22
PENGERINGAN BATANG KELAPA (cocos nucifera, L.) Oleh : EKO WIBOWO JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI 2002

Wibowo%2C Eko_Pengeringan Batang Kelapa%28Cocos Nucifera%2CL.%29.PDF

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

PENGERINGAN BATANG KELAPA (cocos nucifera, L.)

Oleh :

EKO WIBOWO

JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI

2002

RINGKASAN

EKO WIBOWO. Pengeringan Batang Kelapa (Cocos nucifera, L.) (dibawah

bimbingan ABDUR RAHMAN WASARAKA dan SUSILO BUDI HUSODO).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan

terhadap proses pengeringan, untuk mengetahui pengaruh tingkat kedalaman dalam

batang terhadap proses pengeringan, untuk mengetahui kecepatan pengeringan setiap

metode, dan untuk mengetahui cacat-cacat yang timbul pada setiap metode

pengeringan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan analisis data

secara statistik dengan ANOVA dan tabulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh metode pengeringan

dan kedalaman dalam batang terhadap proses pengeringan, namun interaksi keduanya

tidak menunjukkan adanya pengaruh. Kecepatan pengeringan pada metode

pengeringan udara 2,71% per hari, pada metode pengeringan oven 12,25 % per hari,

dan pada pengeringan radiasi sinar matahari 5,47 % per hari. Cacat-cacat yang

ditemui pada pengeringan udara adalah pemuntiran, memangkuk, serta jamur buluk,

pada pengeringan oven pemuntiran, memangkuk, serta retak, dan pada pengeringan

radiasi matahari adalah retak, pemuntiran, memangkuk, jamur buluk dan rayap.

PENGERINGAN BATANG KELAPA (cocos nucifera, L.)

Oleh :

EKO WIBOWO

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Kehutanan Pada

Fakultas Pertanian Universitas Negeri Papua

JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI PAPUA

MANOKWARI 2002

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Boyolali Jawa Tengah pada tanggal 30 April

1976 sebagai anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan ayah

bernama Supadmo Miyarto dan Ibu bernama Gemi.

Penulis memasuki pendidikan formal pada SD Inpres Penggung III

selesai pada tahun 1988, SMP Negeri II Boyolali selesai tahun 1991, dan SMA

Negeri I Jayapura selesai tahun 1994. Pada tahun 1995 penulis terdaftar sebagai

mahasiswa Universitas Cenderawasih Manokwari pada Fakultas Pertanian Jurusan

Budi Daya Pertanian Program Studi Peternakan. Pada tahun 1996 Penulis pindah ke

Jurusan Kehutanan Program Studi Budi Daya Hutan Universitas Cenderawasih yang

pada tahun 2000 berubah menjadi Universitas Negeri Papua.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak

membantu sehingga skripsi yang merupakan syarat untuk menyelesaikan studi pada

Universitas Negeri Papua ini dapat terselesaikan.

Kepada Dekan Fakultas Pertanian, Ketua Jurusan Kehutanan dan Ketua

Program Studi Budi Daya Hutan Universitas Negeri Papua yang telah memberi

kesempatan untuk menempuh pendidikan di Universitas Negeri Papua tercinta ini.

Terimakasih juga kepada Ir. Andoyo Supriantono, M.Sc., Ir. Wahyudi, M.Sc.,

dan Ir. B.B. Rettob, M.Si selaku dosen wali yang telah memberikan arahan-arahan

selama penulis menjalani pendidikan.

Drs. Turut Taryono ’sebagai orang tua’ yang telah sangat membantu baik

bantuan materi maupun nasehat. Kepada Ir. Wasaraka, MP dan Ir. Susilo Budi

Husodo, MP sekeluarga atas segala kesabaran dalam proses pembimbingan, di bawah

bimbingan anda berdua saya merasa lebih dari sekedar menjadi anak bimbing.

Ir. At. G. Martana sekeluarga, Mas Heri sekeluarga, dan Mayor B. Soeroso

sekeluarga, serta E. A. Tarukalo sekeluarga atas segala bantuan selama penulis

menjalani pendidikan.

Kepada seluruh karyawan Laboratorium Teknologi Hasil Hutan, Ibu

Ir. B.M.G. Sadsoetoeboen yang telah membantu pelaksanaan penelitian dan Pak

Gaspers yang membantu pembuatan contoh uji serta kepada Ir. Leo Maturbongs,

M.Sc.F. secara pribadi atas bantuan pinjaman alat pengeringan radiasi sinar matahari.

Rekan-rekan di MESSTIKA yang telah banyak membantu pada saat

pelaksanaan penelitian. Moon, Catur, Oyok, dan Hamin masing-masing dengan

‘kudanya’ yang telah mengantar penulis selama pelaksanaan penelitian. Margioso,

Warsito, Ngatuwi, Rizsal, Sabri, Charis, Hafis, Khalid dan Bang Arsyat atas

kebersamaannya dan juga bantuan selama kita tinggal bersama. Teman-teman di

REPHOT (Daud, Dhafi, Adi dan bintang tamu Ari), serta semua yang telah

membantu REPHOT, (pokoke REPHOT, bikin hidup lebih hidup !!!.).

Hajar, Ebta, Ichink, Minggirrejo dan Sholeh. Apa jadinya skripsi saya kalau

tanpa anda semua !.

Seluruh rekan Forester ‘95 baik yang telah selesai maupun yang bersama,

Nurcholis, Wawan, Daniel, Nelce, Fadli, Dedy dan Echi (Cepat selesaikan), Syarif

dan yang lain, kompak terus !. THH ‘95 yang semuanya telah duluan (Carikan kerja,

kah ?) dan Yuyu, (ternyata tinggal kita dua, euy !).

Dan yang terakhir kepada kedua orang tua dan kedua adikku atas

kesabarannya menunggu anak dan kakaknya kembali.

Sebagai penutup kata, hanya kepada Allah SWT penulis berdoa semoga anda

semua mendapat balasan yang banyak. Amin.

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN .................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

Latar Belakang ........................................................................................ 1 Masalah .................................................................................................... 2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 3 Hipotesis Penelitian ................................................................................. 3

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 4

Pengeringan kayu .................................................................................... 4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pengeringan Kayu ............... 5 Jenis kayu .................................................................................... 5 Arah serat .................................................................................... 6 Cara penumpukan kayu ............................................................... 6 Iklim ............................................................................................ 6 Pengeringan Udara .................................................................................. 7 Pengeringan Oven ................................................................................... 7 Pengeringan Radiasi Sinar Matahari ........................................................ 8 Cacat-cacat Pengeringan ......................................................................... 9 Cacat-cacat pengeringan karena perubahan bentuk .................... 9 Penyusutan ........................................................................ 9 Casehardening ................................................................... 9 Pembengkokan, pemuntiran dan memangkuk .................. 10 Collapse ............................................................................. 10 Honeycombing (retak dalam) ............................................ 10 Retak ................................................................................. 11 Cacat karena serangan jamur ...................................................... 11

Pewarnaan (staining) ......................................................... 11 Buluk (mold) ..................................................................... 11 Pelapukan .......................................................................... 12 Cacat karena serangan serangga .................................................. 12 Cacat karena perubahan kimia .................................................... 12 Risalah Umum Kelapa (Cocos nucifera, L.) ........................................... 13

METODE PENELITIAN ................................................................................. 15 Waktu dan Tempat penelitian ................................................................ 15 Bahan dan Alat Penelitian ....................................................................... 15 Metode Penelitian ................................................................................... 16 Variabel Pengamatan .............................................................................. 17 Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 18 Pengambilan Contoh Uji ............................................................. 18 Pelaksanaan Pengeringan ............................................................ 19 Pengambilan Data ....................................................................... 21 Analisa Data ............................................................................................ 24

HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 25 Sifat Fisika Batang Kelapa (Cocos nucifera, L) ..................................... 25 Kadar Air Awal Batang Kelapa .............................................................. 26 Lama Pengeringan dan Penurunan Kadar Air ......................................... 27 Pengaruh Metode Pengeringan dan Kedalaman Dalam Batang ............. 34 Cacat-cacat Pengeringan ........................................................................ 37

KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 40 Kesimpulan ............................................................................................. 40 Saran ....................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 42

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Kadar Air Awal Batang Kelapa .............................................................. 26

2. Jumlah Hari Dan Kadar Air Akhir Contoh Uji Pengeringan Pada Ketiga Metode Pengeringan ............................................................................... 28

3. Suhu Dan Kelembaban Rata-Rata Pada Pengeringan Udara Dan PengeringanRadiasi Sinar Matahari .......................................................

4. Kadar Air Setimbang Pada Suhu Bola Kering Dan Kelembaban Relatif 30

5. Suhu Dan Kelembaban Pengeringan Oven .............................................. 31

6. Analisis Ragam Pengaruh Metode Pengeringan Dan Kedalaman Dalam Batang Beserta Interaksinya .................................................................... 34

7. Hasil Uji BNJ Faktor Metode Pengeringan Terhadap Kadar Air Pada Selang Kepercayaan 95 % ....................................................................... 36

8. Hasil Uji BNJ Faktor Kedalaman Dalam Batang Terhadap Kadar Air Pada Selang Kepercayaan 95 % .............................................................. 37

9. Cacat-cacat Pengeringan Pada Setiap Metode Pengeringan ................... 37

Lampiran

1. Berat Jenis Segar Batang Kelapa (Cocos nucifera, L.) ........................... 46

2. Berat Jenis Kering Udara Batang Kelapa ................................................ 46

3. Berat Jenis Kering Oven Batang Kelapa ................................................. 46

4. Kadar Air Segar Batang Kelapa .............................................................. 46

5. Kadar Air Kering Udara Batang Kelapa ................................................. 46

6. Penyusutan Tangensial Batang Kelapa Pada Kondisi Kering Udara ...... 46

7. Penyusutan Tangensial Batang Kelapa Pada Kondisi Kering Oven ....... 47

8. Penyusutan Radial Batang Kelapa Pada Kondisi Kering Udara ............ 47

9. Penyusutan Radial Batang Kelapa Pada Kondisi Kering Oven .............. 47

10. Penyusutan Longitudinal Batang Kelapa Pada Kondisi Kering Udara ... 47

11. Penyusutan Longitudinal Batang Kelapa Pada Kondisi Kering Oven .... 47

12. Penyusutan Volumetrik Batang Kelapa Pada Kondisi Kering Udara ..... 47

13. Penyusutan Volumetrik Batang Kelapa Pada Kondisi Kering Oven ...... 48

14. Analisis Regresi Linier Hubungan antara Kadar Air dengan Penyusutan pada Bagian Pangkal ............................................................................... 48

15. Analisis Regresi Linier Hubungan antara Kadar Air dengan Penyusutan pada Bagian Tengah ................................................................................ 49

16. Analisis Regresi Linier Hubungan antara Kadar Air dengan Penyusutan pada Bagian Ujung .................................................................................. 49

17. Kadar air Titik Jenuh Serat Batang Kelapa ............................................. 49

18. Data dan Cara Untuk Mengetahui Berat Kering Oven Hitungan ........... 50

19. Kadar Air Rata-Rata Harian pada Metode Pengeringan Udara .............. 51

20. Kadar Air Rata-Rata Harian pada Metode Pengeringan Oven ............... 57

21. Kadar Air Rata-Rata Harian pada Pengeringan Radiasi Sinar Matahari 58

22. A. Suhu dan Kelembaban Harian pada Pengeringan Udara dan Pengeringan Radiasi Sinar Matahari ................................................ 61

B. Uji Tukey Pengaruh Metode Pengeringan dan Kedalaman Dalam Batang Terhadap Kadar Air Akhir Batang Kelapa Pada Selang Kepercayaan 95 %............................................................................... 62

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Tehnik Penggergajian Batang Kelapa, (Barliana,et al, 1990)................... 14

2. Cara Pengambilan Contoh Uji. ................................................................. 20

3. Grafik Penurunan Kadar Air Rata-Rata Pada Pengeringan Udara .......... 32

4. Grafik Penurunan Kadar Air Rata-Rata Pada Pengeringan Oven ........... 33

5. Grafik Penurunan Kadar Air Rata-Rata Pada Pengeringan Radiasi Sinar

Matahari .................................................................................................. 34

Lampiran

1. Gambar Alat Pengeringan Radiasi Sinar Matahari 45

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 April 2002 sampai dengan tanggal 24

Mei 2002 dan bertempat di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian

Manokwari Universitas Negeri Papua dan kompleks perumahan dosen Jl. Gunung

Salju No. 6A (kediaman Bapak Ir. Leo Maturbongs, M.Sc.F).

Bahan dan Alat Penelitian

Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian adalah :

1. Batang kelapa untuk pembuatan contoh uji.

2. Balok 5 x 5 cm, papan, plastik bening, paku, seng, cat minyak warna hitam

untuk pembuatan alat pengeringan radiasi sinar matahari.

3. Aquades dan lilin cair untuk pengukuran berat jenis.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Alat pengeringan radiasi sinar matahari. Bentuk dan ukuran alat pengeringan

radiasi sinar matahari dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Oven untuk pengeringan oven dan untuk mengetahui berat kering oven pada

penentuan sifat fisika batang kelapa.

3. Termo-higrometer untuk pengukuran suhu dan kelembaban setiap metode

pengeringan selama waktu pengeringan.

4. Timbangan analitik digital untuk penimbangan contoh uji kadar air dan

contoh uji sifat fisika.

5. Neraca tiga tangan kapasitas 200 gram untuk penimbangan pada pengukuran

berat jenis.

6. Neraca tiga tangan kapasitas 2000 gram untuk penimbangan contoh uji

pengeringan.

7. Gergaji untuk penebangan batang kelapa dan pembuatan contoh uji.

8. Meteran untuk pengukuran panjang.

9. Mikrokaliper untuk pengukuran dimensi pada penentuan penyusutan.

10. Desikator untuk menstabilkan contoh uji setelah keluar dari oven sebelum

penimbangan.

11. Gelas ukur untuk penentuan berat jenis dengan metode pencelupan.

12. Penjepit untuk memegang contoh uji.

13. Alat tulis-menulis dan alat hitung untuk keperluan pencatatan dan

penghitungan.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan

bentuk percobaan faktorial dan menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak

Kelompok. Faktor A, metode pengeringan, terdiri dari metode pengeringan udara

(A1), pengeringan oven (A2), dan pengeringan radiasi sinar matahari (A3), serta

faktor B, tingkat kedalaman dalam batang yang terdiri dari bagian luar/dekat kulit

(B1), tengah (B2), dan dalam (B3). Kombinasi perlakuan yang diperoleh berjumlah

9, yaitu :

A1B1 A2B1 A3B1 A1B2 A2B2 A3B2 A1B3 A2B3 A3B3

Kelompok percobaan adalah pembagian berdasarkan tinggi batang yaitu pangkal

(K1), tengah (K2), dan ujung (K3). Pengulangan dilakukan sebanyak 4 kali, sehingga

jumlah contoh uji adalah 3 (kelompok) x 3 (metode pengeringan) x 3 (kedalaman

dalam batang) x 4 (ulangan) = 108 contoh uji.

Model matematis yang dipakai dalam penelitian adalah :

Yijk = µ + kk + Ai + Bj + (AB)ij + Eijk

Dimana :

Yijk : Nilai pengamatan pada kelompok ke-k, metode pengeringan ke-i, dan

kedalaman dalam batang ke-j.

µ : Nilai rataan umum.

Kk : Pengaruh kelompok ke-k.

Ai : Pengaruh metode pengeringan ke-i.

Bj : Pengaruh kedalaman dalam batang ke-j.

(AB)ij : Pengaruh interaksi metode pengeringan ke-i dengan kedalaman dalam

batang ke-j.

Eijk : Pengaruh galat percobaan kelompok ke-k, metode pengeringan ke-i, dan

kedalaman dalam batang ke-j.

Variabel Pengamatan

Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar air contoh uji

pengeringan, lama pengeringan dan jenis cacat yang timbul selama proses

pengeringan. Data penunjang adalah sifat fisika batang kelapa yang meliputi kadar

air, berat jenis, penyusutan, T/R ratio, dan TJS serta suhu dan kelembaban selama

penelitian.

Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan Contoh Uji

Pohon kelapa yang akan diambil batangnya untuk pembuatan contoh uji dipilih

secara purposif dengan pertimbangan pohon tua (lebih dari 35 tahun), sehat (tidak

terdapat cacat sepanjang batang), dan pertumbuhan normal (batang lurus). Pohon

kelapa diambil dari Manggoapi dengan diameter setinggi dada 34 cm dan diameter

ujung 30 cm.

Setelah pohon ditebang diperoleh dolog dengan panjang 15,5 meter (P). Panjang

batang kelapa yang dapat digunakan untuk kayu gergajian (Pg) diketahui

berdasarkan rumus Barly (1994) :

Pg = 0.84 x P – 3,44

= 0.84 x 15,5 – 3.44

= 9,58 m

Dolok kemudian dibagi menjadi 3 potongan sebagai kelompok yaitu pangkal

(K1), tengah (K2), dan ujung (K3). Setiap kelompok dibagi lagi menjadi 5 seksi

dengan panjang + 60 cm, sehingga secara keseluruhan didapat 15 seksi. Selanjutnya

dari setiap seksi dibuat menjadi papan dengan ukuran 60 cm x 10 cm x 2 cm dengan

perincian bagian luar 4 buah, tengah 4 buah dan dalam 4 buah. Papan tersebut

kemudian dibagi menjadi 2 yaitu untuk contoh uji kadar air dengan ukuran

10 x 2 x 2 cm dan contoh uji pengeringan dengan ukuran 50 x 10 x 2 cm. Dari setiap

kelompok secara acak diambil sebanyak 36 buah yang terdiri dari 12 untuk bagian

luar, 12 untuk bagian tengah dan 12 untuk bagian dalam sehingga contoh uji

keseluruhan berjumlah 108 buah. Selanjutnya ke-108 contoh uji tersebut dibagi

menjadi 3 bagian untuk setiap metode pengeringan yang terdiri dari 3 (kelompok) x 3

(kedalaman dalam batang) x 4 (ulangan) = 36 buah contoh uji. Sedangkan contoh uji

kadar air ditimbang untuk mengetahui berat awal, kemudian dikeringovenkan dan

ditimbang untuk mendapatkan berat kering oven.

Contoh uji penentuan sifat fisika batang kelapa diambil dari piringan setebal

20 cm pada pangkal, tengah dan ujung batang kelapa. Skema pengambilan contoh uji

selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.

Pelaksanaan Pengeringan

Setelah diadakan pengacakan, contoh uji ditempatkan pada masing-masing

metode pengeringan dengan cara ditumpuk menjadi 9 lapisan. Jarak dari lantai dasar

adalah 5 cm dan digunakan ganjal antar lapisan 2 cm.

Pada metode pengeringan udara contoh uji ditempatkan di tempat terbuka

pada Laboratorium Teknologi Kayu, untuk pengeringan radiasi sinar matahari contoh

uji dimasukkan dalam alat pengeringan radiasi sinar matahari yang telah disiapkan.

Pada pengeringan oven, contoh uji dimasukkan dalam oven dengan suhu awal 45oC

dan ditingkatkan 10o setiap 24 jam sampai mencapai suhu (103+ 2) o C.

Pengambilan Data

Data Pengeringan

Data proses pengeringan yang diambil adalah :

1. Kadar air contoh uji pengeringan hingga kadar air konstan yang diketahui

dengan rumus, (Haygreen dan Bowyer, 1989):

BA - BKOH KCP (%) = BKOH X 100

Dimana, BB BKOH (gram) = 1 + (% KA/100)

Dimana, BKA - BKT KA (%) = BKT X 100

Keterangan : KCP : Kadar air contoh uji pengeringan BA : Berat awal contoh uji pengeringan (berat penimbangan hari ke-n) BKOH : Berat kering oven hitungan BB : Berat basah contoh uji pengeringan KA : Kadar air contoh uji kadar air (contoh uji kecil) BKA : Berat awal contoh uji kadar air BKT : Berat kering tanur contoh uji kadar air n : Hari pengeringan (1, 2, 3, …..)

4. Lama pengeringan (hari).

5. Kecepatan pengeringan diketahui dengan rumus (Maturbongs, 1999) :

KA - KT KP = T Keterangan : KP : Kecepatan pengeringan/penurunan kadar air KA : Kadar air awal (%) KT : Kadar air konstan (%) T : Lama pengeringan (hari)

6. Cacat-cacat yang timbul diamati dan dicatat selama proses pengeringan

berlangsung.

Data Penunjang

1. Suhu dan kelembaban dicatat setiap pagi (pukul 07.00), siang (pukul

13.00) dan sore (pukul 18.00) selama pengeringan berlangsung. Suhu dan

kelembaban rata-rata diketahui dari :

(2 x a) + b + c S atau K = 4 Keterangan

S atau K : Suhu atau Kelembaban rata-rata c : Data sore a : Data pagi 2 : Konstanta b : Data siang 4 : Perata

2. Penentuan sifat fisik batang kelapa dilaksanakan berdasarkan BS-373,

(Anonimous, 1957).

a. Penentuan kadar air

Prosedur pelaksanaan penentuan kadar air :

1. Contoh uji segar ditimbang untuk mengetahui berat kayu segar (BKS).

2. Contoh uji kemudian dikeringkan dalam udara terbuka dan ditimbang

hingga konstan untuk mendapatkan berat kering udara (BKU).

3. Contoh uji kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 103 + 2 C

dan ditimbang untuk mendapatkan berat kering oven (BKO). Sebelum

ditimbang contoh uji terlebih dahulu distabilkan dalam desikator + 15

menit.

4. Kadar air diketahui berdasarkan rumus (Haygreen dan Bowyer, 1989):

BKS - BKO KAS (%) = BKO X 100

BKU - BKO KKU (%) = BKO X 100

Di mana, KAS : Kadar air kayu segar KKU : Kadar air kayu kering udara

b. Penentuan berat jenis.

Prosedur penentuan berat jenis adalah :

1. Gelas ukur volume 300 ml berisi aquades ditimbang = a gram.

2. Contoh uji contoh uji ditusuk dengan jarum dan dicelupkan ke dalam

gelas ukur berisi aquades dan diusahakan agar contoh uji tidak

menyentuh gelas ukur. Berat gelas + air + kayu = b gram.

3. Volume contoh uji dihitung (VB) : (b – a) cm3.

4. Contoh uji kemudian dikeringkan pada udara terbuka hingga kering

udara dan selanjutnya dilakukan seperti langkah 1 dan 2 untuk

mendapatkan volume kering udara (VKU).

5. Contoh uji kemudian dikeringkan dengan oven untuk mendapatkan

berat kering oven (BKO). Selanjutnya contoh uji dilapisi dengan lilin

cair dan dilaksanakan seperti langkah 1 dan 2 untuk mendapatkan

volume kering oven (VKO).

6. Berat jenis diketahui berdasarkan rumus (Haygreen dan Bowyer,

1989):

BKO Keterangan : BJB = VB BJB : Berat jenis basah BJKU : Berat jenis kering udara

BKO BJKO : Berat jenis kering oven BJKU = VKU

BKO BJKO = VKO

c. Penentuan besar penyusutan

Prosedur pelaksanaan penentuan besar penyusutan :

1. Contoh uji segar ditandai dengan spidol ditempat dimana akan

dilakukan pengukuran. Kemudian contoh uji direndam dalam aquades

selama 3 x 24 jam dan kemudian diukur dimensinya (DB).

2. Contoh uji kemudian dikeringkan hingga kering udara dan diukur

dimensinya (DKU).

3. Contoh uji dikeringkan dalam oven untuk mendapatkan berat kering

oven dan kemudian diukur dimensinya (DKO).

4. Besar penyusutannya adalah (Haygreen dan Bowyer, 1989):

DB - DKU Keterangan : PKU (%)= DB X 100 PKU :Penyusutan kering udara PKO : Penyusutan kering oven

DB - DKO PKO (%)= DB X 100

Penyusutan volumetrik diketahui dengan rumus (Skaar, 1972):

Pv = Pt + Pr + Pl Keterangan : Pv : Penyusutan volumetrik Pt : Penyusutan tangensial Pr : Penyusutan radial Pl : Penyusutan longitudinal

d. T/R ratio diketahui dengan membandingkan besar penyusutan

tangensial dengan penyusutan radial.

e. Titik jenuh serat diketahui berdasarkan persamaan garis linier hubungan

antara kadar air (X) dengan penyusutan (Y) pada keadaan penyusutan

menuju nol (Y = 0).

Analisa Data

Data kadar air konstan pengeringan dianalisa secara statistik dengan analisis

ragam (ANOVA).

Data cacat-cacat pengeringan dianalisa secara tabulasi.