2
WibunJabar • Senin o Se/asa o Rabu o Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Minggu 2 3 17 18 19 45 20 21 67 22 8 9 10 11 23 24 25 26 12 13 ~ 15 27 28 29 30 31 OJan OPeb o Mar OApr OMei OJun 0 Jul 0 Ags OSep OOId ONov ODes podium Asep Salahudin Kandidat doktor UNPAD Bandung, Dosen di IAILMlPascasarjana STIELM BAGAIMANA plUl kecin- sangat mulia dan me m- taan kepada Nabi SAW se- banggakan itu, dan engkau perti dikatakan Muharn- tak ubahnya liontin berki- mad Iqbal, "mengalir bak lau di dalamnya) darah di dalam urat-urat Dalam konteks Budaya umatnya." Dan biasanya di Jawa yang direfresentasi- bulan Maulid ini kecintaan kan Kesultanan Yogyakar- itu diekspresikan dalam ta sebagai pewaris Mata- bentuk peringatan terhadap ram, untuk menyambu t hari kelahirannya dengan Maulid diselenggarakan segala variasi budaya lokal ritus Sekatenan (konon ber- tentunya yang dalam kon- asal dari kata syahadatain), teks kebudayaan Sunda se- acara membersihkan keris ring disebut Muludan. dan benda-benda pusaka Sebagaimana direkam keramat lainnya yang diya- Haji Hasan Mustapa dalam kini mengandung kekuatan "Bab Adat-adat Urang Pria- adikodrati, di samping ha- ngan djeung Soenda lian ti dirnya tumpeng dan hal- Eta" bahwa dalam me- ihwal ragam makanannya nyambut bulan Rabi'ul dengan segala simbol di Awal orang Sunda dengan belakangnya. Makanan sigap menyambutnya de- yang kemudian diperebut- ngan upacara Muludan. Da-kan dan ditebar ke seluruh lam upacara itu diadakan masyarakat dengan keya- pengajian dan hidangan be- kinan kerberkahan yang ragam makanan lainnya menyertainya. untuk mencari keberkahan Upacara Muludan yang setalah sebelumnya mereka saraj balutan budaya kokal beberesih terlebih dahulu. ini di sisi lain menjadi pe- Di pesantren-pesantren tra- nanda kepada kita ihwal je- disonal diadakan perlom- jak akulturasi agama (Is- baan-perlombaan dan tentu lam). Islam datang dengan juga adalah pembacaan penghargaan tinggi terha- biografi Nabi melalui Kitab dap budaya lokal. al-Barjanji dan pementasan Akulturasi tagoni yang berpuncak Kontekstualisasi agama p~~a "syair-syair "ya ha- dengan budaya lokal yang bibi., dicontohkan dengan Mulu- Anta syamsun anta badrun dan menjadi penting agar Anta nurun fawqa nuri kita tidak kehilangan pijakan (Engkaulahmatahari,eng- akar kultural. Ini juga seba- kaulah purnama. Bogkau gai satu bentuk peneguhan cahaya di atas cahaya)... tentang tidak perlunya ber- Nasabun tahsibul 'ula islam dengan cara meniru bihuldh. oalladaiha nujumahal seutuhnya budaya Arab ka- jawza-u rena konteks nalar dan 10- (Inilah rangkaian nasab kalitas yang berlainan. yang dengan menyunting Agama dan budaya lokal namanya menjadi tinggi, relasinya bukan saling me- laksana gemerlap bintang negasikan (polarisasi) tapi Aries di antara bin tang- saling memperkaya inter- bintang yang mengelilingi). pretasi sehingga akan tarn- Habbadzii 'iqdu siidadiw wa pil kebudayaan dengan wa- fl1khiiri anta foil yatimatul 'ash- jah heterogen, tidak mono- ma-u litik. Agama dan kebudaya- ________ -,- ~(In~d~ah~nian untaian yang an saling pengaruh karena ama. Onpad 2011 --------------------------------------------------------~---------~~

WibunJabar - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/tribunjabar...bulan Maulid inikecintaan kan Kesultanan Yogyakar- ... biografi Nabi melalui Kitab dap

  • Upload
    hahanh

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: WibunJabar - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/tribunjabar...bulan Maulid inikecintaan kan Kesultanan Yogyakar- ... biografi Nabi melalui Kitab dap

WibunJabar• Senin o Se/asa o Rabu o Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Minggu

2 317 18 19

4 520 21

6 722

8 9 10 1123 24 25 26

12 13 ~ 1527 28 29 30 31

OJan OPeb oMar OApr OMei OJun 0 Jul 0 Ags OSep OOId ONov ODes

podiumAsep Salahudin

Kandidat doktor UNPAD Bandung,Dosen di IAILMlPascasarjana STIELM

BAGAIMANA plUl kecin- sangat mulia dan me m-taan kepada Nabi SAW se- banggakan itu, dan engkauperti dikatakan Muharn- tak ubahnya liontin berki-mad Iqbal, "mengalir bak lau di dalamnya)darah di dalam urat-urat Dalam konteks Budayaumatnya." Dan biasanya di Jawa yang direfresentasi-bulan Maulid ini kecintaan kan Kesultanan Yogyakar-itu diekspresikan dalam ta sebagai pewaris Mata-bentuk peringatan terhadap ram, untuk menyambu thari kelahirannya dengan Maulid diselenggarakansegala variasi budaya lokal ritus Sekatenan (konon ber-tentunya yang dalam kon- asal dari kata syahadatain),teks kebudayaan Sunda se- acara membersihkan kerisring disebut Muludan. dan benda-benda pusakaSebagaimana direkam keramat lainnya yang diya-

Haji Hasan Mustapa dalam kini mengandung kekuatan"Bab Adat-adat Urang Pria- adikodrati, di samping ha-ngan djeung Soenda lian ti dirnya tumpeng dan hal-Eta" bahwa dalam me- ihwal ragam makanannyanyambut bulan Rabi'ul dengan segala simbol diAwal orang Sunda dengan belakangnya. Makanansigap menyambutnya de- yang kemudian diperebut-ngan upacara Muludan. Da-kan dan ditebar ke seluruhlam upacara itu diadakan masyarakat dengan keya-pengajian dan hidangan be- kinan kerberkahan yangragam makanan lainnya menyertainya.untuk mencari keberkahan Upacara Muludan yangsetalah sebelumnya mereka saraj balutan budaya kokalbeberesih terlebih dahulu. ini di sisi lain menjadi pe-Di pesantren-pesantren tra- nanda kepada kita ihwal je-disonal diadakan perlom- jak akulturasi agama (Is-baan-perlombaan dan tentu lam). Islam datang denganjuga adalah pembacaan penghargaan tinggi terha-biografi Nabi melalui Kitab dap budaya lokal.al-Barjanji dan pementasan Akulturasitagoni yang berpuncak Kontekstualisasi agamap~~a "syair-syair "ya ha- dengan budaya lokal yangbibi., dicontohkan dengan Mulu-

Anta syamsun anta badrun dan menjadi penting agarAnta nurun fawqa nuri kita tidak kehilangan pijakan(Engkaulahmatahari,eng- akar kultural. Ini juga seba-

kaulah purnama. Bogkau gai satu bentuk peneguhancahaya di atas cahaya)... tentang tidak perlunya ber-

Nasabun tahsibul 'ula islam dengan cara menirubihuldh. oalladaiha nujumahal seutuhnya budaya Arab ka-jawza-u rena konteks nalar dan 10-(Inilah rangkaian nasab kalitas yang berlainan.

yang dengan menyunting Agama dan budaya lokalnamanya menjadi tinggi, relasinya bukan saling me-laksana gemerlap bintang negasikan (polarisasi) tapiAries di antara bin tang- saling memperkaya inter-bintang yang mengelilingi). pretasi sehingga akan tarn-

Habbadzii 'iqdu siidadiw wa pil kebudayaan dengan wa-fl1khiiri anta foil yatimatul 'ash- jah heterogen, tidak mono-ma-u litik. Agama dan kebudaya-

________ -,- ~(In~d~ah~nianuntaian yang an saling pengaruh karena

ama. Onpad 2011

--------------------------------------------------------~---------~~

Page 2: WibunJabar - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/tribunjabar...bulan Maulid inikecintaan kan Kesultanan Yogyakar- ... biografi Nabi melalui Kitab dap

keduanya memiliki simbol.Sebagaimana dikatakanKuntowijoyo bahwa agamamemerlukan budaya takubahnya budaya mernbu-tuhkan agama. Agama tan-pa budaya akan kering, se-bagaimana kebudayaantanpa topangan agama ti-dak akan memiliki visi yangjelas. Agama adalah simbolyang melambangkan nilaiketaatan kepada Tuhan.Kebudayaan juga mengan-dung nilai dan simbol supa-ya manusia bisa hidup di da-lamnya. Agama memerlu-kan sistem simbo], dengankata lain agama mernerlu-

·kan kebudayaan. Agamatanpa kebudayaan me-mang dapat berkembimgsebagai agama pribadi, te-tapi tanpa kebudayaan aga-ma sebagai kolektivitas ti-dak akan mendapat'tempat.

Dalam konteks kesun-daan jelas sekali, bagaimanaagama berdialektlka de-ngan Sunda sehingga ke-duanya dapat saling mem-perkaya sehingga kita da-pat menyimpulkan bahwamembela agama adalahidentik dengan membelasunda. Begitu pula sebalik-nya membela Sunda se-sungguhnya adalah jugamembela agama. Apalagi di

aras perenial sesungguhnyaagama dan Sunda (kearifankuna) tidak memiliki ba-nyak perbedaan, keduanyabermuara pada asal yangsama.

Aras psikologis agama(Islam) yang ban yak berbi-cara seputar rasa, rnenda-patkan pijakannya yang re-levan dengan kosmologikebatinan Sunda yang jugasangat kental dengan nuan-sa rasa. Filsuf Haji HasanMustapa dalam kajian etno-grafisnya pemah merekamdiksi rasa dengan keragam-an makna: 1) Rasa teu be-nang ku beja (rasa tidak dapatdiwadahi oleh wacana); 2)top elmu ngarah rasana (am-billah ilmu untuk diregukrasanya); 3) ngawula nurui-keun rasa (berbakti mengacukepada rasa); 4) aya rasamoalsarasa (ada perasaan, akantetapi selalu ada ketidaksa-maan); 5) rasa rumasa (rasa .dan penuh perasaan) 6!rasa dipalsu pangrasa (perasa-an dipalsukan oleh perasa-an orang lain); 7); niat kuma-ha rasa (tekad itu tergantungkepada rasa); 8) lamun geusti balik rasa tangtuna tibalikbasa (kalau sudah terbalikperasaan, bahasa pun akanmenyimpang); 9) sarasanasarasana (masing-masing

perasaannya).Lintas Keimanan

Kecintaan memperingatiMaulid yang diiringi de-ngan perasaan takjub dantakzim ternyata juga bukanhanya menjadi simbol dariikatan budaya namun jugamemiliki tautannya denganorang non Muslim yangberbeda pilihan keyakinan-nya. Tentu adalah sesuatuyang wajar dan sudah se-mestinya kalau hal ini dira-sukkan para pengikutinya.Dan menjadi hal menarikapabila kaum orientalsi punmengakui ten tang jejakkeagungannya.

Goethe pun (penyair Ero-pa berkebangsaan Jermanyang hidup pertengahanab ad ke-18 hingga awalabad ke-19) mengakui sejakusia belia sangat menga-gumi Muharnmad saw danhasil-hasil kesustraan na'ti-yah (puisi pujian kepadasang Nabi) khususnya se-perti dalam nampak dalamsebuah antologi puisi ber-corak Persia West-oustli-cher Divan (sajak-sajak pu-jian Barat Ketimuran).

Dalam Divan misalnya,seperti ditunjukkan AbdulHadi W.M., terdapat sebuahsajak Goethe yang sangat ro-mantik yang berjudul Mo-hamet Gesang (NyanyianMuhammad) yang berrnu-atan ungkapan kekagurnanGoethe terhadap perjuang-an Nabi dalam menyampai-kan risalah Tuhan dan seka-ligus pujian terhadap kese-jatian ajaran Islam.

Kita kutip puisi Goetheitu: Lihat sungai ini/antarakararig/kemilau riang/bagaikan gemerlap bin-tang/ di mana masa muda-nya/masuk roh budiman/di karam dalam semak be-lukar/segar bagaikan mu-da rupawan/muncul darigulungan awan, menari/sungai ini turun/ melintasibatu-batu pualam/dankembali mengarungi la-ngit/menuruni lernbah-lembah/di bawah jejak-nya / kembang- kembangdimunculkan/ dan nafasnyamemberikan/hayat ataspadang-padang. (*)