7
 Gangguan identitas disosiatif Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Gambaran abstrak mengenai individu dengan gangguan identitas disosiatif Gangguan identitas disosiatif (dahulu dikenal sebagai gangguan kepribadian majemuk  ) adalah gangguan jiwa yang berasal dari akibat sampingan dari trauma parah pada masakanak- kanak (bahasa Inggris:childhood umur 3 -11 tahun) dan remaja (bahasa Inggris:adolesence umur 12 -18 tahun) [1] . Individu biasanya mengalami pengalaman traumatis yang cukup ekstrem dan terjadi berulang kali yang mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda. [2] Masing- masing individu dengan ingatan sendiri, keperca yaan, perilaku, pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan d iri mereka sendiri. [2] Setidaknya dua kepribadian ini secara berulang memegang kendali penuh atas tubuh si individu. [2]  Daftar isi [sembunyikan ] y 1 Kriteria diagnosis y 2 Tanda dan gejala  o 2.1 Depersonalisasi dan derealisasi  o 2.2 Mengalami distorsi waktu, amnesia, dan penyimpangan waktu  o 2.3 Sakit kepala dan keinginan bunuh diri  o 2.4 Fluktuasi tingkat kemampuan dan gambaran diri  o 2.5 Perilaku menyakiti diri sendiri  o 2.6 Kecemasan dan depresi  y 3 Diagnosis 

Wikipedia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Wikipedia

5/13/2018 Wikipedia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/wikipedia-55a74bf010e09 1/7

Gangguan identitas disosiatif 

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa 

Gambaran abstrak mengenai individu dengan gangguan identitas disosiatif 

Gangguan identitas disosiatif (dahulu dikenal sebagai gangguan kepribadian majemuk )adalah gangguan jiwa yang berasal dari akibat sampingan dari trauma parah pada masa kanak-

kanak (bahasa Inggris:childhood umur 3 -11 tahun) dan remaja (bahasa Inggris:adolesence umur 12 -18 tahun)

[1].

Individu biasanya mengalami pengalaman traumatis yang cukup ekstrem dan terjadi berulang

kali yang mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda.[2] Masing-masing individu dengan ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku, pola pikir, serta cara melihat

lingkungan dan diri mereka sendiri.[2]

Setidaknya dua kepribadian ini secara berulang memegangkendali penuh atas tubuh si individu.

[2] 

Daftar isi

[sembunyikan]

y  1 Kriteria diagnosis 

y 2 Tanda dan gejala 

o  2.1 Depersonalisasi dan derealisasi o  2.2 Mengalami distorsi waktu, amnesia, dan penyimpangan waktu 

o  2.3 Sakit kepala dan keinginan bunuh diri o  2.4 Fluktuasi tingkat kemampuan dan gambaran diri 

o  2.5 Perilaku menyakiti diri sendiri o  2.6 Kecemasan dan depresi 

y  3 Diagnosis 

Page 2: Wikipedia

5/13/2018 Wikipedia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/wikipedia-55a74bf010e09 2/7

o  3.1 Wawancara Klinis Terstruktur  

  3.1.1 Panduan diagnosis y  4 Sejarah 

y  5 Penyebab o  5.1 Teori Psikoanalisa 

y  6 Pengobatan y  7 Prognosis 

y  8 Referensi 

[sunting] Kriteria diagnosis

Terdapat empat kriteria untuk mendiagnosis gangguan identitas disosiatif pada seseorang[3]

,yakni:

1. 

Kehadiran dua atau lebih kepribadian.

[3]

 2.  Kepribadian tersebut dapat mengendalikan perilaku.[3] 3.  Ketidak-mampuan untuk mengingat informasi penting yang melebihi kelupaan pada

normalnya.[3]

 4.  Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi medis

umum.[3]

 

[sunting] Tanda dan gejala

Penderita gangguan identitas disosiatif memiliki gejala-gejalan sebagai berikut:[4]

 

[sunting] Depersonalisasi dan derealisasi

Penderita mengalami perasaan tidak nyata, merasa terpisah dari diri sendiri baik secara fisik maupun mental. Penderita merasa seperti mengamati dirinya sendiri, seolah-olah mereka sedang

menonton diri mereka dalam sebuah film. Penderita merasa tidak mendiami tubuh merekasendiri dan menganggap diri sebagai orang yang asing atau tidak nyata.

[sunting] Mengalami distorsi waktu, amnesia, dan penyimpangan waktu

Penderita kerap kali mengalami kehilangan waktu, dimana kadang-kadang mereka menemukan

sesuatu yang tidak diketahuinya, ataupun tersadar disuatu tempat yang tidak dikenal, sementara

mereka tidak sadar kapan pergi ketempat itu.

[sunting] Sakit kepala dan keinginan bunuh diri

Penderita seringkali merasa sakit kepala, dan mendengar banyak suara-suara dikepalanya (mirip

dengan gejala skizofrenia). Beberapa kepribadian mendorongnya untuk melakukan bunuh diri.

Page 3: Wikipedia

5/13/2018 Wikipedia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/wikipedia-55a74bf010e09 3/7

[sunting] Fluktuasi tingkat kemampuan dan gambaran diri

Berubah-ubahnya kondisi penderita terjadi saat satu kepribadian bertukar dengan kepribadian

lain. Misalnya, saat kepribadian A muncul, maka kepribadian tersebut adalah kepribadian yangmempunyai kemampuan berhitung yang bagus. Sementara saat kepribadian lain muncul,

kemampuan kepribadian A pun menghilang. Jadi, kemampuannya berubah tergantung darikepribadian mana yang muncul. Begitu juga dengan gambaran dirinya, berfluktuasi sesuaikehadiran setiap kepribadian.

[sunting] Perilaku menyakiti diri sendiri

Bagian ini membutuhkan pengembangan 

[sunting] Kecemasan dan depresi

Individu umumnya mengalami kecemasan dan depresi karena berulang kali mengalami hal-hal

yang tidak diingatnya.

[sunting] Diagnosis

Membuat diagnosis untuk gangguan identitas disosiatif tidaklah mudah dan memakan waktu

yang lama.[rujuk an?]

Diagnosis bisa dilakukan dengan wawancara terstruktur dan melalui beragamtes psikologi.

[rujuk an?] 

[sunting] Wawancara Klinis Terstruktur

Wawancara Klinis Terstruktur (bahasa Inggris: St ruct ur ed Clinical Int erview for DSM- IV ( S CID- D)).[5] Metode wawancaranya pun telah memiliki panduan, yaitu menggunakan Diagnosis dan

Penjadwalan Wawancara Terstruktur untuk Penderita Gangguan Identitas Disosiatif (bahasaInggris: Diagnosis dan Dissociat ive Disor der  s Int erview S ched ule (DDI S  )).

[6] 

Sebuah tes sederhana dianggap tetap valid untuk melakukan diagnosis yang dinamakan

Pengukuran Kejadian Disosiatif pada Penderita (bahasa Inggris: Dissociat ive Exper ience S cale(DE S  )).

[7]Diagnosis harus dilakukan oleh psikiater atau psikolog yang berkompeten dan

 bersertifikat.[rujuk an?]

 

Terkadang kesalahan sering terjadi karena gangguan kepribadian disosiatif kerap kali mirip

dan/atau hadir dengan gangguan lainnya seperti disosiatif amnesia, depresi, kecemasan, ataugangguan panik 

[rujuk an?]. Karena itu faktor komorbiditas perlu diawasi dengan teliti agar tidak 

terjadi diagnostik yang salah, terutama salah membandingkannya dengan skizofrenia.[rujuk an?]

 

[sunting] Panduan diagnosis

Berbagai panduan diagnosis dari gangguan identitas disosiatif bisa dilihat pada:

Page 4: Wikipedia

5/13/2018 Wikipedia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/wikipedia-55a74bf010e09 4/7

y  ICD-10 dengan kode F44.9[8]

 y  DSM-IV TR dengan kode 300.14

[3] 

y  PPDGJ III dengan kode F60.2 [9] 

[sunting] Sejarah

Istilah gangguan identitas disosiatif merupakan sebuah istilah baru, dahulu gangguan ini dikenal

dengan gangguan kepribadian majemuk ataupun banyak yang menyebutnya kepribadian ganda,istilah ini lalu diperkenalkan pada tahun 1987.

[rujuk an?] 

Pada abad ke-18, keahlian para dukun untuk berubah menjadi roh binatang ataupun peristiwa

kerasukan dianggap sebagai fenomena seseorang yang mempunyai kepribadian ganda.[rujuk an?] Kasus Eberhardt Gmelin (1791) dianggap sebagai kasus kepribadian ganda pertama yang

dilaporkan, walaupun sebelumnya pernah terjadi peristiwa amnesia yang menyerupai gejala kepribadian ganda yang dilaporkan pada tahun 1664.

[rujuk an?] 

Pada tahun 1812, Benjamin Rush, yang juga dijuluki sebagai Bapak Psikiatri Amerika,mengoleksi kasus-kasus gangguan disosiatif dan kepribadian ganda.[rujuk an?] Dia menulis buku psikiatri pertama tentang gangguan kepribadian ganda berjudul "Pertanyaan Medis dan

Pengamatan dari Penyakit Kejiwaan" (asli dalam bahasa Inggris: "  M edical Inquir ies and Observat ions Upon Disesases of t he M ind" ), teorinya mengatakan bahwa gangguan kepribadianganda terjadi karena kerusakan hubungan pada 2 hemisper otak.[rujuk an?] 

Pada akhir abad ke-19, Eugene Azam, seorang profesor bedah tertarik pada hipnosis,

menerbitkan sejumlah laporan tentang Felida X, Felida X lahir di tahun 1843, kehilanganayahnya pada masa bayi dan masa kanak-kanak hidup dengan pengalaman yang

menyakitkan.[rujuk an?] Felida X memiliki 3 kepribadian dimana kepribadian 1 adalah kepribadian

normalnya dan 2 lagi kepribadian lainnya yang abnormal.[rujuk an?] Pierre Janet melaporkan beberapa kasus kepribadian ganda pada akhir abad ke-19 dan abad ke-20 awal, seperti kasusLeonie, Lucie, Rose, Marie, dan Marceline.

[rujuk an?] 

Pada era 1880-1920, banyak konferensi medis internasional yang membahas tentang

disosiasi.[rujuk an?] Jean-Martin Charcot memperkenalkan gagasannya tentang disosiatif, diamengatakan bahwa "gegar" ( shock ) pada saraf mengakibatkan berbagai kondisi neurologis yang

abnormal.[rujuk an?]

 

Kasus kepribadian ganda pertama yang pernah diselidiki secara ilmiah adalah kasus Clara

 Norton Fowler pada tahun 1906.[rujuk an?]

Pada tahun 1987, istilah Gangguan Kepribadian

Majemuk ( M ul t iple Per  sonality Disor der disingkat MPD) pada DSM II mulai digantikanmenjadi Gangguan Disosiatif ( Dissociat ive disor der ) pada DSM III.

[rujuk an?]Pada tahun 1989,

Frank W. Putnam menerbitkan buku "Diagnosis and T r eatment of  M ul t iple Per  sonality 

 Disor der " dan ditahun yang sama Colin A. Ross mencatat dan menerbitkan penelitian GangguanKepribadian Majemuk: Diagnosis, Ciri-ciri Klinis, dan Pengobatannya (judul asli dalam bahasa

Inggris:"  M ul t iple Per  sonality Disor der: Diagnosis, Clinical Feat ur es, and T r eatment ".)[rujuk an?]

 

Page 5: Wikipedia

5/13/2018 Wikipedia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/wikipedia-55a74bf010e09 5/7

Era baru dimulai kembali pada tahun 1994 saat diterbitkannya DSM-IV gangguan ini bergantinama menjadi Gangguan Identitas Disosiatif ( Dissociat ive Ident ity Disor der ).

[10] 

Di Indonesia istilah-istilah ini menjadi lebih dikenal semenjak diterbitkan buku yang diangkat

dari kisah nyata dan menjadi banyak terjual (best- seller ) pada tahun 2000an.[rujuk an?]

Buku yang

 bercerita tentang penderita-penderita gangguan identitas disosiatif diantaranya: Sybil,

[11]

,Karen,

[12],dan Billy.

[13] 

[sunting] Penyebab

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan identitas disosiatif,[14]

yaitu:

y  Kemampuan bawaan untuk memisahkan kepribadian dengan mudah.

y  Pelecehan seksual pada masa kecil yang berulang.y  Kurangnya orang yang melindungi ataupun menghibur dari pengalaman buruk yang

dialami.y  Pengaruh dari anggota keluarga lain yang memiliki gangguan psikologis.

Penyebab utama gangguan identitas disosiatif sebenarnya adalah trauma berkepanjangan yangdialami pada masa kanak-kanak. Trauma tersebut terbentuk akibat beragam penyiksaan dan

 pelecehan, seperti: penyiksaan dan pelecehan seksual, kekerasan fisik, kekerasan secara psikologis, dan juga ritual-ritual aneh yang menyakiti sang korban (S at anic Rit ual 

 Abu se).[13][12][11]

 

[sunting] Teori Psikoanalisa

Menurut Teori Psikoanalisa oleh Sigmund Freud, trauma pada masa kanak-kanak adalahkejadian paling berpeluang mengakibatkan gangguan kepribadian seseorang.[15] Pada masa

kanak-kanak itulah kepribadian mulai berkembang dan terbentuk.[rujuk an?]

Saat terjadi pengalaman buruk, pengalaman-pengalaman tersebut sebisa mungkin akan di tekan (r epr ess) ke

dalam alam bawah sadar .[rujuk an?]

Namun ada beberapa kejadian yang benar-benar tidak bisaditangani oleh penderita, sehingga memaksanya untuk menciptakan sosok pribadi lainnya yang

mampu menghadapi situasi itu.[rujuk an?]

Hal ini merupakan mekanisme pertahanan diri, suatusistem yang terbentuk saat seseorang tidak bisa menghadapi sebuah kecemasan yang luar 

 biasa.[rujuk an?]

Kepribadian-kepribadian baru akan terus muncul apabila terjadi lagi suatu peristiwayang tidak bisa teratasi.

[rujuk an?]Munculnya kepribadian-kepribadian itu tergantung pada situasi

yang dihadapi.[rujuk an?] Kepribadian aslinya cenderung tidak mengetahui keberadaan kepribadianlainnya, karena memang hal itu yang diinginkan, yaitu melupakan hal-hal yang telah diambil alih

oleh kepribadian lainnya.[16] 

[sunting] Pengobatan

Beberapa gejala gangguan identitas disosiatif mungkin akan muncul dan hilang secara fluktuatif,

namun gangguannya sendiri akan terus ada.[rujuk an?]

Pengobatan untuk gangguan ini terutamaterdiri dari psikoterapi dan hipnosis.

[rujuk an?] 

Page 6: Wikipedia

5/13/2018 Wikipedia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/wikipedia-55a74bf010e09 6/7

Terapis berupaya mengungkap dan menemukan semua kepribadian yang terdapat dalam diri penderita dengan proses hipnosis.

[rujuk an?]Pada saat terhipnosis dan individu masuk ke dalam

kondisi ambang, terapis dapat memanggil/ bertemu dengan kepribadian-kepribadianlainnya.

[rujuk an?]Memahami peran dan fungsi masing-masing kepribadian.

[rujuk an?]Terapis akan

 berusaha untuk membangun hubungan yang baik dan efektif dengan setiap kepribadian dan

 berusaha untuk menjadi sosok yang dapat dipercaya dan memberikan perlindungan.

[rujuk an?]

 Setelah mengetahui, memahami, dan memiliki hubungan yang baik dengan setiap kepribadian, proses selanjutnya adalah membuat kepribadian aslinya untuk bisa menerima dan membuka diri

kepada kepribadian lainnya.[rujuk an?]

Pada kebanyakan kasus yang terjadi kepribadian asli tidaklahsadar akan keberadaan sosok lain dalam dirinya.[rujuk an?] Namun, kepribadian-kepribadian lainnya

sadar akan keberadaan sosok asli.[rujuk an?]

 

Lazimnya tujuan akhir terapi adalah untuk mengintegrasikan suatu kepribadian dimana hal ini berhasil untuk kasus Sybil

[11]dan Karen

[12]. Prosesnya berlangsung dengan menghipnosis

individu untuk bisa menerima dan bersatu kembali dengan kepribadian lainnya.[rujuk an?]

Proses initidak berjalan dengan mudah, karena setelah penyatuan tersebut individu biasanya akan

merasakan kembali hal-hal yang dialami kepribadian lainnya, seperti pengalaman disakiti,dilecehkan, dan juga percobaan bunuh diri.[rujuk an?]

Kembalinya ingatan tersebut membuat

masalah baru bagi individu, dan membutuhkan penanganan lainnya.[rujuk an?] Namun, hal ini tidak  berhasil untuk beberapa kasus.

[rujuk an?]Banyak kasus berakhir tanpa penyembuhan.

[rujuk an?]Obat-

obatan medis seperti anti-depresan dan anti-psikotik juga kadang-kadang digunakan, untuk mengendalikan pikiran dan perasaan individu agar tetap pada kondisi normal.

[17] 

[sunting] Prognosis

Prognosis individu dengan gangguan identitas disosiatif tergantung pada gejala dan fitur yangmereka alami.

[rujuk an?]Misalnya, orang yang memiliki tambahan gangguan kesehatan mental yang

serius, seperti gangguan kepribadian, gangguan perasaan, gangguan makan, dan gangguan penyalahgunaan zat, memiliki prognosis yang lebih buruk.[rujuk an?] Sayangnya memang tidak ada

 penelitian sistematis jangka panjang yang menelitinya.[rujuk an?]

Beberapa ahli percaya bahwa prognosis pemulihan sangat baik untuk anak-anak.

[rujuk an?]Meskipun pengobatan membutuhkan

 beberapa tahun, sering pada akhirnya efektif.[rujuk an?] Walaupun dikembalikan lagi pada faktor  pasien dan terapisnya.

[rujuk an?]Secara umum memang diketahui bahwa semakin baik pengobatan,

maka semakin baik juga prognosisnya.[rujuk an?]

Pasien mungkin mengalami gangguan dari gejala-gejalanya saat memasuki usia empat puluhan.[rujuk an?] Stres atau penyalah-gunaan zat ??? juga

 berperan penting dalam kambuhnya simtom-simtom gangguan ini.[14]

 

[sunting] Referensi1.  ^ (Inggris) Santrock, J. W. (2007). Child Development. New York: McGraw-Hill.2.  ^ 

a  b c (Inggris) Nevid., Greene., Beverly., Rathus. (2005) Psikologi Abnormal (5th ed).

(Tim Fakultas Psikologi UI, trans). Jakarta: Erlangga.3.  ^ 

a  b c d e f  (Inggris) 300.14 Dissociative Identity Disorder (formerly Multiple Personality

Disorder). Diunduh pada 31 maret 2010 4.  ^ (Inggris) Merc.com: Dissociative Identity Disorder. Diunduh pada 31 maret 2010 

Page 7: Wikipedia

5/13/2018 Wikipedia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/wikipedia-55a74bf010e09 7/7

5.  ^ (Inggris) Situs SCID-D: Structured Clinical Interview for DSM Disorder . Diunduh pada

31 Maret 2010 6.  ^ (Inggris) Situs community of Joel Barlow High School: SCID-D. Diunduh pada 31 Maret

2010 7.  ^ (Inggris) Situs Counselling Resource: Welcome to the Dissociative Experiences Scale,

A Screening Test for Dissociative Identity Disorder . Diakses pada 31 Maret 2010 

8.  ^ (Inggris) Situs WHO ICD-10: Mental and behavioural disorders. Diakses pada 31 Maret

2010 9.  ^ Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ. Psikiatri RSUP Persahabatan: Klasifikasi-

Gangguan-Jiwa-Menurut-PPDGJ-III Diakses pada 31 maret 2010 10. ̂  (Inggris) A History of Dissociative Identity Disorder . Diakses pada 31 maret 2010 

11. ̂  a  b c (Inggris) Schreiber, F. R. (2001). Sybil (Sarlito W, trans). Jakarta: Pustaka Sinar 

Harapan.

12. ̂  a  b c (Inggris) Baer, R. (2008) Menyingkap Karen (Berliana M., trans). Jakarta: PT

Serambi Ilmu Semesta (Original Work Published 2007)

13. ̂  a  b (Inggris) Keyes, D. (2005). 24 Wajah Billy. (Mariasti, trans). Bandung: Qanita

14. ̂  a  b (Inggris) Situs Minddisorder.com: Dissociative identity disorder . Diakses pada 31 maret

2010 15. ̂  (Inggris) Lahey, B. B. (2007). Psychology: An introduction (9th ed). New York: Mc

Graw-Hill

16. ̂  (Inggris) Lindzey, G. Hall, C.S. (1957). Introduction To Theory of Personality (1st ed)17. ̂  (Inggris) Situs Healthyplace.com: Treatment of Dissociative Identity Disorder (DID).

Diakses pada 31 maret 2010