17
PENELITIAN LAPANGAN III wrsarawaai oax srearze/ ezmasaeax PeODUKW/SArA Of 8AL/

wrsarawaai oax srearze/ ezmasaeax PeODUKW/SArA Of 8AL

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENELITIAN LAPANGAN III

wrsarawaai oax srearze/ ezmasaeax PeODUKW/SArA Of 8AL/

ISBN 978—602-294—384-6

786022 943846

PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN III

PENULIS :

DOSEN DAN MAHASISWA

PROGRAM STUDI S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA

PROGRAM STUDI S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

2019

ii

PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN III

Penulis :

Dosen dan Mahasiswa Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata

ISBN : 378-602-294-384-6

Editor :

Putu Agus Wikanatha Sagita, S.ST.Par., M.Par.

W. Citra JuwitaSari,S.H.,M.Par. Gusti Ayu Susrami Dewi, SST.Par.,M.Par.

Penyunting :

I Made Kusuma Negara, S.E., M.Par.

Luh Gede Leli Kusuma Dewi, S.Psi., M.Par.

Desain sampul dan Tata letak

Putu Agus Wikanatha Sagita, S.ST.Par., M.Par.

Penerbit :

Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Redaksi : Jl. DR.R. Goris No. 7

Denpasar, Bali

Tel/Fax +62361 223798 Email : [email protected]

Distributor Tunggal :

Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Cetakan pertama, 27 Juli 2019

Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara

apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena Program Studi S1

Industri Perjalanan Wisata Universitas Udayana dapat menerbitkan Prosiding Penelitian

Lapangan III Tahun 2019.

Buku Prosiding Penelitian Lapangan III Tahun 2019 memuat sejumlah artikel

penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata

Universitas Udayana bersama-sama Bapak/Ibu dosen. Pada kesempatan ini perkenankan kami

menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada :

1. Rektor Universitas Udayana, Ibu Prof. Dr. dr. AA. Raka Sudewi, Sp.S (K).

2. Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Bapak Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si.

3. Bapak/Ibu dosen dan mahasiswa penyumbang artikel hasil penelitian lapangan dalam

kegiatan ini.

Semoga buku prosiding ini dapat memberi manfaat bagi civitas akademika untuk

pengembangan ilmu kepariwisataan serta sebagai referensi bagi upaya pengembangan

kepariwisataan nasional. Kami menyadari buku prosiding ini jauh dari sempurna, untuk itu

saran dan kritik yang membangun kami buka untuk khalayak pembaca demi kesempurnaan

buku prosiding ini.

Denpasar, 15 Juli 2019

Ketua,

I Ketut Suwena

NIP. 19601231 198601 1 002

iv

DAFTAR ISI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN

NUSANTARA MILLENNIAL DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN TIKET

PESAWAT MELALUI TIKET.COM

I Made Aswin Ananta Sena, Ni Gusti Ayu Susrami Dewi, IGPB Sasrawan

Mananda ................................................................................................................... 1-17

KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI WISATAWAN DALAM

PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI KE NUSA PENIDA, KABUPATEN

KLUNGKUNG

Aji Muhammad Fariz, Ni Made Sofia Wijaya, I Putu Sudana ................................. 18-27

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN E-COMMERCE ASIALINK HOLIDAYS INDONESIA TERHADAP KEPUASAN

WISATAWAN MANCANEGARA

I Gusti Agung Ayu Wrecika Vishnuputri, I Made Kusuma Negara, Putu Agus

Wikanatha Sagita ...................................................................................................... 28-38

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP KEMASAN PAKET WISATA INTRO

THE BALINESE CULTURE

Ni Kadek Devi Somiari, I Putu Sudana, I Wayan Darsana ...................................... 39-50

PERSEPSI WISATAWAN NUSANTARA TERHADAP INFRASTRUKTUR PENDUKUNG AKTIVITAS WISATA DI KABUPATEN BADUNG

Muhammad Irfan Priyanto, Ni Putu Eka Mahadewi, I Ketut Suwena ..................... 51-59

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN DOMESTIK DI WHITE WATER RAFTING

MASON ADVENTURES BALI

Fina Indana Zulfa, W.Citra Juwitasari, Yohanes Kristianto..................................... 60-69

PENGARUH E-WOM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

WISATAWAN MANCANEGARA KE KAWASAN PARIWISATA KUTA-

BALI

Resta Indah Inayah, I Wayan Suardana, I Nyoman Sudiarta ................................... 70-80

STRATEGI PENGEMBANGAN CRUISE TOURISM BAGI WISATAWAN MANCANEGARA DI PELABUHAN BENOA KOTA DENPASAR BALI

Clara Liony Chandra, I Gusti Putu Bagus Sasrawan Mananda, I Made Sendra ...... 81-89

STRATEGI PEMASARAN SOBEK RAFTING TELAGA WAJA DALAM

SITUASI BENCANA ERUPSI GUNUNG AGUNG

Ni Putu Ayu Herlina Julianti, Putu Agus Wikanatha Sagita, I Made Kusuma

Negara....................................................................................................................... 90-98

v

STRATEGI BAURAN PEMASARAN WARUNG NASI AYAM BU OKI SEBAGAI PRODUK PENUNJANG PARIWISATA

Kristina Angelina Gultom, I Ketut Suwena, Ni Putu Eka Mahadewi .......................... 99-107

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WISATAWAN

MILLENNIAL BERKUNJUNG KE KABUPATEN KARANGASEM, BALI

TIMUR

Susana Shanti Jiamun, Luh Gede Leli Kusuma Dewi, Yohanes Kristianto ............... 108-119

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN BALI HAI CRUISE DI PELABUHAN BENOA – BALI

Ni Made Diana Dera Ayu, Ni Made Oka Karini, W.Citra Juwitasari ........................ 120-128

81

STRATEGI PENGEMBANGAN CRUISE TOURISM BAGI

WISATAWAN MANCANEGARA DI PELABUHAN BENOA KOTA

DENPASAR BALI

Clara Liony Chandra1), I Gusti Putu Bagus Sasrawan Mananda2), I Made Sendra3)

1,2,3Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

JL. DR. R. Goris No. 7 Denpasar, Bali

Email : [email protected]

Abstrak

Wisata dengan kapal pesiar merupakan salah satu segmen pasar baru dalam dunia pariwisata yang harus

dikembangkan untuk menunjang pariwisata di Indonesia, khususnya di Bali. Didukung oleh jumlah kedatangan

wisatawan yang terus meningkat dan keindahan alam, Bali dapat dengan mudah mengembangkan wisata kapal

pesiar dan menarik wisatawan untuk berwisata dengan kapal pesiar khususnya bagi wisatawan mancanegara.

Berdasarkan hal diatas, pengembangan terhadap wisata kapal pesiar di Bali menarik untuk diteliti. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan yang dilakukan oleh penyedia jasa dan pemerintah

dalam mengembangkan cruise tourism di Bali, khususnya di Kota Denpasar bagi wisatawan mancanegara yang

datang ke Bali. Definisi operasional variabel yang digunakan terdiri dari strategi pengembangan dan cruise

tourism. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah

data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan secara snowball sampling. Pada penelitian

ini yang menjadi sampel dari snowball sampling adalah informan yang merupakan Group Human Resources

Manager dari Bali Hai Cruises. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif kualitatif dan

menggunakan analisis SWOT yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dilanjutkan

dengan menggunakan matriks SWOT yang terdiri dari strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT.

Hasil dari penelitian ini adalah penyedia jasa cruise dapat mengetahui strategi yang dapat digunakan dalam

mengembangkan wisata kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar.

Kata Kunci : strategi pengembangan, wisata kapal pesiar, wisatawan mancanegara.

Abstract

Cruise ship tour is one of the new market segments in the world of tourism which must be developed to

support tourism in Indonesia, especially in Bali. Backed by the increasing number of tourist arrivals and natural

beauty, Bali can easily develop cruise ship tours and attract tourists to travel on a cruise ship especially for

foreign tourists. Based on the above, the development of cruise ship tour in Bali is interesting to be researched.

This research aims to determine the development strategy that is done by service providers and government in

developing cruise tourism in Bali, especially in Denpasar city for foreign tourists who come to Bali. The

variable operational definitions used consist of a cruise tourism strategy and development. The type of data

used in this study is qualitative. The data source used is primary data and secondary data. Data collection

techniques are done in a snowball sampling. In this study, the sample of snowball sampling was a Group

Human Resources Manager of Bali Hai Cruises. The data analysis techniques used are qualitative descriptive

analysis and using SWOT analysis consisting of strengths, weaknesses, opportunities and challenges continued

using the SWOT matrix consisting of SO strategy, ST strategy, WO strategy and WT strategy. The result of

this research is a cruise service provider can know the strategy that can be used in developing cruises in Benoa

Harbor, Denpasar City.

Keywords : development strategies, cruise ship tours, foreign tourists.

82

1. PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan sektor utama yang ada di Bali dan menjadi daya tarik bagi wisatawan

lokal maupun mancanegara. Jumlah dan jenis wisata di Bali dapat berupa wisata alam, wisata

spiritual, wisata bahari, wisata buatan, wisata budaya dan lain-lain. Salah satu jenis wisata yang

diminati oleh wisatawan Indonesia maupun wisatawan mancanegara adalah wisata dengan

menggunakan kapal pesiar atau biasa disebut dengan Cruise Tourism.

Cruise Tourism atau pariwisata kapal pesiar adalah salah satu segmen pasar baru dalam dunia

pariwisata yang belum banyak digarap di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Pariwisata

kapal pesiar dewasa ini mengalami pergeseran, tidak hanya dari target pasar, namun juga mengalami

perubahan tujuan perjalanan wisata. Pariwisata kapal pesiar dewasa ini mengalami pergeseran, tidak

hanya dari target pasar, namun juga mengalami perubahan tujuan perjalanan wisata. Saat ini

Indonesia berada di peringkat ketujuh Negara di Asia yang paling banyak dikunjungi kapal pesiar.

Tercatat ada 372 kapal pesiar dari semua perusahaan wisata pesiar yang telah mengunjungi

pelabuhan Indonesia pada tahun 2018. Hal itu menunjukkan bahwa pertumbuhan wisata pesiar sangat

pesat, yaitu naik sebesar 100 persen dari angka 187 di tahun 2017

Bali sendiri merupakan destinasi dengan angka kunjungan pesiar tertinggi, yaitu sebanyak 82

kunjungan di tahun 2018, kemudian Kepulauan Gili sebanyak 43 kunjungan, Pulau Komodo

sebanyak 40 kunjungan, Semarang sebanyak 23 kunjungan, dan Surabaya sebanyak 20 kunjungan.

Salah satu pelabuhan yang ada di Pulau Bali yaitu pelabuhan yang terletak di Benoa.

Keberadaan pelabuhan Benoa memang dipersiapkan untuk mengantisipasi kunjungan kapal - kapal

internasional, khususnya kunjungan kapal wisata. Tetapi infrastruktur dan fasilitas yang tersedia di

pelabuhan Benoa belum memadai. Misalnya dari sisi kedalaman laut. Kapal pesiar tidak bisa

sembarang bersandar karena butuh kedalaman yang cukup untuk merapat. Jika pelabuhan Benoa

sudah bisa dijadikan titik kapal pesiar melakukan turn around, pelabuhan tersebut bisa menyumbang

jumlah kedatangan wisatawan yang lebih banyak lagi dari tahun-tahun sebelumnya.

Tabel 1. Jumlah Wisatawan Mancanegara pengguna Kapal Pesiar di Pelabuhan Benoa

Tahun Jumlah Wisatawan Mancanegara

2018 54.802 orang 2017 52.125 orang

2016 55.803 orang

2015 68.713 orang

2014 49.041 orang

2013 41.650 orang

*Sumber = Pelindo III

Humas PT Pelindo III, Mira Eka Putri mengatakan, sejauh ini wisatawan yang banyak datang

dari Australia hingga 50%, sisanya diduduki oleh wisatawan mancanegara asal Asia, seperti Jepang,

Tiongkok, dan Asal Eropa. Pada akhir tahun 2019, 75 unit kapal pesiar telah terjadwal akan bersandar

di Pelabuhan Benoa dengan jumlah penumpang 57.200 orang lebih. Pelabuhan Benoa tidak hanya

sebagai tempat tujuan kapal pesiar mancanegara saja tetapi juga sebagai tempat kapal kontainer,

kapal penumpang, kapal perikanan, serta Terminal Curah Air dan Gas. Dan rencananya, Pelabuhan

Benoa akan dibangun Pelabuhan Marina, rencana ini masih terkendala perizinan.

Wisatawan mancanegara pengguna kapal pesiar tentunya berhubungan dengan pengembangan

dari wisata kapal pesiar tersebut, mulai dari fasilitas, aksesibilitas, pengemasan paket cruise, sampai

dengan promosi paket cruise tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas, strategi pengembangan cruise

tourism bagi wisatawan mancanegara di Pelabuhan Benoa menarik untuk dteliti.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Bali. Definisi operasional

variabel yang digunakan terdiri dari strategi pengembangan dan cruise tourism. Jenis data yang

digunakan yaitu data kualitatif. Sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data

83

sekunder. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yakni observasi, wawancara,

dokumentasi dan studi pustaka. Teknik penentuan sampel yang digunakan secara snowball sampling.

Pada penelitian ini yang menjadi sampel dari snowball sampling adalah informan yang merupakan

Group Human Resources Manager dari Bali Hai Cruises. Teknik analisis data yang digunakan yakni

analisis deskriptif kualitatif dan menggunakan analisis SWOT yang terdiri dari kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan yang dilanjutkan dengan menggunakan matriks SWOT yang terdiri dari

strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT. Hasil dari penelitian ini adalah penyedia jasa

cruise dapat mengetahui strategi yang dapat digunakan dalam mengembangkan wisata kapal pesiar

di Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Bali

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

A. Profil Kota Denpasar

Kota Denpasar pada mulanya merupakan pusat Kerajaan Badung, namun seiring berjalannya

waktu akhirnya menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dan mulai tahun

1958 Denpasar dijadikan pula pusat pemerintahan bagi Provinsi Daerah Tingkat I Bali. Dengan

Denpasar dijadikan pusat pemerintahan bagi Tingkat II Badung maupun Tingkat I Bali akibatnya

pertumbuhan menjadi sangat cepat baik dalam artian fisik, ekonomi maupun sosial budaya. Kota

Denpasar menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat pendidikan, pusat industri dan pusat

pariwisata yang terdiri dari 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar Barat,

Denpasar Timur dan Denpasar Selatan.

Seperti halnya kota – kota lain di Indonesia, Kota Denpasar merupakan Ibukota Provinsi Bali

yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan pendudukan serta laju pembangunan di segala

bidang terus meningkat dan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kota itu sendiri.

Pertumbuhan penduduk rata – rata sebanyak 4.05 % per tahun dan disertai pula dengan laju

pertumbuhan pembangunan di berbagai sektor sehingga memberikan pengaruh yang sangat besar

terhadap Kota Denpasar yang akhirnya menimbulkan berbagai masalah perkotaan yang harus segera

diatasi dan diselesaikan oleh Pemerintah Kota Denpasar baik dalam memenuhi kebutuhan ataupun

tuntutan masyarakat perkotaan yang terus meningkat.

Posisi geografis Kota Denpasar terletak di 08°35'31" - 08°44'49" LS dan 115°10'23" sampai

115°16'27" BT, dengan batas – batas wilayah yaitu sebelah Utara berbatasan dengan wilayah

Kecamatan Mengwi dan Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, sebelah Timur berbatasan

dengan Selat Badung dan wilayah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianya, sebelah Selatan

berbatasan dengan Selat Badung, Teluk Benoa dan wilayah Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung

dan sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kuta dan Kecamatan Kuta Utara,

Kabupaten Badung.

Kota Denpasar secara topografi ketinggian berkisar antara 0-75 meter di atas permukaan laut.

Morfologi kemiringan lahan antara 0 – 5 % dan di daerah tepi mencapai kemiringan sebesar 15 %.

Kota Denpasar termasuk daerah beriklim tropis yang dipengaruhi angin musim sehingga memiliki

musim kemarau dengan angin timur (Juni – Desember) dan musim hujan dengan angin barat

(September – Maret) dan diselingi pancaroba. Suhu rata – rata 25.4° C – 28.5° C dengan suhu

maksimum pada bulan Agustus. Luas wilayah Kota Denpasar adalah 127,98 km² atau 127,98 Ha

(reklamasi Pantai Serangan seluas 380 Ha atau 2,27 % dari seluruh luas daratan Provinsi Bali.

B. Gambaran Umum Pelabuhan Benoa

Letak atau lokasi pelabuhan laut Benoa berada di jalan Raya Benoa, Desa Pedungan,

Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar Bali. Akses untuk menuju ke pelabuhan ini dapat melalui

jalan tol atas laut Bali Mandara dan By Pass I Gusti Ngurah Rai. Jarak pelabuhan dari pusat kota

Denpasar sekitar 10 km dan jarak pelabuhan dari bandara Ngurah Rai sekitar 7.5 km, sedangkan

jarak pelabuhan dari Sanur sekitar 8 km. Pelabuhan ini berdekatan dengan pusat kota, bandara dan

pusat pariwisata di Bali seperti Kuta, Nusa Dua dan Sanur, sehingga tidak mengherankan jika

pelabuhan ini menjadi tempat yang ideal untuk bersandarnya kapal cruise internasional.

84

Untuk para wisatawan yang melakukan wisata di Bali mungkin sudah cukup familiar dengan

nama Tanjung Benoa. Secara geografis, Tanjung Benoa dan Pelabuhan Benoa terletak terpisah

dengan jarak diantara keduanya sekitar 14 km melalui jalan tol Bali Mandara jalur darat, jika akses

melalui kapal laut jarak yang ditempuh sangat dekat. Tanjung Benoa sendiri terletak di Kelurahan

Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, yang menjadi salah satu pusat wisata

bahari atau watersport di Bali.

Pelabuhan Benoa menjadi tujuan wisata kapal cruise lokal yang banyak diminati oleh

wisatawan asing dan domestik, sejumlah kapal pesiar lokal yang berangkat dari pelabuhan laut Benoa

diantaranya Bali Hai Cruise, Bali Island Explorer dan Bounty Cruise. Mereka menyediakan one day

trip yang mulai berlayar pada pagi hari dan juga sunset cruise yang berlayar mulai sore hari. Dulunya

pelabuhan ini sangat populer untuk tempat wisata mancing dari darat ataupun dari dermaga sebelah

Selatan, namun dengan dioptimalkan tempat ini, maka ruang memancing di tempat ini tidak begitu

ideal lagi. Pada september 2017, sudah disepakati antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan

juga Pelindo III ditandatangani Rencana Induk Pelabuhan, menjadikan pelabuhan ini lebih besar lagi

dan semua akan dioptimalkan. Dermaga yang sudah ada akan dikeruk lebih dalam agar kapal pesiar

atau cruise internasional bisa bersandar di Pelabuhan Benoa.

3.2 Pembahasan

A. Motivasi Wisatawan Mancanegara Berwisata Menggunakan Cruise Ship di Pelabuhan

Benoa

Motivasi adalah perilaku yang ditunjukkan pada sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat

usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengerjakan suatu tujuan tertentu. Motivasi adalah

ketersediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah organisasi, yang dikondisikan

oleh kemampuan upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan individual (Robbins, 1996:198).

Sedangkan menurut C. C. Pinder (Usmara, 2006:14) Motivasi adalah suatu kumpulan kekuatan

tenaga yang berasal dari dalam maupun dari luar individu yang memulai sikap dan menetapkan

bentuk, arah, serta intensitasnya.

Ross (1994:33) mengatakan bahwa motivasi untuk berpariwisata dapat dibagi ke dalam empat

kategori yaitu motivasi fisik: istirahat fisik, ikut berolahraga, rekreasi pantai, hiburan yang membuat

tubuh tidak tegang, dan pertimbangan kesehatan, motivasi budaya: keinginan mengetahui negeri lain,

misalnya seni, adat istiadat, tari, lukisan, dan agama, motivasi antarpribadi: keinginan bertemu

dengan mukamuka baru, mengunjungi teman atau sanak saudara, melarikan diri dari kegiatan sehari-

hari, keluarga atau tetangga, atau menciptakan sahabat baru dan motivasi status dan martabat:

kebutuhan akan pengakuan, perhatian, penghargaan, dan reputasi.

Wisatawan yang berwisata menggunakan kapal pesiar sebagian besar merupakan wisatawan

mancanegara yang mengorganisasi perjalanannya sendiri untuk dapat menikmati perjalanan wisata

cruise dengan leluasa. Motivasi wisatawan mancanegara menggunakan cruise ship di Pelabuhan

Benoa adalah selain Bali dikenal sebagai tempat wisata terbaik di dunia, dimana situs penyedia

berbagai informasi tentang tourism, TripAdvisor, memberikan penghargaan “The World’s Best

Destination” kepada Bali dalam ajang “TripAdvisor Travellers’ Choice Award 2017”, Bali juga

dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan akan wisata baharinya.

Dengan keindahan lautnya, berbagai macam paket wisata cruise juga disediakan oleh penyedia

jasa cruise yang ada di Pelabuhan Benoa, seperti berwisata dengan cruise dari Pulau Lembongan -

Nusa Penida - Pulau Ceningan, Dinner Cruise, kombinasi antara Cruise Day Trip dengan Scuba

Diving, Dolphin Cruise, Coral Reef Restoration Tour (Pemeliharaan Terumbu Karang), Diving and

Snorkeling Tour, Parasailing, dan Aquanauts (berjalan dibawah laut dengan melihat keindahan

terumbu karang). Wisatawan mancanegara yang menggunakan jasa cruise kebanyakan

menghabiskan waktu bersama keluarga dan pasangan.

Biasanya wisatawan mancanegara mengunjungi Pelabuhan Benoa pada hari jumat, sabtu dan

minggu untuk menggunakan jasa cruise tourism yang disediakan oleh penyedia jasa. Waktu

kunjungan wisatawan mancanegara disesuaikan dengan paket wisata cruise yang diambil. Jika paket

yang akan digunakan adalah Dinner Cruise, maka wisatawan mancanegara yang menggunakan paket

tersebut akan datang ke pelabuhan pada sore hari. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara yang

85

menggunakan paket wisata Diving, Snorkeling, Parasailing atau Aquanauts, wisatawan tersebut akan

datang ke pelabuhan pada pagi hari.

B. Analisis SWOT Strategi Pengembangan Cruise Tourism Bagi Wisatawan Mancanegara di

Pelabuhan Benoa

Dalam pengembangan cruise tourism, digunakan analisis SWOT untuk mengetahui kekutan,

kelemahan, peluang dan ancaman dalam mengembangkan cruise tourism seperti tabel dibawah ini.

Tabel 2. Matriks SWOT

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Ancaman (T) STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi

ancaman.

*Sumber = Freddy Rangkuti (2015)

Ciptakan strategi yang Meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman.

Analisis SWOT terdiri dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. Kekuatan

(Strength) adalah sumber daya keterampilan, keunggulan-keunggulan lain yang dimiliki oleh

swalayan surya. Kekuatan memiliki indikator yaitu jaringan pemasaran, reputasi, segmen pasar,

pelayanan dan tempat yang strategis. Kelemahan (Weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan

dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja

perusahaan. Kelemahan memiliki indikator yaitu lahan parkir, kelengkapan produk kurang, lay out

kurang, labour turn over dan diskon kurang. Peluang (Opportunity) adalah situasi penting yang

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Peluang memiliki indikator yaitu daya beli

masyarakat tinggi, pangsa pasar luas, teknologi canggih, menguasai pasar dan selera masyarakat

berubah. Ancaman (Threat) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan

perusahaan. Ancaman memiliki indikator yaitu pesaing banyak, harga tidak stabil, promosi swalayan

pesaing, munculnya pesaing baru dan harga promosi pesaing.

Setelah mengklasifikasi berbagai kemungkinan dari faktor internal dan eksternal dan agar

mudah menemukan hasil analisis maka digunakanlah matriks SWOT. Matriks ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan

dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya yang terdiri dari strategi SO,

strategi ST, strategi WO dan strategi WT. Strategi SO dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,

yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-

besarnya. Strategi ST adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman. Strategi WO diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WT didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif

dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Perencanaan pariwisata harus di dasarkan pada kondisi dan daya dukung dengan maksud

menciptakan interaksi jangka panjang yang saling menguntungkan diantara pencapaian tujuan

pembangunan pariwisata, peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, dan berkelanjutan daya

dukung lingkungan di masa mendatang. Aksesibilitas untuk menuju ke pelabuhan tempat cruise ship

bersandar cukup mudah karena dari penyedia jasa cruise yang melihat akses yang baik dan tempat

yang strategis untuk mendirikan perusahaan jasa cruise, dan dari pemerintah telah menyediakan

akses jalan yang baik untuk menuju ke pelabuhan. Pariwisata bukan saja sebagai sumber devisa,

tetapi juga merupakan faktor dalam menentukan lokasi industri dalam perkembangan daerah-daerah

IFAS Kekuatan (S) Kelemahan (W)

EFAS

Peluang (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

86

yang miskin sumber-sumber alam sehingga perkembangan pariwisata adalah salah satu cara untuk

memajukan ekonomi di daerah-daerah yang kurang berkembang tersebut sebagai akibat kurangnya

sumber-sumber alam. Sumber daya manusia yang bekerja dibidang penyedia jasa cruise sudah

dipersiapkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, agar saat melakukan interaksi dengan

wisatawan yang ingin menggunakan jasa cruise juga merasa puas atas pelayanan penyedia jasa cruise

tersebut.

Belum tersedianya transportasi umum menuju Pelabuhan Benoa menjadi kendala bagi

masyarakat, wisatawan maupun pegawai pelabuhan untuk mencapai pelabuhan. Selain itu,

kemudahan perizinan terhadap cruise ship yang sedang bersandar juga menjadi kendala untuk

penyedia jasa cruise. Penyediaan tempat ataupun lokasi berdirinya perusahaan yang strategis bagi

penyedia jasa cruise juga harus dipertimbangkan dan disesuaikan dengan tempat atau lokasi yang

disediakan oleh pemerintah yang dapat mendukung perkembangan cruise tourism.

Keterkaitan antara penyedia jasa cruise dengan pemerintah di Bali sangat erat kaitannya.

Tanpa dukungan dari pemerintah, badan usaha ataupun perusahaan terutama di bidang penyedia jasa

cruise tidak mungkin bisa berjalan dengan baik. Awal mendirikan perusahaan penyedia jasa cruise,

pemerintah masih melihat potensi apa maupun dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh

perusahaan tersebut. Dampak positif yang terlihat jelas dengan berdirinya perusahaan penyedia jasa

cruise yaitu adanya pemasukan untuk pemerintah yang dapat berupa pajak dan penyerapan tenaga

kerja dari masyarakat lokal. Dampak negatif yang mungkin terjadi akibat dari berdirinya perusahaan

penyedia jasa cruise adalah dampak terhadap laut di Bali yang merupakan jalur dari cruise ship untuk

berlayar.

Dari dampak yang ditimbulkan dari berdirinya perusahaan penyedia jasa cruise, pemerintah

dan penyedia jasa cruise melakukan kerjasama. Bentuk kerjasama tersebut yaitu membentuk

organisasi pemerintah secara formal maupun organisasi pemerintah secara informal. Organisasi

itulah yang memberi batasan-batasan kepada penyedia jasa cruise dalam membuat suatu produk

wisata bahari ataupun paket wisata cruise, misalnya pontoon atau dermaga terapung milik

perusahaan penyedia jasa cruise yang ada ditengah laut. Penyedia jasa harus memastikan agar

pontoon tersebut tidak merusak alam yang ada di dalam laut dengan cara memasang jangkar dan

rantai kedalam laut dengan memperhatikan batasan-batasan yang diberikan. Pemerintah Bali yang

bergerak dalam pariwisata memberikan akses yang sangat baik kepada perusahaan penyedia jasa

cruise, terutama dalam pengembangan dan promosi terhadap produk di media online ataupun online

marketing tanpa batasan apapun sebagai bentuk pemasaran dan promosi produk.

Penyedia jasa cruise tentunya tidak dapat berjalan tanpa adanya sumber daya manusia. CID

atau Community Involvement and Development adalah konsep yang diterapkan oleh perusahaan jasa

cruise, Bali Hai Cruise. CID merupakan penyetaraan pelibatan dengan pengembangan, yang mana

lebih ditekankan lagi bahwa untuk mengembangkan masyarakat, perlu juga melibatkan masyarakat

di dalamnya. Di Bali Hai Cruise, 90% sumber daya manusia yang bekerja adalah penduduk lokal,

baik yang menjalankan dermaga terapung maupun yang menjalankan resort dan beach club, serta

yang menjalankan aktivitas di air. Selain orientasi profit, Bali Hai juga ingin mensejahterakan

masyarakat sekitar dengan cara membuka lapangan pekerjaan bagi mereka.

C. Strategi Pengembangan Cruise Tourism Bagi Wisatawan Mancanegara Di Kabupaten

Badung Bali

Menurut David (2011), strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang

hendak dicapai. Menurut Tjiptono (2006) istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia

yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan suatu rencana

untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai

tujuan tertentu. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan. Menurut Majid (2005),

pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan

moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses

mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu

87

yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan

kompetensi peserta didik

Berdasarkan pengertian pengembangan yang telah diuraikan yang dimaksud dengan

pengembangan adalah suatu proses untuk menjadikan potensi yang ada menjadi sesuatu yang lebih

baik dan berguna sedangkan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah

untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah ada menjadi produk

yang dapat dipertanggung jawabkan. Secara konseptual, strategi pengembangan dalam konteks

industri adalah upaya untuk melakukan analisis terhadap kondisi pasar kawasan baik internal yang

meliputi kelemahan dan kekuatan dan kondisi pasar eksternal yaitu peluang dan ancaman yang akan

dihadapi, kemudian diambil alternatif untuk melakukan strategi yang harus dilakukan.

Berdasarkan hasil analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman melalui matriks

SWOT, didapatkan strategi pengembangan yang dapat digunakan untuk mengembangkan cruise

tourism antara lain, strategi dari matriks SO (Kekuatan dan Peluang) yaitu menambah jenis paket

wisata cruise yang lebih bervariasi atau sesuai trend. membuat program yang membuat wisatawan

bisa terjun langsung dalam pemeliharaan coral sebagai bentuk produk baru selain jasa cruise,

memperluas perekrutan lapangan pekerjaan dan tetap mempromosikan produk dari jasa cruise

melalui online marketing. Strategi dari matriks ST (Kekuatan dan Ancaman) yaitu memelihara biota

yang ada di laut agar dapat terus menunjang perkembangan cruise tourism dan selalu memperhatikan

batasan-batasan yang berupa aturan dalam mengembangkan wisata cruise. Strategi dari matriks WO

(Kelemahan dan Peluang) yaitu meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan penyedia jasa cruise,

meningkatkan pengembangan dan promosi produk cruise dan meningkatkan kualitas program yang

dibuat yang ditujukan kepada alam. Strategi dari matriks WT (Kelemahan dan Ancaman) yaitu

pemerintah menyediakan transportasi umum untuk menuju ke pelabuhan atau tempat cruise ship

berada utuk menunjang perkembangan cruise tourism dan mempermudah pengurusan perizinan

untuk penyedia jasa cruise dalam menunjang perkembangan cruise tourism.

4. SIMPULAN

Motivasi untuk berpariwisata dapat dibagi ke dalam empat kategori yaitu motivasi fisik:

istirahat fisik, ikut berolahraga, rekreasi pantai, hiburan yang membuat tubuh tidak tegang, dan

pertimbangan kesehatan, motivasi budaya: keinginan mengetahui negeri lain, misalnya seni, adat

istiadat, tari, lukisan, dan agama, motivasi antarpribadi: keinginan bertemu dengan mukamuka baru,

mengunjungi teman atau sanak saudara, melarikan diri dari kegiatan sehari-hari, keluarga atau

tetangga, atau menciptakan sahabat baru dan motivasi status dan martabat: kebutuhan akan

pengakuan, perhatian, penghargaan, dan reputasi. Motivasi wisatawan mancanegara menggunakan

cruise ship di Pelabuhan Benoa adalah selain Bali dikenal sebagai tempat wisata terbaik di dunia,

dimana situs penyedia berbagai informasi tentang tourism, TripAdvisor, memberikan penghargaan

“The World’s Best Destination” kepada Bali dalam ajang “TripAdvisor Travellers’ Choice Award

2017”, Bali juga dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan akan wisata baharinya.

Dalam mengembangkan wisata kapal pesiar, terdapat kelebihan dan kekurangan yang dapat

dikelompokkan menggunakan analisis SWOT. Kekuatan terdapat pada aksesibilitas, keterkaitan

penyedia jasa cruise dengan pemerintah, penerapan konsep CID atau Community Involvement and

Development dan pembuatan program yang ditujukan untuk alam, khususnya karang laut.

Kelemahan terdapat pada belum adanya transport umum untuk menuju pelabuhan dan sulitnya

perizinan terhadap cruise ship yang bersandar di pelabuhan. Peluang terdapat pada cruise tourism

dapat menjadi aset untuk pemasukan ke pemerintah, pengembangan dan promosi produk lewat online

marketing, dan mensejahterakan masyarakat sekitar dengan membuka lapangan pekerjaan. Ancaman

yang ada antara lain yaitu dampak terhadap laut di Bali, pemerintah memberi batasan dalam

mengembangkan produk dari cruise untuk menghindari dampak negatif dari pariwisata dan denda

ataupun sanksi jika penyedia jasa cruise melanggar batasan-batasan dalam bentuk aturan yang telah

ditetapkan.

Setelah menggunakan matriks SWOT, strategi untuk menanggulangi hal tersebut adalah

menambah jenis paket wisata cruise yang lebih bervariasi atau sesuai trend, membuat program yang

88

membuat wisatawan bisa terjun langsung dalam pemeliharaan coral, memperluas perekrutan

lapangan pekerjaan, tetap mempromosikan produk dari jasa cruise melalui online marketing,

meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan penyedia jasa cruise, meningkatkan kualitas program

yang dibuat yang ditujukan kepada alam, memelihara biota yang ada di laut agar dapat terus

menunjang perkembangan cruise tourism, selalu memperhatikan batasan-batasan yang berupa aturan

dalam mengembangkan wisata cruise, pemerintah menyediakan transportasi umum untuk menuju ke

pelabuhan atau tempat cruise ship berada utuk menunjang perkembangan cruise tourism, dan

mempermudah pengurusan perizinan untuk penyedia jasa cruise dalam menunjang perkembangan

cruise tourism.

Ucapan Terima Kasih

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia yang diberikan-

Nya sehingga Laporan Penelitian Lapangan III yang berjudul “Strategi Pengembangan Cruise

Tourism Bagi Wisatawan Mancanegara Di Pelabuhan Benoa Kota Denpasar Bali” dapat disusun dan

terselesaikan tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada Dosen Pembimbing dan Dosen

Penguji yang telah senantiasa membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan hasil penelitian ini.

Tidak hanya itu, penulis sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua beserta pihak-pihak yang

telah mendukung penelitian ini sampai selesai.

5. DAFTAR PUSTAKA

Abror, Khozin. 2013. “Persepsi Pemustaka Tentang Kinerja Pustakawan Pada Layanan Sirkulasi Di

Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen”. Semarang : Universitas Diponegoro.

Anonim. 2017. https://thebalidestiny.com/kabupaten-badung/ (di akses 09 Mei 2019)

Anonim. 2017. Pelabuhan Benoa Bali. https://www.balitoursclub.net/pelabuhan-benoa-bali/ (di

akses 26 Mei 2019)

Anonim. Profil Pariwisata. http://bappeda.badungkab.go.id/assets/img/dokumen/PROFIL-

PARIWISATA.pdf (di akses 11 Mei 2019)

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Artawan, I Putu Pradipa, I Made Kusumanegara, dan Luh Gede Leli Kusuma Dewi. 2014. “Strategi

Pemasaran PT. Alliance Vast Tours Terhadap Wisatawan Pengguna Jasa Perjalanan”.

Denpasar : Universitas Udayana.

Cahyana, Helmi. 2018. “Karakteristik Dan Motivasi Wisatawan Mancanegara Berkunjung ke Pantai

Jemeluk-Amed Desa Purwakerti Kecamatan Abang Karangasem”. Denpasar : Universitas

Udayana.

Isa Wahyudi. 2017. Konsep Pengembangan Pariwisata.

http://cvinspireconsulting.com/konsep-pengembangan-pariwisata/

(di akses 07 Mei 2019)

Lestari, Sri (2016, 3 September). Pelabuhan Benoa Peringkat Pertama Kunjungan Kapal Pesiar di

Indonesia.

https://travel.kompas.com/read/2016/09/03/180000427/Pelabuhan.Benoa.Peringkat.Pertam

a.Kunjungan.Kapal.Pesiar.di.Indonesia (di akses 26 Mei 2019)

89

Lestari, Sri Hadi (2018, 7 Agustus). Penelitian Perusahaan Kapal Pesiar : Generasi Milenial Alami

Masalah Tidur lebih Banyak saat Berlibur.

http://surabaya.tribunnews.com/2018/08/07/penelitian-perusahaan-kapal-pesiar-generasi-

milenial-alami-masalah-tidur-lebih-banyak-saat-berlibur (di akses 08 April 2019)

Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Muhadjir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rakesarasim.

Muhammad, Angki Aulia. 2013. “Kesadaran Hukum Masyarakat Kampung Mahmud Untuk

Memiliki Sertifikat Atas Hak Ulayat”. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Patria, Teguh Amor. 2014. “Tinjauan Sistem dan Elemen Pariwisata di Kabupaten Badung, Bali,

Melalui Sistem Pariwisata Leiper”. Jakarta Barat : Universitas BINUS.

Saelendra, Rieky Prasetya dan Wanda Widigdo. 2013. “Terminal Penumpang Kapal Pesiar di Benoa,

Bali.” Surabaya : Universitas Kristen Petra.

Suharsimi Arikunto, Preosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 116.

Suryabrata, Sumadi. 1987. Metode Penelitian. Jakarta : Rajawali.

Wiratmini, Ni Putu Eka. 05 Dec 2018. Pelabuhan Benoa Optimistis Kembangkan Wisata Kapal

Pesiar.

https://m.bisnis.com/amp/read/20181205/85/866463/pelabuhan-benoa-optimistis-

kembangkan-wisata-kapal-pesiar (di akses 07 Mei 2019)

Zuhdi, Afifudin, Rizka Amelia dan Mukhoer Abdus Syukur. 2015. “Analisis SWOT (Strengths,

Weakness, Opportunities, Threats) Kebijakan Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) (Studi

Kasus di Pasar Pratistha Harsa Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah)”. Purwokerto : Institut

Agama Islam Negeri (IAIN)

90