Upload
liaangelinasimbolon
View
214
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
JUHGHJ
Citation preview
Penatalaksanaan Resusitasi pada Asfiksia Neonatorum
Lia Angelina Simbolon*
102011146
*Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
PENDAHULUAN
Kasus 3
Anda bekerja sebagai dokter di IGD sebuah rumah sakit. Pada suatu sore hari, seorang
laki-laki berusia 45 tahun membawa anak perempuannya yang berusia 14 tahun menyatakan
bahwa anaknya tersebut baru saja pulang “dibawa lari” oleh teman laki-laki yang berusia 18
tahun selama 3 hari ke luar kota. Sang ayah takut apabila telah terjadi sesuatu pada diri putrinya.
Ia juga bimbang apa yang akan diperbuatnya bila sang anak telah “disetubuhi” laki-laki tersebut
dan akan merasa senang apabila anda dapat menjelaskan berbagai hal tentang aspek medikolegal
dan hukum kasus anaknya.
Perkiraan Kronologis kasus
Seorang siswi SMP bernama W memiliki hubungan dengan kakak kelas SMA sudah hampir 2 tahun. Pada suatu saat W diajak pergi ke sukabumi berdua bersama pacarnya X. Karena takut dilarang oleh ayahnya, W pun berbohong dengan mengatakan akan pergi ke study tour bersama sekolahnya 3 hari ke Jawa barat. Setelah 3 hari, W pulang dalam keadaan yang berbeda dari biasanya. W lebih banyak diam dan terlihat pemurung serta mengunci diri dikamar. Ayah W melihat beberapa luka pada pergelangan dan leher W. karena merasa curiga dengan hal yang terjadi dengan W, ayahnya segera menelpon sekolahan memastikan study tour 3 hari yang lalu. Setelah dikonfirmasi ternyata sekolah W tidak pernah melaksankan study tour tersebut. Ayah W segera menanyakan apa yang terjadi pada W tapi karena takut dia tidak mau menjawab maka Ayah segera membawa W ke dokter untuk memeriksakan anak nya.
PEMBAHASAN
Aspek Hukum
Kejahatan terhadap kesusilaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan sesorang yang menimbulkan kepuasan seksual dan di sisi lain perbuatan tersebut mengganggu kehormatan orang lain. Kejahatan seksual ialah kejahatan yang timbul diperoleh melalui persetubuhan. Pesetubuhan adalah masuknya penis ke dalam vagina, sebagian atau seluruhnya, dengan atau tanpa ejakulasi, setidaknya melewati verstibulum. Percaabulan adalah setiap penyerangan seksual tanpa terjadi persetubuhan.
1. KUHP
a) Pasal 284 KUHP1. Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun :
1a. Seorang pria telah kawin yang melakukan zinah, pada hal diketahui, bahwa pasal 27 BW berlaku baginya1b. Seorang wanita telah kawin yang melakuakn zinah, pada hal diketahui, bahwa pasal 27 berlaku baginya
b) Pasal 285 KUHPBarang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang wanita bersetubuh dengan dia di luar perkawinan, diancam karena melakukan perkosaan, dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
c) Pasal 287 KUHP1. Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, pada hal
diketahui atau sepatutnya harus diduga, bahwa umurnya belum lima belas tahun, atau kalau umurnya tidak ternyata, bahwa belum mampu dikawin, diancam dengan pidanan penjara paling lama sembilan tahun
2.d) Pasal 289 KUHP
Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara paling lama 9 tahun.
e) Pasal 290 KUHP
Diancam dengan pidana palinh lama tujuh tahun :1) Barang siapa melakukan perbuatan cabul, dengan seorang pada ha diketahui,
bahwa orang itu pingsan atau tidak berdaya;2) Barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang pada hal diketahui
atau sepatutunya harus diduga, bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kalu umurnya tidak ternyata, bahwa belum mampu kawin;
3) Barang siapa membujuk seseorang yang diketahui atau sepatutunya harus diduga, bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kala umurnya tidak ternyata, bahwa belum mampu kawin, untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, atau bersetubuh di luar perkawinan dengan orang lain.
UU NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
a. Pasal 81Dengan kekerasan atau ancaman memaksa anak (belum18 tahun) bersetubuh dengannya atau dengan orang lain dikenai pidana penjara paling lama lima belas tahun atau pidana denda sebesar paling banyak tiga ratus juta rupiah
b. Pasal 82Dengan kekerasan atau ancaman, tipuan, kebohongan, bujukan terhadap anak (belum 18 tahun) berbuat cabul dengannya atau dengan orang lain dikenai pidana penjara paling lama lima belas tahun atau pidana sebesar paling banyak tiga ratus juta rupiah
Prosedur Medikolegal
Dalam kasus dugaan kejahatan asusila sebaiknya ditanyakan dulu maksud pemeriksaan, apakah sekedar ingin mengetahui saja, atau ada maksud untuk melakukan penuntutan. Bila dimaksudkan akan melakukan penuntutan maka sebaiknya dokter jangan memeriksa anak itu. Katakan bahwa pemeriksaan harus dilakukan berdasarkan permintaan polisi dan biasanya dilakukan di rumah sakit. Mungkin ada baiknya dokter memberikan penerangan pada ibu/ayah itu, bahwa jika umur anaknya sudah 15 tahun, dan jika persetubuhan terjadi tidak dengan paksaan makan menurut undang-undang, laki-laki yang bersangkutan tidak dapat dituntut. Pengaduan mungkin hanya akan merugikan anaknya saja. Lebih baik lagi jika orang tua itu dianjurkan untuk meminta nasehat dari pengacara.
Jika orang tua hanya sekedar ingin mengetahui saja maka dokter dapat melakukan pemeriksaan. Perlu deielaskan lebih dahulu bahwa hasil pemeriksaan tidak akan dibuat dalam bentuk surat keterangan karena tidak mengetahui untuk apa surat keterangan itu. Mungkin saja untuk melakukan penuntutan atau untuk menuduh seseorang yang tidak bersalah. Sebaiknya dokter meminta izin tertulis untuk memeriksa dan memberitahukan hasil pemeriksaan kepada orang tuanya.
Prosedur medikolegal adalah tata-cara atau prosedur penatalaksanaan dan berbagai aspek yang berkaitan pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum. Secara garis besar prosedur medikolegal mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, dan pada beberapa bidang juga mengacu kepada sumpah dokter dan etika kedokteran.
Pasal 133 KUHAP
(1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.
Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuatkan identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.1
Sanksi bagi yang melanggar kewajiban :
1. Pasal 216 KUHP(1.)Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan
menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya. Demikian pula barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
2. Pasal 222 KUHPBarang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
3. Pasal 224 KUHP Barang siapa yang dipanggil menurut undang-undang untuk menjadi saksi, ahli, atau juru bahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban yang menurut undang-undang ia harus melakukannya:
1. Dalam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama-lamaya 9 bulan.
2. Dalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 6 bulan.