supel, datar, bising usus (+)normal, nyeri tekan (-)Hepar Lien         : tak teraba pembesaranEkstremitas        : Akral hangat, edema (-), atrofi otot (-), vulnus ekskoriatum (-).

6

Page 7: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

Status PsikiatrikTingkah laku : Tidak dilakukanPerasaan Hati               : Tidak diketahuiOrientasi                      : Tidak diketahuiKecerdasan                  : Tidak diperiksaDaya ingat                   : Tidak dilakukan

Status neurologisSikap tubuh                 : lurus dan simetris, lateralisasi (+) ke kananGerakan abnormal       : (-)

Nervi Cranialis Kanan KiriN I Daya penghidu TDL TDLN II Daya penglihatan N N

Medan penglihatan N NPengenalan warna TDL TDL

N III Ptosis – –Gerakan mata + +Ukuran pupil 3 mm 3 mmBentuk pupil Bulat BulatRefleks cahaya + +Refleks akomodasi + +

N IV Strabismus divergen – –Gerakan mata ke lateral bawah + +Strabismus konvergen – –

N V Menggigit + +Membuka mulut + +Sensibilitas muka + +Refleks kornea + +Trismus – –

N VI Gerakan mata ke lateral + +Strabismus konvergen – –Diplopia – –

N VII Kedipan mata + +Lipatan nasolabial SimetrisSudut mulut SimetrisMengerutkan dahi + +Mengerutkan alis + +Menutup mata + +Meringis + +

7

Page 8: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

Mengembungkan pipi + +Daya kecap lidah 2/3 depan N N

N VIII Mendengar suara berbisik + +Mendengar detik arloji + +Tes Rinne Tidak

dilakukanTidak dilakukan

Tes Weber Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Tes Schwabach Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Arkus faring DitengahN IX Daya kecap lidah 1/3 belakang N N

Refleks muntah + +Suara sengau – –Tersedak + +

N X Denyut nadi 88 88Arkus faring N NBersuara Pelo PeloMenelan N N

N XI Memalingkan kepala + +Sikap bahu + +Mengangkat bahu + +Trofi otot bahu Eutrofi Eutrofi

N XII Sikap lidah Deviasi ke kananArtikulasi NTremor lidah – –Menjulurkan lidah Deviasi ke

kiriTrofi otot lidah – –Fasikulasi lidah – –

Ekstremitas: G

K

       RF

8

N

N

1111 5555

1111 5555

N

N

Page 9: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

RP

Tonus

Trofi

Clonus - / - Sensibilitas: tidak dilakukan. Vegetatif: tidak ada kelainan

PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium :

Darah RutinHemoglobin     : 13,2 PCT                 : 0,253Leukosit           : 10,9 Limfosit : 2,2Eritrosit            : 4,42 Monosit : 0,1Hematocrit       : 39,2 Eosinofil : 0,2Trombosit        : 345 Basofil : 0,1MCV                : 88,7 Neutrofil : 8,3MCH                : 29,9 Limfosit % : 20,4MCHC             : 33,7 Monosit % : 0,5RDW               : 12,7 Eosinofil % : 2,0MPV                : 7,3 Basofil % : 0,5Netrofil % : 76,6

Hasil CT Scan Kepala :

9

++ ++

++ ++

Eu Eu

Eu Eu

Page 10: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

BACAAN HASIL CT SCAN KEPALA TANPA KONTRAS Infark di nucleus lentiformis sinistra, corona radiate sinistra serta white matter

periventrikel lateral sinistra. Tak tampak perdarahan, SOL maupun tanda peningkatan tekanan intrakranial

saat ini

DISKUSI IIPemeriksaan CT-Scan, yang merupakan golden diagnose pada penyakit stroke

didapatkan hasil adanya lesi hipodens artinya terdapat sumbatan aliran darah pada otak. Sehingga pada pasien ini jenis stroke-nya adalah stroke non hemoragik.Stroke non hemoragik merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi, + 85%, sisanya sekitar 10-15% merupakan stroke hemoragik.

Berdasarkan pemeriksaan fisik diatas, pada pasien ini ditemukan adanya hemiparese dextra disertai parese nervu cranialis VII dan XII yang banyak ditemukan pada pasien stroke, baik itu stroke perdarahan (haemoragic) maupun stroke sumbatan (iskemik/infark). Hemiparesis dextra ditemukan dari hasil pemeriksaan gerakan dan kekuatan baik tangan kanan maupun kaki kanan yang mengalami penurunan. Parese nervus cranialis didapatkan pada pemeriksaan wajah yaitu saat meminta pasien menyeringai terlihat adanya deviasi wajah ke arah kanan. Sementara untuk

10

Page 11: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

pemeriksaan nervus cranialis XII dapat dilakukan dengan meminta pasien untuk menjulurkan lidahnya (memeletkan lidah), ditemukan lidah tidak simestris/ditemukan deviasi ke arah kanan.

DIAGNOSA AKHIRDiagnosis klinis : Hemiparese dextra + parese N. VII dextra dan XII dextra tipe sentral.Diagnosis topic : Hemisfer serebri sinistraDiagnosis etiologi : Stroke infark/ stroke non haemoragic

STROKE ISKEMIK

Definisi : Stroke iskemik disebut juga stroke sumbatan atau stroke infark dikarenakan

adanya kejadian yang menyebabkan aliran darah menurun atau bahkan terhenti sama sekali pada area tertentu di otak, misalnya terjadinya emboli atau trombosis. Penurunan aliran darah ini menyebabkan neuron berhenti berfungsi. Aliran darah kurang dari 18 ml/100 mg/menit akan mengakibatkan iskemia neuron yang sifatnya irreversibel. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini.

Anatomi :

Otak menerima darah yang dipompakan dari jantung melalui arkus aorta yang

mempunyai 3 cabang, yaitu arteri brakhiosefalik (arteri innominata), arteri karotis

komunis kiri dan arteri subklavia kiri. Arteri brakhiosefalik dan arteri karotis komunis

kiri berasal dari bagian kanan arkus aorta. Arteri brakhiosefalik selanjutnya

bercabang dalam arteri karotis komunis kanan dan arteri subklavia kanan. Arteri

karotis komunis kiri dan kanan masing-masing bercabang menjadi arteri karotis

interna dan eksterna (kiri dan kanan) dan arteri subklavia kiri dan kanan masing-

masing mempunyai salah satu cabang yaitu vertebralis kiri dan kanan. Aliran darah

ke otak yang melalui arteri vertebralis berserta cabang-cabangnya disebut sistem

11

Page 12: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

vertebrobasiler, dan yang melalui arteri karotis interna beserta cabang-cabangnya

disebut sistem karotis.1,2 Sistem karotis terdiri dari tiga arteri mayor, yaitu arteri

karotis komunis, karotis interna, dan karotis eksterna.3

Darah mengalir ke otak melalui dua arteri karotis dan dua arteri vertebralis. Arteri karotis interna, setelah memisahkan diri dari arteri karotis komunis, naik dan masuk ke rongga tengkorak melalui kanalis karotikus, berjalan dalam sinus kavernosus, mempercabangkan arteri untuk nervus optikus dan retina, akhirnya bercabang dua: arteri serebri anterior dan arteri serebri media. Arteri karotis interna memberikan vaskularisasi pada regio sentral dan lateral hemisfer.Arteri serebri anterior memberikan vaskularisasi pada korteks frontalis, parietalis bagian tengah, korpus kalosum dan nukleus kaudatus.Arteri serebri media memberikan vaskularisasi pada korteks lobus frontalis, parietalis dan temporalis.

Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus, terdapat beberapa tempat anastomose lain antara pembuluh darah ekstra dan intrakranial, mencakup anastomose melalui arteri sphenopalatina, arteri dari foramen rotundum dan cabang kecil yang biasanya ada pada tulang petrosus. Arteri utama yang mensuplai dura adalah arteri meningea media dan cabang ascending arteri pharyngeal, cabang dari sirkulasi eksternal. Terkadang dapat terbentuk anastomose antara dura dan permukaan korteks. Sebagai tambahan, hubungan antara carotis dan vertebrobasillar dapat terjadi.

Sirkulus arteri Willisi berasal dari karotis interna dan sistem arteri vertebralis. Pada putaran ini arteri mernberikan cabang arteri komunikans posterior. Yang bergabung dengan tunggul proksimal dari arteri serebri posterior dan membentuk bersama dengan arteri ini dan arteri basilaris rostral, arkus posterior dari sirkulus Willisi. Arteri karotis interna juga memberi cabang aa. choroidalis anterior sebelum karotis berakhir dan terbagi menjadi aa. cerebri anterior dan media.7

Faktor Resiko

12

Page 13: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

1. Yang tidak dapat dimodifikasi: usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga.2. Yang dapat dimodifikasi: hipertensi, DM, merokok, penyalahgunaan alkohol dan

obat, kontrasepsi oral, penyakit jantung koroner, hiperurisemia dan dislipidemia.

Patofisiologi :

Mekanisme terjadinya stroke iskemik secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu akibat trombosis atau akibat emboli. Diperkirakan dua per tiga stroke iskemik diakibatkan karena trombosis, dan sepertiganya karena emboli.

Trombosis dapat menyebabkan stroke iskemik karena trombosis dalam pembuluh darah akan mengakibatkan terjadinya oklusi (gerak menutup atau keadaan tertutup) arteri serebral yang besar, khususnya arteri karotis interna, arteri serebri media, atau arteri basilaris. Namun, sesungguhnya dapat pula terjadi pada arteri yang lebih kecil, yaitu misalnya arteri-arteri yang menembus area lakunar dan dapat juga terjadi pada vena serebralis dan sinus venosus.

Stroke karena trombosis biasanya didahului oleh serangan TIA (Transient ischemic attack). Gejala yang terjadi biasanya serupa dengan TIA yang mendahului, karena area yang mengalami gangguan aliran darah adalah area otak yang sama. TIA merupakan defisit neurologis yang terjadi pada waktu yang sangat singkat yaitu berkisar antara 5-20 menit atau dapat pula hingga beberapa jam, dan kemudian mengalami perbaikan secara komplit. Terjadinya TIA jelas merupakan hal yang perlu ditanggapi secara serius karena sekitar sepertiga penderita TIA akan mengalami serangan stroke dalam 5 tahun. Dalam keadaan lain, defisit neurologis yang telah terjadi selama 24 jam atau lebih dapat juga mengalami pemulihan secara komplit atau hampir komplit dalam beberapa hari.

Stroke karena emboli memberikan karakteristik dimana defisit neurologis langsung mencapai taraf maksimal sejak awal (onset) gejala muncul. Seandainya serangan TIA sebelum stroke terjadi karena emboli, gejala yang didapatkan biasanya bervariasi. Hal ini dikarenakan pada TIA yang terjadi mendahului stroke iskemik karena emboli, umumnya mengenai area perdarahan yang berbeda dari waktu ke waktu. Emboli pada sirkulasi posterior umumnya mengenai daerah arteri serebri

13

Page 14: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

media atau percabangannya karena 85% aliran darah hemisferik berasal darinya.Emboli pada sirkulasi posterior biasanya terjadi pada bagian apeks arteri basilaris atau pada arteri serebri posterior.

Manifestasi Klinis :Gambaran klinis dapat muncul untuk sementara, lalu menghilang atau lalu memberat atau menetap. Gejala ini muncul akibat daerah otak tertentu tak berfungsi yang disebabkan oleh terganggunya aliran dari ke tempat berikut:Gangguan pada pembuluh darah karotis.1. Arteria serebri media

Gangguan rasa (hipestesia) didaerah muka/ wajah kontralateral atau disertai hipestesia di lengan dan tungkai sesisi

Kelemahan kontralateral lebih besar pada tungkai dari tingkat ringan sampai kelumpuhan total.

Gangguan untuk berbicara baik beruba sulit mengeluarkan kata-kata (afasia motorik) atau sulit mengerti pembicaraan orang lain (afasia sensorik)

Gangguan penglihatan berupa kebutaa satu sisi, atai separuh lapang pandang (hemianopsia homonim)

Mata selalu melirik kearah satu sisi (deviation conjugae) Kesadaran menurun Tidak mengenal orang-orang yang sebelumnya dikenal (prosopagnosia) Mulut perot Pelo (disartria) Merasa anggota badan sesisi tidak ada

2. Arteria serebri anterior (cabang menuju otak bagian depan) Monoparese tungkai kontralateral, kadang-kadang lengan bagian proksimal

dapat terkena Inkontinesia urine Penurunan kesadaran. Apraksia dan gangguan kognitif lainnya

3. Arteria serebri posterior

14

Page 15: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

Gangguan penglihatan pada 1 atau 2 mata berupa sulit memahami barang yang dilihat, namun dapat mengerti jika meraba atau mendenger suaranya

Kehilangan kemampuan mengenal warna Hemihipestesia, kadang-kadang adanya nyeri spontan atau hilangnya nyeri

dan rasa gerat pada separuh sisi tubuh Gangguan pembuluh darah vertebrobasilaris

4. Arteri Vertebrobasilaris Gangguan gerak bola mata, sehingga terjadi diplopia jalan menjadi

sempoyongan Kehilangan keseimbangan Hemiparese kontralateral Kelumpuhan nervus kranialis ipsilateral Vertigo Nistagmus

PENATALAKSANAANFarmakologi :

Infus RL 20 tpm Injeksi Piracetam 4 x 3 gram. Injeksi Ranitidine 2 x 1 ampul. Injeksi Citicholine 2 x 500 mg. Injeksi Mecobalamin 1 x 1 ampul. Injeksi Ceftriaxone 2 x 1 gr. Injeksi Manitol 4 x 125 mg (tapering off) Ambroxol 3 x 1 tablet

Non Farmakologi Fisioterapi Bed Rest

DISKUSI III Piracetam

15

Page 16: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

Piracetam berperan meningkatkan energi (ATP) otak, meningkatkan aktifitas adenilat kinase (AK) yang merupakan kunci metabolism energy dimana mengubah ADP menjadi ATP dan AMP, meningkatkan sintesis dan pertukaran cytochrome b5 yang merupakan komponen kunci dalam rantai transport electron dimana energy ATP diproduksi di mitokondria. Piracetam juga digunakan untuk perbaikan defisit neurologi khususnya kelemahan motoric dan kemampuan bicara pada kasus- kasus serebral iskemia, dan juga mengurangi severitas atau kemunculan post traumatik/ concussion syndrome.RanitidinRanitidin menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversible. Pada pemberian ranitidine, sekresi asam lambung dihambat. Ranitidine juga berfungsi sebagai gastroprotektor dan mencegah efek samping dan interaksi dengan obat lain.Citicholine8

Citicoline merupakan senyawa dengan spektrum yang sangat luas manfaat dalam

kondisi yang berhubungan dengan gejala disfungsi neurologis. Citicoline bertindak di

berbagai tingkat untuk mendukung dan menjaga kesehatan saraf dan fungsi kognitif

yang optimal. Citicoline mempromosikan kolinergik dan dopaminergik fungsi dan

mendukung sintesis fosfolipid dan penggabungan ke membran sel. Citicoline juga

meningkatkan mekanisme antioksidan dalam tubuh, sementara menekan kerusakan

akibat radikal bebas pada jaringan saraf. Hal ini juga mendorong kegiatan anti-

inflamasi dan mengoptimalkan pola yang terkait dengan pelepasan neurotransmitter.

MeticobalaminSecara biokimia, Meticobalamin adalah koenzim yang mengandung vitamin B12

yang ikut berpartisipasi dalam reaksi transmetilasi. Meticobalamin adalah homolog

vitamin B12 yang paling aktif dalam tubuh. Meticobalamin bekerja dengan

memperbaiki jaringan syaraf yang rusak. Meticobalamin juga terlibat dalam maturasi

eritroblast, mempercepat pembelahan eritroblast dan sintesis heme sehingga dapat

memperbaiki status darah pada anemia megaloblastik. Uji klinis tersamar ganda

menunjukkan bahwa Meticobalamin tidak hanya efektif untuk anemia megaloblastik,

namun juga untuk neuropati perifer.

Ceftriaxone

16

Page 17: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

Ceftriaxone adalah golongan antibiotik cephalosporin yang dapat digunakan untuk

mengobati beberapa kondisi akibat infeksi bakteri, seperti pneumonia, sepsis,

meningitis, infeksi kulit, gonore atau kencing nanah, dan infeksi pada pasien dengan

sel darah putih yang rendah. Selain itu, ceftriaxone juga bisa diberikan kepada pasien

yang akan menjalani operasi-operasi tertentu untuk mencegah terjadinya infeksi.

Ambroxol

Ambroxol adalah metabolit bromhexine yang digolongkan sebagai agen mukolitik,

yaitu obat yang berfungsi mengencerkan dahak. Ambroxol bekerja dengan cara

memecah serat asam mukopolisakarida yang membuat dahak lebih encer dan

mengurangi adhesi lendir pada dinding tenggorokan sehingga mempermudah

pengeluaran lendir pada saat batuk.

PROGNOSIS Death : dubia ad bonam Disease  : dubia ad bonam Disability : dubia ad bonam Dissatisfaction : dubia ad bonam Discomfort : dubia ad bonam Destituation : dubia ad bonam

17

Page 18: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

DAFTAR PUSTAKA

1. Hurlbert, RJ. Methylprednisolone for Acute Spinal Cord Injury: An Inappropriate Standart of Care. J Neurosurg (spine). 2000;93 : 1-7

2. Sidharta P, Mardjono M. 1981. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian Rakyat

3. Adams RD, Victor M. 2001. Disease os Spinal Cord in Principles of Neurology, 7th ed. New york: Mc Graw Hill

4. Alpert, MJ. 2001. Central Cord Syndrome. eMedicine Journal5. Basuki A, Dian S. 2009. Kegawatdaruratan Neurologi. Bagian

Neurologi Universitas Padjajaran.6. Dawodu ST, Bechtel KA, Beeson MS, Humphreys SC, Kellam JF, et all.

Cauda equina and conus medullaris syndromes. March 2013. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/1148690-overview#aw2aab6b2b4 , 7 Juni 2015.

18

Page 19: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

7. Young W. Spinal Cord Injury Level And Classification. (Last updated: 2000;

accesed:14 April 2012).Available from :http://www.neurosurgery.ufl.edu/Patients/fracture.shtml

8. Qureshi I, Endres JR. Citicoline: A Novel Therapeutic Agent with Neuroprotective, Neuromodulatory, and Neuroregenerative Properties. Nat Med J. 2010.

9. Goetz GC. 2003. Headache and Facial Pain. In Textbook of Clinical Neurology. 2nd edition. Elsevier Science. USA: 1187-94

10. Szwedowski D, Walecki P. 2014. Spinal Cord Injury without Radiographic Abnormality (SCIWORA) – Clinical and Radiological Aspects. Pol J Radiol. p 461-464.

 

FOLLOW UP HARIAN.

Tanggal S O A P05/12/15 Lemas sisi

kanan tubuh Sulit

berbicara (bicara pelo)

TSS/ Compos mentis

Ext: Tonus ++, gerak , K

ES 4/4. EI 4/4.

Stroke dd infark H + II

Inj. Ceftriaxone 2 x I gr. Inj. Piracetam 2 x III gr Inj.Ranitidin 2 x 1 amp Inj. Citicolin 2 x 500 mg Inj. Manitol 4 x 125

(tap.off)

06/12/15 Lemas sisi kanan tubuh

Sulit berbicara (bicara pelo)

Batuk

TSS/ Compos mentis

Ext: Tonus ++, gerak , K

ES 4/4. EI

Stroke dd infark H + III

Terapi lanjutkan. + Ambroxol 3 x 1 tablet

19

Page 20: sarafambarawa.files.wordpress.com…  · Web view · 2016-01-30Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus,

4/4.07/09/15 Lemas sisi

kanan tubuh

Sulit berbicara (bicara pelo)

Batuk

TSS/ Compos mentis

Ext: Tonus ++, gerak ,

K ES 4/4. EI 4/4.

Stroke infark H + IV

Terapi lanjutkan. Citicolin Brainact 2 x

1000 mg + Disolf 2 x 1 tablet + Ingatol 2 x 1 tablet

08/12/15 Lemas sisi kanan tubuh

Sulit berbicara (bicara pelo)

Batuk

TSS/ Compos mentis

Ext: Tonus ++, gerak ,

K ES 4/4. EI 4/4.

Stroke infark H + V

Terapi lanjutkan.

09/12/15 Lemas sisi kanan tubuh

Sulit berbicara (bicara pelo)

Batuk

TSS/ Compos mentis

Ext: Tonus ++, gerak ,

K ES 4/4. EI 4/4.

Stroke infark H + VI

Terapi lanjutkan. Bila stasioner, besok

boleh pulang.

10/12/15 Lemas sisi kanan tubuh

Sulit berbicara (bicara pelo)

Batuk

TSS/ Compos mentis

Ext: Tonus ++, gerak ,

K ES 4/4.

Stroke infark H + VII

Terapi lanjutkan Stasioner rawat jalan.

20