Upload
phamdung
View
235
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Week-10
By:
Dr. Ida Nurnida, M.M.
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
CONTENT
I. Pengertian,
II. Proses Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Model Klasik,
III. Pengambilan Keputusan dalam Hierarkhi Organisasi,
IV. Tingkatan Pengambilan Keputusan dalam Organisasi,
V. Teori Rasionalitas Terbatas,
VI. Model-model Proses Pengambilan Keputusan,
VII. Peran Intuisi dalam Pengambilan Keputusan, dan
VIII. Aspek-aspek Penting dalam Pengambilan Keputusan.
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
I. PENGERTIAN
Secara etimologis : bahasa Inggris decide berasal
dari bahasa latin (“de” berarti “of” dan “caedo”
berarti “to cut”), yang berarti “cuts off”, yaitu
memutuskan memilih alternatif yang paling tepat.
“Decision making is commonly defined as
choosing from among alternative” (Richard M.
Hodgetts, 1975).
“Pengambilan keputusan secara umum
digambarkan sebagai memilih dari antar alternatif”
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
I. PENGERTIAN
Decision making as: a conscious and human process involving both individual and social phenomena, based upon factual and value premises, which concludes with a choice of one behavioral activity from among one or more alternatives with the intention of moving toward some desired state of affairs (Shull, Delbecq & Cummings, 1970).
Pengambilan keputusan merupakan: suatu proses yang dilakukan manusia secara sadar yang melibatkan individu dan gejala sosial, berdasarkan pada fakta dan pendapat, kemudian menyimpulkan dengan memilih satu pilihan aktivitas perilaku dari antara satu atau lebih alternatif dalam menyikapi kondisi yang dihadapi.
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
I. PENGERTIAN
“Intisari dalam pengambilan keputusan ialah
perumusan beraneka alternatif tindakan dalam
menggarap situasi yang dihadapi serta
penetapan pilihan yang tepat antara beberapa
alternatif yang tersedia, setelah diadakan
pengevaluasian mengenai keefektifan masing-
masing untuk mencapai sasaran para
pengambil keputusan” (K.J. Redford, 1984).
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
II. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM ORGANISASI MODEL KLASIK
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Proses pengambilan keputusan adalah suatu spesialisasi:
Pucuk pimpinan khusus memutuskan berbagai masalah
strategis,
Manajer tingkat menengah mengurus peraturan internal
organisasi dan koordinasi antar unit,
Manajer tingkat bawah memutuskan berbagai masalah
operasional sehari-hari pada masing-masing unit.
DECISION MAKING
SEBAGAI SALAH SATU
DIMENSI ILMU
ADMINISTRASI
Administration
Management
Leadership
Decision Making
Human
Relation
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
II. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM ORGANISASI MODEL KLASIK
Pengambilan Keputusan dalam Hierarkhi Organisasi Lini
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Top
Level (Administrator)
Middle
Level
Lower Level
Institutional
Decision
Organizational
Decision
Operational
Decision
Strategy
Organization-Environment
Relations
Diferentiation
Integration
Daily Activities
Gambar: Pengambilan Keputusan dalam Hierarkhi Organisasi
Sumber: Hatch (1997: 271)
III. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM HIERARKHI: ORGANISASI LINI
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Penjelasan gambar:
Keputusan institusi adalah tanggungjawab pimpinan top
level (Administrator),
Keputusan yang bersifat organisasional yang meliputi
seluruh aspek internal organisasi adalah tanggung
jawab pimpinan middle level (Manajer tingkat
menengah), dan
Keputusan Operasional adalah tanggung jawab
pimpinan lower level (supervisor tingkat operasinal
/teknis).
III. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM HIERARKHI: ORGANISASI LINI
III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
HIERARKHI: ORGANISASI FUNGSIONAL
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Pengambilan keputusan adalah tanggungjawab
pimpinan dari fungsi yang ada dalam organisasi:
Keputusan fungsi pemasaran dilakukan oleh
Pimpinan/Kepala Bidang Pemasaran,
Keputusan fungsi SDM dilakukan oleh
Pimpinan/Kepala Bidang SDM,
Keputusan fungsi Keuangan dilakukan oleh
Pimpinan/Kepala Bidang Keuangan, dst.
III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
HIERARKHI: ORGANISASI DIVISIONAL
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Pengambilan keputusan dilakukan oleh
disesuaikan dengan divisi yang
dibentuk/ditetapkan dalam organisasi:
Divisi merupakan cabang atas dasar perbedaan
geografis, misal: Divisi Surabaya, Divisi
Indonesia Timur, Divisi Sumatera, dst.
Divisi mengelola bidang operasional tertentu
dalam suatu perusahaan, misal: Divisi Distribusi,
Divisi Produksi, Divisi Persediaan, dll.
III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
HIERARKHI: ORGANISASI MODERN
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Proses pengambilan keputusan tidak
sepenuhnya mengikuti struktur hierarkhis atau
fungsional atau divional sebagaimana diuraikan
sebelumnya,
Pengambilan keputusan dapat bersifat
lintasbidang atau lintas fubgsi,
Pola pengambilan keputusan dalam organisasi
modern seringkali bersifat bottom-up.
IV. TINGKATAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Pengambilan Keputusan Administrasi: menjamin
kelangsungan hidup organisasi (termasuk
mengantisipasi dampak lingkungan),
Pengambilan Keputusan Manajerial: menjamin
kelancaran koordinasi seluruh kegiatan internal
organisatoris, dan
Pengambilan Keputusan Operasional/teknis:
menjamin kelancaran operasional/ hal-hal teknis
organisatoris .
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ADMINISTRATIF
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Pengambilan keputusan pada tingkat Administratif (top level)
digadapkan pada struktur permasalahan yang kompleks dan
bersifat dinamis (berubah-ubah) yang ditandai dengan:
Kompleksiras struktural (structural compexity),
Kompleksitas dinamik (dynamic complexity),
Informasi yang tisak lengkap dan tidak sempurna
(incomplete and imperfect information), dan
Ketidakpastian yang bersifat inheren (irreduible
uncertainty)
Sumber: Kusdi (2011: 105)
HUBUNGAN STRUKTUR ORGANISASI,
MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Organization
level
Nature of
problem
Nature of
Decision making
Highest
level
Hierarchy
Lowest Structured
Unstruc-
tured
Non prog
rammed
Programmed
Bagan : Model hubungan struktur organisasi, masalah, dan pengambilan keputusan
Sumber : Harold Koontz & Cyryll O’Donnell, 1989
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJERIAL
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Menterjemahkan keputusan Administrator,
Berorientasi pada jaminan kelancaran
koordinatif seluruh kegiatan organisatoris,
Menjamin relevansi pencapaian berbagai tujuan
bidang untuk mendukung tujuan organisasi,
Menjadi dasar bagi pengambilan keputusan
operasional/teknis.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
OPERATIONAL
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Menterjemahkan keputusan Manajerial,
Berorientasi pada jaminan kelancaran
teknis operasional organisasi,
Pengambilan keputusan operasional akan
menentukan kualitas pelaksanaan
kegiatan oleh jajaran pelaksana teknis.
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Pengambilan keputusan dalam
organisasi selalu diupayakan secara
rasional, namun terdapat hal-hal yang
membatasi upaya rasionalitas tersebut,
sehingga rasionalitas pengambilan
keputusan dalam organisasi bersifat
terbatas.
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Hal-hal yang dapat membatasi rasionalitas proses
pengambilan keputusan dalam organisasi, di antaranya
adalah:
Informasi yang tidak sempurna dan tidak lengkap,
Kompleksitas permasalahan yang dihadapi,
Keterbatasan kapasitas pengolahan informasi manusia,
Keterbatasan waktu yang tersedia untuk mengambil
keputusan, dan
Politik internal organisasi yang menimbulkan preferensi-
preferensi yang saling berlawanan tentang tujuan-tujuan
organisasi.
Sumber: Simon (dalam Kusdi, 2011: 106)
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Keterbatasan rasionalitas manusia, menimbulkan berbagai
kelemahan dan keterbatasan dalam banyak kasus
pengambilan keputusan strategis (Sanchez & Hene, 2004:
150), antara lain:
1. Pengambil keputusan seringkali mengabaikan informasi
penting yang sesungguhnya tersedia,
2. Pengambil keputusan cenderung fokus pada informasi
yang cocok (konfirm) dengan perasaan atau
pandangannya,
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
3. Pengambil keputusan terlalu cepat melakukan goal-drift
(menurunkan sasaran lebih rendah dari telah ditetapkan
sebelumnya), ketika tujuan awal terlihat sulit untuk
dicapai,
4. Pengambil keputusan tidak memperhatikan peluang
yang belum pernah tergali, walaupun tahu bahwa
peluang tersebut signifikan, dan
5. Pengambil keputusan lebih suka peluang “baru” yang
secara konseptual dekat dengan proses organisasional
saat ini.
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
VI. MODEL-MODEL PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Secara umum terdapat dua faktor yang menentukan
kondisi dan situasi pengambilan keputusan, yaitu:
1. Sepakat atau tidak sepakat para pengambil
keputusan tentang cara (agree/disagree on
methods), dan
2. Sepakat atau tidak sepakat para pengambil
keputusan tentang tujuan atau definisi
permasalahan (agree/disagree on goals or problem
definitions)
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Berdasarkan kombinasi dari dua faktor tersebut,
terdapat empat model proses pengambilan
keputusan yang efektif, yaitu:
1. Proses keputusan rasional: Jika cara dan
tujuan/definisi masalah relatif disepakati,
2. Proses keputusan koalisi: Jika cara
disepakati, tapi tujuan/definisi masalah tidak
disepakati,
VI. MODEL-MODEL PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
3. Proses keputusan coba-coba: Jika cara
tidak disepakati, tapi tujuan/definisi
masalah disepakati,
4. Proses keputusan tong sampah: Jika
cara maupun tujuan/definisi masalah tidak
disepakati.
Sumber: Kusdi (2011: 108)
VI. MODEL-MODEL PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
VII. PERAN INTUISI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
Intuisi sangat penting dalam pengambilan keputusan,
apabila:
1. Permasalahan yang dihadapi mengandung unsur-
unsur ketidakpastian tinggi,
2. Tidak ada contoh atau preseden sebelumnya yang
serupa dengan masalah yang sedang dihadapi,
3. Variabel-variabel keputusan tidak dapat diprediksi
secara ilmiah,
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
4. Fakta-fakta yang tersedia sangat sedikit,
5. Analisis data tidak bisa banyak membantu,
6. Terdapat sejumlah alternatif pemecahan masalah,
yang masing-masing masuk akal dan memiliki
argumentasi yang sama kuat, dan
7. Waktu untuk mengambil keputusan sangat sempit,
dan keputusan harus diambil dengan segera.
VII. PERAN INTUISI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
VIII. ASPEK-ASPEK PENTING DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERMASALAHAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Lingkungan:
- Ketidakpastian (uncertainty), baik dalam hal deterministic
(penentuan), probabilistic (kemungkinan), stabil dan tidak stabil,
- Risiko (risk),
- Kompleksitas (complexity),
- Keterbatasan sumber daya (resources)
Keterbatasan kemampuan manusia:
- Kecerdasan,
- Persepsi,
- Falsafah, pandangan dan prinsip hidup (way of life)
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
ELEMEN-ELEMEN DALAM PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Siapa pengambil keputusan, dan di tingkat
mana keputusan diambil?,
Bagaimana hakekat dari permasalahan?,
Bagaimana hakekat pengambilan
keputusan?
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
ELEMEN-ELEMEN DALAM PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (MASSIE &
DOUGLAS, 1975)
1. Mengerti situasi permasalahan,
2. Diagnosis dan mendefinisikan masalah,
3. Meneliti untuk dan analisis alternatif-alternatif,
4. Mengevaluasi alternatif-alternatif dan memilih tindakan.
5. Jaminan bahwa keputusan diterima semua anggota
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
KLASIFIKASI MASALAH
Structured problem (masalah yang
berstruktur),
Unstructured problem (masalah yang
tidak berstruktur)
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
PROSES ANALISIS MASALAH
1. Merumuskan masalah dan sifat-sifatnya,
2. Menetapkan relevansi masalah,
3. Mencari dan menetukan penyebab masalah,
4. Menguji kepastian dan kebenaran setiap penyebab
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
PROSES PEMAHAMAN SITUASI
PERMASALAHAN
Understand
situation
Need for
decision Key facts
Predetermined
Objective
Proper
focus
Opinions
ConfusionTime cost
limitations
Past actions
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
PROSES DIAGNOSIS DAN
PENDEFINISIAN MASALAH
Diagnose
and
define
problem
Avoid traditional
response
Obstacles
Limiting factor
Limits
Systems
ReassessmentRelevance
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
PROSES MENEMUKAN ALTERNATIF
Find
alternatif
SearchingAdvantages
Brainstorming
Consider
biases
Analyse
ProbabilityHard work
Creativity
Dis
advantages
Discussion
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
PROSES EVALUASI ALTERNATIF
DAN MEMILIH TINDAKAN
Select
action
Rank preference
Comparison
Personal value
SystemConsequences
Compromise
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
PROSES JAMINAN PENERIMAAN
KEPUTUSAN OLEH SELURUH ANGGOTA
Secure
acceptance
of decisions
Control
TimingMotivation
Communication
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University
THANK YOU
Company LogoSchool of Communication & Business – Telkom University